Promkes PHBS

56
1) Indikator PHBS di Institusi Pendidikan Indikator PHBS di institusi pendidikan/sekolah meliputi (Depkes, 2008): 1. Mencuci tangan dengan Air yang Mengalir dan Menggunakan Sabun Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung, dan lain sebagainya. WHO menyarankan cuci tangan dengan air mengalir dan sabun karena dapat meluruhkan semua kotoran dan lemak yang mengandung kuman. Cuci tangan ini dapat dilakukan pada saat sebelum makan, setelah beraktivitas diluar sekolah, bersalaman dengan orang lain, setelah bersin atau batuk, setelah menyentuh hewan, dan sehabis dari toilet. Usaha pencegahan dan penanggulangan ini disosialisasikan di lingkungan sekolah untuk melatih hidup sehat sejak usia dini. Anak sekolah menjadi sasaran yang sangat penting karena diharapkan dapat menyampaikan informasi kesehatan pada keluarga dan masyarakat.

description

berisikan tentang materi PHBS

Transcript of Promkes PHBS

Page 1: Promkes PHBS

1) Indikator PHBS di Institusi Pendidikan

Indikator PHBS di institusi pendidikan/sekolah meliputi (Depkes, 2008):

1. Mencuci tangan dengan Air yang Mengalir dan Menggunakan Sabun

Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang

mengalir sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci tangan

dengan air mengalir dan menggunakan sabun mencegah penularan penyakit

seperti diare, kolera, disentri, typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A,

ISPA, flu burung, dan lain sebagainya. WHO menyarankan cuci tangan

dengan air mengalir dan sabun karena dapat meluruhkan semua kotoran dan

lemak yang mengandung kuman. Cuci tangan ini dapat dilakukan pada saat

sebelum makan, setelah beraktivitas diluar sekolah, bersalaman dengan orang

lain, setelah bersin atau batuk, setelah menyentuh hewan, dan sehabis dari

toilet. Usaha pencegahan dan penanggulangan ini disosialisasikan di

lingkungan sekolah untuk melatih hidup sehat sejak usia dini. Anak sekolah

menjadi sasaran yang sangat penting karena diharapkan dapat menyampaikan

informasi kesehatan pada keluarga dan masyarakat.

2. Mengkonsumsi Jajanan Sehat di Kantin Sekolah

Di Sekolah siswa dan guru membeli atau konsumsi makanan/jajanan

yang bersih dan tertutup di warung sekolah sehat. Makanan yang sehat

mengandung karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Makanan yang

seimbang akan menjamin tubuh menjadi sehat. Makanan yang ada di kantin

sekolah harus makanan yang bersih, tidak mengandung bahan berbahaya,

serta penggunaan air matang untuk kebutuhan minum.

3. Menggunakan Jamban yang Bersih dan Sehat

Jamban yang digunakan oleh siswa dan guru adalah jamban yang

memenuhi syarat kesehatan (leher angsa dengan septictank, cemplung

tertutup) dan terjaga kebersihannya. Jamban yang sehat adalah yang tidak

mencemari sumber air minum, tidak berbau kotoran, tidak dijamah oleh

Page 2: Promkes PHBS

hewan, tidak mencemari tanah di sekitarnya, mudah dibersihkan dan aman

digunakan.

4. Olahraga yang Teratur dan Terukur

Aktivitas fisik adalah salah satu wujud dari perilaku hidup sehat terkait

dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan. Kegiatan olah raga di

sekolah bertujuan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental anak agar

tidak mudah sakit. Dalam rangka meningkatkan kesegaran jasmani, perlu

dilakukan latihan fisik yang benar dan teratur agar tubuh tetap sehat dan segar.

Dengan melakukan olahraga secara teratur akan dapat memberikan manfaat

antara lain: meningkatkan kemampuan jantung dan paru, memperkuat sendi

dan otot, mengurangi lemak atau mengurangi kelebihan berat badan,

memperbaiki bentuk tubuh, mengurangi risiko terkena penyakit jantung

koroner, serta memperlancar peredaran darah.

5. Memberantas Jentik Nyamuk

Kegiatan ini dilakukan dilakukan untuk memberantas penyakit yang

disebabkan oleh penularan nyamuk seperti penyakit demam berdarah.

Memberantas jentik nyamuk dilingkungan sekolah dilakukan dengan gerakan

3 M (menguras, menutup, dan mengubur) tempat-tempat penampungan air

(bak mandi, drum, tempayan, ban bekas, tempat air minum, dan lain-lain)

minimal seminggu sekali. Hasil yang didapat dari pemberantasan jentik

nyamuk ini kemudian di sosialisasikan kepada seluruh warga sekolah.

6. Tidak Merokok di Sekolah

Siswa dan guru tidak ada yang merokok di lingkungan sekolah.

Timbulnya kebiasaan merokok diawali dari melihat orang sekitarnya

merokok. Di sekolah siswa dapat melakukan hal ini mencontoh dari teman,

guru, maupun masyarakat sekitar sekolah. Banyak anak-anak menganggap

bahwa dengan merokok akan menjadi lebih dewasa. Merokok di lingkungan

Page 3: Promkes PHBS

sekolah sangat tidak dianjurkan karena rokok mengandung banyak zat

berbahaya yang dapat membahayakan kesehatan anak sekolah.

7. Menimbang Berat Badan dan Mengukur Tinggi Badan

Siswa menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap

bulan. Kegiatan penimbangan berat badan di sekolah untuk mengetahui

pertumbuhan dan perkembangan anak serta status gizi anak sekolah. Hal ini

dilakukan untuk deteksi dini gizi buruk maupun gizi lebih pada anak usia

sekolah.

8. Membuang Sampah pada Tempatnya.

Tindakan yang dapat dilakukan untuk menjaga agar lingkungan selalu

terjaga dari sampah adalah sebagai berikut: 1) Guru memberi contoh pada

siswa-siswi membuang sampah selalu pada tempatnya, 2) Guru wajib

menegur dan menasehati siswa yang mebuang sampah di sembarang tempat,

3) Mencatat siswa-siswi yang membuang sampah di sembarang tempat pada

buku/kartu pelanggaran, dan 4) Membuat tata tertib baru yang isinya tentang

pemberian denda terhadap siswa-siswi yang membuang sampah di sembarang

tempat.

2) Indikator PHBS di Tempat Umum

1) Menggunakan air bersih.

a) Alasan harus menggunakan air bersih

Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,

berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci

pakaian dan sebagainya haruslah air bersih, agar kita tidak terkena

penyakit atau terhindar dari sakit.

b) Syarat-syarat air bersih

Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera (dapat dilihat,

dirasa, dicium dan diraba) antara lain :

Page 4: Promkes PHBS

Air tidak boleh berwarna harus bening / jernih.

Air tidak boleh keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur,

sampah, busa dan kotoran lainnya.

Air tidak boleh berasa, harus bebas dari bahan kimia beracun,

tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau, dan tidak pahit.

Air tidak boleh berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau

belerang.

Air tersebut segar, artinya suhu air tidak melebihi suhu udara luar.

c) Manfaat menggunakan air bersih

Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera, Disentri,

Thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.

Terhindar dari gangguan teknis seperti pipa air tersumbat, pipa

berkarat, bak air berlumut, lantai kamar mandi berkarat dan

berlumut.

Masyarakat pengunjung di tempat-tempat umum terpelihara

kebersihan dirinya.

d) Sumber air bersih

Mata air

Air sumur atau air sumur pompa.

Air ledeng / perusahaan air minum.

Air hujan

Air dalam kemasan.

e) Cara menjaga kebersihan sumber air bersih

Jarak letak sumber air dengan jamban minimal 10 meter.

Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar.

Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga

bangunannya agar tidak rusak seperti lantai sumur tidak boleh

retak, bibir sumur harus diplester.

Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air sekitar

sumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran pada lantai-dinding

Page 5: Promkes PHBS

sumur. Ember / gayung pengambil air tidak berlumut, harus tetap

bersih dan tidak diletakan di lantai (ember/gayung digantung di

tiang sumur).

f) Mengapa air bersih harus dimasak mendidih bila ingin diminum?

Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman penyakit.

Kuman penyakit dalam air mati pada suhu 100oC (saat mendidih).

2) Menggunakan jamban.

a) Pengertian jamban

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk

dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi

dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

b) Jenis jamban

Jamban cemplung

Jamban yang penampungannya berupa lubang berfungsi

menyimpan dan meresapkan cairan kotoran / tinja ke dalam

tanah dan mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban

cemplung diharuskan ada penutup agar tidak berbau.

Jamban tangki septik / leher angsa

Jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa

tangki septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses

penguraian / dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi

dengan resapannya.

c) Alasan harus menggunakan jamban

Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.

Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.

Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat

menjadi penular penyakit Diare, Kolera, Disentri, Thypus,

Page 6: Promkes PHBS

kecacingan, penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit

dan keracunan.

d) Syarat jamban sehat

Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air

minum dengan lubang penampungan minimal 10 meter).

Tidak berbau.

Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.

Tidak mencemari tanah disekitarnya.

Mudah dibersihkan dan aman digunakan.

Dilengkapi dinding dan atap pelindung.

Penerangan dan ventilasi cukup.

Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.

Tersedia air, sabun dan alat pembersih.

e) Cara memelihara jamban sehat

Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan

air.

Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban dalam

keadaan bersih.

Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.

Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran.

Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih).

Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.

f) Menggunakan jamban dengan benar

Ada dua model jamban yaitu jamban jongkok dan duduk. Bila

kita menggunakan jamban duduk jangan berjongkok karena kaki

kita akan mengotori jamban apalagi bila kita memakai alas kaki.

Perilaku kita sangat merugikan pengguna jamban berikutnya.

Buang air besar dan buang air kecil haruslah di jamban untuk

mencegah penularan penyakit, karena tinja dan urine (air

kencing) banyak mengandung kuman penyakit.

Page 7: Promkes PHBS

Menyiram hingga bersih setelah buang air besar atau buang air

kecil.

Buanglah sampah ditempatnya, agar jamban tidak tersumbat dan

penuh dengan sampah.

Pengelola Tempat-tempat Umum untuk mengawasi dan

memastikan bahwa jamban yang tersedia selalu dalam keadaan

bersih.

3) Membuang Sampah pada Tempatnya.

a) Definisi Sampah

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari

sumber hasil aktivitas manusia maupun alam.

b) Jenis-Jenis Sampah

Sampah anorganik/kering, yang tidak dapat mengalami

pembusukan secara alami, contoh : logam, besi, kaleng, plastik,

karet, atau botol.

Sampah organik/basah, yang dapat mengalami pembusukan

secara alami, contoh : sampah dapur, sampah restoran, sisa

sayuran, rempah-rempah atau sisa buah.

Sampah berbahaya, contoh : batere, botol racun nyamuk, atau

jarum suntik bekas.

c) Akibat membuang sampah sembarangan

Sampah menjadi tempat berkembang biak dan sarang serangga

dan tikus.

Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan

udara.

Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang

membahayakan kesehatan.

Sampah dapat menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.

d) Pengelolaan Sampah

Page 8: Promkes PHBS

Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan memusnahkan atau

memanfaatkannya. Beberapa cara pemusnahan sampah yang dapat

dilakukan secara sederhana sebagai berikut :

Penumpukan

Dengan metode ini, sebenarnya sampah tidak dimusnahkan

secara langsung, namun dibiarkan membusuk menjadi bahan

organik. Metode penumpukan bersifat murah, sederhana, tetapi

menimbulkan risiko karena berjangkitnya penyakit menular,

menyebabkan pencemaran udara, terutama bau, sumber penyakit

dan mencemari sumber-sumber air.

Pengkomposan

Cara pengkomposan merupakan cara sederhana dan dapat

menghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi.

Pembakaran

Metode ini dapat dilakukan hanya untuk sampah yang dapat

dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk

menghindari pencemaran asap, bau dan kebakaran.

Sanitary Landfill

Metode ini hampir sama dengan pemupukan, tetapi cekungan

yang telah penuh terisi sampah ditutupi tanah, namun cara ini

memerlukan areal khusus yang sangat luas.

Dalam pemanfaatan sampah, sampah basah dapat dijadikan kompos dan

makanan ternak, sampah kering dapat dipakai kembali dan di daur ulang

seperti sampah kertas dapat didaur ulang. Daur ulang adalah salah satu

strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan,

pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan

produk/material bekas pakai. Material yang dapat didaur ulang :

Botol bekas wadah kecap, saos, sirup, creamer dll baik yang

putih bening maupun yang berwarna terutama gelas atau kaca

yang tebal.

Page 9: Promkes PHBS

Kertas, terutama kertas bekas di kantor, koran, majalah, kardus

kecuali kertas yang berlapis minyak.

Aluminium bekas wadah minuman ringan, bekas kemasan kue

dll.

Besi bekas rangka meja, besi rangka beton dll.

Plastik bekas wadah shampo, air mineral, jerigen, ember, dll.

Sampah basah dapat diolah menjadi kompos.

e) Manfaat pengelolaan sampah

Menghemat sumber daya alam.

Menghemat energi.

Mengurangi uang belanja.

Menghemat lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Lingkungan asri (bersih,sehat dan nyaman).

4) Tidak Merokok di Tempat-tempat Umum.

a) Alasan tidak boleh merokok di Tempat-tempat Umum

Tempat-tempat umum penuh dengan pengunjung, mulai dari bayi

sampai usia lanjut, akan terpapar asap rokok yang berbahaya untuk

kesehatannya.

b) Yang diharapkan tidak merokok di tempat-tempat umum

Seluruh orang yang sedang berada di tempat-tempat Umum.

Perokok Aktif dan Perokok Pasif

Perokok Aktif adalah orang yang merokok secara rutin

dengan sekecil apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam seharí.

Atau orang yang menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun

atau hanya sekedar coba-coba dan cara menghisap rokok cuma

sekedar menghembuskan asap walau tidak diisap masuk ke

dalam paru-paru.

Page 10: Promkes PHBS

Perokok Pasif adalah orang yang bukan perokok tapi

menghirup asap rokok orang lain atau orang yang berada dalam

satu ruangan tertutup dengan orang yang sedang merokok.

c) Bahaya Merokok

Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok yang diisap

akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya diantaranya

yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan CO. Nikotin

menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah. Tar

menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan kanker. CO menyebabkan

berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel

tubuh akan mati.

d) Akibat Merokok

Menyebabkan kerontokan rambut.

Gangguan pada mata, seperti katarak.

Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.

Menyebabkan penyakit paru-paru, jantung dan Kanker.

Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.

Tulang lebih mudah patah.

e) Kawasan Tanpa Rokok

Saat ini pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang Penetapan

Kawasan Tanpa Rokok sebagai upaya perlindungan untuk masyarakat

terhadap risiko ancaman gangguan kesehatan karena lingkungan

tercemar asap rokok. Kawasan Tanpa Rokok adalah ruangan atau area

yang

dinyatakan dilarang untuk kegiatan produksi, penjualan, iklan, promosi

dan/atau penggunaan rokok. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok

diselenggarakan di berbagai tempat, yaitu :

Tempat umum, seperti terminal busway, bandara, stasiun kereta

api, mal, pusat perbelanjaan, pasar serba ada, hotel, restoran,

tempat rekreasi dan sejenisnya.

Page 11: Promkes PHBS

Tempat ibadah, seperti mesjid, mushola, gereja, kapel, pura

wihara dan klenteng.

Arena kegiatan anak-anak, seperti tempat penitipan anak, tempat

pengasuhan anak, arena bermain anak-anak atau sejenisnya.

Tempat proses belajar mengajar, seperti Tempat-tempat Umum,

tempat pelatihan, termasuk perpustakaan, ruang praktik atau

laboratorium, musium dan sejenisnya.

Tempat pelayanan kesehatan, seperti Posyandu, Puskesmas, dan

rumah sakit.

Tempat kerja, seperti perkantoran, pabrik, ruang rapat, ruang

sidang / seminar.

Angkutan umum, seperti bus, busway, mikrolet, kereta api, kapal

laut dan pesawat udara.

5) Tidak Meludah Sembarangan.

Ludah bisa mengandung bibit penyakit terutama pada orang yang sedang

sakit, contohnya penderita penyakit TBC, dahaknya mengandung kuman

TBC. Untuk menghindari diri dari penyakit, masyarakat di tempat-tempat

umum haruslah membuang ludah di tempat sampah atau pergi ke toilet.

6) Memberantas Jentik di Tempat-tempat Umum.

a) Alasan memberantas jentik di Tempat-tempat Umum.

Tempat-tempat umum menjadi bebas jentik dan para warga dapat

terhindar dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui nyamuk

seperti Demam Berdarah, Malaria dan Kaki Gajah.

b) Pengertian memberantas jentik di Tempat-tempat Umum

Memberantas jentik di Tempat-tempat Umum adalah kegiatan

memeriksa tempat-tempat penampungan air bersih yang ada di

Tempat-tempat Umum (bak mandi, kolam, dll) apakah bebas dari

jentik nyamuk atau tidak.

Page 12: Promkes PHBS

c) Kegiatan memberantas jentik.

Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3

M plus (Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari

gigitan nyamuk).

PSN merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan

kepompong nyamuk penular berbagai penyakit seperti Demam

Berdarah, Demam Dengue, Chikungunya, Malaria, Filariasis

(Kaki Gajah) di tempat-tempat perkembangbiakannya. 3 M Plus

adalah tiga cara plus yang dilakukan pada saat PSN yaitu:

1. Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air

seperti bak mandi, kolam, tatakan pot kembang, dll.

2. Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti

lubang bak kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang

dapat menampung air hujan.

3. Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang

dapat menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas,

plastik-plastik yang dibuang sembarangan (bekas

botol/gelas air kemasan, plastik kresek,dll).

4. Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu :

Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk,

misalnya memakai obat nyamuk oles/diusap ke kulit,

dll.

Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang

memadai.

Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak.

Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di

tempat-tempat yang sulit dikuras misalnya di talang air

atau di daerah sulit air.

Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak

penampung air, misalnya ikan cupang, ikan nila,dll.

Page 13: Promkes PHBS

Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodia,

Lavender, Rosemary dll.

d) Manfaat Tempat-tempat Umum Bebas Jentik

Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularan penyakit

dengan perantara nyamuk dapat dicegah atau dikurangi.

Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besar

seperti Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria, Chikungunya,

atau Kaki Gajah.

Lingkungan Tempat-tempat Umum menjadi bersih dan sehat.

e) Cara Pemeriksaan Jentik Berkala

Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.

Jika ditemukan jentik, para warga diminta untuk ikut

menyaksikan/melihat jentik, kemudian langsung dilanjutkan

dengan PSN melalui 3 M atau 3 M plus

Mencatat hasil pemeriksaan jentik.

3) Indikator PHBS di Tempat Kerja

Semua Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) diharapkan

dilaksanakankaryawan/pegawai di lingkungan tempat kerja. Ada 9 (sembilan)

perilakupenting yang diharapkan dilakukan oleh karyawan/pegawai

danmasyarakat tempat kerja agar lingkungan tempat kerja termasuk

kategoritempat kerja sehat yaitu :

1. Memelihara kebersihan, kerapihan lingkungan tempat kerja

2. Menggunakan air bersih

Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi,

berkumur, membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian

dan sebagainya haruslah air bersih, agar kita tidak terkena penyakit atau

terhindar dari sakit.

a. Syarat-syarat air bersih

Page 14: Promkes PHBS

Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera (dapat dilihat, dirasa,

dicium dan diraba) kita, antara lain :

Air tidak berwarna harus bening/jernih.

Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah,

busa dan kotoran lainnya.

Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak payau,

dan tidak pahit, harus bebas dari bahan kimia beracun.

Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang.

Air bersih yang sehat adalah air bersih yang tidak mengandung

kuman penyakit seperti bakteri Entamoeba Coli yang menyebabkan

Diare.

Air tersebut segar, artinya suhu air tidak melebihi suhu udara luar.

b. Manfaat menggunakan air bersih

1. Terhindar dari gangguan penyakit seperti Diare, Kolera Disentri,

Thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau keracunan.

2. Masyarakat pengunjung di tempat kerja terpelihara kebersihan dirinya.

c. Sumber air bersih

1. Mata air

2. Air sumur atau air sumur pompa

3. Air ledeng / perusahaan air minum

4. Air hujan

5. Air dalam kemasan

d. Cara menjaga kebersihan sumber air bersih

1. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah

minimal 10 meter.

2. Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemar.

3. Sumur gali, sumur pompa, kran umum harus dijaga bangunannya agar

tidak rusak, seperti lantai sumur sebaiknya kedap air dan tidak boleh

retak, bibir sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi penutup.

Page 15: Promkes PHBS

4. Harus dijaga kebersihannya, seperti tidak ada genangan air disekitar

sumber air dan dilengkapi dengan saluran pembuangan air, tidak ada

bercak-bercak kotoran, tidak berlumut, pada lantai/dinding sumur.

Ember/gayung

pengambil air harus tetap bersih dan tidak diletakkan di lantai

(ember/gayung digantung di tiang sumur).

3. Menggunakan jamban sehat

a. Pengertian jamban

Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai fasilitas pembuangan

kotoran manusia yang terdiri atas tempat jongkok atau tempat duduk

dengan leher angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang dilengkapi

dengan unit penampungan kotoran dan air untuk membersihkannya.

b. Jenis jamban

1. Jamban cemplung

Jamban yang penampungannya berupa lubang berfungsi menyimpan

dan meresapkan cairan kotoran / tinja ke dalam tanah dan

mengendapkan kotoran ke dasar lubang. Untuk jamban cemplung

diharuskan ada penutup agar tidak berbau.

2. Jamban tangki septik / leher angsa

Jamban berbentuk leher angsa yang penampungannya berupa tangki

septik kedap air yang berfungsi sebagai wadah proses penguraian /

dekomposisi kotoran manusia yang dilengkapi dengan resapannya.

a. Alasan harus menggunakan jamban

1.Menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.

2.Tidak mencemari sumber air yang ada disekitarnya.

3.Tidak mengundang datangnya lalat atau serangga yang dapat

menjadi penular penyakit Diare, Kolera, Disentri, Thypus, kecacingan,

penyakit infeksi saluran pencernaan, penyakit kulit dan keracunan.

b. Syarat jamban sehat

Page 16: Promkes PHBS

1. Tidak mencemari sumber air minum (jarak antara sumber air minum

dengan lubang penampungan minimal 10 meter).

2. Tidak berbau.

3. Kotoran tidak dapat dijamah oleh serangga dan tikus.

4. Tidak mencemari tanah disekitarnya.

5. Mudah dibersihkan dan aman digunakan.

6. Dilengkapi dinding dan atap pelindung.

7. Penerangan dan ventilasi cukup.

8. Lantai kedap air dan luas ruangan memadai.

9. Tersedia air, sabun dan alat pembersih.

c. Cara memelihara jamban sehat

1. Lantai jamban hendaknya selalu bersih dan tidak ada genangan air.

2. Bersihkan jamban secara teratur sehingga ruang jamban

dalam keadaan bersih.

3. Di dalam jamban tidak ada kotoran yang terlihat.

4. Tidak ada serangga (kecoa, lalat) dan tikus yang berkeliaran.

5. Tersedia alat pembersih (sabun, sikat dan air bersih).

6. Bila ada kerusakan, segera diperbaiki.

d. Menggunakan jamban dengan benar

1. Ada dua model jamban yaitu jamban jongkok dan duduk. Bila kita

menggunakan jamban duduk jangan berjongkok karena kaki kita

akan mengotori jamban apalagi bila kita memakai alas kaki. Perilaku

kita sangat merugikan pengguna jamban berikutnya.

2. Buang air besar dan buang air kecil haruslah di jamban untuk

mencegah penularan penyakit, karena tinja dan urine (air kencing)

banyak mengandung kuman penyakit.

3. Menyiram hingga bersih setelah buang air besar atau buang

air kecil.

4. Buanglah sampah ditempatnya, agar jamban tidak tersumbat dan

penuh dengan sampah.

Page 17: Promkes PHBS

5. Penjaga jamban di tempat kerja harus mengawasi dan memastikan

bahwa jamban yang tersedia selalu dalam keadaan bersih.

4. Membuang sampah pada tempatnya

a. Pengertian

Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil

aktivitas manusia maupun alam.Secara garis besar, sampah dibedakan

menjadi tiga jenis yaitu :

b. Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis yaitu :

1. Sampah anorganik/kering, yang tidak dapat mengalami pembusukan

secara alami, contoh : logam, besi, kaleng, plastik, karet, atau botol.

2. Sampah organik/basah, yang dapat mengalami pembusukan secara

alami, contoh : sampah dapur, sampah restoran, sisasayuran, rempah-

rempah atau sisa buah.

3. Sampah berbahaya, contoh : batere, botol racun nyamuk, atau jarum

suntik bekas. Selain kotor, tidak sedap dipandang mata, sampah juga

mengundang kuman penyakit. Oleh karena itu sampah harus dibuang

di tempat sampah.

c. Akibat membuang sampah sembarangan

1. Sampah menjadi tempat berkembang biak dan sarang serangga dan

tikus.

2. Sampah menjadi sumber polusi dan pencemaran tanah, air dan udara.

3. Sampah menjadi sumber dan tempat hidup kuman-kuman yang

membahayakan kesehatan.

4. Sampah dapat menimbulkan kecelakaan dan kebakaran.

d.Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan memusnahkan atau

memanfaatkannya.Beberapa cara pemusnahan sampah yang dapat dilakukan

Page 18: Promkes PHBS

secara

sederhana sebagai berikut:

1. Penumpukan

Dengan metode ini, sebenarnya sampah tidak dimusnahkan

secara langsung, namun dibiarkan membusuk menjadi bahan organik.

Metode penumpukan bersifat murah, sederhana, tetapi menimbulkan

risiko karena berjangkitnya penyakit menular, menyebabkan

pencemaran udara, terutama bau, sumber penyakit dan mencemari

sumber-sumber air.

2. Pengkomposan

Cara pengkomposan merupakan cara sederhana dan

dapatmenghasilkan pupuk yang mempunyai nilai ekonomi.

3. Pembakaran

Metode ini dapat dilakukan hanya untuk sampah yang dapat

dibakar habis. Harus diusahakan jauh dari pemukiman untuk

menghindari pencemaran asap, bau dan kebakaran.

4. Sanitary Landfill

Metode ini hampir sama dengan pemupukan, tetapi

cekungan yang telah penuh terisi sampah ditutupi tanah,

namun cara ini memerlukan areal khusus yang sangat luas.

Dalam pemanfaatan sampah, sampah basah dapat dijadikan kompos

dan makanan ternak, sampah kering dapat dipakai kembali dan di daur

ulang seperti sampah kertas dapat didaur ulang.Daur ulang adalah

salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan

pemilahan, pengumpulan, pemrosesan, pendistribusian dan pembuatan

produk/material bekas pakai.

e. Manfaat pengelolaan sampah

1. Menghemat sumber daya alam.

2. Menghemat energi.

3. Mengurangi uang belanja.

Page 19: Promkes PHBS

4. Menghemat lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

5. Lingkungan asri (bersih,sehat dan nyaman).

5. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir memakai sabun

Air yang tidak bersih banyak mengandung kuman dan bakteri

penyebab penyakit. Bila digunakan, kuman berpindah ke tangan. Pada saat

makan, kuman dengan cepat masuk ke dalam tubuh, yang bisa menimbulkan

penyakit.Sabun dapat membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena

tanpa sabun, kotoran dan kuman masih tertinggal di tangan.

Saat harus mencuci tangan

A. Setiap kali tangan kita kotor (setelah memegang binatang, -memegang

uang, berkebun dan lain-lain).

B. Setelah buang air besar.

C. Sebelum memegang makanan.

Manfaat mencuci tangan

1. Membunuh kumah penyakit yang ada di tangan.

2. Mencegah penularan penyakit seperti Diare, Disentri, Kolera, Typhus,

kecacingan, penyakit kulit, Flu Burung atau Severe Acute Respiratory

Syndrome (SARS).

3. Tangan menjadi bersih dan penampilan lebih menarik.

6. Mengonsumsi makanan dari kantin di lingkungan tempat kerjadan/atau

membawa bekal dari rumah.

Alasan mengonsumsi makanan bergizi dari kantin di tempat kerja :

Makanan dan minuman yang dijual cukup bergizi, terjamin kebersihannya,

terbebas dari zat-zat berbahaya dan terlindung dari serangga dan tikus.

Makanan yang bergizi akan meningkatkan kesehatan dan bekerja menjadi

lebih optimal.

Tersedianya air bersih yang mengalir dan sabun untuk mencuci tangan dan

peralatan makan.

Page 20: Promkes PHBS

Tersedianya tempat sampah yang tertutup dan saluran pembuangan air

kotor.

Adanya pengawasan secara teratur oleh pengelola tempat keja.

7. Memberantas jentik di tempat kerja

Alasan memberantas jentik di Tempat Kerja. :

Tempat kerja menjadi bebas jentik dan masyarakat di tempat kerja terhindar

dari berbagai penyakit yang ditularkan melalui nyamuk seperti Demam

Berdarah, Malaria dan Kaki Gajah.

a. Pengertian memberantas jentik di Tempat Kerja

Memberantas jentik di tempat kerja adalah kegiatan memeriksa tempat-

tempat penampungan air bersih yang ada di tempat kerja (bak mandi,

tempat penampungan air bersih dll) apakah bebas dari jentik nyamuk atau

tidak.

b. Kegiatan memberantas jentik.

Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3 M plus

(Menguras, Menutup, Mengubur, plus Menghindari gigitan nyamuk).PSN

merupakan kegiatan memberantas telur, jentik dan kepompong nyamuk

penular berbagai penyakit seperti Demam Berdarah, Demam Dengue,

Chikungunya, Malaria, Filariasis (Kaki Gajah) di tempat-tempat

perkembangbiakannya.3 M Plus adalah tiga cara plus yang dilakukan pada

saat PSN yaitu:

Menguras dan menyikat tempat-tempat penampungan air

seperti bak mandi, kolam, tatakan pot kembang, dll.

Menutup rapat-rapat tempat penampungan air seperti lubang bak

kontrol, lubang pohon, lekukan-lekukan yang dapat menampung air

hujan.

Mengubur atau menyingkirkan barang-barang bekas yang dapat

menampung air seperti ban bekas, kaleng bekas, plastik-plastik yang

Page 21: Promkes PHBS

dibuang sembarangan (bekas botol/gelas air kemasan, plastik

kresek,dll).

Plus Menghindari gigitan nyamuk, yaitu :

1. Memakai obat yang dapat mencegah gigitan nyamuk, misalnya

memakai obat nyamuk oles/diusap ke kulit, dll.

2. Mengupayakan pencahayaan dan ventilasi yang memadai.

3. Memperbaiki saluran dan talang air yang rusak.

4. Menaburkan larvasida (bubuk pembunuh jentik) di tempat tempat

yang sulit dikuras misalnya di talang air atau di daerah sulit air.

5. Memelihara ikan pemakan jentik di kolam/bak penampung

air, misalnya ikan cupang, ikan nila,dll.

6. Menanam tumbuhan pengusir nyamuk misalnya, Zodia, Lavender,

Rosemary dll.

c. Manfaat Tempat Kerja Bebas Jentik

Populasi nyamuk menjadi terkendali sehingga penularanpenyakit

dengan perantara nyamuk dapat dicegah ataudikurangi.

Kemungkinan terhindar dari berbagai penyakit semakin besarseperti

Demam Berdarah Dengue (DBD), Malaria,Chikungunya, atau Kaki

Gajah.

Lingkungan Tempat Kerja menjadi bersih dan sehat.

d. Cara Pemeriksaan Jentik Berkala

Menggunakan senter untuk melihat keberadaan jentik.

Jika ditemukan jentik, warga Tempat Kerja dan masyarakat Tempat

Kerja diminta untuk ikut menyaksikan/melihat jentik,

kemudianlangsungdilanjutkan dengan PSN melalui 3 M atau 3 M

plus

Mencatat hasil pemeriksaan jentik.

8. Melakukan olah raga secara teratur

a. Pengertian aktivitas fisik

Page 22: Promkes PHBS

Melakukan aktivitas fisik setiap hari adalah melakukan pergerakan

anggota tubuh yang menyebabkan pengeluaran tenaga yang sangat

penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental dan mempertahankan

kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari.

b. Lamanya melakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menitdalam

sehari, sehingga, dapat menyehatkan jantung, paruparuserta alat tubuh

lainnya.

Jika lebih banyak waktu yang digunakan untuk beraktivitasfisik maka

manfaat yang diperoleh juga lebih banyak.

Jika kegiatan ini dilakukan setiap hari secara teratur makadalam waktu

3 bulan ke depan akan terasa hasilnya.

c. Manfaat aktivitas fisik

Terhindar dari penyakit jantung, Stroke, Osteoporosis, Kanker,tekanan

darah tinggi, kencing manis, dan lain-lain.

Berat badan terkendali.

Otot lebih lentur dan tulang lebih kuat.

Bentuk tubuh menjadi ideal dan proporsional.

Lebih percaya diri.

Lebih bertenaga dan bugar.

Keadaan kesehatan menjadi lebih baik.

d. Melakukan aktivitas fisik dengan benar

Lakukan secara bertahap hingga mencapai 30 menit. Jika belum

terbiasa dapat dimulai dengan beberapa menit setiap hari dan

ditingkatkan secara bertahap.

Lakukan aktivitas fisik sebelum makan atau 2 jam sesudah makan.

Awali aktivitas fisik dengan pemanasan dan peregangan.

Lakukan gerakan ringan dan secara perlahan ditingkatkan sampai

sedang.

Page 23: Promkes PHBS

Jika sudah terbiasa dengan aktivitas tersebut, frekuensi dan

intensitasnya dapat ditingkatkan.

e. Ada 3 macam aktivitas fisik yang dapat kita lakukan untuk

mempertahankan kesehatan tubuh, sesuai sifatnya yaitu :

1. Ketahanan (endurance)

Aktivitas fisik yang bersifat untuk ketahanan, dapat membantu jantung,

paru, otot dan sistem sirkulasi darah tetap sehat dan membuat kita lebih

bertenaga. Contoh beberapa kegiatan yang dapat dipilih seperti: berjalan

kaki, lari ringan, berenang, senam, bermain tenis dan berkebun.

2. Kelenturan (flexibility)

Aktivitas fisik yang bersifat untuk kelenturan dapat membantu

pergerakan lebih mudah, mempertahankan otot tubuh tetap lemas

(lentur) dan sendi berfungsi dengan baik. Contohbeberapa kegiatan yang

dapat dipilih seperti: peregangan tangan dan kaki, Senam Taichi, Senam

Yoga, mencuci pakaian, mencuci mobil dan mengepel lantai.

3. Kekuatan (strength)

Aktivitas fisik yang bersifat untuk kekuatan dapat membantu kerja otot

tubuh dalam menahan sesuatu beban yang diterima, tulang tetap kuat,

dan mempertahankan bentuk tubuh serta membantu meningkatkan

pencegahan terhadap penyakit seperti Osteoporosis. Contoh beberapa

kegiatan yang dapat dipilih seperti: push-up, naik turun tangga, angkat

berat/beban, membawa belanjaan serta mengikuti kelas senam

terstruktur dan terukur.

f. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan aktivitas fisik:

1. Melakukan aktivitas fisik langsung setelah makan.

2. Berhenti tiba-tiba, hendaknya tetap berjalan pelan atau berdiri, kecuali

merasa pusing atau sesak nafas.

3. Menahan nafas sewaktu melakukan aktivitas fisik.

4. Beraktivitas fisik di saat terik matahari.

5. Lakukanlah aktivitas fisik yang praktis dan disukai.

Page 24: Promkes PHBS

6. Mulailah beraktivitas fisik sejak usia muda hingga usia lanjut dan

setiap hari.

9. Tidak merokok di lingkungan tempat kerja.

Alasan tidak boleh merokok di Tempat Kerja :

Tempat kerja penuh dengan pegawai dan pengunjung, mulai dari bayi

sampai usia lanjut, akan terpapar asap rokok yang berbahaya untuk

kesehatannya. Rokok ibarat pabrik bahan kimia. Dalam satu batang rokok

yang diisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya

diantaranya yang paling berbahaya adalah Nikotin, Tar dan CO. Nikotin

menyebabkan ketagihan dan merusak jantung dan aliran darah.Tar

menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan Kanker. CO menyebabkan

berkurangnya kemampuan darah membawa oksigen, sehingga sel-sel tubuh

akan mati.Yang diharapkan tidak merokok di Tempat Kerja yaitu seluruh

orang yang sedang berada di tempat kerja.

Akibat Merokok

A. Menyebabkan kerontokan rambut.

B. Gangguan pada mata, seperti katarak.

C. Kehilangan pendengaran lebih awal dibanding bukan perokok.

D. Menyebabkan penyakit paru-paru, jantung dan Kanker.

E. Merusak gigi dan menyebabkan bau mulut yang tidak sedap.

F. Tulang lebih mudah patah.

Perokok Aktif dan Perokok Pasif

Perokok Aktif adalah orang yang merokok secara rutin dengan sekecil

apapun walaupun itu cuma 1 batang dalam seharí. Atau orang yang

menghisap rokok walau tidak rutin sekalipun atau hanya sekedar coba-

coba dan cara menghisap rokok cuma sekedar menghembuskan asap

walau tidak diisap masuk ke dalam paru-paru.

Page 25: Promkes PHBS

Perokok Pasif adalah orang yang bukan perokok tapi menghirup asap

rokok orang lain atau orang yang berada dalam satu ruangan tertutup

dengan orang yang sedang merokok.

4. Indikator PHBS Tatanan Institusi Kesehatan

Ada beberapa indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS

di Institusi Kesehatan yaitu (Depkes RI, 2007) :

1. Mencuci tangan pakai sabun (hand rub/hand wash)

Pasien / Keluarga Pasien / Pengunjung / Petugas Kesehatan di

institusi kesehatan / Karyawan di institusi kesehatan selalu mencuci

tangan sebelum makan, sesudah buang air besar/sesudah buang air kecil,

sesudah beraktivitas, dan atau setiap kali tangan kotor dengan memakai

sabun dan air bersih yang mengalir. Air bersih yang mengalir akan

membuang kuman-kuman yang ada pada tangan yang kotor, sedangkan

sabun selain membersihkan kotoran juga dapat membunuh kuman yang

ada di tangan. Diharapkan tangan menjadi bersih dan bebas dari kuman

serta dapat mencegah terjadinya penularan penyakit seperti: diare,

disentri, kolera, tipus, kecacingan, penyakit kulit, infeksi saluran

pernapasan akut (ISPA), dan flu burung.

2. Penggunaan air bersih

Pasien / Keluarga Pasien / Pengunjung / Petugas Kesehatan di

institusi kesehatan / Karyawan di institusi kesehatan menggunakan air

bersih untuk kebutuhan sehari-hari di lingkungan sekolah. Sekolah

diharapkan menyediakan sumber air yang bisa berasal dari air sumur

terlindung, air pompa, mata air terlindung, penampungan air hujan, air

ledeng, dan air dalam kemasan (sumber air berasal dari smur pompa,

sumur, mata air terlindung berjarak minimal 10 meter dari tempat

penampungan kotoran atau limbah/WC). Air diharapkan tersedia dalam

jumlah yang memenuhi kebutuhan dan tersedia setiap saat.

Page 26: Promkes PHBS

a) Syarat air bersih

Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indera kita, antara

lain (dapat dilihat, dirasa, dicium, dan diraba):

1. Air tidak berwarna harus bening/jernih.

2. Air tidak keruh, harus bebas dari pasir, debu, lumpur, sampah,

busadan kotoran lainnya.

3. Air tidak berasa, tidak berasa asin, tidak berasa asam, tidak

payau,dan tidak pahit, harus bebas dari bahan kimia beracun.

4. Air tidak berbau seperti bau amis, anyir, busuk atau bau belerang.

b) Manfaat menggunakan air bersih

1. Terhindar dari gangguan penyakit seperti diare, kolera,

disentri,thypus, kecacingan, penyakit mata, penyakit kulit atau

keracunan.

2. Setiap anggota keluarga terpelihara kebersihan dirinya.Mata air

Sumur gali Penampungan air hujan

c) Sumber air bersih

1. Mata air

2. Air sumur atau air sumur pompa

3. Air ledeng/perusahaan air minum

4. Air hujan

5. Air dalam kemasan

d) Cara menjaga kebersihan sumber air bersih

1. Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan

sampah paling sedikit 10 meter.

2. Sumber mata air harus dilindungi dari bahan pencemaran.

3. Sumur gali, sumur pompa, kran umum dan mata air harus dijaga

bangunannya agar tidak rusak seperti lantai sumurtidak boleh

retak, bibir sumur harus diplester dan sumur sebaiknya diberi

penutup.

Page 27: Promkes PHBS

4. Harus dijaga kebersihannya seperti tidak ada genangan air di

sekitarsumber air, tidak ada bercak-bercak kotoran, tidak berlumut

pada lantai/dinding sumur. Ember/gayung pengambil airharus

tetap bersih dan tidak diletakkan di lantai (ember/gayung

digantung ditiang sumur).

3. Penggunaan jamban sehat

Pasien / Keluarga Pasien / Pengunjung / Petugas Kesehatan di

institusi kesehatan / Karyawan di institusi kesehatan menggunakan

jamban/WC/kakus leher angsa dengan tangki septic atau lubang

penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir saat buang air besar

dan buang air kecil. Menggunakan jamban yang bersih setiap buang air

kecil ataupun buang air besar dapat menjaga lingkungan di sekitar

sekolah menjadi bersih, sehat, dan tidak berbau. Disamping itu tidak

mencemari sumber air yang ada disekitar lingkungan sekolah serta

menghindari datangnya lalat atau serangga yang dapat menularkan

penyakit seperti: diare, disentri, tipus, kecacingan, dan penyakit lainnya.

Sekolah diharapkan menyediakan jamban yang memenuhi syarat

kesehatan dalam jumlah yang cukup untuk seluruh siswa serta terpisah

antara siswa laki-laki dan perempuan. Perbandingan jamban dengan

pemakai adalah 1:30 untuk laki-laki dan 1:20 untuk perempuan.

4. Membuang sampah pada tempatnya

Pasien / Keluarga Pasien / Pengunjung / Petugas Kesehatan di

institusi kesehatan / Karyawan di institusi kesehatan membuang sampah

ke tempat sampah yang tersedia. Diharapkan tersedia tempat sampah

yang terpilah antara sampah organik, non-organik, dan sampah bahan

berbahaya. Sampah selain kotor dan tidak sedap dipandang juga

mengandung berbagai kuman penyakit. Membiasakan membuang

sampah pada tempat sampah yang tersedia akan sangat membantu anak

Page 28: Promkes PHBS

sekolah/guru/masyarakat sekolah terhindar dari berbagai kuman

penyakit.

5. Tidak merokok di Institusi Kesehatan

Pasien / Keluarga Pasien / Pengunjung / Petugas Kesehatan di

institusi kesehatan / Karyawan di institusi kesehatan tidak merokok di

lingkungan institusi kesehatan. Merokok berbahaya bagi kesehatan

perokok dan orang yang berada di sekitar perokok. Dalam satu batang

rokok yang diisap akan dikeluarkan 4000 bahan kimia berbahaya

diantaranya: Nikotin (menyebabkan ketagihan dan kerusakan jantung

serta pembuluh darah); Tar (menyebabkan kerusakan sel paru-paru dan

kanker) dan CO (menyebabkan berkurangnya kemampuan darah

membawa oksigen sehingga sel-sel tubuh akan mati).

6. Tidak meludah sembarangan

Pasien / Keluarga Pasien / Pengunjung / Petugas Kesehatan di

institusi kesehatan / Karyawan di institusi kesehatan tidak meludah

sembarangan di lingkungan institusi kesehatan. Selain mencegah

tertularnya penyakit hal tersebut dapat membuat lingkungan menjadi

kotor.

7. Pemberantasan jentik nyamuk

Upaya untuk memberantas jentik di lingkungan instansi kesehatan

juga sangat perlu dilakukan dengan dibuktikan dengan tidak ditemukan

jentik nyamuk pada: tempat-tempat penampungan air, bak mandi,

gentong air, vas bunga, pot bunga/alas pot bunga, wadah pembuangan

air dispenser, wadah pembuangan air kulkas, dan barang-barang

bekas/tempat yang bisa menampung air yang ada. Memberantas jentik di

lingkungan instansi kesehatan dilakukan dengan pemberantasan sarang

nyamuk (PSN) melalui kegiatan: menguras dan menutup tempat-tempat

Page 29: Promkes PHBS

penampungan air, mengubur barang-barang bekas, dan menghindari

gigitan nyamuk. Dengan lingkungan bebas jentik diharapkan dapat

mencegah terkena penyakit akibat gigitan nyamuk seperti demam

berdarah, cikungunya, malaria, dan kaki gajah.

5) Indikator PHBS di Rumah Tangga

PHBS di Rumah Tangga adalah upaya memberdayakan anggota rumah tangga

agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta

berperan aktif dalam gerakan kesehatan dimasyarakat.

Indikator PHBS di Rumah Tangga (Dinkes, 2006):

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

Adalah persalinan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh tenaga kesehatan

(bidan, dokter, dan tenaga para medis lainnya). Meningkatnya proporsi ibu bersalin

dengan bantuan tenaga kesehatan yang terlatih, adalah langkah awal terpenting untuk

mengurangi kematian ibu dan kematian neonatal dini. Persalinan yang ditolong oleh

tenaga kesehatan menggunakan peralatan yang aman, bersih dan steril sehingga

mencegah terjadinya infeksi dan bahaya kesehatan lainnya.

2. Memberi ASI Eksklusif

Adalah bayi pada usia 0 – 6 bulan hanya diberi ASI sejak lahir sampai usia 6

bulan, tidak diberi makanan tambahan dan minuman lain kecuali pemberian air putih

untuk minum obat saat bayi sakit. Asi banyak mengandung nutrisi yang dibutuhkan

oleh tubuh. Zat gizi dalam ASI sesuai kebutuhan bayi untuk pertumbuhan dan

perkembangan fisik serta kecerdasan. ASI mengandung zat kekebalan sehingga

mampu melindungi bayi dari alergi.

Berdasarkan waktu produksinya, ASI digolongkan dalam tiga kelompok yakni:

2.1. Kolostrum

Kolostrum ( susu awal ) adalah ASI yang keluar pada hari pertama. Setelah

kelahiran bayi, berwarna kekuningan dan lebih kental, karena mengandung banyak

Page 30: Promkes PHBS

vitamin A, protein dan zat kekebalan yang penting untuk melindungi bayi dari

penyakit infeksi. Kolostrum mengandung vitamin A, E dan K serta beberapa mineral

seperti natrium dan Zn.

2.2. ASI transisi/ peralihan

ASI peralihan adalah ASI yang keluar setelah kolostrum sampai sebelum

menjadi matang. Biasanya diproduksi pada hari k2 4 – 10 setelah kelahiran.

Kandungan volume protein akam semakin rendahsedangkan kadar karbohidrat dan

lemak makin tinggi dibandingkan pada kolosrum, juga volume akan makin

meningkat.

2.3. Asi matang/ matur

ASI matang adalah ASI yang dikeluarkan pada sekitar pada hari ke -14 dan

seterusnya komposisi relatif tetap. Merupakan suatu cairan berwarna putihkekuningan

yang diakibatkan warna dari gambar c-casenat riboflavin, dan karoten yang terdapat

di dalamnya. Pada ibu yang sehat dimana produksi ASI cukup. ASI ini merupakan

makanan satu – satunya yang paling baik dan cukup untuk bayi sampai berumur 6

bulan. Selama 6 bulan pertama, volume ASI sekurang – kurangnya sekitar 500-700

ml/hari, bulan kedua sekitar 400 – 600 ml/hari setelah bayi berusia satu tahun.

Keuntungan menyusui bagi bayi:

A. Ditinjau dari aspek gizi

Kandungan gizi lengkap dan sesuai dengan kebutuhan bayi untuk tumbuh

kembang yang optimal. Mudah diserap dan dicerna.

B. Ditinjau dari aspek imunologi

Bayi tidak sering sakit. ASI mengandung kekebalan antara lain imunitas seluler yaitu

leukosit sekitar 4000/ml, misal IgA- enzim pada ASI yang mempunyai efek

antibakteri misalnya lisozim, katalase dan peroksidase.

C. Ditinjau dari aspek psikologis

Bayi lebih sehat, lincah dan tidak cengang. Pemberian ASI mendekatkan

hubungan ibu dan bayi menimbulkan perasaan aman bagi bayi , yang penting untuk

Page 31: Promkes PHBS

mengembangkan dasar kepercayaan dengan mulai mempercayai orang lain /ibu dan

akhirnya mempunyai kepercayaan pada diri sendiri

3. Menimbang bayi dan balita setiap bulan

Adalah menimbang bayi dan balita mulai dari umur 0 sampai 59 bulan setiap

bulan dan dicatat dalam Kartu Menuju Sehat (KMS) berturut-turut dalam 3 bulan

terakhir. Penimbangan balita dimaksudkan untuk memantau pertumbuhan balita

setiap bulan dan mengetahui apakah balita berada pada kondisi gizi kurang atau gizi

buruk. Setelah balita ditimbang di buku KIA atau KMS maka akan terlihat berat

badannya naik atau tidak turun. Naik apabila garis pertumbuhannya naik mengikuti

salah satu pita warna di atasnya. Tidak naik bila garis pertumbuhannya mendatar dan

garis pertumbuhannya naik tetapi warna yang lebih muda. Bila balita mengalami gizi

kurang maka akan dijumpai tanda – tanda:

1. Berat badan tidak naik selama 3 bulan berturut – turut, badannya kurus

2. Mudah sakit

3. Tampak lesu dan lemah

4. Mudah menagis dan rewel

4. Mencuci tangan dengan air dan sabun

Adalah tindakan membersihkan tangan dengan air bersih yang mengalir dan

memakai sabun untuk membersihkan kotoran/ membunuh kuman serta mencegah

penularan penyakit. Misalnya: mencuci tangan sebelum menyiapkan makanan dan

minuman, mencuci tangan sesudah buang air besar dengan sabun, karena sabun dapat

membersihkan kotoran dan membunuh kuman, karena tanpa sabun kotoran dan

kuman akan masih tertinggal.

Waktu yang tepat untuk mencuci tangan:

1. Setia kali tangan kita kotor ( setelah memegang uang , binatang dan

berkebun )

2. Setelah buang air besar

Page 32: Promkes PHBS

3. Setelah membersihkan kotoran bayi

4. Sebelum memegang makanan

5. Sebelum makan dan menyuapi makanan

6. Sebelum menyusui bayi

7. Sebelum menyuapi anak

8. Setelah bersin, batuk dan membuang ingus

Cara mencuci tangan yang benar adalah sebagai berikut:

1. Cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun khusus anti bakteri

2. Gosok tangan setidaknya selama 15 – 20 detik

3. Bersihkan bagian pergelangan tangan, punggung tangan, sela – sela jari dan kuku

4. Basuh tangan sampai bersih dengan air mengalir

5. Keringkan dengan handuk bersih dan alat pengering

6. Gunakan tisu atau handuk sebagai penghalang ketika mematikan kran air.

5. Menggunakan air bersih

Air adalah sangat peting bagi kehidupan manusia. Manusia akan lebih cepat

meninggal karena kekurangan air daripada kekurangan makanan. Di dalam tubuh

manusia itu sendiri sebagian besar terdiri dari air, untuk anank – anak sekitar 65%,

dan untuk bayi sekitar 80%. Kebutuhan manusia akan air sangat kompleks antara lain

untuk minum, masak, mandi, mencuci ( bermacam – macam cucian ).

Air yang kita pergunakan sehari-hari untuk minum, memasak, mandi, berkumur,

membersihkan lantai, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian, membersihkan

bahan makanan haruslah bersih agar tidak terkena penyakit atau terhindar dari

penyakit. Air bersih secara fisik dapat dibedakan melalui indra kita, antara lain (dapat

dilihat, dirasa, dicium dan diraba). Meski terlihat bersih, air belum tentu bebas kuman

penyakit. Kuman penyakit dalam air mati pada suhu 100 derajat C (saat mendidih).

Syarat – syarat air minum yang sehat agar air inum itu tidak menyebabkan penyakit,

maka air itu hendaknya memenuhi persyaratan kesehatan sebagai berikut:

a. Syarat fisik

Page 33: Promkes PHBS

Persyaratan fisik untuk air minum yang sehat adalah bening ( tidak berwarna),

tidak berasa, suhu di bawah suhu udara di luarnya, cara mengenal air yang memenuhi

persyaratan fisik ini tidak sukar.

b. Syarat bakteriologis

Air untuk keperluan minum yang sehat harus bebas dari segala bakteri.

Terutama bakteri pathogen. Cara ini untuk mengetahui apakah air minum

terkontaminasi oleh bakteri pathogen, adalah dengan memeriksa sampel air tersebut.

Dan bila dari pemeriksaan 100 cc air terdapat kurang dari 4 bakteri E. Coli maka air

tersebut sudahmemenuhi kesehatan

c. Syarat kimia

Air minum yang sehat harus mengandung zat – zat tertentu dalam jumlah

yang tertentu pula.

6. Menggunakan jamban sehat

Adalah rumah tangga atau keluarga yang menggunakan jamban/ WC dengan

tangki septic atau lubang penampung kotoran sebagai pembuangan akhir. Misalnya

buang air besar di jamban dan membuang tinja bayi secara benar. Penggunaan

jamban akan bermanfaat untuk menjaga lingkungan bersih, sehat dan tidak berbau.

Jamban mencegah pecemaran sumber air yang ada disekitarnya. Jamban yang sehat

juga memiliki syarat seperti tidak mencemari sumber air, tidak berbau, mudah

dibersihkan dan penerangan dan ventilasi yang cukup.

7. Rumah bebas jentik

Adalah melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk dirumah satu kali

seminggu agar tidak terdapat jentik nyamuk pada tempat-tempat penampungan air,

vas bunga, pot bunga/ alas pot bunga, wadah penampungan air dispenser, wadah

pembuangan air kulkas dan barang-barang bekas/ tempat-tempat yang bisa

menampung air. Pemberantasan sarang nyamuk dengan cara 3M (menguras. Menutup

dan mengubur plus menghindari gigitan nyamuk)

Page 34: Promkes PHBS

8. Makan buah dan sayur setiap hari

Pilihan buah dan sayur yang bebas peptisida dan zat berbahaya lainnya.

Biasanya cirri-ciri sayur dan buah yang baik ada sedikit lubang bekas dimakan ulat

dan tetap segar. Adalah anggota keluarga umur 10 tahun keatas yang mengkonsumsi

minimal 3 porsi buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

Adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun keatas melakukan aktivitas fisik

30 menit setiap hari misalnya jalan, lari, senam dan sebagainya. Aktifitas fisik

dilakukan secara teratur paling sedikit 30 menit dalam sehari , sehingga dapat

menyehatkan jantung, paru-paru alat tubuh lainnya. Lakukan aktifitas fisik sebelum

makan atau 2 jam sesudah makan.

10. Tidak merokok di dalam rumah

Adalah anggota rumah tangga tidak merokok di dalam rumah. Tidak boleh

merokok di dalam rumah dimaksudkan agar tidak menjadikan anggota keluarga

lainnya sebagai perokok pasif yang berbahaya bagi kesehatan. Karena dalam satu

batang rokok yang dihisap akan dikeluarkan sekitar 4.000 bahan kimia berbahaya

seperti nikotin, tar dan carbonmonoksida (CO).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. SKK PHBS di Tempat Umum. Diambil dari :

Page 35: Promkes PHBS

https://sbhkendari.wordpress.com/materi-sbh/krida-bina-phbs/skk-phbs-di-

tempat-umum/ Diakses tanggal 15 Mei 2015 pukul 11.32 WITA

Asni Lina, 2012. Indikator PHBS di Rumah Tangga (online)

https://www.scribd.com/doc/253036045/Indikator-PHBS-Di-Rumah-Tangga

Diakses tanggal 15 Mei 2015 pukul 11.43 WITA

Author. 2014. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Tatanan Rumah Tangga. (Online).

Available. http://dinkes.tabalongkab.go.id/2014/12/perilaku-hidup-bersih-dan-

sehat-tatanan-rumah-tangga-phbs/ Diakses tanggal 15 Mei 2015 pukul 11.35

WITA

Kristia, Ike. Perilaku Hidup Sehat di Tatanan Sekolah. Online : Available

http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/130/jtptunimus-gdl-ikekristia-6494-3-

babiip-s.pdf Diakses tanggal 15 Mei 2015 pukul 11.42 WITA

Mitfah. 2010. PHBS di Tempat Kerja. (Online). Available.

http://drmiftah.blogspot.com/2010/01/phbs-di-tempat-kerja.html. Diakses

tanggal 15 Mei 2015 pukul 11.39 WITA