MK. Resolusi Konflik Sektor Publik -...

37
MK. Resolusi Konflik Sektor Publik Konflik

Transcript of MK. Resolusi Konflik Sektor Publik -...

Page 1: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

MK. Resolusi Konflik

Sektor Publik

Konflik

Page 2: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Definisi Konflik ??

1. Menurut Nardjana (1994)

Konflik adalah akibat situasi dimana keinginan atau

kehendak yang berbeda atau berlawanan antara satu

dengan yang lain, sehingga salah satu atau keduanya

saling terganggu.

2. Menurut Killman dan Thomas (1978),

Konflik merupakan satu kondisi terjadinya ketidakcocokan

antar nilai atau tujuan-tujuan yang ingin dicapai, baik yang

ada dalam diri individu maupun dalam hubungannya

dengan orang lain.

Kondisi yang telah dikemukakan tersebut dapat

mengganggu bahkan menghambat tercapainya emosi atau

stres yang mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja

(Wijono,1993, p.4)

Page 3: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Pendapat lain mengatakan bahwa

konflik adalah :

Proses yang bermula ketika satu pihak

menganggap pihak lain

secara negatif dan akan

mempengaruhi sesuatu yang

menjadi kepedulian atau

kepentingan pihak pertama.

Page 4: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Contoh Konflik

Page 5: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Contoh Konflik

Page 6: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Perbedaan Konflik

1. Konflik Individu adalah suatu pertentangan yang

terjadi antara apa yang diharapkan oleh seseorang

terhadap dirinya, orang lain, organisasi dengan

kenyataan apa yang diharapkannya.

2. Konflik organisasi ( organizational conflict ) adalah

ketidak sesuaian antara dua atau lebih anggota –

anggota atau kelompok – kelompok organisasi yang

timbul karena adanya kenyataan bahwa mereka harus

membagi sumber daya – sumber daya yang terbatas

atau kegiatan – kegiatan kerja dan atau karena

kenyataan bahwa mereka mempunyai perbedaan

status, tujuan, nilai atau persepsi.

Page 7: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Pandangan Tentang Konflik

1. Pandangan Tradisional/lama (1930 – 1940 an)

Berkeyakinan bahwa semua konflik membahayakan danharus dihindari

artinya :

a) Konflik harus dihindari karena menggangu organisasi dan menghalangi pencapaian tujuan organisasi secara maksimal

b) Pada prinsipnya konflik yang terjadi tersebut dikarenakan kesalahan – kesalahan manajemen dalam perancangan dan pengelolaan organisasi

c) Tugas manajemen adalah menghilangkan konfllik karena pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan penghapusankonflik.

Page 8: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Konflik itu merusak…

Page 9: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

2. Pandangan Hubungan Manusia (1940 – 1970)

Berkeyakinan bahwa konflik merupakan hasilalamiah dan tidak terhindarkan oleh kelompok yang melakukan interaksi

artinya :

a) Konflik tidak dapat dihindarkan karena pelaksanaan kegiatan organisasi yang optimal membutuhkan tingkat konflik yang moderat

b) Konflik timbul karena banyak sebab, termasuk struktur organisasi, perbedaan tujuan yang tidak dapat dihindarkan, perbedaan dalam persepsi dan nilai – nilai pribadi dsb

c) Konflik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatan organisasi dalam berbagai tingkatan dan tugas manajemen adalah mengelola berbagai tingkatan konflik dan penyelesaiannya

Page 10: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Konflik sebagai kompetisi

Page 11: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

3. Pandangan Interaksionis

Berkeyakinan bahwa konflik tidak hanya menjadikekuatan positif dalam kelompok namun konflikjuga sangat diperlukan agar kelompokberkinerja efektif.

Menurut pandangan ini konflik dibedakan menjadi dua yaitu :

a) Konflik Fungsional

Konflik yang mendukung sasaran kelompokdan memperbaiki kinerjanya.

b) Konflik Disfungsional

Konflik yg menghambat kinerja kelompok.

Page 12: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Penguat Solidaritas & Pemersatu

Identitas Kelompok

Page 13: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Kriteria yang membedakan konflik fungsional dan disfungsional

Dampak konflik tersebut terhadap kinerja

kelompok, bukan pada kinerja individu.

Artinya Jika konflik tersebut dapat

meningkatkan kinerja kelompok, walaupun

kurang memuaskan bagi individu,

maka konflik tersebut dikatakan fungsional.

Demikian sebaliknya, jika konflik tersebut

hanya memuaskan individu saja, tetapi

menurunkan kinerja kelompok

maka konflik tersebut disfungsional.

Contoh konflik yang terjadi antar departement

Page 14: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Penyebab Terjadinya Konflik

1. Komunikasi yang buruk

Yaitu komunikasi yang menimbulkan

kesalahpahaman antara pihak-pihak yang

terlibat, dan dapat menjadi sumber konflik.

Misalnya adanya hambatan dalam

berkomunikasi baik secara individual,

organisasional dan secara umum seperti

gangguan sematik, kesalahpahaman dalam

pertukaran informasi dan gangguan dalam

saluran komunikasi serta ketidakkonsistenan

sikap para manajer

Page 15: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

2. Struktur

Yaitu Istilah struktur dalam konteks ini digunakan dalam

artian yang mencakup ukuran kelompok, spesialisasi

yang diberikan kepada anggota kelompok, kejelasan

jurisdiksi (wilayah kerja), kecocokan antara tujuan

anggota dengan tujuan kelompok, gaya kepemimpinan,

sistem imbalan, dan ketergantungan antara kelompok.

Misalnya pertarungan atau perebutan kekuasaaan

antar departemen dengan kepentingan–kepentingan

tertentu atau sistem penilaian yang bertentangan yang

tidak sesuai dengan standart penilaian, persaingan

untuk memperebutkan sumber daya–sumber daya yang

terbatas, atau adanya saling ketergantungan dua atau

lebih kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan

mereka.

Page 16: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

3. Pribadi

Yaitu faktor pribadi atau sistem nilai

yang dimiliki oleh individu

Misalnya karakteristik kepribadian yang

menyebab kan individu memiliki

keunikan yang menyebabkan individu

itu berbeda dengan individu yang lain.

seperti memiliki kepribadian tertentu

misalnya, individu yang sangat otoriter,

dogmatik dan berpandangan rendah

terhadap orang lain,

Page 17: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Tugas Kelompok..

Buat satu kelompok, anggota maksimal 5

orang

Cari satu contoh kasus yang berisi tentang

konflik, lalu diskusikan kategori konflik

tersebut apakah negative atau positif.

Dibuat dalam satu makalah maksimal 5

halaman yang strukturnya: 1) Cover, 2).

Uraian Kasus, 3). Identifikasi Jenis Konflik, 4)

Kesimpulan (konflik itu negative/positif)

Dikumpul minggu depan.

Page 18: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Jenis – Jenis Konflik Dalam Kehidupan Organisasi

1. Dilihat dari Pihak yang terlibat didalamnya

1) Konflik dalam diri individu (conflict within the

individual). yaitu konflik ini terjadi jika seseorang

harus memilih tujuan yang saling bertentangan,

atau karena tuntutan tugas yang melebihi batas

kemampuannya.

2) Konflik antar-individu (conflict among individuals).

yaitu konflik yang terjadi karena perbedaan

kepribadian (personality differences) antara individu

yang satu dengan individu yang lain.

Page 19: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

3) Konflik antara individu dan kelompok (conflict

among individuals and groups). yaitu konflik

yang terjadi jika individu gagal menyesuaikan

diri dengan norma-norma kelompok tempat ia

bekerja.

4) Konflik antar kelompok dalam organisasi yang

sama (conflict among groups in the same

organization). yaitu konflik ini terjadi karena

masing-masing kelompok memiliki tujuan yang

berbeda dan masing-masing berupaya untuk

mencapainya.

Page 20: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

5) Konflik antar organisasi (conflict among

organizations). yaitu konflik ini terjadi jika

tindakan yang dilakukan oleh organisasi

menimbulkan dampak negatif bagi organisasi

lainnya. Misalnya, dalam perebutan sumberdaya

yang sama.

6) Konflik antar individu dalam organisasi yang

berbeda (conflict among individuals in different

organizations).yaitu konflik ini terjadi sebagai

akibat sikap atau perilaku dari anggota suatu

organisasi yang berdampak negatif bagi anggota

organisasi yang lain. Misalnya, seorang manajer

public relations yang menyatakan keberatan atas

pemberitaan yang dilansir seorang jurnalis.

Page 21: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

2. Dilihat dari Posisi Seseorang dalam Struktur

Organisasi

1) Konflik vertikal,

Yaitu konflik yang terjadi antara karyawan yang

memiliki kedudukan yang tidak sama dalam

organisasi.

Misalnya, antara atasan dan bawahan.

2) Konflik horizontal,

Yaitu konflik yang terjandi antara mereka yang

memiliki kedudukan yang sama atau setingkat

dalam organisasi.

Misalnya, konflik antar karyawan, atau antar

departemen yang setingkat.

Page 22: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

3) Konflik garis-staf

Yaitu konflik yang terjadi antara karyawan lini yang

biasanya memegang posisi komando, dengan pejabat staf

yang biasanya berfungsi sebagai penasehat dalam

organisasi.

Misalnya karyawan lini secara tidak formal mengambil

wewenang berlebihan atau melangkahi wewenangnya,

4) Konflik peran

Yaitu konflik yang terjadi karena seseorang mengemban

lebih dari satu peran yang saling bertentangan.

Misalnya ketidakjelasan atau kesalahfahaman apa yang

seharusnya dikerjakan yang disebabkan tidak lengkapnya

uraian pekerjaan, karyawan memeliki lebih dari satu

manajer, dan sistem kordinasi yang tidak jelas

Page 23: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Tahapan Perkembangan kearah

terjadinya Konflik

1. Tahap 1 Konflik masih tersembunyi (laten) Yaitu berbagai macam kondisi emosional yang

dirasakan sebagai hal yang biasa dan tidak persoalkan oleh organisasi tetapi hal ini belum mengganggu dalam diri individu

2. Tahap 2 Konflik yang mendahului (antecedent condition) Yaitu suatu tahap perubahan dari apa yang dirasakan

secara tersembunyi yang belum mengganggu dalam diri individu, kelompok atau organisasi secara keseluruhan

Misalnya adanya perbedaan tujuan dan nilai, adanya perbedaan peran dsb

Page 24: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

3. Tahap 3 Konflik yang dapat diamati (perceived conflicts)

Yaitu konflik yang dapat dilihat dan dapat dirasakan (felt conflict), muncul sebagai akibat antecedent condition yang tidak terselesaikan.

4. Tahap 4 Konflik terlihat secara terwujud dalam perilaku (manifest behavior)

Yaitu Upaya untuk mengantisipasi timbulnya konflik dan sebab serta akibat yang ditimbulkan.

Misalnya individu, kelompok atau organisasi cenderung melakukan berbagai mekanisme pertahanan diri melalui perilaku.rlibatan emosional saat konflik yang menciptakan kecemasan

Page 25: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

5. Tahap 5 Penyelesaian atau tekanan konflik Yaitu suatu tahap dimana tindakan diambil

untuk penyeselesaian.

Dalam tahap ini lazimnya ada dua tindakan yang perlu diambil terhadap suatu konflik, yaitu penyelesaian konflik dengan berbagai strategi atau sebaliknya malah ditekan.

6. Tahap 6 Akibat penyelesaian konflik Yaitu suatu kondisi dimana apabila konflik

diselesaikan dengan efektif dengan strategi yang

tepat maka dapat memberikan kepuasan dan

dampak positif bagi semua pihak. Sebaliknya bila

tidak, maka bisa berdampak negatif terhadap

kedua belah pihak sehingga mempengaruhi

produkivitas kerja.(Wijono, 1993, 38-41).

Page 26: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Manajemen

Konflik

Page 27: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Pengertian Manajemen

Konflik adalah

penggunaan teknik–teknik resolusi

dan stimulasi untuk memperoleh

solusi penyelesaian konflik yang

diinginkan.

Page 28: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Beberapa pendekatan dalam

resolusi konflik

1. Tergantung pada Konflik itu sendiri artinya jenis

konflik yang terjadi

2. Karakteristik orang-orang yang terlibat di

dalamnya

3. Keahlian individu yang terlibat dalam

penyelesaian konflik

4. Pentingnya isu atau informasi yang mendukung

terjadinya dan timbulnya konflik

5. Ketersediaan waktu dan tenaga dalam

penyelesaian konflik

Page 29: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Strategi dalam menyiasati konflik1) Menghindar

Artinya Menghindari konflik dapat dilakukan jika isu atau masalah

yang memicu konflik tidak terlalu penting atau jika potensi

konfrontasinya tidak seimbang dengan akibat yang akan

ditimbulkannya.

Tujuannya agar pihak-pihak yang berkonfrontasi menenangkan diri.

Dalam hal ini kedua pihak mengambil waktu untuk memikirkan hal

ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”

2) Mengakomodasi

Artinya Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur

strategi pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut

penting bagi orang lain.

Tujuannya mendorong terjadinya kerjasama dengan memberi

kesempatan pada mereka untuk membuat keputusan.

Page 30: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

3. Kompetisi

Yaitu menggunakan satu metode tertentu jika anda memiliki lebih

banyak informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya

atau ketika anda tidak ingin mengkompromikan sesuatu Metode

ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa jadi merupakan

metode yang penting dengan tujuan untuk alasan-alasan

keamanan.

4. Kompromi atau Negosiasi

Yaitu Masing-masing pihak memberikan dan menawarkan sesuatu

pada waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima,

serta meminimalkan kekurangan semua pihak yang dapat

menguntungkan semua pihak.

5. Memecahkan Masalah atau Kolaborasi

Yaitu Pemecahan sama-sama menang dimana individu yang

terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama. Tetapi dalam hal ini

perlu adanya satu komitmen dari semua pihak yang terlibat untuk

saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama lainnya.

Page 31: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Negosiasi

Pengertian yaitu suatu proses dimana di

dalamnya terdapat dua pihak atau lebih bertukar

barang/jasa dan berupaya menyepakati tingkat

kerjasama tersebut bagi mereka.

Atau sebuah bentuk interaksi sosial saat pihak -

pihak yang terlibat berusaha untuk saling

menyelesaikan tujuan yang berbeda dan

bertentangan

Suatu cara untuk mencapai suatu kesepakatan

melalui diskusi formal.

Page 32: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Istilah dalam negoisasi

Mediator Yaitu Pihak ke-3 netral yang memfasilitasi penyelesaian

negosiasi dengan menggunakan penalaran, bujukan, dan saran –

saran alternatif.

Arbitrator yaitu Pihak ke-3 dalam negosiasi yang mempunyai

wewenang mendiktekan kesepakatan.

Konsiliator yaitu pihak ke-3 terpercaya yang memberikan jalur

hubungan komunikasi informal antara perunding dan lawan.

Konsultan yaitu pihak ke-3 netral, terlatih dalam manajemen

konflik, yang berupaya memfasilitasi penyelesaian masalah kreatif

melalui komunikasi dan analisis.

Page 33: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Strategi Negosiasi

1. Taktik Legitimasi

Yaitu suatu cara mempengaruhi target dengan

menggunakan kekuasaan, wewenang, kekayaan,

dan dukungan secara hukum yang dimiliki oleh

negosiator

2. Taktik Persuasi Rasional

Yaitu strategi mempengaruhi target dengan

kecerdasan, keahlian,keterampilan, pengalaman, fakta

– fakta, data-data maupun informasi, kecakapan

berbicara dengan argumentasi yang dapat diterima, dan

kemampuan memotivasi dengan kekuatan logika yang

dimiliki oleh negosiator

Page 34: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

3. Taktik Pertukaran

Yaitu strategi yang digunakan untuk

mempengaruhi dengan cara memberikan

suatu janji atau imbalan atau balas jasa

kepada si target apabila mereka mau

menerima dan melaksanakan apa yang

diminta oleh negosiator

4. Taktik Permintaan Personal

Yaitu strategi yang dijalankan karena adanya

kedekatan secara emosional, pertemanan,

hubungan yang baik dan loyalitas target

terhadap negosiator selama ini

Page 35: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

5. Taktik Permintaan inspirasional

Yaitu strategi yang dijalankan dengan cara

membangkitkan semangat, emosi dan motivasi

target melalui cita-cita, komitmen, keinginan

dan harapan, harga diri, visi & misi, dan

kepercayaan.

6. Taktik konsultasi

Yaitu strategi yang dijalankan dengan cara

mengajak target untuk ikut serta dalam

kegiatan perencanaan, pelaksanaan,

pengevaluasian, dan proses dalam

pengambilan keputusan

Page 36: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

7. Taktik Penekanan

Yaitu strategi yang digunakan dengan cara

mengancam, memaksa, intimidasi, merintangi

atau menghalangi, pemboikotan, permusuhan

atau memerangi target apabila tidak mau

menyetujui permintaan dari negosiator

8. Taktik Keteladanan

Yaitu strategi dengan cara memberikan contoh

yang baik, prilaku yang santun, kearifan yang

tinggi dan kharisma yang dimiliki.

Page 37: MK. Resolusi Konflik Sektor Publik - staff.unila.ac.idstaff.unila.ac.id/artefaksi/files/2018/09/materi-resolusi-konflik.pdfkekuatan positif dalam kelompok namun konflik juga sangat

Sekian dan

Terima Kasih