My time my chance
-
Upload
taufik-aulia-rahmat -
Category
Leadership & Management
-
view
266 -
download
1
Transcript of My time my chance
My Time, My ChanceTaufik Aulia Rahmat
M. Nur Sholeh
Preface ة والفراغ ح نعمتان مغبون فيهما كثير من الناس ، الص
“Dua nikmat yang banyak manusia tertipu dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang (HR. Bukhari)
Modal Kita Sama
24 jam sehari
168 jam seminggu
672 jam sebulan
Rasulullah
ملسو هيلع هللا ىلصDalam waktu 23 tahun bisa membangun peradaban Islam yang tetap ada sampai sekarang. Ikut 80 peperangan dalam tempo waktu kurang dari 10 tahun, santun terhadap fakir miskin, menyayangi istri dan kerabat, dan yang luar biasa adalah beliau seorang pemimpin umat yang bisa membagi waktu untuk umat dan keluarga secara seimbang!
Zaid bin Tsabit
Sanggup menguasai bahasa Parsi hanya dalam tempo waktu 2 bulan! Beliau dipercaya sebagai sekretaris Rasul dan penghimpun ayat Quran dalam sebuah mush’af
Anas bin Malik
Pelayan Rasulullah SAW sejak usia 10 tahun, dan bersama rasul 20 tahun. Meriwayatkan 2286 Hadits.
Abu Hurairah
Masuk Islam usia 60 tahun. Namun ketika meninggal di tahun 57 H, beliau meriwayatkan 5374 Hadits!
Abul Hasan bin Abi Jaradah (548 H)
Sepanjang hidupnya menulis kitab-kitab penting sebanyak tiga lemari.
Abu Bakar Al-Anbari
Setiap pekan membaca sebanyak sepuluh ribu lembar.
Syekh Ali At-Thantawi
Membaca 100-200 halaman setiap hari. Kalkulasinya, berarti dengan umurnya yang 70 tahun, beliau sudah membaca 5.040.000 halaman buku. Artikel yang telah dimuat di media massa sebanyak tiga belas ribu halaman. Dan yang hilang lebih dari itu.
Ibnu Jarir Ath-Thabari
Menulis tafsir Al-Qur’an sebanyak 3.000 lembar, menulis kitab Sejarah 3.000 lembar.Setiap harinya beliau menulis sebanyak 40 lembar selama 40 tahun.Total karya Ibnu Jarir 358.000 lembar.
Ibnu Aqil
Menulis kitab yang paling spektakuler yaitu Kitab Al-Funun, kitab yang memuat beragam ilmu, adz-Dzahabi mengomentari tentang kitab ini, bahwa di dunia ini tidak ada karya tulis yang diciptakan setara dengannya. Menurut Ibnu Rajab, sebagian orang mengatakan bahwa jilidnya mencapai 800 jilid.
Al-BaqqiliniTidak tidur hingga beliau menulis 35 lembar tulisan.
Ibnu Al Jauzi
Senantiasa menulis dalam seharinya setara 4 buah buku tulis. Dengan waktu yang dimilikinya, beliau mampu menghasilkan 2.000 jilid buku. Bekas rautan penanya Ibnul Jauzi dapat digunakan untuk memanasi air yang dipakai untuk memandikan mayat beliau, bahkan masih ada sisanya.
Iman An-Nawawi
Setiap harinya berlajar 12 mata pelajaran, dan memberikan komentar dan catatan tentang pelajarannya tersebut. Umur beliau singkat, wafat pada umur 45 tahun, namun karya beliu sangat banyak dan masih dijadikan sumber rujukan oleh umat muslim saat sekarang ini.
Ibnu Rajab
Ibnu Rajab Al-Hambali rahimahullah menceritakan kepada kita, Ibnu Aqil berkata, “Aku menyingkat semaksimal waktu-waktu makan, sehingga aku lebih memilih memakan kue kering yang dicelup ke dalam air (dimakan sambil dibasahi) dari pada memakan roti kering, karena selisih waktu mengunyahnya (waktu dalam mencelup kue dengan air lebih pendek daripada waktu memakan roti keringi) bisa aku gunakan untuk membaca dan menulis suatu faedah yang sebelumnya tidak aku ketahui.” (Dia melakukan hal itu supaya bisa memanfaatkan waktu lebih). (Dzailut Thabaqatil Hanabilah, Ibnu Rajab,1/177)
Di atas kendaraan masih menulis
Said bin Jabir berkata, “Saya pernah bersama Ibnu Abbas berjalan disalah satu jalan di Mekah malam hari. Dia mengajari saya beberapa hadis dan saya menulisnya diatas kendaraan dan paginya saya menulisnya kembali diatas kertas.”
Mengulang-ulang hafalan, membaca buku sambil berjalan
Imam An-Nawawi tidak pernah menyia-nyiakan waktunya, baik di waktu siang atau pun malam, kecuali menyibukkan dirinya dengan ilmu. Hingga ketika beliau berjalan di jalanan, beliau mengulang-ngulang ilmu yang telah dihafalnya, atau membaca buku yang telah ditelaahnya sambil berjalan. Beliau melakukan itu selama enam tahun.
Meminta diperdengarkan bacaan buku saat berada dalam toilet
Ibnu Qayyim rahimahullah berkata, “Telah memberitahukan kepadaku saudara Syaikh kami, Abdur Rahman bin Abdul halim Bin Taimiyah dari ayahnya berkata, “Adalah kakek (yaitu Majdudin Bin Taimiyah) apabila ia masuk WC, dia berkata kepadaku, “Bacalah buku ini untukku, keraskanlah suaramu sehingga aku mendengarkannya.” Maka Ibnu Rajab mengomentari, “Hal ini menunjukkan akan kuatnya antusias beliau terhadap ilmu, sekaligus semangatnya untuk menggapainya, dan juga penjagaan beliau terhadap waktunya.”
Kurangi Kegiatan yang Tidak Banyak Manfaatnya
Kurangi Waktu nonton TV Anda 1 jam per hari
Menurut survei di Amerika, rata-rata orang menonton TV selama 4 jam per hari. Tahukah Anda bahwa 36 % siaran TV berisi iklan?
Dari 4 jam nonton TV, Anda menonton iklan selama 88 menit, hampir 1,5 jam. WOW!
Time is Money
Waktu yang sudah lewat tidak akan pernah kembali. Kehilangan Harta masih bisa dicari lagi, tapi kehilangan waktu selamanya tidak bisa kembali!
Alihkan Waktu Anda untuk Kegiatan yang Lebih Produktif
Membaca AL-Qur’an
Memperbanyak ibadah dan dzikir
Membaca Buku
Menonton video edukasi & motivasi
Belajar sesuatu
Bisnis sampingan
Silaturahim
Buatlah Rencana
To do list yang baik
Jangan terlalu banyak, jangan terlalu sedikit, harus realistis dan terukur
Fokuslah pada hal-hal penting saja
Tingkatkan kecepatan kerja yang lebih baik
Jangan menunda-nunda pekerjaan
Jika sekarang Anda mengatakan besok, maka besok pun akan mengatakan hal yang sama.
Terlalu sering menunda-nunda akan membentuk sikap mental yang berbahaya.
Pintar-pintarlah menetukan prioritas!
Minimalisir gangguan-gangguan!
Milikilah tujuan yang jelas dan kuat!
Ingat!5 Perkara Sebelum 5 Perkara
Umar bin Khaththab
جل أن أراه يمشي سبهل نيا ،: لا أي إني أكره الر ول ل في أمر الدفي أمر آخرة
“Aku tidak suka melihat seseorang yang berjalan seenaknya tanpa mengindahkan ini dan itu, yaitu tidak peduli penghidupan dunianya dan tidak pula sibuk dengan urusan akhiratnya.”
Ibnu Mas’ud
جلأ فأارغا لأ في عأ ض الر أبغأ ل إني لأ مأ لأ في عأ ا وأ ل دنيأ مأة الخرأ
“Aku sangat membenci orang yang menganggur, yaitu tidak punya amalan untuk penghidupan dunianya ataupun akhiratnya.”
Ibnu Baththal
”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat. Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan. Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.”
Ibnul Jauzi
”Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia dalam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dalam melakukan amalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertipu (terperdaya).
Intinya, dunia adalah ladang beramal untuk menuai hasil di akhirat kelak. Dunia adalah tempat kita menjajakan barang dagangan, sedangkan keuntungannya akan diraih di akhirat nanti. Barangsiapa yang memanfaatkan waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan ketaatan, maka dialah yang akan berbahagia. Sebaliknya, barangsiapa memanfaatkan keduanya dalam maksiat, dialah yang betul-betul tertipu. Sesudah waktu luang akan datang waktu yang penuh kesibukan. Begitu pula sesudah sehat akan datang kondisi sakit yang tidak menyenangkan.”
Waktu yang ada jangan disiakan, sebab ia takkan kembali. Generasi terbaik ummat ini telah mencontohkan. Percayalah, kita luar biasa!
Syukron,
Jazakumullahu Khairan Katsiran
Contact
Taufik Aulia Rahmat
Phone : 085788885739
Twitter : @taufikarahmat
Tumblr : taufikauliarahmat.tumblr.com
M. Nur Sholeh
Phone :085640248060
Twitter : @mnursholeh
Blog : mnursholeh.blogspot.com