RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH...

178
RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH MODEL LINTAS (UNIT XXII) PROVINSI SUMATERA UTARA PERIODE TAHUN 2015 - 2024 MEDAN, DESEMBER 2014 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA DINAS KEHUTANAN KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN UNIT XXII Jl. Bukit Barisan No. 19/21 E BALIGE Telp/Fax (0632)……….. email : ……………………………………

Transcript of RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH...

Page 1: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN

JANGKA PANJANG KPH MODEL LINTAS

(UNIT XXII)

PROVINSI SUMATERA UTARA

PERIODE TAHUN 2015 - 2024

MEDAN, DESEMBER 2014

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

DINAS KEHUTANAN

KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN UNIT XXII Jl. Bukit Barisan No. 19/21 E BALIGE Telp/Fax (0632)………..

email : ……………………………………

Page 2: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

RENCANA PENGELOLAAN HUTAN

JANGKA PANJANG KPH MODEL LINTAS

(UNIT XXII)

PROVINSI SUMATERA UTARA

PERIODE TAHUN 2015 - 2024

Mengetahui :

KEPALA DINAS KEHUTANAN

PROVINSI SUMATERA UTARA

NIP: ........................................................

Disusun Oleh :

KEPALA

KPH UNIT XXII

..................................................................

NIP: ……………………………

Disahkan di Jakarta

Tanggal :

An. MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPALA PUSAT PENGENDALIAN

PEMBANGUNAN KEHUTANAN REGIONAL I,

.........................................................

NIP : .....................................

Page 3: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Maksud dan Tujuan

C. Sasaran

D. Dasar Hukum

E. Ruang Lingkup

F. Batasan Pengertian

Page 4: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 2 -

A. Latar Belakang

Pembangunan Kehutanan diselenggarakan berdasarkan azas manfaat dan lestari,

kerakyatan, kebersamaan, keterbukaan dan keterpaduan dengan tujuan untuk sebesar-

besarnya kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan, sebagaimana

diamanahkan dalam Undang-undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan. Salah

satu bentuk konkret kebijakan yang diinisiasi oleh pemerintah pusat melalui

kementerian kehutanan adalah kebijakan mengenai pembentukan Kesatuan Pengelolaan

Hutan (KPH) sebagai sebuah unit pengelolaan hutan ditingkat tapak. Untuk

mewujudkan pengelolaan hutan lestari, maka seluruh kawasan hutan terbagi ke dalam

unit-unit Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang merupakan wilayah pengelolaan hutan

terkecil sesuai fungsi pokok dan peruntukannya yang dapat dikelola secara efisien dan

lestari. Pembentukan wilayah pengelolaan hutan dilakukan pada tingkat provinsi,

kabupaten/kota serta pada tingkat unit pengelolaan.

Untuk melaksanakan misi pengurusan hutan di era otonomi daerah, pemerintah

pusat meluncurkan berbagai kebijakan yang diharapkan dapat mendorong terwujudnya

kelestarian hutan dan kesejahteraan masyarakat, serta sekaligus mengakomodir tuntutan

dan kepentingan pemerintah daerah. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 2007 jo

Peraturan Pemerintah No. 3 tahun 2008 mengamanatkan Pembentukan Kesatuan

Pengelolaan Hutan. Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) adalah wilayah pengelolaan

hutan sesuai dengan fungsi pokok dan peruntukkannya yang dapat dikelola secara

efisien dan lestari. KPH bertujuan untuk menyediakan wadah bagi terselenggaranya

kegiatan pengelolaan hutan secara efisien dan lestari. Pembentukan Organisasi

Kelembagaan KPH merupakan Prioritas Pembangunan Nasional dalam Inpres Nomor 3

tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang berkeadilan. Dengan PP tersebut

diatas, maka seluruh pengelolaan hutan di Indonesia diarahkan pengelolaannya

dilaksanakan oleh sebuah organisasi kelembagaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH)

yaitu pengelolaan hutan yang sesuai dengan fungsi pokok dan peruntukannya yang

dapat dikelola secara efisien dan lestari sesuai dengan kondisi ekologis, sosial, ekonomi

dan budaya masyarakat sekitar hutan. Keberadaan KPH menjadi semakin kuat dengan

I. PENDAHULUAN

Page 5: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 3 -

dikeluarkannya Permendagri No. 61/2010 yang mengamanatkan bentuk organisasi

KPH yang sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah, ditetapkan dengan

Peraturan Daerah, dan bertanggung jawab kepada Gubernur atau Bupati/ Walikota

melalui Sekretaris Daerah. Kebijakan sektor kehutanan dalam Rencana Kerja Prioritas

tahun 2013 dalam bidang sumberdaya alam dan lingkungan hidup menyebutkan bahwa

untuk mempercepat penyelesaian persoalan-persoalan dalam pengelolaan hutan maka

harus dilakukan percepatan terhadap operasionalisasi KPH (Bappenas, 2012).

Kegiatan pengelolaan hutan merupakan usaha untuk mewujudkan pengelolaan hutan

lestari berdasarkan tata hutan, rencana pengelolaan, pemanfaatan hutan, rehabilitasi

hutan, perlindungan hutan dan konservasi. Berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan

Republik Indonesia Nomor: SK.102/Menhut-II/2010 tanggal 5 Maret 2010 tentang

Penetapan Wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) dan Kesatuan

Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Provinsi Sumatera Utara, ditetapkan wilayah

Kesatuan Pengelolaan Hutan di Provinsi Sumatera Utara seluas kurang lebih 3.196.381

ha yang terdiri dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) sebanyak 14 unit

seluas kurang lebih 1.364.497 ha dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP)

sebanyak 19 unit seluas kurang lebih 1.831.884 ha. Selanjutnya, berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. 992/Menhut-II/2013 tentang penetapan wilayah

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Model Lintas Unit XXII Luasnya kurang

lebih 116.227 ha (Seratus enam belas ribu dua ratus dua puluh tujuh) dengan rincian

HL seluas kurang lebih .............. Ha; HPT seluas kurang lebih ................ Ha; HP

seluas kurang lebih ................... Ha. Luasan tersebut masih mengacu pada SK Menteri

Kehutanan No. 44 Tahun 2005.

Pada tanggal 24 Juni 2014, Menteri Kehutanan RI Mengeluarkan SK Nomor :

SK.579/Menhut-II/2014 mengenai Kawasan Hutan di Sumatera Utara. Berdasarkan SK

tersebut, maka luas KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara yang

semula kurang lebih 116.227 ha berdasarkan Peta Penetapan KPHL Model Lintas SK

Nomor SK.992/MENHUT-II/2013, menyesuaikan dengan SK baru Nomor

SK.579/MENHUT-II/2014 tentang kawasan hutan di Sumatera Utara menjadi seluas

kurang lebih 99.508,04 Ha dengan rincian HL seluas kurang lebih .......... Ha, HPT

seluas kurang lebih ............... Ha, dan HP seluas kurang lebih ................... Ha.

Saat ini pengelolaan hutan khususnya kelompok hutan lindung dan produksi

menghadapi persoalan, yaitu terjadinya degradasi dan deforestasi yang disebabkan oleh

Page 6: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 4 -

aktifitas penebangan liar (illegal logging) karena didorong adanya permintaan yang

tinggi terhadap kayu dan hasil hutan lainnya baik di pasar lokal, nasional dan global,

Perambahan lahan (land occupation) juga menjadi persoalan dengan semakin tingginya

kebutuhan lahan untuk pemukiman dan perkebunan terutama sawit dan karet.

Akibatnya terjadi konversi kawasan hutan secara permanen. Kondisi ini akan

meningkatkan upaya penggunaan kawasan hutan di luar sektor kehutanan melalui

pinjam pakai kawasan hutan. Pengelolaan hutan di masa lalu yang kurang

memperhatikan prinsip-prinsip Pengelolaan Hutan Lestari (PHL) karena lebih bertumpu

pada aktifitas pemanenan hasil hutan ternyata telah membawa dampak yang besar

terhadap kerusakan hutan. Keberadaan hutan lindung yang merupakan ekosistem

dominan kawasan KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara semakin

terancam.

Dengan adanya tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan hutan, maka pada

tingkat tapak diperlukan perencanaan pengelolaan. Perencanaan pengelolaan KPH

memerlukan kuantifikasi dan formulasi strategi dan program kerja, struktur organisasi

dan aspek finansial – untuk menyiapkan kondisi pemungkin pelaksanaan agar dapat

dimonitoring, dilaporkan dan diverifikasi dalam suatu basis unit-unit kelestarian yang

permanen. Dengan adanya rencana pengelolaan jangka panjang maka akan

memudahkan penyusunan rencana pengelolaan jangka pendek yang lebih terukur.

RPH-JP KPH harus tepat, handal, luwes, dan mampu menghadapi perubahan/ dinamika

tatanan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat yang sulit diduga. Dalam kerangka

inilah maka perlu disusun Rencana Pengelolaan Jangka Panjang KPHL Model Lintas

Unit XXII Provinsi Sumatera Utara sebagai acuan rencana kerja di tingkat tapak dalam

bentuk unit unit pengelolaan hutan (KPH) yang akan mengelola hutan secara

terintegrasi melalui kaidah-kaidah pengelolaan hutan yang dapat menjamin

keberlangsungan fungsinya (sustainable forest management) sebagaimana yang

dimandatkan dalam peraturan perundang-undangan. RPH-JP ini akan menjadi rencana

induk dan roh penggerak seluruh aspek kegiatan pengelolaan hutan jangka panjang (10

tahunan) untuk periode 2015-2024, yang memuat unsur-unsur tujuan yang akan dicapai,

kondisi yang dihadapi, dan strategi pengembangan pengelolaan hutan, meliputi; tata

hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan, pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan,

serta perlindungan hutan dan konservasi alam KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara. Seluruh kegiatan pengelolaan hutan tersebut dikemas dengan kerangka

pemberdayaan masyarakat, dalam rangka menuju pengelolaan hutan sesuai fungsi

Commented [T1]: KKPH: Ada masalah lain…??kalo ada tolong ditambahkan

Page 7: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 5 -

pokok dan peruntukannya, yang dapat dikelola secara efisien dan lestari

berlandaskan sinergitas basis ekologi, ekonomi dan sosial.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud Penyusunan RPH-JP KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

adalah :

1. Menyediakan dokumen rencana pengelolaan hutan jangka panjang, yang

mengarahkan penyelengaraan pengelolaan hutan untuk mewujudkan

pengelolaan hutan secara lestari pada wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara dalam kurun waktu 10 tahun untuk periode 2015-2024

2. Memberikan arahan bagi para pihak yang berkepentingan dalam pembangunan

kehutanan di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara.

Tujuan Penyusunan KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara, antara

lain :

1. Terwujudnya suatu rencana pengelolaan hutan yang mempertimbangkan dan

memperhatikan potensi dan kekhasan KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara

2. Terwujudnya pengelolaan hutan yang efektif dan efisien berdasarkan Proyeksi

Kondisi Wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

dalam waktu 10 tahun yang akan datang.

3. Terselenggaranya kegiatan pengelolaan hutan yang optimal berdasarkan

rencana Kegiatan Strategis Pengelolaan Hutan selama 10 tahun (periode 2015-

2024) yang terencana dan terukur dengan tata waktu sesuai skala prioritas

sehingga dapat dilaksanakan secara efisien dan lestari berlandaskan sinergitas

basis ekologi, ekonomi dan sosial.

4. Terselenggranya pemberdayaan masyarakat melalui skema Hutan

Kemasyarakatan, Hutan Desa, dan kemitraan.

5. Terwujudnya pengamanan kawasan hutan melalui pemberdayaan masyarakat di

dalam dan sekitar hutan.

C. Sasaran

Page 8: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 6 -

Sasaran lokasi KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.579/MENHUT-II/2014

meliputi Kelompok Hutan (KH) dengan luas wilayah kurang lebih 99.508,04 Ha.

Sedangkan sasaran pengelolaan yang hendak dicapai adalah :

1. Tersusunnya arahan rencana pengelolaan wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara yang memuat tujuan pengelolaan yang akan dijabarkan

secara jelas berdasarkan kondisi-kondisi yang dihadapi melalui :

a. Penelaahan kondisi terkini wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara dari aspek ekologi yang berkaitan dengan ; a). kondisi fisik

wilayah antara lain meliputi : jenis tanah, iklim, ketinggian, geomorfologi,

kelerengan, penutupan vegetasi, b). kondisi hutan yang meliputi : lahan kritis,

jenis dan volume tegakan hutan, sebaran vegetasi, flora dan fauna, potensi non

kayu, dan c) kondisi sumberdaya air dan Daerah Aliran Sungai (DAS);

b. Penelaahan kondisi ekonomi yang berkaitan dengan ; a). aksesibilitas wilayah

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara, b). potensi pendukung

ekonomi sekitar wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera

Utara, antara lain meliputi : industri kehutanan sekitar wilayah KPHL Model

Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara, peluang ekonomi yang dapat

dikembangkan, keberadaan lembaga-lembaga ekonomi pendukung kawasan, c).

batas administrasi pemerintahan, dan d). nilai tegakan hutan baik kayu maupun

non kayu termasuk karbon dan jasa lingkungan;

c. Penelaahan kondisi sosial yang berkaitan dengan ; a). perkembangan demografi

sekitar kawasan, b). pola-pola hubungan sosial masyarakat dengan hutan, c).

keberadaan kelembagaan masyarakat, d). pola penguasaan lahan oleh

masyarakat di dalam dan sekitar kawasan dan e). Potensi konflik sekitar

kawasan.

2. Tersusunnya arahan rencana yang memuat strategi serta kelayakan pengembangan

pengelolaan hutan yang meliputi rancangan tata hutan, pemanfaatan dan

penggunaan kawasan hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan serta perlindungan

hutan, konservasi alam, pengembangan dan penguatan kapasitas masyarakat

berbasis nilai-nilai kearifan lokal untuk mendukung pengelolaan kawasan hutan

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara.

3. Tersusunnya arahan rencana pengembangan kelembagaan KPHL Model Lintas

Unit XXII Provinsi Sumatera Utarayang memuat pengembangan SDM, pengadaan

Page 9: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 7 -

sarana dan prasarana, pembiayaan kegiatan, dan kegiatan lainnya menuju lembaga

pengelolaan hutan yang profesional, efektif dan efisien.

D. Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan RPH-JP KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera

Utara terdiri dari :

1. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam

Hayati dan Ekosistemnya (Lembaran Negara Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 3419);

2. Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan (Lembaran Negara

Tahun 1999 Nomor 167, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3888), sebagaimana

telah diubah dengan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Penetapan

Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

Perubahan Atas Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 (Lembaran Negara Tahun

2004 Nomor 86, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4412); `

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4725);

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

6. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan

Perusakan Hutan;

7. Undang-Undang No 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah bagi Kebijakan

Kehutanan dan Izin Tambang (Minerba);

8. Peraturan Pemerintah 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 147, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4453); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintan

Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan (Lembaran Negara Republik

Page 10: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 8 -

Indonesia Tahun 2009 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor : 5056);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4696); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3

tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta

Pemanfaatan Hutan;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2004 tentang Perencanaan Kehutanan.

11. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2004 tentang Perlindungan Hutan.

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2007 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4696); sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3

tahun 2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan serta

Pemanfaatan Hutan;

12. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi

Hutan;

13. Keputusan Menteri Kehutanan No. 44/Kpts-II/2005 tentang Penunjukan Kawasan

Hutan di Provinsi Sumatera Utara; sebagaimana telah diubah menjadi SK Menteri

Kehutanan Nomor : 579/Menhut-II/2014 tanggal 24 Juni 2014 tentang kawasan

hutan di Provinsi Sumatera Utara;

14. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Menteri Kehutanan

Republik Indonesia, Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia dan Kepala

Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia No: 79 Tahun 2014, No:

PB.3/Menhut-11/2014, No: 17/PRT/M/2014, No: 8/SKB/X/2014 tanggal 17

Oktober 2014 tentang Tata Cara Penyelesaian Penguasaan Tanah yang Berada di

Dalam Kawasan Hutan;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Provinsi, dan Pemerintahan

Kabupaten/Kota.

16. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat

Daerah.

17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2007 Jo Nomor 3 tahun 2008 tentang Tata

Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan Serta Pemanfaatan Hutan.

Page 11: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 9 -

18. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2008 tentang Rehabilitasi dan Reklamasi

Hutan.

19. Permenhut Nomor P.37/Menhut-II/2007, jo. Permenhut Nomor P.54/Menhut-

II/2011 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor

P.37/Menhut-II/2007 tentang Hutan Kemasyarakatan.

20. Permenhut Nomor P.68/Menhut-II/2008 tentang Penyelenggaraan Demonstration

Activities Pengurangan Emisi Karbon dari Deforestasi dan Degradasi Hutan

21. Permenhut Nomor P.6/Menhut-II/2009 tentang Pembentukan Wilayah KPH,

22. Permenhut Nomor P.30/Menhut-II/2009 tentang Tata Cara Pengurangan Emisi dari

Deforestasi dan Degradasi Hutan (REDD)

23. Permenhut Nomor P.32/Menhut-II/2009, jo. Permenhut Nomor P.12/Menhut-

II/2012 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor

P.32/Menhut-II/2009 Tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi

Hutan dan Lahan Daerah Aliran Sungai (RTK RHL-DAS),

24. Permenhut Nomor P.36/Menhut-II/2009, tentang Tata Cara Perizinan Usaha

Pemanfaatan Penyerapan Dan/Atau Penyimpanan Karbon Pada Hutan Produksi

Dan Hutan Lindung.

25. Permenhut Nomor P.6/Menhut-II/2010 tentang Norma, Standar, Prosedur dan

Kriteria (NSPK) Pengelolaan Hutan pada Kesatuan Pengeloaan Hutan Lindung

(KPHL) dam Kesatuan Pengeloaan Hutan Produksi (KPHP).

26. Permenhut Nomor P.37/Menhut-V/2010 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana

Pengelolaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan.

27. Permenhut Nomor P.39/Menhut-II/2010 tentang Pola Umum, Kriteria, Dan

Standar Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan.

28. Permenhut Nomor P.42/Menhut-II/2010 tentang Sistem Perencanaan Kehutanan,

29. Permenhut Nomor P.51/Menhut-II/2010 tentang Rencana Strategis Kehutanan

2010-2014.

30. Permendagri Nomor 61 Tahun 2010 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja

Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi di

Daerah.

31. Permenhut Nomor P.18/Menhut-II/2011, jo. Permenhut Nomor P.38/Menhut-

II/2012 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.18/Menhut-

Ii/2011 Tentang Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan.

Page 12: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 10 -

32. Permenhut Nomor P.41/Menhut-II/2011, Jo. Permenhut Nomor P.54/Menhut-

II/2011 tentang Perubahan Atas Permenhut Nomor P.41/Menhut-II/2011 tentang

Standar Fasilitasi Sarana Dan Prasarana Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung

Model Dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi Model.

33. Permenhut Nomor P.42/Menhut-II/2011 tentang Standar Kompetensi Bidang

Teknis Kehutanan Pada Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Dan Kesatuan

Pengelolaan Hutan Produksi.

34. Permenhut Nomor P.49/Menhut-II/2011 tentang Rencana Kehutanan Tingkat

Nasional 2011-2030.

35. Permenhut Nomor P.55/Menhut-II/2011 tentang Tata Cara Permohonan Izin Usaha

Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman Rakyat Dalam Hutan

Tanaman.

36. Permenhut Nomor P.57/Menhut-II/2011 tentang Rencana Kerja Kementerian

Kehutanan tahun 2012.

37. Permenhut Nomor P.63/Menhut-II/2011 tentang Pedoman Penanaman Bagi

Pemegang Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Dalam Rangka Rehabilitasi Daerah

Aliran Sungai.

38. Permenhut Nomor P.20/Menhut-II/2012 tentang Penyelenggaraan Karbon Hutan.

39. Permenhut Nomor P.22/Menhut-II/2012 tentang Pedoman Kegiatan Usaha

Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wisata Alam Pada Hutan Lindung.

40. Permenhut Nomor P.9/Menhut-II/2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan, Kegiatan

Pendukung Dan Pemberian Insentif Kegiatan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan.

41. Permenhut Nomor P.39/Menhut-II/2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat

Setempat Melalui Kemitraan Kehutanan.

42. Permenhut Nomor P.46/Menhut-II/2013 tentang Tata Cara Pengesahan Rencana

Pengelolaan Hutan Jangka Panjang Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung Dan

Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi.

43. Permenhut Nomor P.47/Menhut-II/2013 tentang Pedoman, Kriteria Dan Standar

Pemanfaatan Hutan Di Wilayah Tertentu Pada Kesatuan Pengelolaan Hutan

Lindung Dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi.

44. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : SK.102/Menhut-II/2010 Tanggal 05

Maret 2010 Tentang Penetapan wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung

(KPHL) dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Provinsi Sumatera

Utara

Page 13: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 11 -

45. Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor. 992/Menhut-II/2013 tentang

penetapan wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

46. Peraturan Dirjen Planologi Nomor P.5/VIII-WP3H/2012 tentang Petunjuk Teknis

Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan.

47. Surat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Nomor :

050/6101 Tentang Rencana Strategis Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara

Tahun 2013 - 2018

E. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Penyusunan RPH-JP KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera

Utara, meliputi :

1. Pendahuluan, berisi ; latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran, dasar hukum,

ruang lingkup, dan pengertian.

2. Deskripsi Kawasan KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara, yang

terdiri dari : a). Risalah wilayah (letak, luas, aksesibilitas kawasan, batas-batas,

sejarah wilayah, dan pembagian blok), b). Potensi wilayah (penutupan vegetasi,

potensi kayu dan bukan kayu, keberadaan flora dan fauna langka, potensi jasa

lingkungan dan wisata alam), c). Data dan informasi sosial budaya masyarakat di

dalam dan sekitar hutan termasuk keberadaan masyarakat hukum adat, d). Data dan

informasi ijin-ijin pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan di dalam

wilayah kelola, e). Kondisi posisi KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara dalam perspektif tata ruang wilayah dan pembangunan daerah, dan

f). Isu strategis, kendala dan permasalahan.

3. Kebijakan, berisi : diisi ringkasan di Bab Kebijakan

4. Visi dan Misi Pengelolaan Hutan, berisi ; proyeksi KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara di masa depan serta target capaian-capaian utama yang

diharapkan.

5. Analisis dan Proyeksi, meliputi : a). Analisi data dan informasi yang tersedia saat

ini (baik data primer maupun data sekunder), b). Proyeksi kondisi wilayah KPHL

Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara di masa yang akan datang dan c).

Analisa dan proyeksi core business.

Page 14: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 12 -

6. Rencana Kegiatan, terdiri dari : a). Pemberdayaan masyarakat, b). Inventarisasi

berkala wilayah kelola dan penataan hutan, b). Pemanfaatan hutan pada wilayah

tertentu, c). Rasionalisasi wilayah kelola, d). pengembangan database, e). Review

rencana pengelolaan (minimal 5 tahun sekali), f). Pembinaan dan pemantauan

(controlling) pada areal KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

yang telah ada ijin pemanfaatan maupun penggunaan kawasan hutan, g).

Penyelenggaraan rehabilitasi pada areal di luar ijin, i). Pembinaan dan pemantauan

pelaksanaan rehabilitasi dan reklamasi pada areal yang sudah ada ijin pemanfaatan

dan penggunaan kawasan hutan, j). Penyelenggaraan perlindungan hutan dan

konservasi alam, h). Penyelenggaraan koordinasi dan sinkronisasi antar pemegang

ijin, k). koordinasi dan sinergi dengan instansi dan stakeholder terkait, l).

penyediaan dan peningkatan kapasitas SDM, m). Penyediaan pendanaan, n).

Pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu dan o). Pengembangan investasi

7. Pembinaan, Pengawasan dan Pengendalian

8. Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan

9. Penutup

10. Lampiran, meliputi : a). Peta pemanfaatan dan penggunaan kawasan, b) Peta

pembagian blok dan petak dan c) Rencana Kegiatan KPHL Model Lintas Unit

XXII Provinsi Sumatera Utara.

F. Batasan Pengertian

1. Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya

alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya,

yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan;

2. Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditetapkan oleh Pemerintah untuk

dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.

3. Hutan Lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai

perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah

banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan

tanah.

4. Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok

memproduksi hasil hutan.

Page 15: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 13 -

5. Pengurusan Hutan adalah kegiatan penyelenggaraan hutan yang meliputi

perencanaan kehutanan, pengelolaan hutan, penelitian dan pengembangan,

pendidikan dan pelatihan, serta penyuluhan kehutanan dan pengawasan.

6. Pengelolaan Hutan adalah kegiatan yang meliputi tata hutan dan penyusunan

rencana pengelolaan hutan, pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan,

rehabilitasi dan reklamasi hutan, serta perlindungan hutan dan konservasi alam.

7. Perencanaan Kehutanan adalah proses penetapan tujuan, penetuan kegiatan dan

perangkat yang diperlukan dalam pengurusan hutan lestari untuk memberikan

pedoman dan arah guna menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan kehutanan

untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat yang berkeadilan dan berkelanjutan.

8. Penataan Hutan (Tata Hutan) adalah kegiatan rancang bangun unit pengelolaan

hutan, mencakup pengelompokan sumber daya hutan sesuai dengan tipe ekosistem

dan potensi yang terkandung didalamnya dengan tujuan untuk memperoleh

manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat secara lestari.

9. Inventarisasi Hutan adalah suatu rangkaian kegiatan yang terdiri dari penataan

batas, inventarisasi hutan, pembagian hutan, pembukaan wilayah hutan,

pengukuran dan pemetaan.

10. Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) adalah wilayah pengelolaan hutan sesuai

fungsi pokok dan peruntukannya, yang dapat dikelola secara efisien dan

lestari.

11. Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) adalah kesatuan pengelolaan

hutan yang luas wilayahnya seluruhnya atau didominasi oleh kawasan hutan

lindung.

12. KPH Model adalah wujud awal dari KPH yang secara bertahap dikembangkan

menuju situasi dan kondisi aktual organisasi KPH di tingkat tapak.

13. Resort Pengelolaan Hutan adalah kawasan hutan dalam wilayah KPH yang

merupakan bagian dari wilayah KPH yang dipimpin oleh Kepala Resort KPH dan

bertanggungjawab kepada Kepala KPH.

14. Blok Pengelolaan pada wilayah KPH adalah bagian dari wilayah KPH yang dibuat

relatif permanen untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pengelolaan.

15. Petak adalah bagian dari Blok dengan luasan tertentu dan menjadi unit usaha

pemanfaatan terkecil yang mendapat perlakuan pengelolaan dan silvikultur yang

sama.

Page 16: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 14 -

16. Wilayah tertentu adalah wilayah hutan yang situasi dan kondisinya belum menarik

bagi pihak ketiga untuk mengembangkan usaha pemanfaatannya.

17. Rencana Pengelolaan Hutan KPH adalah rencana pada kesatuan pengelolaan hutan

yang memuat semua aspek pengelolaan hutan dalam kurun jangka panjang dan

pendek, disusun berdasarkan hasil tata hutan dan rencana kehutanan, dan

memperhatikan aspirasi, peran dan nilai budaya masyarakat serta kondisi

lingkungan dalam rangka pengelolaan kawasan hutan yang lebih intensif untuk

memperoleh manfaat yang lebih optimal dan lestari.

18. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang adalah rencana pengelolaan hutan

pada tingkat strategis berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun atau selama jangka

benah pembangunan KPH.

19. Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Pendek adalah rencana pengelolaan hutan

berjangka waktu satu tahun pada tingkat kegiatan operasional berbasis petak/blok.

20. Penggunaan Kawasan Hutan adalah kegiatan penggunaan kawasan hutan untuk

pembangunan di luar kegiatan kehutanan tanpa mengubah status dan fungsi pokok

kawasan hutan.

21. Hutan/Lahan Kritis adalah hutan/lahan yang berada di dalam dan di luar kawasan

hutan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai media pengatur tata air dan unsur

produktivitas lahan sehingga menyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem

DAS.

22. Reboisasi adalah upaya penanaman jenis pohon hutan pada kawasan hutan rusak

yang berupa lahan kosong, alang-alang, atau semak belukar untuk mengembalikan

fungsi hutan.

23. Reklamasi Hutan adalah usaha untuk memperbaiki atau memulihkan kembali lahan

dan vegetasi hutan yang rusak agar dapat berfungsi secara optimal sesuai dengan

peruntukannya.

24. Revegetasi adalah usaha untuk memperbaiki dan memulihkan vegetasi yang rusak

melalui kegiatan penanaman dan pemeliharaan pada lahan bekas penggunaan

kawasan hutan.

25. Pemeliharaan Hutan adalah kegiatan untuk menjaga, mengamankan, dan

meningkatkan kualitas tanaman hasil kegiatan reboisasi, penghijauan jenis

tanaman, dan pengayaan tanaman.

26. Pengayaan tanaman adalah kegiatan memperbanyak keragaman dengan cara

pemanfaatan ruang tumbuh secara optimal melalui penanaman pohon.

Page 17: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 15 -

27. Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu wilayah daratan yang merupakan satu

kesatuan dengan sungai dan anak sungainya, yang berfungsi menampung,

menyimpan, dan mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau ke

laut secara alami, yang batas di darat merupakan pemisah topografis dan batas di

laut sampai dengan daerah perairan yang masih terpengaruh aktivitas daratan.

28. Hutan Kemasyarakatan (HKm) adalah hutan negara yang pemanfaatan utamanya

ditujukan untuk memberdayakan masyarakat.

29. Hutan Tanaman Industri (HTI) adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang

dibangun oleh kelompok industri kehutanan untuk meningkatkan potensi dan

kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka memenuhi

kebutuhan bahan baku industri hasil hutan.

30. Hutan Tanaman Rakyat (HTR) adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang

dibangun oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan potensi dan kualitas

hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian

sumber daya hutan.

31. Pemanfaatan Hutan adalah bentuk kegiatan pemanfaatan kawasan hutan,

pemanfaatan jasa lingkungan, pemanfaatan hasil hutan kayu dan bukan kayu serta

memungut hasil hutan kayu dan bukan kayu secara optimal dan adil untuk

kesejahteraan masyarakat dengan tetap menjaga kelestariannya.

32. Pemanfaatan Kawasan adalah kegiatan untuk memanfaatkan ruang tumbuh

sehingga diperoleh manfaat lingkungan, manfaat sosial dan manfaat ekonomi

secara optimal dengan tidak mengurangi fungsi utamanya.

33. Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan dan

mengusahakan hasil hutan berupa kayu dengan tidak merusak lingkungan dan tidak

mengurangi fungsi pokoknya.

34. Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu adalah kegiatan untuk memanfaatkan dan

mengusahakan hasil hutan berupa bukan kayu dengan tidak merusak lingkungan

dan tidak mengurangi fungsi pokoknya.

35. Pemungutan Hasil Hutan Kayu dan/atau Bukan Kayu adalah kegiatan untuk

mengambil hasil hutan baik berupa kayu dan/atau bukan kayu dengan batasan

waktu, luas dan/atau volume tertentu.

36. Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) adalah pungutan yang dikenakan kepada

pemegang izin sebagai pengganti nilai intrinsik dari hasil hutan yang dipungut dari

hutan negara.

Page 18: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 16 -

37. Dana Reboisasi (DR) adalah dana yang dipungut dari pemegang IUPHHK dalam

hutan alam pada hutan produksi untuk mereboisasi dan merehabilitasi hutan.

38. Perlindungan hutan adalah usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan

hutan, kawasan hutan dan hasil hutan, yang disebabkan oleh perbuatan manusia,

ternak, kebakaran, daya-daya alam, hama dan penyakit, serta mempertahankan dan

menjaga hak-hak negara, masyarakat dan perorangan atas hutan, kawasan hutan,

hasil hutan, investasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.

39. Pemanfaatan Jasa Lingkungan adalah kegiatan untuk memanfaatkan potensi jasa

lingkungan dengan tidak merusak lingkungan dan mengurangi fungsi utamanya.

40. Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan Wisata Alam adalah keseluruhan kegiatan

yang bertujuan untuk menyediakan sarana dan jasa yang diperlukan oleh

wisatawan/pengunjung dalam pelaksanaan kegiatan wisata alam, mencakup usaha

obyek dan daya tarik, penyediaan jasa, usaha sarana, serta usaha lain yang terkait

dengan wisata alam.

41. Wisata Alam adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang

dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati gejala

keunikan dan keindahan alam di kawasan hutan lindung.

42. Pemberdayaan masyarakat setempat melalui Kemitraan Kehutanan adalah upaya

untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat setempat untuk

mendapatkan manfaat sumber daya hutan secara optimal dan adil melalui

Kemitraan Kehutanan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat

setempat.

43. Masyarakat setempat adalah kesatuan sosial yang terdiri dari warga negara

Republik Indonesia yang tinggal di dalam dan/atau di sekitar hutan, yang

bermukim di dalam dan di sekitar kawasan hutan yang memiliki komunitas sosial

dengan kesamaan mata pencaharian yang bergantung pada hutan dan aktivitasnya

dapat berpengaruh terhadap ekosistem hutan.

44. Kemitraan Kehutanan adalah kerjasama antara masyarakat setempat dengan

Pemegang Izin pemanfaatan hutan atau Pengelola Hutan, Pemegang Izin usaha

industri primer hasil hutan, dan/atau Kesatuan Pengelolaan Hutan dalam

pengembangan kapasitas dan pemberian akses, dengan prinsip kesetaraan dan

saling menguntungkan.

45. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir

periode perencanaan.

Page 19: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- 17 -

46. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan

untuk mewujudkan visi.

47. Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk

mewujudkan visi dan misi.

48. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil untuk mencapai tujuan.

49. Evaluasi adalah suatu proses untuk mengukur pencapaian suatu tujuan tertentu

yang telah ditetapkan serta dilakukan secara sistematik dan teratur, hasilnya

digunakan sebagai umpan balik untuk perbaikan pelaksanaan perencanaan

selanjutnya.

50. Pengendalian adalah suatu proses atau upaya untuk mengurangi atau menekan

penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga diperoleh suatu hasil sesuai dengan

yang telah ditetapkan melalui pemantauan, pengawasan dan penilaian kegiatan.

51. Menteri adalah Menteri yang diserahi tugas dan bertanggung jawab di bidang

kehutanan

52. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

53. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Utara.

Page 20: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan

KPHP Model Mandailing Natal 2013-2023

1

BAB II DESKRIPSI KAWASAN

A. Risalah Wilayah KPHL Lintas Unit

XXII Sumatera Utara

B. Potensi Wilayah KPHL Lintas Unit

XXII Sumatera Utara

C. Data dan Informasi Sosial Budaya

D. Data Informasi Ijin-Ijin Pemanfaatan

Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan

E. Kondisi Posisi KPHL Lintas Unit XXII

Sumatera Utara dalam Perspektif Tata

Ruang Wilayah dan Pembangunan

Daerah

F. Isu Strategis, Kendala dan

Permasalahan

Page 21: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

A. Risalah Wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera

Utara

1. Letak dan Luas KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara berada pada 2

wilayah Kabupaten, yaitu: Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Labuhan

Batu Utara di Provinsi Sumatera Utara (Gambar 2.1). Secara geografis letak

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara berada pada ...o ...’ ....”

sampai dengan ....o …’ ….” Lintang Utara dan …..o ….’ ….” sampai dengan

….o ….’ ….” Bujur Timur, dengan luas wilayah kurang lebih 99.508,04 Ha

dengan rincian hutan lindung seluas kurang lebih 52,312.23 Ha dan hutan

produksi terbatas seluas kurang lebih 47,196.17 Ha (BPKH, 2014).

Gambar 2.1. Peta Penetapan Wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara berdasarkan SK.992/MENHUT-II/2013 Tanggal

27 Desember 2013

II. DESKRIPSI KAWASAN

I.

Commented [T1]: BPKH tolong dicekkan koordinatnya

Page 22: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Adapun kecamatan yang ada masuk dalam wilayah KPHL Model Lintas

Unit XXII Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Luas Kecamatan yang masuk dalam wilayah KPHL Model Lintas Unit

XXII Provinsi Sumatera Utara Kabupaten Kecamatan Desa Luas (Ha) Persentase

Aek Songsongan 380,01 0,38

Bandar Durian 2.112,21 2,12

Bandar Lama 39,33 0,04

Batu Tunggal 6,57 0,01

Gonting Garoga 162,94 0,16

Gonting Pege 40,47 0,04

Gonting Salak 92,53 0,09

Hapesong 59,83 0,06

Hasang 1.991,10 2,00

Hatapang 8.881,28 8,93

Kuala Beringin 12.852,26 12,92

Lintong 1.989,01 2,00

Lobu Huala 1.788,32 1,80

Lumban Balik 499,89 0,50

Lumban Pinasa 6.914,04 6,95

Lumban Rau Barat 2.474,69 2,49

Lumban Rau Selatan 2.638,78 2,65

Lumban Rau Tengah 2.186,81 2,20

Lumban Rau Timur 6.913,05 6,95

Lumban Rau Utara 1.227,37 1,23

Maranti Timur 87,96 0,09

Meranti Omas 1.133,72 1,14

Napa Sundali 9,49 0,01

Pagaran Julu 13,82 0,01

Panamparan 1.711,28 1,72

Pangururan 1.392,43 1,40

Pardomuan Nauli 32,32 0,03

Page 23: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Parsoburan Tengah 41,58 0,04

Pematang 6.591,74 6,62

Perk Bandar Pulau 87,17 0,09

Perk, Damuli 11,34 0,01

Perkebunan Londut 307,42 0,31

Poldung 18.762,79 18,86

Pulo Dogom 33,24 0,03

Rombisan 2.621,32 2,63

Siamporik 5.471,83 5,50

Sibaganding 26,35 0,03

Sibalanga 322,72 0,32

Sibio-Bio 95,75 0,10

Sibito 3.629,23 3,65

Silayang-Layang 64,86 0,07

Silumajang 788,21 0,79

Simambal 178,59 0,18

Simonis 0,04 0,00

Sopo Onggang 71,72 0,07

Tapus Nabolak 48,51 0,05

Terang Bulan 2.722,49 2,74

Luas (Ha) 99.508,40 100,00

Sumber : Analisis SIG BPKH, 2014

Dari 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Toba Samosir, hanya …..

kecamatan saja yang masuk dalam wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara dan dari ….. kecamatan yang ada di Kabupaten Labuhan

Batu Utara hanya ….. kecamatan saja yang masuk dalam wilayah KPHL Model

Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara. Adapun luas masing-masing

kecamatan per desa tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.1 dan Gambar 2.2.

Page 24: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Gambar 2.2. Peta sebaran Desa yang masuk dalam wilayah KPHL Model Lintas Unit

XXII Provinsi Sumatera Utara

2. Kawasan Hutan

.

Luas kawasan hutan yang masuk dalam KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara dapat di lihat pada Tabel 2.3...Persandingan luas kawasan

hutan dalam wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

berdasarkan SK Menhut Nomor 44 Tahun 2005 dengan SK Nomor

579/MENHUT-II/2014 disajikan pada Tabel 2.3.

Tabel 2.3. Persandingan luas kawasan hutan berdasarkan SK Menhut Nomor 44

Tahun 2005 dengan SK Nomor 579/MENHUT-II/2014 di KPHL Model

Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

No. Fungsi Hutan Luas (ha) SK 44 Luas (ha) SK 579 Keterangan

1 Hutan Lindung

52,312.23 Luas berkurang

2 Hutan Produksi

Terbatas

47,196.17 Luas berkurang

Luas Total 116.227 99.508,04 Luas berkurang

Page 25: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Peta fungsi hutan pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera

Utara berdasarkan peta penunjukan kawasan hutan Provinsi Sumatera Utara sesuai SK

Menhut No. SK.579/Menhut-II/2014 dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3. Peta fungsi hutan pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara (SK Menhut No. SK.579/Menhut-II/2014)

Berdasarkan kondisi tutupan lahan di KPHL Lintas, terdapat kurang lebih

53.304,01 Ha (53,57%) yang masih berhutan dan 46.204,39 Ha (46,43%) yang

tidak berhutan (Gambar 2.4).

Page 26: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Gambar 2.4. Peta tutupan hutan pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara

3. Pembagian Blok di KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera

Utara

Berdasarkan tata hutan pada KPH, blok didefinisikan sebagai bagian dari

wilayah KPH dengan persamaan karakteristik biogeofisik dan sosial budaya,

bersifat relatif permanen yang ditetapkan untuk meningkatkan efektivitas dan

efisiensi manajemen. Dengan demikian pembentukan blok didasarkan faktor

biogeofisik dan sosial budaya. Faktor-faktor biogeofisik yang berpengaruh antara

lain penutupan lahan, potensi sumber daya hutan, bentang alam, topografi dan

ekosistem. Faktor sosial budaya yang berpengaruh, antara lain : jumlah penduduk,

mata pencaharian, pemilikan lahan, jarak pemukiman, pola-pola pemanfaatan

hutan oleh masyarakat, dan keberadaan hutan adat. Terminologi blok ini

digunakan pada hutan produksi, hutan lindung dan kawasan konservasi selain

taman nasional. Untuk taman nasional, terminologi yang digunakan adalah zona.

Berdasarkan petunjuk dan kriteria yang telah ditetapkan dalam petunjuk

teknis tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan di wilayah KPH, maka

wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara dikelompokkan

dalam 8 blok pengelolaan, yaitu (1) Hutan lindung blok inti (2) Hutan lindung

Page 27: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

blok pemanfaatan (3) Hutan produksi blok HHK-HA (4) Hutan produksi blok

hasil hutan kayu-hutan tanaman (HHK-HT) (5) Hutan produski blok

pemberdayaan (6) Hutan produski blok Pemanfaatan Jasling dan HHBK (7) Hutan

produksi (8) Blok Perlindungan. Berikut disajikan sebaran Blok di wilayah

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara (Tabel 2.4 dan Gambar

2.4). berdasarkan blok tersebut, maka dibagi menjadi ....... resort (RPH) seperti

terlihat pada Tabel 2.5 dan Gambar 2.5.

Tabel 2.4.`Sebaran Blok di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara No. Kawasan - Arahan blok Luas (Ha) Luas (%)

1 HP Blok HHK-HA 10656.76 10.71

2 HP Blok HHK-HT 2.23 0.0022

3 HP Blok Pemberdayaan 33210.23 33.37

4 HP Blok Pemanfaatan Jasling

dan HHBK 942.50

0.95

5 HP Blok Perlindungan 2382.73 2.39

6 HP Blok Khusus 1.72 0.0017

7 HL Blok Inti 9273.94 9.32

8 HL Blok Pemanfaatan 43038.29 43.25

Luas Total 99508.40 100.00

Gambar 2.4. Peta sebaran Blok di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara

Commented [T2]: BPKH DAN KKPH mau dibagi menjadi berapa resort?

Page 28: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 2.5.`Pembagian resort di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara

RPH Luas (Ha) Luas (%)

Total

Gambar 2.5.`Sebaran resort di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara

4. Kondisi Biofisik Areal KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera

Utara

a. Geologi dan Tanah

Wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

berdasarkan Peta Geologi Provinsi Sumatera Utara skala 1 : 500.000 yang

diterbitkan oleh Badan Intag, masuk ke dalam formasi dan luasan sebagaimana

Tabel 2.6. Sedangkan berdasarkan klasifikasi peta tanah Provinsi Sumatera Utara

skala 1 : 500.000 yang diterbitkan oleh Badan Intag, wilayah KPHL Model Lintas

Unit XXII Provinsi Sumatera Utara sebagaimana disajikan pada Tabel 2.7. Peta

klasifikasi tanah pada wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera

Utara dapat dilihat pada Gambar 2.6 dan Peta formasi geologi wilayah KPHL

Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utaradapat dilihat pada Gambar 2.7.

Page 29: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 2.6. Formasi Geologi pada Wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara

Bahan Induk

Total

Endapan dan pasir 7,135.46

Endapan liat dan pasir 92,359.40

Endapan pasir dan liat 13.54

Total 99,508.40

Tabel 2.8. Klasifikasi Tanah pada Wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara

JENIS TANAH Luas (Ha) Persentase

Aluvial coklat 81.527,20 81,93

Aluvial coklat kelabuan 7.149,00 7,18

Aluvial kelabu tua 8.858,99 8,90

Glei Humus 1.973,21 1,98

Jumlah 99.508,40 100,00

Gambar 2.6. Peta Sebaran Formasi Geologi dan Luasan pada Wilayah KPHL

Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

Page 30: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Gambar 2.7. Peta Sebaran Klasifikasi Tanah pada Wilayah KPHL Model Lintas

Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

b. Topografi

Pada umumnya areal lokasi pelaksanaan wilayah KPHL Model Lintas Unit

XXII Provinsi Sumatera Utaramerupakan dataran tanah kering dengan ketinggian

tempat bervariasi dari lebih kurang 200 m dpl sampai dengan 1000 meter diatas

permukaan laut (mdpl) dan fisiografi bervariasi dari dataran, pegunungan lipatan

dan pegunungan patahan. Daerah yang bertopografi daratan sampai berbukit-

bukit dengan kemiringan antara landai (8 % - 15 %) sampai dengan sangat berat

(45 % < up). Luasan kelerengan sebagaimana disajikan pada Tabel 2.8. Peta

topografi lokasi pelaksanaan kegiatan inventarisasi potensi wilayah KPHL Model

Toba Samosir dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Tabel 2.8. Kemiringan Lereng di KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara

LERENG Luas (Ha) Persentase

0 % - 8 % 156,68 0,16

8 % - 14 % 26.135,05 26,26

15 % - 25 % 26.416,18 26,55

25 % - 40 % 34.385,82 34,56

> 40 % 12.414,67 12,48

Luas (Ha) 99.508,40 100,00

Page 31: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 2.9. Kondisi Lereng di KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera

Utara

LERENG Luas (Ha) Persentase

D a t a r 156,68 0,16

L a n d a i 26.135,05 26,26

Agak curam 26.416,18 26,55

C u r a m 34.385,82 34,56

Sangat curam 12.414,67 12,48

Luas (Ha) 99.508,40 100,00

Gambar 2.8. Peta Sebaran Kemiringan Lereng di KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara

Page 32: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Gambar 2.8. Peta kondiai Kemiringan Lereng di KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara

c. Iklim

NO DATA

d. Hidrologi

Penyerapan air ke dalam tanah pada umumnya berlangsung cukup baik,

ditempat-tempat yang lebih rendah masih banyak ditemukan mata air dan

membentuk anak sungai dengan pola yang biasa disebut dendritik (bercabang

mirip percabangan pohon beringin). Pola arus sungai yang dendritik ini

menunjukan bahwa formasi batuan (geologi) di lokasi inventarisasi secara umum

relatip seragam ketahanannya terhadap pengikisan oleh air sungai (meskipun

fungsi geologisnya bervariasi).

e. Daerah Aliran Sungai

Menurut Pembagian Wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS) wilayah KPHL

Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara masuk ke dalam pengelolaan DAS

………dan beberapa sub-DAS (Tabel 2.9 dan Tabel 2.10). Peta sebaran DAS

Page 33: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

pada wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara dapat dilihat

pada Gambar 2.9 dan Gambar 2.10.

Tabel 2.9. Nama DAS di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara

NAMA DAS Total Persentase

BARUMUN

BILAH 19.465,21 19,56

KUALUH 80.043,19 80,44

Luas (Ha) 99.508,40 100,00

Tabel 2.10. Nama Sub-DAS di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara

NAMA DAS SUB DAS

Total

BARUMUN BILAH Aek Simapur 1,314.78

Bilah 16.93

Botung 43.06

Kotabatu 7,347.39

Lamping 34.88

Pamengke 2,904.02

Salingsong 3,470.63

Sigatak 4,286.36

Sirantarung 47.16

Sub total

KUALUH A. Sikembar rarabu 111.60

A. Sitagilan 3,536.32

Aek Batubatu 431.58

Aek Harimau 6,187.42

Galugur 3,844.33

Kualuh Hulu 19,641.74

Pardongkelan 7,214.48

Paseruan 3,309.14

Rimau 8,023.01

S Kualuh 641.83

Saruja 8,494.42

Sibaluang 65.09

Siborok 5,661.48

Simadun 12,880.74

Sub Total

Total 99,508.40

Page 34: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Gambar 2.9. Sebaran DAS di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara

Gambar 2.10. Sebaran Sub-DAS di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara

Page 35: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

f. Tutupan Lahan

Tutupan lahan hasil penafsiran citra landsat tahun 2012 di wilayah Sumatera

Utara, menunjukkan bahwa pada wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara dengan luas masih berhutan kurang lebih 53.304,01 Ha (53,57%) dan

selebihnya merupakan tutupan lahan tidak berhutan 46.204,39 Ha (46,43%),

sebagaiman di tampilkan pada Gambar 2.4. Penutupan lahan hutan pada wilayah

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara selengkapnya dapat dilihat pada

Gambar 2.10.

Tabel 2.10. Luas Tutupan Lahan pada Wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara

Tutupan lahan Simbol Luas (Ha)

B 31,616.77

Hutan Primer Hp 22,269.84

Hutan Sekunder Hs 31,034.17

Ht 46.77

Pc 2,340.11

Pk 585.14

Pm 151.26

Pt 9,756.79

Sw 51.55

T 1,656.00

Total 99,508.40

Gambar 2.10. Sebaran Luas Tutupan Lahan pada Wilayah KPHL Model Lintas Unit

XXII Provinsi Sumatera Utara

Tutupan lahan tidak berhutan menunjukkan jumlah yang cukup luas, oleh

sebab itu diperlukan upaya penanganan seperti kegiatan reboisai.

g. Aksessibilitas

Aksesibilitas menuju wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara, bila ditempuh dari ibu kota Provinsi Sumatera Utara (Medan)

cukup lancar hal ini didukung kondisi jalan cukup baik serta berkelok-kelok

menyelusuri pinggiran Danau Toba. Posisi Wilayah KPHL Model Lintas Unit

XXII Provinsi Sumatera Utara merupakan perlintasan jalan kabupaten dan

Page 36: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

propvinsi yang menghubungkan antara masyarakat yang ada di Kabupaten

Tapanuli Utara dengan masyarakat yang ada di Kabupaten Simalungun dan

Provinsi Riau. Berdasarkan peta aksesibiltas, KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara sebagian besar wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara aksesnya rendah (............%) kemudian diikuti oleh akses

tinggi (.............%) dan akses sedang (.......%) (Tabel 2.12 dan Gambar 2.11).

Tabel 2.12. Aksesibilitas di KPH Unit XIV Toba Samosir

Aksesibilitas Total

Rendah

4,010.43

sedang

83,600.11

tinggi

11,897.86

Total

99,508.40

Gambar 2.11. Peta sebaran aksesibilitas di KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara

B. Potensi Wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

Dalam rangka menghimpun data mengenai potensi hutan di wilayah KPH

Unit XIV Toba Samosir, maka dilakukan kegiatan inventarisasi hutan dengan

menggunakan metoda pengamatan dengan membuat sample plot pada setiap

fungsi hutan di areal berhutan dengan stratifikasi hutan lahan kering primer dan

stratifikasi hutan lahan kering sekunder. Luas setiap sample plot adalah …. ha

dan jumlah sample plot yang di buat seluruhnya sebanyak ….. sample plot.

Pelaksanaan kegiatan inventarisasi hutan pada Aksesibilitas di KPHL Model

Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara sesuai metodelogi inventarisasi hutan

Page 37: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

yang dipilih yaitu berbentuk sample plot. Mengingat keterbatasan anggaran maka

pelaksanaan lapangan kegiatan inventarisasi hutan dilakukan pada ......... sample

plot/lokasi. Penempatan sample plot memperhatikan stratifikasi penutupan lahan

yang didasarkan hasil penafsiran citra landsat tahun 2012. Letak ke ..............

sample yang dipilih dapat dilihat pada Tabel 2.13.

C. Data dan Informasi Sosial Budaya KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara

Dari 16 Kecamatan yang ada di Kabupaten Toba Samosir, 12 Kecamatan yang

masuk dalam wilayah KPH Unit XIV Toba Samosir, yaitu:……

Keadaan sosial ekonomi dan budaya diuraikan sebagai berikut:

D. Data Informasi Ijin-Ijin Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan

Hutan

Penggunaan lahan pada wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara adalah PT. Merbau Jaya, PT. Torganda, PT. Graha Dura Leidong

Prima, PT. Sawita Sonomartani Namora International, PT. Agro Sawita Mandiri

Perkasa dan lain-lain yang berada di dalam areal kerja KPHL UNIT XXII,

Kabupaten Labuhan Batu Utara dan Kabupaten Toba Samosir . di KPHL Model

Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara juga terdapat ijin lain, seperti Hutan

kemasyarakatan (Hkm) dan hutan desa (HD). Luas HTR yang ada di KPHL Model

Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara kurang lebih ............ Ha berlokasi di

Kecamatan .........untuk hutan desa yang masuk dalam wilayah KPHL Model

Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara dapat di lihat pada Tabel 2.14 dan

Gambar 2.13).

Tabel 2.14. Hutan Desa yang masuk dalam wilayah KPHL Model Lintas Unit

XXII Provinsi Sumatera Utara

Lokasi Hutan Tanaman Rakyat Luas (Ha)

LABUHAN BATU 5.740,96

TOBA SAMOSIR 897,37

Luas (Ha)

Commented [T3]: Menunggu data hasil inventarisasi dari BPKH

Commented [T4]: Data hasil inventarisasi sosek BPKH dan Tobasa dalam Angka 2013

Commented [T5R4]: KKPH tolong ditambahakan dari Tobasa dalam angka untuk kec yang masuk saja

Commented [T6]: Tolong dicek lagi

Page 38: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Gambar 2.12. Peta areal kerja HTR di KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara

E. Posisi KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utaradalam

Perspektif Tata Ruang Wilayah dan Pembangunan Daerah

1. Posisi Dalam Perspektif Tata Ruang Wilayah

Wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara, secara

administrasi pemerintahan berada di Kabupaten Toba Samosir dan Labuhan Batu

Utara. Berdasarkan letaknya, sebagian besar kawasan hutan KPHL Model Lintas

Unit XXII Provinsi Sumatera Utara merupakan kawasan lindung (kawasan hutan

lindung), dan sisanya merupakan kawasan hutan produksi terbatas. Dalam

RTRWP tersebut telah ditetapkan kebijakan pemantapan terhadap kawasan

lindung, strategi untuk mempertahankan luas kawasan lindung, pencegahan alih

fungsi lahan, minimalisasi kerusakan kawasan lindung, merehabilitasi dan

konservasi kawasan lindung, dan upaya perlindungan lainnya.

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara sebagai institusi

pengelola hutan tingkat tapak, mempunyai peranan penting untuk memastikan

terpeliharanya fungsi-fungsi kawasan lindung, termanfaatkannya fungsi kawasan

Page 39: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

budidaya secara berkelanjutan, dan terjaganya kawasan strategis provinsi yang

telah ditetapkan. Hal tersebut sejalan dengan tugas fungsinya dalam

menyelenggarakan kegiatan tata hutan, rehabilitasi dan reklamasi hutan,

pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan, serta perlindungan hutan dan

konservasi alam. Kegiatan pengelolaan hutan tersebut dikemas dalam kerangka

pemberdayaan masyarakat, untuk menuju pengelolaan hutan sesuai fungsi

pokok dan peruntukannya, yang dapat dikelola secara efisien dan lestari

berlandaskan sinergitas basis ekologi, ekonomi dan sosial.

Berdasarkan SK Nomor 579/MENHUT-II/2014 tentang kawasan hutan di

Sumatera Utara, maka luas Kawasan Hutan pada setiap kecamatan berdasarkan

Pola Ruang di KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara dapat

dilihat pada Tabel 2.15.

2. Posisi Dalam Perspektif Pembangunan Daerah

Pembangunan nasional berkelanjutan selain akan memerlukan berbagai

sumberdaya juga menghendaki ketersediaan lahan yang cukup antara lain untuk

memenuhi ekspansi pembangunan pertanian, perkotaan, pemukiman,

perhubungan dan pertambangan. Keperluan akan lahan tersebut secara bertahap

akan diperoleh melalui konversi lahan hutan menjadi non hutan. Berdasarkan

Undang Undang Tata Ruang no 26 tahun 2007 penetapan tata ruang dilakukan

melalui kajian teknis dan analisa kebutuhan dari berbagai sektor diwilayah

tersebut. Sekalipun demikian seringkali hasil akhir ditentukan melalui konsensus

antar sektor yang berkepentingan.

Hal lain yang mendorong terus mengemukanya isu tata ruang adalah

penataaan ruang yang memberi peluang pengkajian tata ruang provinsi dan

kabupaten/kota dalam setiap lima tahun sekali. Selain itu seiring dengan

meningkatnya dinamika pembangunan daerah yaitu munculnya pemekaran daerah

kabupaten sehingga makin mempersulit penataan ruang provinsi dan berimplikasi

pada ketidak pastian alokasi lahan di wilayah tersebut yang pada akhirnya

menghambat pembangunan nasional secara umum dan khususnya pembangunan

daerah termasuk pembangunan kehutanan di KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara.

Commented [T7]: Data rtrwp

Page 40: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Pemerintah provinsi Sumatera Utara, hingga saat ini sedang menyusun

RKTP. Rencana Kehutanan tingkat provinsi yang sedang disusun ini adalah

untuk tahun 2015-2034 dan nantinya menyusul Rencana kehutanan tingkat

kabupaten dan kota. Dengan demikian posisi wilayah kelola KPHL Model Lintas

Unit XXII Provinsi Sumatera Utara masih ditentukan oleh kebijakan provinsi.

Meskipun demikian wilayah kelola KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara masih sinkron dengan RKTN dalam hal arahan pengelolaan.

Maka dalam melaksanakan pembangunan hutan dan kehutanan senantiasa

berkaitan langsung dengan pemanfaatan ruang/wilayah dan sumber daya lainnya,

terkait dengan pemanfaatan ruang maka harus memperhatikan koordinasi dan

kebijakan penataan ruang/wilayah dan pelaksanaan pembangunan daerah baik

kebijakan pembangunan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, maupun

Pemerintah Kabupaten Toba Samosir dan Labuhan Batu Utara sehingga dalam

implementasinya senantiasa terjadi sinergisitas dan sinkronisasi tidak terjadi

tumpang tindih program/kegiatan sehingga tidak mengorbankan kepentingan

pembangunan pada umumnya. Adapun Arahan RKTN di KPHL Model Lintas

Unit XXII Provinsi Sumatera Utara disajikan pada Tabel 2.16 dan Gambar 2.19.

Pada Tabel 2.16 terlihat adanya APL seluas 4.221,75 Ha, hal ini menunjukkan

bahwa pada peta arahan RKTN masih mengacu pada SK No. 44 tahun 2005.

Oleh sebab itu diharapkan dalam arahan RKTP maupun RKTK yang telah

mengacu pada SK 579 tahun 2014, APL ini tidak masuk lagi dalam kawasan

hutan KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara.

Tabel 2.16. Arahan RKTN di Untuk Provinsi Sumatera Utara

RKTN Luas (Ha) Persentase

APL 4.221,75 4,24

Arahan HA dan Gambut 34.220,41 34,39

Arahan untuk Konservasi 0,01 0,00

Arahan untuk Rehabilitasi 38.005,20 38,19

Arahan Usaha Skala Besar 8.893,15 8,94

Arahan Usaha Skala Kecil 13.458,05 13,52

Sudah Dilepas jadi APL 709,83 0,71

Luas (Ha) 99.508.40 100,00

Page 41: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 2.16. Arahan RKTP di KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera

Utara

RKTP Luas (Ha) Persentase

Kawasan untuk pengusahaan hutan skala kecil 22.729,11 22,84

Kawasan untuk pengusahaan hutan skala besar 17.970,72 18,06

Kawasan untuk perlindungan hutan alam dan lahan gambut 35.054,37 35,23

Kawasan untuk rehabilitasi 23.692,89 23,81

Kawasan untuk Konservasi 61,31 0,06

Luas (Ha) 99.508,40 100,00

Gambar 2.19. Peta Arahan RKTN di KPH

Page 42: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Gambar 2.19. Peta Arahan RKTP di KPH

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara merupakan bagian

yang tidak terpisahkan dari kebijakan Pembangunan Nasional dan Daerah.

Pembangunan KPH merupakan amanat Undang-Undang Nomor 41 tahun 1999,

yang telah dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 Tahun 2004,

PP Nomor 6 Tahun 2007, jo. PP Nomor 3 Tahun 2008, serta menjadi program

prioritas sebagaimana tertuang dalam Rencana Kehutanan Tingkat Nasional dan

Rencana Strategis Kehutanan 2010-2014. Pembangunan berkelanjutan tidak

terlepas dari beberapa aspek, antara lain:

a.Aspek Ekologi

Fungsi Kawasan lindung ini sangat penting, karena kerusakan hutan lindung, akan

berdampak pada berkurangnya sumber mata air dan menurunnya debit air sungai

di wilayah ini. Kondisi ini telah meresahkan masyarakat di Kabupaten Toba

Samosir. Selain itu ancaman banjir sangat mencemaskan masyarakat, terutama

yang tinggal sepanjang aliran sungai.

Page 43: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

b. Aspek Sosial Ekonomi dan Budaya

Masih rendahnya tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar hutan, menjadi

alasan masyarakat untuk merambah hutan untuk kegiatan perladangan berpindah

atau memperluas kebun karet/sawit. Untuk itu perlu dicari alternatif penghasilan

masyarakat, dengan memanfaatkan hasil hutan bukan kayu atau menggunakan

lahan hutan untuk membangun aktivitas ekonomi yang tidak merusak fungsi dan

bentang alam. Aktivitas dimaksud dapat dilakukan di luar kawasan hutan,

diantaranya adalah: beternak lebah madu dan beternak dengan pola silvopasture.

Sistem ini memungkinkan terjaganya produksi pakan ternak yang dibutuhkan, di

sisi lain tetap menghasilkan produk kayu bernilai ekonomis tinggi.

Silvopasture dapat dibuat dengan dua cara, yaitu dengan meningkatkan mutu

tanaman pakan ternak (forage) dibawah tegakan yang ada atau menanam pohon

areal bekas perladangan berpindah yang telah menjadi padang rumput atau semak

belukar. Dengan demikian, selain pendapatan warga desa akan meningkat,

kelestarian kawasan hutan juga akan lebih terjamin.

c. Aspek Kelembagaan

Faktor penyebab kerusakan hutan diantaranya adanya perambahan di dalam

kawasan hutan yang dialihfungsikan untuk lahan perkebunan, pertanian dan

perladangan masyarakat, fungsi kontrol yang masih lemah dalam menjawab

konsistensi pelaksanaan peraturan perundangan di sektor kehutanan, baik dalam

pelaksanaan pencegahan (pengamanan hutan) maupun penegakan hukum atas

berbagai pelanggaran yang terjadi. Keterbatasan sumber daya baik tenaga

maupun dana merupakan faktor yang sering disebut sebagai penyebabnya

ketidakseimbangan jumlah tenaga pengamanan hutan dengan luas arael hutan

yang diawasi, minimnya sarana dan prasarana pendukung, rendahnya insentif

petugas, belum efektifnya koordinasi aparat penegak hukum dalam penanganan

kasus lingkungan menjadi penghambat efektifnya fungsi kontrol tersebut dapat

dilaksanakan.

Page 44: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

F. Isu Strategis, Kendala dan Permasalahan

Beberapa permasalahan dalam pembentukan KPHL Model Lintas Unit

XXII Provinsi Sumatera Utara ke depan yang perlu mendapat perhatian antara

lain :

1. Koordinasi

Fungsi kordinasi dalam KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara adalah proses pengendalian berbagai kegiatan, kebijakan atau

keputusan berbagai organisasi lembaga, sehingga tercapai keselarasan dalam

pencapaian tujuan dan sasaran umum yang telah disepakati bersama.

Koordinasi dalam kerangka tupoksi KPH tersebut mencakup (1) kordinasi

internal Kementerian Kehutanan. Dalam hal ini instansi-instansi lingkup UPT

dan Dinas Kehutanan mendukung secara penuh menurut tupoksi masing-

masing hingga KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara ini

dapat berjalan, (2) kordinasi lintas Kementerian berkaitan dengan kepentingan

bersama antara lain pemanfaatan kelompok hutan untuk kegiatan investasi

kehutanan, pengembangan sumberdaya air, pemantapan kelompok hutan dan

penyelesaian konflik yang bersifat lintas kementerian.

2. Integrasi

Agar organisasi kelembagaan KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara yang dibentuk tidak bekerja sendiri dalam menyelesaikan

permasalahan beban kerja (tupoksi) tersebut, maka perlu mengintegrasikan

beberapa jenis kegiatan ditingkat lapangan secara transparan antar

kelembagaan yang ada.

3. Sinkronisasi

Sinkronisasi yang dimaksud disini adalah berbagai rencana dan program

kegiatan dalam unit KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

pada setiap rencana kegiatan tahunan disinkronisasi dengan instansi atau unit

kerja lain agar lebih efektif dan efisien serta bermanfaat.

4. Simplikasi

Page 45: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Permasalahan yang membutuhkan koordinasi lintas sektoral baik internal

kementerian Kehutanan maupun lintas kementerian perlu dilakukan

sesederhana mungkin. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan kesan

positif dalam berbagai fungsi pelayanan KPH itu sendiri. Fungsi pelayanan

prima harus semakin nyata berkembang setiap tahunnya dan terus mengalami

peningkatan.

5. Struktur Organisasi

Posisi KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara dalam

Struktur Organisasi Pemerintahan di bawah Dinas Kehutanan Provinsi

Sumatera Utara sebagai sebuah UPTD dengan Eselon IVa akan

memperpanjang proses pengambilan kebijakan dalam pelaksanaan

pembangunan KPH kedepan. Perlu peningkatan kelembagaan KPHL Model

Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara menjadi sebuah Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Mandiri yang memiliki anggaran tersendiri.

6. Wilayah KPH

Wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara berada

pada dua kabupaten dan tersebar pada beberapa kecamatan dan desa. KPHL

Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara telah dihadapkan pada berbagai

persoalan di sektor kehutanan, hal ini dapat dilihat berdasarkan Analisis kekuatan,

Kelemahan, Peluang dan Ancaman yang akan dihadapi. Analisis kondisi wilayah

KPHL UNIT XXII, dapat dilihat pada hasil analisis SWOT (Tabel 2.x).

Page 46: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 1. Analisis SWOT Faktor Internal dan Eksternal dalam KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

FAKTOR

INTERNAL

FAKTOR

EKSTERNAL

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

1. Peraturan dan kebijakan yang mendukung

2. Luas kawasan hutan lindung sangat luas, HPT cukup luas (penutupan

lahan)

3. Keragaman jenis flora dan fauna sangat tinggi dan potensi

hutan sekunder baik

4. Adanya kelembagaan masyarakat, peraturan dan kebijakan di

Kabupaten Labura dan Tobasa yang mendukung

5. Akses jalan utama menuju kawasan tersedia

1. Struktur organisasi pengelola yang belum efektif dan efisien

2. Batas antar blok dan satuan lahan belum terpasang dan kelompok hutan belum ditata batas

(Batas kawasan sebagian tidak jelas)

3. Kondisi topografi yang berat

4. Kebakaran hutan dan lahan pada musim kemarau

5. Kurangnya sarana pengamanan kawasan hutan dan SDM Dinas Kehutanan secara kuantitas

6. Alokasi APBD untuk Sektor Kehutanan per tahun sangat minim

Peluang (O)

1. Dukungan

masyarakat

dan

pemerintah

(pusat/daera

h) sangat

besar

(S1O1) : Menyusun rencana kelola harus berpihak kepada masyarakat dan

memberikan kontribusi sebesar-besarnya untuk pemerintah kabupaten

(S2O1): Kegiatan-kegiatan pengelolaan harus melibatkan masyarakat dan

instansi pemerintahan kabupaten yang berkompeten

(S3O1) : Pemilihan jenis kayu untuk produksi harus mempertimbangkan

kebutuhan masyarakat dan pemkab

(S4O1) : Melibatkan masyarakat dan pemkab dalam kegiatan-kegiatan

pengelolaan potensi hutan primer dan sekunder yang berada dalam

kelompok hutan

(S5O1) : Melakukan Kegiatan-kegiatan pengelolaan dan pengamanan

kawasan dengan melibatkan masyarakat

(W1O1) : Menyusun struktur organisasi pengelola yang efektif dan efisien dengan melibatkan

masyarakat dan pemerintah

(W2O1) : Melakukan pemasangan batas antar blok dan satuan lahan serta batas kelompok hutan

berbasis masyarakat

(W3O1) : Melakukan teknik konservasi tanah dan air dengan melibatkan masyarakat dan pemerintah

untuk mengatasi kondisi topografi yang berat

(W4O1) : Melibatkan masyarakat dalam kegiatan pengendalian kebakaran hutan

(W5O1) : Menambah sarana dan SDM yang berkualitas untuk pengamanan kawasan

(W6O1) :Menambah alokasi APBD untuk bidang kehutanan terutama untuk penngkatan

kesejahteraan masyarakat

2. Sarana

ekonomi di

sekitar

kelompok

hutan

tersedia

(S1O2) : Menciptakan jaringan pengelolaan (pemasaran) yang melibatkan

seluruh potensi perekonomian rakyat terutama koperasi

(S2O2) : Kegiatan-kegiatan produksi harus melibatkan sarana ekonomi yang

berada di sekitar kelompok hutan

(S3O2) : Pemanfaatan jenis kayu yang akan diproduksi terutama pada jenis

(W1O2) : Menyusun struktur organisasi pengelola yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan

sarana ekonomi yang ada di sekitar kelompok hutan

(W2O2) : Melakukan kerjasama antara pemerintah dengan Koperasi untuk melanjuntkan usaha

rakyat

Page 47: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

(bank,

koperasi,

pasar)

yang bernilai ekonomis

(S4O2) : Pemanfaatan potensi hutan (primer dan sekunder) harus

mempertimbangkan putaran ekonomi disekitar kelompok hutan

(S5O2) : Kegiatan-kegiatan produksi harus melibatkan sarana ekonomi yang

berada di sekitar kelompok hutan

(W3O2) : Melakukan teknik konservasi tanah dan air dengan melibatkan peran perbankan/koperasi

(W4O2) : Melakukan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dengan melibatkan peran

perbankan/koperasi

(W5O2) : Melakukan kerjasama antara pemerintah dengan Koperasi untuk Menambah sarana dan

SDM yang berkualitas untuk pengamanan kawasan

(W6O2) : Menambah alokasi APBD untuk bidang kehutanan terutama untuk penngkatan

kesejahteraan masyarakat dengan kerjasama antara pemerintah dengan Koperasi

Ancaman (T)

1. Keluarga pra

sejahtera di

sekitar kelompok

hutan cukup

tinggi

(S1T1) : Menggunakan pola padat karya untuk semua jenis kegiatan pengelolaan agar tenaga

kerja dari masyarakat sekitar hutan dapat terserap lebih besar

(S2T1) : Menciptakan kegiatan-kegiatan usaha dengan pola kombinasi usaha budidaya pada

areal produksi dan sisa tebangan

(S3T1) : Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memanfaatkan jenis-jenis kayu

yang non komersial untuk digunakan bagi peningkatan ekonomi keluarga (contoh: kayu bakar)

(S4T1) : Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memanfaatkan potensi hasil

hutan bukan kayu yang terkandung pada hutan primer dan sekunder.

(S5T1) : Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk memanfaatkan potensi hasil

hutan bukan kayu yang terkandung pada hutan primer dan sekunder

(W1T1) : Menyusun struktur organisasi pengelola yang efektif dan efisien yang dapat memberikan kontribusi

sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat di sekitar kelompok hutan

(W2T1) : Melakukan kegiatan pemasangan batas kelompok hutan berbasis masyarakat

(W3T1) : Melakukan teknik konservasi tanah dan air dengan melibatkan masyarakat pra sejahtera di sekitar

kelompok hutan

(W4T1) : Melakukan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dengan melibatkan masyarakat pra sejahtera di

sekitar kelompok hutan

(W5T1) : Melakukan kegiatan pengamanan hutan dengan melibatkan masyarakat pra sejahtera di sekitar

kelompok hutan

(W6T1) : Menambah alokasi APBD untuk bidang kehutanan terutama untuk penngkatan kesejahteraan

masyarakat

Ancaman…

Page 48: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

2.Keragaman etnis

penduduk disekitar

kelompok hutan

berpotensi konflik

(S1T2) : Melakukan proses pembangunan untuk setiap jenis kegiatan usaha dalam upaya

memperkecil terjadinya konflik dalam kerja

(S2T2) : Memberikan peran yang sama bagi semua etnis penduduk untuk ikut dalam kegiatan-

kegiatan produksi dalam kelompok hutan

(S3T2) : Memberikan kesempatan yang sama kepada semua etnis masyarakat untuk ikut

memanfaatkan potensi keragaman jenis kayu yang ada dalam kelompok hutan melalui

kegiatan-kegiatan yang sah atas izin pihak pengelola

(S4T2) : memberikan kesempatan yang sama kepada semua etnis masyarakat untuk ikut

memanfaatkan potensi hutan primer dan sekunder melalui kegiatan-kegiatan yang sah atas izin

pihak pengelola.

(S5T2) : Memberikan kesempatan yang sama kepada semua etnis masyarakat untuk

memanfaatkan potensi hasil hutan bukan kayu yang terkandung pada hutan primer dan

sekunder

(W1T2) : Menyusun struktur organisasi pengelola yang efektif dan efisien dengan tidak membeda-bedakan etnis

penduduk di sekitar kelompok hutan

(W2T2) : Melakukan kegiatan pemasangan batas kelompok hutan berbasis masyarakat untuk menghindari

konflik

(W3T2) : Melakukan teknik konservasi dengan melibatkan melibatkan semua etnis masyarakat di sekitar

kelompok hutan

(W4T2) : Melakukan kegiatan pengendalian kebakaran hutan dengan melibatkan semua etnis masyarakat di

sekitar kelompok hutan

(W5T2) : Melakukan kegiatan pengamanan hutan dengan melibatkan semua etnis masyarakat di sekitar

kelompok hutan

(W6T2) : Menambah alokasi APBD untuk bidang kehutanan terutama untuk peningkatan kesejahteraan semua

etnis masyarakat di sekitar kelompok hutan

3. Perambahan

hutan

(S1T3) : Melakukan kegiatan-kegiatan pembinaan untuk mengatasi meluasnya praktek

perambahan hutan

(S2T3) : Mengoptimalkan kegiatan-kegiatan pengawasan dan perlindungan terhadap praktek

perambahan hutan

(S3T3) : Memberikan kesempatan kepada masyarakat perambah hutan untuk ikut

memanfaatkan potensi keragaman jenis kayu non komersial secara legal

(S4T3) : Memberikan kesempatan kepada masyarakat perambah hutan untuk ikut

memanfaatkan potensi hutan sekunder dalam kelompok hutan.

(S5T3) : Memberikan kesempatan kepada masyarakat perambah hutan untuk ikut

memanfaatkan potensi hutan.

(W1T3) : Melakukan pemasangan tata batas dan papan peringatan untuk mengatasi meluasnya praktek

perambahan hutan

(W2T3) : Mengikutsertakan masyarakat perambah hutan untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan pengelolaan

terutama pada kelerengan lahan yang ekstrim

(W3T3) : Melakukan jenis kegiatan teknik konservasi tanah dan air dengan mengikutsertakan masyarakat

perambah hutan

(W4T3) : kegiatan pengendalian kebakaran hutan dengan dengan mengikutsertakan masyarakat perambah hutan

(W5T3) : Melakukan kegiatan pengamanan hutan dengan mengikutsertakan masyarakat perambah hutan

(W6T3) : Menambah alokasi APBD untuk bidang kehutanan terutama untuk peningkatan kesejahteraan semua

masyarakat di sekitar kelompok hutan

Page 49: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Berdasarkan matrik SWOT tersebut, terdapat implikasi bagi kelembagaan KPHL Model

Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara terhadap kelompok hutan yang akan menjadi areal

kerja KPHL UNIT XXII, nantinya yang menjadi tugas organisasi KPH, diantaranya:

1. Organisasi KPH harus dapat berperan dalam menentukan kesempatan-kesempatan ekonomi

individu dan hasil akhir interaksi antar individu/organisasi terhadap kinerja ekonomi dan

pengelolaan sumberdaya hutan agar tidak saling merugikan melalui aksi bersama (collective

action). Peran kelembagaan KPH disini harus dapat mengakomodir kepentingan stakeholder yang

ada terutama masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Salah satu usaha yang dapat dilakukan

adalah dengan membuat program-program pemberdayaan masyarakat dengan tujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat seperti program Hutan Tanaman Rakyat (HTR).

2. Melihat beratnya beban tugas KPH, maka organsasi KPH harus diisi oleh SDM kehutanan yang

profesional ataupun tenaga teknis yang berpengalaman. SDM Kehutanan ini akan mengisi

jabatan-jabatan yang ada dalam organisasi KPH nantinya. Upaya peningkatan SDM KPH dalam

struktur organisasi KPH dapat dengan cara membuat bagian yang bertanggung jawab terhadap

upaya peningkatan kualitas SDM yakni seperti bagian diklat dan litbang. Dengan SDM yang

berkualitas diharapkan kegiatan pengelolaan hutan alam lestari dapat tercapai.

3. Institusi selalu disertai sanksi-sanksi (formal – informal) yang disepakati dan penegakannya.

Organisasi KPH harus diberikan kewenangan penuh dalam hal keamanan kelompok hutan hutan,

salah satu diantaranya adalah dengan memperkuat oranisasi KPH dengan adanya polisi hutan.

Dalam pelaksanaanya polisi hutan harus tetap mengedepankan upaya-upaya preventif dan

senantiasa berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat.

4. Melihat peluang pengelolaan hutan ke depan, organisasi KPH tidak boleh hanya bergantung dari

hasil hutan kayu saja, untuk itu organisasi KPH harus mampu mengoptimalkan sumberdaya hutan

yang ada untuk dapat diambil manfaatnya berupa hasil hutan non kayu dan jasa lingkungan secara

lestari dan sesuai dengan daya dukungnya.

5. Dalam rangka membangun kesan organisasi KPH yang baik, maka organisasi KPH harus mampu

mengkomunikasikan visi, misi, dan kegiatan KPH kepada stakeholder dan masyarakat. Untuk

melakukan tugas ini organsasi KPH perlu dilengkapi tenaga penyuluh kehutanan dan bagian

kehumasan. Organisasi KPH harus mampu membangun komunikasi dan kerjasama yang baik

dengan semua stakeholder baik di tingkat daerah, provinsi maupun pusat. Tanpa adanya

kerjasama mustahil bagi KPH dapat menjalankan semua tugasnya dengan baik.

Page 50: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan

KPHL Rinjani Barat

BAB III VISI DAN MISI PENGELOLAAN HUTAN

A. Gambaran KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera Utara

10 Tahun kedepan

B. Capaian-Capaian Utama yang

Diharapkan

Page 51: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

3.1. Kebijakan Kementerian Kehutanan

Kementerian Kehutanan melalui Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :

P.51/Menhut-II/2010 tentang Rencana Strategik Kementerian Kehutanan tahun

2010-2014 menetapkan visi yaitu “HUTAN LESTARI UNTUK

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT YANG BERKEADILAN”.

Untuk mencapai visi tersebut telah dirumuskan enam kebijakan prioritas

pembangunan kehutanan yaitu; (1). Pemantapan kawasan hutan; (2). Rehabilitasi

hutan dan peningkatan daya dukung DAS; (3). Pengamanan hutan dan

pengendalian kebakaran hutan; (4). Konservasi keanekaragaman hayati; (5).

Revitalisasi pemanfaatan hutan dan industri kehutanan; dan (6). Pemberdayaan

masyarakat di sekitar hutan.

3.2. Kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

Mempertimbangkan kondisi ekologi, ekonomi, kelembagaan, dan sosial

budaya dan multifungsi kawasan hutan kehutanan Provinsi Sumatera Utara, maka

pengelolaan hutan harus mampu mencapai beberapa tujuan tersebut secara

berkelanjutan. Dengan demikian pengelolaan hutan harus berdasarkan beberapa

prinsip, yaitu :

1. Prinsip kelestarian menyangkut kelestarian secara ekologi, ekonomi, dan

sosial budaya. Secara ekologi kawasan hutan harus dipertahanan dan kualitas

hutan harus selalu ditingkatkan. Secara ekonomi, sumberdaya hutan harus

mampu memberikan hasil untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan

masyarakat. Secara sosial manfaat hutan harus terbagi adil kepada semua

kelompok dan golongan masyarakat.

2. Prinsip kesejahteraan untuk berbagai tingkatan pemangku kepentingan,

masyarakat sekitar hutan, tingkat regional, nasional, dan internasional.

3. Aspek keadilan untuk semua pihak yang terkait dengan pengelolaan hutan.

III. VISI DAN MISI

Page 52: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Sebagai bagian integral dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, maka

dengan mengacu pada Visi dan Misi Pembangunan Sumatera Utara Tahun 2013-

2018, serta dengan mempertimbangkan dan mencermati pelaksanaan kebijakan

dan hasil-hasil yang telah dicapai serta kecenderungan lingkungan strategis

kedepan maka ditetapkan Visi, Misi dan Tujuan pengurusan hutan di Provinsi

Sumatera Utara sebagaimana dijelaskan berikut ini:

4.1. Visi

Visi pengurusan hutan Provinsi Sumatera Utara adalah: “Mewujudkan

Hutan Lestari Menuju Masyarakat Sejahtera” Penjelasan makna dari visi

dimaksud adalah :

1) Mewujudkan, bermakna pernyataan untuk melaksanakan suatu tekad yang

baik

2) Hutan, bermakna sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan

dimanfaatkan untuk kehidupan manusia

3) Lestari, bermakna pengelolaan sumber daya alam yang menjamin

pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan

persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan

keanekaragamannya;

4) Masyarakat, bermakna seluruh komponen/lapisan masyarakat memiliki hak

dan kesempatan yang sama untuk memperoleh manfaat dari hutan;

5) Sejahtera, bermakna masyarakat Sumatera Utara memiliki pendapatan

perkapita riil yang lebih baik dari nasional dan menurunkan kesenjangan

tingkat pendapatan masyarakat.

4.2. Misi

Misi pengurusan hutan di Provinsi Sumatera Utara adalah :

1) Memantapkan status kawasan hutan

2) Meningkatkan rehabilitasi hutan dan lahan

3) Meningkatkan pengelolaan hutan dan hasil hutan

4) Meningkatkan perlindungan hutan dan hasil hutan

5) Meningkatkan kualitas perencanaan dan sumber daya manusia kehutanan

Page 53: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Penjelasan makna dari pernyataan Misi tersebut adalah sebagai berikut :

1. Memantapkan Status Kawasan Hutan dengan tujuan meningkatkan

kepastian hukum kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara sebagai dasar

pengelolaan sumber daya hutan yang lestari.

2. Meningkatkan Rehabilitasi Hutan dan Lahan dengan tujuan meningkatkan

kualitas kondisi, fungsi dan daya dukung hutan dan lahan sehingga dapat

mengurangi resiko bencana alam dan dikelola secara berkelanjutan guna

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

3. Meningkatkan pengelolaan hutan dan hasil hutan dengan tujuan

optimalisasi pengelolaan hutan produksi secara lestari dan partisipatif dengan

melibatkan masyarakat sekitar hutan, sehingga meningkatkan produksi dan

diversifikasi hasil hutan serta memperluas kesempatan berusaha dan lapangan

pekerjaan.

4. Meningkatkan perlindungan hutan dan hasil hutan dengan tujuan

menurunkan gangguan keamanan hutan dan hasil hutan dalam

penyelenggaraan perlindungan dan pelestarian sumberdaya alam.

5. Meningkatkan kualitas perencanaan dan sumber daya manusia

kehutanan dengan tujuan meningkatkan tata kelola administrasi

penyelenggaraan kepemerintahan di bidang kehutanan secara efektif dan

efisien serta tersedianya SDM Kehutanan yang profesional.

4.3. Tujuan

1. Meningkatkan kepastian hukum kawasan hutan di Provinsi Sumatera Utara.

2. Meningkatkan kualitas kondisi, fungsi dan daya dukung hutan dan lahan.

3. Optimalisasi pengelolaan hutan secara lestari.

4. Menurunkan gangguan keamanan hutan dan hasil hutan.

5. Meningkatkan tata kelola administrasi penyelenggaraan kepemerintahan di

bidang kehutanan secara efektif dan efisien serta tersedianya SDM Kehutanan

yang profesional.

Page 54: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

4.4. Sasaran

Sasaran strategis merupakan ukuran kinerja pencapaian misi sesuai dengan

tujuannya. Sasaran strategis pengurusan hutan di Provinsi Sumatera Utara adalah

sebagai berikut :

1. Mantapnya status dan tata batas kawasan hutan

2. Peningkatan jumlah pengelolaan hutan tingkat tapak (terbentuknya 33 Unit

KPH, dimana 11 Unit KPH adalah KPH lintas kabupaten/kota yang

merupakan kewenangan Provinsi Sumatera Utara dan 22 Unit KPH kabupaten

yang merupakan kewenangan kabupaten/kota dimana provinsi hanya

menfasilitasi pembentukannya).

3. Meningkatnya produktifitas sumber daya hutan dan luas hutan tanaman.

4. Menurunnya tingkat gangguan keamanan hutan (pencurian hasil hutan dan

perambahan kawasan hutan) dan kerusakan kawasan hutan.

4.5. Strategi dan Kebijakan

Kerangka posisi dan peran pembangunan kehutanan dalam arah kebijakan

dan strategi pembangunan daerah di dalam Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2013-2018, dititik beratkan pada pencapaian

sasaran peningkatan daya saing Provinsi Sumatera Utara baik di bidang ekonomi,

sosial budaya, dan lingkungan hidup. Strategi pencapaian sasaran tersebut

dituangkan melalui peningkatan produksi dan produktifitas pertanian dengan arah

kebijakan pengawasan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya hayati untuk

peningkatan kesejahteraan masyarakat, melalui :

a. Peningkatan rehabilitasi hutan dan lahan;

b. Menyiapkan prakondisi pemantapan kawasan hutan;

c. Meningkatkan perlindungan dan pengamanan kawasan hutan;

d. Meningkatkan pengelolaan hutan yang partisipatif, terpadu, transparan dan

berkelanjutan;

e. Meningkatkan pengelolaan hutan tanaman rakyat, hutan desa dan hutan

kemasyarakatan.

Page 55: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Strategi merupakan langkah untuk memecahkan permasalahan yang

penting dan mendesak untuk segera dilaksanakan dalam kurun waktu 20 tahun

pengurusan hutan di Sumatera Utara serta memiliki dampak yang besar terhadap

pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran. Untuk mewujudkan Visi pengurusan

hutan di Provinsi Sumatera Utara, maka pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan

melaksanakannya melalui 5 (lima) misi yang telah disusun dan strategi-strategi

pembangunan, yaitu :

1. Peningkatan kepastian kawasan hutan di Sumatera Utara

2. Peningkatan jumlah pengelolaan hutan tingkat tapak (terbentuknya 33 Unit

KPH, dimana 11 Unit KPH adalah KPH lintas kabupaten/kota yang

merupakan kewenangan Provinsi Sumatera Utara dan 22 Unit KPH

kabupaten yang merupakan kewenangan kabupaten/kota dimana provinsi

hanya menfasilitasi pembentukannya).Meningkatkan mutu dan

produktifitas sumberdaya hutan.

3. Meningkatkan keamanan kawasan hutan dan hasil hutan

4. Meningkatan pendapatan masyarakat sekitar hutan;

4.6. Arah Kebijakan

Guna tetap menjaga serta meningkatkan keberlanjutan pengurusan hutan,

kerangka posisi dan peran pembangunan kehutanan dalam arah kebijakan

pembangunan di dalam Rencana Kehutanan Tingkat Provinsi Tahun 2015-2034

dititik beratkan pada 5 (lima) kebijakan prioritas pembangunan sektor kehutanan,

meliputi:

1. Pemantapan Kawasan Hutan

2. Rehabilitasi Hutan.

3. Perlindungan Hutan dan Konservasi Sumber Daya Alam.

4. Revitalisasi Pemanfaatan Hutan dan Industri Kehutanan.

5. Pemberdayaan Masyarakat di Sekitar Hutan.

Page 56: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

3.3. Kebijakan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

Sebagai bagian dari perangkat pembangunan, proses penyusunan visi dan

misi KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara diselaraskan dengan visi dan

misi Pembangunan kehutanan nasional dan daerah, yang dirumuskan atas dasar

kondisi, masalah dan isu-isu strategis yang menjadi tantangan dalam pengelolaan

hutan saat ini dan harapan di masa yang akan datang, dengan memperhitungkan

modal dasar yang dimiliki KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara. Atas

dasar itu, maka Visi KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara Tahun 2015 -

2024 adalah ”TERCAPAINYA HATAUON, HASANGAPON DOHOT

HAGABEON DI KPH UNIT XXII”

Penjelasan makna dari visi dimaksud adalah :

MARTUA : Memiliki sifat sebagai orang tua, memiliki nama yang

dirindukan oleh orang lain, memiliki umur yang panjang, dan

mengandung kebahagiaan dan keberkahan

Implementasi : Hutan yang lestari hingga akhir jaman dan dicintai serta

dihargai masyarakat, dan memberikan kesan yang bagus bagi

masyarakat

MARSANGAP : Memiliki kedudukan tertentu yang dihormati dimasyarakat,

menjadi tokoh berkharisma

Implementasi : Organisasi KPHL Model Lintas Unit XXII di hargai dan

dihormati oleh karena sifat dan tindakan serta perbuatan para

pengelola KPHL yang dapat dicontoh dan manfaat hutan yang

dapat dirasakan oleh masyarakat

GABE : Memiliki keturunan yang banyak dan harta yang melimpah

serta sanggup membantu masyarakat sekitar

Impelentasi : Hutan memberikan kesejahteraan secara ekonomi, dapat

menghidupi (membantu) masyarakat sekitar dan mempunyai

banyak manfaat yang dapat menghidupi masyarakat yang lebih

banyak, memberikan jaminan kesejahteraan bagi masyarakat

serta meningkatkan status sosial masyarakat kawasan hutan.

Page 57: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Visi ini ditetapkan berangkat dari sebuah kesadaran bahwa pengelolaan

hutan yang lestari dapat ditempuh dengan mengembangkan prinsip partisipasi,

kolaborasi dan keberlanjutan. Prinsip tersebut sesungguhnya merupakan

instrumen yang harus dijalankan seluruh stakeholder kehutanan dalam upaya

mewujudkan kehidupan masyarakat sekitar hutan yang lebih sejahtera, dengan

komitmen mengelola hutan yang arif dan bijaksana.

Visi tersebut diupayakan pencapaiannya melalui Misi :

1. Mengelola sumber daya hutan dengan Prinsip Pengelolaan Hutan Lestari

berdasarkan karakteristik wilayah dan daya dukung Daerah Aliran Sungai

(DAS) serta meningkatkan manfaat hasil hutan kayu, ekowisata, jasa

lingkungan, agroforestry, serta potensi usaha berbasis kehutanan lainnya

guna menghasilkan keuntungan untuk menjamin pertumbuhan KPH secara

berkelanjutan.

2. Membangun dan mengembangkan organisasi/kelembagaan pengelolaan

hutan serta sumberdaya manusia KPH, profesional dan handal serta

memberdayakan masyarakat desa hutan melalui pengembangan lembaga

perekonomian koperasi masyarakat desa hutan atau koperasi petani hutan

3. Mengembangkan pola kearifan lokal dalam pembangunan kawasan hutan

4. Memantapkan penataan kawasan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan.

5. Melaksanakan perlindungan dan konservasi alam untuk menurunkan

gangguan keamanan hutan melalui upaya-upaya pengamanan dan resolusi

konflik serta pengembangan konservasi alam pada KPHL Model Lintas Unit

XXII

6. Mengoptimalkan pemanfaatan hutan secara efisien dan berkelanjutan melalui

pemanfaatan hasil hutan kayu (HHK), hasil hutan bukan kayu (HHBK), jasa

wisata, perdagangan karbon dan jasa lingkungan lainnya melalui skema

kemitraan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.

7. Merevitalisasi kawasan hutan produksi yang ada dalam wilayah kerja KPHL

Model Lintas Unit XXII

Commented [T1]: Tolong didiskusikan

Page 58: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

3.4 Capaian - Capaian Utama yang Diharapkan

Berdasarkan rumusan visi dan misi KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara seperti diuraikan diatas dan dalam rangka tercapainya visi dan

misi tersebut maka ada beberapa capaian utama yang diharapkan dapat terpenuhi

selama kurun waktu 10 tahun (2015-2024), sebagai berikut :

1. Tertatanya blok seluas kurang lebih ......................... Ha yang pengelolaannya

dilakukan secara partisipatif, kolaboratif dan berkelanjutan,

2. Tersusunnya perencanaan hutan meliputi : rencana pengelolaan hutan jangka

panjang tahun 2025-2034, rencana pengelolaan jangka pendek mulai tahun

2015-2024, dan rencana strategis jangka menengah 5 tahunan.

3. Terbangunnya data base berbasis blok dan petak secara akurat setiap tahun.

4. Terbangunnya kelembagaan yang professional, efektif dan efisien (Perda dan

Pergub mengenai Organisasi KPH, Pergub mengenai sumbangan pihak ketiga

dan bagi hasil kemitraan, pergub mengenai badan layanan umum daerah, dan

SOP KPH serta SDM KPH yang cukup dan berkualitas).

5. Tersedianya sarana dan prasarana operasional yang memadai.

6. Terbentuk dan terbinanya kelompok tani hutan dan koperasi sebagai lembaga

usaha kelompok, dalam upaya terwujudnya prinsip-prinsip dan nilai-nilai

kearifan lokal dalam pengelolaan hutan lestari.

7. Terlaksananya patroli hutan secara intensif dan berkelanjutan, pemberantasan

illegal logging dan perambahan kawasan, pemantauan dan penurunan tingkat

konflik tenurial.

8. Terwujudnya pengembangan obyek wisata alam dan kemitraan pemanfaatan

wisata alam dan jasa lingkungan lainnya.

9. Terlaksananya reboisasi dan pengkayaan hutan, partisipasi masyarakat/KTH

dalam rehabilitasi hutan serta kemitraan pemanfaatan HHBK.

10. Tersusunnya rencana pengembangan usaha KPH dan kemitraan pemanfaatan

HHK, HHBK, perdagangan karbon dan jasa lingkungan lainnya pada wilayah

tertentu di hutan produksi, tersedianya sarana prasarana pengolahan dan

terlaksananya pemasaran hasil hutan yang memadai.

Commented [T2]: Data bpkh

Page 59: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

3.5 Bentuk Kegiatan Tiap Misi

Bentuk-bentuk kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera Utara selama kurun waktu 10 tahun (2015-2024)

diselaraskan dengan misi, capaian-capaian utama dan core business dapat dirinci

sebagai berikut :

Misi 1 : Mengelola sumber daya hutan dengan prinsip pengelolaan hutan lestari

berdasarkan karakteristik wilayah dan daya dukung Daerah Aliran Sungai (DAS)

serta meningkatkan manfaat hasil hutan kayu, ekowisata, jasa lingkungan,

agroforestry, serta potensi usaha berbasis kehutanan lainnya guna menghasilkan

keuntungan untuk menjamin pertumbuhan KPHL Model Lintas Unit XXII secara

berkelanjutan.

Misi ini bertujuan untuk meningkatkan kondisi, fungsi dan daya dukung

DAS sebagai basis pengelolaan ekosistem secara berkelanjutan. Kegiatan yang

akan dilaksanakan antara lain : Reboisasi dan pengkayaan hutan; Penyediaan

sarana dan prasarana konservasi tanah dan air; Penerapan teknik konservasi tanah

secara vegetatif; Fasilitasi partisipasi dan koordinasi program rehabilitasi hutan;

Fasilitasi kerjasama kegiatan rehabilitasi hutan; Monitoring dan Pembinaan ijin

usaha HKm dan Kemitraan Kehutanan.

Misi 2 : Membangun dan mengembangkan organisasi/kelembagaan

pengelolaan hutan serta sumberdaya manusia KPH, profesional dan handal serta

memberdayakan masyarakat desa hutan melalui pengembangan lembaga

perekonomian koperasi masyarakat desa hutan atau koperasi petani hutan.

Misi ini bertujuan untuk menyiapkan perangkat peraturan, penguatan

kelembagaan KPH dan peningkatan kapasitas SDM KPHL Model Lintas Unit

XXII. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan antara lain: Penyempurnaan

peraturan daerah dan peraturan gubernur tentang organisasi KPH; Peningkatan

kualitas kelembagaan KPH; Penyusunan standar operational prosedur (SOP)

KPHL Model Lintas Unit XXII; Fasilitasi pengembangan kelompok tani hutan;

Fasilitasi pembentukan koperasi KTH dan Penambahan formasi pegawai,

Pelatihan/In House Training/Praktek Kerja/Studi Banding Bagi Anggota KTH,

dan perekrutan petugas lapangan; Pengembangan sarana dan prasarana

operasional.

Commented [T3]: Sesuaikan dengan misi diatas

Page 60: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Misi 3 : Mengembangkan pola kearifan lokal dalam pembangunan kawasan

hutan

Misi ini bertujuan untuk menggali dan mengembangkan kearifan lokal yang

dimiliki masyarakat yang bermanfaat bagi pembangunan kawasan hutan.

Kegiatan yang akan dikembangkan seperti : Pengembangan nilai-nilai kearifan

lokal.

Misi 4 : Memantapkan penataan kawasan dan penyusunan rencana

pengelolaan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

Misi tersebut bertujuan tertatanya kawasan KPH menjadi blok dan petak

yang mantap sehingga praktek pengelolaan hutan lestari dapat diterapkan. Untuk

itu KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara dapat mengembangkan

beberapa kegiatan antara lain: Rekonstruksi batas luar dan batas fungsi; Tata

hutan blok/petak; Inventarisasi sumberdaya hutan; Penyusunan rencana

pengelolaan; Penyusunan rencana strategis; serta Monitoring dan Pembinaan

penggunaan kawasan hutan dan penggunaan kemitraan kehutanan.

Misi 5 : Melaksanakan perlindungan dan konservasi Alam

Misi ini bertujuan untuk menurunkan gangguan keamanan hutan dan hasil

hutan sehingga laju degradasi hutan dapat dikendalikan melalui upaya-upaya

pengamanan dan resolusi konflik serta pengembangan konservasi spesies dan

genetik serta pengembangan wisata alam di kawasan hutan KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera Utara. Kegiatan yang akan dilakukan adalah : Patroli

pengamanan hutan, Operasi pengamanan hutan; pemantauan dan pengendalian

kebakaran hutan; Penurunan tingkat konflik tenurial; Pengembangan Obyek dan

Daya Tarik wisata; Penyediaan sarana dan prasarana perlindungan hutan dan

konservasi alam; Monitoring dan Pembinaan Kemitraan pemanfaatan wisata alam

dan jasa lingkungan lainnya serta Pembinaan Habitat Satwa.

Misi 6 : Mengoptimalkan pemanfaatan hutan secara efisien dan

berkelanjutan

Misi ini bertujuan untuk mengoptimalkan pengelolaan hutan melalui

pemanfaatan HHK dan HHBK pada di wilayah tertentu melalui skema kemitraan

dengan masyarakat, KTH, Koperasi, serta dengan BUMN dan BUMS yang

Page 61: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

bermitra dengan masyarakat/KTH. Diharapkan kedepan KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara mampu menjadi lembaga pelayanan mandiri sekaligus

lembaga bisnis yang bermitra dengan berbagai pihak terutama masyarakat sekitar

hutan. Kegiatan yang akan dilakukan antara lain; Pemanfaatan Sumber daya

hutan; Kemitraan pemanfaatan HHK, HHBK, Perdagangan Karbon dan jasa

lingkungan lainnya pada wilayah tertentu di Hutan Produksi; Pengolahan dan

pemasaran hasil hutan; dan Monitoring dan Pembinaan ijin usaha pemanfaatan

HHK-HT, dan HHK-HA kemitraan.

Misi 7 : Merevitalisasi kawasan hutan produksi yang ada dalam wilayah kerja

KPHL Model Lintas Unit XXII

Misi ini bertujuan untuk Merevitalisasi kawasan hutan produksi yang ada

dalam wilayah kerja KPHL Model Lintas Unit XXII melalui …………..

3.6 Hubungan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi

Hubungan visi, misi, tujuan, sasaran dan strategi yang akan dilaksanakan

dalam rencana pengelolaan hutan jangka panjang KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara periode tahun 2015-2024, secara rinci disajikan pada Tabel 3.1.

3.7 Hubungan Tujuan, Program/Kegiatan, Sasaran dan Indikator

Hubungan, tujuan, program/kegiatan, sasaran dan indikator yang akan

dicapai dalam rencana pengelolaan hutan jangka panjang KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera Utara periode tahun 2015-2024, secara rinci disajikan pada

Tabel 3.2.

Page 62: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 3.1 Koherensi Antara Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI

Tercapainya hatauon,

hasangapon dohot

hagabeon di KPHL

Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara

1. Mengelola sumber daya

hutan dengan Prinsip

Pengelolaan Hutan Lestari

berdasarkan karakteristik

wilayah dan daya dukung

Daerah Aliran Sungai (DAS)

serta meningkatkan manfaat

hasil hutan kayu, ekowisata,

jasa lingkungan,

agroforestry, serta potensi

usaha berbasis kehutanan

lainnya guna menghasilkan

keuntungan untuk menjamin

pertumbuhan KPHL secara

berkelanjutan.

Meningkatkan kualitas

potensi hutan dan daya

dukung DAS, secara

berkelanjutan untuk

kesejahteraan masyarakat.

Terlaksananya Reboisasi dan

pengkayaan hutan.

a. Konsultasi dengan Dirjen BPDAS-PS Kemenhut.

b. Koordinasi dengan BPDAS, Dinas Kehutanan

Kabupaten serta lembaga lainnya.

c. Sosialisasi dan Konsolidasi dengan masyarakat /

KTH.

Tersedianya sarana dan

prasarana Pengolahan

HHBK dan konservasi tanah

dan air.

a. Konsultasi dengan Dirjen BPDAS-PS Kemenhut.

b. Koordinasi dengan BPDAS, Dinas Kehutanan

Kabupaten serta lembaga lainnya.

c. Sosialisasi dan Konsolidasi dengan masyarakat /

KTH

Terlaksananya penerapan

teknik konservasi tanah

secara vegetatif

a. Konsultasi dengan Dirjen BPDAS-PS Kemenhut.

b. Koordinasi dengan BPDAS, Dinas Kehutanan

Kabupaten serta lembaga lainnya.

c. Sosialisasi dan Konsolidasi dengan masyarakat /

KTH

Terwujudnya partisipasi

Masyarakat/KTH dalam

rehabilitasi hutan.

a. Koordinasi dan sosialisasi kegiatan mulai

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi .

b. Konsolidasi kelompok tani hutan.

Terwujudnya Kerjasama

Rehabilitasi hutan dan

konservasi tanah dan air.

Kolaborasi pelaksanaan rehabilitasi hutan dan

konservasi tanah dan air dengan berbagai lembaga.

Terwujudnya Kemitraan

pemanfaatan HHBK,

Perdagangan Karbon dan

jasa lingkungan lainnya pada

wilayah tertentu di Hutan

Lindung.

a. Inventarisasi potensi HHBK, Stok Karbon dan jasa

lingkungan kerjasama dengan Dirjen BPDAS,

Dirjen PHKA, Dirjen Planologi, Litbang Kemenhut,

Balai Penelitian HHBK, Perguruan Tinggi, dan

Lembaga lainnya.

b. Sosialisasi peraturan terkait dengan kemitraan

kehutanan dan Pemanfaatan wilayah tertentu.

c. Promosi potensi HHBK, jasa lingkungan dan Stok

Karbon dengan berbagai Lembaga usaha lainnya.

Terlaksananya Monitoring a. Konsultasi dengan Dirjen BPDAS-PS Kemenhut.

Commented [T4]: Sesuaikan dengan misi diatas

Page 63: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI

dan Pembinaan ijin usaha

HKm dan Kemitraan

Kehutanan.

b. Koordinasi dengan BPDAS, Dinas Kehutanan

Provinsi/Kabupaten serta lembaga lainnya.

c. Sosialisasi dan Konsolidasi dengan masyarakat /

KTH

2. Membangun dan

mengembangkan

organisasi/kelembagaan

pengelolaan hutan serta

sumberdaya manusia KPH,

profesional dan handal serta

memberdayakan masyarakat

desa hutan melalui

pengembangan lembaga

perekonomian koperasi

masyarakat desa hutan atau

koperasi petani hutan.

Menyiapkan perangkat

peraturan penguatan

kelembagaan,

meningkatkan kualitas dan

kuantitas SDM,

meningkatan sarana

prasarana KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera

Utara

Terwujudnya organisasi dan

tata kerja KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera

Utara sesuai peraturan

Menteri Dalam Negeri

No.61 tahun 2010

Deregulasi Peraturan Daerah tentang organisasi dan

tata kerja KPH sebagai Satuan Kerja Pemerintah

Daerah.

Terbangunnya kelembagaan

yang professional, efektif

dan efisien.

a. Regulasi Peraturan Gubernur tentang KPH sebagai

Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).

b. Regulasi Peraturan Gubernur tentang sumbangan

pihak ketiga dan bagi hasil kemitraan kehutanan

pada wilayah tertentu.

Tersusunnya standar

operasional prosedur (SOP)

KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara

koordinasi dan konsultasi penyusunan SOP KPHL

Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara.

Terciptanya SDM KPH

yang professional

Koordinasi dengan lembaga diklat teknis dan umum.

Tersedianya SDM KPH

sesuai kebutuhan.

Konsultasi dengan Badan Penyuluh dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan

(BP2SDM) dan Badan Kepegawaian Daerah (BKD)

Prov. Sumatera Utara

Tersedianya sarana dan

prasarana penunjang

kelembagaan.

Konsultasi dengan biro perencananan Kemenhut dan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(BAPPEDA) Prov. Sumatera Utara

3. Mengembangkan pola

kearifan lokal dalam

pembangunan kawasan hutan

Menggali dan

mengembangkan kearifan

lokal yang dimiliki

masyarakat yang

Terbentuk dan terbinanya

kelompok tani hutan.

Koordinasi dengan Instansi terkait, Pemerintah

Kecamatan/Desa/Dusun.

Terbentuknya Koperasi

Kelompok Tani Hutan.

a. Konsolidasi dengan Kelompok Tani Hutan.

b. Koordinasi dengan Dinas Koperasi.

Page 64: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI

bermanfaat bagi

pembangunan kawasan

hutan. Kegiatan yang akan

dikembangkan seperti :

Pengembangan nilai-nilai

kearifan lokal.

Terwujudnya prinsip-

prinsip pengelolaan hutan

lestari.

a. Koordinasi dan sosialisasi kegiatan mulai

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi .

b. Konsolidasi kelompok tani hutan.

Terlaksananya

Pelatihan/In House

Training/Praktek

Kerja/Studi Banding Bagi

Anggota KTH.

Koordinasi dengan lembaga Diklat, Lembaga

Penyuluhan dan lembaga terkait lainnya.

Terfasilitasinya

permodalan dan sarana

prasarana koperasi.

a. Konsultasi dan koordinasi anggaran ke Kemenhut

dan Pemerintah Daerah.

b. Koordinasi dengan Dinas Koperasi, Perdagangan,

Perindustrian dan Lembaga keuangan lainnya.

Terwujudnya nilai-nilai

kearifan lokal dalam

pengelolaan hutan lestari.

Koordinasi dan konsolidasi dengan lembaga adat,

tokoh agama, KTH, PEMDES dan pihak lain yang

terkait.

4. Memantapkan

penataan kawasan dan

penyusunan rencanan

pengelolaan KPHL

Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara.

Melaksanakan penataan

kawasan hutan ke dalam

blok dan petak serta,

meningkatkan kualitas data

dan informasi melalui

inventarisasi hutan secara

berkala dengan basis blok

dan petak sebagai bahan

penyusunan rencana

pengelolaan hutan.

Terpeliharanya batas

kawasan Hutan;

a. Koordinasi dengan BPKH Wil.I dalam rangka

rekonstruksi batas kawasan hutan.

b. Sosialisasi batas kawasan hutan.

Tertatanya blok dan petak

pada wilayah KPHL

Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara.

a. Konsultasi kegiatan dan anggaran ke Dirjen

Planologi

b. Koordinasi dengan instansi terkait.

c. Konsolidasi dan sosialisasi kegiatan tata hutan

bersama masyarakat dan instansi terkait.

Page 65: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI

Terlaksananya

inventarisasi sumberdaya

hutan, berbasis blok dan

petak.

a. Inventarisasi hutan secara menyeluruh dan berkala

(IHMB).

b. Kolaborasi dengan berbagai pihak.

Tersusunnya Rencana

Pengelolaan Hutan jangka

panjang dan jangka

pendek.

a. Sinkronisasi dan konsultasi publik rencana

pengelolaan hutan.

b. Sosialisasi rencana pengelolaan hutan.

Tersusunnya Rencana

strategis jangka 5 tahunan.

a. Sinkronisasi dan konsultasi publik rencana

strategis jangka menengah 5 tahunan.

b. Sosialisasi Rencana strategis jangka menengah 5

tahunan.

Terbangunnya data base

berbasis blok/petak yg

akurat.

Konsolidasi, sinkronisasi dan publikasi data dan

informasi dengan petugas lapangan dan instansi

terkait.

Terlaksananya Monitoring

dan Pembinaan penggunaan

kawasan hutan dan

penggunaan kemitraan

kehutanan

a. Konsultasi dengan Dirjen Planologi Kemenhut.

b. Koordinasi dengan BPKH Wil I, Dinas Kehutanan

Kabupaten serta lembaga lainnya.

5. Melaksanakan

perlindungan dan

Menurunkan gangguan

keamanan hutan dan hasil

Tersedianya sarana dan

prasarana perlindungan

hutan dan konservasi alam.

Konsultasi dan Koordinasi dengan Dirjen PHKA,

BAPPEDA Provinsi Sumut, Dinas Kehutanan

Kabupaten dan instansi terkait.

Page 66: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI

konservasi alam untuk

menurunkan gangguan

keamanan hutan melalui

upaya-upaya pengamanan

dan resolusi konflik serta

pengembangan

konservasi alam pada

KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara.

hutan sehingga laju

degradasi hutan dapat

dikendalikan melalui

upaya-upaya pengamanan

dan resolusi konflik serta

pengembangan konservasi

spesies dan genetik serta

pengembangan wisata alam

di kawasan hutan KPHL

Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara.Samosi

Terlaksananya Monitoring

dan Pembinaan Kemitraan

pemanfaatan wisata alam

dan jasa lingkungan lainnya

serta Pembinaan Habitat.

a. Konsultasi dengan Dirjen PHKA,

b. Koordinasi dengan BKSDA, Dinas Kehutanan

Provinsi/Kabupaten serta lembaga lainnya.

c. Konsolidasi dengan Kader Konservasi, Pecinta

Alam, dan Masyarakat Desa Konservasi.

6. Mengoptimalkan

pemanfaatan hutan secara

efisien dan berkelanjutan.

Mengoptimalkan

pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu (HHK), Hasil Hutan

Bukan Kayu (HHBK) , jasa

wisata, perdagangan

karbon, dan jasa lingkungan

lainnya melalui skema

kemitraan pada wilayah

tertentu.

Tersusunnya rencana

pengembangan Usaha

KPH.

a. Konsultasi dengan Dirjen Bina Usaha Kehutanan,

Dirjen PHKA, Dirjen Planologi, Badan Penelitian

Kehutanan dan Pusdal Regional I.

b. Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi, LSM/NGO,

dan Lembaga lainnya.

Terwujudnya Kemitraan

pemanfaatan HHK, HHBK,

Perdagangan Karbon dan

jasa lingkungan lainnya pada

wilayah tertentu di Hutan

Produksi.

a. Inventarisasi potensi HHK, HHBK, Stok Karbon

dan jasa lingkungan kerjasama dengan Dirjen

Planologi, Dirjen BUK, Litbang Kemenhut, Balai

Penelitian HHBK, Perguruan Tinggi, dan Lembaga

lainnya.

b. Sosialisasi peraturan terkait dengan kemitraan

kehutanan dan Pemanfaatan wilayah tertentu.

c. Promosi potensi HHK, HHBK, jasa lingkungan

dan Stok Karbon dengan berbagai Lembaga usaha

lainnya.

Tersedianya sarana dan

prasarana pengolahan hasil

hutan.

a. Konsultasi dengan Dirjen Bina Usaha Kehutanan.

b. Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi, LSM/NGO,

dan Lembaga lainnya.

Page 67: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

VISI MISI TUJUAN SASARAN STRATEGI

Terlaksananya pengolahan

dan pemasaran hasil hutan.

a. Konsultasi dengan Dirjen Bina Usaha Kehutanan.

b. Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi, LSM/NGO,

dan Lembaga lainnya.

c. Promosi produk industri pengolahan HHK,

HHBK, Hasil hutan ikutan lainnya, dan jasa

lingkungan dengan berbagai Lembaga usaha

lainnya.

Terlaksananya Monitoring

dan Pembinaan ijin usaha

pemanfaatan HHK-HT, dan

HHK-HA kemitraan.

a. Konsultasi dengan Dirjen BPDAS-PS Kemenhut.

b. Koordinasi dengan BPDAS, Dinas Kehutanan

Kabupaten serta lembaga lainnya.

c. Sosialisasi dan Konsolidasi dengan masyarakat /

KTH

7. Merevitalisasi kawasan

hutan produksi yang ada

dalam wilayah kerja KPHL

Model Lintas Unit XXII

Merevitalisasi kawasan

hutan produksi yang ada

dalam wilayah kerja KPHL

Model Lintas Unit XXII

Terlaksananya revitalisasi

kawasan hutan produksi

yang ada dalam wilayah

kerja KPHL Model Lintas

Unit XXII

Konsultasi dengan Dirjen Bina Usaha Kehutanan.

Tabel 3.2. Koherensi Antara Tujuan, Program/Kegiatan, Sasaran dan Indikator (sesuaikan diatas) Commented [T5]: Diskusikan dengan BPKH

Commented [T6]: Sesuaikan dengan table sebelumnya

Page 68: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

TUJUAN PROGRAM / KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

Melaksanakan penataan

kawasan hutan ke dalam

blok dan petak serta,

meningkatkan kualitas

data dan informasi

melalui inventarisasi

hutan secara berkala

dengan basis blok dan

petak sebagai bahan

penyusunan rencana

pengelolaan hutan.

Program perencanaan makro

bidang kehutanan dan

pemantapan kawasan hutan.

Kegiatan :

1. Rekonstruksi batas luar

dan batas fungsi

Terpeliharanya Batas

Kawasan Hutan;

Pengukuran dan pemasangan Pal batas hutan

sepanjang ........... Km.

Pemeliharaan batas hutan sepanjang ........

km.

Patrol batas hutan .... resort.

2.Tata hutan blok/petak

Tertatanya Blok dan Petak

pada wilayah KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera

Utara.

Pengukuran tata blok dan petak seluas

........... Ha

Pemasangan patok batas hasil penataan blok

/ petak

Pemasangan patok batas blok / petak hasil

Reboisasi

Pemetaan hasil tata blok dan petak

3.Inventarisasi sumberdaya

hutan

Terlaksananya inventarisasi

sumberdaya hutan, berbasis

blok dan petak.

Data hasil inventarisasi potensi hutan seluas

. Ha....

Data potensi tegakan tiap blok dan petak

Peta hasil inventarisasi potensi hutan

Peta potensi tegakan tiap blok dan petak

Data hasil monitoring PSP karbon

Data hasil inventarisasi sosial budaya

Peta hasil inventarisasi sosial budaya

Terbangunnya data base

berbasis blok dan petak

secara akurat.

Buku neraca sumberdaya hutan

Buku statistik KPH

4.Penyusunan rencana

pengelolaan

Tersusunnya Rencana

Pengelolaan Hutan jangka

panjang dan jangka pendek

Buku rencana pengelolaan hutan jangka

panjang 1 judul.

Buku rencana pengelolaan hutan jangka

Page 69: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

TUJUAN PROGRAM / KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

pendek 10 judul.

Evaluasi rencana pengelolaan hutan jangka

panjang 2015 - 2024 1 kali.

5.Penyusunan rencana

strategis

Tersusunnya Rencana

strategis jangka menengah 5

tahunan.

Buku rencana strategis 2 judul.

6. Monitoring dan

Pembinaan penggunaan

kawasan hutan dan

penggunaan kemitraan

kehutanan

Terlaksananya Monitoring

dan Pembinaan penggunaan

kawasan hutan dan

penggunaan kemitraan

kehutanan

Monitoring dan pembinaan pinjam pakai

kawasan hutan 10 kegiatan.

Monitoring dan pembinaan Kemitraan

penggunaan kawasan hutan

Penerimaan bagi hasil dari mitra

penggunaan kawasan hutan

Menyiapkan perangkat

peraturan penguatan

kelembagaan,

meningkatkan kualitas

dan kuantitas SDM,

meningkatan sarana

prasarana operasional

KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara.

Program dukungan

managemen dan pelaksanaan

tugas teknis lainnya.

Kegiatan :

1. Penyerpurnaan peraturan

daerah dan peraturan

gubernur tentang organisasi

KPH

Terwujudnya organisasi dan

tata kerja KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera

Utara.sesuai peraturan

Menteri Dalam Negeri No.61

tahun 2010

Peraturan daerah Sumatera Utara organisasi

dan tata kerja KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara.1 judul

Peraturan Gubernur Sumatera Utara tentang

rincian tugas organisasi KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera Utara.1 judul

2. Peningkatan kualitas

kelembagaan KPH

Terbangunnya kelembagaan

yang professional, efektif dan

efisien.

Peraturan Gubernur Sumatera Utaratentang

badan layanan umum daerah KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara.1 judul

Peraturan Gubernur Sumatera Utaratentang

Page 70: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

TUJUAN PROGRAM / KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

sumbangan pihak ketiga pemanfaatan dan

penggunaan kawasan serta bagi hasil

kemitraan wilayah tertentu KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara.1 judul

3. Penyusunan standard

operational procedure (SOP)

KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara.

Tersusunnya standard

operational procedure (SOP)

KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara.

Buku petunjuk standard operational

procedure (SOP) 1 judul

4. Pelaksanaan kegiatan

diklat / inhouse training

Terciptanya SDM KPH yang

professional Diklat teknis …. orang

Pelatihan ketrampilan ....... orang

5. Penambahan formasi

pegawai dan perekrutan

petugas lapangan

Tersedianya SDM KPH

sesuai kebutuhan

Penambahan tenaga teknis ….. orang

Penambahan mandor / petugas lapangan ....

orang

Program peningkatan sarana

dan prasarana aparatur

Kegiatan :

Pengembangan sarana dan

prasarana operasional

Tersedianya sarana dan

prasarana penunjang

kelembagaan.

Bangunan kantor :

Pembangunan Kantor Resort KPH (100

M2/unit)) .... unit

Rehabilitasi Kantor KPH (300 M2/unit)) 1

unit

Rehabilitasi Kantor Resort KPH (100

M2/unit)) 8 unit

Commented [T7]: Sesuaikan dengan kondisi KPH

Page 71: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

TUJUAN PROGRAM / KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

Pembangunan Kantor Sektor KPH (50

M2/Unit) 20 unit

Rehabilitasi Kantor Sektor KPH (50

M2/Unit) 10 unit

Pembangunan rumah jaga kantor KPH 1

unit

Pembangunan Gudang Kantor KPH 1 unit

Pembangunan Pagar Kantor KPH sepanjang

20 m

Pembangunan Landscap Kantor KPH

sepanjang 2000 m2

Pembangunan Pagar Kantor Resort KPH 8

unit

Pembangunan Landscap Kantor Resort KPH

8 unit

Pembangunan Pagar dan Landscap Kantor

Sektor KPH 20 unit

Pembangunan Pagar dan Landscap Kantor

Sektor KPH 20 unit

Kendaraan operasional :

Kendaraan Operasional Pengamanan (4x4) 2

unit

Kendaraan Roda Empat Truck double 4 unit

Kendaraan Roda Empat Minibus 2 unit

Kendaraan Roda Dua (Trail) 34 unit

Page 72: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

TUJUAN PROGRAM / KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

Kendaraan Roda Tiga 16 unit

Peralatan kantor :

Pengadaan Brankas KPH dan Resort KPH

10 unit

Pengadaan AC Kantor Resort KPH 8 unit

Meja Kursi Kerja Resort dan Sektor KPH 80

unit

Meja Kursi Tamu Resort KPH 8 unit

Lemari/Rak/Filing Kabinet Resort dan

Sektor KPH 36 unit

Meja Rapat Resort KPH 8 unit

Kursi Lipat Untuk Pertemuan 110 unit

Peralatan operasional :

Pengadaan Laptop/PC dan Printer Resort dan

Sektor KPH 28 unit

Pengadaan Ploter/Printer A-1 2 unit

Pengadaan Infocus Resort KPH 8 unit

Peralatan Kerja Petugas Lapangan 274 paket

Alat Komunikasi (HT) 25 unit

Pengadaan GPS 38 unit

Pengadaan Altimeter 2 unit

Pengadaan Chainsaws 4 unit

Pengadaan Kompas 80 unit

Pengadaan Camera Digital/Camera Air 3 unit

Page 73: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

TUJUAN PROGRAM / KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

Pengadaan Teropong 16 unit

Sarana pendukung kegiatan pengelolaan hutan :

Pembangunan Jalan Hutan (lebar minimal 3

meter) sepanjang 80 km

Pembangunan Jalan Inspeksi (lebar 2 meter)

sepanjang 500 km

Pembuatan Patok Batas Petak/Blok 32.035

batang

Pembuatan Papan Petak/Blok 945 buah

Membentuk dan membina

kelompok tani hutan,

membentuk lembaga

usaha masyarakat

(koperasi), Meningkatkan

partisipasi masyarakat

terhadap seluruh kegiatan

pengelolaan hutan,

Meningkatkan kapasitas

keterampilan masyarakat

serta menerapkan nilai-

nilai kearifan lokal dalam

pengelolaan hutan lestari.

Program peningkatan usaha

kehutanan

Kegiatan :

1. Fasilitasi pengembangan

kelompok tani hutan

Terbentuk dan terbinanya

kelompok tani hutan;

Pembentukan kelompok tani hutan ..... KTH

Pembinaan kelompok tani hutan .....kegiatan.

Pengembangan Tanaman Produktif Bawah

Tegakan seluas ...... Ha.

Bantuan peralatan TTG dan kemasan hasil

olahan HHBK ..... paket.

Pembinaan Kelompok Usaha Perlebahan

...unit.

2. Fasilitasi pembentukan

koperasi KTH.

Terbentuknya Koperasi

Kelompok Tani Hutan

Koperasi kelompok tani hutan ..... koperasi.

Fasilitasi Perkreditan Kemitraan Kehutanan

(BLU Kemenhut) .....kegiatan.

4. Pengembangan nilai-nilai

kearifan lokal

Terbangunnya nilai-nilai

kearifan lokal dalam

pengelolaan hutan lestari;

Pembentukan forum pemangku adat 2

kegiatan.

Dokumen kesepakatan bersama sesuai nilai-

nilai kearifan lokal dalam pengelolaan hutan

lestari 2 kegiatan.

Sosialisasi Dokumen kesepakatan bersama

pada …… KTH

Page 74: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

TUJUAN PROGRAM / KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

5. Pelatihan/In House

Training/Praktek

Kerja/Study Banding Bagi

Anggota KTH

Terlaksananya Pelatihan/In

House Training/Praktek

Kerja/Study Banding Bagi

Anggota KTH

Pelatihan/In House Training/Praktek Kerja

Anggota KTH ........ orang

Study Banding/Magang …… orang.

Menurunkan dan

mengendalikan gangguan

keamanan hutan melalui

upaya-upaya pengamanan

dan resolusi konflik serta

pengembangan konservasi

alam pada KPHL Model

Lintas Unit XXII

Sumatera Utara.

Program konservasi

keanekaragaman hayati dan

perlindungan hutan

Kegiatan :

1. Patroli pengamanan hutan

Terlaksananya patroli hutan

secara intensif dan

berkelanjutan

Patroli Hutan (..... Resort, ..... Orang, 360 hari)

115.200 HOK

2.Operasi pengamanan hutan Terwujudnya pemberantasan

Illegal Logging dan

perambahan kawasan

Operasi Gabungan 10 kali.

Operasi Fungsional (Tiap Semester) 20 kali.

Pengangkutan Barang Bukti 10 paket.

Pemberkasan (12 berkas tiap tahun) 106

paket.

3. Pemantauan dan

pengendalian kebakaran

hutan

Terwujudnya pemantauan

dan pengendalian kebakaran

hutan;

Pembuatan Menara Pemantau Kebakaran 4

unit.

Pembuatan sekat bakar 2 unit

Pembuatan jalur hijau 2 unit

4. Penyuluhan dalam rangka

perlindungan dan konservasi

alam kepada masyarakat

Terlaksananya sosialisasi

perlindungan dan konservasi

alam kepada masyarakat.

Sosialisasi blok perlindungan dan blok inti 9

kegiatan.

Desa konservasi 20 kegiatan.

Kerjasama kemitraan wisata alam pada

wilayah tertentu 6 KTH/Koperasi.

Pembangunan sarana wisata alam pada

wilayah tertentu oleh KPH 7 kegiatan

5. Penurunan tingkat konflik

tenurial

Tercapainya penurunan

tingkat konflik tenurial

Study/Analisis dan Penyelesaian Konflik

Tenurial …. kegiatan

Page 75: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

TUJUAN PROGRAM / KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

6. Pengembangan Obyek dan

Daya Tarik Wisata

Terwujudnya pengembangan

Obyek Wisata Alam.

Identifikasi Obyek Daya Tarik

Wisata/Jasling ....

Temu Usaha Promosi Pariwisata Alam .....

kegiatan.

7. Penyediaan sarana dan

prasarana perlindungan hutan

dan konservasi alam.

Tersedianya sarana dan

prasarana perlindungan hutan

dan konservasi alam.

Pembangunan Pos Penjagaan 10 unit.

Pembuatan Portal sekitar Batas Hutan 30

titik.

8. Monitoring dan

Pembinaan Kemitraan

pemanfaatan wisata alam dan

jasa lingkungan lainnya serta

Pembinaan Habitat.

Terlaksananya Monitoring

dan Pembinaan Kemitraan

pemanfaatan wisata alam dan

jasa lingkungan lainnya serta

Pembinaan Habitat

Pembinaan dan Monitoring Kemitraan

pemanfaatan wisata alam dan jasa

lingkungan lainnya 9 kegiatan.

Pembinaan dan Monitoring Habitat 10

kegiatan.

Pembinaan dan Monitoring Kader

Konservasi, Pecinta Alam, dan Masyarakat

Desa Konservasi 10 kegiatan.

Meningkatkan kualitas

potensi hutan dan daya

dukung DAS, secara

berkelanjutan untuk

kesejahteraan masyarakat.

Program peningkatan fungsi

dan daya dukung DAS

berbasis pemberdayaan

masyarakat:

Kegiatan :

1. Reboisasi dan

pengkayaan hutan.

Terlaksananya Reboisasi dan

pengkayaan hutan.

Reboisasi Hutan:

Pelaksanaan Reboisasi ……..1 Ha

Pemeliharaan I seluas -- Ha.

Pemeliharaan II seluas ------ Ha

Pemeliharaan lanjutan (pengamanan

Page 76: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

TUJUAN PROGRAM / KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

tanaman) seluas ------- Ha

Reboisasi Pengkayaan :

Pelaksanaan pengkayaan hutan seluas ------

Ha

Pemeliharaan I seluas --------- Ha.

Pemeliharaan II seluas ------ Ha

Pemeliharaan lanjutan (pengamanan

tanaman) seluas ---------- Ha

2. Penyediaan sarana

dan prasarana konservasi

tanah dan air

a. Tersedianya sarana dan

prasarana Pengolahan

HHBK dan konservasi

tanah dan air.

Pembangunan SPAS 9 unit.

Pembangunan alat penakar hujan

(ombrometer) 28 unit.

Pembuatan alat pengukur debit air sungai dan

mata air 8 unit.

Pembangunan embung / Kantong Air 8 unit.

Dam Pengendali 6 unit

Dam Penahan 61 unit.

Pembangunan saluran pembuangan air (SPA)

dan bangunan terjunan 42 unit.

3. Penerapan teknik

konservasi tanah secara

vegetatif.

Terlaksananya penerapan

teknik konservasi tanah

secara vegetatif

Pengembangan tanaman bawah tegakan:

Page 77: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

TUJUAN PROGRAM / KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

2.Pengembangan Strip rumput ......

4. Fasilitasi partisipasi

dan koordinasi program

rehabilitasi hutan

Terwujudnya partisipasi

Masyarakat/KTH dalam

rehabilitasi hutan.

Koordinasi dan sosialisasi program

rehabilitasi hutan 10 kegiatan.

5. Fasilitasi kerjasama

kegiatan rehabilitasi hutan.

a. Terwujudnya Kerjasama

Rehabilitasi hutan dan

konservasi tanah dan air.

Adanya kerjasama kegiatan rehabilitasi

hutan secara kolaboratif dengan pihak ketiga

7 lembaga.

b. Terwujudnya

Kemitraan pemanfaatan

HHBK, Perdagangan

Karbon dan jasa lingkungan

lainnya pada wilayah

tertentu di Hutan Lindung.

Kerjasama kemitraan kehutanan pada

wilayah tertentu di Hutan Lindung ---

KTH/Koperasi.

Penerimaan bagi hasil kemitraan kehutanan

dari ----- KTH/Koperasi ---- kegiatan.

Penerimaan sumbangan pihak ketiga dari

ijin usaha HKm (--- Lokasi) -----kegiatan.

Penerimaan perdagangan karbon selama 7

tahun.

Monitoring dan Pembinaan

ijin usaha HKm dan

Kemitraan Kehutanan.

Terlaksananya Monitoring

dan Pembinaan ijin usaha

HKm dan Kemitraan

Kehutanan.

Monitoring dan pembinaan pemanfaatan

kawasan hutan 10 kegiatan.

Monitoring dan pembinaan Kemitraan

pemanfaatan kawasan hutan 10 kegiatan.

Mengoptimalkan

pemanfaatan Hasil Hutan

Kayu (HHK), Hasil Hutan

Bukan Kayu (HHBK) ,

jasa wisata, perdagangan

karbon, dan jasa

lingkungan lainnya

Program peningkatan usaha

kehutanan.

Kegiatan :

1.Pemanfaatan Sumber daya

hutan

Tersusunnya rencana

pengembangan Usaha

KPH.

Buku bisnis plan pemanfaatan hutan 1 judul.

Publikasi Buku bisnis plan pemanfaatan

hutan 1 kegiatan.

Pemanfaatan HHK pada wilayah tertentu

oleh KPH 7 kegiatan

Page 78: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

TUJUAN PROGRAM / KEGIATAN SASARAN INDIKATOR

melalui skema kemitraan

pada wilayah tertentu.

Kemitraan pemanfaatan

HHK, HHBK, Perdagangan

Karbon dan jasa lingkungan

lainnya pada wilayah tertentu

di Hutan Produksi

Terwujudnya Kemitraan

pemanfaatan HHK, HHBK,

Perdagangan Karbon dan

jasa lingkungan lainnya

pada wilayah tertentu di

Hutan Produksi.

Kerjasama kemitraan kehutanan pada

wilayah tertentu di Hutan Produksi 10 KTH.

Penerimaan bagi hasil kemitraan kehutanan

9 kegiatan.

Penerimaan sumbangan pihak ketiga

pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan

serta kemitraan kehutanan 9 kegiatan.

Pengolahan dan pemasaran

hasil hutan

Terlaksananya pengolahan

dan pemasaran hasil hutan.

Penerimaan REDD+ 7 kegiatan

Pembangunan Industri Pengolahan HHBK 5

unit.

Pembangunan Industri Perkayuan 1 unit.

Pemasaran Hasil Hutan Kayu 8 kegiatan.

Monitoring dan Pembinaan

ijin usaha pemanfaatan

HHK-HT, dan HHK-HA

kemitraan.

Terlaksananya Monitoring

dan Pembinaan ijin usaha

pemanfaatan HHK-HT, dan

HHK-HA kemitraan.

Monitoring dan pembinaan Pemegang ijin

usaha pemanfaatan HHK-HT 10 kegiatan.

Monitoring dan pembinaan Pemegang ijin

usaha pemanfaatan HHK-HA Kemitraan 9

kegiatan

Page 79: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan

KPHP Model Mandailing Natal 2013-2023

1

IV. ANALISIS DAN PROYEKSI

A. Hasil Hutan Bukan Kayu

B. Hasil Hutan Kayu

C. Pengelolaan Jasa Lingkungan

D. Skenario Pengelolaan Core

Business

Page 80: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Bagian ini merupakan ulasan teknis dari core business KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara melalui proses analisis serta membuat proyeksi

10 tahun kedepan. Secara sistematis, bagian ini terdiri dari 3 sub bagian, yaitu ; 1)

analisis dan proyeksi hasil hutan bukan kayu (HHBK), 2) analisis dan proyeksi

hasil hutan kayu (HHK), dan 3) skema pengelolaan core business.

Analisa dan proyeksi HHBK dan HHK difokuskan untuk menganalisa nilai

ekonomi dan nilai lingkungan dari masing-masing komoditi. Nilai ekonomi yang

dianalisa, antara lain : harga, rantai nilai, penyerapan tenaga kerja, pendapatan

usaha, dan implikasi ekonomi dan PAD. Sedangkan nilai lingkungan yang

dianalisa, meliputi : fungsi konservasi dan fungsi pengganti kayu, khusus untuk

komoditi HHBK (Gambar 4.1).

Potensi tegakan dan komoditas tanaman unggulan, yang tumbuh secara

alami dan yang sudah dikembangkan pada wilayah KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara antara lain tanaman hasil hutan kayu (HHK) seperti pinus

(Pinus merkusii), meranti (Shorea sp.), simartolu (Schima noromhae), mahoni

(Switenia macrophilla) serta hasil hutan bukan kayu (HHBK) seperti Aren,

Angrek hutan, Tanaman tumpang sari (kedelei, jagung, ubi, kopi, jeruk purut).

Jenis tanaman tersebut merupakan komoditas tanaman utama yang akan

dikembangkan dalam RPH-JP KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

tahun 2015-2024. Selain itu, perdagangan karbon, dan wisata alam/wisata

rohani, serta penangkaran burung dan kupu-kupu juga akan dikembangkan di

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara. Perkiraan luas dan jumlah

potensi tanaman unggulan yang tumbuh secara alami, yang sudah dan yang

direncanakan akan dikembangkan dalam RPH-JP KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara tahun 2015-2024 seperti disajikan pada Tabel 4.1.

IV. ANALISIS DAN PROYEKSI

Page 81: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Gambar 4.1. Skema Analisa dan Proyeksi Core Business KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera Utara.

Tabel 4.1. Data Perkiraan Potensi dan Rencana Pengembangan HHK dan HHBK

dalam RPH-JP KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara 2014-

2023

No Jenis Komoditi Perkiraan

Luas (Ha) Daur

Tanam

Perdaur

(Luas)

Jarak

Tanam

Jumlah

tanaman

Per Ha

A. Hasil Hutan

Kayu

B. HHBK

C.

Analisa dan Proyeksi

Hasil Hutan Bukan

Kayu (HHBK) & non

HHBK

Hasil HutanKayu

(HHK)

Aren, Angrek hutan,

Tanaman tumpang sari

(kedelei, jagung, ubi,kopi,

jeruk purut), perdagangan

karbon, penangkaran

(burung, kupu-kupu) dan

wisata alam (arboretum

Umpasa), wisat rohani,

silvopasture

Pinus (Pinus merkusii),

Meranti (Shorea sp.),

Simartolu (Schima

noromhae), Mahoni

(Switenia macrophilla)

????

Nilai Ekonomi

Harga

Rantai nilai

Penyerapan tenaga

kerja

Pendapatan usaha

Implikasi ekonomi

dan PAD

Nilai Lingkungan

Commented [T1]: Kkph tolong ditambahakan sesuai keadaan

Commented [T2]: Kkph tolong diisikan

Page 82: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

A. Analisis Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)

Analisa dan proyeksi HHBK diarahkan pada komoditi yang menjadi

unggulan dan yang sudah dikembangkan pada wilayah KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara, seperti : Aren, Anggrek hutan, Tanaman tumpang sari

(kedelei, jagung, ubi,kopi, jeruk purut). Sedangkan tanaman MPTS lainnya dan

non HHBK dalam rencana pengelolaan ini belum dilakukan analisis dan proyeksi.

A. 2. Kopi

A. 3. Aren

A. 4. Anggrek Hutan

B. Analisis Hasil Hutan Kayu (HHK)

Analisa dan proyeksi HHK diarahkan pada komoditi yang menjadi

unggulan dan yang sudah dikembangkan pada wilayah KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara, seperti :pinus dalam rencana pengelolaan ini akan

dilakukan analisis dan proyeksi, sebagai berikut:

Nilai Ekonomi Pinus :

Harga

Rantai nilai

Penyerapan tenaga kerja

Pendapatan usaha

Implikasi ekonomi dan PAD

Prediksi Biaya dan Pendapatan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

tahun 2015-2024 dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Commented [T3]: KKPH tolong dilengkapi jika ada data

Commented [T4]: Silahkan KKPH tambahkan sesuai kebutuhan apa yang akan dikembangkan

Commented [T5]: Analisis proyeksi pinus?

Commented [T6]: Ditambahkan jika ada Data???

Page 83: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 4.4. Prediksi Biaya dan Pendapatan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara tahun 2014-2023

URAIAN TAHUN

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

A. BIAYA

1. Perencanaan

-

-

-

-

-

-

-

2. Penanaman

3. Pemeliharaan

4. Perlindungan dan

Pengamanan

5. Lingkungan Sosial

dan Ekonomi

6. Penelitian dan

Pengembangan

7. Sarana dan

Prasarana

8. Pemanenan

9. Administrasi dan

Umum

Jumlah A

B. PENDAPATAN

1. Hasil Hutan Kayu

Pinus

-

-

-

-

-

-

-

2. Aren

-

-

-

-

-

3. Kopi

-

-

-

-

-

4. Angrek hutan

5.Wisata

Commented [T7]: KKPH tolong diisi

Page 84: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

alam/rohani

Jumlah B

-

-

-

-

-

C. PAJAK

PENDAPATAN

1. Hasil Hutan Kayu

Pinus

-

2. Aren

-

3. Kopi

4. Angrek hutan

5.Wisata

alam/rohani

-

Jumlah C

-

Total Revenue

Page 85: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

C. Pengelolaan Jasa Lingkungan

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara memiliki potensi jasa lingkungan

yang sangat prospektif untuk dikembangkan dan dikelola secara maksimal di masa

mendatang untuk mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat dan sumber

pemasukan bagi pemerintah daerah. Potensi jasa lingkungan yang terdapat di wilayah

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara meliputi: wisata alam (arboretum

Umpasa), wisata rohani, dan cadangan karbon. Untuk wisata alam, wilayah KPHL

Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara memiliki potensi yang sangat menarik berupa

arboretum, keragaman hayati baik flora maupun fauna. Obyek wana wisata di wilayah

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara yang saat ini sudah eksis sebagai salah

satu tujuan wisata bagi wisatawan yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut untuk

pengelolaannya, seperti .wisata alam.............. Lokasi pengembangan wisata alam dan

jasa lingkungan lainnya dalam RPH-JP KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

tahun 2015-2024 akan direncanakan menjadi suatu blok tertentu.

Salah satu skema yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan nilai tambah dari

potensi jasa lingkungan yang berada di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara adalah melalui penerapan “pembayaran jasa lingkungan” yang

ditujukan kepada penerima manfaat (beneficiary) dari keberadaan sumberdaya alam

yang dinikmatinya tersebut. Strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan menaikkan

tarif masuk pengunjung ke obyek-obyek wisata alam yang ada di wilayah KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara. Tentunya besar kecilnya kenaikan tarif yang akan

diberlakukan nantinya didahului dari hasil kajian yang komprehensif. Penerimaan dana

dari kenaikan tarif inilah yang nantinya akan dialokasikan untuk kegiatan konservasi

dan peningkatan pelayanan kepada penerima manfaat.

D. Skenario Pengelolaan Core Business

Pencapaian tujuan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara 10 tahun

kedepan ditentukan oleh bagaimana strategi operasional yang diterapkan. Berdasarkan

data dan informasi yang ada diterapkan strategi pencapaian tujuan yaitu : (1)

Pemantapan batas kawasan hutan, (2) Pemanfaatan potensi sumberdaya alam, (3)

Pembinaan terhadap pemegang ijin pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan, (4)

Pemberdayaan masyarakat, (5) Rehabilitasi kawasan hutan, (6) Konservasi sumber daya

alam, (7) Perlindungan dan pengamanan hutan, (8) Optimalisasi pemanfaatan wilayah

tertentu dan penerapan PPK BLUD.

Commented [T8]: KKPH sesuaikan dengan kondisi

Commented [T9]: Sesuaikan lokasi bloknya?

Page 86: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

1. Pemantapan Batas Kawasan Hutan

Wilayah kelola KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara ditetapkan

berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan RI No. 992/MENHUT-II/2013

Tanggal 27 Desember 2013. tentang penetapan wilayah Kesatuan Pengelolaan Hutan

Lindung KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara. Luas tersebut masih mengacu

pada SK Menteri Kehutanan No. 44 Tahun 2005. Pada tanggal 24 Juni 2014, Menteri

Kehutanan RI Mengeluarkan SK Nomor : SK.579/Menhut-II/2014 mengenai Kawasan

Hutan di Sumatera Utara. Berdasarkan SK tersebut, maka Luas Hutan di KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara menjadi 99.508,04 Ha.

Kegiatan yang harus dilakukan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

adalah memperjelas batas-batas luar kawasan di lapangan. Kegiatan selanjutnya

memperjelas batas tapak di dalam areal KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

terutama pada areal pembangunan hutan, wilayah pemberdayaan masyarakat dalam

skema HTR, Hkm dan kemitraan. Dengan demikian batas kawasan hutan yang

kondisnya tidak jelas pada wilayah kelola KPH akan terpelihara dengan sendirinya

bilamana pembangunan hutan tanaman pinus, aren, rotan dan pemberdayaan

masyarakat terlaksana dengan baik.

2. Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan

2.a. Kondisi tutupan lahan

Penutupan lahan/vegetasi adalah kondisi pemukiman bumi yang menggambarkan

kenampakan penutupan lahan dan vegetasi. Keadaan penutupan lahan/vegetasi di

Kabupaten Toba Samosir dibagi manjadi klasifikasi areal berhutan, areal tidak berhutan

dan areal data tidak lengkap dan diklasifikasikan secara detail sebagai berikut: areal

berhutan terdiri dari : hutan lahan kering dan hutan tanaman dan areal tidak berhutan

terdiri dari: semak/belukar, pertanian lahan kering campur semak, perkebunan,

pemukiman, pertanian lahan kering, sawah, tanah terbuka, tambak, transmigrasi,

pertambangan, dan bandara. Berdasarkan Penafsiran Citra Satelit pada tahun 2010 luas

penutupan lahan dalam kawasan hutan dan luar kawasan hutan di Kabupaten Toba

Samosir dapat dilihat pada Tabel 4.5. Adapun sebaran penutupan lahan di Wilayah

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara berdasarkan blok, dapat dilihat pada

Tabel 4.6.

Page 87: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

Tabel 4.5. luas penutupan lahan dalam kawasan hutan dan luar kawasan hutan pada

Tahun 2010 di KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

NO

.

Tutupan

lahan

KAWASAN HUTAN (HA)

HL HPT

1 Hutan

2 Non hutan

Keterangan :

HL : Hutan Lindung

HPT : Hutan Produksi Terbatas

Sumber: BPKH WIL 1, 2012

Kelas penutupan lahan di KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

berdasarkan peta penutupan lahan Provinsi Sumatera Utara hasil penafsiran citra

Landsat 7 ETM + tahun 2011, menunjukkan bahwa wilayah KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara terdiri dari 53,57 % berhutan dan 46,43 % tidak berhutan (Tabel

4.6). Informasi ini mengindikasikan besarnya potensi kayu yang dapat dimanfaatkan

secara lestari di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara. Berdasarkan

kondisi penutupan, yang didominasi oleh hutan lindung, maka salah satu kegiatan yang

perlu dilakukan dalam pengelolaan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

adalah kegiatan rehabilitasi dan pengamanan kawasan. Sehubungan dengan itu perlu

dilakukan inventarisasi dan pemetaan secara detail terhadap kondisi penutupan

kawasan. Berdasarkan hasil inventarisasi dan pemetaan detail tersebut diharapkan dapat

dibuat skala prioritas bagi lokasi-lokasi yang akan direhabilitasi, dalam artian bahwa

pada lokasi dengan skala prioritas yang lebih tinggi perlu dilakukan tindakan

rehabilitasi terlebih dahulu. Penentuan skala prioritas tersebut didasarkan pada tingkat

kekritisan lokasi dan tingkat pengaruh lokasi yang bersangkutan terhadap kelestarian

ekosistem KPH secara keseluruhan. Kegiatan pembangunan hutan tanaman pinus akan

memperluas areal penutupan lahan.

Tabel 4.6. sebaran penutupan lahan di Wilayah KPH Toba Samosir berdasarkan blok

Tutupan Lahan Blok Luas (ha)

Sumber : Analisis SIG BPKH, 2014

Page 88: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

2.b. Potensi Kayu, Bukan Kayu dan Jasa lingkungan

Berdasarkan data Statistik Dinas Kehutanan, Produksi Hutan Rakyat di KPHL

Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara pada tahun .... sebesar .............. m3/tahun.

Tabel 4.9. Potensi Hutan Rakyat di KPHL LINTAS

Tahun

Potensi Hutan rakyat

Jenis Hasil Hutan

Kayu

(m3/tahun)

Hasil hutan

bukan

kayu

Sumber :

Kondisi kualitas tegakan akan meningkat dengan memberikan solusi alternatif

lapangan kerja bagi masyarakat melalui core bisnis KPH, kegiatan pemberdayaan

masyarakat dan kemitraan, sehingga pendapatan masyarakat meningkat dan

menurunkan tekanan penduduk terhadap pemanfaatan kawasan hutan wilayah KPHL

Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara. Keterkaitan yang bersifat simbiostik ini

memberikan peluang kepada kepastian usaha, keamanan dan kelestarian pengelolaan

kawasan hutan dalam jangka panjang.

Paradigma baru sektor kehutanan memandang hutan sebagai system sumberdaya

yang bersifat multi fungsi, multi guna dan memuat multi kepentingan serta

pemanfaatannya diarahkan untuk mewujudkan sebesar besar kemakmuran rakyat.

Paradigma ini makin menyadarkan kita bahwa produk HHBK merupakan salah satu

sumber daya yang memiliki keunggulan komparatif paling menyentuh dengan

kehidupan masyarakat didalam dan disekitar hutan. HHBK terbukti dapat memberikan

dampak pada peningkatan penghasilan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan dan

memberikan kontribusi yang berarti bagi PAD.

Potensi Jasa Lingkungan dan Wisata Alam di wilayah KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara yang mungkin dapat dikembangkan adalah ekowisata

............................... Keberadaan potensi jasa lingkungan di wilayah KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara memiliki prospek untuk dikembangkan ke depan

ditinjau trend perkembangan yang semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan

penduduk. Pertumbuhan masyarakat toba samosir cukup pesat, dan kebutuhan rekreasi

makin meningkat sehingga memberikan peluang usaha pemanfaatan jasa lingkungan.

Pengembangan potensi jasa lingkungan lainnya yaitu perdagangan karbon (carbon

Page 89: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

trade) yang dapat dilakukan sebagai upaya optimalisasi peran dan fungsi kawasan hutan

dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Persyaratan dalam rangka memasuki era

perdagangan karbon diantaranya identifikasi lokasi yang potensial, mengkaji

mekanisme tataniaganya hingga proses penjualan.

3. Pembinaan Pemegang izin

Di KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara ada ijin usaha pemanfaatan

hasil hutan, yaitu IPPHHK-HTI PT. ............. sedangkan pemanfaatan kawasan hutan

pada wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara melalui kegiatan skema

HTR, Hutan Desa (HD), dan HKm. Pembinaan terhadap pemegang izin yang ada dalam

kawasan KPH akan terus dilakukan dalam kerangka kemitraan.

4. Pemberdayaan Masyarakat

Berbagai elemen masyarakat di dalam dan di sekitar hutan telah merasakan

manfaat dari berbagai kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dilakukan selama ini.

Berbagai kebijakan dan program pemberdayaan masyarakat seperti Hutan

Kemasyarakatan (Hkm)/Agroforestry, Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Dimasa yang

akan datang pelibatan masyarakat secara aktif dalam pembangunan kehutanan terus

didorong dengan meningkatkan akses masyarakat pada hutan untuk meningkatkan

kesejahteraan melalui HTR, HKm. Hutan Desa dan lain sebagainya sesuai kebijakan

pemerintah. Hal ini ditunjang dengan komitmen Pemerintah Daerah bahwa dalam

rangka pengelolaan hutan, UPTD KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

melakukan pendampingan penyusunan rencana dan pelaksanaan kerja dan kegiatan

pada tingkat Unit Pengelolaan (Resort). Disamping itu KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara dapat melakukan kemitraaan dan memfasiltasi terbentuknya forum

multi pihak. Kualitas sumber daya manusia yang bermoral, professional, disiplin serta

beorientasi pada pelayanan masyarakat harus ditingkatkan.

5. Rehabilitasi Kawasan Hutan

Berdasarkan data potensi wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

kondisi penutupan lahan hutan sebesar 53,57 % dan tidak berhutan 46,43 %. Kawasan

tidak berhutan ini terdiri dari belukar, lahan pertanian, perkebunan, sawah, tambak,

rawa, tanah kosong dan pemukiman yang kondisinya ada yang tergolong lahan kritis.

Penetapan lahan kritis tersebut didasarkan pada tingkat kerusakan lahan yang

Commented [T10]: Bab 2

Commented [T11]: DATA BPDAS

Page 90: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

diakibatkan karena kehilangan penutupan vegetasi sehingga kehilangan atau berkurang

fungsinya sebagai penahan air, pengendali erosi, siklus hara, pengatur iklim mikro dan

penyerap karbon. Berdasarkan tingkat kerusakan lahan dapat diklasifikasikan sebagai

sangat kritis, kritis, agak kritis, potensial kritis. Berdasarkan data BP DAS Asahan

Barumun, kawasan hutan di KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara sebagian

besar tergolong kritis sehingga perlu dilakukan kegiatan rehabilitasi. Kegiatan

Rehabilitasi Hutan dan Lahan yang telah dilakukan oleh Dinas Kehutanan sejak tahun

............. dapat dilihat pada Tabel 4.13.

Tabel 4.13. Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan oleh Dinas Kehutanan dan

Perkebunan Kabupaten Toba Samosir

Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagai kasatuan ekoistem daratan dan sungai

mempunyai implikasi terhadap baik buruknya tata air. Pada kondisi DAS yang secara

ekologis masih baik maka tata air dalam keadaan baik dan demikian pula sebaliknya.

Kondisi DAS umumnya kritis sehingga perlu penanganan intensif. Hal ini

diindikasikan adanya bencana tanah longsor, banjir dan kekeringan. Data lahan kritis

berdasarkan daerah aliran sungai berbeda dengan tutupan lahan sehingga dalam rangka

rehabilitasi perlu ada Rencana Pengelolaan RHL (RP RHL) secara terpadu pada seluruh

wilayah kelola KPH.

6. Konservasi Sumber Daya Alam

Pengertian konservasi sumber daya alam Hayati menurut pasal 1 ayat (2) UU No 5

Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya

dirumuskan bahwa ” pengelolalaan sumber daya alam Hayati yang pemanfaatannya

dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediannya dengan tetap

memeliHara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya”. Dengan

demikian konservasi dalam undang-undang ini mencakup pengelolaan sumber alam

Hayati, yang termasuk didalamnya hutan.

Sasaran konservasi yang ingin dicapai menurut UU No. 5 Tahun 1990, yaitu:

1. Menjamin terpeliharanya proses ekologis yang menunjang sistem penyangga

kehidupan bagi kelangsungan pembangunan dan kesejahteraan manusia

(perlindungan sistem penyangga kehidupan);

2. Menjamin terpeliharanya keanekaragaman sumber genetik dan tipe-tipe

ekosistemnya sehingga mampu menunjang pembangunan, ilmu pengetahuan, dan

Page 91: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

teknologi yang memungkinkan pemenuHan kebutuHan manusia yang

menggunakan sumber daya alam Hayati bagi kesejahteraan (pengawetan sumber

plasma nutfah);

3. Mengendalikan cara-cara pemanfaatan sumber daya alam Hayati sehingga

terjamin kelestariannya. Akibat sampingan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

kurang bijaksana, belum harmonisnya penggunaan dan peruntukan tanah serta

belum berhasilnya sasaran konservasi secara optimal, baik di darat maupun di

perairan dapat mengakibatkan timbulnya gejala erosi genetik, polusi, dan

penurunan potensi sumber daya alam hayati (pemanfaatan secara lestari).

Dalam upaya perlindungan terhadap hutan, harus dipandang sebagai bagian yang

tidak terpisahkan dengan lingkungan atau ekosistem secara global. Lingkungan global

adalah lingkungan hidup sebagai suatu keseluruhan, yaitu wadah kehidupan yang di

dalamnya berlangsung hubungan saling mempengaruhi (interaksi) antara makhluk

hidup (komponen biotik) dengan lingkungan setempat (komponen abiotik).

Konservasi sumber daya alam di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara dilaksanakan melalui upaya perlindungan terhadap potensi

keanekaragaman hayati. Potensi keanekaragaman hayati ini mempunyai nilai yang

positif bagi pengelolaan kawasan terutama sebagai plasma nutfah, obyek penelitian dan

pendidikan dan pengembangan serta kegiatan untuk menunjang budidaya. Kepunahan

jenis-jenis ini akan merupakan hilangnya sumber genetik utama dalam keanekaragaman

jenis hayati Indonesia khususnya di wilayah Sumatera Utara yang banyak memiliki

keanekaragaman hayati yang endemik. Keanekaragaman hayati dalam kawasan KPHL

Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara merupakan aset untuk menggali dan mengkaji

fenomena - fenomena alam yang dapat memberikan sumbangan berharga bagi

kehidupan masyarakat. Untuk itu aset ini perlu dipertahankan dan dimanfaatkan demi

kepentingan dan kesejahteraan masyarakat pada umumnya di masa kini dan akan

datang.

Perlindungan keanekaragaman hayati ini tidak terlepas juga dari perlindungan

terhadap keutuhan kawasan baik itu jenis maupun luasannya. Dengan melakukan

perlindungan terhadap keutuhan kawasan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara berarti tetap menjamin sistem penyangga kehidupan bagi masyarakat yang ada di

sekitarnya terutama dalam mengatur sistem tata air (hidroorologi) maupun dalam

mengatur stabilitas iklim lokal dan regional yang sangat dibutuhkan bagi kelangsungan

hidup manusia. Selain itu dengan terjaminnya keutuhan kawasan ini akan mengurangi

Page 92: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

dampak dari berbagai fenomena alam seperti banjir maupun tanah longsor yang sangat

merugikan kita.

Keadaan demikian tidak dapat dipertahankan apabila faktor - faktor yang

mempengaruhi keanekaragaman hayati tidak dikelola dengan baik dan terarah. Faktor

yang mempengaruhi tersebut terdiri dari faktor internal berupa komponen-komponen

ekosistem tempat jenis-jenis flora maupun fauna tersebut hidup dan berkembangbiak.

Sedangkan faktor eksternal berupa aksesibilitas masyarakat ke dalam kawasan.

Kelangsungan sistem ekologi kawasan tersebut akan berlangsung lestari apabila

komponen-komponennya berada dalam keseimbangan sehingga potensi

keanekaragaman hayati dapat dipertahankan dan menjadi aset bagi pembangunan

daerah.

Konservasi sumber daya alam di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara kedepan menjadi sangat strategis, mengingat perspektif pembangunan

daerah dihadapkan pada dua pilihan antara perspektif ekonomi dan ekologi. Kegiatan

konservasi sering dianggap sebagai beban pembangunan, karena lebih menuntut biaya

daripada pendapatan. Kondisi seperti ini menyebabkan kegiatan konservasi menjadi

terabaikan, dan akibatnya perjuangan untuk melindungi ekosistem bumi dan plasma

nutfah menjadi semakin terancam. Sementara di kawasan tropis, yang menjadi andalan

penyeimbang sistem kehidupan di muka bumi ini, masih dihadapkan pada kurangnya

SDM yang tangguh serta terdesaknya kawasan untuk kepentingan pembangunan

ekonomi. Memahami perspektif ekonomi dan ekologi secara terintegrasi diperlukan

untuk mencari keseimbangan kepentingan antara keduanya.

Dalam perspektif ekologi, proses alamiah merupakan dasar dari penggunaan

sumber daya, bagaimana menggunakan sumber daya tersebut sedemikian rupa sehingga

struktur dasar dari sistem alamiah tak berubah. Perspektif ekologi menyatakan perlunya

menguraikan proses-proses ekologi yang ada di alam sebagai dasar pengelolaan

sumberdaya alam, serta memahami berbagai konsekuensi ekologis dari sekian banyak

beban yang diberikan manusia pada sistem alam (dalam pemanfaatan sumberdaya alam

yang dilakukan).

Dalam perspektif ekonomi, sumberdaya alam adalah bahan baku dalam sistem

produksi sehingga berlaku sistem penawaran (supply) dan permintaan (demand). Inti

dari studi ekonomi adalah memahami karakteristik ekonomi sumberdaya alam, nilai

ekonomi sumberdaya alam, serta bagaimana sistem ekonomi mempengaruhi

pengelolaan (pemanfaatan) sumberdaya alam. Jadi memahami sistem ekonomi adalah

Page 93: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

Hal mendasar dalam konservasi sumberdaya alam. Sumberdaya alam adalah komoditas,

kita memberinya nilai atas apa yang disediakannya untuk kebutuhan kita (makanan,

pakaian, tempat tinggal), cara kita menilai sumberdaya alam berpengaruh pada cara kita

mengelolanya. Perspektif ekonomi dalam konservasi sumberdaya hutan memerlukan

penilaian secara ekonomi sumberdaya hutan. Menghitung ‘Harga’ dari sumberdaya

hutan khususnya yang memiliki sifat intangible bukanlah Hal yang mudah. Tidak

semua sumberdaya alam dapat ‘dihargai’ dengan nilai uang seperti udara bersih, air

bersih, habitat flora fauna.

Beberapa kegiatan yang mendukung upaya konservasi sumber daya alam yang

dapat dilakukan di KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara diantaranya yaitu

peningkatan data base kawasan melalui kegiatan inventarisasi potensi flora dan fauna;

pembinaan habitat satwa; penilaian ekonomi kawasan; pemeliharaan pal batas kawasan

dan lain-lain kegiatan yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan serta

disesuaikan dengan kemampuan anggarannya.

Paradigma baru pembangunan kehutanan lebih menitikberatkan terhadap

bagaimana memanfaatkan potensi sumber daya alam tanpa mengenyampingkan upaya

kelestariannya. Hal ini sesuai dengan visi Kementerian Kehutanan 2010 – 2014 “Hutan

Lestari untuk Masyarakat yang Berkeadilan” yang lebih menekankan pada aspek

kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan sehingga kawasan hutan beserta

keanekaragaman hayati yang terkandung di dalamnya dapat dijadikan aset

pembangunan daerah demi kesejahteraan masyarakat pada umumnya kini dan masa

yang akan datang.

Seiring dengan aktifitas dikawasan hutan yang semakin semarak baik kegiatan

pemanfaatan hutan maupun penggunaan kawasan hutan serta pengrusakan hutan maka

sumber daya alam pada areal kawasan hutan Harus tetap dijaga keberadaannya baik

jenis maupun luasannya.

7. Perlindungan dan Pengamanan Hutan

Penyelenggaraan perlindungan dan pengamanan hutan bertujuan untuk menjaga

hutan, kawasan hutan dan lingkungannya, agar fungsi lindung, fungsi konservasi, dan

fungsi produksi, tercapai secara optimal dan lestari. Kegiatan perlindungan dan

pengamanan hutan merupakan usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan hutan,

kawasan hutan, dan hasil hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak,

kebakaran, daya-daya alam, hama serta penyakit; kemudian mempertahankan dan

Page 94: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

menjaga hak-hak negara, masyarakat, dan perorangan atas hutan, kawasan hutan, hasil

hutan, investasi serta perangkat yang berhubungan dengan pengelolaan hutan.

Berdasarkan data dari ........ Tahun, 2012 bahwa di wilayah KPHL Lintas Unit XXII

sering terjadi kebakaran hutan (Tabel 4.14 dan Tabel 4.15).

Intensitas gangguan terhadap kawasan hutan akhir-akhir ini semakin meningkat.

Hal ini disebabkan semakin meningkatnya kebutuhan akan lahan serta berbagai hasil

hutan seperti kayu, rotan dll. Oleh karena itu upaya-upaya pengamanan hutan menjadi

sangat penting dalam menjaga keutuhan fungsi kawasan. Upaya-upaya pengamanan

kawasan hutan dapat dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat preemtif,

preventif dan represif. Upaya preemtif adalah kegiatan dalam upaya penciptaan kondisi

yang kondusif dengan tujuan menumbuhkan peran aktif masyarakat dalam pengamanan

kawasan hutan. Kegiatan pengamanan hutan hanya dengan mengandalkan patroli dan

penegakkan hukum tak akan mampu menjamin keutuhan kawasan jika tidak didukung

dengan partisipasi aktif dari masyarakat. Kegiatan yang dapat dilakukan diantaranya

sosialisasi, temu wicara serta pemberdayaan masyarakat. Upaya preventif adalah segala

kegiatan yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan kawasan

dan hasil hutan. Bentuk kegiatan preventif, diantaranya pemeliharaan dan pengamanan

batas kawasan hutan dan penjagaan kawasan hutan yang dilakukan di pos-pos jaga.

Upaya represif adalah kegiatan penindakan dalam rangka penegakan hukum dimana

situasi dan kondisi gangguan keamanan kawasan hutan telah terjadi dan cenderung terus

berlangsung atau meningkat sehingga perlu segera dilakukan penindakan terhadap

pelakunya. Contohnya adalah operasi gabungan maupun operasi yustisi.

Beberapa kegiatan yang diperlukan dalam upaya perlindungan dan pengamanan

kawasan hutan ini yaitu selain dari faktor SDM berupa ketersediaan tenaga Polisi hutan

yang sebanding dengan luas kawasan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

yang dikelola, juga sarana dan prasarana pendukung perlu disediakan seperti pos-pos

jaga dan kendaraan operasional/patroli. Dalam keadaan tenaga dan dana pengamanan

kawasan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara sangat terbatas maka perlu

dikembangkan pada pola kerjasama/kemitraan dengan masyarakat sekitar yang saling

menguntungkan kedua belah pihak.

Page 95: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

Tabel 4.14. Kejadian Kebakaran Hutan di KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara

NO KEJADIAN LOKASI LUAS TANGGAL

KEJADIAN

UNDANG-

UNDANG KETERANGAN

1. Undang-

Undang

Nomor 41

tahun

1999

tentang

Kehutanan

Pasal 50

Sumber api oleh

masyarakat yang

membersihkan

lahan

pertaniannya

dengan cara

membakar,

akibatnya api

pembakaran

merembes ke

kawasan hutan

Register 85, dan

pelakunya telah

diproses di

Polsek

Lumbanjulu.

Sumber : Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Toba Samosir dan Labuhan Batu Utara Tahun,

....

Pola perlindungan dan pengamanan kawasan hutan kedepan akan lebih

menitikberatkan pada pelibatan masyarakat sekitar yang memperoleh dampak yang

paling besar terhadap baik buruknya keutuhan kawasan hutan. Pelibatan ini akan

memberikan pemahaman serta kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian kawasan

hutan. Setiap ada upaya perusakan terhadap keutuhan kawasan hutan, maka masyarakat

yang sudah memiliki kesadaran akan pentingnya menjaga keutuhan kawasan karena

manfaat yang dihasilkan dari keberadaan kawasan hutan ini, maka akan dengan serta

merta akan berusaHa mencegah setiap ada gangguan terhadap kawasan hutan ini.

Namun demikian upaya pemberdayaan masyarakat berupa peningkatan

kesejahteraan perlu lebih ditingkatkan oleh pihak pengelola kawasan hutan, terutama

masyarakat yang memiliki ketergantungan terhadap kawasan hutan. Sehingga

keterpaduan antara masyarakat dengan pengelola KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara dapat diwujudkan melalui kemitraan yang saling menguntungkan.

Dengan demikian visi dapat terwujud.

Sehubungan dengan tingkat pengrusakan hutan yang tinggi maka dalam rangka

pengamanannya harus meningkatkan frekwensi patroli rutin sekaligus mengamati batas

batas kawasan hutan. Mengenai jumlah tenaga jagawana perlu menambah jumlah SDM

Page 96: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

karena tidak sebanding dengan luasan hutan yang ada, Disamping itu dari aspek

pengadaan sarana dan prasarana perlu ditingkatkan seperti POS pengamanan,

Kendaraan patroli, hal ini penting karena jumlahnya sangat minim tetapi intensitas

pengrusakan hutan cukup tinggi, Kegiatan ini diarahkan pada daerah daerah yang rawan

pencurian, perambahan dan pengrusakan hutan lainnya.

8. Optimalisasi Pemanfaatan wilayah tertentu dan Penerapan PPK BLUD

Untuk mendukung pengelolaan core business secara optimal berupa usaha

pemanfaatan, pengolahan dan pemasaran HHBK, HHK, jasa wisata, jasa air, jasa

perdagangan karbon dan jasa lingkungan lainnya, maka perlu upaya mendorong agar

kelembagaan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara memiliki badan hukum

yang memungkinkan untuk menjalankan usaha tersebut sebagaimana mestinya. Bentuk

badan hukum yang dapat menjadi alternatif pilihan untuk KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara adalah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) atau PPK BLUD.

Dengan keluarnya peraturan Menteri Kehutanan Nomor P 47/2013 tentang

wilayah tertentu memberikan peluang sekaligus dasar hukum KPH untuk melakukan

pemanfaatan potensi hutan. Pengelolaan wilayah tertentu ini menjadi bagian yang

sangat penting bagi kegiatan operasional KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara karena wilayah tertentu adalah bentuk pelimpahan kewenangan Menteri

Kehutanan kepada KPH untuk melakukan berbagai kegiatan pemanfaatan hasil hutan

kayu, bukan kayu, jasa lingkungan. KPH dapat melakukan penjualan tegakan dan bisnis

kehutanan lainnya setelah menerapkan PPK BLUD. Kegiatan yang akan dilaksanakan

diwilayah tertentu antara lain : Kelas perusahaan pinus, aren, kopi, wisata alam/rotan

????? ...............................................................................

Dasar hukum untuk melaksanakan bisnis atau untuk dapat melakukan pengelolaan

keuangan yakni menerapkan PPK BLUD. Lembaga yang dapat menerapakan PPK

BLUD setelah memenuhi tiga persyaratan yakni persyaratan substantif, teknis dan

administratif. Bila ketiga persyaratan tersebut dipenuhi KPH, maka dengan

mempertimbangkan rekomendasi tim penilai, Gubernur menetapkan PPK BLUD

kepada KPH.

Proyeksi Kondisi Wilayah

Berdasarkan analisa data di atas dapat diproyeksikan kondisi wilayah KPHL

Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara kedepan yakni proyeksi peluang (kelas

Commented [T12]: KKPH tolong diisi

Page 97: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

perusahaan strategis, kemitraan, konservasi), proyeksi peluang pendanaan, proyeksi

ancaman strategis, resiko eksternal, proyeksi kapasitas internal, dan proyeksi potensi

resiko karena kelemahan manajemen.

Proyeksi peluang kelas perusahaan strategis, kemitraan dan konservasi

Untuk melaksanakan kegiatan pengelolaan hutan sesuai potensi, kondisi biofisik

dan faktor sosial ekonomi maka dibuat kelas-kelas perusahaan strategis.

Beberapa kelas perusahaan strategis yang direncanakan oleh KPH adalah:

a. Pada kelompok Hasil Hutan Kayu akan dibuat kelas perusahaan Pinus seluas

................... Ha, Pembuatan kelas perusahaan ini merupakan hal yang sangat

mungkin dilakukan mengingat kondisi wilayah kelola KPH adalah

pengembangan tanaman Pinus, Reboisasi dengan pertumbuhan yang bagus

sesuai dengan kondisi biofisik dan dilihat dari aspek pasar merupakan produk

unggulan yang digemari masyarakat (marketable). Diproyeksikan dari sisa

reboisasi dapat dimanfaatkan oleh KPH dengan .......... Ha dengan asumsi .......

m3/Ha maka KPH dapat menghasilkan sebesar .......... milyar/tahun (asumsi

Harga Rp............/m3), Diproyeksikan tahun ke ........... (delapan) KPH sudah

dapat memproduksi kayu seluas ………….Ha dengan potensi sebesar ..............

m3/Ha.

b. Pengembangan kelompok Hasil Hutan Bukan Kayu akan dibuat kelas

perusahaan …………. mengingat produk rotan mudah tumbuh dan banyak

terdapat di KPH Unit XXII serta memiliki pangsa pasar tersendiri. Rendahnya

supply rotan karena masyarakat belum banyak mengetahui manfaat rotan yang

begitu besar jika dilihat dari aspek peningkatan pendapatan masyarakat.

Diawal-awal kegiatan, KPH dapat memulai dengan pemanfaatan rotan yang

tumbuh secara alami, bila diproyeksikan ............ dipanen sebesar .......

batang/minggu dan harga jual rotan sebesar Rp.........../batang maka penghasillan

KPH sebesar Rp................./ minggu. Sedang potensi pendapatan dari hasil

budidaya Rotan pada tahun ke-4 diproyeksikan sebesar Rp. .............. Milyar.

c. Kelas perusahaan lain pada kelompok HHBK dan jasa lingkungan, yaitu wisata

alam/rohani dan usaha budidaya tanaman sela dan silvopasture dengan

memanfaatkan ruang pada hutan produksi. Kelas perusahaan dikembangkan

dengan tujuan menyediakan. Mekansime pengembagan Unit usaha ini dengan

pola kemitraan dengan pihak swasta. Sementara kelas perusahaan jasa

Page 98: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

lingkungan lain yang potensi dikembangkan adalah wisata rohani, perdagangan

karbon dan ...........

Proyeksi Peluang Pendanaan

Berdasarkan pasal 17 Permendagri Nomor 61 tahun 2010 sumber pendanaan

untuk mendukung kegiatan KPH dapat berasal dari APBN, APBD dan atau sumber

dana lainnya yang sah dan tidak mengikat. Dukungan APBN yang telah dilaksanakan

diantaranya; (1) Fasilitasi SARPRAS dasar untuk KPH Model melalui Ditjen Planologi

seperti bangunan kantor KPH, perlengkapan kantor, kendaraan operasional mobil

motor, alat alat survey, Tata hutan. Penyusunan RP Dukungan suplay SDM teknis

menengah lulusan SMK kehutanan dalam bentuk tenaga kontrak, peningkatan mutu

SDM dengan berbagai jenis pelatihan (diklat CKPH, diklat perencanaan, diklat GIS

dll; (2) Dukungan dana dekon dengan berbagai kegiatan konvergensi; (3) Dana Alokasi

Khusus/DAK yang baru berjalan satu tahun untuk melengkapi sarpras pamhut, RHL

dll.

Dalam kenyataannya dukungan APBN pada tahap awal adalah pemenuhan

sarpras dasar KPH model seperti pengadaan kantor KPH, mobil, motor, peralatan

survey dll. Selanjutnya dukungan anggaran APBN dilaksanakan dalam bentuk

konvergensi kegiatan eselon 1 yang dilaksanakan dibawa koordinasi PUSDAL regional

I. Realisasi konvergensi diharapkan berjalan maksimal dan sinkron dengan program

KPH.

Proyeksi peluang pendanaan dapat bersumber dari kegiatan investasi yang

dilakukan oleh investor atau mitra dengan berbagai skema yang disepakati bersama,

termasuk juga program kemitraan dengan berbagai komponen masyarakat untuk secara

bersama sama melaksanakan suatu jenis usaha tertentu dibidang kehutanan atau bidang

lain yang mendukung visi misi KPH.

Proyeksi ancaman strategis, resiko eksternal

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara berpotensi mengalami ancaman

kedepan yang mungkin terjadi seperti gangguan keamanan hutan, berbagai masalah

sosial seperti rekruitmen ketanagakerjaan, dan lain-lain. Ancaman gangguan keamanan

hutan diantaranya illegal loging dan perambahan kawasan hutan. Berbagai faktor

Commented [T13]: kkph

Page 99: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPH Model Unit XIV Kabupaten Toba Samosir 2015-2024

penyebab illegal loging diantaranya adalah tingkat kebutuhan kayu yang semakin

meningkat dan kemiskinan masyarakat. Sedangkan perambahan kawasan disebabkan

karena tipologi masyarakat yang lapar lahan. Untuk mengatasi berbagai kendala

tersebut perlu dilakukan koordinasi, konsultasi dan sosialisasi/deseminasi secara terus

menerus kepada seluruh stakeholder termasuk tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh

pendidikan, tokoh pemuda dan lain-lain.

Proyeksi kapasitas internal

Proyeksi kapasitas internal tidak lepas dari kondisi dan keberadaan sumber daya

yang dimiliki KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara diantaranya sumber daya

manusia. Hal ini terkait dengan masih minimnya kemampuan KPH untuk membayar

gaji karyawan murni KPH/non PNS kecuali kalau kondisi KPH sudah menghasilkan

yang diperkirakan tahun ketiga dari usaha rotan. Kemampuan/mutu SDM KPH dapat

dipersiapkan dengan kegiatan kursus, diklat, magang, studi banding, seminar dan lain

sebagainya.

Disamping tuntutan kualitas sebagaimana disebutkan terdahulu, ternyata ada

faktor yang lebih penting lagi yaitu faktor integritas. Hal ini penting karena dalam

menyelenggarakan pengelolaan hutan untuk mencapai visi misi tidak hanya dituntut

kualitas akan tetapi integritas menjadi faktor yang sangat penting untuk mencegah

tindakan korupsi.

Proyeksi Potensi resiko kelemahan manajemen

Sebagaimana lazimnya berjalannya suatu organisasi sangat bergantung pada

keberadaan 6 unsur manajemen manusia, dana, metoda, mesin, dan dalam hal

penyelenggaraannya harus mempertimbangkan faktor POAC (Perencanaan, Organisasi,

Pelaksanaan dan Pengawasan). Kondisi KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara saat ini belum mendukung pelaksanaan manajemen secara oprtimal mengingat

berbagai sumber daya masih minim, namun demikian seiring dengan dinamika yang

berkembang manajemen KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara secara

bertahap akan diperbaiki sehingga penyelenggaraan pengelolaan hutan lestari secara

mandiri berlangsung optimal.

Page 100: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

1

BAB V RENCANA KEGIATAN

A. Inventarisasi berkala wilayah kelola serta

penataan hutannya

B. Pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu.

C. Pemberdayaan masyarakat.

D. Pembinaan dan pemantauan (Controlling)

pada areal KPH yang telah ada ijin

pemanfaatan maupun penggunaan

kawasan hutan.

E. Penyelenggaraan rehabilitasi pada areal di

luar ijin.

F. Pembinaan dan pemantauan (Controlling)

pelaksanaan rehabilitaasi dan reklamasi

pada areal yang sudah ada ijin pemanfaatn

dan penggunaan kawasan hutannya.

G. Penyelenggaraan perlindungan hutan dan

konservasi alam

H. Penyelenggaraan koordinasi dan

sinkronisasi antar pemegang ijin

I. Koordinasi dan sinergi dengan Instansi

dan stakeholder terkait

J. Penyediaan dan peningkatan kapasitas

SDM

K. Penyedian pendanaan.

L. Pengembangan database

M. Rasionalisasi wilayah kelola.

N. Review Rencana Pengelolaan (minimal 5

tahun sekali)

O. Pengembangan investasi

Page 101: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

A. Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola dan Penataan Hutan

Inventarisasi hutan merupakan rangkaian kegiatan pengumpulan data untuk

mengetahui keadaan dan potensi sumber daya hutan serta lingkungannya secara

lengkap pada seluruh wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara.

Hasil inventarisasi digunakan sebagai dasar dalam penataan petak/blok dan

penyusunan rencana pengelolaan hutan, sehingga perencanaan yang disusun dapat

mengakomodir berbagai kepentingan para pihak.

Perencanaan Program dan Kegiatan KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kehutanan 2010 -

2014, Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.49/Menhut-II/2011 tentang Rencana

Kehutanan Tingkat Nasional (RKTN) Tahun 2011-2030, Rencana Kehutanan

Tingkat Provinsi (RKTP) Sumatera Utara 2015 - 2034, Rencana Strategis Dinas

Kehutanan Provinsi Sumatera Utara (Surat Keputusan Kepala Dinas Kehutanan

Provinsi Sumatera Utara Nomor : 050/6101 Tentang Rencana Strategis Dinas

Kehutanan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 – 2018), Berdasarkan Hal

tersebut ditetapkan Visi Misi KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

untuk tahun 2015 - 2024 untuk selanjutnya dijabarkan dalam bentuk kegiatan -

kegiatan guna mencapai tujuan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

yang ditetapkan hingga tahun 2024. Kegiatan KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara selama 10 tahun mulai tahun 2015 - 2024 adalah sebagai berikut :

1. Inventarisasi Berkala Wilayah Kelola serta Penataan Hutannya

Inventarisasi yang dimaksudkan adalah kegiatan yang dilaksanakan untuk

mengetahui dan memperoleh data serta informasi tentang sumberdaya, potensi

sumber daya hutan serta lingkungannya secara lengkap dengan tujuan untuk

mendapatkan data dan informasi yang dipergunakan sebagai bahan perencanaan

V. RENCANA KEGIATAN

Page 102: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

dan perumusan kebijaksanaan strategi jangka panjang, jangka menengah dan

operasional jangka pendek sesuai dengan tingkatan dan kedalaman inventarisasi

yang dilaksanakan. Tata hutan adalah kegiatan rancang bangun unit pengelolaan

hutan, mencakup kegiatan pengelompokan sumber daya hutan sesuai dengan tipe

ekosistem dan potensi yang terkandung di dalamnya dengan tujuan untuk

memperoleh manfaat yang sebesar - besarnya bagi masyarakat secara lestari.

2. Inventarisasi berkala 5 Tahunan

Inventarisasi berkala wilayah kelola KPH merupakan kegiatan berkala perlu

dilakukan untuk mengetahui dengan tepat perubahan yang terjadi diwilayah KPH

selama kurun waktu tertentu. Kegiatan berkala ini juga dapat mengakomodir

perubahan yang terjadi pada kondisi biogeofisik dan dinamika sosial ekonomi dan

budaya pada setiap blok pengelolaan hutan di wilayah KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara.

Kegiatan ini dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Kegiatan ini bertujuan

untuk memperoleh data terkini dan akurat pada masing - masing unit pengelolaan,

blok dan petak. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kegiatan

dilaksanakan sesuai arah kebijakan pengelolaan yang telah ditetapkan dan

perkembangan yang dicapai. Inventarisasi hutan secara berkala pelaksanannya

mengacu pada pedoman inventarisasi hutan. Hasil inventarisasi ini memberikan

gambaran tentang risalah kondisi unit pengelolaan hutan secara berkala sebagai

berikut :

Kondisi awal

Kondisi 5 tahun berikutnya dan dilengkapai dengan (uraian peningkatan dan

penurunan serta permasalahan).

Kondisi 10 tahun berikutnya dan dilengkapai dengan (uraian peningkatan dan

penurunan serta permasalahan).

Target kegiatan inventarisasi berkala ini menyebar pada ....... kecamatan di

Kabupaten Toba Samosir dan Kabupaten Labuhan Batu Utara, yaitu: .............

yang mencakup 8 blok pengelolaan, yaitu : Pada kawasan Hutan produksi yang

terdiri dari : Blok Pemanfaatan HHK – HA, Blok Pemanfaatan HHK – HT, Blok

Commented [T1]: Bpkh ?

Page 103: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Pemanfaatan Jasling dan HHBK, Blok Pemberdayaan masyarakat dan Blok

Perlindungan dan Blok Khusus. Pada kawasan Hutan Lindung terdiri dari Blok

Inti, Blok Pemanfaatan. Selengkapnya uraian kegiatan inventarisasi pada wilayah

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara disajikan pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Uraian Kegiatan Inventarisasi Berkala Pada Wilayah KPHP

Toba Samosir

No.

Kawasan -

Arahan blok Luas (Ha)

Luas

(%)

Aktiitas Inventarisasi Berkala

1 HP Blok HHK-

HA 10656.76

10.71

a) Inventarisasi Jenis dan potensi tegakan

kayu (m³/Ha) pada berbagai potensi

tutupan hutan

b) Inventarisasi areal yang perlu

rehabilitasi

2 HP Blok HHK-

HT 2.23 0.0022

a) Inventarisasi Jenis dan potensi tegakan

kayu (m³/Ha) pada berbagai potensi

tutupan hutan

b) Inventarisasi areal yang perlu

rehabilitasi

3 HP Blok

Pemberdayaan 33210.23 33.37

a) Inventarisasi lokasi-lokasi yang

berpotensi tutupan hutan (tinggi, sedang

dan rendah)

b) Inventarisasi Jenis dan potensi tegakan

kayu (m³/Ha) pada berbagai tutupan

hutan.

c) Inventarisasi potensi HHBK

d) Inventarisasi areal yang perlu

rehabilitasi.

e) Inventarisasi Carbon Trade (Petak Ukur

Permanen)

4

HP Blok

Pemanfaatan

Jasling dan

HHBK

942.50 0.95

a) Inventarisasi lokasi-lokasi yang

berpotensi tutupan hutan (tinggi, sedang

dan rendah)

b) Inventarisasi Jenis dan potensi tegakan

kayu (m³/Ha) pada berbagai tutupan

hutan.

c) Inventarisasi potensi HHBK

d) Inventarisasi areal yang perlu

rehabilitasi.

e) Inventarisasi Carbon Trade (Petak Ukur

Permanen)

5 HP Blok

Perlindungan 2382.73

2.39

a) Inventarisasi lokasi-lokasi yang

berpotensi tutupan hutan (tinggi, sedang

dan rendah)

b) Inventarisasi Jenis dan potensi tegakan

kayu (m³/Ha) pada berbagai tutupan

hutan.

c) Inventarisasi potensi HHBK

d) Inventarisasi areal yang perlu

rehabilitasi.

e) Inventarisasi Carbon Trade (Petak Ukur

Commented [T2]: KKPH silahkan diatambahkan atau dikurangi kalo masih ada yang perlu dimasukkan

Page 104: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Permanen)

6 HP Blok

Khusus

1.72

0.0017

a) Inventarisasi lokasi-lokasi yang

berpotensi tutupan hutan (tinggi, sedang

dan rendah)

b) Inventarisasi Jenis dan potensi tegakan

kayu (m³/Ha) pada berbagai tutupan

hutan.

c) Inventarisasi potensi HHBK

d) Inventarisasi areal yang perlu

rehabilitasi.

7 HL Blok Inti 9273.94 9.32

(a) Inventarisasi flora dan fauna yang

endemik dan dilindungi

(b) Inventarisasi areal tutupan hutan dan

non hutan yang perlu reHabilitasi

(c) Inventarisasi lokasi-lokasi yang

berpotensi tutupan hutan (tinggi,

sedang dan rendah)

(d) Pembuatan PUP Carbon

8 HL Blok

Pemanfaatan 43038.29 43.25

a) Inventarisasi Potensi Jasa Lingkungan,

Wisata Alam dan HHBK

b) Inventarisasi area yang perlu di

rehabilitasi

c) Inventarisasi Carbon (PUP Carbon)

Luas Total 99508.40 100.00

Sumber Analisis GIS BPKH, 2014

2. Rekonstruksi Batas Luar Wilayah KPH

Kegiatan pembuatan batas luar wilayah KPH merupakan kegiatan fisik di

lapangan lanjutan dari sketch mapping yang telah dilakukan dengan pendekatan

GIS dan survey awal terhadap batas-batas kawasan budidaya penduduk/non

kawasan hutan yang ada di lapangan. Batas Luar KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara memisahkan Wilayah KPH dengan areal luarnya yang dapat

berupa :

Kawasan hutan yang termasuk KPH lain,

Wilayah non kawasan hutan,

Kawasan hutan dengan fungsi lain seperti kawan lindung, atau kawasan

konservasi dan enclave untuk wilayah peruntukan lain, seperti jalan,

rumah karyawan, dan lain-lain.

Adapun Jumlah Target rencana pelaksanaan penataan batas blok pada

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara disajikan pada Tabel 5.2.

Page 105: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 5.2. Jumlah Target Trayek dan Rencana Pelaksanaan Tata Batas

Blok pada KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

No. Arahan blok Luas (Ha)

Luas (%) Panjang

Trayek (km)

1 HP Blok HHK-HA 10656.76 10.71

2 HP Blok HHK-HT 2.23 0.0022

3 HP Blok Pemberdayaan 33210.23 33.37

4 HP Blok Pemanfaatan Jasling

dan HHBK 942.50

0.95

5 HP Blok Perlindungan 2382.73 2.39

6 HP Blok Khusus 1.72 0.0017

7 HL Blok Inti 9273.94 9.32

8 HL Blok Pemanfaatan 43038.29 43.25

Luas Total 99508.40 100.00

Sumber : Hasil Analisis SIG, 2014

3. Penataan Batas Blok pada Wilayah KPH

Tata batas blok dilaksanakan sebagai penataan lanjutan setelah tata batas

terluar kawasan pengelolaan. Pembagian blok dilakukan berdasarkan kesamaan

karakter fisiografi, kesamaan fungsi pengelolaan dan kemudahaan aksesibilitas,

sehingga blok dapat dikelola secara efektif dan efesien.

Hasil yang dharapkan dari adanya kegiatan rekontruksi batas luar, penataan

blok adalah :

1. Adanya batas luar yang jelas dan mempunyai kepastian hukum yuridis formal

di lapangan wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara yang

meliputi tata batas unit pengelolaan dan blok serta petak yang keberadaannya

memperoleh legalitas dan pengakuan oleh seluruh pemangku kepentingan dan

pemanfaatan kawasan hutan, sehingga menjamin kepastian areal pengelolaan

kawasan hutan untuk produksi kayu, non kayu dan jasa lingkungan sebagai

unit manajemen terkecil.

2. Kepastian luasan kawasan budidaya non kehutanan sebagai buffer lingkungan

dan pembinaan sosial.

3. Meningkatnya pengendalian dan kelestarian kawasan hutan sesuai dengan

fungsinya.

Commented [T3]: Kkph komunikasikan dengan bpkh apakah arahan ini sudah sesuai?

Commented [T4]: Bpkh tolong dihitung

Page 106: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang

KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

B. Pemanfaatan Hutan Pada Wilayah Tertentu

Wilayah tertentu adalah wilayah hutan yang situasi dan kondisinya belum

menarik bagi pihak ketiga atau belum diminati oleh pihak ketiga untuk

mengembangkan usaha pemanfaatanya. Wilayah kelola KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara yang belum diminati oleh investor akan dikelola sendiri

sesuai dengan fungsi hutan dan potensinya. Pemanfaatan pada Wilayah tertentu

akan dilaksanakan setelah KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

menerapkan Pola Pengelolaan Badan Layanan Umum (PPK-BLU) dan mendapat

penunjukan dari Menteri Kehutanan.

Wilayah tertentu pada KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara yang

direncanakan akan menjadi wilayah yang akan dikelola oleh KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera Utara ke depannya baik dengan pola swakelola maupun

dengan kemitraan atau dengan investor, masyarakat ataupun pihak lain yang

berminat terletak pada masing-masing arahan blok di sajikan pada Tabel 5.2.

Selengkapnya sebaran spasial, kelas perusahaan dan rencana program kegiatan

pada wilayah tertentu KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara di sajikan

pada Tabel 5.3. dan Tabel 5.4.

Page 107: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 5.3. Pembagian Blok dan Penentuan Wilayah Tertentu

Fungsi

Hutan

Blok Izin/Pemanfaatan/

penggunaan

Luas (Ha) Tahun

Pelaksanaan

HL 1. Inti

- Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan, Perlindungan ekosistem

dan penyerapan karbon 9,273.94 Tahun 3

Skala Prioritas II

2. Pemanfaatan 43,038.29

a. Izin --

b. Wilayah Tertentu - Usaha Pemungutan HHBK, perlindungan ekosistem,

pemanfaatan jasa lingkungan dan penyerapan karbon

Tahun 2-10

Skala Prioritas II

HP 1. Pemanfaatan HHK-HT 2.23

a. Izin --- -

b. Wilayah Tertentu - Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Tahun 3 – 10

Prioritas I

2. Pemberdayaan masyarakat 33210.23 Tahun 1

a. Izin - HTR

- HKm

Tahun 1

Tahun 1

b. Wilayah Pencadangan

Ijin - Izin Pencadangan HTR

- Izin Pencadangan HKm

- Pemanfaatan Hutan Tanaman Melalui HKM/HD,HTR

Tahun 1-2

Tahun 1-2

Tahun 2-3

3. Pemanfaatan HHK-HA

- Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu 10656.76 Tahun 3 – 10

Prioritas I

4. Pemanfaatan Jasling dan

HHBK

- Usaha Pemanfaatan Jasa Lingkungan, Perlindungan ekosistem

dan penyerapan karbon

942.50 Tahun 3

Skala Prioritas II

5. Perlindungan

- Usaha Perlindungan dan Pengawetan Tata Air dan Orologi 2382.73 Tahun 1

Skala Prioritas I

6. Khusus

??? 1.72 Tahun 1

Skala Prioritas II

Commented [T5]: Kkph diskusikan dgn bpkh

Commented [T6]: KKPH diskusikan dengan BPKH

Page 108: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 5.4. Sebaran Lokasi Wilayah Tertentu dan Rencana Program Kegiatan Pada Wilayah Tertentu di KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara

No Arahan Blok Kelas Perusahaan Program Rencana Kegiatan

Tahun

Pelaksanaan Lokasi Jumlah (Ha)

1. HL-Blok Inti Kelas Hutan Non

Produksi untuk

Perlindungan dan

Pengawetan Tata

Air serta Orologi

Perlindungan dan

Pengawetan Tata

Air dan Orologi

- Pemanfaatan jasa

lingkungan dan penyerapan

karbon

Tahun 1

2. HL-Blok

Pemanfaatan

Kelas Hutan Non

Produksi untuk

Perlindungan dan

Pengawetan Tata

Air serta Orologi

Perlindungan dan

Pengawetan Tata

Air dan Orologi

Perlindungan dan pengamanan

sumber mata air yang terdapat

di dalam wilayah hutan pada

setiap desa.

Tahun 1

3.

HP-Blok

Pemanfaatan

HHK-HT

Kelas Perusahaan

Produksi Hutan

Tanaman

Pengusahaan

Hutan Tanaman,

Model Kemitraan

dengan Investor

Membuka peluang kerjasama

kemitraan dengan Investor

dalam Pembangunan Hutan

Tanaman Pinus

Tahun 1-10

Prioritas 1 .... ……

Pencadangan

Pengusahaan

Hutan Tanaman,

Model Kemitraan

dengan Investor

Membuka peluang kerjasama

kemitraan dengan Investor

dalam Pembangunan Hutan

Tanaman HHBK rotan, lebah

madu, aren dll

Tahun 1-5

Prioritas 1

....

4

HP-Blok

Pemanfaatan

HHK-HA

Kelas Perusahaan

Produksi Hutan

Alam

Pengusahaan

Hutan Alam,

Model Kemitraan

dengan Investor

Membuka peluang kerjasama

kemitraan dengan Investor

dalam Pembangunan Hutan

Alam

Tahun 1-10

Prioritas 1

Commented [T7]: KKPH ditambahakan sesuai kondisi

Page 109: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

No Arahan Blok Kelas Perusahaan Program Rencana Kegiatan

Tahun

Pelaksanaan Lokasi Jumlah (Ha)

5. HP-Blok

Pemberdayaan

Kelas Perusahaan

Hutan Taaman

Pengusahaan

Hutan

Kemasyarakatan

- Fasilitasi Pengelolaan HTR

Tahun 1

Fasilitasi Izin HTR pada areal

Pencadangan HTR

Tahun 1

Fasilitasi Pengelolaan HKM Tahun 1

Rencana Fasilitasi Izin HKM Tahun 1

Rencana Fasilitasi Izin HKM Tahun 1

Pemanfaatan Hutan Tanaman

melalui HKM/HD,HTR

Tahun 3-10

6

HP Blok

Pemanfaatan

Jasling dan HHBK

-Usaha

Pemanfaatan Jasa

Lingkungan,

Perlindungan

ekosistem dan

penyerapan karbon

Tahun 3-10

7

HP-Blok

Perlindungan

- Usaha

Perlindungan dan

Pengawetan Tata

Air dan Orologi

Tahun 1-10

8. HP-Blok Khusus Kelas Hutan Non

Produksi untuk

Perlindungan dan

Pengawetan Tata

Air serta Orologi

Perlindungan dan

Pengawetan Tata

Air dan Orologi

Pemanfaatan Jasa Lingkungan

dan penyerapan karbon

Tahun 1

Tahun 2

Sumber : Hasil Analisis SIG, 2014

Page 110: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Prioritas kegiatan pada pemanfaatan hutan pada wilayah tertentu di dalam wilayah

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara direncanakan pada pengembangan 6

core bisnis di wilayah-wilayah blok yang telah ditentukan. Pengembangan usaha

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pengelolaan dan Pengembangan Hutan Tanaman Pinus

2. Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Getah Pinus

3. Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Rotan

4. Pengelolaan Jasa lingkungan Ekowisata Alam

5. Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Aren

6. Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Lebah madu

Tabel 5.5. Prioritas Kegiatan Pemanfaatan Hutan pada Wilayah Tertentu di Wilayah

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

No Jenis Usaha Blok

Lokasi/

Kab/ko

ta

Luas

(Ha)

Tahun

Pelaksanan Arahan Pencapaian

1 Pengelolaan

dan

Pengembangan

Usa ha Hutan

Tanaman Pinus

Tahun 1-10

Prioritas 1

Terbentuknya Usaha

dan Kelembagaan

Pengelola Hutan

Tanaman Pinus,

Terbangunnya usaha

hutan tanaman pinus

untuk mendukung

bahan baku indutsri

produk pengolahan

pinus

2 Pengelolaan

dan

Pengembangan

Usaha Rotan

Tahun 1-10

Prioritas 1

Terbentuknya Usaha

Pengelolaan rotan,

Terbangunnya usaha

tanaman rotan untuk

mendukung bahan

baku industri produk

pengolahan rotan

3 Aren Tahun 1-10

Prioritas 1

Terbentuknya Usaha

Pengelolaan aren,

Terbangunnya usaha

industri produk

pengolahan aren

4 lebah madu Tahun 1-10

Prioritas 1

Terbentuknya Usaha

Pengelolaan lebah

madu,

Terbangunnya usaha

industri produk lebah

madu

Sumber: Hasil analisis potensi di lapangan, 2014.

Commented [T8]: Kkph, silahakan ditambahkan jika masih ada

Page 111: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Selanjutnya untuk melaksanakan program-program kerja yang telah diuraikan di

atas maka terdapat beberapa kegiatan strategis yang perlu dilakukan dalam

pemanfaatan wilayah tertentu pada KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

Periode 2015 – 2024 (Table 5.6).

Tabel 5.6. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Strategis Pemanfaatan Pada Wilayah

Tertentu KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara dan Target

Capaiannya

No Uraian Kegiatan Target pencapaian

1. Inventarisasi hutan pada

wilayah tertentu Tahun I Diperoleh data potensi baik kayu maupun non kayu

Diketahuinya penyebaran kelas diameter berbagai jenis tegakan komersil

dan non komersil.

2. Penataan hutan dan

penetapan areal kelola

pemanfaatan wilayah

tertentu KPH Tahun II

Ditetapkannya batas dan luas areal pemanfaatan, blok, petak dan anak

petak pada areal pemanfaatan wilayah tertentu yang dikelola KPHL

Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara Berdasarkan Hasil inventarisasi dan penataan tersebut dapat dilakukan

pengaturan Hasil berdasarkan etat luas dan berdasarkan etat volume

3. Prakondisi KPH

menerapkan pola

Pengelolaan Badan

Layanan Umum (BLU)

Tahun I

Penunjukan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara mengelola

wilayah tertentu oleh Menteri

Penetapan KPH sebagai lembaga yang menerapkan pola pengelolaan

keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD ) oleh Gubernur

4. Pembuatan rencana

bisnis dan Penentuan

kelas perusahaan

Tersusunnya Buku Buisiness plan dan Master plan

Terbentuknya kelas perusahaan HHK , HHBK , JASLING

5. Operasionalisasi

Pengusahaan Hutan

Tanaman Tahun I

Terlaksananya kegiatan Pengusahaan Hutan Tanaman pada areal wilayah

tertentu

Terbangunnya kemitraan dan kerjasama dengan investor dan atau

masyarakat dalam kegiatan Pengusahaan Hutan

Tersusunnnya buku Renstra Bisnis

Tersusunnya RKT/bagan kerja

Terbentuknya Operasionalisasi produksi dan pemasaran.

6. Operasionalisasi Mikro

hidro

Tahun IV

Terbangunya kerjasama dengan investor yang tertarik sebagai mitra pada

pengusahaan mikro hidro tersebut.

Tersusunnya desain atau rancangan bangunan serta tata letak prasarana

dan sarana pendukung mikro hidro

Adanya mekanisme pengelolaan wisata yang jelas dengan pihak investor

(apabila usaha tersebut dilakukan dengan kerjasama kemitraan)

Mengembangkan sistem promosi mikro hidro lokasi bersangkutan melalui

media online (melalui internet), pamflet atau media lainnya

7. Operasionalisasi Usaha

Ekowisata alam air

terjun

Tahun I

Terlaksananya kegiatan Usaha eko wisata alam terbuka, Terbangunya

kerjasama dengan investor yang tertarik sebagai mitra pada pengusahaan

pariwisata tersebut.

Tersusunnya desain atau rancangan bangunan serta tata letak prasarana

dan sarana pendukung ekowisata alam air terjun

Adanya mekanisme pengelolaan wisata yang jelas dengan pihak investor

(apabila usaha tersebut dilakukan dengan kerjasamaan kemitraan)

Mengembangkan sistem promosi wisata alam lokasi bersangkutan melalui

media online (melalui internet), pamflet atau media lainnya

8. Operasionalisasi Usaha

Jasa Lingkungan Tahun I

Terlaksananya kegiatan usaha Jasling berbasis penjualan karbon pada hutan

lindung

Page 112: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

C. Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan dan pelibatan masyarakat setempat dalam pengelolaan hutan

merupakan salah satu upaya pemanfaatan sumberdaya hutan secara optimal dan

berkelanjutan. Upaya tersebut dapat dilakukan baik melalui pengembangan kapasitas

maupun pemberian akses pemanfaatan sumber daya hutan dengan tujuan meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan. Pemberdayaan masyarakat

setempat tersebut merupakan kewajiban pemerintah, pemerintah provinsi dan

pemerintah kabupaten/kota yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab KPH.

Dalam implementasinya di wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara terdapat Blok Pemberdayaan masyarakat, yang lokasinya berada pada wilayah

yang telah terdapat aktivitas masyarakat di dalam kawasan hutan tersebut atau

masyarakat memiliki akses yang tinggi terhadap kawasan hutan tersebut dan berada di

luar areal ijin pengusahaan hutan. Secara spasial lokasi blok pemberdayaan masyarakat

dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Selanjutnya Rencana Kegiatan yang akan dilaksanakan pada Blok Pemberdayaan

Masyarakat selama jangka 2015 - 2024 di KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara disajikan pada Table 5.8.

Untuk mendukung kegiatan pengembangan masyarakat pada blok

pemberdayaan secara lebih luas dari aspek kapasitas sumberdaya manusia, sosial

ekonomi, dan kelembagaannya, maka perlu diperluas dengan program kegiatan lainnya

yang terukur. Kegiatan pendukung dalam meningkatkan kapasitas dan kemampuan di

dalam dan sekitar areal KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara (Tabel 5.9.)

Page 113: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 5.7. Kondisi, Luas dan Letak pada HP Blok pemberdayaan di KPHL

Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

No. Nama Desa Luas (ha)

1 Aek Songsongan 254.90

2 Bandar Durian 2112.21

3 Bandar Lama 39.33

4 Gonting Garoga 65.50

5 Hasang 1900.49

6 Hatapang 2068.70

7 Kuala Beringin 4399.77

8 Lobu Huala 1719.49

9 Lumban Pinasa 89.65

10 Lumban Rau Tengah 156.41

11 Lumban Rau Timur 4892.64

12 Lumban Rau Utara 171.07

13 Meranti Omas 839.68

14 Pematang 0.64

15 Perk Bandar Pulau 87.17

16 Perk. Damuli 11.34

17 Perkebunan Londut 307.42

18 Poldung 1115.31

19 Pulo Dogom 33.24

20 Rombisan 1195.05

21 Siamporik 5141.27

22 Sibalanga 192.18

23 Sibito 3195.15

24 Silumajang 499.10

25 Simonis 0.04

26 Terang Bulan 2722.49

33210.23 Sumber : Hasil Analisis SIG, 2014

Commented [T9]: BPKH overlay blok dan kecamaatan+desa

Page 114: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 5.8. Rencana Kegiatan Blok Pemberdayaan Masyarakat KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera Utara

No Rencana

Kegiatan Lokasi

Tahun

Pelaksanaan

Luas

(Ha)

Indikator

Pencapaian

Pendampingan

Kelembagaan

1 Izin Hutan

Tanaman

Rakyat

Terbitnya Izin

HTR

Terbentuknya

Usaha

Pengelolaan

Hutan

Tanaman

Rakyat pada

hutan tanaman

KPHL Model

Lintas Unit

XXII

Sumatera

Utara

2 Pencadangan

Hutan Tanaman

Rakyat

Terbentuknya

Kelompok Tani

HTR

Terbentuknya

UsaHa

Pengelolaan

HTR Pada

Hutan

Tanaman

Kelompok

Tani

KPHL Model

Lintas Unit

XXII

Sumatera

Utara

3 Izin HKM Terbitnya Izin

HKm

Terbentuknya

Usaha

Pengelolaan

HKm

Gapoktan

KPHL Model

Lintas Unit

XXII Sumatera

Utara

4 Pencadangan

areal HKM

Terbentuknya

Kelompok Tani

Terbentuknya

Usaha

Pengelolaan

.....

Kelompok

tani

KPHL Model

Lintas Unit

XXII

Sumatera

Utara LSM

5 Pencadangan

areal HKM

Terbentuknya

Kelompok Tani

Terbentuknya

Usaha Industri

Pengelolaan

Madu dalam

skala Usaha

Rumah Tangga

Kelompok

tani

KPHL Model

Lintas Unit

XXII

Sumatera

Utara LSM

6. Area Persiapan

pencadangan

Pemeberdayaan

pola HKm/HD

dan HTR

Terbentuknya

Kelompok Tani

Terbitnya SK

Pencadangan

HKM/HD dan

HTR

Kelompok

tani

KPH KPHL

Model Lintas

Unit XXII

Sumatera

Utara

LSM

Page 115: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 5.9. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Pendukung Dalam Pemberdayaan

Masyarakat KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara Jangka 2015-

2024

No Uraian Kegiatan Indikator /Target

1 Pengembangan Sumber daya Manusia (petani, Polhut,

peneliti, pelaku bisnis, Birokrasi, LSM) ;

Pelatihan

Studi banding

Workshop/Seminar

Kursus / magang

Terlaksananya kegiatan

pelatihan, studi banding,

workshop/seminar, kursus dan

magang

2 Pengembangan Kelembagaan ekonomi Rakyat

Membuat Regulasi

Pembentukan Forum Multipihak

Pendampingan Kelembagaan

Terwujudnya regulasi ,

terbentuknya forum multi piHak

dan terlaksananya

pendampingan kelembagaan

3 Pengembangan kemampuan Permodalan

Membangun skema mikro finance untuk masyarakat

Terbangunnya skema mikro

finance

4 Peningkatan Daya Saing

Sertifikasi produk

Industrialisasi produk berbasis masyarakat (home

industri)

Terwujudnya sertifikasi produk

dan industrialisasi produk

berbasis masyarakat

5 Pembinaan jejaring dan kemitraan

Kemitraan bisnis

Kemitraan Perlindungan dan konservasi hutan

Terlaksananya kemitraan bisnis

,perlindungan dan konservasi

hutan

6 Membangun model kelembagaan masyarakat sekitar

hutan produksi dalam rangka peningkatan usaHa

masyarakat sekitar hutan produksi

Terbangunnya model

kelembagaan masyarakat sekitar

hutan produksi

7 Fasilitasi Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat dan

Hutan Desa serta Hutan Kemasyarakatan (HKm)

Terbangunnya HTR, HD dan

Hkm

8 Pengembangan centra HHBK unggulan Berkembangnya HHBK

Berdasarkan Tabel 5.9, secara teknis program pembedayaan masyarakat setempat

dalam pengelolaan hutan khusus pada Blok Pemberdayaan Masyarakat pada KPHL

Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara, dapat dilakukan dengan skema Hutan

Tanaman Rakyat, Hutan Desa, Hutan Kemasyarakatan dan Pengembangan HHBK.

Untuk menunjang upaya sinergisitas dan kerjasama antar pihak, maka KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara memfasilitasi terbentuknya forum multi pihak.

Pembentukan forum ini dalam rangka mengakomodir aspirasi dari berbagai pihak dan

membangun jejaring kemitraan.

Untuk kegiatan pemberdayaan yang direncanakan akan dilakukan dengan skema

HTR atau HKM, beberapa kegiatan pokok yang perlu dilakukan, antara lain :

1. Mengembangkan skema Hutan Tanaman Rakyat (HTR) pola mandiri atau

pola kemitraan pada kawasan hutan produksi yang tidak produktif atau telah

dirambah oleh masyrakat.

Page 116: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

2. Fasilitasi pembentukan kelompok tani HTR atau HKm serta pengurusan

proses perolehan ijin IUPHK-HTR dan IUPHHKm dilakukan secara

kemitraan antara lembaga pengelola KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara, kelompok tani HTR dan HKm, Lembaga Dinas Kehutanan

dan UPT kementerian kehutanan yang membidangi HTR dan HKM.

Pelaksanaan kegiatan pada Blok Pemberdayaan Masyarakat bertujuan untuk

meningkatkan serapan tenaga kerja lokal, proses kemitraan dan penyediaan akses usaha

kehutanan dan ekonomi produktif lainnya bagi masyarakat. Diperlukan prasyarat awal

untuk melaksankan program kegiatan dan pencapaian tujuan dari Rencana

pengembangan blok pemberdayaan masyarakat di wilayah KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara (Tabel 5.10).

Page 117: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 5.10. Rencana Pemberdayaan Masyarakat dalam Bentuk Penyerapan Tenaga Lokal, Kemitraan, Penyediaan Akses Usaha Kehutanan

dan Ekonomi Produktif lainnya

No Kegiatan Tujuan Metode Lokasi Waktu Hasil

1 Sosialisasi KPH

(membangun

kepercayaan ke

masyarakat dan

pemerintah desa)

memperkenalkan rencana kerja

KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara dalam kaitannya

dengan pemberdayaan masyarakat

di sekitar kawasan KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara

Pendekatan Interpersonal

dan Kelembagaan

Prioritas lokasi

Desa yang

memiliki potensi

Tahun 1 KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera

Utara dikenal oleh

masyarakat di sekitar

Wilayah KPHL Model

Lintas Unit XXII

Sumatera Utara secara

Umum

2. Mengumpulkan data

desa (monografi atau

profil desa)

- Data desa, data BPS, identifikasi

program-program yang masuk ke

desa.

- identifikasi institusi desa, tokoh

masyarakat, karang taruna,

kelompok tani, kelompok

pengelolah hutan, dll

Pendekatan Interpersonal

dan Kelembagaan

Prioritas Lokasi

Hutan Tanaman

pinus dan rotan

Tahun 1 Data Desa

3. Lokakarya atau

pertemuan-pertemuan

kampung (desa)

Menghimpun data dari

masyarakat/Kelompok, Sejarah

Desa/Kelompok, Analisis potensi,

Analisis Stakeholder, keterlibatan para

pihak

FGD (Focus Group

Discussion)

Prioritas Lokasi

Hutan Tanaman

pinus dan rotan

Tahun 1 Historis Daerah, Potensi

Desa (SDA) Jenis

Program yang masuk,

Terlibatnya pemangku

kepentingan

Penilaian tentang

kebutuhan kapasitas

Peran serta Masyarakat dalam aktifitas

kelompok, transformasi pengetahuan,

membangun dalam upaya

meningkatkan penghasilan

kelompok/masyarakat. Menetukan

komoditi prioritas berdasarkan pasar.

FGD (Focus Group

Discussion)

Prioritas Lokasi

HKm dan HTR

Tahun 1 Kelompok desa, ruang

saling berbagi informasi,

menilai komiditi yang

menjadi prioritas desa

4. Jasa lingkungan : Menunjang nilai ekonomi FGD (Focus Group

Discussion)

Tahun 1 Tata kelola berdasarkan

jasa lingkungannya

Page 118: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Dengan memanfaatkan Teknologi SIG maka dapat diketahui desa - desa pada blok

pemberdayaan yang menjadi sasaran kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam

mendukung pengelolaan hutan yang lestari dan berkelanjutan di wilayah KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara. Sebaran desa sasaran kegiatan pemberdayaan

masyarakat pada Blok Pemberdayaan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara,

baik yang kegiatannya telah berjalan saat ini maupun yang masih tahap perencanaan

atau pencadangan disajikan pada Tabel 5.7.

D. Pembinaan dan Pemantauan (Controlling) pada areal KPH yang telah ada

Izin pemanfaatan maupun penggunaan kawasan Hutan

Pada prinsipnya semua hutan dan kawasan hutan dapat dimanfaatkan secara

optimal bagi kesejahteraan masyarakat dengan tetap memperhatikan sifat, karakteristik

dan kerentanannya serta tidak dibenarkan mengubah fungsi pokok hutan, fungsi

konservasi, lindung dan produksi. Kesesuaian ketiga fungsi tersebut sangat dinamis dan

yang paling penting dalam pemanfaatan hutan dan kawasan hutan Harus tetap sinergi.

Secara umum pemanfaatan hutan pada hutan produksi dapat diselenggarakan

melalui kegiatan : (1) pemanfaatan kawasan, (2) pemanfaatan jasa lingkungan, (3)

pemanfaatan Hasil hutan kayu dan bukan kayu, (4). Sebaliknya pemanfaatan hutan pada

hutan lindung dibatasi pada jenis (1) pemanfaatan kawasan, (2) pemanfaatan jasa

lingkungan, dan (3) Pemungutan Hasil hutan bukan kayu. Pada areal KPH yang telah

ada izin pemanfaatan maupun penggunaan kawasan hutan dapat dilihat pada Tabel 5.11.

Tabel 5.11. Areal KPH yang telah ada Izin Pemanfaatan Maupun Penggunaan

Kawasan Hutan dan Dalam Proses Perijinan tersebut

Nama Pemegang ijin Blok Total

HKm

HD

Total ………

Sumber : Analisis Gis, 2014

Penggunaan kawasan hutan bertujuan untuk mengatur penggunaan sebagian

kawasan hutan untuk kepentingan pembangunan diluar kegiatan kehutanan tanpa

mengubah fungsi pokok kawasan hutan, sedangkan perubahan peruntukan kawasan

hutan adalah perubahan kawasan hutan menjadi bukan kawasan hutan dan perubahan

Commented [T10]: KKph/bpkh tolong di cek untuk luas hkm dan HD

Page 119: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

fungsi kawasan hutan adalah perubahan sebagian atau seluruh fungsi hutan dalam satu

atau beberapa kelompok hutan menjadi fungsi kawasan hutan yang lain :

(a) Pinjam pakai kawasan hutan

Implementasi Penggunaan kawasan hutan adalah sebagai berikut :

i) Hanya dapat dilakukan di dalam Kawasan Hutan Produksi dan atau

Kawasan Hutan Lindung.

ii) Dilakukan tanpa mengubah fungsi pokok kawasan hutan

iii) Mempertimbangkan batasan luas dan jangka waktu tertentu serta

kelestarian lingkungan.

iv) Kegiatan yang mempunyai tujuan strategis, dalam arti yang diprioritaskan

karena mempunyai pengaruh yang sangat penting secara nasional terHadap

kedaulatan Negara, pertahanan keamanan Negara, pertumbuhan ekonomi,

sosial budaya dan atau lingkungan seperti :

- Religi,

- Pertambangan,

- Instalasi pembangkit, transmisi, distribusi listrik, teknologi energy baru

dan terbarukan,

- Pembangunan jaringan telekomunikasi, stasiun pemancar, radio, stasiun

relay televisi,

- Jalan umum, jalan tol, jalur kereta api,

- sarana transportasi yang tidak dikatagorikan sebagai sarana transportasi

umum untuk keperluan pengakutan Hasil produksi

- Sarana prasarana sumber daya air, pembangunan jaringan instalasi air,

dan saluran air bersih dan atau air limbah,

- Fasilitas umum,

- Industri terkait kehutanan,

- Pertahanan keamanan, dan

- Prasarana penunjang keselamatan umum, penampungan sementara

korban bencana alam.

Penggunaan kawasan hutan untuk kegiatan pertambangan dapat dilakukan pada

kawasan hutan produksi dan kawasan hutan lindung. Pada hutan produksi dapat

dilakukan dengan : a) Pola pertambangan terbuka b) Pola pertambangan bawah tanah.

Sedangkan pada hutan lindung Hanya dapat dilakukan penambangan dengan pola

Page 120: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

pertambangan bawah tanah dengan ketentuan dilarang mengakibatkan : a) Turunnnya

permukaan air tanah, b) Berubahnya fungsi pokok kawasan hutan secara permanen c)

Terjadi kerusakan akuiver air tanah.

Penggunaan kawasan hutan dilakukan berdasarkan izin pinjam pakai kawasan

hutan :

i) Izin pinjam pakai kawasan hutan dengan kompensasi lahan, untuk kawasan

hutan pada provinsi yang luas kawasan hutannya dibawah 30 % dari luas

daerah aliran sungai, pulau dan atau provinsi, dengan ketentuan kompensasi

lahan dengan rasio paling sedikit 1 : 1 untuk non komersial dan paling

sedikit 1 : 2 untuk komersial

ii) Izin pinjam pakai kawasan hutan dengan kompensasi membayar penerimaan

Negara bukan pajak (PNBP) penggunaan kawasan hutan dan melakukan

penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai, untuk kawasan

hutan pada Provinsi yang luas kawasan hutannya diatas 30 % dari luas

daerah aliran sungai, pulau dan atau provinsi dengan ketentuan : 1)

Penggunaan untuk non komersial dikenakan kompensasi membayar PNBP

penggunaan kawasan hutan dan melakukan penanaman dalam rangka

reHabilitasi daerah aliran sungai dengan rasio 1 : 1. 2) Penggunaan untuk

komerial dikenakan kompensasi membayar PNBP penggunaan kawasan

hutan dan melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran

sungai paling sedikit dengan rasio 1 : 1.

iii) Izin pinjam pakai kawasan hutan tanpa kompensasi lahan atau tanpa

kompensasi membayar PNBP penggunaan kawasan hutan dan tanpa

melakukan penanaman dalam rangka rehabilitasi daerah aliran sungai

dengan ketentuan hanya untuk : 1) Kegiatan pertahanan Negara, sarana

keselamatan lalu lintas laut dan udara, cek dam, embung, dan sarana

meteorology, klimatologi dan geofisika, 2).Kegiatan survey dan eksplorasi.

Penggunaan kawasan hutan dilakukan berdasarkan izin pinjam pakai kawasan

hutan yang diberikan oleh Menteri Kehutanan. Penggunaan kawasan hutan untuk

pertambangan yang berdampak penting dan cakupan luas dan bernilai strategis harus

mendapat persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Menteri menerbitkan persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan sebelum

menerbitkan izin pinjam pakai kawasan hutan kepada pemohon yang memenuhi

persyaratan. Persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan diberikan untuk jangka

Page 121: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

waktu paling lama 2 tahun sejak diterbitkan dan dapat diperpanjang berdasarkan hasil

evaluasi.

Persetuan prinsip memuat kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemohon yang

meliputi :

i. Melaksanakan tata batas terhadap kawasan hutan yang disetujui dan lahan

kompensasi serta proses pengukuhannya.

ii. Melaksanakan inventarisasi tegakan.

iii. Membuat pernyataan kesanggupan membayar penerimaan Negara Bukan

Pajak (PNBP) Penggunaan kawasan hutan dan melakukan penanaman dalam

rangka rehabilitasi daerah aliran sungai.

iv. Menyerahkan dan menghutankan lahan untuk dijadikan kawasan hutan

dalam hal kompensasi berupa lahan.

v. Melaksanakan kewajiban lain yang ditetapkan oleh Menteri.

Dalam hal pemegang persetujuan prinsip penggunaan kawasan hutan telah

memenuhi seluruh kewajiban, Menteri Kehutanan menerbitkan izin Pinjam Pakai

Kawasan Hutan, yang didalam izin tersebut diantaranya berisi kewajiban pemegang izin

pinjam pakai kawasan hutan yang meliputi :

i. Membayar Peneriman Negara Bukan Pajak (PNBP) penggunaan kawasan

hutan.

ii. Melakukan penanaman dalam rangka rehabiitasi daerah aliran sungai.

iii. Melaksanakan reboisasi pada lahan kompensasi.

iv. Menyelenggarakan perlindungan hutan.

v. Melaksanakan reklamasi dan atau reboisasi pada kawasan hutan yang

dipinjam pakai yang sudah tidak digunakan.

vi. Melaksanakan kewajiban lain yang ditetapkan oleh menteri.

(b) Perubahan Peruntukan Kawasan Hutan

Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara tidak mempunyai peran dalam perubahan peruntukan dan fungsi

kawasan hutan, namun sesuai dengan prinsip pengelolaan, maka setiap kegiatan yang

berada diwilyah kelola KPH, maka KPH wajib mengetahuinya.

Perubahan peruntukan kawasan hutan adalah perubahan kawasan hutan menjadi

bukan kawaan hutan. Perubahan peruntukan kawasan hutan dilakukan untuk memenuhi

tuntutan dinamika pembangunan nasional serta aspirasi masyarakat dengan tetap

Page 122: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

berlandaskan pada optimalisasi distribusi fungsi, manfaat kawasan hutan secara lestari

dan berkelanjutan serta keberadaan kawasan hutan dengan luasan yang cukup dan

sebaran yang proporsional.

Perubahan peruntukan kawasan hutan meliputi : Perubahan peruntukan kawasan

hutan dan perubahan fungsi kawasan hutan. Perubahan peruntukan hanya dapat

dilakukan pada hutan produksi tetap dan hutan produksi terbatas melalui tukar menukar

kawasan hutan yang dapat dilakukan secara parsial atau untuk wilayah provinsi yang

melalui tukar menukar kawasan hutan atau pelepasan kawasan hutan.

Tukar menukar kawasan hutan dilakukan untuk pembangunan diluar kegiatan

kehutanan yang bersifat permanen, menghilangkan enclave atau memperbaiki batas

kawasan hutan dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Tetap terjaminnya luas kawasan hutan paling sedikit 30 % dari luas daerah

aliran sungai, pulau dan atau provinsi dengan sebaran yang proporsional.

2) Mempertahankan daya dukung kawasan hutan tetap layak kelola.

PerubaHan peruntukan kawasan hutan untuk wilayah provinsi dapat

dilakukan pada hutan konservasi, hutan lindung atau hutan produksi

berdasarkan usulan dari bupati kepada menteri.

(c) Perubahan Fungsi Kawasan Hutan

Perubahan fungsi kawasan hutan adalah perubahan sebagian atau seluruh fungsi

hutan dalam satu atau beberapa kelompok hutan menjadi fungsi kawasan hutan yang

lain. Perubahan fungsi kawasan hutan dilakukan untuk memantapkan dan

mengoptimalisasikan fungsi kawasan hutan yang dapat dilakukan pada hutan dengan

fungsi pokok : hutan konservasi, hutan lindung dan hutan produksi. Perubahan fungsi

dilakukan mengingat adanya keterbatasan data dan informasi yang tersedia pada saat

penunjukan kawasan hutan, dinamika pembangunan, faktor alam maupun faktor

masyarakat, maka perlu dilakukan evaluasi fungsi kawasan hutan. Dalam penetapan

perubahan fungsi kawasan hutan tetap mengacu pada kriteria masing-masing fungsi

hutan produksi, hutan lindung dan hutan konservasi.

Rencana Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan pada areal KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera Utara yang telah ada hak atau izin pemanfaatan maupun

penggunaan kawasan selama jangka 2015-2024 di KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara disajikan pada Tabel 5.12.

Page 123: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 5.12. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan pada areal

yang telah ada hak atau izin pemanfaatan maupun penggunaan kawasan

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara jangka 2015 – 2024

No Uraian Kegiatan Target / Indikator

1 Inventarisasi izin-izin Pemanfaatan dan penggunaan

kawasan hutan 1 kali setahun

2 Pembinaan, Monitoring dan evaluasi Pemanfaatan Hutan

pada Hutan Lindung seperti :

1. Pemanfaatan kawasan,

2. Pemanfaatan jasa lingkungan

3. Pemungutan Hasil hutan bukan kayu

1 kali setahun

1 kali setahun

1 kali setahun

3 Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Pemanfaatan Hutan

pada Hutan Produksi seperti :

1. Pemanfaatan kawasan

2. Pemanfaatan Jasa lingkungan

3. Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu dan bukan kayu

(pemanfaatan Hasil hutan kayu dalam hutan alam,

Pemanfaatan Hasil hutan kayu dalam hutan

tanaman melalui HTR,HTI dan Pemanfaatan

Hasil hutan bukan kayu dalam hutan alam

,Pemanfaatan Hasil hutan bukan kayu dalam

hutan tanaman )

4. Pemungutan Hasil hutan kayu dalam hutan alam,

5. Pemungutan Hasil hutan bukan kayu dalam hutan

alam,

6. Pemungutan hasil hutan bukan kayu dalam hutan

tanaman

1 kali setahun

1 kali setahun

1 kali setahun

1 kali setahun

1 kali setahun

1 kali setahun

4 Pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan pelaporan

penggunaan kawasan hutan untuk pertambangan, sarana

perhubungan/jalan, sarana telekomunikasi/radio, Pinjam

Pakai kawasan hutan, transmigrasi

1 kali setahun

E. Penyelenggaraan Rehabilitasi pada Areal di luar Izin

1. Dasar Hukum dan Acuan Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan

Penyelenggaraan rehabilitasi hutan berpedoman pada PP 76 tahun 2008 tentang

rehabilitasi dan reklamasi hutan dan Permenhut Nomor P 39/Menhut-II/2010 tentang

pola umum, Kriteria dan Standar Rehabilitasi dan Reklamasi Hutan.

Pola umum rehabilitasi hutan disusun dengan maksud memberikan kerangka dasar

dalam penyelenggaraan rehabilitasi hutan dan lahan yang memuat prinsip dan

pendekatan serta dengan tujuan agar diperoleh landasan bersama mengenai pendekatan

dasar, prinsip-prinsip pola penyelenggaraan dan mekanisme pengendalian pelaksanaan,

agar diperoleh hasil dan dampak yang efektif sesuai dengan tujuan rehabilitasi hutan.

Prinsip penyelenggaraan reabilitasi hutan adalah :

Page 124: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

a. Sistem penganggaran yang berkesinambungan (multi years)

b. Kejelasan kewenangan

c. Andil biaya (cost sharing)

d. Penerapan sistim insentif

e. Pemberdayaan masyarakat dan kapasitas kelembagaan

f. Pendekatan partisipatif

g. Transparasi dan akuntabilitas

Untuk keberhasilan penyelenggaraan rehabilitasi dilakukan pendekatan melalui

aspek Politik, Sosial, Ekonomi, Ekosistem dan Kelembagan dan Organisasi. Tujuan

rehabilitasi hutan adalah untuk memulihkan sumber daya hutan pada hutan produksi dan

hutan lindung yang rusak sehingga dapat berfungsi secara optimal, mampu memberi

manfaat kepada seluruh stakeholder, menjamin keseimbangan lingkungan dan tata air

DAS serta mendukung kelangsungan industri Kehutanan. Rehabilitasi hutan

dilaksanakan ketika pengelolaan hutan lestari mengalami kegagalan dalam system

perlindungan hutan khususnya dalam hal mengatasi perambahan hutan, illegal loging

dan alih fungsi hutan tidak terencana sehingga dapat terjadi deforestasi dan degradasi

fungsi hutan.

Rehabilitasi hutan merupakan bagian sistem pengelolaan hutan, yang ditempatkan

pada kerangka daerah aliran sungai (DAS) yakni suatu wilayah daratan yang merupakan

satu kesatuan dengan sungai dan anak sungainya yang dibatasi oleh pemisah topografi

berupa punggung bukit atau gunung yang berfungsi menampung air yang berasal dari

curah hujan, menyimpan dan mengalirkannya kedanau atau laut secara alami.

Pengelolaan DAS pada prinsipnya adalah pengaturan tata guna lahan atau

optimalisasi penggunaan lahan untuk berbagai kepentingan secara rasional serta praktek

lainnya yang ramah lingkungan sehingga dapat dinilai dengan indikator kunci kuantitas,

kualitas dan kontinuitas aliran sungai pada titik pengeluaran (outlet) DAS, Jadi salah

satu karakteristik DAS adalah adanya keterkaitan biofisik antara daerah hulu dengan

daerah hilir melalui daur hidrologi.

Tingkat kekritisan suatu DAS ditunjukan oleh menurunnya penutupan vegetasi

permanen dan meluasnya lahan kritis sehingga menurunkan kemampuan DAS dalam

menyimpan air yang berdampak pada meningkatnya frekuensi banjir, erosi dan

penyebaran tanah longsor pada musim penghujan dan kekeringan pada musim

kemarau. Sasaran rehabilitasi hutan adalah hutan produksi dan hutan lindung yang telah

terdegradasi dan merupakan DAS Prioritas berdasarkan kriteria kondisi spesifik

Page 125: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

biofisik, sosial ekonomi, lahan kritis pada bagian hulu DAS dan wilayah hutan yang

rentan perubahan iklim. DAS Prioritas itu terutama pada :

a. Bagian hulu DAS yang rawan memberikan dampak bencana banjir,

kekeringan dan tanah longsor.

b. Daerah Tangkapan air (catchment area) dari waduk, bendungan dan danau.

c. Daerah resapan air (recharge area) di hulu DAS.

d. Daerah sempadan sungai, mata air, danau dan waduk.

e. Bagian hilir DAS yang rawan bencana tsunami, intrusi air laut dan abrasi

pantai.

2. Lokasi Penyelenggaraan Rehabilitasi Areal KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara

Rehabilitasi pada hakekatnya adalah upaya untuk menghutankan kembali kawasan

hutan agar dapat berfungsi optimal sebagaimana peruntukannya. Rencana lokasi

penyelenggaraan rehabilitasi, diarahkan pada areal-areal yang tutupan hutannya telah

terbuka atau yang berpenutupan semak belukar sebagai akibat aktivitas perambahan

masyarakat. Namun prioritas kegiatan rehabilitasi lebih diarahkan pada blok

perlindungan dan blok inti dengan tutupan tutupan hutannya telah terbuka atau yang

berpenutupan semak belukar sebagai akibat aktivitas perambahan masyarakat. Hal

tersebut mengingat fungsi utama dari kedua blok ini yaitu sebagai perlindungan dan

pengawetan tata air dan orologi. Lokasi rencana kegiatan rehabilitasi pada Blok Inti

dan Blok Perlindungan di Wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

disajikan pada Tabel 5.13.

Tabel 5.13. Sebaran Lokasi Prioritas Sasaran Rehabilitasi pada Wilayah KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara

Arahan Blok Nama Kecamatan Nama Desa Luas (ha)

HL Blok

Pemanfaatan

Total

Sumber : Analisis SIG, 2014

Blok inti dan Blok khusus yang tutupan hutannya berupa semak belukar dan

belum dirambah masyarakat dilakukan rehabilitasi lahan melalui program Konvergensi

Commented [T11]: Data kkph

Commented [T12]: BPKH /kkphcek jika da lagi data bpdas

Page 126: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

RHL dengan sistem pembuatan tanaman dan pengkayaan tanaman, sedang yang telah

dirambah masyarakat dalam bentuk pertanian lahan kering (pt) dan atau pertanian

campur semak (PC) maka dilakukan rehabilitasi pola agroforestry

Pelaksanaan rehabilitasi hutan pada wilayah KPH yang telah dibebani izin/Hak

pemanfaatan hutan kepada pihak ketiga, pelaksanaannya dilakukan oleh pemegang

izin/hak yang bersangkutan. Sedangkan rehabilitasi hutan pada wilayah KPH yang

wilayahnya tidak dibebani izin/hak pemanfaatan hutan kepada pihak ketiga,

pelaksanannya dilakukan oleh KPH. Pelaksanaan rehabilitasi terkait dengan areal diluar

izin dilakukan pada areal sesuai kelas perusahaan, kegiatan kemitraan dan konservasi

yang kondisi lahannya tergolong kritis sehingga perlu direhabilitasi.

Hasil pengamatan lapang dan wawancara dengan masyarakat menunjukkan bahwa

masyarakat menginginkan pengembangan beberapa jenis komoditas baik berupa kayu-

kayuan maupun komoditas MPTS (Multi Purpose Tree Spesies) pada pelaksanaan RHL.

Berdasarkan pertimbangan keadaan di lapangan, masyarakat yang telah melakukan

kegiatan usaha tani di dalam kawasan hutan, maka pola rehabilitasi yang diusulkan

adalah pola agroforestry. Dengan demikian masyarakat tersebut tetap akan mendapatkan

kebutuhan hariannya, sementara mereka juga akan membangun tegakan hutan dengan

menanam tanaman jenis kayu-kayuan. Jenis-jenis yang diinginkan oleh masyarakat

antara lain ..................................

3. Kegiatan Teknis Rehabilitasi Hutan

Rehabilitasi hutan diwilayah KPH diselenggarakan oleh KPH yang dilaksanakan

melalui kegiatan : (a) Reboisasi, (b) Pemeliharaan tanaman, (c) Pengayaan tanaman dan

(d) Penerapan teknik konservasi tanah.

a. Reboisasi

Pelaksanaan Reboisasi dimulai dengan tahap persiapan yang berupa :

1) Penyiapan kelembagaan : Meliputi penyiapan organisasi pelaksana dan

koordnasi dengan pihak terkait untuk penyiapn lokasi, bibit dan tenaga kerja

yang akan melakukan penanaman.

2) Penyiapan Sarana Prasarana seperti penyiapan rancangan pembuatan

tanaman, penyiapan dokumen-dokumen untuk pembuatan tanaman,

penyiapan bahan dan alat, penyiapan bibit tanaman.

3) Penyiapan areal seperti pembagian blok petak, pembuatan jalan

pemeriksaan, Pelaksanaan penanaman.

Commented [T13]: Kkph?

Page 127: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Adapun teknik penanaman dapat dilakukan melalui 3 sistem yaitu system

cemplongan, system jalur dan system tugal (Zerro tillage).

b. Pemeliharaan Tanaman

Pada Prinsipnya pemeliharaan tanaman dilakukan sampai dengan tanaman

mencapai umur tebang. Pada umumnya pemeliharaan hanya dilakukan sampai dengan

tahun kedua. Hal ini semata karena keterbatasan dana yang disediakan oleh pemerintah.

Untuk itu KPH harus mampu menyediakan anggaran mulai tahun ketiga sampai dengan

tanaman siap dipanen. Pemeliharaan tanaman melalui perawatan tanaman dan

pengendalian hama dan penyakit dilaksanakan oleh KPH atau pemegang izin/hak untuk

kawasan hutan yang telah dibebani hak atau izin.

Pelaksanaan pemeliharaan dilakukan sebagai berikut :

1) Pemeliharaan I, dilaksanakan pada tahun kedua dengan komponen pekerjaan

penyiangan, pendangiran, pemberantasan hama penyakit dan penyulaman.

Jumlah bibit untuk penyulaman pada pemeliharaan I sebanyak 20 % dari

jumlah yag ditanam semula. Pemeliharaan I dapat dilakukan apabila

prosentase tumbuh tanaman pada tahun I minimal 70 %.

2) Pemeliharaan II, dilaksanakan pada tahun ketiga, dengan komponen

pekerjaan penyiangan, pendangiran dan pemberantasan hama penyakit.

Pemeliharaan II dapat dilakukan apabila prosentase tumbuh tanaman setelah

pemliHaraan I minimal 80%.

3) Pemeliharaan lanjutan, untuk jenis-jenis tanaman tertentu pemeliharaan

dapat dilanjutkan sampai dengan tanman siap dipanen sepanjang dana

memungkinkan.

c. Pengayaan Tanaman

Istilah pengkayaan tanaman ditunjukan pada hutan alam yang telah dilakukan

penebangan pada pohon-pohon yang diizinkan. Pengkayaan tanaman adalah kegiatan

penambaHan anakan pohon pada areal hutan rawang yang memiliki tegakan berupa

anakan, pancang, tiang dan pohon 500 - 700 batang per hektar, dengan maksud untuk

meningkatkan nilai tegakan hutan baik kuallitas maupun kuantitas sesuai fungsinya.

Pengayaan tanaman ditujukan untuk meningkatkan produktifitas hutan, dengan

pemanfaatan ruang tumbuh secara optimal melalui jumlah dan keragaman jenis

Page 128: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

tanaman. Pengayaan tanaman dilaksanakan pada hutan rawang baik dihutan produksi

maupun hutan lindung. Pengayaan Tanaman meliputi kegiatan persemaian, penanaman,

pemeliHaraan tanaman, dan pengamanan.

d. Penerapan Teknik Konservasi

Rencana Penyelenggaraan Rehabilitasi pada areal diluar izin selama jangka 2015 –

2024 di KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara disajikan pada Tabel 5.14.

Tabel 5.14. Rekapitulasi rencana penyelenggaraan rehabilitasi pada areal diluar izin

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara jangka 2015 – 2024

No Uraian Kegiatan Target (satuan)

1 Identifikasi lahan lritis pada lahan yang tidak dibebani Hak pada

hutan produksi dan hutan lindung

1 kali setahun

2 Penyelenggaraan RHL seperti Reboisasi, pemeliharaan tanaman,

pengayaan tanaman, penerapan teknik konservasi tanah di DAS

Prioritas ( RHL kawasan Produksi, RHL Kawasan Lindung, RHL

Kawasan Konservasi, Rehabilitasi Lahan Kritis)

..... Ha per tahun

3 Kampanye Pengelolaan DAS Terpadu 1 kali setahun

4. Model Rehabilitasi Hutan dan Lahan

a. Pola Agroforestry

Pola agroforestry yang dapat dikembangkan antara lain Silvopasture dan

Agrisilviculture. Sistem penanaman dapat dilakukan dengan tumpangsari maupun alley

cropping. Alley cropping merupakan pola agroforestry yang sesuai untuk lahan datar

sampai topografi agak miring. Dengan alley cropping tanaman pohon ditanam secara

kelompok berselang-seling dengan tanaman perkebunan kopi menurut kontur

membentuk jalur-jalur tanaman. Pohon-pohon yang ditanam secara berkelompok

tersebut dapat berfungsi sebagai penahan erosi yang cukup efektif disamping sebagai

sumber bahan organik untuk mempertahankan dan mengembalikan kesuburan tanah.

Pada jalur tanaman kayu-kayuan ditanam jenis pohon seperti durian, rambutan, nangka

dll.

b. Pola Pengayaan

Pola Pengayaan dilakukan pada kawasan hutan yang penutupan lahannya telah

mengalami kerusakan secara setempat-setempat yang penutupannya semak belukar,

Page 129: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

atau pada lahan pertanian lahan kering campur semak (PLKCS), sehingga tidak

diperlukan penanaman secara menyeluruh. Pengayaan ini mengikuti model spot/mosaik

dengan jalan menanam jenis-jenis kayu unggulan setempat dan jenis-jenis pohon

penghidupan (MPTS) yang ditanam secara mengelompok maupun secara campuran.

Jenis-jenis pohon unggulan setempat seperti: kemiri, durian, langsat, rambutan, nangka,

petai, mangga, dan sebagainya. Penanaman dapat dilakukan secara campuran ataupun

secara kelompok.

c. Pola Hutan Campuran Sistem Jalur

Hutan campuran sistem jalur merupakan pola yang sesuai untuk penutupan pada

lahan milik dan kawasan hutan yang penutupannya semak belukar. Penanaman secara

jalur dimaksudkan agar belukar yang ada tidak ditebang habis melainkan ditebang

secara jalur sehingga akan terdapat jalur tanaman dan jalur konservasi secara berselang -

seling.

Lebar jalur tergantung dari kondisi tanah, kemiringan lereng dan jenis tanaman.

Untuk menentukan berapa lebar jalur yang paling efektif perlu dilakukan penelitian dan

uji coba, melalui pembangunan plot coba (demplot Agroforestry).

d. Pola Hutan Tanaman Campuran/Hutan Serbaguna.

Pada pola ini beberapa jenis pohon, jenis kayu-kayuan untuk pertukangan dan

jenis MPTS dapat ditanam secara bercampur disesuaikan dengan kondisi lapangan,

lebar tajuk dan kebutuHan akan cahaya dari masing-masing jenis yang dipilih. Pola ini

cukup baik untuk diterapkan pada penutupan semak belukar, dan atau alang-alang.

Kombinasi tanaman dapat dilakukan sesuai keinginan dan tujuan penekanan yang

diinginkan. Perbandingan antara kayu-kayuan dan jenis MPTS dapat dipilih antara lain :

70% : 30%, 60% : 40%, 50% : 50% dan seterusnya. Model kebun campuran ini adalah

mengkombinasikan tanaman kayu-kayuan, MPTS, dan tanaman semusim.

Beberapa pola yang dapat dikembangkan pada lahan alang-alang adalah sebagai

berikut:

1) Pola Hutan Tanaman Penghasil Kayu dan Buah. Pola ini sesuai dilaksanakan

pada areal alang-alang dan tanah kosong untuk meningkatkan

produktifitasnya dengan menanam tanaman MPTS yang bermanfaat bagi

penduduk.

Page 130: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

2) Hutan Tanaman Kayu Pertukangan. Hutan tanaman kayu pertukangan

diarahkan pada areal semak belukar, alang-alang dan tanah kosong pada

kawasan hutan atau lahan milik. Jenis yang dikembangkan adalah jenis kayu

yang disenangi oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kayu

pertukangan. Tanaman kayu-kayuan ditanam pada jalur tersendiri dan

tanaman MPTS ditanam pada jalur tersendiri pula, sehingga terbentuk

sabuk-sabuk yang mengikuti kontur.

5. Civil Teknis dalam RHL

Pembangunan bangunan-bangunan civil teknis dalam RHL diperlukan pada

lokasi-lokasi di luar kawasan hutan yang karena kondisi fisik lahan dan aktivitas usaha

tani masyarakat pada lahan tersebut berpotensi untuk terjadinya degradasi lahan.

Berdasarkan kondisi areal sasaran RHL, maka dapat dipertimbangkan untuk

membangun teras dan rorak pada lokasi-lokasi sasaran RHL yang saat ini dimanfaatkan

oleh masyarakat sebagai areal pertanian lahan kering pada lokasi-lokasi sasaran RHL

yang mempunyai potensi menimbulkan erosi dan longsor pada desa - desa yang terletak

pada hulu DAS.

F. Pembinaan dan Pemantauan (Controlling) pelaksanaan Rehabilitasi dan

Reklamasi pada areal yang sudah ada hak atau izin pemanfaatan dan

penggunaan kawasan hutannya

Gambaran mengenai areal yang diarahkan untuk rehabilitasi dan reklamasi pada

wilayah yang sudah ada hak atau izin pemanfaatan dan penggunaan kawasannya

diperoleh dengan melakukan tumpang susun antara peta izin pemanfaatan kawasan pada

wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara dengan peta penutupan lahan.

Rencana kegiatan pembinaan dan pemantauan pelaksanaan rehabilitasi dan

reklamasi pada areal yang sudah ada hak atau izin pemanfaatan dan penggunaan

kawasan selama jangka 2015 - 2023 di KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

secara detail disajikan pada Tabel 5.15.

Page 131: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 5.15. Rekapitulasi rencana Kegiatan Pembinaan dan Pemantauan Pelaksanaan

Rehabilitasi dan Reklamasi pada areal yang sudah Ada hak atau izin

Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara jangka 2015-2024

No Uraian Kegiatan Target / indikator

1 Identifikasi Lahan Kritis pada lahan yang dibebani izin/hak

Pada hutan produksi dan hutan lindung.

1 x setahun

2 Pembinaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rehabilitasi

hutan oleh pemegang izin pemanfaatan dan atau penggunaan

kawasan hutan.

1 x setahun

3 Membuat rencana reklamasi hutan yang meliputi inventarisasi

lokasi, penetapan lokasi reklamasi hutan.

1 x setahun

4 Pembinaan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan reklamasi

hutan oleh pemegang izin/Hak.

1 x setahun

5 Pembinaan penyelenggaraan pengelolaan DAS (Penglolaan

DAS Terpadu, Base Line DAS, Data dan Peta Lahan Kritis).

1 x setahun

G. Penyelenggaraan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam

Penyelenggaraan perlindungan hutan dan konservasi alam di arahkan pada blok

inti dan blok perlindungan. Lokasi-lokasi yang menjadi prioritas utama perlindungan

hutan dan konservasi alam, yaitu pada tutupan hutan yang masih primer yang terletak

pada daerah topografi berat. Perlindungan hutan bertujuan untuk menjaga dan

memelihara hutan, kawasan hutan dan lingkungannya agar berfungsi secara optimal dan

lestari yang dilaksanakan melalui upaya mencegah dan menanggulangi kerusakan hutan,

kawasan hutan, dan Hasil hutan yang disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak,

kebakaran, daya-daya alam, serta Hama dan penyakit.

Kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan oleh pemerintah desa dan

masyarakatnya sangat diperlukan dalam bentuk kegiatan secara berkelanjutan dan

efektif. Bentuk perlindungan dan pengamanan yang diharapkan dapat dilakukan oleh

masyarakat melalui kelompok atau lembaga yang dibentuk oleh masyarakat berupa :

1) Perlindungan dan pengamanan sumber mata air yang terdapat di dalam

wilayah hutan pada setiap desa.

2) Perlindungan terhadap lahan usaha dari gangguan serangan hama dan

penyakit.

Page 132: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

3) Perlindungan dan pengamanan hutan di desa atau dusun dari gangguan

pembukaan lahan atau penebangan tanpa sepengetahuan lembaga

pengelolaan hutan oleh desa.

4) Pengendalian sistem budidaya yang destruktif terhadap tutupan hutan oleh

masyarakat pendatang berbentuk tata aturan budidaya agroforestry

konservatif yang dapat menghindari terjadinya banjir erosi dan longsor .

5) Program pengamanan hutan oleh desa dengan pembentukan lembaga/satuan

pengamanan hutan di setiap dusun.

6) Perlindungan dan pengamanan tersebut seharusnya dijabarkan secara tertulis

dalam bentuk peraturan desa dan peraturan daerah yang pembentukannya

difasilitasi oleh lembaga pengelola KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara .

Tahapan tahapan kegiatan perlindungan hutan dan konservasi

Tahun 1 dan tahun 2

1. Mengumpulkan informasi ilmiah dan teknis tentang areal KPH, yang terkait

dengan :

- Wilayah Perlindungan dan pengamanan sumber mata air yang terdapat di dalam

wilayah hutan pada setiap desa.

- Wilayah Perlindungan terhadap potensi erosi, longsor dan banjir

- Wilayah Perlindungan dan pengamanan hutan di desa atau dusun dari gangguan

pembukaan lahan atau penebangan

- Wilauyah Perlindungan terhadap wilayah potensi kebakaran hutan

- Wilayah perlindungan dan pengawetan flora dan fauna yang dilindungi

- Wilayah konservasi High Conservation Value Forest (HCVF)

2. Melakukan deliniasi terhadap wilayah wilayah di atas

3. Menyusun rencana program kegiatan perlindungan

4. Merumuskan tindakan teknis perlindungan dan konservasi yang tepat terkait

wilayah diatas

5. Membuat peta lokasi kerawanan bencana (Banjir, Longsor, Erosi)

6. Menginventarisasi faktor penyebab kebakaran hutan.

7. Menyiapkan regu pemadam kebakaran.

8. Membuat prosedur tetap pemadaman kebakaran hutan.

9. Mengadakan sarana pemadaman kebakaran hutan

Page 133: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tahun 3

1. Meningkatkan efektifitas koordinasi kegiatan perlindungan hutan;

2. pemberdayaan masyarakat sekitar wilayah perlindungan

3. Memantau biofisik lingkungan yang berpotensi menimbulkan bencana alam.

4. Mendorong terciptanya alternatif mata pencaHarian masyarakat sekitar wilayah

perlindungan;

5. Membangun bangunan civil teknis.

6. Melakukan pembinaan kesadaran dan penyuluHan kepada masyarakat.

7. Menyelenggarakan penelitian Hama dan penyakit tumbuHan dan satwa

Tahun 3- 10

1. Pelaksanaan kegiatan teknis perlindungan hutan pada wilayah-wilayah yang telah

disebutkan

Tahun 4

1. meningkatkan efektifitas pelaporan terjadinya gangguan keamanan hutan;

2. mengambil tindakan pertama yang diperlukan terhadap gangguan keamanan hutan;

dan atau mengenakan sanksi terhadap pelanggaran hukum

Tahun 5

Evaluasi keberhasilan perlindungan wilayah perlindungan 5 tahun pertama

Tahun 6-10

Menegakan sanksi terhadap pelaku pelanggaran hukum di wilayah Perlindungan

Tahun 10

Evaluasi keberhasilan perlindungan wilayah perlindungan selama 10 tahun

Prinsip perlindungan hutan yang sekaligus merupakan pengertian perlindungan

hutan adalah usaha untuk :

a. Mencegah dan membatasi kerusakan hutan, kawasan hutan dan hasil hutan yang

disebabkan oleh perbuatan manusia, ternak, kebakaran, daya-daya alam,

Hama serta penyakit.

Page 134: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

b. Mempertahankan dan menjaga hak-hak negara, masyarakat dan perorangan

atas hutan, kawasan hutan, hasil hutan, investasi serta perangkat yang

berhubungan dengan pengelolaan hutan.

Menurut PP 6/2007 jo PP 3/2008 bahwa yang termasuk kegiatan Perlindungan

hutan antara lain :

a. Mencegah adanya pemanenan pohon tanpa izin,

b. Mencegah atau memadamkan kebakaran hutan,

c. Menyediakan sarana dan prasarana pengamanan hutan,

d. Mencegah perburuan satwa liar dan atau satwa yang dlindungi,

e. Mencegah penggarapan dan atau penggunaan dan atau menduduki kawasan

hutan secara tidak syah,

f. Mencegah Perambahan kawasan hutan,

g. Mencegah terhadap gangguan hama dan penyakit,

h. Membangun unit satuan pengamanan hutan.

Perlindungan hutan diwilayah KPH diselenggarakan oleh KPH, pelaksanaan

perlindungan hutan pada wilayah yang telah dibebani izin/hak pemanfaatan hutan

dilakukan oleh pemegang izin/hak yang bersangkutan, sedangkan pada wilayah yang

tidak dibebani izin/hak pelaksanaannya dilakukan oleh KPH yang meliputi :

- Mengamankan areal kerjanya menyangkut hutan, kawasan hutan dan hasil hutan

termasuk tumbuhan dan satwa.

- Mencegah kerusakan hutan dari perbuatan manusia dan ternak, kebakaran hutan,

Hama dan penyakit serta daya daya alam.

- Mengambil tindakan pertama yang diperlukan terhadap gangguan keamanan hutan

diareal kerjanya.

- Melaporkan setiap adanya kejadian pelanggaran hukum diareal kerjanya kepada

instansi kehutanan setempat.

- Menyediakan sarana dan prasarana, serta tenaga pengamanan hutan yang sesuai

dengan kebutuhan.

Untuk mencegah, membatasi kerusakan hutan dan memperrtahankan serta

mennjaga kawasan hutan dan hasil hutan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan unit

Pengelolaan sebagai pelakana perlindungan hutan, melaksanakan kegiatan :

- Melakukan sosialisasi dan penyuluHan peraturan perundang undangan dibidang

kehutanan.

Page 135: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

- Melakukan inventarisasi permasalahan.

- Mendorong peningkatan produktifitas masyarakat.

- Memfasilitasi terbentuknya kelembagaan masyarakat.

- Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kegiatan pengelolaan hutan.

- Melakukan kerjasama dengan pemegang hak atau izin.

- Meningkatkan efektifitas koordinasi kegiatan perlindungan hutan.

- Mendorong terciptanya alternative mata pencaharian masyarakat.

- Meningkatkan efektifitas pelaporan terjadinya gangguan keamanan hutan.

- Mengambil tindakan pertama yang diperlukan terhadap gangguan keamanan hutan.

- Mengenakan sanksi terhadap pelanggaran hukum.

Rekapitulasi Rencana Kegiatan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam pada

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara jangka 2015 - 2024, ada kegiatan

Pembinaan Habitat Satwa, dalam artian selain ada kegiatan inventarisasi satwa liar yang

dilindungi, juga ada kegiatan pembinaan habitatnya berupa perbaikan tempat hidupnya

maupun penyediaan kebutuhan akan pakan/makanannya, sehingga kelestarian jenis

satwa yang dilindungi tersebut dapat dipertahankan. Selain itu kegiatan penilaian

ekonomi kawasan, penting untuk mengetahui seberapa besar nilai kawasan KPHL

Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara bila dilihat menurut aspek ekonomi, sehingga

upaya untuk mengkonversi kawasan menjadi peruntukan lainnya dapat

mempertimbangkan fungsi dan manfaat serta nilai ekonomi kawasan.

Untuk kegiatan perlindungan dan pengamanan hutan, selain ada operasi yang

bersifat represif, harus ada kegiatan tindak lanjutnya berupa pemberkasan kasus

(penyidikan) oleh PPNS Kehutanan ataupun diperbantukan dari Polres maupun Polda

setempat, sehingga segala bentuk kegiatan illegal terhadap kawasan dapat memberikan

efek jera bagi pelaku dan mencegah masyarakat untuk melakukan tindakan tersebut.

a. Perlindungan Hutan dari Kebakaran Hutan

Untuk mencegah dan membatasi kerusakan hutan yang disebabkan oleh

kebakaran, dilakukan kegiatan pengendalian yang meliputi Pencegahan, Pemadaman,

dan Penanganan pasca kebakaran.

Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan menetapkan rencana kegiatan pengendalian

kebakaran hutan yang menjadi tanggungjawabnya. Dalam pelaksanaan pengendalian

kebakaran hutan, KPH sebagai unit Pengelolaan Hutan membentuk lembaga

Page 136: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

pengendalian kebakaran hutan yang disebut brigade pengendalan kebakaran hutan yang

bertugas menyusun dan melaksanakan program pengendalian kebakaran hutan.

1. Pencegahan

Pencegahan kebakaran hutan pada tingkat KPH. izin pemanfaatan hutan, izin

penggunaan kawasan hutan dan hutan Hak, dilakukan kegiatan antara lain :

Melakukan inventarisasi lokasi rawan kebakaran hutan.

Menginventarisasi faktor penyebab kebakaran hutan.

Menyiapkan regu pemadam kebakaran.

Membuat prosedur tetap pemadaman kebakaran hutan.

Mengadakan sarana pemadaman kebakaran hutan.

Membuat sekat bakar.

2. Pemadaman.

Dalam rangka pemadaman, maka setiap pemegang izin pemanfaatan hutan,

pemegang izin penggunaan kawasan hutan, pemilik hutan hak dan atau kepala KPH,

berkewajiban melakukan rangkaian tindakan pemadaman dengan cara :

Melakukan deteksi terjadinya kebakaran hutan.

Mendayagunakan seluruh sumberdaya yang ada.

Membuat sekat bakar dalam rangka melokalisir api.

Memobilisasi masyarakat untuk mempercepat pemadaman.

Pemegang izin pemanfaatan hutan, pemeggang izin penggunaan kawasan hutan,

pemilik hutan hak dan atau kepala KPH melakukan :

Koordinasi dengan instansi terkait dan tokoh masyarakat dalam rangka

mempercepat pemadaman, evaluasi, litigasi dan mencegah bencana.

Pelaporan kepada bupati/walikota tentang kebakaran hutan yang terjadi dan

tindakan pemadaman yang dilakukan.

3. Penanganan Pasca Kebakaran

Penanganan pasca kebakaran hutan dilakukan upaya kegiatan meliputi identifikasi

dan evaluasi, rehabilitasi, penegakan hukum.

Kepala KPH, pemegang izin pemanfaatan, pemegang izin penggunaan kawasan

hutan melakukan kegiatan identifikasi dan evaluasi yang berupa :

Pengumpulan data dan informasi terjadinya kebakaran hutan.

Pengukuran dan sketsa lokasi kebakaran.

Analisis tingkat kerusakan dan rekomendasi.

Page 137: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

b. Perlindungan Hutan Atas Hasil Hutan.

KPH sebagai unit pengelola berkewajiban dalam melindungi hasil hutan dari

kegiatan illegal logging dan illegal trade. Perlindungan Hasil Hutan dilaksanakan untuk

menghindari pemanfaatan hutan secara berlebihan dan atau tidak syah dan dilaksanakan

melalui kegiatan pembinaan, pengawasan dan penertiban.

Pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan Hanya dapat dilakukan apabila

telah memiliki izin dari pejabat yang berwewenang. Kegiatan pemanfaatan hutan yang

tergolong tidak memiliki izin adalah :

Pemegang izin melakukan pemanfaatan hutan diluar areal yang diberi izin.

Pemegang izin melakukan pemanfaatan melebihi target volume yang diizinkan.

Pemegang izin melakukan penangkapan/pengumpulan flora fauna melebihi

target/ quota yang telah ditetapkan.

Pemegang izin melakukan pemanfaatan hutan dalam radius dari lokasi tertentu

yang dilarang undang undang.

c. Perlindungan Hutan dari Kebakaran.

Kepala KPH dapat menetapkan lokasi perlindungan hutan dalam hutan produksi

dan hutan lindung untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan. Sebaliknya juga Kepala

KPH mempunyai kewenangan untuk menutup lokasi penggembalaan ternak untuk

kepentingan konservasi dan rehabilitasi hutan, tanah dan air.

d. Perlindungan Hutan dari Daya Alam

Usaha-usaha untuk mencegah dan membatasi kerusakan hutan yang disebabkan

oleh daya alam yang berupa gunung meletus, tanah longsor, gempa, badai, banjir dan

kekeringan dilaksanakan kegiatan :

Memantau biofisik lingkungan yang berpotensi menimbulkan bencana alam.

Membuat peta lokasi kerawanan bencana.

Membangun bangunan civil teknis.

Melakukan pembinaan kesadaran dan penyuluhan kepada masyarakat.

Menjaga kelestarian nilai dan fungsi hutan serta lingkungan.

Menjaga mutu, nilai serta kegunaan hasil hutan.

e. Perlindungan Hutan dari Hama dan Penyakit.

Untuk mencegah dan membatasi kerusakan yang disebabkan oleh Hama dan

penyakit, Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah :

Menyelenggarakan penelitian Hama dan penyakit tumbuhan dan satwa.

Page 138: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Mengendalikan Hama dan penyakit dengan metoda biologis, mekanis, kimiawi

dan atau terpadu.

Hasil penelitian disampaikan kepada KPH untuk dilaksanakan.

f. Polisi Kehutanan

Polisi Kehutanan memiliki wewenang memiliki tugas di wilayah hukumnya

yang meliputi :

Mengadakan patroli/perondaan didalam kawasan hutan atau wilayah hukumnya.

Memeriksa surat-surat atau dokumen yang berkaitan dengan pengangkutan Hasil

hutan didalam kawasan hutan atau wilayah hukumnya.

Menerima laporan tentang telah terjadinya tindak pidana yang menyangkut

hutan, kawasan hutan dan hasil hutan.

Mencari keterangan dan barang bukti terjadinya tindak pidana yang menyangkut

hutan, kawasan hutan dan hasil hutan.

Dalam hal tertangkap tangan, wajib menangkap tersangka untuk diserahkan

kepada yang berwewenang.

Membuat laporan dan menandatangani laporan tentang terjadinya tindak pidana

yang menyangkut hutan, kawasan hutan dan hasil hutan.

Rencana Kegiatan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam selama jangka 2015

- 2024 di KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara disajikan pada Tabel 5.17.

H. Penyelenggaraan Koordinasi dan Sinkronisasi antar pemegang izin

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara berperan sebagai penyelenggara

pengelolaan hutan di tingkat tapak harus menjamin bahwa pengelolaan hutan dilakukan

secara lestari sesuai fungsinya. Keberadaan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara sebagai institusi negara menyelenggarakan kewenangan tertentu pemerintah,

pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota sesuai mandat undang-undang

yaitu hutan dikuasai negara dan Harus dikelola secara lestari.

Sesuai dengan pasal 9 Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2007 jo. Peraturan

Pemerintah No. 3 Tahun 2007 yang dijabarkan dalam Peraturan Menteri Kehutanan No.

P.6/Menhut-II/2010 yang mengatur mengenai norma, standar, prosedur dan kriteria

pengelolaan hutan pada KPHL dan KPHP, dijelaskan bahwa fungsi kerja KPH dalam

penyelenggaraan pengelolaan hutan secara operasional diantaranya melaksanakan

pembinaan, monitoring dan evaluasi kinerja pengelolaan hutan yang dilaksanakan oleh

Page 139: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

pemegang izin pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan hutan, termasuk dalam

bidang rehabilitasi dan reklamasi hutan, serta perlindungan hutan.

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, koordinasi dan sinkronisasi antara pemegang

izin dalam penyelenggaraan pengelolaan hutan dilaksanakan dalam rangka mencapai

tujuan pengelolaan hutan di wilayah kelola KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara sebagaimana termuat dalam Rencana Pengelolaan Hutan KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera Utara. Untuk itu koordinasi dan sinkronisasi pemegang izin

pemanfaatan hutan dan kawasan hutan di wilayah kelola KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara dilaksanakan menurut arahan kerangka kerja sebagai berikut:

1. Evaluasi dan sinkronisasi Rencana Kerja Usaha (RKU) dan Rencana Kerja

Tahunan (RKT) pemegang izin, mengacu pada Rencana Pengelolaan Jangka

Panjang dan Rencana Pengelolaan Jangka Pendek KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara.

2. Pembinaan, monitoring dan evaluasi kinerja pemegang izin mengacu pada

RKU, dan RKT pemegang izin yang bersangkutan.

3. Jenis perizinan dan ruang lingkup kegiatan yang menjadi kewenangan KPHL

Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara atas pemegang izin sebagai bahan

evaluasi perencanaan, sinkronisasi, pembinaan dan evaluasi disajikan pada

Tabel 5.16.

Berdasarkan Hasil analisa peraturan perundang-undangan, lingkup perencanaan

pemegang izin yang dapat dijadikan bahan evaluasi dan penilaian kinerja pemegang izin

meliputi pokok-pokok materi sebagai berikut :

1. Penyusunan Rencana Karya/Kerja

2. Penataan batas areal kerja

3. Pelaksanaan system silvikultur

4. Penggunaan peralatan pemanfaatan hasil hutan

5. Penatausahaan hasil hutan

6. Pengukuran atau pengujian hasil hutan

7. Perlindungan hutan

8. Penggunaan tenaga professional

9. Pemberdayaan masyarakat

10. Kondisi financial termasuk iuran kehutanan

Commented [T14]: Kkph, tolong dicek kembali

Page 140: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 5.16. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam

pada KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara jangka 2015-2024

No Uraian Kegiatan Target (satuan) Anggaran

(Rp)

1. Sarana dan Prasarana antara lain

Pembangunan Pos Jaga 3 unit

Kendaraan roda 4

Pickup,

Sepedamotor

senjata api laras panjang,

senjata api genggam

HT

GPS

Kompas

Kamera saku,

Tenda Regu,

Peralatan masak

... unit

... unit

2. Membentuk Brigade Pengamanan Hutan 1 brigade

3. Patroli Pengamanan Hutan pada areal yang tidak

dibebani izin

1 kali sebulan

4. Penyusunan Rencana Penanggulangan Kebakaran Hutan

antara lain melakukan Inventarisasi sumber air,

pemukiman sekitar kawasan hutan, perladangan,tegakan

hutan, patroli hutan ,pemadaman api .

1 buku per tahun

5. Penyusunan Rencana Kerja Penanggulangan Pencurian

Hasil Hutan antara lain melalui Pengumpulan bahan dan

keterangan, pemeliharaan dan pengamanan batas

hutan,penjagaan, patroli,operasi pengamanan, operasi

yustisi

1 buku per tahun

6. Penyusunan Rencana Penanggulangan PerambaHan

Hutan yang meliputi inventarisasi ladang dan pemukiman

dalam hutan,inventarisasi pemukiman sekitar kawasan

hutan, Penurunan Perambah dari dalam kawasan hutan.

1 buku per tahun

7 Penyusunan Rencana Penaggulangan Hama Penyakit

meliputi inventarisasi tumbuHan eksotik dan gulma,

inventarisasi satwa eksotik,inventarisasi satwa liar,

monitoring keseHatan tegakan hutan.

1 buku per tahun

8 Preemtif : Sosialisasi dan Penyuluhan Peraturan

perundang undangan dibidang kehutanan

1 kali setahun

9 Pembentukan kader konservasi 1 regu

10 Bina Cinta Alam 1 regu

11 Sosialisasi batas batas kawasan hutan 1 kali setahun

12 Temu wicara tentang konservasi hutan dan kehutanan 1 kali setahun

13 Koordinasi dengan instansi terkait 1 kali setahun

14 Preventif : Pengumpulan Bahan dan Keterangan 1 kali setahun

15 Pemeliharaan dan Pengamanan batas Kawasan Hutan 1 kali setahun

16 Represif : Operasi Taktis 4 kali setahun

17 Operasi Yustisi 2 kasus setahun

Commented [T15]: KKPH : cari Data dinas kehutanan

Page 141: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Penyelenggaraan kegiatan dan arahan pencapaian koordinasi dan sinkronisasi

antara pemegang izin di wilayah kelola KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

selama 10 tahun disajikan pada Tabel 5.17.

Tabel 5.17. Ruang Lingkup Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi Antara Pemegang

Izin di Wilayah Kelola KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

No Jenis Perizinan

Pemanfaatan Hutan

Ruang Lingkup Kewenangan dalam rangka Koordinasi dan

Sinkronisasi

1.

IUPK

a. Hutan Produksi

(untuk HKM)

1. Prakondisi dan penyiapan lokasi/pencadangan areal dalam

rangka pemberian izin

2. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja Usaha mengacu

pada Rencana Pengelolaan Jangka Panjang/Jangka Pendek

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

3. Pemantauan dan Penilain Kinerja

2.

IUPHHK

a. Hutan Tanaman

1) HTI

1. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja Usaha mengacu

pada Rencana Pengelolaan Jangka Panjang/Jangka Pendek

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

2. Singkronisasi kewenangan :

a. Pertimbangan Teknis

b. Pengesahan RKT

c. Pemantauan dan Penilaian Pelaksanaan Kegiatan

d. Menerima laporan hasil evaluasi 5 tahun RKU

1. Pemantauan dan Penilian Kinerja

2) HTR

1. Prakondisi dan penyiapan lokasi/pencadangan areal

dalam rangka pemberian izin.

2. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja Usaha mengacu

pada Rencana Pengelolaan Jangka Panjang/Jangka

Pendek KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

3. Pemantauan dan Penilain Kinerja

4. Singkronisasi kewenangan :

a. Pemberian Izin

b. Pengesahan RKT

c. Pemantauan dan Penilaian Pelaksanaan Kegiatan

IUPHHK

a. HKm

b. HD

1. Prakondisi dan penyiapan lokasi/pencadangan areal

dalam rangka pemberian izin.

2. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja Usaha mengacu

pada Rencana Pengelolaan Jangka Panjang/Jangka

Pendek KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

3. Pemantauan dan Penilain Kinerja

3.

1. IUPHHBK

2. IPHHK

3. IPHHBK

a. Hutan Lindung

b. Hutan Produksi

1. Prakondisi dan penyiapan lokasi/pencadangan areal

dalam rangka pemberian izin.

2. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja Usaha mengacu

pada Rencana Pengelolaan Jangka Panjang/Jangka

Pendek KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

3. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja Usaha mengacu

pada Rencana Pengelolaan Jangka Panjang/Jangka

Pendek KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

4. Izin Penggunaan

Kawasan Hutan

1. Non Kehutanan

2. Lainnya

1. Prakondisi dan penyiapan lokasi/pencadangan areal

dalam rangka pemberian izin.

2. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja Usaha mengacu

pada Rencana Pengelolaan Jangka Panjang/Jangka

Pendek KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

3. Penyelarasan/sinkronisasi Rencana Kerja UsaHa

mengacu pada Rencana Pengelolaan Jangka

Panjang/Jangka Pendek KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara

Page 142: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 5.18. Penyelenggaraan Kegiatan Koordinasi dan Sinkronisasi antara Pemegang

Izin di Wilayah Kelola KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

No Ruang Lingkup

Kegiatan

Target Pencapaian Tahun Ke Indikator

I II III IV V VI VII VIII IX X

1.

Identifikasi

perizinan,

permasalahan dan

koordinasi

instansi terkait

Kesamaan

Persepsi dan

Konsepsi

Pengelolaan

2.

Penyusunan

Grand design

Tata Kelola

Perizinan di

wilayah kelola

KPHL Model

Lintas Unit XXII

Sumatera Utara

ArahanTata

Kelola

Pengelolaan

Hutan oleh

Pemegang Izin

3.

Sinkronisasi

Rencana Kerja

Usaha

Pemegangan Izin

mengacu pada

Rencana

Pengelolaan

Hutan Jangka

Panjang/Jangka

Pendek KPHL

Model Lintas

Unit XXII

Sumatera Utara

Kesesuaian

antara RPH-

KPHL Model

Lintas Unit

XXII Sumatera

Utara dengan

Rencana Kerja

Usaha

Pemegang Izin

4.

Koordinasi,

Evaluasi,

Pembinaan dan

Pengendalian

Pengelolaan

Hutan Secara

Lestari sesuai

Fungsinya

I. Koordinasi dan Sinergi dengan instansi dan Pemangku kepentingan

Dalam keberhasilan pelaksanaan tugas sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

seringkali menjumpai hebatan/kendala non teknis, dalam arti kendala dari stake holder

lain yang sudah barang tentu mereka juga sudah menetapkan rencana, tujuan dan

kegiatan yang sama sehingga terjadi tarik menarik kepentingan. Oleh karena itu perlu

dilakukan koordinasi yang mantap dengan para stake holder sehingga program dan

kegiatannya bersinergi.

Efektifitas koordinasi dan sinkronisasi program kegiatan diwadahi dengan

keberadaan forum DAS Asahan Toba yang terdiri dari berbagai stakeholder. Anggota

Page 143: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

forum ini terdiri dari unsur Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, BAPPEDA

Toba Samosir, Dinas Kehutanan Kabupaten, BBKSDA, BP DAS, BPKH Wilayah I,

akademisi (Fakultas Kehutanan dan Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara),

LSM, Badan Pemberdayaan Masyarakat Toba Samosir.

J. Penyediaan dan Peningkatan Kapasitas SDM

Untuk mencapai visi misi KPH Harus didukung dengan kuantitas dan mutu SDM

serta kompetensi yang dibutuhkan. Berdasarkan Permendagri Nomor 61 tahun 2010

tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung ,

maka saat ini KPH memiliki struktur organisasi (Gambar 5.1) dengan jumlah personil

dan jabatan personil sebagaimana disajikan pada Tabel 5.20.

Gambar 5.1. Struktur Organisasi KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

(Pergub Sumut No. ...... Tahun 2014)

Kepala Dinas

Kepala UPTD KPHL

Jabatan Fungsional Kasubag TU

Kepala Resort :

Commented [T16]: kkph

Commented [T17]: kkph

Page 144: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 5.20. Jumlah Personil yang ada di KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

Commented [T18]: kkph

Page 145: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

( a ) Persyaratan Jabatan

Untuk menduduki jabatan struktural pada KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara disamping harus memenuhi persyaratan umum PNS juga harus

memenuhi persyaratan khusus sesuai Permenhut Nomor 42 tahun 2011 seperti pada

Tabel 5.20.

Tabel 5.20. Persyaratan Administrasi Minimal SDM KPH

No.

Persyaratan

Kepala

KPH

Kepala

Seksi

Kepala

SBTU

Kepala Unit

Pengelolaan/R

esort

Staf

Adm.

Staf

Resort

Polhut

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 Pangkat/

Gol/

Ruang

Penata Tk I

, Gol III/d

Penata

Muda Tk I,

Gol.III/b

Penata

Muda Tk I

,Gol.III/b

Pengatur Tk I,

Gol .II/b

- -

2 Hsl

Penilaian

Kinerja (DP-

3)

Baik Baik Baik Baik Baik Baik

3 Tkt.

Pendidikan

Formal

S1/D-IV

Kehutanan,

S1 non

Kehutanan

berlatar

belakang

pendidikan

Kehutanan(

SKMA/SM

K

Kehutanan,

DIIIKehuta

nan) dengan

pengalaman

dibidang

kehutanan

lima tahun

SKMA/SM

K

Kehutanan

D-

IIIKehutana

n,

D-III non

Kehutanan

dengan

pengelaman

dibidang

Kehutanan

lima tahun

SLTA/

D-III

SKMA/SMK

Kehutanan,

D-

IIIKehutanan,

D-III non

Kehutanan

dengan

pengalaman

dibidang

Kehutanan dua

tahun

SLT

A

SLTA

4 Diklat

Kepemimpinan

Diklatpim

III

Diklatpim

IV

Diklatpim

IV

- - -

5 Diklat

Teknis

Diklat

CKPH

Kemenhut

Diklat

Teknis

Kehutanan

seperti

PEH,Polhut

,dll

IV.a - - -

6 Esselon III.a IV.a IV.a - - -

7 KebutuHan

Personil

1 2 1 1 8 5 27

Kebutuhan tenaga untuk jabatan struktural berdasarkan forrmasi pada struktur

organisasi yang berlaku namun untuk jabatan fungsional seperti tenaga Polhut,

Page 146: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

(Jagawana), PEH dan tenaga teknis Kehutanan lainnya, kebutuhannya didasarkan pada

luasan hutan yang dikelola dan kemampuan tenaga yang bersangkutan.

Analisis kebutuhan tenaga teknisi lapangan termasuk Jagawana didasarkan pada

pertimbangan bahwa setiap staf tenaga teknis pada tingkat seksi kemampuan mengurus

hutan adalah 10.000 Ha/orang, sedangkan pada tingkat lapangan (Jagawana) adalah

3.000 – 4.000 Ha/orang (rasio Ditjen PHKA 2013). Luas areal unit KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara ...........................Ha.

(b) Kompetensi SDM Pengelola KPH

Sebagaimana dikemukakan terdahulu bahwa visi KPH dan salah satu misinya

adalah menjadi KPH ...............atau dengan kata lain KPH akan melaksanakan bisnis di

bidang kehutanan dengan core bisnis hutan tanaman Pinus, rotan dan Lebah madu,

getah pinus, aren, wisata alam, mikrohidro, dan perdagangan karbon. Maka

operasionalisasinya harus dilakukan oleh tenaga profesional bidang kehutanan, pebisnis

profesional sesuai dengan bidangnya. Tenaga profesional dibidang kehutanan dan

pebisnis dapat berasal dari sarjana kehutanan, diploma 3 kehutanan, dan tenaga teknis

menengah yang meliputi lulusan sekolah kehutanan menengah atas (SMK Kehutanan),

serta tenaga-tenaga hasil pendidikan dan latihan kehutanan antara lain penguji kayu

(grader), perisalah hutan (cruiser) dan pengukur (scaler). Sedangkan pebisnis dapat

berasal dari praktisi dan kalangan profesional.

Tenaga teknis bidang kehutanan sudah diatur dalam Permenhut 42/2011 tentang

stándar kompetensi bidang teknis kehutanan pada KPHP dan KPHL. Kebutuhan tenaga

struktural diatur dalam Pergub Sumatera Utara no ..................... Pada KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara terdapat ...... jabatan strukural terdiri dari kepala

KPH, Kepala Sub Bagian Tata Usaha , Kepala seksi Penataan, pemanfaatan penggunaan

kawasan hutan, seksi ReHabilitasi laHan dan perlindungan kawasan hutan, , Kepala

Resor/Kepala unit Bisnis dan ........... jabatan fungsional antara lain jabatan fungsional

perencanaan, pemanfaatan dan pengggunaan kawasan hutan, Pemantauan manfaat dan

guna kawasan, Rehabilitasi dan reklamasi hutan, Pemantauan RRL, Perlindungan hutan

dan konservasi alam, pemberdayaan masyarakat. Namun demikian secara administrasi

pegawai KPH harus memenuhi syarat administrasi meliputi pangkat, golongan/ruang,

Hasil penilaian kinerja,dan tingkat pendidikan formal atau dengan kata lain pegawai

KPH harus memiliki sertifikasi kompetensi jabatan struktural atau fungsional yang

dilakukan oleh lembaga sertifikasi profesi dibidang kehutanan atau pengakuan oleh

Commented [T19]: Boleh ditambahkan

Commented [T20]: KKPH

Page 147: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

menteri. Sedangkan pebisnis profesional disiapkan untuk melaksanakan kegiatan bisnis

hutan tanaman pinus, rotan, lebah madu, getah pinus, dan lain-lain dengan standar

kompetensi tertentu.

Pada Tabel 5.21. disajikan kelompok kompetensi jabatan struktural dan kepala

resort pada Organisasi tipe A yang menunjukan kompetensi yang harus dimiliki oleh

pejabat struktural dalam organisasi KPH.

Tabel 5.21. Kelompok Kompetensi Jabatan Struktural dan Kepala Unit Pengelola

(Resort) pada Organisasi KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

Kelompok Kompetensi

Jabatan

Ka

KPH

Kasi

P3KH

Kasi

RPKH

Kepa

la

SBTU

Kepala

UP/Resort

1 2 3 4 5 6

Kemampuan berpikir V v V V V

Pengelolaan tugas V v V V V

Pengelolaan SDM V V V V V

Karakter personal V v V V V

Pengelolaan sarpras dan keuangan V v V V V

Pengelolaan program dan kegiatan V v V V

Pengelolaan para pihak

(komunikasi,negosiasi,konsultasi,fasilitasi,

pengelolaan konflik ,dll )

V v V V

Pengelolaan usaha / bisnis V v V V

Penyelenggaraan tata hutan dan penyusunan

rencana pngelolaan hutan

V v

a. Inventarisasi

b. Penataan Hutan

c. Penyusunan Pengaturan Hasil

d. Penyusunan Rencana Pengelolaan

Hutan

V

V

V

V

V

V

V

V

Penyelenggaraan Pemanfaatan Hutan

a. Pemanfaatan kawasan

b. Pemanfaatan Jaa Lingkungan

c. Pemanfaatan Hasil hutan kayu

d. Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan

Kayu

e. Pemungutan Hasil Hutan Kayu

f. Pemungutan Hasil Hutan non Kayu

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

v

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

V

v

Penyelenggaraan Penggunaan Kawasan

Hutan

V v V V

Penyelenggaraan Rehabilitasi dan Reklamasi

Hutan

V V V

Penyelnggaraan Perlindungan Hutan dan

konservasi alam

V V V

Pengelolaan informasi dan pengendalian

manajemen hutan

V v V V

Page 148: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

(c) Penataan dan Pengembangan Personil

Penataan dan pengembangan personil KPH dilakukan berdasarkan analisis

jabatan dan sesuai dengan perkembangan kegiatan. Kekosongan job struktural, job

fungsional dan pelaku bisnis akan diisi sesuai kebutuhan dan kemampuan organisasi.

Adapun rencana kebutuhan pegawai selama 10 tahun dapat dilihat pada Tabel 5.22.

Tabel 5.22. Kebutuhan pegawai selama periode 2015 – 2024

No Komponen

Job

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024

STRUKTURAL

1 KKPH 1

2 KSBTU 1

3 Kasi P3KH 1

4 Kasi RPKH 1

5 KRPH ( ... unit ) 1 1 1 1 1 1

Fungsional

6 Ka Unit Bisnis 1 1 1

7 Perencanaan 1 1

8 Polhut 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2

9 Penataan dan

Penggunaan

kawasan hutan

1

10 Pemantauan

manfaat dan

guna hutan

1

11

12

Rehabilitasi dan

Reklamasi Hutan

Pemantauan

RRL

1 1

13 Perlindungan

hutan dan

konservasi alam

1

14 Pemberdayaan

masyarakat

1

15 PEMETAAN/

GIS

1 1 1

16 BENDAHARA 1 1

17 PEH 1

18 Staf SBTU 2 1

19 Staf P3KH 2 1

20 Staf RPKH 2 1

21 Staf KRPH 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2

Jumlah ……..

Commented [T21]: KKPH

Page 149: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Pengadaan personil dapat berasal dari :

1. Permintaan personil yang ada di lingkup Pemda Kabupaten Toba Samosir

dan atau Pemda Kabupaten

2. Tenaga Kontrak teknis Kehutanan menengah ( SMKK ) dari Kemenhut;

3. Tenaga Kontrak Basarhut dari KeMenterian Kehutanan;

4. Tenaga Pemkab

5. Tenaga Profesional.

K. Penyediaan Pendanaan

Berdasarkan pasal 10 PP no 6 tahun 2007 Pemerintah Pemerintah Provinsi dan

Pemerintah kabupaten/kota sesuai kewenangannya bertanggung jawab terhadap

pembangunan KPH dan infrastrukturnya. Dana untuk pemmbangunan KPH berasal dari

APBD dan sumber lain yang syah dan tidak mengikat sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

Perencanaan pembiayaan harus dilakukan secara terpadu antara pemerintah,

pemerintah provinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota untuk efisiensi dan menghindari

pengadaan suatu sarpras tumpang tindih. Pembiayaan dengan sumber dana APBN,

selain digunakan untuk pembangunan sarana prasarana juga dimungkinkan untuk

membiayai kegiatan pengelolaan hutan. Menggunakan KPH sebagai bagian penguatan

system pengurusan hutan dengan mewujudkan integrasi program atau konvergensi

program kehutanan nasional, provinsi dan kabupaten/kota (rehabilitasi, inventarisasi,

pemberdayaan masyarakat), sehingga diperoleh sinergisitas kegiatan pembangunan

kehutanan. Dengan banyaknya aktivitas kegiatan kehutanan di lokasi KPH, maka

secara otomatis akan menarik para rimbawan muda untuk bekerja dilapangan.

Pembiayaan pelaksanaan program dan kegiatan yang diusulkan diharapkan

tersedia sesuai kebutuhan baik jumlahnya maupun waktu pelaksanaan kegiatan, akan

tetapi Hal ini selalu menjadi masalah, karena sumber sumber pendanaan pembangunan

tidak pernah mencukupi dan selalu terbatas. Selama jangka waktu pengelolaan 2014-

2023 sumber pendanaan pembangunan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

diharapkan berasal dar1 APBN ( Konvergensi kegiatan, Dekonsentrasi), DAK bidang

kehutanan, DAU ( pendamping DAK ), APBD murni Kabupaten Toba Samosir .

Penggalian sumber pembiayaan dari sumber lain yang syah dan tidak mengikat

sangat dimungkinkan, dengan menyampaikan program peluang investasi yang telah

disusun sesuai dengan rencana pengelolaan jangka panjang kepada lembaga donor.

Page 150: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Cukup banyak lembaga donor yang bersedia membantu pembangunan KPH karena

diyakni dengan adanya KPH akan memberikan dampak positif dalam pengelolaan

hutan lestari. Organisasi KPH Harus pandai membuat jejaring dengan berbagai intitusi

untuk mempromosikan atau menjual potensi yang dimilikinya.

L. Penyediaan Sarana dan Prasarana

Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, KPH memerlukan sarana prasarana guna

menunjang kegiatan KPH. Berdasarkan Permenhut No 41 tahun 2011 psal 3 dan PP 45

pasal 10 bahwa sarana prasarana KPH terdiri dari :

Bangunan kantor.

Kendaraan operasional yang meliputi kendaraan roda empat, kendaraan roda dua

dan atau kendaraan perairan.

Peralatan kantor yang meliputi : meja dan kursi kerja, lemari kantor dan

peralatan elektronik kantor.

Peralatan operasional meliputi alat komuknikasi dan perangkat lunak computer,

Perangkat keras computer dan peralatan survey.

Sarana pendukung kegiatan pengelolaan hutan misalnya pembuatan pal batas

blok atau petak.

Pembuatan jalan pendukung pengelolaan hutan.

Perangkat yang berhubungan dengan penglolaan hutan antara lain pal batas

hutan, pos jaga, papan informasi, menara pengawas, sarana komunikasi dan

sarana transportasi.

Sarana perlindungan hutan dapat berupa alat pemadam kebakaran hutan baik

perangkat lunak maupun perangkat keras, alat komunikasi, perlengkapan satuan

pengaman hutan, tanda batas kawasan hutan plang/tanda tanda larangan.

Prasarana Perlindungan hutan dapat berupa asrama satuan pengaman hutan,

rumah jaga, jalan jalan pemeriksaan, menara pengawas dan parit batas.

Rencana Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana selama jangka 2015 -2024 di

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara disajikan pada Tabel 5.23.

Page 151: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 5.23. Rekapitulasi Rencana Kegiatan Penyediaan Sarana dan Prasarana KPHL

Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara Jangka 2015 – 2024

No Uraian Kegiatan Target

(satuan)

Anggaran

(Rp)

1. Pembuatan kantor KRPH unit

2. Sarana Perlindungan hutan

3.. Prasarana perlindungan hutan

4. Peralatan Kantor (Meja,kursi, Lemari kantor, elektronik

Kantor)

5.. Peralatan Operasional (alat komunikasi, Perangkat

lunak Komputer, Perangkat Keras Komputer, Laptop

dan Peralatan Survey)

6.

Sarpras Pendukung Kegiatan Pengelolaan Hutan :

- Pembuatan Pal Batas blok atau petak

- Pembuatan Jalan Pendukung pengelolaan hutan,

pembuatan petak

- Pembuatan Pos Jaga, asrama satuan pengaman

hutan, Papan Informasi

- Pembuatan menara pengawas

M. Pengembangan Data Base

Berdasarkan Pasal 14, Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 2004 tentang

Perencanaan Kehutanan, Sistem Informasi Kehutanan disusun secara berjenjang yang

meliputi nasional, provinsi, kabupaten/kota dan unit pengelolaan atau KPH.

Pengembangan data base KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara merupakan

bagian integral dari pengembangan system informasi kehutanan melalui sinkronisasi

dan integras data kabupaten/kota dan provinsi.

(a) Pengelolaan Data Base KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

Strategi pengembangan data base KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

adalah mengembangkan sistem informasi wilayah kelola KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara yang cepat, akurat dan integratif dan didukung oleh perangkat

system informasi dan data base berbasis web yang dapat diakses dengan mudah oleh

seluruh stakeholders. Dengan demikian, data base KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara akan menjadi pusat informasi mengenai kekayaan sumberdaya hutan

yang ada dalam wilayah kelola KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara. Dalam

penyelenggaraannya, pengelolaan data base KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara diarahkan menurut peruntukan sebagai berikut :

a. Date base untuk mendukung system informasi kehutanan secara berjenjang

sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 44 Tahun 2004.

Commented [T22]: BPKH dan KKPH

Page 152: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

b. Date base dengan peruntukan penyelenggaran pengelolaan hutan ditingkat

tapak sesuai tugas dan fungsi KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara .

Jenis data dan informasi wilayah kelola KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara untuk mendukung system informasi kehutanan secara berjenjang dan terintegrasi

meliputi jenis data sebagaimana disajikan pada Tabel 5.24.

Tabel 5.24. Pengembangan Data Base KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara Dalam Mendukung System Informasi Kehutanan di Tingkat KPH No Jenis Data Uraian Jenis Data

1. Kawasan dan Potensi Hutan 1. Luas dan letak wilayah kelola KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara 2. Potensi Hasil Hutan Kayu dan Hasil Hutan Bukan Kayu

3. Luas areal tertutup dan tidak tertutup hutan

4. Luas dan letak areal penggunaan kawasan hutan dan

pemanfaatan hutan

5. Jenis flora dan fauna

6. Gangguan kemanan hutan

7. Lokasi dan luas areal kebakaran hutan

8. Perlindungan hutan

2. Rehabilitasi Lahan Kritis 1. Lokasi dan luas lahan kritis berdasarkan DAS

2. Laju deforestasi dan degradasi

3. Hasil rehabilitasi hutan dan lahan

4. Luas dan kegiatan reklamasi hutan

5. Pengembangan kegiatan perbeniHan

3. Pemberdayaan Masyarakat 1. Lokasi dan luas hutan desa

2. Jumlah, letak dan luas areal HTR, HKm.

3. Pengembangan PHBM dan Jasa Lingkungan

4.Pengelolaan ekonomi dan peningkatan usaha masyarakat

disekitar hutan.

4. Tata Kelola Kehutanan 1. Jumlah Personil (PNS dan Non Pns)

2. Alokasi Dan Realisasi Anggaran

3. Sarana Dan Prasarana Pegelolaan Hutan

4. Pelaksanaan dan Pelaporan Audit Kinerja

5. Penyuluhan Kehutanan

6. Hasil Hasil Penelitian

Pengembangan date base dengan peruntukan penyelenggaran pengelolaan hutan

ditingkat tapak sesuai tugas dan fungsi KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara,

meliputi jenis data yang disajikan pada Tabel 5.25.

(b) Arahan dan Pencapaian Pengembangan Data Base KPH Unit Toba Samosir

Tujuan umum pengembangan sistem database dan informasi KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara adalah :

Page 153: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

1. Untuk menyediakan data dan informasi yang dapat diakses dengan mudah

oleh para stakeholders untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi

pembangunan kehutanan.

2. Sebagai materi promosi investasi dengan menyediakan data potensi wilayah

kelola KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara serta peluang

investasi.

3. Untuk menyediakan data dan informasi dalam rangka penelitian dan

pengembangan wilayah kelola KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara.

Tabel 5.25. Pengembangan Data Base KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

Untuk Mendukung Pengelolaan Hutan di Tingkat Tapak

No Jenis Data Uraian Jenis Data

1 Kegiatan Pengelolaan Hutan 1. Informasi dan Data Spasial Tata Hutan dan

penyusunan rencana pengelolaan hutan.

2. Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB)

3. Informasi Neraca Sumber Daya Hutan (INSDH)

4. Realisasi dan kemajuan Rencana Pengelolaan Hutan

Jangka Panjang

5. Realisasi dan kemajuan Rencana Pengelolaan Hutan

Jangka Pendek

2 Pencatatan kegiatan fisik

pengelolaan sumber daya

hutan

Fungsi ini mengakomodasi pencatatan proses, prosedur dan

pelaksanaan pengelolaan hutan baik yang dilaksanakan sendiri

KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara atau pun

pemegang izin, meliputi seluruh tindakan silvikultur

pengelolaan hutan dan tindakan lainya menurut kaidah dan atau

tujuan pengelolaan hutan lestari

3 Pencatatan pembiayaan

pengelolaan sumber daya

hutan

Fungsi ini melakukan pencatatan sumber - sumber pembiayaan

dan realisasi, proses perhitungan biaya pengelolaan sumber

daya hutan, penerimaan dan pengeluaran pada seluruh

pemanfaatan hutan/penggunaan hutan

4 Laporan pelaksanaan

pengelolaan sumber daya

hutan

Fungsi ini menghasilkan laporan kegiatan fisik dan laporan

keuangan dari proses pengelolaan sumber daya hutan yang

menjamin akuntabilitas pengelolaan hutan dan keuangan.

Pencapaian pengembangan data base dalam rencana pengelolaan hutan selama 10

tahun KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara diselenggarakan melalui kegiatan

–kegiatan yang disajikan pada Tabel 5.26.

Pencapaian pengembangan data base KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara pada aspek system data dan informasi akan dikembangkan sampai pada tingkat

Page 154: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

informasi dan data setiap pohon meliputi jenis, spesies, tempat tumbuh dan

perkembangan pertumbuhannya, serta mutasi dan neraca sumberdaya hutan.

Tabel 5.26. Kegiatan Pengembangan Data Base KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara

No Ruang Lingkup

Kegiatan

Target Pencapaian Tahun Ke Indikator

I

I

I

II

I

I

V V

V

I

VI

I

VII

I IX X

1.

Persiapan

Pembiayaan dan

sarana Prasarana

2.

Pembuatan Website

KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera

Utara

Website KPHL

Model Lintas Unit

XXII Sumatera

Utara

3

Pembuatan Perangkat

Sistem Infor masi

Teknologi Data Base

KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera

Utara

Tersedianya system

Informasi

Teknologi pada

KPHL Model

Lintas Unit XXII

Sumatera Utara

4.

Pembuatan data base,

sinkronisasi data dan

Pelaporan

Data dan Laporan

N. Rasionalisasi Wilayah Kelola

Permasalahan pada wilayah kelola KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

dapat dikatakan belum ada karena lembaga ini baru akan beroperasi setelah ada alokasi

dan mobilisasi suberdaya misalnya alokasi sumberdaya pendanaan, Sumberdaya

manusia, mobilisasi sarana dan prasarana serta adanya rugulasi yang mengatur tentang

administrasi dan kegiatan KPH.

Strategi yang ditempuh adalah proaktif dalam melakukan koordinasi penjemputan

program dan alokasi sumberdaya tersebut. sehinga pemerintah pusat, provinsi dan

kabupaten/kota memahami peran dan fungsi serta kebutuhan KPH yang mendesak.

Namun demikian tantangannya adalah bahwa masih kurangnya pemahaman tentang

peran strategis dan pentingnya KPH terhadap pembangunan daerah dan nasional. Disisi

lain keterbatasan dana menjadi kendala yang harus dicarikan solusinya.

O. Review Rencana Pengelolaan (minimal 5 tahun sekali)

Sesuai dengan ketentuan maka kegiatan ini dilakukan minimal 5 (lima) tahun

sekali dalam rangka penyusunan rencana pengelolaan dan perolehan data terkini.

Page 155: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Kegiatan ini dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Kegiatan ini bertujuan untuk

memperoleh data update dan akurat pada masing - masing unit pengelolaan, blok dan

petak. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah kegiatan dilaksanakan sesuai

arah kebijakan pengelolaan yang telah ditetapkan dan perkembangan yang dicapai.

Kegiatan review Rencana Pengelolaan ini diarahkan untuk mengevaluasi :

1. Bagaimana tingkat keberhasilan kelas perusahaan hutan pinus seluas dalam

mendukung kemandirian KPH, meningkatkan kesejahteraan masyarakat,

mendukung upaya pelestarian hutan dan menciptakan iklim investasi yang kondusif

2. Mengevaluasi keberhasilan kelas perusahaan rotan, lebah madu, dan aren.

3. Mengevaluasi keberHasilan kegiatan usaha jasa lingkungan dalam mendukung

pelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat serta

kemandirian KPH

4. Mengevaluasi Rencana pengelolaan Pemanfaatan Kawasan, HHBK, Jasa

Lingkungan dan carbon trade pada Blok Pemanfaatan Hutan Lindung.

5. Mengevaluasi Rencana pengelolaan Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Alam

Restorasi Ekosistem, Carbon Trade pada Blok Pemanfaatan HHK-HA Hutan

Produksi

6. Mengevaluasi Terwujudnya Pemberdayaan masyarakat melaui skim HTR terhadap

areal yang sudanh dicadangkan seluas .............. Ha

7. Mengevaluasi terwujudnya Fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat melalui skema

HTR dan HKm/HD pada areal Blok Pemberdayaan Hutan Produksi seluas

.................... Ha,

8. Mengevaluasi prospek penjualan karbon (carbon trading).

9. Mengevaluasi pelaksanaan PPK BLUD dengan core bisnis hutan tanaman pinus

dan rotan.

10. Mengevaluasi, aktifitas pembinaan dan kemitraan KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara dengan pemegang ijin pemanfaatan dan penggunaan kawasan

hutan.

11. Mengevaluasi efektifitas dan keberhasilan perlindungan dan pengamanan hutan

dalam wilayah kelola KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara yang telah

dilakukan selama 5 tahun.

Commented [T23]: Kkph tolong diisi

Page 156: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

P. Pengembangan investasi

Pengembangan investasi diarahkan kepada para pemegang izin skala besar

maupun skala kecil seperti, IUPHHK-HTR. Disamping peserta Hkm, Hutan Desa,

pelaku ekonomi lainnya terutama pelaku ekonomi berbasis kehutanan skala kecil, dapat

diuraikan sebagai berikut :

a. Masalah

Indikasi masih adanya praktek illegal dalam pemanfaatan hasil hutan.

Peluang dan prospek investasi pada kawasan KPH belum diketahui luas oleh

calon investor.

Kebijakan Investasi bidang usaha pemanfaatan hasil hutan dan penggunaan

kawasan tertentu kurang menarik minat investor karena prosedur perijinan

yang berbelit-belit dan biaya tinggi, lemahnya insentif dan rendah kapastian

hukum.

b. Sasaran

Peningkatan investasi sektor usaha kehutanan yang dikelola secara

menguntungkan, lestari dan berkelanjutan.

Menyerap investasi baik internal maupun eksternal (pihak ketiga) guna

pengembangan dan pengelolaan hutan pada wilayah tertentu.

c. Prioritas Arah Kebijakan

Mengurangi biaya transaksi dan praktek ekonomi biaya tinggi baik untuk tahap

memulai maupun operasinal bisnis.

Menata aturan main yang jelas dan pemangkasan birokrasi dengan prinsip

transparansi dan tata pemerintahan yang baik.

d. Kegiatan Pokok yang akan dilaksanan

1. Peningkatan iklim investasi dan realisasi investasi meliputi :

Penyerderhanaan prosedur pelayanan penanaman modal.

Pemberian insentive yang menarik.

Konsolidasi perencanaan peluang investasi.

Pengembangan sistem informasi peluang investasi pada KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara .

Pengkajian regulasi bidang investasi sektor kehutanan.

Melakukan kontrak kerjasama investasi pengelolaan hutan pada wilayah

tertentu.

Page 157: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

2. Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi meliputi :

Penyediaan saran dan prasana daerah terkait investasi di sektor usaha

kehutanan.

Fasilitasi terwujudnya kerjasama antara usaha besar dan UKM.

Promosi Peluang dan Prospek investasi pada kawasan KPHL Model

Lintas Unit XXII Sumatera Utara

Mendorong dan menfasilitasi peningkatan koordinasi dan kerjasama di

bidang investasi sektor usaha kehutanan dengan instansi terkait dan dunia

usaha.

Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera

Utara kurun waktu 10 tahun kedepan (2015-2024) disajikan pada Tabel 5.27.

Page 158: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan

KPHP Model Mandailing Natal 2013-2023

1

BAB VI PEMBINAAN, PENGAWASAN, DAN

PENGENDALIAN

A. Pembinaan

B. Pengawasan

C. Pengendalian

Page 159: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Organisasi KPH adalah organisasi pemerintah daerah yang mempunyai

fungsi pembinaan, pengendalian, dan pengawasan terhadap kegiatan pengelolaan

hutan diwilayahnya. Organisasi KPH merupakan organisasi pengelolaan hutan

ditingkat tapak yang perlu dibina oleh institusi pengurusan, yaitu : Kementerian

Kehutanan dan Gubernur. Berdasarkan PP 44 tahun 2004 pasal 32 menyatakan

bahwa pada unit pengelolaan hutan dibentuk institusi pengelola yang bertanggung

jawab terhadap penyelenggaraan pengelolaan hutan yang meliputi perencanaan

pengelolaan, pengorganisasian, pelaksanaan pengelolaan dan pengendalian dan

pengawasan.

Kepala KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara wajib melaksanakan

pembinaan, pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan pengelolaan hutan yang

dilakukan oleh pemegang izin seperti izin pemanfaatan hutan, izin penggunaan

kawasan hutan, pelaksanaan rehabilitasi hutan, pelaksanaan reklamasi hutan di

wilayah KPH nya dan wajib melaporkan setiap 3 (tiga) bulan kepada menteri

dengan tembusan kepada Gubernur. Disamping itu kepala KPH Lintas Unit XXII

Sumatera Utara juga berkewajiban melakukan pembinaan, pengendalian dan

pengawasan terhadap kegiatan sebagaimana tugas pokok dan fungsi dari

organisasi KPH.

6.1. Pembinaan

Pembinaan adalah kegiatan untuk memberikan pedoman dalam

perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian agar KPH Unit XXII Sumatera Utara

dapat melaksanakan tugas dan fungsinya secara berdaya guna dan berhasil guna.

Pembinaan dilakukan terhadap sumberdaya manusia pelaksana pengelolaan dan

masyarakat di sekitar kawasan KPH. Dalam rangka pembinaan tersebut perlu

dilakukan upaya-upaya sebagai berikut :

VI. PEMBINAAN, PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN

Page 160: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

1. Meningkatkan kemampuan sumberdaya manusia pengelola KPH Unit XXII

Sumatera Utara dalam penyelenggaraan kegiatan pengelolaan kawasan, baik

berupa pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi maupun pendidikan

non formal berupa pendidikan dan pelatihan lainnya yang dapat meningkatkan

penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian guna mendukung jalannya

pengelolaan.

2. Terbentuknya suatu kondisi yang dapat menguatkan kerangka semangat

kerjasama diantara pihak pengelola, pemerintah pusat, Pemerintah Daerah,

mitra dan masyarakat dalam pelaksanaan pengelolan KPH Unit XXII

Sumatera Utara

3. Pengembangan sistem informasi yang baik agar dapat menyajikan hal-hal baru

yang bermanfaat bagi semua pihak di dalam pengelolaan.

4. Pembinaan dalam rangka meningkatkan kesadaran dan pemahaman

masyarakat mengenai arti pentingnya pengelolaan kawasan KPH Unit XXII

Sumatera Utara, mengingat masyarakat di sekitar kawasan KPH merupakan

bagian dari pengelolaan. Hal ini dapat dilhat dari adanya pembagian peran

terhadap masyarakat.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/Menhut-II/2010

bahwa pembinaan dan pengendalian terhadap KPH dilakukan oleh atau atas nama

Menteri Kehutanan dan dilegelegasikan pula kepada Gubernur. Uraian kegiatan

dan tim pelaksana pembinaan pada KPH Unit XXII Sumatera Utara disajikan

pada Tabel 6.1.

Page 161: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Tabel 6.1. Uraian Kegiatan dan Tim Pelaksana Pembinaan

No. Kegiatan Uraian Kegiatan Tim Pembina

1. Perencanaan

hutan.

Rekonstruksi batas hutan, tata blok/petak,

inventarisasi sumberdaya hutan, penyusunan

rencana pengelolaan, dan penyusunan

rencana strategis

Menteri Kehutanan

(Dirjen Planologi),

Gubernur Sumatera

Utara

2. Penguatan

Kelembagaan

KPH

Penyempurnaan peraturan daerah tentang

organisasi KPH, peraturan Bupati (tentang

organisasi KPH, sumbangan pihak ketiga

dan bagi hasil kemitraan serta pengelolaan

keuangan pola BLUD), penyusunan

standard opperational procedure (SOP)

KPH, pelaksanaan diklat / inhouse training

dan penambahan formasi pegawai dan

perekrutan petugas lapangan

Menteri Kehutanan

(Setjen, BP2SDM) ,

Gubernur Sumatera

Utara

3. Sarana dan

prasarana

operasional

KPH

Pengembangan sarana dan prasarana

operasional.

Menteri Kehutanan

(Dirjen Planologi,

Setjen) Gubernur

Sumatera Utara

4. Pemberdayaan

Masyarakat

Fasilitasi pengembangan kelompok tani

hutan, fasilitasi pembentukan koperasi kth,

sosialisasi dan pengembangan nilai-nilai

kearifan lokal tentang prinsip-prinsip

pengelolaan hutan lestari serta pelatihan/In

House Training/praktek kerja/studi banding

bagi anggota KTH

Menteri Kehutanan

(Dirjen BPDAS-PS,

Dirjen BUK, BP2SDM

dan Dirjen PHKA)

Gubernur Sumatera

Utara

5. Perlindungan

dan Konservasi

Alam

Patroli pengamanan hutan, operasi

pengamanan hutan, pemantauan dan

pengendalian kebakaran hutan, penyuluhan dalam rangka perlindungan dan

konservasi alam kepada masyarakat,

penurunan tingkat konflik tenurial, pengembangan obyek dan daya tarik wisata,

penyediaan sarana dan prasarana

perlindungan hutan dan konservasi alam

serta monitoring dan pembinaan kemitraan

pemanfaatan wisata alam dan jasa

lingkungan lainnya serta pembinaan habitat.

Menteri Kehutanan

(Dirjen PHKA, Setjen)

dan Gubernur Sumatera

Utara

6. Rehabilitasi

dan Reklamasi

Hutan

Reboisasi dan pengkayaan hutan, penyediaan

sarana dan prasarana konservasi tanah dan

air, penerapan teknik konservasi tanah secara

vegetatif, fasilitasi partisipasi dan koordinasi

program rehabilitasi hutan, fasilitasi

kerjasama kegiatan rehabilitasi hutan, serta

monitoring dan pembinaan ijin usaha HKm

dan kemitraan kehutanan.

Menteri Kehutanan

(Dirjen BPDAS-PS)

Gubernur Sumatera

Utara

7. Pemanfaatan

Hutan

Pemanfaatan sumber daya hutan, kemitraan

pemanfaatan HHK, HHBK, perdagangan

karbon dan jasa lingkungan lainnya pada

wilayah tertentu di hutan produksi, serta

pengolahan dan pemasaran hasil hutan

Menteri Kehutanan

Gubernur Sumatera

Utara

Page 162: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

6.2. Pengawasan

Pengawasan adalah seluruh proses kegiatan penilaian terhadap kinerja KPH Unit

XXII Sumatera Utara agar dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik.

Pengawasan terhadap pelaksanaan pengelolaan KPH Unit XXII Sumatera Utara

dilakukan oleh pihak internal pengelola maupun para pihak yang berkompeten dan

dilakukan secara langsung agar pelaksanaan pengelolaan sesuai dengan perencanaan

yang dibuat. Maksud dan tujuan pengawasan adalah untuk menjamin kelancaran

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana pengelolaan.

Fungsi dari pengawasan dalam hal ini adalah sebagai penghimpun informasi yang

nantinya bermanfaat dalam penilaian, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan

yang terjadi terhadap fungsi dan kelestarian kawasan KPH Unit XXII Sumatera Utara

serta perubahan pada sosial ekonomi masyarakat. Disamping sebagai penghimpun

informasi, pengawasan juga dapat berfungsi pemeriksaan terhadap ketepatan dan

kesesuaian sasaran pengelolaan. Pada pemeriksaan dimungkinkan dilakukannya

perubahan-perubahan terhadap sasaran dan program yang tidak tepat. Uraian kegiatan

dan tim pelaksana pengawasan terhadap program/kegiatan yang dilaksanakan KPH Unit

XXII Sumatera Utara seperti disajikan pada Tabel 6.2.

Tabel 6.2. Uraian Kegiatan Pengawasan dan Tim Pengawas

NO KEGIATAN URAIAN KEGIATAN TIM

PENGAWAS

1. Perencanaan

hutan.

Rekonstruksi batas hutan, tata blok/petak,

inventarisasi sumberdaya hutan,

penyusunan rencana pengelolaan, dan

penyusunan rencana strategis

a. Dana APBN :

Inspektorat

Jenderal

Kemenhut dan

BPK RI

b. Dana

APBD/DAK:

Inspektorat

Provinsi dan

BPK RI

2. Penguatan

Kelembagaan KPH

Penyempurnaan peraturan daerah tentang

organisasi KPH, peraturan gubernur

(tentang organisasi KPH, sumbangan pihak

ketiga dan bagi hasil kemitraan serta

pengelolaan keuangan pola BLUD),

penyusunan standard opperational

procedure (SOP) KPH, pelaksanaan diklat

/ inhouse training dan penambahan

formasi pegawai dan perekrutan petugas

lapangan

3. Sarana dan

prasarana

operasional KPH

Pengembangan sarana dan prasarana

operasional.

4. Pemberdayaan

Masyarakat

Fasilitasi pengembangan kelompok tani

hutan, fasilitasi pembentukan koperasi kth,

sosialisasi dan pengembangan nilai-nilai

kearifan lokal tentang prinsip-prinsip

pengelolaan hutan lestari serta pelatihan/In

House Training/praktek kerja/studi

Page 163: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

NO KEGIATAN URAIAN KEGIATAN TIM

PENGAWAS

banding bagi anggota KTH

5. Perlindungan dan

Konservasi Alam

Patroli pengamanan hutan, operasi

pengamanan hutan, pemantauan dan

pengendalian kebakaran hutan, penyuluhan dalam rangka perlindungan

dan konservasi alam kepada masyarakat,

penurunan tingkat konflik tenurial, pengembangan obyek dan daya tarik

wisata, penyediaan sarana dan prasarana

perlindungan hutan dan konservasi alam

serta monitoring dan pembinaan kemitraan

pemanfaatan wisata alam dan jasa

lingkungan lainnya serta pembinaan

habitat.

6. Rehabilitasi dan

Reklamasi Hutan

Reboisasi dan pengkayaan hutan,

penyediaan sarana dan prasarana

konservasi tanah dan air, penerapan teknik

konservasi tanah secara vegetatif, fasilitasi

partisipasi dan koordinasi program

rehabilitasi hutan, fasilitasi kerjasama

kegiatan rehabilitasi hutan, serta

monitoring dan pembinaan ijin usaha HKm

dan kemitraan kehutanan.

7. Pemanfaatan

Hutan

Pemanfaatan sumber daya hutan,

kemitraan pemanfaatan HHK, HHBK,

perdagangan karbon dan jasa lingkungan

lainnya pada wilayah tertentu di hutan

produksi, serta pengolahan dan pemasaran

hasil hutan

6.3. Pengendalian

Pengendalian adalah segala upaya untuk menjamin dan mengarahkan agar

kegiatan yang dilaksanakan dapat mencapai sasaran sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan. Di dalam instansi pemerintahan, pengaturan pengendalian terdapat dalam

Peraturan Pemerintah Nomor : 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah. Sistem Pengendalian Intern (SPI) menurut peraturan ini adalah proses yang

integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan

dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan

organisasi yang efektif dan efisien, kehandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset

negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Sedangkan yang

dimaksud dengan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) adalah Sistem

Pengendalian Intern yang diselenggarakan secara menyeluruh di lingkungan pemerintah

pusat dan pemerintahan daerah. Unsur Sistem Pengendalian Intern Pemerintah terdiri

Page 164: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

dari lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan

komunikasi dan pemantauan pengendalian intern. Kegiatan pengendalian yang

diterapkan dalam suatu instansi pemerintah dapat berbeda dengan pengendalian yang

diterapkan pada instansi pemerintah lain. Perbedaan penerapan ini antara lain

disebabkan oleh perbedaan visi, misi,lingkungan, sejarah dan latar belakang budaya dan

resiko yang dihadapi oleh instansi itu sendiri.

Untuk menjadikan pengelolaan KPH Unit XXII Sumatera Utara berjalan dengan

baik sesuai dengan perencanaan, tersedianya informasi yang terbuka pada tingkat

manajemen KPH Unit XXII Sumatera Utara, mitra pengelolaan, pemerintah daerah dan

masyarakat, maka perlu dilakukan pengendalian pada unit pengelola sehingga tujuan

dari pengelolaan tercapai dan menjamin seluruh proses pengelolaan berjalan sesuai

dengan aturan yang berlaku. Lingkup pengendalian dilakukan pada tingkat pimpinan

manajemen KPH Unit XXII Sumatera Utara sampai kepada pelaksana di lapangan

sehingga tanggung jawab didalam pelaksanaan pengelolaan berjalan berdasarkan

prosedur operasional dan tata kerja organisasi Unit Pelaksana Teknis KPH Unit XXII

Sumatera Utara.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor P.6/Menhut-II/2010 bahwa

pembinaan dan pengendalian terhadap KPH dilakukan oleh atau atas nama Menteri

Kehutanan, dan dilegelegasikan pula kepada Gubernur. Atas dasar itu maka

pengendalian yang akan dilakukan terhadap KPH Unit XXII Sumatera Utara seperti

disajikan pada Tabel 6.3.

Page 165: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Tabel 6.3. Uraian Kegiatan Pengendalian dan Tim Pengendali

No. Kegiatan Uraian Kegiatan Tim Pengendali

1. Perencanaan

hutan.

Rekonstruksi batas hutan, tata blok/petak,

inventarisasi sumberdaya hutan, penyusunan

rencana pengelolaan, dan penyusunan rencana

strategis

Menteri Kehutanan

(Dirjen Planologi)

Gubernur Sumatera

Utara

2. Penguatan

Kelembagaan

KPH

Penyempurnaan peraturan daerah tentang

organisasi KPH, peraturan Bupati (tentang

organisasi KPH, sumbangan pihak ketiga dan

bagi hasil kemitraan serta pengelolaan

keuangan pola BLUD), penyusunan standard

opperational procedure (SOP) KPH,

pelaksanaan diklat / inhouse training dan

penambahan formasi pegawai dan perekrutan

petugas lapangan

Menteri Kehutanan

(Setjen, BP2SDM)

dan Gubernur

Sumatera Utara

3. Sarana dan

prasarana

operasional

KPH

Pengembangan sarana dan prasarana

operasional.

Menteri Kehutanan

(Dirjen Planologi,

Setjen) dan Gubernur

Sumatera Utara

4. Pemberdayaan

Masyarakat

Fasilitasi pengembangan kelompok tani hutan,

fasilitasi pembentukan koperasi kth, sosialisasi

dan pengembangan nilai-nilai kearifan lokal

tentang prinsip-prinsip pengelolaan hutan

lestari serta pelatihan/In House

Training/praktek kerja/studi banding bagi

anggota KTH

Menteri Kehutanan

(Dirjen BPDAS-PS,

Dirjen BUK,

BP2SDM dan Dirjen

PHKA) dan Gubernur

Sumatera Utara

5. Perlindungan

dan

Konservasi

Alam

Patroli pengamanan hutan, operasi

pengamanan hutan, pemantauan dan

pengendalian kebakaran hutan, penyuluhan

dalam rangka perlindungan dan konservasi

alam kepada masyarakat, penurunan tingkat

konflik tenurial, pengembangan obyek dan

daya tarik wisata, penyediaan sarana dan

prasarana perlindungan hutan dan konservasi

alam serta monitoring dan pembinaan

kemitraan pemanfaatan wisata alam dan jasa

lingkungan lainnya serta pembinaan habitat

TSL

Menteri Kehutanan

(Dirjen PHKA,

Setjen) dan Gubernur

Sumatera Utara

6. Rehabilitasi

dan Reklamasi

Hutan

Reboisasi dan pengkayaan hutan, penyediaan

sarana dan prasarana konservasi tanah dan air,

penerapan teknik konservasi tanah secara

vegetatif, fasilitasi partisipasi dan koordinasi

program rehabilitasi hutan, fasilitasi kerjasama

kegiatan rehabilitasi hutan, serta monitoring

dan pembinaan ijin usaha HKm dan kemitraan

kehutanan.

Menteri Kehutanan

(Dirjen BPDAS-PS)

Gubernur Sumatera

Utara

7. Pemanfaatan

Hutan

Pemanfaatan sumber daya hutan, kemitraan

pemanfaatan HHK, HHBK, perdagangan

karbon dan jasa lingkungan lainnya pada

wilayah tertentu di hutan produksi, serta

pengolahan dan pemasaran hasil hutan

Menteri Kehutanan

(Dirjen BUK)

Gubernur Sumatera

Utara

Page 166: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan

KPHP Model Mandailing Natal 2013-2023

1

VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Page 167: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Sistem monitoring dan evaluasi dalam wilayah pengelolaan hutan dalam suatu wadah

KPH merupakan salah satu komponen utama dalam sistem pemantauan dan pengendalian.

Sistem pemantauan dan pengendalian itu sendiri merupakan suatu perangkat sistem yang

bertugas untuk membangkitkan dan menyediakan informasi sehingga data dan informasi

tersebut dapat digunakan untuk memberikan umpan balik sehingga seluruh dinamika

system manajemen dapat dijaga pada status dan kondisi yang diinginkan.

Sebagaimana dijelaskan pada tujuan, tugas pokok dan fungsi KPH, maka system

monitoring dan evaluasi yang dikembangkan harus merupakan bentuk umpan balik yang

positif yaitu perangkat pemantauan dan pengendalian yang mempunyai kapasitas untuk

mengakses system manajemen dan melakukan perubahan terhadap sitemnya sendiri apabila

memang diperlukan. Dengan demikian maka system monitoring dan evaluasi akan

mencakup; (i) Seluruh tingkat (level) dan perangkat organisasi, (ii) input, proses dan output

yang dilaksanakan oleh KPH (iii) fungsi fungsi yang dijalankan KPH.

Didalam proses manajemen monitoring dan evaluasi dapat mengambil bagian

dihampir seluruh tingkatan baik ditingkat perencanaan, tingkatan operasional kegiatan

(implementasi) maupun tingkatan pasca implementasi. Evaluasi ditujukan untuk membuat

justifikasi terhadap rencana yang dibuat, pencapaian tujuan dan pelaksanaan rencana serta

dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan maupun kinerja manajemen dilingkup KPH

sendiri.

7.1 Pemantauan

Pemantauan adalah kegiatan pengamatan secara terus menerus terhadap

pelaksanaan suatu tugas dan fungsi satuan organisasi. Kegiatan pemantauan yang

dilanjutkan dengan evaluasi dapat dilakukan oleh unsur internal KPHL Model Lintas

Unit XXII Sumatera Utara maupun unsur eksternal baik oleh instansi pemerintah

maupun masyarakat. Pemantauan atau monitoring terhadap jalannya pengelolaan

kawasan dilaksanakan oleh KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara bersama-

VII. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN

Page 168: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

sama dengan instansi terkait dan pihak lembaga swadaya masyarakat (LSM)/CSO

sebagai mitra.

Kegiatan pemantauan akan dilakukan secara berkala dan berjenjang sesuai dengan

tahapannya, terhadap seluruh kegiatan dan komponen pengelolaan lainnya yang

dilaksanakan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara. Tim pelaksana

pemantauan disesuaikan dengan keterkaitan dengan tugas fungsinya, dan akan ditunjuk

dengan surat perintah tugas. Hasil yang diperoleh dari pemantauan tersebut akan

dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam evaluasi kegiatan tahun berjalan dan

sebagai dasar dalam penyusunan rencana untuk kegiatan berikutnya. Rencana kegiatan

pemantauan dan tim pelaksana pemantauan terhadap seluruh kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara tahun 2015-2024

seperti disajikan pada Tabel 7.1.

Disamping itu, dalam KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara tahun 2015-

2024 terdapat kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi/lembaga lain, dalam rangka

mendukung kapasitas kelembagaan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara.

Atas dasar itu maka kegiatan pemantauan yang dilakukan instansi/lembaga lain tersebut

seperti disajikan pada Tabel 7.2.

7.2. Evaluasi

Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi mencakup : (1) Pemantauan dan evaluasi

oleh internal KPH Model Unit XIV Toba Samosir, (2) Pemantauan dan evaluasi oleh

institusi lain, dan (3) Pemantauan dan evaluasi oleh masyarakat. Evaluasi dilakukan

dengan melihat ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat

pencapaian suatu kegiatan, yang dikategorikan kedalam kelompok masukan (inputs),

keluaran (outputs), hasil (outcomes), dan manfaat (benefits). Evaluasi keberhasilan

program pengelolaan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara dapat diukur dari

:

Tingkat ketergantungan masyarakat terhadap kawasan KPHL Model Lintas Unit

XXII Sumatera Utara semakin menurun.

Timbulnya kesadaran dan meningkatnya peran aktif masyarakat terutama yang di

sekitar kawasan untuk menjaga dan melindungi hutan dari gangguan keamanan,

serta berkembangnya nilai-nilai kearifan lokal masyarakat dalam mendukung

pengelolaan kawasan.

Page 169: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Berhasilnya program pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan sebagai upaya

alternatif dalam peningkatan perekonomian masyarakat.

Meningkatnya pengelolaan kawasan oleh seluruh stakeholder terkait yang memiliki

kepedulian terhadap hutan, yang dimulai dari Pemerintah, Pemerintah Provinsi,

Dinas Kehutanan, KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara, dan pihak mitra

pendukung.

Tersedianya data dan informasi mengenai potensi kawasan.

Rencana kegiatan evaluasi dan tim pelaksana evaluasi terhadap seluruh kegiatan

yang akan dilaksanakan dalam RPHJP KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

tahun 2015-2024 KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara seperti disajikan pada

Tabel 7.3.

7.3. Pelaporan

Pelaporan kinerja dimaksudkan untuk mengkomunikasikan capaian kinerja dari

suatu instansi pemerintah dalam satu tahun anggaran, yang dikaitkan dengan pencapaian

tujuan dan sasarannya. Penyampaian laporan disampaikan kepada pihak yang memiliki

hak atau yang berkewenangan meminta keterangan atau pertanggungjawaban.

Pelaporan merupakan bentuk pertanggungjawaban kegiatan mulai dari perencanaan,

pelaksanaan, pengendalian, monitoring dan evaluasi. Pada instansi pemerintah,

pelaporan seluruh kegiatan yang dilaksanakan disampaikan dalam Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

Pada kegiatan pelaporan, KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara

melaporkan hasil akhir dari seluruh kegiatan-yang dilaksanakan sesuai dengan fungsi

dan tugasnya secara berkala. Pelaporan mengacu pada standar prosedur operasional

yang berlaku. Tahapan dalam penyusunan laporan dimulai dari penyiapan format

laporan, penyusunan bahan laporan dan resume telaahan, dan penyusunan. Laporan

terdiri dari Laporan Bulanan, Laporan Triwulanan, Laporan Semester dan Laporan

Tahunan. Seluruh laporan ditandatangani Kepala KPHL Model Lintas Unit XXII

Sumatera Utara dan disampaikan kepada Menteri Kehutanan melalui Sekretaris Daerah

dengan tembusan dan kepada instansi terkait lainnya.

Page 170: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 7.1. Uraian kegiatan pemantauan dan tim pelaksana pemantauan kegiatan yang dilaksanakan KPHL Model Lintas Unit XXII Sumatera Utara No. Kegiatan Proses Kegiatan yang Dipantau Tim Monitoring

A. Perencanaan hutan.

1. Rekonstruksi batas hutan

Pembentukan tim, penyusunan rencana kerja, persiapan alat dan bahan terkait

kegiatan rekonstruksi, pelaksanaan rekonstruksi , pembuatan peta dan

laporan .

BPKH Wilayah I Sumut dan

Sumbar.

2. Tata blok/petak

Pembentukan tim, penyusunan rencana tata hutan, persiapan alat dan bahan,

pelaksanaan, pembuatan peta dan laporan.

KPH dan Dinas kehutanan

Provsu.

3. Inventarisasi sumberdaya

hutan

Pembentukan tim, penyusunan rencana kerja inventarisasi, persiapan alat/

bahan dan alat ukur, pelaksanaan inventarisasi (potensi hutan dan sosial

budaya), penyusunan Neraca SDH, penyusunan stastistik serta pembuatan

peta dan laporan

KPH dan Dinas kehutanan

Provsu..

4. Penyusunan rencana

pengelolaan

Pembentukan tim, penyusunan rencana kerja ,persiapan bahan, pengumpulan

data, pelaksanaan , konsultasi publik dan evaluasi dokumen rencana

pengelolaan.

Dirjen Planologi, Pusdal

Regional I, Dinas Kehutanan

Provinsi dan KPH.

5. Penyusunan rencana

strategis

Pembentukan tim, penyusunan rencana kerja, persiapan bahan, pengumpulan

data, pelaksanaan penyusunan dokumen rencana pengelolaan.

KPH dan Dinas kehutanan

Provsu..

B.

Penguatan kelembagaan KPH

1. Penyusunan SOP KPH. Penyusunan kerangka acuan kerja, penunjukan pelaksana dan tim ahli

penyusunan, konsultasi publik, buku dokumen SOP KPH dan berita acara

serah terima.

KPH , Dinas kehutanan

Provinsi atau lembaga/ instansi

lain sebagai pemberi donor .

2. Pelaksanaan kegiatan

inhouse training.

Pembentukan panitia, penyusunan panduan dan materi, penyiapan alat bahan,

pembuatan sertifikat pelatihan dan penyusunan laporan kegiatan.

3. Perekrutan petugas

lapangan

Identifikasi kebutuhan peserta, pembentukan tim, penyusunan kriteria,

proses perekrutan petugas lapangan dan keputusan penetapan.

KPH

C. Sarana dan prasarana

operasional

Identifikasi kebutuhan, pembentukan panitia, penyusunan rencana kerja dan

syarat syarat , penunjukan rekanan, pelaksanaan, pembuatan berita acara.

KPH, Dinas Kehutanan

Provinsi dan BPKH Wilayah I

Sumut dan Sumbar.

D. Pemberdayaan masyarakat

1. Pengembangan KTH.

Penyiapan data kelompok, pertemuan kelompok, pembentukan dan

pengesahan pengurus.

KPH, Desa/Dusun , atau

lembaga/ instansi lain sebagai

pemberi donor .

2. Pembentukan koperasi

KTH.

Konsolidasi kelompok, pertemuan/rapat anggota, pembentukan dan

pengesahan pengurus.

KPH, Desa/Dusun , Dinas

Koperasi Prov/Kab atau

lembaga/ instansi lain sebagai

pemberi donor.

Page 171: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

No. Kegiatan Proses Kegiatan yang Dipantau Tim Monitoring

3. Sosialisasi dan

pengembangan nilai-nilai

kearifan lokal.

Konsolidasi kelompok, pertemuan forum lembaga adat/forum tuan guru,

penyusunan dan kesepakatan awik-awik kearifan lokal, sosialisasi,

pembuatan laporan.

KPH, Dinas Kehutanan

Kabupaten/Provinsi, tokoh

agama, Lembaga adat, KTH,

LSM/NGO, Akademisi dan

Lembaga terkait lainnya

4. Praktek Kerja/Study

Banding Bagi Anggota

KTH

Pembentukan panitia, penyusunan panduan dan materi, penyiapan alat bahan,

pembuatan sertifikat dan penyusunan laporan kegiatan.

KPH atau lembaga/ instansi

lain sebagai pemberi donor

E. Perlindungan dan Konservasi

Alam

1. Patroli pengamanan hutan

Penyusunan rencana, penyiapan alat dan perlengkapan, pelaksanaan, dan

pembuatan laporan.

KPH

2. Operasi pengamanan hutan Penyusunan rencana, penyiapan alat dan perlengkapan, pelaksanaan,

pemberkasan dan pembuatan laporan.

KPH, Dinas Kehutanan

Prov/Kab dan Instansi terkait

3. Pemantauan dan

pengendalian kebakaran

hutan

Identifikasi daerah rawan kebakaran hutan, penyusunan rencana, penyiapan

tim, alat dan perlengkapan, pelaksanaan dan pembuatan laporan.

KPH, Dinas Kehutanan

Prov/Kab dan Instansi terkait

4. Penyuluhan perlindungan

dan konservasi alam

Penyusunan rencana, penyiapan materi, konsolidasi dan pertemuan

kelompok, pelaksanaan serta pembuatan laporan.

KPH atau lembaga/ instansi

lain sebagai pemberi donor

5. Penurunan tingkat konflik

tenurial

Identifikasi konflik, penyusunan rencana, penunjukan tokoh kunci dan

mediator, pendekatan masyarakat, penyiapan tim, pertemuan dan dialog,

membangun kesepakatan dan pembuatan laporan

KPH, Dinas Kehutanan

Prov/Kab, atau lembaga/

instansi lain sebagai pemberi

donor

6. Pengembangan obyek

wisata

Inventarisasi potensi, pemetaan potensi ODTW, penyusunan rencana

pengelolaan obyek wisata, konsultasi publik , kesepakatan kemintraan,

pelaksanaan, pembuatan laporan.

KPH, BKSDA, Dinas

Kehutanan Kabupaten, atau

Lembaga mitra

7. Penyediaan sarana dan

prasarana perlindungan

hutan dan konservasi alam.

Identifikasi kebutuhan, pembentukan panitia, penyusunan rencana kerja dan

syarat syarat , penunjukan rekanan, pelaksanaan, pembuatan berita acara.

KPH, BKSDA, Dinas

Kehutanan

F. Rehabilitasi dan Reklamasi

Hutan

1. Reboisasi dan pengkayaan

hutan.

Identifikasi lahan kritis, penyusunan rancangan , persiapan alat bahan ,

pembuatan persemaian, penanaman, pemeliharaan tanaman dan pembuatan

peta dan laporan.

BPDAS, KPH dan Dinas

Kehutanan

2. Penyediaan sarana dan

prasarana konservasi tanah

dan air

Identifikasi kebutuhan, pembentukan panitia, penyusunan rencana kerja dan

syarat syarat , penunjukan rekanan, pelaksanaan, pembuatan berita acara.

BPDAS, KPH dan Dinas

Kehutanan

Page 172: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

No. Kegiatan Proses Kegiatan yang Dipantau Tim Monitoring

3. Penerapan teknik

konservasi tanah secara

vegetatif.

Penyusunan rancangan konservasi tanah secara vegetatif, penunjukan

rekanan, pelaksanaan kegiatan, penyusunan laporan.

BPDAS, KPH dan Dinas

Kehutanan

4. Fasilitasi partisipasi dan

koordinasi program

rehabilitasi hutan

Penyusunan rencana kerja, pelaksanaan sosialisasi program dan kegiatan

rehabilitasi hutan serta pelaporan

Dirjen BPDAS-PS, BPDAS,

KPH, Dinas Kehutanan

Kabupaten

5. Fasilitasi kerjasama

kegiatan rehabilitasi hutan.

Penyusunan rencana pengelolaan rehabilitasi, konsultasi publik ,

kesepakatan kemintraan, pelaksanaan, pembuatan laporan.

KPH, BPDAS, Dinas

Kehutanan Prov/Kab. atau

lembaga/ instansi lain sebagai

pemberi donor

G. Pemanfaatan Hutan.

1. Pemanfaatan Sumber daya

hutan

Pembentukan tim, penyusunan rencana kerja ,persiapan bahan, pengumpulan

data, pelaksanaan , konsultasi publik dan evaluasi dokumen rencana

pengelolaan serta pemanfaatan wilayah tertentu oleh KPH.

Dirjen BUK, BP2HP, Dinas

Kehutanan , KPH, atau

lembaga/ instansi lain sebagai

pemberi donor

2. Kemitraan pemanfaatan

HHK, HHBK,

Perdagangan Karbon dan

jasa lingkungan lainnya

pada wilayah tertentu di

Hutan Produksi

Identifikasi potensi, promosi potensi, membangun kesepakatan kemitraan,

pelaksanaan, pembuatan laporan.

Dirjen BUK, BP2HP, Dinas

Kehutanan , KPH, atau

lembaga/ instansi lain sebagai

pemberi donor

3. Pengolahan dan pemasaran

hasil hutan

Pengembangan sarpras pengolahan hasil hutan, promosi produk hasil hutan

dan pemasaran

Dirjen BUK, BP2HP, Dinas

Kehutanan, KPH, atau

lembaga/ instansi lain sebagai

pemberi donor

Page 173: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 7.2. Uraian kegiatan pemantauan dan tim pelaksana kegiatan yang dilaksanakan Instansi/Lembaga Lain

Kegiatan

Proses Kegiatan yang Dipantau Tim Monitoring

Penguatan Kelembangaan

KPH

1. Penyerpurnaan peraturan

daerah dan peraturan

gubernur tentang

organisasi KPH

Penyiapan bahan/Peraturan Perundangan terkait, Penyusunan Naskah

Akademik Perda/ Pergub Organisasi KPH, rapat koordinasi,dokumen draft

Perda/ Pergub, Pembahasan di DPRD Provinsi, Pengesahan Dokumen Perda/

Pergub

Sekda Provinsi Sumut, Asisten 1 dan

Dinas Kehutanan.

2. Peningkatan kualitas

kelembagaan KPH

Penyiapan bahan/Peraturan Perundangan terkait, Penyusunan Naskah

Akademik (Pergub Sumbangan Pihak Ketiga dan Bagi Hasil, Pergub Badan

Layanan Umum Daerah), rapat koordinasi, dokumen Pergub

Biro Hukum, Biro Organisasi, Asisten 1,

dan Dinas Kehutanan

3. Pelaksanaan diklat Penyusunan Rencana kegiatan, Penyiapan alat dan bahan diklat, Penyusunan

laporan kegiatan

Pusdiklat SDM Kemenhut dan Lembaga

diklat lainnya.

4. Penambahan pegawai Identifikasi Formasi Pegawai yang dibutuhkan, Pengusulan Formasi

Pegawai, Proses Perekrutan Pegawai

BKD Provinsi, Dinas Kehutanan,

BP2SDMK Kemenhut

Page 174: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Tabel 7.3. Uraian kegiatan evaluasi dan tim pelaksana evaluasi kegiatan yang dilaksanakan KPH Model Unit XIV Toba Samosir

Kegiatan

Proses Kegiatan yang Dievaluasi Tim Evaluasi

1. Penguatan

Kelembangaan KPH

Penyerpurnaan

peraturan daerah dan

peraturan gubernur

tentang organisasi KPH

Penyiapan bahan/Peraturan Perundangan terkait, Penyusunan Naskah

Akademik Perda/ Pergub Organisasi KPH, rapat koordinasi,dokumen draft

Perda/ Pergub, Pembahasan di DPRD Provinsi, Pengesahan Dokumen Perda/

Pergub

Sekda Provsu, Asisten 1 dan Dinas

Kehutanan.

2. Peningkatan kualitas

kelembagaan KPH

Penyiapan bahan/Peraturan Perundangan terkait, Penyusunan Naskah

Akademik (Pergub Sumbangan Pihak Ketiga dan Bagi Hasil, Pergub Badan

Layanan Umum Daerah), rapat koordinasi, dokumen Pergub

Biro Hukum, Biro Organisasi, Asisten 1,

dan Dinas Kehutanan

3. Pelaksanaan diklat Penyusunan Rencana kegiatan, Penyiapan alat dan bahan diklat, Penyusunan

laporan kegiatan

Pusdiklat SDM Kemenhut, dan

Lembaga diklat lainnya.

4. Penambahan pegawai Identifikasi Formasi Pegawai yang dibutuhkan, Pengusulan Formasi

Pegawai, Proses Perekrutan Pegawai

BKD Provinsi, Dinas Kehutanan,

BP2SDMK Kemenhut

Page 175: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan

KPHP Model Mandailing Natal 2013-2023

1

BAB VIII. PENUTUP

Page 176: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Dengan adanya Rencana Pengelolaan Hutan KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara tahun 2015 - 2024 ini diharapkan dapat menjadi arah atau

pedoman pengurusan/pembangunan kehutanan untuk dapat mencapai kondisi dimana

tahun 2024 nanti dapat dicapai sesuai dengan visi dan misi pembangunan KPHL Model

Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara. Namun, tidak menutup kemungkinan

terdapat kendala-kendala yang nantinya akan dihadapi pada saat mulai beroperasinya

KPH Unit XIV seperti kurang memadainya sarana dan prasarana, kurangnya SDM yang

handal, dan regulasi yang belum lengkap serta belum memiliki pengalaman dalam

tindakan pengelolaan hutan lestari.

Kondisi areal wilayah kerja yang sangat luas, seluas kurang lebih 99.408,04

hektar disamping menyimpan potensi yang menjanjikan manfaat untuk pembangunan

daerah, peningkatan kesejahteraan masyarakat dan menjaga keseimbangan lingkungan

hidup, ternyata juga berpotensi untuk terjadinya degradasi fungsi lahan, deforestasi

sebagai akibat dari kegiatan pemanfaatan hutan, penggunaan kawasan hutan untuk non

kehutanan dan aktifitas illegal dibidang kehutanan lainnya. Arahan dalam Rencana

Pengelolaan Hutan KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara tahun

2015 - 2024 ini sangat diharapkan terwujudnya lembaga KPH yang mandiri,

pemanfaatan dan penggunaan kawasan hutan optimal, menurunnnya angka degradasi

dan deforestasi, optimalnya pengelolaan kawasan konservasi, dengan kesetaraan antara

perlindungan hutan, pengawetan dan pemanfaatan, terinternaliasinya komitmen dan

kesepakatan daerah, nasional sektor kehutanan dalam kebijakan dan pelaksanaan

pembanguan kehutanan di pusat, provinsi dan Kabupaten/Kota.

Proses penyusunan rencana pengelolaan hutan ini yang melibatkan berbagai pihak

dan sektor sehingga diharapkan dapat terbangun dukungan kuat dari para pihak dan

sektor terkait dalam implementasinya. Sebagai pelengkap dan pendukung kegiatan

perencanaan dan implementasi kegiatan pengelolaan hutan di KPHL Model Lintas Unit

VIII. PENUTUP

Page 177: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

XXII Provinsi Sumatera Utara, maka dokumen Rencana Pengelolaan Hutan Jangka

Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara Tahun 2015-2024,

dilengkapi dengan data dan informasi spasial berupa peta. Jenis peta yang menjadi

bagian tidak terpisahkan dari dokumen ini, antara lain :

(1). Peta Kawasan Hutan Wilayah KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera

Utara

(2). Peta Aksesibilitas pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

(3). Peta Pembagian DAS pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera

Utara

(4). Peta Iklim pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

(5). Peta Geologi pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

(6). Peta Jenis Tanah pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

(7). Peta Kelerengan pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

(8). Peta Penutupan Lahan pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera

Utara

(9). Peta Administrasi Pemerintahan pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara

(10). Peta Pemanfaatan dan Penggunaan Kawasan Hutan KPHL Model Lintas Unit

XXII Provinsi Sumatera Utara

(11). Peta Lahan Kritis pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

(12). Peta Lokasi Konflik Tenurial, Lokasi Potensial Ilegal Loging dan Gangguan

Keamanan Hutan Pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

(13). Peta Rencana Pembagian Resort dan Sektor pada KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara

(14). Peta Rencana Pembagian Blok dan Petak pada KPHL Model Lintas Unit XXII

Provinsi Sumatera Utara

(15). Peta Rencana Pengembangan Kawasan Wilayah Tertentu pada KPHL Model

Commented [T1]: Mengenai peta-peta agar berkoordinasi dengan BPKH agar diprintkan sebelum FGD atau Presentasi diJakarta Peta-peta harus lengkap karena ini merupakan bagian dari penilaian

Page 178: RENCANA PENGELOLAAN HUTAN JANGKA PANJANG KPH …kphl.sim-pdashl.menlhk.go.id/kphlnew/report/dok... · Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara 2015-2024

Lintas Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

(16). Peta Rencana Reboisasi dan Pengayaan Hutan pada KPH KPHL Model Lintas

Unit XXII Provinsi Sumatera Utara

(17). Peta Rencana Pembangunan Sarana dan Prasarana Konservasi Tanah serta

Pembukaan Wilayah Hutan pada KPHL Model Lintas Unit XXII Provinsi

Sumatera Utara