Modul 4 teknik instalasi

17
MODUL 4 TEKNIK INSTALASI dosen : Mustari Lamma Pksm

Transcript of Modul 4 teknik instalasi

Page 1: Modul 4 teknik instalasi

MODUL 4

TEKNIK INSTALASI

dosen :Mustari Lamma

Pksm

Page 2: Modul 4 teknik instalasi

fakultas teknologi industriuniversitas mercu buana

4. Perancangan instalasi listrik

4.1. Persyaratan umum

4.1.1. Ketentuan umum

a. Rancangan instalasi listrik harus memenuhi ketentuan PUIL ini dan peraturan

yang tersebut dalam ketentuan yang terkait.

b. Rancangan instalasi listrik harus berdasarkan persyaratan dasar yang ditentukan

dalam perancangan seperti :

- keselamatan manusia dan ternak dan keamanan harta benda

- berfungsinya instalasi listrik dengan baik sesuai dengan maksud

penggunaannya, serta memenuhi proteksi untuk keselamatan seperti

yang telah ditentukan.

c. Sebelum melakukan perencanaan harus dilakukan penilaian (assessment) dan

survey lokasi.

4.1.2. Ketentuan rancangan instalasi listrik

• Rancangan instalasi listrik ialah berkas gambar rancangan dan uraian teknik,

yang digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan suatu instalasi listrik.

• Rancangan instalasi listrik harus dibuat dengan jelas, serta mudah dibaca dan

dipahami oleh para teknisi listrik. Untuk itu harus diikuti dengan standar yang

berlaku.

• Rancangan instalasi listrik :

- Gambar situasi yang menunjukkan dengan jelas letak gedung atau

bangunan tempat instalasi tersebut akan dipasang dan rancangan

penyambungannya dengan sumber tenaga listrik.

- Gambar instalasi listrik meliputi :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 2

Page 3: Modul 4 teknik instalasi

a. Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak

perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya, seperti titik lampu,

kotak kontak, sakelar, motor listrik, PHB dan lain-lain.

b. Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai

pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor

dengan pengasutnya, dan dengan gawai pengatur kecepatannya,

yang merupakan bagian dari sirkit akhir atau cabang dari sirkit akhir.

c. Gambar hubungan antara bagian sirkit akhir tersebut dan PHB yang

bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas

mengenai hubungan tersebut.

d. Tanda ataupun diagram yang jelas mengenai setiap perlengkapan

listrik.

Diagram garis tunggal, yang meliputi :

a. Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran

pengenal komponennya.

b. Keterangan mengenai jenis dan besar beban terpasang dan

pembagiannya.

c. Sistem pembumian.

d. Ukuran dan jenis penghantar yang dipakai.

Gambar rinci yang meliputi :

- Perkiraan ukuran fisik PHB

- Cara pemasangan perlengkapan fisi

Gambar rinci yang meliputi :

a. Perkiraan ukuran fisik PHB

b. Cara pemasangan perlengkapan listrik

c. Cara pemasangan kabel

d. Cara kerja instalasi kendali.

4.1.3. Perhitungan teknis bila diangap perlu yang meliputi antara lain :

- Susut tegangan

- Perbaikan factor daya

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 3

Page 4: Modul 4 teknik instalasi

- Beban terpasang dan kebutuhan maksimum

- Arus hubung pendek dan daya hubung pendek

- Tingkat penerangan

4.1.4. Tabel bahan instalasi yang meliputi :

- Jumlah dan kenis kabel, penghantar dan perlengkapannya

- Jumlah dan jenis perlengkapan Bantu

- Jumlah dan jenis PHB

- Jumlah dan jenis luminer lampu

4.1.5. Uraian teknis yang meliputi :

- Ketentuan tentang system proteksi

- Ketentuan teknis perlengkapan listrik yang dipasang dan cara

pemasangannya.

- Cara pengujian

- Jadwal waktu pelaksanaan

4.1.6. Perkiraan Biaya.

4.2. Susunan umum, kendali dan proteksi

Susunan umum bagi perlengkapan dan proteksi sirkit harus sedemikian rupa sehingga

instalasi beroperasi dengan memuaskan sehubungan dengan hal-hal berikut :

a). Pemilihan kabel dan penghantar

b). Susunan sirkit

c). Pengendalian sirkit dengan switching yang memadai

d). Proteksi sirkit terhadap keadaan beban lebih dan hubung pendek

e). Pemilihan, perancangan dan penempatan PHB dan panel kendali

f). Pemilihan gawai proteksi arus sisa

g). Sistem pembumian

h). Bahaya kebakaran dan ledakan

i). Kondisi lingkungan

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 4

Page 5: Modul 4 teknik instalasi

4.3. Ukuran dan jenis kabel dan penghantar

Kabel dan penghantar yang dipilih harus mempertimbangkan criteria berikut :

1. KHA ditentukan dengan melihat jenis isolasi dan cara pemasangannya.

2. Susut tegangan yang diperoleh dari impedansi kabel,.

3. Kinerja pada hubung pendek yang ditentukan dari arus gangguan yang mungkin

terjadi dan karakteristik gawai proteksi.

4. Kekuatan mekanik dan pertimbangan fisik lainnya.

Kemampuan hantar arus

Setiap penghantar harus mempunyai KHA seperti yang ditentukan dalam PUIL dan tidak

kurang dari arus yang mengalir di dalamnya.

4.4. Penghantar netral

Hal berikut berlaku untuk penghantar netral

a. Sirkit fase tunggal : Penghantar netral

suatu sirkit utama konsumen, sirkit cabang atau sirkit akhir harus mempunyai

KHA tidak kurang dari KHA penghantar fase yang terkait.

b. Sirkit fase banyak :

Penghantar netral dan sirkit utama konsumen, sirkit cabang atau sirkit fase

banyak harus mempunyai KHA tidak kurang dari arus tidak seimbang

maksimum.

Susut tegangan

Susut tegangan antar terminal konsumen dan sembarang titik dari instalsi tidak boleh

melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen bila semua penghantar

dari instalasi dialiri arus seperti ditentukan dibawah:

Untuk sirkit utama konsumen harus sesuai dengan cara menentukan kebutuhan

maksimum sedangkan untuk sikit akhir, kebutuhan maksimu m harus sesuai dengan

kebutuhan maksimum sirkit akhir.

Sambungan penghantar paralel

Jika penghantar disambung paralel, persyaratan berikut harus dipenuhi :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 5

Page 6: Modul 4 teknik instalasi

a. Luas penampang penghantar minimum harus 4 mm2.

b. Penghantar harus dari bahan yang sama dan luas penampang yang sama.

c. Penghantar harus kira-kira sama

4.5. Susut tegangan

Susut tegangan antara terminal konsumen dan sembarang titik dari instalasi tidak boleh

melebihi 5% dari tegangan pengenal pada terminal konsumen bila semua penghantar

dan instalasi dialiri arus seperti ditentukan dibawah :

- Untuk sirkit utama konsumen dan sirkit cabang kebutuhan maksimum

harus ditentukan sesuai cara menentukan kebutuhan maksimum.

- Untuk sirkit akhir, kebutuhan maksimum harus ditentukan sesuai

kebutuhan maksimum sirkit akhir

Disamping itu, untuk instalasi rumah, variasi berikut digunakan untuk menentukan susut

tegangan :

a. Untuk sirkit dengan panjang jalur tidak melebihi 25 m susut

tegangan disirkit akhir dapat diabaikan.

b. Untuk sirkit dengan panjang jalur melebihi 25 m susut

tegangannya di sirkit akhir harus ditentukan dengan

menggunakan arus 50% dari nilai pengenal arus gawai gawai

proteksi yang dipasang.

4.6. Arus pengenal dan jenis gawai proteksi

Gawai proteksi hqarus dipilih dengan memperhitungkan :

- Jenis system pembumian

- Jenis gawai

- Arus pengenal gawai proteksi

Gawai proteksi harus disediakan agar secara otomatik dapat memisahkan penghantar

aktif dari sirkit dalam peristiwa :

a. Arus beban lebih

b. Arus hubung pendek

c. Arus bocor ke bumi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 6

Page 7: Modul 4 teknik instalasi

Arus pengenal gawai proteksi tidak boleh kurang dari arus kebutuhan maksimum sirkit

yang diamankan :

4.7. Batas Suhu

4.8. Sambungan Penghantar Paralel

Jika penghantar disambung paralel, persyaratan berikut harus dipenuhi :

a. Luas penampang penghantar minimum haru 4 mm2

b. Penghantar harus dari bahan yang sama dan luas penampang

yang sama

c. Penghantar harus kira-kira sama panjangnya dan sedapat

mungkin harus mengikuti lintasan yang sama

d. Ujung-ujung penghantar harus disambung secara efektif oleh

penjepit, solderan atau cara lain yang diizinkan

e. Kemampuan hantar arus penghantar adalah jumlah dari

kemampuan hantar arus penghantar masing-masing dengan

memperhitungkan cara pemasangannya dan faktor

pengurangan yang berlaku.

f. Luas penampang penghantar masing-masing harus cukup tahan

terhadap besar arus gangguan prosfektif pada titik gangguan

isolasi.

4.9 Arus pengenal dan jenis gawai proteksi

4.9.1. Gawai proteksi harus dipilih dengan memperhitungkan :

a. jenis sistem

b. jenis gawai

c. arus pengenal

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 7

Page 8: Modul 4 teknik instalasi

Tabel 17

Perkiraan arus pengenal, elemen lebur terbuat dari tembaga yang dilapisi timah

Untuk penggunaan dalam pengaman lebur semi tertutupyang dapat

Dikawati kembali

Arus Pengenal Elemen Lebur

(A)

6

8

10

12

16

20

25

32

40

50

63

80

100

4.7. Pembatas arus gangguan

Pembatas arus gangguan harus dipilih untuk membatasi arus gangguan sesaat

hingga nilai dalam batas kemampuan perlengkapan yang diamankan, dan harus

memperhatikan factor berikut :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 8

Page 9: Modul 4 teknik instalasi

g. arus hubung pendek prospektif dari system supplay

h. nilai pengenal dan karakteristik perlengkapan yang

tersampung

i. nilai pengenal dan karakteristik perlengkapan proteksi

yang berangkutan dikaitkan dengan perlengkapan yang

tersambung

Tabel 18

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 9

Page 10: Modul 4 teknik instalasi

Tabel 19

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 10

Page 11: Modul 4 teknik instalasi

Tabel 20

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 11

Page 12: Modul 4 teknik instalasi

Tabel 21

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 12

Page 13: Modul 4 teknik instalasi

Tabel 22

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 13

Page 14: Modul 4 teknik instalasi

Tabel 23

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 14

Page 15: Modul 4 teknik instalasi

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 15

Page 16: Modul 4 teknik instalasi

Tabel 24

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 16

Page 17: Modul 4 teknik instalasi

Tabel 24

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. Mustari Lama M.Sc. TEKNIK INSTALASI 16