Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
Transcript of Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
-
8/19/2019 Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
1/12
PENGANTAR TEKNIK
TRANSPORTASISISTEM KEGIATAN
RICKY P. NAIBAHO
M1C114018
-
8/19/2019 Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
2/12
Sistem adalah gabungan beberapa komponen atau objek yang saling
berkaitan. Dalam setiap organisasi sistem, perubahan pada satu komponen
dapat menyebabkan perubahan pada komponen lainnya. Dalam sistem
mekanis, komponen berhubungan secara ‘mekanis’, misalnya komponen
dalam mesin mobil. Dalam sistem ‘tidak- mekanis’, misalnya dalam interaksi
sistem tata guna lahan dengan sistem jaringan transportasi, komponen yangada tidak dapat berhubungan secara mekanis, akan tetapi perubahan pada
salah satu komponen (sistem ‘kegiatan’) dapat menyebabkan perubahan pada
komponen lainnya (sistem ‘jaringan’ dan sistem ‘pergerakan’). Pada
dasarnya, prinsip sistem ‘mekanis’ sama saja dengan sistem ‘tidak-mekanis’.
Sistem
-
8/19/2019 Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
3/12
PR!"! P"R"#$%#%%#
-
8/19/2019 Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
4/12
Pergerakan lalulintas timbul karena adanya proses pemenuhan kebutuhan.
&ita perlu bergerak karena kebutuhan kita tidak bisa dipenuhi di tempat
kita berada. !etiap tata guna lahan atau sistem kegiatan (sistem
mikro yang pertama) mempunyai jenis kegiatan tertentu yang akan
membangkitkan pergerakan dan akan menarik pergerakan dalam proses
pemenuhan kebutuhan.
!istem tersebut merupakan sistem pola kegiatan tata guna lahan yang
terdiri dari sistem pola kegiatan sosial, ekonomi, kebudayaan, dan lain-
lain. &egiatan yang timbul dalam sistem ini membutuhkan pergerakan
sebagai alat pemenuhan kebutuhan yang perlu dilakukan setiap hari yangtidak dapat dipenuhi oleh tata guna lahan tersebut. 'esarnya pergerakan
sangat berkaitan erat dengan jenis dan intensitas kegiatan yang
dilakukan.
-
8/19/2019 Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
5/12
nteraksi antara sistem kegiatan dan sistem jaringan ini
menghasilkan pergerakan manusia danatau barang dalam
bentuk pergerakan kendaraan danatau orang (pejalan kaki).
!uatu sistem mikro yang ketiga atau sistem pergerakan yang
aman, cepat, nyaman, murah, handal, dan sesuai denganlingkungannya dapat tercipta jika pergerakan tersebut diatur oleh
sistem rekayasa dan manajemen lalulintas yang baik.
Permasalahan kemacetan yang sering terjadi di kota besar
di ndonesia biasanya timbul karena kebutuhan akantransportasi lebih besar daripada prasarana transportasi yang
tersedia, atau prasarana tersebut tidak dapat ber*ungsi
sebagaimana mestinya.
-
8/19/2019 Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
6/12
Keterkaitan antara sistem kegiatan, sistem jaringan
dan sistem pergerakan
-
8/19/2019 Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
7/12
+odel ini dapat digunakan untuk mencerminkan
hubungan antara sistem tata guna lahan (kegiatan) dengan
sistem prasarana transportasi (jaringan) dengan
menggunakan beberapa seri *ungsi atau persamaan
(model matematik). +odel tersebut dapat menerangkan
cara kerja sistem dan hubungan keterkaitan antarsistem
secara terukur.
Dalam model ini, hubungan antara sistem tata guna lahan
(kegiatan), sistem prasarana transportasi (jaringan), dan
sistem arus lalulintas (pergerakan) dinyatakan secara
matematis.
Model sistem kegiatan dansistem jaringan
-
8/19/2019 Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
8/12
ahapan berikutnya adalah cara membuat model sistem. &ita akan
membuat model yang mengaitkan sistem tata guna lahan (kegiatan),
sistem prasarana transportasi (jaringan), dan sistem arus lalulintas
(pergerakan). Dalam model ini, tiga peubah utama yang digunakan adalah
sistem tata guna lahan, sistem prasarana transportasi, dan arus lalulintas.
!ecara umum, arus lalulintas merupakan peubah tetap, yang didapatkan
sebagai hasil interaksi sistem tata guna lahan dan sistem
prasarana transportasi. Permasalahan utama sekarang adalah bagaimana
menerangkan sistem tata guna lahan (misalnya geogra*is daerah
perkotaan) dan sistem jaringan transportasi secara terukur. ntuk itu,
beberapa de*inisi perlu dijelaskan dalam proses pemodelan sistem yang
akan dijelaskan dalam subbab berikut ini.
-
8/19/2019 Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
9/12
al penting yang perlu diperhatikan oleh para pemodel
transportasi adalah menentukan tingkat resolusi yang
digunakan dalam suatu daerah kajian. Permasalahan ini
mempunyai banyak dimensi yang meliputi tujuan kajian
yang akan dicapai, jenis peubah perilaku yang akan
digunakan, dimensi /aktu, dan lain- lainnya. !ubbab ini
akan lebih menekankan cara mende*inisikan daerah
kajian, sistem 0ona (kegiatan), dan sistem jaringan.
Pencerminan sistem kegiatandan sistem jaringan
-
8/19/2019 Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
10/12
Dalam menentukan daerah kajian seharusnya sudah dipertimbangkan sasaran
pelaksanaan kajian, permasalahan transportasi yang akan dimodel dan tipe pergerakan
yang akan dikaji, misalnya pergerakan berjarak pendek atau panjang, angkutan
barang atau penumpang, dan lain-lain.
ntuk kajian yang si*atnya sangat strategis, daerah kajian harus dide*inisikan sehingga
mayoritas pergerakan mempunyai 0ona asal dan 0ona tujuan di dalam daerah kajian
tersebut. ni mungkin saja tidak dapat dilakukan1 misalnya, se/aktu menganalisis
permasalahan transportasi pada /ilayah perkotaan yang kecil perlu diperhatikan pengaruh
lalulintas menerus.
Permasalahan yang sama timbul dalam kajian manajemen lalulintas di suatu /ilayah
terbatas karena mungkin kebanyakan pergerakan mempunyai 0ona asal dan tujuan yang,atau kedua-duanya, berada di luar batas daerah kajian.
Daerah kajian sebaiknya sedikit lebih luas daripada daerah yang akan diamati sehingga
kemungkinan adanya perubahan 0ona tujuan atau pemilihan rute yang lain dapat teramati.
Daerah kajian
-
8/19/2019 Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
11/12
Daerah atau 0ona yang berada di luar batas daerah
kajian (0ona eksternal) dianggap kurang atau sedikit
berpengaruh terhadap pergerakan arus lalulintas di dalam
daerah kajian, sedangkan daerah atau 0ona yang berada
di dalam daerah kajian (0ona internal) berpengaruh
sangat besar terhadap sistem pergerakan lalulintas di
dalam daerah kajian.
Zona
-
8/19/2019 Sistem Kegiatan (Ricky P. Naibaho - M1C114018)
12/12
kuran 0ona sebaiknya dirancang sedemikian rupa sehingga galat pengelompokan (lihatsubbab 2.3.4) yang timbul akibat asumsi pemusatan seluruh akti5itas pada suatu pusat 0ona menjadi
tidak terlalu besar. !ebaiknya direncanakan suatu sistem 0ona dengan banyak 0ona kecil karena nantinya
0ona tersebut akan bisa digabungkan dengan berbagai cara, tergantung pada tujuan kajian yang akan
dilaksanakan1
batas 0ona sebaiknya harus sesuai dengan batas sensus, batas administrasi daerah, batas alami, atau batas
0ona yang digunakan oleh kajian terdahulu yang sudah dipandang sebagai kriteria utama1
ukuran 0ona harus disesuaikan dengan kepadatan jaringan yang akan dimodel, biasanya ukuran 0onasemakin membesar jika semakin jauh dari pusat kota1
ukuran 0ona harus lebih besar dari yang seharusnya untuk memungkinkan arus lalulintas dibebankan ke
atas jaringan jalan dengan ketepatan seperti yang disyaratkan1
batas 0ona harus dibuat sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jenis pola pengembangan untuk setiap
0ona, misalnya permukiman, industri, dan perkantoran. ipe tata guna lahan setiap 0ona sebaiknya
homogen untuk menghindari tingginya jumlah pergerakan intra0ona dan untuk mengurangi tingkat
kerumitan model1 batas 0ona harus sesuai dengan batas daerah yang digunakan dalam pengumpulan data1
ukuran 0ona ditentukan pula oleh tingkat kemacetan1 ukuran 0ona pada daerah macet sebaiknya lebih kecil
dibandingkan dengan daerah tidak macet.
Kriteria dalam PenetaanSistem Zona