Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

16
Pembahasan Soal SNMPTN 2012 SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS Matematika IPA Disusun Oleh : Pak Anang

description

wkwk

Transcript of Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Page 1: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Pembahasan Soal

SNMPTN 2012 SELEKSI NASIONAL MASUK PERGURUAN TINGGI NEGERI

Disertai TRIK SUPERKILAT dan LOGIKA PRAKTIS

Matematika IPA

Disusun Oleh :

Pak Anang

Page 2: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 1

Kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode Soal 634

By Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com)

limπ‘₯β†’0

1 βˆ’ cos2 π‘₯

π‘₯2 tan (π‘₯ +πœ‹3)

A. βˆ’βˆš3

B. 0

C. √3

3

D. √3

2

E. √3

Penyelesaian:

Ingat:

limπ‘₯β†’0

π‘₯

sin π‘₯= lim

π‘₯β†’0

sin π‘₯

π‘₯= lim

π‘₯β†’0

π‘₯

tan π‘₯= lim

π‘₯β†’0

tan π‘₯

π‘₯= 1

1 = sin2 π‘₯ + cos2 π‘₯

Substitusi π‘₯ = 0 pada limit:

limπ‘₯β†’0

1 βˆ’ cos2 π‘₯

π‘₯2 tan (π‘₯ +πœ‹3)

=1 βˆ’ 1

02√3=

0

0 (bentuk tak tentu)

Jadi limit tersebut diselesaikan menggunakan identitas trigonometri:

limπ‘₯β†’0

1 βˆ’ cos2 π‘₯

π‘₯2 tan (π‘₯ +πœ‹3)

= limπ‘₯β†’0

(sin2 π‘₯ + cos2 π‘₯) βˆ’ cos2 π‘₯

π‘₯2 tan (π‘₯ +πœ‹3)

= limπ‘₯β†’0

sin2 π‘₯

π‘₯2 tan (π‘₯ +πœ‹3)

= limπ‘₯β†’0

sin π‘₯

π‘₯βˆ™

sin π‘₯

π‘₯βˆ™

1

tan (π‘₯ +πœ‹3)

= limπ‘₯β†’0

sin π‘₯

π‘₯βˆ™ lim

π‘₯β†’0

sin π‘₯

π‘₯βˆ™ lim

π‘₯β†’0

1

tan (π‘₯ +πœ‹3)

(Ingat limπ‘₯β†’0

sin π‘₯

π‘₯= 1)

= 1 βˆ™ 1 βˆ™ limπ‘₯β†’0

1

tan (π‘₯ +πœ‹3)

=1

tan (0 +πœ‹3)

=1

tan 60Β°

=1

√3 (Ingat rasionalisasi bentuk akar)

=1

√3Γ—

√3

√3

=√3

3

1.

TRIK SUPERKILAT:

limπ‘₯β†’0

1 βˆ’ cos2 π‘₯

π‘₯2 tan (π‘₯ +πœ‹3

)=

π‘₯2

π‘₯2 tanπœ‹3

=1

√3=

√3

3

Page 3: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 2

2. Di dalam kotak terdapat 1 bola biru, 6 bola merah, dan 2 bola putih. Jika diambil 7 bola tanpa pengembalian, maka peluang banyak bola merah yang terambil dua kali banyak bola putih yang terambil adalah ....

A. 5

9

B. 1

2

C. 5

12

D. 7

12

E. 20

45

Penyelesaian:

Terdapat beberapa kemungkinan dengan syarat bola merah yang terambil dua kali bola putih yang terambil, yaitu:

Kemungkinan pertama: Misal pada pengambilan sebanyak 7 bola di dalam kotak telah terambil 1 bola putih, maka untuk memenuhi syarat tersebut juga harus terambil 2 bola merah. Nah, akibatnya bola biru yang terambil harus sebanyak 4 bola biru. Jelas ini tidak mungkin, mengingat di dalam kotak hanya terdapat 1 bola biru saja.

Kemungkinan kedua: Misal pada pengambilan sebanyak 7 bola di dalam kotak telah terambil 2 bola putih, maka untuk memenuhi syarat tersebut juga harus terambil 4 bola merah. Nah, akibatnya bola biru yang terambil harus sebanyak 1 bola biru. Kejadian inilah yang dimaksud dalam soal, mengingat di dalam kotak hanya terdapat 1 bola biru saja.

Jadi dari dua kemungkinan tersebut di atas, pilihan kejadian yang mungkin adalah kemungkinan kejadian kedua, yaitu dalam pengambilan 7 bola di dalam kotak terambil 2 bola putih, 4 bola merah dan 1 bola biru.

Sehingga peluangnya adalah:

𝑃(𝐴) =𝑛(𝐴)

𝑛(𝑆)β‡’ 𝑃(2𝑃 ∩ 4𝑀 ∩ 1𝐡) =

2𝐢2 Γ— 6𝐢2 Γ— 1𝐢1

9𝐢7

=

2!(2 βˆ’ 2)! 2!

Γ—6!

(6 βˆ’ 2)! 2!Γ—

1!(1 βˆ’ 1)! 1!

9!(9 βˆ’ 7)! 7!

=

2!0! 2! Γ—

6!4! 2! Γ—

1!0! 1!

9!2! 7!

=

11 Γ—

6 Γ— 5 Γ— 4!4! Γ— 2 Γ— 1 Γ—

11

9 Γ— 8 Γ— 7!2 Γ— 1 Γ— 7!

=1 Γ— 15 Γ— 1

36

=15

36

=5

12

TRIK SUPERKILAT:

𝑃(𝐴) =𝑛(𝐴)

𝑛(𝑆)=

2𝐢2 Γ— 6𝐢2 Γ— 1𝐢1

9𝐢7

=6 Γ— 5

9 Γ— 8=

5

12

Page 4: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 3

3. Luas daerah yang dibatasi oleh kurva 𝑦 = π‘₯2, 𝑦 = 1, dan π‘₯ = 2 adalah ....

A. ∫ (1 βˆ’ π‘₯2)𝑑π‘₯2

βˆ’1

B. ∫ (π‘₯2 βˆ’ 1)𝑑π‘₯2

βˆ’1

C. ∫ (π‘₯2 βˆ’ 1)𝑑π‘₯2

1

D. ∫ (1 βˆ’ π‘₯2)𝑑π‘₯1

βˆ’1

E. ∫ (π‘₯2 βˆ’ 1)𝑑π‘₯2

0

Penyelesaian:

Sekarang mari kita sketsa grafiknya.

Menentukan terlebih dahulu batas integrasi di sumbu X:

Batas kiri adalah perpotongan antara 𝑦 = π‘₯2 dengan 𝑦 = 1, yaitu di π‘₯ = 1.

Batas kanan adalah garis π‘₯ = 2.

Jadi batas integrasi adalah dari π‘Ž = 1 sampai 𝑏 = 2.

Tentukan juga 𝑓(π‘₯) dan 𝑔(π‘₯) dalam selang interval π‘Ž < π‘₯ < 𝑏 yang memenuhi 𝑓(π‘₯) > 𝑔(π‘₯).

Sehingga diperoleh { 𝑓(π‘₯) ≑ 𝑦 = π‘₯2

𝑔(π‘₯) ≑ 𝑦 = 1

Jadi luas daerah yang ditunjukkan oleh grafik di atas adalah:

𝐿 = ∫ [𝑓(π‘₯) βˆ’ 𝑔(π‘₯)]𝑏

π‘Ž

𝑑π‘₯ β‡’ 𝐿 = ∫ (π‘₯2 βˆ’ 1)2

1

𝑑π‘₯

X

𝑦 = π‘₯2 Y

𝑦 = 1

π‘₯ = 2

0 βˆ’1 βˆ’2 βˆ’3 1 3 2

1

2

3

4

TRIK SUPERKILAT: Gambar sketsa grafiknya dulu Maka akan diperoleh

𝐿 = ∫ (π‘₯2 βˆ’ 1)2

1

𝑑π‘₯

Page 5: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 4

4. (cos π‘₯+sin π‘₯)2

(cos π‘₯βˆ’sin π‘₯)2 = ....

A. 1

1βˆ’cos 2π‘₯

B. 1

1βˆ’sin 2π‘₯

C. 1+cos 2π‘₯

1βˆ’cos 2π‘₯

D. 1+2 sin π‘₯

1βˆ’2 sin π‘₯

E. 1+sin 2π‘₯

1βˆ’sin 2π‘₯

Penyelesaian:

Ingat:

Identitas trigonometri

cos2 π‘₯ + sin2 π‘₯ = 1

Trigonometri sudut rangkap: sin 2π‘₯ = 2 sin π‘₯ cos π‘₯

Perkalian istimewa(π‘Ž + 𝑏)2 = π‘Ž2 + 2π‘Žπ‘ + 𝑏2

(π‘Ž βˆ’ 𝑏)2 = π‘Ž2 βˆ’ 2π‘Žπ‘ + 𝑏2

(cos π‘₯ + sin π‘₯)2

(cos π‘₯ βˆ’ sin π‘₯)2=

cos2 π‘₯ + 2 sin π‘₯ cos π‘₯ + sin2 π‘₯

cos2 π‘₯ βˆ’ 2 sin π‘₯ cos π‘₯ + sin2 π‘₯

=(cos2 π‘₯ + sin2 π‘₯) + 2 sin π‘₯ cos π‘₯

(cos2 π‘₯ + sin2 π‘₯) βˆ’ 2 sin π‘₯ cos π‘₯ (Ingat cos2 π‘₯ + sin2 π‘₯ = 1)

=1 + 2 sin π‘₯ cos π‘₯

1 βˆ’ 2 sin π‘₯ cos π‘₯ (Ingat 2 sin π‘₯ cos π‘₯ = sin 2π‘₯)

=1 + sin 2π‘₯

1 βˆ’ sin 2π‘₯

TRIK SUPERKILAT: Substitusikan π‘₯ = 0Β° dan π‘₯ = 90Β° ke soal, maka jawabannya sama dengan 1. Cek pada jawaban, yang hasilnya juga 1 hanya di jawaban E. Ya kan? Gampang kan?

Page 6: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 5

5. Lingkaran (π‘₯ βˆ’ 3)2 + (𝑦 βˆ’ 4)2 = 25 memotong sumbu-π‘₯ di titik 𝐴 dan 𝐡. Jika 𝑃 adalah titik pusat lingkaran tersebut, maka cos βˆ π΄π‘ƒπ΅ = ....

A. 7

25

B. 8

25

C. 12

25

D. 16

25

E. 18

25

Penyelesaian:

Mencari pusat lingkaran dan panjang jari-jarinya.

Ingat:

𝐿 ≑ (π‘₯ βˆ’ π‘Ž)2 + (𝑦 βˆ’ 𝑏)2 = π‘Ÿ2 adalah lingkaran dengan pusat di (π‘Ž, 𝑏) dan jari-jari π‘Ÿ.

𝐿 ≑ (π‘₯ βˆ’ 3)2 + (𝑦 βˆ’ 4)2 = 25 adalah lingkaran dengan pusat di 𝑃(3, 4) dan jari-jari 5.

Mencari letak titik potong lingkaran pada sumbu X, substitusikan 𝑦 = 0 ke persamaan lingkaran.

𝑦 = 0 β‡’ (π‘₯ βˆ’ 3)2 + (0 βˆ’ 4)2 = 25

⇔ (π‘₯ βˆ’ 3)2 + 16 = 25

⇔ (π‘₯ βˆ’ 3)2 = 25 βˆ’ 16

⇔ π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ + 9 = 9⇔ π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ + 9 βˆ’ 9 = 0⇔ π‘₯2 βˆ’ 6π‘₯ = 0⇔ π‘₯(π‘₯ βˆ’ 6) = 0

Pembuat nol β‡’ π‘₯ = 0 atau π‘₯ βˆ’ 6 = 0⇔ π‘₯ = 0 atau π‘₯ = 6

Jadi titik potong lingkaran pada sumbu X adalah di titik 𝐴(0, 0) dan 𝐡(6, 0).

Sehingga, gambar sketsa grafiknya pada bidang koordinat adalah sebagai berikut.

Panjang 𝐴𝑃 = 𝑃𝐡 = jari-jari lingkaran = 5

Panjang 𝐴𝐡 = jarak antara titik (0, 0)ke titik (6, 0)

= √(6 βˆ’ 0)2 + (0 βˆ’ 0)2

= √36 + 0

= √36= 6

Sehingga besar βˆ π΄π‘ƒπ΅ bisa ditentukan dengan aturan kosinus sebagai berikut:

𝐴𝐡2 = 𝐴𝑃2 + 𝑃𝐡2 βˆ’ 2 βˆ™ 𝐴𝑃 βˆ™ 𝑃𝐡 βˆ™ cos βˆ π΄π‘ƒπ΅ β‡’ cos βˆ π΄π‘ƒπ΅ =𝐴𝑃2 + 𝑃𝐡2 βˆ’ 𝐴𝐡2

2 βˆ™ 𝐴𝑃 βˆ™ 𝑃𝐡

=52 + 52 βˆ’ 62

2 βˆ™ 5 βˆ™ 5

=25 + 25 βˆ’ 36

50

=14

50

=7

25

X

Y

0 2 4 6

2

4

6

8

βˆ’2

𝑃

𝐴 𝐡

Page 7: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 6

6. Diberikan kubus 𝐴𝐡𝐢𝐷. 𝐸𝐹𝐺𝐻. Jika 𝛼 adalah sudut antara bidang 𝐴𝐢𝐹 dan alas 𝐴𝐡𝐢𝐷, maka tan 𝛼 = ....

A. √2

B. 1

√3

C. 1

2

D. 1

√2

E. √3

Penyelesaian:

Sudut antara bidang 𝐴𝐢𝐹 dan alas 𝐴𝐡𝐢𝐷 adalah sudut yang dibentuk oleh ruas garis 𝑂𝐹 dan 𝑂𝐡 yaitu βˆ πΉπ‘‚π΅.

Misalkan panjang rusuk kubus tersebut adalah 𝑠, maka:

𝑂𝐡 =1

2diagonal bidang β‡’ 𝑂𝐡 =

1

2Γ— (π‘ βˆš2)

=π‘ βˆš2

2

Perhatikan βˆ†π‘‚π΅πΉ, maka nilai tangen βˆ πΉπ‘‚π΅ adalah perbandingan sisi depan (𝐹𝐡) dibagi sisi samping (𝑂𝐡):

tan βˆ πΉπ‘‚π΅ =𝐹𝐡

𝑂𝐡⇒ tan βˆ πΉπ‘‚π΅ =

𝑠

π‘ βˆš22

= 𝑠 Γ—2

π‘ βˆš2

=2

√2 (Rasionalisasi bentuk akar)

=2

√2Γ—

√2

√2

= √2

𝐴 𝐡

𝐢 𝐷

𝐸 𝐹

𝐺 𝐻

𝑂

𝐡

𝐹

𝑠

𝑠

2√2

𝑂

TRIK SUPERKILAT: Logikanya, kita tahu panjang BF lebih panjang daripada BO. Maka nilai tangen pasti lebih besar 1. Jadi jawaban yang mungkin tinggal A dan E.

Dengan memisalkan rusuk kubus 𝑠, maka diperoleh nilai tangen adalah √2.

Page 8: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 7

7. Lingkaran (π‘₯ βˆ’ 4)2 + (𝑦 βˆ’ 2)2 = 64 menyinggung garis π‘₯ = βˆ’4 di titik .... A. (βˆ’4, 2) B. (βˆ’4, βˆ’2) C. (βˆ’4, 4) D. (βˆ’4, βˆ’4) E. (βˆ’4, 8)

Penyelesaian:

Untuk mencari letak titik singgung lingkaran terhadap garis π‘₯ = βˆ’4, maka substitusikan π‘₯ = βˆ’4 ke persamaan lingkaran, sehingga diperoleh:

π‘₯ = βˆ’4 β‡’ (βˆ’4 βˆ’ 4)2 + (𝑦 βˆ’ 2)2 = 64

⇔ 64 + 𝑦2 βˆ’ 4𝑦 + 4 = 64

⇔ 𝑦2 βˆ’ 4𝑦 + 68 = 64

⇔ 𝑦2 βˆ’ 4𝑦 + 68 βˆ’ 64 = 0

⇔ 𝑦2 βˆ’ 4𝑦 + 4 = 0

⇔ (𝑦 βˆ’ 2)(𝑦 βˆ’ 2) = 0⇔ 𝑦1,2 = 2

Jadi titik singgung lingkaran dengan garis π‘₯ = βˆ’4 adalah (βˆ’4, 2).

TRIK SUPERKILAT: Substitusikan semua pilihan jawaban, mana yang memenuhi persamaan lingkaran. Jelas (βˆ’4, 2) karena (βˆ’4 βˆ’ 4)2 + (2 βˆ’ 2)2 = 64

Page 9: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 8

8. Jika suku banyak 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 + 6π‘₯ βˆ’ 1 dibagi 2π‘₯ βˆ’ 1, maka sisanya adalah .... A. βˆ’10 B. βˆ’1 C. 01 D. 02 E. 23

Penyelesaian:

Pembagian suku banyak dengan metode Horner:

πŸπ’™ βˆ’ 𝟏 = 𝟎

𝒙 =𝟏

𝟐2 βˆ’1 βˆ’6 βˆ’1

βˆ’1 0 3

𝟐 𝟎 πŸ” 𝟐

Jadi, sisa pembagian suku banyak 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 + 6π‘₯ βˆ’ 1 oleh 2π‘₯ βˆ’ 1 adalah 2.

Pembagian suku banyak dengan metode biasa:

π’™πŸ + πŸ‘πŸ‘ + 4π‘₯ βˆ’

πŸπ’™ βˆ’ 𝟏 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 + 6π‘₯ βˆ’ 12π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 βˆ’

+ 6π‘₯ βˆ’ 1 + 6π‘₯ βˆ’ 3

βˆ’ βˆ’ 𝟐

Jadi, sisa pembagian suku banyak 2π‘₯3 βˆ’ π‘₯2 + 6π‘₯ βˆ’ 1 oleh 2π‘₯ βˆ’ 1 adalah 2.

TRIK SUPERKILAT: Gunakan metode horner. Metode paling ampuh untuk mencari nilai sisa untuk tipe soal ini.

Page 10: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 9

9. Grafik fungsi 𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯3 + 𝑏π‘₯2 βˆ’ 𝑐π‘₯ + 20 turun, jika .... A. 𝑏2 βˆ’ 4π‘Žπ‘ < 0 dan π‘Ž < 0 B. 𝑏2 + 4π‘Žπ‘ < 0 dan π‘Ž < 0 C. 𝑏2 + 3π‘Žπ‘ < 0 dan π‘Ž > 0 D. 𝑏2 + 3π‘Žπ‘ < 0 dan π‘Ž < 0 E. 𝑏2 βˆ’ 3π‘Žπ‘ < 0 dan π‘Ž < 0

Penyelesaian:

Ingat:

𝑦 = π‘Žπ‘₯𝑛 β‡’ 𝑦′ = π‘›π‘Žπ‘₯π‘›βˆ’1.

Suatu fungsi 𝑓(π‘₯) akan turun jika 𝑓′(π‘₯) < 0.

𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 akan definit negatif jika 𝐷 < 0 dan π‘Ž < 0.

Misal turunan pertama fungsi 𝑓(π‘₯) adalah 𝑓′(π‘₯), maka:

𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯3 + 𝑏π‘₯2 βˆ’ 𝑐π‘₯ + 20 β‡’ 𝑓′(π‘₯) = 3π‘Žπ‘₯2 + 2𝑏π‘₯ βˆ’ 𝑐

Fungsi 𝑓(π‘₯) akan turun jika 𝑓′(π‘₯) < 0, sehingga:

𝑓′(π‘₯) < 0 β‡’ 3π‘Žπ‘₯2 + 2𝑏π‘₯ βˆ’ 𝑐 < 0

Syarat fungsi β„Ž(π‘₯) = 3π‘Žπ‘₯2 + 2𝑏π‘₯ βˆ’ 𝑐 akan bernilai negatif adalah:

𝐷 < 0 β‡’ 𝐡2 βˆ’ 4𝐴𝐢 < 0⇔ (2𝑏)2 βˆ’ 4(3π‘Ž)(βˆ’π‘) < 0

⇔ 4𝑏2 + 12π‘Žπ‘ < 0⇔ 𝑏2 + 3π‘Žπ‘ < 0

dan 𝐴 < 0 β‡’ 3π‘Ž < 0⇔ π‘Ž < 0

Jadi fungsi 𝑓(π‘₯) = π‘Žπ‘₯3 + 𝑏π‘₯2 βˆ’ 𝑐π‘₯ + 20 turun, jika 𝑏2 + 3π‘Žπ‘ < 0 dan π‘Ž < 0.

Page 11: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 10

10. Diketahui segitiga dengan titik sudut (βˆ’4, 0), (4, 0), dan (4 cos πœƒ , 4 sin πœƒ) untuk 0 ≀ πœƒ ≀ 2πœ‹. Banyak nilai πœƒ yang mungkin agar luas segitiga tersebut 13 adalah .... A. 8 B. 4 C. 3 D. 2 E. 1

Penyelesaian:

Luas segitiga dengan titik sudut (π‘₯1, 𝑦1), (π‘₯2, 𝑦2), dan (π‘₯3, 𝑦3) adalah:

𝐿 =1

2|

π‘₯1 𝑦1 1π‘₯2 𝑦2 1π‘₯3 𝑦3 1

|

Sehingga, apabila titik sudut segitiga masing-masing adalah (βˆ’4, 0), (4, 0), dan (4 cos πœƒ , 4 sin πœƒ) serta luas segitiga adalah 13, maka nilai luas harus diberi tanda mutlak (karena luas bernilai negatif apabila berada di bawah sumbu X):

𝐿 =1

2|

π‘₯1 𝑦1 1π‘₯2 𝑦2 1π‘₯3 𝑦3 1

| β‡’ |13| =1

2|

βˆ’4 0 14 0 1

4 cos πœƒ 4 sin πœƒ 1|

⇔ |13| =1

2(32 sin πœƒ)

⇔ |13| = 16 sin πœƒ

⇔ |13

16| = sin πœƒ

Dalam interval 0 < πœƒ < 2πœ‹, nilai sin πœƒ = |13

16| yang tentunya bisa bernilai positif dan bisa bernilai

negatif ada 4 buah, yaitu masing-masing bernilai positif di kuadran I (0 < πœƒ <πœ‹

2) dan kuadran II

(πœ‹

2< πœƒ < πœ‹), serta bernilai negatif pada kuadran II (πœ‹ < πœƒ <

3πœ‹

2) dan kuadran IV (

3πœ‹

2< πœƒ < 2πœ‹).

Page 12: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 11

11. Vektor οΏ½βƒ—οΏ½ dicerminkan terhadap garis 𝑦 = 0. Kemudian hasilnya diputar terhadap titik asal 𝑂 sebesar πœƒ > 0 searah jarum jam, menghasilkan vektor οΏ½βƒ—οΏ½. Jika οΏ½βƒ—οΏ½ = 𝐴�⃗�, maka matriks 𝐴 = ....

A. [cos πœƒ βˆ’ sin πœƒsin πœƒ cos πœƒ

] [1 00 βˆ’1

]

B. [βˆ’1 00 1

] [cos πœƒ sin πœƒ

βˆ’ sin πœƒ cos πœƒ]

C. [cos πœƒ βˆ’ sin πœƒsin πœƒ cos πœƒ

] [βˆ’1 00 1

]

D. [cos πœƒ sin πœƒ

βˆ’ sin πœƒ cos πœƒ] [

1 00 βˆ’1

]

E. [1 00 βˆ’1

] [cos πœƒ sin πœƒ

βˆ’ sin πœƒ cos πœƒ]

Penyelesaian:

Ingat!

Matriks transformasi pencerminan terhadap 𝑦 = 0 (sumbu X) adalah:

𝑀𝑠𝑏𝑋 = (1 00 βˆ’1

)

Matriks transformasi rotasi terhadap titik asal 𝑂 sebesar πœƒ berlawanan jarum jam adalah:

𝑀𝑅(𝑂,πœƒ) (cos πœƒ βˆ’ sin πœƒsin πœƒ cos πœƒ

)

Dengan menggunakan konsep komposisi transformasi, jika vektor οΏ½βƒ—οΏ½ secara berturut-turut ditransformasikan oleh matriks transformasi 𝑇1 lalu dilanjutkan transformasi oleh matriks transformasi 𝑇2 maka:

οΏ½βƒ—οΏ½ = (𝑇2 ∘ 𝑇1)οΏ½βƒ—οΏ½ β‡’ οΏ½βƒ—οΏ½ = (𝑀𝑅(𝑂,βˆ’πœƒ) ∘ 𝑀𝑀𝑠𝑏𝑋)οΏ½βƒ—οΏ½

⇔ οΏ½βƒ—οΏ½ = (cos(βˆ’πœƒ) βˆ’ sin(βˆ’πœƒ)

sin(βˆ’πœƒ) cos(βˆ’πœƒ)) (

1 00 βˆ’1

) οΏ½βƒ—οΏ½ (Ingat sin(βˆ’πœƒ) = βˆ’ sin πœƒcos(βˆ’πœƒ) = cos πœƒ

)

⇔ οΏ½βƒ—οΏ½ = (cos πœƒ sin πœƒ

βˆ’ sin πœƒ cos πœƒ) (

1 00 βˆ’1

) οΏ½βƒ—οΏ½

Karena οΏ½βƒ—οΏ½ = 𝐴�⃗�, maka jelas matriks 𝐴 adalah:

𝐴 = (cos πœƒ sin πœƒ

βˆ’ sin πœƒ cos πœƒ) (

1 00 βˆ’1

)

Page 13: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 12

12. Himpunan 𝐴 memenuhi hubungan {1} βŠ‚ 𝐴 βŠ‚ {1, 2, 3, 4, 5, 6}. Jika 6 adalah anggota 𝐴, maka banyak himpunan 𝐴 yang mungkin adalah .... A. 04 B. 08 C. 16 D. 24 E. 32

Penyelesaian:

Karena {1} βŠ‚ 𝐴 dan 6 adalah anggota 𝐴, maka jelas {1, 6} βŠ‚ 𝐴.

Sehingga banyaknya anggota 𝐴 yang mungkin adalah sebagai berikut:

Dua anggota: Hanya terdapat satu kemungkinan saja yaitu {1, 6} βŠ‚ 𝐴

Tiga anggota: Terdapat sebanyak 4𝐢1 = 4 kemungkinan yaitu {1, 2, 6} βŠ‚ 𝐴

{1, 3, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 4, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 5, 6} βŠ‚ 𝐴

Empat anggota: Terdapat sebanyak 4𝐢2 = 6 kemungkinan yaitu {1, 2, 3, 6} βŠ‚ 𝐴

{1, 2, 4, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 2, 5, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 3, 4, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 3, 5, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 4, 5, 6} βŠ‚ 𝐴

Lima anggota: Terdapat sebanyak 4𝐢3 = 4 kemungkinan yaitu {1, 2, 3, 4, 6} βŠ‚ 𝐴

{1, 2, 3, 5, 6} βŠ‚ 𝐴{1, 2, 4, 5 6} βŠ‚ 𝐴{1, 3, 4, 5, 6} βŠ‚ 𝐴

Enam anggota: Terdapat sebanyak 4𝐢4 = 1 kemungkinan yaitu {1, 2, 3, 4, 5, 6} βŠ‚ 𝐴

Sehingga banyaknya himpunan bagian dari 𝐴 yang mungkin adalah:

1 + 4𝐢1 + 4𝐢2 + 4𝐢3 + 4𝐢4 = 1 + 4 + 6 + 4 + 1 = 16

TRIK SUPERKILAT: Kita akan mencari himpunan bagian dari 4 anggota yang lain yaitu {2, 3, 4, 5}, jadi banyaknya himpunan bagian adalah 24 = 16.

Page 14: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 13

13. Diberikan suku banyak 𝑝(π‘₯) = π‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐. Jika 𝑏 dan 𝑐 dipilih secara acak dari selang [0, 2], maka peluang suku banyak tersebut tidak mempunyai akar adalah ....

A. 0

B. 1

6

C. 2

3

D. 3

4

E. 5

6

Penyelesaian:

Ingat!

Diskriminan persamaan kuadrat π‘Žπ‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 = 0 adalah 𝐷 = 𝑏2 βˆ’ 4π‘Žπ‘.

Sifat-sifat diskriminan {

𝐷 > 0 β‡’ memiliki dua akar real berbeda𝐷 = 0 β‡’ memiliki dua akar real kembar

𝐷 < 0 β‡’ tidak memiliki akar real (akar-akar imajiner)

Syarat 𝑝(π‘₯) = π‘₯2 + 𝑏π‘₯ + 𝑐 tidak mempunyai akar adalah nilai 𝐷 < 0.

𝐷 < 0 β‡’ 𝑏2 βˆ’ 4𝑐 < 0⇔ 𝑏2 < 4𝑐

⇔𝑏2

4< 𝑐

Jika π‘Ž dan 𝑏 berada dalam selang [0, 2] dimisalkan π‘₯ = 𝑏 dan 𝑦 = 𝑐 sehingga persamaan di atas menjadi:

𝑏2

4< 𝑐 β‡’ 𝑦 >

π‘₯2

4

Fungsi 𝑦 >π‘₯2

4 dengan batas 0 ≀ π‘Ž ≀ 2 dan

0 ≀ 𝑏 ≀ 2 bisa digambar pada sketsa grafik

berikut:

Perhatikan gambar, daerah hasil dari π‘Ž dan 𝑏 adalah daerah persegi bergaris tepi berwarna biru dengan ukuran 2 Γ— 2, sehingga jumlah ruang sampelnya adalah:

𝑛(𝑆) = Luas persegi = 2 Γ— 2 = 4

Sedangkan, kejadian yang dimaksudkan pada soal adalah peluang suku banyak tersebut tidak memiliki akar berada pada daerah arsir berwarna merah, sehingga jumlah kejadiannya adalah:

𝑛(𝐴) = Luas daerah arsir

= ∫ (2 βˆ’π‘₯2

4)

2

0

𝑑π‘₯

= [2π‘₯ βˆ’π‘₯3

12]

0

2

= (2(2) βˆ’(2)3

12) βˆ’ (2(0) βˆ’

(0)3

12)

= (4 βˆ’8

12) βˆ’ (0)

=48 βˆ’ 8

12

=40

12

=10

3

Jadi peluang suku banyak tersebut tidak memiliki akar adalah:

𝑃(𝐴) =𝑛(𝐴)

𝑛(𝑆)=

1034

=10

3Γ—

1

4

=10

12

=5

6

X

Y

0 1 2

1

2

βˆ’1

Page 15: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 14

14. Nilai √3 sin π‘₯ βˆ’ cos π‘₯ < 0, jika ....

A. 7πœ‹

6< π‘₯ <

11πœ‹

7

B. 5πœ‹

6< π‘₯ <

7πœ‹

6

C. 5πœ‹

7< π‘₯ <

10πœ‹

7

D. πœ‹

6< π‘₯ <

9πœ‹

6

E. πœ‹

12< π‘₯ <

5πœ‹

4

Penyelesaian:

√3 sin π‘₯ βˆ’ cos π‘₯ < 0

β‡’ √3 sin π‘₯ < cos π‘₯

⇔ √3 sin π‘₯

cos π‘₯< 1

⇔sin π‘₯

cos π‘₯<

1

√3

⇔sin π‘₯

cos π‘₯<

1

√3Γ—

√3

√3

⇔sin π‘₯

cos π‘₯<

1

3√3

⇔ tan π‘₯ <1

3√3

Persamaan trigonometri sederhana

β‡’ tan π‘₯ =1

3√3 = tan

πœ‹

6

⇔ π‘₯ =πœ‹

6+ 𝑛 βˆ™ πœ‹

𝑛 = 0 β‡’ π‘₯ =πœ‹

6

𝑛 = 1 β‡’ π‘₯ =7πœ‹

6𝑑𝑠𝑑 … 𝑑𝑠𝑑 …

Jadi untuk 𝑛 β‰₯ 0 maka nilai π‘₯ yang memenuhi adalah π‘₯ = {πœ‹

6,

7πœ‹

6, … }.

Himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan dapat ditentukan dengan menggambarkan sketsa grafik fungsi tangen seperti terlihat pada gambar di bawah.

Sehingga, dari gambar sketsa grafik tangen di atas, jelas terlihat bahwa interval yang memenuhi

nilai tan π‘₯ <1

3√3 adalah terletak pada garis yang berwarna merah.

Dengan melihat pilihan jawaban di soal dan melihat gambar sketsa grafik fungsi tangen tersebut,

jawaban yang memenuhi adalah 5πœ‹

6< π‘₯ <

7πœ‹

6.

πœ‹

6

13πœ‹

6

7πœ‹

6

πœ‹

2

3πœ‹

2

Page 16: Pembahasan Soal SNMPTN 2012 Matematika IPA Kode 634

Bimbel SBMPTN 2013 Matematika IPA by Pak Anang (http://pak-anang.blogspot.com) Halaman 15

15. Diketahui β€–οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½β€– = 1 dan β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– = 2. Jika οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½ dan οΏ½βƒ—οΏ½ membentuk sudut 30Β°, maka (οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½ + οΏ½βƒ—οΏ½) ∘ οΏ½βƒ—οΏ½ = ....

A. √3 + 4

B. √3 + 2

C. 2√3 + 4 D. 3 E. 5

Penyelesaian:

Ingat!

οΏ½βƒ—οΏ½ ∘ οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½ = β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ β€–οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½β€– βˆ™ cos ∠(οΏ½βƒ—οΏ½, οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½)

Sifat operasi aljabar vektor:

Distributif: (οΏ½βƒ—οΏ½ + οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½) ∘ 𝑐 = οΏ½βƒ—οΏ½ ∘ 𝑐 + οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½ ∘ 𝑐

(οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½ + οΏ½βƒ—οΏ½) ∘ οΏ½βƒ—οΏ½ = οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½ ∘ οΏ½βƒ—οΏ½ + οΏ½βƒ—οΏ½ ∘ οΏ½βƒ—οΏ½

= β€–οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½β€– βˆ™ β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ cos ∠(οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½, οΏ½βƒ—οΏ½) + β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ cos ∠(οΏ½βƒ—οΏ½, οΏ½βƒ—οΏ½)

= β€–οΏ½βƒ—βƒ—οΏ½β€– βˆ™ β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ cos 30Β° + β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ β€–οΏ½βƒ—οΏ½β€– βˆ™ cos 0Β°

= 1 βˆ™ 2 βˆ™1

2√3 + 2 βˆ™ 2 βˆ™ 1

= √3 + 4

Untuk download rangkuman materi, kumpulan SMART SOLUTION dan TRIK SUPERKILAT dalam menghadapi SNMPTN serta kumpulan pembahasan soal SNMPTN yang lainnya jangan lupa untuk selalu mengunjungi http://pak-anang.blogspot.com. Terimakasih, Pak Anang.