Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

22
RELASI SOSIAL PROSOSIAL DAN ALTRUISTIK Disusun Oleh Kelompok 8 Aulia Medina Putri I1C113043 Lisa Rizky I1C113026 Moch. Raka Kurniawan I1C113075 Muzida Najimah I1C113217 Noor Lailasari I1C113234 St. Lailiani Noor I1C113067 Wiwin Widayanti I1C113012 Yenny Marwinda I1C113201

Transcript of Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Page 1: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

RELASI SOSIALPROSOSIAL DAN ALTRUISTIK

Disusun Oleh Kelompok 8

Aulia Medina Putri I1C113043Lisa Rizky I1C113026Moch. Raka Kurniawan I1C113075Muzida Najimah I1C113217Noor Lailasari I1C113234St. Lailiani Noor I1C113067Wiwin Widayanti I1C113012Yenny Marwinda I1C113201

Page 2: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

DASAR TEORI

PERILAKU PROSOSIAL

Secara umum, tingkah laku prososial

ialah suatu tindakan menolong yang

menguntungkan orang lain tanpa harus

menyediakan suatu keuntungan

langsung pada orang yang melakukan

tindakan tersebut, dan mungkin bahkan

melibatkan suatu resiko bagi yang

menolong.

Page 3: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Menjelaskan Tingkah Laku

Prososial : Mengapa orang

menolong?Hal yang memengaruhi adalah

salah satunya situasi sangat

penting dan terdapat variabel

kepribadian penting yang

memengaruhi kemungkinan

menolong atau tidak menolong.

Berbagai karakteristik dari orang

yang membutuhkan pertolongan

Page 4: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Faktor situasioner yang

mendukung atau

menghambat tingkah laku

menolong :

Daya tarik, atribusi, dan

model-model prososial

Page 5: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

a. Menolong Mereka yang Mereka Sukai atau DayaTarik

Apapun faktor yang dapat meningkatkan ketertarikanbystander kepada korban akan meningkatkan

kemungkinan terjadinya respon prososial apabilaindividu tersebut membutuhkan pertolongan.

Contohnya korban yang menarik secara fisik mendapatlebih banyak pertolongan dibandingkan yang tidak

menarik. Selain itu, Anda tidak akan terkejut denganfakta bahwa bystander lebih mungkin menolong korbanyang mirip dengan dirinya sendiri dibandingkan dengan

korban yang tidak mirip.

Page 6: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

b. Atribusi yang Menyangkut Tanggung Jawab Korban

• Menurut Weiner pertolongan tidak akandiberikan secara otomatis ketika seorang

bystander mengasumsikan bahwa kejadiantersebut akibat kesalahan si korbansendiri, terutama jika penolong yang potensial cenderung mengasumsikan

bahwa kebanyakan kesialan dapatdikontrol. Jika demikian, masalah

dipersepsikan sebagai kesalahan korban.

• Kecenderungan umumnya adalahmengatribusikan lebih banyak tanggung

jawab pribadi untuk musibah yang menimpa

Page 7: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

c. Model-Model Prososial :

Kekuatan dari Contoh Positif.

Dalam situasi darurat, kita mengindikasikanbahwa keberadaan bystander lainnya yang tidak

berespon dapat menghambat tingkah lakumenolong. Hal yang juga sama benarnya adalahbahwa keberadaan bystander yang menolongmemberi model sosial yang kuat, dan hasilnyaadalah suatu peningkatan dalam tingkah laku

menolong di antara bystander lainnya.

Page 8: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Self-Interest, Integritas Moral,

Dan Hipokrisi Moral• Kebanyakan dari kita tidak secara sengaja

memilih untuk menjadi tidak berhati nurani

dan tidak berbelas kasih, tetapi kita dapat

terbawa ke arah tersebut dengan

meyakinkan diri kita bahwa tidak ada

alasan untuk menolong (bersoff, 1999)

• Lebih umum, dapat disimpulkan bahwa

orang bermoral kadang-kadang gagal

untuk merespon secara bermoral. Motivasi

dan moralitas, Batson dan Thompson

(2001) menyatakan bahwa masalah

motivasional harus di pertimbangkan juga.

Mereka mengindikasikan bahwa 3 motif

Page 9: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Membuat Moralitas

Menjadi Penting

Menggunakan situasi

penelitian yang sama dengan

yang digambarkan, Batson

dan kolega-koleganya

(Batson, Thomson,Dkk.

1999) menambahkan Elemen

Page 10: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Menolong Sebagai Fungsi

dari Keadaan Emosional

Bystander

Secara kasar, kondisi suasana

hati yang baik akan

meningkatkan peluang

terjadinya tingkah laku

menolong orang lain,

sedangkan suasana hati yang

tidak baik akan menghambat

Page 11: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Pengambilan Keputusan untuk

Menolong pada Keadaan Darurat

Langkah 1 : Menyadari Adanya

Keadaan Darurat

Menurut definisinya, keadaan darurat

tidak terjadi menurut jadwal, jadi tidak

ada cara untuk mengantisipasi kapan

atau dimanapun masalah yang tidak

diharapkan terjadi

Dapat disimpulkan, seseorang yang

terlalu sibuk untuk memperhatikan

lingkungan sekitarnya gagal untuk

Page 12: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Langkah 2 : Menginterpretasikan

Keadaan Sebagai Keadaan Darurat

Meskipun kita memperhatikan apa yang

terjadi disekitar kita, kita hanya memiliki

informasi yang tidak lengkap dan terbatas

mengenai apa yang kira-kira sedang

dilakukan oleh orang asing. Biasanya, hal

tersebut tidak penting bagi kita, dan lagi pula

itu bukan urusan kita.

Biasanya, lebih baik untuk mengasumsikan

penjelasan yang sifatnya rutin dan sehari-

hari dari pada yang sifatnya tidak biasa dan

aneh. Namun ketika benar-benar terjadi

Page 13: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Langkah 3 : MengasumsikanTanggung Jawabnya Untuk

Menolong

Salah satu alasan tingkah lakuprososial akan dilakukan bahwabystander yang seorang dirilebih mungkin untuk bertindakdibandingkan seorangbystander dalam kelompokadalah karena tidak ada orang lain saat itu yang dapatbertanggung jawab. Dalamsuatu kelompok tanpa

Page 14: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Langkah 4 : Mengetahui

Apa yang Harus Dilakukan

Tidak ada hal berarti yang

dapat dilakukan kecuali

orang tersebut tahu

bagaimana ia dapat

menolong. Beberapa

keadaan darurat

membutuhkan pengetahuan

Page 15: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Langkah 5 : Mengambil

Keputusan Untuk Menolong

Bahkan jika tanggapan

byestander pada setiap empat

langkah pertama adalah

jawaban iya, pertolongan tidak

diberikan kecuali mereka

membuat keputusan akhir untuk

bertindak. Pertolongan pada

tahap akhir ini dapat dihambat

Page 16: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

ALTRUISTIK DAN PANDANGAN

PARA TOKOH

Altruisme atau Altruistik

Istilah altruisme merujuk pada

suatu doktrin etis yang mengklaim

bahwa individu-individu secara

moral berkewajiban untuk

dimanfaatkan bagi orang lain.

Page 17: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Menurut Walstern, dan Piliavin

• Perilaku altruistik adalah prilaku menolong

yang timbul bukan karena adanya tekanan

atau kewajiban, melainkan tindakan

tearsebut bersifat sukarela dan tidak

berdasarkan norma-norma

tertentu, tindakan tersebut juga merugikan

penolong, meminta pengorbanan

waktu, usaha, uang dan tidak ada imbalan

ataupun hadiah dari semua pengorbanan.

• Altruisme adalah tindakan sukarela yang

dilakukan oleh seseorang ataupun

kelompok orang itu untuk menolong orang

Page 18: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Menurut Sears dkk

Altruisme adalah tindakan

sukarela untuk menolong orang

lain tanpa mengharapkan

imbalan dalam bentuk apapun

atau disebut juga tindakan

tanpa pamrih.

Page 19: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Menurut Macaulay dan

Berkowitz

Altruisme adalah

keadaan motivasional

seseorang yang

bertujuan meningkatkan

kesejahteraan orang lain.

Page 20: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Menurut Baston

• Altruisme adalah respon yang

menimbulkan positif feeling, seperti

empati. Seseorang yang altruis memilki

motivasi altruistic, keinginan untuk selalu

menolong orang lain. Motivasi altruistik

tersebut muncul karena ada alasan

interval didalam dirinya yang menimbulkan

positif feeling sehingga dapat

memunculkan tindakan untuk menolong

orang lain. Dua alasan interval tersebut

tidak akan memunculkan egoistik

multivation.

Page 21: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)

Kesimpulan• Penelitian psikologi sosial pada tingkah

laku seperti ini bermaksud untuk

mengetahui mengapa orang kadang-

kadang memberi pertolongan kepada

orang asing dan kadang-kadang diam saja

dan tidak melakukan apapun. Secara

umum, tingkah laku prososial ialah suatu

tindakan menolong yang menguntungkan

orang lain tanpa harus menyediakan suatu

keuntungan langsung pada orang yang

melakukan tindakan tersebut, dan

mungkin bahkan melibatkan suatu resiko

Page 22: Relasi Sosial Prososial Dan Altruistik (Psikologi Sosial)