MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

58
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam biologi populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama (spesies) yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di antara sesamanya. Konsep populasi banyak dipakai dalam ekologi dan genetika. Ekologiwan memandang populasi sebagai unsur dari sistem yang lebih luas. Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas. Selain itu, evolusi juga bekerja melalui populasi. Komunitas dalam arti ekologi mengacu kepada kumpulan populasi yang terdiri dari spesies yang berlainan, yang menempati suatu daerah tertentu (Ngurah Rai, dkk. 1999). Setiap komunitas tidak harus menempati daerah yang luas, artinya komunitas dapat mempunyai ukuran berapa pun. Misalnya dalam suatu aquarium yang terdiri dari ikan, siput, hydrilla sebagai komponen biotik, serta air, bebatuan sebagai komponen abiotik dapat disebut sebagai suatu komunitas. Komunitas tumbuhan di daerah trofik biasanya bersifat rumit dan tidak mudah diberi nama menurut satu atau dua spesies yang paling berkuasa sebagaimana yang umum di daerah yang beriklim sedang. Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataan- pernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang berkaitan dengan

Transcript of MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

Page 1: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam biologi populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama

(spesies) yang hidup di tempat yang sama dan memiliki kemampuan bereproduksi di

antara sesamanya. Konsep populasi banyak dipakai dalam ekologi dan genetika.

Ekologiwan memandang populasi sebagai unsur dari sistem yang lebih luas. Populasi

suatu spesies adalah bagian dari suatu komunitas. Selain itu, evolusi juga bekerja melalui

populasi.

Komunitas dalam arti ekologi mengacu kepada kumpulan populasi yang terdiri dari

spesies yang berlainan, yang menempati suatu daerah tertentu (Ngurah Rai, dkk. 1999).

Setiap komunitas tidak harus menempati daerah yang luas, artinya komunitas dapat

mempunyai ukuran berapa pun. Misalnya dalam suatu aquarium yang terdiri dari ikan,

siput, hydrilla sebagai komponen biotik, serta air, bebatuan sebagai komponen abiotik

dapat disebut sebagai suatu komunitas. Komunitas tumbuhan di daerah trofik biasanya

bersifat rumit dan tidak mudah diberi nama menurut satu atau dua spesies yang paling

berkuasa sebagaimana yang umum di daerah yang beriklim sedang.

Pengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli ekologi

berkebangsaan Inggris bernama A.G. Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu

bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataan-

pernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang berkaitan dengan ekosistem mulai terbit

cukup menarik dalam literatur-literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum,

1993).

Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang di dalamnya terdapat hubungan antara struktur

dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan dalam definisi ekosistem tersebut adalah

berhubungan dengan keanekaragaman spesies (species diversity). Ekosistem yang

mempunyai struktur yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.

Page 2: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

Sedangkan istilah fungsi dalam definisi ekosistem menurut A.G. Tansley berhubungan

dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen komponen ekosistem.

2. Ekosistem atau sistem ekologi adalah merupakan pertukaran bahan-bahan antara bagian-

bagian yang hidup dan yang tak hidup di dalam suatu sistem. Ekosistem dicirikan dengan

berlangsungnya pertukaran materi dan transformasi energi yang sepenuhnya berlangsung

diantara berbagai komponen dalam sistem itu sendiri atau dengan sistem lain di luarnya.

3. Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan

(biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan

saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman

jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan

interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997).

4. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks di dalamnya terdapat habitat,

tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh,

sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi

(Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983).

5. Ekosistem, yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang di dalamnya tercakup

organisme dan lingkungannya (lingkungan biotik dan abiotik) dan di antara keduanya

saling memengaruhi (Odum, 1993). Ekosistem dikatakan sebagai suatu unit fungsional

dasar dalam ekologi karena merupakan satuan terkecil yang memiliki komponen secara

lengkap, memiliki relung ekologi secara lengkap, serta terdapat proses ekologi secara

lengkap, sehingga di dalam unit ini siklus materi dan arus energi terjadi sesuai dengan

kondisi ekosistemnya.

6. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur

lingkungan hidup yang saling memengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun 1997).

Unsur-unsur lingkungan hidup baik unsur biotik maupun abiotik, baik makhluk hidup

maupun benda mati, semuanya tersusun sebagai satu kesatuan dalam ekosistem yang

masing-masing tidak bisa berdiri sendiri, tidak bisa hidup sendiri, melainkan saling

berhubungan, saling mempengaruhi, saling berinteraksi, sehingga tidak dapat dipisah-

pisahkan.

7. Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik antara

makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1983). Tingkatan organisasi ini

Page 3: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

dikatakan sebagai suatu sistem karena memiliki komponen-komponen dengan fungsi

berbeda yang terkoordinasi secara baik sehingga masing-masing komponen terjadi

hubungan timbal balik. Hubungan timbal balik terwujudkan dalam rantai makanan dan

jaring makanan yang pada setiap proses ini terjadi aliran energi dan siklus materi.

klimatologis ekosistem rawa air tawar, Ekosistem air tawar merupakan kosistem dengan

habitatnya yang sering digenangi air tawar yang kaya mineral dengan pH sekitar 6.

Kondisi permukaan air tidak selalu tetap. Ekosistem rawa air tawar ini ditumbuhi oleh

beragam jenisvegetasi. Hal ini desebabkan oleh terdapatnya beragam jenis tanah pada

berbagaiekosistem rawa air tawar.Di beberapa daerah pada rawa-rawa tersebut ditumbuhi

rumput, ada pula yang hanya ditumbuhi jenis pandan atau palem yang menonjol. Malah

ada pula yang menyerupai hutan-hutan dataran rendah, dengan akar tunjang atau akar

napas maupun seperti penupang pohon.

edaphis adalah hutan yang terbentuk karena pengaruh tanah. tanah merupakn suatu benda

alam yang tersusun dari padatan, cairan dan gas. tanah sangat vital pernannya bagi semua

kehidupan dibumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan

hara dan air sekaligus sebagai penopang akar.

Page 4: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

BAB II PEMBAHASAN

A. Ciri-Ciri Dasar Populasi

Ada dua ciri dasar populasi, yaitu :ciri biologis, yang merupakan ciri-ciri yang dipunyai

oleh individu-individu pembangun populasi itu, serta ciri-ciri statistik, yang merupakan ciri

uniknya sebagai himpunan atau kelompok individu-individu yang berinteraksi satu dengan

lainnya.

1. ciri- ciri biologi

Seperti halnya suatu individu, suatu populasi pun mempunyai ciri- ciri biologi, antara lain :

a. Mempunyai struktur dan organisasi tertentu, yang si fatnya ada yang konstan dan

ada pula yang berfluktuasi dengan berjalannya waktu (umur)

b. Ontogenetik, mempunyai sejarah kehidupan (lahir, tumbuh, berdiferensiasi,

menjadi tua = senessens, dan mati)

c. Dapat dikenai dampak lingkungan dan memberikan respons terhadap perubahan

lingkungan

d. Mempunyai hereditas

e. Terintegrasi oleh faktor- faktor hereditaa oleh faktor- fektor herediter (genetik) dan

ekologi (termasuk dalam hal ini adalah kemampuan beradaptasi, ketegaran

reproduktif dan persistensi. Persistensi dalam hal ini adalah adanya

kemungkinan untuk meninggalkan keturunanuntuk waktu yang lama.

2. ciri- ciri statistik

Ciri- ciri statistik merupakan ciri- ciri kelompok yang tidak dapat di terapkan pada

individu, melainkan merupakan hasil perjumpaan dari ciri- ciri individu itu sendiri, antara lain:

a. Kerapatan (kepadatan) atau ukuran besar populasi berikut parameter- parameter utama yang

mempengaruhi seperti natalitas, mortalitas, migrasi, imigrasi, emigrasi.

b. Sebaran (agihan, struktur) umur

c. Komposisi genetik (“gene pool” = ganangan gen)

d. Dispersi(sebaran individu intra populasi

Page 5: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

Faktor-faktoryang mempengaruhi penyebaran populasi: Distribusi sumberdaya Perilaku sosial (pada hewan) Faktorlain (interaksiorganisme, tempatberlindung,oksigen terlarut, dll)

Faktor pembatas pertumbuhan populasi : Tergantung kepadatan : makanan dan ruangan Tidak tergantung kepadatan :iklim dan bencana alam

Dinamika Populasi

Merupakan ilmu yang mempelajari pertumbuhan serta pengaturan populasi. Hal ini tentu

berkaitan dengan parameter populasi. Khusus di dalam pengaturan kerapatan populasi dikenal

adanya mekanisme “density dependent” (mekanisme yang bergantung kepada kerapatan) dan

mekanisme “density independent” (mekanisme yang tak bergantung pada kerapatan).

Secara umum, aspek-aspek yang dipelajari dalam dinamika populasi adalah:1. Populasi sebagai komponen dari sistem lingkungan.2. Perubahan jumlah individu dalam populasi.3. Tingkat penurunan, peningkatan, penggantian individu dan proses yang menjaga

kestabilan jumlah individu dalam populasi.4. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perubahan jumlah individu dalam populasi.

Page 6: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

Contoh populasi pinguin Contoh populasi manusia

Contoh populasi pepaya Contoh populasi bakau

B.KOMUNITAS

Pengertian Komunitas

Komunitas dalam arti ekologi mengacu kepada kumpulan populasi yang terdiri dari spesies

yang berlainan, yang menempati suatu daerah tertentu (Ngurah Rai, dkk. 1999). Setiap

komunitas tidak harus menempati daerah yang luas, artinya komunitas dapat mempunyai ukuran

berapa pun. Misalnya dalam suatu aquarium yang terdiri dari ikan, siput, hydrilla sebagai

komponen biotik, serta air, bebatuan sebagai komponen abiotik dapat disebut sebagai suatu

komunitas. Komunitas tumbuhan di daerah trofik biasanya bersifat rumit dan tidak mudah diberi

Page 7: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

nama menurut satu atau dua spesies yang paling berkuasa sebagaimana yang umum di daerah

yang beriklim sedang.

Ciri-ciri komunitas

ciri Komunitas Klimaks antara lain :

Lingkungan / komunitas yang stabil (tidak terjdi gangguan / Homeostatis)

Terdapat keanekaragaman jenis yang tinggi

Banyak species yang mampu beradaptasi

Terjadi keseimbangan ekosistem (equilibrium

Berdasarkan pandangan individualistik, komunitas tumbuhan terdiri dari kelompok

tumbuhan yang masing-masing mempertahankan individualitasnya. Namun adanya

individualitas tumbuhan bukan berarti menghambat adanya hubungan tertentu diantara tumbuhan

dalam komunitas. Hubungan ini menurut Walter digolongkan dalam tiga kelas yaitu :

1. Pesaing Langsung (Direct Competitors), terjadi persaingan terhadap sumber daya lingkungan

yang sama karena menempati strata atas maupun bawah dalam suatu lahan yang sama.

2. Spesies Dependen (Dependent Species), spesies yang hanya dapat hidup pada niche tertentu

hanya dengan hadirnya tumbuhan lain. Sebagai contoh tumbuhan lumut yang hanya dapat

tumbuh pada kondisi mikroklimat tertentu yang dihasilkan oleh tegakan pohon.

3. Spesies Komplementer (Compementary Species), spesies yang tidak saling bersaing dengan

spesies lain karena persyaratan hidup cukup berhasil/ puas dengan menempati strata yang

berbeda atau dengan ritme musiman yang berbeda.

Klasifikasi Komunitas

Odum, 1993 (dalam Ngurah Rai, 1999), menyampaikan bahwa komunitas dapat disebut

dan diklasifikasikan menurut:

(1) Bentuk atau sifat struktur utama, misalnya jenis dominan, bentuk-bentuk hidup atau indikator-

indikator,

(2) Habitat fisik dari komunitas, atau

Page 8: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

(3) Sifat-sifat atau tanda-tanda fungsional seperti misalnya tipe metabolisme komunitas.

Tidak ada peraturan yang pasti untuk penamaan komunitas yang telah dirumuskan, seperti

yang telah diperbuat untuk penamaan atau pengklasifikasian organismee. Klasifikasi yang

didasarkan pada sifat-sifat struktural agak spesifik untuk lingkungan tertentu, tetapi usaha-usaha

untuk membuat klasifikasi yang bersifat universal berdasarkan dasar ini sebagian besar belum

memuaskan. Sifat-sifat fungsional memberikan dasar yang lebih baik untuk membandingkan

semua komunitas dalam habitat yang sangat berbeda, misalnya daratan, laut, atau air tawar.

Klasifikasi komunitas yang dilakukan oleh Whittaker bersifat hirarki, tingkat tertinggi

adalah pembagian dari vegetasi dunia ke dalam kategori fisiognomi yang dapat dikenal atau

bioma, yang distribusinya terutama diatur oleh pola iklim global. Bioma tak dapat dikenal

dengan komposisi jenis, sebab berbagai jenis biasanya dominan di berbagai bagian dunia. Suatu

klasifikasi tingkat terendah dari bioma terestrial berdasarkan suhu dan curah hujan. Holdridge

dan sejawatnya, 1971 (dalam Ngurah Rai, 1999), telah menyusun suatu skema yang lebih terinci,

yang dikembangkan terutama untuk klasifikasi hutan-hutan tropika. Metode Holdridge

menggunakan variabel iklim yang lebih kompleks dan mencakup gradasi lintang dan elevasi.

Klasifikasi Holdridge menunjukkan bioma dengan jumlah yang lebih besar pada lintang yang

lebih rendah dan hal ini mungkin saja menyebabkan keanekaragaman regional yang lebih besar

di daerah tropika.

Barbour et al, 1987 (dalam Ngurah Rai, 1999) menyebutkan ada delapan sifat/atribut

komunitas tumbuhan seperti tampak pada tabel di bawah ini.

Fisiognom

Arsitek

Life form

Cover, leaf area index (LAI)

Fenologi

Daur nutrien

Kebutuhan nutrien

Kapasitas penyimpanan

Laju kembalinya nutrien ke tanah

Efisiensi penahanan nutrien pada daur

nutrien.

Page 9: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

Komposisi spesies

Spesies karakteristik

Spesies umum dan kebetulan

Arti penting relatif (cover, densitas dll)

Perubahan atau perkembangan

Menurut waktu

Suksesi

Stabilitas

Tanggapan terhadap perubahan klimatik

Evolusi (?)

Pola spesies

Spatial/ ruang

Luas niche dan tumpang tindih

Produktivitas

Biomassa

Produktivitas bersih tahunan

Efesiensi produktivitas bersih

Alokasi produksi bersih

Diversitas spesies

Kekayaan

Kerataan

Diversitas (dalam stand dan diantara

stand)

Kreasi dan pengendalian lingkungan

mikro

CONTOH KOMUNITAS

Page 10: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

C.EKOSISTEM

Ekosistem adalah suatu proses yang terbentuk karena adanya hubungan timbal balik antara

makhluk hidup dengan lingkungannya.

Ekosistem merupakan penggabungan dari setiap unit biosistem yang melibatkan interaksi

timbal balik antara organismedan lingkungan fisik sehingga aliran energi menuju kepada suatu

struktur biotik tertentu dan terjadi suatu siklus materi antara organisme dan anorganisme

Komponen Ekosistem

Lingkungan ekosistem terdiri atas dua jenis :

1. Lingkungan biotik (komponen makhluk hidup), misalnya hewan, tumbuh-tumbuhan dan mikroba.

2. Lingkungan abiotik (komponen benda mati), misalnya cahaya, air, udara, tanah, dan energi.

Lingkungan Biotik dan Abiotik

Page 11: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

Dari segi makanan ekosistem memiliki 2 komponen yang biasanya secara bagian

terpisadalam ruangdan waktu

(1). Komponen autotrofik (autotrophic). Kata autotrofik berasal dari kata autos artinya

sendiri, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen autotrofik, yaitu

organisme yang mampu menyediakan atau mensintesis makanannya sendiri berupa bahan

organik berasal dari bahan-bahan anorganik dengan bantuan klorofil dan energi utama

berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk

ke dalam golongan autotrof dan pada umumnya adalah golongan tumbuh-tumbuhan

hijau. Pada komponen autotrofik terjadi pengikatan energi radiasi matahari dan sintesis

bahan anorganik menjadi bahan organik kompleks.

(2). Komponen heterotrofik (heterotrofhic). Kata heterotrof berasal dari kata hetero

artinya berbeda atau lain, dan trophikos artinya menyediakan makanan. Komponen

heterotrofik, yaitu organisme yang hidupnya selalu memanfaatkan bahan organik sebagai

bahan makanannya, sedangkan bahan organik yang dimanfaatkan itu disediakan oleh

organisme lain. Jadi, komponen heterotrofit memperoleh bahan makanan dari komponen

autotrofik, kemudian sebagian anggota komponen ini menguraikan bahan organik

kompleks ke dalam bentuk bahan anorganik yang sederhana dengan demikian, binatang,

jamur, jasad renik termasuk ke dalam golongan komponen heterotrofik.

Ekosistem dari segi struktur terdiri dari 4 komponen :

1. Komponen abiotik

2. Komponen produsen

3. Komponen konsumen (herbivora, carnivora dan omnivora)

4. Komponen pengurai (dekomposer)

Page 12: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

MACAM-MACAM EKOSISTEM BESERTA CIRI-CIRINYA

Macam Ekosistem

Di bumi ada bermacam-macam ekosistem, yaitu ekosistem alam dan buatan. Secara garis

besar ekosistem alam dibedakan menjadi ekosistem darat dan ekosistem perairan. Ekosistem

perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan ekosistem air laut.

1. Ekosistem Darat

Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan. Berdasarkan letak

geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat yaitu sebagai berikut.

Gurun

Gurun dan setengah gurun banyak ditemukan di Amerika Utara, Afrika Utara, Australia dan Asia

Barat.

Ciri-ciri:

1. Curah hujan sangat rendah, + 25 cm/tahun

2. Kecepatan penguapan air lebih cepat dari presipitasi

3. Kelembaban udara sangat rendah

Page 13: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

4. Perbedaan suhu siang haridenganmalamharisangattinggi(siangdapat mencapai 45 C,

malam dapat turun sampai 0 C)

5. Tanah sangat tandus karena tidak mampu menyimpan air

2. Ekosistem Air Tawar

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya

kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis

ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air

tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.

Tumbuhan bersel satu yang hidup di air tawar mempunyai dinding sel kuat misalnya

beberapa alga biru dan alga hijau. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea),

mempunyai akar jangkar.

Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan

tekanan osmosis lingkungan atau isotonis. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air

tawar, misalnya ikan, mengatasi perbedaan tekanan osmosis dengan melakukan osmoregulasi

untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, clan

pencernaan.

Organisme dalam air dapat digolongkan berdasarkan aliran energi clan cara hidup.

1. Berdasarkan aliran energi, organisme dibagi menjadi autotrof (tumbuhan) dan fagotrof, yaitu

karnivor predator, parasit, dan saproba atau organisme yang memakan sisa-sisa organisme.

2. Berdasarkan cara hidup, organisme dibedakan sebagai berikut.

a) Plankton; terdiri atas fitoplankton dan zooplankton; melayang-layang (bergerak pasif)

mengikuti gerak aliran air.

b) Nekton; hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.

c) Neuston; organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau berada pada

permukaan air, misalnya serangga air.

Page 14: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

d)Perifiton; merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan atau benda lain,

misalnya keong.

e)Bentos; hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat

sessil (melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk ekosis-

tem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.

1. Danau

Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luas. Di danau terdapat pembagian

daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari

sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari

disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan suhu yang drastis, disebut

terrnoklirt. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.

3.Ekosistem air laut

Ekosistem air laut dibedakan atas lautan, pantai, estuari, dan terumbu karang.

Page 15: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

1. Laut

Habitat laut (oseanik) ditandai oleh salinitas (kadar garam) yang tinggi dengan ion Cl-

mencapai

55% terutama di daerah laut tropik, karena suhunya tinggi dan penguapan besar. Di daerah

tropik, suhu laut sekitar 25°C. Perbedaan suhu bagian atas dan bawah tinggi. Batas antara lapisan

air yang panas di bagian atas dengan air yang dingin di bagian bawah disebut daerah termoklin.

Di daerah dingin, suhu air laut merata sehingga air dapat bercampur, maka daerah permukaan

laut tetap subur dan banyak plankton serta ikan.

Ekosistem buatan

Ekosistem buatan adalah ekosistem yang diciptakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya.

Ekosistem buatan mendapatkan subsidi energi dari luar, tanaman atau hewan peliharaan

didominasi pengaruh manusia, dan memiliki keanekaragaman rendah.

a. Bendungan

Page 16: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

Suatu ekosistem buatan yang berupa bangunan penahan atau penimbun air untuk berbagai

keperluan, misalnya irigasi, pembangkit listrik.

b. Hutan tanaman industri

Hutan yang sengaja ditanami dengan jenis tanaman industri. Jenis tanaman yang umum ditanam

adalah pinus, mahoni, rasamala, dammar, dan jati seperti gambar disamping.

c. Agroekosistem

Suatu ekosistem buatan berupa ekosistem pertanian, misalnya sawah irigasi, sawah tadah hujan, sawah surjan, sawah rawa, sawah pasang

surut, perkebunan (teh, kopi kelapa sawit, dan karet), kolam tambak, ladang, dan pekarangan.

Page 17: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

D. Aspek Klimatologis Ekosistem Rawa Air Tawar

. Ciri-ciri Ekosistem Air Tawar

Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya

kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis

ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air

tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi. Adaptasi organisme

air tawar adalah sebagai berikut:

v Adaptasi tumbuhan

Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat seperti

beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga maksimum dan akan berhenti

sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai (Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar

(akar sulur). Hewan dan tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama

dengan tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.

v Adaptasi hewan

Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak aktif

dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di ekosistem air tawar,

misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis melakukan osmoregulasi untuk

memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.

Habitat air tawar merupakan perantara habitat laut dan habitat darat. Penggolongan

organisme dalam air dapat berdasarkan aliran energi dan kebiasaan hidup.

Ekosistem air tawar memiliki beberapa karakteristik, seperti variasi suhu yang

perubahannya tidak menyolok, tumbuhan yang dominannya alga, dan keadaan lingkungannya

dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Karateristik ekosistem air tawar lainnya seperti tumbuhan

rendah bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan tingkat tinggi

mempunyai akar sulur untuk melekat pada bagian dasar perairan, misalkan teratai, kangkung,

ganggang biru dan ganggang hijau. Sedangkan, karakteristik hewannya memiliki ciri-ciri

mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi (diserap) melalui insang secara aktif dan sedikit

minum, air masuk dalam tubuh secara osmosis. Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu

lotik dan lentik. Ekosistem air tawar lotik merupakan perairan berarus, contohnya adalah sungai.

Page 18: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

Adapun ekosistem air tawar lentik memiliki ciri airnya tidak berarus. Berdasarkan kebiasaan

hidup, organisme air tawar dibedakan sebagai berikut :

1. Plankton, terdiri alas fitoplankton dan zooplankton; biasanya melayang-layang (bergerak pasif)

mengikuti gerak aliran air.

2. Nekton, hewan yang aktif berenang dalam air, misalnya ikan.

3. Neuston, organisme yang mengapung atau berenang di permukaan air atau bertempat pada

permukaan air, misalnya serangga air.

4. Perifiton, merupakan tumbuhan atau hewan yang melekat pada tumbuhan atau benda lain,

misalnya siput.

5. Bentos, hewan dan tumbuhan yang hidup di dasar atau hidup pada endapan. Bentos dapat sessil

(melekat) atau bergerak bebas, misalnya cacing dan remis.

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Ekosistem air

tenang meliputi danau dan rawa, sedangkan ekosistem air mengalir adalah sungai.

B. Klasifikasi atau Pembagian Ekosistem Rawa Air Tawar

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk

ekosistem air tenang adalah danau dan rawa, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.

1. Danau

Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari beberapa

meter persegi hingga ratusan meter persegi.

Di danau terdapat pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Daerah yang

dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah fotik. Daerah yang

Page 19: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat daerah perubahan

temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang hangat di atas

dengan daerah dingin di dasar.

Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau sesuai dengan kedalaman dan

jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai berikut:

a) Daerah litoral Daerah ini merupakan daerah dangkal. Cahaya matahari menembus dengan

optimal. Air yang hangat berdekatan dengan tepi. Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang

berakar dan daunnya ada yang mencuat ke atas permukaan air.

Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis ganggang yang melekat (khususnya

diatom), berbagai siput dan remis, serangga, krustacea, ikan, amfibi, reptilia air dan semi air

seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia yang sering mencari makan di

danau.

b) Daerah limnetik Daerah ini merupakan daerah air bebas yang jauh dari tepi dan masih dapat

ditembus sinar matahari. Daerah ini dihuni oleh berbagai fitoplankton, termasuk ganggang dan

sianobakteri. Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan kecepatan tinggi selama musim

panas dan musim semi.

Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan udang-

udangan kecil memangsa fitoplankton. Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil

dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar dimangsa ular, kura-kura, dan burung

pemakan ikan.

c) Daerah profundal Daerah ini merupakan daerah yang dalam, yaitu daerah afotik danau.

Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk respirasi seluler setelah

mendekomposisi detritus yang jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing dan

mikroba.

d) Daerah bentik Daerah ini merupakan daerah dasar danau tempat terdapatnya bentos dan sisa-

sisa organisme mati. Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan produksi materi organik-nya,

yaitu sebagai berikut :

1. Danau Oligotropik. Oligotropik merupakan sebutan untuk danau yang dalam dan kekurangan

makanan, karena fitoplankton di daerah limnetik tidak

produktif. Ciricirinya, airnya jernih sekali, dihuni oleh sedikit organisme,

dan di dasar air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.

Page 20: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

2. Danau Eutropik. Eutropik merupakan sebutan untuk danau yang dangkal dan kaya akan

kandungan makanan, karena fitoplankton sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh,

terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen terdapat di daerah profundal. Danau

oligotrofik dapat berkembang menjadi danau eutrofik akibat adanya materi-materi organik yang

masuk dan endapan. Perubahan ini juga dapat dipercepat oleh aktivitas manusia, misalnya dari

sisa-sisa pupuk buatan pertanian dan timbunan sampah kota yang memperkaya danau dengan

buangan sejumlah nitrogen dan fosfor. Akibatnya terjadi peledakan populasi ganggang atau

blooming, sehingga terjadi produksi detritus yang berlebihan yang akhirnya menghabiskan suplai

oksigen di danau tersebut. Pengkayaan danau seperti ini disebut "eutrofikasi". Eutrofikasi

membuat air tidak dapat digunakan lagi dan mengurangi nilai keindahan danau.

· Pengukuran faktor abiotik danau

1. Pencuplikan Air

Pengambilan sampel air yang menyangkut pemeriksaan kadar oksigen terlarut dengan

menggunakan water bottle sampler merk La Motte bertujuan agar tidak menimbulkan

gelembung udara. Pencuplikan air digunakan untuk pemeriksaan oksigen terlarut didalam air.

2. Pengukuran Suhu Air

Tinggi rendahnya nilai temperatur suatu badan perairan sangat mempengaruhi kehidupan

organisme air termasuk plankton. Tingginya nilai temperatur dapat meningkatkan kebutuhan

plankton akan oksigen. Hal ini disebabkan karena temperatur dapat memicu aktivitas fisiologis

plankton sehingga kebutuhan akan oksigen semakin meningkat. Dalam setiap penelitian dalam

ekosistem akuatik, pengukuran temperatur air merupakan hal yang mutlak dilakukan. Hal ini

Page 21: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

disebabkan karena kelarutan berbagai gas di dalam air serta semua aktivitas biologis-fisiologis di

dalam ekosistem akuatik sangat dipengaruhi oleh temperatur.

Menurut Hukum Van’t Hoffs bahwa kenaikan temperatur sebesar 10oC (hanya pada kisaran

temperatur yang masih ditolerir) dapat meningkatkan aktivitas fisiologis (misalnya respirasi) dari

organisme sebesar 2-3 kali lipat. Pola temperatur ekosistem akuatik juga dipengaruhi oleh

berbagai faktor seperti intensitas cahaya matahari, pertukaran panas antara air dengan udara

sekelilingnya dan juga oleh faktor kanopi (penutupan oleh vegetasi) dari pepohonan yang

tumbuh di tepi badan perairan. (Brehm & Maijering, 1990 dalam Barus, 2004).

Kerapatan air tertinggi terjadi pada suhu 4 oC, di atas dan di bawah suhu tersebut air akan

berkembang dan menjadi lebih ringan. Sifat unik ini menyebabkan air danau tidak membeku

seluruhnya pada musim dingin. Walaupun variasi suhu dalam air tidak sebesar di udara, hal ini

merupakan faktor pembatas utama karena organisme akuatik sering kali mempunyai toleransi

yang sempit (Odum, 1994). Temperatur air di suatu ekosistem danau dipengaruhi terutama oleh

intensitas cahaya matahari tahunan, letak geografis serta ketinggian danau di atas permukaan laut

(Barus, 2004).

3. Pengukuran Derajat Keasaman (pH) Air

Nilai pH yang terlalu asam atau basa berbahaya bagi kelangsungan hidup plankton karena

akan menyebabkan berbagai gangguan metabolisme termasuk respirasi. Organisme air dapat

hidup dalam suatu perairan yang mempunyai nilai pH netral dengan kisaran toleransi antara

asam lemah sampai basa. Nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme akuatik pada umumnya

berkisar antara 7 sampai 8,5. Kondisi perairan yang sangat asam maupun sangat basa akan

membahayakan kelangsungan hidup organisma karena akan menyebabkan terjadinya berbagai

gangguan seperti gangguan metabolisme dan respirasi (Barus, 2004).

Pengukuran pH air dapat dilakukan dengan cara kolorimetri, dengan kertas Ph, atau dengan

pH meter (Suin, 2002). pH menunjukkan kadar asam atau basa dalam suatu larutan dan suasana

air juga mempengaruhi beberapa hal lain misalnya kehidupan biologi dan mikrobiologi.

pH-meter adalah sebuah alat elektronik yang digunakan untuk mengukur pH (keasaman atau

alkalinitas) dari suatu cairan (meskipun probe khusus terkadang digunakan untuk mengukur pH

zat semi padat). pH-meter yang biasa terdiri dari pengukuran khusus probe (elektroda gelas)

yang terhubung ke meteran elektronik yang mengukur dan menampilkan pH membaca.

Page 22: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

4. Pengkuran Derajat Kecerahan Air

Penetrasi cahaya sangat mempengaruhi keberadaan plankton di suatu badan perairan, sebab

penetrasi cahaya sangat menentukan proses fotosintesis dan reproduksi yang dilakukan plankton

masih dapat berlangsung. Menurut Nybakken (1992) bahwa kedalaman penetrasi cahaya yang

merupakan kedalaman di mana produksi fitoplankton masih dapat berlangsung, bergantung pada

beberapa faktor, antara lain absorpsi cahaya oleh air, panjang gelombang cahaya, kecerahan air,

pemantulan cahaya oleh permukaan laut, lintang geografik dan musim. Menurut Barus (2004)

bahwa kedalaman penetrasi cahaya akan berbeda pada setiap ekosistem air yang berbeda. Bagi

organisma air, intensitas cahaya berfungsi sebagai alat orientasi yang akan mendukung

kehidupan organisme tersebut dalam habitatnya.

Bila kekeruhan disebabkan oleh organisme, ukuran kekeruhan merupakan indikasi

produktifitas. Kejernihan dapat diukur dengan alat yang amat sederhana yang disebut dengan

cakram Secchi (Odum, 1994). Prinsip penentuan kecerahan air dengan keping sechii adalah

berdasarkan batas pandangan ke dalam air untuk melihat warna putih yang berada dalam air.

Semakin keruh suatu badan air akan semakin dekat dengan batas pandangan, sebaliknya kalau air

jernih akan jauh batas pandangan tersebut. Keping sechii berupa suatu kepingan yang berwarna

hitam putih yang dibenamkan ke dalam air (Suin, 2002).

5. Penentuan Kadar Oksigen Terlarut

Oksigen memegang peranan penting sebagai indikator kualitas perairan, karena oksigen

terlarut berperan dalam proses oksidasi dan reduksi bahan organik dan anorganik. Selain itu,

oksigen juga menentukan proses biologis yang dilakukan oleh organisme aerobik atau anaerobik.

Peranan oksigen paada organisme aerobik, adalah untuk mengoksidasi bahan organik dan

anorganik dengan hasil akhirnya adalah nutrien yang pada akhirnya dapat memberikan

kesuburan perairan. Sedangkan dalam kondisi anaerobik, oksigen yang dihasilkan akan

mereduksi senyawa-senyawa kimia menjadi lebih sederhana dalam bentuk nutrien dan gas.

Karena proses oksidasi dan reduksi inilah maka peranan oksigen terlarut sangat penting untuk

membantu mengurangi beban pencemaran pada perairan secara alami maupun secara perlakuan

aerobik yang ditujukan untuk memurnikan air buangan industri dan rumah tangga.

Sebagaimana diketahui bahwa oksigen berperan sebagai pengoksidasi dan pereduksi bahan

kimia beracun menjadi senyawa lain yang lebih sederhana dan tidak beracun. Disamping itu,

oksigen jugasangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pernapasan. Organisme tertentu,

Page 23: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

sepertimikroorganisme, sangat berperan dalam menguraikan senyawa kimia beracun rnenjadi

senyawa lainyang Iebih sederhana dan tidak beracun. Karena peranannya yang penting ini, air

buangan industridan limbah sebelum dibuang ke lingkungan umum terlebih dahulu diperkaya

kadar oksigennya.

Oksigen terlarut dibutuhkan oleh semua jasad hidup untuk pernapasan, proses metabolisme

atau pertukaran zat yang kemudian menghasilkan energi untuk pertumbuhan dan pembiakan.

Disamping itu, oksigen juga dibutuhkan untuk oksidasi bahan – bahan organik dan anorganik

dalam proses aerobik. Sumber utama oksigen dalam suatu perairan berasal dari suatu proses

difusi dari udara bebas dan hasil fotosintesis organisme yang hidup dalam perairan tersebut.

Plankton merupakan organisme air yang membutuhkan oksigen untuk melaksanakan

aktivitas fisiologis dan biologis. Kandungan oksigen terlarut yang terdapat di suatu badan

perairan tentu saja sangat mempengaruhi keberadaan plankton karena plankton membutuhkan

oksigen untuk dikonsumsi terutama pada saat proses respirasi. Agar dapat hidup, hewan maupun

tumbuhan air memerlukan oksigen untuk proses respirasi. Kadar oksigen terlarut (DO) adalah

jumlah oksigen yang terlarut dalam volume air tertentu pada suatu suhu dan tekanan atmosfer

tertentu. Pada tekanan atmosfer normal (1 atm) dan suhu 20 oC, kadar maksimum oksigen

terlarut dalam air adalah 9 ppm (mg/l).

6. Pengukuran Turbiditas Air

Turbiditas (kekeruhan) merupakan kandungan bahan Organik maupun Anorganik yang

terdapat di peraairan sehingga mempengaruhi proses kehidupan organisme yang ada di perairan

tersebut. Turbiditas sering di sebut dengan kekeruhan, apabila di dalam air media terjadi

kekeruhan yang tinggi maka kandungan oksigen akan menurun, hal ini disebabkan intensitas

cahaya matahari yang masuk kedalam perairan sangat terbatas sehingga tumbuhan/

phytoplankton tidak dapat melakukan proses fotosintesis untuk mengasilkan oksigen.

Turbidimeter merupakan alat yang digunakan untuk menguji kekeruhan, yang biasanya

dilakukan pengujian adalah pada sampel cairan misalnya air. Salah satu parameter mutu yang

sangat vital adalah kekeruhan yang kadang-kadang diabaikan karena dianggap sudah cukup

dilihat saja atau alat ujinya yang tidak ada padahal hal tersebut dapat berpengaruh terhadap mutu.

Oleh sebab itu untuk mengendalikan mutu dilakukan uji kekeruhan dengan alat turbidimeter.

Page 24: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

7. Pengukuran Salinitas dan Konduktivitas Air

Salinitas merupakan jumlah gram garam yang terlarut dalam satu kilogram air laut.

Konsentrasi garam dikontrol oleh batuan alami yang mengalami pelapukan, tipe tanah, dan

komposisi kimia dasar perairan. Salinitas merupakan indikator utama untuk mengetahui

penyebaran massa air lautan sehingga penyebaran nilai-nilai salinitas secara langsung

menunjukkan penyebaran dan peredaran massa air dari satu tempat ke tempat lainnya.

Penyebaran salinitas secara alamiah dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain curah hujan,

pengaliran air tawar ke laut secara langsung maupun lewat sungai dan gletser, penguapan, arus

laut, turbulensi percampuran, dan aksi gelombang.

Daya hantar listrik atau konduktivitas perairan dapat diukur dengan konduktivitimer.

Konduktivitas air bergantung pada jumlah ion-ion terlarut per volumenya dan mobilitas

ion-ion tersebut. Satuannya adalah (μmho/cm, 250C). Konduktivitas bertambah dengan jumlah

yang sama dengan bertambahnya salinitas. Secara umum, faktor yang lebih dominan

dalam perubahan konduktivitas air adalah temperatur.

2. Sungai

Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih

serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan

memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis lintang.

Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras

tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus.

Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga

dapat mendukung rantai makanan.

Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak sungai, dan hilir. Di anak

sungai sering dijumpai Man air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan kucing dan gurame.

Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kura-kura dan ular. Khusus sungai di daerah tropis,

dihuni oleh buaya dan lumba-lumba.

Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus karena mengalami adaptasi

evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat pada batu.

Page 25: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

Beberapa jenis serangga yang hidup di sisi-sisi hilir menghuni habitat kecil yang bebas

dari pusaran air

C. Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Ekosistem Air Tawar

Faktor - faktor yang mempengaruhi ekosistem air tawar adalah :

1. Temperatur

Air mempunyai kemampuan untuk menahan panas dengan baik, sehingga perubahan

temperatur yang terjadi lambat. Perubahan temperatur yang cepat menyebabkan pola sirkulasi air

berubah dan berpengaruh terhadap kehidupan organisme akuatik.

2. Kekeruhan

Penetrasi cahaya sering dihambat oleh zat yang larut di dalam air sehingga membatasi

zona fotosintesis pada kedalaman air. Bila kekeruhan disebabkan oleh organisme, hal ini

merupakan indikasi produktifitas. Tetapi bisa juga kekeruhan disebabkan oleh lumpur yang

tersuspensi dan terkoloid yang dapat menjadi faktor pembatas bagi organisme akuatik.

3. Arus

Dengan adanya aliran air penting sekali dalam menentukan gas, garam, dan organisme

kecil dalam proses kehidupan di perairan.

4. Konsentrasi Oksigen

Konsentrasi oksigen yang terlarut merupakan kebutuhan biologis setiap organisme dan

dapat digunakan sebagai indikasi produktifitas. Semakin rendah 02 yang terlarut, diindikasikan

semakin buruk kualitas air tersebut.

5. Konsentrasi garam biogenik

Adanya garam biogenik dalam air dapat mempengaruhi jumlah dan distribusi jenis,

karena setiap jenis organisme memiliki kemampuan menahan tekanan osmose yang berbeda-

beda. Semakin tinggi konsentrasi garam, maka hewan-hewan akan memiliki membran sel yang

relatif tidak permeable.

Page 26: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

Berdasarkan gambar diatas Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya

bersel satu dan dinding selnya kuat.

E. Aspek Edalphis Ekosistem Rawa Air Tawar

pengertian edaphis

edaphis adalah hutan yang terbentuk karena pengaruh tanah. tanah merupakn suatu benda

alam yang tersusun dari padatan, cairan dan gas. tanah sangat vital pernannya bagi semua

kehidupan dibumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan

air sekaligus sebagai penopang akar.

Adapun fungsi tanah yaitu:

1. tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran yaitu sebagai penyokong dan sebagai

penyerap zat-zat unsur hara.

2. menyediakan kebutuhan primer dalam melaksanakan aktivitas metabolisme

3. menyediakan kebutuhan sekunder dalam menunjang aktivitas yang berlangsung secara

optimum seperti hormon, antibiotik, dan enzim

4. habitat biota tanah

1. Ekosistem Rawa Air Tawar

Ekosistem air tawar merupakan kosistem dengan habitatnya yang sering digenangi air

tawar yang kaya mineral dengan pH sekitar 6. Kondisi permukaan air tidak selalu tetap.

Ekosistem rawa air tawar ini ditumbuhi oleh beragam jenisvegetasi. Hal ini desebabkan oleh

terdapatnya beragam jenis tanah pada berbagaiekosistem rawa air tawar.Di beberapa daerah pada

Page 27: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

rawa-rawa tersebut ditumbuhi rumput, ada pula yang hanya ditumbuhi jenis pandan atau palem

yang menonjol. Malah ada pula yang menyerupai hutan-hutan dataran rendah, dengan akar

tunjang atau akar napas maupun seperti penupang pohon.

2. Ciri-Ciri Ekosistem Rawa Air Tawar.

Ekosistem air tawar memiliki beberapa karakteristik, seperti variasi suhu yang

perubahannya tidak menyolok, tumbuhan yang dominannya alga, dan keadaan lingkungannya

dipengaruhi oleh iklim dan cuaca. Karateristik ekosistem air tawar lainnya seperti tumbuhan

rendah bersel satu mempunyai dinding sel yang kuat, sedang tumbuhan tingkat tinggi

mempunyai akar sulur untuk melekat pada bagian dasar perairan, misalkan teratai, kangkung,

ganggang biru dan ganggang hijau. Sedangkan, karakteristik hewannya memiliki ciri-ciri

mengeluarkan air berlebih, garam diabsorpsi (diserap) melalui insang secara aktif dan sedikit

minum, air masuk dalam tubuh secara osmosis. Ekosistem air tawar dibagi menjadi dua, yaitu

lotik dan lentik. Ekosistem air tawar lotik merupakan perairan berarus, contohnya adalah sungai.

Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Ekosistem air tenang

meliputi danau dan rawa, sedangkan ekosistem air mengalir adalah sungai.

a. Danau

Daerah yang dapat ditembus cahaya matahari sehingga terjadi fotosintesis disebut daerah

fotik. Daerah yang tidak tertembus cahaya matahari disebut daerah afotik. Di danau juga terdapat

daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan daerah yang

hangat di atas dengan daerah dingin di dasar. Komunitas tumbuhan dan hewan tersebar di danau

sesuai dengan kedalaman dan jaraknya dari tepi. Berdasarkan hal tersebut danau dibagi menjadi

4 daerah sebagai berikut.

b. Sungai

Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan jernih

serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang secara konstan

memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan ketinggian dan garis

lintang.Komunitas yang berada di sungai berbeda dengan danau. Air sungai yang mengalir deras

tidak mendukung keberadaan komunitas plankton untuk berdiam diri, karena akan terbawa arus.

Sebagai gantinya terjadi fotosintesis dari ganggang yang melekat dan tanaman berakar, sehingga

dapat mendukung rantai makanan. Komposisi komunitas hewan juga berbeda antara sungai, anak

sungai, dan hilir. Di anak sungai sering dijumpai makhluk air tawar. Di hilir sering dijumpai ikan

Page 28: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

gurami. Beberapa sungai besar dihuni oleh berbagai kurakura dan ular. Khusus sungai di daerah

tropis, dihuni oleh buaya dan lumba-lumba. Organisme sungai dapat bertahan tidak terbawa arus

karena mengalami adaptasi evolusioner. Misalnya bertubuh tipis dorsoventral dan dapat melekat

pada batu.

c. Rawa

Rawa merupakan sebutan untuk semua daerah yang tergenang air,yang penggenangannya

dapat bersifat musiman atau pun permanen dan ditumbuhi oleh tumbuhan (vegetasi). Genangan

air dapat berasal dari hujan atau luapan air sungai pada saat pasang. (Adawiyah, 2010). Pada

musim hujan lahan tergenang sampai satu meter, tetapi pada musim kemarau menjadi kering,

bahkan sebagian muka air tanah turun mencapai jeluk (depth) > 50 cm dari permukaan tanah.

(Noor, 2004). Ekosistem rawa dibagi menjadi tiga yaitu : tawar, asin, dan payau. Rawa air tawar

merupakan ekosistem dengan habitatnya yang sering digenangi air tawar yang kaya mineral

dengan pH sekitar 6. Kondisi air tidak selalu tetap, adakalanya naik atau adakalanya turun,

bahkan suatu ketika dapat pula mengering (Irwan, 2007).

Lahan basah disebut juga wed land, adalah satu daerah yang digenangi oleh air sehingga

kondisinya menyokong untuk kehidupan berbagai jenis organism akuatik. Lahan basah bisa

dibedakan menjadi rawa (marsh), rawa lumpur (swamp), dan tanah gambut (bog).

Rawa memiliki cirri yaitu tidak terdapat banyak pohon, airnya mengalir dengan kecepatan

sedang, dan terhubung dengan danau atau aliran sungai. Rawa lumpur memiliki cirri, yaitu

airnya hamper tidak mengalir sama sekali, pH air asam, dan miskin oksigen dan nitrogen. Rawa

dan payau merupakan bentuk peralihan antara air terbuka dan dataran. Rawa biasanya dikelilingi

vegetasi, umunya dangkal dan tanaman mengapung. Vegetasi rawa terdiri dari tumbuh-tumbuhan

menahun yang selalu hijau yang diselingiu oleh tamnaman merambat. Variasi atau

keanekargaman hewan sangat kecil. Terdapat protozoa, rotifer, nematode, larva capung,

Amphisoda, Isopoda, ikan, dan kura-kura. Pada lapisan dasar terdapat insekta, keong, dan ikan-

ikan. Dalam keadaan yang tidak menyenangkan penghuni rawa membentuk kista. Sebagai

contoh ikan (lepidosiner dan ceratodus) mem bungkus diri dengan lumpur selama beberapa

bulan.

Page 29: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

3. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

1. Suhu

Air mempunyai beberapa sifat unik yang berhubungan dengan panas yang secara bersama-

sama mengurangi perubahan suhu sampai tingkat minimal, sehingga perbedaan suhu dalam air

lebih kecil dan perubahan yang terjadi lebih lambat daripada di udara. Sifat yang terpenting

adalah

o Panas jenis yang tinggi

o Panas fusi yang tinggi

o Panas evaporasi yang tinggi

o Kerapatan air tertinggi terjadi pada suhu 4C

2. Kejernihan

Penetrasi cahaya sering kali dihalangi oleh zat yang terlarut dalam air, membatasi zona

fotosíntesis dimana habitat akuatik dibatasi oleh kedalaman. Kekeruhan, terutama bila

disebabkan oleh lumpur dan partikel yang dapat menngendap, sering kali penting dianggap

sebagai faktor pembatas. Sebaliknya bila kekeruhan disebabkan oleh organisme, ukuran

kekeruhan merupakan indikasi produktifitas.

3. Arus

Air cukup padat, maka arah arus amat penting sebagai faktor pembatasan, terutama pada

aliran air. Arus juga amat menentukan distribusi gas yang vital, garam, dan organisme kecil.4.

4.Konsentrasi Gas Pernafasan

Berbeda dengan lingkungan laut, konsentrasi oksigen dan karbón dioksida sering kali

terbatas pada air tawar.

Page 30: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

A. Kesimpulan

BAB III PENUTUP

Ekosistem merupakan hubungan timbal balik antara unsur-unsur hayati dengan nonhayati

yang membentuk sistem ekolog. Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan

memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem.

Rawa merupakan sebutan untuk semua daerah yang tergenang air,yang penggenangannya

dapat bersifat musiman atau pun permanen dan ditumbuhi oleh tumbuhan (vegetasi). Genangan

air dapat berasal dari hujan atau luapan air sungai pada saat pasang. (Adawiyah, 2010). Pada

musim hujan lahan tergenang sampai satu meter, tetapi pada musim kemarau menjadi kering,

bahkan sebagian muka air tanah turun mencapai jeluk (depth) > 50 cm dari permukaan tanah.

(Noor, 2004). Ekosistem rawa dibagi menjadi tiga yaitu : tawar, asin, dan payau. Rawa air tawar

merupakan ekosistem dengan habitatnya yang sering digenangi air tawar yang kaya mineral

dengan pH sekitar 6. Kondisi air tidak selalu tetap, adakalanya naik atau adakalanya turun,

bahkan suatu ketika dapat pula mengering (Irwan, 2007).

Ekosistem rawa memiliki ciri-ciri antara lain suhu rendah, kadar garam rendah, penetrasi cahaya yang kurang, dipengaruhi iklim dan cuaca di sekitar, dan memiliki tumbuhan seperti jamur, gulma, alga yang berfungsi sebagai produsen, serta memiliki ikan air tawar yang dapat dijadikan sebagai sumber pangan protein hewani. Rawa pening dan lebak tergolong ekosistem air tenang (letik) dan sumber airnya berasal dari air hujan dan air sungai. Rawa penting sebagai kawasan penyangga untuk menampung air dalam jumlah besar yang berasal dari curahan hujan lebat dan sebagai regulator aliran air tetapi daya tampung rawa jauh lebih besar. Fungsi regulator untuk kontuinitas aliran air, sehingga sangat penting bagi makhluk hidup termasuk manusia yang berdiam di hilir rawa. Peningkatan jumlah gulma menyebabkan penurunan jumlah ikan air tawar. Akan tetapi, Gulma air secara ekologis berperan mengurangi bahan pencemar.

B. SARAN

Sebaiknya kita sebagai makhluk yang mencintai bumi, sepatutnya turut menjaga serta

melestarikan kekayaan bumi. Terutama ekosistem air tawar, mengingat dalam ekosistem air

tawar memiliki tingkat keanekaragaman yang cukup tinggi.

Page 31: MATERI KULIAH EKOLOGI.docx

DAFTAR PUSTAKA

ht t p: / /bel a ja r bu a tap a s a ja . blogspot.com/2013 / 05/ maca m - m a ca m - e kosistem.ht m l ht t p: / / t a u f iqur ra z e luxe.blogspot. c om / 2012/02 / ma ca m - ma ca m -e kosiste m - b e s e rt a-c i ri.html http://ekosistem-ekologi.blogspot.com/2013/02/memahami-pengertian-ekologi.html ht t ps: / /ww w .google. c om / s ea r c h ? q = g ra fik + a spek+kl i matolog i s +e kosistem + r a w a +a ir ht t p: / /ekotum116 b -e kosi s temr a w a a irta w a r.blogsp o t.com http://aslam02.wordpress.com/materi/kelas-x-2/ekosistem/pertumbuhan-komunitas ht t ps: / /ww w .google. c om / s ea r c h ? q =c ontoh+komu n i t a s + d a lam + bio l ogi & so u r c e= ln m s & tb m = i Sumber : http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Zebras,_Serengeti_savana_plains,_Tanzania.jpg ht t p: / / t a u f iqur ra z e luxe.blogspot. c om / 2012/02 / ma ca m - ma ca m -e kosiste m - b e s e rt a-c i ri.html