MODUL I.docx

56
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SD PDGK4107 MODUL I MAKHLUK HIDUP NAMA : BAMBANG NIM : 825607199 UPBJJ : MATARAM 1. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP a. Tujuan Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal b. Alat dan Bahan 1. Alat-alat tulis 2. Tabel pengamatan 3. Alam sekitar c. Cara Kerja 1. Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan 2. Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal, seperti kebun, sawah, hutan, atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal anda 3. Menentukan 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan) 4. Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan 5. Mengamati cirri-ciri setiap makhluk hidup 6. Membubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan ciri yang diamati, pada tabel d. Hasil Pengamatan Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup No Nama Makhluk Hidup Ciri-Ciri Makhluk Hidup *) 1 2 3 4 5 1 Kambing 2 Ayam

Transcript of MODUL I.docx

Page 1: MODUL I.docx

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SDPDGK4107 MODUL IMAKHLUK HIDUP

NAMA : BAMBANGNIM : 825607199UPBJJ : MATARAM

1. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

a. Tujuan

Mengamati ciri-ciri makhluk hidup yang ada disekitar tempat tinggal

b. Alat dan Bahan

1. Alat-alat tulis2. Tabel pengamatan3. Alam sekitar

c. Cara Kerja

1. Siapkan alat-alat tulis dan table pengamatan yang diperlukan2. Pergi ke lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal, seperti kebun, sawah, hutan,

atau lingkungan lainnya, sesuai tempat tinggal anda3. Menentukan 10 makhluk hidup (5 hewan dan 5 tumbuhan)4. Mencatat kesepuluh jenis makhluk hidup tersebut dalam lembar pengamatan5. Mengamati cirri-ciri setiap makhluk hidup6. Membubuhkan tanda cek (√) sesuai dengan ciri yang diamati, pada tabel

d. Hasil Pengamatan

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup

No Nama Makhluk HidupCiri-Ciri Makhluk Hidup *)

1 2 3 4 5

1 Kambing √ √ √ √ √

2 Ayam √ √ √ √ √

3 Kerbau √ √ √ √ √

4 Sapi √ √ √ √ √

5 Kucing √ √ √ √ √

6 Pohon Nangka √ √ √ √ √

7 Pohon Mangga √ √ √ √ √

8 Bunga Kupu-kupu √ √ √ √ √

9 Rumput √ √ √ √ √

10 Putri Malu √ √ √ √ √

Page 2: MODUL I.docx

*) Keterangan :1.    Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang2.    Bernapas3.    Perlu Makan (nutrisi)4.    Tumbuh5.    Berkembang

e. Pembahasan

1) Menanggapi rangsang. Sesuatu yang ada di luar tubuh mahluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang. Mahluk hidup memiliki kemampuan menerima dan menanggapi rangsangan.

2) Bernapas. Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup mengambil oksigen ( zat asam ) dan mengeluarkan zat asam arang ( karbon dioksida ) serta uap air.

3) Perlu makan dan air. Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk hidup mempunyaicara berbeda – beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada mahluk hidup lainnya

4) Tumbuh kembang.  Tumbuh:  suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau volume dan penambahan ukuran tidak kembali pada ukuran semula. Kembang :  proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.

5) Berkembang biak. Berkembangbiak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.

f. Kesimpulan

Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan member tanggapan terhadap rangsang, dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan.

g. Jawaban pertanyaan

1. Tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsangan! Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan jelas. Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu dan gerak tidur bunga kupu-kupu menjelang senja hari. Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang. Gerak lainnya yaitu gerak taktis, gerak nasti, gerak tropisme, dan gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan daun karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari.

Page 3: MODUL I.docx

2. Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan pada hewan dan tumbuhan

No. PersamaanPerbedaan

Tumbuhan Hewan1 Sama sama

melakukan pernapasan   Tidak memiliki alat

pernapasan khusus

   Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif

   Umumnya memiliki alat pernapasan khusus

   Mengambil dan mengeluarkan gas secara aktif

2 Sama-sama memerlukan makanan dan air

   Dapat menyusun makanan sendiri dari zat-zat sederhana yang ada di lingkungannya

   Makanan diambil dalam bentuk gas dan cair

   Makan dari makhluk hidup lain

   Makanan diambil dalam bentuk padat dan cair

3 Sama-sama dapat tumbuh dan berkembang

         Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada di daerah tumbuh tertentu

         Bentuk tubuh menyebar dan bercabang, jumlah bagian tubuh tak tentu

         Masa tertentu serempak pada seluruh bagian tubuh

         Bentuk tubuh tertentu, jumlah bagian tubuh tertentu.

4 Sama-sama dapat melakukan perkembangbiakan secara kawin atau tak kawin

         Pembuahan terjadi di dalam alat perkembanganbiakan betina

         Umumnya jumlah anak banyak, tidak dipelihara induk dan dilindungi induk

         Pembuahan dapat terjadi di dalam tubuh maupun luar tubuh

         Umumnya jumlah anak terbatas dipelihara dan dilindungi

5 Sama-sama menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang

         Reaksi lambat, terbatas, dan lebih pasif

         Umumnya menetap atau bergerak sebagian tubuh

         Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan dan aktif

         Dapat berpindah tempat

Page 4: MODUL I.docx

2. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.2 : GERAK PADA TUMBUHAN

a. Tujuan

1) Mengamati gerak seismonasti2) Mengamati gerak niktinasti3) Mengamati gerak geotropisme negative pada tumbuhan

b. Alat dan Bahan1) Seismonasti dan Niktinasti

a. Tanaman putrid dalam pot 1 buah b. Kotak dari karton warna hitam atau kardus dilapisi kertas hitam 1 buah c. Stop watch 1 buah d. Alat-alat tulis dan penggaris

2) Geotropismea. Pot berukuran kecil 1 buah b. Tanah yang subur secukupnya c. Biji kacang merah secukupnyad. Air secukupnya

c. Cara Kerja1) Seismonasti dan Niktinasti

a) Seismonasti(1) Sediakan alat dan bahan yang diperlukan(2) Pot putri malu sebaiknya disediakan beberapa hari sebelumnya agar ketika

percobaan dalam keadaan segar. Caranya dengan mencari tanaman putri malu dan memindahkan dengan tanpa mengganggu akarnya (mengikutkan bagian tanahnya)

(3) Letakkan pot putrid malu di meja, selanjutnya lakukan sentuhan halus hingga sentuhan kasar pada bagian daun dengan menggunakan penggaris

(4) Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disediakan)

b) Niktinasti(1) Sediakan dua buah pot putri malu(2) Berilah tanda A pada pot petama dan B pada pot kedua(3) Letakkan pot A di tempat terang dan terbuka(4) Simpanlah pot B di atas meja dan tutup dengan kotak karton atau kardus

yang kedap cahaya (jangan menyentuhnya)(5) Biarkan pot B tertutup ½ jam(6) Bukalah dengan hati-hati dan jangan sampai menyentuh tanaman(7) Amati yang terjadi pada daun putri malu dan bandingkan dengan pot A(8) Catatlah hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disediakan)

2) Geotropisme1) Sediakan dua pot kecil untuk tanaman kacang merah. Tanamlah 3 biji kacang

merah pada setiap pot 1-2 minggu sebelum percobaan dimulai. Pembuatan pot ini sebaiknya di tempat terang dan terbuka agar tanaman kacang merah tumbuh dengan tegak.

Page 5: MODUL I.docx

2) Beri label A untuk pot satu dan label B untuk pot lainnya.3) Letakkan pot A dalam keadaan Norman (vertical), dan pot B dalam keadaan

tidur (horizontal)4) Lakukan pengamatan setiap pagi dan sore selama 1 minggu5) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disiapkan)

d. Hasil Pengamatan

1.      Seismonasti dan Niktinasti

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Seismonasti

No.

Jenis sentuhan Reaksi Keterangan

1 Halus Daun menutup pelan Reaksi lambat

2 Sedang Daun menutup agak cepat Reaksi agak cepat/srentak

3 Kasar Daun menutup cepat sekali Reaksi cepat/spontan

 

Tabel 2.2. Hasil pengamatan gerak Niktinasti

No. Putri maluReaksi putri malu

Mula-mula Setengah jam kemudian

1 Disimpan di tempat terang Daun segar tanpa menutup Daun segar tanpa ada

yang menutup

2 Ditutup kardus Daun segar tanpa menutup Daun menutup

Tabel 1.4. Hasil pengamatan Geotropisme negatif

Jenis Pot

Pengamatan Hari Ke-Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

A 5 5,5 6 6,5 6,9 7,2 7,5 Lurus Ke atas

B 5 5,5 5,9 6,4 6,8 7,2 7,4Tumbuh menuju arah datangnya sinar matahari, batang membengkok ke atas

e. Pembahasan

Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan. Gerak pada hewan mudah diamati, sedangkan gerak pada tumbuhan tidak mudah diamati, kecuali tumbuhan putri malu yang melakukan niktinasti dan seismonasti.

Page 6: MODUL I.docx

f. KesimpulanCepat lambatnya reaksi tumbuhan dalam menanggapi rangsang tergantung pada halus, sedang, dan kasarnya sentuhan. Tumbuhan tumbuh mengikuti arah datangnya sinar (rangsang cahaya).

g. JawabanPertanyaan

1) Contoh tanaman lain yang dapat melakukan gerak niktinasti selain putri malu adalah tanaman petai cina dan pohon turi. Karena proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk.Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Menurunnya tekanan turgor ini disebabkan karena pengaruh perubahan suhu.

2) Gerak niktinasti terjadi karena pengaruh perubahan suhu yaitu rangsangan cahaya, sedangkan gerak seismonasti terjadi karena pengaruh rangsangan sentuhan.

3) Pada percobaan geotropisme di atas sekaligus membuktikan fototropisme karena arah tumbuh batang menuju ke arah cahaya matahari. Jenis fototropisme yang terjadi adalah fototropisme positif karena arah tumbuh batang menuju sumber rangsang cahaya.

Page 7: MODUL I.docx

3. KEGIATAN PRAKTIKUM 1.3 : RESPIRASI PADA MAKHLUK HIDUP

a. Tujuan

1) Membuktikan bahwa respirasi memerlukan oksigen (O2)2) Membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida (Co2)

b. Alat dan Bahan

1) Untuk membuktikan bahwa respirasi memerlukan oksigen (O2)a) Botol kecil 3 buahb) Sedotan air kemasan gelas 3 buahc) Plastisin secukupnyad) Vaselin secukupnyae) Kapur sirih secukupnyaf) Kapas secukupnyag) Kacang merah/ kacang hijau yang berkecambah secukupnyah) Kecoa atau belalang 1 ekori) Pipet tetes 1 buahj) Air yang diberi pewarna merah secukupnya

2) Untuk membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida (Co2)a) Kapur tohor atau kapur sirih secukupnya b) Air suling, bila tidak ada bias digunakan air tawar secukupnyac) Botol selai / botol mulut lebar 3 buahd) Plastisin secukupnyae) Sedotan limun 6 buahf) Spidol 1 buahg) Selang plastic kecil 1 meterh) Kertas saring (jika perlu) 2 lembari) Corong plastic ukuran kecil 1 buah

c. Cara Kerja

1) Untuk membuktikan bahwa respirasi memerlukan oksigen (O2)a) Siapkan alat dan bahan yang diperlukanb) Masukkan sedikit kapur sirih ke dalam dasar botol, selanjutnya masukkan kapas

secukupnyac) Masukkan kacang merah / kecambah yang sedang berkecambah ke dalam botol

yang telah diberialat kapas pada langkah (b)d) Lapisi bagian dekat pangkal sedotan air kemasan dengan segumpal plastisin,

kira-kira dapat menutup mulut botol, selanjutnya masukkan pangkal sedotan air kemasan yang dilapisi gumpalan plastisin tersebut hingga plastisin menutup mulut botol, sedotan air kemasan menghubungkan udara luar dengan udara di dalam botol

e) Rapikan ploastisin pada mulut botol hingga mulut botol tertutup dengan rapat dan rapi

f) Olesi dengan vaselin celah yang terjadi di antara plastisin dengan sedotan air kemasan gelas agar tidak terjadi kebocoran udara yang dapat menghambat jalannya percobaan

Page 8: MODUL I.docx

g) Respirometer buatan ini selanjutnya diberi label A dengan menggunakan spidol, kemudian letakkan secara horizontal

h) Lakukan langkah a-g dengan cara yang sama, namun kecambah diganti dengan kecoa atau belalang dan diberi label B

i) Lakukan langkah a-g, hanya tanpa menggunakan makhluk hidup (sebagai control) dan diberi label C

j) Dalam waktu yang hamper bersamaan, dengan menggunakan pipet tetes tetesilah ujung sedotan air kemasan gelas pada setiap respirometer dengan air yang diberi warna merah

k) Amatilah tetesan air berwarna pada setiap respirometer dengan selang 5 menit selama 5 kali pengamatan

l) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table yang disiapkan)

2) Untuk membuktikan bahwa respirasi menghasilkan karbondioksida (Co2)a) Membuat air kapur jenuh

1) Larutkan kapur tohor atau kapur sirih ke dalam 250 ml hingga jenuh (sebagian ada yang tidak melarut)

2) Biarkan air kapur mengendap semalaman hingga diperoleh air yang jernih3) Sedotlah air kapur yang jernih dengan selang plastic kecil, hati-hati agar

endapan kapur tidak ikut tersedot4) Bila anda ceroboh, maka endapan kapur akan ikut tersedot dan air menjadi

keruh. Bila hal ini terjadi lakukan penyaringan dengan menggunakan kertas saring yang diletakkan pada corong plastic, hingga diperoleh air kapur yang benar-benar jernih

b) Tuangkan air kapur jenuh pada botol selai A,B, dan C dengan ukuran yang sama, lebih kurang 50 ml

c) Pasanglah perangkat percobaan lainnya yaitu sedotan limun dan plastisin.d) Hisaplah udara dari botol A, melalui sedotan limun (1), gunakan untuk bernafas.

Selanjutnya hembuskan nafas anda pada botol B melalui sedotan limun 1e) Lakukan langkah (4) berkali-kali hingga air kapur di botol B menjadi keruhf) Amati kedudukan air berwrna dalam pipa dari sedotan aqua gelas pada setiap

respirometerg) Tuangkan hasil pengamatan pada lembar kerja (table pengamatan)

d. Hasil pengamatan

1) Pernafasan memerlukan oksigen

Tabel 1.5.hasil pengamatan Respirasi memerlukan udara (oksigen)

No. RespirometerKeadaan Air Berwarna pada Respirometer, 5 menit:

Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima

1. A 0,1 0,2 0,3 0,5 0,5

2. B 0,4 0,7 0,9 1 1,05

3. C 0 0 0 0 0

Page 9: MODUL I.docx

2) Pernafasan mengeluarkan karbondioksida

Tabel 1.6hasil pengamatan Respirasi menghasilkan Karbondioksida

Botol Percobaan Kondisi Mula-Mula Kondisi Akhir Percobaan

A Jernih Jernih

B Jernih Keruh

C Jernih Keruh

e. Pembahasan

1) Respirasi memerlukan oksigena) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna

pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cmuntuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5cm.

b) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cmuntuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 1 cm dan 5 menit  kelima respirometer menunjukkan angka 1,05cm.

c) Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima.

d) Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer.

2) Respirasi mengeluarkan Karbondioksida

Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas karbondioksida. Berdasarkan percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebih keruh

setelah ditiup dengan selang atau sedotan.Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akanberdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin

Page 10: MODUL I.docx

yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energy dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kitamengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda. Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen79,01 %, oksigen 20,95 %, carbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.

f. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.

g. Jawaban pertanyaan

1. Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk mengikat  sehingga  yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih.

2. Pergerakan tetesan pewarna pada respirometer

a) tetesan pewarna (eosin) pada respirometer A berjalan pelan karena makhluk hidup (kecambah) respirasinya lamban. Kecambah lebih sedikit memerlukan Co2.

b) tetesan pewarna (eosin) pada respirometer B berjalan lebih cepat karena belalang memerlukan O2 lebih banyak dalam respirasi.

c) Pada respirometer C tetesan pewarna (eosin) tidak berjalan karena dalam respirometer tidak terdapat makhluk hidup jadi tidak ada respirasi.

3. Air kapur yang paling keruh didapatkan pada botol (B), karena pada udara hasil pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena terdapat endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang menyebabkan air kapur menjadi keruh.

Page 11: MODUL I.docx

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SDPDGK4107 MODUL II

MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGANNYA

NAMA : BAMBANGNIM : 825607199UPBJJ : MATARAM

1. KEGIATAN PRAKTIKUM 2.1 : EKOSISTEM

Page 12: MODUL I.docx

NAMA : BAMBANGNIM : 825607199UPBJJ-UT : MATARAM

KEGIATAN PRAKTIKUM 3 : PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

1. Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan

a. Hasil pengamatanTabel 1.10Hasil pengamatan pertumbuhan kecambah kacang merah

Hari Ke

Gambar Pertumbuhan Kecambah Kacang Merah

PanjangKeterangan

Akar Batang0 Kondisi awal 1 mm 2-3 mm Bakal akar terlihat1 Tumbuh akar 1-1.5mm 8-10 mm Jelas terlihat2 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat3 Terlihat batang, daun 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas4 Tumbuh daun 10 mm 150 mm Tumbuh daun5 Batang semakin panjang 10-15 mm 15 cm Daun bertambah6 Batang semakin panjang 15-20 mm 23 cm Berambah panjang7 Batang semakin panjang 5 cm 26 cm Berambah panjang8 Batang semakin panjang 7 cm 29 cm Berambah panjang9 Batang semakin panjang 8 cm 30 cm Berambah panjang10 Batang semakin panjang 9 cm 33 cm Berambah panjang11 Batang semakin panjang 10 cm 36 cm Berambah panjang12 Batang semakin panjang 12 cm 40 cm Berambah panjang13 Batang semakin panjang 13 cm 43 cm Berambah panjang14 Batang semakin panjang 14 cm 45 cm Berambah panjang

b. Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa  pada minggu pertama hingga minggu kedua terdapat perubahan.  Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang  dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah. 

c. Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organisme merupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh

Page 13: MODUL I.docx

tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

d. Jawaban Pertanyaan

1.    Pada hari pertama akar sudah mulai tumbuh (Nampak bakal akar)

2.    Arah tumbuh kecambah ke atas karena mencari sinar matahari 

B.       KEGIATAN PRAKTIKUM 2: SIMBIOSIS

1.      Simbiosis Paratisme

a.       Hasil PengamatanHasil Pengamatan Simbiosis Paratisme

NO

Jenis Hubungan Parasitisme

Pihak Yang

Dirugikan

Pihak Yang

Diuntungkan

Jenis Makhluk

HidupJenis Kerugian

Jenis Makhluk

Hidup

Jenis Keuntungan

1Pohon Mangga dan Benalu

Pohon Mangga

pohon mangga dirugikan karena makanannya "dirampas" oleh benalu.

Benalu

Benalu yang hidup menempel pada pohon mangga mendapat keuntungan dengan menyerap makanan dari pohon mangga.

2 Manusia dengan Kutu

Manusia

Manusia Dirugikan Karena Darahnya Dihisap Oleh Kutu

Kutu

Kutu yang Hidup Dikepala Manusia Dapat Menguntungkan dengan menyerap darah dikepala manusia

3Lalat pada sapi Sapi Gatal dan

penyakit kulitLalat Menghisap darah

4Tali putri pada pohon tetehan

Pohon tetehan Menghambat pertumbuhan

Tali putri Mendapat Sari sari makanan

5Cacing kremi pada manusia

Manusia Sakit perut dan gatal anus

Cacing kremi

Dapat Menyerap Makanan pada Manusia

b.      Pembahasan

Page 14: MODUL I.docx

  Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya menguntungka sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.

   Kutu merugikan manusia karena kutu menghisap darah manusia. Manusia dirugikan karena kutu menyebabkan gatal Pada Kepala Manusia.

  Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi merasa gatal (dirugikan) darahnya berkurang.

  Tali Putri yang biasanya menempel pada pohonTetehan, menyerap bahan makanan dari Pohon Tetehan, sehingga pertumbuhan pohon Tetehan itu akan terhambat.

  Pohon Benalu yang biasanya menempel pada pohon Mangga, menyerap bahan makanan dari Pohon Mangga, sehingga pertumbuhan pohon Mangga itu akan terhambat.

  Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari makanan yang telah dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.

c.       Kesimpulan

Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan membunuh inangnya karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber makanan.

d.      Jawaban Pertanyaan

1.      Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena kutu anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit)

2.      Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian misalnya hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan kematian.. nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.

2.      Simbiosis Komensalisme

a.       Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme

NOJenis Hubungan

Simbiosis

Pihak Yang Digunakan Jenis Makhluk Hidup Yang Tidak Untung dan tidak RugiJenis Makhluk

HidupJenis Keuntungan

1 Tumbuhan paku dan pohon jati

Tumbuhan paku

Mendapat tempat hidup

Pohon jati

2 Anggrek dan pohon mangga

anggrek Mendapat tempat hidup

Pohon mangga

Page 15: MODUL I.docx

3 Ikan remora dan ikan hiu

Ikan remora Terhindar dari bahaya musuh dan mendapat sisa-sisa makanan

Ikan hiu

4 Pohon sirih pohon mngga

sirih pohon sirih ahnya menumpang tempat tinggal di pohon / Inangnya

pohon mngga

b. Pembahasan

  Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap makanan dari inangnya karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.

  Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak menyerap makanan dari inangnya karena anggrek dapat membuat makanan sendiri.

  Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar ikan hiu agar terhindar  dari bahaya musuh dan bias mendapatkan makanan sisa ikan hiu tanpa mengganggu ikan hiu.

  Sirih  yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak menyerap makanan dari inangnya karena Sirih dapat membuat makanan sendiri

c.   Kesimpulan

  Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan, sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.

d.  Jawaban Pertanyaan

  Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain. Contohnya: anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga.

3.    Simbiosis Mutualisme

a.       Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme

NO Jenis Hubungan Simbiosis

Pihak 1 yang

diuntungkan

Pihak II yang

diuntungkan

Page 16: MODUL I.docx

Jenis Makhluk Hidup

Jenis keuntungan Jenis Makhluk Hidup

Jenis keuntungan

1 kupu-kupu dan bunga

Kupu-kupu yang hinggap di bunga mendapat keuntungan karena dapat mengambil nektar dari bunga

Bunga Bunga juga mendapat keuntungan karena kupu-kupu dapat membantu terjadinya penyerbukan.

2 burung jalak dan kerbau.

Burung Jalak

Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau makan kutu,

Kerbau Kerbau Juga Untung karena Kutunya Bisa Habis

3. Lebah dan Bunga

lebah Lebah   membutuhkan madu yang terdapat pada bunga sepatu sebagai makanannya.

Bunga Bunga sepatu membutuhkan lebah untuk  membantu terjadinya proses penyerbukan

b  Pembahasan

  Dalam Tabel Diatas hubungan antara hewan Dan Tumbuhan,Saling Menguntungkan dan tidak Saling Merugikan. Jadi keduanya sama-sama diuntungkan.

c.   Kesimpulan

  Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan saling menguntungkan.

d.  Jawaban Pertanyaan

         Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :

       1.  Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting dalam proses pembekuan darah.

       2.  Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat antibiotik

Page 17: MODUL I.docx

         

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM IPA SDPDGK1407 MODUL IMAKHLUK HIDUPNAMA :NIM :UPBJJ :

I.     KEGIATAN PRAKTIKUM 1.1 : CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP

a.     Hasil Pengamatan

Tabel 1.1 Hasil Pengamatan Ciri-ciri Makhluk Hidup

No Nama Makhluk HidupCiri-Ciri Makhluk Hidup *)

1 2 3 4 5

1 Ayam √ √ √ √ √

2 Burung Kenari √ √ √ √ √

3 Ikan Hias √ √ √ √ √

4 Pohon Mangga √ √ √ √ √

5 Bunga Anggrek √ √ √ √ √

6 Tanaman Cabe √ √ √ √ √

7 Sapi √ √ √ √ √

8 Kucing √ √ √ √ √

9 Rumput √ √ √ √ √

10 Tanaman Putri Malu √ √ √ √ √

*) Keterangan :1.    Bergerak dan Bereaksi Terhadap Rangsang2.    Bernapas3.    Perlu Makan4.    Tumbuh5.    Berkembang

b.     Pembahasan

1.    Bernafas

Mahluk hidup bernafas untuk bertahan hidup. Ketika bernafas, mahluk hidup mengambil oksigen ( zat asam ) dan mengeluarkan zat asam arang ( karbon dioksida ) serta uap air.

2.    Tumbuh kembang

Page 18: MODUL I.docx

Tumbuh   :  suatu proses bertambah besarnya ukuran makhluk hidup atau volume dan penambahan ukuran tidak kembali pada ukuran semula.Kembang :  proses menuju kedewasaan yang dipengaruhi oleh hormon, nutrisi dan lingkungan.

3.    Perlu makan dan air

Setiap mahluk hidup memerlukan makanan. Hal ini bertujuan agar dapat mempertahankan hidup, menghasilkan energi, dan pertumbuhan. Setiap mahluk hidup mempunyaicara berbeda – beda dalam memperoleh makanan. Tumbuhan dapat membuat makanan sendiri melalui proses fotosintesis. Hewan dan manusia tidak dapat membuat makanan sendiri, tetapi tergantung pada mahluk hidup lainnya.

4.    Berkembang biak

Berkembangbiak adalah cara memperbanyak diri untuk mempertahankan kelestarian jenisnya.

5.    Menanggapi rangsang

Sesuatu yang ada di luar tubuh mahluk hidup merupakan rangsangan. Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, bunyi, dingin, bau, sentuhan, gelap, dan terang. Mahluk hidup memiliki kemampuan menerima dan menanggapi rangsangan.

c.    Kesimpulan

Hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri sebagai makhluk hidup. Makhluk hidup merupakan benda hidup yang selain memiliki ciri atau sifat sebagai benda, juga memiliki sifat atau ciri yang membedakan dari benda tak hidup adalah dalam hal berkembangbiak, menerima dan member tanggapan terhadap rangsang, dapat tubuh kembang, perlu makan dan air, serta melakukan pernafasan.

d.    Jawaban Pertanyaan

1)   Iya benar, tumbuhan memenuhi ciri –ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang. Hal ini bisa dibuktikan apabila tanaman putri malu disentuh atau terkena rangsangan, daunnya akan menutup.

2)   Persamaan dan perbedaan ciri kehidupan hewan dan tumbuhan

No. PersamaanPerbedaan

Tumbuhan Hewan

1 Sama sama melakukan pernapasan

         Tidak memiliki alat pernapasan khusus

         Mengambil dan mengeluarkan gas secara pasif

         Umumnya memiliki alat pernapasan khusus

         Mengambil dan mengeluarkan gas secara aktif

2 Sama-sama memerlukan makanan dan air

         Dapat menyusun makanan sendiri dari zat – zat sederhana yang ada

         Makan makhluk hidup lain

         Makanan diambil dalam

Page 19: MODUL I.docx

dilingkungannya

         Makanan diambil dalam bentuk gas dan cair

bentuk padat dan cair

3 Sama-sama dapat tumbuh dan berkembang

         Tumbuh kembang berlangsung selama hidupnya, ada di daerah tumbuh tertentu

         Bentuk tubuh menyebar dan bercabang, jumlah bagian tubuh tak tentu

         Masa tertentu serempak pada seluruh bagian tubuh

         Bentuk tubuh tertentu, jumlah bagian tubuh tertentu.

4 Sama-sama dapat melakukan perkembangbiakan secara kawin atau tak kawin

         Pembuahan terjadi di dalam alat perkembanganbiakan betina

         Umumnya jumlah anak banyak, tidak dipelihara induk dan dilindungi induk

         Pembuahan dapat terjadi di dalam tubuh maupun luar tubuh

         Umumnya jumlah anak terbatas dipelihara dan dilindungi

5 Sama-sama menerima dan memberikan tanggapan terhadap rangsang

         Reaksi lambat, terbatas, dan lebih pasif

         Umumnya menetap atau bergerak sebagian tubuh

         Reaksi terhadap rangsang cepat, simultan dan aktif

         Dapat berpindah tempat

2.  GERAK PADA TUMBUHAN

a.  Hasil Pengamatan

1.      Seismonasti dan Niktinasti

Tabel 1.2 Hasil Pengamatan Seismonasti

No.

Jenis sentuhan Reaksi Keterangan

1 Halus Daun menutup pelan Reaksi lambat

2 Sedang Daun menutup agak cepat Reaksi agak cepat/srentak

3 Kasar Daun menutup cepat sekali Reaksi cepat/spontan

 

Tabel 2.2. Hasil pengamatan gerak Niktinasti

No. Putri malu Reaksi putri malu

Page 20: MODUL I.docx

Mula-mula Setengah jam kemudian

1 Disimpan di tempat terang

Daun segar tanpa menutup Daun segar tanpa ada yang menutup

2 Ditutup kardus Daun segar tanpa menutup Daun menutup

Tabel 1.4. Hasil pengamatan Geotropisme negatif

Jenis Pot

Pengamatan Hari Ke-Keterangan

1 2 3 4 5 6 7

A 5 5,5 6 6,5 6,9 7,2 7,5 Lurus Ke atas

B 5 5,5 5,9 6,4 6,8 7,2 7,4Tumbuh menuju arah datangnya sinar matahari, batang membengkok ke atas

b.   Pembahasan

Gerak dan iritabilitas merupakan salah satu ciri makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan. Gerak pada hewan mudah diamati, sedangkan gerak pada tumbuhan tidak mudah diamati, kecuali tumbuhan putri malu yang melakukan niktinasti dan seismonasti.

c. Kesimpulan

Cepat lambatnya reaksi tumbuhan dalam menanggapi rangsang tergantung pada halus, sedang, dan kasarnya sentuhan. Tumbuhan tumbuh mengikuti arah datangnya sinar (rangsang cahaya).

d.  JawabanPertanyaan

1)      Contoh tanaman lain yang dapat melakukan gerak niktinasti selain putri malu adalah tanaman petai cina dan pohon turi. Karena proses niktinasti banyak terjadi pada tumbuhan berdaun majemuk.Niktinasti terjadi karena sel-sel motor di persendian tangkai daun (anak-anak daun majemuk) atau pulvinus memompa ion K+ dari satu bagian ke bagian lainnya sehingga menyebabkan perubahan tekanan turgor. Menurunnya tekanan turgor ini disebabkan karena pengaruh perubahan suhu.

2)      Gerak niktinasti terjadi karena pengaruh perubahan suhu, sedangkan gerak seismonasti terjadi karena pengaruh rangsangan sentuhan.

3.  Respirasi Pada Makhluk Hidup

a.  Hasil Pengamatan

1)      Pernafasan memerlukan oksigen

Page 21: MODUL I.docx

Tabel 1.5.hasil pengamatan Respirasi memerlukan udara (oksigen)

No. RespirometerKeadaan Air Berwarna pada Respirometer, 5 menit:

Pertama Kedua Ketiga Keempat Kelima

1. A 0,1 0,2 0,3 0,5 0,5

2. B 0,4 0,7 0,9 1 1,05

3. C 0 0 0 0 0

2)       Pernafasan mengeluarkan karbondioksida

Tabel 1.6hasil pengamatan Respirasi menghasilkan Karbondioksida

Botol Percobaan Kondisi Mula-Mula Kondisi Akhir Percobaan

A Jernih Jernih

B Jernih Keruh

C Jernih Keruh

b.   Pembahasan

a.       Respirasi memerlukan oksigen

1.    Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer A (yang diisi kecambah) berjalan dari 0 cm menjadi 0,1 cmuntuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,2cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,3cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat dan kelima respirometer menunjukkan angka yang sama yaitu 0,5cm.

2.    Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer B (yang diisi jangkrik) berjalan dari 0 cm menjadi 0,4 cmuntuk 5 menit pertama, berjalan kembali menjadi 0,7cm untuk 5 menit kedua, berjalan lagi menjadi 0,9 cm setelah 5 menit ketiga, sedangkan untuk 5 menit keempat 1 cm dan 5 menit  kelima respirometer menunjukkan angka 1,05cm.

3.    Berdasarkan hasil pengamatan, kami menemukan bahwa tetesan air berwarna pada respirometer C (tanpa diisi makhluk hidup) tidak berjalan dan menunjukkan angka yang sama yaitu 0 ml baik pada waktu 5 menit pertama, kedua, ketiga, keempat maupun kelima.

4.    Berdasarkan hasil pengamatan pada Tabel 3.1 dapat kita amati bahwa cairan berwarna pada respirometer yang diisi makhluk hidup dapat berjalan/berpindah tempat hal ini menunjukkan adanya pergeseran/pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer, sedangkan cairan berwarna pada respirometer tanpa makhluk hidup tidak berjalan hal ini menunjukkan tidak adanya pergerakan udara (oksigen) di dalam respirometer.

Page 22: MODUL I.docx

b.      Respirasi mengeluarkan Karbondioksida

Dari percobaan diatas, kami telah membuat alat pernapasan sederhana yang bertujuan untuk membuktikan bahwa sistem pernapasan manusia menghasilkan gas karbondioksida. Berdasarkan percobaan yang telahdilakukan, proses pernapasan manusia menghasilkan karbondioksida. Hal ini dibuktikan oleh larutan kapur yang telah di uji yaitu air kapur yang jernih menjadi lebihkeruh

setelah ditiup dengan selang atau sedotan.Pada proses pernapasan, oksigen yang dihirup pada saat menarik napas akanberdifusi masuk ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian besar oksigen diikat oleh hemoglobin untuk diangkut ke sel-sel jaringan tubuh. Hemoglobin yang terdapat dalam butir darah merah atau eritrosit ini tersusun oleh senyawa hemin atau hematin yang mengandung unsur besi dan globin yang berupa protein. Hasil pernapasan yang dikeluarkan adalah berupa CO2. Sebenarnya reaksi pernapasan berupa pengolahan O2 menjadi energy dan penglepasan CO2 tersebut dilakukan di dalam sel dan terjadi pada bagian yang disebut mitokondria. Udara hasil pernapasan selain CO2 adalah H2O (uap air). Oleh karena itulah, apabila kitamengembuskan napas di kaca akan terbentuk titik-titik air.Pertukaran gas antara oksigen dengan karbondioksida dari atmosfer, yang menyediakan kandungan gas oksigen sebanyak 21% dari seluruh gas yang ada. Oksigen masuk kedalam tubuh melalui perantaraan alat pernapasan yang berada di luar. Pada manusia, alveolus yangterdapat di paru-paru berfungsi sebagai permukaan untuk tempat pertukaran gas. Pada udara pernapasan ada udara yang masuk dan ada udara yang dikeluarkan. Susunan atau komposisi udara yang masuk dan udara yang dikeluarkan dalam pernapasan berbeda-beda. Perbedaan komposisikandungan gas dalam udara terdiri atas nitrogen79,01 %, oksigen 20,95 %, carbondioksida 0,04 % dan sisanya adalah gas- gas lain. Sedangkan komposisi gas yang keluar dari udara yang dipernapaskan terdiri dari nitrogen 79,6 %, oksigen 18,6 %, dan karbondioksida 4,0 %. Manusia membutuhkan suply oksigen secara terus-menerus untuk proses respirasi sel, dan membuang kelebihan karbondioksida sebagai limbah beracun produk dari proses tersebut.

c. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap makhluk hidup pasti melakukan respirasi/pernapasan dan ketika melakukan respirasi, makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Kesimpulan dari hasil percobaan ini adalah dapat dibuktikan bahwa setelah kita menghirup oksigen akan dihembuskan karbon dioksida, hal ini ditunjukkan pada perubahan air kapur yang awalnya jernih kemudian berubah menjadi keruh setelah berikatan dengan karbondioksida. Warna kapur yang keruh itulah yang menjadi bukti nyata hasil dari endapan reaksi air kapur dengan karbondioksida.

d.  Jawaban Pertanyaan

1.         Guna kapur sirih dalam percobaan respirasi memerlukan oksigen adalah untuk

mengikat   sehingga   yang dikeluarkan jangkrik setelah melakukan respirasi/pernapasan bereaksi dengan kapur sirih.

2.         Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (A) bergerak dan (B) tidak bergerak. Hal ini disebabkan karena respirometer (A) diisi dengan makhluk hidup (jangkrik) sedangkan kita semua mengetahui bahwa setiap makhluk hidup melakukan respirasi. Pada saat melakukan respirasi makhluk hidup memerlukan udara (oksigen). Dengan demikian, tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (A) bergerak disebabkan karena adanya

Page 23: MODUL I.docx

pergerakan/pergeseran udara (oksigen) di dalam respirometer. Tetesan pewarna (eosin) pada alat respirometer (B) tidak bergerak karena tidak ada makhluk hidup di dalam respirometer sehingga tidak terjadi respirasi di dalamnya akibatnya udara di dalam respirometer (B) tidak bergerak dan tetesan pewarna (eosin) pada respirometer (B) pun tidak ikut bergerak.

3.         Air kapur yang paling keruh didapatkan dpada botol (B), karena pada udara hasil pernapasan dari hisapan udara di botol (A) banyak mengandung CO2. Karena terdapat endapan garam pada air kapur. Ketika air kapur (Ca(OH)2) direaksikan dengan CO2 yang dihasilkan oleh ekspirasi pernapasan kita akan menghasiulkan garam (CaCO3) dan air (H2O). Garam inilah yang menyebabkan air kapur menjadi keruh.

KEGIATAN PRAKTIKUM 2

SIMBIOSIS

I.     SIMBIOSIS PARASITISME

a.   Data Pengamatan :          

Gambar 2.1. Contoh Simbiosis Parasitisme

Tabel. 1.1. Hasil Pengamatan Simbiosis Parasitisme

No

Jenis hubungan parasitisme

Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan

Jenis makhluk hidup

Jenis kerugian

Jenis makhluk hidup

Jenis keuntungan

1 Parasitisme Pohon ManggaDiambil makanan

Benalu Mendapat makanan

2 Tanaman PagarDiambil makanannya

Tali Putri Mendapat makanan

3Tanaman Jambu air

Diambil makanannya

Ulat Mendapat makanan

4 Kucing Dihisap Kutu Mendapat makanan

Page 24: MODUL I.docx

darahnya

5 ManusiaDihisap darahnya

Kutu Mendapat makanan

b.   Pembahasan :

Benalu (Loranthus, suku Loranthaceae adalah sekelompok tumbuhan parasit yang hidup dan tumbuh pada batang (dahan) pohon tumbuhan lain. Benalu dapat dijumpai dengan mudah pada pohon-pohon besar di daerah tropis.Biji tumbuhan ini pada buahnya menghasilkan getah seperti lem berbentuk jeli yang lengket.

Penyebaran tumbuhan ini terjadi dibantu oleh burung, apabila burung memakan buah dan bijinya lalu mengekskresikan pada dahan pohon, bijinya yang lengket akanmenempel pada dahan pohon selanjutnya akan berkecambah dan benalu muda mulai tumbuh.

Pada pohon jambu air dan pohon mangga, benalu dan tali putri sebagai pohon parasit akan memperoleh makanan dari pohon inangnya (pohon tempat benalu/taliputrihidup). Kutu yang ada pada kucing akan menghisap darah kucing dan kutu yang ada pada rambut manusia akan hidup dengan cara menghisap darah manusia.

c. Kesimpulan

Dari pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa makhluk hidup hidup yang bersifat parasit akan mendapatkan keuntungan dan akan merugikan merugikan pihak yang lain. Sebagai contoh yang mudah di temukan  adalah benalu pada pohon mangga dan pada pohon-pohon lainnya, putri malu pada inangnya, kutu akan mendapatkan makanan dari kucing/hewan lain yang dihinggapinya, kutu akan menghisap darah pada kepala manusia atau cacing akan memakan makanan yang ada dalam perut manusia.

d.  Pertanyaan dan Jawaban

1.         Apakah hubungan kutu anjing dengan anjing merupakan hubungan parasitisme?

Jawab :

Ya,  Karena dalam hal ini kutu mendapatkan makanan yang banyak dari anjing sedangkan anjing dirugikan yaitu rusaknya bulu pada anjing

2.         Di antara hubungan parasitisme yang anda temukan ,adakah yang menyebabkan kematian pada inangnya?

Jawab :

Ya,   Terutama pada tumbuhan mangga apabila benalu didiamkan maka dia akan memakan tumbuhan inangnya sehingga tumbuhan tersebut akan layu,kering dan mati.

II.     SIMBIOSIS KOMENSALISME

a.   Hasil Pengamatan

Gambar 2.2. simbiosis komensalisme

Page 25: MODUL I.docx

No. Jenis hubungan Komensalisme

Pihak yang diuntungkan Jenis Makhluk Hidup yang tidak untung juga tidak rugiJenis Makhluk

HidupJenis Keuntungan

1 Tanaman anggrek dengan pohon inangnya

Tanaman Aggrek

(Tumbuhan)

Mendapatkan tempat tinggal

Pohon (inangnya)

2 Tanaman paku tanduk rusa dengan pohon inangnya

Paku TandukRusa (Tumbuhan)

Mendapatkan tempat tinggal

Tumbuhan (Pohon)

Tabel. 1.2. Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme

b.       Pembahasan

Simbiosis komensalisme merupakan hubungan antara  2 makhluk hidup dimana pihak yang satu diuntungkan sedangkan pihak yang lain tidak diuntungkan dan tidak dirugikan. Seperti pada contoh diatas berikut alasannya:

1.      Tanaman Anggrek dengan pohon inangnya

Tanaman anggrek biasanya hidup pada pohon yang tinggi untuk mendapat cahaya, sehingga dapat melakukan fotosintesis sendiri. Akar tanaman adalah akar epifit, yaitu mengembangkan akar sekulen dalam melekat pada batang pohon tempatnya tumbuh tetapi tidak merugikan pohon inangnya.

2.      Tanaman paku tanduk rusa dengan pohon inangnya.

Tanaman tanduk rusa biasanya digunakan sebagai tanaman hias yang ditempelkan pada batang pohon. Tanaman tanduk rusa memiliki sifat yang sama dengan tanaman anggrek, yaitu tidak menyerap makanan dari tanaman inangnya.

c.    Kesimpulan

Simbiosis komensalisme merupakan pola interaksi antara makhluk hidup dimana salah satu simbion mendapat keuntungan sedangkan simbion yang satunya lagi tidak mendapatkan keuntungan juga tidak mengalami kerugian.

d.    JawabanPertanyaan

Hubungan komensalisme dalam kadar tertentu tidak menimbulkan kerugian, seperti pada tanaman anggrek dengan pohon inangnya. Anggrek menempel pada inangnya hanya untuk tempat hidup, bukan untuk mengambil sari-sari makanan pohon inangnya

III.     SIMBIOSIS MUTUALISME

a.  Hasil Pengamatan

Page 26: MODUL I.docx

Tabel Hasil Pengamatan Simbiosis Komensalisme

No Jenis hubungan Simbiosis

Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan

Jenis Makhluk hidup

Jenis Keuntungan Jenis Makhluk hidup

Jenis Keuntungan

1 Jamur dan Ganggang

Jamur Mendapatkanmakanan Ganggang Mendapatkan mineral dan air

  2 Bunga dengan Lebah

Bunga Dibantu proses penyerbukannya

Lebah MendapatkanMakanan

3 Bungan dan Kupu-kupu

Bunga (Tumbuhan)

Membantu proses penyerbukan

Kupu-kupu (Hewan)

Mendapatkanmakanan

b.   Pembahasan

Simbiosis mutualisme adalah simbiosis yang menguntungkan kedua simbion, simbion yang menguntungkan kelangsungan kedua simbion tersebut. Berikut uraian pengamatan dari simbiosis mutualisme:

         Jamur dengan Ganggang

Gambar Jamur dengan Ganggang Hijau

Jamur mendapatkan makanan dari hasil fotosintesis ganggang, sedangkan ganggang mendapatkan air dan mineral tanah dari jamur

         Bunga dengan Lebah

Gambar Lebah dengan Bunga

Bunga dibantu penyerbukan oleh lebah dan lebah menghisap madu dari bunga.

         Bunga dan Kupu-kupu

Gambar. Kupu-kupu pada bunga

            Kupu-kupu mendapatkan nectar pada bunga sebagai makanannya. Sedangkan bunga dapat melakukan proses penyerbukan dibantu oleh kupu-kupu.

c. Kesimpulan

Simbiosis mutualisme merupakan simbiosis yang saling menguntungkan. Tidak ada pihak yang dirugikan dari kedua simbion. Karena salah satu simbion memerlukan simbion lain untuk melakukan proses untuk kelangsungan hidupnya.

Page 27: MODUL I.docx

d.  Jawaban Pertanyaaan

Contoh simbiosis mutualisme yang terjadi pada tubuh manusia adalah bakteri E. Colidalam usus besar manusia yaitu untuk membantu proses pembusukan sisa pencernaan, sedangkan bakteri E. Coli mendapatkan makanan.

KEGIATAN PRAKTIKUM 3

PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN, DAN PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

1.    Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan

a.     Data Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah

Hari Ke

Pertumbuhan Kecambah Kacang Merah

PanjangKeterangan

Akar Batang

1 Kondisi awal 1 mm 2-3mm Bakal akar terlihat

2 Tumbuh akar 1-1,5 mm 8-10 mm Jelas terlihat

3 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat

4 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas

b.   Pembahasan

     Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa  pada minggu pertama terdapat perubahan.  Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang  dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

c.  Kesimpulan

     Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman

Page 28: MODUL I.docx

jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

2. Pertumbuhan dan Perkembangan tumbuhan 

a. Hasil Pengamatan

Tabel 1.11.Hasil pengamatan dan perkembangan lalat buah

Hari Ke Waktu Pengamatan Kejadian / Perubahan

1 Siang Belum ada perkembangan

2 Siang Belum ada perkembangan

3 Siang Belum ada perkembangan

4 Siang Ada embrio

b.      Pembahasan

Dari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai dari tanggal 29 april 2015 dengan mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.

Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3

Page 29: MODUL I.docx

bercak-bercak putih/ telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila / seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago/lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.

c.      Kesimpulan

Berdasarkan laporan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangbiakkan setiap dua minggu.

d. Jawaban pertanyaan

1. pada hari ke berapa lalat buah meletakkan telur-telurnya ?

2. pada hari keberapa pupa dan lalat dewasa terjadi ?

Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur à larva à pupa à lalat muda à lalat dewasa/ imago.

3.        Perkembangbiakan Tumbuhan

3.1. struktur bunga.

a. Hasil Pengamatan

Struktur pada bunga sepatu marupakan salah satu contoh bunga lengkap dan bunga sempurna karena bunga sepatu memiliki kelopak, mahkota, putik dan benang sari. Dalam pengamatan kita dapat melihat adanya serbuk sari yang mirip debu pada kepala putik.

Page 30: MODUL I.docx

Gambat 1.1Morfologi bunga sepatu

Gambar 2.Sayatan vertikal bunga sepatu

b.       Pembahasan

1. Kelopak bunga

Kelopak bunga merupakan bagian bunga paling besar, sebenarnya adalah pucuk daun yang memiliki modifikasi. Fungsinya melindungi bunga sepatu kuncup. Bentuknya panjang dan ujungnya lancip warnanya hijau.

3. Mahkota bunga

Page 31: MODUL I.docx

Mahkota bunga terletak dibagian dalam kelopak tersusun bertumpuk-tumpuk. Mahkota berbentuk bundar dan lebar, pangkalnya kecil, warnanya merah. Karena warnanya yang cantik dan bunga yang harum sehingga menjadi daya tarik serangga untuk datang menghisap madu dan membantu proses penyerbukan.Jumlah mahkota ada 5 buah.

4. Benang sari

Benang sari ada di bagian dalam mahkota bunga. Benang sari bentuknya panjang dan kecil. Pada ujungnya terdapat kepala sari. Warnanya merah kekuning-kuningan. Benang sari fungsinya sebagai alat perkembangbiakan jantan. Jumlah benang sari ada 74 buah. Benang sari tidak melekat pada mahkota, serbuk sarinya mirip debu yang terdapat pada kepala sari.

5. Putik

Putik ada di dalam mahkota bunga. Bentuknya bundar, jumlahnya ada 5 warnanya merah. Fungsinya putik sebagai alat perkembangbiakan betina.

6. Bunga disayat secara vertikal

Ketika bunga disayat akan terlihat ovarium (bakal buah), yaitu suatu rongga pada bagian dasar karpel dengan dinding tebal disekelilingnya dan di dalamnya terdapat satu atau lebih ovulum yang nantinya ovarium ini berkembang menjadi buah. Selain ovarium juga terlihat ovulum (bakal biji) pada tumbuhan berbiji, suatu struktur yang berisi gamet betina yang setelah dibuahi gamet jantan berkembang menjadi embrio. Ovulum ini melekat pada dinding ovarium melalui sebuah tangkai.

c.     Kesimpulan

Bunga sepatu memiliki struktur kelengkapan bunga tapi tidak bisa melakukan perkembangan secara generatif. Hal tersebut terjadi karena letak putik berada diatas benang sari, sehingga sulit terjadi penyerbukan dan pembuahan. Bunga sepatu dikembangbiakan melalui cara vegetatif buatan yaitu dengan stek batang dan mencangkok.

d.   Pertanyaan dan Jawaban

1.    Berapa buah benang sari bunga sepatu yang anda amati ?

       Ada 5 buah benang sari

2.    Apa fungsi benang sari dan putik ? jelaskan !

Benang sari sebagai alat perkembangbiakan jantan, putik sebagai alat perkembangbiakan betina. Karena tanpa adanya kedua alat perkembangbiakan tidak akan terjadi proses pembuahan yang diawali proses penyerbukan yaitu peristiwa menempelnya dan jatuhnya benang sari ke kepala putik.

Page 32: MODUL I.docx

3.2.        Perkembangan aseksual (vegetatif) alami

a.       Hasil Pengamatan

Tabel 1.12.Perkembangan aseksual alami pada tumbuhan

Nama tumbuhan dan jenis perkembangbiakan aseksual

Gambar tumbuhan dengan perkembangbiakan aseksual

Paku

(spora)

Bambu

(tunas)

Cocor bebek

(tunas daun/ tunas adventif)

Bawang merah

(umbi lapis)

Tebu

(umbi batang)

Wortel

(umbi akar)

Jahe (akar tinggal/ rhizoma)

geragih/ stolon

b.       Pembahasan

1.    Spora

Spora adalah sel yang berubah fungsi menjadi alat perkembangbiakan. Ukuran spora sangat kecil dan bentuknya seperti biji. Tumbuhan yang berkembangbiak dengan spora yaitu jamur, lumut, dan paku-pakuan

2.    Umbi batang

Page 33: MODUL I.docx

Umbi batang adalah batang yang tumbuh di dalam tanah dan ujungnya menggelembung menjadi umbi. Umbi batang tersebut sebenarnya merupakan cadangan makanan bagi tumbuhan itu. Pada permukaan umbi batang tumbuh sisik dan kuncup membentuk mata tunas.

3.    Umbi lapis

Umbi lapis merupakan pelepah daun yang berlapis-lapis. Pada bagian atas umbi lapis tumbuh daun, sedangkan pada bagian bawah umbi lapis terdiri dari cakram dan akar serabut. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi lapis, antara lain bawang merah, bawang putih, bunga bakung, dan bunga tulip. Perkembangbiakan umbi lapis dimulai dengan tumbuhnya siung pada tunas ketiak yang paling luar. Pada awal pertumbuhannya, siung mengambil makanan dari induknya. Jika siung itu telah berdaun dan berakar, siung itu dapat membuat makanannya sediri dengan melakukan fotosintesis.

4.    Umbi akar

Umbi akar adalah akar yang membesar berisi cadangan makanan. Jika umbi ini ditanam bersama dengan pangkal batang maka akan tumbuh tunas. Tunas tersebut merupakan tumbuhan baru. Contoh tumbuhan yang memiliki umbi akar, antara lain dahlia, wortel, lobak, dan singkong. Pada singkong umbi akarnya tidak dapat untuk berkembang biak, karena tidak ada pangkal batangnya. Sedangkan umbi akar pada dahlia dan wortel dapat untuk berkembang biak karena ada tunas pada pangkal batangnya.

5.    Akar tinggal

Akar tinggal adalah batang yang seluruhnya berada dan tumbuh menjalar di permukaan tanah. Tunas  tumbuhan baru tumbuh dari ketiak sisik setiap buku akar tinggal. Contoh tumbuhan yang memiliki akar tinggal, antara lain kunyit, jahe, lengkuas, dan kencur.

6.    Geragih

Geragih atau stolon adalah batang yang tumbuh mendatar di permukaan tanah. Tumbuhan baru dimulai dengan kuncup ujung yang menyentuh tanah, kemudian membelok ke atas. Pada bagian yang menyentuh tanah akan tumbuh tunas yang berakar dan berdaun. Tunas-tunas itu tumbuh menjalar dan tidak tergantung lagi pada induknya, tetapi masih tetap berhubungan. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan cara geragih adalah antanan, arbei, rumput teki, dan strowberi.

7.    TunasTunas tumbuh dari batang yang terdapat di dalam tanah. Tunas muda menjadi tumbuhan baru dan tumbuh di sekitar induknya sehingga terbentuklah rumpun. Tunas ini tidak tergantung pada induknya. Walaupun induknya ditebang, tunas ini akan tumbuh terus. Tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas, antara lain pisang, bambu, dan tebu.

8.    Tunas adventif

Page 34: MODUL I.docx

Tunas adventif adalah tunas yang tumbuh tidak di ujung batang dan ketiak daun. Tunas ini tumbuh di bagian tumbuhan yang biasanya tidak bertunas, seperti pada bagian daun dan akar. Contoh tumbuhan yang berkembang biak dengan tunas adventif adalah cocor bebek, sukun, cemara, dan kersen/talok.

c.      Kesimpulan

Perkembangbiakan vegetatif alami dapat terjadi melalui spora, umbi batang, umbi lapis, tunas, akar tinggal, geragih, dan tunas adventif

3.3.Perkembangan aseksual (vegetatif) buatan pada tumbuhan

a. Hasil Pengamatan1. Menempel (Okulasi)

No Kondisi tempelan hari ke-

1 Belum ada perkembangan

2 Belum ada perkembangan

3 Belum ada perkembangan

4 Belum ada perkembangan

2. Menyambung (enteng)

Page 35: MODUL I.docx

No Kondisi tempelan hari ke-

1 Belum ada perkembangan

2 Belum ada perkembangan

3 Belum ada perkembangan

4 Belum ada perkembangan

3. Menyangkok

NO KONDISI TEMPELAN HARI KE-

1 Belum ada perkembangan

2 Belum ada perkembangan

3 Belum ada perkembangan

4 Belum ada perkembangan

b.    Pembahasan

Mencangkok

Teknik mencangkok ini telah umum digunakan oleh masyarakat. Tetapi dalam kegiatan pencangkokkan ini terdapat beberapa kelemahan antara lain ; praktikan atau pencangkok harus memiliki keahlian dalam pencangkokan ini, kegiatan pencangkokkan pada pohon yang telah tinggi sukar dilakukan karena untuk mencangkok harus lebih dahulu memanjat. Selain itu karena kegiatan pencangkokkan ini menggunakan cabag tanaman yang nantinya dipotong, maka terlalu boros dalam pengguanaan bahan tanam (batang yang untuk dicangkok). Untuk cangkokkan umumnya digunakan cabang orthotrof yang tidak telalu tua maupun terlalu muda yang umumnya berwarna hijau kecoklat-coklatan. Bahan untuk pembungkus cangkokkan biasanya digunakan sabut kelapa atau karung goni untuk membungkus tanah sebagai media perakaran. Supaya cangkokkan dapat berhasil dengan baik, dengan waktu yang relatif cepat dan ekonomis maka sabut kelapa atau karung goni diganti dengan plastik. Medium perakaran tanah dapat diganti dengan gambut atau lumut. Lumut yang digunakan sebagai media tanam mempunyai sifat selain anti septik juga dapat menahan kandungan air yang cukup tinggi, sehingga dalam pelaksanaan pencangkokkan tidak perlu terlalu sering disiram air. Mengenai kulit bagian atas yang diiris sebaiknya dioles dengan Rootone F yang berguna untuk mempercepat dan memperbanyak keluarnya akar.

Menyambung

Salah satu teknik menyambung yang dapat disampaikan dalam laporan ini adalah sambung celah. Adapun teknik-teknik dalam kegiatan sambung celah itu sebagai berikut:

Page 36: MODUL I.docx

a.         Batang bawah dipotong mendatar dengan gunting atau pisau yang tajam. Daunnya disisakan satuata dua pasang kemudian pada luka potongan batang dibuat celah ditengah-tengah sepanjang 3-4 cm dengan pisau sambung.

b.         Entres dipilih dari ruas ke dua dan dipotong per ruas + 7 cm. Daun dan cabang dikupir labih kurang 1,5 cm dari sumbu entres. Kemudian pangkan entres diruncingkan sebelah kanan dan kirinya sepanjang 3-4 cm.

c.         Entres kemudian dimasukkan sedalam celah pada batang bawah, kemudian diikat dengan tali rafia.

d.         Untuk menjaga kelengesan pada sambungan sambungan sungkup sengan kantong plastik.

e.         Untuk menjaga kelengesan tanah, sebelum dan sesudah penyambungan dilakukan penyiraman.

f.          Setelah selang 30 – 35 hari dapat diketahui berhasil atau tidaknya penyambungan tersebut yaitu melihat ada tidaknya tunas yang tumbuh pada batang atas. Bila tunas sudah kelihatan tumbuh maka sungkup plastik harus dibuka.

Okulasi (menempel)

Perbanyakan tanaman dengan cara okulasi paling banyak dilakukan dalam perkebunan terutama pada perkebunan karet dan kakao. Beberapa kelebihan dari perbanyakan tanaman dengan cara okulasi yaitu :

-          Dengan cara diokulasi dapat diperoleh tanaman yang dengan produktifitas yang tinggi.

-          Pertumbuhan tanaman yang seragam.

-          Penyiapan benih relatif singkat.

-          Pada musim gugur daun pada tanaman karet daun yang gugur dari satu klon agar serentak pada waktu tertentu, dengan demikian akan memudahkan pengendalian penyakit Oidium hevea bila terjadi.

Kelemahan dari perbanyakan tanaman secara vegetatif dengan cara okulasi yaitu :

-          suatu tanaman hasil okulasi ada yang kurang normal terjadi karena tidak adanya keserasian antara batang bawah dengan batang atas (entres)

-          perlu menggunakan tenaga ahli untuk pengokulasian ini.

-          Bila salah satu syarat dalam kegiatan pengokulasian tidak terpenuhi kemngkinan gagal atau mata entres tidak tumbuh sangat besar.

Syarat tanaman dapat diokulasi yaitu :

-          Tanaman tidak sedang Flush (sedang tumbuh daun baru)

-          Antara batang atas dan batang bawah harus memiliki umur yang sama.

-          Tanaman harus masih dalam satu family atau satu genus.

-          Umur tanaman antara batang atas dan batang bawah sama.

Page 37: MODUL I.docx

-          Pada klon yang dijadikan batang bawah memiliki perakaran yang kuat/kokoh, tidak mudah terserang penyakit terutama penyakit akar, mimiliki biji/buah yang banyak yang nantinya disemai untuk dijadikan batang bawah, umur tanaman induk pohon batang bawah yang biji/buahnya akan dijadikan benih untuk batang bawah minimal 15 tahun, memiliki pertumbuhan yang cepat. Pada klon yang akan dijadikan batang atas atau entres tanaman harus memiliki produksi yang unggul, dan memiliki pertumbuhan yang cepat, dan tahan terhadap penyakit.

Teknik Mengokulasi :

-          Membuat Jendela Okulasi

Ukuran jendela disesuaikan dengan perisai dan besarnya batang bawah. Untuk batang bawah yang dibawah umur 5-6 bulan dapat ukuran jendela (¾ – 1) cm x (3 – 4) cm.

Torehan membujur dapat dimulai daribawah atau dari atas. Jarak torehan terbawah lebih kurang 5 cm dari tanah. Torehan melintang dapat dari atas atau dari bawah. Jika diatas jendela akan terbuka kebawah atau juga sebaliknya.

Sebelum ditoreh, batang dibersihkan dari kotoran atau tanah yang menempel akubat percikan air hujan. Setelah ditoreh akan keluar lateks, lateks ini dibiarkan membeku kemudian dibersihkan dengan kain sebelum jendela dibuka.

-          Mengambil Mata Okulasi

Mata okulasi diambil dari kayu okulssiyang sehat, segar dan mudah dikupas.

Mata okulasi diambil bersama sedikit bagian kayu, bentuk perisai yang ukuranya sedikit lebih kecil dari ukuran jendela okulasi. Pengambilan mata okulsi yang terlalu kecil akan mengakibatkan pemulihan luka lambat.

Untuk melepas bagian kayu, menariknya pelan-pelan supaya mata tetap menempel pada kulit. Pembuatan perisai harus bersih dan lapisan kambium jangan sampai terkena tangan atau kotoran. Perisai yang telah dibuat harus segera diselipkan ke jendela okulasi.

-          Menempel Mata Okulasi Dan Membalut

Setelah perisai disiapkan, jendela okulasi dibuka denga cara menarik bibir jendela okulasi. Perisai diselipkan dibawah jendela okulasi dan dijepit dengan ibu jari untuk memudahkan pembalutan. Dalam keadaan perisai terlalu kecil, diusahakan supaya tepi tepi bagian atas dan salah satu sisi perisai berimpit dengan jendela okulasi.

Pembalutan dimulai dari torehan melintang digunakan plastik ukuran 2 x 0,02 cm dengan panjang 40 cm. Akhir ikatan sebaiknya dibawah. Pada waktu membalut jangan sampai perisai bergeser.

Pemeriksaan Hasil Okulasi

Pemeriksaan pertama dilakukan 2-3 minggu setelah okulasi dilaksanakan bersamaan dengan pembukaan pembalut.Okulasi yang gagal diberi tanda dengan mengikat tali pada batang bawah, hal ini dilakukan untuk memudahkan okulasi janda. Pemeriksaan ke dua

Page 38: MODUL I.docx

dilakukan 10 – 15 hari dari pemeriksaan pertama. Cara pemeriksaan sama seperti pemeriksaan pertama.

c.   Kesimpulan

Setiap tumbuhan memiliki ciri-ciri makhluk hidup diantaranya berkembang biak, tetapi diantara kesamaan tersebut banyak sekali perbedaannya, dalam pembahasan kali ini dibahas masalah perkembangbiakan, perkembangbiakan tumbuhan terdiri dari dua yaitu vegetatif dan generative, tapi kali ini kita hanya membahas perkembangbiakan vegetatif, vegetatif terbagi dua seperti yang kita bahas sekarang yaitu vegetatif buatan, dalam perkembangbiakan vegetatif buatan tumbuhan atau tanaman memiliki berbagai cara untuk berkembangbiak diantaranya mencangkok, menempel dan menyambung. Biasanya kegiatan ini banyak digunakan oleh petani untuk memperbanyak hasil panen. sedangkan pada hewan ada yang bertunas, membelah diri, fragmentasi, Parthenogenesis. Tapi dalam penelitian kali ini kami hanya membahas pada tumbuhan saja.

d.   Pertanyaan

1.    Mengapa pada celah-celah tempelan pada percobaan okulasi sebaiknya diolesi dengan vaselin? Jelaskan!

     Jawab: Agar tidak terkena tangan atau kotoran

2.    Mengapa setelah mata tunas tumbuh menjadi tunas, tanaman bawah harus dipotong?

            Jawab: Karena tanaman bawah merupakan kultur jaringan sangat rentan terhadap serangan hama penyakit dan udara luar.

3.    Pada hari keberapa tunas-tunas batang yang disambung pada percobaan menyambung mengalami pertumbuhan?

     Jawab: 2-3 minggu

4.    Pada hari keberapa sambungan tersebut sudah menyatu dengan kuat?

     Jawab: 30 – 35 hari

5.    Pada percobaan mencangkok, setelah cambium dikorek, sebaiknya sayatan dikeringkan selama 6-12 jam. Apa tujuan perlakuan tersebut?

     Jawab: Agar cambium tetap kering

6.    Pada hari keberapa akar cangkokkan yang anda kerjakan mulai tumbuh dan pada hari keberapa perakaran tersebut sudah cukup banyak dan siap disemaikan?

Page 39: MODUL I.docx

            Jawab: Pada hari ke 30-35 mulai tumbuh akar cangkokan dan pada hari 60-70 akar sudah siap disemaika

a. Hasil Pengamatan

Pertumbuhan dan Perkecambahan Biji Kacang Merah

Hari Ke

Pertumbuhan Kecambah Kacang Merah

PanjangKeterangan

Akar Batang1 Kondisi awal 1 mm 2-3mm Bakal akar terlihat2 Tumbuh akar 1-1,5 mm 8-10 mm Jelas terlihat3 Terlihat batang 2-3 mm 20 mm Biji kacang terangkat4 Terlihat batang 5-10 mm 40 mm Terangkat ke atas

Page 40: MODUL I.docx

b.   Pembahasan     Berdasarkan hasil praktikum dapat diketahui bahwa  pada minggu pertama terdapat perubahan.  Pada umur 1 hari panjang akar 1mm dan terus bertambah panjangnya hingga minggu ke 2 panjangnya mencapai 14 cm, begitu juga batang dan tumbuhnya daun. Hal itu dikarenakan sel terus membelah dan berdiferensiasi dan merupakan akibat dari aktivitas meristem lateral. Ukuran akar yang semakin panjang  dikarenakan pada ujung akar sel – selnya selalu membelah karena adanya aktifitas meristem apikal. Pertumbuhan dan perkembangan juga terjadi pada daun. Daun yang semula hanya 1 helai kecil tumbuh menjadi 2 helai yang kemudian membesar begitu juga dengan bertambah panjangnya batang kecambah.

c.  Kesimpulan     Berdasarkan hasil praktikum pada pertumbuhan dan perkembangan dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan dan perkembangan organismemerupakan hasil dari pembelahan sel, pembesaran sel serta diferensiasi sel. Proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman jagung dan kacang tanah khususnya dari waktu ke waktu mengalami perubahan tumbuh tanaman apabila dilihat dari bertambahnya tinggi, jumlah daun, diameter akar dan batang pada tanaman. Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam. Faktor dari dalam berupa hormon sedang faktor dari luar yaitu gen, cahaya matahari, suhu udara, kelembaban udara, tanah, nutrisi dan air.

1. Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan 

a. Tabel Pengamatan

Hari Ke Waktu Pengamatan Kejadian / Perubahan1 Siang Belum ada perkembangan2 Siang Belum ada perkembangan3 Siang Belum ada perkembangan4 Siang Ada embrio

b. PembahasanDari pengamatan yang telah dilakukan yaitu dimulai dari tanggal 29 april 2015

dengan mengamati pertumbuhan dan perkembangan siklus hidup lalat buah drospila sp dari telur sampai dengan imago. Pengamatan dilakukan selama dua kali sehari selama 11 hari setiap pagi dan sore. Dimana lalat buah disimpan didalam botol selai yang sudah ada makanannya kemudian diletakkan di ruangan yang teduh.

Pada hari ke-0 s/d 1 tubuh lalat tetap berwarna kuning kecoklatan. Dan dihari kedua mulai ada bercak-bercak putih yang tidak lain itu adalah telur. Kemudian dihari ke-3 bercak-bercak putih/ telur berubah menjadi larva yang berwarna puih, bersegmen dan mirip dengan belatung tetapi bentuknya sangat kecil. Proses ini terus terjadi sampai hari ke-4 dan dihari ke-5 larva mulai bergerak aktiv ditandai dengan tubuhnya yang menggeliat. Tubuhnya bergerak semakin aktiv dengan merayap ke atas botol da ukurannya bertambah besar. Pada hari ke-6 bentuknya hampir menyerupai pupa dimana tubuhnya mulai memendek, berwarna putih dan sudah tidak bergerak lagi bahkan diam. Di hari 7 s/d 8 sudah mencapai fase pupa warnanya berubah menjadi putih kecoklatan, masih terlihat diam, dan segmen tubuhnya mulai terlihat jelas. Pada hari ke 9s/d10 lalat buah mulai menyerupai bentuk drospila / seperti induknya dahulu. Tetapi ukurannya kecil dan

Page 41: MODUL I.docx

sayapnya belum terbentang.dan dihari ke 11 lah sudah menjadi imago/lalat dewasa yang siap unutk dilepas dari botol dan siap untuk terbang.

d.      KesimpulanBerdasarkan laporan hasil penelitian maka disimpulkan bahwa Lalat buah adalah serangga yang mudah berkembang biak. Dari satu perkawinan saja dapat dihasilkan ratusan keturunan, dan generasi yang baru dapat dikembangbiakkan setiap dua minggu.Tahapan fase daur hidup drosphilla sp adalah telur à larva à pupa à lalat muda à lalat dewasa/ imago.