Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

28
  • date post

    21-Oct-2014
  • Category

    Documents

  • view

    1.113
  • download

    0

description

Disampaikan pada Bimtek “Open Government Dalam Rangka Peningkatan Integritas Pelayanan Akuntabilitas Publik”, oleh Pusdiklat Dagri Horison Hotel, Bandung, 19 Juli 2014

Transcript of Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

Page 1: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Page 2: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

1. Potret Birokrasi & Pelayanan;

2. Esensi / Urgensi Perlu Open Government;

3. Penerapan Open Government di Indonesia Untuk Penguatan Akuntabilitas PelayananPublik;

4. Penutup.

Page 3: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

1. Potret Birokrasi & Pelayanan

Page 4: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Page 5: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Page 6: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Page 7: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Page 8: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

27,8 % 50 % 22,2 %

Page 9: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

2. Esensi / Urgensi PerluOpen Government;

Page 10: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

� TRANSPARENCY. In a well-functioning, democratic society citizens need to know what their government is doing. To do that, they must be able freely to access government data and information and to share that information with other citizens.

� RELEASING SOCIAL AND COMMERCIAL VALUE. In a digital age, data is a key resource for social and commercial activities. By opening up data, government can help drive the creation of innovative business and services that deliver social and commercial value.

� PARTICIPATORY GOVERNANCE. By opening up data, citizens are enabled to be much more directly informed and involved in decision-making.

Page 11: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

Gap antara pengguna E-government dengan penggunaSosial Media di Inggris ���� Media online saja belum cukup.

only 28% use e-govservices

93% use social

media

Contoh UK

Page 12: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

% penduduk berdasar kepemilikan HP/akses internet via HP

Page 13: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

Manfaat penggunaan Sosial Media oleh instansipemerintah (survey di 11 negara OECD, 2013)

Page 14: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

0

0.291666667

0.333333333

0.416666667

0.541666667

0.583333333

0.625

0.666666667

0.666666667

0.708333333

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80%

F. CREATE ECONOMIC VALUE FOR THE PUBLIC SECTOR

I. FACILITATE CITIZENS' PARTICIPATION IN PUBLIC DEBATE

J. ENABLE CITIZENS' ENGAGEMENT IN DECISION-MAKING PROCESSES

C. IMPROVE PUBLIC SECTOR PERFORMANCE BY STRENGTHENING

ACCOUNTABILITY

E. ENABLE SERVICE DELIVERY FROM PRIVATE SECTOR THROUGH

DATA RE-USE

D. IMPROVE INTERNAL OPERATIONS AND COLLABORATION

H. FACILITATE CREATION OF NEW BUSINESSES

B. INCREASE OPENNESS

G. CREATE ECONOMIC VALUE FOR THE PRIVATE SECTOR

A. INCREASE TRANSPARENCY

Manfaat OGD (Open Government Data)

Page 15: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

PrinciplesPolicy

Instruments Catalysers

Inter-mediateresults

Final results

TransparencyBudgetary

transparency

Innovation

ICTs use

Changemanagement

Implementation

QUALITYOF PUBLIC SERVICES

SOCIALWELLBEING

IMPROVED DEMOCRACY

TRUST IN GOVERNANCE

ECONOMICGROWTH

AccountabilityIndependentinstitutions

ParticipationConsultationmechanisms

Integrity Anticorruption

Page 16: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

3. Penerapan OG di Indonesia Untuk Penguatan

Akuntabilitas PelayananPublik

Page 17: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

� UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik;

� UU No. 37/2008 tentang Ombudsman RI;

� UU No. 25/2009 tentang Pelayanan Publik;

� Permendagri No. 35/2010 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi di Kemendagri dan Pemda;

� PP No. 61/2010 tentang Pelaksanaan UU No. 14/2008.

Page 18: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

Jumlah pengguna Internet, Twitter, danFacebook di Indonesia (UKP4, 2014)

TERBESAR KE-5

DI DUNIA

1. AS2. Brazil3. Jepang4. Inggris5. Indonesia

107.700.00033.300.00029.900.00023.800.00019.500.000

TERBESAR KE-4

DI DUNIA

1. Thailand2. Brazil3. Turki4. Indonesia

5. Mexico

168.642.82061.813.58060.600.52049.884.160

39.583.000

20132012201120102009

71.190.00063.000.00055.000.00042.000.00032.000.000

MENINGKAT

SETIAP TAHUN

Page 19: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

Manfaat untuk Indonesia (UKP4, 2014)

Higher quality and more

efficient public services

Better government

accountability & decisions Private sector

innovation & economic

growth

Acceleration of bureaucracy

reform

Improvement in public

satisfaction and trust towards government

More comprehensive input for policy

making

Page 20: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

� 2,7 juta pengikut di Facebook;

� 5 juta pengikut di Twitter;

� Punya SMS hotline, sampai saat ini sudah

menerima 3,5 juta SMS;

� Memiliki akun / channel sendiri di Youtube.

Banyak diikuti oleh Kepala Daerah, salahsatunya Ridwan Kamil (Walikota

Bandung)

Page 21: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

Studi Kasus UPIK Kota Yogyakarta

Page 22: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

� Salah satu komponen yg mendukung pelaksanaan open government di Kota Yogyakarta.

� Aplikasi berbasis web yg memungkinkan Pemkot mengelola (menerima-mendistribusikan-merespon-memroses data) keluhan dan permintaan informasi dari masyarakat.

� Murah & mudah ���� Memungkinkan masyarakat ‘terhubung’ dengan pemerintah dengan menggunakan berbagai macam media komunikasi: dari tatap muka hingga pemanfaatan teknologi ���� SMS yg paling populer dipakai (08122780001).

� Menghubungkan 57 unit kerja, termasuk seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta.

� Anggota masyarakat dapat mengecek status dan respon dengan menggunakan internet.

Studi Kasus UPIK Kota Yogyakarta

Page 23: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

Statistik Jenis Pesan UPIK

Type of Messages

Year

04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14*

COMPLAINT 924 1148 762 512 788 624 639 767 1269 1366 389

QUESTION 337 490 930 633 908 740 856 937 810 1320 447

INFOMATION 644 1234 543 860 1084 1008 1507 1212 640 935 270

SUGGESTION 280 381 334 380 521 394 412 502 508 761 275

TOTAL 2185 3253 2569 2385 3301 2766 3414 3418 3227 4382 1381

s/d 16 Mei 2014

Page 24: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

� Menolong pemerintah untuk memetakan permasalahan dan membentuk beberapa program dan kebijakan publik yang dapat mengatasi permasalahan-permasalahan dalam masyarakat.

� Mengembangkan ide baru dan solusi dari masyarakat yg pada akhirnya akan menciptakan dukungan dalam implementasi program karena berasal dari masyarakat.

� Mendorong partisipasi dan keterlibatan masyarakat dan juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.

Page 25: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

4. Penutup

Page 26: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

� Utilisasi internet menjadi kebutuhan di era digital saatini untuk memberi pelayanan publik yg semakin baik;

� Penggunaan internet dalam manajemen pemerintahanjuga merupakan ruang lebar untuk inovasi (contoh: UPIK);

� Internet bukanlah satu-satunya media. Pemerintahtetap perlu menjalin komunikasi & kolaborasi, misalnya melalui Forum Stakeholder, menginap di kampung, “blusukan”, dll.

� Era digital mensyaratkan perubahan mindset aparat(bersih/anti korupsi, melayani, inklusif, kompetitif, dst).

Page 27: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government
Page 28: Membangun Akuntabilitas & Integritas Pelayanan Melalui Open Government

Doris Becker, 2014, “Reflections About Open and Responsive Government”, 1st Asian Public Governance Forum on Public Innovation, Jakarta: National Institute of Public Administration (LAN), 11-12 June.

Haryadi Suyuti, 2014, “UPIK: Praktek Pemerintah Terbuka di Kota Yogyakarta”, 1st Asian Public Governance Forum on Public Innovation, Jakarta: National Institute of Public Administration (LAN), 11-12 June.

Ubaldi, B., 2013, “Open Government Data: Towards Empirical Analysis of Open Government Data Initiatives”, OECD Working Papers on Public Governance, No. 22, OECD Publishing.

Ubaldi, B., 2014, “Increasing Public Value through Open Government and Open Data”, 1st Asian Public Governance Forum on Public Innovation, Jakarta: National Institute of Public Administration (LAN), 11-12 June.

UKP4, 2014, “OGP dan Inovasi Dalam Pengelolaan Aspirasi danPengaduan Masyarakat”, Simposium Inovasi Pelayanan PublikIndonesia, Jakarta: Kementerian PAN dan RB, 16-17 Juni 2014.