PARADIGMA SEHAT

32
PARADIGMA SEHAT A. Definisi Paradigma Sehat Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan kesehatan yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi banyak faktor yang bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan, serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan kesehatan. Paradigma sehat mengubah cara pandang terhadap masalah kesehatan baik secara makro maupun mikro. v Secara makro, berarti bahwa pembangunan semua sektor harus memperhatikan dampaknya dibidang kesehatan, minimal memberi sumbangan dalam pengembangan lingkungan dan perilaku sehat. v Secara mikro, · berarti bahwa pembangunan kesehatan harus menekankan pada upaya promotif dan preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilatif. · Paradigma sehat dengan sebutan :”Gerakan Pembangunan Yang Berwawasan Kesehatan” dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 1 Maret 1999. Lebih dari itu, paradigma sehat adalah bagian dari pembangunan peradaban dan kemanusiaan secara keseluruhan. Paradigma sehat adalah perubahan mental dan watak dalam pembangunan. Paradigma sehat adalah perubahan sikap dan orientasi , yaitu sebagai berikut:

description

makalah blok 2

Transcript of PARADIGMA SEHAT

Page 1: PARADIGMA SEHAT

PARADIGMA SEHAT

A.   Definisi Paradigma Sehat

 Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan kesehatan

yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi banyak faktor yang

bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan,

serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan

kesehatan.

Paradigma sehat mengubah cara pandang terhadap masalah kesehatan baik secara

makro maupun mikro.

v  Secara makro,

berarti bahwa pembangunan semua sektor harus memperhatikan dampaknya dibidang

kesehatan, minimal memberi sumbangan dalam pengembangan lingkungan dan perilaku

sehat.

v  Secara mikro,

·         berarti bahwa pembangunan kesehatan harus menekankan pada upaya promotif dan

preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilatif.

·         Paradigma sehat dengan sebutan :”Gerakan Pembangunan Yang Berwawasan Kesehatan”

dicanangkan oleh Presiden RI pada tanggal 1 Maret 1999.

Lebih dari itu, paradigma sehat adalah bagian dari pembangunan peradaban dan kemanusiaan

secara keseluruhan. Paradigma sehat adalah perubahan mental dan watak dalam

pembangunan.

Paradigma sehat adalah perubahan sikap dan orientasi , yaitu sebagai berikut:

1.      pola pikir yang memandang kesehatan sebagai kebutuhan yang bersifat pasif, menjadi

merupakan keperluan dan bagian dari hak asasi manusia (HAM).

2.      Sehat bukan hal yang konsumtif, melainkan suatu investasi karena menjamin tersedianya

SDM yang produktif secara sosial dan ekonomi.

3.      Kesehatan yang semula hanya berupa penanggulangan yang bersifat jangka pendek ke

depannya akan menjadi bagian dari upaya pengembangan SDM yang bersifat jangka panjang.

4.      Pelayanan kesehatan tidak hanya pelayanan medis yang melihat bagian dari yang

sakit/penyakit, tetapi merupakan pelayanan kesehatan paripurna yang memandang manusia

secara utuh.

5.      Kesehatan tidak hanya sehat jasmani, tetapi juga sehat mental dan sosial.

6.      Pelayanan kesehatan tidak lagi terpecah-pecah (fragmented), tetapi terpadu (integrated).

7.      Fokus kesehatan tidak hanya penyakit, tetapi juga bergantung pada permintaan pasar.

Page 2: PARADIGMA SEHAT

8.      Sasaran pelayanan kesehatan bukan hanya masyarakat umum (pelayanan kesehatan pada

fasilitas kesehatan umum), melainkan juga masyarakat swasta (pelayanan kesehatan untuk

perorangan/pribadi, misalnya homecare ).

9.      Kesehatan bukan hanya menjadi urusan pemerintah, melainkan juga menjadi urusan swasta.

10.  Biaya yang ditanggung pemerintah adalah untuk keperluan publik (seperti pemberantasan

penyakit menular, penyuluhan kesehatan), sedangkan keperluan lainnya perlu ditanggung

bersama dengan pengguna jasa.

11.  Biaya kesehatan bergeser dari pembayaran setelah pelayanan menjadi pembayaran di muka

dengan model Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat.

12.  Kesehatan tidak hanya berfungsi sosial, tetapi juga dapat berfungsi ekonomi.

13.  Pengaturan kesehatan tidak lagi diatur dari atas (top down), tetapi berdasarkan aspirasi dari

bawah (bottom up).

14.  Pengaturan kesehatan tidak lagi tersentralisasi, tetapi telah terdesantralisasi.

15.  Pelayanan kesehatan tidak lagi bersifat birokratis tetapi entrepreuner.

16.  Masyarakat tidak sekedar ikut berperan serta, tetapi telah berperan sebagai mitra.

B.    Latar belakang /Dasar Pemikiran Paradigma Sehat

§  Hidup sehat adalah hak asasi manusia, artinya sehat merupakan sesuatu yang sangat esensial

dalam diri manusia yang perlu dipertahankan dan dipelihara. Sehat merupakan suatu investasi

untuk kehidupan yang produktif, bukanlah hal yang konsumtif, melainkan prasyarat agar

hidup kita menjadi berarti, sejahtera dan bahagia.

§  Kesehatan merupakan salah satu dari tiga faktor utama yang sangat menentukan kualitas

sumber daya manusia, disamping pendidikan dan pendapatan (ekonomi). Oleh karena itu,

kualitas kesehatan perlu dipelihara dan ditingkatkan.

§  Sehat juga merupakan karunia Tuhan yang perlu disyukuri. Mensyukuri karunia dapat

ditunjukan dengan perkataan, perasaan, dan perbuatan. Bersyukur dengan perbuatan

ditunjukan dengan memelihara kesehatan dan berupaya untuk meningkatkannya.

§  Memelihara dan meningkatkan kesehatan lebih efektif daripada mengobati penyakit. Oleh

karena itu, upaya peningkatan kesehatan (promosi) dan pencegahan penyakit (preventif) perlu

ditekankan tanpa mengesampingkan upaya penyembuhan dan pemulihan.

§  Derajat kesehatan dipengaruhi oleh faktor lingkungan perilaku, pelayanan kesehatan, dan

keturunan. Faktor lingkungan dan perilaku memiliki konstribusi yang sangat besar terhadap

kualitas derajat kesehatan. Di pihak lain, faktor lingkungan dan perilaku terkait dengan

banyak sektor di luar kesehatan. Oleh karena itu, perlu diperhatikan dampak  pembangunan

semua sektor dibidang kesehatan.

Page 3: PARADIGMA SEHAT

§  Adanya transisi demografis dan epidemologis, tantangan global dan regional, perkembangan

iptek, tumbuhya era desentralisasi, serta maraknya demokratisasi disegala bidang, mendorong

perlunya upaya peninjauan kebijakan yang ada serta perumusan paradigma baru dibidang

kesehatan.

PHC

Primary Health Care ( PHC ) adalah : pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada

metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh

individu maupun keluarga dalam masyarakat melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta

dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setiap

tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri dan menentukan nasib

sendiri.

Promosi Kesehatan

Promosi kesehatan adalah upaya meningkatkan kemampuan kesehatan masyarakat

melalui pembelajaran dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat agar mereka dapat menolong

dirinya sendiri, serta mampu berperan secara aktif dalam masyarakat sesuai sosial budaya

setempat yang didukung oleh kebijakan public yang berwawasan. (Depkes RI)

Promosi kesehatan adalah kombinasi berbagai dukungan menyangkut pendidikan,

organisasi, kebijakan dan peraturan perundangan untuk perubahan lingkungan dan perilaku

yang menguntungkan kesehatan (Green dan Ottoson,1998).

Promosi Kesehatan adalah proses untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam

memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Selain itu untuk mencapai derajat kesehatan

yang sempurna, baik fisik, mental, dan sosial, maka masyarakat harus mampu mengenal serta

mewujudkan aspirasinya, kebutuhannya, dan mampu mengubah atau mengatasi

lingkungannya (lingkungan fisik, sosial budaya dan sebagainya). Dalam konferensi

ini ,health promotion di maknai sebagai perluasan dari healt education atau pendidikan

kesehatan.

Menurut Leavell dan Clark (1965), dari sudut pandang kesehatan masyarakat, terdapat

5 tingkat pencegahan terhadap penyakit, yaitu :

1.      Promotion of health

2.      Specifik protection

3.      Early diagnosis and prompt treatment

4.      Limitation of disability dan

5.      Rehablitation.      

Page 4: PARADIGMA SEHAT

Organisasi kesehatan dunia WHO telah merumuskan suatu bentuk definisi mengenai promosi

kesehatan :

“ Health promotion is the process of enabling people to increase control over, and improve, their

health. To reach a state of complete physical, mental, and social, well-being, an individual or

group must be able to identify and realize aspirations, to satisfy needs, and to change or cope

with the environment “

Berdasarkan aspek kesehatan:

Berdasarkan jenis aspek pelayanan kesehatan ini, promosi kesehatan mencakup 4

pelayanan, yaitu:

a. Promosi kesehatan pada tingkat promotif

Sasaran promosi kesehatan pada tingkat pelayanan promotif adalah pada kelompok

orang yang sehat, dengan tujuan agar mereka mampu meningkatkan kesehatannya.Apabila

kelompok initidak memperoleh promosi kesehatan bagaimana memeliharakesehata, maka

kelompok ini akanmenurun jumlahnya, dan kelompok orang yang sakitakan meningkat.

b. Promosi kesehatan pada tingkat preventif

Disamping kelompok orang yang sehat, sasaran promosi kesehatan pada tingkat

iniadalahkelompok yang beresiko tinggi. Tujuan utama promosi kesehatan pada tingkat

iniadalah untukmencegah kelompok-kelompok tersebut agar tidak jatuh atau menjaditerkena

sakit (primaryprevention)

c. Promosi kesehatan pada tingkat kuratif

Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adalah para penderita penyakit (pasien).

Tujuan promosi kesehatan pada tingkat ini agar kelompok ini mampu mencegah penyakit

tersebut tidak menjadi lebih parah.

d. Promosi kesehatan pada tingkat rehabilitatif

Sasaran promosi kesehatan pada tingkat ini adalah kelompok penderita yang baru

sembuh dari suatu penyakit. Tujuan utama promosi kesehatan pada tingkat ini adalah agar

mereka ini segera pulih kembali kesehatannya atau mengurangi kecatatan seminimal

mungkin (Notoatmodjo, 2005).

VISI DAN MISI INDONESIA SEHAT 2010

VISI INDONESIA SEHAT

Page 5: PARADIGMA SEHAT

Untuk mewujudkan paradigma  sehat tersebut ditetapkan Visi,yaitu gambaran,prediksi atau

harapan  tentang keadaan masyarakat indonesia pada masa yang akan datang,yaitu:Indonesia

Sehat 2010.

Indonesia sehat 2010 adalah gambaran masyarakat indonesia di masa depan yang penduduknya

hidup  dalam lingkungan dan perilaku sehat,mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu,adil,dan merata,serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Lingkungan sehat adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan sehat yaitu

lingkngan yang bebas dari polusi.tersedia air bersih,sanitasi lingkungan yang

memadai,perumahan dan pemukiman sehat,perencanaan kawasan berwawasan kesehatan,dan

kehidupan masyarakat saling tolong menolong.

Perilaku sehat adalah perilaku proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,mencegah

resiko terjadinya penyakit,melindungi diri dari ancaman penyakit,serta berperan aktif dalam

gerakan kesehatan masyarakat.

MISI INDONESIA SEHAT 2010

1.Memantapkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel

Keberhasilan pembangunan berwawasan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja

keras sektor kesehatan saja, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta kontribusi

positif dari berbagai sektor pembangunan lainnya. Departemen Kesehatan berperan sebagai

penggerak utama dan memfasilitasi sektor-sektor lain agar segala upaya memberikan

kontribusi yang positif terhadap perwujudan pembangunan nasional berwawasan kesehatan.

Dengan terciptanya manajemen kesehatan yang akuntabel di lingkungan Departemen Kesehatan,

diharapkan fungsi-fungsi administrasi kesehatan dapat terselenggara secara efektif dan efisien

yang didukung oleh sistem informasi, IPTEK serta hukum kesehatan. Melalui

penyelenggaraan manajemen kesehaaatan yang akuntabel dengan menerapkan tata

penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance), diharapkan upaya

pembangunan kesehatan dapat dipertanggung jawabkan dan dipertanggung-gugatkan kepada

semua lapisan masyarakat, serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

2. Meningkatkan Kinerja dan Mutu Upaya Kesehatan

Peningkatan kinerja dan mutu upaya kesehatan dilakukan oleh Departemen Kesehatan melalui

pengembangan kebijakan pembangunan kesehatan, yang meliputi kebijakan manajerial dan

kebijakan teknis serta pengembangan standar dan pedoman berbagai upaya kesehatan.

Disamping itu Departemen Kesehatan juga melakukan fasilitasi sumber daya kesehatan, baik

Page 6: PARADIGMA SEHAT

tenaga , pembiayaan kesehatan, sumber daya obat dan perbekalan kesehatan bagi para pelaku

upaya/pembangunan kesehatan. Dengan meningkatkan kinerja dan mutu upaya kesehatan,

diharapkan upaya kesehatan dapat terselenggara dengan baik, dapat dicapai (accessible), dan

dapat dijangkau ( affordable ) oleh segenap kalangan masyarakat, serta terjamin mutunya

(quality). Upaya kesehatan tersebut meliputi upaya kesehatan masyarakat dan upaya

kesehatan perorangan.

3. Memberdayakan Masyarakat dan Daerah

Peran aktif masyarakat termasuk swata, sangat penting dan akan menentukan keberhasilan

pembangunan kesehatan. Departemen Kesehatan melaksanakan pemberdayaan masyarakat,

sehingga masyarakat dapat berperan sebagai subjek pembangunan kesehatan. Diharapkan

masyarakat termasuk swasta dapat berpartisipasi aktif dalam melayani ( to serve),

melaksanakan advokasi (to advacate ), serta mengkritisi ( to watch) pembangunan kesehatan

baik secara individu, kelompok, maupun bersama masyarakat luas. Potensi masyarakat

termasuk swasta, baik berupa organisasi, upaya,tenaga, dana, sarana, tekonologi, serta

mekanisme pengambilan keputusan, merupakan aset yang cukup besar yang perlu digalang.

Pelaksanaan desentralisasi dibidang kesehatan sedang berproses. Untuk itu perlu adanya fasilitasi

dari Departemen Kesehatan, terutama kepada daerah-daerah yang sangat memerlukan.

Fasilitasi lebih diutamakan pada pengembangan kapasitas (capacity building ), pelembagaan

institusi disemua tataran, serta pengembangan sistem kesehatan daerah, sehingga ada

kesinambungan program kesehatan dari tingkat nasional sampai daerah dan advokasi guna

peningkatan sumber daya kesehatan diaerah.

4. Melaksanakan Pembangunan Kesehatan yang Berskala Nasional.

Disamping berperan dalam pembinaan dan pengembangan kesehatan, Departemen Kesehatan

melakukan pula pelaksanaan pembangunan kesehatan yang berskala nasional, seperti

pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin, penanggulangan  masalah kesehatan akibat

bencana, penanggulangan penyakit menular dan gangguan gizi, promosi kesehatan,

pembangunan kesehatan didaerah terpencil, tertinggal dan daerah perbatasan, serta

pendayagunaan tenaga kesehatan. Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional, Departemen

Kesehatan melaksanakan penyelenggaraan upaya kesehatan Strata III sehingga mampu

melayani rujukan.

5.Menggerakan Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan.

Berbagai sektor pembangunan harus memasukkan pertimbangan kesehatan dalam semua

kebijakan pembangunannya. Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap

Page 7: PARADIGMA SEHAT

kesehatan, apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan seyogyanya tidak

diselenggarakan.

6. Mendorong Kemandirian Masyarakat untuk Hidup Sehat.

Kesehatan dalah tanggung jawab bersama setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta.

Apapun peran yang dimainkan pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyrakat untuk

secara mandiri menjaga kesehatan mereka, hanya  sedikit yang dapat dicapai.

7. Memeliahara dan Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan

terjangkau.

Salah satu tanggung jawab sektor kesehatan adalah menjamin tersedianya pelayanan kesehatan

yang bermutu, merata dan terjangkau oleh masyarakat. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan

dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat serta swasta.

8. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta

lingkungannya.

Tugas utama sektor kesehatan adalah memeliahara dan meningkatkan kesehatan segenap

warganya. Oleh karena itu upaya kesehatan yang harus diutamakan adalah yang bersifat

promotif-preventif yang didukung oleh upaya kuratif-rehalibitatif. Selain itu upaya

penyehatan lingkungan juga harus diprioritaskan.

Strategi Pembangunan Kesehatan

Strategi pembangunan kesehatan untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2010 adalah :

1. Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan

Semua kebijakan pembangunan nasional yang sedang dan atAu akan diselenggarakan harus

memiliki wawasan kesehatan. Artinya program pembangunan nasional tersebut harus

memberikan kontribusi yang positif terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap dua hal.

Pertama, terhadap pembentukkan lingkungan sehat. Kedua, terhadap pembentukkan peilaku

sehat. Adalah amat diharapkan setiap program pembangunan yang diselenggarakan di

Indonesia dapat memberikan kontribusi yang positif terhadap terbentuknya lingkungan dan

perilaku sehat tersebut.

Sedangkan secara mikro, semua kebijakan pembangunan kesehatan yang sedang dan atau akan

diselenggarakan harus dapat makin mendorong meningkatnya derajat kesehatan seluruh

anggota masyarakat. Jika diketahui pemeliharaan dan peningkatan kesehatan tersebut akan

lebih efektif dan efisien jika dilaksanakn melalui upaya promotif dan preventif, bukan upaya

kuratif dan rehabilitatif, maka seyogyanyalah kedua pelayanan yang pertaama tersebut dapat

lebih diutamakan.

Page 8: PARADIGMA SEHAT

Untuk terselengggaranya pembangunan berwawasan kesehatan perlu dilaksanankan kegiatan

sosialisasi, orientasi, kampanye dan pelatihan sehingga semua pihak yang terkait

(stakeholders) memahami dan mampu melaksanakan pembangunan nasional berwawasan

kesehatan. Selain itu, perlu pula dilakukan kegiatan penjabaran lebih lanjut dari konsep

tersebut sehingga benar benar menjadi operasional serta terukur segala pencapaian dan

dampak yang dihasilkan.

2. Profesionalisme

Profesionalisme dilaksanakan melalui penerapan kemajuan ilmu dan teknologi, serta melalui

penerapan nilai-nilai moral dan etika. Untuk terselenggaranya pelayanan yang bermutu, perlu

didukung oleh penerapan pelbagai kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran. Untuk

terwujudnya pelayanan kesehatan yang seperti ini, jelaslah pengembangan sumber daya

manusia kesehatan dipandang mempunyai peranan yang amat penting. Pelayanan kesehatan

profesional tidak akan terwujud apabila tidak didukung oleh tenaga pelaksana, yakni sumber

daya manusia kesehatan yang mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi.

Lebih dari itu, untuk terselenggaranya pelayanan kesehatanyang bermutu, perlu pula didukung

oleh penerapan nilau-nilai moral dan etika profesi yang tinggi. Untuk terwujudnya pelayanan

kesehatan yang seperti ini, semua tenaga kesehatan dituntut untuk selalu menjunjung tinggi

sumpah dan kode etik profesi. Pelaksanaan perilaku yang dituntut dari tenaga kesehatan

seperti diatas perlu dipantau secara berkala melalui kerjasama dengan pelbagai organisasi

profesi.

Untuk terselenggaranya strategi profesionalisme akan dilaksanakan penentuan standar

kompetensi bagi tenaga kesehatan, pelatihan berdasarkan kompetensi, akreditasi dan legislasi

tenaga kesehatan, serta kegiatan peningkatan kualitas lainnya.

3. Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat

Untuk memantapkan kemandirian masyarakat dalam pola hidup sehat, perlu digalang peran serta

masyarakat yang seluas-luasnya, termasuk peran serta dalam pembiayaan. JPKM yang pada

dasarnya merupakan penataan sub sistem pembiayaan kesehatan dalam bentuk mobilisasi

sumber dana masyarakat, adalah wujud nyata dari peran serta masyarakat tersebut, yang

apabila berhasil dilaksanakan akan mempunyai peranan yang besar pula dalam turut

mempercepat pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan.

Dalam konteks penataan sub sistem pelayanan kesehatan, strategi JPKM akan lebih

mengutamakan pelayanan promotif dan preventif, yang apabila berhasil dilaksanakan, dinilai

Page 9: PARADIGMA SEHAT

lebih efektif dan efisien dalam memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan di samping

berpengaruh positif pula dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

Untuk terselenggaranya strategi tersebut akan dilaksanakan sosialisasi, orientasi, kampanye dan

pelatihan untuk semua pihak yang terkait sehingga mereka memahami konsep dan program

JKPM. Selain itu, akan dikembangkan pula peraturan perundang-undangan, pelatihan Badan

Pelaksana JPKM, dan pengembangan unit pembina JPKM agar strategi JPKM dapat

terlaksana dengan baik.

4. Desentralisasi

Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan harus

berangkat dari masalah dan potensi spesifik masing-masing daerah. Desentralisasi yang inti

pokoknya adalah pendelegasian wewenang yang lebihbesar kepada pemerintah daerah untuk

mengatur sistem pemerintahan dan rumah tangga sendiri memang dipandang lebih sesuai

untuk pengelolaan pelbagai pembangunan nasional pada masa mendatang.

Tentu saja untuk keberhasilan desentralisasi ini berbagai persiapan perlu dilakukan, termasuk

yang terpenting adalah persiapan perangkat organisasi serta sumber daya manusianya. Untuk

terselenggarnya desentralisasi akan dilakukan kegiatan analisa dan penentuan peran

pemerintah pusat dan daerah dalam bidang kesehatan, penentuan kegiatan upaya kesehatan

yang wajib dilaksanakan oleh daerah, analisa kemampuan daerah, pengembangan sumber

daya manusia daerah, pelatihan, penempatan kembali tenaga dan lain-lain kegiatan sehingga

strategi desentralisasi dapat terlaksana secara nyata.

Program Unggulan

Menyadari akan adanya keterbatasan Sumber Daya yang tersedia dan disesuaikan

dengan prioritas masalah kesehatan yang ditemukan dalam masyarakat dan

kecenderunagnnya pada masa mendatang, maka untuk meningkatkan percepatan perbaikan

derajat kesehatan masyarakat, ditetapkan 10 Program Unggulan Kesehatan sebagai berikut :

1. Program Kebijakan Kesehatan, Pembiayaan Kesehatan dan Hukum Kesehatan

2. Program Perbaikan Gizi

3. Program Pencegahan Penyakit Menular termasuk Imunisasi

4. Program Peningkatan Prilaku Hidup Sehat dan kesehatan mental

5. Program Lingkungan Pemukiman, Air dan Udara Sehat

6. Program Kesehatan Keluarga, Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana

7. Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Page 10: PARADIGMA SEHAT

8. Program Anti Tembakau, Alkohol dan Madat

9. Program Pengawasan Obat, Bahan Berbahaya dan Makanan dan Minuman.

10. Program Pencegahan Kecelakaan dan Rudapaksa, termasuk Keselamatan Lalu Lintas.

PUSKESMAS

Departemen Kesehatan RI (1990) Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan

fungsional yang merupakanpusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina

peran sertamasyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan

terpadukepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

FUNGSI PUSKESMAS

Ada tiga fungsi puskesmas yaitu :

a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayahnya

b. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka

meningkatkankemampuan untuk hidup sehat

c. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada

masyarakatdi wilayah kerjanya.

Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :

1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam

rangkamenolong dirinya sendiri

2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali danmenggunakan

sumber daya yang ada secara efektif dan efisien

3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medismaupun

rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebuttidak menimbulkan

ketergantungan

4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat

5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan program

puskesmas

Page 11: PARADIGMA SEHAT

KEGIATAN POKOK PUSKESMAS

Kegiatan-kegiatan pokok puskesmas yang diselenggarakan oleh puskesmas sejak berdirinya

semakin berkembang , mulai dari 7 usaha pokok kesehatan , 12 usaha pokok kesehatan, 13

usaha pokok kesehatan dan sekarang meningkat menjadi 20 usaha pokok kesehatan yang

dapat dilaksanakan oleh puskesmas sesuai dengan kemampuan yang adadari tiap-tiap

puskesmas baik dari segi tenaga , fasilitas, dan biaya atau anggaran yangtersediaBerdasarkan

buku pedoman kerja puskesmas yang terbaru ada 20 usaha pokok kesehatan yang dapat

dilakukan oleh puskesmas, itu pun sangat tergantung kepada faktortenaga, sarana, dan

prasarana serta biaya yang tersedia berikut kemampuan manajemendari tiap-tiap puskesmas.

Dua puluh kegiatan pokok puskesmas adalah :

1. Upaya kesehatan ibu dan anak 

a.Pemeliharaan kesehatan ibu hamil , melahirkan dan menyusui serta bayi anak balita dan

anak prasekolah

b. Memberikan nasehat tentang makanan guna mencegah gizi buruk 

c. Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan cara stimulasinya.

d. Imunisasi tetanus toksoid dua kali pada ibu hamil dan BCG, DPT 3 kali, polio3 kali

dan campak 1 kali pada bayi

e. Penyuluhan kesehatan dalam mencapai program KIA

f. Pelayanan keluarga berencana

g. Pengobatan bagi ibu, bayi anak balita dan anak prasekolah untuk macam-macam

penyakit ringan

h. Kunjungan rumah untuk mencari ibu dan anak yang memerlukan pemeliharaan,

memberikan penerangan dan pendidikan tentang kesehatan

i. Pengawasan dan bimbingan kepada taman kanak-kanak dan para dukun bayi

2.Upaya keluarga berencana

Page 12: PARADIGMA SEHAT

a.Mengadakan kursus keluarga berencana unutk para ibu dan calon ibu yangmengunjungi

KIA

b. Mengadakan kursus keluarga berencana kepada dukun yang kemudian akanbekerja sebagai

penggerak calon peserta keluarga berencana

c. Mengadakan pembicaraan-pembicaraan tentang keluarga berencana kapansaja ada

kesempatan

d. Memasang IUD, cara-cara penggunaan pil , kondom, dan cara-cara laindenngan memberi

sarananya.

e. Melanjutkan mengamati mereka yang menggunakan sarana pencegahankehamilan

3.Upaya peningkatan gizi

a. Mengenali penderita-penderita kekurangan gizi dan mengobati mereka

b. Mempelajari keadaan gizi masyarakat dan mengembangkan programperbaikan gizi

c. Memberikan pendidikan gizi kepada masyarakat terutama dalam rangkaprogram KIA

d.Melaksanakan program-program :

Program perbaikan gizi keluarga melalui posyandu

Memberikan makanan tambahan yang mengandung protein dan kalorikepada balita dan ibu

menyusui

Memberikan vitamin A kepada balita umur dibawah 5 tahun

4.Upaya kesehatan lingkungan

Kegiatan-kegiatan utamam kesehatan lingkungan yang dilakukan staf puskesmasadalah:

a. Penyehatan air bersih

b. Penyehatan pembuangan kotoran

c. Penyehatan lingkungan perumahan

d. Penyehatan limbah

Page 13: PARADIGMA SEHAT

e. Pengawasan sanitasi tempat umum

f. Penyehatan makanan dan minuman

g. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan

5. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

a. Mengumpulkan dan menganalisa data penyakit

b. Melaporkan kasus penyakit menular

c. Menyelidiki di lapangan untuk melihat benar atau tidaknya laporan yangmasuk, untuk

menemukan kasus-kasus baru dan untuk mengetahui sumberpenularan.

d. Tindakan permulaan untuk menahan penularan penyakit

e. Menyembuhkan penderita, hingga ia tidak lagi menjadi sumber infeksi

f. Pemberian imunisasi

g. Pemberantasan vektor

h. Pendidikan kesehatan kepada masyarakat

6.Upaya pengobatan

a. Melaksanakan diagnose sedini mungkin melalui:

Mendapatkan riwayat penyakit

Mengadaan pemeriksaan fisik  

Mengadaan pemeriksaan labolatorium

Membuat diagnosa

b. Melaksanakan tindakan pengobatan

c.Melakukan upaya rujukan bila dipandang perlu, rujukan tersebut dapat berupa:

Rujukan diagnostic

Rujukan pengobatan/rehabilitasi

Page 14: PARADIGMA SEHAT

Rujukan lain

7.Upaya penyuluhan

a. Penyuluhan kesehatan masyarakat merupakan bagian yang tak terpisahkan daritiap-tiap

program puskesmas. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan padasetiap kesempatan oleh

petugas, apakah di klinik, rumah dan kelompok-kelompok masyarakat.

b.Di tingkat puskesmas tidak ada penyuluhan tersendiri, tetapi ditingkatkabupaten diadakan

tenaga-tenaga coordinator penyuluhan kesehatan.Coordinator membantu para petugas

puskesmas dalam mengembangkan teknik dan materi penyuluhan di Puaskesmas.

Posyandu

1. Pengertian Posyandu

Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan dari dua atau lebih kegiatan yang

dilaksanakan oleh masyarakat. Kegiatan – kegiatan yang dipadukan khususnya adalah

Program KIA, KB, Gizi, Imunisasi dan Penanggulangan diare ( Anonim, 1991 ).

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat yang pada dasarnya merupakan

salah satu wujud peran serta masyarakat dalam pembangunan kesehatan, tempat masyarakat

dapat memperoleh pelayanan KB – kesehatan ibu dan anak (KIA), Gizi, Imunisasi,dan

penanggulangan diare pada waktu dan tempat yang sama ( Effendy, 1998 )

Kegiatan di posyandu merupakan kegiatan yang melibatkan partisipasi masyarakat

dalam upaya pelayanan kesehatan dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk masyarakat,

yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan, yang telah mendapatkan pendidikan dan

pelatihan dari tim puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar ( Effendy,1998 ).

2. Tujuan Posyandu

Tujuan pembentukan posyandu adalah :

a. Mempercepat penurunan angka kematian bayi, balita dan angka kelahiran dalam

rangka mempercepat terwujudnya keluarga catur warga.

b. Menjadi kebutuhan pokok dan bagian yang tidak terpisah dari kegiatan masyarakat.

Page 15: PARADIGMA SEHAT

3. Sasaran Penyelenggaraan posyandu

Sasarannya meliputi :

a. Bayi usia kurang dari 1 tahun

b. Anak balita usia 1 – 5 tahun

c. Ibu hamil, menyusui dan ibu nifas

d. Wanita Usia Subur

4. Kegiatan Posyandu

Kegiatan posyandu menurut Panca Krida Posyandu ( Effendy,1998)

a. Kesehatan Ibu dan Anak

b. Keluarga Berencana

c. Imunisasi

d. Peningkatan Gizi

e. Penanggulangan Diare

Manfaat Posyandu

Posyandu memberikan layanan kesehatan ibu dan anak, KB, imunisasi, gizi, penanggulangan

diare.

1. Kesehatan ibu dan anak

- Ibu: Pemeliharaan kesehatan ibu di posyandu, Pemeriksaan kehamilandan nifas, Pelayanan

peningkatan gizi melalui pemberian vitamin dan pil penambah darah, Imunisasi TT untuk ibu

hamil.

- Pemberian Vitamin A: Pemberian vitanin A dosis tinggi pada bulan Februari dan Agustus

(Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU. 2007). Akibat dari kurangnya vitamin A

Page 16: PARADIGMA SEHAT

adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap serangan penyakit. (Dinas Kesehatan RI.

2006: 95)

- Penimbangan Balita: Penimbangan balita dilakukan tiap bulan di posyandu (Dinas

Kesehatan RI. 2006: 95). Penimbangan secara rutin di posyandu untuk pemantauan

pertumbuhan dan mendeteksi sedini mungkin penyimpangan pertumbuhan balita. Dari

penimbangan yang kemudian dicatat di KMS, dari data tersebut dapat diketahui status

pertumbuhan balita (Dinas Kesehatan RI. 2006: 54), apabila penyelenggaraan posyandu baik

maka upaya untuk pemenuhan dasar pertumbuhan anak akan baik pula.

KMS adalah kartu untuk mencatat dan memantau pekembangan balita dengan melihat

garis pertumbuhan berat badan anak dari bulan ke bulan pada KMS dapat diketahui status

pertumbuhan anaknya.

Kriteria Berat Badan balita di KMS:

Berat badan naik :

- Berat badan bertambah mengikuti salah satu pita warna, berat badan bertamabah ke

pita warna diatasnya.

Berat badan tidak naik :

- Berat badanya berkurang atau turun, berat badan tetap, berat badan bertambah atau

naik tapi pindah ke pita warna di bawahnya.

Berat badan dibawah garis merah

- Merupakan awal tanda balita gizi buruk Pemberian makanan tambahan atau PMT,

PMT diberikan kepada semua balita yang menimbang ke posyandu. (Departemen

Kesehatan RI. 2006: 104)

2 Keluarga Berencana

Pelayanan Keluarga Berencana berupa pelayanan kontrasepsi kondom, pil KB, dan suntik

KB.

Page 17: PARADIGMA SEHAT

3 Imunisasi

Di posyandu balita akan mendapatkan layanan imunisasi. Macam imunisasi yang

diberikan di posyandu adalah:

- BCG untuk mencegah penyakit TBC.

- DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus.

- Polio untuk mencegah penyakit kelumpuhan.

- Hepatitis B untuk mencegah penyakit hepatitis B (penyakit kuning).

4 Peningkatan Gizi

Dengan adanya posyandu yang sasaran utamanya bayi dan balita, sangat tepat untuk

meningkatkan gizi balita (Notoadmodjo, Soekidjo. 2003: 205). Peningkatan gizi balita di

posyandu yang dilakukan oleh kader berupa memberikan penyuluhan tentang ASI, status

gizi balita, MPASI, Imunisasi, Vitamin A, stimulasi tumbuh kembang anak, diare pada balita

(Dinas Kesehatan RI. 2006: 24).

5 Penanggulangan diare

Penyediaan oralit di posyandu (Dinas Kesehatan RI. 2006: 127). Melakukan rujukan

pada penderita diare yang menunjukan tanda bahaya di Puskesmas. (Departemen Kesehatan

RI. 2006: 129). Memberikan penyuluhan penggulangan diare oleh kader posyandu.

(Departemen Kesehatan RI. 2006: 132)

5. Pelaksanaan Layanan Posyandu

Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat dengan sistem 5 meja yaitu:

Meja I : Pendaftaran

Meja II : Penimbangan

Meja III : Pengisian KMS

Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS

Page 18: PARADIGMA SEHAT

Meja V : Pelayanan kesehatan berupa:

Imunisasi

Pemberian vitamin A dosis tinggi.

Pembagian pil KB atau kondom.

Pengobatan ringan.

Konsultasi KB. Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK sedangkan meja

V merupakan meja pelayanan medis. (Bagian Kependudukan dan Biostatistik FKM USU.

2007)

Kesimpulan

Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan kesehatan

yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi banyak faktor yang

bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan,

serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan

kesehatan. Sehat merupakan sesuatu yang sangat esensial dalam diri manusia yang perlu

dipertahankan dan dipelihara. Sehat merupakan suatu investasi untuk kehidupan yang

produktif. Sehat bukanlah hal yang konsumtif, melainkan prasyarat agar hidup kita menjadi

berarti, sejahtera dan bahagia.

Di Indonesia, pelaksanaan Primary Health Care secara umum dilaksanakan melaui

pusat kesehatan dan di bawahnya (termasuk sub-pusat kesehatan, pusat kesehatan berjalan)

dan banyak kegiatan berbasis kesehatan masyarakat seperti Rumah Bersalin Desa dan

Pelayanan Kesehatan Desa seperti Layanan Pos Terpadu (ISP atau Posyandu). Secara

administratif, Indonesia terdiri dari 33 provinsi, 349 Kabupaten dan 91 Kotamadya, 5.263

Kecamatan dan 62.806 desa.

Di Indonesia, PHC memiliki 3 (tiga) strategi utama, yaitu kerjasama multisektoral,

partisipasi masyarakat, dan penerapan teknologi yang sesuai dengan kebutuhan dengan

Page 19: PARADIGMA SEHAT

pelaksanaan di masyarakat. Dan sampai saat ini semua penerapan itu telah berjalan meskipun

ada beberapa hambatan dalam pelaksanaannya.

Puskesmas sangat berperan penting dalam meningkatkan akses peningkatan

pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat

pemberdayaan kelarga dan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas

adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif

(upaya pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan Rehabilitatif (pemulihan

kesehatan)

Tujuan Posyandu untuk menurunkan AKB/AKI, membudayakan NKKBS dan

meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan kegiatan KB-Kes serta

kegiatan pembangunan lainnya untuk mencapai keluarga sejahtera .

Kegiatan Pokok Posyandu mencakup Program KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan

Penanggulangan Diare.

Paradigma sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan kesehatan

yang memandang masalah kesehatan saling terkait dan mempengaruhi banyak faktor yang

bersifat lintas sektoral dengan upaya yang lebih diarahkan pada peningkatan, pemeliharaan,

serta perlindungan kesehatan, tidak hanya pada upaya penyembuhan penyakit atau pemulihan

kesehatan.

Puskesmas sangat berperan penting dalam meningkatkan akses peningkatan

pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat

pemberdayaan kelarga dan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas

adalah pelayanan kesehatan menyeluruh yang meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif

(upaya pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan), dan Rehabilitatif (pemulihan

kesehatan).

Posyandu untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengembangkan

kegiatan KB-Kes serta kegiatan pembangunan lainnya untuk mencapai keluarga sejahtera.

Kegiatan Pokok Posyandu mencakup Program KIA, KB, Imunisasi, Gizi dan

Penanggulangan Diare.

Page 20: PARADIGMA SEHAT

Sehat merupakan sesuatu yang sangat esensial dalam diri manusia yang perlu

dipertahankan dan dipelihara. Sehat merupakan suatu investasi untuk kehidupan yang

produktif. Sehat bukanlah hal yang konsumtif, melainkan prasyarat agar hidup kita menjadi

berarti, sejahtera dan bahagia.

Pendahuluan

Sehat merupakan sesuatu yang sangat essensial dalam diri manusia yang perlu

dipertahankan dan dipelihara. Sehat merupakan suatu investasi untuk kehidupan yang

produktif secara sosial dan ekonomi.

Kesehatan masyarakat adalah ilmu yang bertujuan untuk mencegah penyakit,

memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian

masyarakat.

Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan kesehatan.

Untuk mencapai Paradigma Sehat tersebut ditetapkan Visi Indonesia Sehat, dan Primary

Health Care.

Dalam mencapai Indonesia sehat dibutuhkan system pelayanan kesehatan masyarakat yang

maksimal. Paradigma Sehat adalah cara pandang, pola pikir, atau model pembanguan

kesehatan. Untuk mencapai Paradigma Sehat tersebut ditetapkan Visi Indonesia Sehat, dan

Primary Health Care.

Dafpus Paradigma sehat

1.Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan Kabupaten,

Bandung, ITB

2. Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, Citra Aditya Bakti

3. M. N. Buston, 1977, Pengantar Epidemiologi, Rineka Cipta, Jakarta

4. M. N. Buston, 1977, Epidemiologi penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta, Jakarta

5. Azrul Azwar, 1989, Penanggulangan Wabah oleh Puskesmas, Binarupa, Jakarta

6. Noor Nasri N, 1997, Dasar Epidemiologi, Rineka Cipta, Jakarta

7. Sukidjo Notoatmodjo, 2001, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta

8. Azrul Azwar, 2001, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Binarupa, Jakarta

9. Bambang, 1990, Dasar dasar Epidemiologi

Dafpus puskesmas

1. Adisasmito Wiku. 2007. Sistem Kesehatan . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Page 21: PARADIGMA SEHAT

2. Departemen Kesehatan RI. 2005. Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-

2009. Jakarta.

3. Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003 Menuju Indonesia

Sehat 2010.Jakarta

4. Adisasmito Wiku. 2007. Sistem Kesehatan . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

5. Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003

6. Departemen Kesehatan RI. 2005. Rencana Strategis Departemen Kesehatan 2005-2009. Jakarta. Menuju Indonesia Sehat 2010.Jakarta.

7.

Dafpus PHC

Dafpus Posyandu

1. Cessnasari. Ke Posyandu Terthindar Busung lapar. http://suaramerdeka.com   diunduh

pada 16 November 2013 Departemen kesehatan RI. 2000.

2. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen

Kesehatan RI. Departemen kesehatan RI. 2006.

3. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen

Kesehatan RI. Departemen kesehatan RI. 2008.

4. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi Keluarga. Jakarta. Departemen

Kesehatan RI.

5. Effendy, Nasrul. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.

Kementrian Kesehatan RI Pusat Promosi Kesehatan. 2012.

6. Buku Saku Posyandu. Jakarta. Kementrian Kesehatan RI Kependudukan dan

Biostatik FKM USU.

7. Posyandu Sebagai Sarana Peran Serta Masyarakat dalam UPKM.

http://www.library.usu.ac.id   diunduh pada 16 November 2013 Notoatmodjo,

Soekidjo.

8. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta Widiastuti.

9. Pemanfaatan Penimbangan Balita di Posyandu.

http://www.irc.kmpk.ugm.ac.id   diunduh pada 16 November 2013 Z Fitriyah. 2011.

10. Peran Serta Kader Posyandu. http://repository.usu.ac.id   diunduh pada 17 November

2013

Page 22: PARADIGMA SEHAT

Dafpus Visi Indonesia sehat

Abstrak

Dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan masyarakat dibutuhkan system pelayanan kesehatan

yang maksimal guna menunjang keberhasilan perawatan kesehatan. Salah satu usaha untuk

mencapai pelayanan kesehatan yang maksimal dibutuhkan usaha untuk pembangunan nasional,

yang bertujuan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dilakukan secara

berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui pembangunan kesehatan yang

ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2010.