MATERI TOT BAGI KPMD

46
MATERI PELATIHAN BAGI KPMD 1. PENGANTAR KPMD 2. SIKLUS PEMBANGUNAN DESA 3. PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA 4. PELAKSANAAN, PEMANTAUAN & PENGAWASAN PEMBANGUNAN DESA TIM KAB. BANYUMAS

Transcript of MATERI TOT BAGI KPMD

Page 1: MATERI TOT BAGI KPMD

MATERI PELATIHAN

BAGI KPMD

1. PENGANTAR KPMD

2. SIKLUS PEMBANGUNAN DESA

3. PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DESA

4. PELAKSANAAN, PEMANTAUAN &

PENGAWASAN PEMBANGUNAN DESA

TIM KAB. BANYUMAS

Page 2: MATERI TOT BAGI KPMD

PENGANTAR MATERI KPMD

KADER PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA

LATAR BELAKANG

Berlakunya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa beserta turunannya

membawa perubahan paradigma pembangunan di desa. Azas Rekognisi dan Subsidiaritas

sangat melekat pada kewenangan yang diberikan kepada Desa yaitu kewenangan

berdasarkan hak asal usul desa dan kewenangan berskala lokal desa. Dengan diakui dan

dihormatinya hak-hak Desa oleh Pemerintah, maka Desa harus sudah memiliki kesiapan

untuk melaksanakan pembangunan Desa secara mandiri.

Salah satu unsur yang akan terlibat dalam pengawalan implementasi Undang-Udang Desa

adalah kehadiran Pendamping Desa. Didalam ketentuan Peraturan Menteri Desa, PDT dan

Transmigrasi Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Pendampingan Desa disebutkan bahwa salah

satu pendamping Desa adalah dari unsur Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD)

yang selama ini sudah terlibat secara aktif dalam proses pembangunan di Desa.

MAKSUD DAN TUJUAN

MAKSUD

Mendorong partisipasi dan gotong royong masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam

proses pembangunan desa mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan

pelestarian

TUJUAN

1. Meningkatkan peran dan fungsi Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam melakukan pendampingan implementasi Undang-Undang Desa

2. Meningkatkan keterlibatan KPMD sebagai representasi masyarakat dalam dalam forum-forum musyawarah untuk menampung, mengawal dan memperjuangkan usulan prioritas kebutuhan masyarakat

3. Mendorong partisipasi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam proses pembangunan desa

KRITERIA, SYARAT DAN PEMBENTUKAN KPMD

Jumlah KPMD terdiri dari :

1. Jumlah KPMD berjumlah 5 orang adalah KPMD eks KPMD PNPM MPd

2. Sekurang-kurangnya 1 orang dari perwakilan perempuan

Syarat KPMD :

1. Mempunyai wawasan yang luas dalam pembangunan dan pemberdayaan di desa

dan diterima oleh masyarakat

Page 3: MATERI TOT BAGI KPMD

2. Warga setempat dibuktikan dengan KTP

3. Bukan pengurus partai politik

4. Minimal pendidikan SLTA

5. Bukan perangkat desa dan kepala desa berikut pasangannya

6. Bukan BPD berikut pasangannya

7. Bukan PNS

8. Mempunyai waktu yang cukup untuk menjalankan tugas sebagai KPMD

9. Pernah mengikuti pelatihan terkait dengan pembangunan dan pemberdayaan

masyarakat desa (misalnya pelatihan kader PKK, kader Posyandu, kader Karang

Taruna dll)

Pembentukan KPMD :

1. Bila KPMD eks PNPM MPd tidak bersedia lagi diangkat sebagai KPMD maka

pembentukan KPMD melalui penjaringan dan pemilihan dalam Musyawarah Desa,

mekanisme penjaringan dan pemilihan ditetapkan dalam Musyawarah Desa

2. Pembentukan KPMD atau pengangkatan kembali KPMD eks PNPM MPd menjadi

KPMD disepakati dalam Musyawarah Desa, dibuktikan dengan Berita Acara

Musyawarah, notulen dan daftar hadir Musyawarah Desa)

3. Ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa

TUGAS DAN TANGGUNGJAWAB KPMD

Tugas dan tanggungjawab KPMD sebenarnya sudah tertuang dalam SK Kepala desa yang

kemudian dipertegas lagi dalam Surat Pernyataan yang dibuat oleh KPMD di masing-

masing desa. Apa saja yang menjadi Tugas dan tanggungjawab KMPD dapat kita lihat

dibawah ini.

TUGAS KPMD

1. KPMD sebagai representasi masyarakat dalam forum-forum musyawarah untuk

menampung, mengawal dan memperjuangkan usulan prioritas kebutuhan

masyarakat.

2. KPMD bertugas untuk menumbuhkan dan mengembangkan, menggerakkan

prakarsa, mendorong partisipasi masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam

proses pembangunan desa dan swadaya gotong royong.

3. KPMD mendampingi Kepala Desa dalam hal pengelolaan dan pengorganisasian

pembangunan desa (Perencanaan, Pelaksanaan dan Pemeliharaan).

TANGGUNGJAWAB KPMD

1. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) wajib mengisi daftar hadir / buku

tamu pada saat mengikuti musyawarah dan atau rapat di tingkat Dusun, Desa dan

Kecamatan dan Kabupaten

2. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) mempertanggungjawabkan

pemasukan dan pengeluaran dana Bantuan Operasional dengan menggunakan

Buku Kas Bantu sederhana

Pertanyaannya adalah apakah sesederhana itukah tugas KPMD? Ya… sangat sederhana.

Tetapi tugas KPMD yang sangat sederhana itu jika kita jabarkan dan kita implementasikan

sesuai dengan aturan perundangan yang ada, mungkin KPMD yang sifatnya relawan tidak

akan pernah bisa tidur dengan nyenyak. Seperti apakah penjabarannya? Silahkan baca

terkait dengan Perencanaan Pembangunan Desa, Pelaksanaan Pembangunan Desa,

Perencanaan Partisipatif melalui Musdus, Tahapan dan Sistematika Penyusunan

RPJM Desa dan RKP Desa, Siklus Pembangunan Desa, Kader Desa.

Page 4: MATERI TOT BAGI KPMD

MODUL 2:

Topik : SIKLUS PEMBANGUNAN DESA

1. Peserta memahami alur tahapan siklus pembangunan desa

2. Peserta memahami bahwa alur tahapan siklus pembangunan desa bagian dari

proses pembelajaran kritis

3. Peserta memahami substansi yang terkandung dalam setiap tahapan siklus

pembangunan desa

4. Peserta memahami tugas KPMD dalam setiap tahapan siklus pembangunan desa

1. Penyampaian materi oleh pemandu

2. Metode penyampaian Andragogy dengan pendekatan dialog interaktif

Waktu yang diperlukan 2 JPL atau 2 x 45 menit (90 menit)

1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Desa

2. Siklus Pembangunan Desa

3. Perencanaan Partisipatif melalui Musdus

4. Perencanaan Pembangunan Desa

5. Pelaksanaan Pembangunan Desa

Page 5: MATERI TOT BAGI KPMD

1. LCD

2. Kertas plano, selotif kertas, spidol

3. Metaplan

1. Sampaikan salam dan perkenalkan diri kepada peserta

2. Bagikan kertas metaplan kepada semua peserta pelatihan

3. Ajak peserta pelatihan untuk melukis Gambar Pemandangan sesuai dengan

imajinasi masing-masing peserta dengan waktu maksimal 10 menit

4. Ambil gambar yang memiliki ciri khas berbeda dari gambar peserta pada umumnya,

kemudian tanyakan kepada peserta siapa yang menggambar dan maksudnya apa?

5. Berikan aplaus kepada peserta yang memberikan penjelasan

6. Berikan penjelasan kepada peserta bahwa saat ini kita harus merubah paradigma

kita dalam kontek pembangunan desa dimana pemberdayaan penuh dengan syarat

partisipasi masyarakat.

1. Ajak peserta pelatihan untuk mengurai makna SIKLUS PEMBANGUNAN DESA

sesuai dengan tingkat pemahaman peserta

2. Penjelasan materi kepada peserta pelatihan tentang alur Tahapan SIKLUS

PEMBANGUNAN DESA

3. Penjelasan materi kepada peserta pelatihan tentang substansi yang terkandung

dalam setiap tahapan SIKLUS PEMBANGUNAN DESA

4. Penjelasan materi kepada peserta pelatihan tentang TUGAS KPMD dalam setiap

tahapan SIKLUS PEMBANGUNAN DESA

5. Memberikan ruang Tanya jawab kepada peserta pelatihan

Page 6: MATERI TOT BAGI KPMD

SIKLUS PEMBANGUNAN DESA

PENGERTIAN

Jika diurai satu per satu, ada dua makna yang terkadung di dalamnya yaitu kata “SIKLUS

dan PEMBANGUNAN DESA”. Sekarang mari kita bedah makna dari masing-masing kata

tersebut. Siklus adalah suatu kegiatan yang berlangsung secara rutin atau berulang-ulang

dalam kurun waktu tertentu (minggu, bulan, tahun, dll). Pembangunan Desa adalah upaya

peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar besarnya kesejahteraan

masyarakat Desa (Permendagri 114 pasal 1 ayat 9). Dari dua penjabaran diatas dapat kita

simpulkan bahwa Siklus Pembangunan Desa adalah serangkaian proses yang

berlangsung secara rutin dalam upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk

sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat Desa. Apa saja yang perlu dilakukan dalam

proses pembangunan desa? Secara garis besar ada tiga tahapan dalam proses

pembangunan yaitu Perencanaan, Pelaksanaan dan Pemantauan, Pengawasan, Pelaporan.

Untuk lebih mudahnya kita lihat dalam tabel berikut ini:

PERENCANAAN PELAKSANAAN

PEMANTAUAN,

PENGAWASAN &

PELAPORAN

Perencanaan RPJM Desa Pelaksanaan Bidang

Penyelenggaraan

Pemerintah Desa, Bidang

Pembangunan, Bidang

Pembinaan Masyarakat &

Bidang Pemberdayaan

Masyarakat desa

Pemantauan dilakukan

secara partisipatif.

Pelaporan pada tiap

semester I & II (Musdes)

Perencanaan RKP Desa

Proses Penganggaran APB

Desa (maks. 31 Des)

MUSDES DAN MUSRENBANGDES

MUSYAWARAH DESA (MUSDES)

Mengacu pada UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa

Untuk memahami Musdes secara gamblang, mari kita lihat dasar hokum yang mengatur

tentang Musdes mulai dari UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa hingga turunannya. Di dalam

UU No.6 Tahun 2014 pasal 54 ayat 1-4 dijelaskan bahwa Musyawarah Desa merupakan

forum permusyawaratan yang diikuti oleh BPD, Pemerintah Desa dan Unsur masyarakat

untuk membahas hal-hal yang bersifat strategis. Hal-hal yang bersifat strategis tersebut

diantaranya adalah penataan desa, perencanaan desa, kerja sama desa, rencana

investasi yang akan masuk ke desa, pembentukan BUMDesa, penambahan dan

pelepasan asset desa, kejadian luar biasa. Musyawarah Desa dilaksanakan minimal 1x

dalam 1 tahun dan biaya pelaksanaan dibiayai dari APB Desa.

Mengacu pada:

Permendagri No.114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan Desa dan

Permendesa No.2 Tahun 2015 Tentang Pedoman Tata Tertib dan Mekanisme

Pengambilan Keputusan Musyawarah Desa

Page 7: MATERI TOT BAGI KPMD

Baik yang tertuang di dalam Permendagri 114 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 6 ataupun di dalam

Permendesa No.2 Tahun 2015 Pasal 2 ayat 1 dijelaskan juga bahwa Musyawarah Desa

adalah musyawarah yang diikuti oleh BPD, Pemerintah Desa dan unsur masyarakat yang

diselenggarakan oleh BPD untuk menyepakati hal-hal yang bersifat strategis.

Mengacu pada Permendagri No.114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan

Desa

Pasal 20 ayat 1 menyatakan bahwa Musyawarah Desa diselenggarakan oleh BPD.

Dijelaskan lagi pada pasal 21 ayat 1, Musyawarah Desa membahas dan menyepakati

laporan hasil kajian keadaan desa, rumusan arah kebijakan pembangunan Desa dan

rencana prioritas kegiatan pada 4 bidang : penyelenggaraan pemerintahan Desa,

pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan

masyarakat Desa. Metode pembahasan dilakukan dengan cara FGD dan pembagian

kelompok diskusi berdasarkan pada 4 bidang (pasal 21 ayat 2). Hasil pembahasan dijadikan

dasar bagi Pemerintah Desa dalam menyusun RPJM Desa (pasal 22 ayat 2).

Pasal 31 ayat 1 dan 2, bahwa Musyawarah Desa diselenggarakan oleh BPD dalam rangka

menyusun Rencana Pembangunan Desa yang nantinya akan dijadikan dasar kepala desa

untuk menyusun Rancangan RKP Desa dan DU RKP Desa. Lalu kapan Musdes

dilaksanakan? Lebih lanjut pada ayat 3 dijelaskan bahwa Musyawarah Desa dilaksanakan

paling lambat bulan Juni tahun berjalan. Agenda yang dibahas pada saat Musyawarah

Desa adalah mencermati ulang dokumen RPJM Desa, Menyepakati hasil pencermatan

ulang RPJM Desa, membentuk Tim Verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian

yang dibutuhkan (Pasal 32 ayat 1). Hasil pembahasan dituangkan dalam Berita Acara yang

kemudian akan dijadikan dasar bagi Pemerintah Desa untuk menyusun RKP Desa (pasal 32

ayat 3-4).

Kemudian di pasal 81 ayat 2, dijelaskan bahwa Musyawarah Desa dilaksanakan setiap

semester yaitu pada bulan Juni dan bulan Desember tahun berikutnya. Adapun agenda

yang dibahas adalah Panitia pelaksana kegiatan menyampaikan laporan akhir pelaksanaan

kegiatan dan menyerahkan kepada kepala Desa dengan disaksikan oleh BPD (pasal 81

ayat 3), tanggapan masyarakat atas pelaksanaan kegiatan kepala desa, hasil kesepakatan

antara BPD, Kepala Desa, Pelaksana Kegiatan dan Unsur Masyarakat dituangkan dalam

Berita Acara sebagai dasar untuk perbaikan pelaksanaan kegiatan (pasal 82 ayat 1-5).

Dari penjabaran diatas mungkin agak sedikit tercerahkan pemahaman kita tentang

Musyawarah Desa. Atau mungkin malah justru semakin bingung mengingat penjabaran

antara pasal yang satu dengan yang lainnya berbeda. Tetapi sebenarnya perbedaan klausul

tersebut justru memberikan gambaran lebih jelas lagi kepada kita bahwa memang ada

klasifikasi / pengelompokan Musyawarah Desa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Musyawarah Desa adalah forum permusyawaratan yang diikuti oleh BPD,

Pemerintah Desa dan Unsur masyarakat untuk membahas hal-hal yang bersifat

strategis diantaranya meliputi: penataan desa, perencanaan desa, kerja sama

desa, rencana investasi yang akan masuk ke desa, pembentukan BUMDesa,

penambahan dan pelepasan asset desa, kejadian luar biasa.

2. Metode pembahasan adalah FGD dengan pembagian kelompok berdasarkan 4

bidang

3. Musyawarah Desa diselenggarakan oleh BPD

4. Unsur yang terlibat adalah BPD, Pemerintah Desa dan Masyarakat

5. Dibiayai dari APB Desa

6. Dilihat dari sisi waktu dan agenda yang dibahas, ada 2 siklus dalam Pembangunan

Desa yaitu

Page 8: MATERI TOT BAGI KPMD

a. Musyawarah Desa pada Tahun I

Dilakukan pada tahun I setelah Kepala Desa dilantik untuk membahas dan

menyepakati laporan hasil kajian keadaan desa, rumusan arah kebijakan

pembangunan Desa dan rencana prioritas kegiatan pada bidang

penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan

kemasyarakatan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Hasil dari pembahasan tersebut dijadikan dasar oleh Pemerintah Desa untuk

menyusun RPJM Desa dimana RPJM Desa ditetapkan maksimal 3 bulan

setelah Kepala Desa dilantik (lihat pada Permendagri No.114 tahun 2014

pasal 5 ayat 2).

Dilaksanakan minimal 1x dalam satu tahun (artinya bisa lebih dari 1x)

b. Musyawarah Desa pada Tahun II – VI

Dilaksanakan pada tahun ke-2 hingga tahun ke-6 atau sampai masa jabatan

kepala desa berakhir.

Agenda yang dibahas:

Perencanaan Pembangunan Desa

Mencermati ulang dokumen RPJM Desa, Menyepakati hasil pencermatan

ulang RPJM Desa, membentuk Tim Verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan

dan keahlian yang dibutuhkan.

Hasil pembahasan dijadikan dasar bagi Pemerintah desa untuk menyusun

RKP Desa

Pelaksanaan Pembangunan Desa

Panitia pelaksana kegiatan menyampaikan laporan akhir pelaksanaan

kegiatan dan menyerahkan kepada kepala Desa dengan disaksikan oleh

BPD (pasal 81 ayat 3), tanggapan masyarakat atas pelaksanaan kegiatan

kepala desa.

Hasil pembahasan dijadikan dasar bagi Pemerintah Desa untuk melakukan

perbaikan pelaksanaan pembangunan.

Dilaksanakan setiap semester yaitu pada bulan Juni dan Desember

Secara garis besar, penjelasan tentang Musdes sudah dapat dipahami. Nah sekarang mari

kita lihat penjelasan terkait dengan Musrenbang Desa.

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA (MUSRENBANG DESA)

Sesuai dengan Permendagri 114 Tahun 2014 Pasal 1 ayat 7 dijelaskan bahwa musyawarah

antara BPD, Pemerintah Desa dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh

Pemerintah Desa untuk menetapkan prioritas, program, kegiatan dan kebutuhan

pembangunan Desa yang didanani oleh APB Desa, swadaya masyarakat dan APBD

kab/kota. Pasal 46 ayat 1, bahwa Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa

(Musrenbang Desa) diselenggarakan oleh kepala desa untuk membahas dan

menyepakati rancangan RKP Desa. Pertanyaannya adalah kapan RKP Desa mulai

disusun dan ditetapkan? Sesuai dengan pasal 29 ayat 3-4 bahwa RKP Desa mulai disusun

di bulan Juli tahun berjalan dan ditetapkan dengan Peraturan Desa paling lambat akhir bulan

September tahun berjalan. RKP Desa inilah yang nantinya akan menjadi dasar untuk

menyusun APB Desa. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

Musrenbang Desa adalah maksimal bulan September tahun berjalan.

Dari sekelumit penjelasan diatas dapat kita ketahui perbedaan diantara keduanya. Untuk

lebih memudahkan pemahaman kita, akan lebih baik kita tampilkan dalam bentuk Siklus

Besar Pembangunan Desa:

Page 9: MATERI TOT BAGI KPMD

Siklus Tahun ke I:

Keterangan:

= Kegiatan yang difasilitasi oleh Kepala Desa

= Kegiatan yang difasilitasi oleh BPD

= Kegiatan yang difasilitasi oleh Pelaksana Kegiatan

PERSIAPAN MUSDES 1. Pembentukan Tim

Penyusun RPJM-Desa 2. Penyelarasan arah

kebijakan Renc. Pemb. kab/kota

3. Pengkajian keadaan Desa melalui Musyawarah Dusun

BULAN DESEMBER

(Musyawarah Desa II)

Agenda Pembahasan: 1. Laporan Pelaksanaan Kegiatan 2. Perdes ttg APB Desa Catatan: Ini dilakukan bila memungkinkan (tergantung dari waktu pelantikan Kepala Desa)

Stlh KADES DILANTIK

MUSYAWARAH DESA I

Agenda Pembahasan: 1. Laporan Hasil Kajian Desa 2. Rumusan arah kebijakan Desa 3. Rencana Prioritas Kegiatan

Bidang 1 – 4 4. Sumber Pembiayaan 5. Rencana Pelaksana Kegiatan

PENYUSUNAN RANCANGAN RPJM-DESA

MUSRENBANG DESA

Agenda Pembahasan: 1. Menetapkan RPJM Desa 2. Menetapkan DU RKP Desa 3. RAPB Desa

PERBAIKAN DAN PENETAPAN RANCANGAN

RPJM-DESA

PELAKSANAAN KEGIATAN (Lanjutan Program Kades Sebelumnya)

1. Pemerikasaan kegiatan infrastruktur 2. Perubahan kegiatan 3. Pengelolaan pengaduan masy 4. Penyiapan Laporan pelaksanaan 5. Pelestarian dan pemanfaatan hasil keg.

Page 10: MATERI TOT BAGI KPMD

Siklus Tahun ke II - VI: (kondisi tidak ada perubahan RPJM Desa)

Keterangan:

= Kegiatan yang difasilitasi oleh Kepala Desa

= Kegiatan yang difasilitasi oleh BPD

= Kegiatan yang difasilitasi oleh Pelaksana Kegiatan

PELAKSANAAN KEGIATAN (Semester I)

1. Pemerikasaan kegiatan infrastruktur

2. Perubahan kegiatan 3. Pengelolaan pengaduan

masy 4. Penyiapan Laporan

pelaksanaan 5. Pelestarian dan

pemanfaatan hasil keg.

TUGAS TIM RKP Desa 1. Mencermati Pagu

Indikatsi Desa & Prog. Yg masuk Desa

2. Mencermati ulang RPJM Desa

3. Menyusun rancangan RKP Desa

4. Menyusun rancangan DU RKP Desa

PERSIAPAN PELAKSANAAN (JANUARI)

1. Penetapan Pelaksana Keg 2. Rencana Kerja 3. Sosialisasi 4. Pembekalan Pelaksana

Kegiatan 5. Penyiapan Dok. Administrasi 6. Pengadaan Tenaga Kerja 7. Pengadaan Barang/Material

BULAN DESEMBER

(Musyawarah Desa II)

Agenda Pembahasan: 1. Laporan Pelaksanaan II 2. Perdes ttg APB Desa

BULAN JUNI

(Musyawarah Desa I)

Agenda Pembahasan: 1. Laporan Pelaksanaan I 2. Pencermatan Ulang RPJM Desa 3. Tim Verifikasi

Pembentukan TIM Penyusun RKP Desa Oleh Kepala Desa

JULI – DESEMBER

(Pelaksanaan Semester II)

Maks. SEPTEMBER

(Musrenbang Desa)

Agenda Pembahasan: 1. Menetapkan RKP Desa 2. Menetapkan DU RKP Desa 3. RAPB Desa

JANUARI – JUNI

(Pelaksanaan Semester I)

PELAKSANAAN KEGIATAN (Semester II)

1. Pemerikasaan kegiatan infrastruktur

2. Perubahan kegiatan 3. Pengelolaan pengaduan

masy 4. Penyiapan Laporan

pelaksanaan 5. Pelestarian dan

pemanfaatan hasil keg.

Page 11: MATERI TOT BAGI KPMD

Siklus Tahun ke II - VI: (kondisi untuk Perubahan RPJM Desa)

Keterangan:

= Kegiatan yang difasilitasi oleh Kepala Desa

= Kegiatan yang difasilitasi oleh BPD

= Kegiatan yang difasilitasi oleh Pelaksana Kegiatan

PERSIAPAN MUSDES 1. Pembentukan Tim Penyusun RKP-Desa 2. Penyelarasan arah kebijakan Renc.

Pemb. kab/kota 3. Pengkajian keadaan Desa melalui

Musyawarah Dusun

PELAKSANAAN KEGIATAN

(Semester I) 1. Pemerikasaan kegiatan

infrastruktur 2. Perubahan kegiatan 3. Pengelolaan

pengaduan masy 4. Penyiapan Laporan

pelaksanaan 5. Pelestarian dan

pemanfaatan hasil keg.

TUGAS TIM RKP Desa 1. Mencermati Pagu Indikatsi Desa

& Prog. Yg masuk Desa 2. Mencermati ulang RPJM Desa 3. Menyusun rancangan RPJM

Desa Perubahan 4. Menyusun rancangan RKP Desa 5. Menyusun rancangan DU RKP

Desa

PERSIAPAN PELAKSANAAN (JANUARI)

1. Penetapan Pelaksana Keg 2. Rencana Kerja 3. Sosialisasi 4. Pembekalan Pelaksana

Kegiatan 5. Penyiapan Dok. Administrasi 6. Pengadaan Tenaga Kerja 7. Pengadaan Barang/Material

PELAKSANAAN KEGIATAN (Semester II)

1. Pemerikasaan kegiatan infrastruktur

2. Perubahan kegiatan 3. Pengelolaan pengaduan

masy 4. Penyiapan Laporan

pelaksanaan 5. Pelestarian dan

pemanfaatan hasil keg.

BULAN DESEMBER

(Musyawarah Desa II)

Agenda Pembahasan: 1. Laporan Pelaksanaan II 2. Perdes ttg APB Desa

JANUARI – JUNI

(Pelaksanaan Semester I)

BULAN JUNI

(Musyawarah Desa I)

Agenda Pembahasan: 1. Laporan Pelaksanaan I 2. Laporan hasil kajian desa 3. Pencermatan Ulang RPJM Desa 4. Rumusan arah kebijakan desa 5. Prioritas & sumber pendanaan 6. Tim Verifikasi

JULI – DESEMBER

(Pelaksanaan Semester II)

Maks. SEPTEMBER

(Musrenbang Desa)

Agenda Pembahasan: 1. Menetapkan RPJM Desa Perubahan 2. Menetapkan RKP Desa 3. Menetapkan DU RKP Desa 4. RAPB Desa

Page 12: MATERI TOT BAGI KPMD

Dari siklus di tahun 1 dan tahun 2-6, ada perbedaan yang cukup signifikan dimana pada

siklus tahun 1, kegiatan lebih berorientasi pada perencanaan pembangunan desa dan untuk

pelaksanaan masih sebatas melanjutkan program kegiatan kepala desa sebelumnya.

Sedangkan untuk siklus tahun ke 2-6, sudah ada perimbangan antara perencanaan dan

pelaksanaan pembangunan desa. Nah sudah jelas perbedaannya bukan?. Kemudian

secara substansi ada alasan yang cukup mendasar kenapa Musyawarah Desa

diselenggarakan oleh BPD dan Musrenbang Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa

adalah merupakan kontrol sosial masyarakat baik dalam proses perencanaan maupun

dalam proses pelaksanaan pembangunan desa. Dalam mewujudkan tatanan sosial

masyarakat yang mandiri penuh dengan syarat partisipasi masyarakat itu sendiri.

PRINSIP NILAI-NILAI

MUSYAWARAH DUSUN

1. Partisipatif

2. Demokratis

3. Kesetaraan

4. Pemberdayaan

5. Rekognisi

6. Kebersamaan

7. Kekeluargaan

MUSYAWARAH DESA

1. Demokratis

2. Kesetaraan

3. Keberagaman

4. Keterwakilan

5. Pemberdayaan

6. Keberlanjutan

MUSRENBANG DESA

1. Demokratis

2. Kesetaraan

3. Keberagaman

4. Keterwakilan

5. Pemberdayaan

6. Keberlanjutan

7. Transparansi

8. Akuntabilitas

PELAKSANAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI

1. Kemandirian

2. Kegotongroyongan

3. Kekluargaan

4. Kebersamaan

5. Transparansi

6. Akuntabilitas

7. Pemberdayaan

8. Keberlanjutan

Page 13: MATERI TOT BAGI KPMD

TUGAS KPMD

MUSYAWARAH DUSUN

1. Bersama-sama dengan Tim RKP Desa memfasilitasi proses pelaksanaan

Musyawarah Dusun

2. Mengajak masyarakat untuk menemukenali masalah dan potensi yang ada di tingkat

dusun. Alat yang dipakai adalah peta desa, kalender musim, diagram kelembagaan

desa. Jika kesulitan dapat memakai daftar pertanyaan kunci yang dapat

dikembangkan sesuai dengan kondisi masing-masing wilayah.

3. Menampung usulan masyarakat tingkat dusun yang akan dibawa ke tingkat desa

MUSYAWARAH DESA (Semester I)

1. Mencermati laporan pelaksanaan kegiatan semester I

2. Mengawal usulan masyarakat tingkat dusun berdasarkan dari hasil kajian desa agar

diakomodir dalam RPJM Desa dan RKP Desa.

3. Mencermati ulang RPJM Desa

4. Berpartisipasi memberikan masukan dalam merumuskan arah kebijakan desa,

penentuan prioritas program dan sumber pendanaan

BERSAMA-SAMA DENGAN TIM RKP-DESA

1. Mencermati Pagu Indikasi Desa & Program yang masuk ke Desa

2. Mencermati ulang RPJM Desa

3. Menyusun rancangan Perubahan RPJM Desa berdasarkan hasil Musyawarah Desa

4. Menyusun Rancangan RKP Desa

5. Menyusun Rancangan DU RKP Desa

MUSRENBANG DESA

1. Memberikan masukan dalam upaya pembahasan RPJM Desa & RKP Desa

2. Berpartisipasi aktif dalam proses penganggaran desa saat pembahasan RAPB Desa

PELAKSANAAN, PEMANTAUAN DAN EVALUASI

1. Menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam gotong-royong

2. Menumbuhkan swadaya masyarakat

3. Bersama-sama masyarakat melakukan pemeriksaan kegiatan infrastruktur

4. Mengawal proses perubahan kegiatan

5. Pengelolaan pengaduan masyarakat

6. Fasilitasi dalam upaya pelestarian dan pemanfaatan hasil kegiatan

MUSYAWARAH DESA (Semester II)

1. Mencermati laporan pelaksanaan kegiatan semester I

2. Berpartisipasi aktif dalam proses penganggaran desa saat pembahasan APB Desa

Page 14: MATERI TOT BAGI KPMD

MODUL 3:

Topik : PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

5. Peserta memahami tahapan perencanaan pembangunan desa

6. Peserta memahami tahapan penyusunan RPJM Desa

7. Peserta memahami tahapan penyusunan RKP Desa

8. Peserta memahami sistematika penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa

3. Penyampaian materi oleh pemandu

4. Metode penyampaian Andragogy dengan pendekatan dialog interaktif

Waktu yang diperlukan 2 JPL atau 2 x 45 menit (90 menit)

6. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Desa

7. Siklus Pembangunan Desa

8. Perencanaan Partisipatif melalui Musdus

9. Perencanaan Pembangunan Desa

10. Pelaksanaan Pembangunan Desa

4. LCD

5. Kertas plano, selotif kertas, spidol

6. Metaplan

Page 15: MATERI TOT BAGI KPMD

7. Sampaikan salam dan perkenalkan diri kepada peserta

8. Ajak peserta untuk melihat video tentang Penyusunan RPJM Desa menurut UU

No.6 Tahun 2014 tentang Desa

9. Berikan waktu kepada peserta untuk memberikan tanggapan atas video yang baru

saja dilihat

10. Berikan aplaus kepada peserta yang memberikan tanggapan

11. Berikan penjelasan kepada peserta bahwa saat ini kita harus merubah paradigma

kita dalam kontek pembangunan desa dimana pemberdayaan penuh dengan syarat

partisipasi masyarakat.

6. Ajak peserta pelatihan untuk mengurai makna PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DESA sesuai dengan tingkat pemahaman peserta

7. Penjelasan materi kepada peserta pelatihan tentang Tahapan PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DESA

8. Penjelasan materi kepada peserta pelatihan tentang Tahapan PENYUSUNAN RPJM

DESA

9. Penjelasan materi kepada peserta pelatihan tentang Tahapan PENYUSUNAN RKP

DESA

10. Memberikan ruang Tanya jawab kepada peserta pelatihan

PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DESA

Page 16: MATERI TOT BAGI KPMD

Perencanaan pembangunan desa sebenarnya sudah menjadi agenda rutin yang harus

dilaksanakan oleh Pemerintah Desa setiap tahunnya. Namun demikian ada beberapa hal

menjadi persoalan bersama diantaranya adalah :

1. Apakah proses perencanaan pembangunan sudah merupakan hal yang penting bagi

masyarakat dimana perencanaan pembangunan merupakan persoalan hajat hidup

masyarakat desa sehingga masyarakat benar-benar bergairah dan ikut berperan secara

aktif dalam proses perencanaan?

2. Apakah perencanaan sudah menjawab persoalan hidup masyarakat terkait dengan

kecukupan sandang, pangan, papan, kesehatan, pendidikan, kebutuhan air bersih &

sanitasi, kecukupan energi, dll?

3. Apakah dalam proses perencanaan pembangunan desa, melibatkan seluruh unsur

masyarakat termasuk pelibatan kaum perempuan?

4. Apakah perencanaan pembangunan desa sudah mengacu pada peraturan perundang-

undangan yang ada?

5. Apakah kegiatan yang dilaksanakan di desa sudah mengacu pada perencanaan desa

yang ada yang dalam hal ini RPJM Desa & RKP Desa?

6. Dan masih banyak lagi persoalan-persoalan yang ada di desa.

Persoalan-persoalan diatas muncul mungkin disebabkan karena beberapa faktor

diantaranya:

a. Faktor pemahaman masyarakat yang kurang terkait dengan alur dan tahapan proses

perencanaan

b. Hanya sebagian kecil masyarakat yang memahami tentang alur dan tahapan proses

perencanaan sehingga dalam pelaksanaannya tidak dapat maksimal sesuai dengan

aturan perundangan yang ada

Dalam menjawab persoalan-persoalan tersebut diatas, maka perlu adanya sosialisasi

kepada seluruh lapisan masyarakat agar memahami alur dan tahapan proses perencanaan

di desa. Tulisan ini berupaya untuk memberikan gambaran kepada para pelaku di desa agar

perencanaan pembangunan di desa dapat dibuat secara maksimal sesuai dengan impian

dan harapan masyarakat akan kemajuan dan kemandirian desa.

Dasar hukum :

1. UU No.6 Tahun 2014 tentang Desa

2. PP No.43 Tahun 2014 tentang UU Desa

3. PP No.47 Tahun 2014 tentang perubahan atas PP No.43 Tahun 2014 tentang UU

Desa

4. PP No.8 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas PP No.60 Tahun 2014

Tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari APBN

5. Permendagri No.114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa

BAGIAN I

PENJELASAN UMUM

Di dalam perencanaan pembangunan Desa disusun secara berjangka yang terdiri atas :

a. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) untuk jangka waktu

6 (enam) tahun. Ditetapkan dengan Peraturan Desa paling lama 3 bulan sejak

Kepala Desa dilantik.

b. Rencana Pembangunan Tahunan Desa atau yang disebut Rencana Kerja

Pemerintah Desa (RKP Desa), merupakan penjabaran dari RPJM Desa untuk

jangka waktu 1 (satu) tahun. Ditetapkan dengan Peraturan Desa dan disusun oleh

pemerintah Desa pada bulan Juli tahun berjalan.

Page 17: MATERI TOT BAGI KPMD

BAGIAN II

PENYUSUNAN RPJM DESA

Rancangan RPJM Desa memuat visi dan misi kepala Desa, arah kebijakan pembangunan

Desa, serta rencana kegiatan yang meliputi bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

pelaksanaan pembangunan Desa , pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan

masyarakat Desa.

BIDANG PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DESA ANTARA LAIN MELIPUTI :

1. Penetapan dan penegasan batas Desa;

2. Pendataan Desa;

3. Penyusunan tata ruang Desa;

4. Penyelenggaraan musyawarah Desa;

5. Pengelolaan informasi Desa;

6. Penyelenggaraan perencanaan Desa;

7. Penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa;

8. Penyelenggaraan kerjasama antar Desa;

9. Pembangunan sarana dan prasarana kantor Desa; dan

10. Kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa.

BIDANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA ANTARA LAIN MELIPUTI :

1. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan

Desa antara lain:

a. Tambatan perahu;

b. Jalan pemukiman;

c. Jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian;

d. Pembangkit listrik tenaga mikrohidro ;

e. Lingkungan permukiman masyarakat Desa; dan

f. Infrastruktur Desa lainnya sesuai kondisi Desa

2. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

kesehatan antara lain:

a. Air bersih berskala Desa;

b. Sanitasi lingkungan;

c. Pelayanan kesehatan Desa seperti posyandu; dan

d. Sarana dan prasarana kesehatan lainnya sesuai kondisi Desa

3. Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

pendidikan dan kebudayaan antara lain:

a. Taman bacaan masyarakat;

b. Pendidikan anak usia dini;

c. Balai pelatihan/kegiatan belajar masyarakat;

d. Pengembangan dan pembinaan sanggar seni; dan

e. Sarana dan prasarana pendidikan dan pelatihan lainnya sesuai kondisi Desa

4. Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan

dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi antara lain:

a. Pasar Desa;

b. Pembentukan dan pengembangan BUM Desa;

Page 18: MATERI TOT BAGI KPMD

c. Penguatan permodalan BUM Desa;

d. Pembibitan tanaman pangan;

e. Penggilingan padi; lumbung Desa;

f. Pembukaan lahan pertanian;

g. Pengelolaan usaha hutan Desa;

h. Kolam ikan dan pembenihan ikan;

i. Kapal penangkap ikan;

j. Cold storage (gudang pendingin);

k. Tempat pelelangan ikan; tambak garam;

l. Kandang ternak;

m. Instalasi biogas;

n. Mesin pakan ternak;

o. Sarana dan prasarana ekonomi lainnya sesuai kondisi Desa

5. Pelestarian lingkungan hidup antara lain:

a. Penghijauan;

b. Pembuatan terasering;

c. Pemeliharaan hutan bakau;

d. Perlindungan mata air;

e. Pembersihan daerah aliran sungai;

f. Perlindungan terumbu karang; dan

g. Kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa

BIDANG PEMBINAAN KEMASYARAKATAN ANTARA LAIN:

1. Pembinaan lembaga kemasyarakatan;

2. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban;

3. Pembinaan kerukunan umat beragama;

4. Pengadaan sarana dan prasarana olah raga;

5. Pembinaan lembaga adat;

6. Pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; dan

7. Kegiatan lain sesuai kondisi Desa

BIDANG PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ANTARA LAIN:

1. Pelatihan usaha ekonomi, pertanian, perikanan dan perdagangan;

2. Pelatihan teknologi tepat guna;

3. Pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan bagi kepala Desa, perangkat Desa, dan

Badan Pemusyawaratan Desa;

4. Peningkatan kapasitas masyarakat, antara lain:

a. Kader pemberdayaan masyarakat Desa;

b. Kelompok usaha ekonomi produktif;

c. Kelompok perempuan,

d. Kelompok tani,

e. Kelompok masyarakat miskin,

f. Kelompok nelayan,

g. Kelompok pengrajin,

h. Kelompok pemerhati dan perlindungan anak,

i. Kelompok pemuda;dan

j. Kelompok lain sesuai kondisi Desa

Dalam penyusunan RPJM Desa, Kepala Desa mengikutsertakan unsur masyarakat Desa

dengan mempertimbangkan kondisi objektif Desa dan prioritas program dan kegiatan

Page 19: MATERI TOT BAGI KPMD

kabupaten/kota. Lalu bagaimanakah tahapan yang harus dilakukan dalam proses

penyusunan RPJM Desa? Berikut ini tahapan penyusunan RPJM Desa :

a. Pembentukan tim penyusun RPJM Desa;

b. Penyelarasan arah kebijakan perencanaan pembangunan kabupaten/kota;

c. Pengkajian keadaan Desa;

d. Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa;

e. Penyusunan rancangan RPJM Desa;

f. Penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah perencanaan

pembangunan Desa; dan

g. Penetapan RPJM Desa.

TAHAP I : PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RPJM DESA

1. Kepala Desa membentuk tim penyusun RPJM Desa.

2. Tim Penyusun RPJM-Desa terdiri dari:

a. Kepala Desa selaku pembina

b. Sekretaris Desa selaku ketua

c. Ketua lembaga pemberdayaan masyarakat selaku sekretaris; dan

d. Anggota yang berasal dari perangkat Desa, lembaga pemberdayaan

masyarakat, kader pemberdayaan masyarakat Desa, dan unsur masyarakat

lainnya.

3. Jumlah tim paling sedikit 7 (tujuh) orang dan paling banyak 11 (sebelas) orang.

4. Tim penyusun wajib mengikutsertakan perempuan.

5. Tim penyusun ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.

TAHAP II : PENYELARASAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KAB/KOTA

Penyelarasan arah kebijakan dilakukan untuk mengintegrasikan program dan kegiatan

pembangunan Kabupaten/Kota dengan pembangunan Desa dengan mengikuti sosialisasi

dan/atau mendapatkan informasi tentang arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota.

Informasi arah kebijakan pembangunan kabupaten/kota sekurang-kurangnya meliputi:

a. Rencana pembangunan jangka menengah daerah kabupaten/kota;

b. Rencana strategis satuan kerja perangkat daerah;

c. Rencana umum tata ruang wilayah kabupaten/kota;

d. Rencana rinci tata ruang wilayah kabupaten/kota; dan

e. Rencana pembangunan kawasan perdesaan.

Kegiatan penyelarasan dilakukan dengan cara mendata dan memilah rencana program dan

kegiatan pembangunan Kabupaten/Kota yang akan masuk ke Desa kemudian

dikelompokkan menjadi bidang penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa,

pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. Hasil pendataan

dan pemilahan dituangkan dalam format data rencana program dan kegiatan pembangunan

yang akan masuk ke Desa.

TAHAP III : PENGKAJIAN KEADAAN DESA

Dilakukan dalam rangka mempertimbangkan kondisi objektif Desa. Adapun kegiatan

pengkajian keadaan desa meliputi :

1. Penyelarasan data Desa diantaranya meliputi :

a. Pengambilan data dari dokumen data Desa yang meliputi : Sumber daya

alam, sumber daya manusia dan sumber daya pembangunan

b. Perbandingan data Desa dengan kondisi terkini.

Page 20: MATERI TOT BAGI KPMD

Hasil penyelarasan data desa dituangkan dalam format data desa sebagai lampiran

pengkajian desa yang akan dijadikan bahan masukan dalam musyawarah Desa

dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan Desa.

2. Penggalian gagasan masyarakat

Dilakukan untuk menemukenali potensi dan peluang pendayagunaan sumber daya

Desa, dan masalah yang dihadapi Desa. Hasil penggalian gagasan menjadi dasar

bagi masyarakat dalam merumuskan usulan rencana kegiatan yang meliputi

penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan Desa, pembinaan

kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa.

Proses penggalian gagasan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh

unsur masyarakat Desa sebagai sumber data dan informasi melalui Musyawarah

Dusun atau Musyawarah Khusus unsur masyarakat.

Unsur-unsur masyarakat yang terlibat :

tokoh adat; tokoh agama; tokoh masyarakat; tokoh pendidikan; kelompok tani;

kelompok nelayan; kelompok perajin; kelompok perempuan; kelompok pemerhati

dan pelindungan anak; kelompok masyarakat miskin;dan kelompok-kelompok

masyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Desa.

Metode : Diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discusion (FGD)

Alat yang digunakan : Sketsa Desa, Kalender Musim, Bagan Kelembagaan. Jika

mengalami kesulitan atau hambatan dalam menggunakan alat yang yang ada,

maka Tim Penyusun RPJM Desa dapat menggunakan alat yang lain yang lebih

mudah dipahami oleh masyarakat dalam memfasilitasi penggalian gagasan di

tingkat dusun.

Hasil penggalian gagasan masyarakat dituangkan dalam format rekapitulasi

usulan rencana kegiatan pembangunan desa sebagai lampiran laporan

pengkajian desa.

Laporan pengkajian desa dituangkan dalam berita acara dengan dilampiri

dokumen :

a. Data Desa yang sudah diselaraskan

b. Data rencana program pembangunan kabupaten/kota yang akan masuk ke Desa

c. Data rencana program pembangunan kawasan perdesaan

d. Rekapitulasi usulan rencana kegiatan pembangunan Desa dari dusun dan/atau

kelompok masyarakat

3. Penyusunan laporan hasil pengkajian keadaan Desa.

Tahapan dalam penyusunan laporan pengkajian keadaan Desa adalah sbb :

a. Tim penyusun RPJM Desa melaporkan kepada kepala Desa hasil pengkajian

keadaan Desa

b. Kepala Desa menyampaikan laporan kepada Badan Permusyawaratan Desa

setelah menerima laporan dari Tim penyusun RPJM Desa dalam rangka

penyusunan rencana pembangunan Desa melalui musyawarah Desa.

Laporan hasil pengkajian keadaan desa menjadi bahan masukan dalam

musyawarah Desa dalam rangka penyusunan perencanaan pembangunan Desa.

TAHAP IV : PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DESA MELALUI

MUSYAWARAH DESA

Musyawarah Desa diselenggaran oleh BPD berdasarkan laporan hasil pengkajian

keadaan Desa. Di dalam musyawarah Desa tersebut membahas dan menyepakati beberapa

hal diantaranya adalah :

Page 21: MATERI TOT BAGI KPMD

1. Laporan hasil pengkajian keadaan Desa

2. Rumusan arah kebijakan pembangunan Desa yang dijabarkan dari visi dan misi

kepala Desa

3. Rencana prioritas kegiatan penyelenggaraan pemerintahan Desa, pembangunan

Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa

Metode : Diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discusion (FGD)

Materi Pembahasan :

a. Laporan hasil pengkajian keadaan Desa

b. Prioritas rencana kegiatan Desa dalam jangka waktu 6 (enam) tahun

c. Sumber pembiayaan rencana kegiatan pembangunan Desa

d. Rencana pelaksana kegiatan Desa yang akan dilaksanakan oleh perangkat Desa,

unsur masyarakat Desa, kerjasama antar Desa, dan/atau kerjasama Desa dengan

pihak ketiga.

Hasil kesepakatan dituangkan dalam Berita Acara sebagai dasar / pedoman bagi

pemerintah Desa dalam menyusun RPJM Desa

TAHAP V : PENYUSUNAN RANCANGAN RPJM Desa

Disusun oleh Tim Penyusun RPJM Desa dituangkan dalam format rancangan RPJM Desa

disertai dengan Berita Acara tentang hasil penyusunan rancangan RPJM Desa yang

dilampiri dokumen rancangan RPJM Desa.

Berita Acara disampaikan kepada Kepala Desa untuk diperiksa. Jika Kepala Desa belum

menyetujui, maka Tim Penyusun RPJM Desa melakukan perbaikan Rancangan RPJM Desa

sesuai arahan Kepala Desa. Setelah disetujui oleh Kepala Desa, tahapan selanjutnya

adalah pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbang Desa)

TAHAP VI : PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DESA MELALUI

MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

Penyelenggara : Kepala Desa

Agenda : Membahas dan menyepakati rancangan RPJM Desa

Peserta : Pemerintah Desa, Badan Permusyawaratan Desa, dan unsur

masyarakat

Unsur masyarakat : tokoh adat; tokoh agama; tokoh masyarakat; tokoh pendidikan;

perwakilan kelompok tani; perwakilan kelompok nelayan; perwakilan

kelompok perajin; perwakilan kelompok perempuan; perwakilan

kelompok pemerhati dan pelindungan anak; perwakilan kelompok

masyarakat miskin.

Selain unsur masyarakat sebagaimana tersebut diatas, musyawarah

perencanaan pembangunan Desa dapat melibatkan unsur masyarakat

lain sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat.

Hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa dituangkan dalam berita

acara.

TAHAP VII : PENYEMPURNAAN & PENETAPAN RANCANGAN RPJM Desa

Tahapan kegiatan :

1. Setelah pelaksanaan Musrenbang Desa, Kepala Desa mengarahkan Tim penyusun

RPJM Desa untuk melakukan perbaikan dokumen rancangan RPJM Desa

berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa.

Page 22: MATERI TOT BAGI KPMD

2. Rancangan RPJM Desa menjadi lampiran rancangan peraturan Desa tentang RPJM

Desa.

3. Kepala Desa menyusun rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa.

4. Rancangan peraturan Desa tentang RPJM Desa dibahas dan disepakati bersama

oleh kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan menjadi

Peraturan Desa tentang RPJM Desa.

CATATAN :

Kepala Desa dapat mengubah RPJM Desa jika terjadi dalam hal :

a. terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi, dan/atau

kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau

b. terdapat perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah

provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.

c. Perubahan RPJM Desa dibahas dan disepakati dalam musyawarah perencanaan

pembangunan Desa dan selanjutnya ditetapkan dengan peraturan Desa.

BAGIAN III

PENYUSUNAN RKP DESA

Pemerintah Desa menyusun RKP Desa sebagai penjabaran RPJM Desa sesuai dengan

informasi dari pemerintah daerah kabupaten/kota berkaitan dengan pagu indikatif Desa dan

rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah

kabupaten/kota. RKP Desa mulai disusun oleh pemerintah Desa pada bulan Juli tahun

berjalan dan ditetapkan dengan peraturan Desa paling lambat akhir bulan September

tahun berjalan yang nantinya akan menjadi dasar Pemerintah Desa dalam penetapan APB

Desa. Dalam menyusun RKP Desa, Kepala Desa mengikutsertakan masyarakat Desa.

Adapun kegiatan dalam penyusunan RKP Desa diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa melalui Musyawarah Desa

b. Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa

c. Pencermatan pagu indikatif Desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk ke

Desa

d. Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa

e. Penyusunan rancangan RKP Desa

f. Penyusunan RKP Desa melalui musyawarah perencanaan pembangunan Desa

g. Penetapan RKP Desa

h. Perubahan RKP Desa

i. Pengajuan daftar usulan RKP Desa.

Penjabaran dari 9 tahapan kegiatan diatas adalah sebagai berikut:

TAHAP I : PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA MELALUI

MUSYAWARAH DESA

Seperti dalam penyusunan RPJM Desa, di dalam penyusunan RKP Desa bahwa

penyelenggara Musyawarah Desa adalah Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dalam

rangka penyusunan rencana pembangunan Desa dimana hasil musyawarah Desa menjadi

pedoman bagi pemerintah Desa menyusun rancangan RKP Desa dan daftar usulan RKP

Desa. Penyelenggaraan Musyawarah Desa paling lambat bulan Juni tahun berjalan.

Agenda Pembahasan Musdes :

a. Mencermati ulang dokumen RPJM Desa;

Page 23: MATERI TOT BAGI KPMD

b. Menyepakati hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa; dan

c. Membentuk tim verifikasi sesuai dengan jenis kegiatan dan keahlian yang

dibutuhkan.

d. Tim verifikasi dapat berasal dari warga masyarakat Desa dan/atau satuan kerja

perangkat daerah kabupaten/kota.

e. Hasil kesepakatan dituangkan dalam berita acara.

f. Berita acara menjadi pedoman kepala Desa dalam menyusun RKP Desa.

TAHAP II : PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RKP DESA

Kepala Desa membentuk tim penyusun RKP Desa yang terdiri dari:

a. Kepala Desa selaku pembina;

b. Sekretaris Desa selaku ketua;

c. Ketua lembaga pemberdayaan masyarakat sebagai sekretaris; dan

d. Anggota yang meliputi: perangkat desa, lembaga pemberdayaan masyarakat, kader

pemberdayaan masyarakat desa, dan unsur masyarakat.

Jumlah tim paling sedikit 7 (tujuh) dan paling banyak 11 (sebelas) orang dengan

mengikutsertakan perempuan. Pembentukan tim penyusun RKP Desa dilaksanakan

paling lambat bulan Juni tahun berjalan dan ditetapkan dengan keputusan kepala Desa.

Tugas Tim penyusun RKP Desa melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

a. Pencermatan pagu indikatif desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk ke

desa;

b. Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa;

c. Penyusunan rancangan RKP Desa; dan

d. Penyusunan rancangan daftar usulan RKP Desa.

TAHAP III : PENCERMATAN PAGU INDIKATIF DESA DAN PENYELARASAN

PROGRAM/KEGIATAN MASUK KE DESA

Tahapan Pelaksanaan Kegiatan :

1. Kepala Desa mendapatkan data dan informasi dari kabupaten/kota paling lambat

bulan Juli setiap tahun berjalan berkaitan dengan :

a. Pagu indikatif Desa;

b. Rencana program/kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah

daerah kabupaten/kota yang masuk ke Desa.

2. Setelah Kepala Desa mendapatkan data dan informasi dari kab/kota, Tim penyusun

RKP Desa melakukan pencermatan pagu indikatif Desa yang meliputi:

a. Rencana Dana Desa yang bersumber dari APBN;

b. Rencana Alokasi Dana Desa (ADD) yang merupakan bagian dari dana perimbangan

yang diterima kabupaten/kota;

c. Rencana bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota; dan

d. Rencana bantuan keuangan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah provinsi

dan anggaran pendapatan belanja daerah kabupaten/kota.

3. Tim penyusun RKP Desa melakukan penyelarasan rencana program/kegiatan yang

masuk ke Desa yang meliputi:

a. Rencana kerja pemerintah kabupaten/kota;

b. Rencana program dan kegiatan pemerintah, pemerintah daerah provinsi dan

pemerintah daerah kabupaten/kota;

c. Hasil penjaringan aspirasi masyarakat oleh dewan perwakilan rakyat daerah

kabupaten/kota.

4. Hasil pencermatan dituangkan ke dalam format pagu indikatif Desa.

Page 24: MATERI TOT BAGI KPMD

5. Hasil penyelarasan dituangkan ke dalam format kegiatan pembangunan yang masuk ke

Desa.

6. Berdasarkan hasil pencermatan tim penyusun RKP Desa menyusun rencana

pembangunan berskala lokal Desa yang dituangkan dalam rancangan RKP Desa.

7. Bupati/walikota menerbitkan surat pemberitahuan kepada kepala Desa dalam hal terjadi

keterlambatan penyampaian informasi pagu indikatif Desa.

8. Bupati/walikota melakukan pembinaan dan pendampingan kepada pemerintah Desa

dalam percepatan pelaksanaan perencanaan pembangunan sebagai dampak

keterlambatan penyampaian informasi.

9. Percepatan perencanaan pembangunan dilakukan untuk memastikan bahwa APB Desa

ditetapkan pada 31 Desember tahun berjalan.

TAHAP IV : PENCERMATAN ULANG RPJM Desa

Dalam tahap ini, Tim penyusunan RKP Desa mencermati skala prioritas usulan rencana

kegiatan pembangunan Desa untuk 1 ( satu) tahun anggaran berikutnya sebagaimana

tercantum dalam dokumen RPJM Desa. Hasil pencermatan tersebut menjadi dasar bagi tim

penyusun RKP Desa dalam menyusun rancangan RKP Desa.

TAHAP V : PENYUSUNAN RANCANGAN RKP Desa

1. Dalam proses penyusunan rancangan RKP Desa, Tim Penyusun RKP Desa

berpedoman kepada:

a. Hasil kesepakatan musyawarah Desa;

b. Pagu indikatif Desa;

c. Pendapatan asli Desa;

d. Rencana kegiatan Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah

kabupaten/kota;

e. Jaring aspirasi masyarakat yang dilakukan oleh DPRD kabupaten/kota;

f. Hasil pencermatan ulang dokumen RPJM Desa;

g. Hasil kesepakatan kerjasama antar Desa;

h. Hasil kesepakatan kerjasama Desa dengan pihak ketiga.

2. Tim penyusun RKP Desa menyusun daftar usulan pelaksana kegiatan Desa sesuai

jenis rencana kegiatan.

3. Pelaksana kegiatan sekurang¬kurangnya meliputi:

a. Ketua;

b. Sekretaris;

c. Bendahara;

d. Anggota pelaksana.

4. Pelaksana kegiatan mengikutsertakan perempuan.

5. Rancangan RKP Desa paling sedikit berisi uraian:

a. Evaluasi pelaksanaan RKP Desa tahun sebelumnya;

b. Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa;

c. Prioritas program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola melalui kerja sama

antar-Desa dan pihak ketiga;

d. Rencana program, kegiatan, dan anggaran Desa yang dikelola oleh Desa sebagai

kewenangan penugasan dari Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan

pemerintah daerah kabupaten/kota;

e. Pelaksana kegiatan Desa yang terdiri atas unsur perangkat Desa dan/atau unsur

masyarakat Desa.

6. Pemerintah Desa dapat merencanakan pengadaan tenaga ahli di bidang pembangunan

infrastruktur untuk dimasukkan ke dalam rancangan RKP Desa.

Page 25: MATERI TOT BAGI KPMD

7. Tenaga ahli di bidang pembangunan infrastruktur dapat berasal dari warga masyarakat

Desa, satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang membidangi pembangunan

infrastruktur; dan/atau tenaga pendamping profesional.

8. Rancangan RKP Desa dituangkan dalam format rancangan RKP Desa.

9. Rancangan RKP Desa dilampiri rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya.

10. Rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya untuk kerjasama antar Desa disusun

dan disepakati bersama para kepala desa yang melakukan kerja sama antar Desa.

11. Rencana kegiatan dan Rencana Anggaran Biaya diverifikasi oleh tim verifikasi.

12. Pemerintah Desa dapat mengusulkan prioritas program dan kegiatan pembangunan

Desa dan pembangunan kawasan perdesaan kepada Pemerintah, pemerintah daerah

provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.

13. Tim penyusun RKP Desa menyusun usulan prioritas program dan kegiatan.

14. Usulan prioritas program dan kegiatan dituangkan dalam rancangan daftar usulan RKP

Desa.

15. Rancangan daftar usulan RKP Desa menjadi lampiran berita acara laporan tim

penyusun rancangan RKP Desa.

16. Tim penyusun RKP Desa membuat berita acara tentang hasil penyusunan rancangan

RKP Desa yang dilampiri dokumen rancangan RKP Desa dan rancangan daftar usulan

RKP Desa.

17. Berita acara disampaikan oleh tim penyusun RKP Desa kepada kepala Desa.

18. Kepala Desa memeriksa dokumen rancangan RKP Desa

19. Kepala Desa mengarahkan tim penyusun RKP Desa untuk melakukan perbaikan

dokumen rancangan RKP Desa

20. Dalam hal kepala Desa telah menyetujui rancangan RKP Desa, kepala Desa

menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa.

TAHAP VI : PENYELENGGARAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DESA

1. Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa yang

diadakan untuk membahas dan menyepakati rancangan RKP Desa.

2. Musyawarah perencanaan pembangunan Desa diikuti oleh Pemerintah Desa, Badan

Permusyawaratan Desa, dan unsur masyarakat.

3. Unsur masyarakat terdiri atas:

a. Tokoh adat;

b. Tokoh agama;

c. Tokoh masyarakat;

d. Tokoh pendidikan;

e. Perwakilan kelompok tani;

f. Perwakilan kelompok nelayan;

g. Perwakilan kelompok perajin;

h. Perwakilan kelompok perempuan;

i. Perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan

j. Perwakilan kelompok masyarakat miskin.

4. Selain unsur masyarakat, musyawarah perencanaan pembangunan Desa dapat

melibatkan unsur masyarakat lain sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat.

5. Rancangan RKP Desa memuat rencana penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan

masyarakat Desa.

6. Rancangan RKP Desa berisi prioritas program dan kegiatan yang didanai:

a. Pagu indikatif Desa;

Page 26: MATERI TOT BAGI KPMD

b. Pendapatan asli Desa;

c. Swadaya masyarakat Desa;

d. Bantuan keuangan dari pihak ketiga;

e. Bantuan keuangan dari pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah

kabupaten/kota.

7. Prioritas, program dan kegiatan dirumuskan berdasarkan penilaian terhadap kebutuhan

masyarakat Desa yang meliputi:

a. Peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan Desa;

b. Peningkatan kualitas dan akses terhadap pelayanan dasar;

c. Pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur dan lingkungan berdasarkan

kemampuan teknis dan sumber daya lokal yang tersedia;

d. Pengembangan ekonomi pertanian berskala produktif;

e. Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk kemajuan ekonomi;

f. Pendayagunaan sumber daya alam;

g. Pelestarian adat istiadat dan sosial budaya Desa;

h. Peningkatan kualitas ketertiban dan ketenteraman masyarakat Desa berdasarkan

kebutuhan masyarakat Desa; dan

i. Peningkatan kapasitas masyarakat dan lembaga kemasyarakatan Desa.

TAHAP VII : PENETAPAN RKP Desa

1. Hasil kesepakatan musyawarah perencanaan pembangunan Desa dituangkan dalam

berita acara.

2. Kepala Desa mengarahkan Tim penyusun RKP Desa melakukan perbaikan dokumen

rancangan RKP Desa berdasarkan hasil kesepakatan musyawarah perencanaan

pembangunan Desa.

3. Rancangan RKP Desa menjadi lampiran rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa.

4. Kepala Desa menyusun rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa

5. Rancangan peraturan Desa tentang RKP Desa dibahas dan disepakati bersama oleh

kepala Desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk ditetapkan menjadi peraturan

Desa tentang RKP Desa.

TAHAP VIII : PERUBAHAN RKP Desa

1. RKP Desa dapat diubah dalam hal:

a. Terjadi peristiwa khusus, seperti bencana alam, krisis politik, krisis ekonomi,

dan/atau kerusuhan sosial yang berkepanjangan; atau

b. Terdapat perubahan mendasar atas kebijakan pemerintah, pemerintah daerah

provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota.

2. Dalam hal terjadi perubahan RKP Desa dikarenakan terjadi peristiwa khusus kepala

Desa melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

a. Berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota yang mempunyai kewenangan

terkait dengan kejadian khusus;

b. Mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKP Desa yang terkena dampak

terjadinya peristiwa khusus;

c. Menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan dan RAB; dan

d. Menyusun rancangan RKP Desa perubahan.

3. Dalam hal terjadi perubahan RKP Desa dikarenakan perubahan mendasar atas

kebijakan Kepala Desa melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

a. Mengumpulkan dokumen perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah,

pemerintah daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota;

Page 27: MATERI TOT BAGI KPMD

b. Mengkaji ulang kegiatan pembangunan dalam RKP Desa yang terkena dampak

terjadinya perubahan mendasar atas kebijakan Pemerintah, pemerintah daerah

provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota;

c. Menyusun rancangan kegiatan yang disertai rencana kegiatan dan RAB; dan

d. Menyusun rancangan RKP Desa perubahan.

4. Kepala Desa menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan Desa yang

diadakan secara khusus untuk kepentingan pembahasan dan penyepakatan perubahan

RKP Desa

5. Penyelenggaraan musyawarah perencanaan pembangunan Desa disesuaikan

dengan terjadinya peristiwa khusus dan/atau terjadinya perubahan mendasar.

6. Hasil kesepakatan dalam musyawarah perencanaan pembangunan Desa ditetapkan

dengan peraturan Desa tentang RKP Desa perubahan.

7. Peraturan Desa tentang RKP Desa Perubahan sebagai dasar dalam penyusunan

perubahan APB Desa.

TAHAP IX : PENGAJUAN DAFTAR USULAN RKP Desa

1. Kepala Desa menyampaikan daftar usulan RKP Desa kepada bupati/walikota melalui

camat.

2. Penyampaian daftar usulan RKP Desa paling lambat 31 Desember tahun berjalan.

3. Daftar usulan RKP Desa menjadi materi pembahasan di dalam musyawarah

perencanaan pembangunan kecamatan dan kabupaten/kota.

4. Bupati/walikota menginformasikan kepada pemerintah Desa tentang hasil pembahasan

daftar usulan RKP Desa.

5. Informasi tentang hasil pembahasan daftar usulan RKP Desa diterima oleh pemerintah

Desa setelah diselenggarakannya musyawarah perencanaan pembangunan di

kecamatan pada tahun anggaran berikutnya.

6. Informasi diterima pemerintah desa paling lambat bulan Juli tahun anggaran berikutnya.

Page 28: MATERI TOT BAGI KPMD

MODUL 4:

Topik : PELAKSANAAN, PEMANTAUAN &

PENGAWASAN PEMBANGUNAN DESA

1. Peserta memahami tahapan persiapan pelaksanaan pembangunan desa

2. Peserta memahami pelaksanaan pembangunan desa

3. Peserta memahami tentang pengelolaan pengaduan masyarakat

4. Peserta memahami pemeliharaan dan pemanfaatan hasil kegiatan pembangunan

desa

5. Peserta memahami tahapan pemantauan dan pengawasan pembangunan desa baik

secara partisipatif maupun secara struktural

1. Penyampaian materi oleh pemandu

2. Metode penyampaian Andragogy dengan pendekatan dialog interaktif

Waktu yang diperlukan 2 JPL atau 2 x 45 menit (90 menit)

1. Konsep Pemberdayaan Masyarakat Desa

2. Siklus Pembangunan Desa

3. Perencanaan Partisipatif melalui Musdus

4. Perencanaan Pembangunan Desa

5. Pelaksanaan Pembangunan Desa

1. LCD

2. Kertas plano, selotif kertas, spidol

3. Metaplan

Page 29: MATERI TOT BAGI KPMD

1. Sampaikan salam dan perkenalkan diri kepada peserta

2. Lakukan ice breaking dengan cara permainan atau cerita-cerita lucu yang dapat

menggugah semangat agar peserta tidak merasa jenuh setelah menerima beberapa

materi sebelumnya

3. Berikan waktu kepada peserta untuk memberikan tanggapan atas permainan atau

cerita yang baru saja disampaikan

4. Berikan aplaus kepada peserta yang memberikan tanggapan

5. Berikan penjelasan kepada peserta bahwa saat ini kita harus merubah paradigma

kita dalam kontek pembangunan desa dimana pemberdayaan penuh dengan syarat

partisipasi masyarakat.

1. Memberikan kesempatan kepada peserta pelatihan untuk menceritakan

pengalamannya terkait PELAKSANAAN PEMBANGUNAN yang ada di desanya

2. Penjelasan materi kepada peserta pelatihan tentang Tahapan PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN DESA

3. Penjelasan materi kepada peserta pelatihan tentang Tahapan PEMANTAUAN DAN

PENGAWASAN PEMBANGUNAN DESA

4. Penjelasan materi kepada peserta pelatihan tentang PENGELOLAAN PENGADUAN

MASYARAKAT

5. Penjelasan materi kepada peserta pelatihan tentang PEMELIHARAAN &

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

6. Memberikan ruang Tanya jawab kepada peserta pelatihan

PERLAKSANAAN, PEMANTAUAN

DAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DESA

Page 30: MATERI TOT BAGI KPMD

PERLAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

BAGIAN I

PENJELASAN UMUM

Setelah tahap perencanaan selesai dengan ditetapkannya APB Desa di 31 Desember, maka

di bulan Januari tahun berjalan Kepala Desa mengoordinasikan persiapan dan pelaksanaan

kegiatan pembangunan Desa yang dilaksanakan oleh perangkat Desa dan/atau unsur

masyarakat Desa. Adapun pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa meliputi :

a. Pembangunan Desa berskala lokal Desa (dikelola dengan cara swakelola)

b. Pembangunan sektoral dan daerah yang masuk ke Desa (dengan pihak ketiga).

Pembangunan Desa yang bersumber dari program sektoral dan/atau program daerah,

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi,

atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota. Selain itu pelaksanaan program sektor

dan/atau program daerah diintegrasikan ke dalam pembangunan Desa, dan dicatat

dalam APB Desa.

CATATAN :

JIKA Pelaksanaan program sektor dan/atau program daerah didelegasikan

kepada Desa, maka Desa mempunyai kewenangan untuk mengurus.

Pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pelaksanaan program sektor dan/atau program daerah sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) dibahas dan disepakati dalam musyawarah Desa yang

diselenggarakan oleh BPD.

Dalam hal pembahasan dalam musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada

ayat (4) tidak menyepakati teknis pelaksanaan program sektor dan/atau

program daerah, kepala Desa dapat mengajukan keberatan atas bagian dari

teknis pelaksanaan yang tidak disepakati, disertai dasar pertimbangan

keberatan dimaksud.

Kepala Desa menyampaikan keberatan sebagaimana dimaksud pada ayat

kepada bupati/walikota melalui camat.

(PASAL 53)

BAGIAN II

PERSIAPAN PELAKSANAAN

Apa saja yang perlu dilakukan dalam tahapan persiapan pelaksanaan kegiatan? Ada 7

tahapan yang harus dilakukan pada tahap persiapan diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Penetapan pelaksana kegiatan

b. Penyusunan rencana kerja

c. Sosialisasi kegiatan

d. Pembekalan pelaksana kegiatan

e. Penyiapan dokumen administrasi

f. Pengadaan tenaga kerja

g. pengadaan bahan/material.

Page 31: MATERI TOT BAGI KPMD

Seperti apakah penjelasan dari ke-7 tahapan tersebut? Berikut mari kita bahas satu per-

satu.

TAHAP I : PENETAPAN PELAKSANA KEGIATAN

Daftar pelaksana kegiatan yang telah tercantum dalam dokumen RKP Desa yang ditetapkan

dalam APB Desa, terlebih dahulu diperiksa leh Kepala Desa. Setelah Kepala Desa

memeriksa daftar calon pelaksana kegiatan, selanjutnya Kepala Desa menetapkan

pelaksana kegiatan dengan keputusan kepala Desa. Apabila pelaksana kegiatan

mengundurkan diri, pindah domisili keluar Desa, atau sedang dalam proses menjalani

sanksi pidana maka kepala Desa dapat mengubah pelaksana kegiatan.

TAHAP II : PENYUSUNAN RENCANA KERJA

Penyusunan Rencana Kerja ini merupakan tugas dari Pelaksana Kegiatan untuk membantu

kepala Desa dalam tahapan persiapan dan tahapan pelaksanaan kegiatan. Pertanyaan

dasarnya kenapa harus ada rencana kerja? Seperti yang dikatakan Lorange (1980) bahwa

sebuah kegiatan hendaklah dapat berinovasi dan menuju pada sebuah perubahan. Jika

tidak mendukung kearah inovasi dan perubahan, maka sebenarnya merupakan kegagalan.

Dengan kata lain, gagal dalam perencanaan sama halnya dengan merencanakan kegagalan

itu sendiri.

Lalu apa tujuan dari sebuah perencanaan? Ada 4 hal yang hendak dicapai kenapa

perencanaan harus ada diantaranya adalah : untuk antisipasi dan merekam perubahan,

untuk mengarahkan, untuk efektifitas kerja dan memudahkan pengawasan : Albert Silalahi

(1987).

Perencanaan berfungsi sebagai alat ukur keberhasilan / kegagalan sebuah kegiatan,

berfungsi sebagai budgeting, sebagai alat kendali pengawasan dan memudahkan

koordinasi. Dari sekilas gambaran diatas maka Rencana Kerja yang disusun oleh Pelaksana

Kegiatan paling tidak memuat antara lain:

a. Uraian kegiatan

b. Biaya

c. Waktu pelaksanaan

d. Lokasi

e. Kelompok sasaran

f. Tenaga kerja

g. Daftar pelaksana kegiatan

Setelah Rencana kerja tersusun maka harus dituangkan dalam format rencana kerja untuk

ditetapkan dengan keputusan kepala Desa.

TAHAP III : SOSIALISASI KEGIATAN

Sebagai salah satu bentuk Transparansi Dan Akuntabilitas maka Kepala desa wajib

menginformasikan dokumen RKP Desa, APB Desa dan rencana kerja kepada masyarakat

melalui sosialisasi kegiatan. Substansi dari sosialisasi kegiatan adalah bagaimana

masyarakat dapat mengakses informasi terkait rencana pembangunan didesa sehingga

dapat mendorong kepada masyarakat untuk terlibat secara aktif, berpartisipasi dalam proses

pembangunan. Lebih jauh lagi masyarakat dapat melakukan kontrol sosial atas kebijakan

yang ada di desa. Civil society tidak akan dapat terwujud jika masyarakat tidak dapat

melakukan kontrol sosial. Selanjutnya kontrol sosial hanya dapat dilakukan jika masyarakat

ikut terlibat secara aktif di dalam proses pembangunan. Maka untuk mewujudkan civil

society penuh dengan syarat partisipasi masyarakat secara total. Lalu bagaimana pola

Page 32: MATERI TOT BAGI KPMD

pendekatan sosialisasi dan media apa saja yang dapat dipakai? Pola pendekatan dan media

sosialisasi dapat melalui:

a. Musyawarah pelaksanaan kegiatan desa

b. Musyawarah dusun

c. Musyawarah kelompok

d. Sistem informasi Desa berbasis website

e. Papan informasi desa

f. Media lain sesuai kondisi Desa.

TAHAP IV : PEMBEKALAN PELAKSANA KEGIATAN

Tahap yang ketiga setelah penyusunan rencana kerja adalah pembekalan kepada

pelaksana kegiatan dalam bentuk bimbingan teknis. Siapa yang melakukan bimbingan

teknis? Dalam hal ini yang melakukan bimbingan teknis adalah Pemerintah, pemerintah

daerah provinsi, dan/atau pemerintah daerah kabupaten/kota. Lalu siapa sajakah

pesertanya? Pesertanya adalah :

a. Kepala Desa

b. Perangkat Desa

c. Badan Permusyawaratan Desa

d. Pelaksana kegiatan

e. Panitia pengadaan barang dan jasa

f. Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa

g. Lembaga pemberdayaan masyarakat.

Materi pembekalan antara lain meliputi:

a. Pengelolaan keuangan Desa

Terkait dengan persoalan teknis administrasi pengelolaan keuangan dan teknis

penyusunan dokumen pertanggungjawaban keuangan

b. Penyelenggaraan pemerintahan Desa

Terkait persoalan teknis administrasi kesekretariatan, pendataan, penetapan dan

penegasan batas desa

c. Pembangunan Desa

Terkait dengan pendayagunaan teknologi tepat guna dalam pengelolaan sumber

daya lokal, mekanisme pengadaan barang dan jasa , penyusunan laporan

pelaksanaan kegiatan dan pengelolaan informasi Desa

TAHAP IV : PENYIAPAN DOKUMEN ADMINISTRASI KEGIATAN

Dokumen administrasi kegiatan paling tidak meliputi:

a. Dokumen RKP Desa beserta lampiran

b. Dokumen APB Desa

c. Dokumen administrasi keuangan

d. Dokumentasi foto/gambar sebelum kegiatan pembangunan dilakukan

e. Daftar masyarakat penerima manfaat

f. Pernyataan kesanggupan pelaksana kegiatan menyelesaikan pekerjaan

g. Penyiapan dokumen peralihan hak melalui hibah dari warga masyarakat kepada

Desa atas lahan/tanah yang menjadi aset Desa sebagai dampak kegiatan

pembangunan Desa

h. Dokumen jual-beli antara warga masyarakat dengan Desa atas lahan/tanah yang

terkena dampak kegiatan pembangunan Desa

i. Dokumen pernyataan kesanggupan dari warga masyarakat untuk tidak meminta

ganti rugi atas bangunan pribadi dan/atau tanaman yang terkena dampak kegiatan

pembangunan Desa

Page 33: MATERI TOT BAGI KPMD

j. Dokumen pembayaran ganti rugi atas bangunan pribadi dan/atau tanaman yang

terkena dampak kegiatan pembangunan Desa

k. Laporan hasil analisis sederhana perihal dampak sosial dan lingkungan

TAHAP V : PENGADAAN TENAGA KERJA DAN BAHAN/MATERIAL

Prinsip Utama dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa adalah optimalisasi SDM,

SDA dan menumbuhkan social capital yang dalam hal ini adalah menumbuhkan swadaya

dan gotong royong masyarakat desa.

Dalam upaya optimalisasi SDM yang ada di Desa perlu dilakukan beberapa hal diantaranya:

a. Pendataan dan pendaftaran calon tenaga kerja

b. Pembentukan kelompok kerja dan pembagian jadwal

c. System pembayaran upah

Dalam upaya optimalisasi SDA yang ada di Desa perlu dilakukan beberapa hal diantaranya:

a. Pendataan dan penentuan kebutuhan material/bahan yang diperlukan

b. Menentukan system pengadaan material/bahan.

Dalam upaya menumbuhkan social capital yang ada di Desa, hal yang perlu dilakukan oleh

pelaksana kegiatan diantaranya:

a. Penghimpunan swadaya masyarakat, sumbangan dari pihak ketiga, dan tenaga

sukarela dari unsur masyarakat

b. Pendataan sumbangan material dari masyarakat Desa dan pihak ketiga

c. Pendataan hibah dari masyarakat Desa dan pihak ketiga

d. Pembentukan kelompok tenaga kerja sukarela

e. Penetapan jadwal kerja.

Sebagai bukti bahwa Kepala Desa menjamin pelaksanaan swadaya dan gotong royong

masyarakat, minimal perlu mengadministrasikan dokumen:

a. Pernyataan hibah atas lahan/tanah yang terkena dampak kegiatan pembangunan

Desa dan diikuti dengan proses pembuatan akta hibah oleh kepala Desa. Akta hibah

dibiayai melalui APB Desa

b. Pernyataan tidak meminta ganti rugi atas bangunan pribadi dan/atau tanaman yang

terkena dampak kegiatan pembangunan Desa

Yang perlu menjadi perhatian adalah bahwa pelaksanaan kegiatan pembangunan Desa

dilakukan tanpa merugikan hak-hak rumah tangga miskin atas aset lahan/tanah,

bangunan pribadi dan/atau tanaman yang terkena dampak kegiatan pembangunan Desa

dilakukan dengan cara:

a. Peralihan hak kepemilikan atas lahan melalui jual beli

b. Pemberian ganti rugi atas bangunan pribadi, termasuk tanaman.

Dalam rangka perlindungan hak-hak rumah tangga miskin, maka pembiayaan dilakukan

melalui APB Desa.

BAGIAN III

PELAKSANAAN KEGIATAN

PENJELASAN UMUM

Secara garis besar, tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi:

a. Rapat kerja pelaksana kegiatan

b. Pemeriksaan pelaksanaan kegiatan Infrastruktur Desa

c. Perubahan pelaksanaan kegiatan

d. Pengelolaan pengaduan dan penyelesaian masalah

Page 34: MATERI TOT BAGI KPMD

e. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan

f. Musyawarah pelaksanaan kegiatan Desa dalam rangka pertanggungjawaban hasil

pelaksanaan kegiatan

g. Pelestarian dan pemanfaatan hasil kegiatan.

Lebih detailnya mari kita bahas satu per satu.

RAPAT KERJA PELAKSANA KEGIATAN

Rapat kerja minimal dilaksanakan 2 tahap mengikuti tahapan pencairan Dana Desa yang

bersumber dari APBN. Materi pembahasan rapat kerja antara lain:

a. Perkembangan kegiatan

b. Pengaduan masyarakat

c. Masalah, kendala dan hambatan

d. Target kegiatan pada tahapan selanjutnya

e. Perubahan kegiatan

f. Tambahan agenda pembahasan dari Kepala Desa sesuai kondisi perkembangan

pelaksanaan kegiatan di Desa

PEMERIKSAAN KEGIATAN INFRASTRUKTUR DESA

Dalam proses pemeriksaan kegiatan infrastruktur Desa, Kepala Desa dapat dibantu oleh

tenaga ahli di bidang pembangunan infrastruktur sesuai dengan dokumen RKP Desa. Salah

satu prinsip dalam pelaksanaan pembangunan Desa adalah optimalisasi Sumber Daya

Manusia yang ada di Desa, maka dalam pengadaan tenaga ahli diutamakan berasal dari

masyarakat Desa. Jika tidak tersedia tenaga ahli yang berasal dari Desa, tenaga ahli dapat

berasal satuan kerja perangkat daerah kabupaten/kota yang membidangi pekerjaan umum

dan/atau tenaga pendamping profesional.

Pemeriksaan dilakukan dalam 3 tahap meliputi:

a. Tahap pertama : tahap terhadap 40% dari keseluruhan target kegiatan

b. Tahap kedua : tahap terhadap 80% dari keseluruhan target kegiatan

c. Tahap ketiga : tahap terhadap 100% dari keseluruhan target kegiatan

PERUBAHAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Perubahan pelaksanaan kegiatan pembangunan di desa adalah merupakan akibat dari

adanya kejadian khusus. Untuk itu Pemerintah daerah kabupaten/kota perlu menetapkan

peraturan tentang kejadian khusus yang berdampak pada perubahan pelaksanaan kegiatan

pembangunan di desa. Penyebab kejadian khusus tersebut diantaranya adalah:

a. Kenaikan harga

b. Kelangkaan bahan/material

c. Force mayor seperti bencana alam, kebakaran, banjir dan kerusuhan sosial.

Jenis perubahan kegiatan :

a. Penambahan biaya kegiatan yang ditetapkan dalam APB Desa

b. Perubahan jenis kegiatan

c. Menunda kegiatan hingga disetujui oleh Kepala Desa

Perubahan kegiatan tersebut dilengkapi dengan bukti administrasi yang berupa:

a. BA perubahan kegiatan

b. Perubahan desain & RAB kegiatan

Untuk point b khusus untuk kegiatan bidang infrastruktur Desa. Perubahan pelaksanaan

kegiatan ditetapkan dengan keputusan kepala Desa.

PENGELOLAAN PENGADUAN & PENYELESAIAN MASALAH

Page 35: MATERI TOT BAGI KPMD

Yang perlu dilaukan dalam pengelolaan pengaduan & penyelesaian masalah minimal

meliputi kegiatan:

a. Kotak pengaduan masyarakat

b. Analisa masalah pengaduan masyarakat

c. Penetapan status masalah

d. Penyelesaian masalah

Ketentuan Penanganan pengaduan dan penyelesaian masalah:

a. Menjaga rahasia identitas pelapor/pengadu

b. Penyelesaian masalah di tingkat pelaksana kegiatan

c. Sosialisasi tingkat perkembangan penanganan masalah kepada masyarakat Desa

d. Melibatkan masyarakat Desa

e. Dokumentasi bukti pengaduan, penyelesaian masalah dan hasil kesepakatan yang

dituangkan dalam BA Musyawarah Desa.

PENYUSUNAN LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Administrasi pelaporan minimal meliputi:

a. Realisasi biaya disertai lampiran bukti-bukti pembayaran

b. Foto kegiatan infrastruktur Desa kondisi 0%, 40%, 80% dan 100%

c. Foto terkait partisipasi masyarakat dalam kegiatan pembangunan Desa

d. Gambar terpasang / As Build Drawing

Berdasarkan dari laporan pelaksanaan kegiatan, Kepala desa menyusun laporan

penyelenggaraan pemerintahan Desa yang akan dibawa pada saat Musyawarah Desa

tentang Pelaksanaan Pembangunan Desa

MUSYAWARAH DESA TENTANG PELAKSANAAN PEMBANGUNAN DESA

Musyawarah Desa dilaksanakan 2x dalam 1 tahun yaitu pada bulan Juni dan bulan

Desember T.A selanjutnya. Sebagai contoh, MusDes di Bulan Juni 2016 adalah untuk

membahas pelaksanaan kegiatan T.A 2017, maka pelaporan pelaksanaan kegiatan

dilaksanakan pada bulan Desember 2017. Pertanyaannya adalah : untuk bulan Desember

2016 dan bulan Juni 2017 kenapa dilewati? Apakah di bulan Desember 2016 dan bulan Juni

2017 tidak diadakan MusDes? Jawabanya adalah : bulan Desember 2016 tetap dilakukan

MusDes dengan agenda pembahasan pelaporan pelaksanaan pembangunan tahun 2016

dan penetapan APB Desa T.A 2017. MusDes di Bulan Juni 2017 adalah untuk membahas

pelaksanaan kegiatan T.A 2018. Jadi yang perlu disadari adalah bahwa PERENCANAAN

PEMBANGUNAN DESA dimulai di bulan JUNI. Lebih mudahnya kita lihat dalam table

dibawah ini :

JUNI 2016 DES 2016 JUNI 2017 DES 2017

Laporan kegiatan

semester 1 2016 (paling

lambat Juli 2016)

Laporan semester 2 &

laporan akhir tahun

pelaksanaan 2016 (paling

lambat Januari 2017)

Laporan kegiatan

semester 1 2017 (paling

lambat Juli 2017)

Laporan semester 2 &

laporan akhir tahun

pelaksanaan 2017 (paling

lambat Januari 2018)

Penyusunan RKP Desa

2017 (Juni – Sept 2016)

Penetapan APB Desa

2017 (disusun mulai Okt

2016)

Penyusunan RKP Desa

2018 (Juni – Sept 2017)

Penetapan APB Desa

2018 (disusun mulai Okt

2016)

Mekanisme Pelaksana Kegiatan dalam penyampaian laporan akhir pelaksanaan:

a. Laporan akhir pelaksanaan kegiatan dari pelaksana kegiatan kepada kepala Desa

disaksikan oleh Badan Permusyawaratan Desa dan unsur masyarakat Desa

Page 36: MATERI TOT BAGI KPMD

b. Penyampaian laporan dari Kepala Desa kepada BPD tentang laporan pelaksanaan

pembangunan Desa

c. Masyarakat diberikan kesempatan untuk menanggapi laporan pelaksanaan

pembangunan Desa

d. BPD, kepala Desa, pelaksana kegiatan dan masyarakat Desa membahas dan

menyepakati tanggapan dan masukan masyarakat Desa dimana hasil kesepakatan

dituangkan dalam berita acara

e. Perbaikan hasil kegiatan berdasarkan BA hasil musyawarah desa.

PELESTARIAN DAN PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

Pelestarian dan pemanfaatan hasil pembangunan desa dilaksanakan dalam rangka

memanfaatkan dan menjaga hasil kegiatan pembangunan Desa. Pelestarian dan

pemanfaatan, dilaksanakan dengan cara:

a. Pendataan hasil kegiatan pembangunan

b. Membentuk kelompok pemeliharaan ditetapkan dengan keputusan Kepala Desa

c. Pengalokasian biaya pemeliharaan dalam APB Desa yang ditetapkan dengan

peraturan Desa

d. Kepala Desa membentuk kelompok pelestarian dan pemanfaatan hasil kegiatan

pembangunan Desa

PEMANTAUAN DAN PENGAWASAN

PEMBANGUNAN DESA

SECARA PARTISIPATIF

Pemantauan dan pengawasan adalah bagian dari sebuah kontrol sosial masyarakat atas

kebijakan yang ada di Desa. Control social akan dapat berjalan secara optimal jika ada

partisipasi masyarakat Desa mulai tahapan perencanaan dan tahapan pelaksanaan

pembangunan Desa. Tahapan perencanaan yang dilakukan adalah mengawal proses

perencanaan dan penganggaran dengan cara menilai penyusunan RPJM Desa, RKP Desa

dan APB Desa. Pemantauan tahapan pelaksanaan yang dilakukan adalah dengan cara

menilai: pengadaan barang/jasa, pengadaan tenaga kerja, pengelolaan administrasi

keuangan, pengiriman bahan/material, pembayaran upah, dan kualitas hasil kegiatan

pembangunan Desa. Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas, hasil pemantauan

pembangunan Desa dituangkan dalam format hasil pemantauan pembangunan Desa.

SECARA STRUKTURAL

Bupati/walikota melakukan pemantauan dan pengawasan perencanaan dan pelaksanaan

pembangunan Desa dengan cara:

a. Memantau dan mengawasi jadwal perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

Desa

b. Menerima, mempelajari dan memberikan umpan balik terhadap laporan realisasi

pelaksanaan APB Desa

c. Mengevaluasi perkembangan dan kemajuan kegiatan pembangunan Desa

d. Memberikan pembimbingan teknis kepada pemerintah Desa.

Apabila terjadi keterlambatan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Desa akibat

ketidakmampuan atau kelalaian pemerintah Desa, bupati/walikota melakukan:

a. Menerbitkan surat peringatan kepada kepala desa

Page 37: MATERI TOT BAGI KPMD

b. Membina dan mendampingi pemerintah desa dalam hal mempercepat perencanaan

pembangunan desa untuk memastikan APB Desa ditetapkan 31 Desember tahun

berjalan

c. Membina dan mendampingi pemerintah Desa dalam hal mempercepat pelaksanaan

pembangunan Desa untuk memastikan penyerapan APB Desa sesuai peraturan

perundang-undangan.

Page 38: MATERI TOT BAGI KPMD

TAHAPAN DAN SISTEMATIKA

PENYUSUNAN RPJM DESA DAN RKP DESA

BAB I

PENJELASAN UMUM

Apa itu RPJM-Desa dan apa itu RKP-Desa?

Sebenarnya dalam tulisan sebelumnya tentang Perencanaan Pembangunan Desa, sudah

dijelaskan apa itu RPJM Desa sampai pada tahapan penyusunannya. Namun baiklan akan

kita bahas lagi lebih mendalam terkait dengan RPJM Desa.

Agar tidak terjadi salah tapsir, kita kutipkan saja dari UU No.6 Tahun 2014 Tentang Desa

Pasal 79 bahwa RPJM-Desa adalah Rencana Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu

enam tahun. Sedangkan RKP-Desa adalah Rencana Pembangunan Tahunan Desa yang

kemudian disebut dengan Rencana Kerja Pemerintah Desa untuk jangka waktu satu tahun.

Baik RPJM-Desa maupun RKP-Desa, keduanya ditetapkan dengan Peraturan Desa.

Peraturan Desa tentang RPJM-Desa & RKP-Desa merupakan satu-satunya dokumen

perencanaan di Desa yang kemudian menjadi dasar pedoman dalam penyusunan APB-

Desa. Untuk RPJM-Desa ditetapkan maksimal 3 bulan setelah kepala Desa dilantik.

Sedangkan RKP-Desa disusun oleh Pemerintah desa mulai bulan Juli ditetapkan maksimal

akhir bulan September tahun berjalan.

Selain RPJM-Desa dan RKP-Desa, ada lagi yang namanya DURKP-Desa. Yaitu Daftar

Usulan RKP-Desa yang merupakan penjabaran dari RPJM-Desa dalam jangka waktu 1

tahun yang merupakan bagian dari RKP-Desa yang akan diusulkan oleh Pemerintah Desa

kepada pemerintah kabupaten/kota dengan mekanisme Perencanaan Pembangunan

Daerah.

RPJM Desa memuat visi dan misi kepala Desa, arah kebijakan pembangunan Desa, serta

rencana kegiatan yang meliputi bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan

pembangunan Desa , pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat

Desa. Penjelasan secara lebih detail dari masing-masing bidang dan siapa saja yang terlibat

didalamnya dapat dibaca : Perencanaan Pembangunan Desa.

Page 39: MATERI TOT BAGI KPMD

BAB II

TAHAPAN PENYUSUNAN

Bagaimana Tahapan Penyusunan RPJM-Desa?

Ada 7 tahapan kegiatan dalam penyusunan RPJM-Desa yang secara rinci sudah dibahas di

Perencanaan Pembangunan Desa. Dalam tulisan ini akan dibahas secara sekilas saja.

Adapun 7 tahapan kegiatan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Pembentukan Tim Penyusun RPJM-Desa

Ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa, terdiri dari Pembina adalah

kepala Desa, Ketua adalah Sekretaris Desa, Sekretaris adalah Ketua LPMD,

Anggota adalah LPMD, KPMD dan masyarakat. Jumlah Tim antara 7-11 orang

dengan mengikutsertakan perempuan.

2. Penyelarasan Arah Kebijakan Kabupaten/Kota

Penyelarasan ini dalam rangka desa mendapatkan informasi terkait dengan

kebijakan kabupaten/kota yang diantaranya meliputi:

a. RPJMD Kab/kota

b. Renstra SKPD

c. Rencana Umum Tata Ruang Wilayah kab/kota

d. Rencana Rinci Tata Ruang Wilayah kab/kota

e. Rencana Pembangunan Kawasan Pedesaan

3. Pengkajian Keadaan Desa

Dalam pengkajian keadaan desa ada 3 sub kegiatan diantaranya meliputi:

a. Penyelarasan data Desa

Dilakukan dengan cara 1). mengambil data desa terkait dengan SDA, SDM dan

Sumber Daya Pembangunan, 2). Perbandingan data Desa dengan kondisi

terkini.

b. Penggalian gagasan masyarakat melalui Musyawarah Dusun

Dilakukan untuk menemukenali potensi dan peluang pendayagunaan sumber

daya Desa, dan masalah yang dihadapi Desa. Metode yang digunakan adalah

FGD. Alat yang dipakai adalah Sketsa Desa, Kalender Musim dan Bagan

Kelembagaan. Berikut contoh dari ketiga alat tersebut:

Contoh Sketsa Desa

Page 40: MATERI TOT BAGI KPMD

Contoh Kalender Musim

Contoh Bagan Kelembagaan

Jika dalam FGD, masyarakat kesulitan maka pemandu dapat menggunakan

daftar pertanyaan kunci untuk proses penggalian gagasan masyarakat. Untuk

daftar pertanyaan kunci, silahkan baca di : Perencanaan Partisipatif

(Participatory Planning) melalui Musdus.

c. Laporan hasil pengkajian keadaan Desa

Laporan hasil pengkajian keadaan desa diserahkan kepada Kepala Desa yang

selanjutnya diserahkan kepada BPD dalam rangka penyusunan RPJM-Desa

melalui Musyawarah Desa.

Page 41: MATERI TOT BAGI KPMD

4. Penyusunan Rencana Pembangunan Desa Melalui Musyawarah Desa

Musyawarah Desa diselenggarakan oleh BPD dengan materi pembahasan sebagai

berikut:

a. Laporan hasil pengkajian keadaan Desa

b. Prioritas rencana kegiatan Desa dalam jangka waktu 6 (enam) tahun

c. Sumber pembiayaan rencana kegiatan pembangunan Desa

d. Rencana pelaksana kegiatan Desa yang akan dilaksanakan oleh perangkat

Desa, unsur masyarakat Desa, kerjasama antar Desa, dan/atau kerjasama Desa

dengan pihak ketiga.

5. Penyusunan Rancangan RPJM-Desa

6. Penyusunan Rencana Pembangunan Desa Melalui Musyawarah Perencanaan

Pembangunan Desa

7. Penyempurnaan dan Penetapan Rancangan RPJM-Desa

Bagaimana Tahapan Penyusunan RKP-Desa?

1. Penyusunan Perencanaan Pembangunan Desa melalui Musyawarah Desa

2. Pembentukan Tim Penyusun RKP Desa

3. Pencermatan pagu indikatif Desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk ke

Desa

4. Pencermatan ulang dokumen RPJM Desa

5. Penyusunan rancangan RKP Desa

6. Penyusunan RKP Desa melalui musyawarah perencanaan pembangunan Desa

7. Penetapan RKP Desa

8. Perubahan RKP Desa

9. Pengajuan daftar usulan RKP Desa

Seperti apakah penjabaran dari 9 tahapan tersebut? Silahkan baca di : Perencanaan

Pembangunan Desa.

Page 42: MATERI TOT BAGI KPMD

BAB III

SISTEMATIKA

PENYUSUNAN RPJM-DESA DAN RKP-DESA

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RPJM-DESA:

COVER

PERATURAN DESA TENTANG RPJM-DESA

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Dasar Hukum

1.3. Maksud Dan Tujuan

BAB II : PROFILE DESA

2.1. Kondisi Desa

2.1.1. Sejarah Desa

2.1.2. Demografi

2.1.3. Keadaan Sosial

2.1.4. Keadaan Ekonomi

2.2. Kondisi Pemerintahan Desa

2.2.1. Pembagian Wilayah

2.2.2. Struktur Organisasi Desa

BAB III : MASALAH DAN POTENSI

3.1. Masalah

3.2. Potensi

BAB IV : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DESA

4.1. Visi Dan Misi

4.1.1. Visi Desa

4.1.2. Misi

4.2. Kebijakan Pembangunan

4.2.1 Arah Kebijakan Pembangunan Desa

4.2.2 Potensi Dan Masalah

4.2.3 Program Pembangunan Desa

4.2.4 Strategi Pencapaian

BAB V : PENUTUP

LAMPIRAN-LAMPIRAN:

1. Daftar rencana program dan kegiatan pembangunan kab. Yang masuk desa

2. Daftar SDA

3. Daftar SDM

4. Daftar SD Pembangunan

5. Daftar SD Sosial Budaya

6. Rekapitulasi usulan rencana kegiatan pembangunan desa

Page 43: MATERI TOT BAGI KPMD

7. Daftar gagasan dusun/Kelompok

8. Potret desa (peta sosial)

9. Daftar Masalah & Potensi

10. Kalender musim

11. Daftar masalah & potensi

12. Diagram kelembagaan

13. Daftar masalah dan potensi

14. Pengelompokan masalah dan potensi

15. Pemeringkatan masalah dan potensi

16. Kajian tindakan masalah

17. Penentuan peringkat tindakan

18. Rekapitulasi program yang disusun dalam RPJMDes

19. Rekapitulasi program yang menjadi RKPDes

20. Berita Acara pelaksanaan pengkajian keadaan desa

21. Laporan pelaksanaan pengkajian keadaan desa

22. Berita acara penyusunan rancangan RPJMDes

23. Rancangan RPJMDes 2015 - 2020

24. Formulir RPJMDes 2015 – 2020

25. Berita Acara Musyawarah Desa penyusunan RPJMDes 2015 – 2020

SISTEMATIKA PENYUSUNAN RKP-DESA:

COVER

PERATURAN DESA TENTANG RKP-DESA

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

SURAT KEPUTUSAN BPD TENTANG RANCANGAN PERATURAN DESA MENGENAI

RKP-DESA

BERITA ACARA KESEPAKATAN BERSAMA BPD DAN KEPALA DESA TENTANG

PERATURAN DESA MENGENAI RKP-DESA

BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA

DAFTAR HADIR MUSYAWARAH DESA

KEPUTUSAN KEPALA DESA TENTANG PEMBENTUKAN TIM PENYUSUN RKP-DESA

LAMPIRAN :

Rancangan Kerja Pemerintah Desa Dan Kegiatan Yang Masuk ke Desa Dalam 1 Tahun

Page 44: MATERI TOT BAGI KPMD

MUSYAWARAH DUSUN

PROSES AWAL PERENCANAAN PARTISIPATIF

(Participatory Planning)

Musyawarah Dusun atau yang disingkat dengan MusDus dilakukan dalam rangka untuk

menemukenali potensi dan peluang pendayagunaan sumber daya Desa, dan masalah yang

dihadapi Desa. Hasil penggalian gagasan menjadi dasar bagi masyarakat dalam

merumuskan usulan rencana kegiatan yang meliputi Penyelenggaraan Pemerintahan Desa,

Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan Desa, dan Pemberdayaan Masyarakat

Desa. Proses penggalian gagasan dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh

unsur masyarakat Desa sebagai sumber data dan informasi.

Metode yang dipakai dalam proses penggalian gagasan adalah dengan cara diskusi

kelompok terarah atau Focus Group Discussion (FGD). Dalam proses diskusi, agar

pembahasan dapat focus dan terarah maka peserta musyawarah dibagi dalam beberapa

kelompok diskusi dengan masing-masing kelompok antara 7 – 9 orang. Kenapa jumlah

peserta dibatasi antara 7 – 9 orang? Jika diskusi dengan peserta lebih dari 9 orang,

dimungkinkan pembahasan menjadi kurang focus dan terarah. Diharapkan dalam satu

kelompok diskusi pesertanya adalah homogen. Hal ini untuk menghindari adanya dominasi

elite, rasa canggung, minder, malu dan sebagainya sehingga dalam diskusi benar-benar

dapat menggali ide / gagasan dari tiap-tiap peserta diskusi. Pertanyaannya adalah apakah

jika pesertanya hiterogen tidak dapat dilakukan diskusi? Jawabannya : bisa. Tetapi

eksplorasi ide / gagasan dari masing-masing peserta diskusi tidak maksimal. Sebagai

contoh seorang petani jika diajak diskusi dengan seorang pejabat kemungkinan besar

diskusi didominasi oleh pejabat tersebut dan si petani hanya mengiyakan apa yang

dikatakan oleh petabat tadi. Walaupun tidak semua pejabat selalu mendominasi dan petani

nurut-nurut saja. Selain dari pemilahan strata sosial, perlu juga diperhatikan pemilahan

peserta diskusi berdasarkan laki-laki dan perempuan serta dikelompokkan berdasarkan

umur antara kelompok kaum tua dan kelompok pemuda. Perlu diingat bahwa

pengelompokan peserta diskusi bukan dalam kontek diskriminasi dalam strata social kaya

vs miskin, laki-laki vs perempuan, tua vs muda, dll tetapi lebih bertujuan pada ekplorasi

penggalian gagasan agar dapat maksimal.

Alat yang digunakan adalah sketsa desa, kalender musim dan bagan kelembagaan. Kira –

kira dengan alat tersebut, masyarakat kesulitan tidak dalam proses diskusi? Jika mengalami

kesulitan dalam diskusi, pemandu dapat menggunakan daftar pertanyaan kunci untuk

memancing peserta mengeluarkan pendapatnya. Berikut beberapa pertanyaan kunci yang

dapat dijadikan acuan pemandu dalam proses penggalian gagasan di tingkat dusun.

Pertanyaan masalah :

1. Apakah ada masalah di lingkungan kita? Kalau ada, apa saja masalah yang terjadi di

lingkungan kita?

2. Apakah ada masyarakat kita yang kesulitan dalam masalah ekonomi? Kalau ada,

siapa saja, apa pekerjaannya?

3. Apakah masih ada masyarakat yang tinggal di rumah yang tidak layak huni? Kalau

ada, siapa saja dan jenis rumahnya apa (rumah bambu/papan/semi

permanen/permanen)?

Page 45: MATERI TOT BAGI KPMD

4. Apakah masih ada masyarakat yang belum memiliki listrik sendiri? Kalau ada siapa

saja?

5. Apakah masih ada masyarakat yang belum dapat mengakses kebutuhan air bersih

dengan system sanitasi yang memadahi?

a. Kebutuhan air dari : PAM/Air Ledeng/Sumur/yang lain?

b. Saluran pembuangan limbahnya : jamban/sungai/peresapan/saluran limbah/yang

lain?

c. Jarak antara sumur dengan septiktank lebih dari 10m atau kurang dari 10m?

6. Apakah masih ada masyarakat yang belum memiliki MCK? Kalau ada, siapa saja?

Selama ini kebutuhan air untuk mandi, mencuci, memasak dari mana? Untuk buang

air besar/kecil kemana (MCK Umum/Sungai/Pom Bensin/Rumah Sakit/yang lain)?

7. Apakah masih ada masyarakat yang kesulitan mengakses fasilitas kesehatan? Kalau

ada, siapa saja? Selama ini berobatnya kemana (dukun tradisional/bidan/

puskesmas/rumah sakit)?

8. Apakah masih ada masyarakat yang tidak dapat mengakses pendidikan dasar

(SD/SMP)?

9. Apakah ada masyarakat yang putus sekolah?

10. Apakah masih ada masyarakat yang belum memiliki pekerjaan? Kalau ada siapa

saja?

(catat semua permasalahan yang ada di tingkat dusun dalam rekap permasalahan sebagai

dasar untuk menentukan usulan program ke Desa)

Pertanyaan Potensi :

1. Apakah ada potensi Sumber Daya Alam yang dapat dikembangkan oleh

masyarakat? Batu kali, pasir, pertanian (sawah tegalan/irigasi), perkebunan

(cengkeh/kopi/panili/dll)?

2. Terkait dengan Sumber Daya Manusia :

a. Dari sector manakah sumber penghasilan sebagian besar penduduk ditopang?

Pertanian/perdagangan/industry/jasa/yang lain?

b. Sebagian besar penduduk yang SD/SMP/SMA/PT?

c. Apakah ada masyarakat yang berprofesi sebagai guru, bidan/dokter, atau ahli

profesi lainnya?

3. Apakah ada fasilitas umum desa yang dapat diakses oleh masyarakat seperti Balai

Pasar Desa, Tempat Pelelangan Ikan, Latihan Kerja, Sekolah

(PAUD/TK/SD/SMP/SMA/PT), Posyandu/Polindes/Puskesmas/Rumah Sakit, dll?

4. Apakah ada sumber-sumber ekonomi yang dapat diakses oleh masyarakat di desa?

Koperasi, BUMDes, Bank Desa, dll

5. Apakah ada potensi local desa yang dapat dikembangkan untuk menopang ekonomi

masyarakat seperti situs wisata sejarah, wisata religi, wisata budaya, dll?

(catat semua potensi wilayah yang ada di dusun dalam rekap potensi wilayah dusun sebagai

dasar menentukan usulan program ke Desa)

Pertanyaan Solusi :

Dari permasalahan dan juga potensi yang ada di desa, kira-kira apa solusinya dan rencana

program desa yang seperti apa agar dapat mengatasi persoalan lingkungan, ekonomi,

rumah tidak layak huni, belum ada listrik, belum punya MCK, kebutuhan air bersih dan

sanitasi layak, kebutuhan pendidikan dasar, putus sekolah, pengangguran, akses

kesehatan, dll?

Page 46: MATERI TOT BAGI KPMD

(catat semua usulan masyarakat dalam rekap usulan warga beserta rencana kebutuhan

biaya yang akan dibawa ke tingkat Desa sebagai acuan dalam penyusunan Rancangan

Program RPJM Desa/RKP Desa)

Daftar pertanyaan tersebut diatas hanyalah contoh dan dapat dikembangan di masing-

masing desa sesuai dengan kondisi sosial masyarakat desa dan karakteristik wilayah desa.

SEKIAN

TERIMA KASIH