PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN...

22
Universitas Pancasila Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV 2-3 Maret 2017 Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected] www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id ISBN 978-602-70083-4-2 PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius 1 , Indah Masri 2 1,2 (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pancasila, Jakarta) ABSTRACT: This study aim to determine the effect of Good Corporate Governance (Managerial Ownership, institutional Ownership and audit committee) and Corporate Social Responsibility on firm value. This study was conducted at manufacturing companies listed on at Indonesia Stock Exchange in the period 2013-2015. Purposive sampling was used as sampling tehcnique, nineteen firms were used as study data with total of sample is fifty seven. The analysis methods in this study use classical assumption test and multiple regression and using SPSS 21.0 for windows operating system. The results of this study are : (1) Managerial Ownership is positive effect and no significant on firm value. (2) Institutional Ownership is negative effect and significant on firm value. (3) Audit Committe is negative effect and significant on firm value (4) Corporate Social Responsibility is positive effect and significant on firm value. Keywoords : Firm value, Manajerial ownnership, Institutional ownership, Audit Committe, and Corporate Social Responsibilty I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan mempunyai tujuan tersendiri. perusahaan yang dikelola secara strategis pada umumnya memiliki tujuan laba, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk laba per saham. Salah satu alat terpenting untuk menilai kekuatan dari suatu perusahaan adalah analisis keuangan, akan tetapi analisis ini tidak dapat secara otomatis dapat dijadikan asumsi untuk menilai kekuatan suatu organisasi, ada pendekatan lain yang tidak kalah penting dalam meningkatkan nilai perusahaan yaitu adanya penerapan Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility dalam perusahaan. Pada saat kasus Enron terkuak dimana perusahaan terbukti melakukan berbagai manipulasi akuntansi yang melibatkan eksekutif puncak perusahaan, hal tersebut mengakibatkan harga saham perusahaan turun dari kisaran delapan puluh dolar lebih per saham menjadi hanya sebesar satu dolar per lembar saham pada tahun 2001, penurunan harga saham ini tidak hanya merugikan para investor yang membeli saham perusahan berdasarkan informasi keuangan yang keliru, melainkan penurunan harga saham ini juga telah mengakibatkan kerugian bagi para karyawan yang memiliki saham perusahaan sebagai cadangan bagi dana pensiun karyawan. Manipulasi akuntasi yang dilakukan telah menyebabkan penurunan nilai perusahaan (Solihin, 2015:118-119).

Transcript of PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN...

Page 1: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

ISBN 978-602-70083-4-2

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI

PERUSAHAAN

Maureen Erna Marius1, Indah Masri

2

1,2

(Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Pancasila, Jakarta)

ABSTRACT: This study aim to determine the effect of Good Corporate Governance

(Managerial Ownership, institutional Ownership and audit committee) and Corporate Social

Responsibility on firm value. This study was conducted at manufacturing companies listed on

at Indonesia Stock Exchange in the period 2013-2015. Purposive sampling was used as

sampling tehcnique, nineteen firms were used as study data with total of sample is fifty seven.

The analysis methods in this study use classical assumption test and multiple regression and

using SPSS 21.0 for windows operating system. The results of this study are : (1) Managerial

Ownership is positive effect and no significant on firm value. (2) Institutional Ownership is

negative effect and significant on firm value. (3) Audit Committe is negative effect and

significant on firm value (4) Corporate Social Responsibility is positive effect and significant

on firm value.

Keywoords : Firm value, Manajerial ownnership, Institutional ownership, Audit Committe,

and Corporate Social Responsibilty

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Setiap perusahaan mempunyai tujuan tersendiri. perusahaan yang dikelola secara strategis pada

umumnya memiliki tujuan laba, yang biasanya dinyatakan dalam bentuk laba per saham. Salah satu

alat terpenting untuk menilai kekuatan dari suatu perusahaan adalah analisis keuangan, akan tetapi

analisis ini tidak dapat secara otomatis dapat dijadikan asumsi untuk menilai kekuatan suatu

organisasi, ada pendekatan lain yang tidak kalah penting dalam meningkatkan nilai perusahaan yaitu

adanya penerapan Good Corporate Governance dan Corporate Social Responsibility dalam

perusahaan.

Pada saat kasus Enron terkuak dimana perusahaan terbukti melakukan berbagai manipulasi

akuntansi yang melibatkan eksekutif puncak perusahaan, hal tersebut mengakibatkan harga saham

perusahaan turun dari kisaran delapan puluh dolar lebih per saham menjadi hanya sebesar satu dolar

per lembar saham pada tahun 2001, penurunan harga saham ini tidak hanya merugikan para investor

yang membeli saham perusahan berdasarkan informasi keuangan yang keliru, melainkan penurunan

harga saham ini juga telah mengakibatkan kerugian bagi para karyawan yang memiliki saham

perusahaan sebagai cadangan bagi dana pensiun karyawan. Manipulasi akuntasi yang dilakukan telah

menyebabkan penurunan nilai perusahaan (Solihin, 2015:118-119).

Page 2: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Kasus yang menimpa Enron disebabkan oleh tidak diterapkannya Corporate Governance yang

baik. Kasus-kasus tersebut semakin menguatkan tuntutan dari para investor agar perusahaan

menerapkan GCG. Mekanisme Corporate Governance yang berperan penting antara lain yaitu struktur

kepemilikan dan komite audit. Mekanisme struktur kepemilikan disini adalah kepemilikan manajerial

dan kepemilikan institusional. Selain itu dengan adanya struktur kepemilikan tersebut dapat

meminimalisasi conflict agency yang sering terjadi di perusahaan. dimana pemegang saham bisa

sebagai pengendali atas perusahaan dalam mengawasi kebijakan dan keputusan yang diambil oleh

manajemen untuk kepentingan perusahaan dan pemegang saham bukan untuk kepentingan manajemen

dan golongan tertentu. Komite audit juga mempunyai peran penting dalam penerapan Good Corporate

Governance dimana tanggung jawab komite audit yaitu memberikan kepastian bahwa perusahaan

telah tunduk terhadap undang-undang dan peraturan yang berlaku juga melakukan kontrol yang

efektif terhadap konflik kepentingan yang akan merugikan perusahaan dan menurunkan nilai

perusahaan.

Disamping kasus Enron diatas yang mengharuskan adanya penerapan Good Corporate

Governance. Menurut Bowen dalam Solihin (2015:1), 1985, pelaku bisnis memiliki kewajiban untuk

mengupayakan suatu kebijakan serta membuat keputusan atau melaksanakan berbagai tindakan yang

sesuai dengan tujuan dan nilai-nilai masyarakat. Karena dengan dilaksanakan kewajiban dan kebijakan

terhadap masyarakat sekitar, perusahaan akan mendapatkan dukungan dari masyarakat.Pada tahun

1990-an terjadi peningkatan kerusakan lingkungan hidup dan sumber daya alam yang semakin cepat

yang berdampak terhadap ekonomi dan pembangunan sosial. Korporasi atau perusahaan diharapkan

tidak hanya menjalankan usaha untuk kepentingan pemegang saham, karyawan, serta pelanggan dan

pemasok melainkan perusahaan juga harus memberi perhatian terhadap masyarakat disekitar tempat

perusahan beroperasi. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan bisnis secara berkelanjutan dan jangka

panjang, karena dengan adanya dukungan dari masyarakat sekitar, perusahaan dapat beroperasi secara

aman, dengan rasa aman tersebut perusahaan dapat meningkatkan kinerja perusahaan itu sendiri dan

tentunya dapat meningkatnya nilai perusahaannya.

Untuk bisa mewujudkan bisnis secara berkelanjutan diperlukan adanya pelaksanaan Corporate

Social Responsibility (CSR) oleh setiap perusahaan.Program CSR dalam penelitian ini mengangkat

tema lingkungan, karena lingkungan sangat penting untuk dijaga kelestariannya. Perusahaan

manufaktur sangat berhubungan dengan lingkungan karena polusi dan limbah yang ditimbulkan dari

proses produksi dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, oleh karena itu perusahaan

manufaktur diharapkan peduli dan berperan aktif terhadap lingkungan yang ada disekitarnya dengan

cara menerapkan CSR dalam bidang lingkungan.

Beberapa penelitian telah dilakukan tentang pengaruh Good Corporate Governance yang

diproksikan dalam (Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial dan Komite Audit) dan

Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan dan ditemukan hasil yang beragam.

Menurut Sholekah dan Venusita (2014), semakin tinggi jumlah saham yang dimiliki oleh Manajemen

Page 3: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahaan, agency conflict bisa diatasi dengan memasukan

manajer dalam struktur kepemililkan saham oleh karena itu kepemilikan manajerial berpengaruh

positif secara signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Sari dan Riduwan (2011) serta Nuraina

(2012) menyatakan bahwa kepemilikan institusi berpengaruh signifikan positif terhadap nilai

perusahaan, semakin tinggi tingkat kepemilikan institusional maka semakin kuat tingkat pengendalian

yang dilakukan oleh pihak eksternal terhadap perusahaan sehingga agency cost yang terjadi di dalam

perusahaan akan semakin berkurang dan dan nilai perusahan juga dapat semakin meningkat.

Menurut Fidyati dalam Rachmawati dan Triatmoko (2007) Kepemilikan Insitusional dapat

menyebabkan penurunan nilai perusahaan. Hal ini disebabkan karena Kepemilikan Institusional yang

ada adalah pemilik sementara (transfer owner) yang hanya berfokus pada laba sekarang, jika

perusahaan dirasakan tidak menguntungkan, maka investor akan menarik sahamnya secara besar-

besaran. Penelitian Fidyati didukung oleh penelitian Prihantoro serta Sutrisno dalam Kurniawati,

Manalu dan Octavianus (2015) mengungkapkan para pemegang saham mempunyai tujuan utama

meningkatkan kesejahteraannya, yaitu mengharapkan pengembalian dalam bentuk deviden maupun

capital gain. Dengan pengembalian deviden yang lebih besar akan mengurangi sumber dana intern

yang akan digunakan untuk mengembangkan perusahaan yang nantinya akan mengurangi nilai

perusahaan itu sendiri..

Isti’adah (2015) menyatakan komite audit dapat meningkatkan efisiensi kinerja perusahaan

dalam menjalankan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya, komite Audit dapat mengadakan rapat

secara periodik sebagaimana telah diatur oleh BAPEPAM dan ditetapkan dalam anggaran dasar. Hasil

yang berbeda dengan apa yang ditemukan oleh Hariarti dan Rihatiningtyas (2015) Komite audit

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini disebabkan karena komite audit

bukanlah menjadi salah satu faktor penentu untuk meningkatkan efektifitas fungsi komite audit,

khususnya yang berhubungan dengan benturan kepentingan, perbuatan yang merugikan perusahaan,

dan kecurangan (FCGI, 2008), semakin tinggi frekuensi pertemuan semakin sering dibicarakan

benturan kepentingan tersebut.

Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai

Perusahaan, pengungkapan CSR oleh Perusahaan akan memberikan respon positif bagi investor yang

nantinya dapat meningkatkan nilai perusahaan (Fridagustina, 2014). Penelitian Fridagustina didukung

oleh penelitian Hariarti dan Rihatiningtyas (2015) yang menyatakan bahwa meningkatnya

pengungkapan CSR yang dilakukan oleh Perusahaan, akan menciptakan citra yang baik terhadap

perusahaan sehingga investor akan melihat hal ini sebagai hal yang positif untuk berinvestasi di

perusahan tersebut disamping itu apabila perusahaan manufaktur mampu memperhatikan pengelolaan

lingkungannya, maka keberadaan perusahaan tersebut akan direspon positif oleh masyarakat, sehingga

citra/image-nya meningkat yang akan diikuti dengan meningkatnya nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Good Corporate Governance dan Coporate Social Responsibility terhadap nilai

Page 4: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

perusahaan” (Studi empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Tahun 2013 – 2015)

1.2. Permasalahan dan Tujuan Penelitian

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut: apakah kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komite audit

dan csr berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial,

komite audit dan csr berpengaruh terhadap nilai perusahaa

II. KERANGKA TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1. Teori Corporate Governance

Menurut Tim Studi pengkajian Prinsip-Prinsip OECD 2004 yang dibentuk oleh Badang

Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dalam Solihin (2015:119), terdapat dua teori yang

dapat digunakan untuk menjelaskan konsep Corporate Governance :

1. Stewardship theory

Teori ini dibangun atas asumsi filosofis mengenai sifat manusia yang pada hakikatnya dapat

dipercaya, mampu bertindak dengan penuh tanggung jawab, serta memiliki integritas dan kejujuran

terhadap pihak lain. Bila asumsi stewardship theory ini diterapkan dalam manajemen perusahaan,

maka stewardship theory memandang manajamen sebagai pihak yang dapat dipercaya untuk bertindak

sebaik-baiknya bagi kepentingan publik pada umumnya maupun para pemegang saham (shareholders)

pada khususnya.

2. Agency Theory

Teori ini memandang bahwa manajemen perusahaan sebagai agen bagi para pemegang saham,

akan bertindak dengan penuh kesadaran bagi kepentingannya sendiri (self-interest) bukan sebagai

pihak yang arif dan bijaksana serta adil terhadap pemegang saham sebagaimana diasumsikan dalam

stewardship theory, agency theory memandang bahwa manajemen tidak dapat dipercaya untuk

bertindak dengan sebaik-baiknya bagi kepentingan publik pada umumnya dan para pemegang saham

khususnya.

. Menurut Anthony dan Govindarajan (2012:269) Hubungan Agensi ini ada ketika salah satu

pihak (prinsipal) menyewa pihak lain (agen) untuk melaksanakan suatu jasa dan dalam melakukan hal

itu, mendelegasikan wewenang untuk membuat keputusan kepada agen tersebut. Dalam suatu

korporasi, pemegang saham merupakan prinsipal dan CEO adalah agen mereka. Pemegang saham

menyewa CEO dan mengharapkan ia untuk bertindak bagi kepentingan mereka. Ditingkat yang lebih

rendah, CEO adalah prinsipal dan manajer unit bisnis adalah agennya.

2.2. Model Corporate Governance

Page 5: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Buchholz dalam Solihin (2015:120) menjelaskan adanya tiga model corporate governance yang

menunjukkan bagaimanan kekuasaan untuk menjalankan dan mengawasi perusahaan dibagi diantara

para pemangku kepentingan.

1) Traditional Mode

Dalam model ini, corporate goverance suatu perusahaan didasarkan atas hak kepemilikan (property

rights). Menurut model ini, adanya pemegang kendali atas perusahaan merupakan faktor utama dalam

proses corporate governance. Sebagai pemasok modal bagi perusahaan, pemegang saham memiliki

hak kepemilikan atas perusahaan dan memiliki hak-hak hukum untuk memastikan bahwa kekayaan

yang mereka berikan kepada perusahaan dan digunakan untuk memajukan kepentingan mereka.

2) Co-determination model

Model alternatif Corporate governance, ditemukan di berbagai negara Eropa dimana bentuk

demokrasi industri sudah mengakar disana. Di negara-negara tersebut terdapat tekanan kepada

perusahaan untuk menempatkan wakil karyawan di dewan direksi yang berperan dalam proses

Corporate Governance. Beberapa negara Eropa juga telah menerbitkan undang-undang yang

memungkinkan para pekerja memiliki partisipasi dalam proses Corporate Governance. Disebut Co-

determination model karena modal (yang berasal dari pemegang saham) dan tenaga kerja sama-sama

berperan dalam proses corporate governance.

3) Stakeholder model

Model ini didasarkan kepada perkembangan teori manajemen pemangku kepentingan yang

menyatakan bahwa selain para karyawan dan pemegang saham (kedua-duanya dikategorikan sebagai

pemangku kepentingan internal) masih terdapat kelompok lain di dalam masyarakat yang merupakan

tanggung jawab perusahaan jika operasi perusahaan memiliki dampat terhadap kelompok tersebut

serta perusahaan harus menyelaraskan pencapaian tujuannya dengan kepentingan berbagai konstituen

yang seringkali bertentangan satu dengan lainnya.

2.3. Komite Audit

Dalam Effendi (2016:59-60) Komite audit hendaknya dapat melakukan komunikasi secara

efektif dengan komisaris, direksi, maupun auditor internal dan eksternal. Salah satu fungsi komite

audit adalah menjembatani antara pemegang saham dan dewan komisaris dengan kegiatan

pengendalian yang diselenggarakan oleh manajemen, serta auditor internal dan eksternal, salah satu

cara yang dapat dilakukan adalah melakukan rapat internal secara rutin dengan dewan komisaris dan

manajemen.

Rapat rutin dengan dewan komisaris untuk melaporkan hasil tugas yang dibebankan oleh

komisaris dalam bentuk laporan berkala, sedangkan rapat rutin dengan manajemen untuk

membicarakan semua pokok-pokok persoalan yang dapat mempengaruhi kinerja finansial atau non

finansial organisasi secara “terbuka” sehubungan dengan perannya untuk mengawasi Corporate

Governance.

2.4. Jenis-Jenis Corporate Social Responsibility

Page 6: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Ada 4 komitmen dalam Corporate Social Responsibility (tanggung jawab sosial) menurut

Pearce dan Robinson (2016:55) :

1. Tanggung Jawab Ekonomi (Economic Responsibilities)

Tanggung jawab ini merupakan tanggung jawab sosial yang paling mendasar. Untuk memenuhi

tanggung jawab ekonomi perusahan, perusahaan harus memaksimalkan laba. Dalam menjalankan

tanggung jawab ekonomi, perusahaan juga dapat bertanggung jawab secara sosial dengan

menyediakan pekerjaan yang produktif bagi angkatan kerja, membayar pajak untuk pemerintah lokal,

negara bagian dan federal.

2. Tanggung Jawab Hukum (Legal Responsibilities)

Tanggung jawab ini mencerminkan kewajiban perusahaan untuk mematuhi undang-undang yang

mengatur aktivitas bisnis. Gerakan lingkungan hidup memiliki dampak terhdap undang-undang bisnis.

Gerakan ini membuat undang-undang perlindungan lingkungan yang sudah ada ditegakkan dengan

lebih dan mendorong diberlakukannya undang-undang baru yang lebih komperhensif, seperti undang-

undang Kebijakan Lingkungan hidup Nasional (National Environmental Policy Act) yang ditujukan

untuk melindungi keseimbangan ekologi di AS dan membuat perlindungan lingkungan hidup sebagai

sasaran kebijakan pemerintah federal.

3. Tanggung Jawab Etis (Ethical Responsibilities)

Tanggung jawab ini mencerminkan gagasan perusahaan mengenai perilaku bisnis yang benar dan

layak. Perusahaan diharapkan untuk berperilaku secara etis

4. Tanggung Jawab disreksi (Discretionary Responsibilities)

Tanggung jawab ini merupakan tanggung jawab secara sukarela dilakukan oleh suatu organisasi

bisnis. Tanggung jawab ini mencakup aktivitas hubungan masyarakat, manajer berusaha memperkuat

citra perusahaan, produk serta jasa mereka dengan mendukung gerakan yang bermanfaat. Bentuk

tanggung jawab disreksi ini memiliki dimensi layanan mandiri.

2.5. Pengembangan Hipotesis

2.5.1. Pengaruh Kepemilikan Manajemen terhadap Nilai Perusahaan

Menurut Nurhayati dan Medyawati (2012) serta Wongso (2013) Kepemilikan Manajemen

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan hal ini disebabkan karena kepemilikan

Manajerial belum dapat dipandang sebagai mekanisme yang tepat untuk mengurangi konflik

kepentingan antara pemilik dan manajer. Manajer biasanya akan mengedepankan kepentingannya

sendiri dari pada kepentingan perusahaan. Penelitan Nurhayati dan Medyawati serta Wongso tidak

sejalan dengan penelitian Sholekah dan Venusita (2014) yang menyatakan bahwa Kepemilikan

Manajerial berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan yang artinya semakin tinggi

jumlah saham yang dimiliki oleh pihak manajemen perusahaan maka semakin tinggi nilai perusahan

karena proporsi kepemilikan saham yang dikontrol oleh manajerial dapat mempengaruhi kebijakan

perusahaan yang nantinya dapat menyejajarkan kepentingan manajemen dan pemegang saham

Page 7: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

sehingga manajamen akan memperoleh manfaat langsung dari keputusan dan dapat menurunkan

agency cost dan meningkatkan nilai perusahan.

Penelitian Sholekah dan Venusita (2014) mendukung apa yang disebutkan dalam Prinsip-Prinsip

OECD yaitu agency cost timbul karena adanya agency theory. Dengan adanya kepemilikan saham

oleh Manajerial dapat menyelaraskan kepentingan pemegang saham dengan manajemen serta dapat

mengurangi agency cost. oleh sebab itu hipotesis pada penelitian ini adalah :

H1: Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif terhadap Nilai Perusahaan

2.5.2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan

Permanasari (2010) dan Isti’adah (2015) meneliti bahwa Kepemilikan institusional

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini disebakan karena pemilik

investor mayoritas memiliki kecenderungan untuk melakukan kompromi dengan manajemen dan

mengabaikan kepentingan investor minoritas. Tindakan manajemen atas kebijakan yang tidak optimal

dan cenderung mengarah pada kepentingan pribadinya mengakibatkan strategi aliansi pihak

manajemen dan investor institusional ditanggapi negatif oleh pasar.

Wongso (2013) serta Hariati dan Rihatiningtyas (2015) menyebutkan bahwa kepemilikan

Institusional berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini dikarenakan

rendahnya persentasi kepemilikan institusional tidak dapat secara maksimal untuk melakukan

pengawasan terhadapa kinerja manajemen, apabila pengawasannya tidak maksimal, manajemen akan

melakukan keputusan-keputusan yang memakmurkan dirinya sendiri, sehingga kemakmuran

pemegang saham diabaikan, hal ini akan direspon negatif oleh pasar dan dapat menurunkan nilai

perusahaan.

Penelitian diatas tidak sejalan dengan penelitian Fidyati dalam Rachmawati dan Triatmoko

(2007) menyebutkan Kepemilikan Institusional dapat menyebabkan penurunan nilai perusahaan, hal

itu disebabkan karena Kepemilikan Institusional yang ada adalah pemilik sementara (transfer owner)

yang hanya berfokus pada laba sekarang, jika perusahaan dirasakan tidak menguntungkan, maka

investor akan menarik sahamnya secara besar-besaran. Penelitian Fidyati didukung oleh penelitian

yang dilakukan oleh Prihantoro serta Sutrisno dalam Kurniawati, Manalu dan Octavianus (2015)

mengungkapkan para pemegang saham mempunyai tujuan utama meningkatkan kesejahteraannya,

yaitu mengharapkan pengembalian dalam bentuk deviden maupun capital gain. Dengan pengembalian

deviden yang lebih besar akan mengurangi sumber dana intern yang akan digunakan untuk

mengembangkan perusahaan yang nantinya akan mengurangi nilai perusahaan itu sendiri.

Penelitian Sari dan Riduwan (2011) serta Nuraina (2012) menyatakan bahwa kepemilikan

institusi berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan, semakin tinggi tingkat kepemilikan

institusional maka semakin kuat tingkat pengendalian yang dilakukan oleh pihak eksternal terhadap

perusahaan sehingga agency cost yang terjadi di dalam perusahaan akan semakin berkurang dan dan

nilai perusahan juga dapat semakin meningkat.

Page 8: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Penelitian Nuraina serta Sari dan Riduwan membenarkan apa yang dikatakan oleh Buchholz

mengenai Traditional Mode yang menyatakan bahwa pemegang saham mempunyai hak dan

kekuasaan untuk mengawasi jalannya perusahaan, hal ini untuk memastikan bahwa kekayaan yang

mereka berikan kepada perusahaan digunakan untuk memajukan kepentingan mereka.Dengan adanya

pengawasan dari pemegang saham institusi, dapat meningkatkan kepercayaan investor dan tentunya

nilai perusahaan akan ikut meningkat. Karena beragamnya hasil pengujian pengaruh kepemilikan

Institusional terhadap nilai perusahaan, maka hipotesis pada penelitian ini adalah

H2: Kepemilikan Institusi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan

2.5.3. Pengaruh Komite Audit terhadap nilai perusahaan

Hasil Penelitian Hariarti dan Rihatiningtyas (2015) mengungkapkan bahwa Komite audit

berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini disebabkan karena komite audit

bukanlah menjadi salah satu faktor penentu untuk meningkatkan efektifitas fungsi komite audit,

khususnya yang berhubungan dengan benturan kepentingan, perbuatan yang merugikan perusahaan,

dan kecurangan (FCGI, 2008 ). Frekuensi pertemuan yang tinggi akan menyebabkan intensnya

pembicaraan mengenai benturan kepentingan tersebut, sehingga pasar menganggap keberadaan

komite audit bukanlah faktor yang mereka pertimbangkan dalam mengapresiasi nilai perusahaan.

Berbeda dengan hasil penelitian Isti’adah (2015) yang menyatakan bahwa Komite audit

berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan karena keberadaan Komite Audit serta

perannya dalam mengadakan rapat secara periodik dalam mendiskusikan isu-isu signifikan dapat

menambah kepercayaan investor untuk menanam saham di perusahan tersebut.

Hasil penelitian Isti’adah selaras dengan apa yang dikatakan Effendi (2016) bahwa dengan

diadakan rapat secara rutin dan berkala, Komite audit dapat melakukan pengawasan terhadap kinerja

manajemen dalam bidang finansial maupun non finansial. Banyaknya rapat yang diadakan komite

audit dapat meningkatkan tingkat kepercayaan masyarakat atas perusahaan tersebut. Oleh sebab itu

hipotesis pada penelitian ini adalah :

H3 : Komite audit berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

2.5.4. Pengaruh Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan

Hasil penelitian Dian dan Lidyah (2012) serta Nurhayati dan Medyawati (2013) menemukan

bahwa CSR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan, hal ini disebabkan karena

pengungkapan CSR sebuah perusahaan belum tentu dapat meningkatkan nilai perusahaan dan

perusahaan yang tidak meningkatkan nilai perusahaannya belum tentu memiliki nilai perusahaan yang

rendah. Hal ini terjadi karena apa yang dijalankan didalam CSR tidak sesuai dengan apa yang

diinginkan masyarakat sekitar, sehingga yang apa yang dilakukan oleh perusahaan belum mendapat

respon yang baik dari masyarakat sekitar

Penelitian Dian dan Lidyah serta Nurhayati dan Medyawati tidak sejalan dengan penelitian

Fridagustina (2014) serta Hariarti dan Rihatiningtyas (2015) yang menyatakan bahwa meningkatnya

pengungkapan CSR yang dilakukan oleh Perusahaan, akan menciptakan citra yang baik terhadap

Page 9: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

perusahaan sehingga investor akan melihat hal ini sebagai hal yang positif untuk berinvestasi di

perusahan tersebut disamping itu apabila perusahaan manufaktur mampu memperhatikan pengelolaan

lingkungannya, maka keberadaan perusahaan tersebut akan direspon positif oleh masyarakat, sehingga

citra/image-nya meningkat yang akan diikuti dengan meningkatnya nilai perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan apa yang disebutkan oleh Pearce dan Robinson mengenai

komitmen dalam Corporate Social Responsibility (tanggung jawab sosial) yang dituang dalam

Tanggung Jawab Hukum (Legal Responsibilities) dimana Perusahaan mempunyai kewajiban dalam

mematuhi undang-undang yang mengatur aktivitas bisnis, khususnya tanggung jawab dalam

perlindungan lingkungan, karena dengan dilakukannya tanggung jawab terhadap lingkungan

perusahaan akan mendapatkan citra (Image) yang positif dari masyarakat luas dan dapat meningkatkan

nilai perusahaan itu sendiri. Oleh sebab itu hipotesis pada penelitian ini adalah :

H4 : Corporate Social Responsibility berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013–2015. Sedangkan sampel penelitian ini dipilih

dengan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Dengan kriteria sebagai berikut :

a. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selamatahun 2013-2015.

b. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan keuangan dalam satuan rupiah dan telah diaudit.

c. Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan tahunan (annual report) secara konsisten dan

lengkap pada tahun 2013-2015.

d. Perusahaan yang memiliki data lengkap terkait dengan variabel penelitian pada akhir periode 31

Desember 2013 sampai 31 Desember 2015

3.2. Definisi dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Terikat (dependent variable)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Nilai Perusahaan. Nilai Perusahaan adalah sebuah

nilai yang menunjukkan cerminan dari ekuitas dan nilai buku perusahaan, baik berupa nilai pasar

ekuitas, nilai buku dari total utang dan nilai buku dari total ekuitas. Nilai Perusahaan dapat

diidentifikasi dengan melihat harga penutupan saham perusahaan di pasar atau bursa.

Dalam penelitian ini menggunakan Rasio Price Book Value (PBV) digunakan dalam penelitian ini

sebagai indikator dalam penilaian nilai perusahaan. Price to Book Value Ratio adalah harga saham

biasa perusahaan per lembar terhadap nilai buku per lembar dimana nilai buku tersebut diperoleh

dari hasil bagi ekuitas pemegang saham dengan jumlah saham yang beredar. Semakin tinggi PBV

Page 10: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

berarti pasar percaya akan prospek perusahaan tersebut.Variabel Nilai Perusahaan (NP) dalam

Peneletian ini diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

PBV= ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑏𝑢𝑘𝑢

2. Variabel Bebas (independent variable)

a. Kepemilikan Manajerial

Menurut Downes dan Goodman dalam Sukirni (2013) Kepemilikan Manajerial adalah para

pemegang saham yang juga berarti dalam hal ini sebagai pemilik dalam perusahaan dari pihak

manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan suatu perusahaan yang

bersangkutan. Manajer dalam hal ini memegang peranan penting karena manajer melaksanakan

perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengawasan serta pengambil keputusan.

Variabel Kepemilikan Manajemen (KM) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

KM = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑚𝑎𝑛𝑎𝑗𝑒𝑚𝑒𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑥 100%

b. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan Institusional merupakan kondisi dimana institusi memiliki saham dalam suatu

perusahaan. Institusi tersebut dapat berupa institusi pemerintah, institusi swasta, domestik,

maupun asing, yang memiliki saham lebih dari 5% (Widarjo dalam Rahmawati, 2016). Variabel

Kepemilikan Institusional (KI) dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan rumus sebagai

berikut :

KI = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝐼𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟 𝑥 100%

c. Komite Audit (X3)

Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) mendefinisikan Komite Audit adalah Suatu komite

yang bekerja secara profesional dan independen yang dibentuk oleh dewan komisaris dan,

dengan demikian, tugasnya adalah membantu dan memperkuat fungsi dewan komisaris (atau

dewan pengawas) dalam menjalankan fungsi pengawasan (Oversight) atas proses pelaporan

keuangan, manajemen resiko, pelaksanaan audit, dan implementasi dari corporate governance

di perusahaan-perusahaan. Variabel Komite Audit (KA) dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

KA = Jumlah Rapat Komite Audit dalam Satu Tahun

d. Corporate Social Responsibility (CSR)

Prinsip-Prinsip CERES telah merumuskan mengenai CSR dalam bidang lingkungan

dimana mereka telah “Menetapkan etika lingkungan hidup yang memiliki kriteria dengan

mana investor dan pihak lain dapat menilai kinerja lingkungan hidup dari perusahaan.

Page 11: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Perusahaan-perusahaan yang menandatangani prinsip ini berjanji akan secara sukarela

melakukan lebih dari sekedar mematuhi aturan yang berlaku”. Bentuk upaya pelestarian

lingkungan yang paling banyak ditemukan adalah upaya kelestarian sumber daya alam dan

mengeliminasi pencemaran lingkungan, tindakan-tindakan semacam ini sering disebut

kepedulian untuk “menghijaukan”.

Dalam penelitian ada tujuh pengungkapan CSR dalam bidang lingkungan yang akan

diukur (Permanasari, 2010) yaitu :

1. Kebijakan Lingkungan

2. Sertifikasi lingkungan dan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL)

3. Rating (termasuk penghargaan dibidang lingkungan)

4. Energi (termasuk energi saving,total energi yang digunakan dan sebagainya)

5. Pencegahan/pengolahan polusi (termasuk pengolahan limbah)

6. Dukungan pada konservasi lingkungan

7. Dukungan pada konservasi satwa

Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan Variabel dummy yaitu :

Score 0 : Jika perusahaan tidak mengungkapkan item pada daftar pertanyaan.

Score 1 : Jika perusahaan mengungkapkan item pada daftar pertanyaan

Score CSR = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

7 𝑖𝑡𝑒𝑚 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑢𝑛𝑔𝑘𝑎𝑝𝑎𝑛

Metode Analisis Data

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode uji asumsi klasik dan regresi

berganda. Adapun model regresi berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

NP = α + b1 KM + b2 KI + b3 KA + b4 CSR + b5-7 dummy tahun + e

Keterangan:

NP = Nilai Perusahaan

α = Konstanta

b1-b4 = Koefisien Regresi

KM = Kepemilikan Manajemen

KI = Kepemilikan Instutional

KA = Komite Audit

CSR = Corporate Social Responsibility

B5-7 = dummy tahun variabel

e = Error

Page 12: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama periode 2013–2015. Penentuan sampel dilakukan dengan menggunakan motode

purposive sampling, sehingga sampel yang didapat merupakan representasi dari populasi sampel yang

ada serta sesuai dengan tujuan penelitian. Berdasarkan metode tersebut, diperoleh 57 sampel

perusahaan yang memenuhi kriteria dengan rincian pada Tabel 1

4.2. Hasil Penelitian

1. Statistik Deskriptif

Berdasarkan tabel 2, hasil analisis statistik deskriptif terhadap nilai perusahaan

menunjukan bahwa Variabel Nilai Perusahaan (NP) mempunyai nilai rata-rata sebesar 0,8248 dan

standar deviasi adalah 0,57032 yang berarti nilai pasar perusahaan pada sampel yang diteliti relatif

kecil. Nilai Perusahaan (NP) mempunyai nilai minimum sebesar 0,11 pada Perusahaan Indospring

Tbk, PT dan Nilai Maksimum sebesar 2,59 pada Perusahaan Astra International Tbk, PT

Variabel Kepemilikan Manajerial (KM) mempunyai nilai rata-rata sebesar 0,0595928

dengan standar deviasi sebesar 0,11028059 yang berarti bahwa Kepemilikan Manajerial (KM)

banyak terdapat dalam sampel yang diteliti. Kepemilikan Manajerial (KM) mempunyai nilai

minimunya sebesar 0,00005 pada perusahaan Asahimas Flat Glass Tbk, PT dan nilai maksimum

sebesar 0,47522 pada perusahaan Wismilak inti Makmur Tbk, PT,

Variabel Kepemilikan Institusional (KI) mempunyai nilai rata-rata sebesar 0,7113519

dan standar deviasi sebesar 0,18987368, ini menunjukan bahwa kepemilikan Instutional (KI) pada

perusahaan manufaktur tidak banyak. Kepemilikan Institusional (KI) mempunyai nilai minimum

sebesar 0,22478 pada perusahaan Wismilak inti Makmur Tbk, PT dan nilai maksimum sebesar

0,98001 pada perusahaan Gunawan Dianjaya Steel Tbk, PT.

Variabel Komite Audit (KA) mempunyai nilai rata-rata sebesar 6,49 dan standar deviasi

sebesar 3,616, hal ini menunjukan bahwa, rapat komite audit yang dilakukan relatif banyak.

Komite Audit (KA) mempunyai nilai minimum sebesar 1 pada perusahaan Wismilak inti Makmur

Tbk, PT dan nilai maksimum sebesar 15 pada perusahaan Asahimas Flat Glass Tbk

Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) mempunyai nilai rata-rata 0,46867 dan

standar deviasi 0,178576 yang berarti bahwa pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR)

relatif sedikit. Corporate Social Responsibility (CSR) mempunyai nilai minimum sebesar 0,143

pada perusahaan Indospring Tbk, PT dan nilai maksimum sebesar 0,857 pada perusahaan Asahimas

Flat Glass Tbk, PT .

Page 13: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Dari gambar 1 dan 2 menunjukan bahwa grafik memberikan pola distribusi normal,

sedangkan pada grafik terlihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya

mengikuti arah garis diagonal. Dengan menggunakan tabel 3 Hasil uji Kolmogorov-

menunjukan nilai Kolmogorov-Smirnov sebesar 0,552 dengan tingkat probabilitas signifikan

sebesar 0,921 Karena nilai p 0,921 lebih besar dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data

residual terdistribusi secara normal. dengan kata lain, model regresi yang digunakan memenuhi

asumsi normalitas.

b. Uji Multikolonieritas

Hasil uji Multikolinearitas pada tabel 4 menunjukan bahwa besaran Tolerance untuk

Kepemilikian Manajerial (KM) 0,588, Kepemilikan Institusional (KI) 0,626, Komite Audit

(KA) 0,763 dan Corporate Social Responsibility (CSR) 0,812 sedangkan besaran Variance

Inflation Factor (VIF) untuk kepemilikan Manajerial (KM) 1,669, Kepemilikan Institusional

(KI) 1,597, Komite Audit (KA) 1,310 dan Corporate Social Responsibility (CSR) 1,232 Dengan

demikian Tolerance untuk seluruh variabel independen diatas 0,1 dan Variance Inflation

Factor (VIF) dibawah 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas dari

variabel-variabel independen yang diteliti.

c. Uji Autokorelasi

Berdasarkan hasil uji pada tabel 5 nilai sebesar DW 0,661 , Nilai DL sebesar 1,4385,

Nilai Du sebesar 1,7266, berdasarkan kriteria autokorelasi durbin watson didapatkan bahwa 0 <

0,661 <1,4385, yang berarti tidak ada autokorelasi positif dengan keputusan di tolak atau

dengan kata lain pengujian ini berautokorelasi.

Masalah autokorelasi biasanya sering terjadi pada data time series dan jarang terjadi

pada data Cross Section dan data panel, karena data yang diteliti adalah data panel untuk

masalah autokorelasi dapat diabaikan (Ghozali 2016:107)

d. Uji Heteroskedasitas

Berdasarkan gambar 3 terlihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah

pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal

ini menunjukan tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi, sehingga model regresi layak

dipakai untuk menilai Nilai Perusahaan berdasarkan masukan Variabel Independennya.

3. Pengujian Hipotesis

a. KoefisienDeterminasi (R2)

Berdasarkan tabel 6 diperoleh R2

(R Square) sebesar 0,484 atau 48% hal ini berarti

bahwa 48% Nilai Perusahaan dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yaitu Good

Corporate Governance (GCG) yang terdiri dari Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan

Page 14: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Institusional dan Komite Audit, Juga Corporate Social Responsibility (CSR), sisanya sebesar

52% (100 % - 48%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji f)

Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 7 dapat disimpulkan bahwa nilai F hitung

sebesar 7,803 lebih besar dari F tabel yaitu 2,77 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 atau

lebih kecil dari 0,05 (alpha α = 5%) dengan demikian penelitian ini secara simultan diterima.

c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t)

Berdasarkan hasil perhitungan uji t pada tabel 8 maka dapat disimpulkan bahwa

Variabel kepemilikan Manajerial memiliki t hitung sebesar -0,774 lebih kecil dari t tabel

sebesar 1,674 dengan probabilitas signifikansi 0,442 atau lebih besar dari 0,05 (alpha α =

5%), dengan demikian penelitian ini tidak berhasil membuktikan hipotesis awal yang

mengatakan bahwa “Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap

nilai perusahaan” oleh karena itu untuk hipotesis pertama ditolak.

Variabel kepemilikan Institusional memiliki t hitung sebesar -3,494 lebih kecil dari t

tabel sebesar 2,005 dengan probabilitas signifikansi 0,001 atau lebih kecil dari 0,05 (alpha α =

5%), dengan demikian penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis awal yang mengatakan

bahwa “Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan”oleh karena itu untuk hipotesis kedua diterima

Variabel Komite Audit memiliki t hitung sebesar -2,601 lebih kecil dari t tabel

sebesar 2,005 dengan probabilitas signifikansi 0,012 atau lebih kecil dari 0,05 (alpha α = 5%),

dengan demikian penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis awal yang mengatakan bahwa

“Komite audit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan” oleh karena itu

untuk hipotesis ketiga diterima.

Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) memiliki t hitung sebesar 5,313

lebih besar dari t tabel sebesar 1,674 dengan probabilitas signifikansi 0,000 atau lebih kecil

dari 0,05 (alpha α = 5%), dengan demikian penelitian ini berhasil membuktikan hipotesis

awal yang mengatakan bahwa “Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif

dan signifikan terhadap nilai perusahaan” oleh karena itu untuk hipotesis keempat diterima.

4.3. Pembahasan

1. Pengaruh Kepemilikan Manajerial terhadap Nilai Perusahaan

Variabel Kepemilikan Manajerial dalam penelitian ini diproksikan dalam rasio Jumlah

Saham yang dimiliki Manajemen dengan total saham yang beredar. Hasilnya menunjukan bahwa

Kepemilikan Manajerial berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Oleh

karena itu hipotesis pertama (H1) ditolak. Hal ini menunjukan bahwa kepemilikan manajerial

belum dapat dipandang sebagai mekanisme yang tepat untuk mengurangi konflik kepentingan

antara pemilik dan manajer, dimana manajer akan menggunakan utilitas untuk membuat keputusan-

keputusan yang ada. Hasil ini sejalan dengan penelitian penelitian Nurhayati dan Medyawati

Page 15: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

(2012) serta Wongso (2013) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak mempengaruhi

nilai perusahaan

2. Pengaruh Kepemilikan Institusional terhadap Nilai Perusahaan

Variabel Kepemilikan Institusional dalam penelitian ini diproksikan dalam rasio jumlah

saham yang dimiliki Institusional dengan total saham yang beredar. Hasilnya menunjukan bahwa

Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Oleh

karena itu hipotesis kedua (H2) diterima. Hal ini kemungkinan bisa disebabkan oleh dua faktor

,faktor yang pertama adalah kemungkinan Investor institusional yang ada pada perusahaan yang

diteliti adalah pemilik sementara (transfer owner) bukan investor yang berpengalaman

(sophisticated). Atau investor lebih terfokus pada laba masa datang (future earnings) sehingga

transfer owner hanya terfokus pada laba sekarang (current earnings). Investor akan melakukan

keputusan besar dengan menarik seluruh sahamnya apabila perusahaan dianggap sudah tidak

mengguntungkan. Penarikan saham secara besar-besaran dapat direspon negatif oleh Pasar dan

akan menurunkan nilai perusahan (Fidyati dalam Rachmawati dan Triatmoko, 2007)

Faktor yang kedua adalah Investor institusional yang ada pada perusahaan yang diteliti

adalah investor yang mempunyai saham mayoritas dengan rata- rata kepemilikan saham sebesar

70% dengan pengembalian deviden yang besar dan berdampak pada berkurangnya jumlah laba

yang ditahan yang akhirnya juga mengurangi sumber dana intern perusahaan untuk

mengembangkan perusahaan sehingga menurunkan nilai sahaan itu sendiri. Hasil ini sejalan

dengan penelitian Prihantoro serta Sutrisno dalam Kurniawati, Manalu dan Octavianus (2015)

3. Pengaruh Komite Audit terhadap Nilai Perusahaan

Variabel Komite Audit diproksikan dalam jumlah rapat komite audit dalam satu tahun.

Hasilnya menunjukan bahwa Komite Audit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan . Sehingga Hipotesis ketiga (H3) diterima. Hasil penelitian ini menguatkan apa yang

ditemukan oleh Hariarti dan Rihatiningtyas (2015) dimana komite audit bukanlah menjadi salah satu

faktor penentu untuk meningkatkan efektifitas fungsi komite audit, khususnya yang berhubungan

dengan benturan kepentingan, perbuatan yang merugikan perusahaan, dan kecurangan (FCGI, 2008),

semakin tinggi frekuensi pertemuan bukan merupakan jaminan bahwa kinerja suatu perusahaan akan

membaik, sebaliknya yang terjadi bahwa semakin sering frekuensi pertemuan, semakin sering

benturan kepentingan tersebut dibicarakan. Benturan kepentingan dalam komite audit apabila

diketahui oleh pihak investor dapat berpengaruh ke harga saham sehingga dapat menurunkan harga

saham.

4. Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap Nilai Perusahaan.

Variabel Corporate Social Responsibility (CSR) diproksikan dalam rasio total kategori

yang diungkapkan dengan tujuh item pengungkapan Hasil penelitian menunjukan bahwa Corporate

Social Responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan artinya semakin

Page 16: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

banyak pengungkapan CSRnya semakin tinggi Nilai perusahaan. Oleh karena itu hipotesis

keempat (H4) diterima. Hal ini menunjukan bahwa dengan dilakukannya tanggung jawab hukum

dibidang lingkungan dengan melaksananakan kewajiban dalam mematuhi undang-undang dalam

perlindungan lingkungan, perusahaan akan direspon positif oleh investor karena citra (image)

perusahaan jadi meningkat dan tentunya akan meningkatkan nilai perusahaan tersebut. Hasil

penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Fridagustina (2014) serta Hariarti dan Rihatiningtyas

(2015) yang menyatakan bahwa Corporate Social Responsibility (CSR) mempengaruhi nilai

perusahaan.

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN KETERBATASAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut:

1. Kepemilikan manajerial bepengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai perusahaan.

2. Kepemilikan Institusional berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

3. Komite audit berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai perusahaan.

4. Corporate Social Responsibility (CSR) berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai

perusahaan.

5.2. Implikasi

1. Kepemilikan Institusional dan komite audit dalam penelitian ini menunjukkan pengaruh yang

negatif terhadap nilai perusahaan. Perlu menjadi perhatian dalam mekanisme Corporate

Governance bahwa terdapat benturan kepentingan baik dalam kepemilkan institusional maupun

komite audit yang dapat berpengaruh kepada harga saham sehingga menurunkan nilai

perusahaan.

2. CSR lingkungan pada perusahaan manufaktur terbukti meningkatkan perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa faktor lingkungan sangat berpengaruh pada perusahaan manufaktur,

dimana seperti diketahui dari pemberitaan banyak perusahaan manufaktur yang merusak

lingkungan. Sehingga apabila perusahaan manufaktur tersebut melakukan CSR terhadap

lingkungan akan direspon positif oleh investor. Selain itu perusahaan manufaktur harus juga

lebih meningkatkan perannya dalam pengungkapan CSR dengan memperluas pengungkapannya

dengan ikut serta dalam CSR lainnya yaitu CSR dalam bidang Kemayarakatan, produk dan

konsumen serta ketenagakerjaan.

5.3. Keterbatasan dan Saran

1. Periode pengamatan hanya dilakukan selama tiga tahun, yaitu 2013 - 2015. Sedangkan periode

pengamatan dalam jangka waktu yang lebih panjang akan membuat hasil penelitian semakin baik.

2. Variabel yang diteliti hanya terdiri dari empat variabel, antara lain Kepemilikan Manajerial,

Kepemilikan Institusional, Komite Audit dan Corporate Social Responsibility (CSR). Sedangkan

masih banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan.

Page 17: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Dengan adanya keterbatasan dalam penelitian ini, maka beberapa saran yang perlu

diperhatikan untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:

a. Menggunakan periode pengamatan yang lebih panjang yaitu 5 tahun atau lebih.

b. Menggunakan lebih banyak variasi variabel dalam penelitiannya, seperti ROA, ROE, Leverage

dan lainnya yang dapat menunjukan pengaruh nilai perusahan dari sisi keuangan.

c. Hasil penelitian ini menunjukkan mekanisme CG dapat menurunkan nilai perusahaan, karena

adanya faktor-faktor benturan kepentingan. Sehingga dapat dilakukan penelitian faktor-faktor

benturan kepentingan apa saja yang dapat mempengaruhi mekanisme CG.

REFERENSI

Ismail Solihin. (2015). Corporate Social Responsibility from charity to sustainability. Jakarta :

Penerbit salemba empat.

Sholekah, F. W., & Venusita, L. (2014). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional,

Leverage, Firm size dan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan Pada

Perusahaan High Profile yang terdaftar di Burse Efek Indonesia Periode tahun 2008-

2012. Jurnal Mahasiswa Teknologi Pendidikan, Volume.2. Nomor. 3. Hal : 795-807.

Sari, E. F., & Riduwan, A. (2011). Pengaruh Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan:

Kualitas Laba Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi.Volume.1.

Nomor.1. Hal : 1-19.

Nuraina, E. (2012). Pengaruh Kepemilikan Institusional dan Ukuran Perusahaan terhadap Kebijakan

Hutang dan Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di

BEI). Jurnal AKRUAL, 4(1). Hal : 51-70.

Rachmawati, A., & Triatmoko, H. (2007). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas laba dan

nilai perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi X, 1-26.

Kurniawati, L, Manalu, S, dan Octavianus, R, J, N (2015). Pengaruh Kepemilikan Institusional

terhadap Kebijakan Dividen, dan Harga Saham. Vol 15 No 1. Hal : 59-73.

Isti’adah, U. (2015). Faktor-faktor Anthony, R.N., Govindarajan, V (2012), Management Control

System Sistem Pengendalian Manajemen. Edisi.11. Buku.2. (diterjemahka oleh : Drs.F.X.

Kurniawan Tjakrawala, M.Si.Akt, Krista S.E.Ak), Jakarta : Penerbit salemba empat.

Hariarti, I. Dan Rihatiningtyas, Y.W (2015). Pengaruh Tata Kelola Perusahaan dan Kinerja

Lingkungan terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (FCGI), 2008. Peranan Dewan Komisaris dan Komite

Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance. Seri Tata Kelola Perusahaan Jilid 11.

Fridagustina, K., Udayana, M. A. U., & Bali, I. A. (2014). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham dan

Corporate Social Responsibility pada Nilai Perusahan. Hal : 107-113.

Anthony, R.N., Govindarajan, V (2012), Management Control System Sistem Pengendalian

Manajemen. Edisi.11. Buku.2. (diterjemahkan oleh : Drs.F.X. Kurniawan Tjakrawala,

M.Si.Akt, Krista S.E.Ak), Jakarta : Penerbit salemba empat.

Isti’adah, U. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi Nilai Perusahaan Pada Perusahaan

Manufaktur. Jurnal Nominal. Volume IV Nomor 2. Hal : 57-72.

Page 18: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Effendi, M. A., (2016). The power of Good Corporate Governance teori dan implementasi. Edisi 2.

Jakarta : Penerbit salemba empat.

Pearce, J.A., Robinson, R. B., (2016). Manajemen Strategis formulasi, implementasi dan

pengendalian. Edisi 12. Buku 1. (diterjemahkan oleh : Nia Paramita Sari), Jakarta : Penerbit

Salemba Empat.

Nurhayati, M dan Medyawati, H . (2012). Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan, Good Corporate

Governance Dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan Yang Terdaftar

Dalam LQ45 pada Tahun 2009-2011. Jurnal Akuntansi, 1, Hal : 1-13.

Wongso, A. (2013). Pengaruh Kebijakan Dividen, Struktur Kepemilikan, dan Kebijakan Hutang

Terhadap Nilai Perusahaan Dalam Perspektif Teori Agensi dan Teori Signaling. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Manajemen, 1(5). Hal : 1-20.

Permanasari, W. I., (2010). Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan

Corporate Social Responsibility terhadap nilai perusahaan. Skripsi. Program Studi Akuntansi.

Semarang : Universitas Diponegoro.

Sukirni D (2012) Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Kebijakan Deviden dan

Kebijakan Hutang Analisis terhadap Nilai Perusahaan. Accounting Analysis Journal Volume

1 No. 2. Hal: 1-12.

Rahmawati,A , Endang, M, G, Agusti, R, R (2016), Pengaruh Pengungkapan Corporate Social

Responsibility dan Corporate Governance Terhadap Tax Avoidance. Vol 10 No 1. Hal : 1-9.

Dian, F., & Lidyah, R. (2014). Pengaruh Corporate Social Responsibility, Kepemilikan Manajerial

dan Kepemilikan Institusi terhadap Nilai Perusahaan Tambang Batu Bara yang Terdaftar di

BEI. Hal : 1-10.

LAMPIRAN

Tabel 1

Sampel Penelitian

No Kriteria Sampel

Jumlah

1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) selama tahun 2013-2015. 144

2 Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan

keuangan dalam satuan rupiah dan telah diaudit. (15) 129

3 Perusahaan manufaktur yang menerbitkan laporan tahunan

(annual report) secara konsisten dan lengkap pada tahun

2013-2015

(15) 114

4 Perusahaan yang memiliki data lengkap terkait dengan

variabel penelitian pada akhir periode 31 Desember 2013

sampai 31 Desember 2015

(89) 25

5 Jumlah perusahaan yang digunakan sebagai sampel (6) 19

6 Total unit of Analysis (dengan tahun pengamatan 3 tahun) 57

(Sumber : data diolah, 2017)

Page 19: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Tabel 2

Hasil Uji Statistik Deskriptif Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std.

Deviation

NP 57 ,11 2,59 ,8248 ,57032

KM 57 ,00005 ,47522 ,0595928 ,11028059

KI 57 ,22478 ,98001 ,7113519 ,18987368

KA 57 1 15 6,49 3,616

CSR 57 ,143 ,857 ,46867 ,178576

(Sumber : Output SPSS 21.0, 2017)

Gambar 1

Grafik Histogram

(Sumber : Output SPSS 21.0, 2017)

Tabel 3

Grafik Normal P-P Plot

Page 20: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Gambar 2

Grafik Normal P-P Plot

one-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz

ed Residual

N 57

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std.

Deviation

,40985054

Most Extreme

Differences

Absolute ,073

Positive ,073

Negative -,055

Kolmogorov-Smirnov Z ,552

Asymp. Sig. (2-tailed) ,921

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(Sumber : Output SPSS 21.0, 2017)

Page 21: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Tabel 4

Hasil Multikolinearitas

Tabel 5

Tabel Autokorelasi (DW test)

N K=4

DW DL DU

57 0,661 1,4385 1,7266

(Sumber : Data diolah, 2017)

Gambar 3

Hasil Uji Heteroskedasitas

(Sumber : Output SPSS 21.0, 2017)

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

KM ,588 1,699

KI ,626 1,597

KA ,763 1,310

CSR ,812 1,232

a.Dependent Variable: NP

(Sumber : SPSS 21,0, 2017)

Page 22: PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE …€¦ · PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Maureen Erna Marius1,

Universitas Pancasila

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Konferensi Ilmiah Akuntansi IV

2-3 Maret 2017

Jl. Srengseng Sawah Jagakarsa, Jakarta 12640 Phone: 021-7873710 Email: [email protected]

www.kia4pancasila.com ekonomi.univpancasila.ac.id

Tabel 6

Hasil uji Koefisien determinasi (R2)

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 ,695a ,484 ,422 ,43375 ,661

(Sumber :Output SPSS 21,0, 2017)

Tabel 7

Hasil Uji Simultan (Uji F)

( Sumber : Output SPSS 21.0, 2017)

Tabel 8

Hasil Uji parsial (Uji t)

(Sumber: Output SPSS 21.0, 2017)

ANOVAa

Model Sum of Squares

df Mean Square

F Sig.

1

Regression 8,808 6 1,468 7,803 ,000b

Residual 9,407 50 ,188

Total 18,215 56

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,343 ,365 3,675 ,001

KM -,531 ,685 -,103 -,774 ,442

KI -1,348 ,386 -,449 -3,494 ,001

KA -,048 ,018 -,303 -2,601 ,012

CSR 1,914 ,360 ,599 5,313 ,000

a. Dependent Variable: NP