sejarah astronomi

75
avitasinya yang sangat spektakuler lubang hitam adalah monster kosmis tersendiri. Jurang ketiadaan ini bahkan melenyapkan cahaya. Lubang hitam (black hole) sering dihubungkan dengan hilangnya benda-benda kosmis bahkan wahana udara sekalipun, seperti pernah disinggung dalam rubrik ini berkaitan dengan hilangnya banyak pesawat di Segitiga Bermuda dan Samudera Atlantik Utara. Pro dan kontra pendapat mengenai hal ini memang tak pernah surut. Cerita seputar Segitiga Bermuda pun sepertinya tetap misterius, dan menjadi bahan tulisan yang tidak ada habis-habisnya. Dalam bahasan fenomena kali ini, baiklah kita tinjau sedikit apa sebenarnya lubang hitam atau yang disebut para ilmuwan sebagai singularitas dari bintang redup yang mengalami keruntuhan gravitasi (gravitational collapse) sempurna ini.

Transcript of sejarah astronomi

Page 1: sejarah astronomi

avitasinya yang sangat spektakuler lubang hitam adalah monster kosmis tersendiri. Jurang ketiadaan ini bahkan melenyapkan cahaya.

Lubang hitam (black hole) sering dihubungkan dengan hilangnya benda-benda kosmis bahkan wahana udara sekalipun, seperti pernah disinggung dalam rubrik ini berkaitan dengan hilangnya banyak pesawat di Segitiga Bermuda dan Samudera Atlantik Utara. Pro dan kontra pendapat mengenai hal ini memang tak pernah surut. Cerita seputar Segitiga Bermuda pun sepertinya tetap misterius, dan menjadi bahan tulisan yang tidak ada habis-habisnya.

Dalam bahasan fenomena kali ini, baiklah kita tinjau sedikit apa sebenarnya lubang hitam atau yang disebut para ilmuwan sebagai singularitas dari bintang redup yang mengalami keruntuhan gravitasi (gravitational collapse) sempurna ini.

Bila ditelusuri istilah lubang hitam, sebenarnya belum lah lama populer. Dua kata ini pertama kali diangkat oleh fisikawan AS bernama John Archibald Wheeler pada tahun 1968. Wheeler memberi nama demikian karena singularitas ini tak bisa dilihat. Mengapa demikian? Penyebabnya tidak lain karena cahaya tak bisa lepas dari kungkungan gravitasi singularitas yang maha dahsyat ini. Daerah di sekitar singularitas atau lazimnya disebut sebagai Horizon Peristiwa (radiusnya dihitung dengan rumus jari-jari Schwarzschild R = 2GM/C2 dimana G = 6,67 x 10-11 Nm2kg-

Page 2: sejarah astronomi

2, M = kg massa lubang hitam, C = cepat rambat cahaya) menjadi gelap. Itulah sebabnya, wilayah ini disebut sebagai lubang hitam.

Dengan tidak bisa lepasnya cahaya, serta merta sekilas kita bisa membayangkan sendiri kira-kira seberapa besar gaya gravitasi dari lubang hitam. Untuk mulai menghitungnya, ingatlah bahwa cepat rambat cahaya di alam mencapai 300 juta meter per detik. Masya Allah. Lalu, apalah jadinya bila benar sebuah wahana buatan manusia tersedot ke dalam lubang hitam? Dalam hitungan sepersejuta detik saja, tentunya dapat dipastikan wahana tersebut sudah remuk menjadi bubur.

Lebih dua ratus tahun silam, atau tepatnya pada tahun 1783. pemikiran akan adanya monster kosmis bersifat melenyapkan benda lainnya ini sebenarnya pernah dilontarkan oleh seorang pendeta bernama John Mitchell. Mitchell yang kala itu mencermati teori gravitasi Isaac Newton (1643-1727) berpendapat, bila bumi punya suatu kecepatan lepas dari Bumi 11 km per detik (sebuah benda yang dilemparkan tegak lurus ke atas baru akan terlepas dari pengaruh gravitasi bumi setelah melewati kecepatan ini), tentu ada planet atau bintang lain yang punya gravitasi lebih besar. Mitchell malah memperkirakan di kosmis terdapat suatu bintang dengan massa 500 kali matahari yang mampu mencegah lepasnya cahaya dari permukaannya sendiri.

Page 3: sejarah astronomi

Lalu, bagaimana sebenarnya lubang hitam tercipta? Menurut teori evolusi bintang (lahir, berkembang, dan matinya bintang), buyut dari lubang hitam adalah sebuah

Page 4: sejarah astronomi

bintang biru. Bintang biru merupakan julukan bagi deret kelompok bintang yang massanya lebih besar dari 1,4 kali massa matahari. Disebutkan para ahli fisika kosmis, ketika pembakaran hidrogen di bintang biru mulai usai (kira-kira memakan waktu 10 juta tahun), ia akan berkontraksi dan memuai menjadi bintang maha raksasa biru. Selanjutnya, ia akan mendingin menjadi bintang maha raksasa merah. Dalam fase inilah, akibat tarikan gravitasinya sendiri, bintang maha raksasa merah mengalami keruntuhan gravitasi menghasilkan ledakan dahsyat atau biasa disebut sebagai Supernova.

Supernova ditandai dengan peningkatan kecerahan cahaya hingga miliaran kali cahaya bintang biasa kemudian melahirkan dua kelas bintang, yakni bintang netron dan lubang hitam. Bintang netron (disebut juga Pulsar atau bintang denyut) terjadi bila massa bintang runtuh lebih besar dari 1,4 kali, tapi lebih kecil dari tiga kali massa matahari. Sementara lubang hitam mempunyai massa bintang runtuh lebih dari tiga kali massa matahari. Materi pembentuk lubang hitam kemudian mengalami pengerutan yang tidak dapat mencegah apapun darinya. Bintang menjadi sangat mampat sampai menjadi suatu titik massa yang kerapatannya tidak terhingga, yang disebut singularitas tadi.

Di dalam kaidah fisika, besaran gaya gravitasi berbanding terbalik dengan kuadrat jarak atau dirumuskan F µ 1/r2. Dari formula inilah kita bisa memahami mengapa lubang hitam mempunyai gaya gravitasi yang maha dahsyat. Dengan nilai r yang makin kecil atau mendekati nol, gaya gravitasi akan menjadi tak hingga besarnya.

Para ilmuwan menghitung, seandainya benda bermassa seperti bumi kita ini akan menjadi lubang hitam, agar gravitasinya mampu mencegah cahaya keluar, maka benda itu harus dimampatkan menjadi bola berjari-jari 1 cm! (Allahu Akbar, hanya Tuhan lah yang bisa melakukannya).

Cakram gas

Dengan sifatnya yang tidak bisa dilihat, pertanyaan kemudian adalah bagaimana mendeteksi adanya suatu lubang hitam? Kesempatan yang paling baik untuk mendeteksinya, diakui para ahli, adalah bila ia merupakan bintang ganda (dua bintang yang berevolusi dan saling mengelilingi). Lubang hitam akan menyedot semua materi dan gas-gas hasil ledakan termonuklir bintang di sekitarnya. Dari gesekan internal, gas-gas yang tersedot itu akan menjadi sangat panas (hingga 2 juta derajat!) dan memancarkan sinar-X. Dari sinar-X inilah para ahli memulai langkah untuk menjejak lubang hitam.

Pada 12 Desember 1970, AS meluncurkan satelit astronomi kecil (Small Astronomical Satellite *SAS) pendeteksi sinar-X di kosmis bernama Uhuru dari lepas

Page 5: sejarah astronomi

pantai Kenya. Dari hasil pengamatannya didapatkan bahwa sebuah bintang maha raksasa biru, yakni HDE226868 yang terletak dalam konstelasi Cygnus (8.000 tahun cahaya dari bumi) mempunyai pasangan bintang Cygnus X-1, yang tidak dapat dideteksi secara langsung.

Cygnus X-1 menampakkan orbitnya berupa gas-gas hasil ledakan termonuklir HDE226868 yang bergerak membentuk sebuah cakram. Cygnus X-1 diperhitungkan berukuran lebih kecil dari Bumi, tapi memiliki massa enam kali lebih besar dari massa matahari. Bintang redup ini telah diyakini para ilmuwan sebagai lubang hitam. Selain Cygnus X-1, Uhuru juga mendapatkan sumber sinar-X kosmis, yakni Cygnus X-3 dalam konstelasi Centaurus dan Lupus X-1 dalam konstelasi bintang Lupus. Dua yang disebut terakhir belum dipastikan sebagai lubang hitam, termasuk 339 sumber sinar-X lainnya yang dideteksi selama 2,5 tahun masa operasi Uhuru.

Eksplorasi sumber sinar-X di kosmis masih dilanjutkan oleh satelit HEAO (High Energy Astronomical Observatory) atau Einstein Observatory tahun 1978. Satelit ini menemukan bintang ganda yang lain dalam konstelasi Circinus, yakni Circinus X-1 serta V861 Scorpii dan GX339-4 dalam konstelasi bintang Scorpius.

Tahun 1999, dengan biaya 2,8 milyar dollar, AS masih meluncurkan teleskop Chandra, guna menyingkap misteri lubang hitam. The Chandra X-ray Observatory sepanjang 45 kaki milik NASA ini telah berhasil membuat ratusan gambar resolusi tinggi dan menangkap adanya lompatan-lompatan sinar-X dari pusat galaksi Bima Sakti berjarak 24.000 tahun cahaya dari Bumi. Mencengangkan, karena bila memang benar demikian (lompatan sinar-X itu) menunjukkan adanya sebuah lubang hitam di jantung Bima Sakti, maka teori Albert Einstein kembali benar. Ia menyatakan, bahwa di jantung setiap galaksi terdapat lubang hitam!

“Dugaan semacam itu sungguh sangat dekat dengan kenyataan,” kata Frederick Baganoff yang memimpin penelitian, September 2001, kepada Reuters di Washington. Para ilmuwan pun mulai melebarkan pencarian terhadap putaran gas di sekitar tepi-tepi jurang ketiadaan ini, layaknya mencari pusaran air.

Pencarian lubang hitam dan kebenaran teori-teori yang mendukungnya memang masih terus dilakukan para ahli, seiring makin majunya teknologi dan ilmu pengetahuan. Pertanyaan kemudian, bila lubang hitam bertebaran di kosmis, apakah nanti pada saat kiamat, monster ini pula yang akan melenyapkan benda-benda jagat raya?

sumber :

http://forum.detik.com/

Page 6: sejarah astronomi

http://joshevand.wordpress.com/2010/01/27/lubang-hitam-black-hole/

ASAL – USUL RASI   BINTANG

Posted: March 15, 2011 in Astr0n0miku

0

Dalam banyak peradaban kuno sebelum masehi bintang-bintang mempunyai kedudukan yang tinggi. Orang-orang zaman dahulu percaya bintang-bintang di langit mempunyai pengaruh terhadap kehidupan mereka di bumi. Mereka melihat bintang-bintang tersebut sebagai suatu pola -kini dikenal sebagai konstelasi atau rasi bintang- yang menempati suatu wilayah tertentu di langit. Berkembanglah mitologi atau legenda dari berbagai peradaban kuno tentang rasi-rasi bintang.

Catatan tentang rasi bintang dapat ditemukan dalam buku karya Ptolemaeus, Almagest, dimana disebutkan di dalamnya tentang 48 buah rasi bintang yang dikenal saat itu. 47 diantaranya sama dengan yang dikenal saat ini. Sejak tahun 1928 International Astronomical Union (IAU) meresmikan 88 buah rasi bintang berikut batas-batas rasinya untuk menghindari adanya “sengketa” wilayah antara satu rasi dengan yang lainnya. Pemetaan langit seperti ini berguna sebagai “alamat” bintang-bintang, galaksi, dan obyek langit lainnya sehingga memudahkan kerja para astronom dalam penelitian astronomi.

Nama rasi bintang sendiri adalah hasil kesepakatan yang diambil dari nama yang telah ada sebelumnya, misalnya yang diambil dari karya Ptolomeus berjudul ALMAGEST. Nama-nama rasi bintang kebanyakan berdasarkan mitologi Yunani dan Romawi. Sebenarnya tiap daerah tentu punya nama nya sendiri-sendiri, sebagai contoh di Indonesia, bintang terang dalam rangkaian ORION, dikenal sebagai bintang WALUKU.

Page 7: sejarah astronomi

Dari banyak rasi bintang yang ada, terdapat 12 rasi yang dikenal

dengan  nama ZODIAK. Zodiak dapat diartikan sebagai wilayah tempat dua belas rasi bintang yang tampak dari bumi dilintasi oleh matahari setiap tahunnya. Revolusi bumi mengelilingi matahari tiap tahunnya menyebabkan matahari tampak seolah-olah bergerak dalam lintasan yang sama tiap tahunnya – meskipun ini tidak benar karena adanya gerak presesi yang mengakibatkan perubahan perlahan-lahan dalam posisi benda langit, dalam kurun waktu yang sangat lama. Lintasan matahari itu disebut ekliptika. Dalam gerak semu tahunannya itu matahari tampak dari bumi melintasi duabelas rasi bintang yang sama pada suatu saat setiap tahunnya.

Zodiak ini dikenal oleh bangsa Babilonia sejak abad 2000 SM. Dari zodiak inilah selanjutnya kita mengenal pembagian nama bintang berdasarkan kelahirannya. Dua belas rasi tersebut,  adalah Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces. Dan hal ini juga dikaitkan dengan kepercayaan bahwa bintang-bintang itu memberi pengaruh kepada kehidupan manusianya.

Tetapi kali ini kita bukan sedang membicarakan tentang ramalan bintang. Kalau  itu sih serahkan kepada ahlinya aja. Dalam ilmu astronomi sendiri zodiak tidak menempati kedudukan yang teristimewa selain karena letaknya yang “strategis” tampak dilewati matahari setiap tahunnya. Tidak seperti dalam dunia astrologi dimana zodiak dianggap mempunyai pengaruh terhadap segala peristiwa di bumi.

MANFAAT RASI BINTANG

Meskipun begitu, rasi bintang, termasuk zodiak diantaranya, bermanfaat bagi manusia. Pada dasarnya kegiatan mengelompokkan bintang dan “menganugerahinya” bentuk secara suka-suka telah ada sejak ribuan

Page 8: sejarah astronomi

tahun yang lalu. Telah sejak lama pula rasi-rasi bintang di langit digunakan manusia sebagai petunjuk arah dan waktu. Salah satu contohnya adalah Big dipper atau Ursa Major yang sejak dahulu telah digunakan sebagai petunjuk arah utara. Agaknya orang-orang zaman dahulu telah menyadari bahwa rasi bintang muncul pada saat dan wilayah langit yang sama dalam kurun waktu tertentu setiap tahunnya sehingga dapat digunakan untuk keperluan navigasi.

KISAH – KISAH

Nenek moyang bangsa kita dahulu melihat tujuh bintang ini sebagai bintang biduk atau sampan, perahu. Lain di barat, lain di timur. Bagi orang Yunani kuno rasi ini tampak sebagai seekor beruang karena mereka tidak hanya melihat ketujuh bintang saja tetapi dengan bintang-bintang lainnya di sekitar tujuh bintang tersebut. Jadilah mereka melihat bentuk beruang pada rasi itu. Bagi orang Romawi rasi ini tampak tidak hanya sebagai beruang biasa tetapi sebagai beruang besar, disebut Ursa Major. Rasi ini kini lebih dikenal sebagai big dipper atau gayung raksasa.

Salah satu rasi bintang yang dikenali oleh banyak peradaban dan memiliki beragam kisah adalah Rasi Leo, rasi yang digambarkan sebagai singa perkasa. Dalam mitologi Yunani Rasi Leo dikisahkan sebagai singa raksasa yang terkenal buas, yang harus dikalahkan Herkules demi memenuhi tugas yang diberikan oleh dewi Hera. Herkules berhasil memenangi pertarungan sengit tersebut. Sebagai penghormatan, dewi Hera menempatkan singa buas tersebut di satu bagian langit, menjadi singa yang tak lagi mematikan.

Lain lagi menurut orang-orang Mesir kuno. Bagi mereka Leo bukanlah satu makhluk yang harus dikalahkan Herkules, melainkan salah satu dewa yang mereka sembah, dewa singa yang sangat berpengaruh dalam kehidupan mereka sehari-hari. Tidak hanya orang-orang Yunani dan Mesir yang melihat bentuk singa pada rasi ini. Orang-orang Sumeria juga telah melihat bentuk singa dan menyebutnya Ser. Orang-orang Turki menyebutnya Artan. Orang-orang Syria menyebutnya Aryo. Arye bagi orang-

Page 9: sejarah astronomi

orang Yahudi dan Aru bagi orang-orang Babylonia. Beragam sebutan dengan makna yang sama, singa.

Banyak lagi kisah-kisah menarik yang lahir dari memandangi langit malam, Rasi Leo hanya salah satunya

Dari berbagai sumber ..

http://vhaarowz.wordpress.com/about/

 

Rasi bintang orion

Rasi bintang Orion adalah salah satu rasi bintang yang cukup terkenal. Batas wilayah Rasi bintang Orion digambarkan dalam garis kuning putus-putus.

Suatu rasi bintang atau konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada bola langit malam. Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang. Susunan rasi bintang yang tidak resmi, yaitu yang dikenal luas oleh masyarakat tapi tidak diakui oleh para ahli astronomi atau Himpunan Astronomi Internasional, juga disebut asterisma. Bintang-bintang pada rasi bintang atau asterisma jarang yang

Page 10: sejarah astronomi

mempunyai hubungan astrofisika; mereka hanya kebetulan saja tampak berdekatan di langit yang tampak dari Bumi dan biasanya terpisah sangat jauh.

Pengelompokan bintang-bintang menjadi rasi bintang sebenarnya cukup acak, dan kebudayaan yang berbeda akan memiliki rasi bintang yang berbeda pula, sekalipun beberapa yang sangat mudah dikenali biasanya seringkali ditemukan, misalnya Orion atau Scorpius.

Himpunan Astronomi Internasional telah membagi langit menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas yang jelas, sehingga setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja. Pada belahan bumi (hemisfer) utara, kebanyakan rasi bintangnya didasarkan pada tradisi Yunani, yang diwariskan melalui Abad Pertengahan, dan mengandung simbol-simbol Zodiak.

Beragam pola-pola lainnya yang tidak resmi telah ada bersama-sama dengan rasi bintang dan disebut asterisma, seperti Bajak (juga dikenal di Amerika Serikat sebagai Big Dipper) dan Little Dipper

http://bulanhitam.blogspot.com/2010/12/rasi-bintang-orion.html

Mengenal   Bintang

Posted: March 15, 2011 in Astr0n0miku

0

DI langit malam yang cerah tanpa bulan, kita akan bisa melihat ribuan bintang dengan mata telanjang. Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya dari dalam dirinya sendiri, seperti Matahari. Matahari sendiri adalah sebuah bintang. Matahari kelihatan sangat besar dan terang karena jaraknya jauh lebih dekat dibandingkan dengan bintang-bintang lainnya. Jarak Matahari dengan Bumi hanyalah 150 juta kilometer.

Kalau diukur dengan cahaya, yang kecepatannya sekitar 300 km per detik, jarak Matahari ke Bumi adalah sekitar delapan menit. Bandingkan dengan bintang lain yang paling dekat, yakni Proxima Centauri, yang jaraknya sekitar empat setengah tahun cahaya. Sebagian besar bintang memiliki jarak yang lebih jauh. Ada yang jaraknya ribuan, atau bahkan jutaan, tahun cahaya. Ini artinya, cahaya bintang yang kita lihat sekarang itu dipancarkan ketika dinosaurus masih hidup di Bumi.

Rasi

Page 11: sejarah astronomi

Berapa sebenarnya jumlah bintang di alam semesta? Kita tidak tahu dengan pasti. Namun para ilmuwan yakin bahwa terdapat miliaran miliar (angka 1 dengan 18 atau lebih nol di belakangnya) bintang di alam semesta.

Mengapa cahaya bintang kelihatan berkelap-kelip di langit? Sebabnya, ketika melewati atmosfer Bumi, cahaya dari bintang mengalami pembelokan berkali-kali.

Bintang-bintang sebenarnya bergerak satu sama lain dengan kecepatan yang sangat tinggi. Namun di langit, karena sangat jauh dari Bumi, letak bintang satu dengan lainnya kelihatan tetap. Dari sinilah orang-orang zaman dulu membayangkan bahwa kelompok bintang tertentu membentuk gambar tertentu, misalnya mirip seorang pemburu, kepiting, kepala banteng, naga, dan lain-lain. Kelompok bintang ini dinamakan rasi.

 

Lubang Hitam

Bintang-bintang memiliki ukuran yang berbeda. Matahari, yang bergaris tengah lebih dari 1 juta kilometer, adalah bintang berukuran sedang. Banyak bintang lain yang berukuran jauh lebih besar, bisa ribuan kali, dibanding Matahari. Bintang-bintang tersebut dinamakan bintang raksasa. Sebaliknya, bintang-bintang lain berukuran jauh lebih kecil sehingga disebut bintang kate (katai). Bintang kate ada yang ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan Bumi.

Menjelang kematiannya, sebuah bintang bisa meledak. Ledakan bintang ini disebut nova. Istilah ini berarti “baru” karena seolah-olah telah lahir sebuah bintang baru. Kalau bintang yang meledak berukuran besar, maka ledakannya juga sangat besar, sampai-sampai menghancurkan bintang-bintang lain. Ledakan bintang besar ini disebut sebagai supernova.

Setelah meledak, materi bintang yang tersisa akan mengerut dan memadat dengan kepadatan yang luar biasa dan gravitasinya begitu kuat sampai-sampai cahaya pun tak bisa lepas. Materi bekas bintang inilah yang disebutblack hole (lubang hitam). (*)

http://www.anneahira.com/bintang.htm

Zodiak dalam   Astronomi

Posted: March 14, 2011 in Astr0n0miku

0

Page 12: sejarah astronomi

Awal tahun 2011 tampaknya berita tentang “perubahan zodiak” menjadi perhatian banyak orang.  Yang menjadi pusat perhatian adalah bagian “perubahan zodiak” yang terkait tanggal kelahiran atau yang terkait ramal-meramal nasib ala astrologi.

Lantas bagaimana dengan astronomi? Perubahan zodiak yang katanya menjadi kejutan di awal 2011 ini bukanlah merupakan sebuah kejutan. Berita tersebut sudah berulang kali muncul dengan isu keberadaan Ophiuchus sebagai “zodiak ke-13”, dan yang kemudian menjadi perbincangan hangat apakah “zodiak” seseorang berubah atau tidak. Dan para astronom pun dipertanyakan pendapatnya mengapa bisa terjadi perubahan zodiak dan apa kaitannya dengan zodiak astrologi yang dikenal selama ini.

Pada kenyataannya tidak ada hubungannya antara “perubahan” itu dengan astrologi dan ramal meramal. Tapi untuk itu mari sejenak kita coba mengenal apa itu zodiak.

Apakah zodiak berubah? Yuk, simak sejenak tentang zodiak ala astronomi.

Sejarah ZodiakZodiak berasal dari bahasa Yunani zoidiakos yang artinya tanda hewan kecil. Dalam bahasa latin kata ini menjadi zodiacus. Zodiak sendiri diartikan sebagai area rasi bintang yang tampak dari bumi dilintasi oleh matahari setiap tahunnya.

Zodiak klasik yang dibagi menjadi 12 rasi.

Di masa lalu, para pengamat langit seringkali membuat garis imajiner antara bintang-bintang yang kemudian membentuk sebuat rasi bintang yang memiliki gambaran tertentu misalnya singa untuk rasi Leo. Nah, mereka tidak hanya mengelompokkan bintang-bintang menjadi satu rasi tapi juga membagi ekliptika (area yang dilintasi

Page 13: sejarah astronomi

Matahari dalam siklus tahunannya) menjadi 12 area dengan besaran yang sama yakni 30 derajat.

Kedua belas area itu kemudian diisi masing-masing oleh satu rasi bintang yang kemudian dikenal sebagai Konstelasi Zodiak.  Jika Matahari bergerak dengan kecepatan yang sama maka ia akan memasuki rasi yang baru setiap 30 hari sehingga bisa dikatakan Matahari akan berada di setiap rasi selama 30 hari atau satu konstelasi untuk 1 bulan dimulai dengan posisi Matahari di Vernal Equinox, yang pada masa itu merupakan saat Matahari berada di rasi Aries.  Ke-12 rasi itu adalah : Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces

Pembagian area ini mempermudah pekerjaan para pengamat langit untuk mencatat posisi Matahari, Bulan dan planet  dengan adanya titik acuan yakni bintang-bintang. Dan sistem ini menjadi sistem koordinat langit pertama yang dibuat dan kemudian berkembang menjadi sistem koordinat yang kita kenal saat ini (sistem koordinat equatorial).

Pembagian ini pertama kali  dibuat oleh bangsa Babilonia pada masa awal / pertengahan milenium pertama sebelum Masehi (626 SM – 539 SM). Zodiak tersebut juga berasal dari modifikasi katalog MUL.APIN yang berisikan 200 pengamatan astronomi termasuk di dalamnya pengukuran yang terkait beberapa konstelasi. Sistem katalog MUL.APIN ini diyakini dibuat dikisaran tahun 1370 SM namun ada juga sumber yang menyebutkan pada circa 1830 SM.

Katalog bintang Babilonia ini kemudian masuk dalam astronomi Yunani di abad ke-4 SM dan kemudian digunakan oleh bangsa Roma. Penggambaran zodiak ini kemudian muncul dalam Al Magest Star Catalogue (130 – 170 AD) yang disusun oleh Ptolomy dari Alexandria dalam menggambarkan teori geosentrisnya.

Konstelasi ModernDalam perkembangan astronomi, di awal abad ke-20 para astronom melihat perlu adanya sebuah ketetapan dan batasan dari konstelasi yang resmi untuk digunakan oleh para astronom di seluruh dunia, mengingat penafsiran akan konstelasi itu berbeda dari tiap negara maupun tiap budaya yang ada di dunia. Alasan lainnya adalah untuk mempermudah penamaan bintang variabel baru yang tidak bersinar dengan kecerlangan yang tetap. Bintang seperti ini dinamakan berdasarkan rasi tempat ia berada. Karena itu penting untuk memiliki satu konstelasi yang disetujui oleh semua pihak.

Page 14: sejarah astronomi

Zodiak dalam astronomi yang ditetapkan oleh IAU. Kredit : astronomy.swin.edu

Tahun 1930, IAU membagi langit berdasarkan 88 konstelasi modern yang dikenal hingga kini. Dalam pembagian itu, IAU juga meresmikan batas-batas setiap konstelasi untuk menghindari adanya sengketa wilayah antara satu rasi dengan rasi lainnya.

 

Cincin Zodiak berdasarkan pembatasan dari IAU. kredit : google image

Dari ke-88 konstelasi tersebut 48 konstelasi diantaranya dicatat pada buku ke-7 dan ke-8 Claudius Ptolemy yakni Al Magest, meskipun asal muasal rasi-rasi tersebut masih belum diketahui dengan pasti. Diyakini penggambaran yang dibuat Ptolemy dipengaruhi oleh pekerjaan Eudoxus dari Knidos pada kisaran 350 SM.

Di antara abad ke-16 dan 17 Masehi, astronom Eropa dan kartografer langit menambahkan lagi konstelasi baru pada 48 konstelasi yang sudah dibuat Ptolemy

Page 15: sejarah astronomi

sebelumnya. Konstelasi baru ini merupakan “temuan baru” yang dibuat oleh orang-orang eropa yang menjelajah bumi belahan selatan.

Johann Bayer pada abad ke-16 dalam atlas bintang, Uranometria menambahkan 12 konstelasi yang ia kumpulkan dari berbagai sumber. Di tahun 1624, Jacob Bartsch menambahkan 3 konstelasi kemudian di akhir abad ke-17 Johannes Hevelius menambahkan 7 konstelasi Baru dan pada akhirnya di circa 1750, Nicolas Louis de Lacaille menemukan 14 konstelasi di belahan langit selatan.

Ophiuchus dalam Konstelasi Modern

Rasi Ophiuchus, si pembawa ular. kredit : Urania’s Mirror 1825

Dalam pemetaan konstelasi modern tersebut, istilah zodiak masih tetap digunakan untuk rasi bintang yang berada di ekliptika. Yang sedikit berbeda, setelah IAU melakukan pembatasan wilayah setiap rasi, maka setiap rasi ternyata tidak menghuni luas wilayah yang sama. Dan ini yang terjadi dengan wilayah setiap rasi di zodiak.

Jika dahulu bangsa Babilonia mempermudah pembagian dengan membagi masing-masing wilayah menjadi 30 derajat maka hasil bagi wilayah berdasarkan “keberadaan setiap rasi bintang di zodiak” menunjukkan kalau luas wilayahnya tidaklah sama untuk setiap konstelasi. Dengan demikian rasi yang dilintasi Matahari dalam siklus tahunannya itu meliputi 13 rasi yakni Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Ophiuchus, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces.

Pada konstelasi modern inilah Ophiuchus kemudian muncul sebagai salah satu rasi dalam area yang dilintasi Matahari dalam siklus tahunannya. Diketahui juga, keberadaan Matahari di rasi Ophiuchus ini 18,4 hari atau lebih lama dari keberadaan Matahari di Scorpio yang hanya 8,4 hari.  Rasi inilah yang kemudian digadang sebagai rasi ke-13. Apakah ini berarti Ophiuchus adalah rasi baru ?

Ophiuchus bukanlah “rasi baru” yang baru masuk dalam deretan konstelasi modern.

Page 16: sejarah astronomi

Rasi Ophiuchus sudah dikenal dalam pemetaan konstelasi sejak Yunani kuno dan digambarkan dalam konstelasi Ptolemy sebagai “Pemegang Ular” atau “The Serpent Bearer” di Al Magest Star Calogue. Konstelasi ini juga dipetakan dalam Farnese Globe, kopi atlas circa abad ke-2 SM.  Dalam Al Magest, Ptolemy juga mengidentifikasi rasi ini sebagai salah satu rasi yang dilintasi Matahari namun tidak diperhitungkan ke dalam zodiak.

Di masa lalu ketika tanda rasi ini dibuat dan dipetakan, ekliptika dibagi menjadi 12 area dengan batasan 30 derajat untuk masing-masing rasi di setiap 30 hari selama 1 tahun peredaran Matahari dari titik Aries dan kembali ke titik Aries (Vernal Equinox) di tahun berikutnya. Pada kenyataannya setiap rasi tidaklah memiliki luas area yang sama. Namun ini baru diketahui kemudian di tahun 1930 saat IAU menetapkan batas-batas wilayah rasi. Nah pada masa itu, diperkirakan Ophiuchus walau diketahui keberadaannya namun rasi ini bukanlah rasi yang cerlang dibanding Scorpius yang memang merupakan rasi yang terang dan mudah dikenali.

Tanggal Zodiak Berubah ?

Presesi sumbu rotasi Bumi. kredit : University of Hong Kong Dept of Physics

Bumi berotasi pada porosnya. Ketika berputar, sumbu rotasi Bumi akan berperilaku mirip gasing yang bergeser sedikit demi sedikit. Gerak perputaran sumbu rotasi Bumi ini memiliki periode 25765 tahun. Karena perubahan yang sangat lambat dalam hal orientasi dengan bintang, posisi Matahari di langit pada Vernal Equinox bergeser perlahan ke barat yang artinya juga bergeser dari penanggalan. Inilah yang disebut efek presesi equinox. Laju pergeseran itu 1 hari setiap 71 tahun.

Pada tahun 2011 ketika vernal equinox terjadi pada tanggal 21 Maret, posisi Matahari tampak berada di rasi Pisces di dekat perbatasan Aquarius. Berbeda dengan saat pertama kali konstelasi zodiak dipetakan pada kisaran tahun 1370 SM, pada masa itu

Page 17: sejarah astronomi

vernal equinox terjadi ketika Matahari masih berada di rasi aries. Dan di tahun 10000 nanti, Matahari pada tanggal 21 Maret akan tampak berada di rasi Scorpius. Matahari akan kembali tampak berada di Aries dalam kisaran 23000 tahun lagi.

Presesi sumbu rotasi Bumi inilah yang menyebabkan terjadinya pergeseran waktu Matahari berada pada rasi tertentu.

Pergeseran Matahari di Rasi Bintang yang ia lalui dalam siklus tahunannya pada tanggal yang sama yakni 21 Maret untuk circa 2500 SM Matahari di Aries, circa 1370 SM Matahari masih di Aries dekat perbatasan Pisces, 2011 Matahari di Pisces dan thn 10000 Matahari tampak di Scorpius. Kredit : Stellarium

Zodiak dalam Astrologi Nah, untuk kaitan dengan astrologi, acuan yang digunakan berbeda karena basis yang digunakan adalah tropical zodiak yang membagi langit menjadi 12 bagian yang dihuni masing-masing rasi. Tropic disini berasal dari bahasa Yunani yang artinya titik balik. Dan pada dasarnya mengacu pada titik ketika Matahari terbit dan terbenam dan tampak akan berbalik dan bergerak ke utara di Bumi belahan utara atau ke arah selatan di Bumi belahan selatan di sepanjang horison setelah Winter Solstice atau ke arah sebaliknya setelah Summer Solstice.

Page 18: sejarah astronomi

Para astrolog ini bukannya tidak tahu mengenai keberadaan rasi Ophuchus namun pemahaman mereka berbeda dari astronomi yang menggunakan basis data pengamatan sebagai acuan. Selain itu berdasarkan pemahaman mereka pergeseran Matahari akibat presesi equinox juga tidak relevan. Karena itu zodiak dalam astrologi tetap 12 dan rentang waktunya juga tidak berubah.

Yang pasti tidak pernah ada hubungan apapun antara rasi bintang dengan nasib seseorang. Tapi penampakan rasi bintang di langit pada waktu tertentu memang bisa terkait dengan pola kehidupan masyarakat baik dalam kehidupan agraris yang bercocok tanam maupun dalam kehidupan maritim.

Tabel Zodiak untuk Zodiak Astronomi dan Astrologi. Jangan mencampuradukan astronomi dan astrologi!

Tags: aquarius, Aries, astrologi, Cancer, capricorn, Gemini, konstelasi, leo, Libra, Ophiuchus, pisces, Rasi Bintang, sagitarius, Scorpio, Taurus, vernal eqinox, Virgo, zodiak

http://langitselatan.com/2011/01/20/zodiak-dalam-astronomi/

Astronom   Perempuan

Page 19: sejarah astronomi

Posted: March 14, 2011 in Astr0n0miku

0

Astronomi memang telah melangkah jauh dibanding berabad-abad lampau ketika para matematikawan maupun fisikawan dan astronom memulai perjalanan ini dari pengamatan sederhana dan perhitungan-perhitungan sederhana yang justru membuka jalan bagi pengetahuan maha dasyat tentang alam semesta. Ruang maha luas yang tak bisa disentuh oleh manusia dan tetap menjadi misteri bagi peradaban di Bumi.

Maria Mitchell, astronom wanita pertama di Amerika yang menemukan komet. Kredit : Barkeley

Di antara mereka, terdapat juga banyak wanita yang ikut ambil bagian dalam peletakkan dasar itu. Perempuan-perempuan yang bukan hanya mampu menghasilkan karya di bidang astronomi lewat pengamatan panjang dan perhitungan yang tekun, namun sekaligus menjadi tonggak sejarah kebangunan astronom wanita. Mereka adalah orang-orang yang bertarung dengan pandangan masyarakat di masanya akan perempuan dan pendidikan tinggi. Masa yang pernah menempatkan perempuan sebagai warga kelas dua dan yang tidak bersahabat dalam memberi kesempatan pendidikan tinggi maupun karir bagi perempuan.

Sexism atau pemisahan gender kala itu memang terjadi di mana-mana. Namun sejarah juga memperlihatkan di tengah kondisi seperti itu, lahir ilmuwan-ilmuwan perempuan tangguh yang berkontribusi dalam membangun astronomi sebagai salah satu bidang keilmuan.

Caroline Herschel, Astronom perempuan pertama yang mendapat medali emas dari RAS. Kredit : Nature

Page 20: sejarah astronomi

Di antara astronom perempuan yang tersebut ada Caroline Herschel (16 Maret 1750 – 9 Januari 1848), astronom asal Jerman yang menemukan beberapa komet dan menjadi asisten bagi sang kakak Sir William Herschel dalam pekerjaan astronominya. Walaupun pada awalnya ia bertindak selaku asisten, namun ia kemudian  melakukan pengamatan sendiri dan berhasil menemukan objek-objek langit memukau seperti M110 (NGC 205) pasangan galaksi Andromeda, 8 buah komet, dan menemukan kembali komet Encke di tahun 1795. Caroline kemudian diberi penghargaan penghasilan tahunan sebesar 50 £ oleh George III untuk pekerjaannya sebagai asisten William Herschel. Caroline juga membantu sang kakak dalam menyusun katalog bintang yang diterbitkan tahun 1798.

Setelah kematian William, Caroline meneruskan proses verifikasi dan konfirmasi atas penemuan Wiliam dan membuat katalog nebula untuk membantu keponakannya John Herschel dalam pekerjaan astronominya. Ia kemudian dianugerahi Medali Emas untuk pekerjaannya oleh Royal Astronomical Society pada tahun 1828. Dan tak ada perempuan lainnya yang diberi penghargaan ini sampai tahun 1996 ketika Vera Rubin diberi penghargaan yang sama.

Astronom perempuan lainnya adalah Henrietta Swan Leavitt (4 Juli 1868 – 12 Desember 1921) lulusan Redcliffe College yang kemudian bekerja di Harvard College Observatory dengan tugas menghitung citra pada plat fotografi. Pekerjaan inilah yang mebawa Henrietta menemukan satu hal penting yang menjadi dasar dalam perhitungan jarak di masa depan dan menjadi dasar bagi pekerjaan Edwin Hubble.

Penemuan Henrietta itu adalah hubungan Periode-Luminositas Cepheid sebagai alat penentu jarak. Penemuan yang membuka mata manusia akan kebesaran alam semesta. Dari penemuannya ini, para astronom bisa mengukur jarak cepheid di galaksi lain dan bisa mengetahui jarak galaksi tersebut.  Cepheid merupakan bukti penting kalau ada galaksi lain yang berada jauh di luar Bima Sakti. Penemuan Hanrietta Leavitt pada akhirnya mengubah teori astronomi modern. Pencapaian yang sangat penting dan luar biasa mengingat ia hampir tak pernah mendapatkan kredit selama hidupnya. Penghargaan padanya diberikan dengan memberi nama Leavitt pada asteroid dan salah satu kawah di Bulan. Peghargaan lainnya juga diberikan padanya oleh AAS dengan menemukan hubungan periode-luminositas yang ia temukan dengan namanya yakni Leavitt Period-Luminosity relation.

Annie Jump Canon. Kredit : Wikimedia

Page 21: sejarah astronomi

Astronom lainnya, Annie J. Canon ( 11 Desember 1863 –  13 April 1941) juga memberikan kontribusi yang sangat penting dalam klasifikasi bintang. Ia membagi bintang dalam beberapa kelas berdasarkan spektrumnya. Kelas spektrum yang ia buat inilah yang menjadi dasar klasifikasi fisis bintang dalam sejarah perkembangan astronomi sampai hari ini. Kelas yang dikenal dengan idiom Oh Be A Fine Girl and Kiss Me (O B A F G K M). Dan saat itu ia bekerja di Harvard dengan bayaran 25 sen sementara sekretaris di Harvard mendapatkan bayaran yang lebih dari itu.

Untuk pekerjaan klasifikasi bintang ini, Annie J Canon sebenarnya membuat klasifikasi yang sederhana dan lebih mudah dipahami dibanding klasifikasi yang telah dibuat sebelumnya oleh Antonia Maury maupun klasifikasi yang diajukan oleh Williamina Flemming, dua astronom wanita lainnya pada masa itu yang juga bekerja dalam mengkatalogkan bintang. Williamina Flemming juga astronom yang menemukan nebula kepala kuda.

Vera Rubin, astronom perempuan kedua yang mendapat medali emas dari RAS. Kredit : Vassar

Di masa kini, astronom wanita sudah jauh lebih banyak walaupun masih sedikit dalam jumlah jika dibandingkan dengan astronom pria. Sebut saja Vera Rubin, wanita kedua yang mendapatkan medali emas dari Royal Astronomical Society setelah Caroline Herschel. Ia adalah astronom yang menjadi pioner dalam mempelajari laju rotasi galaksi. Ibu dari 4 anak ini pernah mendaftarkan dirinya ke Princeton untuk melanjutkan studi setelah menamatkan pendidikan sarjananya di Vassar College. Sayangnya pada masa itu, Princeton belum menerima mahasiswa pasca sarjana perempuan untuk menempuh pendidikan. Ia kemudian melanjutkan pendidikan diCornell University.

Selain Vera Rubin, ada juga Wendy Freedman yang lahir dari keluarga yang mencintai astronomi. Ia merupakan perempuan pertama yang bergabung sebagai staf sains permanen di Carneige Institutions. Ia kemudian menjabat sebagai direktur Carneige Observatory pada tahun 2003. Ketika diberi kesempatan menggunakan teleskop Hubble, Wendy dan timnya kemudian mencari konstanta Hubble yang lebih presisi dengan mengamati galaksi M100. Ia dan timnya berhasil

Page 22: sejarah astronomi

mengidentifikasi 20 Cepheid untuk keperluan penghitungan konstanta Hubble setelah melakukan pengamatan pada 4000 bintang dalam 60 malam. ia juga memimpin timnya untuk membangun teleskop raksasa landas Bumi bernama Giant Magellan yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2018.

Catherine Cesarsky. Mantan Presiden IAU. Kredit : IYA2009

Dan di sepanjang tahun astronomi 2009 ini, tak pelak ada satu nama yang akan selalu diingat orang. Catherine Cesarsky, mantan Presiden IAU (International Astronomical Union) yang baru saja menyelesaikan masa jabatannya pada bulan Agustus 2009 lalu. Catherine Cesarsky pada awalnya bekerja dalam hal perambatan dan percepatan sinar kosmik dan emisi sinar gamma galaktik. Ia kemudian memimpin perancangan dan pembangunan ISOCAM kamera onboard pada Infrared Space Observatory (ISO) di ESA. Ibu dua anak ini pernah menjadi Direktur ESO (European Southern Observatory) dari tahun 1999 – 2007 dan menjabat sebagai presiden IAU dari tahun 2006-2009.

Di akhir masa jabatannya Catherine Cesarksy memang membawa astronomi turun ke masyarakat melalui pencanangan Tahun Astonomi 2009.  Tahun yang menjadi pergerakkan awal maupun pemicu bagi perkembangan astronomi di masa mendatang dan pembangunan astronomi di negara-negara berkembang. Di antara berbagai program yang dicanangkan dalam tahun astronomi 2009, ada sebuah program yang dikhususkan untuk memperjuangkan persamaan hak kaum perempuan dan meningkatkan minat kaum perempuan untuk mendalami sains dan astronomi. Program itu adalah She is an Astronomer .

Perempuan masa kini memang telah merambah dunia sains dan menjadi peneliti-peneliti handal yang membangun astronomi di semua sisi. Dan semua itu dimulai berabad-abad lampau oleh astronom-astronom wanita yang telah meletakkan dasar dan perubahan bagi perkembangan astronomi di masa kini.  Dasar itu memang telah diisi oleh bangunan-bangunan kokoh dan megah. Namun di sudut lain dunia ini.. masih ada dasar yang belum dibangun.

Seperti kata Cesarsky dalam pidatonya di penutupan IAU`s XXVII General Assembly 2009 di Brazil, “Poin penting dalam masa kepemimpinan saya adalah persiapan dan

Page 23: sejarah astronomi

peluncuran Tahun Astronomi 2009. Tahun yang sudah berjalan dan sampai saat ini telah melampaui harapan yang dibuat dan menjadi pengalaman yang luar biasa yang tak dapat saya lupakan. Perencanaan baru untuk pengembangan astronomi merupakan kelanjutan untuk IYA2009. Tak bisa dielakkan perencanaan itu hanya bisa mencakup bagian kecil dari aktivitas IAU, namun pekerjaan kita untuk pembangunan dunia adalah hal yang vital.”

Dan pekerjaan serta perjuangan itupun masih akan berlanjut. Bukan hanya untuk membangun astronomi di dunia, namun juga untuk memberi kesempatan lebih banyak pada perempuan untuk terus berkiprah di dunia astronomi dan sains.

Tags: Annie J Canon, astronom perempuan, caroline herschel, Catherine Cesarsky, henrietta leavitt, vera rubin, wendy frredman

http://langitselatan.com/2009/09/06/potret-astronom-perempuan-dari-masa-ke-masa/

Jejak Langkah Astronomi di   Indonesia

Posted: March 14, 2011 in Astr0n0miku

0

Astronomi, ilmu yang satu ini hampir setua peradaban manusia itu sendiri. Bagaimana tidak, ia lahir bersama dengan kekaguman dan keingintahuan manusia akan langit dan apa yang ada di sana.Kekaguman yang melahirkan pencarian. Tidak masalah apakah pencarian itu kemudian berbuah pada sebuah hasil yang saintifik ataukah ia hanya berhenti pada kaitan budaya dan kehidupan manusia. Kekaguman itulah yang membawa manusia pada kemajuan astronomi melintasi batas budaya dan kepercayaan, berkembang menjadi ilmu pengetahuan yang membawa manusia menjelajah alam semesta yang mungkin di masa lampau tidaklah pernah terbayangkan.

Bagaimana dengan Indonesia?

Peradaban Awal Astronomi di Indonesia

Page 24: sejarah astronomi

Hala Na Godang kisah tentang Orion dari Batak. Kredit : Nggieng

Berabad-abad lampau ketika peradaban baru dimulai, catatan dan cerita turun temurun dalam budaya masyarakat sudah menunjukkan berbagai kisah rakyat yang terkait astronomi.   Cerita-cerita dari langit ini memberi interpretasi tersendiri akan obyek langit yang mereka lihat. Sebagai contoh ada kisah Bulan Pejeng (Bali), Pasaggangan’ Laggo Samba Sulu atau Pertempuran Matahari dan Bulan (Mentawai), Memecah Matahari (Papua), Manarmakeri (Papua), Hala Na Godang (Batak), Kilip dan Putri Bulan (Dayak Benoaq), Lawaendrona Manusia Bulan (Nias), Bima Sakti (Jawa), Mula Rilingé’na Sangiang Serri’ (Bugis), Batara Kala, Nini Anteh (Jawa Barat).

Penamaan rasi bintang berdasarkan nama lokal menunjukkan, masyarakat Indonesia di masa lampau juga melakukan pengamatan langit. Dalam budaya Jawa, dikenal Gubug Penceng (Salib Selatan), Lintang Wulanjar Ngirim (rasi Centaurus), Joko Belek, Lintang Banyak Angrem, Bintang Layang – Layang, Lintang Pari, Lintang Kartika (Pleiades), Wuluh (Pleaides), Kalapa Doyong (Scorpio), Sapi Gumarang (Taurus), adalah contoh penamaan rasi bintang secara lokal di Indonesia, yang sekaligus menandai kegiatan astronomi amatir di tengah masyarakat di masa lalu.

Setiap interpretasi tidak sekedar memberi akan benda-benda langit, baik itu bulan, bintang, matahari, rasi bintang, Bima Sakti, namun juga kisah tentang proses terjadinya alam semesta.  Benda-benda langit ini juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai penentu waktu bercocok tanam, sarana pemujaan, kalender, maupun navigasi.

Kehidupan agraris masyarakat Indonesia juga menjadikan benda-benda langit sebagai petunjuk musim menanam dan musim panen. Di Jawa, rasi Lintang Kartika diasosiasikan juga sebagai tujuh bidadari, yang direpresentasikan dalam tarian Bedhaya Ketawang di Keraton Mataram. Di wilayah Pantai Utara Jawa rasi ini digunakan untuk menandakan waktu (kalender) dalam penanggalan Jawa. Jika rasi ini

Page 25: sejarah astronomi

sudah terbit sekitar 50° di langit, maka musim ketujuh (mangsa kapitu) pun dimulai. Pada musim ini, beras muda harus mulai ditanam di sawah.

Saat belum ada kalender, masyarakat setempat telah menggunakan perbintangan untuk menentukan siang dan malam, pasang surut air laut, berbunga dan berbuahnya tanaman, maupun migrasi dan pembiakan hewan. Bagi mereka gejala alam adalah cerminan lintasan waktu. Masyarakat di masa itu juga menentukan saat menanam dengan menggunakan bambu yang diisi air untuk mengukur ketinggian bintang. Pada posisi tertentu mereka akan bisa mengetahui apakah sudah saatnya memulai bercocok tanam atau belum.

Sedangkan masyarakat Maritim Indonesia, menjadikan obyek langit sebagai panduan navigasi dalam pelayaran. Salah satu kisah yang diyakini merupakan bagian dari penggunaan langit sebagai navigasi adalah ditemukannya peninggalan berupa puisi dan gambar-gambar perjalanan masyarakat dari Indonesia menuju Afrika Selatan.

Di tahun 800 Masehi, pembangunan candi Borobudur menjadi penanda lainnya keberadaan astronomi di Indonesia. Borobudur yang dibangun oleh wangsa Syailendra diduga  merupakan penanda waktu raksasa di abad ke -8, dimana stupa utama candi berfungsi sebagai penanda waktu. Pembangunan candi seperti Borobudur memberi penegasan dan petunjuk kemampuan nenek moyang dalam astronomi.

Astronomi di masa Penjajahan

Observatorium yang didirikan Mohr di Batavia. (Architectural drawing by J. Clement, 1768)

Page 26: sejarah astronomi

Kecintaan masyarakat Indonesia pada langit memang disampaikan kemudian secara turun temurun lewat berbagai kisah. Dan pencatatan pengamatan pada masa lampau memang “belum ditemukan”. Akan tetapi catatan yang menjadi penanda awal kebangkitan astronomi dan penggunaan instrumentasi dalam pengamatan dimulai di tahun 1761.

Pada abad ke-18, masalah terbesar dalam astronomi adalah penentuan jarak rata-rata antara Bumi dan Matahari. Parameter astronomi yang satu ini merupakan konstantan fundamental dalam sistem heliosentris yang diajukan oleh Copernicus.  Pada tahun 1716, Edmund Halley (Inggris), muncul dengan metode penentuan paralaks matahari yang mengacu pada 2 kejadian astronomi yakni transit Venus di tahun 1761 dan 1769.  Dalam pemetaan yang diajukan,  kepulauan Malaya adalah tempat terbaik untuk melihat transit tersebut dalam durasi yang panjang dimulai dari ingress sampai egress.

Setelah melalui kisah panjang siapa yang akan mengamati transit tersebut, pada akhirnya Gerrit de Haan kepala departemen pemetaan di Batavia dan Pieter Jan Soele (Kapten Kapal VOC)  sebagai asisten mendatangi Johan Maurits Mohr  (18 August 1716, Eppingen – 25 October 1775 ) seorang pastor yang juga seorang penerjemah untuk menterjemahkan peta pengamatan okultasi Venus dari Delisle yang menggunakan Bahasa Prancis. Pada tanggal 6 Juni 1761, ketiganya pun melakukan pengamatan transit Venus dan menerbitkan hasil pengamatan tersebut di tahun 1763. Publikasi lainnya tentang pengamatan Gerrit de Han, Pieter Jan Soele yang dibantu Mohr diterbitkan pada tahun 2004 dalam prosiding IAU dengan judul Observations of the 1761 and 1769 transits of Venus from Batavia (Dutch East Indies)

Setelah pengamatan transit Venus tersebut Mohr mulai dikenal sebagai seorang “astronom”, dan  di tahun 1765, Pastor Mohr membangun sebuah observatorium pribadi di Batavia (Jakarta) dengan instrumen terbaik yang ada pada masanya, dan mulai melakukan pengamatan astronomi dan meteorologi.  Diyakini observatorium pribadi Mohr itu berada di Gang Torong.

Tanggal 3 Juni 1769 Mohr melakukan pengamatan transit Venus dan transit Merkurius pada tanggal 10 November 1769.  Dan di kisaran tahun 1770-an, kegiatan Mohr memberi inspirasi pada orang Eropa yang tinggal di Hindia Belanda untuk melakukan gerakan saintifik.  Observatorium Mohr juga pernah dikunjungi Kapten James Cook dan Louis Antoine de Bougainville. Catatan pengamatan transit Venus dan Merkurius di tahun 1769 dipublikasikan dalam tulisan Transitus Veneris & Mercurii in Eorum Exitu e Disco Solis, 4to Mensis Junii & 10mo Novembris, 1769 di Philosphcal Transactions pada 1 Januari 1771.

Page 27: sejarah astronomi

Observatorium Mohr dalam lukisan Johannes Rach 1770

Sayangnya observatorium Mohr tidak bertahan lama, hancur oleh gempa bumi dan tinggal puing-puing. Observatorium tersebut dihancurkan dan hanya tinggal nama di awal abad 19. Nama Mohr sendiri diabadikan sebagai nama planet kecil 5494 johanmohr yang ditemukan tahun 1933.

Observatorium Bosscha dan Pendidikan Astronomi di Indonesia

Observatorium Bosscha masa kini. kredit : ivie

Para pecinta langit ini juga punya kiprah yang cukup signifikan, karena di awal tahun 1920-an, Nederlandsch-Indische Sterrekundige Vereeniging / NISV (Perhimpunan Astronom Hindia Belanda) yang merupakan gabungan intelektual astronom Belanda, ahli fisika mau pun para pecinta astronomi di Hindia Belanda, merasakan kebutuhan untuk mendirikan observatorium di Indonesia.

Page 28: sejarah astronomi

Observatorium ini bertujuan untuk menjadi garda depan pengamatan astronomi di langit selatan.   Apalagi saat itu langit selatan memang belum dikenal karena hampir tidak ada pengamatan dilakukan di belahan selatan selain di Afrika Selatan.

Observatorium itulah  yang kemudian dikenal sebagai Bosscha Sterrenwacht atau Observatorium Bosscha yang dibangun dari tahun 1923 – 1928. Pendana utama dari Observatorium Bosscha juga berasal dari kalangan pemerhati astronomi yakni seorang tuan tanah di Malabar bernama Karel Albert Rudolph Bosscha dan seorang pengusaha bernama Ursone. Keduanya kemudian menyerahkan hak kepemilikan tanah mereka kepada NISV.

Selain penyandang dana utama K A R Bosscha juga menyediakan teleskop refraktor ganda Zeiss dan teleskop refraktor Bamberg.  Sebagai penghargaan nama Karel Bosscha diabadikan sebagai salah satu nama planetoid yakni (11431) Karelbosscha yang berada di antara Mars dan Jupiter dan ditemukan tahun 1971.

Setelah Bosscha didirikan, Dr. Joan Voûte kemudian menjadi direktur pertama di Observatorium tersebut. Voute dilahirkan di Madioen ini merupakan lulusan sipil di Delft yang kemudian karena kecintaannya pada astronomi justru mengabdikan hidupnya di astronomi dan melakukan berbagai pengamatan sebagai astronom profesional.  Voute sebelumnya bekerja di Observatorium Cape berhasil menghitung jarak Proxima Centauri sama dengan Alpha Centauri di tahun 1913. Pada tahun 1919, Voute kemudian diminta ke Indonesia untuk menjadi kepala Observatorium Bosscha yang pertama.

Page 29: sejarah astronomi

Bosscha Sterrenwacht. Kredit : Tropenmuseum

Pada masa berkecamuknya Perang Dunia II kegiatan observasi di Bosscha sempat dihentikan dan tidak hanya itu, akibat dari perang menyebabkan hancurnya sebagian fasilitas Observatorium.  Di tahun 1951, NISV menyerahkan Observatorium Bosscha kepada pemerintah RI, yang kemudian menjadi bagian dari Institut Teknologi Bandung di tahun 1959 setelah ITB didirikan.

Tahun 1951,  juga menjadi tonggak berdirinya pendidikan astronomi secara resmi di Indonesia yang ditandai dengan dikukuhkannya G.B. van Albada sebagai Guru Besar Astronomi. Dan pendidikan Astronomi di Indonesia juga sampai saat ini masih bernaung di bawah Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Bandung.

Selain Observatorium Bosscha dan Astronomi ITB, pada tanggal 31 Mei 1962 dibentuk juga Panitia Astronautika dan kemudian pada tanggal 27 november 1963, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) dibentuk dengan Keputusan Presiden Nomor 236 Tahun 1963.  LAPAN dalam perkembangannya bergerak dalam hal teknologi kedirgantaraan juga untuk pemanfaatan sains atmosfer, iklim dan antariksa.

Akhir tahun 2008, Observatorium Hilal dan Astronomi di Aceh yang dikelola oleh Badan hisab Rukyat selesai dibangun dan berfungsi sebagai situs pengamatan hilal di kawasan ujung barat Indonesia. Selain hilal, observatorium ini bertujuan untuk

Page 30: sejarah astronomi

pengamatan ilmiah astronomi untuk kalangan pelajar dan mahasiswa serta berfungsi dalam hal pendidikan astronomi masyarakat Aceh.

Komunitas Astronomi dan Indonesia Masa Kini

Planetarium & Observatorium Jakarta. Kredit : Pramesti

Perkembangan pengenalan astronomi di Indonesia ternyata lebih banyak diberikan dalam pendidikan kepanduan atau Pramuka. Pengenalan rasi bintang dan navigasi langit menjadi point penting yang membawa siswa untuk mengenal lebih dekat langit dan isinya.

Di Indonesia, kelompok amatir yang menjadi wadah para pecinta astronomi memang belum ada sampai dengan era 80-an. Namun di era 1960-an, diyakini Santoso Nitisastro dari Observatorium Bosscha dan yang kemudian menjadi kepala Planetarium Jakarta pernah membuat kelompok untuk penyuka astronomi di Jakarta.

Tahun 1968 Planetarium Jakarta diresmikan dan menjadi mercusuar pengenalan astronomi kepada publik di ibukota negara Indonesia. Di tahun 2002 planetarium lainnya di Tenggarong dengan nama Planetarium Jagat Raya Tenggarong dibuka di Tenggarong Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur.

Di tahun 1977, dibentuklah Himpunan Astronomi Indonesia (HAI), tujuannya adalah untuk menampung keinginan astronomi di Indonesia termasuk di dalamnya astronom amatir sekaligus mendorong pengamatan astronomi oleh masyarakat. Dan untuk merealisasikan hal tersebut, sekretaris pertama HAI adalah seorang wartawan Pikiran Rakyat yang juga penyuka astronomi. Hal ini dimaksutkan agar informasi astronomi dapat tersampaikan dengan baik kepada masyarakat.  Keberadaan HAI juga menjadi kunci penting diterimanya Indonesia di IAU.

Page 31: sejarah astronomi

Di tahun 1983 saat  fenomena gerhana matahari total melewati Indonesia, terjadi peningkatan minat masyarakat terhadap astronomi. Kala itu, Planetarium Jakarta mengadakan pengamatan Gerhana Matahari Total (GMT) 1983 dan dalam persiapannya ada salah satu anggota Pramuka yang sering ikut serta bernama Kak Har.  Dan ternyata setelah pengamatan GMT berakhir, Kak Har dkk masih sering berkumpul dengan Pak Darsa untuk membicarakan persiapan pengamatan komet Halley di tahun 1985 / 1986. Maka akhirnya dibentuklah Himpunan Astronomi Amatir Jakarta di tahun 1984. HAAJ kemudian berkiprah untuk menampung para pecinta astronomi di Jakarta dan sekitarnya, serta melakukan pengamatan publik di sekolah-sekolah. Di Tahun 1989 HAAJ sempat vakum dan setelah Widya Sawitar masuk ke Planetarium Jakarta di tahun 1992, pada tahun 1994 HAAJ memulai kembali kegiatannya. Di tahun 2010, HAAJ kehilangan salah seorang motor penggeraknya yang juga mantan ketua HAAJ yakni Tersia Marsiano yang meninggal tanggal 6 Desember 2010.

Sampai hari ini terhitung HAAJ adalah kelompok astronomi amatir paling aktif yang ada di Indonesia. HAAJ juga membina kelompok KIR di sekolah-sekolah seperti FOSCA (Forum Of SCientist teenAgers),  Kastro Sirius (SMAN 89), Kastro Polaris (SMAN 38), Kastro Lunar (SMAN 3 Bogor), KIR Orbit (SMAN 1 Bogor), Forum Pelajar Astronomi (FPA). Kelompok pecinta astronomi juga berkembang secara mandiri di sekolah-sekolah seperti di Sekolah Madania Bogor ataupun di SMA Negeri 1 Subang dll.

Di era-90an, mahasiswa Astronomi ITB sempat membentuk beberapa kelompok pecinta astronomi untuk mewadahi penggemar langit ini di Bandung seperti misalnya HAAB dan Zenith  yang kemudian non aktif sampai saat ini. Di luar astronomi ITB, kelompok mahasiswa Fisika UPI juga membentuk himpunan pecinta astronomi bernama Cakrawala.

Di Indonesia saat ini selain kelompok astronomi yang sudah disebutkan masih ada beberapa klub astronomi di daerah yang berbasiskan klub daerah ataupun dari sekolah. Seperti halnya JAC dan CASA di Jogjakarta dan Solo yang aktif melakukan pengamatan untuk keperluan hilal maupun populerisasi di masyarakat. Selain itu ada juga Atjeh Astro Club yang terbentuk setelah observatorium Hilal di Aceh dibangun untuk keperluan pengamatan hilal di ujung barat Indonesia.  Di Jawa Timur, beberapa anggota HAAJ juga merintis terbentuknya Asosiasi Astronomi Surabaya sedangkan  para guru pembina astronomi di Bandung membentuk Forum Pembina Astronomi (FPA) yang bertujuan untuk berbagi ilmu pengetahuan dalam hal astronomi sebagai bahan ajar di sekolah.

Di dunia maya, kegiatan memperkenalkan astronomi dimulai oleh mailing list Astronomi Indonesia di tahun 2001 yang sampai saat ini sudah memiliki 984

Page 32: sejarah astronomi

peserta. Di tahun 2005, alumni astronomi yang juga ingin berbagi ilmu astronomi kepada pecinta astronomi di Indonesia mencoba membuat majalah astronomi namun sayangnya tidak berhasil.

Di tahun 2007, para penggagas majalah astronomi ini kemudian membangun langitselatan sebagai media edukasi dan informasi astronomi pada masyarakat. Media tersebut kemudian berkembang sebagai komunitas dunia maya yang juga melakukan berbagai kegiatan publik dan terlibat aktif sebagai kontak bagi beberapa komunitas astronom amatir di dunia seperti Astronomer Without Border dan Sidewalk Astronomer.

Perkembangan astronom amatir dalam berkiprah di dunia astronomi tidak bisa dipandang sebelah mata. Meskipun hanya sebagai hobi, para astronom amatir ini bisa juga memberi kontribusi dalam berbagai penemuan maupun kontribusi profesional layaknya profesional astronomi. Selain bagi pecinta astronomi yang membutuhkan wadah, kegiatan astronomi bagi siswa dan guru juga punya wadah tersendiri yakni di Global Hands on Universe dan Galileo Teacher Training Program yang bertujuan untuk memberika edukasi dasar bagi para guru mengenai astronomi dan alat-alat yang dipergunakan agar dapat diajarkan kepada siswa untuk kemudian dikembangkan sendiri maupun berkontribusi dalam penelitian sederhana.

Di masa depan, perkembangan astronomi di Indonesia akan membutuhkan kerjasama aktif antara astronom profesional dan astronom amatir untuk menghasilkan hasil ilmiah sekaligus edukasi aktif pada masyarakat.

Tags: FOSCA, HAAJ JAC, Joan Voute, Johan Mohr, KAR Bosscha, langitselatan, NISV, Observatorium, Observatorium Bosscha, planetarium, planetarium jakarta, zeiss

http://langitselatan.com/2011/01/02/jejak-langkah-astronomi-di-indonesia/

Cabang-cabang   astronomi

Posted: March 14, 2011 in Astr0n0miku

0

Astronomy dipisahkan ke dalam cabang. Perbedaan pertama di antara ‘teoretis dan observational’ astronomi. Pengamat menggunakan berbagai jenis alat untuk mendapatkan data tentang gejala, data yang kemudian dipergunakan oleh teoretikus untuk ‘membuat’ teori dan model, menerangkan pengamatan dan memperkirakan yang baru.

Page 33: sejarah astronomi

Bidang yang dipelajari juga dikategorikan menjadi dua cara yang berbeda: dengan ‘subyek’, biasanya menurut daerah angkasa (misalnya Astronomi Galaksi) atau ‘masalah’ (seperti pembentukan bintang atau kosmologi); atau dari cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi (pada hakekatnya, daerah di mana spektrum elektromagnetik dipakai). Pembagian pertama bisa diterapkan kepada baik pengamat maupun teoretikus, tetapi pembagian kedua ini hanya berlaku bagi pengamat (dengan tak sempurna), selama teoretikus mencoba menggunakan informasi yang ada, di semua panjang gelombang, dan pengamat sering mengamati di lebih dari satu daerah spektrum

* Astrometri: penelitian posisi benda di langit dan perubahan posisi mereka. Mendefinisikan sistem koordinat yang dipakai dan kinematika dari benda-benda di galaksi kita.* Kosmologi: penelitian alam semesta sebagai seluruh dan evolusinya.* Fisika galaksi: penelitian struktur dan bagian galaksi kita dan galaksi lain.* Astronomi ekstragalaksi: penelitian benda (sebagian besar galaksi) di luar galaksi kita.* Pembentukan galaksi dan evolusi: penelitian pembentukan galaksi, dan evolusi mereka.* Ilmu planet: penelitian planet dan tata surya.* Fisika bintang: penelitian struktur bintang.* Evolusi bintang: penelitian evolusi bintang dari pembentukan mereka sampai akhir mereka sebagai bintang sisa.* Pembentukan bintang: penelitian kondisi dan proses yang menyebabkan pembentukan bintang di dalam awan gas, dan proses pembentukan itu sendiri.

http://ihu4ever.blogspot.com/2008/05/cabang-cabang-astronomi.html

fungsi   ASTRONOMI

Posted: March 14, 2011 in Astr0n0miku

0

Apa manfaat ilmu astronomi dalam kehidupan sehari-hari?

1. Utama-nya secara pragmatis adalah penentuan/perhitungan almanak. Penentuan/perhitungan ini bagi sosio kultur tertentu, kadang2 sangat sensitif.Misalnya dalam Islam: penentuan tanggal 1 bulan Ramadhan dan penentuan tanggal 1 bulan syawal. Yang mana dalam almanak Islam, memakai peredaran bulan sebagai basis perhitungannya.

Page 34: sejarah astronomi

Ada dua versi yaitu rukyat dan hisab. Pada prinsipnya rukyat juga memakai hisab (perhitungan astronomi). Sebetulnya dari berbagai versi perhitungan yg ada, tetap berdasarkan kapan hilal (bulan muda) muncul. Hal ini dapat disatukan pendapatnya, (kalau disepakati):“Berapa derajat hilal akan kelihatan secara optis”.Sehingga perbedaan hari raya lebaran tidak perlu terjadi.

2. Perhitungan/Patokan Arah bagi para nelayan tradisional yang tidak mampu membeli peralatan navigasi yang canggih. Dipakai terutama pada malam hari, dengan berpatokan pada rasi2 bintang.

3. Perhitungan kapan terjadinya pasang surut air laut.

4. Perhitungan musim tanam para petani. Di kalangan petani Jawa dikenal dengan istilah “petungan mongso”.

5. Untuk tujuan yang lebih canggih, misalnya perhitungan manuver wahana antariksa untuk keperluan penelitian, misalnya pada voyager milik USA.Untuk bermanuver, harus dihitung kapan voyager bisa memasuki track/lintasan di sekitar sebuah planet, sehingga efek lontaran ketapel bisa dicapai untuk menuju ke lintasan tujuan berikutnya. Untuk keperluan seperti ini semua data2 lengkap astronomi mutlak diperlukan, seperti massa planet, radius planet, lintasan planet terhadap matahari, dsb.

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20090123043900AA2VxdJ

2.1 Manfaat ilmu Astronomi

Dalam hal ini, saya akan menekankan pada manfaat astronomi dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan forecasting atau ramalan, baik itu peristiwa atau gejala alam. Beberapa manfaat Ilmu Astronomi antara lain :1. Manusia jadi mengetahui pergerakan, penyebaran, dan karakteristik benda-benda langit.2. Manusia dapat menentukan waktu dengan berpatokan pada matahari atau bulan.3. Membantu manusia untuk menentukan arah mata angin.4. Petunjuk fenomena alam (kejadian-kejadian alam) di bumi.5. Prediksi cuaca. Dalam kehidupan sehari-hari mempelajari astronomi dapat berguna untuk memprediksikan cuaca. Penerbangan dan pelayaran, misalnya. Harus dilaksanakan dalam cuaca yang mendukung6. Ramalan. Rasi bintang dan pergerakannya dapat diterjemahkan oleh ahli nujum dalam bentuk perkiraan-perkiraan yang tidak eksak.

Page 35: sejarah astronomi

2.2 Kehidupan Sehari-Hari

Pada aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dunia Muggle, ilmu astronomi kerap menggunakannya sebagai penentu masa panen, dan untuk pelayaran sebagai petujuk arah. Seperti bintang Orion yang adalah sebagai penanda mulainya masa tanam bagi para petani. Juga bintang Salib (layang-layang) sebagai penunjuk arah selatan, dan bintang Beruang Besar (atau Gayung besar) sebagai penunjuk arah Utara. Para pelaut hingga kini juga masih menggunakan bintang sebagai pemandu arah dan juga untuk menentukan posisi kapalnya, alat yang digunakan pelaut dalam mengamati bintang tersebut adalah sextant. Berikut beberapa bintang dalam menandai datangnya suatu peristiwa dan hal-hal yang dapat dilakukan :

#Virgo – PerawanRasi zodiak yang terletak di daerah khatulistiwa langit. Matahari melewatinya dari pertengahan september hingga awal Nopember. Bintangnya yang paling terang adalah Spica. Ia adalah sebuah sistem bintang ganda beranggotakan dua bintang yang saling mengorbit dalam periode sekitar 4 hari. Bintang dengan magnitudo sebesar 1 ini terletak sejauh 260 tahun cahaya dari Bumi. Namanya berasal dari bahasa latin yang artinya “pucuk gandum”. Spica biasanya terlihat sebagai sebuah bintang yang kelihatan menonjol di arah tenggara saat musim semi di belahan bumi utara. Lalu saat Matahari melintasi Spica setiap musim gugur maka menandai saat masa panen gandum.

# Pisces – IkanSuatu rasi zodiak, terletak di daerah khatulistiwa langit. Matahari melewati rasi ini dari pertengahan Maret hingga pertengahan April. Matahari berada di Pisces ketika ia bergerak ke utara melintas khatulistiwa langit, menandai awal musim semi Belahan Utara (ekuinoks semi).

# Ursa Mayor – Beruang Besar

Sebuah rasi menonjol langit Belahan Utara. Ketujuh bintangnya yang paling terang bersusun berbentuk gayung, sering disebut sebagai bajak. Dua bintang gayung menunjuk ke Polaris. Bintang kedua di gagangnya dinamakan Mizar, mempunyai pasangan samar dinamai Alkor, tampak dalam pengelihatan tajam atau melalui teropong. Banyak dikenal di Amerika Utara sebagai penanda masa panen.

2.3 Forecasting – Peristiwa besar

Kemunculan sebuah komet dipercaya sebagai suatu pertanda akan datangnya sebuah malapetaka besar. Penampakan sebuah komet dan sesekali pula pergerakannya dicatat secara akurat. Astronom Babylonia dan China mempercayai bahwa komet adalah

Page 36: sejarah astronomi

objek yang beredar di angkasa sebagaimana halnya planet. Bangsa Yunani beranggapan bahwa komet adalah fenomena atmosfir, sejenis dengan uap air yang berasal dari permukaan Bumi. Pandangan ini sempat diterima secara meluas hingga di abad XVI, saat Tycho Brahe memaparkan pandangannya bahwa komet tidak hanya sebuah fenomena alam, tetapi diyakini sebagai sebuah benda angkasa yang letaknya dari bumi lebih jauh daripada Bulan

2.4 Forecasting – Sifat Umum Manusia

Dalam ilmu Atrologi diyakini pergerakan bintang berpengaruh pada nasib manusia sehari-hari. Sejalan dengan Ilmu ramalan rasi bintang menentukan sifat dasar mereka, peruntungan, karir, jodoh, dan hal-hal serta mitos yang berkaitan dengan rasi bintang sesuai tanggal kelahiran. Dari banyak rasi bintang yang ada, terdapat 12 rasi yang dikenal dengan nama ZODIAK. Zodiak ini dikenal oleh bangsa Babilonia sejak abad 2000 SM. Dari zodiak inilah selanjutnya kita mengenal pembagian nama bintang berdasarkan kelahirannya. Dua belas rasi tersebut, adalah Aries, Taurus, Gemini, Cancer, Leo, Virgo, Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn, Aquarius, dan Pisces. Dan hal ini juga dikaitkan dengan kepercayaan bahwa bintang-bintang itu memberi pengaruh kepada kehidupan manusianya.

http://www.lautanindonesia.com/blog/topisd/blog/8539/astronomi–menembus-ruang-dan-waktu

ASTRONOMI

Posted: March 14, 2011 in Astr0n0miku

0

Astronomi, yang secara etimologi berarti “ilmu bintang” (dari Yunani: άστρο, + νόμος), adalah ilmu yang melibatkan pengamatan dan penjelasan kejadian yang terjadi di luar Bumi dan atmosfernya. Ilmu ini mempelajari asal-usul, evolusi, sifat fisik dan kimiawi benda-benda yang bisa dilihat di langit (dan di luar Bumi), juga proses yang melibatkan mereka.

Selama sebagian abad ke-20, astronomi dianggap terpilah menjadi astrometri, mekanika langit, dan astrofisika. Status tinggi sekarang yang dimiliki astrofisika bisa tercermin dalam nama jurusan universitas dan institut yang dilibatkan di penelitian astronomis: yang paling tua adalah tanpa kecuali bagian ‘Astronomi’ dan institut, yang paling baru cenderung memasukkan astrofisika di nama mereka, kadang-kadang mengeluarkan kata astronomi, untuk menekankan sifat penelitiannya. Selanjutnya, penelitian astrofisika, secara khususnya astrofisika teoretis, bisa dilakukan oleh orang

Page 37: sejarah astronomi

yang berlatar belakang ilmu fisika atau matematika daripada astronomi. <blockquote

Astronomi adalah salah satu di antara sedikit ilmu pengetahuan di mana amatir masih memainkan peran aktif, khususnya dalam hal penemuan dan pengamatan fenomena sementara. Astronomi jangan dikelirukan dengan astrologi, ilmusemu yang mengasumsikan bahwa takdir manusia dapat dikaitkan dengan letak benda-benda astronomis di langit. Meskipun memiliki asal-muasal yang sama, kedua bidang ini sangat berbeda; astronom menggunakan metode ilmiah, sedangkan astrolog tidak.

Cabang-cabang astronomiAstronomy dipisahkan ke dalam cabang. Perbedaan pertama di antara ‘teoretis dan observational’ astronomi. Pengamat menggunakan berbagai jenis alat untuk mendapatkan data tentang gejala, data yang kemudian dipergunakan oleh teoretikus untuk ‘membuat’ teori dan model, menerangkan pengamatan dan memperkirakan yang baru.

Bidang yang dipelajari juga dikategorikan menjadi dua cara yang berbeda: dengan ‘subyek’, biasanya menurut daerah angkasa (misalnya Astronomi Galaksi) atau ‘masalah’ (seperti pembentukan bintang atau kosmologi); atau dari cara yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi (pada hakekatnya, daerah di mana spektrum elektromagnetik dipakai). Pembagian pertama bisa diterapkan kepada baik pengamat maupun teoretikus, tetapi pembagian kedua ini hanya berlaku bagi pengamat (dengan tak sempurna), selama teoretikus mencoba menggunakan informasi yang ada, di semua panjang gelombang, dan pengamat sering mengamati di lebih dari satu daerah spektrum.

http://id.wikipedia.org/wiki/Astronomi

Hello   world!

Page 38: sejarah astronomi

Tugas Bahasa IndonesiaRangkuman Astronomi                  Nama              :  Rikky Andreanto                            Andrea M.N                            Redhika Pramana                            Ranto JoelPembimbing :   Ibu Siti RabiahINA2/25/2012

Page 39: sejarah astronomi

KATA PENGANTARBeberapa puluh tahun yang lalu, orang mempelajari astronomi semata-mata sekedar untuk tahu tentang alam semesta. Tentang penerapan dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari tidak terlalu diperhatikan karena memang masih diperlukan proses yang panjang untuk sampai pada manfaat langsung. Namun dengan berkembangnya eksplorasi(penjelajahan) angkasa luar, kebutuhan ilmu-ilmu angkasa seperti astronomi semakin nampak. Peluncuran satelit membutuhkan cabang astronomi yang bernama mekanika benda langit, telekomunikasi satelit membutuhkan pengetahuan tentang aktivitas matahari yang dapat mengganggu satelit dan jaringan listrik. Sistem telekomunikasi semakin bergantung pada satelit, sedangkan sistem telekomunikasi mempengaruhisemakin banyak aspek kehidupan manusia seperti penyiaran, komunikasi antar individu, jaringan komputer, perbankan, penerbangan dan lain-lain. Nampak semakin jelas bahwa manfaat astronomi semakin dekat dengan kehidupan manusia sehari-hari.Tujuan penulisan rangkuman ini guna mengetahui dan memberikan informasi mengenai benda-benda di dalam tata surya kita dan tak lepas pula berkat dorongan dari seluaruh anggota dan teman, kerabat serta pembimbing yang telah memberikan semangat dan dorongan.Akhir kata para penulis mengakui bahwa berkat pertolongan Tuhan yang Maha Kuasa jugalah rangkuman ini akhirnya dapat terselesaikan. Besar harapan rangkuman ini dapat bermanfaat bagia para pelajar maupun orang yang membacanya dalam Astronomi.

Baiklah teman-teman saya akan memperkenalkan terlebih dahulu apa itu Astronomi? semua pasti sudah tau Astronomi itu mempelajari tentang bintangkan? namun itu belum tepat nah mau tau kan apa Astronomi lebih detail simak dan baca dengan teliti apa yang telah kami rangkum. yang jelas semua apa yang diciptakan di dunia ini dan seluruh jagat raya adalah Kuasa dari yang Allah SWT dan kita patut untuk mempelajarinya dan wajib kita mengetahui ciptaanNYA. tidak semua orang akan tau bahwa sesungguhnya Astronomi itu adalah mengenal lebih dari apa yang kita belum pernah membayangkan sebelumnya. Karena apa Astronomi itu adalah misteri tidak hanya bintang tapi galaksi, matahari, planet, nebula, batua, bumi, atmosfir, lapisan dan lain-lain oleh karena itu inilah gunanya kami ! kami ingin memberikan

Page 40: sejarah astronomi

pengetahuan yang luar biasa dan imajinasi anda akan terbuka dengan kata-kata kami serta manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. SELAMAT MEMBACA…

1. Astronomi Sebagai SainsAstronomi adalah sains mengenai jagat raya. Ilmu ini berurusan dengan obyek-obyek langit individual seperti planet, bulan, bintang dan galaksi serta struktur skala besar dari jagat rayasecara keseluruhan. Para astronom tidak hanya peduli tentang menemukan sesuatu di “luar angkasa”, dan berprilaku demikian, dengan gaya yang mempengaruhi kelakuan materi dan radiasi dalam kosmos astronomi pun mencoba mengungkap asl-usul, evolusi, masa depan, dan nasib akhir jagat raya dan semua yang terkandung di dalamnya.Astronomi ialah cabang ilmu alam yang melibatkan pengamatan benda-benda langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang terjadi di luar atmosfer Bumi (misalnya radiasi latar belakang kosmik (radiasi CMB)). Ilmu ini secara pokok mempelajari pelbagai sisi dari benda-benda langit — seperti asal-usul, sifat fisika/kimia, meteorologi, dan gerak — dan bagaimana pengetahuan akan benda-benda tersebut menjelaskan pembentukan dan perkembangan alam semesta.Astronomi sebagai ilmu adalah salah satu yang tertua, sebagaimana diketahui dari artifak-artifak astronomis yang berasal dari era prasejarah; misalnya monumen-monumen dari Mesir dan Nubia, atau Stonehenge yang berasal dari Britania. Orang-orang dari peradaban-peradaban awal semacam Babilonia, Yunani, Cina, India, dan Maya juga didapati telah melakukan pengamatan yang metodologis atas langit malam. Akan tetapi meskipun memiliki sejarah yang panjang, astronomi baru dapat berkembang menjadi cabang ilmu pengetahuan modern melalui penemuanteleskop.Cukup banyak cabang-cabang ilmu yang pernah turut disertakan sebagai bagian dari astronomi, dan apabila diperhatikan, sifat cabang-cabang ini sangat beragam: dari astrometri, pelayaran berbasis angkasa, astronomi observasional, sampai dengan penyusunan kalender dan astrologi. Meski demikian, dewasa ini astronomi profesional dianggap identik dengan astrofisika.Pada abad ke-20, astronomi profesional terbagi menjadi dua cabang: astronomi observasional dan astronomi teoretis. Yang pertama melibatkan pengumpulan data dari pengamatan atas benda-benda langit, yang kemudian akan dianalisis menggunakan prinsip-prinsip dasar fisika. Yang kedua terpusat pada upaya pengembangan model-model komputer/analitis guna menjelaskan sifat-sifat benda-benda langit serta fenomena-fenomena alam lainnya. Adapun kedua cabang ini bersifat komplementer — astronomi teoretis berusaha untuk menerangkan hasil-hasil pengamatan astronomi observasional, dan astronomi observasional kemudian akan mencoba untuk membuktikan kesimpulan yang dibuat oleh astronomi teoretis.

Page 41: sejarah astronomi

Astronom-astronom amatir telah dan terus berperan penting dalam banyak penemuan-penemuan astronomis, menjadikan astronomi salah satu dari hanya sedikit ilmu pengetahuan di mana tenaga amatir masih memegang peran aktif, terutama pada penemuan dan pengamatan fenomena-fenomena sementara.Astronomi harus dibedakan dari astrologi, yang merupakan kepercayaan bahwa nasib dan urusan manusia berhubungan dengan letak benda-benda langit seperti bintang atau rasinya. Memang betul bahwa dua bidang ini memiliki asal-usul yang sama, namun pada saat ini keduanya sangat berbeda.2. Pengenalan Jagat RayaBumi adalah sebuah planet, sebuah dunia kecil yang berkeliling sepanjang lintasannya atau orbitnya, mengitari sebuah bintang usia pertengahan-Matahari- selama setahun untuk satu kali putaran. Tetangga kita yang paling dekat adalah bulan, satu-satunya satelit alam bumi yang berjarak rata-rata 384.400 km yang berevolusi 27,3 hari. Jarak rata-rata Bumi ke Matahari adalah 149.600.000 km, kira-kira empat kali lebih besar dari jarak Bumi dan Bulan. Bintang paling dekat berjarak

sekitar 270.000 kali jarak Matahari. 2.1 Inti GalaksiGalaksi NGC 4414, spiral galaksi pada rasi bintang Coma Berenices, berdiameter sekitar 17.000 parsec dan berjarak 20 juta parsec.Galaksi adalah sebuah sistem yang terikat oleh gaya gravitasi yang terdiri atas bintang (dengan segala bentuk manifestasinya, antara lain bintang neutron dan lubang hitam), gas dan debu kosmik medium antarbintang, dan kemungkinan substansi hipotetis yang dikenal dengan materi gelap. Kata galaksi berasal dari bahasa Yunani galaxias , yang berarti "susu," yang merujuk pada galaksi Bima Sakti (bahasa Inggris: Milky Way). Tipe-tipe galaksi berkisar dari galaksi kerdil dengan sepuluh juta (107) bintang hingga galaksi raksasa dengan satu triliun  (1012) bintang, semuanya mengorbit pada pusat galaksi. Matahari adalah salah satu bintang di galaksi Bima Sakti; tata surya termasuk bumi dan semua benda yang mengorbit Matahari.Kemungkinan terdapat lebih dari 100 miliar (1011) galaksi pada alam semesta teramati. Sebagian besar galaksi berdiameter 1000 hingga 100.000  parsec dan biasanya dipisahkan oleh jarak yang dihitung dalam jutaan parsec (atau megaparsec). Ruang antar galaksi terisi dengan gas yang memiliki kerapatan massa kurang dari satu atom per meter kubik. Sebagian besar galaksi diorganisasikan ke dalam sebuah himpunan yang disebut klaster, untuk kemudian

Page 42: sejarah astronomi

membentuk himpunan yang lebih besar yang disebut superklaster. Struktur yang lebih besar ini dikelilingi oleh ruang hampa di dalam alam semesta.Meskipun belum dipahami secara menyeluruh, materi gelap terlihat menyusun sekitar 90% dari massa sebagian besar galaksi. Data pengamatan menunjukkan lubang hitam supermasif kemungkinan ada pada pusat dari banyak (kalau tidak semua) galaksi.2.2 Galaksi Lain

 Sampai tahung 1920 ada perbedaan di antara para astronom tentang apakah nebula berbentuk spiral yang tampak di atas dan di bawah bidang Galaksi Bima Sakti adalah sistem bintang lepas lain. Dengan mengambil beberapa pengamatan dengan waktu pemotretan yang panjang dengan menngunakan reflektor 2,5 meter dari Observatorium Mt. Wislon, California, Hublle berhasil mengidentifikasi sejumlah bintang variabel Cepheid dalam “Nebula Andromeda” kemudian di kenal dengan galaksi Andromeda dan ini adalah galaksi terdekat dengan kita.2.3 Tipe Galaksigalaksi memiliki banyak yipe dan ukuran.skema klasifikasi yang paling standar yang di rancang pertama kali oleh Hubbe, mengenal empat dasar-eliptis,spiral,spiral berbatang dan tidak beraturan.Tipe, Jenis, dan Bentuk Galaksi

Galaksi dapat dikelompokkan dalam tiga jenis utama: eliptik, spiral dan irregular. Karena sistem klasifikasi Hubble hanya berdasarkan pada pengamatan visual, klasifikasi ini mungkin melewatkan beberapa karakteristik penting dari galaksi, seperti laju pembentukan bintang (di galaksi starburst) dan aktivitas inti galaksi (di galaksi aktif).

Eliptik

Jenis-jenis galaksi berdasarkan sistem klasifikasi Hubble. E merupakan tipe galaksi eliptik, S merupakan galaksi

Page 43: sejarah astronomi

spiral, dan SB merupakan galaksi spiral berbatangSistem klasifikasi Hubble membedakan galaksi eliptik berdasarkan tingkat keelipsannya, dari E0 yang hampir berupa lingkaran, hingga E7 yang sangat lonjong. Galaksi tersebut memiliki bentuk dasar elipsoid, sehingga tampak elips dari berbagai sudut pandang. Galaksi tipe ini tampak memiliki sedikit struktur dan sedikit materi antar bintang, sehingga galaksi tersebut memiliki sedikit gugus terbuka dan laju pembentukan bintang yang lambat. Galaksi tipe ini didominasi oleh bintang yang berumur tua yang mengorbit pusat gravitasi dengan arah yang acak. Dalam hal tersebut, galaksi tipe ini mirip dengan gugus bola.

Banyak galaksi besar yang berbentuk eliptik. Banyaknya galaksi berbentuk eliptik dipercaya terbentuk karena interaksi antar galaksi menghasilkan tabrakan dan penggabungan. Galaksi dapat tumbuh menjadi besar (misalnya jika dibandingkan dengan galaksi spiral), galaksi eliptik raksasa sering ditemukan didekat inti dari kelompok galaksi besar. Galaksi starburst merupakan akibat dari tabrakan antar galaksi dan dapat menghasilkan pembentukan galaksi eliptik.

Spiral

Galaksi Whirlpool (kiri), sebuah galaksi spiral tanpa batang.

Galaksi spiral terdiri dari piringan berupa bintang dan materi antar bintang yang berotasi, serta gembung pusat yang terdiri dari bintang-bintang tua. Terdapat lengan spiral yang menjulur dari gembung pusat. Dalam sistem klasifikasi Hubble, galaksi spiral ditandai sebagai tipe S, diikuti huruf (a, b, atau c) yang menunjukkan tingkat kerapatan dari lengan spiral dan ukuran dari gembung pusat. Galaksi Sa memiliki lengan spiral yang kurang jelas dan membelit secara rapat, serta gembung pusat yang relatif besar. Sedangkan galaksi Sc memiliki lengan spiral yang terbuka dan gembung pusat yang relatif kecil.

Page 44: sejarah astronomi

NGC 1300, contoh galaksi spiral berbatang.

Sebagian besar galaksi spiral memiliki bentuk batang linier yang memanjang ke dua sisi dari gembung inti, yang kemudian bergabung dengan struktur lengan spiral. Di sistem klasifikasi Hubble, galaksi ini dikategorikan sebagai SB, dan diikuti huruf (a, b atau c) yang mengindikasikan bentuk lengan spiralnya. Batang galaksi diperkirakan merupakan struktur sementara yang disebabkan oleh gelombang kejut dari inti galaksi, atau karena interaksi pasang surut dengan galaksi lain. Banyak galaksi spiral berbatang yang berinti aktif, kemungkinan karena adanya gas yang menuju ke inti melalui lengan spiral.

Galaksi Bima Sakti merupakan galaksi spiral berbatang ukuran besar dengan diameter sekitar 30 kiloparsecs dan ketebalan sekitar satu kiloparsec. Bima Sakti memiliki sekitar 200 milyar (2×1011) bintang dengan massa total sekitar 600 juta (6×1011) kali massa Matahari.

Morfologi lain

Hoag's Object, merupakan galaksi cincin.

Galaksi aneh (peculiar galaxies) merupakan galaksi yang memiliki sifat-sifat yang tidak biasa karena interaksi pasang surut dengan galaksi lain. Contohnya adalah galaksi cincin, yang memiliki struktur mirip cincin berupa bintang dan materi antar bintang yang mengelilingi inti kosong. Galaksi cincin diperkirakan terbentuk saat galaksi kecil melewati inti galaksi yang lebih besar. Kejadian tersebut mungkin terjadi pada galaksi Andromeda yang memiliki beberapa struktur mirip cincin jika diamati pada spektrum inframerah.

NGC 5866, merupakan galaksi lenticular. Credit: NASA/ESA

Galaksi lenticular merupakan bentuk pertengahan yang memiliki sifat baik dari galaksi eliptik maupun galaksi spiral, dan dikategorikan sebagai tipe S0 dan memiliki lengan spiral yang samar-samar serta halo bintang berbentuk eliptik. (Barred lenticular galaxies receive Hubble classification SB0.).

Page 45: sejarah astronomi

3. Bintang Variabeladalah bintang yang berubah-ubah cahayanya. Secara umum bintang variabel dibagi ke dalam dua kategori besar berdasarkan penyebab variabilitasnya:

variabel intrinsik, yaitu bintang variabel yang variabilitas cahayanya disebabkan proses fisis yang berlangsung di bagian dalam bintang. Termasuk dalam kategori ini adalah bintang berdenyut dan bintang variabel eruptif (nova dan supernova). variabel ekstrinsik, yaitu bintang variabel yang penyebab variabilitas cahayanya berasal dari luar bintang. Termasuk dalam kategori ini adalah bintang ganda gerhana.

4.Gugus Bintang  Orion adalah salah satu rasi bintang yang cukup terkenal. Batas wilayah Rasi bintang Orion digambarkan dalam garis kuning putus-putus.Suatu rasi bintang atau konstelasi adalah sekelompok bintang yang tampak berhubungan membentuk suatu konfigurasi khusus. Dalam ruang tiga dimensi, kebanyakan bintang yang kita amati tidak memiliki hubungan satu dengan lainnya, tetapi dapat terlihat seperti berkelompok pada bolalangit malam. Manusia memiliki kemampuan yang sangat tinggi dalam mengenali pola dan sepanjang sejarah telah mengelompokkan bintang-bintang yang tampak berdekatan menjadi rasi-rasi bintang. Susunan rasi bintang yang tidak resmi, yaitu yang dikenal luas oleh masyarakat tapi tidak diakui oleh para ahli astronomi atau Himpunan Astronomi Internasional, juga disebut asterisma. Bintang-bintang pada rasi bintang atau asterisma jarang yang mempunyai hubungan astrofisika; mereka hanya kebetulan saja tampak berdekatan di langit yang tampak dari Bumi dan biasanya terpisah sangat jauh.Pengelompokan bintang-bintang menjadi rasi bintang sebenarnya cukup acak, dan kebudayaan yang berbeda akan memiliki rasi bintang yang berbeda pula, sekalipun beberapa yang sangat mudah dikenali biasanya seringkali ditemukan, misalnya Orion atau Scorpius.Himpunan Astronomi Internasional telah membagi langit menjadi 88 rasi bintang resmi dengan batas-batas yang jelas, sehingga setiap arah hanya dimiliki oleh satu rasi bintang saja. Pada belahan bumi (hemisfer) utara, kebanyakan rasi bintangnya didasarkan pada tradisi Yunani, yang diwariskan melalui Abad Pertengahan, dan mengandung simbol-simbol Zodiak.Beragam pola-pola lainnya yang tidak resmi telah ada bersama-sama dengan rasi bintang dan disebut asterisma, seperti Bajak (juga dikenal diAmerika Serikat sebagai Big Dipper) dan Little Dipper.5. Sistem Kordinat

Page 46: sejarah astronomi

Sistem koordinat geografi digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis lintang dan garis bujur.Garis lintang yaitu garis vertikal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan garis katulistiwa. Titik di utara garis katulistiwa dinamakan Lintang Utara sedangkan titik di selatan katulistiwa dinamakan Lintang Selatan.Garis bujur yaitu horizontal yang mengukur sudut antara suatu titik dengan titik nol di Bumi yaitu Greenwich di London Britania Raya yang merupakan titik bujur 0° atau 360° yang diterima secara internasional. Titik di barat bujur 0° dinamakan Bujur Barat sedangkan titik di timur 0° dinamakan Bujur Timur.Suatu titik di Bumi dapat dideskripsikan dengan menggabungkan kedua pengukuran tersebut. ContohnyaBumi kita berputar seperti gasing. Gerak putar Bumi pada sumbu putarnya ini dinamakan gerak rotasi. Untuk menyelesaikan satu putaran (satu periode rotasi), dibutuhkan waktu 23 jam 56 menit 4.1 detik. Gerak rotasi Bumi inilah yang menyebabkan terjadinya siang dan malam dan pergerakan semu benda-benda langit.Gerak semu langit adalah gerak yang kita amati dari Bumi, dimana benda-benda langit terlihat terbit di timur dan tenggelam di barat. Gerak semu ini teramati karena Bumi kita yang ber-rotasi dengan arah sebaliknya, dari barat ke timur. Lintasan gerak benda-benda langit yang terbit di timur dan terbenam di barat, dinamakan lintasan harian benda langit. Lintasan harian ini terlihat berbeda jika kita mengamatinya dari lintang berbeda. Jika kita berada tepat di khatulistiwa, kita akan mengamati lintasan haria benda-benda langit tersebut, tegak lurus terhadap horizon / ufuk.Jika kita berada di bumi belahan selatan (sebelah selatan khatulistiwa), kita akan mengamati lintasan harian benda-benda langit tidak lagi tegak lurus terhadap horizon, tapi condong ke arah utara. Besarnya kemiringan lintasan harian ini tergantung sejauh mana kita dari khatulistiwa. Semakin ke arah selatan, maka garis lintasan gerak harian benda-benda langit akan semakin condong ke arah utara. Begitu juga sebaliknya jika kita bergerak ke arah utara. Semakin ke utara dari khatulistiwa, maka semakin besar kecondongan lintasan harian benda-benda langit itu ke arah selatan.Gerak semu langit tidak sama periodenya dengan gerak Matahari di langit (diamati dari Bumi). Gerak semu langit periodenya 23 jam 56 menit 4.1 detik, sedangkan gerak harian Matahari di langit periodenya 24 jam. Terdapat perbedaan sekitar 4 menit. Perbedaan ini menyebabkan penampakan langit sedikit berbeda dilihat pada jam yang sama tiap harinya. Sebagai contoh: misalnya sebuah bintang hari in terbit pukul 18:00 sore. Maka keesokan harinya ia akan terbit pukul 17:56, lusa pukul 17:52, dst. Bintang itu akan terbit 4 menit lebih cepat dari hari sebelumnya. Karena itu, perlahan-lahan penampakan langit akan bergeser dari hari ke hari. Kira-kira enam bulan dari sekarang, bagian langit yang berada di atas kepala kita pada (misalnya) jam 9 malam, akan berada di bawah kaki kita. Dengan kata lain, jika kita

Page 47: sejarah astronomi

mengamati langit dengan waktu pengamatan yang terpisak 6 bulan,kita akan mengamati dua belahan bola langit yang berbeda.Objek-objek langit seperti Matahari, Bulan, dan planet-planet, memiliki geraknya sendiri diantara bintang-bintang. Matahari bergerak secara perlahan ke arah timur relatif terhadap bintang-bintang. Karena itu, untuk menyelesaikan satu putaran mulai dari misalnya posisi tepat di atas kepala kita, terbenam, terbit, kembali di atas kepala kita, matahari membutuhkan waktu 24 jam (selang waktu sehari semalam). Bintang-bintang membutuhkan waktu sama denga periode rotasi Bumi, 23j 56m 4.1d. Bulan membutuhkan waktu sedikit bervariasi, kira-kira 50 menit lebih panjang dari 24 jam. Planet-planet bergerak di langit dengan kecepatan yang lebih besar lagi variasinya, tergantung pada seberapa dekat planet tersebut ke Matahari, dan dimana posisinya (dalam orbitnya) relatif terhadap Bumi.

6. Gerak Langit6.1 Bola LnagitHorizon tampak disegala penjuru mengelilingi permukaan benda yang terjauh dari pandangan mata. Dan karena horizon itu nampak disegala penjuru, maka terlihatlah suatu lingkaran raksasa yang biasa disebut dengan istilah : Lingkaran Horizon.

Setiap tempat di bumi, horizonnya berbeda-beda, ini disebabkan karena bentuk bumi yang bulat. Apabila kita berdiri tegak lurus dan dari tempat berdiri itu dihubungkan dengan satu garis lurus yang melewati titik pusat bumi ke arah atas sampai memotong titik puncak. Pada bola langit, maka titik potong di bola langit bagian atas disebut Zenith atau titik potong di bola langit bagian bawah disebut dengan nadir, dan karena garis yang kita buat itu tegak lurus, maka dengan sendirinya garis itu tegak lurus juga pada bidang lingkaran horizon.Mengingat bumi ini bulat, sedang langit juga dilukiskan bulat seperti bola, maka untuk setiap tempat di bumi, masing-masing                memiliki                  zenith   dan         nadir       yang       berbeda-beda.Dari titik zenith ke titik nadir melalui dan tegak lurus pada lingkaran horizon, dapat dibuat lingkaran yang jauhnya tak terbatas, lingkaran-lingkaran itu disebut dengan istilah Lingkaran vertikal ; dan diantara lingkaran-lingkaran itu, ada yang melalui titik utara dan titik selatan, lingkaran yang melaluinya disebut dengan istilah : Lingkaran meridian ; disamping itu ada jua lingakra vertikal yang melalui titik timur dan titik barat, dan lingkarannya disebut dengan istilah           :lingkaran             Vertikal                 terutama.Selanjutnya perhatikan Gambar :Keterangan Gambar :P = titik pusat bumi/ titik pusat bola langit.Z = Zenith ; N = NadirU = Titik Utara ; T = Titik timurS = titik Selatan ; B = titik Barat

Page 48: sejarah astronomi

U – T – S – B = Lingkaran HorizonDalam Gambar ini terlihat bahwa Z – P – N bila dihubungkan dengan garis, posisi garis itu akan tegak lurus pada bidang lingkaran horizon (bidang yang berpusat pada titik P dan dilingkari oleh lingkaran U – T – S – B ).Dari titik Z ke titik N melalui dan tegak lurus pada lingkaran horizon, dapat dibuat lingkaran-lingkaran yang jumlahnya tidak terbatas. Lingkaran-lingkaran itulah yang dimaksud dengan lingkaran vertikal. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan lingkaran vertikal ialah lingkaran yang berpusat pada titik bola langit, berposisi tegak lurus           pada       lingkaran               horizon.Dalam Gambar tersebut juga nampak, ada lingkaran yang melalui titik Z ke titik U ke titik N dan juga dari titik Z ke titik S ke titik N. lingkaran tersebut dinamakan lingkaran Meridian. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan lingkaran Meridian adalah lingkaran vertikal yang melalui titik utara dan titik selatan. Disamping itu juga dilihat adanya lingkaran vertikal yang melalui titik timur dan titik barat. Lingkaran tersebut dinamakan dengan Lingkaran vertikal terutama. Jadi yang dimaksud dengan lingkaran vertikal terutama adalah lingkaran vertikal yang melalui titik Timur        dan         titik         barat.Lingkaran vertikal terutama ini membagi bola langit menjadi dua bagian sama besar, yakni belahan Utara dan belahan Selatan. Sedang lingkaran Meridian, membagi bola langit kepada belahan Barat dan belahan timur.B.            Tinggi     KutubBumi mempunyai dua Kutub (Kutub utara dan Kutub selatan). Apabila melalui Kutub utara, titik pusat bumi dan Kutub selatan ditarik garis lurus, maka masing-masing ujungnya akan menyentuh lingkaran bola langit pada dua titik. Kedua titik tersebut, masing-masing disebut Kutub langit utara dan Kutub langit selatan.Di arah Kutub utara, ada sebuah bintang yang disebut dengan Bintang Kutub. Bila kita berdiri didaerah katulistiwa, maka bintan Kutub itu berada di horizon pada titik Kutub utara. (catatan : untuk Kutub selatan tidak ada bintang Kutub). Kalau kita berjalan meninggalkan daerah katulistiwa menuju ke arah utara, maka bintang Kutub ini makin lama tampak makin tinggi meninggalkan horizon. Makin jauh kita meninggalkan daerah katulistiwa, makin tinggi posisi bintang Kutub itu meninggalkan horizon. Jumlah Derajat bintan Kutub dari horizon, sama dengan jumlah Derajat jarak antara tempat itu dari katulistiwa. Dan kalau jarak antara suatu tempat ke katulistiwa merupakan Lintang tempat yang bersangkutan, maka dalam hal ini dapat dinyatakan bahwa : TINGGI KUTUB = LINTANG TEMPAT Berangkat dari kaedah ini, maka bila suatu tempat berlintang 100 LU, tinggi Kutub temapt tersebut adalah sebesar 100 juga. Bila suatu tempat berlintang 100 LS, maka tinggi Kutub tersebut adalah 100 juga.Dalam melukis suatu tempat, kaidah tersebut harus diperhatikan dengan baik. Selanjutnya perhatikan Gambar dibawah ini.

Page 49: sejarah astronomi

Keterangan Gambar :

P = Titik pusat bumi/ titik pusat bola langitKu = Kutub langit Utara, atau Kutub UtaraKs = Kutub langit Selatan, atau Kutub SelatanU = Titik Utara S = Titik SelatanZ = Zenith N = NadirBesar U – S = Lingkaran Horizon.Gambar A, titik Kutub selatan berada di atas titik selatan. Ini menandakan bahwa tempat yang dilukis berlintang selatan. Sedang Gambar B, Kutub Utara berada di atas titik utara, berarti tempat yang di lukis berlintang utara.Sekiranya Lintang tempat yang dilukis berlintang 0o, maka titik KS berhimpit dengan titik S dan titik KU berhimpit dengan titik U.Dari Gambar A dapat dilihat tinggi Kutub tempat itu adalah S ke Ks, sedang Gambar B, tinggi kutubnya adalah U ke Ku. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan tinggi TINGGI KUTUB ialah jarak dari Kutub ke horizon, diukur melalui lingkaran meridian.PEMBUKTIAN KAIDAH : TINGGI KUTUB = LINTANG TEMPAT.Terlebih dahulu, Gambar A atau B di atas dilengkapi dengan lukisan posisi khatulistiwa atau Equator pada bola langit. Sebagaimana dimaklumi letak katulistiwa selalu tegak lurus terhadap poros Kutub utara ke Kutub selatan langit. Dengan kata lain, bidang lingkaran katulistiwa, membuat sudut 90o terhadap poros Kutub utara ke Kutub selatan. perhatikan gambar

Keterangan Gambar :P = titik pusat bumi = titik pusat bola langit = tempat Peninjauan.EQ = Equator / katulistiwaKs = Kutub Selatan Ku = Kutub utaraZ = Zenith ; N = Nadir : B = Titik BaratS = Titik Selatan; U = Titik Utara.S – Ks = Tinggi Kutub = P3Dengan pertolongan Gambar tsb di atas, dapatlah dibuktikan kebenaran kaidah yang menyatakan bahwa : tinggi Kutub = Lintang tempat.Jalan pembuktian sebagai berikut :

Page 50: sejarah astronomi

Garis ZP membuat sudut dengan EQ sebesar Derajat Lintang tempat. Sebab, jarak Derajat zenith suatu tempat ke equator,sama                 besar      Derajat   tempat   yang       bersangkutan.Sudut EPKs = sudut ZPS = 90o.Sudut P1 = sudut P3, sebab, kedua-duanya merupakan sudut penyiku dari dua buah sudut yang sama.Karena sudut P3 adalah tinggi Kutub, sedang sudut P1adalah Lintang tempat, maka Kutub sama besar derajatnya dengan Lintang tempat yang bersangkutan.Demikian pembuktian kidah tersebut.Selanjutnya dari Gambar di atas pula juga dapat dilihat bahwa besar Derajat Lintang tempat, sama dengan besar Derajat sudut ZPE. Busur ZE merupakan jarak antara zenith dengan Equator. Busur tersebut dinamakan dengan jarak zenith. Dengan demikian, maka yang dimaksud dengan JARAK ZENITH adalah jarak sepanjang meridian, dihitung mulai dari titik           zenith     ke            titik         equator.Dari pengertian ini dapatlah disimpulkan, bahwa       :LINTANG TEMPAT = JARAK                ZENITHDengan demikian, maka besar derajat Lintang tempat, sama dengan besar Derajat jarak zenith dan sama juga dengan besar Derajat tinggi Kutub.6.2 Di kutubkita berada di salah satu kutub

6.3 Di Ekuatoryaitu tpeat kita berada pada 0 garis horizontal

6.4 Di Lintang Antarayaitu kombinasi antara dua buah contoh sebelumnya

6.5 Ekliptikayaitu perputaran bumi pada matahari dengan ditandai dengan garis revolusi sehingga mengakibatkan terjadinya perpedaan siang dan malam, musim, musim semi terjadi ada tanggal 21 Maret, musin gugur terjadi pada tanggal 23 September, musim panas terjadi pada tanggal 22 Juni, musin dingin terjadi pada tanggal 22 Desember. khusus di daerah khatulistiwa yang terjadi dua musin yaitu musim panas dan hujan.6.6 Besaran-besaran Dasar BintangBintang, serupa dengan Matahari adalah sebuah bola gas yang mengeluarkan cahaya sendiri. Ada yang ukuran diameternya besar, ada yang kecil, Ada yang temperaturnya tinggi dan ada juga yang rendah. Ada yang cemerlang ada pula yang redup. semua terletak pada jarak sangat jauh dibanding jarak Bumi-Matahari.

Page 51: sejarah astronomi

6.7 Terang dan MagnitudoTerang adalah sebuah bintang di langit yang dinyatakan dalam besaran yang disebut magnitudo semu-ukuran dari jumlah cahaya yang sampai ke bumi yang awalnya seperkenalkan oleh Hipparchus, seorang  astrono kenamaan Yunani pada abad 2 SM Hipparchus membagi bintang-bintang ke dalam enam kelas atau magnitudo dimana bintang yang paling terang diberi penghargaan magnitudo dan yang paling lemah masih dapat dilihat dengan mata diberi harga magnitudo 6.

6.8 Magnitudo AbsolutMagnitudo tampak (m) dari suatu bintang, planet atau benda langit lainnya adalah pengukuran dari kecerahan atau kecerlangan yang tampak; yaitu banyaknya cahaya yang diterima dari objek itu.Istilah magnitudo sebagai skala kecerahan bintang muncul lebih dari 2000 tahun yang lampau. Hipparchus, seorang astronom Yunani, membagi bintang-bintang yang dapat dilihat dengan mata telanjang ke dalam 6 kelas kecerlangan. Ia membuat sebuah katalog yang berisi daftar lebih dari 1000 bintang dan mengurutkan berdasarkan “magnitudo”-nya dari satu hingga enam, dari yang paling cerlang hingga yang paling redup. Pada tahun 180-an, Claudius Ptolemaeus memperluas pekerjaan Hipparchus, dan sejak saat itu sistem magnitudo menjadi bagian dari tradisi astronomi. Pada 1856, Norman Robert Pogson meng-konfirmasi penemuan terdahulu John Herschel bahwa bintang bermagnitudo 1 menghasilkan kira-kira 100 kali fluks cahaya daripada bintang bermagnitudo 6. Sistem magnitudo dibuat dengan mendasarkan diri pada mata manusia yang memiliki respon tidak linear terhadap cahaya. Mata dirancang untuk menahan perbedaan dalam kecerlangan. Ini adalah keistimewaan mata yang membuatnya dapat berpindah dari ruang gelap ke tempat yang terang tanpa mengalami kerusakan. Kamera elektronik, yang memiliki respon linear, tidak dapat melakukan hal itu tanpa langkah-langkah pencegahan terlebih dahulu. Ciri-ciri yang sama juga yang membuat mata merupakan pemilah yang buruk bagi perbedaan kecil kecerlangan sementara sebaliknya kamera elektronik (CCD) adalah pemilah yang baik. Pogson memutuskan untuk mendefinisikan kembali skala magnitudo sehingga perbedaan lima magnitudo merupakan faktor yang tepat 100 dalam fluks cahaya. Jadi rasio fluks cahaya untuk perbedaan satu magnitudo adalah 1001/5 atau 102/5 atau 2,512. Rasio fluks untuk perbedaan 2 magnitudo adalah (102/5)2, perbedaan 3 magnitudo adalah (102/5)3 dan seterusnya. Definisi ini sering disebut sebagai skala Pogson.Karena banyaknya cahaya yang diterima bergantung pada ketebalan dari atmosfer pada garis pengamatan ke objek, maka magnitudo nampak adalah nilai yang sudah dinormalkan pada nilai yang akan dimiliki di luar atmosfer. Semakin redup suatu objek, semakin tinggi magnitudo tampaknya. Perlu diingat

Page 52: sejarah astronomi

bahwa kecerahan yang tampak tidaklah sama dengan kecerahan sebenarnya — suatu objek yang sangat cerah dapat terlihat cukup redup jika objek ini cukup jauh.Magnitudo absolut, M, dari suatu benda, adalah magnitudo tampak yang dimiliki apabila benda itu berada 10 parsec jauhnya.

Skala magnitudo tampakMagnitudo

tampakBenda langit

−26.8 Matahari−12.6 Bulan purnama−4.4 Kecerahan maksimum Venus−2.8 Kecerahan maksimum Mars−1.5 Bintang tercerah: Sirius−0.7 Bintang tercerah kedua: Canopus

0 Titik nol berdasarkan definisi: Vega+3.0 Bintang teredup yang terlihat di daerah

perkotaan+6.0 Bintang teredup yang terlihat dengan

mata telanjang+12.6 Kuasar tercerah+30 Objek teredup yang dapat diamati

oleh Teleskop HubbleLihat pula: Daftar bintang tercerah

7.3 Luminositas, Fluks dan Magnitudo BintangDi dalam astronomi, luminositas adalah jumlah cahaya atau energi yang dipancarkan oleh sebuah bintang ke segala arah per satuan waktu. Biasanya satuan luminositas dinyatakan dalam watt (satuan internasional), erg per detik (satuan cgs) atau luminositas Matahari. Dengan menganggap bahwa bintang adalah sebuah benda hitam sempurna, maka luminositasnya adalah,

dimana L adalah luminositas, σ adalah tetapan Stefan-Boltzmann, R adalah jari-jari bintang dan Te adalah temperatur efektif bintang.Jika jarak bintang dapat diketahui, misalnya dengan menggunakan metode paralaks, luminositas sebuah bintang dapat ditentukan melalui hubungan

dengan E adalah fluks pancaran, L adalah luminositas dan d adalah jarak bintang ke pengamat.MagnitudoSecara tradisi kecerahan bintang dinyatakan dalam satuan magnitudo. Kecerahan bintang yang kita amati, baik menggunakan mata bugil maupun teleskop, dinyatakan oleh magnitudo tampak (m) atau magnitudo semu. Secara tradisi

Page 53: sejarah astronomi

magnitudo semu bintang yang dapat dilihat oleh mata bugil dibagi dari 1 hingga 6, di mana satu ialah bintang paling cerah, dan 6 sebagai bintang paling redup. Terdapat juga kecerahan yang diukur secara mutlak, yang menyatakan kecerahan bintang sebenarnya. Kecerahan ini dikenal sebagai magnitudo mutlak (M), dan terentang antara +26.0 sampai -26.5. Magnitudo adalah besaran lain dalam menyatakan fluks pancaran, yang terhubungkan melalui persamaan,

dimana m adalah magnitudo semu dan E adalah fluks pancaran.Fluks pancaranKuantitas yang pertama kali langsung dapat ditentukan dari pengamatan sebuah Patrick Star adalah fluks pancarannya, yaitu jumlah cahaya atautenaga yang diterima permukaan kolektor (mata atau teleskop) per satuan luas per satuan waktu. Biasanya dinyatakan dalam satuan watt per cm2(satuan internasional) atau erg per detik per cm2 (satuan cgs).7.4 JarakApakah itu “tahun cahaya”? Apa pula yang dimaksud dengan “Satuan Astronomi (SA)” atau biasa dikenal dengan Astronomical Unit (AU)? Lantas, apakah itu Parsec (pc), kiloparsec, dan megaparsec? …dan magnitudo?Harus diakui, astronom punya satuannya sendiri yang unik dan agak lain dari apa yang kita pelajari dalam pelajaran fisika, misalnya. Hal ini wajar karena astronomi mempelajari berbagai benda langit di alam semesta ini, mulai dari skala atomik hingga seluruh alam semesta beserta isinya. Kadang-kadang tidak nyaman untuk menyatakan sesuatu jarak dalam satuan yang biasa digunakan sehari-hari, karena tidak cukup besar atau mungkin bahkan terlalu besar. Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal berbagai satuan panjang. Kita mengenal centimeter dan meter (1 meter = 100 centimeter) untuk menyatakan panjang atau jarak. Kalau jarak yang kita gunakan terlalu jauh, kita gunakan kilometer (1 kilometer = 1000 meter) atau mil (1 mil = 1.61 km). Kebetulan contoh-contoh satuan astronomi yang saya sebut di atas adalah satuan jarak (SA, tahun cahaya, dan parsec). Mari kita bahas artinya satu persatu!Satuan Astronomi (SA) atau Astronomical UnitKetikkanlah “Astronomical Unit” ke dalam mesin pencari google, keluarlah angka ajaib: 1 Astronomical Unit = 149 598 000 kilometers! Nah lo, dari mana asalnya angka ajaib ini? Menurut definisinya, 1 Satuan Astronomi adalah jarak dari Bumi ke Matahari. Tapi bukankah jarak ini tidak tetap? Bukankah Bumi bergerak mengitari Matahari dalam lintasan elips? Akhirnya kemudian diambil definisi yang lebih akurat yaitu 1 Satuan Astronomi (1 Astronomical Unit, biasa disingkat AU) adalah panjang setengah sumbu panjang dari lintasan orbit Bumi mengedari Matahari.Penentuan jarak 1 Satuan Astronomi, atau jarak Bumi-Matahari, adalah perjuangan yang panjang. Aristarchus dari Samos, pemikir abad Yunani Klasik, memperkirakan jarak Bumi-Matahari paling-paling hanya 20 kali jarak Bumi-Bulan (jarak Bumi-Bulan: 384 000 km). Perkiraannya meleset jauh karena jarak Bumi-Matahari

Page 54: sejarah astronomi

ternyata sekitar 390 kali jarak Bumi-Bulan. Jarak yang diberikan oleh google adalah hasil perhitungan modern yang menggunakan astronomi radio dan hitung orbit. Nilai eksaknya adalah 1 AU = 149 597 870.691 km, akurat hingga 30 meter.Untuk perhitungan yang tidak membutuhkan ketelitian tinggi, membulatkan 1 AU menjadi 150 juta km (seratus lima puluh juta kilometer) kadang-kadang sudah cukup, lagipula lebih mudah diingat. Satuan Astronomi biasanya digunakan untuk menyatakan jarak dalam skala tata surya kita. Misalnya: Jarak dari Planet Mars ke Matahari kurang lebih 1.5 AU (bayangkan betapa tidak enaknya kalau harus selalu mengatakan, jarak Mars-Matahari = 228 000 000 km), jarak dari Matahari ke Planet Jupiter adalah 5.2 AU, ke Saturnus 9.58 AU, dan menuju planet katai Eris kira-kira 67 AU. Menggunakan Satuan Astronomi untuk menyatakan jarak di dalam tata surya kita (atau tata surya lain) jadi lebih karena selain lebih sedikit angka juga bisa memberikan gambaran tentang berapa jauhnya jarak tersebut relatif terhadap jarak Bumi–Matahari (Misalnya: Jarak Matahari–Jupiter adalah 5.2 AU, artinya 5.2 kali jarak Bumi–Matahari).7.5 Tahun cahaya (light year)

7.6  Bintang-bintang dekat. Kredit :Yang pertama harus diingat: Tahun cahaya bukanlah satuan waktu! Meskipun ada kata “tahun”, tetapi “tahun cahaya” adalah satuan jarak. light year dan : 1 tahun cahaya = 9.46 x 10^12 km (sedikit di bawah 10 trilyun kilometer). Dari manakah asal angka ini? Satu tahun cahaya adalah jarak yang ditempuh seberkas cahaya selama 1 tahun. Wow! Seberapa cepat cahaya? Menurut pengukuran modern, dalam satu detik cahaya dapat menempuh jarak 300 000 km! Artinya, dalam satu nanodetik (sepersemilyar detik), cahaya menempuh jarak 30 cm…yah kurang lebih sepanjang sisi panjang kertas A4. Kalau selama setahun? Coba dihitung…dalam 1 menit ada 60 detik…dalam 1 jam ada 60 menit…dan dalam 1 hari ada 24 jam…berarti dalam 1 hari ada 86400 detik. Dalam setahun kira-kira ada 365 atau 366 hari, tergantung apakah tahun kabisat atau tidak…anyhow…dalam waktu 1 tahun, cahaya dapat menempuh jarak hampir 10 trilyun kilometer!Mengapa kita membutuhkan satuan yang demikian besar? Jawabnya adalah karena jarak bintang terdekat dari Matahari adalah 40 trilyun kilometer! Jarak yang luar biasa besar ini tentu saja tidak nyaman untuk diungkapkan dalam kilometer, namun lebih mudah dituliskan dan nyatakan dalam tahun cahaya: 4.22 tahun cahaya. Jarak menuju beberapa bintang di sekitar Matahari kita biasanya dinyatakan dalam satuan ini: Jarak menuju Sirius adalah 8.58 tahun cahaya, jarak menuju Wolf 359 adalah 7.78 tahun cahaya (Dalam serial Star Trek: The Next Generation, Wolf 359 adalah lokasi pertempuran antara armada Federasi dengan bangsa Borg).Peta di samping menunjukkan posisi bintang-bintang di sekitar Matahari dalam jarak 14 tahun cahaya dari kita. Jarak menuju pusat Galaksi kita, diperkirakan sekitar 30 000 tahun cahaya, sementara jarak menuju Galaksi Andromeda adalah sekitar 2 juta tahun cahaya.

Page 55: sejarah astronomi

7.7 Sifat-sifat Masing-masing PlanetA) Merkuriusadalah planet yang teletak paling dekat dengan matahari alias urutan pertama dalam tata surya kita. Jumlah satelit nol. Jarak dari matahari 58 jua km, bergaris tengah 4875 km, volume dan massa planet sama besar1/8 kali bumi . Planet ini berevolusi 88 hari dan berotasi58,7 hari sama dengan 2/3 periode revolusinya. Planet ini depenuhi oleh kawah. suhu di sisi matahari adalah 430‘C dan di sisi lain menurun tajam suhunya yaitu -180’CB) Venusadalah benda langit ketiga paling terang di langit serta urutab ke dua dalam tata surya setalah merkurius. Venus disebut juga bintang fajar, terbit di timur saat matahari terbit (dinamai Hesperus), sebagai bintang senja di barat kali matahari terbenam (dinamai Phosphorus atau Lucifer). Suhu di venus adalah 482’C sangat mematikan sama dengan panasnya wedus gembel gunung merapi. periode rotasinya yaitu 243 hari sedangkan revolusinya yaitu 225 hari dalam arti kata bahwa kala rotasinya jauh lebih lama dari revolusinya.C) Marsadalah dewa perang yunani dan planet urutan keempat dalam tata surya, merah dilangit karena permukaan regolt dan limonit. Regolit adalah sisa batuan hancur berupa pasir mengandung senyawa silikat besi seperti karat yang di sebut limonit. Berjarak rata-rata 228 juta km. Mars adalah planet  kecil.1/2 garis tengah bumi atau 2 kali garis tengah bulan dan 1/10 massa bumi. Medan gravitasinya hanya 1/3 bumi atau 2 kali bulan.Luas permukaan mars sama halnya dengan permukaan bumi. mars adalah planet yang mirip dengan bumi karena adanya tanda kehidupan mada masa lampauD) YupiterOrang-orang yunani menamakan sesuai dengan ukuran dan raja dewa-dewa mereka. Yupiter adalah planet kelima dalam tata surya, terbesar dalam tata surya benda langit ke-empat paling terang setlah matahari,bulan dan venus Yupiter bahkan 3 kali lebih terang dari bintang Serius. Yupiter mengorbit pada jarak 780 juta km,lima kali jarak bumi-matahari satu tahu pada yupiter adalah 11,9 tahun bumi. Hari di yupiter adalah 9,9 jam, kuraang setengah hari bumiE) SaturnusAdalah planet ke-enam dalam tata surya dan kedua terbesar setelah Yupiter. Saturnus adalah planet paling indah dan cantik karena di kelilingi oleh cincin. saturnus memiliki 3 lapisan awan yaitu bagian atas amoniak dan amonium yakni ion amoniak. Lapisan bawah air dan es sebagaimana bumi.Saturnus adalah bola raksasa yang tersusun atas gas cair atmosfernya tertutup awan hidrogen dan helium. Di bawah awan terdapat lautan awan hidrogen cair di bawah lagi ada hidrogen dalam ujung besi cair.F) Uranus

Page 56: sejarah astronomi

adalah planet ketujuh dalam matahari. berjarak 2,87 milliar km berada di luar orbit saturnus ini adalah planet pertama yang ditemukan menggunakan teleskop oleh Sir William Herschel.G)Saturnusadalah planet ke-delapan dalam tata surya.Berjarak 4,5 milyar km dari matahari dan ke 4 yovian(mentana gas)