Laporan Teknik Pembuatan Smear/Apus Sel Sperma

15
TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT SMEAR SEL SPERMA LAPORAN PRAKTIKUM diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Mikroteknik disusun oleh: Kelompok 1 Kelas C Adam Andytra (1202577) Devi Roslina (1200351) Sulianti Indah Sari (1202377) Yustina Fauziah (1200189) JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

description

Mikroteknik Jurusan Pendidikan Biologi Universitas Pendidikan Indonesia

Transcript of Laporan Teknik Pembuatan Smear/Apus Sel Sperma

Page 1: Laporan Teknik Pembuatan Smear/Apus Sel Sperma

TEKNIK PEMBUATAN PREPARAT SMEAR

SEL SPERMA

LAPORAN PRAKTIKUM

diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Mikroteknik

disusun oleh:

Kelompok 1

Kelas C

Adam Andytra (1202577)

Devi Roslina (1200351)

Sulianti Indah Sari (1202377)

Yustina Fauziah (1200189)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2013

Page 2: Laporan Teknik Pembuatan Smear/Apus Sel Sperma

A. Tujuan Praktikum

1. Mengetahui teknik pembuatan preparat smear sel sperma.

2. Menganalisis hasil preparat smear sel sperma kambing dan sapi.

3. Mengidentifikasi tingkat keberhasilan dan tingkat kegagalan dalam pembuatan

preparat smear sel sperma.

B. Dasar Teori

Metode Smear atau Oles, yaitu metode pembuatan preparat dengan cara mengoles

atau membuat selaput tipis dari bahan yang berupa cairan atau bukan diatas kaca objek.

Metode ini dipakai untuk pembuatan preparat smear spermatozoa. Untuk metode ini

biasanya digunakan bahan dari sel hewan (Pujawati, 2002).

Ilmu yang mempelajari tentang pembuatan preparat dan sediaan mikroskopis pada

umumnya disebut sebagai mikroteknik. Teknik – teknik pada pembelajarannya mengacu

pada cara preparat itu sendiri dibuat. Pada praktikum kali ini metode atau teknik yang

digunakan adalah metode apusan atau teknik smear. Dalam setiap pembuatan preparat

pada umumnya selalu dilakukan fiksasi terlebih dahulu. Sedangkan fiksasi itu sendiri

adalah suatu cara atau proses (metode) yang bertujuan untuk mematikan sel tanpa

mengubah fungsi dan struktur di dalam sel itu sendiri. Jika telah dilakukan fiksasi maka

preparat yang dibuat akan menjadi lebih awet (Pujawati, 2002).

Salah satu metode dalam mikroteknik adalah membuat sediaan dengan cara dioleskan

di atas kaca objek dengan bantuan kaca objek yang lain. Hal ini dimaksudkan agar

diperoleh apusan yang setips-tipisnya sehingga bentuk dari sel yang dijadikan bahan

apusan tersebut dapat terlihat dengan jelas di bawah mikroskop. Dengan kata lain teknik

pembuatan perparat dengan metode apusan ini bertujuan untuk memperoleh gambaran

bentuk sel yang sejelas-jelasnya sehingga sel tersebut dapat dengan mudah untuk

diketahui dan diamati (Santoso, 2002).

Spermatozoa merupakan sel gamet jantan yang sangat terdeferensiasi. Fungsinya

adalah untuk mengantarkan material genetis jantan ke betina dan mengaktifkan program

perkembangan telur. Analisis sperma dilakukan untuk mengetahui proses pada

pembuahan, waktu pada setiap tahapan dan mengetahui serta menentukan rasio

spermatozoa dan ovum dalam pembuahan. Analisis sperma yang dimaksud meliputi

pemeriksaan jumlah milt yang dapat distriping dari seekor ikan jantan masak kelamin,

kekentalan sperma, warna, bau, jumlah spermatozoa hidup, jumlah spermatozoa mati,

Page 3: Laporan Teknik Pembuatan Smear/Apus Sel Sperma

motilitas, morfologi (ukuran dan bentuk kepala, ukuran ekor, berbagai penyimpangan)

(Yatim,1982).

Salah satu upaya yang mungkin dilakukan untuk mempertahankan kualitas

spermatozoa epididimis selama proses kriopreservasi (pembekuan) adalah dengan

menambahkan gula (karbohidrat) ke dalam larutan pengencer. Gula berfungsi sebagai

substrat bagi sumber energi dan krioprotektan ekstraseluler, sehingga dapat melindungi

dan menunjang kehidupan spermatozoa selama proses pengolahan. Gula telah terbukti

mampu memperbaiki kualitas semen beku (spermatozoa ejakulat), seperti sukrosa pada

semen beku sapi, trehalosa dan EDTA pada semen beku domba Pampinta, serta dextrosa,

rafinosa, trehalosa, dan sukrosa pada semen domba Garut (Yulnawati, 2005).

Spermatozoid atau sel sperma atau spermatozoa adalah sel dari sistem reproduksi laki-

laki. Sel sperma akan membuahi ovum untuk membentuk zigot. Zigot adalah sebuah sel

dengan kromosom lengkap yang akan berkembang menjadi embrio.

Sel sperma manusia adalah sel sistem reproduksi utama dari laki-laki. Sel sperma

manusia terdiri atas kepala yang berukuran 5 µm x 3 µm dan ekor sepanjang 50 µm. Sel

sperma pertama kali diteliti oleh seorang murid dari Antonie van Leeuwenhoek tahun

1677.

Sperma berbentuk seperti kecebong, dan terbagi menjadi 3 bagian yaitu: kepala, leher

dan ekor. Kepala berbentuk lonjong agak gepeng berisi inti (nucleus). Bagian leher

menghubungkan kepala dengan bagian tengah. Sedangkan ekor berfungsi untuk bergerak

maju, panjang ekor sekitar 10 kali bagian kepala (Wikipedia, 2012).

Spermatozoa adalah sel gamet jantan yang diproduksi pada proses spermatogenesis

yang terjadihanya di tubulus seminiferus yang terletak di testes (Susilawati, 2011).

Spermatogenesis bermula dengan terjadinya proses pembelahan pematangan pertama

dimana kromosom ayah dan ibu terbagi untuk dua sel anak (spermatosid II) yang

kemudian membelah menjadi spermatid dan melalui pembelahan pematangan kedua akan

dihasilkan empat sel sperma (Rohen, 2009).

Sperma yang kelainan dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitucacat bawaan dari

lahir, kegagalan testis untuk turun ke skrotum, pemaparan bahaya seperti sinar-x,

radioaktivitas, beberapa gangguan genital, kondisi panas disekitar testis dan stres

emosional (Alam, 2007).

Page 4: Laporan Teknik Pembuatan Smear/Apus Sel Sperma

C. Alat dan Bahan

Alat: Bahan:

1. Lap/ Tissue gulung 1. Larutan NaCl 0.9%

2. Pipet 2. Alkohol 96%

3. Kaca objek 3. Giemsa/ Eosin

4. Kaca penutup 4. Testis kambing

5. Mikroskop 5. Sperma sapi

6. Cawan petri

7. Kamera

8. Tusuk gigi

9. Pisau bedah

10. Sabun

11. Kertas label

12. Selotip

D. Cara Kerja

Tabel 1. Langkah kerja membuat preparat sperma

No. Gambar Dokumentasi Cara Kerja

1.

Pertama, alat dan bahan yang diperlukan

dalam praktikum dipersiapkan.

2.

Testis yang digunakan dalam kegiatan

praktikum dipersiapkan.

3.

Testis disayat agar sperma yang ada di

dalamnya dapat dikeluarkan.

Page 5: Laporan Teknik Pembuatan Smear/Apus Sel Sperma

4.

Testis yang telah disayat lalu direndam di

dalam larutan NaCl 0.9% agar terjadi proses

pengenceran. Fungsi larutan NaCl yaitu

untuk menambah daya viabilitas dan

motilitas spermatozoa serta mempertahankan

daya hidup sel sperma selama 20-25 menit.

5.

Tahap selanjutnya dilakukan teknik smear/

apus sel sperma agar didapatkan lapisan tipis

sperma. Setelah itu, dikeringkan pada suhu

kamar.

6.

Kemudian difiksasi dengan menggunakan

alkohol 96%. Bertujuan untuk menghentikan

proses metabolisme secara cepat, mencegah

kerusakan jaringan, mengawetkan

komponen-komponen sitologis dan

histologis. Lalu, dikeringkan selama 10

menit pada suhu kamar.

6.

Pewarnaan dilakukan dengan menggunakan

giemsa atau eosin. Tahap ini bertujuan untuk

mempertajam atau memperjelas sel sperma

tersebut. Lalu dikeringkan selama 10-20

menit.

10.

Tahap terakhir, teknik pembilasan dengan

menggunakan aquades. Jika pewarnaan

belum maksimal, tahap pewarnaan dapat

diulangi lagi sebelum dibilas. Tetapi jika

pewarnaan yang terlalu tebal, dapat diatasi

dengan dibilas sampai tujuan yang

diinginkan tercapai. Setelah itu, preparat

dikeringkan pada suhu kamar dan siap untuk

diamati di mikroskop.

Page 6: Laporan Teknik Pembuatan Smear/Apus Sel Sperma

E. Hasil Pengamatan

1. Metode : Preparat Smear/ Apus

Nama Preparat : Sel sperma kambing (berhasil)

Perbesaran : 40x10 kali

Pewarnaan : Eosin

Potret : Kamera

1.

2. Metode : Preparat Smear/ Apus

Nama Preparat : Sel sperma kambing (gagal)

Perbesaran : 40x10 kali

Pewarnaan : Eosin

Potret : Kamera

Page 7: Laporan Teknik Pembuatan Smear/Apus Sel Sperma

3. Metode : Preparat Smear/ Apus

Nama Preparat : Sel sperma sapi (berhasil)

Perbesaran : 40x10 kali

Pewarnaan : Eosin

Potret : Kamera

4. Metode : Preparat Smear/ Apus

Nama Preparat : Sel sperma sapi (gagal)

Perbesaran : 40x10 kali

Pewarnaan : Eosin

Potret : Kamera

Page 8: Laporan Teknik Pembuatan Smear/Apus Sel Sperma

Spermatozoa Sapi

(Anonim, 2013)

Hasil dari pengamatan sperma kambing dan sapi di peroleh hasil yakni sebagai

berikut: Struktur spermatozoa dapat di bagi dalam 3 bagian yaitu:

1. Kepala

2. Leher/ mid piece

3. Ekor/ flagel

Tidak memiliki perbedaan yang tampak signifikan antara sperma kambing dan sperma

sapi.

F. Pembahasan

Penggunaan larutan fisiologis pada praktikum pembuatan preparat smear sel sperma

adalah larutan NaCl fisiologis dan pewarna eosin. Larutan fisiologis dapat menambah

daya viabilitas dan motilitas spermatozoa. Penggunaan larutan fisiologis yang

mengandung NaCl dan urea dapat mempertahankan daya hidup spermatozoa antara 20-25

menit. Larutan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain larutan NaCl yang

digunakan untuk pengenceran. Larutan eosin untuk mewarnai sediaan apus spermatozoa

(Partodihajo, 1990).

Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas dan kuantitas sperma adalah temperature,

kandungan zat makanan dan larutan fisiologis. Aktivitas metabolisme dan gerakan

spermatozoa akan normal pada suhu tubuh dan akan meningkat kecepatannya jika

suhunya meningkat. Kandungan zat makanan misalnya fruktosa merupakan substrat

energi utama di dalam plasma sperma. Larutan fiologis dapat menambah daya viabilitas

dan motilitas spermatozoa (Yatim, 1982).

Dari pengamatan yang dilakukan, maka pada bagian:

1. Kepala

Page 9: Laporan Teknik Pembuatan Smear/Apus Sel Sperma

Pada sperma sapi, bentuknya sama seperti sperma kambing. Bentuk kepala yaitu oval

atau elips, sehingga terlihat berbentuk seperti buah pir. Pada bagian ini, dua pertiga

anterior dilindungi oleh lapisan yang dimodifikasi protoplasma, yang dinamakan kepala-

topi. Dalam beberapa binatang, bagian ini termodifikasi menjadi berduri seperti tombak-

proses atau perforator, yang berfungsi untuk memudahkan masuknya spermatozoa ke

dalam ovum. Kepala berisi massa kromatin, dan umumnya dianggap sebagai inti sel

dikelilingi oleh amplop tipis. Di dalam kepala sperma terdapat acrosome, dan nucleus

yang di dalamnya terdapat DNA dan RNA yang membawa gen keturunan.

2. Leher/ mid piece

Leher kurang terbatas dalam spermatozoa kambing dan sapi dibandingkan pada

beberapa hewan yang lebih rendah. Anterior sentriol, yang diwakili oleh dua atau tiga

partikel yang bulat, terletak di persimpangan kepala dan leher, dan di belakangnya adalah

sebuah band dari substansi yang homogen, yang menghubungkan tubuh bagian atau

batang seperti, dan dibatasi oleh terminal belakang disk. Sentriol posterior ditempatkan di

persimpangan tubuh dan leher dan, seperti anterior, terdiri dari dua atau tiga partikel

bulat. Sentriol ini aksial filamen, dikelilingi oleh selubung, berjalan mundur melalui

tubuh dan ekor. Dalam selubung tubuh dari filamen aksial dikelilingi oleh benang spiral,

sekitar yang merupakan amplop yang berisi butir mitokondria, dan mitokondria disebut

selubung.

3. Ekor/ flagel

Ekor yang sangat panjang, dan terdiri dari benang atau aksial filamen, dikelilingi oleh

sarungnya, yang mungkin berisi spiral benang atau mungkin menyajikan penampilan

lurik. Bagian terminal atau akhir-potongan ekor terdiri dari filamen aksial saja. Ekor 

pada sperma berfungsi sebagai alat gerak.

Ada pula Sperma yang abnormal, yaitu memiliki ciri-ciri mempunyai 2 kepala atau

dua ekor, ada juga yang tanpa kepala atau ukuran dari kepala sperma tersebut lebih besar

dari pada ukuran normal kepala sperma. Sperma yang abnormal ini biasanya berdampak

infertilitas pada ovum. Namun apabila terjadi fertilisasi besar kemunkinan akan

melahirkan individu yang cacat.

Page 10: Laporan Teknik Pembuatan Smear/Apus Sel Sperma

G. Simpulan

1. Teknik pembuatan preparat smear sel sperma yaitu dengan cara smear sperma dengan

menggunakan kaca objek, fiksasi dengan alkohol 96%, tahap pewarnaan dengan

menggunakan eosin/ giemsa, tahap pembilasan dengan menggunakan aquades, tahap

pengentellan.

2. Hasil preparat smear sel sperma kambing dan sapi di peroleh yakni sebagai berikut:

Struktur spermatozoa dapat di bagi dalam 3 bagian, yaitu:

a. Kepala

b. Leher/ mid piece

c. Ekor/ flagel

Tidak memiliki perbedaan yang tampak signifikan antara sperma kambing dan sperma

sapi.

3. Faktor yang menentukan tingkat keberhasilan dan tingkat kegagalan dalam

pembuatan preparat smear sel sperma adalah tahap pemrosesan sangat mempengaruhi

keberhasilan pembuatan preparat terutama dalam proses perlakuan penggeseran

sperma (smear) pada kaca objek, karena hal ini berpengaruh terhadap sel-sel sperma.

Page 11: Laporan Teknik Pembuatan Smear/Apus Sel Sperma

DAFTAR PUSTAKA

Alam, Syamsir. (2007). Infertil. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Partodiharjo, Soebadi. (1990). Ilmu Reproduksi Hewan. Surabaya: Mutiara Sumber Widya.

Pujawati, D. (2002). Petunjuk Praktikum Mikroteknik Tumbuhan. Banjarbaru: Fakultas MIPA

Jurusan Biologi, Universitas Lambung Mangkurat.

Rohen, Johannes W. dan Drecoll, EL. (2009). Embriologi Fungsional. Jakarta: Buku

Kedokteran EGC.

Santoso, H. B. (2002). Bahan Kuliah Teknik Laboratorium. Banjarbaru: Universitas

Lambung Mangkurat.

Susilawati, Trinil. (2011). Spermatologi. Malang: UB Press

Wikipedia. (2013). Spermatozoid. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Spermatozoid, diakses 05

Oktober 2013).

Yatim, W. (1982). Reproduksi dan Embriologi. Bandung: Tarsito.

Yulnawati, Setiadi MA. (2005). Motilitas dan keutuhan membran plasma spermatozoa

epididimis kucing selama penyimpanan pada suhu 4°C. Journal Medic Veteriner.

21:100-104

DAFTAR GAMBAR

http://embriologivetlaporan.blogspot.com/2013_05_01_archive.html