Referat Bipolar Dan Depresooo

download Referat Bipolar Dan Depresooo

of 46

Transcript of Referat Bipolar Dan Depresooo

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    1/46

    REFERAT

    GANGGUAN BIPOLAR DAN DEPRESI

    Dosen Pembimbing :

    dr. Cahaningsih Fibri Ro!hmani" S#.$%" &. $es

    Dis's'n o(eh:

    &arade)i &a!s'm ***+,**,-

    Prianggara Ros/' ***+,***,,Roseane &aria 0 ***+,****1

    $EPANITERAAN $LINI$ IL&U $EDOTERAN %I2A

    FA$ULTAS $EDO$TERAN UNI0ERSITAS LA&PUNG

    RU&A3 SA$IT %I2A PRO0INSI LA&PUNG

    BANDAR LA&PUNG

    ,*1

    1

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    2/46

    BAB I

    PENDA3ULUAN

    Gangguan mood bipolar (GB) sudah dikenai sejak zaman Yunani kuno. Emil

    Kraepelin, seorang psikiater Jerman, menyebut GB sebagai manikdepresi!. la melihat adanya

    perbedaan antara manik depresi! dengan skizo!renia. "#itan manikdepresi! tibatiba dan

    perjalanan penyakitnya ber!luktuasi dengan keadaan yang relati! normal di antara episode,

    terutama di a#ala#al perjalanan penyakit. $ebaliknya, pada skizo!renia, bila tidak diobati,

    terdapat penurunan yang progresi! tanpa kembali ke keadaan sebelum sakit. %alaupun

    demikian, pada keadaan akut kedua penyakit terlihat serupa yaitu adanya #aham dan

    halusinasi.&

    Bipolaritas artinya pergantian antara episode manik atau hipomanik dengan depresi.

    'stilah GB sebenamya kurang tepat karena ia tidak selalu merupakan dua emosi yang

    berla#anan dari suatu #aktu yang berkesinambungan. Kadangkadang pasien bisa

    memperlihatkan dua dimensi emosi yang munul bersamaan, pada derajat berat tertentu.

    Keadaan ini disebut dengan episode ampuran. $ekitar *+ pasien dengan GB

    memperlihatkan ampuran emosi. Keadaan ampuran yaitu suatu kondisi dengan dua emosi

    tersebut dapat munul bersamaan atau pergantian emosi tersebut (mania dan depresi) sangat

    epat sehingga disebut juga mania dis!orik.&

    "da empat jenis GB tertera di dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental

    Disorders IV-Text Revision (DSM-IV TR)yaitu GB ', GB ''. gangguan siklotimia, dan GB yang

    tak dapat dispesi!ikasikan.&

    Gangguan bipolar (GB) sering salah atau tidak terdiagnosis. Karena salah atau tidak

    terdiagnosis, pengobatan GB sering tidak e!ekti! sehingga menjadi beban keluarga, disabilitas

    psikososial jangka panjang, dan tingginya risik-o bunuh diri. $ekitar *+/*+ pasien yang

    mulanya didiagnosis sebagai episode depresi mayor unipolar ternyata adalah GB. Bila

    mani!estasi yang munul adalah mania akut, penegakan diagnosisnya lebih mudah. 0eskipun

    demikian, mania akut sulit dibedakan dengan skizo!renia.&

    Gangguan bipolar (GB) merupakan gangguan ji#a yang bersi!at episodik dan ditandai oleh

    gejalagejala manik, depresi, dan ampuran, biasanya rekuren serta dapat berlangsung seumur

    hidup. "ngka morbiditas dan mortalitasnya ukup tinggi. 1ingginya angka mortalitas

    disebabkan oleh seringnya terjadi komorbiditas antara GB dengan penyakit !isik, misalnya,

    dengan diabetes melitus, penyakit jantung koroner, dan kanker. Komorbiditas dapat pula

    terjadi dengan penyakit psikiatrik lainnya misalnya, dengan ketergaotungan zat dan alkohol

    2

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    3/46

    yang juga turut berkontribusi dalam meningkatkan mortalitas. $elain itu, tingginya mortalitas

    juga dapat disebabkan oleh bunuh diri. $ekitar /+ penderita gangguan bipolar pemah

    melakukan perobaan bunuh diri, paling sedikitsatu kali dalam kehidupannya. 2leh karena

    itu, penderita GB harus diobati dengan segera dan mendapat penanganan yang tepat.&,

    3

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    4/46

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    5/46

    pada #anita. $aat seorang #anita mengalami episode manik gelaja yang timbul dapat

    berampur antara manik dan depresi. 4ada #anita juga lebih sering ditemukan siklus

    epat atau ra"id cyclingseperti memiliki episode manik dalam & tahun periode. ,

    Epidemiologi 4enelitian melaporkan usia ratarata saat onset & tahun untuk

    gangguan bipolar. Ketika studi meneliti usia saat onset yang bertingkat menjadi inter5al

    / tahun, usia punak pada timbulnya gejala pertama jatuh antara usia &/ dan &9, diikuti

    oleh usia * . 2nset mania sebelum usia &/ telah kurang dipelajari. Gangguan bipolar

    mungkin sulit untuk mendiagnosis pada kelompok usia ini karena presentasi atipikal

    dengan ":;:. :engan demikian, benar usia saat onset bipolar disorder masih belum

    jelas dan mungkin lebih muda dari yang dilaporkan untuk sindrom penuh, karena ada

    ketidakpastian tentang presentasi gejala pada anakanak. 4enelitian yang mengikuti

    kohort keturunan pasien dengan gangguan bipolar dapat membantu untuk

    mengklari!ikasi tandatanda a#al pada anakanak. 2nset mania setelah usia 7* kurang

    mungkin terkait dengan ri#ayat keluarga gangguan bipolar dan lebih mungkin untuk

    dihubungkan dengan diidenti!ikasi !aktor medis umum, termasuk stroke atau lainnya

    pusat sistem sara! lesi.

    Bukti dari studi epidemiologi dan kembar sangat menunjukkan bah#a gangguan

    bipolar adalah penyakit di#ariskan. Kerabat tingkat pertama pasien dengan gangguan

    bipolar memiliki pengaruh signi!ikan tinggi gangguan mood daripada kerabat kelompok

    pembanding yang tidak menderita gangguan psikis.

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    6/46

    $ebagai biogenik amin norepine!rin dan serotonin adalah neurotransmitter yang

    paling berpengaruh dalam pato!isiologi gangguan mood ini.&,,

    a. adrenergik dan dalam klinik hal ini dibuktikan oleh

    respon pada penggunaan anti depresan yang ukup baik sehingga mendukung

    adanya peran langsung dari system noradrenergik pada depresi. Bukti lainnya

    melibatkan reseptor >presinaps pada depresi karena akti5asi pada reseptor ini

    menghasilkan penurunan dari pelepasan norepine!rin. ?eseptor > juga terletak

    pada neuron serotoninergi dan berperan dalam regulasi pelepasan serotonin.

    b. $erotonin. 1eori ini didukung oleh respon pengobatan $$?' (selective serotonin

    reu"ta#e ini!itor) dalam mengatasi depress. ?endahnya kadar serotonin dapat

    menjadi !ator resipitat depresi, beberapa pasien dengan dorongan bunuh diri

    memiliki konsentrasi serotonin yang rendah dalam airan erebropinalnya dan

    memiliki kadar konsentrasi rendah uptake serotonin pada platelet.

    . :opamine. $elain dari norepine!rin dan serotonin, dopamine juga diduga memiliki

    peran. :ata memperkirakan bah#a akti5itas dopamine dapat mengurangi depresi

    dan meningkat pada mania. :ua teori mengenai dopamine dan depresi adalah

    bah#a jalur mesolimbi dopamine tidak ber!ungsi terjadi pada depresi dan

    dopamine reseptor :&hipoakti! pda keadaan depresi.

    d. Kelainan di otak juga dianggap dapat menjadi penyebab penyakit ini. 1erdapat

    perbedaan gambaran otak antara kelompok sehat dengan penderita bipolar.

    0elalui penitraan magnetic resonance imaging (0?') dan "ositron-emission

    tomogra"y (4E1), didapatkan jumlah substansia nigra dan aliran darah yang

    berkurang pada korteks pre!rontal subgenual. 1ak hanya itu, Blumberg dkk dalam

    Arc $en Psyciatry %&&' pun menemukan 5olume yang keil pada amygdale

    dan hippoampus. Korteks pre!rontal, amygdale, dan hippoampus merupakan

    bagian dari otak yang terlibat dalam respon emosi (mood dan a!ek). 4enelitian lain

    menunjukkan ekspresi oligodendrositmyelin berkurang pada otak penderita

    bipolar. $eperti diketahui, oligodendrosit menghasilkan membran myelin yang

    membungkus akson sehingga mampu memperepat hantaran konduksi antar sara!.

    Bila jumlah oligodendrosit berkurang, maka dapat dipastikan komunikasi antar

    sara! tidak berjalan lanar.

    6

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    7/46

    . =aktor genetik

    a. $tudi pada keluarga. :ata dari studi ini mengatakan & orang tua dengan gangguan

    mood, anaknya akan memiliki risiko antara &*/+ untuk menderita gangguan

    mood. Jika kedua orang tuanya menderita gangguan mood, maka

    kemungkinannya menjadi kali lipat. ?isiko ini meningkat jika ada anggota

    keluarga dari & generasi sebelumnya daripada kerabat jauh. $atu ri#ayat keluarga

    gangguan bipolar dapat meningkatkan risiko untuk gangguan mood seara umum,

    dan lebih spesi!ik pada kemungkianan munulnya bipolar.&,

    b. $tudi pada anak kembar. $tudi ini menunjukan bah#a gen hanya menjelaskan /*

    8*+ etiologi dari gangguan mood. $tudi ini menunjukan rentang gangguan mood

    pada monozigot sekitar 8*9*+ dibandingkan dengan kembar dizigot sekitar &7

    /+.&,,

    . =aktor psikososial

    a. $tress dari lingkungan dan peristi#a dalam hidup seseorang. 4enelitian telah

    membuktikan !aktor lingkungan memegang peranan penting dalam Gangguan

    perkembangan bipolar. =aktor lingkungan yang sangat berperan pada kehidupan

    psikososial dari pasien dapat menyebabkan stress yang dipiu oleh !aktor

    lingkungan. $tress yang menyertai episode pertama dari Gangguan bipolar dapat

    menyebabkan perubahan biologik otak yang bertahan lama. 4erubahan bertahan

    lama tersebut dapat menyebabkan perubahan keadaan !ungsional berbagai

    neurotransmitter dan sistem pemberian signal intraneuronal. 4erubahan mungkin

    termasuk hilangnya neuron dan penurunan besar dalam kontak sinaptik. ;asil

    akhir perubahan tersebut adalah menyebabkan seseorang berada pada resiko yang

    lebih tinggi untuk menderita Gangguan mood selanjutnya, bahkan tanpa adanya

    stressor eksternal.

    b. =aktor kepribadian. 1idak ada bukti yang mengindikasikan bah#a gangguan

    kepribadian tertentu berhubungan dengan berkembangnya gangguan bipolar ',

    #alaupun pasien dengan gangguan distimik dan siklotimik berisiko untuk dapat

    berkembang menjadi depresi mayor atau gangguan bipolar '. Kejadian tibatiba

    yang memiu stress yang kuat adalah prediktor dari onset episode depresi.

    D. Gambaran $(inis

    7

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    8/46

    1erdapat dua pola gejala dasar pada Gangguan bipolar yaitu, episode depresi dan episode

    mania.&

    &. Episode mani

    4aling sedikit satu minggu (bisa kurang, bila dira#at) pasien mengalami mood yang

    elasi, ekspansi!, atau iritabel. 4asien memiliki, seara menetap, tiga atau lebih gejala

    berikut (empat atau lebih bila hanya mood iritabel) yaitu@&,79

    a. Grandiositas atau peraya diri berlebihan

    b. Berkurangnya kebutuhan tidur

    . Aepat dan banyaknya pembiaraan

    d. ompatan gagasan atau pikiran berlomba

    e. 4erhatian mudah teralih

    !. 4eningkatan energy dan hiperakti5itas psikomotor

    g. 0eningkatnya akti5itas bertujuan (soial, seksual, pekerjaan dan sekolah)

    h. 1indakantindakan sembrono (ngebut, boros, in5estasi tanpa perhitungan yang

    matang). &,79

    Gejala yang derajatnya berat dikaitkan dengam penderitaan, gambaran psikotik,

    hospitalisasi untuk melindungi pasien dan orang lain, serta adanya Gangguan !ungsi

    sosial dan pekerjaan. 4asien hipomania kadang sulit didiagnosa sebab beberapa

    pasien hipomania justru memiliki tingkat kreati5itas dan produkti5itas yang tinggi.

    4asien hipomania tidak memiliki gambaran psikotik (halusinasi, #aham atau

    perilaku atau pembiaraan aneh) dan tidak memerlukan hospitalisasi.&,79

    . Episode :epresi 0ayor

    4aling sedikit dua minggu pasien mengalami lebih dari empat symptom atau tanda

    yaitu @&,79

    a. 0ood depresi! atau hilangnya minat atau rasa senangb. 0enurun atau meningkatnya berat badan atau na!su makan

    . $ulit atau banyak tidur

    d. "gitasi atau retardasi psikomotor

    e. Kelelahan atau berkurangnya tenaga

    !. 0enurunnya harga diri

    g. 'deide tentang rasa bersalah, raguragu dan menurunnya konsentrasi

    h. 4esimis

    8

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    9/46

    i. 4ikiran berulang tentang kematian, bunuh diri (dengan atau tanpa renana) atau

    tindakan bunuh diri.&,79

    Gejalagejala diatas menyebabkan penderitaan atau mengganggunya !ungsi personal,

    sosial, pekerjaan.&,79

    . Episode Aampuran

    4aling sedikit satu minggu pasien mengalami episode mania dan depresi yang terjadi

    seara bersamaan. 0isalnya, mood tereksitasi (lebih sering mood dis!orik), iritabel,

    marah, serangan pani, pembiaraan epat, agitasi, menangis, ide bunuh diri,

    insomnia derajat berat, grandiositas, hiperseksualitas, #aham kejar dan kadang

    kadang bingung. Kadangkadang gejala ukup berat sehingga memerlukan

    pera#atan untuk melindungi pasien atau orang lain, dapat disertai gambaran

    psikotik, dan mengganggu !ungsi personal, sosial dan pekerjaan.&,79

    . Episode ;ipomanik

    4aling sedikit empat hari, seara menetap, pasien mengalami peningkatan mood,

    ekspansi! atau irritable yang ringan, paling sedikit terjadi gejala (empat gejala bila

    mood irritable) yaitu@&,79

    a. Grandiositas atau meningkatnya keperayaan diri

    b. Berkurangnya kebutuhan tidur

    . 0eningkatnya pembiaraan

    d. ompat gagasan atau pemikiran berlomba

    e. 4erhatian mudah teralih

    !. 0eningkatnya akti!itas atau agitasi psikomotor

    g. 4ikiran menjadi lebih tajam

    h. :aya nilai berkurang

    1idak ada gambaran psikotik (halusinasi, #aham, atau prilaku atau pembiaraan

    aneh) tidak membutuhkan hospitalisasi dan tidak mengganggu !ungsi personal,

    sosial, dan pekerjaan. $ering kali dilupakan oleh pasien tetapi dapat dikenali oleh

    keluarga.&,79

    /. $indrom 4sikotik

    4ada kasus berat, pasien mengalami gejala psikotik. Gejala psikotik yang paling

    sering yaitu@&,79

    a. ;alusinasi (auditorik, 5isual, atau bentuk sensasi lainnya)

    b. %aham

    9

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    10/46

    0isalnya, #aham kebesaran sering terjadi pada episode mania sedangkan

    #aham nihilisti terjadi pada episode depresi. "da kalanya simtom psikotik

    tidak serasi dengan mood. 4asien dengan Gangguan bipolar sering didiagnosis

    sebagai skizo!renia. Airi psikotik biasanya merupakan tanda prognosis yang

    buruk bagi pasien dengan Gangguan bipolar. =aktor berikut ini telah

    dihubungkan dengan prognosis yang buruk seperti@ durasi episode yang lama,

    disosiasi temporal antara Gangguan mood dan gejala psikotik, dan ri#ayat

    penyesuaian soial pramorbid yang buruk. "danya iriiri psikotik yang

    memiiki penerapan terapi yang penting, pasien dengan symptom psikotik

    hampir selalu memerlukan obat anti psikotik di samping anti depresan atau anti

    mania atau mungkin memerlukan terapi antikon5ulsi! untuk mendapatkan

    perbaikan klinis.&,79

    E. $ri/eria Diagnosis

    Keterampilan #a#anara dibutuhkan untuk menegakkan diagnosis. 'n!ormasi dari

    keluarga sangat diperlukan. :iagnosis ditegakkan berdasarkan kriteria yang terdapat

    dalam :$0'C atau 'A:&*. 4embagian menurut :$0'C@

    *. Gangguan mood bipolar '

    Gangguan mood bipolar ', episode mani tunggal@

    a. ;anya mengalami satu kali episode mani dan tidak ada r#ayat depresi mayor

    sebelumnya.

    b. 1idak bertumpang tindih dengan skizo!renia, skizo!reni!orm, skizoa!ekti!,

    Gangguan #aham, atau dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat

    diklasi!ikasikan.

    . Gejalagejala tidak disebabkan e!ek !isiologik langsung zat atau kondisi medi

    umum

    d. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang seara klinik ukup bermakna atau

    menimbulkan hendaya dalam soial, pekerjaan dan aspek !ungsi penting

    lainnya.

    Gangguan mood bipolar ', episode mani sekarang ini@

    a. $aat ini dalam episode mani

    10

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    11/46

    b. $ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu kali episode manik, depresi,

    atau ampuran.

    . Episode mood pada kriteria " dan B bukan skizoa!ekti! dan tidak bertumpang

    tindih dengan skizo!renia, skizo!reni!orm, Gangguan #aham, atau dengan

    Gangguan psikotik yang tidak dapat diklasi!ikasikan.

    d. Gejalagejala tidak disebabkan oleh e!ek !isiologik langsung zat atau kondisi

    medik umum.

    e. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang seara klinik ukup bermakna atau

    menimbulkan hendaya dalam soial, pekerjaan dan aspek !ungsi penting

    lainnya.

    Gangguan mood bipolar ', episode ampuran saat ini@

    a. $aat ini dalam episode ampuran

    b. $ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik, depresi atau

    ampuran

    . Episode mood pada kriteria " dan B tidak dapat dikategorikan skizoa!ekti! dan

    tidak bertumpang tindih dengan skizo!renia, skizo!reni!orm, Gangguan #aham,

    atau Gangguan psikotik yang tidak diklasi!ikasikan

    d. Gejalagejala tidak disebabkan e!ek oleh !isiologik langsung zat atau kondisi

    medik umum

    e. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang seara klinik ukup bermakna atau

    menimbulkan hendaya dalam soial, pekerjaan, atau aspek !ungsi penting

    lainnya.

    Gangguan mood bipolar ', episode hipomanik saat ini@

    a. $aat ini dalam episode hipomanik

    b. $ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode mani atau

    ampuran

    . Gejala mood menyebabkan penderita yang seara klinik ukup bermakna atau

    hendaya soial, pekerjaan atau aspek !ungsi penting lainnya

    d. Episode mood pada kriteria " dan B tidak dapat dikategorikan sebagai

    skizoa!ekti! dan tidak bertumpang tindih dengan skizo!renia, skizo!reni!orm,

    Gangguan #aham, dan dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat

    diklasi!ikasikan.

    Gangguan mood bipolar ', episode depresi saat ini@

    a. $aat ini dalam episode depresi mayor

    11

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    12/46

    b. $ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik dan ampuran

    . Episode mood pada kriteria " dan B tidak dapat dikategorikan sebagai

    skizoa!ekti! dan tidak bertumpang tindih dengan skizo!renia, skizo!reni!orm,

    Gangguan #aham, dan dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat

    diklasi!ikasikan.

    d. Gejalagejala tidak disebabkan e!ek !isiologik langsung zat atau kondisi medik

    umum

    e. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang seara klinik ukup bermakna atau

    menimbulkan hendaya dalam soial, pekerjaan, atau aspek !ungsi penting

    lainnya.

    Gangguan mood bipolar ', Episode Yang tidak dapat diklasi!ikasikan saat ini@

    a. Kriteria, keuali durasi, saat ini, memenuhi kriteria untuk manik, hipomanik,

    ampuran atau episode depresi.

    b. $ebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode manik atau

    ampuran.

    . Episode mood pada kriteria " dan B tidak dapat dikategorikan sebagai

    skizoa!ekti! dan tidak bertumpang tindih dengan skizo!renia, skizo!reni!orm,

    Gangguan #aham, atau dengan Gangguan psikotik yang tidak dapat

    diklasi!ikasikan di tempat lain.

    d. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang seara klinik ukup bermakna

    atau menimbulkan hendaya dalam soial, pekerjaan, atau aspek !ungsi penting

    lainnya.

    . Ganggguan 0ood Bipolar ''

    $atu atau lebih episode depresi mayor yang disertai dengan paling sedikit satu

    episode hipomanik.

    . Gangguan $iklotimia

    a. 4aling sedikit selama dua tahun, terdapat beberapa periode dengan gejalagejala

    hipomania dan beberapa periode dengan gejalagejala depresi yang tidak

    memenuhi riteria untuk Gangguan depresi mayor. Dntuk anakanak dan remaja

    durasinya paling sedikit satu tahun.

    b. $elama periode dua tahun di atas penderita tidak pernah bebas dari gejalagejala

    pada kriteria " lebih dari dua bulan pada suatu #aktu.

    . 1idak ada episode depresi mayor, episode manik, episode ampuran, selama dua

    tahun gangguan tersebut.

    12

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    13/46

    Aatatan@ setelah dua tahun a#al, siklotimia dapat bertumpang tindih dengan

    mani atau episode ampuran (diagnosis GB ' dan Gangguan siklotimia dapat

    dibuat) atau episode depresi mayor (diagnosis GB '' dengan Gangguan

    siklotimia dapat ditegakkan).

    d. Gejalagejala pada riteria " bukan skizoa!ekti! dan tidak bertumpangtindih

    dengan skizo!renia, skizo!reni!orm, gangguan #aham, atau dengan Gangguan

    psikotik yang tidak dapat diklasi!ikasikan.

    e. Gejalagejala tidak disebabkan oleh e!ek !isiologik langsung zat atau kondisi

    medi umum

    !. Gejalagejala di atas menyebabkan penderitaan yang seara klinik ukup

    bermakna atau menimbulkan hendaya dalam soial, pekerjaan atau aspek !ungsi

    penting lainnya.

    4embagian menurut 44:GJ '''@

    &. =& Gangguan "!ek Bipolar

    a. Gangguan ini tersi!at oleh episode berulang (sekurangkurangnya dua episode)

    dimana a!ek pasien dan tingkat akti5itasnya jelas terganggu, pada #aktu tertentu

    terdiri dari peningkatan a!ek disertai penambahan energi dan akti5itas (mania

    atau hipomania), dan pada #aktu lain berupa penurunan a!ek disertai

    pengurangan energi dan akti5itas (depresi). Yang khas adalah bah#a biasanya

    ada penyembuhan sempurna antar episode. Episode manik biasanya mulai

    dengan tibatiba dan berlangsug antara minggu sampai / bulan, episode

    depresi enderung berlangsung lebih lama (ratarata sekitar 7 bulan) meskipun

    jarang melebihi & tahun keuali pada orang usia lanjut. Kedua maam episode

    itu seringkali terjadi setelah peristi#a hidup yang penuh stress atau trauma

    mental lainnya (adanya stress tidak esensial untuk penegakan diagnosis).

    b. 1ermasuk@ gangguan atau psikosis manikdepresi!

    1idak termasuk@ Gangguan bipolar, episode mani tunggal (=*).

    . =&.* Gangguan "!ekti! Bipolar, Episode Klinik ;ipomanik

    a. Episode yang sekarang harus memenuhi riteria untuk hipomania (=*)- dan

    b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! lain (hipomanik, manik ,

    depresi!, atau ampuran) di masa lampau.

    . =&.& Gangguan a!ekti! Bipolar, Episode kini 0anik 1anpa Gejala 4sikotik

    a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania tanpa gejala

    psikotik (=*.&)- dan

    13

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    14/46

    b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! lain (hipomanik, manik,

    depresi!, atau ampuran) di masa lampau.

    . =&. Gangguan "!ekti! Bipolar, Episode Kini 0anik dengan gejala psikotik

    a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk mania dengan gejala

    psikotik (=*.)- dan

    b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! lain (hipomanik, manik,

    depresi! atau ampuran) di masa lampau.

    /. =&. Gangguan "!ekti! Bipolar, Episode Kini :epresi! ?ingan atau $edang

    a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi ringan

    (=.*) atau pun sedang (=.&)- dan

    b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! hipomanik, manik, atau

    ampuran di masa lampau.

    7. =&. gangguan a!ekti! bipolar, episode kini depresi! berat tanpa gejala psikotik

    a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi! berat

    tanpa gejala psikotik (=.)- dan

    b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! hipomanik, manik, atau

    ampuran di masa lampau.

    8. =&./ Gangguan "!ekti! Bipolar, Episode Kini :epresi! Berat dengan Gejala

    4sikotik

    a. Episode yang sekarang harus memenuhi kriteria untuk episode depresi! berat

    dengan gejala psikotik (=.)-dan

    b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! hipomanik, manik, atau

    ampuran dimasa lampau.

    6. =&.7 Gangguan "!ekti! Bipolar Aampuran

    a. Episode yang sekarang menunjukkan gejalagejala manik, hipomanik, dan

    depresi! yang terampur atau bergantian dengan epat (gejala maniahipomania

    dan depresi! yang samasama menolok selama masa terbesar dari episode

    penyakit yang sekarang, dan telah berlangsung sekurangkurangnya minggu)-

    dan

    b. ;arus ada sekurangkurangnya satu episode a!ekti! hipomanik, manik, atau

    ampuran di masa lampau.

    9. =&.8 Gangguan "!ekti! Bipolar, kini dalam ?emisi

    $ekarang tidak menderita gangguan a!ekti! yang nyata selama beberapa bulan

    terakhir ini, tetapi pernah mengalami sekurangkurangnya satu episode a!ekti!

    14

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    15/46

    hipomanik, manik atau ampuran di masa lampau dan ditambah sekurangkurangnya

    satu episode a!ekti! lain (hipomanik, manik, depres i! atau ampuran).

    &*. =&.6 Gangguan "!ekti! Bipolar ainnya

    &&. =&.9 Gangguan "!ekti! Bipolar Y11.

    F. Pemeri!saan Pen'n5ang

    *. :arah lengkap

    :arah lengkap dengan di!erensiasi digunakan untuk mengetahui anemia sebagai

    penyebab depresi. 4enatalaksanaan, terutama dengan antikon5ulsan, dapat

    mensupresi sumsum tulang, oleh karena itu diperlukan pemeriksaan sel darah merah

    dan sel darah putih untuk mengeek supresi sumsum tulang. ithium dapat

    menyebabkan peningkatan sel darah putih yang re5ersibel.7,8

    . Elektrolit

    Konsentrasi elektrolit serum diukur untuk membantu masalah diagnosti, terutama

    dengan natrium, yang berkaitan dengan depresi. ;iponatremi dapat bermani!estasi

    sebagai depresi. 4enatalaksanaan dengan lithium dapat berakibat pada masalah

    ginjal dan gangguan elektrolit. Kadar natrium rendah dapat berakibat pada

    peningkatan kadar lithium dan to3isitas lithium. 2leh karena itu, skrining kandidat

    untuk terapi litium maupun yang sedang dalam terapi lithium, mengeek elektrolit

    merupakan indikasi.7,8

    . Kalsium

    Kalsium serum untuk mendiagnosis hiperkalsemi dan hipokalsemi yang berkaitan

    dengan perubahan status mental (e.g hiperparatiroid). ;iperparatiroid, yangdibuktikan dengan peningkatan kalsium darah, menetuskan depresi. Beberapa

    antidepresan, seperti nortriptyline, mempengaruhi jantung, oleh karena itu,

    mengeek kadar kalsium sangat penting.7,8

    . 4rotein

    15

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    16/46

    Kadar protein yang rendah ditemukan pada pasien depresi sebagai hasil dari tidak

    makan. Kadar protein rendah, menyebabkan meningkatkan bioa5ailabilitas beberapa

    medikasi, karena obatobat ini hanya memiliki sedikit protein untuk diikat. 7,8

    /. ;ormon tiroid

    1es tiroid dilakukan untuk menentukan hipertiroid (mania) dan hipotiroid (depresi).

    4engobatan dengan lithium dapat menyebabkan hipotiroid, yang berkontribusi pada

    perubahan mood seara epat.7,8

    7. Kreatinin dan blood urea nitrogen (BD

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    17/46

    . Beberapa studi memperlihatkan abnormalitas dari penemuan EEG sebagai

    indikasi e!ekti5itas antikon5ulsan. ebih spesi!ik, penemuan abnormal dari EEG

    dapat memprediksi respons dari asam 5alproate.

    d. Beberapa pasien dapat mengalami kejang saat pengobatan, terutama

    antidepresan.7,8

    G. Di4erensia( Diagnosis

    *. $kizo!renia

    "gak sulit membedakan episode manik dengan skizo!renia, sehingga dapat menjadi salah satu

    diagnosis banding. Gembira berlebihan, elasi, dan pengaruh mood lebihbanyak ditemukan pada episode manik dibandingkan pada skizo!renia. Kombinasi

    dari mood manik, ara biara yang epat dan hiperakti5itas yang berlebihan dapat

    ditemukan dalam episode manik. 2nset pada episode manik berlangsung epat dan

    menimbulkan sebuah perubahan pada perubahan perilaku pasien. $ebagian dari pasien

    bipolar ' memiliki ri#ayat keluarga dengan gangguan mood. Kataonik dapat menjadi bagian

    dari !ase depresi! gangguan bipolar '. $aat menge5aluasi pasien dengan katatonia

    dokter harus teliti dengan ri#ayat sebelumnya untuk manik atau episode depresi

    serta ri#ayat keluarga dengan gangguan mood.

    . :epresi Berat

    Gangguan bipolar tipe ' sering dapat bertumpang tindih dengan depresi berat, perlu

    dibedakan antara depresi berat yang berdiri sendiri atau depresi yang merupakan

    bagian dari gangguan bipolar. Gejala dari kedua gangguan ini hampir sama dimana seseorang

    mengalami a!ek depresi, kehilangan semangat, putus asa dan tidak bersemangat ditambah gelaja

    seperti sulit tidur, na!su makan menurun dan lain sebagainya. $ehingga

    teknik #a#anara yang baik diperlukan untuk menggali apakah pasien memiliki episode

    manik atau hipomanik sebelumnya dan apakah pasien menunjukan gejalagejala yang

    sesuai dengan episode manik, sehingga dapat dibedakan antara depresi yang

    berdiri sendiri dengan depresi yang menjadi bagian dari gangguan a!ek bipolar.

    6. 'ntoksikasi 2bat

    4enyalahgunaan obat seperti am!etamin dapat memiu keadaan manik. $elain

    itu, penyalahgunaan obat seperti benzodiazepine dapat memiu keadaan depresi!.

    17

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    18/46

    7. ;iper dan ;ipotiroid

    Gangguan bipolar dapat berupa epidose manik atau hipomanik maupun episode depresi. Kondisi

    hiper dan hipotiroid dapat memnyebabkan pasien menunjukan gejalagejala yang

    mirip dengan gangguan bipolar. 4ada hipertiroid pasien akan merasa mudah

    tersinggung, dan dapat terjadi hiperakti5itas yang harus dibedakan dengan episode

    manik pada gangguan bipolar. $edangkan pada hipotiroid pasien dapat mengalami

    penurunan akti5itas, pasien menjadi lemas dan tidak bersemangat. 4emeriksaan !isik

    yang baik serta penggalian in!ormasi pada anamnesis dapat membedakan gangguan

    bipolar dengan hiper atau hipotiroid, penemuan gejala lain gangguan pada tiroid

    seperti penurunan berat badanepat adanya pembesaran pada leher maupun gejala hiper dan

    hipotiroid lainnya dapat membedakan kedua gangguan ini.

    8. $kizoa!ekti!

    :iagnosis gangguan skizoa!ekti! hanya dibuat apabila gejalagejala de!initi! adanya

    skizo!renia dan gangguan a!ekti! samasama menonjol pada saat yang bersamaan

    (simultaneously), atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu

    episode penyakit yang sama, dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini,

    episode penyakit tidak memenuhi kriteria baik skizo!renia maupun episode manik

    atau depresi!.

    3. Pena/a(a!sanaan

    *.

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    19/46

    gejala depresi. Biasanya sesi berlangsung antara& sampai &7 minggu dan

    ditandai dengan pendekatan terapeutik yang akti!. 1idak ditujukan pada

    !enomena intrapsikik seperti mekanisme de!ensi dan kon!lik internal.

    Keterbatasan aserti!, gangguan kemampuan sosial, serta penyimpangan pola

    berpikir hanya ditujukan bila memang mempunyai e!ek pada hubungan interpersonal

    tersebut.

    ) 1erapi perilaku

    1erapi didasarkan pada hipotesis bah#a pola perilaku maladapti! menyebabkan

    seseorang mendapatkan sedikit umpan balik positi! dari masyarakat dan

    kemungkinan penolakan yang palsu. :engan demikian pasien belajar untuk

    ber!ungsi di dunia dengan ara tertentu dimana mereka mendapatkan dorongan positi!.

    ) 1erapi berorientasipsikoanalitik

    0enapai keperayaan dalam hubungan interpersonal, keintiman,

    mekanisme penyesuaian, kapasitas dalam merasakan

    kesedihan serta kemampuan dalam merasakan perubahan emosional seara

    luas.

    /) 1erapi keluarga

    :iindikasikan untuk gangguan yang membahayakan perka#inan pasien

    atau !ungsi keluarga atau jika gangguan mood dapat ditangani oleh situasi

    keluarga. 1erapi keluarga meneliti peran suasana hati teratur dalam keseluruhan

    kesejahteraan psikologis dari seluruh keluarga, tetapi juga mengkaji peran

    seluruh keluarga dalam pemeliharaan gejala pasien. 4asien dengan

    gangguan mood memiliki tingkat tinggi pereraian, dan sekitar /* persen

    dari semua pasangan melaporkan bah#a mereka tidak akan menikah atau

    memiliki anak jika mereka tahu bah#a pasien akan mengembangkan gangguan mood.

    7) ?a#at 'nap

    Yang pertama dan paling penting keputusan dokter harus dibuat adalah

    apakah untuk memutuskan pasien ra#at inap atau pasien ra#at jalan. Jelas

    indikasi untuk ra#at inap adalah risiko bunuh diri atau pembunuhan, pasien yang

    sangat berkurang kemampuannya untuk makan dan kebutuhan untuk prosedur

    diagnostik. $uatu onset yang berkembangepat gejala juga dapat menjadi

    indikasi untuk ra#at inap. $eorang dokter dapat dengan aman mengobati

    19

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    20/46

    depresi ringan atau hypomania dengan ra#at jalan jika e5aluasi pasien terus

    rutin dilakukan. 1andatanda klinis dari gangguan penilaian, penurunan

    berat badan,atau insomnia harus minimal. $istem pendukung pasien harus

    kuat, tidak ada menarik diri dari pasien. $etiap perubahan negati! dalam

    gejalagejala pasien atau perilaku mungkin ukup untuk menjadi indikasi

    ra#at inap. 4asien dengan gangguan mood sering tidak mau masuk rumah sakit

    seara sukarela, dan mungkin harus sengaja dimasukan. 4asienpasien ini sering

    tidak dapat membuat keputusan karena pemikiran mereka melambat.

    b. 1erapi =isik @ Eletro Aon5ulsi5e 1herapy (EA1)

    1erapi dengan mele#atkan arus listrik ke otak melalui elektrode yang

    ditempatkan pada bagian temporal kepala.

    . =armakologi

    4endekatan !armakoterapeutik terhadap gangguan bipolar telah menimbulkan

    perubahan besar dalam pengobatannya dan seara dramatis telah mempengaruhi

    perjalanan gangguan bipolar dan menurunkan biaya bagi penderita.&,

    a. Episode mania atau hipomania

    &) 0ood $tabilizer

    a) "ntipsikotik atipikal

    b) 0ood stabilizer F antipsikotik atipikal.

    b. Episode depresi

    &) "ntidepresan) 0ood stabilizer

    ) "ntipsikotik atipikal

    ) 0ood stabilizer F antidepresan

    /) "ntipsikotik atipikal F antidepresan

    . 4enatalaksanaan kedaruratan agitasi akut

    &) ini '

    a) 'njeksi '0 "ripiprazol e!ekti! untuk pengobatan agitasi pada pasien

    dengan episode mania atau ampuran akut. :osis adalah

    9,8/mginjeksi. :osis maksimum adalah 9,/mghari (tiga kali injeksi

    per hari dengan inter5al dua jam). Berespon dalam /7* menit.

    b) 'njeksi '0 2lanzapin e!ekti! untuk agitasi pada pasien dengan episode

    mania atau ampuran akut. :osis &*mg injeksi. :osis maksimum

    adalah *mghari. Berespon dalam &/* menit. 'nter5al pengulangan injeksi

    adalah dua jam. $ebanyak 9*+ pasien menerima hanya satu kali injeksi dalam

    jam pertama. 'njeksi lorazepam mginjeksi. :osis maksimum

    orazepam mghari. :apat diberikan bersamaan dengan injeksi '0" ripiprazol

    atau 2lanzapin. Jangan diampur dalam satu jarum suntik karena

    mengganggu stabilitas antipsikotika

    20

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    21/46

    ) ini ''

    a) 'njeksi '0 ;aloperidol yaitu / mgkali injeksi. :apat diulang setelah

    * menit. :osis maksimum adalah &/ mghari.

    b) 'njeksi '0 :iazepam yaitu &* mgkali injeksi. :apat diberikan

    bersamaan dengan injeksi haloperidol '0. Jangan diampur dalam satu

    jarum suntik.

    d. 0ood $tabilizer

    itium

    itium sudah digunakan sebagai terapi mania akut sejak /* tahun yang

    lalu. 0emiliki e!ek akut dan kronis dalam pelepasan serotonin dan norepineprin

    di neuron terminal sistem sara! pusat. $ejumlah keil litium terikat dengan

    protein. itium diekskresikan dalam bentuk utuh hanya melalui ginjal. ?espons

    litium terhadap mania akut dapat dimaksimalkan dengan menitrasi dosis hinggamenapai dosis terapeutik yang berkisar antara &,*&, mE. 4erbaikan terjadi

    dalam 8& hari. :osis a#al yaitu * mgkghari. :osis untuk mengatasi

    keadaan akut lebih tinggi bila dibandingkan dengan terapi rumatan. Dntuk terapi

    rumatan, dosis berkisar antara *,*,6 mE. :osis keil dari *, mE, tidak

    e!ekti! sebagai terapi rumatan. $ebaliknya, gejala toksisitas litium dapat terjadi

    bila dosis &,/ mE.

    e. "ntipsikotik "tipikal

    ?isperidon?isperidon adalah deri5at benzisoksazol. 'a merupakan antipsikotika

    atipik pertama yang mendapat persetujuan =:" setelah klozapin. Dntuk preparat oral,

    risperidon tersedia dalam dua bentuk sediaan yaitu tablet dan airan. :osis a#al

    yang dianjurkan adalah mghari dan besoknya dapat dinaikkan hingga menapai dosis

    mghari. $ebagian besar pasien membutuhkan 7 mghari. ?isperidon injeksi

    jangka panjang (?'J4) dapat pula digunakan untuk terapi rumatan GB.

    :osis yang dianjurkan untuk orang de#asa atau orang tua adalah / mg setiap

    dua minggu. Bila tidak berespon dengan / mg, dosis dapat dinaikkan menjadi 8,/ mg /*

    mg per dua minggu. ?isperidon berman!aat pada mania akut dan e!ekti! pula

    untuk terapi rumatan.

    2lanzapin

    2lanzapin merupakan deri5at tienobenzodiazepin yang memiliki a!initas

    terhadapdopamin (:"), :, :, :, dan :/, serotonin (/;1)- muskarinik,

    histamin &(;&), dan a&adrenergik. 2lanzapin mendapat persetujuan dari =:"

    untuk bipolar episode akut mania danampuran. $elain itu, olanzapin juga

    21

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    22/46

    e!ekti! untuk terapi rumatan GB. Kisaran dosis olanzapin adalah antara /*

    mghari.

    !. "ntidepresan

    :eri5at trisiklik

    &) 'mipramin (dosis lazim @ //* mg 3 sehari bila perlu dinaikkan sampai

    maksimum /*** mg sehari)

    ) "mitriptilin (dosis lazim @ / mg dapat dinaikan seara bertahap sampai

    dosis maksimum&/*** mg sehari).

    :eri5at tetrasiklik@ 0aproptilin, 0ianserin (dosis lazim @ ** mg malam hari,

    dosis maksimum 9* mghari).

    :eri5at 0"2' (0ono "mine 2ksidase'nhibitor@ 0olobemide (dosis lazim @

    ** mg hari terbagi dalam dosis dapat dinaikkan sampai dengan 7** mg

    hari).

    :eri5at $$?' ($eleti5e $erotonin ?euptake 'nhibitor)

    &) $ertralin (dosis lazim @ /* mghari bila perlu dinaikkan maksimum **

    mghr)

    ) =luo3etine (dosis lazim @ * mg sehari pada pagi hari, maksimum 6*

    mghari dalam dosis tunggal atau terbagi)

    ) =lu5o3amine 9dosis lazim @ /*mg dapat diberikan &3hari sebaiknya padamalam hari,maksimum dosis ** mg)

    ) 4aro3etine, Aitalopram 9dosis lazim @ * mghari, maksimum 7* mg hari).

    :eri5at $

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    23/46

    %. Prognosis

    &. 4asien dengan gangguan bipolar ' mempunyai prognosis lebih buruk. :i dalam

    tahun pertama setelah peristi#a a#al, */*+ tentang pasien mengalami serangan

    manik lain.

    . ;anya /*7*+ pasien dengan gangguan bipolar ' yang dapat diatasi gejalanya

    dengan lithium. 8+ pasien ini, gejala tidak terulang. /+ 4ersen pasien mengalami

    lebih dari sekali kekambuhan dan lebih dari *+ mempunyai suatu gejala yang

    menetap.

    . =aktor yang memperburuk prognosis @

    ?i#ayat pekerjaan yang burukkemiskinan

    :isertai dengan penyalahgunaan alkohol

    :isertai dengan gejala psikotik Gejala depresi lebih menonjol

    Jenis kelamin lakilaki

    . 4rognosis lebih baik bila @

    0asih dalam episode manik

    Dsia lanjut

    $edikit pemikiran bunuh diri

    1anpa atau minimal gejala psikotik

    $edikit masalah kesehatan medis

    DEPRESI

    A. $e(ainan A4e!/i4

    23

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    24/46

    'stilah kelainan a!ekti! menakup penyakitpenyakit dengan gangguan a!ek (mood)

    sebagai gejala primer, sedangkan semua gejala lain bersi!at sekunder. "!ek bisa terus

    menerus depresi atau gembira (dalam mania) dan kedua episode ini bisa timbul pada orang

    yang sama, karena itu dinamai Hpsikosis manikdepresi!I. 4enyakit dengan hanya satu jenis

    serangan disebut unipolar, dan jika episode manik dan depresi! keduanya ada disebut bipolar.

    0ood merupakan subjeti5itas peresapan emosi yang dialami dan dapat dutarakan oleh

    pasien dan terpantau oleh orang lain- termasuk sebagai ontoh adalah depresi, elasi dan

    marah. Kepustakaan lain, mengemukakan mood, merupakan perasaan, atau nada Hperasaan

    hatiI seseorang, khususnya yang dihayati seara batiniah.6

    4asien dalam keadaan mood terdepresi memperlihatkan kehilangan energi dan minat,

    merasa bersalah, sulit berkonsentrasi, hilangnya na!su makan, berpikir mati atau bunuh diri.

    1anda dan gejala lain termasuk perubahan dalam tingkat akti5itas, kemampuan kogniti!,biara dan !ungsi 5egetati5e (termasuk tidur, akti5itas seksual dan ritme biologik yang lain).

    Gangguan ini hampir selalu menghasilkan hendaya (andica") interpersonal, sosial dan

    !ungsi pekerjaan.6

    Klasi!ikasi gangguan suasana perasaan (mooda!ekti!) menurut 44:GJ''' @

    =* Episode 0anik

    =*.* ;ipomania

    =*.& 0ania tanpa gejala psikotik

    =*.6 0ania dengan gejala psikotik

    =*.9 Episode 0anik Y11

    =& Gangguan "!ekti! Bipolar

    =&.* Gangguan a!ekti! bipolar, episode hipomanik

    =&.& Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini manik tanpa gejala psikotik

    =&. Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini manik dengan gejala psikotik

    =&. Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini depresi! ringan atau sedang

    .* 1anpa gejala somatik

    .& :engan gejala somatik

    =&. Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini depresi! berat tanpa gejala

    psikotik

    =&./ Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini depresi! berat dengan gejala

    psikotik

    =&.7 Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini ampuran=&.8 Gangguan a!ekti! bipolar, episode kini dalam remisi

    24

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    25/46

    =&.6 Gangguan a!ekti! bipolar lainnya

    =&.9 Gangguan a!ekti! bipolar ytt

    = Episode :epresi!

    =.* Episode depresi! ringan

    .** 1anpa gejala somatik

    .*& :engan gejala somatik

    =.& Episode depresi! sedang

    .&* 1anpa gejala somatik

    .&& :engan gejala somatik

    =. Episode depresi! berat tanpa gejala psikotik

    =. Episode depresi! berat dengan gejala psikotik

    =.6 Episode depresi! lainnya

    =.9 Episode depresi! Y11

    = Gangguan :epresi! Berulang

    =.* Gangguan depresi! berulang, episode kini ringan

    .** 1anpa gejala somatik

    .*& :engan gejala somatik

    =.& Gangguan depresi! berulang, episode kini sedang

    &* 1anpa gejala somatik

    .&& :engan gejala somatik

    =. Gangguan depresi! berulang, episode kini berat tanpa gejala psikotik

    =. Gangguan depresi! berulang, episode kini berat dengan gejala psikotik

    =. Gangguan depresi! berulang, kini dalam remisi

    =.6 Gangguan depresi! berulang lainnya

    =.9 Gangguan depresi! berulang Y11

    = Gangguan $uasana 4erasaan (0ood"!ekti!) 0enetap

    =.* $iklotimia

    =.& :istimia

    =.6 Gangguan suasana perasaan (mooda!ekti!) menetap lainnya

    =.9 Gangguan suasana perasaan (mooda!ekti!) menetap Y11

    =6 Gangguan $uasana 4erasaan (0ood"!ekti!) ainnya

    =6.* Gangguan suasana perasaan (mooda!ekti!) tunggal lainnya

    .** Episode a!ekti! ampuran

    =6.& Gangguan suasana perasaan (mooda!ekti!) berulang lainnya

    25

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    26/46

    .&* Gangguan depresi! singkat berulang

    =6.6 Gangguan suasana perasaan (mooda!ekti!) lainnya Y:1

    =9 Gangguan $uasana 4erasaan (0ood"!ekti!) Y11

    B. De4inisi

    :epresi adalah gangguan psikiatri yang menonjolkan mood sebagai masalahnya,

    dengan berbagai gambaran klinis yakni gangguan episode depresi!, gangguan distimik,

    gangguan depresi! mayor dan gangguan depresi! unipolar serta bipolar.

    :epresi merupakan satu masa terganggunya !ungsi manusia yang berkaitan dengan

    alam perasaan yang sedih dan gejala penyertanya, termasuk perubahan pada pola tidur dan

    na!su makan, psikomotor, konsentrasi, anhedonia, kelelahan, rasa putus asa dan tak berdaya,

    serta gagasan bunuh diri.Jika gangguan depresi! berjalan dalam #aktu yang panjang (distimia) maka orang

    tersebut dikesankan sebagai pemurung, pemalas, menarik diri dari pergaulan, karena ia

    kehilangan minat hampir disemua aspek kehidupannya.9

    C. E#idemio(ogi

    Gangguan depresi berat, paling sering terjadi, dengan pre5alensi seumur hidup

    sekitar &/ persen. 4erempuan dapat menapai /+. $ekitar &*+ pera#atan primer

    dan &/+ dira#at di rumah sakit. 4ada anak sekolah didapatkan pre5alensi sekitar +.

    4ada usia remaja didapatkan pre5alensi /+ dari komunitas memiliki gangguan

    depresi! berat.6

    &. Jenis Kelamin

    4erempuan 3 lipat lebih besar disbanding lakilaki. :iduga adanya perbedaan

    hormon, pengaruh melahirkan, perbedaan stresor psikososial antara lakilaki dan

    perempuan, dan model perilaku yang dipelajari tentang ketidakberdayaan.6

    4ada pengamatan yang hampir uni5ersal, terdapat pre5alensi gangguan

    depresi! berat yang dua kali lebih besar ada #anita dibandingkan dengan lakilaki.

    4ada penelitian lain disebutkan bah#a #anita hingga kali lebih rentan terkena

    depresi dibandingkan lakilaki.%alaupun alasan adanya perbedaan tersebut tidak

    diketahui, alasan untuk perbedaan tersebut didalilkan sebagai keterlibatan dari

    perbedaan hormonal, e!ek kelahiran, perbedaan stressor psikososial dan model

    perilaku keputusasaan yang dipelajari.9

    26

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    27/46

    4ada penelitian ditemukan bah#a pre5alensi yang tinggi pada #anita

    dibandingkan pria kemungkinan dikarenakan adanya ketidakseimbangan regulasi

    hormon yang langsung mempengaruhi substansi otak yang mengatur emosi dan

    mood ontohnya dapat dilihat pada situasi 40$ (Pre Menstrual Syndrome). Dntuk

    #anita yang telah menikah, depresi dapat diperparah dengan masalah keluarga dan

    pekerjaan, mera#at anak dan orangtua lanjut usia, kekerasan dalam rumah tangga

    dan kemiskinan.9

    . Dsia

    ?atarata usia sekitar * tahunan. ;ampir /*+ onset diantara usia */*

    tahun. Gangguan depresi berat dapat timbul pada masa anak atau lanjut usia. :ata

    terkini menunjukkan gangguan depresi berat diusia kurang dari * tahun.

    0ungkin berhubungan dengan meningkatnya pengguna alkohol dan

    penyalahgunaan zat dalam kelompok usia tersebut.6

    4ada umumnya, ratarata usia onset untuk gangguan depresi! berat adalah

    kirakira * tahun, dimana /*+ dari semua pasien mempunyai onset antara usia

    * dan /* tahun. Gangguan depresi! berat juga memiliki onset selama masa anak

    anak atau pada lanjut usia. Beberapa data epidemiologis menyatakan bah#ainsidensi gangguan depresi! berat mungkin meningkat pada orangorang yang

    berusia kurang dari * tahun.9

    . $tatus 4erka#inan

    4aling sering terjadi pada orang yang tidak mempunyai hubungan

    interpersonal yang erat atau pada mereka yang bererai atau berpisah. %anita yang

    tidak menikah memiliki keenderungan lebih rendah untuk menderita depresi

    dibandingkan dengan #anita yang menikah namun hal ini berbanding terbalik

    untuk lakilaki.6

    4ada umumnya, gangguan depresi! berat terjadi paling sering pada orang yang

    tidak memiliki hubungan interpersonal yang erat, pasangan yang bererai atau

    berpisah.9

    . =aktor $osioekonomi dan Budaya

    27

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    28/46

    1idak ditemukan korelasi antara status sosioekonomi dan gangguan depresi

    berat. :epresi lebih sering terjadi di daerah pedesaan disbanding daerah

    perkotaan.6

    D. E/io(ogi

    Etiologi depresi terdiri dari@

    &. =aktor genetik

    :ari penelitian keluarga didapatkan gangguan depresi mayor dan gangguan

    bipolar terkait erat dengan hubungan saudara- juga pada anak kembar, suatu bukti

    adanya kerentanan biologik, pada genetik keluarga tersebut.

    :ata genetik dengan kuat menyatakan bah#a suatu !aktor penting di dalam

    perkembangan gangguan mood adalah genetika. 1etapi, pola penurunan genetika

    adalah jelas melalui mekanisme yang kompleks. Bukan saja tidak mungkin untuk

    menyingkirkan e!ek psikososial, tetapi !aktor non genetik kemungkinan

    memainkan peranan kausati! dalam perkembangan gangguan mood pada

    sekurangnya beberapa orang. 4enelitian keluarga menemukan bah#a sanak

    saudara derajat pertama dari penderita gangguan depresi! berat berkemungkinan

    sampai kali lebih besar daripada sanak saudara derajat pertama.9

    . =aktor Biokmia

    $ejumlah besar penelitian telah melaporkan berbagai kelainan di dalam

    metabolit amin biogenik yang menakup neurotransmitter norepine!rin, serotonin

    dan dopamine (Gambar &). :alam penelitian lain juga disebutkan bah#a selain

    !aktor neurotransmitter yang telah disebutkan di atas, ada beberapa penyebab lain

    yang dapat menetuskan timbulnya depresi yaitu neurotransmitter asam amino

    khususnya G"B" ($amma-Amino!utyric Acid) dan peptida neuroakti!, regulasi

    neurendokrin dan neuroanatomis.9

    4ada regulasi neuroendokrin, gangguan mood dapat disebabkan terutama oleh

    adanya kelainan pada sumbu adrenal, tiroid dan hormon pertumbuhan. $elain itu

    kelainan lain yang telah digambarkan pada pasien dengan gangguan mood adalah

    penurunan sekresi noturnal melantonin, penurunan pelepasan prolaktin terhadap

    pemberian tryptophan, penurunan kadar dasar =$; (ollicle Stimullating

    ormon) dan ; (*uteini+ing ormon), dan penurunan kadar testosteron pada

    lakilaki.

    28

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    29/46

    Gambar &. 0ekanisme terjadinya depresi dengan etiologi neurotransmitter

    "da dua hipotesis terjadinya depresi seara biokimia, yaitu@

    a. ;ipotesis Katekolamin

    Beberapa penyakit depresi berhubungan dengan de!isiensi katekolamin

    pada reseptor otak. ?eserpin yang menekan amina otak diketahui kadang

    kadang menimbulkan depresi lambat.

    :isamping itu, 0;4G (0etabolit primer noradrenalin otak) menurun

    dalam urin pasien depresi se#aktu mereka mengalami episode depresi dan

    meningkat di saat mereka gembira.

    b. ;ipotesis 'ndolamin

    ;ipotesis indolamin membuat pernyataan serupa untuk /

    hidro3itriptamin (/ ;1). metabolit utamnya asam /hidroksi indolasetat

    (/;'"") menurun dalam A$ pasien depresi, dan / ;'"" rendah pada otak

    pasien yang bunuh diri. 1ripto!an, yang mempunyai e!ek antidepresi

    meningkatkan /;1 otak.

    . =aktor ;ormon

    Kelainan depresi mayor dihubungkan dengan hipersekresi kortisol dan

    kegagalan menekan sekresi kortisol sesudah pemberian de3ametason. 4asien

    depresi resisten terhadap penekanan de3ametason dan hasil abnormal ini

    didapatkan pada sekitar /*+ pasien, terutama pada pasien dengan depresi bipolar,

    #aham dan ada ri#ayat penyakit ini dalam keluarga.

    29

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    30/46

    %anita dua kali lebih sering dihubungkan dengan pruerperium atau

    menopause. Bunuh diri dan saat masuk rumah sakit biasanya sebelum menstruasi.

    $elama penyakit a!ekti! berlangsung sering timbul amenore. ;al ini

    menggambarkan bah#a gangguan endokrin mungkin merupakan !aktor penting

    dalam menentukan etiologi.

    . =aktor Kepribadian 4remorbid

    4ersonalitas siklotimik menjadi sasaran gangguan a!ek ringan selama

    hidupnya, keadaan ini tidak berhubungan dengan penyebab eksterna. Kepribadian

    depresi ditunjukkan dengan perilaku murung, pesimis dan kurang bersemangat.

    4ersonalitas hipomania berperilaku lebih riang, energetik dan lebih ramah dari

    ratarata.

    0ereka dengan rasa peraya diri rendah, senantiasa melihat dirinya dan dunia

    luar dengan penilaian pesimistik. Jika mereka mengalami stres besar, mereka

    enderung akan mengalami depresi. 4ara psikolog menyatakan bah#a mereka

    yang mengalami gangguan depresi! mempunyai ri#ayat pembelajaran depresi

    dalam pertumbuhan perkembangan dirinya. 0ereka belajar seperti model yang

    mereka tiru dalam keluarga, ketika menghadapi masalah psikologik maka respon

    mereka meniru perasaan, pikiran dan perilaku gangguan depresi!. 2rang belajar

    dengan proses adapti! dan maladapti! ketika menghadapi stres kehidupan dalam

    kehidupannya di keluarga, sekolah, sosial dan lingkungan kerjanya. =aktor

    lingkungan mempengaruhi perkembangan psikologik dan usaha seseorang

    mengatasi masalah. =aktor pembelajaran sosial juga menerangkan kepada kita

    mengapa masalah psikologik kejadiannya lebih sering munul pada anggota

    keluarga dari generasi ke generasi. Jika anak dibesarkan dalam suasana pesimistik,

    dimana dorongan untuk keberhasilan jarang atau tidak biasa, maka anak itu akan

    tumbuh dan berkembang dengan kerentanan tinggi terhadap gangguan depresi!.

    /. =aktor ingkungan

    Enam bulan sebelum depresi, pasien depresi mengalami lebih banyak

    peristi#a dalam hidupnya. 0ereka merasa kejadian ini tidak memuaskan dan

    mereka keluar dari lingkungan soial. 6*+ serangan pertama depresi didahului

    oleh stress, tetapi angka ini akan jatuh menjadi hanya /*+ pada serangan

    30

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    31/46

    berikutnya. 4asien depresi diketahui juga lebih sering pada anak yang kehilangan

    orang tua di masa kanakkanak dibandingkan dengan populasi lainnya.

    0enurut =reud, kehilangan obyek inta, seperti orang yang diintai, pekerjaan

    tempatnya berdedikasi, hubungan relasi, harta, sakit terminal, sakit kronis dan

    krisis dalam keluarga merupakan pemiu episode gangguan depresi!. $eringkali

    kombinasi !aktor biologik, psikologik dan lingkungan merupakan ampuran yang

    membuat gangguan depresi! munul.

    $atu pengamatan klinis yang telah lama direplikasi adalah bah#a peristi#a

    kehidupan yang menyebabkan stress lebih sering mendahului episode pertama

    gangguan mood daripada episode selanjutnya (Kaplan, *&*- $lotten, **). $atu

    teori yang diajukan untuk menjelaskan pengamatan tersebut adalah bah#a stress

    yang menyertai episode pertama menyebabkan perubahan biologi otak yang

    bertahan lama. 4erubahan yang bertahan lama tersebut dapat meyebabkan

    perubahan keadaan !ungsional berbagai neurotransmitter dan sistem pemberi

    sinyal intraneuronal. ;asil akhir dari perubahan tersebut akan menyebabkan

    seseorang berada pada resiko yang lebih tinggi untuk menderita episode gangguan

    mood selanjutnya, bahkan tanpa adanya stresor e3ternal.9

    E. $(asi4i!asi

    &. Episode :epresi!

    4ada semua tiga 5ariasi dari episode depresi! khas yang terantum di ba#ah

    ini@ ringan, sedang dan berat, indi5idu biasanya menderita suasana perasaan

    (mood) yang depresi!, kehilangan minat dan kegembiraan, dan berkurangnya

    energy yang menuju meningkatnya keadaan mudah lelah dan berkurangnya

    akti5itas. Biasanya ada rasa lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja. Gejalalazim lainnya adalah@7

    a. Konsentrasi dan perhatian berkurang

    b. ;arga diri dan keperayaan diri berkurang

    . Gagasan tentang perasaan bersalah dan tidak berguna (bahkan pada episode

    tipe ringan sekalipun)

    d. 4andangan masa depan yang suram dan pesimistis

    e. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri

    !. 1idur terganggu

    31

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    32/46

    g.

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    33/46

    1idak boleh ada gejala yang berat di antaranya. amanya seluruh episode

    berlansung ialah sekurangkurangnya sekitar minggu.

    'ndi5idu yang mengalami episode depresi! ringan biasanya resah tentang

    gejalanya dan agak sukar baginya untuk meneruskan pekerjaan biasa dan

    kegiatan soial, namun mungkin ia tidak akan berhenti ber!ungsi sama sekali.7

    =.& Episode depresi! sedang

    $ekurangkurangnya harus ada dari gejala yang paling khas yang

    ditentukan untuk episode depresi! ringan, ditambah sekurangkurangnya tiga

    (dan sebaiknya empat) gejala lainnya. Beberapa gejala mungkin tampil amat

    menyolok, namun ini tidak esensial apabila seara keseluruhan ada ukup banyak

    5ariasi gejalanya. amanya seluruh episode berlangsung minimal sekitar

    minggu.7

    'ndi5idu dengan episode depresi! tara!- sedang biasanya menghadapi

    kesulitan nyata untuk meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan urusan rumah

    tangga.7

    =. Episode depresi! berat tanpa gejala psikotik

    4ada episode depresi! berat, penderita biasanya menunjukkan

    ketegangan atau kegelisahan yang amat nyata, keuali apabila retardasi

    merupakan iri terkemuka. Kehilangan harga diri dan perasaan dirinya tak

    berguna mungkin menolok, dan bunuh diri merupakan bahaya nyata terutama

    pada beberapa kasus berat. "nggapan di sini ialah bah#a sindrom somatik hampir

    selalu ada pada episode depresi! berat.

    $emua tiga gejala khas yang ditentukan untuk episode depresi! ringan

    dan sedang harus ada, ditambah sekurangkurangnya empat gejala lainnya, dan

    beberapa diantaranya harus berintensitas berat.

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    34/46

    maka mungkin dibenarkan untuk menegakkan diagnosis dalam #aktu kurang dari

    minggu.

    $elama episode depresi! berat, sangat tidak mungkin penderita akan

    mampu meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan atau urusan rumah tangga, keuali

    pada tara! yang sangat terbatas.

    Kategori ini hendaknya digunakan hanya untuk episode depresi! berat

    tunggal tanpa gejala psikotik- untuk episode selanjutnya, harus digunakan

    subkategori dari gangguan depresi! berulang.

    =. Episode depresi! berat dengan gejala psikotik

    Episode depresi! berat yang memenuhi kriteria menurut =.

    terssebut di atas, disertai #aham, halusinasi atau stupor depresi!. %ahamnya

    biasanya melibatkan ide tentang dosa, kemiskinan atau malapetaka yang

    menganam, dan pasien dapat merasa bertanggung ja#ab atas hal itu. ;alusinasi

    auditorik atau ol!aktorik biasanya berupa suara yang menghina atau menuduh

    atau bau kotoran atau daging membusuk. ?etardasi psikomotor yang berat dapat

    menuju pada stupor. Jika diperlukan, #aham atau halusinasi dapat ditentukan

    sebagai serasi atau tidak serasi dengan suasana perasaan (mood).

    :iagnosis banding. $tupor depresi! perlu dibedakan dari skizo!renia

    katatonik, stupor disosiati!, dan bentuk stupor organik lainnya. Kategori ini

    hendaknya hanya digunakan untuk episode depresi! berat tunggal dengan gejala

    psikotik- untuk episode selanjutnya harus digunakan subkategori gangguan

    depresi! berulang.

    =.6 Episode depresi! lainnya

    Episode yang termasuk di sini adalah yang tidak sesuai dengan

    gambaran yang diberikan untuk episode deprresi! pada =.*=., meskipun

    kesan diagnostik menyeluruh menunjukkan si!atnya sebagai depresi. Aontohnya

    termasuk ampuran gejala depresi! (khususnya jenis somatik) yang ber!luktuasi

    dengan gejala non diagnostik seperti ketegangan, keresahan dan penderitaan- dan

    ampuran gejala depresi! somatik dengan nyeri atau keletihan menetap yang

    bukan akibat penyebab organik (seperti yang kadangkadang terlihat pada

    pelayanan rumah sakit umum).

    34

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    35/46

    =.9 Episode depresi! Y11

    = Gangguan :epresi! Berulang

    Gangguan ini tersi!at dengan episode berulang dari depresi

    sebagaimana dijabarkan dalam episode depresi! ringan, sedang, atau berat, tanpa

    ri#ayat adanya episode tersendiri dari peninggian suasana perasaan dan

    hiperakti5itas yang memenuhi kriteria mania dan hiperakti5itas ringan yang

    memenuhi kriteria hipomania segera sesudah suatu episode depresi! (kadang

    kadang tampaknya dietuskan oleh tindakan pengobatan depresi). Dsia dari onset,

    keparahan, lamanya berlangsung, dan !rekuensi episode dari depresi, semuany

    sangat ber5ariasi. Dmumnya episode pertama terjadi pada usia lebih tua

    dibanding dengangangguan bipolar, dengan usia onset ratarata lima puluhan.

    Episode masingmasing juga lamanya antara dan & bulan (ratarata lamanya

    sekitar 7 bulan) akan tetapi !rekuensinya lebih jarang. 4emulihan keadaaan

    biasanya sempurna di antara episode, namun sebagian keil pasien mungkin

    mendapat depresi yang akhirnya menetap, terutama pada usia lanjut (untuk

    keadaan ini, kategori ini harus tetap digunakan). Episode masingmasing dalam

    berbagai tingkat keparahan, seringkali dietuskan oleh peristi#a kehidupan yang

    penuh sters- dalam berbagai budaya, baik episode tersendiri maupun depresi

    menetap dua kali lebih banyak pada #anita daripada pria.

    Bagaimanapun seringnya seseorang pasien gangguan depresi! berulang

    mengalami episode depresi! sebagai penderitaan, tidak mustahil baginya akan

    mengalami episode manik. Jika ternyata terjadi episode manik, maka

    diagnosisnya harus diubahmenjadi gangguan a!ekti! bipolar.

    F. Gambaran $(ini!

    Episode depresi. 0ood terdepresi, kehilangan minat dan berkurangnya energy adalah

    gejala utama dari depresi. 4asien mungkin mengatakan perasaannya sedih, tidak mempunyai

    harapan, diampakkan, atau tidak berharga. Emosi pada mood depresi kualitasnya berbeda

    dengan emosi duka ita atau kesedihan yang normal.

    4asien dalam keadaan mood terdepresi memperlihatkan kehilangan energi dan minat,

    merasa bersalah, sulit berkonsentrasi, hilangnya na!su makan, berpikir mati atau bunuh diri.

    1anda dan gejala lain termasuk perubahan dalam tingkat akti5itas, kemampuan kogniti!,

    35

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    36/46

    biara dan !ungsi 5egetati5e (termasuk tidur, akti5itas seksual dan ritme biologik yang lain).

    Gangguan ini hampir selalu menghasilkan hendaya interpersonal, sosial dan !ungsi pekerjaan.

    "dapun gambaran klinik dari pasien depresi ini antara lain@

    &. "danya gejala psikologis berupa penurunan 5italitas umum, yang mungkin

    dinyatakan pasien sebagai suatu kehilangan dan sedih. Biasanya dia menarik diri

    dari kehidupan sosialnya. $egala sesuatu kelihatannya tanpa harapan, selalu

    murung, ansietas mungkin ada atau pasien mungkin menoba untuk

    menyembunyikan keluhannya (depresi senyum).

    . Cariasi diurnal, dimana semua gejala enderung memburuk pada dini hari dan

    membaik di siang hari.

    . Bunuh diri, dapat menjadi tanda a#al penyakit. Kemungkinan bunuh diri sulit

    diduga sebelumnya, tetapi selalu harus diperhitungkan. 4ikiran bunuh diri

    seharusnya selalu ditanyakan dan jika ada harus dianggap serius. 4enderita depresi

    jarang membunuh keluarganya, tetapi kalau terjadi biasanya karena dia merasa

    harus menyelamatkan keluarganya dari kehidupan yang sengsara.

    . ?etardasi atau perlambatan berpikir biasa ditemukan dan dierminkan dalam

    pembiaraan serta pergerakannya. "da kemiskinan pikiran dan kesulitan

    berkonsentrasi. 4ada kasus lain agitasi mungkin menjadi gejala dominan, disertai

    dengan adanya kegelisahan motorik yang nyata.

    /. 4erasaan bersalah sering ditemukan disertai mengomeli diri sendiri dan turunnya

    penilaian diri. :alam kasus berat, bisa timbul #aham dimana penyakit yang

    dideritanya merupakan suatu hukuman untuk dosanya di masa lampau, baik itu

    dosa yang dikhayalkannya maupun kesalahan yang memang benarbenar pernah ia

    lakukan. 4asien juga bisa merasa bah#a dia dipandang rendah dan dituduh bejad

    oleh orang lain. Kemungkinan ada keasyikan sendiri, hipokondriasis dan #aham

    hipokondria. 0ungkin juga ada #aham kemiskinan atau #aham nihilistik.

    7. ;alusinasi jarang ditemukan, tetapi dapat timbul pada kasus berat.

    8. :epersonalisasi dan derealisasi tidak jarang terjadi. 4asien menyatakan bah#a dia

    kehilangan perasaan dan mempunyai sensasi asing. :ia merasa tidak nyata dan

    baginya bendabenda terlihat tidak nyata.

    6. 4ikiran dan tindakan berisi perasaan bersalah atau menyalahkan diri sendiri

    mungkin ditemukan.

    9. 'nsomnia sering ditemukan. Gejala khasnya pasien mulamula bangun dini hari,

    kemudian semakin lama semakin pagi dan bahkan akhirnya dapat menjadi

    insomnia total.

    36

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    37/46

    &*. "noreksia, konstipasi, gangguan penernaan, penurunan berat badan, amenore dan

    kehilangan libido biasa ditemukan. 0ungkin terjadi kelelahan dan letargi, atau

    tanda autonom ansietas.

    4ikiran untuk melakukan bunuh diri dapat timbul pada sekitar dua pertiga

    pasien depresi, dan &*&/+ melakukan bunuh diri. 0ereka yang dira#at dirumah sakit

    dengan perobaan bunuh diri dan ide bunuh diri mempunyai umur hidup lebih panjang

    disbanding yang tidak dira#at. Beberapa pasien depresi terkadang tidak menyadari ia

    mengalami depresi dan tidak mengeluh tentang gangguan mood meskipun mereka

    menarik diri dari keluarga, teman dan akti!itas yang sebelumnya menarik bagi dirinya.

    ;ampir semua pasien depresi (98+) mengeluh tentang penurunan energi dimana

    mereka mengalami kesulitan menyelesikan tugas, mengalami kendala disekolah dan

    pekerjaan, dan menurunnya moti5asi untuk terlibat dalam kegiatan baru. $ekitar 6*+

    pasien mengeluh masalah tidur, khusunya terjaga dini hari (terminal insomnia) dan

    sering terbangun dimalam hari karena memikirkan masalh yang dihadapi. Kebanyakan

    pasien menunjukkan peningkatan atau penurunan na!su makan, demikian pula dengan

    bertambah dan menurunnya berat badan serta mengalami tidur lebih lama dari yang

    biasa./

    G. Diagnosis

    Konsep gangguan ji#a yang terdapat dalam 44:GJ ''' ini merujuk kepada :$0'C

    dan konsep disa!ility berasal dari 1he 'A:&* ,lassification of Mental and eavioral

    Disorders.0enurut 44:GJ gangguan a!ekti! berupa depresi dapat terbagi menjadi episode

    depresi! dan episode depresi! berulang, dimana episode depresi! sendiri terbagi menjadi

    episode depresi! ringan, sedang, dan berat. $edangkan untuk episode berulang terbagi

    menjadi episode berulang episode kini ringan, episode kini sedang, episode kini berat tanpagejala psikotik, episode kini berat dengan gejala psikotik dan episode kini dalam remisi. 7

    :$0'C mende!inisikan sejumlah gangguan psikiatrik yang dapat diidenti!ikasi

    (meskipun ada kemungkinan tumpang tindih) dan berisi kriteria diagnostik yang spesi!ik

    untuk setiap diagnosis. :iagnosis dibuat berdasarkan kenyataan dari ri#ayat pasien yang

    khas dan tampilan klinis yang ook dan memenuhi sejumlah kriteria diagnostik yang

    ditentukan (suatu diagnostik politetik, tidak perlu seluruh kriteria dipenuhi untuk membuat

    diagnosa).

    37

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    38/46

    :$0'C telah memperbaiki reabilitas diagnosis (kemungkinan orang yang

    berbeda akan membuat diagnosis yang sama pada pasien yang sama), tetapi hanya

    mempunyai dampak yang sederhana terhadap 5aliditas. ;al ini boleh jadi karena :$0

    'C telah memeah kondisi psikiatrik menjadi terlalu banyak bagianbagian dan setiap

    bagian tidak me#akili suatu kondisi yang sah. %alaupun :$0'C dapat dipergunakan

    lintas kultural, penggunaannya pada situasi tertentu memerlukan kehatihatian dalam

    menginterpretasikan gejalagejala.

    :i samping kriteria yang ditentukan seara operasional, :$0'C juga

    menggunakan sistem klasi!ikasi multiaksial untuk menangkap in!ormasi penting

    lainnya, yaitu@

    &. "ksis ' @ Gangguangangguan klinis yang digambarkan di atas.

    . "ksis '' @ Gangguangangguan kepribadian atau retardasi mental

    . "ksis ''' @ Gangguangangguan !isik yang berhubungan dengan

    gangguan mental

    . "ksis 'C @ :a!tar masalah psikososial dan lingkungan, bisaanya

    selama setahun sebelumnya, tetapi tidak selalu demikian, seperti tidak punya

    pekerjaan, pereraian, problem keuangan, korban penelantaran anak dan lain

    lain.

    :$0'C telah menyusun gangguan mood tambahan baik di dalam badan teks dan

    didalam appendiks. Gangguangangguan tersebut adalah sindrom yang berhubungan

    dengan depresi, berupa gangguan depresi! ringan (minor de"ressive diorder), gangguan

    depresi! singkat rekuren, dan gangguan dis!orik pramenstruasi. 4ada gangguan depresi!

    ringan keparahan gejala tidak menapai keparahan yang diperlukan untuk diagnosis

    gangguan depresi! berat. 4ada gangguan depresi! singkat rekuren gejala episode

    depresi! memang menapai keparahan gejala yang diperlukan untuk diagnosis

    gangguan depresi! berat tetapi hanya untuk #aktu singkat, dengan lama #aktu yang

    tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk gangguan depresi! berat.

    :$0'C menuliskan kriteria diagnostik untuk gangguan depresi! berat seara

    terpisah dari kriteria diagnostik untuk diagnosis berhubungan dengan depresi, dan juga

    menuliskan deskriptor keparahan untuk episode depresi! berat.

    a. :epresi! Berat dengan Airi 4sikotik

    38

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    39/46

    "danya iri psikotik pada gangguan depresi! berat menerminkan penyakit

    yang parah dan merupakan indikator prognostik yang buruk.

    b. :epresi! Berat dengan Airi 0elankolik

    Kepentingan yang potensial untuk mengenali iri melankolik dari gangguan

    depresi! berat adalah untuk mengidenti!ikasi suatu kelompok pasien yang

    dinyatakan oleh beberapa data adalah lebih responsi5e terhadap terapi !armakologi

    daripada pasien nonmelankolik.

    . :epresi! Berat dengan Airi "tipikal

    :iperkenalkannya tipe depresi dengan iri atipikal yang dide!inisikan seara

    resmi adaah sebagai respons terhadap penelitian dan data klinis yang menyatakan

    bah#a pasien atipikal memiliki karakteristik yang spesi!ik dan dapat diramalkan.

    Airi atipikal klasik adalah makan berlebihan dan tidur berlebihan.

    3. Pemeri!saan

    $elain dari klasi!ikasi yang telah dipaparkan di atas, ada beberapa instrumeninstrumen

    pengukur tingkat depresi dapat digunakan untuk membantu memberikan penilaian yang

    objekti! terhadap kondisi depresi yang dialami oleh pasien. Berikut ini adalah beberapa

    instrumen yang sering digunakan, yaitu@

    a. Beks :epression 'n5entory

    b. ;amilton :epression $ale

    . 1he ung $el!?ating :epression $ale

    Bek :epression 'n5entory (B:') adalah tes depresi untuk mengukur keparahan

    dan kedalaman dari gejala L gejala depresi seperti yang tertera dalam te AmericanPsyciatric Association/s Diagnosti# and Statistical Manual of Mental Disorders

    ourt 0dition(:$0'C) pada pasien dengan depresi klinis. B:' dapat digunakan

    untuk de#asa ataupun remaja yang berumur & tahun ke dan merupakan sebuah

    ukuran standar dari depresi yang terutama digunakan dalam penelitian dan untuk

    menge5aluasi dari e!ektti5itas pengobatan dan terapi.

    B:' tidak dapat digunakan sebagai instrumen untuk mendiagnosis, tetapi lebih

    kepada identi!ikasi dari adanya depresi dan tingkat keparahannya sesuai dengan

    39

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    40/46

    riteria dari :$0'C. 4ertanyaanpertanyaan yang tertera pada B:' '' menilai gejala

    gejala khas dari depresi seperti gangguan mood, pesimisme, perasaan gagal,

    ketidakpuasan diri, perasaan bersalah, merasa dihukum, ketidaksukaan terhadap diri

    sendiri, pendak#aan terhadap diri, pikiran untuk bunuh diri, menangis, irittabilitas,

    penarikan diri dari kehidupan sosial, gambaran tubuh, kesulitan bekerja, insomnia,

    kelelahan, na!su makan, kehilangan berat badan dan kehilangan libido.

    I. Di4erensia( Diagnosis

    "namnesa dan pemeriksaan !isik yang tidak ermat dan teliti pada penderita

    depresi, dapat menyebabkan kesalahan diagnostik sehingga menyebabkan terapi yang

    inadekuat untuk pasien. Berdasarkan kepustakaan, ada beberapa kondisi yang harus

    benarbenar diperhatikan sebagai diagnosa banding dari depresi,9diantaranya adalah@

    &. ?emaja yang terdepresi harus diuji untuk mononuleosis,

    . 4asien yang terdapat kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan harus

    diuji untuk dis!ungsi adrenal dan tiroid,

    . ;omoseksual, biseksual dan pengguna zat aditi! harus diuji untuk sindrom

    imunode!isiensi sindrom ("':$),

    . 4asien lanjut usia harus diuji untuk pneumonia 5irus dan kondisi medis lainnya,

    /. 4enyakit 4arkinson adalah masalah neurologis yang paling umum bermani!estasi

    sebagai gejala depresi!,

    %. Tera#i

    4engobatan pasien dengan gangguan mood harus diamanahkan pada sejumlah tujuan.

    4ertama, keamanan pasien harus terjamin. Kedua, pemeriksaan diagnostik yang lengkap pada

    pasien harus dilakukan. Ketiga, suatu renana pengobatan harus dimulai yang menja#ab

    bukan hanya gejala sementara tetapi juga kesehatan pasien selanjutnya.9

    :okter harus mengintegrasikan !armakoterapi dengan inter5ensi

    psikoterapeutik. Jika dokter memandang gangguan mood pada dasarnya berkembang

    dari masalah psikodinamika, ambi5alensi mengenai kegunaan obat dapat

    menyebabkan respons yang buruk, ketidakpatuhan, dan kemungkinan dosis yang

    tidak adekuat untuk jangka #aktu yang singkat. $ebaliknya, jika dokter mengabaikan

    kebutuhan psikososial pasien, hasil dari !armakoterapi mungkin terganggu.

    &. 1erapi =armakologis

    40

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    41/46

    "ntidepresan yang tersedia sekarang ukup ber5ariasi di dalam e!ek

    !armakologisnya. Cariasi tersebut merupakan dasar untuk pengamatan bah#a

    pasien indi5idual mungkin berespons terhadap antidepresan lainnya. Cariasi

    tersebut juga merupakan dasar untuk membedakan e!ek samping yang terlihat

    pada antidepresan.9

    4embedaan yang paling dasar diantara antidepresan adalah pada proses

    !armakologis yang terjadi, dimana ada antidepresan yang memiliki e!ek

    !armakodinamika jangka pendek utamanya pada tempat ambilan kembali

    (reu"ta#e sites) atau pada tingkat inhibisi enzim monoamine oksidasi. bekerja

    untuk menormalkan neurotransmitter yang abnormal di otak khususnya epine!rin

    dan norepine!rin. "ntidepresan lain bekerja pada dopamin. ;al ini sesuai dengan

    etiologi dari depresi yang kemungkinan diakibatkan dari abnormalitas dari sistem

    neurotransmitter di otak. 2bat antidepresan yang akan dibahas adalah antidepresi

    generasi pertama (1risiklik dan 0"2's), antidepresi golongan kedua ($$?'s) dan

    antidepresi golongan ketiga ($?

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    42/46

    0"2's telah digunakan sebagai antidepresan sejak &/ tahun yang lalu.

    Golongan ini bekerja dalam proses penghambatan deaminasi oksidati!

    katekolamin di mitokondria, akibatnya kadar eine!rin, noreprine!rin dan /;1

    dalam otak naik. 2bat ini sekarang jarang digunakan sebagai lini pertama

    dalam pengobatan depresi karena bersi!at sangat toksik bagi tubuh. $elain

    karena dapat menyebabkan krisis hipertensi! akibat interaksi dengan tiramin

    yang berasal dari makananmakanan tertentu seperti keju, anggur dan aar,

    0"2's juga dapat menghambat enzimenzim di hati terutama sitokrom 4/*

    yang akhirnya akan mengganggu metabolisme obat di hati.9

    . $$?'s (Selective Serotonin Reu"ta#e Ini!itors)

    $$?'s adalah jenis pengobatan yang juga menjadi pilihan lini pertama

    pada gangguan depresi! berat seain golongan trisiklik.9 2bat golongan ini

    menakup !luo3etine, italopram dan setraline. $$?'s sering dipilih oleh

    klinisi yang pengalamannya mendukung data penelitian bah#a $$?'s sama

    manjurnya dengan trisiklik dan jauh lebih baik ditoleransi oleh tubuh karena

    mempunyai e!ek samping yang ukup minimal karena kurang memperlihatkan

    pengaruh terhadap sistem kolinergik, adrenergik dan histaminergik. 'nteraksi

    !armakodinamik yang berbahaya akan terjadi bila $$?'s dikombinasikan

    dengan 0"2's, karena akan terjadi peningkatan e!ek serotonin seara

    berlebihan yang disebut sindrom serotonin dengan gejala hipertermia, kejang,

    kolaps kardio5askular dan gangguan tanda 5ital.

    d. $

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    43/46

    Gambar .&.&*.& 4ilihan obatobatan antidepresan pada lini pertama

    e. 1erapi

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    44/46

    rekurennya dengan membantu pasien mengidenti!ikasi dan uji kogniti!

    negati!.9

    1erapi interpersonal dikembangkan oleh Gerald Klerman, memusatkan

    pada satu atau dua masalah interpersonal pasien yang sedang dialami

    sekarang, dengan menggunakan dua anggapan@ pertama, masalah interpersonal

    sekarang kemungkinan memiliki akar pada hubungan a#al yang

    dis!ungsional. Kedua, masalah interpersonal sekarang kemungkinan terlibat di

    dalam menetuskan atau memperberat gejala depresi! sekarang.9

    $. Prognosis

    Gangguan mood enderung memiliki perjalanan penyakit yang panjang dan pasien

    enderung mengalami kekambuhan. Episode depresi! yang tidak diobati berlangsung 7

    sampai & bulan, sementara sebagian besar episode yang diobati berlangsung kirakira

    bulan. 0enghentikan antidepresan sebelum bulan hampir selalu menyebabkan kembalinya

    gejala.9

    4asien yang dira#at di rumah sakit untuk episode pertama gangguan depresi! berat

    memiliki kemungkinan /*+ untuk pulih dalam tahun pertama. Banyak penelitian telah

    berusaha untuk mengidenti!ikasi indikator prognostik yang baik dan buruk di dalam

    perjalanan gangguan depresi! berat. Episode ringan, tidak adanya gejala psikotik, !ungsi

    keluarga yangstabil, tidak adanya gangguan kepribadian, tinggal dalam #aktu singkat di

    rumah sakit dalam #aktu yang singkat, dan tidak lebih dari satu kali pera#atan di rumah sakit

    adalah indikator prognostik yang baik. 4rognosis buruk dapat meningkat oleh adanya

    penyerta gangguan distimik, penyalahgunaan alkohol dan zat lain, gejala gangguan

    keemasan, dan ri#ayat lebih dari satu episode sebelumnya.9

    L. De#resi #ada Ana!;ana! dan Rema5a

    =obia sekolah dan si!at manja pada orangtua yang berlebihan mungkin merupakan

    gejala depresi pada anakanak. 4restasi akademik yang buruk, penyalahgunaan zat,

    perilaku antisosial, promiskuitas seksual, membolos, dan melarikan diri mungkin dapat

    menjadi gejala depresi pada remaja.9

    &. De#resi #ada Lan5'/ Usia

    44

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    45/46

    :epresi lebih sering terjadi pada lanjut usia dibandingkan populasi umum.

    Berbagai penelitian telah melaporkan angka pre5alensi terentang dari / sampai /*+.

    $ejumlah penelitian melaporkan bah#a depresi pada lanjut usia mungkin berhubungan

    dengan status sosioekonomi rendah, kematian pasangan, penyakit !isik yang menyertai,

    dan isolasi sosial.9

    DAFTAR PUSTA$A

    45

  • 7/25/2019 Referat Bipolar Dan Depresooo

    46/46

    &. "mir