Produksi Benih Jagung Hibrida
-
Upload
hari-prasetyo -
Category
Documents
-
view
853 -
download
35
description
Transcript of Produksi Benih Jagung Hibrida
Pendahuluan
• Jagung merupakan salah satu komoditas penting, baik diIndonesia maupun negara-negara lain di dunia, karenamerupakan sumber karbohidrat penting selain padi. Jagungselain sebagai bahan pangan, terutama digunakan sebagaipakan ternak, serta sebagai bahan baku industri (minyakmakan, tepung maizena, pati, dan minuman)
• Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2000) produksijagung pipilan kering di Indonesia pada tahun 2000 adalah9.676.899 ton. Nilai produksi tersebut masih lebih rendah biladibandingkan dengan kebutuhan. Adapun perincian kebutuhanjagung pada tahun 1999 adalah untuk bahan makanan sebesar8.299.000 (85,3%), pakan sebesar 584.000 ton (6%), benih97.000 ton (1%), industri dan lain-lain sebesar 264.000 ton(2,7%), serta yang tercecer sebanyak 487.000 ton (5%) (BPS,1999).
2
Pendahuluan
• Rendahnya produksi dibandingkan dengan pemanfaatantersebut menyebabkan Indonesia harus mengimpor jagungsebesar 618.000 ton (BPS, 1999).
• Untuk mengatasi hal tersebut, perlu dilakukan pengelolaanpertanaman secara intensif dan penggunaan benih bermutudari varietas jagung unggul baik varietas hibrida maupunvarietas bersari bebas
• Benih Jagung dibedakan menjadi 2, yaitu Benih JagungKomposit dan Benih Jagung Hibrida. Benih Komposit berasaldari campuran lebih dari dua varietas yang telah mengalamipersilangan bebas/acak (random mating) minimum lima kali.Benih Hibrida merupakan generasi pertama (F1) hasilpersilangan dua tetua galur murni atau lebih (Poehlman danSleper, 1995)
3
Pendahuluan
4
TAHUNLUAS PANEN
(Ha)PRODUKTIVITAS
(Ku/Ha)PRODUKSI
(Ton)
2000 3.500.318 27,65 9.676.899
2001 3.285.866 28,45 9.347.192
2002 3.126.833 30,88 9.654.105
2003 3.358.511 32,41 10.886.442
2004 3.356.914 33,44 11.225.243
2005 3.625.987 34,54 12.523.894
2006 3.345.805 34,70 11.609.463
2007 3.630.324 36,60 13.287.527
2008 4.001.724 40,78 16.317.252
2009 4.160.659 42,37 17.629.748
2010 4.131.676 44,36 18.327.636
2011 3.864.692 45,65 17.643.250
Tabel 1. Luas Panen, Produktifitas dan Produksi Jagung Indonesia
Sumber : BPS (2011) – Tahun 2011 : semester II
Bunga Tanaman Jagung
BungaJantan
5
Jagung merupakan tanaman berumah satu (monoeciuos) karenabunga jantan dan betinanya terdapat dalam satu tanaman. Tanamanjagung adalah protandry, di mana pada sebagian besar varietas,bunga jantannya muncul (anthesis) 1-3 hari sebelum rambut bungabetina muncul (silking). Sekitar 95 % buah tanaman jagung (tongkol)berasal dari penyerbukan silang dan sisanya penyerbukan sendiri
SYARAT-SYARATPRODUKSI JAGUNG HIBRIDA
6
• Tetua yang berasal dari galur murni jantan dan betina harusjelas
• Tetua Jantan dan Betina memiliki sifat-sifat genetis yangunggul
• Benih hibrida, 100 % berasal dari penyerbukan bunga jantanyang ditetapkan/ditentukan (Detaseling & Cutting male)
• Pertanaman Jagung (betina & Jantan) yang ditujukan untukmenghasilkan benih hibrida harus ter-isolasi denganpertanaman jagung lainnya (Isolasi waktu maupun isolasijarak)
• Isolasi waktu tanam minimal 30 hari dari penanaman jagunglainnya (sebelum-sesudah) dan isolasi jarak minimal 200-300meter dari pertanaman jagung lainnya
Jagung Hibrida
7
Varietas hibrida dapat dibentuk dengan berbagai macamkombinasi persilangan galur murni. Kombinasi tersebut adalah :
1. Single Cross (SC) adalah hibrida yang berasal daripersilangan dua galur murni
2. Double Cross (DC) adalah hibrida yang berasal daripersilangan antara dua Single Cross
3. Three Way Cross adalah hibrida yang berasal daripersilangan antara Single Cross dan suatu galur murniyang lain
4. Top Cross adalah hibrida yang berasal dari persilanganantara galur murni dengan suatu varietas atau populasi
5. Modified Single Cross adalah hibrida yang berasal daripersilangan antara Single Cross (yang berasal dari 2 galuryang satu keturunan) dengan galur lain
Model Penyerbukan Silang
8
Jantan Betina Jantan
Benih Hibrida Benih Non Hibrida
Pola Tanam Jagung Hibrida
9
• Untuk mendapatkanbenih hibrida, benihtetua bentina ditanamdiantara benih tetuajantan
• Jumlah barisantanaman tetua betina &tetua jantan tidak samatergantung kepadavarietas tetua tersebut.Misalnya : 2 – 4 – 2 ; 1– 4 – 1 dan sebagainya
• Tetua jantan ditanamtidak bersamaanwaktunya
BetinaJantan Jantan
20 cm
20 cm70 cm70 cm
Contoh Jagung Hibrida
10
BIMA-16
BIMA PUTIH-2
• Merupakan jagung hibrida silangtunggal (single cross)
• Berasal dari persilangan Galurmurni GC 10279 sebagai tetuaBetina dan Galur murni Mr 14sebagai tetua Jantan
• Merupakan jagung hibrida silangtunggal (single cross)
• Berasal dari persilangan Galurmurni (CML 143 x CML 264Q)sebagai tetua Betina dan Galurmurni CML 264Q sebagai tetuaJantan
Budidaya Jagung Hibrida
11
1. Pengolahan Lahan
Tujuan Pengolahan tanah :
• Tanah menjadi gembur, sehingga strukturnyamenjadi remah & aerasi udara optimal
• Memudahkan pertumbuhan akar tanaman
• Memudahkan penanaman benih
• Menghilangkan zat-zat racun & mematikanpenyakit
Pengolahan dengan HTPembuatan bedengan
dengan HTPembuatan bedengan
secara manual
Bedengan lahan siaptanam
Budidaya Jagung Hibrida
12
2. Penanaman Benih Tetua
• Gunakan tali ajir yang berbeda untuk tetua betina &tetua jantan
• Buat lubang tanam dengan tugal sesuai dengan jaraktanam yang ditentukan (Kedalaman lubang seragam)
• Tanam 1-2 benih/per lubang tanam (jumlah benih perlubang tergantung daya kecambah benih)
• Tutup benih yang sudah dimasukan dalam lubangdengan tanah gembur/bahan organik
Pemasangan tali ajirtanamTugal lubang tanam
Penutupan benih padalubang tanam
Penanaman Benih
Budidaya Jagung Hibrida
13
2. Penanaman Benih Tetua (Lanjutan)
• Pada saat penanam, kadar air tanahdiusahakan pada saat Kapasitas Lapang(Lembab)
• Sebelum tanam, lakukan seed treatment(Cruiser : 5 cc/kg benih & Furadan 4 kg/hapertanaman
• Berikan pupuk dasar dengan dosis sesuaianjuran
Pemasangan tali ajirtanamTugal lubang tanam
Penutupan benih padalubang tanam
Penanaman Benih
Budidaya Jagung Hibrida
14
3. Pertumbuhan Tanaman
• Pertumbuhan benih yang seragammengindikasikan pelaksanaan penanaman &pemeliharaan yang baik serta akan menghasilkanbenih hibrida berkualitas baik
• Pertumbuhan benih yang tidak seragam (jelek)kemungkinan disebabkan oleh kedalaman lubangtanam yang tidak seragam serta pemeliharaan(pengairan, penyiangan) yang tidak optimal
Pertumbuhan Seragam (baik) Pertumbuhan Seragam (baik) Pertumbuhan Seragam (baik)
Pertumbuhan Tidak Seragam(Jelek)
Budidaya Jagung Hibrida
15
4. Pengendalian Hama dan Penyakit
• Pengendalian hama & penyakit dilakukan sejak tanaman umur 7-15 HST(jumalh daun 3 buah) dengan menggunakan pestisida
• Untuk menghindari serangan hama tikus, pasang plastik disekelilingpertanaman (lihat gambar)
• Pengendalian hama & penyakit yang optimal akan menjamin populasitanaman jagung hibrida yang dapat dipanen optimal dengan kualitas benihyang baik
Budidaya Jagung Hibrida
16
5. Pengairan
• Untuk mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal, diperlukan air yangcukup melalui tindakan pengairan (irigasi). Frekwensi pengairan tergantungkondisi kelembaban tanah (atau sesuai rekomendasi)
• Pengairan dilakukan, khususnya selama pertumbuhan vegetatif tanaman(pengairan dihentikan bila mendekati masa panen)
• Agar air irigasi dapat menjangkau ke seluruh lahan, maka perlu di arahkandengan membuat jalan air menggunakan cangkul
Budidaya Jagung Hibrida
17
6. Pendangiran & Pembersihan Gulma
• Pendangiran sekaligus membersihkan gulma,bertujuan untuk memberikan lingkungan yangoptimal untuk pertumbuhan akar tanaman danmenghindari persaingan hara serta menghindariberkembangnya hama penyakit
• Pertanaman yang bersih dari gulma, akanmenjadikan pupuk yang diberikan hanyadigunakan oleh tanaman pokok (Jagung)
Gulma pada Pertanaman(Jelek)
Pertanaman Bersih dari Gulma (Baik)
Budidaya Jagung Hibrida
18
7. Pemupukan
• Dibuat lubang tempat pupuk (tugal),setelah pupuk diberikan, ditutupdengan tanah agar tidak menguap,khususnya pupuk Nitrogen(volatilisasi)
• Dosis dan frekwensi pemupukansesuai dengan rekomendasi yangdiberikan
Cara penempatan pupuk yangsalah/tidak benar. (1) dapatmenyebakan benih mati; (2)pupuk yang ditempatkan terbukadapat menguap atau hilangkarena air hujan atau airpengairan
1 2
Budidaya Jagung Hibrida
19
8. Roguing
• Roguing adalah menghilangkan/membersihkan tanaman yang tidakdiinginkan, seperti off-type, kerdil,terserang hama penyakit , tanamanyang tumbuh dari biji sisa panentanam sebelumnya dan tanamanyang tumbuh di luar baris .
• Tujuannya agar didapatkantanaman yang seragam danpenyerbukan berasal dari benangsari tanaman tetua yang ditentukan
• Pelaksanaan rouging umunya padaumur 10-15 HST; 25-45 HST dan55-75 HST dengan cara memotongpada bagian pangkal tanaman
Tanaman Tumbuh Seragam
Terserang PenyakitOff-Type
Off-Type
Budidaya Jagung Hibrida
20
9. Detasseling
• Detasseling adalah menghilangkan/membersihkan bunga jantan padatanaman tetua betina agar tiidakterjadi penyerbukan sendiri
• Detasseling dilakukan dengan caramemotong bunga jantan dengan 2-3daun dibawah bunga jantan ikutterpotong.
Bunga Jantan telahdi potong
Detasseling secaramanual
Detasseling secaramekanik
Budidaya Jagung Hibrida
21
10. Babat Jantan (Male Cutting)
• Male Cutting adalah memotongtanaman tetua jantan setelah prosespenyerbukan silang selesai
• Male cutting dapat dilakukan bila(1) serbuk sari bunga jantan daritetua Jantan telah habis; (2) rambuttongkol jagung tetua betina telahberwarna coklat
Barisan Tetua Jantan yang telah di potonsg
Rambut berwarna coklat
• Setelah male cutting dilanjutkandengan penyembretan daun bagianbawah tetua betina (lihat gambar)
• Tujuan 2 kegiatan tersebut : (1)mengurangi kelembaban agar hamapenyakit tidak berkembang; (2)meningkatkan aerasi udara &fotosintesis tanaman
Budidaya Jagung Hibrida
22
11. Panen
Tanda-tanda jagung dari tetua betinasiap panen : (1) Klobot berwarnakuning & kering, (2) biji jagung kerasdan mengkilat, dan (3) ada tanda hitam(black layer) di pangkal biji
Pengangkutan harus dilakukan secaraberhati-hati agar tidak menyebabkanbenih rusak karena benturan mekanisselama perjalanan dari kebun ketempat pengeringan & penyimpanan
23
Spesifikasi Persyaratan Mutu Di Lapangan
SNI BENIH JAGUNG HIBRIDA(SNI 01-6944-2003)
24
Spesifikasi Persyaratan Mutu Di Laboratorium
SNI BENIH JAGUNG HIBRIDA(SNI 01-6944-2003)
Contoh Kemasan Benih JagungHibrida (ES) dari beberapa Produsen
25
26