Penghambat Pompa Proton
-
Upload
asiah-abdillah -
Category
Documents
-
view
173 -
download
11
description
Transcript of Penghambat Pompa Proton
PENGHAMBAT POMPA PROTON (PROTON PUMP INHIBITOR)Definisi dan kimia• Merupakan penghambat sekresi asam lambung yang lebihkuat dari AH2
dengan mekanisme kerja yang berbeda.• Merupakan benzimidazol tersubstitusi dengan struktur mirip AH2• Merupakan prodrug yang membutuhkan suasana asam untuk aktivasinya
Farmakodinamik
• Setelah diabsorbsi ke sirkulasi sistemik obat akan mengalami difusi ke sel parietal lambung dan mengalami aktivasi menjadi sulfonamid tetrasiklik
• Obat tersebut akan berikatan dengan gugus sulfohidril enzim pada pompa (H, K, ATPase) dan di membran apikal sel parietal
• Hal itu akan mengakibatkan adanya penghambatan ireversibel asam lambung
FarmakokinetikA : mengalami aktivasi dalam lambung dan absorbsinya cepat (30 menit); memiliki durasi inhibisi asam 24 jamM : mengalami metabolisme lintas pertama dan sistemik di hati tepatnya pada sitokrom p450.E : pembersihan sedikit oleh ginjal
Macam obat• Omeprazol• Esomeprazol• Lanzoprazol• Rabeprazol
Indikasi dan penggunaan klinis• GERD• Ulkus Peptikum
– E.c. H. pylori -> berfungsi sebagai anti mikroba langsung minor. Pengobatan diberikan dengan “terapi tripel” yaitu dengan memberikan PPI, klaritromisin dan amoxicilin
– E.c OAINS • Dispepsia non-ulkus• Pencegahan perdarahan mukosa akibat stres• Gastrinoma dan hipersekretorik lain
Efek samping• Penurunan penyerapan vit B12 dan mineral• Peningkatan kolnisasi kuman di lambung dan usus• Peningkatan kadar gastrin lebih dari normal pada penghentian PPI dehingga
terjadi rebound hipersekresi asam lambung.• Myopati subdural• Atralgia• Sakit kepala• Ruam kulit
Interaksi obat• Penurunan penyerapan katekolamin dan digoksin• Menghambat metabolisme koumarin, diazepam dan fenitoin à omeprazol• Menghambat metabolsime diazem à esomeprazole
Sediaan dan posology
Nama obat Sediaan posologi
Omeprazol Kapsul 10 mg dan 20 mg
esomeprazol Tablet salut enterikVial
20 mg dan 40 mg40 mg/10 ml
Lanzopazol Kapsul 15 mg dan 30 mg
Rabeprazol Tablet 10 mg
pantoprasol Tablet 20 mg dan 40 mg
AGEN PROKINETIKMerupakan obat-obat yang memiliki efek memacu gerakan peristaltik tanpa meningkatkan fungsi sekresi saliva dan asam lambung.
Obat-obat yang termasuk agen prokinetik ialah:1. Metoklopramid2. Domperidon 3. Sisaprid
Obat-obat tersebut memiliki mekanisme yang berbeda-beda, yakni:
MetoklopramidObat ini mirip fenotiazin yang memiliki efek antidopaminergik di chemoreseptor trigger zone, tetapi juga meningkatkan motilitas saluran cerna. Sifat antiemetik lebih berhubungan dengan sifat antagonis terhadap 5-HT, dan sifatnya memblok reseptor dopamine. Secara struktur berhubungan dengan prokainamid tetapi mempunyai aktivitas farmakologi berbeda
Mekanisme kerjaMerangsang motilitas saluran cerna bagian atas tanpa merangsang sekresi lambung, empedu dan pankreas, tetapi mekanisme kerja tidak jelas. Hal ini diduga karena peningkatan pembebasan asetilkolin dan tidak bergantung pada inervasi vagal. Selain itu, obat ini meningkatkan tekanan sfingter esofagus bagian bawah dan meningkatkan kecepatan pengosongan lambung dan mekanisme antagonis obat ini tidak jelas. Obat ini juga meningkatkan tonus dan amplitudo kontraksi lambung, merelaksasi sfingter pilorus dan bulbus duodenum, serta meningkatkan peristaltik duodenum dan jejenum.
FarmakokinetikDiabsorbsi baik di saluran cerna konsentrasi pucak plasma dicapai dalam waktu 1-2 jam setelah pemberian oral. Waktu paruh eliminasi obat 5-6 jam. Metabolisme di hati sedikit sekali dan diekskresikan melalui ginjal serta ditemukan di urin kurang lebih 20% dari total bersihan dalam bentuk utuh. Bersihan obat dapat terganggu pada pasien gangguan ginjal
Indikasi1. Refluks gastroesofagal à mengurangi gejala penyakit dan mengurangi
lamanya refluk kumulatif ke esofagus. Karena obat meningkatkan tekanan sfingter esofagus bawah dan meningkatkan kecepatan pengosongan lambung.
2. Gastroparesis diabetik3. Pencegahan mual-muntah pada ibu hamil
Kontra indikasi1. Obstruksi mekanik, perdarahan saluran cerna dan perforasi2. Penderita feokromositoma3. Penderita epilepsi atau yang mendapat pengobatan dengan obat yang
meinmbulkan gangguan ekstrapiramidal4. Kanker payudara
Perhatian: wanita hamil dan menyusui
Efek samping• Mengantuk, kelesuan.• Mulut kering, cemas, lesu, hirsutisme, konstipasi, kulit kemerahan, agitasi,
methemoglobinemia• Ggn ekstrapiramidal, gejala parkinson
Interaksi obatTidak diberikan bersama dengan: atropin dan antikolinergik dan analgesik. Efek sedasi meningkat diberika bersama alkohol.Meningkatkan absorbsi parasetamol
Dosis dan sediaanDewasa: 10 mg diberikan 30 menit sebelum makan dan menjelang tidur malamAnak: 0,5 mg/kg BB/ hari dibagi dalam 3 dosis
SediaanTablet 5 dan 10 mg; injeksi 5 mg/ ml dan sirup
DomperidonAntidopaminergik yang memiliki sifat kerja sebagaii antiemetik mirip dengan metoklopramid, tetapi kejadian gejala ekstrapiramid lebih rendah karena tidak menembus sawar otak. Derivat benzimidazol yang bekerja terutama pada CTZ dan efek perifer di saluran cerna.
Mekanisme kerjaMekanisme pasti belum diketahui. Terutama di reseptor dopamin D saluran cerna Menyebabkan tekanan sfingter esofagus bawah, kontraksi lama duodenum dan pengosongan lambung.
FarmakokinetikDiabsorbsi baik secara per oral, intramuskular atau perrektal.Konsentrasi puncak plasma 10-30 menit setelah pemberian oral atau IM, kurang lebih 2 jam setelah pemberian perrektal dengan waktu paruh kurang dari 7 jam. Mengalami metabolisme lintas pertama di hati dan diekskresi ke empedu 60%.
Indikasi1. Refluks esofageal2. Pencegahan mual-muntah pada diare, dispepsia, dismenore, trauma kapitis,
migren dkk
Kontra indikasi1. Depresi ssp2. Hipersensitivitas
3. Nb: penderita hati, reaksi diskeinesia4. Efek samping5. Meningkatkan skresi prolaktin sehingga menimbulkan pembesaran payudara
dan galaktore, terutama dalam jangka lama6. Omteralso pnat7. Tiadak diberikan pada obat yg hepatotoksik dn penghambat minoamin
oksidase
DosisDewasa: 3x20-40 mg/ hariAnak: 0,6/ kg BB/ hari
SediaanTablet20 mgsirup
SisapridMerupakan prokinetik terbaru dan efektif mengurangi gejala gangguan saluran cerna dan bekerja sebagai kolinomimetik kerja tidak langsung. Obat ini merupakan suatu piperidinil benzamida yang tidak mempunyai sifat antidopaminergik dan kolinomimetik langsung.
Mekanisme kerjaObat ini bekerja dengan memperbaiki motalitas saluran cerna dengan cara melepaskan asetilkolin secara tidak langsung dari pleksus mesenterikus. Obat ini diketahui bertindak sebagai agonis 5 HT4 dan antagonis serotonin. Obat ini meningkatkan sfingter esofagus bawah (motilitas dan pH), kecepatan pengosongan lambung, meningkatkan motilitasa antroduodenal, usus halus dan usus besar.
FarmakokinetikDiabsorbsi secara langsung, baik di saluran cerna maupun saat kadar mpuncak plasma yang dicapai dalam waktu 1-2 jam dengan kadar optimum yang dicapai dalam 15 menit sebelum makan. Waktu paruh obat ini adalah 7-10 jam dan akan lebih lama pada penderita orang tua atau penyakit hati. Metabolisme utamanya adalah narsisaprid. Obat ini dijumpai 1-3% dalam urin dan 5% dalam tinja.
Indikasi1. GERD2. Dispepsia fungsional3. Gastroparesis diabetika4. Atoni saluran cerna pasca operasi5. Konstipasi kronik6. Ulkus lambung
Efek samping• sering terjadi: nyeri perut, borborismi dan diare. • Pusing dan sakit kepala, somnolen atau kelelahan jarang terjadi• Peningkatan prolaktin dan gejala ekstrapiramidal jarang terjadi, dibanding
dengan metoklopramid. • Obat ini dapat memperpanjang interval QT.
Interaksi obatSisaprid meningkatkan absorbsi ranitidin, simetidin, fleikainid, dan siklosporin. Meningkatkan kadar plasma disorpiramid. Efek sedasi meningkat bila diberikan bersama dengan alkohol atau benzodiazepin.
Dosis dispepsia fungsionalDewasa: 3 x 5 – 10 mg/ hariAnak : 3 x 0,15 – 0,3 mg/ kg BB/ hari
GERD atau gastroparesisDewasa : 3 x 5 – 10 mg / hari ditambah 10 mg sebelum tidurAnak: 3 x 0,1 mg / kg BB/ hari
Sediaan: tablet 5 mg