Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

download Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

of 12

Transcript of Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    1/28

    LAPORAN PRAKTIKUM

    SISTEM KENDALI

    PERCOBAAN VI

    PEMODELAN SISTEM PENGONTROLAN KAPAL

    NAMA : NADYA AMALIA

    NIM : J1D108034

    ASISTEN : NURILDA HAYANI

    PROGRAM STUDI S-1 FISIKA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

    BANJARBARU

    2011

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    2/28

    Lembar Pengesahan

    Laporan Praktikum Sistem Kendali

     Nama : Nadya Amalia

     NIM : J1D108034

    Judul Percobaan : Pemodelan Sistem Pengontrol Kapal

    Tanggal Percobaan : 15 Desember 2011

    Fakultas : MIPA

    Program Studi : Fisika

     Nilai Banjarbaru, 2011

    ( Nurilda Hayani )

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    3/28

    PERCOBAAN VI

    PEMODELAN SISTEM PENGONTROL KAPAL

    I.  TUJUAN

    1.  Mengenal system suspense otomatis pada bis

    2.  Memahami pengendali PID.

    II.  DASAR TEORI

    Fungsi alih H(s) pada sistem kontrol PID merupakan besaran yang nilainya

    tergantung pada nilai konstanta dari sistem P, I dan D

    () = 

    ++

    3+++

      (2.1)

    Sistem kontrol PID terdiri dari tiga buah cara pengaturan yaitu kontrol P

    ( Proportional ), D ( Derivative) dan I ( Integral ), dengan masing-masing memiliki

    kelebihan dan kekurangan. Dalam implementasinya masing-masing cara dapat

     bekerja sendiri maupun gabungan diantaranya. Dalam perancangan sistem kontrol

    PID yang perlu dilakukan adalah mengatur parameter P, I atau D agar tanggapansinyal keluaran system terhadap masukan tertentu sebagaimana yang diiginkan.

    (Ali, 2004)

    Tujuan dari penggabungan ketiga macam pengendali tersebut adalah untuk

    memperbaiki kinerja sistem di mana masing-masing pengendali akan saling

    melengkapi dan menutupi dengan kelemahan dan kelebihan masing-masing.

    Gambar 1 menunjukkan diagram blok pengendali PID.

    Gambar 1. Diagram blok pengendali PID secara umum. (Joko dkk., 2010)

    Persamaan umum pengendali PID diberikan oleh :

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    4/28

      (2.2)Fungsi alih menggunakan transformasi Laplace adalah :

    (2.3)

    Diagram blok pengendali PID dengan fungsi alih pada persamaan di atas

    ditunjukkan pada Gambar 5.

    Gambar 5 Diagram blok fungsi alih pengendali PID.

    Tabel 1. Tanggapan sistem kontrol PID terhadap perubahan parameter (Ali, 2004)

    Tanggapan

    Loop TertutupWaktu Naik Overshooot   Waktu Turun

    Kesalahan

    Keadaan

    Tunak

    Proporsional (K P) Menurun Meningkat

    Perubahan

    Kecil Menurun

    Integral (K i) Menurun Meningkat Meningkat Hilang

    Derivative (K d)Perubahan

    KecilMenurun Menurun

    Perubahan

    Kecil

    2.1 Pengendali Proporsional

    Pada pengendali proposional, besarnya keluaran selalu sebanding dengan

     besarnya masukan sesuai dengan konstanta pembanding tertentu. Dalam sistem

     pengaturan loop tertutup, pengendali proporsional digunakan untuk memperkuat

    sinyal kesalahan penggerak sehingga mempercepat keluaran system untuk

    mencapai titik referensi. Persamaan umum sinyal keluaran pengendali

     proporsional adalah (Joko dkk., 2010) :

    (2.4)

    dengan e(t ) adalah sinyal kesalahan penggerak. Sedangkan fungsi alihnya adalah

    (2.5)

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    5/28

    Pada keadaan tunak, keluaran sistem dengan pengendali proporsional masih

    terdapat offset , artinya keluaran yang dihasilkan tidak sama dengan nilai

    referensinya.

    2.2 Pengendali Integral

    Pengendali integral digunakan untuk menghilangkan offset  pada keadaan

    tunak. Offset  biasanya terjadi pada  platplant yang tidak mempunyai faktor

    integrasi (1 s) . Sifat dari pengendali integral adalah dapat menghasilkan keluaran

     pada saat masukan sama dengan nol. Pada pengendali integral, harga keluaran

    kontroler m(t ) diubah dengan laju yang sebanding dengan sinyal kesalahan

     penggerak e(t ), sehingga :

    (2.6)

    atau

    (2.7)

    dengan  Ki adalah konstanta yang dapat diatur, dan e(t ) adalah sinyal kesalahan

     penggerak. Fungsi alih pengendali integral adalah :

    (2.8)

    Pengendali integral mampu menghilangkan offset pada keadaan tunak. (Joko dkk.,

    2010)

    2.3 Pengendali Turunan (Derivative )

    Pengendali turunan memberikan respon terhadap laju perubahan sinyal

    kesalahan penggerak dan dapat menghasilkan koreksi berarti sebelum sinyal

    kesalahan penggerak menjadi terlalu besar. Jadi, pengendali turunan mendahului

    sinyal kesalahan penggerak, mengawali aksi koreksi dini, dan cenderung

    memperbesar kestabilan sistem. Walaupun pengendali turunan tidak

    mempengaruhi kesalahan keadaan tunak secara langsung, akan tetapi menambah

    redaman sistem sehingga memungkinkan penggunaan harga penguatan  K yang

    lebih besar sehingga akan memperbaiki ketelitian keadaan tunak. (Joko dkk.,

    2010)

    Persamaan keluaran untuk pengendali turunan adalah :

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    6/28

      (2.9)

    Fungsi alih pengendali turunan adalah

    (2.10)

    (Joko dkk., 2010)

    III.  PERANGKAT YANG DIPERLUKAN

    1.  Pentium-based PC

    2.  Software Matlab 6.5 atau 7 dan Simulink

    3.  Program penunjang praktikum

    IV.  LANGKAH-LANGKAH PERCOBAAN

    1.  Mengidentifikasi respon secara Open Loop

    () =1

     

    m=1000;

    b=50;

    u=500;

    num=[1];

    den=[m b];step (u*num,den)

    grid on 

    2.  Identifikasi respon secara Open Loop dengan diagram bode

    () =1

     

    m=1000;

    b=50;

    u=500;

    numo=[1];

    deno=[m b];bode (numo,deno)

    grid on 

    3.  Kendali proporsional

    () =

    ( ) 

    m=1000;

    b=50;

    u=10;

    Kp=10;

    numo=[Kp];

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    7/28

    deno=[m b+Kp];

    t=0:0.1:20

    step (u*numo,deno,t)

    axis ([0 20 0 10])

    grid on

    Kp = 10, 100, 500, 1000, 5000, dan 10000

    4.  Kendali proporsional dan integral

    () =

    2  ( )  

    Kp=500;

    Ki=1;

    m=1000;

    b=50;

    u=10;num=[Kp Ki];

    den=[m b+Kp Ki];

    sys=tf(u*num,den)

    step(sys)

    axis ([0 20 0 10])

    grid on 

    Kp = 500, 600, 700, dan 800

    5. 

    Kendali proporsional, derivative, dan integral

    () =

    2

    ( )2 ( )

     

    Kp=1;

    Ki=1;

    Kd=1;

    m=1000;

    b=50;

    u=10;

    num=[Kd Kp Ki];

    den=[m+Kd b+Kp Ki];

    sys=tf(u*num,den)

    step(sys)

    axis ([0 20 0 10])

    grid on 

    Kp=1, Ki=1, Kd=1; Kp=1000, Ki=40, Kd=1

    6.  Kendali proporsional , derivative, dan integral

    () =

    ( ) 

    m=1000;

    b=50;

    u=10;

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    8/28

    Kp=10;

    numo=[Kp];

    deno=[m b+Kp];

    t=0:0.1:20

    bode (numo,deno)

    grid on 

    Kp = 10, 100, 500, 1000, 5000, dan 10000

    7.  Kendali proporsional dan integral

    () =

    2  ( )  

    Kp=500;

    Ki=1;

    m=1000;

    b=50;

    u=10;

    num=[Kp Ki];

    den=[m b+Kp Ki];

    sys=tf(u*num,den)

    bode (numo,deno)

    grid on 

    Kp = 500, 600, 700, dan 800

    8.  Kendali proporsional , derivative, dan integral

    () =2

    ( )2 ( )  

    Kp=1;

    Ki=1;

    Kd=1;

    m=1000;

    b=50;

    u=10;

    num=[Kd Kp Ki];

    den=[m+Kd b+Kp Ki];

    sys=tf(u*num,den)

    bode (numo,deno)

    grid on 

    Kp=1, Ki=1, Kd=1; Kp=1000, Ki=40, Kd=1

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    9/28

    V.  DATA HASIL PERCOBAAN

    Tabel 2. Data hasil percobaan identifikasi respon secara open loop

    Fungsi alih ()  Respons waktu

    Tr (s) Tp (s) Ts (s) %OS Fv

    1

    1000 50  43,9 > 9,98 78,2 0 10

    10

    1000 60  - 20 - 0 1,67

    100

    1000 150  14,6 20 - 0 6,67

    500

    1000 550  4,08 20 7,11 0 9,09

    1000

    1000 1050  2,09 20 3,73 0 9,52

    5000

    1000 5050  0,437 20 0,779 0 9,9

    10000

    1000 10050  0,224 20 0,393 0 9,95

    500 1

    10002 550 1  7,45 > 1,5e+003 813 0 10

    600 1

    10002 650 1  5,28 > 1,5e+003 856 0 10

    700 1

    10002 750 1  4,83 > 1,6e+003 884 0 10

    800 1

    10002 850 1  3,9 > 1,8e+003 898 0 10

    2 1

    10012 51 1  78,8 167 119 1,39 10

    2 1000 40

    10012 1050 40  2,27 > 12 4,46 0 10

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    10/28

    Tabel 3. Data hasil percobaan identifikasi respon dengan diagram Bode

    Fungsi alih

    G(s)H(s)Orde GM (dB) GM (Rad/s)

    1

    1000 50  1 -34 1e-010

    10

    1000 60  1 -15,6 1,2e-010

    100

    1000 150  1 -3,52 3e-010

    500

    1000 550  1 -0,828 1,1e-009

    1000

    1000 1050  1 -0,424 2,1e-010

    5000

    1000 5050  1 -0,0862 1,01e-008

    10000

    1000 10050  1 -0,0433 2,01e-008

    500 110002 550 1

      2 -0,0433 2,01e-008

    600 1

    10002 650 1  2 -0,0433 2,01e-008

    700 1

    10002 750 1  2 -0,0433 2,01e-008

    800 1

    10002 850 1  2 -0,0433 2,01e-008

    2 1

    10012 51 1  2 -0,0433 2,01e-008

    2 1000 40

    10402 1050 40  2 -0,0433 2,01e-008

    Grafik terlampir

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    11/28

    VI.  PEMBAHASAN

    Perancangan sistem kontrol PID, kebanyakan dilakukan dengan metoda

    coba-coba atau (trial & error ). Hal ini disebabkan karena parameter Kp, Ki dan

    Kd tidak independent . Untuk mendapatkan aksi kontrol yang baik diperlukan

    langkah coba-coba dengan kombinasi antara P, I dan D sampai ditemukan nilai

    Kp, Ki dan Kd seperti yang diiginkan., seperti halnya percobaan ini. 

    Melalui data hasil pengamatan untuk analisis secara loop terbuka, dapat

    diketahui bahwa aksi pengontrolan proporsional adalah mengurangi waktu naik,

    menambah overshoot , dan mengurangi kesalahan keadaan tunak. Grafik data hasil

     percobaan menunjukkan, penambahan aksi kontrol P mempunyai pengaruh

    mengurangi waktu naik dan kesalahan keadaan tunak, tetapi konsekuensinya

    overshoot naik cukup besar. Kenaikan overshoot ini sebanding dengan kenaikan

    nilai parameter Kp. Waktu turun juga menunjukkan kecenderungan yang

    membesar. Kemudian juga terlihat bahwa penggunaan control proporsional dan

    derivatice (PD) dapat mengurangi overshoot dan waktu turun, tetapi kesalahan

    keadaan tunak tidak mengalami perubahan yang berarti. Integral Controller ini

    memiliki karakteristik mengurangi waktu naik, menambah overshoot dan waktu

    turun, serta menghilangkan kesalahan keadaan tunak. Sementara itu, aksi kontrol

    P dan I memiliki karakteristik yang sama dalam waktu naik dan overshoot . Oleh

    karena itu, nilai Kp harus dikurangi untuk menghindari overshoot yang

     berlebihan. Dari grafik data hasil percobaan kendali proporsional dan integral,

    terlihat bahwa waktu naik sistem menurun, dengan overshoot yang kecil, serta

    kesalahan keadaan tunak dapat diminimalkan. Tanggapan sistem memberikan

    hasil yang lebih baik daripada aksi control sebelumnya tetapi masih mempunyai

    waktu naik yang lambat. Dan yang terakhir, dengan aksi kontrol P, I dan D,

    terlihat bahwa kriteria sistem yang diinginkan hampir mendekati, terlihat dari

    grafik tanggapan sistem tidak memiliki overshoot , waktu naik yang cepat, dan

    kesalahan keadaan tunaknya sangat kecil mendekati nol. Grafik tanggapan sistem

    terhadap sinyal masukan fungsi langkah, tergantung pada nilai parameter Kp, Kd

    dan Ki.

    Sedangkan hasil analisis dengan menggunakan diagram bode menunjukkan

     bahwa perubahan nilai Kp, Kd, dan Ki tidak memberikan pengaruh yang berarti

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    12/28

    untuk system dengan fungsi transfer berordo dua. Akan tetapi, untuk sistem

    dengan fungsi transfer berordo dua terlihat bahwa nilai Kp berbanding terbalik

    dengan gain marginnya (GM). Maka semakin besar nilai Kp, nilai GM justru

    semakin kecil. Sedangkan untuk Gm juga akan semakin besar pula.

    VII.  KESIMPULAN

    1.  Penambahan aksi kontrol proporsional (P) mempunyai pengaruh

    mengurangi waktu naik dan kesalahan keadaan tunak, tetapi konsekuensinya

    overshoot naik cukup besar. Dan waktu turun juga menunjukkan

    kecenderungan yang membesar.

    2. 

    Penambahan aksi kontrol proporsional dan derivative (PD) dapat

    mengurangi overshoot dan waktu turun, tetapi kesalahan keadaan tunak

    tidak mengalami perubahan yang berarti.

    3.  Penambahan aksi kontrol proporsional dan integral (PI) mengakibatkan

    waktu naik sistem menurun, dengan overshoot yang kecil, serta kesalahan

    keadaan tunak dapat diminimalkan.

    4. 

    Penambahan aksi kontrol proporsional, integral, dan derivative (PID),

    terlihat dari grafik tanggapan sistem tidak memiliki overshoot , waktu naikyang cepat, dan kesalahan keadaan tunaknya sangat kecil mendekati nol.

    5.  Untuk system dengan fungsi transfer berordo satu, semakin besar Kp akan

    menghasilkan nilai GM yang semakin kecil.

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    13/28

    DAFTAR PUSTAKA

    Ali, Muhamad. 2004.  Pembelajaran Perancangan Sistem Kontrol PID dengan

    Software Matlab. Jurnal Edukasi Elektro Vol. 1, No. 1, Hal. 1-8:

    Universitas Negeri Yogyakarta

    Joko, Dwi PWA, Agung Warsito dan Aris Triwiyatmo. 2010.  Penalaran

     Parameter Pengendali PID dengan Algoritma Genetik . Teknik Elektro:

    UNDIP

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    14/28

    LAMPIRAN

    DATA HASIL PERCOBAAN

    PRAKTIKUM VI

    PEMODELAN SISTEM PENGONTROL KAPAL

    1.  Identifikasi respon secara Open Loop

    () =1

     

    Programnya:m=1000;

    b=50;

    u=500;

    num=[1];

    den=[m b];

    step (u*num,den)

    grid on 

    2.  Identifikasi respon secara Open Loop dengan diagram bode

    () =

    1

     Programnya:m=1000;

    b=50;

    u=500;

    numo=[1];

    deno=[m b];

    bode (numo,deno)

    grid on

    Step Response

    Time (sec)

    Amplitude

    0 20 40 60 80 100 1200

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

     

    Peak amplitude > 9.98

    Overshoot (%): 0

    At time (sec) > 120

    System: sys

    Final Value: 10

    System: sys

    Settling Time (sec): 78.2

    System: sys

    Rise Time (sec): 43.9

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    15/28

     

    3. 

    Kendali Proporsional

    () =

    ( ) 

    Programnya : (untuk Kp=10)m=1000;

    b=50;

    u=10;Kp=10;

    numo=[Kp];

    deno=[m b+Kp];

    t=0:0.1:20

    step (u*numo,deno,t)

    axis ([0 20 0 10])

    grid on 

    a.  Kp=10

    10-3

    10-2

    10-1

    100

    -90

    -45

    0

    Phase(deg)

    Bode Diagram

    Frequency (rad/sec)

    -60

    -55

    -50

    -45

    -40

    -35

    -30

    Magnitude(dB

    )

    System: sys

    Peak gain (dB): -34

    At frequency (rad/sec): 1e-010

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    16/28

      b.  Kp=100

    c. 

    Kp=500

    Step Response

    Time (sec)

    Amplitude

    0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 200

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    System: sys

    Peak amplitude: 1.16

    Overshoot (%): 0

    At time (sec): 20

    System: sys

    Final Value: 1.67

    Step Response

    Time (sec)

    Amplitude

    0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 200

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    System: sys

    Peak amplitude: 6.33

    Overshoot (%): 0

    At time (sec): 20

    System: sys

    Final Value: 6.67System: sys

    Rise Time (sec): 14.6

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    17/28

     d.  Kp=1000

    e.  Kp=5000

    Step Response

    Time (sec)

    Amplitude

    0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 200

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    System: sys

    Final Value: 9.09

    System: sys

    Peak amplitude: 9.09

    Overshoot (%): 0

    At time (sec): 20

    System: sysSettling Time (sec): 7.11

    System: sys

    Time (sec): 4.08

    Amplitude: 8.13

    Step Response

    Time (sec)

    Amplitude

    0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 200

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10System: sys

    Settling Time (sec): 3.73

    System: sys

    Peak amplitude: 9.52

    Overshoot (%): 0

    At time (sec): 20

    System: sys

    Final Value: 9.52

    System: sys

    Rise Time (sec): 2.09

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    18/28

     

    f. 

    Kp=10000

    4.  Kendali Proporsional dan Integral

    () =

    2 ( )  

    Programnya : (untuk Kp=500)Kp=500;

    Ki=1;

    m=1000;

    b=50;

    u=10;

    Step Response

    Time (sec)

    Amplitude

    0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 200

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

     

    Peak amplitude: 9.9

    Overshoot (%): 0

    At time (sec): 20

    System: sy s

    Final Value: 9.9

    System: sysRise Time (sec) : 0.437

    System: sys

    Settling Time (sec) : 0.779

    Step Response

    Time (sec)

    Amplitude

    0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 200

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    System: sys

    Final Value: 9.95

     

    Peak amplitude: 9.95

    Overshoot (%): 0

    At time (sec): 20System: sys

    Settling Time (sec): 0.393

    System: sys

    Rise Time (sec): 0.224

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    19/28

    num=[Kp Ki];

    den=[m b+Kp Ki];

    sys=tf(u*num,den)

    step(sys)

    axis ([0 20 0 10])

    grid on 

    a.  Kp=500

     b.  Kp=600

    c. 

    Kp=700

    Step Response

    Time (sec)

         A    m    p  

         l     i     t     u 

         d     e 

    0 500 1000 15000

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    System: sys

    Rise Time (sec): 7.45

    System: sys

    Final Value: 10

     

    Peak amplitude > 9.94

    Overshoot (%): 0

    At time (sec) > 1.5e+003

    System: sys

    Settling Time (sec): 813

    Step Response

    Time (sec)

    Amplitude

    0 500 1000 15000

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

     

    Peak amplitude > 9.93

    Overshoot (%): 0

    At time (sec) > 1.5e+003

    System: sys

    Final Value: 10

    System: sys

    Rise Time (sec): 5.28

    System: sys

    Settling Time (sec): 856

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    20/28

     d.  Kp=800

    5. 

    Kendali Proporsional, Derivative, dan Integral

    () =2

    ( )2 ( )  

    a. 

    Kp=1, Ki=1, Kd=1

    Programnya :Kp=1;

    Ki=1;

    Kd=1;

    Step Response

    Time (sec)

    Amplitude

    0 200 400 600 800 1000 1200 1400 16000

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

     

    Peak amplitude > 9.92

    Overshoot (%): 0

    At time (sec) > 1.6e+003

    System: sys

    Final Value: 10System: sys

    Settling Time (sec): 884

    System: sysRise Time (sec): 4.83

    Step Response

    Time (sec)

    Amplitude

    0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800

    0

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

    System: sys

    Settling Time (sec): 898System: sys

    Rise Time (sec): 3.9

    System: sys

    Final Value: 10

     

    Peak amplitude > 9.93

    Overshoot (%): 0

    At time (sec) > 1.8e+003

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    21/28

    m=1000;

    b=50;

    u=10;

    num=[Kd Kp Ki];

    den=[m+Kd b+Kp Ki];

    sys=tf(u*num,den)step(sys)

    axis ([0 20 0 10])

    grid on

     b. 

    Kp=1000, Ki=40, Kd=1

    6. 

    Kendali Proporsional , Derivative, dan Integral

    Step Response

    Time (sec)

    Amplitude

    0 50 100 150 200 2500

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    System: sys

    Rise Time (sec): 78.8

    System: sys

    Settling Time (sec): 119

    System: sys

    Peak amplitude: 10.1

    Overshoot (%): 1.39

    At time (sec): 167

    System: sys

    Final Value: 10

    Step Response

    Time (sec)

    Amplitu

    de

    0 2 4 6 8 10 120

    1

    2

    3

    4

    5

    6

    7

    8

    9

    10

     

    Peak amplitude > 9.93

    Overshoot (%): 0

    At time (sec) > 12

    System: sys

    Final Value: 10System: sys

    Settling Time (sec): 4.46System: sys

    Rise Time (sec): 2.27

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    22/28

    () =

    ( ) 

    Programnya : (untuk Kp=10)m=1000;

    b=50;u=10;

    Kp=10;

    numo=[Kp];

    deno=[m b+Kp];

    t=0:0.1:20

    bode (numo,deno)

    grid on 

    a. 

    Kp=10

     b.  Kp=100

    10-3

    10-2

    10-1

    100

    -90

    -45

    0

    Phas

    e(deg)

    Bode Diagram

    Frequency (rad/sec)

    -40

    -35

    -30

    -25

    -20

    -15

    System: sys

    Peak gain (dB): -15.6

    At frequency (rad/sec): 1.2e-010

    Magnitude(dB)

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    23/28

     

    c. 

    Kp=500

    d.  Kp=1000

    10-3

    10-2

    10-1

    100

    101

    -90

    -45

    0

    Phase(deg)

    Bode Diagram

    Frequency (rad/sec)

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    System: sys

    Peak gain (dB): -3.52

    At frequency (rad/sec): 3e-010

    Magnitude(dB

    )

    10-2 10-1 100 101

    -90

    -45

    0

    Phase(deg)

    Bode Diagram

    Frequency (rad/sec)

    -30

    -25

    -20

    -15

    -10

    -5

    0

    System: sys

    Peak gain (dB): -0.828

    At frequency (rad/sec): 1.1e-009

    Magnitud

    e(dB)

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    24/28

     

    e.  Kp=5000

    f.  Kp=10000

    10-2

    10-1

    100

    101

    102

    -90

    -45

    0

    Phase(deg)

    Bode Diagram

    Frequency (rad/sec)

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    System: sys

    Peak gain (dB): -0.424

    At f requency ( rad/sec): 2.1e-009

    Magnitude(dB

    )

    10-1

    100

    101

    102

    -90

    -45

    0

    Phase(deg)

    Bode Diagram

    Frequency (rad/sec)

    -30

    -25

    -20

    -15

    -10

    -5

    0

    System: sys

    Peak gain (dB): -0.0864

    At f requency (rad/sec): 1.01e-008

    Magnit

    ude(dB)

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    25/28

     

    7.  Kendali Proporsional dan Integral

    () =

    2 ( )  

    Programnya : (untuk Kp=500)Kp=500;

    Ki=1;

    m=1000;

    b=50;u=10;

    num=[Kp Ki];

    den=[m b+Kp Ki];

    sys=tf(u*num,den)

    bode (numo,deno)

    grid on 

    a.  Kp=500

    10-1

    100

    101

    102

    103

    -90

    -45

    0

    Phase(deg)

    Bode Diagram

    Frequency (rad/sec)

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    System: sys

    Peak gain (dB): -0.0433

    At frequency (rad/sec): 2.01e-008

    Magnitude(dB)

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    26/28

     

     b.  Kp=600

    c. 

    Kp=700

    10-1

    100

    101

    102

    103

    -90

    -45

    0

    Phase(deg)

    Bode Diagram

    Frequency (rad/sec)

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    System: sys

    Peak gain (dB): -0.0433

    At frequency (rad/sec): 2.01e-008

    Magnitude(dB

    )

    10-1

    100

    101

    102

    103

    -90

    -45

    0

    Phase(deg)

    Bode Diagram

    Frequency (rad/sec)

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    System: sys

    Peak gain (dB): -0.0433

    At frequency (rad/sec): 2.01e-008

    Magnitud

    e(dB)

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    27/28

     

    d.  Kp=800

    8.  Kendali Proporsional , Derivative, dan Integral

    () =2

    ( )2 ( )  

    a.  Kp=1, Ki=1, Kd=1

    Programnya :Kp=1;

    Ki=1;

    10-1

    100

    101

    102

    103

    -90

    -45

    0

    Phase(deg)

    Bode Diagram

    Frequency (rad/sec)

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    System: sys

    Peak gain (dB): -0.0433

    At frequency (rad/sec): 2.01e-008

    Magnitude(dB)

    10-1

    100

    101

    102

    103

    -90

    -45

    0

    Phase(deg)

    Bode Diagram

    Frequency (rad/sec)

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    System: sys

    Peak gain (dB): -0.0433

    At frequency (rad/sec): 2.01e-008

    Magnitude(

    dB)

  • 8/20/2019 Sistem Kendali 06. Pemodelan Sistem Pengontrolan Kapal - Nadya Amalia 2011

    28/28

    Kd=1;

    m=1000;

    b=50;

    u=10;

    num=[Kd Kp Ki];

    den=[m+Kd b+Kp Ki];sys=tf(u*num,den)

    bode (numo,deno)

    grid on 

     b.  Kp=1000, Ki=40, Kd=1

    10-1

    100

    101

    102

    103

    -90

    -45

    0

    Phase(deg)

    Bode Diagram

    Frequency (rad/sec)

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    System: sys

    Peak gain (dB): -0.0433

    At f requency (rad/sec): 2.01e-008

    Magnitude(dB)

    10-1

    100

    101

    102

    103

    -90

    -45

    0

    Phase(deg)

    Bode Diagram

    Frequency (rad/sec)

    -40

    -30

    -20

    -10

    0

    System: sys

    Peak gain (dB): -0.0433

    At frequency (rad/sec): 2.01e-008

    Magnitude(dB)