OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
-
Upload
andi-iswoyo -
Category
Documents
-
view
4.960 -
download
0
Transcript of OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
MENGELOLA KONFLIK DAN NEGOSIASI
11
Agar setiap organisasi menunjukkan kinerja yang efektif, individu dan kelompok yang saling tergantung harus membangun hubungan kerja melampaui batasan-batasan organisasi, antara individu, dan kelompok.
Kesalingtergantungan semacam ini dapat meningkatkan kerja sama maupun konflik.
SUDUT PANDANG KONTEMPORER
Konflik tidaklah baik atau buruk, tapi tidak terhindarkan
Dalam menangani konflik, hal yang penting adalah bagaimana mengelolanya
Konflik didefinisikan berdasarkan dampaknya pada organisasi konflik fungsional konflik disfungsional
KONFLIK FUNGSIONAL (1 DARI 2)
Konfrontasi antar kelompok yang meningkatkan dan menguntungkan kinerja organisasi
Tanpa konflik jenis ini dalam organisasi:Sedikit komitmen untuk perubahan
Sebagian besar kelompok akan menjadi stagnan
KONFLIK FUNGSIONAL (2 DARI 2)
Konflik fungsional dapat:mengarah pada kesadaran yang meningkat tentang masalah yang perlu diatasi
menimbulkan pencarian solusi-solusi yang lebih luas dan lebih produktif
pada umumnya memfasilitasi perubahan positif, adaptasi, dan inovasi
KONFLIK DISFUNGSIONAL
Setiap konfrontasi atau interaksiantarkelompok yang membahayakanorganisasi atau menghambatorganisasi mencapai tujuannya
Manajemen harus mencari cara untukmenghilangkan konflik disfungsional
Tingkat
Konflik
Kemungkinan
Dampak pada
Organisasi
Organisasi yang Memiliki
Karakter
Tingkat
Kinerja
Organisasi
Rendah
atau tidak
ada
Adaptas lambat terhadap Perubahan
Sedikit Perubahan
Stimulasi gagasan yang minim
Apati
Stagnasi
RendahDisfungsionalSituasi I
Situasi II Optimal Fungsional Gerakan Positif ke Perubahan
Inovasi dan perubahan
Mencari solusi perubahan
Kreativitas dan adaptasi yang cepat
terhadap perubahan lingkungan
Tinggi
Gangguan berat
Mengganggu aktivitas
Sulit berkoordinasi
Kekacauan
RendahDisfungsionalTinggiSituasi III
HUBUNGAN ANTARA KONFLIKANTARKELOMPOK DAN KINERJA ORGANISASI
TAHAP-TAHAP KONFLIK
Konflik yang
Dipersepsikan
Konflik yang
Dirasakan
Konflik yang
Termanifestasi
Konflik
antarkelompok
berkembang dalam
jangka waktu yang
lama
APA PENYEBAB KONFLIK ANTARKELOMPOK?
Ketergantungan kerjaKetergantungan berkelompok
Ketergantungan berurutan
Ketergantungan resiprokal
Perbedaan sasaranSasaran-sasaran yang berbeda
Perbedaan persepsi Inkongruensi status
Persepsi yang tidak akurat
Kelompok
A
Kelompok
A
Kelompok
A
Kelompok
B
Kelompok
B
Kelompok
B
Tujuan
Tujuan
Tujuan Tujuan
BERKELOMPOK
BERURUTAN
RESIPROKAL
Jenis-jenis
Ketergantungan
MASALAH TERKAIT PERBEDAAN SASARAN
Kelompok-kelompok dengan sasaran yang saling berbeda dapat terlibat konflik
Mengalokasikan sumber daya terbatas antar kelompok meningkatkan saling ketergantungan dan perbedaan sasaran jadi lebih nyata
Horison waktu berbeda yang dibutuhkan oleh kelompok-kelompok dalam mencapai tujuan dapat menjadi sumber konflik
MEMINIMALKAN SUMBER-SUMBER KONFLIK KARENA PERSEPSI
Berkomunikasi secara efektif!
Bantu kembangkan sensitivitas sosial kelompok.
Menekankan flexibilitas perilaku.
Berkomunikasi secara efektif!
KONSEKUENSI KONFLIK ANTARKELOMPOK YANG DISFUNGSIONAL
Perubahan dalam Kelompok
Peningkatan kohesivitas kelompok
Penekanan kesetiaan
Meningkatnya kepemimpinan otokratis
Fokus pada aktivitas
Perubahan Antar Kelompok
Persepsi terdistorsi
Pembentukan stereotip negatif
Komunikasi yang menurun
MENGELOLA KONFLIK ANTARKELOMPOK MELALUI KESEPAKATAN BERSAMA
Penyelesaian
MasalahMenghindari
Berkompromi
Mendominasi Mengakomodasi
MATRIKS PENYELESAIAN-KONFLIKMengakomodasi atau
Memperlancar
Menyelesaikan Masalah atau
Berkolaborasi
Menghindar Mendominasi
Membiarkan
kelompok lain
menang
Bekerja sama
menyelesaikan
masalah
Mengabaikan atau
menghindari
kelompok lain
Berupaya untuk
mendominasi dan
mengontrol
Berkompromi
Mencari solusi yang
dapat diterima semua
orang
TINGGI
TINGGI
RENDAH
FOKUS
EKSTERNAL
FOKUS INTERNAL
RENDAH
KAPAN MENGGUNAKAN BERBAGAI PENDEKATAN RESOLUSI-KONFLIK (1 DARI 3)
Pendekatan mendominasi – digunakan pada hal-hal pentingKetika Anda yakin Anda pasti benar, dan
Ketika keuntungan resolusi melebihi kerugian perasaan negatif dari kelompok yang terdominasi
Pendekatan mengakomodasi – digunakan pada perselisihan yang lebih penting bagi kelompok lain daripada bagi kelompok Anda
KAPAN MENGGUNAKAN BERBAGAI PENDEKATAN RESOLUSI-KONFLIK (2 DARI 3)
Pendekatan menyelesaikan-masalah –digunkan bila kedua kelompok bersedia meluangkan waktu dan usaha untuk mencapai resolusi yang memaksimalkan hasil semua orang
Pendekatan menghindar – digunakan terutama untuk mendapatkan lebih banyak waktu
KAPAN MENGGUNAKAN BERBAGAI PENDEKATAN RESOLUSI-KONFLIK (3 DARI 3)
Pendekatan berkompromi – digunakan sebagai jalan tengahPendekatan jalan-tengah ketika pendekatan lain gagal menyelesaikan masalah
MENDORONG KONFLIK ANTARKELOMPOK YANG KONSTRUKTIF
Membawa individu luar ke dalam kelompok
Mengubah struktur organisasi
Merangsang kompetisi
Menggunakan konflik yang terprogram
NEGOSIASI (1 DARI 2)
Negosiasi – proses di mana dua pihak atau lebih yang berbeda pendapat berupaya mencapai kesepakatan
NEGOSIASI (2 DARI 2)
Dalam konteks organisasi, negosiasi dapat terjadi:1. Antara dua orang
2. Dalam kelompok
3. Antara kelompok
4. Melalui Internet
ELEMEN-ELEMEN NEGOSIASI
Adanya ketidaksepakatan atau konflik
Ada derajat isaling ketergantungan antara kedua pihak
Situasi harus kondusif untuk interaksi oportunistis
Ada kemungkinan kesepakatan
NEGOSIASI MENANG-KALAH
Pandangan klasik bahwa negosiasi adalah bentuk zero-sum gameyakni, bila salah satu pihak menang, pihak lain kalah
Juga disebut negosiasi distributif yakni, proses “mendistribusikan” sumber daya yang terbatas
NEGOSIASI MENANG-MENANG
Pendekatan positive-sum Situasi di mana tiap pihak mendapat keuntungan tanpa menyebabkan kerugian pada pihak lain
Tidak berarti semua orang dapat apa yang diinginkan
Kesepakatan telah dicapai yang membuat semua pihak lebih baik daripada sebelum ada kesepakatan
TAKTIK-TAKTIK NEGOSIASI
3. Pemecahan
masalah
bersama-sama
4. Kekuatan
persaingan
5. Menawarkan
Jalan Tengah
1. Tim
Orang-baik /
Orang-jahat
2. The Nibble
VARIABEL-VARIABEL YANGMEMPENGARUHI NEGOSIASI
Tak ada cara terbaik dalam bernegosiasi
Pemilihan strategi dan taktik negosiasi tertentu bergantung pada:1. Masalah yang dinegosiasikan
2. Lingkungan di mana negosiasi terjadi
3. Karakteristik hasil yang diinginkan dari negosiasi
NEGOSIASI: HASIL YANG DIINGINKAN
Hasil Substantif
Berkenaan dengan cara masalah tertentu diselesaikan
Berupaya mendapatkan hasil yang lebih besar dari pihak lain
Hasil Hubungan
Bernegosisi dengan cara yang dirancangterutama untuk memelihara hubungan baikantara kedua pihak
Hasilnya tidak selalu sama dengan hasilsubstantif
MODEL MASTENBROEK UNTUK MENINGKATKAN KEEFEKTIFAN BERNEGOSIASI: AKTIVITAS BERSAMA
Obtaining hasil substantial
Mempengaruhi keseimbangan kekuasaan
Promoting iklim konstruktif
Obtaining fleksibilitas prosedural
1. Mediasi 2. Arbitrase
3. Konciliation 4. Konsultasi
MENGGUNAKAN NEGOSIASI PIHAK-KETIGA
BERNEGOSIASI SECARA GLOBAL
Bernegosiasi dengan individu dari berbagai negara dan budaya memiliki sejumlah masalah
Menunjukkan pengetahuan tentang budaya seseorang adalah salah satu cara membangun hubungan dan respek dengan negosiator lain
SARAN MENINGKATKAN NEGOSIASI(1 DARI 2)
Mulai tawar menawar dengan sikap positif dan lanjutkan dengan memberi konsesi pada pihak lawan
Fokus pada hal negosiasi dan faktor-faktor situasional, bukan pada karakteristik lawan
Lihatlah di balik penawaran lawan bicara Anda dan coba menentukan strateginya
SARAN MENINGKATKAN NEGOSIASI(2 DARI 2)
Jangan biarkan pihak lawan mengetahui keadaan kita sehingga meningkatkan daya tawar mereka
Jika Anda punya kekuasaan, gunakanlah untuk mengarahkan lawan ke kesepakatan
Terbuka menerima bantuan pihak-ketiga
Perhatikan lingkungan dan sadari perilaku dan kekuasaan lawan bicara dipengaruhi oleh lingkungan