Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

30
Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi dan Alternatif Institusi Pengelola Pasca Konstruksi Direktorat Penataan Perkotaan Ditjen Bina Bangda Kementerian Dalam Negeri Oleh: Direktur Penataan Perkotaan

description

Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah menjelaskan mengenai organisasi, struktur dan tata kerja Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Disajikan oleh Direktur Penataan Perkotaan, Kementrian Dalam Negeri

Transcript of Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

Page 1: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi dan

Alternatif Institusi Pengelola Pasca

Konstruksi

Direktorat Penataan Perkotaan

Ditjen Bina Bangda

Kementerian Dalam Negeri

Oleh:

Direktur Penataan Perkotaan

Page 2: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

Jumlah Provinsi, Kabupaten dan Kota Peserta PPSP serta

Sebaran Pokja di 28 Provinsi (2012)

Pada Tahun 2013 sebagian Provinsi dan Kabupaten Kota telah memasuki

tahapan implementasi, memerlukan acuan yang jelas serta lembaga pengelola

sanitasi sesuai kebutuhan daerah

Page 3: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

Belum lengkapnya payung hukum yang menjadi landasan

operasional pelaksanaan PPSP di daerah

Pemantapan SKPD dalam mendorong percepatan

pembangunan sanitasi permukiman

Pokja sbg lembaga adhoc dalam membantu upaya

sinkronisasi pembangunan sanitasi di daerah

Struktur Organisasi Pokja lebih sederhana, kejelasan uraian

tugas berikut fungsi (yang lebih terinci)

Ketua pokja sanitasi dijabat oleh Sekretaris Daerah (Sekda)

Prov,Kab/Kota

Penunjukan Anggota Pokja yang berkomitmen, dan

mampu menjalankan tugas, serta mencakup perwakilan

dari: SKPD, termasuk masyarakat, dan institusi non-

pemerintah.

Pengalokasian anggaran operasional yang layak dan

memadai dalam RKA masing-masing SKPD

Nomenklatur: Pokja Sanitasi

POKOK PIKIRAN DITERBITKANNYA SE MENDAGRI

TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN PPSP

Page 4: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

Sekretaris Daerah Provinsi

KETUA

SEKRETARIS

Asisten Perekonomian dan

Pembangunan atau sebutan lain

SEKRETARIAT

Anggota Sekretariat

(Anggota Sekretariat

(pejabat/staf dilingkungan setda

dan SKPD lain)

Ketua:

Kepala Dinas Cipta Karya

atau sebutan lain.

Wakil Ketua:

Kabid Urusan Teknis Dinas

Cipta Karya.

BIDANG TEKNIS

Anggota:

Pejabat/staf dari Dinas Cipta

Karya atau sebutan lain dan

dari SKPD lainnya yang

melaksanakan fungsi terkait

dengan pembangunan

sarana dan prasarana

persampahan, air limbah

domestik, dan drainase

lingkungan.

BIDANG MONITORING DAN

EVALUASI

Ketua:

Kepala Dinas Lingkungan

Hidup atau sebutan lain.

Wakil Ketua:

Kabid Pengembangan

Lingkungan Hidup.

Anggota:

Pejabat/staf dari Dinas

Lingkungan Hidup atau

sebutan lain dan dari SKPD

lainnya yang melaksanakan

fungsi terkait dengan

kegiatan monitoring dan

evaluasi sanitasi.

BIDANG PENYEHATAN,

KOMUNIKASI DAN

PEMBERDAYAAN

Ketua:

Kepala Dinas Kesehatan.

Wakil Ketua:

Kabid Penyehatan

Lingkungan.

Anggota:

Pejabat/staf dari Dinas

Kesehatan atau sebutan lain

dan dari SKPD lainnya yang

melaksanakan fungsi terkait

dengan penyehatan

lingkungan, pendidikan,

komunikasi, dan

pemberdayaan masyarakat.

BIDANG PERENCANAAN

Ketua:

Kepala Bappeda atau

sebutan lain.

Wakil Ketua:

Kabid Sarpras atau Fispra

Bappeda atau sebutan lain.

Anggota :

Pejabat/staf dari Bappeda

dan dari SKPD lainnya yang

melaksanakan fungsi terkait

dengan perencanaan

layanan persampahan, air

limbah domestik, dan

drainase lingkungan.

BIDANG PENDANAAN

Ketua:

Kepala Badan Pengelola

Keuangan Daerah dan Aset

atau sebutan lain

Wakil Ketua:

Kepala Bagian yang

menangani fungsi keuangan

dan asset atau sebutan lain.

Anggota :

Pejabat/staf dari SKPKD dan

dari SKPD lainnya yang

melaksanakan fungsi terkait

dengan penganggaran,

pelaporan dan

pertanggungjawaban

keuangan dan aset.

Page 5: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

Ketua Dijabat oleh Sekretaris Daerah (Sekda), yang memiliki

kewenangan koordinatif terhadap SKPD juga selaku Ketua

TAPD

Sekretaris Dijabat oleh Asisten Perekonomian dan pembangunan atau

sebutan lainnya yang secara formal membantu sekda dalam

mengkoordinasikan administrasi pembangunan “pengendali

utama PPSP”

Ketua

Bidang

Dijabat oleh kepala SKPD sesuai substansi nya & Wakil Ketua

Bidang dijabat Kabid pada SKPD terkait yang kesehariannya

melaksanakan tugas dan fungsi ketua bidang

Anggota Staf SKPD terkait yang ditunjuk

5

Page 6: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

Fungsi Koordinasi Yaitu fungsi untuk mengkoordinasikan pelaksanaan PPSP di wilayah provinsi.

Fungsi Advokasi Yaitu fungsi untuk meningkatkan kesadaran, kepedulian, komitmen, dan

kemampuan berbagai pemangku kepentingan utama sanitasi di tingkat

provinsi untuk turut-serta dalam pembangunan sanitasi.

Fungsi Advisory Yaitu fungsi untuk memberikan input strategis bagi pengembangan kebijakan,

program, dan kegiatan yang dibutuhkan oleh Pokja Sanitasi Provinsi dan Pokja

Sanitasi Kabupaten/Kota dalam rangka meningkatkan kinerja pembangunan

sanitasi.

Fungsi Fasilitasi Yaitu fungsi untuk dapat membantu Pemerintah Provinsi dalam melakukan

proses perencanaan sesuai tahapan program sanitasi kabupaten/kota dan

provinsi, serta program sanitasi antar kabupaten/kota, dan membantu

pelaksanaan sistem monitoring dan evaluasi sanitasi di tingkat provinsi.

Fungsi Supervisi Yaitu fungsi untuk dapat membantu pemerintah provinsi melakukan kegiatan

pengawalan atau pembinaan dalam rangka meluruskan penyelenggaraan

kegiatan agar sesuai dengan tujuan dan sasaran sehingga dapat menentukan

tindakan koreksi yang perlu diambil bila terjadi penyimpangan.

Fungsi Sinkronisasi Yaitu fungsi untuk membantu pemerintah provinsi dalam menyelaraskan

perencanaan dan pelaksanaan pada berbagai tingkatan pemerintahan agar

sesuai dengan tujuan dan sasaran, proses serta hasil yang diharapkan.

FUNGSI KELOMPOK KERJA SANITASI PROVINSI

Page 7: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

7

Ketua Mengendalikan, mengarahkan, optimalisasi dan kelancaran pelaksanaan

fungsi dan tugas pokja sanitasi provinsi

Sekretaris Mengoordinasikan, memfasilitasi, menyiapkan, dan merumuskan

pelaksanaan fungsi dan tugas pokja sanitasi provinsi.

Bidang

Perencanaan

a. Menyusun roadmap, memfasilitasi penyusunan BPS, SSK dan melakukan

penjaminan kualitas terhadap BPS, SSK, melakukan verifikasi dan

sinkronisasi dari draft MPS menjadi MPS melalui lokakarya MPS.

b. Melakukan review terhadap pelaksanaan pembangunan sanitasi wilayah

provinsi dan kabupaten/kota dan/atau antar kabupaten/kota mencakup

pelaksanaan sosialiasasi rencana pembangunan fisik dan non fisik,

kesiapan lahan, analisa dampak lingkungan, master plan, feasibillity study

dan DED, serta melakukan monev.

Bidang

Pendanaan

a. Asistensi penyusunan RKA-SKPD Provinsi, melakukan pembinaan

terhadap RKA-SKPD kabupaten/kota, serta melakukan pembinaan dalam

penatausahaan, pelaporan, pertanggungjawaban keuangan dan

manajemen aset program PPSP kabupaten/kota.

b. Koordinasi, konsultasi dalam rangka sinergi pendanaan program dan

kegiatan yang bersumber dari APBN atau sumber lainnya yang sah.

TUGAS KELOMPOK KERJA SANITASI PROVINSI

Page 8: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

8

Bidang Teknis

a. Melakukan penyelarasan aspek teknis program dan kegiatan program

PPSP dalam rangka penyusunan BPS, SSK dan draft MPS oleh

kabupaten/kota.

b. Melakukan penyusunan master plan, feasibility study dan DED untuk

pembangunan sanitasi lintas kabupaten/kota hingga pelaksanaan

implementasi, serta mengoordinasikan pelaksanaan diklat untuk

penyusunan dan penjaminan kualitas BPS, SSK dan draft MPS.

Bidang

Komunikasi,

Kesehatan dan

Pemberdayaan

Masyarakat

Mengoordinasikan pelaksanaan diklat EHRA dan fasilitasi kabupaten/kota,

menyiapkan bahan dan melaksanakan kampanye, advokasi dan edukasi

dalam rangka penjaringann minat dan komitmen kabupaten/kota dalam

pelaksanaan program PPSP.

Bidang

Pemantauan

dan Evaluasi

a. Mengoordinasikan persiapan pelaksanaan pengendalian dan evaluasi

kondisi lingkungan hidup dan fasilitasi kabupaten/kota, serta

melaksanakan diklat monev.

b. Memetakan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program PPSP

terhadap kondisi lingkungan hidup serta menyiapkan bahan lokakarya

dan/atau pertemuan untuk membahas hasil monev PPSP.

Page 9: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

“Kegiatan Sekretariat Pokja Sanitasi Provinsi dalam

kesehariannya mendukung pelaksanaan tugas pengelolaan

PPSP yang berjenjang mulai dari ketua,sekretaris maupun

tugas ketua bidang”.

Meliputi:

Penyiapan laporan,pelaksanaan rapat,lokakarya dan

pelatihan Pengolahan dan analisa data kemajuan

pelaksanaan PPSP,didukung oleh pengkat lunak dan

perangkat keras yang tersedia di kantor sekretariat pokja

provinsi masing-masing

Page 10: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

10

Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi pokja sanitasi

provinsi supaya disediakan kantor sekretariat pokja sanitasi

dengan dilengkapi sarana kerja yang memadai, antara lain

sebagai berikut:

1. ruang kerja pokja beserta perlengkapannya.

2. ruang rapat pokja beserta perlengkapannya.

3. komputer, printer, dan fasilitas internet.

4. alat tulis kantor (ATK).

KANTOR SEKRETARIAT OPERASIONAL

POKJA SANITASI PROVINSI

Page 11: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

11

SEKRETARIAT

Anggota :

Pejabat/staf dari Dinas

Kesehatan atau sebutan lain

dan dari SKPD lainnya yang

melaksanakan fungsi terkait

dengan penyehatan lingkungan,

pendidikan, komunikasi, dan

pemberdayaan masyarakat.

Ketua:

Kepala SKPD yang menangani

bidang teknis (cipta karya atau

PU).

Wakil Ketua:

Kabid Urusan Teknis Dinas

Cipta Karya

Anggota :

Pejabat/staf dari Dinas Cipta

Karya atau sebutan lain dan

dari SKPD lainnya yang

melaksanakan fungsi terkait

dengan pembangunan sarana

dan prasarana persampahan,

air limbah domestik, dan

drainase lingkungan.

Ketua:

Kepala SKPD yang membidangi

Lingkungan Hidup.

Wakil Ketua:

Kabid Pengembangan

Lingkungan Hidup

Anggota :

Pejabat/staf dari Dinas

Lingkungan Hidup atau sebutan

lain dan dari SKPD lainnya yang

melaksanakan fungsi terkait

dengan kegiatan monitoring

dan evaluasi sanitasi.

Sekretaris Daerah Kabupaten atau

Kota

Ketua:

Kepala SKPD yang membidangi

Kesehatan.

Wakil Ketua:

Kabid Penyehatan Lingkungan

BIDANG PENYEHATAN,

KOMUNIKASI DAN

PEMBERDAYAAN

BIDANG TEKNIS

KETUA

SEKRETARIS

Asisten Perekonomian dan

Pembangunan

Anggota Sekretariat

(pejabat/staf dilingkungan setda dan

SKPD lain)

BIDANG MONITORING DAN

EVALUASI

Anggota :

Pejabat/staf dari Bappeda dan

dari SKPD lainnya yang

melaksanakan fungsi terkait

dengan perencanaan layanan

persampahan, air limbah

domestik, dan drainase

lingkungan.

Ketua:

Kepala SKPD yang menangani

bidang perencanaan.

Wakil Ketua:

Kabid Sarpras atau Fispra

Bappeda atau sebutan lain.

BIDANG PERENCANAAN

Anggota :

Pejabat/staf dari SKPKD dan

dari SKPD lainnya yang

melaksanakan fungsi terkait

dengan penganggaran,

pelaporan dan

pertanggungjawaban keuangan

dan aset

BIDANG PENDANAAN

Ketua:

Kepala SKPD yang menangani

bidang pendanaan.

Wakil Ketua:

Kepala Bagian yang menangani

fungsi keuangan dan asset atau

sebutan lain.

STRUKTUR ORGANISASI POKJA SANITASI KABUPATEN/KOTA

(SESUAI SE MENDAGRI)

Page 12: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

Ketua

Dijabat oleh Sekretaris Daerah (Sekda), yang memiliki

kewenangan koordinatif terhadap SKPD juga selaku Ketua

TAPD

Sekretaris

Dijabat oleh Asisten Perekonomian dan pembangunan atau

sebutan lainnya yang secara formal membantu sekda dalam

mengkoordinasikan administrasi pembangunan “pengendali

utama PPSP”

Ketua Bidang

Dijabat oleh kepala SKPD sesuai substansi nya & Wakil

Ketua Bidang dijabat Kabid pada SKPD terkait yang

kesehariannya melaksanakan tugas dan fungsi ketua

bidang

Anggota Staf SKPD terkait yang ditunjuk

12

Page 13: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

Fungsi

Koordinasi

Yaitu fungsi untuk mengoordinasikan pelaksanaan

PPSP di wilayah kabupaten/kota.

Fungsi

Advokasi

Yaitu fungsi untuk meningkatkan kesadaran,

kepedulian, komitmen, dan kemampuan berbagai

pemangku kepentingan utama sanitasi di tingkat

kabupaten/kota untuk turut-serta dalam

pembangunan sanitasi.

Fungsi

Advisori

Yaitu fungsi untuk memberikan input strategis bagi

pengembangan kebijakan, program, dan kegiatan

yang dibutuhkan oleh Pokja Sanitasi

kabupaten/kota dalam rangka meningkatkan

kinerja pembangunan sanitasi.

FUNGSI KELOMPOK KERJA SANITASI KAB/KOTA

Page 14: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

14

Ketua

Merumuskan kebijakan dan mengendalikan, mengarahkan, optimalisasi

dan kelancaran pelaksanaan fungsi dan tugas pokja sanitasi

kabupaten/kota.

Sekretaris Mengoordinasikan, memfasilitasi, menyiapkan, dan merumuskan

pelaksanaan fungsi dan tugas pokja sanitasi kabupaten/kota.

Bidang Perencanaan

a. Melakukan perumusan kebijakan dan penyusunan BPS, SSK dan

dokumen perencanaan pembangunan daerah serta merujuk pada

roadmap provinsi.

b. Mengoordinasikan perencanaan program PPSP jangka panjang,

menengah dan tahunan serta memetakan kegiatan-kegitan

pembangunan infrastruktur sanitasi berskala komunal, kawasan, dan

kota yang didanai dari berbagai sumber pendanaan.

Bidang Pendanaan

a. Mengoordinasikan penyusunan RKA-SKPD kabupaten/kota kegiatan

program PPSP serta rencana pendanaannya yang bersumber dari

APBD, APBN dan sumber pendanaan lainnya yang sah.

b. Memetakan realisasi APBD kabupaten/kota untuk mendukung

pelaksanaan penyusunan BPS dan SSK.

TUGAS KELOMPOK KERJA SANITASI KAB/KOTA

Page 15: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

15

Bidang Teknis

a. Mengoordinasikan penyelarasan aspek teknis program dan kegiatan

program PPSP dalam rangka penyusunan BPS, SSK dan draft MPS

serta melakukan pemetaan aspek teknis sarana prasarana sanitasi di

kabupaten/kota dan partisipasi swasta.

b. Melakukan penyusunan master plan, feasibility study dan DED untuk

pembangunan sanitasi kabupaten/kota hingga pelaksanaan

implementasi.

Bidang Komunikasi,

Kesehatan dan

Pemberdayaan

Masyarakat

Mengoordinasikan pelaksanaan diklat enumerator dalam rangka

pengumpulan data dan pemetaan EHRA untuk penyusunan BPS dan

SSK fasilitasi kabupaten/kota, melaksanakan kampanye, advokasi dan

edukasi kepada masyarakatdalam rangka mendorong kepedulian untuk

perilaku hidup bersih.

Bidang Pemantauan

dan Evaluasi

a. Mengoordinasikan persiapan pelaksanaan pengendalian dan evaluasi

kondisi lingkungan hidup kabupaten/kota, serta melaksanakan diklat

monev.

b. Memetakan hasil pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program

PPSP terhadap kondisi lingkungan hidup serta menyiapkan bahan

lokakarya dan/atau pertemuan untuk membahas hasil monev PPSP.

Page 16: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

“Kegiatan Sekretariat Pokja Sanitasi Kabupaten/Kota

dalam kesehariannya mendukung pelaksanaan tugas

pengelolaan PPSP yang berjenjang mulai dari

ketua,sekretaris maupun tugas ketua bidang”.

Meliputi:

Penyiapan laporan,pelaksanaan rapat,lokakarya dan

pelatihan Pengolahan dan analisa data kemajuan

pelaksanaan PPSP,didukung oleh pengkat lunak dan

perangkat keras yang tersedia di kantor sekretariat pokja

kab/kota masing-masing

Page 17: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

17

KANTOR SEKRETARIAT OPERASIONAL

POKJA SANITASI KABUPATEN/KOTA

Untuk mendukung kelancaran tugas dan fungsi pokja

sanitasi kabupaten/kota supaya disediakan kantor

sekretariat pokja sanitasi dengan dilengkapi sarana

kerja yang memadai, antara lain sebagai berikut:

1. ruang kerja pokja beserta perlengkapannya.

2. ruang rapat pokja beserta perlengkapannya.

3. komputer, printer, dan fasilitas internet.

4. alat tulis kantor (ATK)

Page 18: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

18

•Form 1. : Kemajuan Pelaksanaan Program PPSP. Diisi oleh Bappeda, Keuangan Daerah,

Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Kesehatan, Dinas/Badan Lingkungan Hidup yang

dikoordinasikan oleh sekretaris pokja untuk disampaikan kepada ketua pokja

•Form 2. : Rekapitulasi Pelaksanaan Program PPSP. Diisi oleh Bappeda dan Dinas

Pekerjaan Umum dikoordinasikan oleh sekretaris pokja berdasarkan laporan dari

kabupaten/kota.

Laporan Triwulan

Provinsi

● Ditandatangani

oleh: Sekretaris

Daerah Provinsi

● Ditujukan kepada:

Menteri

Dalam Negeri

Diserahkan tiap akhir

Triwulan

•Form 1. : Kemajuan Pelaksanaan PPSP Kab./Kota mulai 2013 (BPS & SSK). Diisi oleh

Bappeda yang dikoordinasikan oleh sekretaris pokja sanitasi kab/kota yang

berdasarkan kemajuan pelaksanaan kegiatan pada masing-masing SKPD terkait.

•Form 2. : Kemajuan Pelaksanaan PPSP Kab./Kota tahun 2012 (draft MPS). Diisi oleh

Bappedayang dikoordinasikan oleh sekretaris pokja sanitasi kab/kota berdasarkan

program kegiatan prioritas yang ada pada SSK

•Form 3. : Kemajuan Pelaksanaan PPSP Kab./kota tahun 2011 (Implementasi). Diisi

oleh Dinas Pekerjaan Umum yang dikoordinasikan oleh sekretaris pokja sanitasi

kab/kota berdasarkan program kegiatan prioritas yang disepakati dalam lokakarya

MPS di provinsi yang telah dilakukan Master lan, DED, Studi Kelayakan, AMDAL,

pelaksanaan fisik, dll.

•Form 4. : Kemajuan Pelaksanaan PPSP kab./kota 2010 (Implementasi). Diisi oleh

Dinas Pekerjaan Umum yang dikoordinasikan oleh sekretaris pokja sanitasi kab/kota

berdasarkan program kegiatan prioritas yang disepakati dalam lokakarya MPS di

provinsi yang telah dilakukan Master lan, DED, Studi Kelayakan, AMDAL, pelaksanaan

fisik maupun non fisik yang dilakukan SKPD terkait

Laporan Triwulan

Kab/Kota

● Ditandatangani:

Sekretaris Daerah

Kab/Kota

● Ditujukan kepada

Gubernur

Diserahkan tiap akhir

Triwulan

Page 19: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

TERBITNYA SURAT EDARAN (SE) MENTERI DALAM NEGERI

Melengkapi aspek legal formal yang telah ada sehingga tersedia sistem dan

prosedur yang handal dalam mendukung pengelolaan sanitasi yang

efektif,efisien,akuntabel dan transparan sesuai kewenangan masing-

masing

Agar tercipta sinergi, kesamaan arah dan ketepatan langkah dalam

pengelolaan program

Melalui SE Mendagri ini, maka aktualisasi 6 (enanm) fungsi pokja sanitasi

provinsi akan dapat dilaksanakan secara tepat karena telah diuraikan

secara rinci

Pokja Kabupaten/Kota lebih dapat lebih mengonsentrasikan diri dalam

pelaksanaan pengelolaan kegiatan, karena telah terintegrasinya

pelaksanaan mulai dari daerah hingga ke pusat

19

Page 20: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

20

Page 21: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

1. UU no 33 Tahun 2004, (Perimbangan keuangan antara

pemerintah pusat dan pemerintah daerah)

2. Peraturan Pemerintah (PP) No 41 tentang Organisasi

Perangkat daerah (Pemerintah Daerah dapat membentuk

organisasi perangkat daerah sesuai Kewenangan dan

Urusan wajib yang diserahkan)

3. Permendagri No 57 tahun 2007 (Petunjuk Teknis Penataan

Organisasi Perangkat Daerah)

4. Permendagri No 61 tahun 2007 (Pedoman Teknis

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah),

5. Permendagri No 22 Tahun 2009 (Petunjuk Teknis Tata Cara

Kerjasama Daerah), dst…….

21

Page 22: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

“Menciptakan dan meningkatkan pelayanan langsung pada masyarakat dengan melalui tahapan”

Pemisahan tugas dimana SKPD berlaku sebagai pembina teknis dan diharapkan menjalankan fungsi regulator, sementara fungsi operator diserahkan kepada unit lain;

Terciptanya Akuntabilitas pengelolaan layanan kepada masyarakat dengan menganut prinsip produktifitas-efisiensi dalam kerangka mengisi otonomi daerah

Pada saatnya memberikan kontribusi pada penyediaan lapangan kerja, penyerapan tenaga kerja dan mendorong iklim usaha positif yang berkelanjutan dan sinergi antara swasta-pemerintah daerah

Page 23: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

POLA PENGEMBANGAN

LEMBAGA PENGELOLA LAYANAN SANITASI

23

Page 24: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

PROSES PENGEMBANGAN LEMBAGA

PENGELOLA LAYANAN SANITASI

(4 Langkah Proses Umum Pengembangan)

Penentuan Kebutuhan Pengembangan

Organisasi

Perhitungan Besaran Organisasi

Analisas Beban Kerja

Pembentukan Organisasi

24

Page 25: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

25

Lembaga

Pengelola

Karakteristik

UPTD

UPTD dgn

Pengelolaan

Keuangan:

PPK - BLUD

BLUD Perusahaan

Daerah (PD)

(1) Fokus pada

pelayanan langsung

ke masyarakat

(2) Tingkat pendapatan

belum dapat

mengkompensasi

pengeluaran

(1) Fokus pada

pelayanan

(2) Menerapkan Pola

pengelolaan

keuangan BLUD

(3) Tingkat pendapatan

telah berimbang

dengan pengeluaran

(1) Peningkatan

pelayanan

(2) Berkurangnya

beban APBD

(3) Peningkatan

kepercayaan atas

pengelola layanan

(4) Tingkat

pendapatan>

pengeluaran

(1) Pelayanan optimal

(2) Bebas beban APBD

(3) Sumbangan ke PAD

Tinggi

Catatan: Pelaksanaan pilihan dan jangka waktu dapat disesuaikan dengan

kemampuan daerah sendiri

Page 26: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

KELOMPOK SWADAYA MASYARAKAT (KSM)

KSM adalah salah satu lembaga yang eksis di

tingkat komunitas masyarakat yang mengelola

sarana sanitasi yang berbasis masyarakat (MCK,

MCK ++) dan sejenisnya.

bebas dari intervensi pihak manapun,

dapat mengembangkan layanan

sesuai keputusan yang diambil

ditingkat masyarakat

melaksanakan peran aktif

masyarakat mulai sejak

perencanaan, pembangunan sarana

serta pemanfaatan layanan hingga

pertanggungjawaban

MISI KEUNGGULANNYA

26

Page 27: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

27

Aspek UPTD

Provinsi

UPTD

Kab/Kota BLUD

Perusahaan

Daerah

1. Pembentukan

Kelembagaan

SK Gubernur SK Bupati/Wako SK KDH SK KDH

2. Pembagian

Resiko

Ditanggung

bersama

kab/kota

terlibat

Ditanggung

kab/kota sendiri

Ditanggung

sendiri

Ditanggung

Sendiri

3.Proses

pengambilan

keputusan

keputusan

Lebih lama Lebih singkat independen Sangat

independen

4.Kontinyuitas

pelayanan

Terjamin Tidak terjamin Kadang

fluktuatif

Terjamin

5.Pembagian

keuntungan

Dibagi

bersama

sesuai

kesepakatan

penggunaannya

diatur

penggunaanya

secara bebas

Penggunaann

ya bebas

Page 28: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

28

Aspek UPTD

Provinsi

UPTD

Kab/Kota BLUD

Perusahaan

Daerah

6. Biaya Investasi

dan Operasi-

Pemeliharaan

Pusat dan ada

kewajiban

provinsi

Pusat dan

Kab/kota sendiri

Penyertaan

Dana

Pemerintah

dan Sendiri

Penyertaan Dana

pemerintah dan

Sendiri

7. Dukungan dana

pusat (Subsidi:

Produksi dan atau

Tarif)

Sangat Tinggi Rendah Terbatas sekali Terbatas sekali

8.Potensi kerjasama

SDM

Dari seluruh

Kab/kota

terlibat

Dari kab/kota

sendiri

Dari PNSD +

swasta

Dari PNSD +

profesiaonal

9. Sumbangan Ke

PAD

Relative

rendah

Rendah Rendah-Sedang Sedang-Tinggi

10. Kerjasama

jaringan sejenis

Sedang Rendah-sedang Tinggi Tinggi

Page 29: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

29

Page 30: Penguatan Kelembagaan Pokja Sanitasi di Daerah

30