Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

165
R R RP P PJ J JM M MD D D T T Ta a ah h hu u un n n 2 2 20 0 00 0 09 9 9- - -2 2 20 0 01 1 14 4 4: : : P P Pe e en n nd d da a ah h hu u ul l lu u ua a an n n I I I . . . 1 1 1 B BA AB B I I. . P PE EN ND DA AH HU UL LU UA AN N I.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan bahwa daerah harus memiliki dokumen perencanaan yang terdiri dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dengan periode waktu 20 (dua puluh) tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan periode waktu 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dengan periode waktu 1 (satu) tahun. Setiap dokumen perencanaan pembangunan daerah tersebut memiliki keterkaitan yang sangat erat, baik dilihat dari sudut pandang hirarki perencanaan maupun secara fungsional. Sehubungan dengan terpilihnya Bupati Magelang untuk masa jabatan 2009-2014, maka Pemerintah Kabupaten Magelang perlu menyusun RPJMD Kabupaten Magelang yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan program Bupati terpilih yang disusun sebagai dasar dan acuan bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan kondisi kemampuan daerah. Dalam Undang-Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) disebutkan bahwa RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah untuk periode 5 (lima) tahun. RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi, dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kabupaten Magelang dan memperhatikan RPJM Nasional serta RPJMD Provinsi Jawa Tengah, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif. RPJMD menjadi landasan bagi penyusunan dokumen rencana pembangunan tahunan pemerintah daerah atau rencana kerja pemerintah daerah maupun dokumen perencanaan pada tingkat SKPD. RPJMD berfungsi sebagai dokumen publik yang diharapkan dapat mengantisipasi kebutuhan pembangunan daerah dalam jangka waktu lima

description

Rpjmd Kabupaten MagRpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010Rpjmd Kabupaten MagelaRpjmd KabupatenRpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010 Magelang 2009-2010ng 20RRpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010pjmd Kabupaten Magelang 2009-2010RpRpjmd Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010Kabupaten Magelang 2009-2010jmd Kabupaten Magelang 2009-201009-2010Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010elang 2009-2010

Transcript of Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

Page 1: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: PPP eee nnn dddaaa hhhuuulll uuuaaa nnn III...111

BBBAAABBB III... PPPEEENNNDDDAAAHHHUUULLLUUUAAANNN

I.1. LATAR BELAKANG

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

Tentang Pemerintahan Daerah, mengamanatkan bahwa daerah harus

memiliki dokumen perencanaan yang terdiri dari Rencana Pembangunan

Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dengan periode waktu 20 (dua puluh)

tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan

periode waktu 5 (lima) tahun dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah

(RKPD) dengan periode waktu 1 (satu) tahun. Setiap dokumen

perencanaan pembangunan daerah tersebut memiliki keterkaitan yang

sangat erat, baik dilihat dari sudut pandang hirarki perencanaan maupun

secara fungsional.

Sehubungan dengan terpilihnya Bupati Magelang untuk masa jabatan

2009-2014, maka Pemerintah Kabupaten Magelang perlu menyusun RPJMD

Kabupaten Magelang yang merupakan penjabaran dari visi, misi dan

program Bupati terpilih yang disusun sebagai dasar dan acuan bagi

pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan

kondisi kemampuan daerah.

Dalam Undang-Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional

(SPPN) disebutkan bahwa RPJMD adalah dokumen perencanaan daerah

untuk periode 5 (lima) tahun. RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi,

dan program Kepala Daerah yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD

Kabupaten Magelang dan memperhatikan RPJM Nasional serta RPJMD

Provinsi Jawa Tengah, memuat arah kebijakan keuangan Daerah, strategi

pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program kewilayahan disertai

dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka

pendanaan yang bersifat indikatif. RPJMD menjadi landasan bagi

penyusunan dokumen rencana pembangunan tahunan pemerintah daerah

atau rencana kerja pemerintah daerah maupun dokumen perencanaan

pada tingkat SKPD.

RPJMD berfungsi sebagai dokumen publik yang diharapkan dapat

mengantisipasi kebutuhan pembangunan daerah dalam jangka waktu lima

Page 2: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: PPP eee nnn dddaaa hhhuuulll uuuaaa nnn III...222

tahun yang akan datang. Proses penyusunan RPJMD ini telah menerapkan

pendekatan perencanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu

pendekatan: politik, teknokratik, partisipatif, atas-bawah (top-down), dan

bawah-atas (bottom-up). Penyusunannya melalui tahapan Musyawarah

Perencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang bersifat

partisipatif dengan melibatkan segenap pemangku kepentingan

pembangunan (stakeholders) di Kabupaten Magelang.

RPJMD Kabupaten Magelang tahun 2009-2014 akan digunakan

sebagai pedoman manajerial strategis penyelenggaraan pemerintahan,

pelaksanaan pembangunan, pelayanan publik, dan pemberdayaan

masyarakat selama lima tahunan. RPJMD ini digunakan sebagai dasar (dan

tolok ukur) dalam penilaian kinerja Kepala Daerah dalam mekanisme

pertanggungjawaban Kepala Daerah pada setiap akhir tahun anggaran dan

pada akhir masa jabatan.

I.2. MAKSUD DAN TUJUAN

I.2.1. Maksud

RPJMD Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 disusun dengan maksud

untuk menjabarkan visi, misi, dan program Kepala Daerah menjadi

dokumen RPJMD yang akan digunakan sebagai arah, dasar, acuan, dan

pedoman bagi penyelenggaraan pembangunan daerah, yang akan

dilaksanakan oleh segenap pemangku kepentingan, baik dari unsur

pemerintah maupun non pemerintah selama kurun waktu lima tahun.

I.2.2. Tujuan

Tujuan penyusunan RPJMD Kabupaten Magelang tahun 2009-2014

adalah:

1. Mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan dalam mewujudkan tujuan pembangunan daerah selama kurun waktu lima tahun,

2. Menjamin terciptanya integrasi, konsistensi, dan sinergi baik antarwilayah, antarruang, antarwaktu maupun antarfungsi.

3. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan pembangunan dalam rangka membantu mewujudkan visi dan misi yang hendak dicapai dalam jangka waktu lima tahun.

Page 3: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: PPP eee nnn dddaaa hhhuuulll uuuaaa nnn III...333

4. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan dan berkelanjutan serta untuk mengoptimalkan peran serta masyarakat dalam pembangunan daerah.

5. Memberikan acuan dasar penilaian (tolok ukur) dalam penilaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat selama lima tahun.

I.3. LANDASAN PENYUSUNAN

RPJMD Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 disusun dengan

berdasarkan pada:

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah.

2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4169);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287);

4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005–2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

Page 4: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: PPP eee nnn dddaaa hhhuuulll uuuaaa nnn III...444

10. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1982 tentang Pemindahan Ibukota Kabupaten Daerah Tingkat II Magelang dari Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Magelang ke Kecamatan Mungkid di Wilayah Daerah Tingkat II Magelang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 36);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indoensia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

21. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

Page 5: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: PPP eee nnn dddaaa hhhuuulll uuuaaa nnn III...555

22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817)

23. Peraturan Presiden Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengesahan, Pengundangan Dan Penyebarluasan Peraturan Perundang-undangan;

24. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Magelang Tahun 2001-2010.

25. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Mekanisme Konsultasi Publik (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2004 Nomor 17 Seri E Nomor 9);

26. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 13 Tahun 2004 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Magelang Tahun 2005-2009 (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2004 Nomor 25 Seri E Nomor 11);

27. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pembentukan Peraturan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2006 Nomor 11 Seri E Nomor 7);

28. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 7);

29. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 21);

30. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 28 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kabupaten Magelang Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 28);

31. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 29 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 29).

32. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 30 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 30).

33. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 31 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 31).

34. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 32 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahah (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2008 Nomor 32).

35. Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Kabupaten Magelang (Lembaran Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009 Nomor 1).

Page 6: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: PPP eee nnn dddaaa hhhuuulll uuuaaa nnn III...666

I.4. HUBUNGAN RPJMD DENGAN DOKUMEN PERENCANAAN LAINNYA

Kedudukan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 dalam tatanan dokumen

perencanaan pembangunan daerah merupakan dokumen perencanaan

yang disusun berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Daerah (RPJPD) Kabupaten Magelang Tahun 2005-2025 (Peraturan

Daerah Kabupaten Magelang Nomor 28 Tahun 2008) serta memperhatikan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004 –

2009 (Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005), Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 –

2013 (Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009), dan

Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Magelang Tahun 2005-2009

(Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 13 Tahun 2004).

RPJMD Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 digunakan sebagai

pedoman dalam penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat

Daerah (Renstra-SKPD) Tahun 2009-2014. RPJMD Kabupaten Magelang

Tahun 2009-2014 akan dioperasionalisasikan dalam Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Magelang selama kurun waktu 5

(lima) tahun mulai dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. RKPD

Kabupaten Magelang selama tahun 2009-2014 akan dijadikan sebagai

pedoman bagi penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja

Daerah (RAPBD) Kabupaten Magelang selama tahun 2009-2014.

I.5. SISTEMATIKA PENULISAN

RPJMD Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 disusun dengan tata urut

sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Bagian ini memuat materi tentang Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Landasan Penyusunan, Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya, dan Sistematika Penulisan.

Bab II : Gambaran Umum Kondisi Daerah

Bagian ini memuat gambaran kondisi yang diurai berdasarkan 6 (enam) pembidangan, yaitu: (1) Kondisi Geografis, (2) Lingkungan Hidup, (3) Ekonomi, (4) Sosial, Budaya, dan Politik, (5) Prasarana dan Sarana, dan (6) Pemerintahan.

Bab III : Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Bagian ini memuat materi tentang Pengelolaan Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan Keuangan Daerah.

Page 7: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: PPP eee nnn dddaaa hhhuuulll uuuaaa nnn III...777

Bab IV : Analisis Isu-isu Strategis

Bagian ini memuat materi tentang Analisis Lingkungan Strategis Daerah dan Isu-isu Strategis Daerah.

Bab V : Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran

Bagian ini memuat materi tentang Visi Pembangunan Daerah, Misi Pembangunan Daerah, Tujuan Pembangunan Daerah, dan Sasaran Pembangunan Daerah.

Bab VI : Strategi dan Arah Kebijakan

Bagian ini memuat materi tentang Strategi Pembangunan Daerah dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah.

Bab VII : Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah

Bagian ini memuat materi tentang Kebijakan Umum Pembangunan Daerah, dan Program Pembangunan Daerah.

Bab VIII : Indikasi Rencana Program Prioritas

Bagian ini memuat materi tentang Tahapan Pembangunan Jangka Menengah, Prioritas Pembangunan Daerah, dan Indikasi Program Prioritas.

Bab IX : Evaluasi dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah

Bagian ini memuat materi tentang Evaluasi Kinerja Pemerintah Daerah dan Indikator Kinerja Pembangunan Daerah.

Bab X : Pedoman Transisi dan Kaidah Pelaksanaan

Bagian ini memuat materi tentang Pedoman Transisi, dan Kaidah Pelaksanaan.

Page 8: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...111

BBBAAABBB IIIIII... GGGAAAMMMBBBAAARRRAAANNN UUUMMMUUUMMM KKKOOONNNDDDIIISSSIII DDDAAAEEERRRAAAHHH

II.1. KONDISI GEOGRAFIS

II.1.1. Batas Wilayah dan Luas Wilayah

Kabupaten Magelang sebagai suatu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah

terletak diantara beberapa kabupaten dan kota, yaitu di sebelah utara:

Kabupaten Temangung dan Kabupaten Semarang, di sebelah Timur:

Kabupaten Semarang dan Kabupaten Boyolali, di sebelah selatan:

Kabupaten Purworejo dan Provinsi DIY, sebelah barat: Kabupaten

Temanggung dan Kabupaten Wonosobo, di tengah: Kota Magelang.

Letaknya antara 110001’51” dan 110026’13” Bujur Timur dan antara

7019’13” dan 7042’16” Lintang Selatan.

Luas wilayah Kabupaten Magelang sekitar 108.573 ha atau sekitar 3,34

persen dari luas Provinsi Jawa Tengah. Secara administratif, Kabupaten

Magelang dibagi menjadi 21 kecamatan dan terdiri dari 372

desa/kelurahan.

II.1.2. Topografi

Wilayah Kebupaten Magelang secara umum morfologinya merupakan

dataran tinggi yang berbentuk ‘basin’ (cekungan) dengan dikelilingi

gunung-gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Telomoyo, Sumbing) dan

pegunungan Menoreh. Dua sungai besar mengalir di tengahnya, Sungai

Progo dan Sungai Elo, dengan beberapa cabang anak sungai yang

bermata air di lereng gunung-gunung tersebut. Topografi datar 8.599 Ha,

bergelombang 44.784 Ha, curam 41.037 Ha dan sangat curam 14.155 Ha.

Ketinggian wilayah antara 153-3.065 m diatas permukaan laut.

Ketinggian rata-rata 360 m diatas permukaan laut.

II.1.3. Geologi

Bagian barat daya Kabupaten Magelang (Salaman dan Borobudur bagian

selatan) tersusun dari batuan breksi, andesit, dasit, tufa, tufa lapili,

aglomerat dan lava andesit yang merupakan bagian dari Formasi Andesit

Tua. Batuan dari gunung berapi yang ada di sekililing wilayah ini

merupakan unsur batuan yang membentuk dataran Magelang berupa

tanah endapan alluvial yang subur. Wilayah Kabupaten Magelang di

Page 9: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...222

bagian tengah merupakan tanah endapan/alluvial yang merupakan

lapukan dari batuan induknya. Sedangkan di lereng dan kaki gunung

merupakan tanah endapan vulkanis.

Jenis tanahnya adalah :

- Alluvial kelabu, Alluvial coklat, Regosol coklat kelabu, Regosol coklat

kelabu dan coklat tua yang banyak terdapat di daerah dataran seperti,

Mertoyudan, Mungkid, Candimulyo, Salaman, Secang, Tegalrejo,

Muntilan, Srumbung, Salam dan Ngluwar.

- Regosol kelabu dan coklat tua, Andosol Coklat, Lithosol Latosol Coklat,

banyak terdapat di daerah lereng pegunungan seperti, Windusari,

Kajoran, Kaliangkrik, Ngablak, Grabag, Pakis, Bandongan.

- Latosol coklat Kemerahan ada di kecamatan Grabag dan Ngablak.

- Latosol Coklat tua kemerahan ada di Kecamatan Salam, Kajoran,

Kaliangkrik, Salaman, Tempuran, Bandongan dan Windusari.

- Latosol merah kekuningan ada di wilayah Kecamatan Salaman dan

Borobudur.

II.1.4. Hidrologi

Sebagai daerah yang dikelilingi gunung-gunung sebagai daerah tangkapan

air hujan, wilayah Kabupaten Magelang kaya cadangan air tanah yang

keluar sebagai mata air di permukaan. Dalam neraca air Tahun 2000,

cadangan air tanah dangkal/bebas yang dimanfaatkan 1.492,99 juta

m3/tahun, dan untuk air tanah sedang/semi artesis 3.732,48 juta

m3/tahun.

Curah hujan potensial 4.067,14 juta m3/tahun atau dengan intensitas

3.746 mm/tahun. Dan air hujan tertampung 78,32 juta m3/tahun.

Wilayah Kabupaten Magelang terletak di daerah Aliran Sungai (DAS)

Progo dan DAS Bogowonto.

Mempunyai 10 sungai besar/sedang dengan jumlah debit maksimum

2.314 m3/detik dan minimum 110,5 m3/detik, serta 52 mata air dengan

jumlah debit 8.284 liter/detik.

Page 10: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...333

II.1.5. Morfologi

Daerah penelitian secara fisiografi termasuk pada zona fisiografi gunung

api kuarter, yang terletak di zona fisiografi depresi Jawa Tengah dan zona

fisiografi Pematang dan Dome pada pusat depresi (Van Bemmelen, 1949).

Berdasarkan pengamatan peta topografi daerah penelitian merupakan

daerah yang dikelilingi oleh gunungapi-gunungapi kuarter yang terletak

di sebelah barat dan timur, pada sebelah timur terdapat Gunung Merapi

dan Gunung Merbabu, sedangkan pada bagian barat terdapat Gunung

Sumbing.

Secara Morfologi dapat dibagi menjadi 4 (empat) satuan morfologi, yaitu

Satuan Morfologi Puncak Gunung, Satuan Morfologi Lereng Gunung,

Satuan Morfologi Kaki Lereng dan satuan Perbukitan bergelombang.

Satuan Morfologi Puncak Gunung yang menempati pada daerah-daerah

yang dekat dengan Puncak Gunung Merapi, Gunung Merbabu dan Gunung

Sumbing dengan kelerengan lebih besar dari 20 derajat yang menempati

pada ketinggian lebih dari 750 m di atas permukaan laut. Satuan Lereng

Gunung yang menempati pada lereng-lereng Gunung Merapi, Gunung

Merbabu dan Gunung Sumbing, Satuan Morfologi Kaki Lereng menempati

daerah-daerah yang lebih rendah sampai pada daerah Kota Magelang,

sedangkan Satuan Perbukitan bergelombang menempati pada bagian

selatan Kabupaten Magelang yang berbatasan dengan Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta.

II.1.6. Tata Guna Lahan

Menurut penggunaannya, tanah sawah: 35%, tanah tegalan: 36%,

bangunan dan pekarangan: 17%, hutan negara: 7%, lain-lain: 5%. Dari

sawah yang luasnya 37.250 ha, seluas 23,28 persen sawah berpengairan

sederhana, 22,64 persen merupakan sawah tadah hujan, 17,78 persen

berpengairan teknis, 13,45 berpengairan setengah teknis. Sedangkan

lahan kering yang digunakan untuk tegal/kebun/huma sebesar 51,45

persen.

II.1.7. Keadaan Iklim

Suhu rata-rata Kabupaten Magelang 25,620C, kelembaban udara 82%.

Curah hujan rata-rata 2.589 mm/th, rata-rata hari hujan 121, kecepatan

angin 1,8 knot.

Page 11: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...444

II.1.8. Demografi

Pembangunan urusan kependudukan dan catatan sipil ditujukan untuk

mengendalikan laju pertumbuhan penduduk serta meningkatkan tertib

administrasi kependudukan. Jumlah penduduk Kabupaten Magelang terus

meningkat, baik akibat kelahiran maupun migrasi penduduk. Pada tahun

2004 penduduk Kabupaten Magelang berjumlah 1.157.715 jiwa dan pada

tahun 2008 meningkat menjadi 1.188.662 jiwa atau meningkat 30.947

jiwa. Laju pertumbuhan penduduk rata-rata sebesar 0,89% dengan

kepadatan penduduk cenderung naik seiring dengan kenaikan jumlah

penduduk dengan jumlah kepadatan pada tahun 2004 sebesar 1.053

jiwa/km2 menjadi 1.095 jiwa/km2 pada tahun 2008. Disisi lain,

penyebaran, penduduk di masing-masing kecamatan belum merata.

Perkembangan pertumbuhan penduduk Kabupaten Magelang merupakan

pijakan dasar dalam perencanaan pembangunan.

Dari jumlah penduduk diketahui bahwa jumlah penduduk berumur

produktif (15-64 tahun) pada tahun 2004 berjumlah 765.545 jiwa naik

menjadi 774.113 jiwa tahun 2007, sedangkan penduduk usia tidak

produktif (0-14 dan 65 tahun keatas) sebesar 392.171 jiwa pada tahun

2004 dan naik menjadi 414.829 jiwa pada tahun 2007. Sehingga angka

beban tanggungan yaitu perbandingan antara penduduk usia produktif

dengan penduduk usia tidak produktif sebesar 51% pada tahun 2004

menjadi 54% pada tahun 2007.

II.2. LINGKUNGAN HIDUP

II.2.1. Penataan Ruang

Dalam penataan ruang, Pemerintah Kabupaten Magelang telah menyusun

Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Magelang Tahun 2003-

2013. RTRW ini dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun

2003 tentang Rencana Tata Ruang Wialayah Kabupaten Magelang. RTRW

ini merupakan strategi dan arahan kebijakan Pemerintah Kabupaten

Magelang yang menetapakan lokasi dan kawasan lindung dan kawasan

budidaya.

Kawasan hutan lindung merupakan kawasan yang ditetapkan dengan

fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup, yang mencakup

sumberdaya alam, sumber buatan dan nilai sejarah budaya bangsa guna

kepentingan pembangunan berkelanjutan. Sementara kawasan budidaya

Page 12: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...555

adalah kawasan yang dimanfaatkan secara terencana dan terarah

sehingga dapat berdayaguna dan berhasil guna bagi hidup dan kehidupan

manusia, terdiri dari kawasan budidaya pertanian dan kawasan budidaya

non pertanian.

Dalam pelaksanaannya masih menghadapi berbagai hambatan,

khususnya di wilayah yang memiliki potensi yang beragam. Hal ini

berakibat terjadinya konflik penggunaan lahan antar berbagai

kepentingan, khususnya pertanian dan non pertanian. Sehingga sudah

menjadi kebutuhan yang mendesak adanya regulasi yang lebih bisa

mengatur dan mengendalikan tata ruang. Selanjutnya perlu juga didorong

pemahaman masyarakat dan pemerintah bahwa dalam proses

perencanaan pembangunan aspasial (RPJP dan RPJM) juga penting untuk

memahami perencanaan spasial.

Pembagian wilayah RTRW tersebut digunakan untuk mempermudah

koordinasi antar wilayah. Dengan koordinasi yang lebih baik diharapkan

keterpaduan pembangunan antar wilayah dalam Kabupaten Magelang

dapat bersinergi dengan baik terutama antara wilayah perkotaan dan

pinggiran.

Aspek pemanfaatan ruang sesuai dengan RTRW semakin baik dan

terarah, antara lain ditunjukkan dengan semakin berkurangnya konflik

pemanfaatan ruang, tetap terjaganya luasan kawasan lindung seluas

minimal 30% dari luas wilayah, meningkatnya daya saing Kabupaten

Magelang dengan efisiensi dan efektifitas pemanfaatan kawasan budidaya

dalam menunjang investasi ekonomi dan infrastruktur wilayah,

menurunnya urbanisasi dengan meningkatnya keserasian pembangunan

desa kota serta meningkatnya pengaturan pertanahan mendasarkan

RTRW.

Beberapa permasalahan utama yang masih ditemukan dalam

pembangunan dari aspek tata ruang antara lain: a) belum disesuaikannya

RTRW Kabupaten dengan perkembangan regulasi Nasional dan Provinsi,

b) masih cukup tingginya frekuensi konflik terkait dengan penggunaan

ruang, c) belum optimalnya langkah-langkah pengendalian dan

pemanfaatan ruang.

Page 13: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...666

II.2.2. Pertanahan

Di bidang tanah yang merupakan salah satu sumber daya alam yang

harus dijaga dan ditata, karena mempunyai nilai strategis dalam tatanan

kehidupan manusia bersosial dan bernegara. Terutama dalam kaitannya

dengan fungsi pemanfaatan, baik fungsi lindung maupun budi daya sesuai

RTRW. Pada tahun 2004, di Kabupaten Magelang terdapat 17.745 bidang

tanah yang bersertifikat, dan pada tahun 2008 menjadi 281.640 bidang

tanah yang terdiri dari HM 271.030 buah, HGB 8.108 buah, HGU 1 buah

dan Hak Pengelolaan 102 buah. Walaupun perkembangan pensertifikatan

tanah sudah menggembirakan namun perbaikan manajemen pertanahan

dan sistem informasi pertanahan harus terus diperbaiki.

II.2.3. Kehutanan

Dibidang kehutanan, jumlah hasil hutan yang paling banyak diproduksi

adalah getah kayu yaitu sebesar 23.566 ton pada tahun 2004 sedangkan

pada tahun 2008 menjadi 17.628,9 ton atau turun 25,19%. Komoditi

kehutanan di Kabupaten Magelang yang juga cukup potensial adalah

gondorukem, damar dan sengon. Tanaman ini telah banyak ditanam oleh

masyarakat yang tersebar di 21 kecamatan. Namun dikhawatirkan

apabila jumlah hutan terus menurun akan berpengaruh terhadap

produksi hasil hutan.

II.2.4. Lingkungan Hidup

Sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar 1945 bahwa kekayaan alam

seisinya dikelola dan dimanfaatkan untuk kepentingan umum. Namun,

pemanfaatan kekayaan alam harus dilakukan sebaik mungkin dengan

memperhatikan kelestarian fungsi lingkungan hidup. Pemanfaatan

kekayaan alam harus diimbangi dengan langkah konservasi lingkungan

yang cukup sehingga kelestarian lingkungan tetap dapat terjaga.

Luas lahan kritis Kabupaten Magelang pada tahun 2004 adalah

12.667 ha tetapi luasnya menurun pada tahun 2008 menjadi 9.276 ha.

Untuk mengatasi kerusakan lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang

telah melakukan perbaikan terhadap lahan kritis, sehingga kerusakan

lahan menurun. Hasil perbaikan lahan kritis: tahun 2005 : 12.189 ha,

tahun 2006: 11.626 ha, tahun 2007 : 10.726 ha, tahun 2008: 9.276 ha.

Page 14: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...777

Beberapa permasalahan utama yang masih dihadapi dalam

pembangunan lingkungan hidup antara lain: 1) belum optimalnya

pelestarian kawasan lindung lindung, pengelolaan hutan produksi, dan

pengelolaan hutan rakyat, 2) partisipasi masyarakat sekitar hutan yang

masih belum optimal, 3) belum optimalnya penerapan sempadan sungai

dan sempadan mata air untuk menjaga kelestarian lingkungan.

II.3. EKONOMI

II.3.1. Ekonomi Makro Daerah

Pertumbuhan Ekonomi. Pertumbuhan perekonomian daerah secara umum

dapat dilihat melalui indikator perkembangan Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) dan PDRB perkapita.

Dilihat dari PDRB, atas dasar harga konstan tahun 2000, selama

periode 2004 sampai 2008 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Magelang menunjukkan adanya peningkatan dari tahun ke tahun, yaitu

tumbuh berkisar 4,03 – 5,12 persen. Jika dilihat dari nilainya, PDRB

Kabupaten Magelang meningkat dari Rp. 3.102,73 milyar (2004) menjadi

Rp. 3.770,21 milyar (2008).

Sementara jika dilihat dari PDRB, atas dasar harga berlaku, selama

periode 2004 sampai 2008 laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Magelang menunjukkan adanya peningkatan, yaitu tumbuh berkisar 9,74

– 11,97 persen. Jika dilihat dari nilainya, PDRB Kabupaten Magelang

meningkat dari Rp. 4.119,37 milyar (2004) menjadi Rp. 6.587,63 milyar

(2008). Indikator makro ekonomi selengkapnya bisa dilihat di tabel 2.1.

Tabel 2.1. : Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Magelang Tahun 2004-2008

No Tahun Harga Berlaku Harga Konstan

Nilai (Milyar Rp) Pertumbuhan Nilai (Milyar Rp) Pertumbuhan

1. 2004 4.119,37 9,74% 3.102,73 4,03%

2. 2005 4.640,40 12,65% 3.245,98 4,62%

3. 2006 5.252,85 13,20% 3.405,37 4,91%

4. 2007 5.859,05 11,54% 3.582,65 5,21%

5. 2008 6.587,63 11,97% 3.770,21 4,99%

Sumber: PDRB Kabupaten Magelang, BPS

Selama periode 2004-2008, dilihat secara sektoral, semua sektor

mengalami pertumbuhan, antara satu hingga sembilan persen. Sektor Jasa

memberikan sumbangan yang terbesar pada pertumbuhan ekonomi,

yaitu sekitar 9%. Sektor-sektor yang mengalami pertumbuhan diatas

Page 15: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...888

rata-rata: sektor jasa-jasa; sektor bangunan; sektor listrik, gas dan air

minum, dan sektor pertambangan. Sektor-sektor yang mengalami

pertumbuhan dibawah rata-rata: sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan; sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor perdagangan,

hotel dan restoran; sektor pertanian dan sektor industri pengolahan.

Jika dilihat dari sisi sumber pertumbuhan tahun 2008, sektor Jasa

memberikan sumbangan yang terbesar 1,52%, sumber paling kecil dari

sektor listrik, gas dan air minum: 0,01%.

Tabel 2.2. : Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Kabupaten Magelang Th 2004–2008 dan Sumber Pertumbuhan tahun 2008

No. Lapangan

Usaha Laju Pertumbuhan (persen) Sumber

Pertum-buhan (%)

2004 2005 2006 2007 2008

1. Pertanian 1,06 2,16 2,36 2,48 2,85 0,84 2. Pertambangan 5,26 6,86 7,82 9,94 7,85 0,20 3. Industri

Pengolahan 4,40 4,40 4,67 4,81 4,37 0,84

4. Listrik, gas dan air bersih

7,35 6,78 5,35 5,82 2,29 0,01

5. Bangunan 5,98 8,29 7,99 8,35 6,04 0,52 6. Perdagangan,

hotel & Restoran 4,03 4,17 4,20 4,68 4,50 0,67

7. Pengangkutan dan Komunikasi

4,81 4,84 5,23 5,22 5,20 0,29

8. Keuangan, Persewaan& Jasa persahaan

2,58 2,63 3,56 3,79 3,72 0,10

9. Jasa-jasa 9,07 8,57 9,12 9,12 9,22 1,52

Sumber: PDRB Kabupaten Magelang, BPS

Peranan Sektor dalam Pembentukan PDRB. Berdasarkan harga

konstan tahun 2000, sektor-sektor yang memberikan kontribusi

signifikan kepada pembentukan PDRB Kabupaten Magelang dapat ilihat

dalam tabel berikut. Selama periode 2004-2008, dilihat dari sisi

kontribusi sektoral, sektor pertanian memberikan sumbangan yang

terbesar pada pembentukan PDRB, sektor listrik, gas dan air minum

memberikan sumbangan yang paling rendah. Sektor-sektor yang

memberikan kontribusi pada pembentukan PDRB diatas rata-rata: sektor

pertanian; sektor industri pengolahan; sektor perdagangan, hotel dan

restoran; dan sektor jasa-jasa; Sektor-sektor yang memberikan

sumbangan pada pembentukan PDRB dibawah rata-rata: sektor

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; sektor pengangkutan dan

komunikasi; sektor bangunan; sektor listrik, gas dan air minum, dan

sektor pertambangan.

Page 16: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...999

Jika dilihat dari sisi perubahan kontribusi sektoral pada

pembentukan PDRB, sektor pertanian mengalami penurunan yang

terbesar pada pembentukan PDRB, yaitu 2,99%, sektor lain yang

menurun adalah: sektor industi pengolahan; sektor perdagangan, hotel

dan restoran; sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan.

Tabel 2.3.: Distribusi Prosentase (%) PDRB Kabupaten Magelang Menurut Lapangan Usaha Seri 2000 Periode 2004-2008

No. Lapangan

Usaha Berdasarkan Harga Berlaku Berdasarkan Harga Konstan

2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008

1. Pertanian 32,59 30,82 30,80 30,08 29,61 31,80 31,05 30,30 29,51 28,81

2. Pertambangan 2,26 2,40 2,41 2,48 2,50 2,35 2,40 2,47 2,58 2,64

3. Industri Pengolahan

18,68 19,16 18,61 18,62 18,58 19,29 19,25 19,20 19,13 19,06

4. Listrik, gas dan air bersih

0,74 0,77 0,76 0,74 0,77 0,52 0,53 0,53 0,54 0,55

5. Bangunan 7,76 7,77 7,91 8,18 8,42 7,85 8,12 8,36 8,61 8,86

6. Perdagangan, hotel & Restoran

15,02 15,73 15,45 15,27 14,97 15,04 14,98 14,88 14,80 14,66

7. Pengangkutan dan Komunikasi

5,53 5,43 5,34 5,32 5,28 5,49 5,50 5,52 5,52 5,52

8. Keuangan, Persewaan& Jasa persahaan

3,02 2,96 2,92 2,85 2,78 2,93 2,88 2,84 2,80 2,76

9. Jasa-jasa 14,41 14,96 15,80 16,45 17,08 14,73 15,29 15,90 16,50 17,13

Jumlah 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Sumber: PDRB Kabupaten Magelang, BPS

Sedangkan sektor jasa-jasa mengalami kenaikan yang terbesar

pada pembentukan PDRB, yaitu 2,24%. Sektor lain yang mengalami

kenaikan adalah sektor pertambangan; sektor listrik, gas dan air minum;

sektor bangunan; sektor perdagangan; sektor pengangkutan dan

komunikasi.

Tabel 2.4.: Perkembangan PDRB Per Kapita Kabupaten Magelang Tahun 2004-2008

No. Tahun

Harga Berlaku Harga Konstan 2000

Nilai (Rp) Pertumbuhan

(%) Nilai (Rp)

Pertumbuhan (%)

1. 2004 2.557.111,30 9,74 2.679.229,60 4,03

2. 2005 3.967.335,20 12,65 2.775.166,30 4,62

3. 2006 4.453.538,16 13,20 2.887.185,78 4,91

4. 2007 4.940.962,97 11,54 3.021.263,63 5,21

5. 2008 5.503.004,65 11,86 3.162.454,87 5,16

Sumber: PDRB Kabupaten Magelang, BPS

Page 17: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...111000

PDRB Per Kapita. PDRB perkapita berdasarkan harga konstan

(ADHK) tahun 2000 mengalami perubahan dari Rp. 2.679.229,60 pada

tahun 2004 menjadi Rp. 3.162.454.87 pada tahun 2008. PDRB perkapita

Kabupaten Magelang berdasarkan harga berlaku (ADHB) sebesar Rp.

2.557.111,30 pada tahun 2004 meningkat menjadi Rp. 5.503.004.65 pada

tahun 2008. Secara keseluruhan perkembangan PDRB dari tahun 2004

sampai dengan tahun 2008 dapat dilihat pada tabel 2.4.

Inflasi. Tingkat inflasi di Kabupaten Magelang selama periode 2004

- 2007 mengalami fluktuasi (naik turun) yaitu 4,99% pada tahun 2004,

15,89 % pada tahun 2005, 5,03% pada tahun 2006, 6,49% pada tahun

2007 dan 8,29% pada tahun 2008. Inflasi tahun 2008 cukup tinggi karena

adanya kebijakan kenaikan BBM dari pemerintah.

Inflasi Kabupaten Magelang selama ini masih di bawah laju inflasi

provinsi dan nasional. Hal ini bisa dilihat pada tahun 2008 kenaikan BBM

menyebabkan laju inflasi nasional pada tahun 2008 mencapai 11,10% dan

Jawa Tengah mencapai 9,99% Imbas kenaikan inflasi tingkat nasional

berdampak pada kinerja perekonomian daerah.

Laju inflasi pada tahun 2008 tertinggi pada kelompok transportasi

dan komunikasi sebesar 14,19% kemudian kelompok pengeluaran bahan

makanan 12,33% diikuti oleh kelompok makanan jadi, minuman, rokok

dan tembakau sebesar 6,06% kelompok perumahan 5,29% kelompok

sandang 9,64% kelompok kesehatan 3.80% dan terakhir kelompok

pendidikan, rekreasi dan olah raga sebesar 0,74%. Inflasi tertinggi

biasanya terjadi pada bulan Januari, Juli, dan hari raya keagamaan.

Pada tahun 2008 inflasi tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar

2,74 % dibanding bulan Januari 1,22% bulan Juli 1,32% dan bulan

Oktober 0,37%. Untuk selanjutnya hal ini harus diantisipasi dan dikelola

setiap bulan untuk setiap komponen inflasinya.

Dengan mengamati kecenderungan yang terjadi maka pemerintah

daerah dapat mulai melakukan penataan prioritas pembangunan

berdasarkan sektor ekonomi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar

sehingga arah kebijakan yang dilakukan dapat menjadi lebih tepat

sasaran.

Page 18: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...111111

Keberhasilan pemerintah menekan laju inflasi pada level satu digit

menunjukkan bahwa fluktuasi harga barang dan jasa di Kabupaten

Magelang masih dapat dikendalikan.

II.3.2. Perdagangan

Pembangunan perdagangan Kabupaten Magelang menunjukkan kinerja

yang menggembirakan. Berbagai fasilitas pendukung pengembangan

perdagangan Kabupaten Magelang telah tersedia dengan memadai dan

terus berkembang lebih baik. Hal ini mengindikasikan kegiatan usaha di

Kabupaten Magelang cukup meningkat. Keberhasilan perdagangan di

Kabupaten Magelang salah satunya dapat dilihat dari indikator kinerja

ekspor. Perkembangan realisasi ekspor Kabupaten Magelang disajikan

dalam tabel 2.5.

Tabel 2.5: Perkembangan Realisasi Eksport Non Migas Kabupaten Magelang Tahun 2007 dan 2008

2007 2008

1 Benang

2 Kerajinan batu 17,777.00 1,118,270.00 6,190.54

3 Kayu olahan komp bahan bangunan 20,315,157.00 16,564,288.96 (18.46)

4 Julit samak 7,407,406.50 10,040,934.93 35.55

5 Alat rumah tangga dari kayu / kulit 936,034.50 - (100.00)

6 Mebel 248,025.35 1,154,986.38 365.67

7 Daun pakis/bungan potong 601,804.50 66,399.66 (88.97)

8 Kripik ketela 93,150.00 102,465.00 10.00

Jumlah 29,619,354.85 29,047,344.93 (1.93)

Sumber: Kab. Magelang Dalam Angka Tahun 2008

Nilai Eksport (US $)No Komoditas

Pertumbuhan

(%)

Jumlah usaha perdagangan menengah pada tahun 2004 berjumlah 6.263

unit usaha, jumlah usaha tersebut bertambah menjadi 7.931 unit usaha

pada tahun 2008. Jumlah pedagang yang terus meningkat tersebut harus

didukung dengan jumlah pasar yang memadai. Jumlah pasar tradisional di

Kabupaten Magelang pada tahun 2008 berjumlah 19 buah, pasar lokal 32

buah, pasar regional 2 buah dan pasar swalayan 32 buah.

II.3.3. Industri

Jumlah industri besar di Kabupaten Magelang pada tahun 2008: 89

perusahaan yang menyerap 12.458 tenaga kerja. Sedangkan industri kecil

dan menengah berjumlah 38.198 perusahaan yang menampung 85.174

tenaga kerja. Banyaknya perusahaan besar dan sedang yang terinci

menurut jenis industrinya disajikan dalam tabel 2.6. Perkembangan unit

usaha kecil & menengah ditampilkan pada tabel 2.7.

Page 19: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...111222

Tabel 2.6: Banyak Perusahaan Industri Besar dan Sedang Kabupaten Magelang Tahun 2007-2008

2007 2008

1 Makanan, minuman jadi dan tembakau 26 20 (23.08)

2 Tektil, produk tektil, kulit dan pakaian jadi 9 10 11.11

3 Barang-barang dari kayu 15 16 6.67

4 Kertas dan produk kertas 4 4 -

5 Kimia dan produk kimia 6 1 (83.33)

6 Bahan galian non migas 17 9 (47.06)

7 Logam dasar - - -

8 Produk logam, mesin dan peralatannya 8 7 (12.50)

9Macam-macam perhiasan, mainan anak-anak, cindera

mata dll.18 22 22.22

Jumlah 103 89 (13.59)

Sumber: Kab. Magelang Dalam Angka Tahun 2008

Pertumbuhan

(%)No Jenis Industri

Tahun

Potensi Industri Kecil dan Menengah yang dapat dikembangkan di

Kabupaten Magelang adalah industri pengolahan hasil pertanian,

pemanfaatan pasir lava Merapi, kerajinan tanduk, kerajinan kaleng bekas

dan kerajinan bambu serta kerajinan pahat batu untuk mendukung

pariwisata.

Sentra industri yang menonjol diantaranya sentra industri kecil,

kerajinan pahat batu di Desa Taman Agung Kecamatan Muntilan, Sentra

Industri Makanan dari ketela (slondok) di Desa Sumur Arum Kecamatan

Grabag; Sentra Industri Makanan Jenang Dodol Krasikan di Desa Gulon

Kecamatan Salam, Sentra Industri Makanan dari Beras Ketan (Tape Ketan

dan Wajik) di Desa Gunung Pring Kecamatan Muntilan dan Desa Salaman

Kecamatan Salaman, Industri Kerajinan Tanduk di Desa Pucang

Kecamatan Secang; genting Desa Sidomulyo Kecamatan Salaman; kaleng

bekas di Desa Ngadirejo Kecamatan Salaman; Industri Mainan Anak-Anak

di Desa Kalijoso Kecamatan Secang; Industri Kerajinan Perak di Desa

Balerejo Kecamatan Kaliangkrik dan Industri Kerajinan Sangkar Burung

di Desa Prajegsari Kecamatan Tempuran. Jumlah sentra industri pada

tahun 2007 di Kabupaten Magelang berjumlah 256 sentra industri.

II.3.4. Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Koperasi diharapkan dapat menjadi soko guru perekonomian bangsa,

berdasarkan perhitungan jumlah Koperasi pada tahun 2004 sebanyak 366

buah dan pada tahun 2008 menjadi 531 buah atau naik 45%. Sedangkan

jumlah KUD pada tahun 2004 sampai dengan 2008 sebanyak 24 unit tidak

mengalami perubahan. Jumlah Koperasi non KUD pada tahun 2004

Page 20: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...111333

sebanyak 342 unit, sedangkan tahun 2008 naik menjadi 507 unit atau

naik 48%. Perkembangan koperasi di Kabupaten Magelang selengkapnya

dapat dilihat pada tabel 2.7.

Tabel 2.7: Perkembangan Koperasi Kabupaten Magelang Tahun 2005-2008

No Uraian 2004 2005 2006 2007 2008

1 Jumlah Koperasi Aktif 270 273 353 356 394

2 Jumlah Koperasi Tidak Aktif 96 97 97 137 137

3 Jumlah Koperasi 366 370 450 493 531

4 Jumlah Koperasi Primer Tk. Kabupaten 363 367 447 485 523

5 Jumlah Koperasi Sekunder Tk Kabupaten 3 3 3 4 4

6 Jumlah KUD 24 24 24 24 24

7 Jumlah Non KUD 342 346 426 469 507

8 Jumlah Koperasi Primer Tk. Provinsi 3 3

9 Jumlah Koperasi Primer Tk. Nasional 1 1

Sumber: Sistem Informasi Profil Daerah Tahun 2009

UKM merupakan salah satu bidang yang mempunyai daya tahan

dalam menghadapi krisis ekonomi. Hal tersebut dapat dilihat dari

jumlahnya yang terus meningkat, jumlah UKM pada tahun 2006 sebanyak

7.672 unit menjadi 42.156 unit pada tahun 2008. Sedangkan volume

usahannya juga terus meningkat dari Rp. 17.161 milyar pada tahun 2006

dan menjadi Rp. 126.610 milyar pada tahun 2008.

II.3.5. Penanaman Modal

Berkaitan dengan partisipasi investor (swasta) dalam ikut

mengembangkan dan membangun Kabupaten Magelang, selama tahun

2006 investasi dari penanam modal asing (PMA) sebesar US$ 400.000,

pada tahun 2007 sebesar US$ 300.000 dan tahun 2008 tidak ada investasi

dari modal asing. Disamping investasi dari PMA, sektor UKM/IKM juga

memberikan kontribusi yang cukup besar dalam pengembangan ekonomi

daerah. Nilai investasi UKM/IKM Kabupaten Magelang pada tahun 2007

mencapai Rp. 330.531.980.000,00. Bila dibandingkan tahun 2006

investasi ini meningkat sebesar Rp. 271.321.520.000,00. Pada tahun 2008

jumlah investasi dari sektor ini sebesar Rp. 330.985.941.000,00 menigkat

sebesar Rp. 453.961.000,00

Arus investasi Penanaman Modal Asing (PMA) di Kabupaten

Magelang selama 4 Tahun terakhir cenderung stagnan, pada tahun 2004

sampai dengan 2008 terdapat tujuh PMA saja. Sedangkan investasi

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada tahun 2004 menunjukkan

3 pananaman modal dalam negeri dan jumlah tersebut tetap 3 PMDN

Page 21: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...111444

pada tahun 2008.Perkembangan investasi dari dunia usaha dapat dilihat

dalam tabel 2.8.

Tabel 2.8. : Nilai Investasi yang Ditanam Kabupaten Magelang Th 2004-2008

No. Sektor 2004 2005 2006 2007 2008 1. Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan

a. Menengah 151.643.221 151.643.111 153.324.221 190.929.839 190.929.839

b. Kecil 9.023.010 9.061.215 10.398.744 28.232.040 28.642.136 2. Industri Logam Mesin Elektronika dan Aneka

a. Menengah 87.277.094 87.278.130 104.387.726 104.387.726 104.387.726

b. Kecil 3.084.470 3.428.829 3.210.829 6.982.375 7.026.240

TOTAL

a. Menengah 238.920.315 238.921.241 257.711.947 295.317.565 295.317.565

b. Kecil 12.107.480 12.490.044 13.609.573 35.214.415 35668376

TOTAL SEKTOR 251.027.795 51.411.285 271.321.520 30.531.980 30.985.941

Sumber: Dinas Perindustrian, Koperasi dan UMKM

II.3.6. Pertanian

Pada tahun 2007, PDRB pertanian memberikan kontribusi sebesar Rp.

1.762.303.420.000,- atau 30,30% dari total PDRB Kabupaten Magelang.

PDRB yang berasal dari tanaman pangan sebesar Rp. 1.344.255.220.000,-

Perkebunan sebesar Rp. 127.544.220.000,- Peternakan sebesar Rp.

171.341.240.000,- Kehutanan sebesar Rp. 87.967.670.000,- dan Perikanan

sebesar Rp. 31.195.070.000.

Di bidang pertanian terutama padi atau gabah pada tahun 2004

luas areal produksi seluas 47.154 ha dan meningkat menjadi seluas

53.396 ha pada tahun 2008. Jumlah produksi padi tahun 2004 sebesar

258.169 ton dan jumlah 306.523 ton pada tahun 2008. Sedangkan jumlah

produksi jagung juga mengalami peningkatan pada tahun 2004 berjumlah

55.579 ton dan menjadi 82.739 ton pada tahun 2008. Produksi buah-

buahan terutama Salak yang pada tahun 2004 sejumlah 127.752 Kuintal

dan menjadi 182.981 kwintal pada tahun 2008 atau meningkat 43%.

Sedangkan produksi mangga pada tahun 2004 berjumlah 7.252 ton dan

turun menjadi 5.740 ton pada tahun 2008.

Pertanian merupakan pendukung pertumbuhan ekonomi

Kabupaten Magelang karena sesuai dengan kondisi Kabupaten Magelang

yang merupakan daerah agraris. Dilihat dari keadaan alam, ketersediaan

sarana dan prasarana juga letak geografis yang sangat strategis,

Kabupaten Magelang merupakan sumber utama produksi komoditas

Page 22: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...111555

tanaman pangan dan holtikultura di Jawa Tengah. Data luas dan produksi

pertanian Kabupaten Magelang tahun 2008 dapat dilihat pada tabel 2.9.

Tabel 2.9 : Produksi Pertanian Kabupaten Magelang Tahun 2008

No. Komoditas Luas Panen Produksi 1. Padi Sawah 53.396 Ha 306.523 Ton

2. Jagung 15.489 Ha 82.739 Ton

3. Ketela pohon 33.85 Ha 72.102 Ton

4. Ketela Rambat 1.298 Ha 32.261 Ton

5. Kacang Tanah 1.305 Ha 16 Ton

6. Kentang 426 Ha 69.120 Kuintal

7. Kobis 3.638 Ha 790.206 Kuintal

8. Wortel 941 Ha 136.837 Kuintal

9. Kacang Panjang 1.379 Ha 117.977 Kuintal

10. Cabe 3.109 Ha 202.363 Kuintal

11. Tomat 1.032 Ha 223.562 Kuintal

12. Kedelai 12 Ha 22 Ton

13. Jeruk 15.120 Pohon 3.840 Kuintal

14. Mangga 10.729 Pohon 5.879 Kuintal

15. Durian 7.187 Pohon 5.972 Kuintal

16. Pisang 645.659 Pohon 99.557 Kuintal

17. Rambutan 126.332 Pohon 171.388 Kuintal

18. Pepaya 66.209 Pohon 50.895 Kuintal

19. Salak 1.957.822 Pohon 182.981 Kuintal

20. Duku 743 Pohon 1.104 Kuintal

21. Nanas 8.203 M2 163 Kuintal

22. Anggrek 14.185 M2 114.581 Tangkai

23. Mawar 36.397 M2 2.112.973 Tangkai

24. Sedap Malam 158.110 M2 4.053.248 Tangkai

25. Tebu Rakyat 639 Ha 29.005 Ton

26. Cengkeh 659 Ha 263 Ton

27. Kopi 1.023 Ha 470 Ton

28. Tembakau 3.768 Ha 1.879,36 Ton

29. Klembak 24 Ha 12 Ton

30. Kapulogo 53 Ha 894 Ton Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Magelang

Dalam rangka mengembangkan agribisnis Kabupaten Magelang,

maka telah dibangun 2 Sub Terminal Agribisnis (STA) yaitu di Desa

Sewukan Kecamatan Dukun dan Desa Ngablak Kecamatan Ngablak serta

Pasar Buah Salak Nglumut di Desa Sucen Kecamatan Salam.

Pada bidang pengembangan SDM pertanian, jumlah petani di

Kabupaten Magelang pada tahun 2004 sebanyak 138.114 jiwa. Pada

tahun 2008 jumlah petani menjadi sebanyak 428.956 jiwa. Sampai dengan

tahun 2008 tingkat kemampuan kelas kelompok adalah 1.166 kelas

pemula, 639 kelas lanjut, 207 kelas madya dan 3 kelas utama. Dari 372

desa/kelurahan, telah membentuk Gabungan Kelompok Tani sebanyak

189 gabungan kelompok, Asosiasi Petani sebanyak 40 asosiasi, Lembaga

Keuangan Mikro bagi petani kecil sebanyak 12 unit dan koperasi tani

sebanyak 36 unit.

Page 23: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...111666

II.3.7. Perkebunan

Di bidang perkebunan, masyarakat Kabupaten Magelang mayoritas

mengandalkan budidaya tanaman tembakau, yang pada tahun 2004

produksinya mencapai 4.220 Ton dengan luas lahan mencapai 6.843 Ha.

Selain tanaman tembakau, masyarakat juga mengandalkan tanaman tebu,

yang produksinya mencapai 2.176 ton pada tahun 2004 , jumlah tersebut

semakin meningkat menjadi 2.871 ton pada tahun 2008. Komoditi

perkebunan lain yang cukup menonjol di Kabupaten Magelang adalah

tanaman kopi, dimana tanaman ini sejak tahun 2004 dikembangkan

secara khusus.

II.3.8. Perikanan

Pada tahun 2004 areal budidaya perikanan seluas 2.782,3 Ha, sedangkan

tahun 2008 menjadi seluas 2.785,1 Ha atau relatif tidak berubah. Produksi

perikanan darat pada tahun 2006 sebesar 4.118.470 ton, sedangkan tahun

2008 sebesar 4.448.390 ton atau naik sebesar 8,01%. Produksi bibit juga

mengalami peningkatan, yaitu 464,20 juta ekor pada tahun 2006 menjadi

500,95 juta ekor pada tahun 2008, atau naik sebesar 7,9%. Luas kolam

yang dipergunakan untuk budi daya naik dari 232,70 Ha tahun 2004

menjadi 234,1 Ha pada tahun 2008.

Perikanan di Kabupaten Magelang berpotensi untuk

dikembangkan dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat.

Potensi tersebut meliputi budidaya kolam dan perairan umum. Produksi

perikanan Kabupaten Magelang tahun 2008 dapat dilihat pada tabel 2.10.

Tabel 2.10: Produksi Perikanan Kabupaten Magelang Tahun 2006 dan 2008

2006 2007 2008I. Perikanan Budidaya

Luas Areal

Kolam (Ha) 237.61 238.15 238.15

Sawah (Ha) 2,785.08 2,785.08 2,785.08

Produksi

a. Lauk (ton) 3,905.26 4,079.90 4,255.90 4.31

1 Ikan Mas 1,139.85 827.70 766.60

2 Nila 978.44 1,453.70 1,148.00

3 Tawes 627.52 377.20 500.00

4 Lele 188.56 355.80 649.00

5 Gurame 41.80 150.50 227.20

6 Bawal Air Tawar - 232.20 345.90

7 Patin 103.80

8 Udang Galah 21.30 45.00

9 Lainnya 929.09 661.50 470.40

b. Benih (x 1.000 ekor) 464,303.84 473,600.10 500,951.20 3.59

1 Ikan Mas 92,117.40 105,611.90 116,972.00

2 Nila 220,322.75 226,405.00 226,962.00

3 Tawes 52,462.69 54,017.00 64,020.00

4 Lele 87,474.96 76,937.70 79,996.00

5 Gurame 4,630.18 4,905.50 4,082.00

6 Bawal Air Tawar - 2,452.70 7,585.00

7 Patin 1,144.60 1,188.00

8 Udang Galah 490.50

9 Lainnya 7,295.86 1,635.20 146.20

Rumah Tangga Perikanan (KK) 5,784 5,784 5,784

II. Perikanan Tangkap

Luas areal (Ha) 479 479 479

Trip 68,737 77,866 79,518

Rumah Tangga Perikanan (KK) 350 350 350

Produksi (Ton) 213.22 217.06 222.49 2.5

TahunKenaikan Tahun

2008 (%)

UraianNo

Sumber: Dinas Peterikan Kabupaten Magelang

Page 24: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...111777

Konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Magelang tahun 2006

adalah 10,28 Kg/kapita/tahun, dan untuk tahun 2007 meningkat menjadi

11,06 Kg/kapita/tahun sedangkan pada tahun 2008 menjadi 11,85

kg/kapita/tahun. Di Kabupaten Magelang juga terdapat 3 Balai Benih Ikan

(BBI) yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Magelang dan 2 Balai

Benih Ikan yang dikelola Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Terdapat 2

pasar ikan milik pemerintah daerah dan 7 pasar ikan milik desa.

II.3.9. Peternakan

Di bidang peternakan, ternak yang paling banyak dipelihara adalah ternak

besar (sapi perah, sapi potong, kerbau, dan kuda) dan ternak kecil

(kambing dan domba), sedangkan untuk unggas, yang dipelihara

masyarakat yaitu: ayam buras, ayam pedaging, ayam petelur, itik dan

burung puyuh.

Pengembangan peternakan Kabupaten Magelang didukung oleh

potensi wilayah untuk pengembangan ternak besar maupun ternak kecil

serta ternak unggas. Perkembangan populasi ternak dapat dilihat pada

tabel 2.11.

Tabel 2.11: Populasi Ternak Kabupaten Magelang Tahun 2004 dan 2008

No. Komoditas Populasi

2004 2008

1. Sapi Potong 68.222 71.635

2. Sapi Perah 1.946 759

3. Kambing 66.905 67.502

4. Domba 67.748 78.877

5. Kerbau 9.171 8.864

6. Kuda 788 742

7. Ayam Buras 955.576 797.961

8. Ayam Ras Petelur 941.065 1.251.967

9. Ayam Ras Pedaging 262.515 531.465

10. Itik 120.608 165.125

Sumber: Dinas Peterikan Kabupaten Magelang

Untuk produksi susu tahun 2004 sebesar 1.462.028 liter

sedangkan pada tahun 2008 sebesar 630.371 liter atau mengalami

penurunan sebesar 62,89%. Produksi telur pada tahun 2004 sebesar

Page 25: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...111888

4.336.454 kg, sedangkan tahun 2008 mencapai 5.470.534 kg atau

mengalami peningkatan sebesar 26,15%.

Konsumsi bahan pangan perkapita pertahun dari hewan adalah

5,87 gram/kapita/tahun, susu 0,01 gram, daging 3,70 gram dan telur 2,16

gram. Pos Inseminasi Buatan (IB) sejumlah 19 buah dan Rumah

Pemotongan Hewan (RPH) sejumlah 2 buah.

II.3.10. Ketahanan Pangan

Di bidang produksi tanaman pangan lahan sawah, pada tahun 2004 luas

panen seluas 47.154 Ha, meningkat menjadi 53.396 Ha pada tahun 2008.

Sedangkan total hasil panen dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

yaitu sebesar 258.169 ton pada tahun 2004 menjadi 306.523 ton

produksi gabah pada tahun 2008. Hal tersebut dikarenakan semakin

intensifnya petani dalam penanaman tanaman padi pada tahun 2004.

Dalam rangka diversifikasi tanaman pangan masyarakat Kabupaten

Magelang juga menanam jagung, ketela pohon, ketela rambat, kacang,

kedelai dan padi gogo. Jumlah tanaman yang paling banyak ditanam

(dilihat dari luasan areal) adalah padi, jagung disusul ketela pohon, ketela

rambat, dan kacang.

Produksi pertanian tanaman sayur-sayuran, pada tahun 2005

mencapai 1.160.500 kuintal dan terus menunjukkan peningkatan

dibandingkan tahun sebelumnya, walaupun luas lahannya semakin kecil;

jenis tanaman sayur-sayuran yang menonjol adalah cabe merah, kol,

kentang, kol bunga, dan buncis. Sedangkan dalam pertanian buah-buahan,

salak merupakan tanaman buah yang paling tinggi produksinya, yaitu

mencapai 182.981 kuintal pada tahun 2008. Tanaman buah-buahan lain

yang menonjol adalah rambutan, jeruk, durian, duku, dan mangga. Namun

secara keseluruhan produktifitas tanaman buah semakin menurun dari

tahun ke tahun.

II.3.11. Pariwisata

Pariwisata dimasa yang akan datang dapat dijadikan salah satu andalan

untuk meningkatkan pendapatan daerah. Kabupaten Magelang dikaruniai

salah satu warisan budaya yang termasuk dalam tujuh keajaiban dunia

yaitu Candi Borobudur, disamping itu juga dikarunia pemandangan alam

serta kesenian yang indah. Oleh karena itu potensi-potensi wisata

tersebut harus dikembangkan sehingga menambah jumlah objek wisata di

Page 26: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...111999

Kabupaten Magelang. Adapun potensi objek wisata tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Wisata Alam

Jumlah wisata alam yang sudah dikembangkan di Kabupaten

Magelang pada tahun 2004 berjumlah 16 objek dan pada tahun

2008 bertambah menjadi 22 objek wisata, yaitu:

1 Taman Suralaya 9 Air Terjun Sekar Langit Bawah 16 Agrowisata Salak Nglumut

2 Goa Gondopurowangi 10 Air Terjun Curah Silawe 17 Telaga Bleder

3 Wanawisata Tukumas Sambak 11 Tracking Gunung Merapi 18 Agrowisata Menoreh

4 Watu Kendil 12 Tracking Gunung Merbabu 19 Ketep Pass

5 Ancol 13 Wanawisata Sutopati Kajoran 20 Taman Nasional G. Merapi

6 Air Terjun Kedung Kayang 14 Pos Pengamatan Merapi Babadan 21 Puncak Muntuk Majaksingi

7 Air Hangat Candi Umbul 15 Agrowisata Babadan 22 Kali Bening

8 Air Terjun Sekar Langir Atas

2. Wisata Budaya

Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, Candi Canggal, Candi

Gunungwukir, Candi Lumbung, Candi Pendem, Candi Aso, Candi

Ngawen, Candi Selogriyo dan museum.

3. Wisata Religi

Langgar Agung P. Diponegoro, Makam Kyai Condrobumi, Makam

Sunan Geseng, Makam Kyai Raden Santri dan upacara-upacara

tradisional.

4. Wisata Seni Budaya dan Kriya

Kesenian Tradisional, Kerajinan Cinderamata, Kerajinan

Mebel/Interior, Kerajinan Makanan Khas, dan lain-lain. Dari obyek

wisata yang ada di Kabupaten Magelang, belum seluruh obyek dapat

menyerap pengunjung, hanya beberapa obyek saja seperti Candi

Borobudur, Candi Mendut, Taman Rekreasi Kalibening, Telaga

Bleder, Taman Anggrek, Taman Rekreasi Mendut, Air Hangat Candi

Umbul, serta obyek wisata Ketep Pass.

Adapun kunjungan wisatawan pada tahun 2008 sebanyak

2.423.907, yang terdiri dari wisatawan manca negara (wisman) sebanyak

165.573 dan wisatawan nusantara (wisnus) sebanyak 2.258.334.

Pendapatan dari obyek wisata pada tahun 2008 sebesar Rp.

2.257.551.110,-.

Page 27: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...222000

Perkembangan kunjungan dan pendapatan obyek wisata sejak

tahun 2004 hingga tahun 2008, sebagai berikut:

Tabel 2.12 : Pengunjung Wisata dan Pendapatan Wisata

Kabupaten Magelang Tahun 2004-2008

Tahun Pengunjung Wisata

(Orang) Pendapatan Wisata

(Rp)*

2004 2.499.081 546.653.490

2005 2.447.880 1.174.670.046

2006 1.625.705 1.173.275.210

2007 2.258.184 1.781.719.550

2008 2.423.907 2.257.551.110

*Tidak termasuk pendapatan Candi Borobudur

Sumber: Dinas Pariwisata, Seni dan Kebudayaan

Akomodasi merupakan salah satu pendukung utama

pembangunan pariwisata di suatu daerah. Di Kabupaten Magelang jumlah

hotel pada tahun 2004 berjumlah 16 buah dan pada tahun 2008

bertambah menjadi 23 buah lima diantaranya adalah hotel berbintang.

Sedangkan jumlah restoran pada tahun 2005 berjumlah 33 buah dan

meningkat menjadi 48 buah pada tahun 2008. Jumlah biro wisata pada

tahun 2003 berjumlah 4 unit dan meningkat menjadi 19 biro wisata pada

tahun 2008 atau tumbuh sebesar 375%.

II.3.12. Ketenagakerjaan

Bertambahnya jumlah penduduk, mengakibatkan semakin bertambah

pula beban penyediaan lapangan kerja. Untuk saat ini lapangan atau

kesempatan kerja dirasakan semakin terbatas karena pertumbuhannya

tidak sebanding dengan pertambahan jumlah angkatan kerja.

Jumlah angkatan kerja pada tahun 2004 berjumlah 612.925 orang

dan meningkat pada tahun 2008 yang mencapai 687.417 orang atau

tumbuh 12,15%. Dari jumlah tersebut jumlah pengangguran terbuka

25.918 orang atau 3,77%, setengah penganggur 108.417 atau 15.77%.

Permasalahan yang muncul dari meningkatnya jumlah angkatan

kerja tersebut adalah penyediaan lapangan pekerjaan. Hal tersebut juga

ditunjukkan dengan meningkatnya jumlah pencari kerja yang juga terus

meningkat dari tahun ketahun. Kondisi penyerapan tenaga kerja sektor

Page 28: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...222111

industri Kabupaten Magelang tahun 2004-2008 dapat dilihat pada tabel

2.13.

Tabel 2.13: Penyerapan Tenaga kerja Sektor Industri Kabupaten Magelang Tahun 2004-2008

No. Uraian Jumlah Tenaga Kerja

2004 2005 2006 2007 2008 1. Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan a. Menengah 4.831 4.857 5.107 9.786 9.786

b. Kecil 58.643 58.825 58.879 60.449 60.736 2. Industri Logam Mesin Elektronika dan Aneka

a. Menengah 6.990 7.015 7.129 7.129 7.129

b. Kecil 7.433 7.452 7.462 7.487 7.523 TOTAL

a. Menengah 11.821 11.872 12.236 16.915 16.915

b. Kecil 66.076 66.277 66.341 67.936 68259

TOTAL 77.897 78.149 78.577 84.851 85.174

Sumber : Dinas Perindustrian dan Koperasi

Guna meningkatkan ketrampilan dan pengetahuan tenaga kerja

agar dapat bersaing dipasar kerja, telah tersedia satu BLK dengan

instruktur sebanyak 39 orang. BLK tersebut pada tahun 2004 telah

meluluskan 240 orang, jumlah lulusan tersebut meningkat menjadi 480

orang pada tahun 2008.

Jumlah tenaga kerja menurut lapangan usaha utama tahun 2008

bagi penduduk berusia 10 tahun ke atas yang bekerja di sektor pertanian

428.956 orang, Pertambangan dan Galian 4.741 orang, Industri 103.245

orang, Listrik Gas dan Air 2.370, Konstruksi 34.942 orang, Perdagangan

150.653 orang, Komunikasi 29.147 orang, Keuangan 1.141 orang dan Jasa

114.934 orang. Sedangkan perkembangan kenaikan angka penyerapan

tenaga kerja sektor industri kecil dan menengah, seperti terlihat dalam

tabel 2.5.

II.3.13. Ketransmigrasian

Transmigrasi merupakan salah satu cara untuk mengatasi permasalahan

kepadatan penduduk dalam rangka menciptakan peningkatan

kesejahteraan dan pemerataan jumlah penduduk. Jumlah calon

transmigran pada tahun 2004 sebesar 60 Kepala Keluarga (KK) dan pada

tahun 2008 menjadi 20 KK yang terdiri dari 79 jiwa. Pemberangkatan

transmigran ini disesuaikan dengan kuota lokasi penempatan.

Pada tahun 2008 telah ditempatkan transmigran di Kabupaten

Bengkulu Utara Provinsi Bengkulu, yaitu di UPT Sekayun ditempatkan 10

Page 29: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...222222

KK yang terdiri dari 47 jiwa dan di UPT Pematang Tiga ditempatkan 10

KK yang terdiri dari 32 jiwa.

Secara terinci penempatan transmigrasi pada tahun 2004, sebagai

berikut:

Transmigrasi Umum di UPT Tanah Merah SP1 Kabupaten Bulungan

Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 15 KK: 55 jiwa

Transmigrasi Umum di UPT Aek Nabirong Kabupaten Pasaman Barat

Provinsi Sumatra Barat sebanyak 30 KK: 118 jiwa

Transmigrasi Umum di UPT Tanjung Buka Kabupaten Bulungan

Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 10 KK: 38 jiwa

Transmigrasi Swakarsa Mandiri di UPT Wae Giren Kabupaten Namlea

Provinsi Maluku, sebanyak 5 KK: 15 jiwa.

II.4. SOSIAL, BUDAYA DAN POLITIK

II.4.1. Pendidikan

Tingkat Pendidikan masyarakat merupakan salah satu indikator penting

tingkat kesejahteraan masyarakat disamping itu tingkat pendidikan

penduduk dapat mempengaruhi berhasil tidaknya pembangunan suatu

bangsa. Semakin maju pendidikan berarti akan membawa berbagai

pengaruh positif bagi masa depan berbagai bidang kehidupan. Demikian

pentingnya peranan pendidikan, tidaklah mengherankan kalau

pendidikan senantiasa banyak mendapat perhatian dari pemerintah

maupun masyarakat. Untuk melihat gambaran secara umum mengenai

perkembangan pendidikan di Kabupaten Magelang, perlu dibedakan atas

jenjang pendidikan yang tersedia yakni tingkat pendidikan anak usia dini,

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Kebijakan yang dilakukan adalah dengan peningkatan perluasan

pemerataan kesempatan bagi pendidikan anak usia dini, pendidikan

dasar, menengah dan luar sekolah, peningkatan mutu pendidikan di

semua jenjang, peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan

bidang pendidikan, peningkatan pendidikan yang berorientasi

kesepadanan melalui pengembangan kurikulum lokal sesuai potensi

daerah.

Partisipasi pendidikan Kabupaten Magelang dapat dilihat dari

Angka Partisipasi Kasar dan Angka Partisipasi Murni, sebagai berikut:

Page 30: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...222333

Tabel 2.14 : Kinerja Pendidikan Kabupaten Magelang Tahun 2004-2008

2004 2005 2006 2007 2008

1 Angka Parisipasi Kasar

SD/MI 107.30 107.48 107.65 107.68 107.90

SMP/MTs 73.68 75.51 77.33 86.92 88.50

SMA/SMK/MA 30.39 30.70 31.01 32.18 35.45

2 Angka Parisipasi Murni

SD/MI 91.92 92.06 92.20 92.40 93.50

SMP/MTs 56.83 57.31 57.78 62.48 63.50

SMA/SMK/MA 21.81 22.81 23.81 24.85 25.25

3 Angka Putus Sekolah

SD/MI 0.25 0.24 0.23 0.20 0.19

SMP/MTs 1.24 1.19 1.14 1.09 0.85

SMA/SMK/MA 1.15 1.13 1.11 1.08 0.95

Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

TahunUraianNo

Selain itu juga hasil pembangunan urusan pendidikan dapat dilihat

dari perkembangan penyelenggaraan PAUD, sebagai berikut:

Tahun 2004 : 21 buah; Tahun 2006 : 18 buah;

Tahun 2005 : 47 buah; Tahun 2007 : 32 buah.

Tahun 2008 : 38 buah;

Perkembangan Rasio guru-siswa dan siswa-kelas pendidikan dasar

dan pendidikan menengah di Kabupaten Magelang antara tahun 2004

dan 2008 tampak dalam tabel berikut:

Tabel 2.15: Rasio Guru-siswa dan siswa-kelas Kabupaten Magelang Tahun 2004 dan 2008

Jenis Sekolah Rasio Guru-Siswa Rasio Siswa - Kelas

2004 2008 2004 2008

a. TK

b. SD

c. SLTP

d. SMU

8,95

17,00

12,00

11,00

9,27

16,00

13,00

11,00

22,00

34,00

34,00

23,00

37,00

33,00

Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga

Peningkatan kualitas pelayanan dan akses pendidikan dapat dilihat dari

perkembangang jumlah sekolah, jumlah siswa dan jumlah guru, menurut jenjang

pendidikan. Data menunjukkan bahwa di Kabupaten Magelang terdapat

kekurang faslitas untuk jenjang pendidikan menengah, dengan kata lain banyak

siswa lulusan pendidikan dasar yang tidak tertampung di jenjang pendidikan

Page 31: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...222444

menengah. Data perkembangan jumlah Sekolah Umum, Siswa dan Guru

Kabupaten Magelamg Tahun 2004 dan 2008 selengkapnya dapat dilihat pada

Tabel 2.16:

Tabel 2.16: Perkembangan Jumlah Sekolah Umum, Siswa dan Guru

Kabupaten Magelamg Tahun 2004 dan 2008

2004 2008 2004 2008 2004 2008

1 Taman Kanak-Kanak (TK) 329 384 55 17% 6,481 6,727 246 4% 724 726 2 0%

Negeri 1 1 0 0% 101 61 -40 -40% 9 193 184 2044%

Swasta 328 383 55 17% 6,380 6,666 286 4% 715 533 -182 -25%

2 Sekolah Luar Biasa (SLB) 3 3 0 0% 186 160 -26 -14% 45 51 6 13%

Negeri

Swasta 3 3 0 0% 186 160 -26 -14% 45 51 6 13%

3 Sekolah Dasar (SD) 620 602 -18 -3% 102,613 101,925 -688 -1% 5,803 6,086 283 5%

Negeri 584 566 -18 -3% 96,713 96,125 -588 -1% 5,442 5,268 -174 -3%

Swasta 36 36 0 0% 5,900 5,800 -100 -2% 361 818 457 127%

4 SLTP 113 116 3 3% 32,680 33,459 779 2% 2,455 2,226 -229 -9%

Negeri 49 55 6 12% 21,264 23,342 2078 10% 1,441 1,460 19 1%

Swasta 64 61 -3 -5% 11,416 10,177 -1239 -11% 1,014 766 -248 -24%

5 SLTA 33 35 2 6% 9,146 10,254 1108 12% 892 847 -45 -5%

Negeri 10 10 0 0% 5,571 6,277 706 13% 390 429 39 10%

Swasta 23 25 2 9% 3,575 3,977 402 11% 502 418 -84 -17%

6 SMK 29 33 4 14% 8,890 10,935 2045 23% 768 574 -194 -25%

Negeri 538 1,190 652 121% 80 65 -15 -19%

Swasta 8,352 9,745 1393 17% 688 442 -246 -36%

Jumlah GuruNo. Jenis Sekolah

Naik/ TurunNaik/ Turun Naik/ Turun

Jumlah Sekolah Jumlah Siswa

Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Magelang

Data perkembangan jumlah Sekolah Keagamaan, Siswa dan Guru

Kabupaten Magelamg Tahun 2004 dan 2008 selengkapnya dapat dilihat pada

Tabel 2.17:

Tabel 2.17: Jumlah Sekolah dan Siswa Sekolah Keagamaan

Kabupaten Magelang Tahun 2004 dan 2008

No. Jenis Sekolah Jumlah Sekolah Jumlah Siswa

2004 2008 2004 2008

1. Madrasah Ubtidaiyah (MI) 317 311 33724 32603

Negeri 7 7 1172 1202

Swasta 310 304 32552 31401

2. Madrasah Tsanawiyah (MTs) 69 67 11434 12497

Negeri 5 5 3736 3404

Swasta 64 62 7698 9093

3. Madrasah Aliyah (MA) 16 16 2488 2466

Negeri 2 2 1367 984

Swasta 14 14 1121 1482 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Magelang

Page 32: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...222555

Penyelenggaraan pendidikan non formal yang dilaksanakan di

Kabupaten Magelang selama tahun 2004-2008 tampak sebagaimana

dalam tabel di bawah ini:

Tabel 2.18: Penyelenggaraan Pendidikan Non Formal dan Kursus Kabupaten Magelang Tahun 2004-2008

No. Uraian Tahun 2004 2005 2006 2007 2008

1.

2.

3.

4.

5.

Pemberantasan buta aksara Kejar Paket A - Warga belajar - Lulusan

Kejar Paket B - Warga belajar - Lulusan

Kejar Paket C - Warga belajar - Lulusan

Kursus

340

1.020 196

260 177

22

730

1.243 356

270 121

24

1.400

20 7

1.619 1.405

682 373

27

27.920

60 22

2.960 1.987

864 575

27

17.460

169

3.073

1.010

36 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Magelang

II.4.2. Kepemudaan dan Olah Raga

Pemuda merupakan asset masa depan bangsa. Keberhasilan regenerasi

pimpinan bangsa dimasa yang akan datang ini sangat ditentukan oleh

pembinaan kepemudaan pada saat ini. Pembinaan kegiatan kepemudaan

di Kabupaten Magelang ditujukan untuk membentuk kepribadian pemuda

yang tangguh, bertanggungjawab, cerdas serta mandiri melalui kegiatan-

kegiatan organisasi kepemudaan yang positif. Kondisi kepemudaan saat

ini dalam konteks semangat kepeloporan pemuda dalam proses

pembangunan daerah masih perlu ditingkatkan. Jumlah organisasi

kepemudaan di Kabupaten Magelang pada tahun 2008 berjumlah 21

organisasi, sedangkan jumlah karang taruna pada tahun 2004 berjumlah

13 meningkat menjadi 23 unit pada tahun 2008 .

Aktivitas pembinaan olah raga diharapkan dapat meningkatkan

prestasi dan kebanggaan daerah serta didalam rangka meningkatkan

derajat kesehatan masyarakat melalui budaya berolah raga. Kondisi

keolahragaan di Kabupaten Magelang cenderung mengalami kemajuan

namun masih kalah dibandingkan dengan Kabupaten/Kota yang lain di

Provinsi Jawa Tengah. Hal ini terlihat dari masih rendahnya jumlah event

olahraga berskala besar diselenggarakan di Kabupaten Magelang,

demikian pula kedudukan (ranking) Kabupaten Magelang dalam even

olah raga tingkat provinsi (Pekan Olah Raga Daerah) maupun nasional

(Pekan Olah Raga Nasional) masih belum membanggakan, serta masih

Page 33: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...222666

sedikitnya atlet nasional yang berasal dari daerah Kabupaten Magelang.

Jumlah dan kualitas sarana dan prasarana olah raga masih terbatas,

apalagi yang bersifat internasional, di samping itu juga masih terbatasnya

pemecahan rekor pada even nasional maupun internasional yang diukir

oleh atlet dari Kabupaten Magelang.

II.4.3. Perpustakaan

Salah satu upaya untuk meningkatkan ilmu pengetahuan adalah dengan

membaca, oleh karena itu budaya membaca perlu untuk

dimasyarakatkan. Pemerintah Kabupaten Magelang dalam rangka

memasyarakatkan budaya membaca telah melakukan berbagai upaya

diantaranya adalah membangun dan melengkapi perpustakaan daerah

serta menggiatkan perpustakaan-perpustakaan desa serta bekerja sama

dengan para pemangku kepentingan yang besimpati terhadap

pengembangan budaya membaca di masyarakat.

Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan bahan bacaan telah

disediakan layanan perpustakaan berupa: Perpustakaan Pusat di

Muntilan, Perpustakaan Cabang di Deyangan dan Grabag, Perpustakaan

Desa/Kelurahan: 58 buah, Perpustakaan Masjid: 10 buah, Perpustakaan

SD/MI: 39 buah, Perpustakaan Kelompok Tani: 1 buah, dan satu unit

perpustakaan keliling. Disamping itu pada semua jenjang pendidikan

SMP, SMA dan SMK telah tersedia fasilitas perpustakaan.

Sebagai hasil salah dari usaha pemasyarakatan perpustakaan pada

tahun 2004 pengunjung perpustakaan mencapai 46.564 orang

pengunjung dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 59.090 atau

mengalami peningkatan sebesar 26,90%.

II.4.4. Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pembangunan iptek merupakan sumber terbentuknya iklim inovasi yang

menjadi landasan bagi tumbuhnya kreativitas sumberdaya manusia

(SDM), yang pada gilirannya dapat menjadi sumber pertumbuhan dan

daya saing ekonomi. Selain itu iptek menentukan tingkat efektivitas dan

efisiensi proses transformasi sumberdaya menjadi sumberdaya baru yang

lebih bernilai. Dengan demikian peningkatan kemampuan iptek sangat

diperlukan untuk meningkatkan standar kehidupan serta kemandirian

dan daya saing Kabupaten Magelang. Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Page 34: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...222777

dan Tekonogi di Kabupaten Magelang menghadapi berbagai

permasalahan sebagai berikut:

Rendahnya kemampuan IPTEK dalam menghadapi perkembangan

global

Rendahnya kontribusi iptek di sektor produksi. sehingga kurangnya

efisiensi dan rendahnya produktivitas, serta minimnya kandungan

teknologi dalam kegiatan perekonomian.

Belum optimalnya mekanisme intermediasi iptek yang

menjembatani antara penyedia iptek dengan kebutuhan pengguna.

Lemahnya kebijakan iptek, sehingga kegiatan iptek belum sanggup

memberikan hasil yang signifikan, kebijakan bidang pendidikan,

industri, dan iptek belum terintegrasi dengan pembangunan daerah.

Terbatasnya sumberdaya iptek, rendahnya kualitas SDM dan

kesenjangan pendidikan di bidang iptek

Belum optimalnya budaya iptek di kalangan masyarakat.

Memahami berbagai permasalahan tersebut maka ditetapkan

sasaran dari peningkatan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi

sebagai berikut:

Berkembangnya teknologi tepat guna yang dapat dimanfaatkan bagi

peningkatan nilai tambah dalam sistem produksi dan dalam

pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan secara lestari dan

berkelanjutan;

Meningkatnya ketersediaan, hasil guna, dan daya guna sumberdaya

(SDM, sarana, prasarana dan kelembagaan) iptek;

Tertatanya mekanisme intermediasi untuk meningkatkan

pemanfaatan hasil litbang dan riset oleh dunia usaha dan industri,

serta meningkatnya kandungan teknologi dalam industri daerah.

Terwujudnya iklim yang kondusif bagi berkembangnya kreativitas,

sistem pembinaan dan pengelolaan hak atas kekayaan intelektual,

pengetahuan lokal, serta sistem standarisasi daerah.

II.4.5. Kesehatan

Pembangunan urusan kesehatan merupakan salah satu hal yang sangat

penting dan menjadi salah satu prioritas di dalam pembangunan.

Pembangunan urusan kesehatan ditujukan untuk meningkatkan derajat

kesehatan masyarakat melalui peningkatan kualitas pelayanan dan akses

Page 35: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...222888

terhadap pelayanan kesehatan bagi seluruh lapisan masyarakat serta

upaya peningkatan manajemen kesehatan dan penanggulangan masalah

gizi dan penyakit endemik dengan melibatkan partisipasi dan peran serta

masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan kesehatan.

Indikator kinerja urusan kesehatan dari tahun ke tahun

menunjukkan perbaikan. Umur Harapan Hidup (UHH) pada tahun 2004

69,4 Tahun menjadi 72,11 Tahun pada tahun 2008. Sedangkan angka

kematian bayi pada tahun 2004 sebesar 8,75 per 1000 kelahiran pada

tahun 2008 menurun menjadi 6,99 per 1000 kelahiran. Hal ini

menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan semakin menunjukkan

perbaikan dari tahun ke tahun. Selain itu juga pemerataan pelayanan

kesehatan terutama bagi masyarakat yang kurang mampu juga

menunjukkan perbaikan. Cakupan pelayanan kesehatan bagi masyarakat

miskin pada tahun 2004 sebesar 21,66% naik menjadi 33,94% pada

tahun 2008.

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan indikator tingkat

pengetahuan/perilaku masyarakat dalam bidang kesehatan. Perilaku

hidup bersih dan sehat sangat mempengaruhi sikap masyarakat dalam

memahami dan peran aktif dalam bidang kesehatan. Target Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat pada tatanan rumah tangga pada tahun 2010

sebesar 65%, hingga awal tahun 2008 Kabupaten Magelang telah

mencapai 63,45% dan diharapkan pada tahun 2010 target dapat dicapai.

Indikator perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kabupaten Magelang yang

masih tinggi adalah kebiasaan merokok, di mana keluarga yang disurvei

82,32 % memiliki kebiasaan merokok. Keberhasilan pelaksanaan

pembangunan bidang kesehatan dapat dilihat tabel 2.19.

Pengembangan Desa Siaga pada tahun 2006 sebagai upaya untuk

meningkatkan dan mendekatkan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat melalui pengembangan Poliklinik Desa dan peningkatan

peran serta masyarakat dalam pengembangan program kesehatan dalam

bentuk forum kesehatan desa untuk mendukung program kesehatan

khususnya dalam kedaruratan dan bencana. Target pencapaian sampai

tahun 2010 Desa Siaga telah dikembangkan di 80% desa, sehingga

masyarakat dapat mandiri dalam mendeteksi dan mengatasi masalah

kedaruratan dan bencana sedini mungkin untuk menekan angka

kesakitan dan kematian.

Page 36: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...222999

Tabel 2.19: Pencapaian Indikator Kinerja Makro Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2004 dan 2008

No Indiktor Kinerja Kunci (IKK) Capaian Kinerja Keterangan 2004 2008

1. Umur Harapan Hidup (IHH) 69,4 72,11 Tahun

2. Angka Kematian Ibu Melahirkan (AKI)

76,56 59,52 Per 100.000 KH 16 ks 12 ks

3. Angka Kematian Bayi (AKB) 8.75 6.99 Per 1000 kh

183 ks 141 ks

4. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

100% 100%

5. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

84,93% 92,67%

6. Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Imunization (UCI)

88,40% 94,10%

7. Cakupan Bayi Gizi Buruk 0,22% 0,15% 216 ks 141 ks

8. Cakupan penemuan & penanganan penderita penyakit TBC BTA

16% 18% 141 BTA+ 220 BTA+

9. Cakupan penemuan & penanganan penderita penyakit DBD

3,68% 18% Per 100.000 penduduk 41 ks 207 ks

10. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

21,66% 33,94%

11. Cakupan kunjungan bayi (KN 1) 93,85% 98,20% Cakupan kunjungan bayi (KN 2) 92,09% 97,34%

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang

Posyandu merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan di

masyarakat dengan tujuan untuk mendekatkan pelayanan kesehatan

pada masyarakat khususnya untuk kesehatan ibu dan anak. Kegiatan

posyandu mengembangkan peran serta masyarakat untuk meningkatkan

derajat kesehatannya secara mandiri. Tingkat perkembangan posyandu

merupakan indikator kemandirian masyarakat dalam bidang kesehatan,

target kemandirian Posyandu sampai tahun 2010 jumlah Posyandu

Purnama dan Mandiri mencapai 42%, Kabupaten Magelang sampai

trismester pertama 2008 telah mencapai 37,25%.

Kuota Jamkesmas untuk Kabupaten Magelang 447.458, di luar itu

masih banyak warga miskin yang tidak mendapat jatah kartu Jaskesmas

sehingga pemerintah daerah mengalokasikan anggaran untuk

memberikan bantuan biaya berobat sebesar 50% yang diatur dalam

Peraturan Bupati Nomor 188.45/219/KEP/07/2008.

II.4.6. KB dan Keluarga Sejahtera

Salah satu upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan

keluarga adalah meningkatkan kembali upaya peningkatan partisipasi

Page 37: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...333000

masyarakat di Bidang Keluarga Berencana (KB). Upaya peningkatan

tersebut dilakukan melalui sosialisasi manfaat KB terutama bagi

pasangan-pasangan muda, melalui kader-kader kesehatan dan keluarga

ditingkat pedesaan. Perkembangan peserta KB Aktif dari tahun ke tahun

menunjukkan kecenderungan peningkatan yaitu pada tahun 2004

tercatat sebanyak 159.009 dan pada tahun 2008 meningkat menjadi

162.873 akseptor. Untuk peserta KB pria jumlahnya relatif rendah yaitu

sebanyak 3.829 peserta (2,35%). Guna mendukung pelaksanaan program

KB di Kabupaten Magelang tersedia 39 tempat pelayanan KB. Dengan

perincian: 35 pos pelayanan KB pemerintah dan 4 pos KB swasta. Data

selengkapnya bisa dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.20: Perkembangangan Peserta KB Aktif, KB Pria dan TFR Kabupatan Magelang Tahun 2004-2008

No Tahun Peserta KB

TFR Aktif Pria

1. 2004 159.009 3.460 2,09

2. 2005 160.545 4.350 2,26

3. 2006 160.681 4.161 2,36

4. 2007 161.211 3.665 2,27

5. 2008 162.873 3.829 2,23 Sumber: Bapermas, Perempuan dan KB

II.4.7. Sosial

Pembangunan daerah dilakukan untuk meningkatkan taraf kesejahtaraan

masyarakat, namun sampai saat ini permasalahan sosial masih menjadi

permasalahan dan menjadi pekerjaan bagi pemerintah daerah yang harus

dituntaskan. Semakin kompleksnya kehidupan serta terus meningkatnya

biaya hidup menjadikan permasalahan sosial, seperti meningkatnya

jumlah penduduk miskin (seperti gelandangan, pengemis, anak jalanan,

anak terlantar), tindak kekerasan, korban bencana alam, dan PMKS

lainnya terus meningkat dan menjadi semakin rumit untuk diselesaikan.

Penduduk miskin Kabupaten Magelang jumlahnya cenderung

mengalami fluktuasi. Menurut pendataan tahun 2004 terdapat 45.627

Fakir Miskin sedangkan menurut pendataan Tahun 2008 berjumlah

54.532 fakir miskin atau mengalami peningkatan. Sedangkan jumlah

gelandangan dan pengemis pada tahun 2004 berjumlah 6.116 orang dan

pada tahun 2008 turun menjadi 75 orang. Permasalahan sosial dan

penanganannya secara terinci bisa dilihat dalam tabel 2.21.

Page 38: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...333111

Tabel 2.21: Permasalahan Kesejahteraan Kabupaten Magelang Tahun 2008

A. Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)1 Anak Balita Terlantar 537

2 Anak Terlantar 906

3 Anak Korban Kekerasan 94

4 Anak Nakal 216

5 Anak Jalanan 135

6 Anak Cacat 1545

7 Wanita rawan sosial ekonomi 2443

8 Wanita korban tindak kekerasan 124

9 Lanjut usia terlantar 1890

10 Lansia korban tindak kekerasan 93

11 a. Penderita cacat fisik 1910

b. Tuna netra 683

c. Tuna rungu/wicara 959

d. Cacat mental eks psikotik/TL 337

e. Cacat mental retardasi 500

f. Cacat fisik & mental 97

12 Penca bekas penyakit kronis 148

13 Tuna sisila 81

14 Pengemis 117

15 Gelandangan 46

16 Bekas Napi 523

17 Pekerja Migran 39

18 Korban Penyalahgunaan NAPZA 37

19 Keluarga fakir miskin/Gakin 59351

20 Keluarga berumah tak layak huni 10089

21 Keluarga bermasalah psikologis 403

22 Keluarga rentan 975

23 Komoditas adat terpencil -

24 Masy. Tinggal di rawan bencana -

25 Korban bencana alam 853

26 Korban bencana sosial 9

B. Potensi, Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS)1 Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) 1310

2 Karang Taruna 371

3 Organisasi Sosial (Orsos) 26

4 Wanita Pemimpin Kessos 618

5 Dunia Usaha 21

Sumber: Kabupaten Magelang Dalam Angka Tahun 2008

JumlahNo Jenis Permasalahan

II.4.8. Agama

Kerukunan hidup beragama tercermin sebagai implementasi Tri

Kerukunan Umat Beragama yang dicanangkan pemerintah melalui

Departemen Agama, yakni kerukunan intern umat beragama, kerukunan

antar umat beragama dan kerukunan umat beragama dengan pemerintah.

Jumlah dan prosentase pemeluk agama terlihat pada tabel 2.22.

Page 39: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...333222

Tabel 2.22: Jumlah Pemeluk Agama Kabupaten Magelang

No Agama Pemeluk Persentase

1 Islam 1130155 96.948%

2 Kristen 9937 0.852%

3 Katholik 25000 2.145%

4 Hindu 276 0.024%

5 Budha 368 0.032%

Sumber: Kabupaten Magelang Dalam Angka Tahun 2008

Sarana ibadah yang tersedia adalah:

Masjid : 2.627 buah

Langgar/Mushola : 3.075 buah

Gereja Kristen : 34 buah

Gereja Katholik/Kapel : 42 buah

Vihara/Cetya/Klenteng: 4 buah

Puri/Kuil/Sanggah : 1 buah.

Jumlah pondok pesantren 312 buah dengan jumlah santri 31.659

orang. Jumlah jemaah haji tahun 2008 : 1.036 orang.

II.4.9. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan asset daerah yang harus dijaga kelestariaannya,

kebudayaan tidak hanya dapat dinikmati keindahannya tetapi juga

mengandung nilai-nilai luhur peninggalan nenek moyang. Kabupaten

Magelang yang secara geografis terletak di wilayah Provinsi Jawa Tengah

yang berbatasan dengan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),

secara langsung budaya masyarakatnya dipengaruhi oleh budaya Jawa.

Pengaruh budaya Jawa tersebut terlihat dari penggunaan bahasa dalam

kehidupan masyarakat sehari-hari. Selain bahasa Jawa, dominasi budaya

Jawa terlihat dari kesenian dan adat istiadat, kesenian Jawa yang masih

eksis antara lain tarian, gamelan, wayang orang, wayang kulit, kethoprak

dan keroncong. Di Kabupaten Magelang pada tahun 2003 terdapat 776

sanggar kesenian dengan jumlah anggota 51.216 orang dan jumlah

tersebut pada tahun 2008 menjadi 992 kelompok dengan jumlah anggota

mencapai 59.600 orang atau naik 27,83%, keberadaan sanggar tersebut

diharapkan dapat dikembangkan secara profesional guna mendukung

pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata daerah. Di Kabupaten

Magelang didalam rangka menjaga warisan kesenian juga diadakan

Page 40: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...333333

pentas-pentas seni, pada tahun 2003 diadakan 8 kali pentas seni budaya

dan 6 kali festival kebudayaan daerah, pada tahun 2008 diadakan 16 kali

pentas seni dan hanya 3 kali festifal kebudayaan daerah.

II.4.10. Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat

Pembangunan kesatuan kebangsaan dilakukan dengan bekerjasama

dengan instansi terkait serta lembaga swadaya masyarakat untuk

melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat membangkitkan dan

memelihara nasionalisme. Disamping itu, pembangunan di bidang

keamanan dan ketertiban masyarakat telah dapat diwujudkan dengan

melibatkan partisipasi masyarakat secara luas. Keberhasilan

pembangunan di bidang tersebut dirasakan masyarakat dalam kehidupan

sosial, ekonomi dan budaya. Rasa aman yang dirasakan masyarakat tidak

terlepas dari upaya yang telah dilakukan pemerintah melalui berbagai

sistem keamanan.

Walaupun iklim keamanan dan ketertiban masyarakat dirasakan

cukup kondusif, namun demikian masih terjadi beberapa gangguan

keamanan dan ketertiban di beberapa daerah. Jumlah kejadian

kriminalitas cenderung menunjukkan grafik penurunan, dari 328 kejadian

(2004) menjadi 108 kejadian pada tahun 2007. Beberapa kasus

kamtibmas lain juga terjadi namun dengan intensitas yang kecil atau

terbatas, yaitu: pertikaian antar warga dan unjuk rasa.

Letak geografis dan kontur tanah Kabupaten Magelang yang

berbukit-bukit menyebabkan rawan terjadi bencana alam. Wilayah rawan

bencana alam yang tersebar relatif merata di seluruh wilayah, antara lain

longsor, gempa bumi, banjir, kekeringan, gunung berapi, kondisi tersebut

disebabkan kondisi geologi dan geomorfologi Kabupaten Magelang yang

memiliki potensi terhadap terjadinya bencana. Jumlah lokasi kejadian

bencana alam pada tahun 2008 terdapat di 21 kecamatan dengan korban

9 orang serta kerugian mencapai Rp. 152.200.000. Kondisi tersebut telah

mulai dikelola melalui upaya pengurangan resiko bencana secara

bertahap dan berkelanjutan.

Pemilihan umum tahun 2004 dan 2009 menghasilkan komposisi

kursi DPRD Kabupaten Magelang sebagai berikut:

Page 41: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...333444

2004 2009

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) : 12 6

PDI Perjuangan (PDIP) : 10 12

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) : 9 5

Partai Amanat Nasioanal (PAN) : 6 5

Partai Golkar : 5 4

Partai Demokrat : 2 6

Partai Keadilan Sejahtera (PKS) : 1 3

Partai Gerindra : - 5

Partai Kebangkitan Nahdataru Ulama (PKNU): - 4

Jumlah organisasi kemasyarakatan 39 organisasi, yang terdiri dari :

Orkemas berdasarkan profesi : 4 buah

Orkemas berdasarkan agama : 14 buah

Orkemas berdasarkan fungsi : 12 buah

Orkemas berdasarkan kegiatan : 9 buah

Lembaga Swadaya Kemasyarakatan (LSM) : 19 buah.

II.4.11. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Salah satu aspek yang juga cukup berperan dalam rangka peningkatan

kesejahteraan sosial adalah pemberdayaan perempuan. Hal tersebut

penting karena dari jumlah penduduk 1.168.557 jiwa pada tahun 2005,

diketahui jumlah penduduk laki-laki 583.871 jiwa dan perempuan

584.686 jiwa. Jumlah tersebut hampir sama, namun demikian peran

perempuan tersebut belum optimal, salah satu penyebabnya adalah

masih adanya kesenjangan gender, antara lain pada bidang pendidikan,

kesehatan, maupun akses pada sumber daya ekonomi. Oleh karena itu,

dalam rangka pembangunan dibidang pemberdayaan perempuan

Pemerintah Kabupaten Magelang terus melakukan pembinaan

organisasi-organisasi perempuan melalui kegiatan-kegiatan di bidang

sosial, ekonomi, pendidikan dan politik.

Dalam hal perlindungan terhadap anak, Pemerintah Kabupaten

Magelang telah melakukan kerjasama dengan pihak dan instansi terkait

untuk mengawasi dan melindungi anak-anak dari ekploitasi yang

berlebihan terhadap anak-anak. Pemerintah Daerah juga terus berusaha

untuk memberikan perlindungan yang maksimal dengan bekerjasama

Page 42: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...333555

dengan berbagai pihak terutama kepada anak-anak jalanan yang tidak

memperoleh perlindungan dan jaminan sosial dari orang tuanya.

II.5. PRASARANA DAN SARANA

II.5.1. Pekerjaan Umum

Panjang jalan pada tahun 2004 adalah 801,41 Km, dan meningkat

menjadi 978,69 Km dengan tahun 2008 yang terdiri dari jalan nasional,

provinsi, kabupaten dan desa. Peningkatan jalan, dari jalan berbatu

menjadi jalan beraspal dilaksanakan setiap tahun, sehingga panjang

jalan yang berbatu pada tahun 2003 adalah 66,85 Km, pada tahun 2008

turun menjadi 35,75 Km. Jumlah jembatan di Kabupaten Magelang pada

tahun 2003 berjumlah 296 buah dan pada tahun 2008 berjumlah 298

buah jembatan.

Kondisi saluran irigasi di Kabupaten Magelang sebagai berikut:

Tahun 2004 Tahun 2008

Irigasi Teknis/Primer 22.970 m 22.970 m

Irigasi Teknis/Sekunder 1.133.740 m 1.133.740 m

II.5.2. Perumahan

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Magelang pada tahun 2005

sebesar 0,92%, kondisi ini menuntut adanya penyediaan sarana dan

prasarana yang mencukupi. Perumahan dan pemukiman merupakan

kebutuhan pokok bagi setiap penduduk, namun sampai saat ini belum

semua penduduk dapat menikmati perumahan dan permukiman yang

layak. Penyediaan perumahan di Kabupaten Magelang berupa Kredit

Pemilikan Rumah (KPR) melalui non Perum Perumnas tahun 2005

terdapat 109 unit dengan maksimum kredit Rp. 2.627 juta. Kemudian,

terkait dengan penyediaan air bersih, fasilitas Instalasi pelanggan PDAM

yang ada di Kabupaten Magelang tahun 2005 berjumlah 35.965 unit.

II.5.3. Perhubungan

Kelancaran transportasi penduduk sangat berpengaruh terhadap

perkembangan kegiatan perekonomian daerah. Untuk mendukung

mobilitas penduduk tersebut maka dilayani dengan transportasi atau

Page 43: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...333666

angkutan umum. Pada tahun 2003 transportasi umum di Kabupaten

Magelang dilayani oleh 343 armada bus dengan kapasitas angkut 13.720

orang. Jumlah tersebut naik menjadi 368 armada atau naik 7,2% selama

5 tahun. Pada tahun 2008 jumlah trayek yang dilayani oleh armada

angkutan umum adalah 127 AKAP, 12 AKDP yang tersebar di enam

terminal angkutan umum, kondisi ini tidak mengalami perubahan sejak

tahun 2002. Sedangkan jumlah angkutan perkotaan berjumlah 55 buah

dan angkutan pedesaan berjumlah 21 buah.

Sub sektor pengangkutan dan komunikasi, menurut BPS

Kabuapten Magelang, menyumbang 4,97% atau Rp. 252.205.000,- dari

total PDRB dengan pertumbuhan 10,74% pada tahun 2005, apabila

dibandingkan tahun 2000 sebesar 14,48%, nilai tersebut mengalami

penurunan.

II.5.4. Energi

Jumlah pemakaian listrik di Kabupaten Magelang dari tahun ke tahun

terus meningkat, hal tersebut seiring dengan meningkatnya

perkembangan ekonomi masyarakat dan jumlah pengguna listrik. Jumlah

pemakaian daya listrik mengalami peningkatan, yaitu dari 81.806.851

Kwh pada tahun 2000 menjadi 295.945.575 Kwh pada tahun 2005.

Pelayanan listrik sudah mencapai 100 persen desa.

Keadaan sekarang cadangan bahan bakar minyak semakin

berkurang sementara kebutuhannya semakin bertambah sehingga upaya

penyediaan energi alternatif sebagai kebutuhan pokok masyarakat sangat

diperlukan.

Memahami bahwa beberapa tahun terakhir ini energi merupakan

persoalan yang krusial di dunia. Peningkatan permintaan energi yang

disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya

sumber cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan

bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera

memproduksi dan menggunakan energi terbaharukan. Namun demikian

pengembangan biogas di Kabupaten Magelang belum begitu banyak

mengingat pemeliharaan ternak dalam skala besar juga sangat sedikit.

Jumlah unit biogas terbangun di sentra-sentra peternakan kurang lebih

36 unit yang tersebar di kecamatan Sawangan, Dukun, Ngablak,

Borobudur.

Page 44: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...333777

II.5.5. Sumber Daya Mineral

Di Kabupaten Magelang terdapat berbagai macam sumber daya mineral,

seperti disajikan dalam tabel 2.23.

Tabel 2.23: Potensi Sumber Daya Mineral Kabupaten Magelang

No Jenis Jumlah (Ton) Luas Lahan (Ha)

1. Andesit 419.731.250 303.034,25

2. Diorit 300 200

3. Diatomea 168 2

4. Kaolin 21.000 0,5

5. Marmer 210.000.000 175

6. Oker 546.000 5,5

7. Pasir & Batu 14.107.400 581

8. Pasir 6.127,5 355

9. Tanah Liat 1.234.000 54

10. Trass 34.773.000 301,5

11. Tanah Urug 900.000 8

12. Mangan 86 4,03

Sumber: Bagian Perekonomian

Penerbitan Surat Ijin Penambangan (SIP) Galian Golongan C,

sampai dengan tahun 1995 sebanyak 6 buah, sedangkan pada tahun 2005

meningkat menjadi 8 buah. Kondisi luas areal penambangan Galian

Golongan C tahun 1995 seluas 7,61 Ha dan pada tahun 2005 luas Galian

Golongan C jauh meningkat menjadi 366,7 ha. Kondisi ini membutuhkan

perhatian yang serius agar proses perizinan dan penambangan tetap

memperhatikan kelestarian lingkungan.

II.5.6. Sumberdaya Air

Air merupakan kebutuhan pokok makhluk hidup, selain itu air juga

diperlukan untuk hal-hal penting lainnya seperti irigasi, sumber air

minum, pengendalian banjir, industri, pariwisata, kelistrikan, dan lain

sebagainya. Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya air harus dilakukan

dengan baik, sehingga persediaan air dapat terjaga. Jumlah sumber daya

air di Kabupaten Magelang tahun 2005 sebanyak 50 sumber dengan debit

air 9.431 liter per detik dan 848,50 liter per detik diantaranya telah

dimanfaatkan sebagai air baku PDAM.

Page 45: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...333888

Kabupaten Magelang memiliki beberapa sungai besar, diantaranya

adalah sungai Progo dan sungai Elo. Kondisi sungai secara fisik masih

cukup baik namun belum seluruhnya dapat menampung debit air pada

waktu-waktu tertentu, hal ini disebabkan karena adanya penurunan

kapasitas atau daya tampung sungai sehingga masih ada daerah-daerah

yang rawan akan banjir pada musim penghujan.

Beberapa permasalahan pokok yang dihadapi dalam pengelolaan

sumber daya air antara lain:

Penurunan debit mata air akibat kerusakan lingkungan daerah hulu,

Beberapa daerah irigasi mengalami kelangkaan air baku disamping adanya keborosan pemanfaatan air irigasi,

Pergeseran pemakaian air baku untuk pertanian menjadi untuk konsumsi,

Penentuan arah penggunaan lahan belum didukung analisis yang akurat.

Tabel 2.24: Nama Sungai, Debit Maksimum dan Minimum Kabupaten Magelang

No SungaiDebit Maksimum

m3/detik

Debit Minimum

m3/detik

1 Bebeng 225.00 15.00

2 Krasak 145.00 9.50

3 Pabelan 140.00 12.00

4 Putih 125.00 8.00

5 Tangsi 125.00 8.80

6 Progo 120.00 30.00

7 Blongkeng 120.00 10.00

8 Elo 113.00 7.00

9 Lamat 66.00 5.50

10 Batang 55.00 5.50

Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, Energi dan Sumber Daya Mineral

II.5.7. Pos dan Telekomunikasi

Di Kabupaten Magelang terdapat 22 Kantor Pos yang tersebar di 21

kecamatan, dan satu kantor di Kota Mungkid.

Jumlah sambungan telpon terpasang pada tahun 2008 berjumlah 25.640

sambungan dan kapaitas terpasang berjumlah 12.020 dengan jumlah

pelanggan berjumlah 6.724 pelanggan. Komunikasi yang lancar akan

mendukung kelancaran urusan di berbagai bidang.

Di dalam rangka penyebaran informasi kepada masyarakat pada tahun

2008 jumlah media cetak sebanyak 5 media, media elektronik sebanyak 6

buah, stasiun radio sebanyak 5 buah dan stasiun televisi lokal sebanyak 1

Page 46: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...333999

buah. Sedangkan pengguna internet pada tahun 2005 diperkirakan

berjumlah 11.650 dan meningkat menjadi 11.950 pada tahun 2008.

II.5.8. Prasarana Pendidikan

Penduduk yang bersekolah pada tahun 2008 secara umum mengalami

peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2007. Untuk memenuhi

kebutuhan dan akses pendidikan, terkait dengan peningkatan penduduk

yang bersekolah, Pemerintah Daerah meningkatkan penyediaan sarana

fisik dan tenaga guru. Data jumlah Prasarana Pendidikan/Sekolah Umum

Kabupaten Magelang tahun 2004 dan 2008, selengkapnya dapat dilihat pada

Tabel 2.25; sedangkan data sekolah keagamaan bisa dilihat pada tabel 2.26.

Tabel 2.25: Jumlah Prasarana Pendidikan/Sekolah Umum Kabupaten Magelang

No. Jenis Sekolah

2004 2008 2004 2008

1 Taman Kanak-Kanak (TK) 329 384 724 726

Negeri 1 1 9 193

Swasta 328 383 715 533

2 Sekolah Luar Biasa (SLB) 3 3 45 51

Negeri

Swasta 3 3 45 51

3 Sekolah Dasar (SD) 620 602 5,803 6,086

Negeri 584 566 5,442 5,268

Swasta 36 36 361 818

4 SLTP 113 116 2 2

Negeri 49 55 1 1

Swasta 64 61 1 766

5 SLTA 33 35 892 847

Negeri 10 10 390 429

Swasta 23 25 502 418

6 SMK 29 33 768 574

Negeri 80 65

Swasta 688 442

Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Magelang

Jumlah Sekolah Jumlah Guru

Tabel 2.26: Jumlah Prasarana Pendidikan/Sekolah Keagamaan Kabupaten Magelang

No. Jenis Sekolah Jumlah Sekolah

2004 2008

1. Madrasah Ibtidaiyah (MI) 317 311

Negeri 7 7

Swasta 310 304

2. Madrasah Tsanawiyah (MTs) 69 67

Negeri 5 5

Swasta 64 62

3. Madrasah Aliyah (MA) 16 16

Negeri 2 2

Swasta 14 14 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Magelang

II.5.9. Prasarana Kesehatan

Dalam rangka pemenuhan pelayanan kesehatan masyarakat, Pemerintah

Kabupaten Magelang terus meningkatkan pembangunan sarana dan

prasarana pelayanan kesehatan. Kondisi Puskesmas dari tahun ke tahun

ditingkatkan dengan tujuan agar pelayanan kesehatan dapat merata dan

Page 47: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...444000

terjangkau oleh masyarakat sampai di daerah terpencil. Kondisi sarana

dan prasarana pelayanan kesehatan pemerintah, pada tahun 2008,

sebagai berikut:

o Rumah Sakit Umum : 1 unit

o Puskesmas Rawat Inap : 3 unit

o Puskesmas Non Rawat Inap : 26 unit

o Puskesmas Pembantu : 63 unit

o Pos Kesehatan Desa (PKD) : 188 unit

Sedangkan sarana kesehatan swasta terdiri dari:

o Rumah Sakit Umum : 2 unit

o Klinik Bersalin : 9 unit

o Balai Pengobatan Swasta : 20 unit

o Apotik : 33 unit

o Praktek Dokter Spesialis : 18 orang

o Praktek Dokter Umum : 83 orang

o Praktek Dokter Gigi : 34 orang

o Bidan Praktek : 310 orang

o UKBM / Posyandu : 2.233 buah

o Poskestren : 17 buah

Untuk mendukung pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan oleh

tenaga medis maka didukung dengan tenaga administrasi/fasilitatif,

sebagaimana terlihat dalam tabel berikut:

Tabel 2.27: Tenaga Administratif/Fasilitatif untuk Pelayanan Kesehatan

No Uraian Dinkes RSU Jumlah

1. Pascasarjana 9 9

2. Sarjana Kesehatan Masyarakat 22 5 27

3. Sarjana lainnya 31 4 35

4. SLTA 142 81 223

5. SLTP 21 21

6. SD 9 9

Sumber: Dinas Kesehatan dan RSU Muntilan, Kabupaten Magelang

Untuk melaksanakan pembangunan kesehatan diperlukan tenaga

kesehatan yang mencukupi baik secara kualitas maupun kuantitas,

adapun distribusi pegawai pada tahun 2008, sebagai berikut:

Tabel 2.28.: Tenaga Kesehatan Kabupaten Magelang Tahun 2008

Page 48: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...444111

No Uraian Dinkes RSU Jumlah

1 Dokter Spesialis 2 14 16

2 Dokter Umum 57 6 63

PNS 50 6 56

PTT 7 7

3 Dokter Gigi 26 1 27

PNS 25 1 26

PTT 1 1

4 Bidan 327 16 343

Diploma I 233 233

Diploma II 94 94

5 Perawat 163 171 234

Sarjana 7 7

Diploma III 50 50

SPK 106 106

6 Perawat Gigi 35 4 39

Sarjana

Diploma III 1 4 5

SPRG 34 34

7 Analis 17 13 30

AAK 13 9 22

SMAK 4 4 8

8 Sanitarian 39 2 41

APK 28 28

SPPH 11 11

9 Apoteker 1 2 3

10 SAA / SMF 29 12 41

11 D III lainnya 9 9

12 Penata Rogent 1 1

13 Fisiotrafis 3 3

14 Gizi 6 6 12

Sarjana 2 2 4

D III 3 3 6

D I 1 1 2

15 Tenaga Keteknisan Medik 14 15 29

Radiografer 5 5 10

Elektromedik 1 3 4

Rekam Medik 8 7 15 Sumber: Dinas Kesehatan dan RSU Muntilan, Kabupaten Magelang

II.6. PEMERINTAHAN

II.6.1. Perencanaan Pembangunan

Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem perencanaan

Pembangunan Nasional memberikan pedoman perencanaan yang

terintegrasi dan bersinergi antar daerah, ruang, waktu dan fungsi

pemerintahan daerah. Perencanaan pembangunan dilaksanakan dengan

mengikuti regulasi tersebut sehingga tercipta perencanaan

pembangunan yang baik. Perencanaan yang baik akan memberikan arah

dan pedoman bagi pelaksanaan dan evaluasi pembangunan baik pada

aras makro maupun mikro. Pada sisi lain juga berkembang

penganggaran berbasis kinerja, oleh karena itu aspek perencanaan

harus menyatu dengan penganggaran untuk mendapatkan keterpaduan

yang berdaya guna dan berhasil guna dari setiap program dan kegiatan

yang dilaksanakan.

Page 49: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...444222

Selama ini perencanaan pembangunan daerah di Kabupaten

Magelang telah berjalan dengan baik, sejak tahapan Musrenbang pada

tingkat Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, Forum SKPD, hingga

Musrenbang Kabupaten; yang dapat terselenggara dengan baik pada

setiap tahun. Pada sisi dokumen perencanaan, Kabupaten Magelang sudah

mematuhi berbagai regulasi yang mengamanatkan penyusunan berbagai

dokumen perencanaan pembangunan, baik yang berlaku untuk masa 20

tahunan, lima tahunan, maupun dokumen perencanaan pembangunan

tahunan serta dokumen-dokumen penunjang lainnya. Adapun dokumen

yang telah selesai disusun antara lain RPJPD dan Dokumen Perencanaan

Tata Ruang Kabupaten Magelang, Dokumen Profil Daerah serta Indeks

Pembangunan Manusia.

II.6.2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

II.6.2.1. Otonomi Daerah

Didalam rangka pelaksanaan otonomi daerah pembangunan diarahkan

untuk meningkatkan kemandirian daerah dengan meningkatkan

proporsi Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap pendapatan total

daerah. Jumlah PAD pada tahun 2004 berjumlah Rp.43.667.037.217 juta

sedangkan tahun 2008 meningkat menjadi Rp. 81.203.386.278,-.

Sedangkan pendapatan daerah secara keluruhan pada tahun 2004

sebesar Rp. 413.264,419 Juta menjadi Rp. 815.724,252 juta pada tahun

2008.

Peningkatan tersebut dilakukan dengan menggali seluruh potensi

daerah yang ada terutama potensi yang berbasis pada sektor-sektor

unggulan. Peningkatan potensi tersebut dilakukan dengan peningkatan

Sumber Daya Manusia, Peningkatan Akses Permodalan serta penerapan

teknologi tepat guna.

Pengelolaan aset daerah juga diharapkan dapat ditingkatkan

dengan penataan sistem inventarisasi aset daerah sehingga pengawasan

terhadap penggunaannya serta dapat ditingkatkan produktifitasnya. Nilai

aset daerah Kabupaten Magelang pada tahun 2005 bernilai

Rp.1.091.337.000.000,- dan meningkat menjadi Rp.1.287.817.000.000,-

atau meningkat 18%.

Page 50: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...444333

Jumlah PMA di Kabupaten Magelang sebanyak 7 buah, BUMD 5

buah, sedangkan BPD 1 buah denga 4 cabang. BPR ada 2 buah dengan 13

cabang, dan PDAM 1 buah. Jumah LKD 276 buah. Perkembangan BUMD,

perbankan daerah dan lembaga keuangan daerah disajikan pada tabel

berikut.

Tabel 2.29: Perkembangan BUMD, Perbankan Daerah dan Lembaga Keuangan Daerah

NO URAIAN 2005 2006 2007 2008

1 PMA 7 7 7 7

2 PMDN 3 3

3 BUMD 3 5 5 5

4 BPD 1 1 1 1

5 BPD Cabang 4 4 4

6 BPR 33 12 1 2

7 BPR Cabang 10 13

8 PDAM 1 1 1 1

9 LKD 7 7 276 276

Sumber: Sistem Informasi Profil Daerah Tahun 2008

II.6.2.2. Pemerintahan Umum

Pembangunan bidang pemerintahan umum telah diarahkan untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Peningkatan pelayanan

tersebut dilakukan dengan memperbaiki budaya pelayanan aparatur

pemerintahan, sistem pelayanan serta dengan menerapkan teknologi

informasi yang lebih baik. Peningkatan pelayanan tersebut diharapkan

dapat mendorong peningkatan produktifitas dan investasi di daerah

sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Hal

tersebut dilakukan dengan dibentuknya pelayanan satu pintu. Dengan

pelayanan yang lebih baik tersebut maka jumlah pelayanan pada Badan

Pelayanan Perijinan Terpadu terus mengalami peningkatan, pada tahun

2004 jumlah surat perijinan yang diterbitkan mencapai 600 buah surat

ijin dan pada tahun 2008 meningkat menjadi 850 buah surat ijin.

II.6.2.3. Administrasi Keuangan

Pembangunan bidang administrasi keuangan daerah dilakukan dengan

terus memperbaiki prosedur administrasi keuangan serta mengikuti

Page 51: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...444444

perubahan-perubahan regulasi pemerintah. Hal tersebut diharapkan

dapat memperbaiki akuntabilitas pelaksanaan anggaran, menurunkan

tingkat kebocoran serta meningkatkan efektifitas anggaran daerah.

II.6.2.4. Perangkat Daerah

Penataan organisasi perangkat daerah dilakukan untuk meningkatkan

efektifitas dan efisiensi organisasi perangkat daerah. Penataan organisasi

perangkat daerah di Kabupaten Magelang telah dilakukan sesuai dengan

regulasi pemerintah yaitu Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2003

tentang Organisasi Perangkat Daerah. Adapun kelembagaan sesuai

dengan Struktur Organisasi dan Tata Kerja Kabupaten Magelang meliputi:

(1) Sekretariat Daerah, terdiri dari 3 Assisten dan 10 Bagian, (2)

Sekretariat DPRD membawahi 2 Bagian, (3) Lembaga Teknis Daerah,

terdiri dari 6 Badan dan 4 Kantor, (4) 13 Dinas Daerah, (5) 21 Kecamatan,

dan (6) 5 Kelurahan; sedangkan Desa sebanyak 367 Desa.

Pada tahun 2007, Pemerintah telah menetapkan dua Peraturan

Pemerintah baru yang berdampak signifikan pada penataan kelembagaan

perangkat daerah, termasuk untuk Pemerintah Kabupaten Magelang.

Kedua regulasi tersebut adalah Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun

2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,

Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

dan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi

Perangkat Daerah. Kabupaten Magelang telah penyesuaikan dengan

peraturan pemerintah tersebut pada tahun 2008.

Kondisi penataan organisasi perangkat daerah di Kabupaten

Magelang berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun

2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, telah menghasilkan beberapa

Peraturan Daerah yang menetapkan dan mengatur berlakunya perangkat

daerah baru, yaitu sebagai berikut: Perda No. 29 Tahun 2008 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD.

Perda ini menetapkan Sekretaris Daerah membawahkan tiga Asisten,

dengan total Bagian sebanyak delapan. Perda ini juga menetapkan

struktur Sekretariat DPRD dan Staf Ahli, sebanyak tiga Staf Ahli.

Selanjutnya, Perda No. 30 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Lembaga Teknis Daerah dan Satuan Polisi Pamong Praja. Perda ini

Page 52: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...444555

menetapkan adanya delapan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)

Lembaga Teknis Daerah, dan satu Satpol PP.

Perda No. 31 Tahun 2008 tentang Organisasi Dinas Daerah. Perda

ini menetapkan adanya 13 SKPD yang termasuk Dinas Daerah. Perda

berikutnya adalahPerda No. 32 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Kecamatan dan Kelurahan, dimana dalam Perda ini ditetapkan 21

Kecamatan dan lima Kelurahan. Terakhir, adalah Perda No. 33 Tahun

2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Lain, dimana di

dalamnya ditetapkan empat SKPD yang termasuk Lembaga Lain.

II.6.2.5. Kepegawaian

Aparatur pemerintah daerah dewasa ini dituntut untuk lebih profesional

didalam menjalankan tugas, terutama dalam melayani masyarakat. Untuk

menunjang pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten

Magelang pada tahun 2008, didukung oleh pegawai sebanyak 12.420

Orang, yang terdiri dari Golongan I Sejumlah 78 orang, golongan II

sejumlah 2.166 orang, Golongan III sejumlah 7.917 orang dan golongan IV

sejumlah 2.259 orang. Sedangkan pejabat eselon II 21 orang , eselon III

122 orang dan eselon IV 454 orang, sedangkan jumlah pejabat fungsional

8.722 orang.

Secara umum manajemen kepegawaian meliputi proses

pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian. Proses pertama

pengangkatan pegawai sebagaimana kebijakan pemerintah pusat,

dilakukan melalui dua jalur yaitu pelamar umum dan jalur honorer.

Sedangkan peraturan rekrutmen, penentuan jumlah dan jenis formasi,

proses seleksi, pengumuman dan pemberkasan mengikuti ketentuan

pemerintah pusat.

Proses kedua pemindahan dan mutasi meliputi upaya-upaya

konstruktif yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Magelang dalam

membina dan mengembangkan Sumber Daya PNS sesuai dengan latar

belakang pendidikan dan kompetensinya. Pengembangan potensi ini

meliputi pembinaan karir seperti promosi dan mutasi jabatan, penyertaan

PNS didalam diklat struktural, diklat teknis fungsional dan diklat-diklat

keahlian lainnya. Termasuk didalamnya dukungan penuh pemerintah

kabupaten Magelang terhadap PNS yang melanjutkan studi melalui ikatan

dinas maupun proses ijin belajar.

Page 53: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...444666

Pemerintah Kabupaten Magelang berusaha untuk menegakkan

disiplin melalui pengawasan konsistensi PNS terhadap ketentuan jam

kerja dan kinerja PNS melalui upaya konseling dan penjatuhan hukuman

disiplin sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan oleh PNS.

Sedangkan pada proses yan terakhir yaitu pemberhentian PNS,

Pemerintah Kabupaten Magelang berupaya memberikan pelayanan

terbaik kepada PNS yang memasuki usia pensiun dengan melaksanakan

Diklat Purna Tugas sebagai wahana memperkaya cakrawala PNS dalam

menjalani aktifitas pasca purna yang produktif dan bermanfaat.

II.6.2.6. Pengawasan

Pengawasan merupakan bagian yang penting dalam proses manajemen

pembangunan dan pemerintahan. Pengawasan bertujuan agar

pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan perencanaan yang sudah

dilakukan, artinya untuk menjamin konsistensi jalannya kebijakan,

program, dan kegiatan pemerintah baik dalam konteks internal maupun

eksternal Pemerintah Daerah. Keberhasilan pengawasan akan

mendukung terciptanya pemerintahan yang bersih dan mengurangi

terjadinya kebocoran penggunaan anggaran. Jumlah tenaga pengawas di

lingkungan Badan Pengawas Daerah pada tahun 2008 berjumlah 21

orang. Pada tahun 2008 dilakukan pangawasan rutin sebanyak 216 kali

dan 6 kali pengawasan tidak rutin.

Hasil pengawasan terhadap pelaksanaan Perda menunjukkan

kondisi yang cukup efektif, dimana tahun 2006 ada 301 temuan,

sedangkan pada tahun 2008 semakin banyak temuan yang diperoleh

yaitu menjadi 752 kasus atau meningkat 149,83%. Hal ini cukup memberi

dampak bagi perbaikan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan.

II.6.3. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kabupaten Magelang yang terdiri dari 372 desa/kelurahan dengan jumlah

penduduk 1.168.557 orang memerlukan perhatian khusus untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah Kabupaten

Magelang dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat telah

melakukan berbagai macam upaya salah satunya dengan mendorong

tumbuhnya Lembaga Ekonomi Desa yang berfungsi mendorong

Page 54: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...444777

tumbuhnya usaha-usaha mandiri di desa. Masyarakat, terutama

masyarakat desa, semakin memperoleh tempat yang utama dalam

pelaksanaan pembangunan dengan dukungan dana alokasi desa Tahun

2006 sebesar Rp. 30.084.980.000, tahun 2007 sebesar Rp.31.604.000.000

dan pada tahun 2008 Rp.30.805.000.000. Pemberian ADD ini agar desa

dapat merencanakan dan memprogramkan sendiri kegiatan bagi warga

desa, sehingga masyarakat desa tidak hanya menjadi obyek, namun telah

menjadi subyek pembangunan. Kondisi ini sangat berkorelasi dengan

tingkat kemajuan dan perkembangan desa. Berdasarkan pada hal tersebut

setiap kegiatan pembangunan berdampak pada pemberdayaan

masyarakat yang semakin meningkat, hal ini ditunjukkan dengan semakin

tingginya peran serta atau partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan

pembangunan.

Dalam rangka meningkatkan aspirasi masyarakat terhadap

pembangunan yang dilaksanakan diperlukan adanya lembaga

kemasyarakatan yang berfungsi menampung dan menyalurkan aspirasi

dan partisipasi masyarakat untuk itu diperlukan peningkatan kapasitas

lembaga kemasyarakatan yang ada yang meliputi Rukun Tetangga (RT),

Rukun Warga (RW), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa

/Kelurahan (LKMD/K), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK),

Karang Taruna serta Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM).

Permasalahan yang ada terkait dengan pemberdayaan masyarakat

adalah masih belum optimal dan sinergisnya upaya pemberdayaan

masyarakat yang dilaksanakan oleh pemerintah dan berbagai komponen

masyarakat.

II.6.4. Statistik

Data dan informasi merupakan salah satu hal yang penting sebagai dasar

pembuatan kebijakan. Oleh karena itu penyusunan dan pemeliharaan

data statistik mutlak diperlukan agar dana dan informasi selalu

terbaharui sehingga meningkatkan kualitas kebijakan publik.

Pembangunan bidang pendataan dan statistik di kabupaten Magelang

dilakukan secara integral di berbagai jenjang pemerintahan dan sektor

pembangunan yang terkait.

Page 55: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn UUU mmm uuu mmm KKK ooo nnn ddd iii sss iii DDD aaa eee rrraaa hhh IIIIII ...444888

II.6.5. Kearsipan

Arsip dan dokumentasi merupakan hal yang penting dalam setiap

pembuatan keputusan manajemen, oleh karena itu perbaikan sistem

pengelolaan kearsipan terus diperbaiki. Jumlah arsip tekstual pada tahun

2003 berjumlah 4.500 lembar dan pada tahun 2008 meningkat menjadi

6.000 lembar.

II.6.6. Komunikasi dan Informasi

Pembangunan komunikasi dan informatika di Kabupaten Magelang telah

dilakukan dengan memperbaiki akses komunikasi dan informasi dari

pemerintah daerah kepada masyarakat dan dunia usaha. Pembangunan

tersebut dilakukan dengan perbaikan jaringan komunikasi, pembangunan

website pemerintah serta pendorong terwujudnya e-government di

pemerintah Kabupaten Magelang. Pembangunan komunikasi dan

informatika tersebut diharapkan dapat menunjang efektifitas dan

efisiensi pemerintahan.

Page 56: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 111

BBBAAABBB IIIIIIIII... GGGAAAMMMBBBAAARRRAAANNN PPPEEENNNGGGEEELLLOOOLLLAAAAAANNN KKKEEEUUUAAANNNGGGAAANNN DDDAAAEEERRRAAAHHH DDDAAANNN KKKEEERRRAAANNNGGGKKKAAA PPPEEENNNDDDAAANNNAAAAAANNN

III.1. PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

Sistem perencanaan pembangunan memiliki salah satu tujuan untuk

menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,

pelaksanaan, dan pengawasan. Agar visi, misi, dan program yang termuat

dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

dapat tercapai atau terealisasi maka harus ada dukungan penganggaran

yang relevan, konsisten, dan signifikan.

Penyusunan RPJMD akan menghasilkan rencana pembangunan

yang telah mempertimbangkan berbagai kemungkinan dari sisi

kemampuan penganggaran. Kemampuan anggaran daerah diperkirakan

dalam bentuk pagu atau plafon indikatif anggaran daerah, yang akan

berlaku selama lima tahun. Mekanisme dan substansi penetapan

perencanaan dikaitkan dengan penganggaran ini diharapkan akan lebih

mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan daerah dalam rangka

mencapai visi, misi, dan program pembangunan daerah.

Dalam penyusunan bagian gambaran pengelolaan keuangan

daerah dan kerangka pendanaan diperlukan pendekatan yang

komprehensif dan strategis, baik dari sisi penerimaan maupun

pengeluaran, sebab akan sangat berdampak pada penciptaan kondisi

makro ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. Sejalan dengan fungsi

alokasi dan kondisi keterbatasan kemampuan keuangan daerah yang ada,

maka perlu diciptakan suatu sistem yang memungkinkan pemerintah

daerah menjadi lebih efisien, efektif dan akuntabel dalam merumuskan

kebijakan keuangannya.

Oleh karena itu asumsi pengeluaran daerah untuk belanja

langsung dan tidak langsung serta untuk pengeluaran pembiayaan hanya

bisa dipenuhi apabila asumsi penerimaan dari pendapatan dan

penerimaan pembiayaan terpenuhi pula.

III.1.1. Penerimaan Daerah

Dalam rangka meningkatkan kemandirian daerah, sudah saatnya digali

semua potensi sumber daya dan modal dasar daerah yang dimiliki. Untuk

itu perlu dilakukan identifikasi yang maksimal atas potensi sumber daya

Page 57: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 222

manusia, sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber daya

keuangan; untuk selanjutnya sumber daya tersebut dikembangkan menjadi

pendukung utama dari berbagai kegiatan yang akan menghasilkan nilai

tambah yang berdaya saing tinggi sehingga mampu mendukung

kemandirian daerah.

Pengelolaan penerimaan daerah dalam kurun waktu tahun

anggaran 2004-2008 mendasarkan pada 2 (dua) Undang-undang mengenai

keuangan daerah yaitu Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah dan Undang-

undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sebagai pengganti Undang-

undang Nomor 25 Tahun 1999.

Berdasarkan kedua perundangan tersebut, maka dasar-dasar

pendanaan pemerintah daerah ialah (1) penyelenggaraan urusan

pemerintah daerah dalam rangka desentralisasi dibiayai dari APBD (2)

pelimpahan dalam rangka pelaksanaan dekonsentrasi dan atau penugasan

dalam rangka pelaksanaan tugas pembantuan dari pemerintah kepada

pemerintah daerah diikuti dengan pemberian dana.

Sumber-sumber penerimaan daerah menurut Undang-Undang

Nomor 25 Tahun 1999 adalah (1) pendapatan asli daerah; (2) Dana

Perimbangan; (3) Pinjaman daerah; (4) lain-lain penerimaan yang sah.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 sumber penerimaan

daerah terdiri dari (1) Pendapatan Asli daerah (2) dana Perimbangan (3)

Lain-lain pendapatan. Pembiayan terdiri dari Penerimaan pembiayaan

yang terdiri dari SILPA, pinjaman daerah, dana cadangan daerah hasil

penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan.

Pengelolaan pendapatan asli daerah bertujuan untuk

mengoptimalkan keleluasaan daerah dalam menggali pendanaan otonomi

daerah sebagai wujud tanggungjawab daerah dalam melaksanakan

desentralisasi. PAD ini terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil

pengelolaan kekayaan pemerintah daerah yang dipisahkan dan lain-lain

pendapatan asli daerah yang sah.

Dana perimbangan adalah pendanaan daerah yang bersumber dari

APBN terdiri atas dana bagi hasil (DBH), dana alokasi umum (DAU), Dana

Alokasi Khusus (DAK). Dana Bagi hasil adalah dana yang bersumber dari

pendapatan APBN berupa penerimaan pajak dan sumber daya alam yang

Page 58: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 333

dibagihasilkan kepada daerah berdasarkan angka prosentase tertentu.

Dana Bagi Hasil yang bersumber dari pajak berasal dari

penerimaan pajak bumi dan bangunan, bea perolehan hak atas tanah dan

bangunan, pajak penghasilan (PPh pasal 25) dan pasal 29 wajib pajak

pribadi orang dalam negeri dan PPh pasal 21. Sedangkan sumber daya

alam berasal dari kehutanan, pertambangan umum, perikanan,

pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi dan pertambangan

panas bumi.

Dana Alokasi Umum adalah kebijakan keuangan pemerintah pusat

yang bertujuan untuk pemerataan keuangan antar daerah yang

dimaksudkan untuk mengurangi kesenjangan/ketimpangan kemampuan

keuangan antar daerah melalui penerapan formula dengan

mempertimbangkan kemampuan dan potensi daerah. DAU ditentukan

berdasarkan besar kecilnya celah fiskal (fiscal gap) suatu daerah yang

merupakan selisih antara kebutuhan daerah (fiscal need) dan potensi

daerah (fiscal capacity).

Dana alokasi khusus merupakan sumber pendanaan daerah

berasal dari APBN untuk membiayai kegiatan-kegiatan khusus yang

merupakan urusan daerah dan merupakan prioritas nasional. Khususnya

untuk membiayai kebutuhan sarana dan prasarana pelayanan dasar

masyarakat yang belum mencapai standar tertentu atau untuk mendorong

percepatan pembangunan daerah. Jumlah DAK didasarkan pada kriteria

umum, khusus dan teknis.

Upaya intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan daerah dalam

rangka peningkatan pendapatan daerah diarahkan pada seluruh

komponen PAD, sedangkan guna meningkatkan dana perimbangan,

diarahkan pada kegiatan intensifikasi penerimaan PBB. Kebijakan

pengelolaan penerimaan pembiayaan diarahkan pada pengelolaan dana

cadangan guna membiayai kegiatan yang membutuhkan dana relatif besar.

Tingkat penerimaan pajak dan retribusi daerah ditentukan oleh

kebijakan pendapatan dan efektifitas administrasi pendapatan. Kebijakan

pendapatan meliputi penetapan besarnya tarif, penentuan obyek,

pemberian keringanan, pengurangan, pembebasan dan penghapusan

piutang pajak serta retribusi. Sedangkan efektifitas administrasi

pendapatan meliputi efektifitas pendataan, penetapan, pemungutan pajak

dan retribusi.

Page 59: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 444

Intensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan asli daerah belum

dapat secara optimal dilakukan pendataan potensi pendapatan. Ke depan

akan dilakukan pendataan potensi pendapatan sekaligus sebagai dasar

penentuan target pendapatan.

III.1.2. Pengeluaran Daerah

Kebijakan otonomi daerah telah memberikan keleluasaan kepada

pemerintah daerah untuk mengelola keuangan daerah. Pelimpahan

kewenangan pengelolaan keuangan daerah lebih dititikberatkan kepada

kewenangan pengeluaran (expenditure assignment) dibandingkan

kewenangan penerimaan (revenue assignment) sehingga pemerintah

daerah diharapkan dapat mengalokasikan sumber-sumber keuangannya

secara lebih terarah, hemat, dan tepat sasaran sebagaimana amanat

otonomi daerah.

Pada hakikatnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

(APBD) merupakan salah satu alat untuk meningkatkan pelayanan publik

dan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan tujuan otonomi daerah yang

luas, nyata dan bertanggungjawab. Dengan demikian APBD harus benar-

benar dapat mencerminkan kebutuhan masyarakat dengan

memperhatikan potensi, permasalahan, dan keanekaragaman daerah,

sehingga dapat menghasilkan struktur anggaran yang sesuai harapan

bersama antara pemerintah dan masyarakat.

Agar misi dan strategi dapat dilaksanakan sesuai dengan arah

kebijakan anggaran daerah secara keseluruhan, maka perlu diperhatikan

bahwa APBD pada hakekatnya merupakan perwujudan amanah rakyat

kepada eksekutif dan legislatif untuk dikelola dalam rangka mencapai

tujuan, sebagaimana disebutkan di muka. Bertitik tolak pada hal tersebut,

maka APBD Kabupaten Magelang dilaksanakan dengan memperhatikan

beberapa prinsip, sebagai berikut:

a. Partisipasi Masyarakat

Hal ini mengandung makna bahwa pengambilan keputusan dalam

proses penyusunan dan penetapan APBD seoptimal mungkin

melibatkan partisipasi masyarakat.

b. Transparansi dan Akuntabilitas Anggaran.

APBD yang disusun disusun harus dapat menyajikan informasi secara

terbuka dan mudah diakses oleh masyarkat, meliputi tujuan, sasaran,

Page 60: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 555

sumber pendanaan pada setiap jenis/obyek belanja serta korelasi

antara besaran anggaran dengan manfaat dan hasil yang ingin dicapai

dari suatu kegiatan yang dianggarkan. Oleh karena itu, setiap

pengguna anggaran harus bertanggungjawab terhadap penggunaan

sumber daya yang dikelola untuk mencapai hasil yang ditetapkan.

c. Disiplin Anggaran.

Beberapa prinsip disiplin anggaran yang perlu diperhatikan antara

lain, bahwa: (1). Pendapatann yang direncanakan merupakan

perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap

sumber pendapatan, sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan

batas tertinggi pengeluaran belanja; (2). Penganggaran pengeluaran

harus didukung dengan adanya kepastian tersedianya penerimaan

dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan

yang belum tersedia atau tidak mencukupi kredit anggarannya dalam

APBD/Perubahan APBD; dan (3). Semua penerimaan dan pengeluaran

daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dianggarkan

dalam APBD dan dilakukan melalui rekening kas umum daerah.

d. Keadilan Anggaran.

Pajak daerah, retribusi daerah dan pungutan darah lainnya yang

dibebankan kepada masyarakat harus mempertimbangkan

kemampuan untuk membayar. Masyarakat yang memiliki kemampuan

pendapatan yang rendah secara proporsional diberi beban yang sama,

sedangkan masyarkat yang mempunyai kemampuan untuk membayar

lebih tinggi diberi beban yang tinggi pula. Untuk menyeimbangkan

kedua kebijakan tersebut, pemerintah daerah dapat melakukan

diskriminasi tarif secara rasional guna menghilangkan rasa

ketidakadilan. Selain itu, guna mengalokasikan belanja daerah harus

dipertimbangkan keadilan dan pemerataan agar dapat dinikmati oleh

seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi pemberian pelayanan.

e. Efisiensi dan Efektivitas Anggaran.

Dana yang tersedia harus dimanfaatkan sebaik mungkin untuk dapat

menghasilkan peningkatn pelayanan dan peningkatan kesejahteraan

masyarakat. Oleh karena itu, untuk dapat mengendalikan tingkat

efisiensi dan efektivitas anggaran, maka dalam perencanaan anggaran

perlu diperhatikan (1) penetapan secara jelas tujuan dan sasaran, hasil

dan manafaat, serta indikator kinerja yang ingin dicapai; (2) penetapan

Page 61: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 666

prioritas kegiatan dan perhitungan beban kerja, serta penetapan harga

satuan secara rasional.

f. Taat Azas

APBD sebagai kebijakan daerah yang ditetapkan dengan peraturan

daerah dalam penyusunannya tidak boleh bertentangan dengan

peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi, kepentingan umum

dan peraturan daerah lainnya.

Tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan

yang lebih tinggi, mengandung arti bahwa apabila pendapatan, belanja

dan pembiayaan yang dicantumkan dalam rancangan peraturan daerah

tersebut telah sesuai dengan ketentuan undang-undang, peraturan

pemerintah, peraturan presiden, keputusan presiden atau peraturan

/keputusan/surat edaran menteri yang diakui keberadaannya dan

mempunyai kekuatan hokum yang mengikat sepanjang diperintahkan

oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dimaksud

memcakup kebijakan yang berkaitan dengan keuangan Negara.

Tidak bertentangan dengan kepentingan umum mengandung arti

bahwa rancangan peraturan daerah tentang APBD diarahkan agar

mencerminkan keberpihakan pada kebutuhan dan kepentingan

masyarakat dan bukan membebani masyarakat. Peraturan daerah

tidak boleh menimbulkan diskriminasi yang dapat mengakibatkan

ketidakadilan, menghambat arus barang dan pertumbuhan ekonomi

masyarakat, pemborosan keuangan negara/daerah, memicu

ketidakpercayaan masyarakat kepada pemerintah dan mengganggu

stabilitas keamanan serta ketertiban masyarakat yang secara

keseluruhan mengganggu jalannya penyelenggaraan pemerintah di

daerah.

Tidak bertentangan dengan peraturan daerah lainnya

mengandung arti bahwa apabila kebijakan yang dituangkan dalam

peraturan daerah tentang APBD tersebut telah sesuai dengan

ketentuan peraturan daerah sebagai penjabaran lebih lanjut dari

peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi dengan

memperhatikan cirri khas masing-masing daerah. Sebagai

konsekuensinya bahwa rancangan peraturan daerah tersebut harus

sejalan dengan pengaturannya tentang pokok-pokok pengelolaan

keuangan daerah dan menghindari adanya tumpang tindih dengan

Page 62: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 777

peraturan daerah lainnya, seperti: peraturan daerah mengenai pajak

daerah, retribusi daerah dan sebagainya.

III.2. KERANGKA PENDANAAN

Kondisi kemampuan atau kapasitas keuangan Kabupaten Magelang

sangat menentukan dalam upaya menghasilkan kinerja pelaksanaan

pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat.

Jumlah APBD Kabupaten Magelang cenderung meningkat secara

signifikan, tahun 2004 sebesar Rp. 431.601.171.196,- dan terus

meningkat setiap tahun dan menjadi sebesar Rp. 838.835.082.799,- pada

tahun 2008. Rasio Pendapatan Asli Daerah (PAD) dibandingkan total

APBD, sebesar 10,12% pada tahun 2004 menjadi 9,68% pada tahun 2008.

Kedua data di atas menunjukkan semakin baiknya kemampuan keuangan

daerah untuk mendukung pembiayaan pembangunan.

II.2.1. Pendapatan Daerah

1. Kondisi Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan yang merupakan hak

pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran yang diakui sebagai

penambah nilai kekayaan bersih dalam periode tahun bersangkutan,

dimana merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat

dicapai untuk setiap sumber pendapatan. Sumber-sumber pendapatan

daerah meliputi pendapatan asli daerah (PAD), dana perimbangan,

lain-lain pendapatan daerah dan pinjaman daerah.

Selama 5 (lima) tahun terakhir pendapatan daerah Kabupaten

Magelang cenderung menunjukkan peningkatan, dimana pendapatan

daerah pada tahun 2004 sebesar Rp. 431.601.171.196,- dan terus

meningkat setiap tahun dan menjadi sebesar Rp. 838.835.082.799,-

pada tahun 2008.

Meski demikian, walaupun belanja daerah maupun pendapatan

daerah semakin meningkat, terjadinya defisit APBD sebagaimana yang

dialami oleh banyak daerah masih sangat mungkin berpotensi terjadi

di Kabupaten Magelang. Untuk itu perlu dirumuskan beberapa

kebijakan umum pembiayaan yang akan menjadi panduan bagi

Pemerintah Kabupaten Magelang.

Kondisi selengkapnya pendapatan daerah Kabupaten Magelang

selama tahun 2004-2008 tersebut dapat dilihat pada tabel 3.1.

Page 63: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 888

Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2004 pendapatan daerah

Kabupaten Magelang didominasi oleh Dana Perimbangan yaitu

sebesar 84,28%, disusul Pendapatan Asli Daerah sebesar 10,12% dan

Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar 5,60%. Pada tahun

2008 Dana Perimbangan yang berasal dari pemerintah pusat masih

mendominasi walaupun sedikit menurun yaitu sebesar 86,88%

kemudian disusul Pendapatan Asli Daerah sebesar 9,68% dan Lain-

Lain Pendapatan Daerah yang Sah sebesar 3,44%.

Tabel 3.1. Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Magelang 2004-2008

No. Uraian 2004 2005 2006 2007 2008 A. PENDAPATAN ASLI DAERAH 43.687.037.217 52.858.629.918 62.226.400.207 70.074.706.177 81.203.386.278

1. Pajak Daerah 18.837.523.288 18.779.422.453 16.181.110.505 20.164.064.465 25.207.007.000

2. Retribusi Daerah 17.542.208.378 20.806.731.195 25.225.096.807 27.668.383.051 33.625.363.569

3. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan

2.716.829.456 6.286.698.361 5.447.828.156 5.921.950.901 7.510.587.744

4. Lain-lain PAD yang Sah 4.590.476.095 6.985.777.909 15.372.364.739 16.320.307.760 14.862.427.332

B. DANA PERIMBANGAN 363.733.971.993 382.938.169.125 564.927.818.094 634.337.010.050 649.547.310.731

1. Dana Bagi Hasil 24.410.820.993 24.997.169.125 29.902.818.094 37.162.010.050 42.891.524.731

2. Dana Alokasi Umum 327.823.151.000 345.991.000.000 502.945.000.000 548.521.000.000 588.001.786.000

3. Dana Alokasi Khusus 11.500.000.000 11.950.000.000 32.080.000.000 48.654.000.000 48.654.000.000

C. LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH

24.180.161.986 22.131.557.085 36.241.868.019 60.007.866.746 78.084.385.790

1. Hibah 10.000.000.000 -

2. Dana Darurat 2.500.000.000

3. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

14.922.676.986 18.037.647.085 25.310.310.019 26.955.633.666 34.443.333.452

4. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

3.960.000.000 14.770.329.600

5. Bantuan Keuangan dari Provinsi

3.257.485.000 4.093.910.000 10.931.558.000 19.092.233.080

6. Pendapatan Lainnya 6.000.000.000 26.370.722.738

JUMLAH 431.601.171.196 457.928.356.128 663.396.086.320 764.419.582.973 838.835.082.799

Sumber: DPPKAD Kabupaten Magelang.

2. Kebijakan Pendapatan Daerah

Era otonomi daerah dan desentralisasi fiskal berimplikasi pada

bertambahnya kewenangan daerah. Untuk melaksanakan kewenangan

tersebut diperlukan pendanaan yang mencukupi. Sesuai dengan

hakekat otonomi, secara bertahap daerah dituntut untuk

mengupayakan kemandirian fiskal. Salah satu indikator kemandirian

daerah otonomi adalah kemampuan untuk membiayai diri sendiri,

sehingga otonomi tidak hanya berarti memiliki wilayah tetapi juga

pengelolaan keuangan dan kewenangan-kewenangan yang bersifat

pokok.

Berdasarkan pada realisasi pendapatan daerah selama 5 (lima)

Page 64: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 999

tahun terakhir maka pendapatan daerah Kabupaten Magelang tahun

2009-2014 diperkirakan akan tampak seperti dalam tabel 3.2.

Formulasi kebijakan dalam mendukung pengelolaan anggaran

pendapatan daerah diarahkan pada usaha optimalisasi potensi PAD

dan penerimaan daerah lainnya. Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Magelang tahun 2009-2015 diproyeksikan mengalami kenaikan rata-

rata sebesar sebagai berikut: 13% tahun 2010, 7% tahun 2011, 7,5%

tahun 2012, 8% tahun 2013, 8,5% tahun 2014 dan 9% pada tahun

2015. Untuk dana perimbangan diproyeksikan ada kenaikan sebesar

1,2%. Sedangkan untuk Dana Alokasi Umum diproyeksikan setiap

tahun meningkat sebesar 1,4%.

Tabel 3.2.: Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Magelang 2009-2015

No Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

A. PENDAPATAN ASLI DAERAH 69.716.027.680 78.651.453.672 84.157.055.429 90.468.834.586 97.706.341.353 106.011.380.368 115.552.404.601

1 Pajak Daerah 20.403.855.000 21.722.490.024 23.243.064.326 24.986.294.150 26.985.197.682 29.278.939.485 31.914.044.039

2 Retribusi Daerah 31.701.814.507 34.683.635.350 37.111.489.825 39.894.851.561 43.086.439.686 46.748.787.060 50.956.177.895

3Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan8.119.414.173 7.112.885.298 7.610.787.269 8.181.596.314 8.836.124.019 9.587.194.561 10.450.042.071

4 Lain-lain PAD yang Sah 9.490.944.000 15.132.443.000 16.191.714.010 17.406.092.561 18.798.579.966 20.396.459.263 22.232.140.596

B. DANA PERIMBANGAN 715.501.958.279 751.954.815.675 761.069.409.494 770.311.607.627 779.683.196.534 789.185.987.686 798.821.817.913

1 Dana Bagi Hasil /Bukan Pajak 38.412.133.279 46.520.604.675 47.171.893.140 47.832.299.644 48.501.951.839 49.180.979.165 49.869.512.874

2 Dana Alokasi Umum 596.437.825.000 604.521.811.000 612.985.116.354 621.566.907.983 630.268.844.695 639.092.608.520 648.039.905.040

3 Dana Alokasi Khusus 80.652.000.000 100.912.400.000 100.912.400.000 100.912.400.000 100.912.400.000 100.912.400.000 100.912.400.000

C.LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG

SAH53.483.284.500 55.430.947.500 58.876.408.940 60.601.840.574 62.327.272.208 64.052.703.841 65.851.466.319

1 Hibah 2.530.000.000

2 Dana Darurat

3 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 34.514.034.500 34.514.034.500 37.959.495.940 39.684.927.574 41.410.359.208 43.135.790.841 44.934.553.319

4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

5 Bantuan Keuangan dari Provinsi 16.439.250.000 20.916.913.000 20.916.913.000 20.916.913.000 20.916.913.000 20.916.913.000 20.916.913.000

6 Lain-lain Pendapatan yang Sah

RINGKASAN PENDAPATAN 838.701.270.459 886.037.216.847 904.102.873.863 921.382.282.788 939.716.810.095 959.250.071.895 980.225.688.834

Sumber: Diolah dari APBD Kabupaten Magelang, 2004-2008.

Proyeksi pendapatan daerah ini – termasuk PAD – bersifat

indikatif atau sementara sehingga masih sangat mungkin untuk

Page 65: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 111000

mengalami perubahan disesuaikan dengan perkembangan kondisi dan

kebijakan yang ada.

Kebijakan pengembangan pendapatan daerah yang akan

dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan (2009-2014) diarahkan

pada:

a. Perluasan basis sasaran pajak dan retribusi daerah (ekstensifikasi)

dengan prinsip nondiskriminasi dan melindungi usaha mikro,

kecil, dan menengah (UMKM), didukung dengan perbaikan

manajemen perpajakan berbasis profesionalisme SDM,

penyederhanaan sistem dan prosedur pemungutan, peningkatan

kualitas pelayanan publik.

b. Peningkatan investasi melalui penciptaan iklim usaha yang

kondusif, melalui optimalisasi pemanfaatan aset-aset daerah yang

potensial, peningkatan efektivitas pengelolaan Perusda, penerapan

sistem incentive and disincentive sesuai prinsip tata pemerintahan

yang baik.

c. Peningkatan koordinasi dan konsultasi yang intensif dengan

Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam peningkatan, pengelolaan,

dan pemanfaatan DAU, DAK, pendapatan Bagi Hasil Pajak.

II.2.2. Belanja Daerah

1. Kondisi Belanja Daerah

Belanja daerah meliputi semua pengeluaran dari rekening kas umum

daerah yang mengurangi ekuitas dana, merupakan kewajiban daerah

dalam satu tahun anggaran dan tidak akan diperoleh pembayarannya

kembali oleh daerah. Belanja daerah dirinci menurut urusan

pemerintahan daerah, organisasi, program, kegiatan, kelompok, jenis,

obyek dan rincian obyek belanja. Belanja daerah dipergunakan dalam

rangka mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi

kewenangan daerah yang terdiri dari urusan wajib, urusan pilihan dan

urusan yang penanganannya dalam bagian atau bidang tertentu yang

dapat dilaksanakan bersama antara pemerintah dan pemerintah

daerah atau antar pemerintah daerah yang ditetapkan dengan

ketentuan perundang-undangan.

Belanja daerah harus mencerminkan strategi pengeluaran yang

rasional baik kuantitatif maupun kualitatif, sehingga akan terlihat

Page 66: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 111111

adanya pertanggungjawaban atas pungutan sumber-sumber

pendapatan daerah oleh Pemerintah Daerah serta hubungan timbal

balik antara pungutan pendapatan dan pelayanan kepada masyarakat.

Hal ini dikandung maksud untuk meningkatkan akuntabilitas

perencanaan anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi

alokasi anggaran daerah. Belanja daerah diarahkan kepada upaya

untuk meningkatkan proporsi belanja yang berpihak kepada

kepentingan masyarakat. Disamping itu belanja daerah harus

memperhatikan antara urgensi kebutuhan dan kemampuan keuangan

daerah.

Selama 5 (lima) tahun terakhir belanja daerah Kabupaten

Magelang cenderung terus meningkat, dimana belanja daerah pada

tahun 2004 sebesar Rp. 431.601.171.196,- dan terus meningkat setiap

tahun menjadi sebesar Rp. 838.835.082.799,- pada tahun 2008.

Kondisi selengkapnya belanja daerah Kabupaten Magelang selama

tahun 2004-2008 tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.3. Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Magelang 2004-2008

No. Uraian 2004 2005 2006 2007 2008

1. BELANJA TIDAK LANGSUNG

299.839.019.685 313.446.526.336 392.748.659.264 452.251.422.301 574.669.542.366

a. Belanja Pegawai 271.395.917.807 274.089.420.925 335.797.978.625 378.276.148.984 480.928.957.850

b. Belanja Bunga*

144.837.937

133.438.931

121.404.247 76.797.483 115.341.553

c. Belanja Subsidi

25.287.500

d. Belanja Hibah

21.689.966.483

e. Belanja Bantuan Sosial 3.417.701.950 3.645.284.880

f. Belanja Bagi Hasil Kepada Prov/Kab/Kota&Desa

157.138.000

g. Belanja Bantuan Keuangan kpd Pemerintahan Desa

26.742.546.941 35.728.453.689 54.615.429.292 69.213.751.384 67.284.627.100

h. Belanja Tak Terduga 1.555.717.000 3.495.212.791 2.213.847.100 1.267.022.500 822.939.000

2. BELANJA LANGSUNG 117.793.207.469 127.549.242.543 229.811.775.113 282.652.176.765 278.973.661.153

a. Belanja Pegawai 11.759.902.170 7.354.808.618 9.459.938.402 22.049.401.401 19.137.357.475

b. Belanja Barang dan Jasa 59.888.028.242 72.043.390.744 97.274.936.089 132.391.966.517 138.026.703.678

c. Belanja Modal 46.145.277.057 48.151.043.181 122.955.496.375 128.210.808.847 121.809.600.000

JUMLAH 417.632.227.154 440.995.768.879 622.439.030.130 734.903.599.066 853.643.203.519

Sumber: DPPKAD Kabupaten Magelang

Belanja daerah Kabupaten Magelang selama tahun 2004-2008

masih didominasi oleh belanja tidak langsung rata-rata sebesar

66,95% per tahun kemudian diikuti oleh belanja langsung rata-rata

sebesar 33,04% per tahun.

Page 67: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 111222

2. Kebijakan Belanja Daerah

Formulasi kebijakan belanja daerah diarahkan pada efisiensi dan

efektifitas skala prioritas dan program strategis pembangunan daerah

Kabupaten Magelang, dimana pada level kebijakan anggaran belanja

daerah dicerminkan pada proyeksi belanja daerah yang diharapkan

mampu menjawab kebutuhan percepatan pembangunan. Berdasarkan

pada realisasi belanja daerah selama 5 (lima) tahun terakhir maka

belanja daerah Kabupaten Magelang tahun 2009-2014 diperkirakan

akan tampak seperti dalam tabel 3.4.

Tabel 3.4. Proyeksi Belanja Daerah Kabupaten Magelang 2009-2014

No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

A. BELANJA TIDAK LANGSUNG 672.792.043.213 796.293.976.082 854.762.775.625 892.594.940.315 965.374.301.972 974.202.183.244 1.017.456.020.609

1 Belanja Pegawai 567.542.637.013 623.933.177.582 678.945.332.840 712.892.599.482 748.537.229.456 785.964.090.929 825.262.295.476

2 Belanja Bunga 60.000.000 - - - - - -

3 Belanja Subsidi 46.000.000

4 Belanja Hibah 15.752.240.500 90.865.577.000 90.865.577.000 90.865.577.000 123.865.577.000 90.865.577.000 90.865.577.000

5 Belanja Bantuan Sosial 26.116.500.000 14.112.000.000 14.041.440.000 13.971.232.800 13.901.376.636 13.831.696.753 13762410404

6Belanja Bagi Hasil Kepada

Prov/Kab/Kota& Desa633.410.500 633.410.500 665.081.025 698.335.076 733.251.830 769.914.422 808.410.143,10

7Belanja Bantuan Keuangan

kpd Pemerintahan Desa61.187.255.200 65.203.811.000 68.745.344.760 72.667.195.957 76.836.867.050 81.270.904.140 85.257.327.586

8 Belanja Tak Terduga 1.500.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000 1.500.000.000

B. BELANJA LANGSUNG 236.599.715.765 221.531.094.368 320.722.993.942 320.830.869.097 316.637.789.038 317.092.016.433 343.243.783.303

JUMLAH 909.391.758.978 1.017.825.070.450 1.175.485.769.567 1.213.425.809.412 1.282.012.091.010 1.291.294.199.677 1.360.699.803.912

Sumber: Diolah dari APBD Kabupaten Magelang Tahun 2004-2008

Kebijakan pengembangan belanja daerah yang akan

dilaksanakan selama 5 (lima) tahun kedepan (2009-2014) diarahkan

pada:

a. Optimalisasi pemanfaatan anggaran yang tersedia untuk

peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat yang

berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

b. Peningkatan kesesuaian alokasi anggaran dengan prioritas

pembangunan daerah, melalui peningkatan efektivitas

pelaksanaan tugas dan fungsi (tupoksi) SKPD dalam

melaksanakan kewajiban daerah sesuai urusan yang ditangani.

c. Penetapan dan penerapan tolok ukur (indikator) dan target

capaian pada setiap program/kegiatan pembangunan daerah

sesuai dengan alokasi belanja berbasis anggaran kinerja.

d. Peningkatan akses informasi tentang belanja daerah oleh

Page 68: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 111333

masyarakat; peningkatan akuntabilitas belanja dari aspek

administrasi keuangan, yang meliputi masukan, proses,

keluaran, dan hasil.

e. Peningkatan rasionalitas alokasi besarnya plafon anggaran

belanja daerah sesuai dengan kondisi kemampuan keuangan

daerah dan prioritas kebutuhan daerah serta pertimbangan

kinerja.

II.2.3. Pembiayaan Daerah

1. Kondisi Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah meliputi semua transaksi keuangan untuk

menutup defisit atau untuk memanfaatkan surplus, yang dirinci

menurut urusan pemerintahan daerah, organisasi, kelompok, jenis,

obyek dan rincian obyek pembiayaan. Pembiayaan daerah terdiri dari

penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

Pengelolaan pembiayaan daerah diarahkan pada kebutuhan

percepatan pembangunan dengan mempertimbangkan kekuatan

APBD. Struktur pembiayaan daerah yang terdiri dari penerimaan

pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan memungkinkan untuk

terjadi kinerja anggaran defisit atau surplus. Apabila performance

budgeting memperlihatkan terjadinya defisit anggaran, maka harus

dikreasi jenis penerimaan daerah yang akan dijadikan pilihan untuk

menutup defisit. Sebaliknya apabila terjadi surplus anggaran, maka

harus dirumuskan jenis pengeluaran daerah yang akan dijadikan

pilihan untuk prioritas distribusi dan alokasi surplus anggaran.

Tabel 3.5.: Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Magelang 2004-2008

No. Uraian 2004 2005 2006 2007 2008 1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 49.375.556.494 60.144.954.839 71.891.064.991 112.012.217.926 141.852.220.350

a. SiLPA 49.375.556.494 53.754.237.839 59.216.008.611 103.942.544.998 120.353.289.196

b. Pencairan dana cadangan 6.190.717.000 12.093.882.780 13.000.000.000

c. Hasil penjualan kekayaan Daerah yang dipisahkan

d. Penerimaan pinjaman daerah

e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman

200.000.000 350.000.000 3.619.737.418 4.340.262.582

f. Penerimaan piutang daerah 231.173.600 4.449.935.510 4.158.668.572

2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 9.590.262.697 17.861.533.477 8.905.576.183 21.214.912.637 8.709.344.706

a. Pembentukan dana cadangan 6.190.717.000 12.093.882.780 13.000.000.000

b. Penyertaan modal (Investasi) daerah

2.000.000.000 5.668.105.000 7.336.093.933 4.096.737.418 1.115.262.582

c. Pembayaran pokok utang 99.545.697 99.545.697 128.482.250 1.884.425.219 4.112.932.124

d. Pemberian pinjaman daerah 1.300.000.000 1.441.000.000 2.233.750.000 3.481.150.000

PEMBIAYAAN NETTO 39.785.293.797 42.283.421.362 62.985.488.808 90.797.305.289 133.142.875.644

Sumber: DPPKAD Kabupaten Magelang

Page 69: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 111444

Pembiayaan daerah Kabupaten Magelang selama tahun 2004-

2008 masih didominasi oleh penerimaan pembiayaan SILPA sebesar

92,79%, kemudian diikuti oleh pengeluaran pembiayaan yang

didominasi oleh pembentukan dana cadangan sebesar 61,27%.

2. Kebijakan Pembiayaan Daerah

Prinsip pengelolaan keuangan daerah adalah mencapai keseimbangan

antara pendapatan dan belanja daerah, sehingga defisit anggaran

diupayakan dapat digunakan untuk meminimalkannya. Jika

pembiayaan diperlukan untuk menutup defisit anggaran bisa digali

dari pinjaman daerah namun jumlah defisit tidak melebihi 3% dari

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Selain itu, pinjaman daerah

tidak melebihi dari kemampuan daerah untuk mengembalikan

pinjaman yang tercermin dari besaran Rasio Kemampuan Membayar

Kembali Pinjaman atau Debt Service Coverage Ratio (DSCR) minimal

sebesar 2,5. Sehubungan dengan hal tersebut maka diberikan

kesempatan pada daerah untuk menerbitkan obligasi daerah, maka

perlu dipelajari dan disiapkan baik perangkat keras maupun

perangkat lunaknya sebagai salah satu alternatif mendapatkan

pembiayaan daerah.

Melihat perkembangan pembiayaan netto daerah selama 5

(lima) tahun terakhir (2004–2008), maka diperkirakan pembiayaan

daerah tersebut akan meningkat pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp.

332.044.127.782.682,- tampak seperti dalam tabel 3.6.

Tabel 3.6: Proyeksi Pembiayaan Daerah Kabupaten Magelang 2009-2014

No. Uraian 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 123.597.479.772 136.864.443.103 289.914.895.704 310.461.526.625 351.810.280.915 340.060.985.534 385.474.115.078

a. SILPA 118.334.745.349 132.154.443.103 284.914.895.704 305.461.526.625 313.810.280.915 335.060.985.534 380.474.115.078

b. Pencairan dana cadangan - 33.000.000.000

c. Hasil penjualan kekayaan

Daerah yang dipisahkan

d. Penerimaan pinjaman daerah

dan oblikasi daerah

2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000

e. Penerimaan kembali

pemberian pinjaman

2.500.000.000 2.460.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000

f. Penerimaan piutang daerah 210.000.000 2.250.000.000

g. Penerimaan Kembali

Pembayaran Pajak

52.734.423

2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN 9.237.872.608 5.710.000.000 18.532.000.000 18.418.000.000 9.515.000.000 8.016.857.752 5.000.000.000

a. Pembentukan dana cadangan 9.000.000.000 9.000.000.000

b. Penyertaan modal (Investasi)

daerah

3.650.000.000 3.500.000.000 4.532.000.000 4.418.000.000 4.515.000.000 3.016.857.752

c. Pembayaran pokok utang 3.087.872.608 2.250.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000

d. Pemberian pinjaman daerah 2.500.000.000 3.460.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000 2.500.000.000

e. Pembayaran Pengembalian

Pajak

52.734.423

PEMBIAYAAN NETTO 114.359.607.164 131.154.443.103 271.382.895.704 292.043.526.625 342.295.280.915 332.044.127.782 380.474.115.078

Sisa Lebih Pembiayaan

Anggaran Tahun Berkenaan

43.676.384.222 0 - - - - (0)

Page 70: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 111555

Sumber: Diolah dari APBD Kabupaten Magelang, 2004-2008.

Formulasi kebijakan pengelolaan pembiayaan daerah

didasarkan pada penerimaan pembiayaan dan pengeluaran

pembiayaan daerah atas dasar kemampuan APBD. Pembiayaan daerah

terdiri dari penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan.

Berdasarkan PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah yang merupakan pelaksanaan UU Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintah Daerah dan UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah

Daerah, Penerimaan pembiayaan mencakup :

a. SILPA tahun anggaran sebelumnya;

SILPA tahun anggaran sebelumnya mencakup sisa dana untuk

mendanai kegiatan lanjutan, uang pihak ketiga yang belum

diselesaikan, pelampauan target pendapatan daerah, penerimaan

dan pengeluaran lainnya yang belum diselesaikan melalui kas

daerah sampai dengan akhir tahun anggaran sebelumnya.

b. Pencairan dana cadangan;

c. Hasil Penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan;

Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan dapat berupa

hasil penjualan perusahaan milik daerah/BUMD dan penjualan

aset milik pemerintah daerah, atau hasil divestasi penyertaan

modal pemerinatah daerah.

d. Penerimaan pinjaman;

Termasuk dalam penerimaan pinjaman daerah adalah penerbitan

obligasi daerah yang akan direalisasikan pada tahun anggaran

berkenaan.

e. Penerimaan kembali pemberian pinjaman.

Sedangkan pengeluaran pembiayaan mencakup:

a. Pembentukan dana cadangan;

b. Penyertaan modal pemerintah daerah;

c. Pembayaran pokokhutang; dan

d. Pemberian pinjaman.

Pembiayaan neto merupakan selisih lebih penerimaan pembiayaan

terhadap pengeluaran pembiayaan. Jumlah pembiayaan neto harus

dapat menutup defisit anggaran.

Page 71: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: GGG aaa mmm bbb aaa rrraaa nnn PPP eee nnn gggeee lll ooo lllaaa aaa nnn KKK eee uuu aaa nnn gggaaa nnn DDD aaa eee rrraaa hhh ddd aaa nnn KKK eee rrraaa nnn gggkkk aaa PPP eee nnn ddd aaa nnn aaa aaa nnn

IIIIIIIII ... 111666

Adapun kebijakan yang ditetapkan dalam menyertai

Pembiayaan Daerah yang dapat ditempuh adalah:

a. Optimalisasi sumber penerimaan pembiayaan yang paling

mungkin dapat dilakukan secara cepat, yaitu dari Sisa Lebih

Perhitungan Anggarn tahun Lalu. Alternatif penerimaan

pembiayaan yang bisa dikembangkan, seperti: pinjaman daerah,

penerbitan surat obligasi dan penjualan aset, baik yang akan

dipergunakan untuk penyertaan modal, ataupun program

pengeluaran pembiayaan lainnya yang timbul sebagai akibat dari

pengembangan alternatif penerimaan pembiayaan.

Namun demikian kedepan belum ada rencana untuk melakukan

pinjaman daerah ataupun menerbitkan obligasi daerah, sehingga

diharapkan penerimaan pembiayaan selain dari SILPA juga dari

pencairan dana cadangan yang akan dibentuk, penerimaan

kembali pemberian pinjaman, dan penerimaan piutang daerah.

b. Prioritas pengeluaran pembiayaan adalah untuk penyertaan

modal pemerintah daerah kepada BUMD yang berorientasi

keuntungan dan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan

kepada masyarakat. Penyertaan modal tersebut diharapkan dapat

memberikan peningkatan kontribusi terhadap pendapatan

daerah sekaligus peningkatan kinerja BUMD yang mendapat

tambahan modal dalam melayani masyarakat. Diamping itu

dalam rangka menghadapi Pemilu Kepala Daerah perlu

diprioritaskan pula pembentukan dana cadangan. Pengeluaran

lainnya adalah untuk pemberian pinjaman daerah kepada

lembaga/ masyarakat. Sedangakan untuk utang pemerintah

daerah sudah dapat terselesaikan.

Page 72: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: AAA nnn aaa lll iii sss iii sss III sss uuu SSS ttt rrraaa ttt eee ggg iii sss IIIVVV...111

BBBAAABBB IIIVVV... AAANNNAAALLLIIISSSIIISSS IIISSSUUU---IIISSSUUU SSSTTTRRRAAATTTEEEGGGIIISSS

IV.1. ANALISIS LINGKUNGAN STRATEGIS DAERAH

Analisis lingkungan strategis daerah disusun untuk mendukung

perumusan visi dan misi pembangunan daerah. Analisis ini dibangun

melalui proses penapisan terhadap faktor-faktor lingkungan strategis

daerah (environmental scanning). Faktor lingkungan strategis terbagi dua,

yaitu: faktor internal yang bersifat saat ini (present condition) dan

cenderung mudah dikontrol (controlable) dan faktor eksternal yang

bersifat masa depan (future condition) dan cenderung sulit dikontrol

(uncontrolable).

IV.1.1. Faktor Internal

Faktor internal dari lingkungan strategis Kabupaten Magelang dalam

lima tahun yang akan datang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strength)

a. Jumlah sumber daya manusia yang cukup memadai,

b. Tersedianya lembaga pendidikan dan pelatihan, baik formal maupun informal,

c. Setting masyarakat yang religius dan harmonis antar berbagai golongan,

d. Tersedianya kebijakan Pemerintah Daerah (regulasi) untuk mengoptimalkan dimensi-dimensi otonomi daerah,

e. Sumber-sumber pendapatan asli daerah yang cukup potensial dan prospektif dikembangkan,

f. Tersedianya komoditi unggulan daerah yang ditopang dengan jumlah koperasi dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang cukup besar dan tersebar,

g. Letak Kabupaten Magelang yang strategis di Jawa Tengah bagian tengah, yang didukung jaringan transportasi yang memadai dan mudah diakses dari berbagai arah

h. Pengelolaan dan pelaksanaan berbagai program-program pemerintah yang pro publik (seperti program pendidikan, kesehatan, kependudukan, dan lain-lain),

i. Sumber daya alam dan lingkungan hidup yang potensial untuk usaha ekonomi produktif.

2. Kelemahan (Weakness)

a. Kurangnya kualitas sumber daya manusia (profesionalisme, pengetahuan, dan ketrampilan),

Page 73: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: AAA nnn aaa lll iii sss iii sss III sss uuu SSS ttt rrraaa ttt eee ggg iii sss IIIVVV...222

b. Masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat, dari sisi ekonomi (daya beli) maupun non ekonomi (pendidikan, kesehatan),

c. Masih kurang optimalnya kapasitas pemerintahan daerah, seperti dari sisi aparatur, kelembagaan, pelayanan, pengawasan, sistem data dan informasi daerah, serta penegakan hukum,

d. Lemahnya kemampuan keuangan daerah, akibat belum optimalnya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah,

e. Masih rendahnya produktivitas dan mutu hasil-hasil produksi sektor unggulan daerah (pertanian, pariwisata, dan industri kecil/menengah),

f. Terbatasnya permodalan, teknologi, informasi pasar, lokasi usaha, jaringan usaha dan kemitraan usaha,

g. Masih rendahnya kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana (infrastruktur) daerah, baik untuk pelayanan dasar maupun penunjang,

h. Rendahnya kemandirian dan kualitas pelaksana dan sasaran program pemerintah

i. Masih tingginya kerusakan lingkungan hidup dan belum terlembaganya mekanisme penanganan kejadian bencana.

IV.1.2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal dari lingkungan strategis Kabupaten Magelang dalam

lima tahun yang akan datang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Peluang (Opportunity)

a. Peningkatan aktivitas dan intensitas perekonomian masyarakat sejalan semakin membaiknya perekonomian global,

b. Peningkatan kebutuhan masyarakat akan lapangan kerja,

c. Kondusifnya kehidupan keberagamaan dan demokrasi,

d. Adanya penyerahan berbagai urusan pemerintahan dari Pusat kepada Daerah, yang seyogianya diikuti dengan peningkatan kinerja pemerintah daerah,

e. Berkembangnya partisipasi swasta dan masyarakat dalam penyelenggaraan berbagai pelayanan publik (pendidikan dan kesehatan, dan perekonomian),

f. Tersedianya pasar bagi produk unggulan daerah, baik di tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional.

g. Potensi pengembangan kemitraan usaha antara koperasi dan UMKM dengan pengusaha besar/BUMN/BUMD,

h. Peningkatan kebutuhan masyarakat akan sarana dan prasarana publik sebagai penunjang pembangunan,

i. Makin melembaga dan membudayanya berbagai program inovasi berbasis pemberdayaan,

j. Berkembangnya kepedulian atas penanganan lingkungan hidup dan sumber daya alam, termasuk kepatuhan pembangunan keruangan dan antisipasi pada kejadian bencana alam.

Page 74: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: AAA nnn aaa lll iii sss iii sss III sss uuu SSS ttt rrraaa ttt eee ggg iii sss IIIVVV...333

2. Tantangan (Threat)

a. Terjadinya krisis multidimensional yang berakibat pada penurunan daya beli masyarakat,

b. Besarnya pengaruh negatif dari luar yang mengganggu tatanan norma, nilai, dan budaya,

c. Belum semua peraturan-peraturan tentang otonomi daerah bersifat operasional, sehingga dapat berakibat munculnya ketidakpastian hukum di daerah,

d. Cukup banyaknya aset Pemerintah Daerah yang belum dimanfaatkan, pada sisi lain masih rendahnya kesadaran masyarakat dalam membayar pajak dan retribusi,

e. Rendahnya kemampuan bersaing dalam mutu penyelenggaraan pelayanan publik (pendidikan dan kesehatan) dan produk unggulan daerah,

f. Desakan untuk mempercepat proses dan meratakan pembangunan diberbagai pelosok wilayah,

g. Semakin besarnya pengaruh budaya global yang menekankan pentingnya partisipasi dan akuntabilitas,

h. Adanya degradasi kualitas lingkungan hidup.

IV.2. ISU-ISU STRATEGIS DAERAH

Berdasarkan hasil analisis lingkungan strategis daerah, selanjutnya

dirumuskan isu-isu strategis yang dihadapi Kabupaten Magelang dalam

lima tahun yang akan datang.

IV.2.1. Isu-isu Strategis Daerah Kelompok Kekuatan-Peluang

1. Penggunaan sumber daya manusia yang melimpah dalam rangka pengembangan perekonomian daerah.

2. Pemanfaatan ketersediaan berbagai lembaga pendidikan untuk penyiapan sumber daya manusia berkualitas yang siap kerja.

3. Pengembangan kehidupan masyarakat yang religius dan demokratis untuk menjaga kondusifitas pembangunan daerah dan mengeliminir pengaruh negatif globalisasi.

4. Optimalisasi urusan pemerintahan daerah yang ditujukan untuk pengembangan kapasitas dan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

5. Pemanfaatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah melalui peningkatan kinerja pelayanan publik.

6. Pengembangan komoditi unggulan berbasis pada ekonomi rakyat yang diarahkan untuk memperluas daya saing dan peluang pasar.

7. Pengembangan perekonomian kerakyatan berbasis pada kemitraan usaha.

8. Optimalisasi pelaksanaan berbagai program pembangunan dengan memanfaatan ketersediaan inovasi/teknologi dan pemberdayaan.

Page 75: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: AAA nnn aaa lll iii sss iii sss III sss uuu SSS ttt rrraaa ttt eee ggg iii sss IIIVVV...444

9. Pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah secara arif dan bijaksana dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan mematuhi peraturan tata ruang.

IV.2.2. Isu-isu Strategis Daerah Kelompok Kekuatan-Tantangan

1. Pengembangan kebijakan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan penggalian sumber-sumber pendapatan dan aset daerah.

2. Pengembangan pemerintahan yang responsif, responsibel, dan akuntabel menuju pemerintah daerah yang berkapasitas.

3. Pemanfaatan potensi komoditi unggulan daerah melalui pengembangan kemampuan pelaku usaha.

4. Pemanfaatan ketersediaan jaringan dan akses transportasi untuk percepatan dan pemerataan pembangunan.

5. Penyelenggaraan berbagai program pemerintah melalui pelibatan aktif stakeholders.

6. Pemanfaatan sumber daya alam yang melimpah dengan tetap mengantisipasi terjadinya kerusakan lingkungan hidup.

IV.2.3. Isu-isu Strategis Daerah Kelompok Kelemahan-Peluang

1. Peningkatan profesionalisme, pengetahuan, dan ketrampilan untuk memenuhi kebutuhan pasar kerja.

2. Perbaikan tingkat kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan aktivitas dan intensitas perekonomian daerah.

3. Peningkatan kualitas produktivitas dan mutu produksi sektor unggulan untuk memanfaatkan peluang pasar yang potensial.

4. Masih terbatasnya kemampuan koperasi dan UMKM diatasi dengan pengembangan kemitraan usaha.

5. Rendahnya efektivitas pelaksanaan program diatasi dengan optimalisasi pengembangan inovasi dan pemberdayaan masyarakat.

6. Masih terjadinya kerusakan lingkungan hidup diatasi dengan peningkatan kepedulian kelestarian lingkungan hidup dan kepatuhan pada penataan ruang.

IV.2.4. Isu-isu Strategis Daerah Kelompok Kelemahan-Tantangan

1. Peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat.

2. Lemahnya kemampuan keuangan daerah diatasi dengan pemanfaatan aset pemerintah daerah.

3. Keterbatasan infrastruktur diatasi dengan percepatan pembangunan dan pemerataan hasil-hasil pembangunan.

4. Rendahnya kualitas pelaksana pembangunan diatasi dengan meningkatkan partisipasi non pemerintah dalam pembangunan.

IV.2.5. Isu Strategis Utama Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014

Berdasarkan pada keempat kelompok isu strategis di atas, maka dapat

dirumuskan isu-isu strategis utama pembangunan daerah kabupaten

Page 76: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: AAA nnn aaa lll iii sss iii sss III sss uuu SSS ttt rrraaa ttt eee ggg iii sss IIIVVV...555

Magelang yang masih akan dihadapi selama lima tahun yang akan

datang (2009-2014), yaitu:

1. Secara kuantitas sumber daya manusia melimpah namun belum didukung dengan kualitas yang mumpuni untuk ikut bersaing di pasar kerja atau menciptakan pekerjaan.

2. Masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat, dari sisi ekonomi (daya beli) maupun non ekonomi (tingkat pendidikan, derajat kesehatan)

3. Belum optimalnya pelaksanaan urusan pemerintahan daerah akibat masih lemahnya kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik.

4. Masih belum optimalnya pemanfaatan potensi sumber-sumber pendapatan daerah, termasuk aset dan barang daerah, bagi peningkatan kinerja pelayanan publik.

5. Belum optimalnya pengembangan perekonomian daerah berbasis perekonomian rakyat dalam rangka pengembangan komoditi unggulan yang mampu bersaing di pasar global.

6. Belum optimalisasi pelaksanaan berbagai program pembangunan daerah karena keterbatasan pemanfaatan inovasi/teknologi dan pemberdayaan dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

7. Masih adanya pemanfaatan sumber daya alam yang kurang memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan peraturan tata ruang.

8. Masih perlunya pengembangan pemerintahan yang responsif, responsibel, dan akuntabel menuju pemerintah daerah yang berkapasitas utamanya dalam penegakan hukum.

9. Masih belum meratanya pembangunan infrastruktur publik diberbagai wilayah akibatnya menghambat percepatan dan pemerataan pembangunan.

10. Masih perlu dikembangkannya mekanisme dan situasi yang kondusif bagi partisipasi aktif stakeholders dalam berbagai tahapan pembangunan dalam kesiagaan menghadapi bencana.

11. Masih adanya penduduk yang masih dibawah garis kemiskinan yang harus dientaskan melalui peningkatan aktivitas dan intensitas perekonomian daerah.

12. Masih terbatasnya kemampuan pelaku perekonomian kerakyatan (koperasi dan UMKM) terutama dalam permodalan, manajemen usaha, akses dan kemitraan usaha.

13. Masih rendahnya kontribusi teknologi/inovasi dan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan efektivitas pelaksanaan program pemerintah utamanya dalam peningkatan pendapatan masyarakat.

Berdasarkan pada isu-isu strategis utama dalam pembangunan

daerah kabupaten Magelang, maka dapat dirumuskan intisarinya

sebagai permasalahan pokok daerah yaitu sebagai berikut:

1. Tingkat pendapatan masyarakat masih rendah.

2. Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia.

3. Masih rendahnya derajat kesehatan masyarakat.

4. Masih banyaknya jumlah rakyat miskin.

Page 77: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJMMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: AAA nnn aaa lll iii sss iii sss III sss uuu SSS ttt rrraaa ttt eee ggg iii sss IIIVVV...666

5. Kerusakan lingkungan hidup.

6. Kemampuan keuangan daerah relatif terbatas.

7. Belum optimalnya pengembangan pertanian, pariwisata dan industri kecil menengah.

8. Penegakan hukum masih perlu dioptimalkan.

9. Belum memadainya kesiapan dalam menghadapi bencana.

10. Kuantitas dan kualitas sarana prasarana pelayanan publik yang masih perlu ditingkatkan.

Page 78: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 111

BBBAAABBB IIIXXX... IIINNNDDDIIIKKKAAATTTOOORRR KKKIIINNNEEERRRJJJAAA PPPEEEMMMBBBAAANNNGGGUUUNNNAAANNN DDDAAAEEERRRAAAHHH

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah, daerah otonom berhak, berwenang, dan sekaligus

berkewajiban mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan kecuali

urusan pemerintahan yang menjadi urusan Pemerintah, dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menyediakan pelayanan umum, dan

meningkatkan daya saing daerah sesuai dengan potensi, kekhasan, dan unggulan

daerah yang dikelola secara demokratis, transparan dan akuntabel.

Untuk mencapai hasil yang maksimal, pemerintahan daerah selaku

penyelenggara urusan pemerintahan harus dapat memproses dan melaksanakan

hak dan kewajiban berdasarkan asas-asas kepemerintahan yang baik (Good

Governance) sesuai dengan asas umum penyelenggaraan negara sebagaimana

dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan

Daerah.

Di sisi lain, Pemerintah berkewajiban mengevaluasi kinerja pemerintahan

daerah untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah

dalam memanfaatkan hak yang diperoleh daerah dengan capaian keluaran dan

hasil yang telah direncanakan. Tujuan utama dilaksanakannya evaluasi, adalah

untuk menilai kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam upaya

peningkatan kinerja untuk mendukung pencapaian tujuan penyelenggaraan

otonomi daerah berdasarkan prinsip tata kepemerintahan yang baik.

Penilaian kinerja pemerintah daerah dilakukan dengan menggunakan

indikator kinerja kunci untuk setiap pengukuran yang secara otomatis akan

menghasilkan peringkat kinerja daerah yang dapat digunakan untuk

menetapkan kebijakan pengembangan kapasitas pemerintahan daerah dan akan

bermanfaat dalam rangka mendorong kompetisi antardaerah dalam

pelaksanaan otonomi daerah. Evaluasi kinerja pemerintah daerah dilaksanakan

berdasarkan pada asas: spesifik, obyektif, berkesinambungan, terukur, dapat

diperbandingkan, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Evaluasi kinerja pemerintah daerah dilaksanakan dengan memanfaatkan

beberapa sumber informasi utama dan sumber informasi pelengkap. Sasaran

evaluasi meliputi semua pelaksanaan program dalam rangka upaya pencapaian

Page 79: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 222

visi pembangunan daerah. Pelaksanaan evaluasi dilakukan dalam periode tahun

anggaran dan periode akhir masa jabatan Kepala Daerah.

Dalam bagian ini akan dirumuskan indikator kinerja pembangunan daerah

yang berisifat makro komprehensif, yaitu pertumbuhan ekonomi dan indikator

yang disusun menurut urusan pemerintahan daerah, dan memiliki korelasi

dengan program pembangunan yang dilaksanakan selama tahun 2009-2014.

Dari indikator pertumbuhan ekonomi yang akan bisa dicapai tahun 2009-2014

antara 5% hingga 6% per tahun, yang bisa dirinci setiap tahun sebagai berikut:

Tahun Pertumbuhan (%)

2009 5,225

2010 5,228

2011 5,231

2012 5,234

2013 5,237

2014 5,240

Indikator Pembangunan Daerah yang disusun menurut urusan dirumuskan

secara sistematis dan dituangkan dalam Matriks yang digunakan sebagai acuan

dan dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kinerja pembangunan

daerah. Selengkapnya, matriks indikator tersebut adalah sebagai berikut:

Page 80: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 333

Tabel 9.1.

Matriks Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014

No. Urusan/Indikator Data Awal Target Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Urusan Pendidikan 1 Pendidikan Usia Dini ( PAUD)

Lembaga 146 151 155 160 180 190 200 210

2 Penduduk yang berusia > 15 tahun melek huruf ( tidak buta aksara )

95,64 98,64 99,04 99,06 99,14 99,16 99,46 99,74

3 Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI

92,40 98,14 98,20 98,25 98,30 98,35 98,40 98,45

4 Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs

62,48 88,83 88,84 88,89 88,94 88,99 89,04 94,09

5 Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA

24,85 34,18 34,90 35,00 35,10 35,20 35,30 35,40

6 Angka Partisipasi Kasar ( APK) SD/MI

107,68 103,55 103,60 103,65 103,70 103,75 103,80 104,50

7 Angka Partisipasi Kasar ( APK) SMP/MTs

86,92 95,96 95,99 96,00 96,04 96,10 96,16 96,20

8 Angka Partisipasi Kasar ( APK) SMA,MA,SMK

32,18 46,42 46,50 46,60 46,70 46,80 47,05 47,60

9 Angka Mengulang SD 8,67 8,62 8,58 8,51 8,43 8,39 8,30 8,25 10 Angka Mengulang MI 4,71 5,40 5,35 5,30 5,25 5,20 5,20 5,30 11 Angka Mengulang SMP 0,22 0,34 0,32 0,30 0,28 0,26 0,23 0,20

12 Angka Mengulang MTs 2,19 0,55 0,53 0,51 0,45 0,40 0,36 0,30 13 Angka Mengulang SMA 0,54 0,62 0,60 0,58 0,55 0,50 0,46 0,40 14 Angka Mengulang MA 1,71 1,47 1,46 1,41 1,00 1,36 1,30 1,20 15 Angka Mengulang SMK 0,16 0,63 0,60 0,57 0,55 0,52 0,50 0,45 16 Angka Putus Sekolah ( APS)

SD/MI 0,20 0,17 0,17 0,12 0,11 0,10 0,10 0,10

17 Angka Putus Sekolah (APS)SMP/MTs

1,09 1,05 1,05 1,05 1,04 1,02 1,02 1,01

18 Angka Putus Sekolah (APS)SMA/MA/SAK

1,08 1,04 1,04 1,03 1,00 0,97 0,94 0,91

19 Angka Kelulusan ( AL) SD Negri/Swasta

99,88 99,29 99,18 99,25 99,35 99,45 99,50 99,55

20 Angka Kelulusan ( AL) MI Negeri Swasta

99,77 99,08 98,74 98,80 98,85 98,90 99,00 99,05

21 Angka Kelulusan ( AL) SMP Negri/Swasta

84,50 85,52 92,23 92,43 92,63 92,83 93,23 93,43

22 Angka Kelulusan ( AL) MTs Negri/Swasta

78,12 71,73 78,33 78,43 78,53 78,63 78,73 78,83

23 Angka Kelulusan ( AL) SMA Negeri/Swasta

93,22 88,43 93,84 93,94 94,14 94,24 94,34 94,44

24 Angka Kelulusan ( AL) MANegeri/Swasta

76,37 69,57 77,82 77,92 78,12 78,22 78,32 78,42

25 Angka Kelulusan ( AL) SMK Negri/Swasta

92,14 92,17 93,95 94,25 94,45 94,65 94,85 95,15

27 Pemberantasan Buta Aksara 26213 4060 68.428 61.585 55.427 49.884 44.896 40.406 28 Guru memenuhi Kualifikasi

S1/D.4 ) 4013 4025 4.168 4.528 4.803 5.143 5.363 5.628

Urusan Kesehatan

1 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani

56,82 % 91.7 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan

86,34 % 88.8 % 92,80% 93,00% 94,00% 96,00% 98,00% 100%

3 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

94,09 % 98.7 % 98,70% 100% 100% 100% 100% 100%

4 Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan

100 % 3.3 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA

17,87 % 9.8 % 18% 20% 23% 25% 25% 30%

6 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

7 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin

26,41 % 36.3 % 50,00% 65,00% 75,00% 85,00% 95,00% 100%

8 Cakupan kunjungan bayi 86,69 % 95.1 % 97,34% 100% 100% 100% 100% 100%

9 Umur Harapan Hidup (UHH) - - 72,5 72,5 73 73 73,5 73,8 10 Angka Kematian Ibu Melahirkan - - 57,5 56,4 56,4 53,5 51,5 49,5

Page 81: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 444

No. Urusan/Indikator Data Awal Target Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

(AKI) / 100.000 kelahiran 11 Angka kematian Bayi (AKB) - - 5,55% 4,65% 4,65% 4,15% 4,15% 4%

Urusan Lingkungan Hidup 1 Persentase penanganan sampah 25 % 27 % 29% 31% 33% 36% 38% 40%

2 Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.

64 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

3 Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk

0,01 % 0,05 % 0,09% 1,03% 1,07% 1,10% 1,14% 1,18%

4 Pengelolaan limbah B3 100 % 20 % 100% 100% 100% 100% 100% 100%

5 Pengelolaan limbah B3 yang diawasi

100 .% 29.41.% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

6 Penegakan hukum lingkungan 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

7 Pengelolaan kualitas air (penetapan kelas air)

100 % 50 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

8 Pengendalian potensi sumber pencemaran air

90 % 10 % 70% 75% 80% 85% 90% 95%

9

Sampling pemantauan kualitas air sungai dan/danau secara berkala pd periode musim hujan dan kemarau

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

10 Pelaksanaan penetapan status mutu air

100 % 9 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Urusan Pekerjaan Umum

1 % panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik

67,48 % 67,48 % 67,90% 68,32% 68,74% 69,16% 69,58% 70%

2 % Luas Irigasi kabupaten Baik 37,99 % 37,99 % 40% 43 % 45% 47% 49% 50% 3 % Rumah Tangga Per Sanitasi 51,69 % 51,69 % 53,08% 54,47% 55,86% 57,25% 58,64% 60%

4 % Kawasan Kumuh 0 % 0 % 0 % 0 % 0% 0% 0% 0%

5 % Kawasan yang masih terjadi genangan

0 % 0 % 0% 0% 0% 0% 0% 0%

Urusan Tata Ruang

1 Rasio ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB (data tidak ada)

5 % 5 % 5 % 10% 15% 20% 25% 30%

Urusan Perencanaan Pembangunan

1 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

2

Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA

Ada

Ada

Belum Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

3

Tersedianya Dokumen Perencanaan: RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

4 % Konsistensi penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD

85,65 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

Urusan Perumahan

1 % rumah tangga yang menggunakan air bersih

71,96 % 71,96 % 74,96% 77,96 % 80,96% 83,96% 86,96% 90%

2 % Luasan Lingkungan Permukiman Kumuh

2,59% 2,59% 2,47% 2,25% 2,03% 1,95% 1,85% 1,62%

3 Rasio rumah layak huni 44% 42% 40% 38% 36% 34% 32% 30% Urusan Kepemudaan dan Olah Raga

1 Jumlah gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) per 1000 penduduk

0,0008 0,0008 0,0010 0,0018 0,0028 0,0038 0,0040 0,0048

2 Rasio lapangan olahraga per 1000 penduduk

O,021 O,024 O,028 O,032 O,036 O,042 O,052 O,062

Urusan Penanaman Modal

1 Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah)

70,33 71,74 72,70 73,80 75,30 76,40 77,60 78,70

Urusan Koperasi dan UKM

1 % Jumlah koperasi aktif per jumlah koperasi

74,22 % 74.30% 75,00% 77,00% 80,00% 85,00% 88,00% 90%

2 % Usaha Mikro dan Kecil 99,81 86,00 90,00 92,00 94,00 96,00 97,00 98,00 Urusan Kependudukan dan Catatan Sipil

1 % kepemilikan KTP 78,27 % 78,27 % 85,51% 92,75 100% 100% 100% 100%

2 kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk

3,58 % 3,58 % 5% 7% 10% 15% 20% 25%

3 penerapan KTP Nasional berbasis NIK

Belum Belum sudah sudah sudah sudah sudah sudah

Urusan Ketenagakerjaan

1 Tingkat partisipasi angkatan kerja

96,08% 96,18% 96,28% 96,38% 96,48% 96,58% 96,68% 96,78%

2 Prosentase pekerja yang ditempatkan

15,08 % 15.30 % 15,68 % 15.93 % 16,58 % 16.83 % 17,38 % 17.93 %

Page 82: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 555

No. Urusan/Indikator Data Awal Target Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Urusan Ketahanan Pangan

1 Ketersediaan bahan pangan (beras) per 1000 penduduk

140.744 140.720 142.358 142.558 142.857 142.917 143.012 143.720

2 Konsumsi dan Keamanan Pangan

76,02 % 77,02 % 78,02 % 79,02 % 80,02 % 81,02 % 82,02 % 83,02 %

3 Distribusi Pangan 108,15 % 108,15 % 108,15 % 108,15 % 108,15 % 108,15 % 108,15 % 108,15 % Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

1 % partisipasi perempuan di lembaga pemerintah

50,7 % 54,8 % 54,9 % 55,0 % 55,07 % 55,08 % 55,09 % 55,10 %

2 % Angka melek huruf perempuan usia 15th keatas

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

3 % partisipasi angkatan kerja perempuan

45 % 45,6 % 45,7 % 45,8 % 45,9 % 46 % 46,5 % 46,75 %

Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

1 Tingkat prevalensi peserta KB aktif

76,13 % 76,3 % 76,63 % 76,73 % 76,83 % 76,93 % 77,13 % 76,3 %

2 TK Prevalensi Kesertaan KB Pria

3,69 % 3,79 % 36,89 % 3,99 % 4,19 % 4,29 % 4,39 % 4,49 %

3 Persentase Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I

51,56 % 49.5 % 48,56 % 46.5 % 45,56 % 43.5 % 41,56 % 39.5 %

4 Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja

100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %

5 Bina Keluarga Balita 170,16 % 170,16 % 170,16 % 170,16 % 170,16 % 170,16 % 170,16 % 170,16 % Urusan Perhubungan

1 Jumlah angkutan darat dibandingkan dengan jumlah penumpang

58,56% 59,56% 60,56% 61,56% 62,56% 63,56% 64,56% 65,56%

Urusan Komunikasi dan Informatika

1 Web site milik pemerintah daerah

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

2 Jumlah pameran/expo 6 kali 6 kali 8 kali 10 kali 16 kali 16 kali 16 kali 16 kali Urusan Pertanahan

1 % Luas lahan bersertifikat 31,62 % 31,62 % 34% 37% 42% 45% 47% 50%

2 % Penyelesaian Kasus Tanah Negara

0% 0% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

3 % Penyelesian Izin Lokasi 40 % 40 % 80% 80% 80% 80% 80% 80% Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

1 Jumlah Kegiatan pembinaan politik daerah

4 Keg. 4 Keg. 6 8 10 12 12 12

2 Jumlah Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

2 Keg. 4 Keg. 6 8 10 12 12 12

3 Cakupan petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten/ Kota

- - 95% 95% 95% 95% 95% 95%

4 Tingkat penyelesaian pe-langgaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten/ Kota

- - 65% 70% 72% 74% 76% 78%

Urusan Otonomi Daerah

1 Jumlah Sistem Informasi Manajemen Pemda

4 buah 4 buah 4 buah 4 buah 6 buah 6 buah 8 buah 8 buah

2 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 1 % Jumlah PKK aktif 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 2 % Posyandu ..........% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Urusan Sosial

1 Jumlah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi

26.buah 26.buah 27 buah 28 buah 29 buah 30 buah 31 buah 32 buah

2 % penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial

62,9 % 62,9 % 65,75% 68,65% 71,55% 74,45% 77,35% 80%

3 % PMKS yg memperoleh bantuan sosial

51,85 % 51,85 % 58,20% 64,55% 70,90% 77,25% 84,60% 90%

Urusan Kebudayaan

1 Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya

12 keg. 6 Keg. 2 keg 13 keg 16 keg 19 keg 22 keg 24 keg

2 Jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya

9 buah 13 buah 14 buah 16 buah 17 buah 19 buah 20 buah 21 buah

3 Jumlah Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan

10 % 15 % 20 % 30 % 35 % 40 % 45 % 50 %

Urusan Statistik

1 Penyusunan buku “Kabupaten dalam Angka”

Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

2 Penyusunan buku ”PDRB Kabupaten”

Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Urusan Kearsipan

Page 83: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 666

No. Urusan/Indikator Data Awal Target Kinerja 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Prosentase penerapan pengelolaan arsip secara baku

37,95 41,5 42,77 52,2 59,74 68,55 79,04 90,6

2 Jumlah Kegiatan pembinaan petugas pengelola pengarsipan

2 keg. 2 keg 54 Lokasi 63 Lokasi 60 Lokasi 37 Lokasi 58 Lokasi 50 Lokasi

Urusan Perpustakaan

1 Keberadaan koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah (eksemplar)

32.026 34.950 35.194 37.694 41.694 47.694 55.694 57.694

2 Rasio jumlah pengunjung perpustakaan (%)

4,03 4,445 4,54 5,29 6,05 6,81 7,56 8,32

Urusan Perikanan

1 Jumlah produksi perikanan (Benih) ribuan / ekor

483.627 541.267 561.267 581.267 591.267 641.267 561.267 581.267

2 Jumlah produksi perikanan (Lauk) /kg

4.086.685 4.255.300 4.455.300 4.655.300 4.855.300 4.955.300 5.255.300 5.355.300

3 Jumlah rata-rata konsumsi ikan (kg/tahun)

11,06 11,85 12,76 13,85 14,96 15,85 16,76 17,85

Urusan Pertanian

1 Produktivitas Padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar

56,29 57,41 57,50 57,70 57,90 58,10 58,30 58,50

2 % Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB

29.51 28.81 28.06 27.32 26.57 25.82 25.07 24.33

Urusan Kehutanan

1 Rehabilitasi hutan dan lahan kritis

900 1.450 1.550 1.650 1.750 1.850 1.950 2.450

2 Kerusakan Kawasan Hutan 9,06 % 7 % 6 % 5 % 4,5 % 4 % 3.5 % 3 % Urusan Energi dan Sumber Daya Mineral

1 % Pertambangan tanpa ijin/ Liar

74,07 % 64 % 60 % 55 % 50 % 45 % 40 % 30 %

2 % Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB

2.58 2.64 2.59 2.64 2.68 2.73 2.78 2.83

Urusan Pariwisata

1 Jumlah Kunjungan wisata 2.258.184 2.817.718 3.009.717 3.409.438 3.614.004 3.866.984 4.137.673 4.427.310

2 % Kontribusi sektor perdagangan, hotel & restoran terhadap PDRB

14,8 14,66 15,57 15,67 15,78 15,88 15,99 16,09

Urusan Industri

1 Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB

19,13 % 19,06 % 19,64 19,71% 19,78% 19,85% 19,92% 19,99%

2 Produktivitas sektor industri 35,51 % 44.8 % 49,45% 54,09% 58,75% 63,40% 68,05% 72,69%

3 Kontribusi ekspor hasil industri terhadap total ekspor

79,05% 99,77% 79,05% 79,07% 79,15% 79,77% 79,85% 79,97%

Urusan Perdagangan

1 % Konstribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB

14,8 14,66 15,57 15,67 15,78 15,88 15,99 16,09

2 Ekspor Bersih Perdagangan (US x 1000)

28.195.326 29.047.344,93 29.924.574,75 30.828.296,90 31.759.311,47 32.718.442,68 33.706.539,65 34.724.477,14

Urusan Transmigrasi 1 % transmigran swakarsa 19,61 % 20,61 % 21,61 % 22,61 % 23,61 % 24,61 % 25,61 % 26,61 %

Page 84: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 111

Tabel 9.1. Matriks Indikator Kinerja Pembangunan Daerah

Menurut Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014

No.

Urusan/Indikator

Formulasi Satuan

Data Awal

Target SPM

Nasional/Propinsi

Target Kinerja

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

Visi:SEJAHTERA

Misi:1.Mewujudkanpeningkatankualitassumberdayamanusiadankehidupanberagama

UrusanPendidikan

1 PendidikanUsiaDini(PAUD)Lembaga Buah/lembaga

146 151 155 160 180 190 200 210

2 Pendudukyangberusia>15tahunmelekhuruf(tidakbutaaksara)

% 95,64 98,64 99,04 99,06 99,14 99,16 99,46 99,74

3 AngkaPartisipasiMurni(APM)SD/MI ∑muridSD/MIusia7s.d12tahunX100%∑pendudukusia7s.d12tahun

% 92,40 98,14 98,20 98,25 98,30 98,35 98,40 98,45

4 AngkaPartisipasiMurni(APM)SMP/MTs ∑muridSMP/MTsusia13s.d15tahunX100%∑pendudukusia13s.d15tahun

% 62,48 88,83 88,84 88,89 88,94 88,99 89,04 94,09

5 AngkaPartisipasiMurni(APM)SMA/SMK/MA

∑muridSMA/SMK/MAusia16s.d18tahunX100%∑pendudukusia16s.d18tahun

% 24,85 34,18 34,90 35,00 35,10 35,20 35,30 35,40

6 AngkaPartisipasiKasar(APK)SD/MI ∑muridSD/MIX100%∑pendudukusia7s.d12tahun

% 107,68 103,55 100 103,60 103,65 103,70 103,75 103,80 104,50

7 AngkaPartisipasiKasar(APK)SMP/MTs ∑muridSMP/MTsX100%∑pendudukusia13s.d15tahun

% 86,92 95,96 100 95,99 96,00 96,04 96,10 96,16 96,20

8 AngkaPartisipasiKasar(APK)SMA,MA,SMK ∑muridSMA/SMK/MA % 32,18 46,42 46,50 46,60 46,70 46,80 47,05 47,60

Page 85: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 222

No.

Urusan/Indikator

Formulasi Satuan

Data Awal

Target SPM

Nasional/Propinsi

Target Kinerja

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

X100%∑pendudukusia16s.d18tahun

9 AngkaMengulangSD % 8,67 8,62 8,58 8,51 8,43 8,39 8,30 8,25

10 AngkaMengulangMI % 4,71 5,40 5,35 5,30 5,25 5,20 5,20 5,3011 AngkaMengulangSMP % 0,22 0,34 0,32 0,30 0,28 0,26 0,23 0,2012 AngkaMengulangMTs % 2,19 0,55 0,53 0,51 0,45 0,40 0,36 0,3013 AngkaMengulangSMA % 0,54 0,62 0,60 0,58 0,55 0,50 0,46 0,4014 AngkaMengulangMA % 1,71 1,47 1,46 1,41 1,00 1,36 1,30 1,2015 AngkaMengulangSMK % 0,16 0,63 0,60 0,57 0,55 0,52 0,50 0,45

16 AngkaPutusSekolah(APS)SD/MI % 0,20 0,17 0,17 0,12 0,11 0,10 0,10 0,1017 AngkaPutusSekolah(APS)SMP/MTs % 1,09 1,05 1,05 1,05 1,04 1,02 1,02 1,0118 AngkaPutusSekolah(APS)SMA/MA/SAK % 1,08 1,04 1,04 1,03 1,00 0,97 0,94 0,9119 AngkaKelulusan(AL)SDNegri/Swasta % 99,88 99,29 99,18 99,25 99,35 99,45 99,50 99,5520 AngkaKelulusan(AL)MINegeriSwasta % 99,77 99,08 98,74 98,80 98,85 98,90 99,00 99,0521 AngkaKelulusan(AL)SMPNegri/Swasta % 84,50 85,52 92,23 92,43 92,63 92,83 93,23 93,43

22 AngkaKelulusan(AL)MTsNegri/Swasta % 78,12 71,73 78,33 78,43 78,53 78,63 78,73 78,8323 AngkaKelulusan(AL)SMANegeri/Swasta % 93,22 88,43 93,84 93,94 94,14 94,24 94,34 94,4424 AngkaKelulusan(AL)MANegeri/Swasta % 76,37 69,57 77,82 77,92 78,12 78,22 78,32 78,4225 AngkaKelulusan(AL)SMKNegri/Swasta % 92,14 92,17 93,95 94,25 94,45 94,65 94,85 95,1527 PemberantasanButaAksara Orang 26213 4060 68.428 61.585 55.427 49.884 44.896 40.40628 GurumemenuhiKualifikasiS1/D.4) Orang 4013 4025 4.168 4.528 4.803 5.143 5.363 5.628

UrusanKesehatan

1 Cakupankomplikasikebidananyang

ditangani %

56,82 91.7

100 100 100 100 100 100

2 Cakupanpertolonganpersalinanolehtenaga

kesehatanyangmemilikikompetensikebidanan

% 86,34 88.8

92,80 93,00 94,00 96,00 98,00 100

3 CakupanDesa/kelurahanUniversalChild

Immunization(UCI) %

94,09 98.7

98,70 100 100 100 100 100

4 CakupanBalitaGiziBurukmendapat

perawatan %

100 3.3

100 100 100 100 100 100

Page 86: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 333

No.

Urusan/Indikator

Formulasi Satuan

Data Awal

Target SPM

Nasional/Propinsi

Target Kinerja

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

5 Cakupanpenemuandanpenanganan

penderitapenyakitTBCBTA %

17,87 9.8

18 20 23 25 25 30

6 Cakupanpenemuandanpenanganan

penderitapenyakitDBD %

100 100

100 100 100 100 100 100

7 Cakupanpelayanankesehatanrujukan

pasienmasyarakatmiskin %

26,41 36.3

50,00 65,00 75,00 85,00 95,00 100

8 Cakupankunjunganbayi % 86,69 95.1 97,34 100 100 100 100 1009 UmurHarapanHidup(UHH) % - - 72,5 72,5 73 73 73,5 73,8

10 AngkaKematianIbuMelahirkan(AKI)/

100.000kelahiran %

- -

57,5 56,4 56,4 53,5 51,5 49,5

11 AngkakematianBayi(AKB) % - - 5,55 4,65 4,65 4,15 4,15 4

Visi2:MAJU

Misi3:Memanfaatkan&mengelolaSDAberbasiskelestarianlingkunganhidup

UrusanLingkunganHidup

1 Persentasepenanganansampah % 25 27 29 31 33 36 38 40

2 Cakupanpengawasanterhadappelaksanaan

amdal. %

64 100

100 100 100 100 100 100

3 Rasiotempatpembuangansampah(TPS)per

satuanpenduduk %

0,01 0,05

0,09 1,03 1,07 1,10 1,14 1,18

4 PengelolaanlimbahB3 % 100 20 100 100 100 100 100 100

5 PengelolaanlimbahB3yangdiawasi % 100 29.41. 100 100 100 100 100 100

6 Penegakanhukumlingkungan % 100 100 100 100 100 100 100 100

7 Pengelolaankualitasair

(penetapankelasair) %

100 50

100 100 100 100 100 100

8 Pengendalianpotensi

sumberpencemaranair %

90 10

70 75 80 85 90 95

9 Samplingpemantauankualitasairsungai

dan/danausecaraberkalapdperiodemusimhujandankemarau

% 100 100

100 100 100 100 100 100

Page 87: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 444

No.

Urusan/Indikator

Formulasi Satuan

Data Awal

Target SPM

Nasional/Propinsi

Target Kinerja

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

10 Pelaksanaanpenetapan

statusmutuair %

100 9

100 100 100 100 100 100

UrusanPekerjaanUmum

1 %panjangjalankabupatendalamkondisi

baik %

67,48 67,48

67,90 68,32 68,74 69,16 69,58 70

2 %LuasIrigasikabupatenBaik % 37,99 37,99 40 43 45 47 49 503 %RumahTanggaPerSanitasi % 51,69 51,69 53,08 54,47 55,86 57,25 58,64 604 %KawasanKumuh % 0 0 0 0 0 0 0 05 %Kawasanyangmasihterjadigenangan % 0 0 0 0 0 0 0 0

UrusanTataRuang

1 Rasioruangterbukahijaupersatuanluas

wilayahberHPL/HGB(datatidakada) %

5 5

5 10 15 20 25 30

UrusanPerencanaanPembangunan

1 TersedianyadokumenperencanaanRPJPD

ygtelahditetapkandgnPERDA Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

2 TersedianyaDokumenPerencanaan:RPJMD

ygtelahditetapkandgnPERDA/PERKADA Ada

Ada

BelumAda

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

3 TersedianyaDokumenPerencanaan:RKPD

ygtelahditetapkandgnPERKADA

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

4 %KonsistensipenjabaranProgramRPJMD

kedalamRKPD %

85,65 100

100 100 100 100 100 100

UrusanPerumahan

1 %rumahtanggayangmenggunakanair

bersih %

71,96 71,96

74,96 77,96 80,96 83,96 86,96 90%

2 %LuasanLingkunganPermukimanKumuh % 2,59 2,59 2,47 2,25 2,03 1,95 1,85 1,623 Rasiorumahlayakhuni % 44 42 40 38 36 34 32 30

UrusanKepemudaandanOlahRaga

1 Jumlahgelanggang/balairemaja(selain

milikswasta)per1000penduduk per1000

penduduk 0,0008 0,0008

0,0010 0,0018 0,0028 0,0038 0,0040 0,0048

2

Rasiolapanganolahragaper1000penduduk per1000

penduduk O,021 O,024

O,028 O,032 O,036 O,042 O,052 O,062

Page 88: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 555

No.

Urusan/Indikator

Formulasi Satuan

Data Awal

Target SPM

Nasional/Propinsi

Target Kinerja

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

UrusanPenanamanModal

1 Kenaikan/penurunanNilaiRealisasiPMDN

(milyarrupiah) %

70,33 71,74

72,70 73,80 75,30 76,40 77,60 78,70

UrusanKoperasidanUKM1 %Jumlahkoperasiaktifperjumlahkoperasi % 74,22 74.30 75,00 77,00 80,00 85,00 88,00 902 %UsahaMikrodanKecil % 99,81 86,00 90,00 92,00 94,00 96,00 97,00 98,00

UrusanKependudukandanCatatanSipil1 %kepemilikanKTP % 78,27 78,27 85,51 92,75 100 100 100 100

2 kepemilikanaktakelahiranper1000

penduduk %

3,58 3,58

5 7% 10 15 20 25

3 penerapanKTPNasionalberbasisNIK Belum Belum sudah sudah sudah sudah sudah sudah UrusanKetenagakerjaan

1 Tingkatpartisipasiangkatankerja % 96,08 96,18 96,28 96,38 96,48 96,58 96,68 96,782 Prosentasepekerjayangditempatkan % 15,08% 15.30 15,68 15.93 16,58 16.83 17,38 17.93

UrusanKetahananPangan

1 Ketersediaanbahanpangan(beras)per1000

penduduk per1000

penduduk140.744 140.720

142.358 142.558 142.857 142.917 143.012 143.720

2 KonsumsidanKeamananPangan % 76,02 77,02 78,02 79,02 80,02 81,02 82,02 83,02

3 DistribusiPangan 108,15 108,15 108,15 108,15 108,15 108,15 108,15 108,15

UrusanPemberdayaanPerempuandanPerlindunganAnak

1 %partisipasiperempuandilembaga

pemerintah %

50,7 54,8

54,9 55,0 55,07 55,08 55,09 55,10

2 %Angkamelekhurufperempuanusia15th

keatas %

100 100

100 100 100 100 100 100

3 %partisipasiangkatankerjaperempuan % 45 45,6 45,7 45,8 45,9 46 46,5 46,75 UrusanKeluargaBerencanadanKeluargaSejahtera

1 TingkatprevalensipesertaKBaktif % 76,13 76,3 76,63 76,73 76,83 76,93 77,13 76,3

2 TKPrevalensiKesertaanKBPria % 3,69 3,79 36,89 3,99 4,19 4,29 4,39 4,49

3 PersentaseKeluargaPraSejahteradan

KeluargaSejahteraI %

51,56 49.5

48,56 46.5 45,56 43.5 41,56 39.5

4 PusatInformasiKonselingKesehatan % 100 100 100% 100 100 100 100 100

Page 89: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 666

No.

Urusan/Indikator

Formulasi Satuan

Data Awal

Target SPM

Nasional/Propinsi

Target Kinerja

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

ReproduksiRemaja5 BinaKeluargaBalita % 170,16 170,16 170,16% 170,16 170,16 170,16 170,16 170,16

UrusanPerhubungan

1 Jumlahangkutandaratdibandingkandengan

jumlahpenumpang %

58,56 59,56

60,56 61,56 62,56 63,56 64,56 65,56

UrusanKomunikasidanInformatika

1

Websitemilikpemerintahdaerah Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

2 Jumlahpameran/expo 6kali 6kali 8kali 10kali 16kali 16kali 16kali 16kali

UrusanPertanahan1 %Luaslahanbersertifikat % 31,62 31,62 34 37 42 45 47 502 %PenyelesaianKasusTanahNegara % 0 0 100 100 100 100 100 1003 %PenyelesianIzinLokasi % 40 40 80 80 80 80 80 80

UrusanKesatuanBangsadanPolitikDalamNegeri1 JumlahKegiatanpembinaanpolitikdaerah 4Keg. 4Keg. 6 8 10 12 12 122 JumlahKegiatanpembinaanterhadapLSM,

OrmasdanOKP

2Keg. 4Keg.

6 8 10 12 12 12

3 CakupanpetugasPerlindunganMasyarakat(Linmas)diKabupaten/Kota

- -

95 95 95 95 95 95

4 Tingkatpenyelesaianpe-langgaranK3(ketertiban,ketentraman,keindahan)diKabupaten/Kota

- -

65 70 72 74 76 78

UrusanOtonomiDaerah

1 JumlahSistemInformasiManajemenPemda 4buah 4buah 4buah 4buah 6buah 6buah 8buah 8buah

2

IndeksKepuasanLayananMasyarakat Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

Ada

UrusanPemberdayaanMasyarakatdanDesa

1 %JumlahPKKaktif % 100 100 100 100 100 100 100 1002 %Posyandu % .......... 100 100 100 100 100 100 100

UrusanSosial

Page 90: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 777

No.

Urusan/Indikator

Formulasi Satuan

Data Awal

Target SPM

Nasional/Propinsi

Target Kinerja

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

1 Jumlahsaranasosialsepertipantiasuhan,

pantijompodanpantirehabilitasi

26.buah 26.buah

27buah 28buah 29buah 30buah 31buah 32buah

2 %penangananpenyandangmasalah

kesejahteraansosial %

62,9 62,9

65,75 68,65 71,55 74,45 77,35 80

3 %PMKSygmemperolehbantuansosial % 51,85 51,85 58,20 64,55 70,90 77,25 84,60 90 UrusanKebudayaan

1 Jumlahpenyelenggaraanfestivalsenidan

budaya

12keg. 6Keg.

2keg 13keg 16keg 19keg 22keg 24keg

2 Jumlahsaranapenyelenggaraansenidan

budaya

9buah 13buah

14buah 16buah 17buah 19buah 20buah 21buah

3 JumlahBenda,SitusdanKawasanCagar

Budayayangdilestarikan %

10 15

20 30 35 40 45 50

UrusanStatistik1 Penyusunanbuku“KabupatendalamAngka” Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada2 Penyusunanbuku”PDRBKabupaten” Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

UrusanKearsipan

1 Prosentasepenerapanpengelolaanarsip

secarabaku

37,95 41,5

42,77 52,2 59,74 68,55 79,04 90,6

2 JumlahKegiatanpembinaanpetugas

pengelolapengarsipan

2keg. 2keg

54Lokasi 63Lokasi 60Lokasi 37Lokasi 58Lokasi 50Lokasi

UrusanPerpustakaan

1 Keberadaankoleksibukuyangtersediadi

perpustakaandaerah(eksemplar)

32.026 34.950

35.194 37.694 41.694 47.694 55.694 57.694

2 Rasiojumlahpengunjungperpustakaan(%) 4,03 4,445 4,54 5,29 6,05 6,81 7,56 8,32 UrusanPerikanan

1 Jumlahproduksiperikanan(Benih)ribuan/

ekor

483.627 541.267

561.267 581.267 591.267 641.267 561.267 581.267

2 Jumlahproduksiperikanan(Lauk)/kg 4.086.685 4.255.300 4.455.300 4.655.300 4.855.300 4.955.300 5.255.300 5.355.3003 Jumlahrata-ratakonsumsiikan(kg/tahun) 11,06 11,85 12,76 13,85 14,96 15,85 16,76 17,85

UrusanPertanian

1 ProduktivitasPadiataubahanpanganutama

lokallainnyaperhektar

56,29 57,41

57,50 57,70 57,90 58,10 58,30 58,50

Page 91: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: III nnn dddiii kkk aaattt ooo rrr KKKiii nnn eee rrr jjj aaa PPP eee mmm bbb aaa nnnggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh IIIXXX... 888

No.

Urusan/Indikator

Formulasi Satuan

Data Awal

Target SPM

Nasional/Propinsi

Target Kinerja

2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

2 %Kontribusisektorpertanianterhadap

PDRB

29.51 28.81

28.06 27.32 26.57 25.82 25.07 24.33

UrusanKehutanan

1 Rehabilitasihutandanlahankritis 900 1.450 1.550 1.650 1.750 1.850 1.950 2.4502 KerusakanKawasanHutan % 9,06 7 6 5 4,5 4 3.5 3

UrusanEnergidanSumberDayaMineral1 %Pertambangantanpaijin/Liar % 74,07 64 60 55 50 45 40 30

2 %Kontribusisektorpertambanganterhadap

PDRB

2.58 2.64

2.59 2.64 2.68 2.73 2.78 2.83

UrusanPariwisata

1 JumlahKunjunganwisata 2.258.184 2.817.718 3.009.717 3.409.438 3.614.004 3.866.984 4.137.673 4.427.310

2 %Kontribusisektorperdagangan,hotel&

restoranterhadapPDRB

14,8 14,66

15,57 15,67 15,78 15,88 15,99 16,09

UrusanIndustri

1 KontribusisektorIndustriterhadapPDRB % 19,13 19,06 19,64 19,71 19,78 19,85 19,92 19,99

2 Produktivitassektorindustri % 35,51 44.8 49,45 54,09 58,75 63,40 68,05 72,69

3 Kontribusieksporhasilindustriterhadap

totalekspor %

79,05 99,77

79,05 79,07 79,15 79,77 79,85 79,97

UrusanPerdagangan

1 %KonstribusisektorPerdaganganterhadap

PDRB

14,8 14,66

15,57 15,67 15,78 15,88 15,99 16,09

2 EksporBersihPerdagangan(USx1000) 28.195.326 29.047.344,93 29.924.574,75 30.828.296,90 31.759.311,47 32.718.442,68 33.706.539,65 34.724.477,14

UrusanTransmigrasi1 %transmigranswakarsa % 19,61 20,61 21,61 22,61 23,61 24,61 25,61 26,61

Page 92: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPPJJJMMMDDD TTTaaahhhuuunnn 222000000999---222000111444 ::: VVViiisssiii,,, MMMiiisssiii ,,, TTTuuujjjuuuaaannn dddaaannn SSSaaasssaaarrraaannn V.1

BBBAAABBB VVV... VVVIIISSSIII,,, MMMIIISSSIII,,, TTTUUUJJJUUUAAANNN,,, DDDAAANNN SSSAAASSSAAARRRAAANNN

V.1. VISI PEMBANGUNAN DAERAH

Visi pembangunan daerah adalah suatu gambaran yang menantang tentang

kondisi daerah yang diinginkan pada akhir periode perencanaan

pembangunan daerah yang direpresentasikan dalam sejumlah sasaran

hasil pembangunan yang dicapai melalui berbagai strategi, kebijakan,

program, dan kegiatan pembangunan daerah. Penetapan visi pembangunan

daerah, sebagai bagian dari perencanaan strategis pembangunan daerah,

merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan pembangunan suatu

daerah mencapai kondisi yang diharapkan.

Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009 - 2014

disusun berdasarkan pada sumber utama dari visi Kepala Daerah yang

telah terpilih melalui proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten

Magelang secara langsung untuk pertama kalinya yang akan menjabat

pada periode masa jabatan tahun 2009 - 2014.

Selain itu visi pembangunan daerah Kabupaten Magelang tahun 2009-

2014 juga memperhatikan keterkaitan dengan visi pada dokumen

perencanaan pembangunan sebelumnya di Kabupaten Magelang serta

memperhatikan sinergitas dengan visi pada dokumen perencanaan

pembangunan nasional dan Provinsi Jawa Tengah.

Penyusunan visi pembangunan daerah Kabupaten Magelang untuk

masa berlaku tahun 2009 - 2014 dilakukan dengan memperhatikan visi

pembangunan daerah Kabupaten Magelang untuk jangka panjang yang

termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

Kabupaten Magelang Tahun 2005 - 2025, yaitu: “Kabupaten Magelang yang

Maju, Sejahtera, dan Madani”.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Magelang Tahun 2009 - 2014 mengakomodasikan penekanan pelaksanaan

pembangunan daerah berdasarkan pada pentahapan pembangunan jangka

menengah sebagaimana yang telah ditetapkan dalam RPJPD Kabupaten

Magelang Tahun 2005 - 2025.

Page 93: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPPJJJMMMDDD TTTaaahhhuuunnn 222000000999---222000111444 ::: VVViiisssiii,,, MMMiiisssiii ,,, TTTuuujjjuuuaaannn dddaaannn SSSaaasssaaarrraaannn V.2

Rencana Strategis (Renstra) Kabupaten Magelang Tahun 2005 - 2009

(Peraturan Daerah Kabupaten Magelang Nomor 13 Tahun 2004), juga

digunakan sebagai salah satu acuan dalam penyusunan Visi dan Misi

Pembanguna Daerah Tahun 2009-2014, dalam rangka untuk menciptakan

keterkaitan pelaksanaan pembangunan periode 2005 - 2009 dengan

periode 2009 - 2014. Visi pembangunan daerah yang termuat dalam

Renstra Kabupaten Magelang Tahun 2005 - 2009, yakni “Terwujudnya

Masyarakat Kabupaten Magelang yang Mandiri, Berdaya Saing, Madani,

dan Sejahtera”.

Dalam rangka untuk menjaga sinergitas dengan visi pada dokumen

perencanaan pembangunan nasional, penyusunan visi pembangunan

daerah Kabupaten Magelang tahun 2009 - 2014 juga memperhatikan Visi

Pembangunan Nasional Tahun 2004 - 2009 yang termuat dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2004 – 2009

(Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2005) yaitu :

1. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara yang aman,

bersatu, rukun dan damai;

2. Terwujudnya masyarakat, bangsa, dan negara yang menjunjung tinggi

hukum, kesetaraan, dan hak asasi manusia; serta

3. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan

kerja dan penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang

kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.

Selain itu, dalam rangka untuk menjaga sinergitas dengan visi pada

dokumen perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Tengah, penyusunan

visi pembangunan daerah Kabupaten Magelang tahun 2009 - 2014 juga

memperhatikan visi pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 – 2013 (Peraturan

Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009) yaitu :”Terwujudnya

Masyarakat Jawa Tengah yang semakin Sejahtera”.

Memperhatikan pada situasi, kondisi, kekuatan, kelemahan, peluang,

tantangan, dan memperhitungan kontinuitas dan sinergitas pelaksanaan

pembangunan, serta memperhatikan moto Kabupaten Magelang “Gemah

Ripah Iman Cemerlang” atau “Gemilang” maka dirumuskan dan

ditetapkan Visi Pembangunan Kabupaten Magelang Tahun 2009 - 2014

adalah:

Page 94: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPPJJJMMMDDD TTTaaahhhuuunnn 222000000999---222000111444 ::: VVViiisssiii,,, MMMiiisssiii ,,, TTTuuujjjuuuaaannn dddaaannn SSSaaasssaaarrraaannn V.3

“TERWUJUDNYA KABUPATEN MAGELANG YANG LEBIH SEMANAH (SEJAHTERA, MAJU, DAN AMANAH)”

Semanah semakna dengan sehati, sehingga makna Semanah

dimaksudkan adanya kebersamaan di Kabupaten Magelang antar dan inter

Pimpinan Pemerintahan Daerah dan jajarannya beserta segenap

komponen masyarakatnya untuk mewujudkan Kabupaten Magelang

yang Lebih Sejahtera, Maju dan Amanah.

Oleh karena itu pernyataan visi di atas memiliki makna filosofis yang

akan dijabarkan berikut ini untuk membangun kesamaan persepsi, sikap

(komitmen), dan perilaku (partisipasi) segenap pemangku kepentingan

(stakeholders) dalam setiap tahapan proses pembangunan selama lima

tahun kedepan.

Sejahtera. Konsep sejahtera menunjukkan kondisi kemakmuran

masyarakat Kabupaten Magelang, yaitu masyarakat yang terpenuhi

kebutuhan ekonomi (materiil) maupun sosial (spirituil) secara adil dan

merata. Dalam terminologi Jawa, kondisi masyarakat yang sejahtera

ditunjukan dengan masyarakat yang wareg, wutuh, waras, dan wasis; yaitu

masyarakat yang terpenuhi kebutuhan pangan (wareg), sandang dan

papan (wutuh), terjamin kesehatan jasmani-rohani (waras), dan

masyarakat yang cerdas (wasis).

Daerah dan masyarakat Kabupaten Magelang yang lebih sejahtera

akan dicapai melalui berbagai upaya yang difokuskan pada (1)

Peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kehidupan beragama, dan

(2) Pembangunan perekonomian daerah berbasis potensi lokal yang

berdaya saing.

Maju. Kemajuan suatu daerah atau masyarakat diartikan sebagai

suatu kondisi fisik dan non fisik yang unggul dan berdaya saing,

berperadaban, profesional serta berwawasan ke depan yang luas.

Pembangunan diarahkan untuk membentuk daerah yang mandiri dengan

segenap potensi sumber daya manusia, sumber daya alam, dan sumber

daya buatan, namun tetap mengedepankan pentingnya kerjasama yang

sinergis dan kearifan dalam pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan

hidup dan ruang.

Daerah dan masyarakat Kabupaten Magelang yang lebih maju akan

dicapai melalui berbagai upaya yang difokuskan pada (1) Peningkatan

Page 95: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPPJJJMMMDDD TTTaaahhhuuunnn 222000000999---222000111444 ::: VVViiisssiii,,, MMMiiisssiii ,,, TTTuuujjjuuuaaannn dddaaannn SSSaaasssaaarrraaannn V.4

pembangunan prasarana dan sarana daerah, dan (2) Pemanfaatan dan

pengelolaan sumber daya alam berbasis kelestarian lingkungan hidup.

Amanah. Pemerintahan yang amanah adalah pemerintahan yang

senantiasa mampu menciptakan dan menjaga solidaritas, kepercayaan,

kejujuran, kerjasama, dan komitmen yang baik dalam pelayanan publik.

Daerah dan masyarakat Kabupaten Magelang yang lebih amanah akan

dicapai melalui berbagai upaya yang difokuskan pada (1) Penciptaan

sistem pemerintahan yang baik dan demokratis, (2) Penciptaan

masyarakat yang aman dan tenteram.

V.2. MISI PEMBANGUNAN DAERAH

Misi pembangunan daerah adalah sesuatu yang diemban atau dilaksanakan

oleh pemerintah daerah, sesuai visi pembangunan daerah yang telah

ditetapkan, agar tujuan pembangunan daerah dapat terlaksana dan

berhasil dengan baik sesuai dengan yang diharapkan. Dalam rangka

memberikan kemudahan bagi penyelenggaraan pembangunan dan

pemerintahan, maka misi pembangunan daerah Kabupaten magelang

Tahun 2009-2014 dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Mewujudkan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan

Kehidupan Beragama.

Pelaksanaan dari misi pertama pembangunan daerah Kabupaten

Magelang Tahun 2009-2014 ini akan ditekankan pada sembilan urusan

pemerintahan yaitu: (1) Kesehatan, (2) Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera, (3) Pendidikan, (4) Kepemudaan dan Olahraga, (5)

Perpustakaan, (6) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak,

(7) Sosial, (8) Kebudayaan, dan (9) Pemberdayaan Masyarakat dan

Desa.

2. Membangun Perekonomian Daerah Berbasis Potensi Lokal yang

Berdaya Saing.

Pelaksanaan dari misi kedua pembangunan daerah Kabupaten

Magelang Tahun 2009-2014 ini akan ditekankan pada sepuluh urusan

pemerintahan yaitu: (1) Ketenagakerjaan, (2) Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah, (3) Penanaman Modal, (4) Ketahanan Pangan, (5)

Page 96: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPPJJJMMMDDD TTTaaahhhuuunnn 222000000999---222000111444 ::: VVViiisssiii,,, MMMiiisssiii ,,, TTTuuujjjuuuaaannn dddaaannn SSSaaasssaaarrraaannn V.5

Pertanian, (6) Kelautan dan Perikanan, (7) Perdagangan, (8) Industri,

(9) Ketransmigrasian, dan (10) Pariwisata.

3. Meningkatkan Pembangunan Prasarana dan Sarana Daerah.

Pelaksanaan dari misi ketiga pembangunan daerah Kabupaten

Magelang Tahun 2009-2014 ini akan ditekankan pada empat urusan

pemerintahan yaitu: (1) Pekerjaan Umum, (2) Perumahan, (3) Energi

dan Sumber Daya Mineral, dan (4) Perhubungan.

4. Memanfaatkan dan Mengelola Sumber Daya Alam Berbasis

Kelestarian Lingkungan Hidup.

Pelaksanaan dari misi keempat pembangunan daerah Kabupaten

Magelang Tahun 2009-2014 ini akan ditekankan pada tiga urusan

pemerintahan, yaitu: (1) Penataan Ruang, (2) Lingkungan Hidup, dan

(3) Kehutanan.

5. Menciptakan Sistem Pemerintahan yang Baik dan Demokratis.

Pelaksanaan dari misi kelima pembangunan daerah Kabupaten

Magelang Tahun 2009-2014 ini akan ditekankan pada tujuh urusan

pemerintahan, yaitu: (1) Perencanaan Pembangunan, (2) Otonomi

Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian, (3) Statistik, (4)

Kearsipan, (5) Komunikasi dan Informatika, (6) Kependudukan dan

Catatan Sipil, dan (7) Pertanahan.

6. Menciptakan Masyarakat yang Aman dan Tenteram.

Pelaksanaan dari misi keenam pembangunan daerah Kabupaten

Magelang Tahun 2009-2014 ini akan ditekankan pada satu urusan

pemerintahan, yaitu: Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri.

V.3. TUJUAN PEMBANGUNAN DAERAH

Tujuan pembangunan daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014

adalah sebagai berikut:

1. Terwujudnya peningkatan kualitas sumber daya manusia dan

kehidupan beragama.

Page 97: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPPJJJMMMDDD TTTaaahhhuuunnn 222000000999---222000111444 ::: VVViiisssiii,,, MMMiiisssiii ,,, TTTuuujjjuuuaaannn dddaaannn SSSaaasssaaarrraaannn V.6

2. Terbangunnya perekonomian daerah berbasis potensi lokal yang

berdaya saing.

3. Meningkatnya pembangunan prasarana dan sarana daerah.

4. Termanfaatkannya dan terkelolanya sumber daya alam berbasis

kelestarian lingkungan hidup.

5. Terciptanya sistem pemerintahan yang baik dan demokratis.

6. Terciptanya masyarakat yang aman dan tenteram.

V.4. SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Sasaran pembangunan daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014

adalah sebagai berikut:

1. Misi Pertama: Mewujudkan Peningkatan Kualitas Sumber Daya

Manusia dan Kehidupan Beragama, dilaksanakan untuk mencapai

beberapa sasaran, yaitu:

a. Makin meningkatnya kualitas pembangunan manusia, yang

ditunjukkan dengan meningkatnya pemerataan pendidikan dan

kesempatan memperoleh pendidikan yang layak, serta

kesempatan berolahraga,

b. Meningkatnya akses, pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan,

c. Meningkatnya dan menguatnya sumber daya manusia dalam

penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang;

sehingga mampu meningkatkan daya saing sumber daya manusia

pada kompetisi nasional dan global,

d. Makin berkurangnya kuantitas dan kualitas penyandang masalah

kesejahteraan sosial,

e. Tercapainya penduduk tumbuh seimbang,

f. Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan,

g. Berkurangnya tingkat pengangguran dan jumlah penduduk

miskin,

h. Makin kuatnya karakter sebagai masyarakat yang beragama dan

berbudaya, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan falsafah

Pancasila.

Page 98: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPPJJJMMMDDD TTTaaahhhuuunnn 222000000999---222000111444 ::: VVViiisssiii,,, MMMiiisssiii ,,, TTTuuujjjuuuaaannn dddaaannn SSSaaasssaaarrraaannn V.7

2. Misi Kedua: Membangun Perekonomian Daerah Berbasis Potensi

Lokal yang Berdaya Saing, dilaksanakan untuk mencapai beberapa

sasaran, yaitu:

a. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi sehingga pendapatan

perkapita pada akhir periode pembangunan jangka menengah

mencapai tingkat kesejahteraan setara dengan Kabupaten/Kota

yang cukup maju di Indonesia,

b. Membaiknya struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan

keunggulan kompetitif sektor basis ekonomi daerah sehingga

mampu menghasilkan komoditi berkualitas, berdaya saing,

menjadi motor penggerak perekonomian,

c. Makin meningkatnya kualitas pelayanan yang lebih bermutu,

d. Makin baiknya ketersediaan kebutuhan pokok menuju

swasembada pangan yang disertai dengan tersedianya instrumen

jaminan pangan pada tingkat masyarakat,

e. Makin optimalnya pemanfaatan aset dan produk daerah yang

berdaya saing tinggi sebagai sumber-sumber kekayaan daerah.

3. Misi Ketiga: Meningkatkan Pembangunan Prasarana dan Sarana

Daerah, dilaksanakan untuk mencapai beberapa sasaran, yaitu:

a. Terbangun dan mantapnya jaringan infrastruktur wilayah yang

andal sehingga dapat meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas

faktor-faktor yang mendukung berkembangnya aktivitas

produksi dan mampu membuka isolasi daerah serta membentuk

kawasan-kawasan pertumbuhan baru,

b. Terpenuhinya kebutuhan perumahan rakyat layak huni,

c. Terpenuhi dan meratanya kebutuhan prasarana dan sarana

pelayanan dasar di seluruh wilayah perdesaan dan perkotaan

dalam rangka peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan

masyarakat.

4. Misi Keempat: Memanfaatkan dan Mengelola Sumber Daya Alam

Berbasis Kelestarian Lingkungan Hidup, dilaksanakan untuk

mencapai beberapa sasaran, yaitu:

Page 99: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPPJJJMMMDDD TTTaaahhhuuunnn 222000000999---222000111444 ::: VVViiisssiii,,, MMMiiisssiii ,,, TTTuuujjjuuuaaannn dddaaannn SSSaaasssaaarrraaannn V.8

a. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam yang berorientasi

pada pelestarian lingkungan hidup dan mengurangi laju

pemanasan global,

b. Meningkatnya kualitas dan pengelolaan kekayaan keragaman

jenis dan kekhasan sumber daya alam untuk mewujudkan nilai

tambah, daya saing, dan modal pembangunan daerah,

c. Meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan perilaku masyarakat

dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan,

d. Meningkatnya kualitas dan kuantitas pembangunan yang

berorientasi tata ruang, serta mengurangi resiko bencana alam.

5. Misi Kelima: Menciptakan Sistem Pemerintahan yang Baik dan

Demokratis, dilaksanakan untuk mencapai beberapa sasaran, yaitu:

a. Meningkatnya kinerja penyelenggaraan tata pemerintahan yang

baik dan bersih,

b. Meningkatnya profesionalisme aparatur daerah,

c. Meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan standar

mutu pelayanan yang berorientasi pada terciptanya kepuasan

masyarakat,

d. Berkembangnya sistem dan iklim demokrasi pada berbagai aspek

kehidupan politik,

e. Meningkatnya kemampuan dan kemandirian daerah dalam

mendukung pembangunan daerah,

f. Menguatnya kelembagaan lokal yang mampu mengakomodasi

tuntutan perubahan dan berperan aktif dalam pembangunan

daerah,

g. Meningkatnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan

dengan berbagai pihak,

h. Terwujudnya keberhasilan otonomi daerah yang seimbang yang

didukung stakeholders (pemangku kepentingan) dalam

mempercepat kesejahteraan rakyat dan pelayanan umum.

6. Misi Keenam: Menciptakan Masyarakat yang Aman dan Tenteram,

dilaksanakan untuk mencapai beberapa sasaran, yaitu:

Page 100: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPPJJJMMMDDD TTTaaahhhuuunnn 222000000999---222000111444 ::: VVViiisssiii,,, MMMiiisssiii ,,, TTTuuujjjuuuaaannn dddaaannn SSSaaasssaaarrraaannn V.9

a. Meningkatnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat dalam

melaksanakan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku,

b. Meningkatnya kewaspadaan dan kesiagaan masyarakat dalam

menghadapi potensi dan situasi bencana,

c. Mantapnya situasi dan kondisi perikehidupan bermasyarakat

yang didukung oleh penegakan HAM.

Page 101: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...111

BBBAAABBB VVVIII... SSSTTTRRRAAATTTEEEGGGIII DDDAAANNN AAARRRAAAHHH KKKEEEBBBIIIJJJAAAKKKAAANNN

VI.1. STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH.

Dalam rangka pencapaian visi dan misi pembangunan jangka menengah

daerah Kabupaten Magelang tahun 2009-2014 maka perlu dirumuskan

strategi pembangunan daerah yang sinergis dan komprehensif.

Strategi pembangunan daerah Kabupaten Magelang yang akan

dilaksanakan selama tahun 2009-2014 dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Strategi Sumber Daya Manusia: Penguatan dan Pemberdayaan

Strategi penguatan dan pemberdayaan diformulasikan dalam rangka

untuk melaksanakan misi pertama pembangunan daerah Kabupaten

Magelang Tahun 2009-2014 yaitu :

A. Kesehatan

Strategi yang dilakukan di dalam pembangunan kesehatan

adalah:

a. Pengembangan kualitas sumberdaya kesehatan menuju

profesionalisme yang berbasis kompetensi

b. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

pelayanan kesehatan serta peningkatan cakupan

pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standart mutu

pelayanan kesehatan.

c. Peningkatan kemitraan dalam pengawasan peredaran obat

termasuk makanan dan perbekalan kesehatan.

d. Peningkatan peran serta masyarakat, kemandirian

masyarakat, pengembangan desa siaga dan peningkatan

KIE (komunikasi, informasi dan edukasi) untuk

berperilaku hidup bersih dan sehat

e. Pengembangan pengelolaan kesehatan lingkungan dan

surveilans penyakit dengan pendekatan berbasis

masyarakat dan penerapan teknologi tepat guna dalam

mengendalikan dan mencegah penyakit serta

penanggulangan kejadian luar biasa dan bencana.

f. Pengembangan jaminan kesehatan masyarakat

(Jamkesmas), jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) dan

jaminan pemeliharaan kesehatan dengan menerapkan

Page 102: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...222

sistem iur / sharing yang dikelola oleh suatu badan

amanah.

g. Pengembangan sistem perencanaan dan informasi

kesehatan online yang terintegrasi dan terpadu sebagai

dasar pengambilan keputusan dan regulasi.

B. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Strategi yang dilakukan di dalam pembangunan Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera adalah :

a. Peningkatan dan memaksimalkan SDM program KB dan

pelembagaan keluarga kecil berkualitas.

b. Peningkatan Pelayanan KB.

C. Pendidikan

Strategi yang dilakukan di dalam pembangunan pendidikan

adalah :

a. Peningkatan perluasan dan akses layanan pendidikan bagi

seluruh masyarakat terutama masyarakat yang tidak

mampu pada jenjang pendidikan anak usia dini,

pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan non

formal dan informal.

b. Peningkatan kualitas (mutu), relevansi, dan daya saing

pendidikan, terutama pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah.

c. Peningkatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan

publik pendidikan.

d. Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan.

D. Kepemudaan dan Olahraga

Strategi pembangunan kepemudaan dan olahraga diarahkan

untuk:

a. Peningkatan kreatifitas dan motivasi pemuda dalam pembangunan diri, masyarakat, dan bangsa.

b. Peningkatan moral kepemimpinan kepemudaan.

c. Peningkatan pemasyarakatan dan prestasi olahraga.

Page 103: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...333

E. Perpustakaan

Strategi pembangunan perpustakaan diarahkan untuk

Peningkatan layanan perpustakaan dan peningkatan budaya

baca masyarakat.

F. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Strategi pembangunan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak diarahkan untuk:

a. Peningkatan pelayanan dasar pendidikan, kesehatan,

fasilitas sosial dan fasilitas umum dlm rangka melindungi

dan meningkatkan kualitas kehidupan perempuan dan

anak.

b. Peningkatan Perlindungan hak-hak perempuan dan anak

serta pengembangan partisipasi anak.

c. Peningkatan kualitas SDM dan kehidupan perempuan.

G. Kebudayaan

Strategi pembangunan kebudayaan diarahkan untuk

Pengembangan dan pelestarian nilai dan kekayaan budaya.

H. Sosial

Strategi pembangunan sosial diarahkan untuk :

a. Peningkatan ketaqwaan dan pengamalan nilai-nilai agama,

penghargaan terhadap kearifan lokal dan penghormatan

terhadap toleransi antar umat beragama.

b. Peningkatan pembinaan dan rehabilitasi PMKS, melalui

peningkatan profesionalisme aparatur dan partisipasi

masyarakat.

I. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Strategi pembangunan urusan pemberdayaan masyarakat dan

desa pada tahun 2009-2014 adalah Peningkatan keberdayaan

masyarakat dan desa.

2. Strategi Ekonomi: Pengembangan Keunggulan dan Kemitraan

Strategi pengembangan keunggulan dan kemitraan dirumuskan

dalam rangka untuk melaksanakan misi kedua pembangunan daerah

Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 yaitu :

Page 104: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...444

A. Perdagangan

Strategi pembangunan urusan perdagangan pada tahun 2009-

2014 adalah :

a. Peningkatan pembangunan Infrastruktur, sarana dan

prasarana dalam upaya peningkatan pelayanan kegiatan

ekonomi.

b. Pengembangan perdagangan yang bebasis pada produk

unggulan lokal.

B. Industri

Strategi pembangunan urusan industri pada tahun 2009-2014

adalah :

a. Peningkatan Kapasitas Sistem Informasi Industri.

b. Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

c. Penataan Struktur dan Kemampuan Teknologi.

C. Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

Strategi pembangunan urusan Koperasi pada tahun 2009-2014

adalah :

a. Peningkatan pembinaan lembaga perkoperasian dan

UMKM.

b. Peningkatan mutu dan kualitas produk koperasi dan

UMKM.

Strategi pembangunan urusan UMKM pada tahun 2009-2014

adalah :

a. Pengembangan mutu SDM.

b. Pengembangan mutu produk.

c. Pemberdayaan UKMK di bidang permodalan.

d. Peningkatan akses pasar.

D. Penanaman Modal

Strategi pembangunan urusan penanaman modal pada tahun

2009-2014 adalah Peningkatan iklim investasi & relisasi

investasi.

E. Ketahanan Pangan

Page 105: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...555

Strategi pembangunan urusan ketahanan pangan pada tahun

2009-2014 adalah :

a. Pengembangan pangan berbasis potensi lokal.

b. Diversifikasi sumber dan pola konsumsi pangan.

F. Pertanian

Strategi pembangunan urusan pertanian pada tahun 2009-2014

adalah Pengembangan agribisnis yang berdaya saing melalui

peningkatan kualitas kelembagaan SDM serta sarana dan

prasarana pertanian.

G. Perikanan

Strategi pembangunan urusan perikanan pada tahun 2009-

2014 adalah Meningkatkan populasi, produksi dan produktifitas

perikanan.

H. Pariwisata

Strategi pembangunan urusan pariwisata pada tahun 2009-

2014 adalah :

a. Peningkatan sarana dan prasarana obyek wisata,

kelembagaan dan SDM kepariwisataan.

b. Peningkatan promosi kepariwisataan.

I. Ketenagakerjaan

Strategi pembangunan urusan ketenagakerjaan pada tahun

2009-2014 adalah :

a. Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.

b. Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan.

J. Ketransmigrasian

Strategi pembangunan urusan ketransmigrasian pada tahun

2009-2014 adalah Peningkatan kualitas dan produktivitas calon

transmigran, melalui pembekalan ketrampilan dan

penumbuhan semangat wirausaha .

3. Strategi Infrastruktur: Pembangunan, Pemerataan, dan

Aksesibilitas

Page 106: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...666

Strategi pembangunan, pemerataan, dan aksesibilitas dirancang

dalam rangka untuk melaksanakan misi ketiga pembangunan daerah

Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 yaitu :

A. Pekerjaan Umum

Strategi pembangunan urusan pekerjaan umum pada tahun

2009-2014 adalah :

a. Pembangunan, Pemerataan, dan Aksesibilitas.

b. Melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pengawasan

konservasi SDA secara konsisten dan berkelanjutan untuk

dapat memenuhi berbagai kebutuhan.

c. Melaksanakan pengaturan, pembinaan dan pengawasan

dalam penanggulangan akibat bencana alam, seperti banjir,

letusan gunung berapi, tanah longsor dan kekeringan.

B. Perumahan

Strategi pembangunan urusan perumahan pada tahun 2009-

2014 adalah pemenuhahan sarana dan prasarana pemukiman di

masyarakat.

C. Perhubungan

Strategi pembangunan urusan perhubungan pada tahun 2009-

2014 adalah :

a. Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan.

b. Peningkatan Pelayanan Angkutan.

D. Energi dan Sumberdaya Mineral

Strategi pembangunan urusan energi dan sumber daya mineral

pada tahun 2009-2014 adalah :

Peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air

dan mineral, yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Pemanfaatan Potensi sumber Daya Energi Baru Terbarukan

(Pembinaan dan Pengembangan Bidang Kelistrikan)

4. Strategi Lingkungan Hidup: Pembangunan Berkelanjutan

Strategi pembangunan berkelanjutan dirumuskan untuk

melaksanakan misi keempat pembangunan daerah Kabupaten

Magelang Tahun 2009-2014 yaitu:

Page 107: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...777

A. Lingkungan Hidup

Strategi pembangunan urusan lingkungan Hidup pada tahun

2009-2014 adalah pembangunan berkelanjutan berbasis

lingkungan hidup, melalui Peningkatan pengelolaan lingkungan

hidup melalui pengendalian polusi dan konservasi.

B. Penataan Ruang

Strategi pembangunan urusan penataan ruang pada tahun

2009-2014 adalah Pembangunan Berkelanjutan, melalui :

a. Perencanaan dan Pengendalian Tata Ruang.

b. Peningkatan Kualitas Pelayanan.

C. Kehutanan

Strategi pembangunan urusan kehutanan pada tahun 2009-

2014 adalah Peningkatan Pemanfaatan dan Rehabilitas Potensi

Sumberdaya Hutan

5. Strategi Tata Pemerintahan: Pengembangan Kapasitas

Strategi pengembangan kapasitas dirancang untuk melaksanakan misi

kelima pembangunan daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014

yaitu

A. Perencanaan Pembangunan

Strategi pembangunan perencanaan pembangunan diarahkan

sebagai berikut :

a. Peningkatan kualitas perencanaan pembangunan yang

mendorong perkembangan seluruh sendi-sendi kehidupan

masyarakat.

b. Peningkatan kualitas kelembagaan perencanaan pada setiap

SKPD, dan kemampuan masyarakat dalam penataan ruang

dan perencanaan pembangunan.

B. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi

Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan

Persandian

Strategi pembangunan otonomi daerah, pemerintahan umum,

administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian,

dan persandian diarahkan untuk:

Page 108: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...888

a. Peningkatan profesionalisme aparatur pemerintah daerah

menuju pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

b. Peningkatan manajemen pemerintahan daerah guna

peningkatan efektivitas dan efisiensi.

C. Statistik

Strategi pembangunan statistik diarahkan untuk Pengembangan

pusat data dan informasi yang dapat diandalkan dalam rangka

mendukung pengambilan keputusan dalam pembangunan.

D. Kearsipan

Strategi pembangunan kearsipan diarahkan untuk

Penyelamatan dan pelestarian arsip yang bernilai

pertanggungjawaban nasional.

E. Komunikasi dan Informatika

Strategi pembangunan komunikasi dan informatika diarahkan

untuk Peningkatan kualitas pengelolaan dalam

penyelenggaraan telekomunikasi.

F. Kependudukan dan Catatan Sipil

Strategi pembangunan kependudukan dan catatan sipil

diarahkan untuk Pembangunan sistem administrasi

kependudukan dan pencatatan sipil.

G. Pertanahan

Strategi pembangunan pertanahan diarahkan untuk Perbaikan

administrasi dan pelayanan pertanahan.

6. Strategi Kondusifitas Daerah: Responsivitas, Responsibilitas, dan

Kepatuhan

Strategi responsivitas, responsibilitas, dan kepatuhan diformulasikan

untuk melaksanakan misi keenam pembangunan daerah Kabupaten

Magelang Tahun 2009-2014 adalah melalui urusan kesatuan

kebangsaan dan politik dalam negeri, strategi dalam rangka mencapai

misi keenam adalah :

a. Peningkatan peranserta masyarakat dalam organisasi

masyarakat dan politik.

b. Pengembangan wawasan kebangsaan dan penanganan konflik.

c. Perlindungan masyarakat.

Page 109: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...999

d. Penanggulangan bencana.

VI.2. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH

Tujuan utama pembangunan Kabupaten Magelang adalah untuk

meningkatakan kesejahteraan masyarakat, oleh karena itu guna

mewujudkan tujuan tersebut maka perlu dirumuskan arah kebijakan

membangunan daerah Kabupaten Magelang selama tahun 2009-2014.

Arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Magelang Tahun

2009-2014 ini dirumuskan dengan memperhatikan pada Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Magelang

Tahun 2005-2025; kemudian dikoneksitaskan dengan misi pembangunan

daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014.

1. Misi Pertama: Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan

Kehidupan Beragama. Misi pertama pembangunan daerah

Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 ini dilaksanakan dengan

substansi arah kebijakan pembangunan sebagai berikut:

a. Pembangunan pendidikan diarahkan pada pengembangan

perluasan dan akses pendidikan; peningkatan mutu, relevansi dan

daya saing pendidikan; pengembangan tata kelola, akuntabitas dan

pencitraan publik pendidikan.

b. Pembangunan perpustakaan diarahkan pada peningkatan layanan

perpustakaan; peningkatan sarana prasarana perpustakaan;

peningkatan budaya baca masyarakat.

c. Pembangunan kepemudaan dan olah raga diarahkan pada

pemberdayaan pemuda; pembinaan kepemimpinan dan etika

kepada pemuda dalam kehidupan berbangsa dan bernegara;

pemberian penghargaan terhadap prestasi yang mendukung

pengembangan kreativitas, keterampilan dan kewirausahaan

kepada pemuda.

d. Pembangunan kesehatan diarahkan pada peningkatan akses,

pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dan

pelayanan kesehatan perorangan/rujukan, melalui pengembangan

profesionalisme dan kompetensi tenaga kesehatan serta

mewujudkan jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat.

Page 110: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...111000

e. Pembangunan kependudukan diarahakan pada pemantapan

pengendalian laju pertumbuhan penduduk dan pengaturan

persebarannya; peningkatan kesadaran bagi masyarakat akan arti

pentingnya keluarga sehat dan sejahtera melalui peningkatan

program KB.

f. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak diarahkan pada

peningkatan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai

bidang kehidupan dan penciptaan situasi yang kondusif bagi

proses tumbuh kembang anak.

g. Peningkatan kehidupan beragama diarahkan pada peningkatan

ketaqwaan masyarakat kepada Tuhan Yang Maha Esa melalui

pelayanan dan kemudahan bagi umat beragama dalam

melaksanakan ajaran agama, mendorong dan meningkatkan

partisipasi masyarakat dalam kegiatan pelayanan kehidupan

beragama serta meningkatkan pemahaman nilai-nilai ajaran agama

dan mendorong dilaksanakannya ajaran agama dalam kehidupan

sehari-hari dengan mengembangkan rasa saling percaya dan

menciptakan harmonisasi antar kelompok umat beragama yang

penuh toleransi dan tenggang rasa.

h. Penanggulangan kemiskinan diarahkan pada pemberdayaan

masyarakat yang dilakukan melalui pengurangan beban

pengeluaran konsumsi kelompok miskin dan peningkatan

produktivitas masyarakat miskin untuk meningkatkan

pendapatannya.

i. Pembangunan sosial diarahkan pada penanganan kemiskinan, baik

kemiskinan struktural maupun kemiskinan kultural dan

penanganan masalah Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS), melalui upaya-upaya peningkatan kualitas pelayanan,

rehabilitasi dan pemberdayaan masyarakat dengan didukung oleh

sistem perlindungan sosial, termasuk penyediaan sarana

pelayanan sosial yang memadai, pengembangan sistem jaminan

sosial bagi seluruh masyarakat sebagai wahana yang luas untuk

pengembangan mekanisme pemberdayaan masyarakat yang lemah

dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan dengan

tidak merusak budaya daerah dan kearifan lokal.

j. Pengembangan kesejahteraan masyarakat desa diarahkan melalui

Page 111: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...111111

pemberdayaan masyarakat desa. Pemerintah Kabupaten Magelang

memandang perlu untuk memberdayakan masyarakat desa karena

pemberdayaan tersebut bersifat strategis dan dilakukan melalui

penyiapan landasan berupa institusi masyarakat yang memperkuat

perkembangan masyarakat di masa mendatang dan

memberdayakan masyarakat yang berbasis komunitas desa untuk

mengatasi masalah yang ada dengan melaksanakan kegiatan yang

dikelola secara demokratis, transparan dan akuntabel.

2. Misi Kedua: Membangun Perekonomian Daerah Berbasis Potensi

Lokal yang Berdaya Saing. Misi kedua pembangunan daerah

Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 ini dilaksanakan dengan

substansi arah kebijakan pembangunan sebagai berikut:

a. Pengembangan dan pendayagunaan sektor-sektor perekonomian

strategis diarahkan untuk memperkuat perekonomian daerah

melalui FPPK, sistem agribisnis dan agroindustri diperkuat

sebagai motor penggerak yang didukung oleh kegiatan pertanian

yang menghasilkan produk-produk secara efisien, modern, dan

berkelanjutan agar terwujud ketahanan ekonomi yang tangguh.

b. Efisiensi, modernisasi, dan nilai tambah sektor sektor pertanian

ditingkatkan agar mampu bersaing di pasar lokal, regional dan

internasional serta untuk memperkuat basis produksi daerah.

Hal ini merupakan faktor strategis karena berkenaan dengan

pembangunan perdesaan, pengentasan kemiskinan dan

keterbelakangan, dan penguatan ketahanan pangan.

c. Pembangunan pertanian diarahkan untuk pengembangan

kemampuan sumber daya manusia (SDM) pertanian, pelaku

agribisnis yang berkualitas, sehingga dapat menjaga ketahanan

dan kemandirian pangan daerah dengan mengembangkan

produktivitas pertanian dalam negeri, yang mampu menjamin

pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup di tingkat rumah

tangga, baik dalam jumlah, mutu, maupun harga yang terjangkau.

d. Pembangunan perikanan diarahkan untuk meningkatkan

produksi perikanan yang berkelanjutan, sehingga dapat

meningkatkan kesejahteraan petani ikan, dengan tetap menjaga

kelestarian lingkungan.

Page 112: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...111222

e. Pembangunan industri diarahkan untuk memperkuat basis

industri yang mempunyai daya saing, baik di pasar lokal maupun

internasional, meningkatkan peran industri unggulan daerah

sebagai modal penggerak perekonomian daerah, serta

meningkatkan peran sektor industri kecil dan menengah

terhadap struktur industri, sehingga terjadi keseimbangan peran

antara industri besar dengan industri kecil dan menengah.

f. Pembangunan kelembagaan ekonomi diarahkan untuk

menciptakan regulasi dan perizinan yang efisien, efektif, dan non-

diskriminatif; menjaga, mengembangkan, dan melaksanakan

iklim persaingan usaha secara sehat serta melindungi konsumen;

mendorong pengembangan standardisasi produk dan jasa untuk

meningkatkan daya saing; meningkatkan daya saing Usaha Mikro

Kecil dan Menengah (UMKM) di daerah, sehingga menjadi bagian

integral dari keseluruhan kegiatan ekonomi dan memperkuat

basis ekonomi dalam negeri.

g. Pembangunan UMKM diarahkan untuk menciptakan ekonomi

kerakyatan yang berdaya saing, mandiri serta mampu menembus

pasar global dengan mengembangkan kerjasama strategis dan

sinergis antar pelaku usaha, mengembangkan rumpun industri,

mempercepat alih teknologi, dan meningkatkan kualitas sumber

daya manusia.

h. Pembangunan Koperasi diarahkan untuk pengembangan dan

perluasan melalui peningkatan kapasitas usaha dan ketrampilan

pengelolaan usaha serta sekaligus mendorong adanya kepastian,

perlindungan, dan pembinaan usaha.

i. Pembangunan kepariwisataan diarahkan agar mampu

mendorong kegiatan ekonomi daerah, meningkatkan

pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat lokal, serta

memberikan perluasan kesempatan kerja melalui pemanfaatan

keragaman pesona keindahan alam, peninggalan-peninggalan

sejarah dan potensi daerah.

j. Pembangunan perdagangan diarahkan pada pengembangan dan

peningkatan transaksi perdagangan produk-produk pertanian

dan industri, dan menjaga distribusi dan ketersediaan barang-

barang kebutuhan pokok di seluruh wilayah pedesaan, dengan

Page 113: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...111333

harga yang terjangkau, sehingga dapat meningkatkan pendapatan

dan kesejahteraan masyarakat.

k. Jasa infrastruktur dan keuangan dikembangkan ditingkat

pedesaan dengan pengembangan keprofesian, penguasaan dan

pemanfaatan teknologi informasi, yang mampu menyediakan

sumber pendanaan di pedesaan dalam pengembangan kegiatan

perekonomian dan pengentasan kemiskinan di perdesaan.

3. Misi Ketiga: Meningkatkan Pembangunan Prasarana dan Sarana

Daerah. Misi ketiga pembangunan daerah Kabupaten Magelang

Tahun 2009-2014 ini dilaksanakan dengan substansi arah kebijakan

pembangunan sebagai berikut:

a. Pembangunan perhubungan diarahkan untuk penyediaan dan

pengembangan berbagai fasilitas yang menunjang kelancaran

pembangunan ekonomi, memenuhi kebutuhan dasar bagi

masyarakat dalam melakukan aktifitas, pengembangan akses

transportasi ke seluruh pelosok wilayah dalam rangka

mendukung pembangunan sektoral dan regional dan pelayanan

mobilitas barang dan jasa demi tercapainya pemerataan hasil-

hasil pembangunan antar wilayah. Pembangunan sarana dan

prasarana perhubungan lebih diarahkan kepada kawasan-

kawasan sentra industri.

b. Pembangunan perumahan diarahkan pada peningkatan

penyediaan perumahan dan lahan bagi masyarakat

berpendapatan rendah, beserta peningkatan pemenuhan

kebutuhan penyediaan prasarana dan sarana dasar bagi kawasan

rumah sederhana sehat. Dalam mendukung pemenuhan

lingkungan perumahan yang sehat diberikan fasilitasi

pembiayaan prasarana dan sarana lingkungan perumahan,

terutama pada kawasan kumuh perkotaan.

c. Pembangunan energi dan sumber daya mineral diarahkan untuk

pengurangan ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM)

yang berasal dari fosil dengan upaya pengembangan biofuel

(bahan bakar nabati) sekaligus untuk konservasi lahan kritis.

Pemanfaatan potensi sumber daya penghasil energi terbarukan

(biogas, mikro hidro, dan lain-lain).

Page 114: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...111444

d. Pembangunan sumber daya air diarahkan guna mencapai

keandalan ketersediaan air diwujudkan dengan kegiatan

membangun waduk, waduk lapangan (embung) bendungan,

pompa, jaringan drainase, pengendalian mutu air serta

pemanfaatan kembali air drainase; ditunjang oleh keandalan

pengelolaan jaringan air yang meliputi: operasi, pemeliharaan

dan rehabilitasi; kesemuanya dalam rangka peningkatan

kesejahteraan masyarakat dan petani, melalui kegiatan

pengembangan sistem irigasi partisipatif guna mendorong

kegiatan intensifikasi, diversifikasi, ekstensifiksi dan rehabilitasi

pertanian dan modernisasi usaha tani.

e. Pembangunan air minum diarahkan pada peningkatan akses

masyarakat Kabupaten Magelang terhadap air minum perpipaan

melalui peningkatan kapasitas pelayanan air minum.

Meningkatkan kinerja pengelola air minum atau BUMD pengelola

air minum serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia

pengelola air minum melalui pendidikan, dan pelatihan. Untuk

pemenuhan air minum diantisipasi tingkat kebocoran baik teknis

maupun non teknis hingga mencapai ambang batas normal.

4. Misi Keempat: Memanfaatkan dan Mengelola Sumber Daya Alam

Berbasis Lingkungan Hidup. Misi keempat pembangunan daerah

Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 ini dilaksanakan dengan

substansi arah kebijakan pembangunan sebagai berikut:

a. Pembangunan lingkungan hidup diarahkan untuk menciptakan

keseimbangan ekosistem yang tidak menimbulkan dampak

merusak lingkungan. Pemanfaatan sumber daya sesuai dengan

daya dukung dan memperhatikan daya regenerasi khusus untuk

sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable).

Peningkatan upaya konservasi lahan kritis dan resapan air.

b. Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

dalam rangka meningkatkan kualitas lingkungan hidup dengan

penerapan prinsip-prinsip pembangunan yang berkelanjutan

secara konsisten di segala bidang dan diikuti dengan penegakan

hukum yang tidak diskriminatif. Untuk itu diperlukan tata ruang

wilayah yang mantap disertai penegakan hukum sebagai

pedoman pemanfaatan sumber daya alam yang optimal dan

Page 115: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...111555

lestari.

c. Pembangunan yang ramah lingkungan akan dijalankan melalui

pengendalian pencemaran lingkungan dan peningkatan

partisipasi masyarakat dunia usaha dan industri dalam

memelihara lingkungan, melalui peningkatan kesadaran

masyarakat untuk mencintai lingkungan hidup, dapat

menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang peduli

terhadap isu sumber daya alam dan lingkungan hidup yang

utamanya diarahkan pada generasi muda.

d. Pembangunan kehutanan diarahkan pada optimalisasi

pemanfaatan potensi sumber daya hutan untuk peningkatan

kesejahteraan masyarakat, peningkatan partisipasi masyarakat

dalam menjaga kelestarian sumber daya hutan dan peningkatan

daya dukung sumber daya hutan dalam pembangunan

berkelanjutan dengan meningkatkan rehabilitasi peran dan

fungsi hutan melalui upaya konservasi.

5. Misi Kelima: Menciptakan Sistem Pemerintahan yang Baik, dan

Demokratis. Misi kelima pembangunan daerah Kabupaten Magelang

Tahun 2009-2014 ini dilaksanakan dengan substansi arah kebijakan

pembangunan sebagai berikut:

a. Pembangunan aparatur diarahkan untuk mewujudkan sosok dan

kinerja aparatur pemerintah yang profesional dan berkarakter.

Upaya tersebut dapat dilakukan dengan mendorong pola

pengembangan karir yang menuju pada pengembangan

profesionalisme, pengembangan standar kompetensi aparatur,

dan peningkatan kesejahteraan aparatur termasuk perangkat

desa. Disamping itu secara bertahap juga dilakukan perubahan

terhadap mental dan budaya birokrasi agar cepat dan tanggap

dalam merespon tuntutan, kebutuhan, dan perkembangan

kuantitas dan kualitas pelayanan publik. Pembangunan dibidang

aparatur pemerintah daerah juga diarahkan untuk meningkatkan

kapasitas organisasi pemerintah daerah sesuai dengan

kewenangan yang dimiliki untuk mendukung pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi.

b. Pengembangan pelayanan publik diarahkan untuk peningkatan

kualitas pelayanan prima berbasis pada partisipasi masyarakat,

Page 116: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaahhh uuu nnn 222 000 000 999--- 222 000 111 444 ::: SSS ttt rrraaa ttt eee gggiii ddd aaa nnn AAA rrraaahhh KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaannn VVVIII...111666

perlu dilakukan identifikasi kebutuhan masyarakat yang

dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan fasilitasi dari

pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat. Sehingga

pelayanan fasilitas benar-benar merupakan refleksi dari

kebutuhan riil masyarakat atau kebutuhan dasar dan yang

merupakan permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Disampimg itu, perlu adanya pemberdayaan dan perwujudan

aparatur pemerintah yang mumpuni dan bersih, serta ditunjang

oleh sarana dan prasarana pelayanan secara memadai dalam

rangka menuju tata kepemerintahan yang baik.

c. Pembangunan pengawasan diarahkan untuk dapat mewujudkan

pemerintahan yang bersih dan efisien. Hal tersebut dicapai

dengan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sumber daya

pengawasan di daerah.

6. Misi Keenam: Menciptakan Masyarakat yang Aman dan

Tenteram. Misi keenam pembangunan daerah Kabupaten Magelang

Tahun 2009-2014 ini dilaksanakan dengan substansi arah kebijakan

pembangunan sebagai berikut:

a. Pembangunan hukum diarahkan untuk penegakan hukum yang

dilandasi prinsip-prinsip keadilan terutama dalam menciptakan

pemerintahan yang baik dan bersih, serta meningkatkan kualitas

produk hukum daerah sesuai kewenangan yang dimiliki serta

melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap produk hukum

yang dikeluarkan kabupaten atau kota, untuk menghindari

lahirnya produk yang memberatkan masyarakat dalam

mewujudkan peraturan perundangan daerah yang mampu

berfungsi sebagai sarana untuk mewujudkan ketertiban,

keamanan, dan keadilan.

b. Pembangunan keamanan dan ketertiban diarahkan untuk

memelihara kondisi yang kondusif di daerah dengan melakukan

antisipasi terhadap kemungkinan munculnya tindakan-tindakan

yang dapat mengganggu keamananan dan ketertiban, dalam

rangka mewujudkan sistem keamanan, ketentraman dan

ketertiban masyarakat yang mampu melindungi keseluruhan

warga masyarakat dari gangguan ketertiban dan keamanan.

Page 117: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...111

BBBAAABBB VVVIIIIII... KKKEEEBBBIIIJJJAAAKKKAAANNN UUUMMMUUUMMM DDDAAANNN PPPRRROOOGGGRRRAAAMMM PPPEEEMMMBBBAAANNNGGGUUUNNNAAANNN DDDAAAEEERRRAAAHHH

VII.1. KEBIJAKAN UMUM PEMBANGUNAN DAERAH

Substansi visi, misi, sasaran pokok dan arah pembangunan jangka panjang

daerah yang termuat dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah

(RPJPD) Kabupaten Magelang Tahun 2005-2025 telah teroperasionalkan

skenario implementasinya dalam 4 (empat) tahapan pembangunan jangka

panjang daerah dengan skala prioritasnya masing-masing.

Pelaksanaan pembangunan jangka menengah daerah Kabupaten

Magelang selama tahun 2009-2014 tidak dapat dipisahkan dari

perencananaan pembangunan jangka panjang daerah yang tercantum

dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJP-D) Kabupaten

Magelang Tahun 2005-2025; khususnya terkait dengan pelaksanaan

tahapan pembangunan jangka panjang pertama (2005-2009) dan tahapan

pembangunan jangka panjang kedua (2010-2014).

Dalam rangka memberikan penekanan dan pedoman dalam

penentuan program prioritas pembangunan daerah tahun 2009-2014,

maka perlu disampaikan tahapan dan skala prioritas pembangunan jangka

panjang daerah, yaitu sebagai berikut:

a. Mewujudkan Peningkatan dan Pengamalan Nilai-nilai Agama dan

Kearifan Lokal, melalui:

a. Peningkatan kepedulian pada etika dan moral serta nilai-nilai

keagamaan dan budaya lokal dalam rangka meningkatkan

ketahanan dalam dinamika pergaulan regional dan

internasional.

b. Peningkatan toleransi antar umat beragama dalam rangka

meningkatkan kerukunan beragama, saling percaya dan

menciptakan harmonisasi antar kelompok umat beragama yang

penuh tenggang rasa.

c. Pengembangan kesadaran penerapan etika dan moral serta

nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal dalam rangka

meningkatkan ketahanan dalam dinamika pergaulan nasional,

regional dan internasional.

Page 118: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...222

d. Pengembangan kesadaran dalam rangka penerapan nilai-nilai

lokal untuk memperkuat identitas masyarakat Kabupaten

Magelang.

e. Peningkatan peran kelembagaan lokal yang berbasis jati diri

budaya masyarakat Kabupaten Magelang dalam pembangunan

daerah.

f. Pengembangan dan penerapan hasil penelitian dan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang mampu mendorong

berkembangnya teknologi madya di berbagai bidang.

g. Peningkatan kapasitas kelembagaan hukum dalam rangka

mewujudkan peningkatan pelayanan dan kepastian hukum.

h. Peningkatan kelembagaan dalam rangka mendorong

terciptanya kehidupan masyarakat yang memahami prinsip-

prinsip dasar HAM melalui pemasyarakatan dan pendidikan

HAM.

i. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam memelihara

keamanan dan ketertiban lingkungan melalui pembinaan

instansi terkait.

b. Mewujudkan Sistem Pemerintahan yang Baik dan Demokratis,

melalui:

a. Peningkatan kualitas dan implementasi perencanaan

pembangunan yang berorientasi pada pemanfaatan sumber

daya pembangunan secara sinergis.

b. Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan

efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance melalui

peningkatan efektivitas dan akuntabilitas penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

c. Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan

kompetensi sesuai kewenangan berdasarkan SPM pada bidang

pelayanan dasar dan penunjang yang mendukung pertumbuhan

ekonomi.

d. Pengembangan kerjasama dan kemitraan strategis pada sektor-

sektor unggulan daerah yang mendukung peningkatan daya

saing dan pertumbuhan ekonomi daerah.

Page 119: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...333

e. Peningkatkan kualitas aparatur melalui penerapan budaya kerja

yang profesional, bersih, beretika, dan berwibawa.

f. Peningkatan proses demokratisasi, politik, dan penegakan

hukum melalui peningkatan kualitas kelembagaan politik serta

akuntabilitas aparat dan penegak hukum.

g. Peningkatan kapasitas lembaga pemberdayaan masyarakat desa

melalui bantuan sarana dan prasarana dari pemerintah.

c. Mewujudkan Peningkatan Pembangunan Prasarana dan Sarana

Daerah, melalui:

a. Pengembangan jaringan transportasi, melalui peningkatan

keterpaduan sistem transportasi antar wilayah yang

mengutamakan pelayanan transportasi yang terjangkau.

b. Peningkatan kualitas hunian dalam rangka memenuhi

kebutuhan rumah yang terjangkau oleh Rumah Tangga Miskin,

serta peningkatan layanan sarana prasarana perumahan dan

permukiman terutama air bersih, sanitasi dan persampahan.

c. Peningkatan sistem pengelolaan dalam penyelenggaraan

telekomunikasi melalui peningkatan kelembagaan maupun

regulasi terkait dengan keamanan, kerahasiaan, privasi dan

integritas informasi serta peningkatan peran penyelenggaraan

telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan telematika

melalui optimalisasi pembangunan dan pemanfaatan prasarana

pos dan telekomunikasi serta prasarana non telekomunikasi.

d. Peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat melalui

perbaikan jaringan distribusi dan penelitian untuk pemanfaatan

sumber listrik alternatif serta perluasan dan peningkatan

ketersediaan energi listrik (biofuel) untuk perluasan industri

melalui peningkatan pembangunan pusat-pusat pembangkit

llistrik baru.

e. Pengembangan prasarana dan sarana sumber daya air dan

irigasi, guna mendukung aktivitas produksi yang berdaya saing,

serta memenuhi kebutuhan prasarana dasar perkotaan dan

pedesaan, didukung peningkatan partisipasi masyarakat dalam

pengelolaan sumber daya air.

Page 120: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...444

d. Mewujudkan Pemanfaatan dan Pengelolaan Sumber Daya Alam yang

Memperhatikan Kelestarian Lingkungan Hidup, melalui:

a. Perbaikan proses pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup melalui penguatan kelembagaan dalam

rangka rehabilitasi lahan kritis dan terlantar serta

pengembalian fungsi kawasan lindung.

b. Peningkatan pengelolaan keanekaragaman hayati yang berbasis

masyarakat dalam rangka perlindungan sumber daya genetik.

c. Peningkatan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan

lingkungan melalui pengembangan teknologi ramah lingkungan

berbasis masyarakat dan penegakan hukum lingkungan.

d. Pengurangan resiko bencana melalui pengembangan dan

penerapan teknologi sederhana.

e. Pengembangan penataan ruang melalui pemulihan dan

penetapan kawasan lindung, peningkatan kualitas penanganan

kawasan budidaya sesuai daya dukung lingkungan dan prinsip

pembangunan berkelanjutan.

f. Pengembangan kawasan andalan dan strategis dalam rangka

mendorong peningkatan arus barang dan penumpang pada

tingkat regional.

g. Peningkatan kualitas sistem pelayanan administrasi pertanahan

sesuai SPM Bidang Pertanahan.

e. Mewujudkan Peningkatan Perekonomian Daerah Berbasis Potensi

Lokal yang Berdaya Saing, melalui:

a. Pengembangan struktur perekonomian daerah yang berbasis

pada potensi dan produk unggulan daerah melalui sinergitas

sektor hulu dan hilir.

b. Pengembangan diversifikasi produk, peningkatan kinerja

kelembagaan dan sarana prasarana pendukung sektor

pertanian, perindustrian, perdagangan dan pariwisata.

c. Peningkatan diversifikasi produk pertanian, perikanan serta

kehutanan diarahkan untuk menghasilkan produk-produk yang

bertumpu pada sistem agribisnis dan agroindustri, guna

menjamin ketahanan pangan.

Page 121: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...555

d. Pengembangan peran UMKM yang berorientasi ekspor, melalui

pengembangan infrastruktur pendukung dan penguatan

kelembagaan dalam rangka mendorong daya saing UMKM.

e. Peningkatan iklim investasi melalui peningkatan pelayanan dan

regulasi investasi sehingga hambatan-hambatan investasi dapat

diminimalkan.

f. Peningkatan profesionalisme pengelolaan aset-aset daerah

dalam rangka mewujudkan kesehatan manajemen pengelolaan.

Rumusan tahapan dan skala prioritas pembangunan jangka panjang

daerah di atas sangat diperhatikan dan merupakan kesatuan yang utuh

dengan rancangan visi, misi, dan program pembangunan daerah Kabupaten

Magelang Tahun 2009-2014 termasuk didalam penentuan kebijakan umum

pembangunan daerah.

Kebijakan umum pembangunan daerah Kabupaten Magelang Tahun

2009-2014 dirumuskan untuk dapat digunakan sebagai fokus dari upaya

pelaksanaan misi dalam rangka mencapai visi pembangunan daerah.

Selengkapnya kebijakan umum pembangunan daerah Kabupaten Magelang

Tahun 2009-2014 adalah sebagai berikut:

VII.1.1. Misi Pertama: Mewujudkan Peningkatan Kualitas Sumber Daya

Manusia dan Kehidupan Beragama.

Misi pertama pembangunan daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009-

2014 akan dilaksanakan dengan kebijakan umum yang terkait dengan

sembilan urusan pemerintahan daerah, yaitu: (1) Kesehatan, (2) Keluarga

Berencana dan Keluarga Sejahtera, (3) Pendidikan, (4) Kepemudaan dan

Olahraga, (5) Perpustakaan, (6) Pemberdayaan Perempuan dan

Perlindungan Anak, (7) Sosial (8) Kebudayaan dan (9) Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa. Selengkapnya kebijakan umum yang dirumuskan

untuk setiap urusan pemerintahan yang terkait dengan pelaksanaan misi

pembangunan pertama ini adalah sebagai berikut:

A. Kesehatan

Kebijakan umum pembangunan kesehatan diarahkan untuk :

a. Pemanfaatan tenaga kesehatan yang profesional berbasis

kompetensi dan pengembangan sumber daya kesehatan yang

berstandar nasional dan mengarah pada standar internasional.

Page 122: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...666

b. Pengembangan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan

untuk meningkatkan mutu, pemerataan dan aksesibilitas

pelayanan kesehatan, serta pengelolaan pelayanan kesehatan

berbasis kinerja dan sesuai dengan regulasi yang telah

ditetapkan.

c. Pengawasan mutu dan legalitas sarana dan prasaranan

pelayanan kesehatan swasta untuk mendukung aksesibilitas dan

pemerataan pelayanan kesehatan.

d. Peningkatan cakupan pelayanan Anak dan ibu hamil serta

melahirkan termasuk pelayanan gizi masyarakat.

e. Pengawasan di bidang ketersediaan, pemerataan, mutu dan

pelayanan kesehatan di bidang farmasi termasuk obat, makanan

minuman dan perbekalan kesehatan.

f. Peningkatan kemitraan dan peranserta masyarakat dalam

penyebaran informasi kesehatan dan pengembangan Upaya

Kesehatan berbasis masyarakat.

g. Perbaikan sanitasi lingkungan, pencegahan dan penanggulangan

penyakit, kejadian luar biasa dan bencana melalui

pengembangan pengelolaan kesehatan lingkungan dengan

pendekatan surveilan berbasis masyarakat dan penerapan

teknologi tepat guna.

h. Terjamin pembiayaan kesehatan bagi seluruh masyarakat.

i. Penggalian informasi dan penyusunan perencanaan dalam

pengambilan keputusan berdasarkan bukti (evidence based)

dan kebutuhan riil yang dilaksanakan secara integral dan

terpadu.

B. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Kebijakan umum pembangunan keluarga berencana dan keluarga

sejahtera adalah

a. Peningkatan koordinasi dan sinkronisasi program dan kegiatan

melalui tim koordinasi program KB dan KS.

b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas serta memaksimalkan SDM

untuk program KB dan pelembagaan keluarga kecil berkualitas.

Page 123: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...777

c. Peningkatan pelayanan dan informasi KB bagi seluruh

masyarakat.

C. Pendi

D. dikan

Kebijakan umum pembangunan pendidikan diarahkan untuk:

a. Pengembangan perluasan dan akses pelayanan pendidikan.

b. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan.

c. Pengembangan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik

pendidikan.

d. Perbaikan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

E. Kepemudaan dan Olahraga

Kebijakan umum pembangunan kepemudaan dan olahraga diarahkan

untuk :

a. Peningkatan pemberdayaan pemuda, pembinaan kepemimpinan

dan etika kepada pemuda dalam kehidupan berbangsa dan

bernegara.

b. Peningkatan pemasyarakatan dan prestasi olahraga.

c. Pemberian penghargaan terhadap prestasi yang mendukung

pengembangan olahraga, kreativitas, keterampilan dan

kewirausahaan kepada pemuda.

F. Perpustakaan

Kebijakan umum pembangunan perpustakaan diarahkan untuk:

Pengembangan perpustakaan, media massa dan riset sebagai

sarana penyebaran informasi, ilmu pengetahuan dan hasil

penelitian, serta menumbuhkembangkan budaya baca.

G. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Kebijakan umum pembangunan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak diarahkan untuk:

a. Peningkatan Perlindungan hak-hak perempuan dan anak serta

pengembangan partisipasi anak.

Page 124: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...888

b. Peningkatan kinerja kelembagaan untuk mendorong akselerasi

kinerja ekonomi daerah dalam rangka memperluas kesempatan

kerja dan penanggulangan kemiskinan serta pemberdayaan

perempuan.

c. Peningkatan Kualitas Masyarakat untuk mendukung

pembangunan.

d. Peningkatan Pemahaman Pengarusutamaan Gender.

H. Sosial

Kebijakan Umum pembangunan sosial diarahkan untuk :

a. Pengembangan profesionalitas penanganan PMKS dan

pemberdayaan penduduk usia lanjut melalui peningkatan

kapasitas sumber daya aparatur pelaksana.

b. Peningkatan kualitas kehidupan dan toleransi umat beragama

I. Kebudayaan

Kebijakan Umum pembangunan kebudayaan diarahkan untuk

mengembangan dan melestarikan nilai dan kekayaan budaya lokal.

J. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Kebijakan umum pembangunan pemberdayaan masyarakat dan desa

diarahkan untuk :

a. Peningkatan potensi SDM dan pemanfatan SDA di Pedesaan /

Kelurahan.

b. Peningkatan Partisipatif Pembangunan Masyarakat Pedesaan.

VII.1.2. Misi Kedua: Membangun Perekonomian Daerah Berbasis Potensi

Lokal yang Berdaya Saing

Misi kedua pembangunan daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009-

2014 akan dilaksanakan dengan kebijakan umum yang terkait dengan 10

urusan pemerintahan daerah, yaitu: (1) Ketenagakerjaan(2) Koperasi dan

UKM, (3) Penanaman Modal, (4) Ketahanan Pangan, (5) Pertanian, (6)

Perikanan, (7) Perdangangan, (8) Industri, (9) Ketransmigrasian dan (10)

Pariwisata. Selengkapnya kebijakan umum yang dirumuskan untuk setiap

urusan pemerintahan yang terkait dengan pelaksanaan misi pembangunan

kedua ini adalah sebagai berikut:

Page 125: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...999

A. Ketenagakerjaan

Kebijakan umum pembangunan ketenagakerjaan diarahkan untuk:

a. Pemantapan peningkatan ketrampilan, peningkatan kesempatan

kerja, penumbuhan motivasi berwirausaha.

b. Peningkatan perlindungan dan pengembangan lembaga

ketenagakerjaan.

B. Koperasi dan UKM

Kebijakan umum pembangunan koperasi dan UKM diarahkan untuk :

a. Pengembangan struktur perekonomian daerah yang berbasis

pada peningkatan kemampuan pelaku koperasi dan UMKM

serta peningkatan daya saing koperasi dan UMKM;

b. Pengembangan usaha, peningkatan kualitas kelembagaan

koperasi dan UMKM.

C. Penanaman Modal

Kebijakan umum pembangunan penanaman modal diarahkan untuk:

Peningkatan promosi iklim investasi melalui peningkatan

pelayanan dan regulasi investasi sehingga hambatan-hambatan

investasi dapat diminimalkan.

D. Ketahanan Pangan

Kebijakan umum pembangunan ketahanan pangan diarahkan untuk :

a. Pengembangan potensi unggulan pertanian berdaya saing.

b. Pengembangan diversifikasi dan peningkatan pola konsumsi

pangan.

E. Pertanian

Kebijakan umum pembangunan pertanian diarahkan untuk:

a. Pengembangan struktur perekonomian daerah yang berbasis

pada potensi dan produk unggulan daerah melalui sistem

agribisnis.

b. Pengembangan diversifikasi produk, peningkatan kinerja

kelembagaan dan sarana prasarana pendukung sektor

pertanian.

Page 126: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...111000

c. Peningkatan kesejahteraan peternak serta pengentasan

kemiskinan (pro poor).

F. Perikanan

Kebijakan umum pembangunan perikanan diarahkan untuk:

a. Percepatan pertumbuhan produktivitas perikanan (pro growth).

b. Pengembangan manajemen, kelembagaan dan SDM perikanan.

G. Perdagangan

Kebijakan umum pembangunan perdagangan diarahkan untuk:

a. Pengembangan diversifikasi produk, peningkatan kinerja

kelembagaan dan sarana prasarana pendukung sektor

perdagangan.

b. Pengembangan struktur perekonomian daerah yang berbasis

pada potensi dan produk unggulan daerah

H. Industri

Kebijakan umum pembangunan industri diarahkan untuk:

a. Pengembangan struktur perekonomian daerah yang berbasis

pada peningkatan kemampuan pelaku usaha industri yang

berorientasi ekspor, peningkatan potensi dan produk unggulan

daerah.

b. Pengembangan diversifikasi produk, peningkatan kinerja

kelembagaan dan sarana prasarana pendukung sektor industri.

c. Pengembangan sentra-sentra industri berbasis keunggulan

lokal.

I. Ketransmigrasian

Kebijakan umum pembangunan ketransmigrasian diarahkan untuk

Meningkatkan kerjasama antar daerah dalam ketransmigrasian.

J. Pariwisata

Kebijakan umum pembangunan pariwisata diarahkan untuk:

a. pengembangan pariwisata yang bertumpu pada pemberdayaan

masyarakat serta kemitraan usaha.

Page 127: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...111111

b. Pengembangan Diversifikasi produk, peningkatan kinerja

kelembagaan dan sarana prasarana pendukung obyek wisata.

c. Pengembangan struktur perekonomian daerah yang berbasis

masyarakat

VII.1.3. Misi Ketiga: Meningkatkan Pembangunan Prasarana dan Sarana

Daerah.

Misi ketiga pembangunan daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009-

2014 akan dilaksanakan dengan kebijakan umum yang terkait dengan

empat urusan pemerintahan daerah, yaitu: (1) Pekerjaan Umum, (2)

Perumahan, (3) Energi dan Sumber Daya Mineral dan (4) Perhubungan.

Selengkapnya kebijakan umum yang dirumuskan untuk setiap urusan

pemerintahan yang terkait dengan pelaksanaan misi pembangunan ketiga

ini adalah sebagai berikut:

A. Pekerjaan Umum

Kebijakan umum pembangunan pekerjaan umum diarahkan untuk:

a. Pemeliharaan rutin berkala jalan untuk menunjang sarana dan

prasarana tetap terpelihara.

b. Peningkatan jalan dan pembangunan jalan untuk meningkatkan

kapasitas pelayanan sarana dan prasarana menjadi lancar.

c. Meningkatkan pengelolaan kualitas air dan perlindungan

sumber daya air.

d. Penanganan sarana dan prasarana jalan akibat bencana alam

yang berfungsi untuk memulihkan dan memaksimalkan kondisi

yang ada

e. Meningkatkan kegiatan Penyadaran publik terhadap dampak

kerusakan dan daya rusak air

f. Meningkatkan peran serta masyarakat dan kemitraan dalam

pengelolaan SDA.

B. Perumahan

Kebijakan umum pembangunan perumahan diarahkan untuk:

Perencanaan, Pengembangan dan Pembangunan Sarana dan

Prasarana Lingkungan.

Page 128: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...111222

C. Energi dan Sumber Daya Mineral

Kebijakan umum pembangunan energi dan sumber daya mineral

diarahkan untuk:

a. Peningkatan pembinaan, pengawasan dan pengendalian bidang

energi dan sumber daya mineral.

b. Peningkatan pengelolaan energi daerah yang meliputi

pengelolaan ketenagalistrikan, migas, dan pengembangan guna

mendukung pembangunan perekonomian daerah yang berdaya

saing.

c. Peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan potensi sumber daya

mineral guna mendukung pembangunan sarana dan prasarana

daerah yang berwawasan lingkungan.

d. Identifikasi dan pemanfaatan potensi sumber energi baru

terbarukan (biofuel, biogas, mikrohidro, dan lain-lain).

D. Perhubungan

Kebijakan umum pembangunan perhubungan diarahkan untuk

a. Pembangunan perhubungan melalui peningkatan pelayanan

bidang transportasi darat.

b. Membuka jalur baru

c. Melengkapi sarana dan prasarana jalan serta moda angkutan

umum.

VII.1.4. Misi Keempat: Memanfaatkan dan Mengelola Sumber Daya Alam

Berbasis Kelestarian Lingkungan Hidup.

Misi keempat pembangunan daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009-

2014 akan dilaksanakan dengan kebijakan umum yang terkait dengan tiga

urusan pemerintahan daerah, yaitu: (1) Penataan Ruang, (2) Lingkungan

Hidup, dan (3) Kehutanan. Selengkapnya kebijakan umum yang

dirumuskan untuk setiap urusan pemerintahan yang terkait dengan

pelaksanaan misi pembangunan keempat ini adalah sebagai berikut:

A. Penataan Ruang

Kebijakan umum pembangunan penataan ruang diarahkan untuk :

Page 129: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...111333

a. Peningkatan kualitas manajemen pengelolaan pertanahan.

b. Peningkatan kualitas sistem penataan dan pemanfaatan tata ruang.

B. Lingkungan Hidup

Kebijakan umum pembangunan lingkungan hidup diarahkan untuk:

a. Perbaikan proses pengelolaan limbah rumah tangga dan

industri.

b. Peningkatan upaya pengendalian pencemaran dan kerusakan

lingkungan dan konservasi sumber daya.

C. Kehutanan

Kebijakan umum pembangunan kehutanan diarahkan untuk:

a. Pengembangan potensi sumber daya kehutanan.

b. Peningkatan rehabilitasi hutan dan lahan.

VII.1.5. Misi Kelima: Menciptakan Sistem Pemerintahan yang Baik, dan

Demokratis.

Misi kelima pembangunan daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009-

2014 akan dilaksanakan dengan kebijakan umum yang terkait dengan

tujuh urusan pemerintahan daerah, yaitu: (1) Perencanaan Pembangunan,

(2) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah,

Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian, (3) Statistik, (4)

Kearsipan, dan (5) Komunikasi dan Informatika, (6) Kependudukan dan

Catatan Sipil, dan (7) Pertanahan. Selengkapnya kebijakan umum yang

dirumuskan untuk setiap urusan pemerintahan yang terkait dengan

pelaksanaan misi pembangunan kelima ini adalah sebagai berikut:

A. Perencanaan Pembangunan

Kebijakan umum pembangunan perencanaan pembangunan

diarahkan sebagai berikut :

a. Peningkatan kualitas dan implementasi perencanaan

pembangunan yang berorientasi pada pemanfaatan sumber

daya pembangunan secara sinergis.

b. Pengembangan kawasan andalan dan strategis dengan

menggunakan kekuatan sumberdaya lokal dalam rangka

mendorong terciptanya integrasi wilayah.

Page 130: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...111444

B. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

Kebijakan umum pembangunan otonomi daerah, pemerintahan

umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,

kepegawaian, dan persandian diarahkan untuk:

a. Peningkatan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan

efisien sesuai dengan prinsip-prinsip good governance melalui

peningkatan efektivitas dan akuntabilitas penyelenggaraan

pemerintahan daerah.

b. Peningkatan profesionalisme pengelolaan aset-aset daerah

dalam rangka mewujudkan kesehatan manajemen pengelolaan.

c. Peningkatan mutu sumber daya aparatur, mengoptimalkan pola

pembinaan dan pengembangan pegawai, Meningkatkan pelayanan

kepegawaian dan partisipasi PNS dalam akses administrasi

kepegawaian.

d. Peningkatan kompetensi sumber daya aparat pengawasan,

kapasitas dan kredibilitas lembaga pengawasan Daerah.

C. Statistik

Kebijakan umum pembangunan statistik diarahkan untuk:

Pengembangan pusat data dan informasi daerah sebagai dasar

penentuan kebijakan melalui pemeliharaan dan updating data

statistik daerah yang valid, akurat, mutakhir, sinergis, dan

integratif.

D. Kearsipan

Kebijakan umum pembangunan kearsipan diarahkan untuk

a. Peningkatan SDM, Sarana dan Prasarana Kantor Perpustakaan

dan Arsip

b. Peningkatan sistem administrasi kearsipan didukung dengan

pelestarian dan pemeliharaan.

E. Komunikasi dan Informatika

Kebijakan umum pembangunan komunikasi dan informatika

diarahkan untuk:

Page 131: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...111555

Pengembangan kelembagaan, SDM dan sarana prasarana di

bidang informasi dan komunikasi.

F. Kependudukan dan Catatan Sipil

Kebijakan umum pembangunan kependudukan dan catatan sipil

diarahkan untuk:

Meningkatan pelayanan kepada masyarakat melalui tertib

administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil berbasis aplikasi

SIAK.

G. Pertanahan

Kebijakan umum pembangunan pertanahan diarahkan untuk:

a. Peningkatan kualitas sistem pelayanan administrasi pertanahan

sesuai SPM Bidang Pertanahan.

b. Peningkatan cakupan pelayanan administrasi pertanahan melalui

perbaikan sistem informasi manajemen.

VII.1.6. Misi Keenam: Menciptakan masyarakat yang Aman dan Tenteram.

Misi keenam pembangunan daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009-

2014 akan dilaksanakan dengan kebijakan umum yang terkait dengan satu

urusan pemerintahan daerah, yaitu: Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam

Negeri. Selengkapnya kebijakan umum yang dirumuskan untuk urusan

pemerintahan terkait dengan pelaksanaan misi pembangunan keenam ini

adalah sebagai berikut:

A. Kesatuan Bangsa, Politik Dalam Negeri dan Perlindungan

Masyarakat

Kebijakan umum pembangunan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri

diarahkan untuk

a. Peningkatan pendidikan politik dan wawasan kebangsaan dalam

rangka meningkatkan pemahaman dan pengamalan Pancasila dan

UUD Tahun 1945, untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan

Republik Indonesia (NKRI).

b. Peningkatan kemitraan antar pemerintah daerah, lembaga politik,

lembaga kemasyarakatan (ormas, LSM) dan kelembagaan lokal

lainnya, dalam rangka pengembangan wawasan kebangsaan untuk

menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Page 132: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...111666

c. Peningkatan toleransi antar umat beragama dalam rangka

meningkatkan kerukunan beragama, saling percaya dan menciptakan

harmonisasi antar kelompok umat beragama yang penuh tenggang

rasa.

d. Peningkatan peran aktif aparatur dan masyarakat dalam

penanggulangan bencana.

e. Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan dan

pembinaan keamanan, ketentraman dan ketertiban masyarakat

(kamtramtibmas).

VII.2. PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH

Program pembangunan daerah Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014

dirumuskan secara komprehensif dalam rangka memenuhi berbagai

kebutuhan dan dinamika pembangunan selama lima tahun yang akan

datang. Program pembangunan daerah dirumuskan menurut urusan

pemerintahan dengan mengkaitkan pada misi pembangunan daerah yang

akan dilaksanakan selama tahun 2009-2014, yaitu sebagai berikut:

VII.2.1. Misi Pertama: Mewujudkan Peningkatan Kualitas Sumber Daya

Manusia dan Kehidupan Beragama.

1. Kesehatan

Program pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

a. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan.

b. Program Upaya Kesehatan Masyarakat.

c. Program Pengawasan Obat dan Makanan.

d. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia.

e. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.

f. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular.

g. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan.

h. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin.

i. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Puskesmas/Pustu dan Jaringannya.

Page 133: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...111777

j. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan

Prasarana Rumah Sakit/RSJ/RS Paru/RS Mata.

k. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah

Sakit/RSJ/RS Paru/RS Mata.

l. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan.

m. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita.

n. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia.

o. Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan.

p. Program Perbaikan Gizi Masyarakat.

q. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak.

r. Program Pengembangan Lingkungan Sehat.

s. Program Manajemen Pelayanan Kesehatan.

2. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Program pembangunan keluarga berencana dan keluarga sejahtera

yang akan dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Keluarga Berencana.

b. Program Kesehatan Reproduksi Remaja.

c. Program Pelayanan Kontrasepsi.

d. Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan

KB/KR Yang Mandiri.

3. Pendidikan

Program pembangunan pendidikan yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

a. Program Pendidikan Anak Usia Dini.

b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.

c. Program Pendidikan Menengah.

d. Program Pendidikan Non Formal.

e. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

f. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan.

g. Program Pendidikan Tinggi.

Page 134: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...111888

4. Kepemudaan dan Olahraga

Program pembangunan kepemudaan dan olahraga yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda.

b. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan.

c. Program Peningkatan Upaya penumbuhan Kewirausahaan dan

Kecakapan Hidup Pemuda.

d. Program Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba.

e. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olah Raga.

f. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga.

g. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga.

h. Program Pemeliharaan Rutin Sarana dan Prasarana Olah Raga

5. Perpustakaan

Program pembangunan perpustakaan yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

a. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan

Perpustakaan.

b. Program Pengembangan Minat Baca.

6. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan

anak yang akan dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Keserasian Kebijakan Peningkatan Kualitas Anak dan

Perempuan.

b. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan

Anak.

c. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan

Perempuan.

d. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender

Dalam Pembangunan.

7. Sosial

Page 135: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...111999

Program pembangunan sosial yang akan dilaksanakan tahun 2009-

2014 adalah:

a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil

(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS)Lainnya.

b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial.

c. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma.

d. Program Pemninaan Panti Asuhan/Panti Jompo.

e. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks

Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya).

f. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial.

g. Program Peningkatan Pembinaan kepada Masyarakat di Bidang

Keagamaan.

h. Program Penanggulangan Kemiskinan

i. Program Peningkatan Kehidupan Sosial Keagamaan

j. Program Perlindungan Kehidupan Sosial Keluarga Pahlawan,

Perintis Kemerdekaan dan Pejuang.

k. Program Penyuluhan dan Bimbingan Sosial.

8. Kebudayaan

Program pembangunan kebudayaan yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

a. Program Pengembangan Nilai Budaya.

b. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya.

c. Program Pengelolaan Keragaman Budaya.

d. Program Kerja Sama Pengelolaan Keragaman Budaya.

9. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Program pembangunan pemberdayaan masyarakat dan desa yang

akan dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan.

b. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan.

Page 136: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...222000

c. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam

Membangun Desa.

d. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa.

e. Program Peningkatan Peran Perempuan di Perdesaan.

VII.2.2. Misi Kedua: Membangun Perekonomian Daerah Berbasis Potensi

Lokal yang Berdaya Saing

1. Ketenagakerjaan

Program pembangunan ketenagakerjaan yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.

b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.

c. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga

Ketenagakerjaan.

2. Koperasi dan UKM

Program pembangunan koperasi dan UKM yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif.

b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif Usaha Kecil Menengah.

c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha

Mikro Kecil Menengah.

d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi.

e. Program Pengembangan Usaha Kecil Menengah.

3. Penanaman Modal

Program pembangunan penanaman modal yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.

b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.

c. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana

Daerah

Page 137: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...222111

d. Program Pelayanan Mekanisme Penanaman Modal.

4. Ketahanan Pangan

Program pembangunan ketahanan pangan yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

b. Program Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan

5. Pertanian

Program pembangunan pertanian yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.

b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan.

c. Program Peningkatan Penerapan Teknologi

Pertanian/Perkebunan.

d. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.

e. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan

Lapangan.

f. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak.

g. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.

h. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan.

i. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan.

j. Program Pengembangan Agribisnis.

6. Perikanan

Program pembangunan perikanan yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

a. Program Pengembangan Budidaya Perikanan.

b. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi

Perikanan.

c. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Tawar.

d. Program Pengembangan Manajemen Budidaya Perikanan.

Page 138: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...222222

e. Program Pengembangan Manajemen Produksi Perikanan.

f. Program Peningkatan Teknologi dan Penguasaan Teknologi

Budidaya dan Penangkapan.

7. Perdagangan

Program pembangunan perdagangan yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perdagangan.

b. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan

Perdagangan.

c. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional.

d. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.

e. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.

f. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan.

8. Industri

Program pembangunan industri yang akan dilaksanakan tahun 2009-

2014 adalah:

a. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi

b. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.

c. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.

d. Program Penataan Struktur Industri.

e. Program pengembangan Sentra-Sentra Industri Potensial.

9. Ketransmigrasian

Program pembangunan ketransmigrasian yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi.

b. Program Transmigrasi Regional.

10. Pariwisata

Program pembangunan pariwisata yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

Page 139: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...222333

a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata.

c. Program Pengembangan Kemitraan.

d. Program Pengembangan Manajemen Pariwisata.

e. Program Pengembangan Sarana dan Prasarana Pariwisata.

VII.2.3. Misi Ketiga: Meningkatkan Pembangunan Prasarana dan Sarana

Daerah.

1. Pekerjaan Umum

Program pembangunan pekerjaan umum yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan.

b. Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan.

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan.

d. Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa

dan Jaringan Pengairan Lainnya.

e. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah.

f. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh.

g. Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan.

h. Program Pembangunan Drainase / Gorong-gorong.

i. Program Inspeksi Kondisi Jalan dan Jembatan

j. Program Pengembangan/Pengelolaan Konservasi Sungai/

Danau/ Sumberdaya Air.

k. Program Tanggap Darurat Jalan dan Jembatan.

l. Program Penyediaan dan Pengelolaan Air Baku

m. Program Peningkatan Manajemen Pemanfaat Air Irigasi.

2. Perumahan

Program pembangunan perumahan yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

a. Program Lingkungan Sehat Perumahan.

Page 140: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...222444

b. Program Peningkatan Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya

Kebakaran.

c. Program Perbaikan Perumahan Akibat Bencana Alam/Sosial.

d. Program Penyehatan Lingkungan Pemukiman dan Perbaikan

Lingkungan.

e. Program Perbaikan Sistem Pengelolaan Pertamanan.

f. Program Pengembangan Perumahan.

g. Program Pengelolaan dan Pengembangan Penerangan Jalan.

3. Energi dan Sumber Daya Mineral

Program pembangunan energi dan sumber daya mineral yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan.

b. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang

Berpotensi Merusak Lingkungan.

c. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalisrikan.

d. Program Pengembangan Energi Alternatif.

e. Program Pengembangan Geologi Daerah.

4. Perhubungan

Program pembangunan perhubungan yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan.

b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas

LLAJ.

c. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan.

d. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan.

e. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas.

f. Program Peningkatan Kelaikan Pengoperasian Kendaraan

Bermotor.

g. Program Pengembangan Sistem Manajemen Transportasi.

Page 141: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...222555

VII.2.4. Misi Keempat: Memanfaatkan dan Mengelola Sumber Daya Alam

Berbasis Kelestarian Lingkungan Hidup.

1. Penataan Ruang

Program pembangunan penataan ruang yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

a. Program Perencanaan Tata Ruang.

b. Program Pemanfaatan Ruang.

c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

2. Lingkungan Hidup

Program pembangunan lingkungan hidup yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup.

c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

d. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber

Daya Alam dan Lingkungan Hidup.

e. Program Peningkatan Pengendalian Polusi.

f. Program Peningkatan Kapasitas Pengelolaan SDA dan

LH/Peningkatan Kapasitas Laboratorium

g. Program Peningkatan Pemantauan Lingkungan.

h. Program Pelestarian Lingkungan Hidup.

3. Kehutanan

Program pembangunan kehutanan yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

a. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan.

b. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

c. Program Perlidungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan.

d. Peningkatan Produksi Kehutanan.

Page 142: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...222666

VII.2.5. Misi Kelima: Menciptakan Sistem Pemerintahan yang Baik, dan

Demokratis.

1. Perencanaan Pembangunan

Program pembangunan perencanaan pembangunan yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pengembangan Data/Informasi.

b. Program Kerjasama Pembangunan.

c. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan

Cepat Tumbuh.

d. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan

Pembangunan Daerah.

e. Program Perencanaan Pembangunan Daerah.

f. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi.

g. Program Perencanaan Sosial dan Budaya.

h. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya

Alam.

i. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Rawan Bencana.

j. Program Pengembangan Sistem Perencanaan Pembangunan

Daerah

2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

Program pembangunan otonomi daerah, pemerintahan umum,

administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, dan

persandian yang akan dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah.

b. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat

Daerah.

c. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala

Daerah/Wakil Kepala Daerah.

d. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi.

e. Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat.

f. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan.

Page 143: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...222777

g. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah.

h. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan

Kabupaten.

i. Program Pembinaan Dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan

Kabupaten/Kota.

j. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa.

k. Program Pendidikan Kedinasan.

l. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur.

m. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur.

n. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan

pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH.

o. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan

Aparatur Pengawasan.

p. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan

Prosedur Pengawasan.

q. Program Intensifikasi Penanganan Pengaduan Masyarakat.

r. Program Bantuan Pemerintah Daerah.

s. Program Intensifikasi Ekstensifikasi Sumber-Sumber PAD.

t. Program Peningkatan Sarana Prasarana Pelayanan Masyarakat.

u. Program Peningkatan Manajemen Kepegawaian.

v. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Kinerja

Keuangan.

w. Program Fasilitasi Pindah / Purna Tugas PNS.

x. Program Peningkatan Disiplin Aparatur.

y. Program Penataan Daerah Otonomi Baru.

z. Program Peningkatan Pelayanan Pembangunan.

å. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

ä. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur.

3. Statistik

Page 144: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...222888

Program pembangunan statistik yang akan dilaksanakan tahun 2009-

2014 adalah:

Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah.

4. Kearsipan

Program pembangunan kearsipan yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

a. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan.

b. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah.

c. Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana

Kearsipan.

d. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi.

5. Komunikasi dan Informatika

Program pembangunan komunikasi dan informatika yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media

Massa.

b. Program Fasilitasi Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan

Informasi.

c. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa.

6. Kependudukan dan Catatan Sipil

Program pembangunan kependudukan dan catatan sipil yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014:

a. Program Penataan Administrasi Kependudukan.

b. Program Peningkatan Kualitas Manajemen Kependudukan.

7. Pertanahan

Program pembangunan pertanahan yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

a. Program Penataan Penguasaan, Kepemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan Tanah.

b. Program Penyelesaian Konflik-konflik Pertahanan.

Page 145: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPP JJJ MMM DDD TTT aaa hhh uuu nnn 222 000 000 999 --- 222 000 111 444 ::: KKK eee bbbiii jjj aaa kkk aaa nnn UUU mmm uuu mmm ddd aaa nnn PPP rrr ooo ggg rrr aaa mmm PPP eee mmm bbb aaa nnn ggg uuu nnn aaa nnn DDD aaa eee rrr aaa hhh VVVIIIIII ...222999

c. Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah.

VII.2.6. Misi Keenam: Menciptakan masyarakat yang Aman dan Tenteram.

1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Program pembangunan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri

yang akan dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Peningkatan Keamanan dam Kenyamanan Lingkungan.

b. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana

Alam.

c. Program Pendidikan Politik Masyarakat.

d. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat

(Pekat).

e. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak

Kriminal.

f. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan.

g. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan.

h. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban

dan Keamanan.

Selain program-program di atas, dalam pelaksanaannya dapat mengakomodasi program baru apabila ada perubahan kebijakan dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi dan/ atau Pemerintah Kabupaten guna mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Magelang.

Page 146: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.1

BBBAAABBB VVVIIIIIIIII... IIINNNDDDIIIKKKAAASSSIII RRREEENNNCCCAAANNNAAA PPPRRROOOGGGRRRAAAMMM PPPRRRIIIOOORRRIIITTTAAASSS

VIII.1. TAHAPAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH

Dalam rangka untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna dari

pemanfaatan potensi pembangunan daerah, maka sangat perlu

ditetapkan tahapan pokok pelaksanaan pembangunan jangka menengah

daerah Kabupaten Magelang selama tahun 2009-2014. Tahapan ini

disusun dalam 3 (tiga) bagian, yaitu:

1. Pertama: Tahap Konsolidasi (2009).

Tahap konsolidasi adalah tahap untuk menyambung, melanjutkan

dan menajamkan capaian rencana strategis Kabupaten Magelang

2005-2009 sebagai fondasi/dasar pembangunan lima tahun ke depan

(2009-2014), dengan mengacu pada RPJPD Kabupaten Magelang

tahun 2005-2025 dan visi misi Bupati. Pada tahap konsolidasi ini

dilakukan pemanfaatan secara optimal potensi yang telah terbangun

dan upaya meletakkan landasan yang lebih kokoh untuk

berkembangnya pelaksanaan pembangunan lebih lanjut.

Oleh karena itu pelaksanaan pembangunan daerah pada

tahapan konsolidasi lebih ditekankan pada upaya penguatan ke

dalam, membuat pemerintahan daerah menjadi lebih siap

menghadapi berbagai tantangan dalam upaya perwujudan visi dan

pengembanan misi pembangunan daerah.

Kesiapan internal dapat dilakukan dengan penataan dan

perbaikan kapasitas daerah secara keseluruhan dalam rangka

peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan. Hal-hal yang akan dilakukan antara lain: penguatan

aspek perencanaan pembangunan daerah dan instansional, perbaikan

kinerja kelembagaan pemerintah daerah, perbaikan kualitas sumber

daya manusia aparatur pemerintah, peningkatan kemampuan sumber

daya keuangan, penataan aspek kerjasama, kemitraan, dan koordinasi

antar berbagai pihak, dan lain-lain.

2. Kedua: Tahap Aktualisasi (2010-2012).

Setelah tahap konsolidasi maka selanjutnya dilaksanakan tahap

aktualisasi. Tahap ini merupakan upaya nyata dalam pelaksanaan

Page 147: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.2

pelbagai program dan program prioritas daerah, baik yang berada

pada setiap urusan pemerintahan daerah, maupun yang merupakan

program unggulan yang mengarah pada pencapaian visi

pembangunan daerah.

Pelaksanaan Tahapan Aktualisasi ini membutuhkan komitmen

dari semua pemangku kepentingan pembangunan, sehingga

pengelolaannya akan lebih komprehensif dari sisi perencanaan,

kelembagaan, personil, penganggaran, kerjasama, dan sebagainya.

Untuk itu akan dilakukan pemanfaatan sumberdaya alam yang ada

secara bijaksana dan memperhatikan pembangunan yang

berkelanjutan.

3. Ketiga: Tahap Akselerasi (2013-2014).

Tahap akselerasi adalah peningkatan dan percepatan bagi

pelaksanaan program-program yang capaian kinerjanya belum sesuai

dengan target yang telah ditetapkan.

Tujuan dari pelaksanaan tahap ini mengupayakan penyempurnaan

pembangunan daerah sesuai RPJMD Kabupaten Magelang Tahun 2009-

2014.

VIII.2. PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH

Visi dan Misi pemerintah daerah Kabupaten Magelang 2009-2014,

perlu dirumuskan dan dijabarkan lebih operasional agar lebih mudah

diimplementasikan dan diukur tingkat keberhasilannya. Tujuh Prioritas

Pembangunan Daerah di bawah ini bertujuan untuk mengatasi sejumlah

tantangan yang dihadapi oleh Kabupaten Magelang di masa mendatang

(khususnya tahun 2009-2014).

Sebagian besar sumber daya dan kebijakan daerah akan

diprioritaskan untuk menjamin implementasi dari 7 (tujuh) prioritas

pembangunan daerah yaitu: (1) Pendidikan; (2) Kesehatan; (3)

Penanggulangan Kemiskinan; (4) Sarana dan Prasarana (Infrastruktur)

Publik; (5) Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana; (6)

Pengembangan Pertanian, Pariwisata, dan Industri Kecil dan Menengah;

dan (7) Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan.

Proses perumusan prioritas pembangunan daerah Kabupaten

Magelang tidak dapat dipisahkan dari misi pembangunan daerah dan

Page 148: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.3

strategi pembangunan daerah yang telah ditetapkan, yang dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Misi pembangunan daerah Kabupaten Magelang yang pertama yaitu

“Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Kehidupan

Beragama”, dilaksanakan dengan strategi pembangunan daerah

Kabupaten Magelang yang pertama yaitu “Strategi Penguatan dan

Pemberdayaan”.

Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan dan pencapaian misi

dan strategi pertama pembangunan daerah Kabupaten Magelang

tersebut, maka dirumuskan tiga prioritas pembangunan daerah

Kabupaten Magelang, yaitu: (1) Pendidikan, (2) Kesehatan, dan (3)

Penanggulangan Kemiskinan.

Prioritas 1: Pendidikan

Peningkatan akses pendidikan yang berkualitas, terjangkau, relevan,

dan efisien menuju terangkatnya kesejahteraan hidup rakyat,

kemandirian, dan keluhuran budi pekerti. Pembangunan bidang

pendidikan diarahkan untuk tercapainya pertumbuhan ekonomi

yang didukung keselarasan antara ketersediaan tenaga terdidik

dengan kemampuan penciptaan lapangan kerja atau kewirausahaan

dan menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja.

Oleh karena itu, substansi inti program aksi bidang

pendidikan adalah sebagai berikut: (1) Perluasan akses pendidikan

dasar dan menengah ditandai dengan peningkatan Angka Partisipasi

Murni Murni (APM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) pendidikan

dasar dan menengah; (2) Peningkatan pengelolaan pendidikan melalui

pemberdayaan peran kepala sekolah sebagai manajer sistem

pendidikan yang unggul, revitalisasi peran pengawas sekolah

sebagai entitas penjaminan mutu pendidikan, mendorong aktivasi

peran Komite Sekolah untuk menjamin keterlibatan pemangku

kepentingan dalam proses pembelajaran, dan Dewan Pendidikan;

dan (3) Peningkatan kualitas pendidikan, khususnya kualitas guru,

pengelolaan dan layanan sekolah, melalui: program remediasi

kemampuan mengajar guru; penerapan sistem evaluasi kinerja

profesional tenaga pengajar; akreditasi; dan memastikan

perbandingan guru-murid di setiap jenjang pendidikan.

Page 149: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.4

Prioritas 2: Kesehatan

Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui

pendekatan preventif, tidak hanya kuratif, melalui peningkatan

kesehatan masyarakat dan lingkungan di antaranya dengan

perluasan penyediaan air bersih, pengurangan wilayah kumuh

sehingga secara keseluruhan dapat meningkatkan angka usia harapan

hidup masyarakat Kabupaten Magelang.

Oleh karena itu, substansi inti program aksi bidang

kesehatan adalah sebagai berikut: (1) Peningkatan kesehatan

masyarakat melalui pelaksanaan Program Kesehatan Preventif

Terpadu, yang ditandai dengan peningkatan tingkat imunisasi dasar,

akses sumber air bersih, sanitasi dasar berkualitas, penurunan

tingkat kematian ibu melahirkan, dan tingkat kematian bayi; (2)

Peningkatan kualitas dan jangkauan layanan KB baik yang dilayani

oleh klinik pemerintah maupun swasta; (3) Peningkatan ketersediaan

dan peningkatan kualitas layanan rumah sakit berakreditasi; (4)

Peningkatan pengadaan obat murah kepada masyarakat; dan (5)

Peningkatan jaminan pemeliharan kesehatan bagi masyarakat miskin.

Prioritas 3: Penanggulangan Kemiskinan

Penanggulangan kemiskinan menjadi salah satu prioritas

pembangunan Kabupaten Magelang yang ditujukan pada penurunan

tingkat kemiskinan absolut dan perbaikan distribusi pendapatan

dengan pelindungan sosial yang berbasis rumah tangga/ keluarga,

pemberdayaan masyarakat dan perluasan kesempatan ekonomi

masyarakat yang berpendapatan rendah.

Oleh karena itu, substansi inti program aksi penanggulangan

kemiskinan adalah sebagai berikut: (1) Peningkatan program bantuan

bagi masyarakat miskin, baik terkait dengan bidang pendidikan,

kesehatan, maupun akses ekonomi; (2) Peningkatan efektivitas kerja

Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah dan manajemen

penanggulangan bencana daerah.

2. Misi pembangunan daerah Kabupaten Magelang yang kedua yaitu

“Membangun Perekonomian Daerah Berbasis Potensi Lokal yang

Berdaya Saing”, dilaksanakan dengan strategi pembangunan daerah

Page 150: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.5

Kabupaten Magelang yang kedua yaitu “Pengembangan Keunggulan

dan Kemitraan”.

Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan dan pencapaian misi dan

strategi kedua pembangunan daerah Kabupaten Magelang tersebut,

maka dirumuskan sebuah prioritas pembangunan daerah Kabupaten

Magelang, yaitu: Pengembangan Pertanian, Pariwisata, dan Industri

Kecil dan Menengah.

Prioritas 4: Pengembangan Pertanian, Pariwisata, dan Industri

Kecil dan Menengah

Prioritas keempat pembangunan daerah Kabupaten Magelang terkait

dengan dimensi perekonomian daerah, khususnya pengembangan tiga

sektor unggulan daerah yaitu: pertanian, pariwisata, dan industri kecil

menengah. Pada sektor pertanian ditekankan pada peningkatan

ketahanan pangan dan revitalisasi pertanian, perikanan, dan

kehutanan untuk mewujudkan kemandirian pangan, peningkatan

daya saing produk pertanian, penyediaan infrastruktur pertanian

yang memadai, peningkatan pendapatan petani, serta kelestarian

lingkungan dan sumber daya alam berbasis tata ruang. Pada bidang

pariwisata ditekankan dalam pemberdayaan masyarakat dan pelaku

wisata, optimalisasi berbagai kekayaan objek wisata daerah

(khususnya yang bernilai internasional) disertai dengan perbaikan

infrastruktur penunjang pariwisata, peningkatan kualitas sumber

daya manusia, lembaga dan jejaring pelaku pariwisata, serta terus

meningkatkan upaya pemasaran/promosi wisata. Sedangkan pada

sektor industri kecil dan menengah terus diupayakan peningkatan

kontribusi sektor IKM dalam pembangunan, melalui upaya

peningkatan/pemberdayaan pelaku IKM, baik dengan peningkatan

pengetahuan dan ketrampilan, bantuan fasilitasi permodalan,

pengembangan jejaring dan pasar, dan lain-lain.

3. Misi pembangunan daerah Kabupaten Magelang yang ketiga yaitu

“Meningkatkan Pembangunan Prasarana dan Sarana Daerah”,

dilaksanakan dengan strategi pembangunan daerah Kabupaten

Magelang yang ketiga yaitu “Pembangunan, Pemerataan, dan

Aksesibilitas”.

Page 151: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.6

Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan dan pencapaian misi dan

strategi ketiga pembangunan daerah Kabupaten Magelang tersebut,

maka dirumuskan sebuah prioritas pembangunan daerah Kabupaten

Magelang, yaitu: Sarana dan Prasarana Publik.

Prioritas 5: Sarana dan Prasarana Publik

Pembangunan sarana dan prasarana daerah yang memiliki daya

dukung dan daya gerak terhadap pertumbuhan ekonomi dan sosial

yang berkeadilan dan mengutamakan kepentingan masyarakat

umum di seluruh penjuru wilayah dengan mendorong partisipasi

masyarakat.

Oleh karena itu, substansi inti program aksi bidang sarana

dan prasarana publik adalah sebagai berikut: (1) Peningkatan

konsolidasi kebijakan penanganan dan pemanfaatan tanah untuk

kepentingan umum secara menyeluruh di bawah satu atap dan

pengelolaan tata ruang secara terpadu; (2) Peningkatan kuantitas dan

kualitas infrastruktur jalan dan jembatan; (3) Peningkatan jaringan

prasarana dan penyediaan sarana transportasi antarwilayah; dan(4)

Peningkatan perbaikan perumahan rakyat dan peningkatan kualitas

lingkungan kawasan permukiman.

4. Misi pembangunan daerah Kabupaten Magelang yang keempat: adalah

“Memanfaatkan dan Mengelola Sumber Daya Alam Berbasis

Lingkungan Hidup”, akan dilaksanakan dengan strategi pembangunan

daerah Kabupaten Magelang yang keempat yaitu “Pembangunan

Berkelanjutan”.

Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan dan pencapaian misi

dan strategi keempat pembangunan daerah Kabupaten Magelang

tersebut, maka dirumuskan prioritas pembangunan daerah Kabupaten

Magelang, yaitu: Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana.

Prioritas 6: Lingkungan Hidup dan Kesiapsiagaan Bencana

Konservasi dan pemanfaatan lingkungan hidup mendukung

pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang keberlanjutan,

disertai penguasaan dan pengelolaan resiko bencana untuk

mengantisipasi perubahan iklim.

Page 152: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.7

Oleh karena itu, substansi inti program aksi bidang

lingkungan hidup dan kesiapsiagaan bencana adalah sebagai berikut:

(1) Peningkatan keberdayaan pengelolaan lahan, peningkatan hasil

rehabilitasi lahan; (2) Pengendalian kerusakan lingkungan melalui

penurunan beban pencemaran lingkungan, penurunan tingkat polusi

penghentian kerusakan lingkungan daerah aliran sungai yang rawan

bencana; (3) Peningkatan peringatan dini bencana alam; dan (4)

Peningkatan kemampuan penanggulangan bencana melalui

penguatan kapasitas aparatur pemerintah dan masyarakat dalam

usaha mitigasi risiko serta penanganan bencana.

5. Misi pembangunan daerah Kabupaten Magelang yang kelima yaitu

“Menciptakan Sistem Pemerintahan yang Baik, dan Demokratis” dan

misi yang keenam yaitu “Menciptakan Masyarakat yang Aman dan

Tenteram”, pelaksanaannya dilakukan dengan strategi pembangunan

daerah Kabupaten Magelang yang Kelima yaitu “Pengembangan

Kapasitas” dan strategi keenam “Responsivitas, Responsibilitas, dan

Kepatuhan”.

Dalam rangka optimalisasi pelaksanaan dan pencapaian misi

dan strategi kelima dan keenam pembangunan daerah Kabupaten

Magelang tersebut, maka dirumuskan sebuah prioritas pembangunan

daerah Kabupaten Magelang, yaitu: Reformasi Birokrasi dan Tata

Kelola Pemerintahan.

Prioritas 7: Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola Pemerintahan

Prioritas ketujuh pembangunan daerah Kabupaten Magelang 2009-

2014 dilakukan dengan pemantapan tata kelola pemerintahan yang

lebih baik melalui terobosan kinerja secara terpadu, penuh integritas,

akuntabel, taat kepada hukum, berwibawa, dan transparan.

Peningkatan kualitas pelayanan publik yang ditopang oleh efisiensi

struktur pemerintah, peningkatan kapasitas aparat pemerintah yang

memadai, dan data kependudukan yang baik.

Oleh karena itu, substansi inti dari reformasi birokrasi dan

tata kelola pemerintahan adalah sebagai berikut: (1) Konsolidasi

struktural dan peningkatan kapasitas satuan kerja perangkat daerah

(SKPD) dan non SKPD; (2) Peningkatan kinerja pelaksanaan kebijakan

otonomi daerah melalui peningkatan efisiensi dan efektivitas

Page 153: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.8

penggunaan dana perimbangan daerah; (4) Penyempurnaan

pengelolaan PNS Daerah yang meliputi sistem rekrutmen,

pendidikan, penempatan, promosi, dan mutasi PNS; (5) Percepatan

harmonisasi dan sinkronisasi peraturan perundang-undangan, dan

penegakan hukum daerah; (6) Penetapan dan penerapan sistem

Indikator Kinerja Utama Pelayanan Publik; dan (7) Peningkatan

kualitas pengelolaan data kependudukan daerah.

Penjabaran selengkapnya dari prioritas pembangunan daerah

Kabupaten Magelang Tahun 2009-2014 dirumuskan dalam bentuk

indikasi program prioritas pembangunan daerah Kabupaten

Magelang.

VIII.3. INDIKASI PROGRAM PRIORITAS

Indikasi program prioritas dimaksudkan untuk memberikan fokus atau

penekanan program pembangunan untuk setiap urusan pemerintahan

pada setiap misi pembangunan daerah, agar dapat memberikan kontribusi

signifikan pada pencapaian visi pembangunan daerah.

VIII.3.1. Misi Pertama: Mewujudkan Peningkatan Kualitas Sumber Daya

Manusia dan Kehidupan Beragama.

1. Kesehatan

Program prioritas pembangunan kesehatan yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

b. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

c. Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

d. Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin

e. Obat dan Perbekalan Kesehatan

f. Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana

Puskesmas/Pustu/Jaringannya

g. Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasaranan Rumah

Sakit/RSJ/RS Mata/RS Paru

h. Peningkatan Kesehatan Anak Balita

i. Perbaikan Gizi Masyarakat.

Page 154: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.9

2. Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera

Program prioritas pembangunan keluarga berencana dan keluarga

sejahtera yang akan dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Keluarga Berencana.

b. Program Pelayanan Kontrasepsi.

c. Program Pembinaan Peran Serta Dalam Pelayanan KB/KR Yang

Mandiri.

3. Pendidikan

Program prioritas pembangunan pendidikan yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun.

b. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

c. Program Pendidikan Menengah.

d. Program Pendidikan Non Formal.

e. Program Pendidikan Anak Usia Dini.

4. Kepemudaan dan Olahraga

Program prioritas pembangunan kepemudaan dan olahraga yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

b. Program Peningkatan Upaya penumbuhan Kewirausahaan dan

Kecakapan Hidup Pemuda.

c. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan.

d. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga.

5. Perpustakaan

Program pembangunan perpustakaan yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan

Perpustakaan.

6. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program prioritas pembangunan pemberdayaan perempuan dan

perlindungan anak yang akan dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

Page 155: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.10

a. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan

Perempuan.

b. Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Gender

Dalam Pembangunan.

7. Sosial

Program prioritas pembangunan sosial yang akan dilaksanakan tahun

2009-2014 adalah:

Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil

(KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

(PMKS)Lainnya.

8. Kebudayaan

Program prioritas pembangunan kebudayaan yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya.

b. Program Pengelolaan Keragaman Budaya.

9. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Program prioritas pembangunan pemberdayaan masyarakat dan desa

yang akan dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan.

b. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun

Desa.

VIII.2.1. Misi Kedua: Membangun Perekonomian Daerah Berbasis Potensi

Lokal yang Berdaya Saing

1. Ketenagakerjaan

Program prioritas pembangunan ketenagakerjaan yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.

b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja.

2. Koperasi dan UKM

Program prioritas pembangunan koperasi dan UKM yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

Page 156: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.11

a. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif.

b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan

Kompetitif Usaha Kecil Menengah.

c. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha

Mikro Kecil Menengah.

d. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

3. Penanaman Modal

Program prioritas pembangunan penanaman modal yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi.

b. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi.

c. Program Penyiapan Potensi Sumberdaya, Sarana dan Prasarana

Daerah

4. Ketahanan Pangan

Program prioritas pembangunan ketahanan pangan yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

b. Program Diversifikasi dan Pola Konsumsi Pangan.

5. Pertanian

Program prioritas pembangunan pertanian yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani.

b. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi

Pertanian/Perkebunan.

c. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan.

d. Program Peningkatan Penerapan Teknologi

Pertanian/Perkebunan.

e. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan.

f. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan

Lapangan.

g. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan.

Page 157: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.12

h. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak.

i. Program Pengembangan Agribisnis.

6. Perikanan

Program prioritas pembangunan perikanan yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pengembangan Budidaya Perikanan.

b. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi

Perikanan.

c. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Tawar.

7. Perdagangan

Program prioritas pembangunan perdagangan yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perdagangan.

b. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan.

c. Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor.

8. Industri

Program prioritas pembangunan industri yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.

9. Ketransmigrasian

Program prioritas pembangunan ketransmigrasian yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi.

10. Pariwisata

Program prioritas pembangunan pariwisata yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

b. Program Pengembangan Kemitraan.

c. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata.

Page 158: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.13

VIII.2.2. Misi Ketiga: Meningkatkan Pembangunan Prasarana dan Sarana

Daerah.

1. Pekerjaan Umum

Program prioritas pembangunan pekerjaan umum yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Pemeliharan Jalan dan Jembatan

b. Pengembangan Infrastruktur Perdesaan

c. Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan

Jaringan Pengairan Lainnya.

2. Perumahan

Program prioritas pembangunan perumahan yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

Program Lingkungan Sehat Perumahan.

3. Energi dan Sumber Daya Mineral

Program prioritas pembangunan energi dan sumber daya mineral

yang akan dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan.

b. Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang

Berpotensi Merusak Lingkungan.

c. Program Pengembangan Energi Alternatif.

4. Perhubungan

Program prioritas pembangunan perhubungan yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan.

b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas

LLAJ.

c. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan.

VIII.2.3. Misi Keempat: Memanfaatkan dan Mengelola Sumber Daya Alam

Berbasis Kelestarian Lingkungan Hidup.

1. Penataan Ruang

Page 159: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.14

Program prioritas pembangunan penataan ruang yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Perencanaan Tata Ruang.

b. Program Pemanfaatan Ruang.

c. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang

2. Lingkungan Hidup

Program prioritas pembangunan lingkungan hidup yang akan

dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan.

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan

Hidup.

c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

3. Kehutanan

Program prioritas pembangunan kehutanan yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

b. Program Perlindungan dan Konservasi Sumberdaya Hutan.

VIII.2.4. Misi Kelima: Menciptakan Sistem Pemerintahan yang Baik, dan

Demokratis.

1. Perencanaan Pembangunan

Program prioritas pembangunan perencanaan pembangunan yang

akan dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

b. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan

Cepat Tumbuh.

c. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumberdaya

Alam.

2. Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan

Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian, dan Persandian

Program prioritas pembangunan otonomi daerah, pemerintahan

umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah,

Page 160: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.15

kepegawaian, dan persandian yang akan dilaksanakan tahun 2009-

2014 adalah:

a. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah.

b. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur.

3. Statistik

Program prioritas pembangunan statistik yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah.

4. Kearsipan

Program prioritas pembangunan kearsipan yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi.

5. Komunikasi dan Informatika

Program prioritas pembangunan komunikasi dan informatika yang

akan dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media

Massa.

b. Program Kerjasama Informasi dengan Media Massa.

6. Kependudukan dan Catatan Sipil

Program prioritas pembangunan kependudukan dan catatan sipil

yang akan dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

Program Penataan Administrasi Kependudukan.

7. Pertanahan

Program prioritas pembangunan pertanahan yang akan dilaksanakan

tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Penataan Penguasaan, Kepemilikan, Penggunaan dan

Pemanfaatan Tanah.

b. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan.

Page 161: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRR PPP JJJ MMMDDD TTT aaahhh uuunnn 222000 000999 ---222 000111 444 ::: III nnndddiiikkk aaasss iii RRR eeennnccc aaannn aaa PPP rrr ooogggrrr aaammm PPPrrr iii ooorrr iii ttt aaasss VIII.16

VIII.2.5. Misi Keenam: Menciptakan masyarakat yang Aman dan Tenteram.

1. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Program prioritas pembangunan kesatuan bangsa dan politik dalam

negeri yang akan dilaksanakan tahun 2009-2014 adalah:

a. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.

b. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban

Bencana.

c. Program Pencegahan Pendidikan Politik Masyarakat.

d. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat

(Pekat).

Rekapitulasi dari semua program pembangunan daerah Kabupaten

Magelang yang akan dilaksanakan selama tahun 2009 - 2014 akan

disajikan dalam bentuk Matriks Indikasi Program Pembangunan Daerah.

Matriks ini berisi rangkaian program pembangunan daerah, baik yang

bermakna prioritas maupun bermakna pendukung; matriks berisi

beberapa substansi pokok, seperti: (1) Nama Program, (2) Indikator

Program, (3) Target Capaian Program, dan (4) Anggaran Program.

Page 162: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPPJJJMMMDDD TTTaaahhhuuunnn 222000000999---222000111444 ::: PPPeeedddooommmaaannn TTTrrraaannnsssiiisssiii dddaaannn KKKaaaiiidddaaahhh PPPeeelllaaakkksssaaannnaaaaaannn XXX...111

BBBAAABBB XXX... PPPEEEDDDOOOMMMAAANNN TTTRRRAAANNNSSSIIISSSIII DDDAAANNN KKKAAAIIIDDDAAAHHH PPPEEELLLAAAKKKSSSAAANNNAAAAAANNN

X.1. PEDOMAN TRANSISI

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Magelang Tahun 2009-2014 merupakan penjabaran dari visi, misi, dan

program Kepala Daerah selama lima tahun mendatang, yang dalam

penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kabupaten Magelang Tahun

2005 - 2025, RPJMN Tahun 2004 - 2009, RPJMD Provinsi Jawa Tengah

2008 – 2013, dan Renstra Kabupaten Magelang Tahun 2005 - 2009. RPJMD

ini sekaligus merupakan pedoman, landasan dan rujukan dalam

penyusunan Renstra-SKPD, kemudian pada setiap tahun dalam kurun

waktu 2009-2014 akan dijabarkan menjadi RKPD Kabupaten Magelang.

Pedoman transisi yang disusun secara terpadu dalam RPJMD 2009-

2014 ini dimaksudkan untuk menjaga kesinambungan pembangunan

daerah dan mengisi kekosongan dokumen perencanaan pembangunan

daerah, khususnya untuk tahun anggaran 2014 dan 2015. Tahun Anggaran

2015 juga dimasukkan dalam tahun transisi karena sesuai dengan masa

jabatan Bupati/Wakil Bupati Magelang, pada tanggal 12 Januari 2014 ada

pelantikan Bupati/Wakil Bupati Magelang masa jabatan 2014 – 2019,

padahal proses penyusunan RKPD 2015 dimulai pada Bulan Januari 2014,

oleh karena itu selain tahun anggaran 2014, juga diperlukan program

pembangunan tahun transisi tahun anggaran 2015. Program

pembangunan daerah tahun transisi (2014 dan 2015) perlu disusun dalam

rangka membantu Bupati/Wakil Bupati terpilih hasil Pemilihan Kepala

Daerah (Pilkada) masa jabatan periode 2014 - 2019 untuk menyusun

RPJMD Tahun 2014 - 2019, khususnya perencanaan tahunan pada tahun

2014 dan 2015, baik RKPD maupun APBD.

X.2. KAIDAH PELAKSANAAN

RPJMD Kabupaten Magelang Tahun 2009 - 2014 yang telah disusun ini

hendaknya dapat dilaksanakan oleh segenap pemangku kepentingan,

terutama unsur pemerintah maupun unsur non pemerintah, secara

konsisten, jujur, transparan, partisipatif, dan penuh tanggung jawab dan

komitmen. Oleh karena itu, perlu dirumuskan kaidah terkait dengan

Page 163: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

RRRPPPJJJMMMDDD TTTaaahhhuuunnn 222000000999---222000111444 ::: PPPeeedddooommmaaannn TTTrrraaannnsssiiisssiii dddaaannn KKKaaaiiidddaaahhh PPPeeelllaaakkksssaaannnaaaaaannn XXX...222

pelaksanaan RPJMD Kabupaten Magelang Tahun 2009 - 2014 dalam

langkah-langkah strategis sebagai berikut:

1. Seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) berkewajiban untuk melaksanakan program-program RPJMD dengan sebaik-baiknya.

2. Seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang, berkewajiban untuk menyusun Renstra-SKPD dengan berpedoman pada RPJMD yang selanjutnya akan menjadi pedoman dalam menyusun Renja-SKPD.

3. Seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Magelang berkewajiban menjamin konsistensi antara dokumen perencanaan Pusat, Provinsi Jawa Tengah, dan Kabupaten Magelang.

4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD, Bappeda Kabupaten Magelang berkewajiban untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap penjabaran RPJMD kedalam RKPD Kabupaten Magelang Tahun 2009 sampai tahun 2014, baik dalam mekanisme evaluasi tahunan maupun lima tahunan.

5. Substansi RPJMD digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, baik untuk evaluasi akhir tahun anggaran (1 tahun) maupun evaluasi akhir masa jabatan Kepala Daerah (5 tahun).

Page 164: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010
Page 165: Rpjmd Kabupaten Magelang 2009-2010

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN I.1 I.1. Latar Belakang I.2 I.2. Maksud dan Tujuan I.2 I.3. Landasan Penyusunan I.3 I.4. Hubungan RPJPM dengan Dokumen Perencanaan Lainnya I.5 I.5. Sistematika Penulisan I.6

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH II.1 II.1. Kondisi Geografis II.1 II.2. Lingkungan Hidup II.3 II.3. Ekonomi II.4 II.4. Sosial, Budaya, dan Politik II.19 II.5. Prasarana dan Sarana II.30 II.6. Pemerintahan II.33

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN

III.1

III.1. Pengelolaan Keuangan Daerah III.1 III.2. Kerangka Pendanaan Keuangan Daerah III.5

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS IV.1 IV.1. Analisis Lingkungan Strategis Daerah IV.1 IV.2. Isu-Isu Strategis Daerah IV.3

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V.1 V.1. Visi Pembangunan Daerah V.1 V.2. Misi Pembangunan Daerah V.4 V.3. Tujuan Pembangunan Daerah V.5 V.4. Sasaran Pembangunan Daerah V.6

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN VI.1 VI.1. Strategi Pembangunan Daerah VI.1 VI.2. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah VI.11

BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH VII.1

VII.1. Kebijakan Umum Pembangunan Daerah VII.1 VII.2. Program Pembangunan Daerah VII.14

BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS VIII.1

VIII.1. Tahapan Pembangunan Jangka Menengah VIII.1 VIII.2. Indikasi Program Prioritas VIII.2

BAB IX INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH IX.1

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN X.1 X.1. Pedoman Transisi X.1 X.2. Kaidah Pelaksanaan X.1