laporan RASIO transformator

11
LAPORAN PRAKTIKUM TRANSFORMATOR TRANSFORMATOR PENURUN TEGANGAN CUT CORE, TOROIDAL, SHELL DAN AUTO TRANSFORMATOR DIBIMBING OLEH IR. KHOLIQ HERMAWAN , MT. DISUSUN OLEH MUHAMMAD YUSFIAN FAISAL NIM 111724024 KELOMPOK 3 KELAS 3-C TPTL TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK JURUSAN TEKNIK ENERGI

Transcript of laporan RASIO transformator

Page 1: laporan RASIO transformator

LAPORAN PRAKTIKUM

TRANSFORMATOR

TRANSFORMATOR PENURUN TEGANGAN CUT CORE, TOROIDAL, SHELL DAN AUTO TRANSFORMATOR

DIBIMBING OLEHIR. KHOLIQ HERMAWAN , MT.

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD YUSFIAN FAISAL

NIM 111724024

KELOMPOK 3

KELAS 3-C TPTL

TEKNOLOGI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ENERGI

POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

I. Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu menentukan rasio transformator jenis Cut Core

Page 2: laporan RASIO transformator

2. Mahasiswa mampu menentukan rasio transformator jenis Toroidal

3. Mahasiswa mampu menentukan rasio transformator jenis Shell

4. Mahasiswa mampu menentukan rasio transformator jenis Autotransformator

II. Teori Dasar

Transformator adalah suatu alat listrik yang memindahkan dan amengubah

energy listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian lain melalui suatu

gandengan magnet berdasarkan prinsip kerja induksi elektromagnetik.

Proses terjadinya atau prinsip kerja transformator sangatlah sedarhana. Bila

kumparan primer dihubungkan dengan tegangan (V1). Maka akan mengalir arus

primer (Io) . Arus yang mengalir akan menimbulkan Fluks yang sefasa pada inti

besi. Kemuadian fluks pada inti besi tersebut menimbulkan Gaya Gerak Listrik

(GGL) atau (e). GGl tersebut akan menghasilkan fluks juga pada kumparan

sekunder sehingga terjadilah arus (Is) pada sisi sekunder dan menghasilkan

tegangan Sekunder (V2).

Fluks yang sinusoidal akan menghasilkan tegangan induksi (E1) (Hk.Faraday).

dengan formula :

e = −Nd∅dt

10−8 Volt

Maka untuk mendapatkan rasio transformatornya :

Page 3: laporan RASIO transformator

EPrimer (e1)ESekunder(e2)

(E1)(E2)

=−N 1 d∅

dt10−8

−N 2 d∅dt

10−8

(E1 )(E2 )

= N 1N 2

Maka,

RasioTransformator=TeganganOutput (Volt)Tegangan Input (Volt )

Sebuah trafo terdiri dari kumparan dan inti besi. Biasanya terdapat 2 buah kumparan yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Kedua kumparan ini tidak berhubungan secara fisik tetapi dihubungkan oleh medan magnet. Untuk meningkatkan induksi magnetik antara 2 kumparan maka ditambahkan inti besi seperti pada gambar 1.

Inti besi pada trafo dibedanya menjadi 2 macam yaitu :1. Inti besi tipe Shell (Shell Core Transformator)2. Inti besi tipe tertutup (Closed Core Transformator)

Transformator toroidial Transformator toroidial mewakili, seperti tidak ada yang lain, desain yang ideal untuk

sebuah transformator. Inti toroidal terbuat dari lembaran logam magnetik dengan tingkat kerugian yang sangat rendah dan saturasi induksi yang tinggi, yang ketika dipanaskan memungkinkan untuk mencapai nilai saturasi hingga 16.000 gauss. Dalam transformator toroidal aliran magnetik merata terkonsentrasi di inti dan, karena tidak adanya bagian logam menengah, getaran dapat dikurangi.

Autotransformator

Prinsip kerjanya hampir sama dengan potensio meter, hanya menggunakan pembagi tegangan, dan hanya memiliki satu buah kumparan yang dihubungkan sedemikian rupa.Kerugian dan kelemahan yang besar melekat pada autotransformator adalah arus hubung singkat yang besar. Dengan demikian dibutuhkan suatu reaktansi yang tinggi didalam penggunaannya, disamping itu merupakan suatu kelemahan juga bahwa sisi primer dan sisi sekunder mempunyai hubungan yang langsung secara listrik. Autotransformator satu fasa banyak digunakan didalam rumah tangga untuk menyesuaikan berbagai alat listrik dengan tegangan jaring umum. transformator demikian biasanya berbentuk trafo geser.

Page 4: laporan RASIO transformator

III. Peralatan yang digunakan

Item description quantity1 Cut core tranformator (MC 1150) 12 Toroidal tranformator (MC 1149)3 Shell type tranformator (MC 1149)4 Auto tranformator (MC 1151)5 AC & DC adustjable power supply (MC

1158)1

6 Three phase air switch (MC 1001G) 17 Safety connection lead 808 Digital multi meter 1

IV. Gambar Rangkaian1. sebelum praktikum percobaan, putar knob searah jarum jam (pastikan bahwa power supply tidak dalam posisi tegangan tinggi).2. buat rangkaian seperti yang ditunjukan sesuai gambar.3. hubungan output cut core transformer ke multi meter.4. hidupkan MCB tiga Fasa.5. putar perlahan knob searah jarum jam, naikan tegangan sampai 80 VAC kemudian catat tegangan output sesuai table.6.ulangi langkah 5 tetapi dengan tegangan input sesuai dengan table catat pembacaan keluaran.7. matikan MCB tiga fasa.

3.1 Gambar Rangkaian untuk Transformator Jenis CUT CORE

Page 5: laporan RASIO transformator

3.2 Gambar Rangkaian untuk Transformator Jenis TOROIDAL

3.3 Gambar Rangkaian untuk Transformator Jenis SHELL

3.4 Gambar Rangkaian untuk Transformator Jenis AUTO TRANSFORMATOR

Page 6: laporan RASIO transformator
Page 7: laporan RASIO transformator

V. Data Hasil Percobaan

V.1Percobaan Transformator Jenis CUT CORE

NO INPUT VOLTAGE OUTPUT VOLTAGE RASIO(VOLT) (VOLT)

1 80 39 0.492 120 60 0.503 160 79 0.494 200 97 0.495 220 115 0.52

V.2Percobaan Transformator Jenis TOROIDAL

NOINPUT

VOLTAGE OUTPUT VOLTAGE (VOLT) RASIO 1 RASIO 2(VOLT) OUT 1 OUT 2

1 80 38 38 0.48 0.482 120 59 60 0.49 0.503 160 77 78 0.48 0.494 200 96 96 0.48 0.485 220 106 106 0.48 0.48

V.3Percobaan Transformator Jenis SHELL TYPE

NOINPUT

VOLTAGE OUTPUT VOLTAGE (VOLT) RASIO 1 RASIO 2(VOLT) OUT 1 OUT 2

1 80 38 38 0.48 0.482 120 60 58 0.50 0.483 160 78 77 0.49 0.484 200 96 96 0.48 0.485 220 106 105 0.48 0.48

V.4Percobaan Transformator Jenis AUTOTRANSFORMATOR

NOINPUT

VOLTAGE OUTPUT VOLTAGE (VOLT) RASIO 1 RASIO 2 RASIO 3

(VOLT) OUT 1 OUT 2 OUT 31 80 13 43 38 0.16 0.54 0.482 120 19 66 57 0.16 0.55 0.483 160 25 87 77 0.16 0.54 0.484 200 31 108 94 0.16 0.54 0.475 220 34 118 103 0.15 0.54 0.47

Page 8: laporan RASIO transformator

VI. ANALISISPada praktikum kali ini yaitu barjuan yaitu untuk menentukan ratio dari

berbagai jenis trafo. Bisa dilihat dari data praktikum rasio rata-rata terbesar adalah pada trafo cut core yaitu sebesar 0,5 ini berarti tegangan keluaran setengah dari tegangan masukan. Pada trafo jenis toroidal dan shell rata – rata ratio 0,48 baik di sisi output satu maupun 2. Seharusnya ratio tegangan keluaran dan masukan itu 1 untuk tarfo ideal tapi karena rugi rugi pada trafo sehingga nilai ratio kurang dari 1 dan ratio di setiap output 1 maupun 2 harusnya nilai sama. Pada autotrafo ada 3 keluaran dengan hasil yang berbeda pada output 1 rata – rata nilai ratio 0,16 , output 2 rata – rata nilai ratio 0,54 dan output 3 rata – rata nilai ratio 0,48 ini karena pada setiap output mempunyai banyak belitan yang berbeda pada posisi mentapenya.

VII. KESIMPULAN

Cut core transformer, toroidal transformer, shell type transformer, dan auto

transformator mempunyai rinsip kerja yang sama tapi berbeda kontruksi intinya.

Rasio dari masing-masing jenis transformator yaitu:

1. Cut core transformer : 0.49

2. Toroidal Transformer : rasio 1 =0.482 rasio 2 = 0.4797

3. Shell type transformer : rasio 1 =0.486 rasio 2 = 0.48

4. Auto transformator : rasio 1 =0.158 rasio 2 = 0.542 rasio 3 = 0.476