MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

37
MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN KELAS VI B MATA PELAJARAN IPA MATERI ROTASI DAN REVOLUSI SEMESTER 2 DI DHAWE DORI KECAMATAN AESESA KABUPATEN NAGEKEO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan keseluruhan dengan guru sebagai pemeran utama. Proses pembelajaran banyak berakar pada barbagai pandangan dan konsep. Perwujudan pembelajaran dapat terjadi dalam bebagai model. Bruce Joyce dan Marchal Weil mengemukakan 22 modal mengajar yang dikelompokan kedalam 4 hal, yaitu: proses informasi, perkembangan pribadi, interaksi sosial, dan modifikasi tingkah laku. Guru memilki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus membuat perencanaan secara seksama dalam miningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dan memberbaiki kualitas mengajarnya. Untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang baik, guru dan siswa harus bersama-sama aktif, sihingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan. Keaktifan siswa meliputi siswa tertarik pada pelajaran yang diajarkan dan bertanya. Dalam hal keaktifan guru, maka guru harus dapat membangkitkan minat dan mendorong semangat siswa untuk bertanya dan mencoba melakukan sesuatu yang ada hubungannya dengan pelajaran yang dihadapi serta suasana kelas terasa lebih hidup

Transcript of MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

Page 1: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

MENINGKATKAN PRESTASI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI DAN EKSPERIMEN KELAS VI B MATA PELAJARAN IPA MATERI ROTASI DAN REVOLUSI SEMESTER 2 DI DHAWE DORI KECAMATAN AESESA

KABUPATEN NAGEKEO TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

1.      Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan inti dari proses pendidikan keseluruhan dengan guru sebagai

pemeran utama. Proses pembelajaran banyak berakar pada barbagai pandangan dan konsep.

Perwujudan pembelajaran dapat terjadi dalam bebagai model. Bruce Joyce dan Marchal Weil

mengemukakan 22 modal mengajar yang dikelompokan kedalam 4 hal, yaitu: proses informasi,

perkembangan pribadi, interaksi sosial, dan modifikasi tingkah laku.

Guru memilki peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan kuantitas pengajaran

yang dilaksanakan. Oleh sebab itu, guru harus membuat perencanaan secara seksama dalam

miningkatkan kesempatan belajar bagi siswa dan memberbaiki kualitas mengajarnya.

Untuk menciptakan kegiatan belajar mengajar yang baik, guru dan siswa harus bersama-sama

aktif, sihingga proses pembelajaran tidak menjenuhkan. Keaktifan siswa meliputi siswa tertarik pada

pelajaran yang diajarkan dan bertanya. Dalam hal keaktifan guru, maka guru harus dapat

membangkitkan minat dan mendorong semangat siswa untuk bertanya dan mencoba melakukan 

sesuatu yang ada hubungannya dengan pelajaran yang dihadapi serta suasana kelas terasa lebih hidup

karena terjadi komunikasi anatar guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Namun kenyataanya

masih banyak siswa yang pasif dalam mengikuti proses pembelajaran, jarang sekali siswa mau

bertanya ataupun menjawab pertanyaan yang diajukan oleh guru. Rendahnya peran serta siswa dalam

proses pembelajaran ini mengakibatkan rendah pula hasil pembelajaran. Untuk itu peran guru dalam

membangkitkan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran yang nantinya juga akan

meningkatkan hasil belajar siswa sangat diperlukan dalam hal ini profesionalime guru sangat

diperlukan agar bisa membangkitkan motivasi siswa agar dapat aktif dalam mengikuti proses

pembelajaran, salah satunya dengan menggunakan metode diskusi dan menggunkan lembar kerja

siswa dalam proses pembelajaran IPA.

Page 2: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Ki Hajar dewantoro”Ing ngarso sung

tulodho, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani” yang menjelaskan bahwa proses balajar

anak-anak itu melalui inisiatif (peniruan) maka dalam pembelajarannya guru harus dapat menggugah

motivasi belajar, mengemukakan tujuan-tujuan pembelajaran, mengarahkan hasrat ingin tau, ingin

membuktikan atau mengemukakan, dan ingin mempelajarinya.

Dengan demikian harus ada persamaan antara guru dan orang tua untuk memberi suatu

penguatan (reinforcement) yang bersifat psikologis bukan kepada materi dan kebudayaan. (Welliam

C. Crain, 1980 : 9  ). Sehingga harapan orang tua, guru, dan masyarakat khususnya serta bangsa dan

Negara pada umumnya akan terwujud suatu generasi mendatang yang handal.

Berdasarkan hasil obsevasi yang dilakukan oleh teman sejawat di kelas VI SD N Dhawe Dori

peneliti menemukan rendahnya prestasi belajar siswa dengan ditandai ketidak aktifan siswa dalam

proses belajar mengajar. Dari hasil tes formatif hanya ada 5 siswa dari 10 siswa yang mencapai

tingkat penguasaan materi hanya 50%, rata-rata kelasnya hanya 6,5 Selama proses pembelajaran

berlangsung tidak ada siswa yang mengajukan pertanyaan, bahkan ada siswa yang kurang

menangggapi materi yang disampaikan, karena metode yang digunakan guru tidak menarik perhatian

siswa.

2.      Identifikasi Masalah

Berdasarkan data yang didapat dari proses hasil pembelajaran IPA tentang materi Rotasi dan

Revolusi kelas VI SD Negeri Dhawe Dori Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo, Ketuntasan belajar

perorangan hanya 5 siswa dari 10 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi hanya 50% dan

ketuntasan klasikal hanya 50%. ( data nilai dan analisis terlampir )

 Melihat kenyataan di atas, perlu kiranya melakukan penelitian TindakanKelas dengan renungan

atas kelemahan-kelemahan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan.Dari renungan tersebut peneliti

malakukan tindakan perbaikan pembelajaran dengan harapan agar tingkat pemahaman siswa terhadap

materi pelajaran lebih baik, berkualitas, dan berhasil optimal.

      Untuk itu sebagai guru dalam menuju profesionalis mengambil tindakan untuk memperbaiki kinerja

pembelajarannya dengan melakukan refleksi diri.

      Dalam merefleksikan diri, peneliti melaksanakan diskusi dengan teman sejawat sehungga dapat

mengidetifikasi masalah sebagai berikiut:

a. Rendahnya hasil belajar siswa.

b. Kurangnya motivasi belajar siswa

Page 3: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

c. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalah yang sudah teridentifikasi, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

Apakah dalam pembelajaran IPA kelas 6 SDN Dhawe Dori materi pokok rotasi dan revolusi dapat

meningkatkan efektifitas dan peningkatan prestasi belajar siswa?

C.    Tujuan Penelitian

Untuk memecahkan persoalan yang dialami siswa dalam pembelajaran, maka peneliti

melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan tujuan:

1.      Meningkatkan keefektifan siswa dalam proses pembelajaran melalui penggunaan metode

demonstrasi dan eksperimen.

2.      Meningkatkan prestasi belajar IPA kelas VI dan penguasaan materi melalui metode demonstrasi dan

eksperimen.

3.      Menerapakan srategi pembelajaran yang tepat.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang akan diperoleh dari kegiatan penelitian ini sebagai berikut :

1.      Bagi guru, dengan dilaksanakannya penelitian tindakan kelas, guru dapat mengetahui strategi

pembelajaran yang bervareasi, yang dapat memperbaiki dan meningkatkan system pembelajaran di

kelas, sehingga permasalahan-permasalahan yang dihadapi baik oleh guru, siswa, dan materi

pembelajaran, dapat diminimalkan. Disamping itu dengan diberikan contoh tentang penelitian

tindakan kelas ini, guru akan terbiasa melakukan penelitian kecil yang tentunya sangat bermanfaat.

3.      Bagi siswa, penelitian ini akan sangat bermanfaat.untuk meningkatkan pemahaman materi pelajaran

IPA materi pokok rotasi dan revolusi.

4.      Bagi sekolah, hasil penelitian ini akan memberikan sumbungan yang baik bagi sekolah itu sendiri

dalam rangka perbaikan pembelajaran pada khususnya sekolah lain pada umumnya.

Page 4: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A.    Prestasi Belajar Siswa

1.      Pengertian Prestasi Belajar Siswa

Menurut Sundari (1998: 35 ) Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari

materi di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor atau nilia yang diperoleh dari hasil tes mengenai

sejumlah materi pelajaran tertentu.

         Presatasi belajar siswa dapat diketahui dari nilai yang diperoleh dalam mengikuti tes, baik itu tes

formatif maupun tes sumatif, nilai raport

2.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi

      Prestasi belajar siswa dapat diperoleh melaui proses belajar, selain itu ditentukan oleh siswa sebagai

subyek belajar dengan berbagai latar belakang dan juga dipengaruhi oleh factor lain.

      Menurut Mahfuth Shalahudin ( 1990:57 ) menggolongkan factor yang berpengaruh terhadap

individu dibagi menjadi dua :

a.       Faktor Luar

Meliputi : Lingkungan ( alam dan social ) dan intrumen ( kurikulum, pengajar, dan administrasi )

b.      Faktor Dalam

Meliputi : Fisiologis ( kondisi fisik, termasuk indra ) dan psikologis, bakat, minat, kecerdasan, motivasi

siswa, dan kemampuan kognitif.

                         Jadi factor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil  belajar adalah factor dari luar dan factor dari

dalam

3.     Metode Demonstrasi

Guru dalam kegiatan pembelajaran sering kali harus menunjukan dan memeragakan

ketrampilan –ketrampilan fisik atau kegiatan yang lain. Untuk melakukan hal tersebut. Guru dapat

memakai metode demonstrasi. Metode demonstrasi merupakan metode yang paling sederhana dan amat

bersahaja, karena metode ini adalah metode mengajar pertama kali dilakukan oleh manusia gua, yaitu

pada saat mereka menambahkan kayu bakar untuk memperbesar apai unggun, dan sementara anak-anak

mereka memperhatikan dan menirukannya ( Staton 1978: 91 ). Metode demonstrasi walaupun

merupakan metode yang paling sederhana tetapi untuk dapat melakukan metode tersebut seorang guru

hemdaknya benar-benar memahami sebelum menggunakannya.

Page 5: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

Cardille ( 1986) mengemukakan bahwa “ demonstrasi adalah suatu penyajian yang dipersiapkan

secara teliti untuk mempertontonkan sebuah tindakan atau prosedur yang digunakan. Metode ini disertai

dengan penjelasan, ilustrasi, dan penyajian lisan(oral) dan peragaan (visual) secara tepat” dalam Cardille

( 1986:38). Dari pengertian ini nampak bahwa metode ini ditandai dengan adanya kesengajaan untuk

mempertunjukan tindakan dan atau penggunaan prosedur yang disertai penjelasan, ilustrasi, atau

pernyataan lisan maupun visual.

Winarno mengemukakan bahwa “ metode demonstrasi adalah adanya seorang guru, orang luar

yng diminta, atau siswa mempelihatkan suatu proses kepada seluruh kelas” ( Winarno, 1980 : 87 ).

Batasan yang dikemukakan oleh Winarno memberikan gambaran kepada kita, bahwa untuk

mendemonstrasikan atau memperagakan demonstrasi tidak harus dilakukan oleh guru tetapi juga dapat

dilakukan oleh siswa dan yang mendemonstrsaikan suatu proses.

Dari berbagai tujuan penerapan metode demonstrasi yang dikemukakan oleh Staton, Cardille,

dan winarno, dapat didefinisikan tujuan penerapan metode demonstrasi mencakup :

1.      Mengajar siswa tentang suatu tindakan, proses atau prosedurketrampilan-ketrampilan fisik/motorik.

2.      Mengembangkan kemampuan pengamatan, pendengaran danpenglihatan siswa secara bersama.

3.      Mengkongkretkan informasi yang disajikan kepada siswa

4.      Metode Eksperimen

a.       Pengertian

                        Apabila dalam tujuan pembelajaran yang dirumuskan menuntun kearah pertanyaan-pertanyaan apakah

yang akan terjadi? Bagaimanakah yang paling tepat?.Dan pertanyaan –pertanyaan yang sejenis, maka

metode eksperimen patut digunakan untuk kegiatan belajar mengajar atau pembelajaran.

                        Metode eksperimen, pemakaiannya akan beriringan dengan logika induktif, yaitu suatau penarikan

kesimpulan berdasarkan sejumlah bukti, fakta, dan data dari keadaan tang diamati melaui eksperimen.

                        Metode eksperimen dimaksudkan sebagai kegiatan guru atau siswa untuk mencoba mengerjakan

sesuatu serta mengamati proses dan hasil dari percobaan itu ( Winarno, 1980 : 87 )

                        Dari batasan ini dapat ditandai bahwa metode eksperimen berpusat pada pengamatan terhadap proses

dan hasil eksperimen.

                        Metode eksperimen merupakan format interaksi belajar mengajar yang melibatkan logika induktif

untuk menyimpulkan pengamatan terhadap proses dan hasil percobaan yang dilakukan. Eksperimen

yang dilakukan secara perorangan maupun kelompok.

b.      Tujaun Pemakaian Metode Eksperimen

Pemakaian metode eksperimen dalam kegiatan belajar mengajar bertujuan untuk :

Page 6: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

1). Mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari berbagai fakta,  informasi, atau data yang berhasil

dikumpulkan melalui pengamatanterhadap proses eksperimen.

2). Mengajar bagaimana menarik kesimpulan dari fakta yang terdapatpada hasil eksperimen yang sama.

3). Malatih siswa merancang, mempersiapkan, melaksanakan, danmelaporkan hasil percobaan.

4). Melatih siswa menggunakan logika induktif untuk menarikkesimpulan dari fakta, informasi atau data

yang terkumpul melalui percobaan.

c.       Keunggulan Metode Eksperimen

Keungulan-keunggulan metode eksperimen yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar

adalah:

1)      Siswa secara aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi atau data yang diperlukan melaui

percobaan yang dilakukan.

2)      Siswa memperoleh kesempatan untuk membuktikan kebenaran teori secara empiris melalui

eksperimen, sehingga siswqa terlatih membuktikan ilmu secara ilmiah tidak asal-asalan.

3)      Siswa berkesempatan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah, dalam rangka menguji

hipotesis-hipotesis.

B. Kerangka Berpikir

            Hasil belajar siswa pada umumnya masih rendah.Siswa pada umumnya masih merasa sulit untuk

memahami materi pelajaran dikerenakan guru belum menerapkan metode yang tepat untuk

membangkitkan motivasi dan pemahaman meteri pelajaran, maka dalam dalam kegiatan pembelajaran

perlu menggunakan metode yang sesuai dengan materi pelajaran dan dapat meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar siswa.

 C. Hipotesis

            Berdasar kerangkaberfikir di atas maka hipotesis penelitian sebagai berikut: “Dengan

menggunakan metode Demontrsai dan Eksperimen dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar

siswa tentang materi rotasi dan revolusi pada siswa kelas VI SDN Dhawe Dori Kecamatan Aesesa

Kabupaten Nagekeo.

Page 7: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.    Subyek Penelitian

1. Tempat Pelaksanaan Penelitian

Nama Sekolah             : SD Negeri Dhawe Dori Kec.

                                     UPTD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

                                      Kecamatan Aesesa Kabupaten Nagekeo.

2. Waktu Pelaksanaan penelitian

a. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran siklus pertama dilaksanakan pada  hari Senin Tanggal 16

Pebruari 2015

b. Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran siklus kedua dilaksanakan pada hari Senin Tanggal 16

Maret 2015.

3. Mata Pelajaran             : Ilmu Pebgetahuan Alam

4. Kelas                             :  VI

5.  Karakteristik Siswa

         a. Jumlah siswa seluruhnya        : 10 Siswa

         b. Jumlah siswa laki-laki            : 4 Siswa

         c. Jumlah siswa perempuan        : 6 siswa

    6. Teman Sejawat

         a. Nama                                    : NUWA SIMPLISIUS,SA.g

         b. NIP                                       : 19680121 200012 1 001

         c. Tugas                                     : Guru Agama Katoloik

         d. Unit kerja                               : SD Negeri Dhawe Dori

      e. Instansi                                   : UPTD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kab.

Nagekeo

Page 8: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

B.     Diskripsi per Siklus

1. Siklus Pertama

a. Perencanaan Kegiatan

 Pada siklus pertama, guru mengawali kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode

demonstrasi dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Sehingga seluruh proses dari

percobaan Rotasi dan revolusi yang dilaksanakan guru dalam kegiatan belajar mengajar tidak lebih

hanya sebagai pertunjukan belaka. Merencanakan perbaikan pembelajaran dengan focus menerapkan

metode demonstrasi secara terbimbing, dengan melibatkan siswa secara langsung. Setelah percobaan

selesai, dilanjutkan diskusi sidswa untuk membahas hasil percobaan.

Harapan peneliti dengan diterapkanya metode demonstrasi secara terbimbing tersebut dan juga

melibatkan siswa secara aktif, maka akan didapatkan penguasaan pemahaman materi lebih bisa diserap

siswa, tingkat ketuntasan belajar menjadi meningkat sehingga didapat hasil belajar yang memuaskan.

b. Pelaksanaan Siklus Pertama

Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti sepenuhnya menerapkan metode demonstrasi terbimbing 

dengan melibatkan siswa secara aktif melakukan demonstrasi percobaan.

Untuk memperoleh data jalannya proses perbaikan pembelajaran tersebut tidak lepas dari seorang

pengamat yakni teman sejawat yang menjadi teman sejawat adalah Jarwadi. Tugas  adalah merekam

jalanya proses perbaikan pembelajaran. Hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran tersebut dicatat

oleh pengamat pada lembar observasi yang telah menjadi kesepakatan bersama antara peneliti dengan

pengamat.

Adapun langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peneliti dalam pelaksanaan

perbaikan pembelajaran siklus pertama adalah sebagai berikut :

a)      Guru menjelaskan tentang rotasi dan revolusi

b)      Guru megadakan Tanya jawab tentang rotasi dan revolusi

c)      Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan percobaan

d)     Guru membimbing masing-masing kelompok dalam melaksanakan percobaan

e)      Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan.

f)       Guru memberikan penguatan-pebgutan atas hasil percobaan siswa.

g)      Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

h)      Secara kelompok siswa melaporkan hasil percobaan.

i)        Siswa mengerjakan tes formatif

Page 9: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

c. Pengamatan / pengumpulan data / instrument

Dalam melaksanakan penelitian hasil belajar siswa, peneliti menggunakan tes formatif sebagai alat

evaluasi untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Untuk mendukung dalam proses pengamatan ini peneliti meminta batuan kepada teman sejawat

yaitu  Tego Suroso, A. Ma. Pd sebagi pengamat,tugas pengamat adalah merekan jalannya proses

perbaikan dari awal sampai akhir. Dalam merekan proses pembelajaran tersebut pengamat

menggunakan lembar observasi yang telah disepakati oleh peneliti dan pengamat.

Format observasi yang digunakan pengamat adalah sebagai berikut:

NoKemunculan Komentar

Perilaku Guru yang Diobservasi Ada Tidak

1 Apakah guru telah menyiapakan alat

pelajaran?

Ya - Belum

maksimal

2 Apakah guru sudah mengguanakan alat

peraga secara tepat?

Ya - Belum

maksimal

3 Aapakah metode yang digunakan sudah

sesuai dengan materi?

Ya - Perelu

ditingkatkan

4 Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan

anak?

- Tidak Kurang

5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam

menjawab pertanyaan?

- Tidak Kurang

6 Apakah guru siswa untuk menayakan hal-

hal yang belum paham?

Ya - Cukup, perlu

ditingkatkan

7 Apakah guru dan siswa telah membuat

kesimpulan daari mteri pelajaran?

- tidak kurang

8 Apakah guru memberikan penilaian pada

akhir pembelajaran?

Ya baik

Page 10: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

3. Reflesi Siklus Pertama

Berdasarkan hasil pengamatan dari teman sejawat mengenairancangan proses perbaikan

pembelajaran, ditemukan beberapa  kelemahan pada rencana perbaikan pembelajaran pada siklus

pertama, yaitu

a.       Pada saat dilaksanakan percobaan alokasi waktu dalam pembelajaran hanya sedikit sehingga waktu

hanya dihabiskan untuk percobaan saja.

b.      Hanya sebagian siswa yang mendapat kesempatan untuk melakukan percobaan.

c.       Secara klasikal guru dan siswa tidak menyimpulkan hasil percobaan, sehingga dari beberapa

pertanyaan dalam tes formatif tidak terjawab dengan benar.

2. Siklus Kedua

a.      Perencanaan Kegiatan Siklus Kedua.

Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama

menjadi faktor pendorong bagi peneliti untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran yang kedua.

b.      Pelaksanaan Siklus Pertama

Dalam pelaksanaan pembelajaran, peneliti sepenuhnya menerapkan metode demonstrasi terbimbing 

dengan melibatkan siswa secara aktif melakukan demonstrasi percobaan.

Untuk memperoleh data jalannya proses perbaikan pembelajaran tersebut tidak lepas dari seorang

pengamata yakni teman sejawat yang menjadi teman sejawat adalah Jarwadi. Tugas  adalah merekam

jalanya proses perbaikan pembelajaran. Hasil dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran tersebut dicatat

oleh pengamat pada lembar observasi yang telah menjadi kesepakatan bersama antara peneliti dengan

pengamat.

Adapun langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh peneliti dalam pelaksanaan

perbaikan pembelajaran siklus pertama adalah sebagai berikut :

a)            Guru menjelaskan tentang Rotasi dan revolusi

b)            Guru megadakan Tanya jawab Rotasi dan revolusi

c)            Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk melakukan percobaan.

d)           Guru membimbing masing-masing kelompok dalam melaksanakan percobaan.

e)            Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan percobaan.

f)             Guru memberikan penguatan-pebgutan atas hasil percobaan siswa.

g)            Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

h)            Secara kelompok siswa melaporkan hasil percobaan.

Page 11: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

i)              Siswa mengerjakan tes formatif.

c.       Pengamatan / pengumpulan data / instrument

Dalam melaksanakan penelitian hasil belajar siswa, peneliti menggunakan tes formatif sebagai alat

evauasi untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Untuk mendukung dalam proses pengamatan ini peneliti meminta batuan kepada teman sejawat

yaitu Rotasi dan revolusi sebagi pengamat,tugas pengamat adalah merekan jalannya proses perbaikan

dari awal sampai akhir. Dalam merekan proses pembelajaran tersebut pengamat menggunakan lembar

observasi yang telah disepakati oleh peneliti dan pengamat.

Format observasi yang digunakan pengamat adalah sebagai berikut:

Kemunculan Komentar

No Perilaku Guru yang Diobservasi Ada Tidak

1 Apakah guru telah menyiapakan alat

pelajaran?

ya - Belum

maksimal

2 Apakah guru sudah mengguanakan alat

peraga secara tepat?

ya - Belum

maksimal

3 Aapakah metode yang digunakan sudah

sesuai dengan materi?

Ya - Perelu

ditingkatkan

4 Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan

anak?

- Tidak Kurang

5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam

menjawab pertanyaan?

- Tidak Kurang

6 Apakah guru siswa untuk menayakan hal-

hal yang belum paham?

Ya - Cukup, perlu

ditingkatkan

7 Apakah guru dan siswa telah membuat

kesimpulan daari mteri pelajaran?

- tidak kurang

8 Apakah guru memberikan penilaian pada

akhir pembelajaran?

Ya baik

Page 12: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

d.      Reflesi Siklus Pertama

Berdasarkan hasil pengamatan dari teman sejawat mengenairancangan proses perbaikan

pembelajaran, ditemukan beberapa  kelemahan pada rencana perbaikan pembelajaran pada siklus

pertama, yaitu

a.       Pada saat dilaksanakan percobaan alokasi waktu dalam pembelajaran hanya sedikit sehingga waktu

hanya dihabiskan untuk percobaan saja.

b.      Hanya sebagian siswa yang mendapat kesempatan untuk melakukan percobaan.

c.       Secara klasikal guru dan siswa tidak menyimpulkan hasil percobaan, sehingga dari beberapa

pertanyaan dalam tes formatif tidak terjawab dengan benar.

3. Siklus Kedua

a.      Perencanaan Kegiatan Siklus Kedua

Kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama

menjadi faktor pendorong bagi peneliti untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran yang kedua

Pada tahap ini peneliti merencanakan untuk menambah metode eksperimen dalam pelaksanaan

perbaikan pembelajarannya. Dengan penggabungan metode demonstrasi dan metode eksperimen,

dimaksudkan agar seluruh siswa nanti akan lebih jelas dalam melakukan pembelajaran.

Melaui metode demonstrasi dengan eksperimen, siswa dituntun untuk melaukan percobaan

dengan pengamatan, sehingga saat mengikuti pelajaran yang ditekuni akan lebih dapat dimengerti oleh

siswa. Metode ini menekankan pada kebutuhan ketelitian siswa saat menanggapi suatu masalah,

keaktifan kerja, berfikir kritis, dan aktualisasi pengalaman sehari-hari.Dengan demikian pada saat

dilaksanakan evaluasi akhir program, siswa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan guru dengan benar.

b.      Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus kedua ini, peneliti menerapkan metode

demonstrasi dan metode eksperimen, serta membangkitkan siswa dalam menjawab pertanyaan.

Adapun langkah-langkah yang akan dilaksanakan peneliti dalam pelaksanaan perbaikan

pembelajaran  siklus kedua adalah sebagai berikut

a)     Guru menjelaskan tentang Rotasi dan revolusi.

b)      Guru mengadakan Tanya jawab Rotasi dan revolusi

c)       Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk melakukan percobaan-percobaan dan

pengamatan.

d)      Guru membimbing masing-masing kelompok dalam melakukan percobaan dan pengamatan.

Page 13: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

e)       Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan percobaan dan

pengamatan yang dilakukan.

f)       Guru membangkitkan potensi-potensi yang dimiliki siswa saat melaksanakan percobaan dan

pengamatan.

g)     Guru memberikan moyivasi atau dorongan kepada siswa, menanggapi percobaan dan pengamatan

yang dilakukanya.

h)     Secara kelompok siswa melaporkanya hasil percobaan dan pengamatan dihadapan teman-temannya

kemudian nburu menanggapinya dengan memberikan referensi seperlunya.

i)        Guru dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan dari seluruh hasil percobaan dan pengamatan.

j)     Guru memberikan penilaian pada akhir pembelajaran berupa tes formatif.

k)   Guru memberikan tindak lanjut.

c.       Pengamatan / Pengumpulan Data / Instrumen

Dalam melaksanakan penilaian hasil belajar siswa, peneliti menggunakan tes formatif untuk mengetahui

tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Adapun proses pengamatanya menggunbakan

lembar pengamat yang telah disepakati oleh peneliti dan pengamat.

Tabel pengamatan perbaikan pembelajaran siklus II

No Perilaku Guru yang DiobservasiKemunculan Komentar

Ada Tidak

1 Apakah guru telah menyiapakan alat

pelajaran?

Ya - Baik

2 Apakah guru sudah mengguanakan alat

peraga secara tepat?

Ya - Baik

3 Aapakah metode yang digunakan sudah

sesuai dengan materi?

Ya - Baik

4 Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan

anak?

Ya - Baik

5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam

menjawab pertanyaan?

Ya - Baik

6 Apakah guru siswa untuk menayakan hal-

hal yang belum paham?

Ya - Baik

7 Apakah guru dan siswa telah membuat Ya - Baik

Page 14: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

No Perilaku Guru yang DiobservasiKemunculan Komentar

Ada Tidak

kesimpulan daari mteri pelajaran?

8 Apakah guru memberikan penilaian pada

akhir pembelajaran?

Ya - Baik

d.      Refleksi Siklus Kedua

Berdasarkan pengamatan dari teman sejawat mengenai rancangan proses perbaikan pembelajaran

siklus kedua ini, ada beberapa kekuatan ditemukan dan hamper tidak ada kelemahan pada rencana

perbaikan pembelajaran siklus kedua. Kekuatan yang muncul pada perbaikan pembelajaran siklus kedua

ini adalah :

1.      Seluruh siswa terlibat aktif dalam kegiatan percobaan dab pengamatan karena hamper suluruh siswa

mendapat kesempatan untuk melakukan percobaan dan pengamatan.

2.      Masing-masing kelompok tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan percobaan dan

pengamatan.

3.      Setiap pertanyaan dapat dijawab dengan benar siswa.

4.      Tingkat penguasaan siswa materi pembelajaran mencapai lebih dari 80%.

Page 15: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.    Diskripsi Persiklus

1. Siklus pertama

Dari  perencanaan yang sudah dibuat guru melaksanakan perbaikan pembelajaran dari focus

menerapkan metode demonstrasi dan eksperimen  siswa terlibat lebih aktif, dalam mengikuti

pembelajaran. Diharapakan dari menerapkan metode demonstrasi dan eksperimen ini, tingkat prestasi

belajar siswa menjadi lebih baik.Setiap pertanyaan guru dapat dijawab dengan benar leh siswa.Setelah

dilaksanakan penelitian pada tes akhir, tingakat ketuntasan belajar siswa bisa mencapai target 80%

sesuai dengan harapan.

Namun dari proses perbaikan pmbelajaran siklus pertama, belum sepenuhnya harapan peneliti

tercapai sepenuhnya. Setiap kali penlis menyapaikan pertanyaan kepada siswa belum bisa terjawab

dengan benar.

Setelah dberikan tes formatif pada perbaikan pembelajaran siklus pertamadiperoleh data hasil

penilaian hasil terhadap siswa yang mengejakan sola sebanyak 10 nomer dengan hasil sebagai berikut :

Hasil Tes Formatif Perbaikan pembelajaran IPA Siklus I

No Nilai Jumlah Siswa Skor

1 4 4 16

2 5 3 15

3 6 3 18

4 7 3 21

5 8 2 16

Jumlah - 86

Rata-rata - 5,3

Demikian juga hasil pengamat dari teman sejawat mengenai pelaksanaan proses perbaikan

pembelajaran siklus pertama yang dilaksanakan peneliti. Berdasarkan data observasi yang tertuang pada

lembar pengamatan didapatkan hasil sebagai berikut :

Tabel Pengamatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran IPA

Page 16: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

Siklus I

Kemunculan Komentar

No Perilaku Guru yang Diobservasi Ada Tidak

1 Apakah guru telah menyiapakan alat

pelajaran?

ya - Belum

maksimal

2 Apakah guru sudah mengguanakan alat

peraga secara tepat?

ya - Belum

maksimal

3 Aapakah metode yang digunakan sudah

sesuai dengan materi?

Ya - Perelu

ditingkatkan

4 Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan

anak?

- Tidak Kurang

5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam

menjawab pertanyaan?

- Tidak Kurang

6 Apakah guru siswa untuk menayakan hal-

hal yang belum paham?

Ya - Cukup, perlu

ditingkatkan

7 Apakah guru dan siswa telah membuat

kesimpulan daari mteri pelajaran?

- tidak kurang

8 Apakah guru memberikan penilaian pada

akhir pembelajaran?

Ya baik

Berdasar tabel di atas ditemukan beberapa kekuatan dan kelemahan pada perbaikan

pembelajaran siklus pertama.Kekuatan yang muncul hanya sebagian siswa yang menjadi lebih aktif

karena diberi kesempatan guru untuk mengutarakan pendapatnya.

Adapun yang menjadi kelemahan perbaikan pembelajaran siklus pertama adalah :

a.  Pada pelaksanaan demonstrasi, waktunya hanya sedikit.

b. demonstrasi hanya dilakukan oleh sebagaian siswa saja.

c.  Secara klasikal garu dan siswa tidak menyimpulkan hasil dari demonstrasi.

2. Siklus Kedua

Dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus kedua, peneliti merencanakan untuk

menambah metode eksperimen dalam melaksanakan pembelajaran ,diharapaka dengan menggunakan

Page 17: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

metode demonstrasi dan eksprimen dengan melibatkan seluruh siswa,maka penguasaan siswa terhadap

materi pelajaran akan lebih optimal.

Diharapkan dari keterlibatan  seluruh siswa dalam malakukan eksperimen tersebut, tingkat

penguasaan siswa terhadap materi pelajaran lebih dapat optimal, sehingga prosentase ketuntasan

belajarnya bisa mencapai 80% sesuai keinginan guru dan acuan ketuntasan belajar nasional.

Hasil pelaksanaan proses perbaikan pembelajaran siklus kedua, sungguh memperoleh

peningkatan belajar siswa lebig berhasil. Hal ini terbukti bisa menjawab 10 soal yang dilaksanakan pada

tes formatif.

Hasil Tes Perbaikan pembelajaran IPA

 Siklus II

No Nilai Jumlah Siswa Skor

1 4 1 4

2 6 2 12

3 7 1 7

4 8 6 48

5 9 4 36

6 10 1 16

Jumlah - 134

Rata-rata - 8,3

Demikian juga hasil pengamatan dari teman sejawat, mengenai pelaksanaan perbaikan

pembelajaran siklus kedua bagi peneliti, dari tabel lembar pengamatan / observasi didapat hasil sebagai

berikut.

Tabel Pengamatan Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran IPA

Siklus I

Kemunculan Komentar

No Perilaku Guru yang Diobservasi Ada Tidak

1 Apakah guru telah menyiapakan alat

pelajaran?

Ya - Baik

2 Apakah guru sudah mengguanakan alat Ya - Baik

Page 18: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

peraga secara tepat?

3 Aapakah metode yang digunakan sudah

sesuai dengan materi?

Ya - Baik

4 Apakah guru berusaha untuk mengaktifkan

anak?

Ya - Baik

5 Apakah sudah membangkitkan siswa dalam

menjawab pertanyaan?

Ya - Baik

6 Apakah guru siswa untuk menayakan hal-

hal yang belum paham?

Ya - Baik

7 Apakah guru dan siswa telah membuat

kesimpulan daari mteri pelajaran?

Ya - Baik

8 Apakah guru memberikan penilaian pada

akhir pembelajaran?

Ya - Baik

Berdasarkan hasil pengamatan dari teman sejawat mengenai proses perbaikan pembelajaran

siklus kedua pada mata pelajaran IPA materi rotasi dan revolusi dilaksanakan sesuai prosedur yang

ditetapkan, ditemukan kekuatan hamper tidak ada kelemahan / kekurangan yang muncul.

Kekutan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran siklus kedua ini adalah:

1)      Seluruh siswa terlibat aktif karena seluruh siswa mendapat kesempatan untuk melakukan

percobaan dan pengatan atau mendenstrasikan dan melakukan eksperimen

2)      Masing-masing kelompok tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan percobaan dan

pengamatan

3)      Setiap pertanyaan guru dapat dijawab dengan benar oleh siswa.

4)      Tingkat penguasaan materi terhadap materi rotasi dan revolusi lebih dari 80%.

B.     Pembahasan

1. Siklus Pertama

Setelah diadakan peraikan pembelajaran yangmenfokuskan penerapan metode diskusi dan

Lembar Kerja Siswa untuk meningkatkan prestasi belajar, diperoleh hasil yang sdikit kemajuan tingkat

pengusaan siswa terhadap materi pelajaran.

Dari pengamatan teman sejawat pada pelajaran sebelumnya, ketuntasan belajar siswa terhadap

materai cahay 50 %, setelah diadakan perbaikan pembelajarn ketuntasan belajar menjadi 50% kemajuan

Page 19: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

yang terjadi terhadap materi pelajaran, merukan hasil dari dari perbaikan pembelajaran yang dilasankan

dengan cara siswa diaktifkan dalam demostrasi dan eksperimen atau percobaan dan pengamatan. Namun

kemajuan yang terjadi belum seperti yang diharapkan yakni ketuntasn belajara 80%. Kelemahan proses

perbaikan pembelajaran, terjadi karena tidak semua siswa diberi kesempatan dalam melaksanakan

demonstrasi, sehingga dalam pelaksanaan diskusi kelompok siswa menjadi ramai karena siswa belum

memahami masalah dengan jelas. Dengan demikian tingkat pengusaan siswa terhadap materipun

menjadi rendah.

Demikian juga dalam hal perbaikan guru yang direkam oleh teman sejawat dalam lembar

pengamatan, apa yang telah dirumuskan bersama antara peneliti dan pengamat belum sepenuhnya

dilaksanakan guru dalam proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran belum menunjukan

kemajuan yang berarti. Peneliti belum melaksanakan hal-hal yang ditetapkan pada lembar pengamatan

yang sudah dirumuskan antara peneliti dan pengamat.

2. Siklus Kedua

Kemajuan yang terjadi dalam tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran, merupakan

hasil dari perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan dengan tersedianya alat Bantu / media yang

memadai, sehingga seluruh siswa dapat terlibat secara aktif dalam malakukan percobaan dan

pengamatan. Demikian juga tingkat penguasaan siswa terhadap materi cahaya menjadi optimal.

Pendapat dari para ahli tentang metode mengajar, penggunaan metode demonstrasi dan

eksperimen telah diterapakan dalam perbaikan pembelajaran.

Dalam hal prilaku guru yang direkam oleh teman sejawat dalam lembar pengamatanpun

menunjukan kemajuan yang berarti.Peneliti sudah melaksanakan hal-hal yang ditetapkan dalam lembar

pengamatan yang sudah dirumuskan antara guru dan pengamat.

Pada perbaikan pembelajaran kedui ini apa yang menjadi tujuan semula dapat tercapai yaitu

proses pembelajaran yang bermutu dan pemahaman siswa terhadap materi rotasi dan revolusitercapai

secara optimal dari 53% menjadi 83%.

Page 20: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx
Page 21: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.          Simpulan

Melihat hasil perbaikan pembelajaran mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam telah dilaksanakan,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1)       Penguasaan siswa terhadp mata pelajaran IPA Kelas VI Rotasi dan revolusi dapat ditingkatkan

melalui penggunaan metode demonstrsai dan eksperimen.

2)       Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran IPA dengan        menggunakan metode

demonstrasi dan eksperimen, membantu siswa dalam        memecahkan dan mengatasi kesulitan-

kesulitan dalam menyikapi mata pelajaran yang dihadapi.

3)       Dengan mengunakan metode demonstrasi dan eksperimen, siswa lebih        dapat meningkatkan

prestasi belajarnya dalam menanggapi materi dan         permasalahan belajarnya untuk mendapatkan

hasil lebih optimal.

B.    Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, beberapa hal yang masih perlu dilakukan oleh guru dalam upaya

meningkatkan kualitas pembelajaran pada umumnya dan khususnya terdapat tingkat penguasaan materi

pelajaran adalah:

1.      Menerapkan metode  yang tepat dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa

2.      Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, guru

hendaknya melibatkan siswa secara aktif dan dengan memberikan penguatan –penguatan agar siswa

termotivasi sehingga prestasi belajar menjadi meningkat dan berhasil optimal.

3.       Berdasarkan pengalaman peneliti, bahwa dalam melaksanakan perbaikan pembelajaran perlu

kiranya diadakan kelompok kerja antar guru.   

    Tujuannya adalah untuk selalu saling tukar pengalaman, menghindarkan kesulitan-kesulitan

berkaitan pada kesibukan tugas kerja yang menjadi tanggung jawabnya sehari-hari.

Page 22: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

DAFTAR PUSTAKA

BSNP 2008. Model silabus kelas I,  Jakarta DepdiknasPeraturan Mentri Pendidikan Nasional tentang standar isi kurikurum tingkat satuan pendidikan. Jakarta Depdiknas.

Hamalik,Oemar. 1992 Psikolagi belajar mengajar  Bandung Sinar baru

Nana Sudjana 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar.   Bandung: Lembaga Penelitian IKIP Bandung

Purwodarminto, WJS.1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : PN Balai Pustaka.

Warnadi, IGAK 2007. Penelitian Tindakan Kelas Jakarta Universitas Terbuka.

Sradiman, A. M.1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Depdikbud 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar ( GBPP ). Jakarta Depdikbud

Russeffendi,E. T 1997. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam I. Jakarta Universitas Terbuka

Suryobroto, Sumadi. 1984. Psikologi Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali

Surakhmat. Winarto, Thomas Murroy. 1981. Metodologi Pengjaran. Jakarta

Winkel.1984. Psikologi Pendidikan Evaulasi Belajar. Jakarta : PT Gramedia.

Page 23: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Sekolah                       : SD Negeri Dhawe DoriKelas                           : VIMata Pelajaran            : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)Semester                      : II (dua)

A. Standar KompetensiMemahami Matahari sebagai pusat rotasi dan revolusi dan interaksi bumi dalam tata  surya.

B. Kompetensi Dasar9.2 Mendeskripsikan peristiwa rotasi bumi, revolusi bumi, dan revolusi bulan.

II.  IndikatorMenjelaskan peristiwa  peristiwa rotasi dan revolusi bumi.Menjelaskan akibat yang terjadi karena rotasi dan revolusi bumi.Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi bulan.Menjelaskan akibat yang terjadi karena rotasi dan revolusi bulan.Mendemonstrasikan gerakan bumi mengelilingi matahari.

III. Tujuan PembelajaranPeserta didik dapat :1.   Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi bumi.2.   Menjelaskan akibat yang terjadi karena rotasi dan revolusi bumi.3.   Menjelaskan peristiwa rotasi dan revolusi bulan.4.   Menjelaskan akibat rotasi dan revolusi bulan.5.   Memperagakan gerakan-gerakan Bumi dan Bulan mengelilingi matahari.6. Menjelaskan kenampakan Bulan dari Bumi sebagai akibat gerak revolusinya terhadap Bumi.

IV. Materi PembelajaranGerakan Bumi dan Bulan1.   Gerakan Bumi      Bumi melakukan 2 gerakan yaitu :      a. bumi berputar pada porosnya disebut rotasi bumi      b. bumi berputar mengelilingi matahari disebut revolusi bumi      Akibat rotasi bumi :      a. terjadinya siang dan malam      b. terjadinya gerak semu harian matahari      c. terjadinya perbedaan waktu      Akibat revolusi bumi :      a. terjadinya gerak semu tahunan matahari      b. terjadinya perubahan musim2.  Gerakan bulan      Bulan melakukan 3 gerakan yaitu :      a. bulan berputar pada porosnya (berotasi)      b. mengelilingi bumi (berevolusi)      c. bersama-sama bumi mengelilingi matahari

      Waktu rotasi bulan sama dengan waktu revolusinya, maka mengakibatkan permukaan bulan yang menghadap ke bumi selalu sama.

      Revolusi bulan mengakibatkan terjadinya fase-fase bulan.

Model Pembelajaran :a.   Direct Instructional (DI)b.   Cooperative Learning (CL)

Metode Pembelajaran :a.   Tanya jawabb.   Tugasc.   Eksperimen

Page 24: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

d.   Demonstrasi

V.  Langkah-Langkah Kegiatana.   Kegiatan Pendahuluan

1)   Motivasi: Benarkah Matahari bergerak mengelilingi Bumi?2)   Pengetahuan prasyarat: Apakah yang menjadi pusat rotasi dan revolusi ?b.   Kegiatan Inti

1)   Guru menjelaskan tentang gerakan Bumi dan Bulan.2)   Guru menanyakan gejala alam yang sering ditemui peserta didik terkait dengan gerakan Bumi dan

Bulan.3)   Guru meminta peserta didik mendeskripsikan gejala alam tersebut.4)   Guru memberi penjelasan gejala alam tersebut dikaitkan dengan gerakan Bumi dan Bulan.5)   Guru mengadakan tanya jawab mengenai materi yang telah diberikan.6)   Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya hal-hal yang belum dipahami.

c.   Penutup1)   Guru membimbing peserta didik untuk membuat rangkuman.VI.   Sumber Belajar   Sumber :   1. Buku IPA Salingtemas Kelas VI SD/MI, Wigati Hadi Omegawati, dkk.   2. Sains SD Kls VI, Haryanto, Erlangga.   Alat :   1. Plastisin   2. Lampu senter   3. Globe

   4. PensilVII. Penilaian Hasil Belajar1. Teknik Penilaian

a. Tes Unjuk Kerjab. Tes Tertulis

2. Bentuk Instrumena. Uji petik kerja prosedur

b. Uraian3. Contoh Instrumen  : Terlampir

Wolomeze, Mengetahui

Kepala Sekolah

MARIA GORETI WEWONIP.

Guru Kelas VI

FABIANUS AMEEBU, S.PdNIP.

Page 25: MATERI PENELITIAN TINDAKAN KELAS MAPEL IPA KELAS VI.docx

Daftar Nilai Siklus I

DAFTAR NILAI TES AKHIR SIKLUS I

NO Nama Nilai123456789

10JumlahRata-rata

Daftar Nilai Siklus II

DAFTAR NILAI TES AKHIR SIKLUS I

NO Nama Nilai123456789

10JumlahRata-rata