Polusi Udara 3

27
Universitas Mercu Buana April 2010 Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Sebuah penelitian terkini memaparkan bahaya yang ditimbulkan dari polusi udara. pakar ekologi dari Universitas Cornell di Amerika Serikat (AS), David Pimentel, mengungkapkan selain polusi air dan polusi tanah, polusi udara memberikan kontribusi yang besar bagi bertambahnya tingkat kematian yang terjadi di seluruh dunia pada saat ini. Hal ini dibuktikan dengan data yang dikumpulkan mengenai tingkat kematian bahwa beriringan dengan factor lingkungan lain, polusi udara menjadi penyumbang alasan terjadinya 62 juta kematian atau 40 persen dari total kematian di umat manusia di dunia. Mengingat pentingnya peran serta masyarakat global dalam mengurangi penyebab timbulnya polusi udara, maka dari itu diharapkan melalui makalah ini, akan tercipta kesadaran social terhadap pentingnya menjaga kondisi lingkungan agar tetap stabil dan alami. Maka dari itu di dalam makalah ini akan dibahas mengenai dampak dari polusi udara serta sample kegiatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat guna mengurangi timbulnya polusi udara yang lebih parah lagi. 1.2 Tujuan Pembahasan Makalah yang berjudul, ―Polusi Udara ‖ ini, disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut: 1. Memberikan penjelasan mengenai polusi udara. 2. Memberikan pemaparan secara umum mengenai dampak dari berbagai aspek. 3. Sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa/i terhadap tugas yang diberikan. 1.3 Permasalahan Topik utama yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah pembahasan secara umum mengenai definisi, penyebab dan dampak dari polusi Udara. 1.4 Metode Pengolahan Data Untuk membantu menganalisa permasalahan di atas, penyusun melakukan beberapa tahap pengolahan data sebagai pendekatan dalam penyusunan makalah ini, yaitu sebagai berikut:

Transcript of Polusi Udara 3

Page 1: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sebuah penelitian terkini memaparkan bahaya yang ditimbulkan dari polusi udara. pakar

ekologi dari Universitas Cornell di Amerika Serikat (AS), David Pimentel, mengungkapkan

selain polusi air dan polusi tanah, polusi udara memberikan kontribusi yang besar bagi

bertambahnya tingkat kematian yang terjadi di seluruh dunia pada saat ini. Hal ini dibuktikan

dengan data yang dikumpulkan mengenai tingkat kematian bahwa beriringan dengan factor

lingkungan lain, polusi udara menjadi penyumbang alasan terjadinya 62 juta kematian atau 40

persen dari total kematian di umat manusia di dunia. Mengingat pentingnya peran serta

masyarakat global dalam mengurangi penyebab timbulnya polusi udara, maka dari itu

diharapkan melalui makalah ini, akan tercipta kesadaran social terhadap pentingnya menjaga

kondisi lingkungan agar tetap stabil dan alami. Maka dari itu di dalam makalah ini akan dibahas

mengenai dampak dari polusi udara serta sample kegiatan yang dapat dilakukan oleh masyarakat

guna mengurangi timbulnya polusi udara yang lebih parah lagi.

1.2 Tujuan Pembahasan

Makalah yang berjudul, ―Polusi Udara ‖ ini, disusun dengan maksud dan tujuan sebagai

berikut:

1. Memberikan penjelasan mengenai polusi udara.

2. Memberikan pemaparan secara umum mengenai dampak dari berbagai aspek.

3. Sebagai bentuk tanggung jawab mahasiswa/i terhadap tugas yang diberikan.

1.3 Permasalahan

Topik utama yang akan dibahas di dalam makalah ini adalah pembahasan secara umum

mengenai definisi, penyebab dan dampak dari polusi Udara.

1.4 Metode Pengolahan Data

Untuk membantu menganalisa permasalahan di atas, penyusun melakukan beberapa tahap

pengolahan data sebagai pendekatan dalam penyusunan makalah ini, yaitu sebagai berikut:

Page 2: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 2

1. Melakukan pencarian data dengan bantuan literature buku.

2. Melalui surfing di beberapa website yang mendukung pembahasan topic Ms. Access

khususnya mengenai polusi udara ini.

3. Mengadakan diskusi antar anggota dan antar kelompok secara informal mengenai

pembahasan tema makalah terkait dengan tema yang diambil.

1.5 Tinjauan Pustaka

www.google.com

www.wikipedia.com

http://www.defra.gov.uk

1.6 Sistematika Pembahasan

Makalah yang membahas tentang polusi udara ini, terbagi dalam tiga bab pokok yang

natinya akan memudahkan untuk pemahaman lebih lanjut secara sistematis. Ketiga bab tersebut

akan diperinci sebagai berikut.:

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab pertama ini akan dibahas mengenai latar belakang dari dilakukannya

pembahasan terhadap polusi udara tersebut. Kemudian dibahas pula mengenai tujuan

dilakukannya penyusunan terhadap makalah dengan topic terkait dan pembahasan

permasalahan, Serta penambahan sub bab seperti metode pengambilan data, tinjauan

pustaka, dan sistematika pembahasan.

BAB II : POLUSI UDARA

Selanjutnya pada bab kedua ini akan diberikan penjelasan mengenai polusi udara.

BAB II : PENUTUP

Sebagai bab terakhir dalam karya tulis ini, penyusun akan menarik kesimpulan dari

penyusunan data mengenai polusi udara yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

Page 3: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 3

BAB II

POLUSI UDARA

2.1 Definisi

Polusi atau pencemar merupakan masuknya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen

lain kedalam lingkungan yang menyebabkan berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan

manusia atau proses alam. Polusi dapat juga diartikan sebagai masuknya bahan pencemar

(Polutan) sebagai akibat dari kegiatan manusia atau proses alam yang ditemukan di tempat, saat,

dan jumlah yang tidak selayaknya.

Pencemaran udara merupakan kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau

biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan

makhluk hidup lainnya, mengganggu estetika dan kenyamanan dalam kegiatan beraktifitas

manusia, serta dalam kondisi tertentu dapat merusak properti.Pencemaran udara dapat

ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun dari kegiatan manusia seperti kegiatan aktivitas

pabrik dan industry – industry besar. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara,

panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara

mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun

global. Definisi lain menyebutkan bahwa polusi udara adalah penambahan komponen di udara

atau pula suatu bahan kimia yang kehadirannya dalam jumlah tertentu dapat membahayakan

organism suara.

Sumber polusi udara dibedakan menjadi dua yakni yang tergolong pencemaran primer

dan pencemaran sekunder Pencemar udara dibedakan menjadi dua yaitu, pencemar primer dan

pencemar sekunder. Pencemar primer adalah substansi pencemar yang ditimbulkan langsung dari

sumber pencemaran udara. Karbon monoksida adalah sebuah contoh dari pencemar udara primer

karena ia merupakan hasil dari pembakaran. Pencemaran primer merupakan Polutan yang bentuk

dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer,

antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.. Pencemar

sekunder adalah substansi pencemar yang terbentuk dari reaksi pencemar-pencemar primer di

atmosfer. Pencemar sekunder dapat dijelaskan pula sebagai berbagai bahan pencemar

kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih

membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan

Page 4: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 4

katalisator, seperti sinar matahariPembentukan ozon (O3) dalam smog fotokimia adalah sebuah

contoh dari pencemaran udara sekunder. Belakangan ini pertumbuhan keprihatinan akan efek

dari emisi polusi udara dalam konteks global dan hubungannya dengan pemanasan global yg

mempengaruhi;

2.2 Penyebab Polusi Udara

Secara umum definisi udara tercemar adalah perbedaan komposisi udara aktual dengan

kondisi udara normal dimana komposisi udara aktual tidak mendukung kehidupan manusia.

Bahan atau zat pencemaran udara sendiri dapat berbentuk gas dan partikel. Dalam bentuk gas

dapat dibedakan menjadi:

Golongan belerang (sulfur dioksida, hidrogen sulfida, sulfat aerosol).

Golongan nitrogen (nitrogen oksida, nitrogen monoksida, amoniak, dan nitrogen dioksida).

Golongan karbon (karbon dioksida, karbon monoksida, hidrokarbon).

Golongan gas yang berbahaya (benzene, vinyl klorida, air raksa uap).

Sedagkan jenis pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi tiga, yaitu:

Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.

Bahan organik yang terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, benzene.

Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.

Sementara itu, jenis pencemaran udara menurut tempat dan sumbernya dibedakan menjadi

dua, yaitu:

Pencemaran udara bebas meliputi secara alamiah (letusan gunung berapi, pembusukan, dan

lain-lain) dan bersumber kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah

tangga, asap kendaraan bermotor.

Pencemaran udara ruangan meliputi dari asap rokok, bau tidak sedap di ruangan.

Page 5: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 5

2.3 Parameter Polusi Udara

Dibawah ini merupakan jenis parameter pencemar udara didasarkan pada baku mutu

udara ambien menurut Peraturan Pemerintah Nomor 41 tahun 1999 dan pengaruh zat tersebut

terhadap makhluk hidup apabila keberadaan zat tersebut di lingkungan telah melebihi ambang

batas, yakni meliputi:

Sulfur dioksida (SO2)

Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua komponen sulfur bentuk gas

yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya

disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem

pernafasan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2

sebesar 5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi pada kadar

1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan terutama terhadap orang tua

dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada sistem pernafasan kadiovaskular.

Karbon monoksida (CO)

Karbon monoksida merupakan senyawa yang tidak berbau, tidak berasa dan pada suhu udara

normal berbentuk gas yang tidak berwarna. Tidak seperti senyawa lain, CO mempunyai potensi

bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah

yaitu haemoglobin.

Nitrogen dioksida (NO2)

NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih tinggi dari 100 ppm dapat

mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90% dari kematian tersebut disebabkan oleh

gejala pembengkakan paru (edema pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan

mengakibatkan 100% kematian pada binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau

kurang. Percobaan dengan pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap

manusia mengakibatkan kesulitan dalam bernafas.

Page 6: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 6

Ozon (O3)

Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat setelah fluor, oksigen dan

oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat

berguna untuk melindungi bumi dari radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada

ketinggian 30km dimana radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara

perlahan memecah molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul

O2 atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar matahari

dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm.

Hidro karbon (HC)

Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan membentuk ikatan

baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH) yang banyak dijumpai di daerah

industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan

merangsang terbentuknya sel-sel kanker.

Khlorin (Cl2)

Gas Khlorin (Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat menyengat. Berat jenis gas

khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin

sangat terkenal sebagai gas beracun yang digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau yang

menyengat gas khlorin dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas

khlorin masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat

membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi dan peradangan.

Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan membebaskan oksigen seperti pada

proses yang terjadi di bawah ini.

Partikulat Debu (TSP)

Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan partikulat udara yang

dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di alveoli. Keadaan ini bukan berarti

bahwa ukuran partikulat yang lebih besar dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang

lebih besar dapat mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.

Page 7: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 7

Kategori Rentang Karbon monoksida (CO)

Nitrogen (NO2)

Ozon (O3) Sulfur dioksida (SO2)

Partikulat

Baik 0-50 Tidak ada efek

Sedikit berbau

Luka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan SO2 (Selama 4 Jam)

Luka pada Beberapa spesies tumbuhan akibat kombinasi dengan O3 (Selama 4 Jam)

Tidak ada efek

Sedang 51 - 100

Perubahan kimia darah tapi tidak terdeteksi

Berbau

Luka pada Beberapa spesies tumbuhan

Luka pada Beberapa spesies tumbuhan

Terjadi penurunan pada jarak pandang

Tidak Sehat

101 - 199

Peningkatan pada kardiovaskular pada perokok yang sakit jantung

Bau dan kehilangan warna. Peningkatan reaktivitas pembuluh tenggorokan pada penderita asma

Penurunan kemampuan pada atlit yang berlatih keras

Bau, Meningkatnya kerusakan tanaman

Jarak pandang turun dan terjadi pengotoran debu di mana-mana

Sangat Tidak Sehat

200-299

Meningkatnya kardiovaskular pada orang bukan perokok yang berpenyakit Jantung, dan akan tampak beberapa kelemahan yang terlihat secara nyata

Meningkatnya sensitivitas pasien yang berpenyakit asma dan bronchitis

Olah raga ringan mengakibatkan pengaruh parnafasan pada pasien yang berpenyaklt paru-paru kronis

Meningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronchitis

Meningkatnya sensitivitas pada pasien berpenyakit asma dan bronchitis

Berbahaya 300 - lebih

Tingkat yang berbahaya bagi semua populasi yang terpapar

Tabel 2.3a Pengaruh Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU)

Sumber: Bapedal [1]

Page 8: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 8

Pencemar Sumber Keterangan

Karbon monoksida (CO)

Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri

Standar kesehatan: 10 mg/m3 (9 ppm)

Sulfur dioksida (S02)

Panas dan fasilitas pembangkit listrik

Standar kesehatan: 80 ug/m3 (0.03 ppm)

Partikulat Matter

Buangan kendaraan bermotor; beberapa proses industri

Standar kesehatan: 50 ug/m3 selama 1 tahun; 150 ug/m3

Nitrogen dioksida (N02)

Buangan kendaraan bermotor; panas dan fasilitas

Standar kesehatan: 100 pg/m3 (0.05 ppm) selama 1 jam

Ozon (03) Terbentuk di atmosfir Standar kesehatan: 235 ug/m3 (0.12 ppm) selama 1 jam

Tabel 2.3b Sumber dan Standar Kesehatan Emisi Gas Buang

Sumber: Bapedal [2]

Pada Tabel 2 memperlihatkan sumber emisi dan standar kesehatan yang ditetapkan oleh

pemerintah melalui keputusan Bapedal. BPLHD Propinsi DKI Jakarta pun mencatat bahwa

adanya penurunan yang signifikan jumlah hari dalam kategori baik untuk dihirup dari tahun ke

tahun sangat mengkhawatirkan. Dimana pada tahun 2000 kategori udara yang baik sekitar 32%

(117 hari dalam satu tahun) dan di tahun 2003 turun menjadi hanya 6.85% (25 hari dalam satu

tahun). Hal ini menandakan Indonesia sudah seharusnya memperketat peraturan tentang

pengurangan emisi baik sektor industri maupun sektor transportasi darat/laut. Selain itu tentunya

penemuan-penemuan teknologi baru pengurangan emisi dilanjutkan dengan pengaplikasiannya

di masyarakat menjadi suatu prioritas utama bagi pengendalian polusi udara di Indonesia.

2.4 Dampak Polusi Udara

1. Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui

sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada

jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian

atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-

paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Page 9: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 9

Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran

pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan

lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.

Memperkirakan dampak pencemaran udara di Jakarta yang berkaitan dengan kematian

prematur, perawatan rumah sakit, berkurangnya hari kerja efektif, dan ISPA pada tahun

1998 senilai dengan 1,8 trilyun rupiah dan akan meningkat menjadi 4,3 trilyun rupiah di

tahun 2015.

2. Dampak terhadap tanaman

Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat

terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik

hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses

fotosintesis.

Gambar 2.4a Polusi Udara yang diakibatkan oleh pabrik & industry

Page 10: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 10

3. Hujan asam

pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti

SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan.

Dampak dari hujan asam ini antara lain:

Mempengaruhi kualitas air permukaan.

Merusak tanaman.

Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi

kualitas air tanah dan air permukaan.

Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan.

4. Efek rumah kaca

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O

di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh

permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan

menimbulkan fenomena pemanasan global.

Dampak dari pemanasan global adalah:

Pencairan es di kutub

Perubahan iklim regional dan global

Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Gambar 2.4b Alur terjadinya efek rumah kaca

Page 11: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 11

5. Kerusakan lapisan ozon

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan

pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari.

Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di

stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan

laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga

terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

NO BAHAN PENCEMAR SUMBER DAMPAK/AKIBAT PADA INDIVIDU/MASYARAKAT

1.

Sulfur Dioksida (SO2)

Batu bara atau bahan bakar minyak yang

mengandung Sulfur.

Pembakaran limbah pertanah.

Proses dalam industri.

Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak

nafas.

2. Hidrogen Sulfa (H2S) Dari kawah gunung yang

masih aktif. Menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat

merusak indera penciuman (nervus olfactory)

3.

Nitrogen Oksida (N2O)

Nitrogen Monoksida (NO)

Nitrogen Dioksida (NO2)

Berbagai jenis pembakaran.

Gas buang kendaran bermotor.

Peledak, pabrik pupuk.

Menggangu sistem pernapasan.

Melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran nafas sehingga paru mudah terserang

infeksi.

4.

Amoniak (NH3)

Proses Industri

Menimbulkan bau yang tidak sedap/menyengat.

Menyebabkan sistem pernapasan, Bronchitis, merusak indera penciuman.

5.

Karbon Dioksida (CO2)Karbon Monoksida

(CO)Hidrokarbon

Semua hasil pembakaran.Proses

Industri

.

Menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang

amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan oksigen

dapat menimbulkan kematian.

Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan

jantung.

Tabel 2.4 Dampak pencemaran udara berupa gas

Page 12: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 12

2.5 Upaya Pengurangan Polusi Udara

Berikut di bawah ini merupakan sebgian upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat

global utuk mengurangi polusi udara yang terjadi di ingkungab kita, antara lain:

1. Mengurangi jumlah mobil lalu lalang. Misalnya dengan jalan kaki, naik sepeda, kendaraan

umum, atau naik satu kendaraan pribadi bersama teman-teman (car pooling).

2. Selalu merawat mobil dengan seksama agar tidak boros bahan bakar dan asapnya tidak

mengotori udara.

3. Meminimalkan pemakaian AC. Pilihlah AC non-CFC dan hemat energi.

4. Mematuhi batas kecepatan dan jangan membawa beban terlalu berat di mobil agar

pemakaian bensin lebih efektif.

5. Meminimalkan penggunaan bahan kimia.

6. Membeli bensin yang bebas timbal (unleaded fuel).

7. Memilih produk yang ramah lingkungan. Misalnya parfum non-CFC.

8. Memakai plastik berulang kali. Sampah plastik sulit diurai dan kalau dibakar menimbulkan

zat beracun.

9. Tidak merokok.

10. Memilah antara sampah basah dan sampah kering dan menyediakan tempat untuk

keduanya.

11. memelihara tanaman kota

12. larangan pemakaian insektisida berbahaya

13. Memfotokopi secara bolak-balik atau memakai kertas yang sisinya masih kosong.

Menghemat kertas berarti mengurangi penggundulan hutan. Bumi yang hijau dapat

menyerap polusi lingkungan lebih baik.

14. Menggunakan lampu dengan kapasitas yang tepat.

15. Bila kita menggunakan kamar kecil, jangan lupa mematikan air setelah kita pakai. Ingat,

semakin banyak air terbuang percuma berarti kita turut memboroskan sumber daya alam.

16. Menghiasi rumah dan lingkungan dengan tanaman asli.

17. Kalau toilet menggunakan pengharum ruangan, pilih yang tidak mengandung aerosol.

18. Jangan membuang sampah sembarangan, terutama di sungai, selokan dan laut.

19. Menggunakan lebih banyak barang-barang yang terbuat dari kaca/keramik, bukan plastik

atau styrofoam.

Page 13: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 13

20. Sebisa mungkin menghindari menggunakan barang/produk dengan kemasan kecil (sachet)

karena akan menambah jumlah sampah.

21. Membiasakan menggosok gigi dengan menggunakan gelas, bukan menyalakan keran terus-

menerus. Jangan sia-siakan air bersih.

22. Sebisa mungkin menggunakan lap atau sapu tangan untuk menggantikan tisu yang terbuat

dari kertas.

23. Mengurangi belanja yang tidak perlu agar tidak menimbulkan sampah di kemudian hari.

NO BAHAN

PENCEMAR PENANGGULANGAN KETERANGAN

1.

Sulfur Dioksida

(SO2)

Hidrogen Suldfida

(H2S)

Nitrogen Oksida

(N2O)

Nitrogen Monoksida

(NO)

Nitrogen Dioksida

(NO2)

Amoniak (NH3)

Karbondioksidak

(CO2)Karbon

Monoksida

(CO)Hidrokarbon

Absorbsi

Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan

padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai

tipe adsorben yang dipergunakan antara lain

karbon aktif dan silikat. Adsorben mempunyai

daya kejenuhan sehingga selalu diperlukan

pergantian, bersifat disposal (sekali pakai buang)

atau dibersihkan kemudian dipakai kembali.

Pembakaran

Mempergunakan proses oksidasi panas untuk

menghancurkan gas hidrokarbon yang terdapat

didalam polutan. Hasil pembakaran berupa

(CO2) dan (H2O). Alat pembakarannya adalah

Burner dengan berbagai tipe dan temperaturnya

adalah 1200o—1400

o F

Reaksi Kimia

Banyak dipergunakan pada emisi golongan

Nitrogen dan golongan Be-lerang. Biasanya cara

kerja ini merupakan kombinasi dengan cara -

cara lain, hanya dalam pembersihan polutan

udara dengan reaksi kimia yang dominan.

Membersihkan gas golongan nitrogen , caranya

dengan diinjeksikan Amoniak (NH3) yang akan

bereaksi kimia dengan Nox dan membentuk

bahan padat yang mengendap. Untuk

menjernihkan golongan belerang dipergunakan

Copper Oksid atau kapur dicampur arang.

Tabel 2.5a Penanggulangan pencemaran udara berbentuk gas

Page 14: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 14

NO BAHAN

PENCEMAR PENANG-GULANGAN KETERANGAN

1.

Debu - partikelTimah

hitam

(Pb)BenzenPartikel

polutan bersifat

biologis berupa

:Bakteri, jamur, virus,

telur cacing.

Membersihkan(Scrubbing)Menggunakan

filterMempergunakan Kolektor

MekanisProgram langit biruMenggalakkan

penanaman Tumbuhan

Mempergunakan cairan

untuk memisahkan polutan,

dalam keadaan alamiah

(turun hujan) maka polutan

partikel dapat turut dibawa

bersama air hujan. Alat

scrubbing ada berbagai

jenis, yaitu berbentuk plat,

masif, fibrous dan spray.

Dengan filtrasi

dimaksudkan menangkap

polutan partikel pada

permukaan flter. Filter yang

digunakan berukuran sekecil

mungkin.

Dengan menggunakan

tenaga gravitasi dan tenaga

kinetis atau kombinasi untuk

mengendapkan polutan

partikel. Sebagai kolektor

dipergunakan gaya

sentripetal yang memakai

silikon. Semakin besar

partikel secepat mungkin

proses pembersihan

Program langit biru yang

dikumandangkan oleh

pemerintah Indonesia adalah

mengurangi pencemaran

udara, khususnya dari akibat

transportasi. Ada 3 tindakan

yang dilakukan terhadap

pencemaran udara akibat

transportasi yaitu mengganti

bahan bakar, mengubah

mesin kendaraan, memasang

alat-alat pembersih polutan

pada kendaraan.

Mempertahankan ―paru-

paru‖ kota dengan

memperluas pertamanan dan

penanaman berbagai jenis

tumbuh-tumbuhan sebagai

penangkal pencemaran

udara.

Tabel 2.5b Penanggulangan pencemaran udara berbentuk partikel

Page 15: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 15

Sedangkan di bawah ini merupakan sebagain kecil usaha pemerintah untuk mendukung

pengurangan polusi udara:

1. Pengujian emisi gas buang secara berkala dari setiap kendaraan yang ada di ibukota.

Kendaraan yang tidak lolos uji emisi harus masuk bengkel untuk diperbaiki sehingga

memenuhi standar emisi yang berlaku.Hal ini sudah berjalan di Jakarta dengan keluarnya

Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 95 Tahun 2000 Tentang Pemeriksaan

Emisi Dan Perawatan Mobil Penumpang Pribadi di Propinsi DKI Jakarta.

Gambar 2.5a Kabut yang ditimbulkan oleh polusi udara yang

berasal dari pembuangan emisi BBM

2. Pemberi insentif bagi kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar gas:

Keringanan pajak kendaraan bermotor yang menggunakan bahan bakar gas berupa

PBBKB (Pajak Bahan Bakar Kendaran Bermotor). Ref. PERPU. No.21 tahun 1997

Pemberian keringanan pajak untuk bea-impor conversion kit, sehingga harga jualnya

dapat ditekan dan terjangkau oleh masyarakat

Peraturan pemerintah yang mewajibkan kepada Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM)

untuk memasang Catalytic Converter pada setiap kendaraan baru yang sudah diproduksi

Page 16: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 16

Tabel 2.5 Sumber dan standar kesehatan emisi gas buang

3. Pembuatan Bahan Bakar Nabati (BBN). Kebijakan pemerintah untuk percepatan pembuatan

BBN antara lain:

Peraturan Pemerintah (PP) No.5 tahun 2006 tentang kebijakan energi nasional.

Instruksi Presiden (Inpres) No.1 tahun 2006 tentang penyediaan dan pemanfaatan BBN.

Keputusan Presiden (Keppres) No.10 tahun 2006 tentang Tim Nasional pengembangan

BBN untuk percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran.

Solusi BBN untuk transportasi adalah sebagai pengganti/subtitusi solar atau bensin. Untuk

solar digunakan bio-diesel, sedangkan untuk bensin digunakan bio-ethanol. Bio-diesel

merupakan bentuk ester dari minyak nabati (sawit, minyak kelapa, jarak pagar,dll). Sedangkan

bio-ethanol merupakan anhydrous alkohol berasal dari fermentasi tetes/nira tebu, singkong,

jagung atau sagu.

Gambar 2.5 Alur pembuatan bio-diesel

Page 17: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 17

Blending 10% (B10) adalah bahan bakar dengan komposisi 10% minyak nabati dan 90%

minyak solar. B10 jauh lebih ramah lingkungan dan memiliki nilai cetane lebih tinggi. Angka

cetane B10 sekitar 64 sehingga membuat tarikan/kinerja mesin kendaraan jauh lebih tinggi

dibandingkan solar biasa. Sementara nilai opasitas (kadar asap) turun antara 10-20 persen.

Penurunan juga terjadi pada kandungan sulfur pada biodiesel hasil pencampuran tersebut.

Tabel 2.5 Perbandingan Bio-diesel dengan minyak diesel (BBM)

2.6 Negara Penghasil Polusi CO2 Terbesar di Dunia

Peningkatan efek rumah kaca itu sendiri di sebabkan oleh meningkatnya kadar gas

karbondioksida (CO2) dan gas-gas lainnya di atmosfer. Selama ini negara-negara di dunia ketiga

alias negara berkembang selalu di tuding sebagai biang dari meningkatnya kadar gas CO2

tersebut. Industri yang tidak ramah lingkungan, penebangan hutan secara liar, meningkatnya

jumlah kendaraan menjadi beberapa alasan di antaranya. Sebuah lembaga riset independen yang

berbasis di Amerika, CGD (Center for Global Development), menunjukkan di mana penghasil

gas CO2 berada dan berapa banyak gas CO2 yang dilepaskan ke atmosfer dan menyebabkan

kenaikan efek rumah kaca. CGD menjelaskan bahwa pembangkit listrik merupakan kontributor

terbesar penghasil CO2 (sekitar 25 % dari total emisi CO2).

CGD mengumpulkan data dari sekitar 50.000 pembangkit listrik di seluruh dunia dan

mengumpulkannya dalam suatu database yang disebut CARMA (Carbon Monitoring For

Action). Data yang dikumpulkan dalam CARMA berasal dari laporan pemerintah dan

Page 18: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 18

pembangkit itu sendiri. Bila data yang diperoleh masih kurang, CARMA melakukan perkiraan

emisi dengan metode statistik berdasarkan jenis dan umur pembangkit listrik, bahan bakar yang

digunakan, serta jumlah energi yang di hasilkan. CARMA berhasil mengumpulkan daftar negara

penghasil emisi CO2 terbesar dari sektor pembangkit listrik serta daftar pembangkit listrik di

seluruh dunia yang paling banyak menghasilkan emisi CO2.

Inilah daftar 25 negara penghasil emisi CO2 terbesar :

1. Amerika 2.790.000.000

2. China 2.680.000.000

3. Rusia 661.000.000

4. India 583.000.000

5. Jepang 400.000.000

6. Jerman 356.000.000

7. Australia 226.000.000

8. Afrika Selatan 222.000.000

9. United Kingdom 212.000.000

10. Korea Selatan 185.000.000

11. Polandia 166.000.000

12. Italia 165.000.000

13. Taiwan 153.000.000

14. Spanyol 148.000.000

15. Kanada 144.000.000

16. Turki 102.000.000

17. Meksiko 101.000.000

18. Indonesia 92.900.000

19. Iran 86.200.000

20. Ukraina 79.100.000

21. Thailand 76.400.000

22. Arab Saudi 75.900.000

23. Kazakhstan 62.300.000

24. Malaysia 61.100.000

25. Belanda 58.900.000

Page 19: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 19

Sedangkan berikut ini adalah daftar pembangkit listrik di dunia penghasil emisi CO2

terbesar :No Pembangkit Listrik Negara Jumlah CO2 yang dihasilkan (dalam ton)

1. Taichung, Taiwan 41.300.000

2. Poryong, Korea Selatan 37.800.000

3. Castle Peak, China 35.800.000

4. Reftinskaya SDPP, Rusia 33.000.000

5. Tuoketo-1, China 32.400.000

6. Mailiao FP, Taiwan 32.400.000

7. Vindhyachal, India 29.000.000

8. Hekinan, Jepang 28.900.000

9. Kendal Korea, Selatan 28.600.000

10. Janschwalde, Jerman 27.400.000

11. Surabaya, Indonesia 27.200.000

12. Tangjin Korea, Selatan 26.900.000

13. Majuba Afrika, Selatan 26.500.000

14. Taean Korea, Selatan 26.400.000

15. Beilungang, China 26.000.000

Page 20: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 20

BAB III

ARTIKEL

Laporan Organisasi EarthSave Terkait Pencemaran Udara Dan Global Warming:

Sebuah Strategi Pemanasan Global yang Baru:

Kenapa Pengamat Lingkungan Mengesampingkan Vegetarianisme sebagai Alat yang Paling

Efektif Melawan Perubahan Iklim di dalam Hidup Kita oleh Noam Mohr

Pendahuluan.

Pemanasan global merupakan salah satu ancaman paling serius terhadap lingkungan global

yang pernah dihadapi dalam sejarah umat manusia. Akan tetapi, dengan memusatkan perhatian

sepenuhnya hanya pada emisi karbon dioksida, organisasi-organisasi lingkungan besar gagal

memperhitungkan data yang dipublikasikan bahwa gas-gas lain merupakan penyumbang utama

dibalik pemanasan global yang kita saksikan saat ini. Akibatnya, mereka mengabaikan apa yang

merupakan strategi paling efektif untuk mengurangi pemanasan global saat ini: yaitu

menganjurkan diet vegetarian.

Pemanasan Global dan Karbon Dioksida

Komunitas lingkungan seharusnya mengenali pemanasan global sebagai salah satu

ancaman yang sangat jelas terhadap bumi. Temperatur global saat ini lebih tinggi dibandingkan

sebelumnya paling tidak di akhir milenium ini, dan laju peningkatannya terus naik bahkan lebih

cepat dari yang diperkirakan oleh para ilmuwan. Akibat yang dapat diperkirakan meliputi banjir

di pesisir pantai, peningkatan iklim yang ekstrim, penyebaran penyakit, dan kepunahan massal.

Sayangnya, komunitas lingkungan hanya memusatkan upayanya hanya dalam

mengurangi emisi karbon dioksida (CO2). Upaya-upaya dewan perwakilan rakyat dalam negeri

berfokus pada peningkatkan standar ekonomi bahan bakar, membatasi emisi CO2 dari pabrik

Page 21: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 21

pembangkit listrik, dan berinvestasi dalam sumber energi alternatif. Rekomendasi terhadap para

konsumen juga hanya berfokus pada CO2 yaitu: agar membeli mobil dan alat rumah tangga

yang hemat bahan bakar dan meminimalkan penggunaannya.

Hal ini merupakan kesalahan perhitungan yang serius. Data yang dipublikasikan oleh

Dr. James Hansen dan yang lainnya menunjukan bahwa emisi CO2 dari hasil pengamatan bukan

merupakan penyebab utama pemanasan atmosfer. Walau ini tampaknya merupakan karya yang

meragukan mengenai pemanasan global, tetapi tidak demikian: Hansen adalah Direktur Institut

Goddard NASA untuk Studi Luar Angkasa yang dijuluki “seorang kakek teori pemanasan

global.” Beliau adalah pendukung lama aksi melawan pemanasan global, yang dikutip oleh Al

Gore dan sering juga dikutip oleh organisasi lingkungan lain, dan yang telah membantah

kecurigaan atas rongrongan proses ilmiah. Hasil temuannya diterima secara umum oleh para

ahli pemanasan global, termasuk orang penting seperti Dr. James McCarthy, wakil ketua dari

Kelompok Kerja II Panel Internasional untuk Perubahan Iklim.

Titik berat hanya pada CO2 disebabkan sebagian oleh konsep yang salah. Adalah benar

bahwa aktivitas manusia menghasilkan lebih banyak CO2

dari pada semua gas rumah kaca lain

bila digabungkan. Namun, hal ini tidak berarti ia bertanggung jawab terhadap sebagian besar

pemanasan bumi. Banyak gas rumah kaca lain yang menangkap panas jauh lebih kuat daripada

CO2, beberapa diantaranya puluhan ribu kali lebih kuat. Ketika menghitung potensi pemanasan

global dari berbagai macam gas---artinya adalah jumlah panas yang dihasilkan oleh gas selama

periode seratus tahun ke depan---hasilnya ternyata gas-gas selain CO2 merupakan penyebab

utama masalah pemanasan global.

Bahkan hal ini terlalu membesar-besarkan dampak CO2, karena sumber utama dari

emisi ini---mobil dan pembangkit tenaga listrik---juga menghasilkan aerosol. Aerosol

sebenarnya mempunyai efek mendinginkan suhu global, dan kekuatan untuk mendinginkannya

kira-kira mampu meredam efek pemanasan dari CO2. Hasil yang mengejutkan adalah bahwa

sumber emisi CO2 ini hampir tidak memiliki dampak apapun terhadap suhu global dalam kurun

waktu yang tak terlalu lama.

Hasil ini tidak diketahui luas oleh komunitas lingkungan, karena adanya ketakutan

bahwa industri yang menyebabkan polusi akan menggunakannya sebagai alasan untuk

menampik emisi gas rumah kaca mereka. Sebagai contoh, Perkumpulan Ilmuwan yang Peduli

memiliki data yang juga diulas oleh ahli iklim lainnya, yang membenarkan kesimpulan milik

Page 22: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 22

Hansen. Namun, organisasi itu juga mengutip penyalahgunaan data oleh para penentang iklim

untuk melawan pembatasan CO2. Pemutaran fakta ini tidak dapat dibenarkan.

Walaupun CO2 memiliki pengaruh yang kecil dalam waktu yang tak terlalu lama,

pengurangan CO2 masih merupakan hal yang penting untuk menghadapi perubahan iklim

jangka panjang. Aerosol berumur pendek, hilang di udara setelah beberapa bulan, sementara

CO2 terus memanaskan atmosfer selama puluhan tahun hingga berabad-abad berikutnya. Selain

itu, kita tidak dapat mengganggap bahwa emisi aerosol dapat menyeimbangkan peningkatan

emisi CO2. Bila kita gagal untuk mulai mengurangi CO2 saat ini, akan sangat terlambat untuk

bertindak saat emisi itu berpengaruh buruk pada kita. Meskipun demikian, pada kenyataannya

sumber-sumber gas rumah kaca non- CO2 jelas bertanggung jawab terhadap pemanasan global

yang kita lihat saat ini, dan semua pemanasan global yang akan kita lihat dalam jangka waktu

lima puluh tahun ke depan. Bila kita berharap dapat menghentikan pemanasan global dalam

masa setengah abad kedepan, kita harus menerapkan strategi untuk mengatasi emisi non- CO2.

Strategi dengan dampak yang paling besar adalah vegeterianisme.

Metana dan Vegetarianisme

Sejauh ini gas rumah kaca non- CO2yang paling penting adalah metana, dan sumber

nomor satu metana di seluruh dunia adalah peternakan hewan.Metana bertanggung jawab

terhadap pemanasan global hampir sama besarnya dengan semua gas rumah kaca non- CO2

lainnya bila digabungkan. Metana 21 kali lebih kuat sebagai gas rumah kaca dibandingkan

dengan CO2. Sementara konsentrasi CO2 di atmosfer telah meningkat sekitar 31% sejak masa

pra-industri, konsentrasi metana naik lebih dari dua kali lipatnya. Sementara CO2 dari manusia

jumlahnya hanya sekitar 3% dari emisi alami, produksi metana manusia satu setengah kali lipat

lebih besar dari semua sumber alami. Pada kenyataannya, emisi metana kita juga berperan

sebagai penginduksi panas yang kemudian menstimulasi pembusukan materi organik oleh

bakteri di lahan basah---yang merupakan sumber alami utama gas metana.

Karena emisi gas metana menyebabkan sekitar separuh dari pemanasan global yang

disebabkan oleh manusia di bumi, pengurangan gas metana harus menjadi prioritas. Metana

dihasilkan dari berbagai sumber, antara lain penambangan batubara dan tempat pembuangan

sampah---tetapi sumber nomor satu di dunia adalah peternakan hewan. Peternakan hewan

menghasilkan lebih dari 100 juta ton metana dalam setahun. Dan sumber ini sedang mengalami

Page 23: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 23

peningkatan: konsumsi daging secara global telah meningkat lima kali lipat dalam 50 tahun

terakhir, dan hanya menunjukan sedikit pengurangan. Sekitar 85% metana dihasilkan oleh

proses pencernaan hewan di peternakan, dan sementara seekor sapi melepaskan relatif sedikit

gas metana, namun dampak kolektif dari ratusan juta hewan ternak terhadap lingkungan

sangatlah besar. Tambahan 15% emisi metana peternakan hewan berasal dari danau

penampungan limbah peternakan yang tidak diolah, dan sudah menjadi target para pengamat

lingkungan karena peran mereka sebagai sumber nomor satu polusi air di Amerika Serikat.

Kesimpulannya sederhana: faktanya jelas, jalan terbaik untuk mengurangi pemanasan

global di masa hidup kita adalah dengan mengurangi atau menghapuskan konsumsi produk

hewani. Hanya dengan menjadi vegetarian (atau, dengan tegas, vegan),,, kita dapat

menghilangkan satu sumber utama emisi metana, gas rumah kaca yang bertanggung jawab

terhadap hampir separuh pemanasan global yang sedang mendera bumi saat ini.

Manfaat Vegetarianisme terhadap Pengurangan CO2

Selain bermanfaat dalam mengurangi pemanasan global secara cepat, menghindari

penggunaan sumber makanan penghasil emisi metana jauh lebih mudah dibandingkan

memangkas karbon dioksida.

Pertama, tidak ada batasnya dalam pengurangan sumber gas rumah kaca yang dapat

dicapai melalui diet vegetarian ini. Pada prinsipnya, 100% pengurangan pun dapat dicapai

dengan sedikit dampak negatif. Sebaliknya, pemangkasan yang sama terhadap karbon dioksida

tidak mungkin terjadi tanpa efek merugikan pada ekonomi. Bahkan strategi pengurangan karbon

dioksida yang paling ambisius pun hanya dapat memotong emisi separuhnya saja.

Kedua, beralih ke diet yang lebih rendah emisi gas rumah kacanya lebih cepat

dibandingkan beralih dari teknologi berbahan bakar fosil yang menghasilkan karbon dioksida.

Tingkat perputaran barang pada sebagian besar peternakan adalah satu atau dua tahun

sehingga konsumsi daging akan segera menurunkan emisi metana. Tingkat perputaran barang

untuk mobil dan pembangkit tenaga listrik, di sisi lain, bisa memakan waktu puluhan tahun.

Sekalipun murah, sumber-sumber bahan bakar beremisi nol tersedia saat ini, akan tetapi mereka

akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun dan secara perlahan menggantikan

infrastruktur padat dimana ekonomi kita bergantung padanya saat ini. Sama halnya, tidak

seperti karbon dioksida yang dapat tetap berada di udara selama lebih dari satu abad, siklus

Page 24: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 24

habis metana di atmosfer hanya membutuhkan waktu delapan tahun, maka emisi metana yang

lebih rendah akan segera mendinginkan bumi.

Ketiga, usaha untuk memangkas karbon dioksida melibatkan perlawanan terhadap

kepentingan bisnis yang kuat dan mapan seperti industri mobil dan minyak. Kelompok-kelompok

lingkungan telah melobi selama bertahun-tahun agar tersedia SUV yang efisien bahan bakar

atau menghapus pembangkit tenaga listrik secara bertahap yang tidak sesuai dengan standar

lingkungan modern tanpa keberhasilan. Pada saat yang sama, makanan vegetarian sudah

tersedia, dan pemangkasan emisi metana peternakan dapat dicapai setiap kali kita makan.

Selain itu, jajak pendapat menunjukkan bahwa kepedulian terhadap pemanasan global

telah meluas, dan para aktivis lingkungan sering merasa tak berdaya untuk menindaklanjutinya.

Kecuali ketika kebetulan membeli sebuah mobil atau peralatan rumah tangga, kebanyakan

orang yang ingin melakukan sesuatu yang berbeda hanya mampu berbuat sedikit, di samping

menyurati dewan perwakilan rakyat dan memadamkan lampu mereka. Mengurangi atau

menghilangkan konsumsi daging adalah sesuatu yang dapat dilakukan setiap hari oleh warga

yang peduli untuk membantu bumi.

Akhirnya, penting dicatat bahwa pengurangan sumber gas rumah kaca ini memiliki

banyak manfaat terhadap lingkungan. Lebih sedikit metana artinya lebih sedikit ozon

troposferik, polutan yang berbahaya bagi kesehatan manusia dan pertanian. Selain itu, pabrik

peternakan yang bertanggung jawab atas emisi metana ini juga menghabiskan persediaan air

negara, dan menggunduli banyak hutan belantara untuk ladang merumput dan menanam

tanaman pakan ternak. Membuka lahan merumput untuk memenuhi nafsu makan bangsa barat

akan daging yang terus bertambah telah menjadi sumber utama penggundulan hutan dan

pembentukan gurun pasir di negara-negara dunia ketiga. Danau pembuangan limbah

peternakan menjadi penyebab utama polusi air di Amerika Serikat. Lagi pula, karena kebutuhan

peternakan yang tinggi terhadap bahan bakar fosil, maka rata-rata diet orang Amerika

menghasilkan jauh lebih banyak polusi CO2 dibandingkan orang dengan diet berbasis

tumbuhan.

Page 25: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 25

Rekomendasi

Organisasi-organisasi harus berpikir untuk mendukung vegetarianisme sebagai bagian utama

dari kampanye pemanasan global mereka. Paling tidak, aktivis lingkungan harus menyebutkan

vegetarianisme dalam setiap informasi mengenai aksi individu yang dapat dilakukan untuk

mengatasi pemanasan global. Kebijakan pemerintah harus mendukung diet vegetarian.

Mekanisme yang mungkin meliputi pajak lingkungan terhadap daging sama seperti yang telah

direkomendasikan atas bensin, peralihan subsidi dari peternakan untuk mendukung pertanian,

atau peningkatan tekanan pada makanan vegetarian dalam program yang dijalankan oleh

pemerintah seperti program makan siang anak sekolah atau token makanan.

Page 26: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 26

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sebegitu banyak permsalahan yang dihadapi makhluk hidup. Tapi hanya ada satu

permasalahan yang sangat berbahaya bagi kehidupan yakni polusi. Polusi merupakan penyebaran

zat – zat yang berbahaya dan mengotori udara, air atau tanah . Salah satu contoh yang mengotori

udara adalah karbon dioksida (CO2), Karbon monoksida (CO) dan Clorofluorocarbon (CFC)

yang sangat berbahaya dari polutan – polutan lainnya. Dari ketiga polutan tersebut ada satu yang

paling parah dampaknya yakni karbon monoksida. Polutan ini merupakan hasil pembakaran yang

tidak sempurna yang jika diserap akan lebih reaktif diikat oleh hemoglobin sehingga seseorang

akan kekurangan oksigen dan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, kita harus peduli pada

lingkungan dengan cara mengikuti peraturan – peraturan lingkungan dan etika lingkungan

3.2 Saran

Pencemaran udara di kota – kota besar semakin marak apalagi dijalanan asap – asap

kendaraan kian berterbangan. Bukan dijalanan saja tetapi dekat pabrik – pabrik yang

engakibatkan polusi udara semakin menyabar. Adapun solusi yang harus kita lakukan demi

mengurangi polusi ini adalah sebagai berikut:

a. Memilih lokasi industri di tempat yang jauh dari permukaan pada lahan yang tidak produktif.

b. Melengkapi cerobong asap pabrik dengan alat penyaring udara serta mempertinggi cerobong

tersebut.

c. Menanami hutan – hutan gundul dengan tumbuhan – tumbuhan pelindung.

d. Merawat mesin – mesin kendaraan.

e. Merawat benda – benda yang mudah berkarat seperti besi, baja dan lain – lain

Page 27: Polusi Udara 3

Universitas Mercu Buana April 2010

Makalah Polusi Udara by Kelompok IV Page 27

DAFTAR PUSTAKA

http://www.acehforum.or.id/daftar-negara-penghasil-

t17856.html?s=7d6bf3972c682060dd3dc1681756ba2c&

http://www.defra.gov.uk/News/2008/080124a.htm

http://suprememastertv.com/ina/bbs/board.php?bo_table=sos_ina&wr_id=23&goto_url=&sca=s

os_2&url=

http://www.kpbb.org/download.html,

SUARA PEMBARUAN DAILY, 28/9/04

http://goslink.wordpress.com/2007/11/29/efek-rumah-kaca/