KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING...

14
1 INOVASI dan PEMBANGUNAN JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01 KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING DAN PERISTIWA KEPENDUDUKAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP DATA PEMILIH Sitti Aminah Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri Jalan Kramat Raya 132 Jakarta Pusat E-mail: [email protected] ABSTRAK Permasalahan data pemilih menjadi isu krusial menjelang Pemilu 2014. Tujuan Kajian adalah mendeskripsikan penerapan regulasi kependudukan khususnya kewajiban melaporkan peristiwa penting, peristiwa kependudukan dan penerapan e-KTP yang berimplikasi untuk penetapan daftar pemilih. Pengumpulan data menggunakan metode Focus Group Discussion dalam dua tahap, tahap I melibatkan unsur pakar dan instansi pelaksana dan tahap II melibatkan unsur ketua RT dan perangkat di tingkat desa/kelurahan. Hasil kajian menunjukan bahwa (1) kesadaran penduduk melaporkan peristiwa penting dan peristiwa kependudukan tergolong rendah, karena faktor kondisi sosial-ekonomi, belum efektifnya sosialisasi dan mengurus dokumen kependudukan hanya ketika ada kepentingan yang berkaitan dengan kependudukan. Saran yang diajukan adalah: (1) Peningkatan kesadaran penduduk diiringi dengan pemberian kemudahan (insentif) terutama bagi penduduk dengan akses rendah karena status sosial ekonomi dan jarak yang jauh dari kantor desa/kelurahan/kecamatan. (2) Peningkatan peran RT/RW/Kepala Dusun dan Ketua Lingkungan diiringi dengan pemberian insentif bagi yang berprestasi dalam menertibkan administrasi kependudukan di lingkungannya. ABSTRAK Problems of voter data becomes a crucial issue ahaead 2014 election. Purpose of this study is to describe the application of population regulation and implementation of e-KTP which has implications for the determination of the voter list. Data collection using Focus Group Discussion method in two step, the first step involved the experts and implementing agencies, and then second step involved Head of RT and village officials. Result of this study indicate that (1) awareness of the population in reporting important events and demographic events was low, due to social-economic factor, the ineffectiveness of socialization dan make citizenship documents if only need be. The suggestion are: (1) The awareness increasing of the populization is accompanied with the provision of easy access especially those with lower social and economic status and remote access form the public services. (2) Increase the role of RT/RW/Village Head appreciated by incentive for the achievement in the discipline of population administration in his region.

Transcript of KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING...

Page 1: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

1 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01

KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING DAN

PERISTIWA KEPENDUDUKAN DAN IMPLIKASINYA TERHADAP DATA

PEMILIH

Sitti Aminah

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri

Jalan Kramat Raya 132 – Jakarta Pusat E-mail: [email protected]

ABSTRAK

Permasalahan data pemilih menjadi isu krusial menjelang Pemilu 2014. Tujuan Kajian adalah

mendeskripsikan penerapan regulasi kependudukan khususnya kewajiban melaporkan

peristiwa penting, peristiwa kependudukan dan penerapan e-KTP yang berimplikasi untuk

penetapan daftar pemilih. Pengumpulan data menggunakan metode Focus Group Discussion

dalam dua tahap, tahap I melibatkan unsur pakar dan instansi pelaksana dan tahap II

melibatkan unsur ketua RT dan perangkat di tingkat desa/kelurahan. Hasil kajian menunjukan

bahwa (1) kesadaran penduduk melaporkan peristiwa penting dan peristiwa kependudukan

tergolong rendah, karena faktor kondisi sosial-ekonomi, belum efektifnya sosialisasi dan

mengurus dokumen kependudukan hanya ketika ada kepentingan yang berkaitan dengan

kependudukan. Saran yang diajukan adalah: (1) Peningkatan kesadaran penduduk diiringi

dengan pemberian kemudahan (insentif) terutama bagi penduduk dengan akses rendah karena

status sosial ekonomi dan jarak yang jauh dari kantor desa/kelurahan/kecamatan. (2)

Peningkatan peran RT/RW/Kepala Dusun dan Ketua Lingkungan diiringi dengan pemberian

insentif bagi yang berprestasi dalam menertibkan administrasi kependudukan di

lingkungannya.

ABSTRAK

Problems of voter data becomes a crucial issue ahaead 2014 election. Purpose of this study is

to describe the application of population regulation and implementation of e-KTP which has

implications for the determination of the voter list. Data collection using Focus Group

Discussion method in two step, the first step involved the experts and implementing agencies,

and then second step involved Head of RT and village officials. Result of this study indicate

that (1) awareness of the population in reporting important events and demographic events

was low, due to social-economic factor, the ineffectiveness of socialization dan make

citizenship documents if only need be. The suggestion are: (1) The awareness increasing of

the populization is accompanied with the provision of easy access especially those with lower

social and economic status and remote access form the public services. (2) Increase the role of

RT/RW/Village Head appreciated by incentive for the achievement in the discipline of

population administration in his region.

Page 2: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

2 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sistem pemilihan umum secara

langsung adalah wujud demokrasi dalam

pemerintahan di Indonesia.

Penyelenggaraan pemilu telah berhasil

melaksanakan pemilu legislatif, pemilu

presiden dan wakil presiden secara

langsung oleh rakyat. Sistem pemilihan

langsung tersebut diyakini dapat

meningkatkan kadar demokratisasi,

transparansi dan terpilihnya figur-figur

yang mampu menyelenggarakan

pemerintahan dalam rangka meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Penyelenggaraan pemilu langsung

dihadapkan pada sejumlah masalah,

diantaranya tidak akuratnya data pemilih.

Data pemilu yang tidak akurat merupakan

permasalahan krusial yang dihadapi sejak

pemilu 1999, masalah krusial ini juga

terjadi menjelang Pemilu 2014.

Permasalahan penetapan data pemilih

meliputi adanya data fiktif, pemilih tanpa

Nomor Induk Kependudukan (NIK), data

ganda, pemilih dibawah umur, pemilih

pindah alamat, pemilih yang meninggal

dunia hingga TNI/Polri yang tercatat

sebagai pemilih. Pada Tahun 2013 terdapat

11.130 juta pemilih yang bermasalah yang

dirinci sebagai berikut: sebanyak 10. 853

juta pemilih bermasalah administrasi,

160.249 tidak memenuhi syarat, 53.407

tidak terdaftar, 269.761 pemilih ganda dan

1.889 pemilih fiktif. Permasalahan ini

sempat menyebabkan Bawaslu

merekomendasikan penundaan penetapan

DPT oleh KPU untuk Pemilu 2014 (Media

Indonesia, 2013).

Data kependudukan yang tidak

akurat dapat berdampak pada tidak validnya

data pemilu. Hal ini mengindikasikan

kelemahan sistem administrasi

kependudukan. Pemerintah dikritik oleh

berbagai pihak karena kurang optimal

melakukan tertib administrasi

kependudukan. Sebagai ilustrasi, dari hasil

pemutakhiran data penduduk, tercatat

sebanyak 54.692 pemilih tidak memiliki

dokumen kependudukan di DPT. Untuk

penyempurnaan DPT, KPU telah mencoret

sebanyak 439.747 pemilih sehingga DPT

untuk Pemilu 2014 menurun menjadi

186.172.508 orang, dimana 3,3 juta

diantaranya belum memiliki NIK. Padahal

UU Nomor 8 Tahun 2012 pada Pasal 33

memberikan persyaratan untuk pemilih

sebagai berikut: penduduk yang telah

memiliki NIK, nama, tanggal lahir, jenis

kelamin dan alamat WNI yang mempunyai

hak memilih (Media Indonesia, 2013).

Page 3: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

3 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01

Penelitian Edhi (2012) menemukan

secara nasional hasil pendaftaran penduduk

dan pencatatan sipil yang berupa data atau

validasi kependudukan belum dapat dicapai

secara maksimal. Peristiwa kependudukan

dan peristiwa penting yang menyebabkan

perubahan data kependudukan, seperti

kelahiran, kematian, perkawinan migrasi

(pindah-datang dan perubahan alamat)

belum terdata secara benar dan

berkesinambungan. Kelemahan penyediaan

basis data kependudukan, disatu sisi kerap

dihubungkan dengan ketidakaktifan

penduduk melaporkan peristiwa

kependudukan dan di sisi yang lain

pemerintah belum optimal meningkatkan

kesadaran masyarakat untuk mendukung

tertib administrasi kependudukan.

Rendahnya kesadaran penduduk

melaporkan perubahan peristiwa

kependudukan kepada petugas (instansi

pelaksana) menyebabkan pendaftaran

penduduk dan pencatatan sipil belum

terlaksana secara optimal. Penelitian Putera

(2006) menunjukan kesadaran penduduk

tergolong rendah dalam mensukseskan

tertib administrasi kependudukan

disebabkan data kependudukan tidak

berimplikasi pada kepentingan masyarakat

melainkan berorientasi pada kepentingan

pemerintah menjelang pemilu.

Kajian ini untuk mengetahui

kesadaran melaporkan peristiwa

kependudukan dan peristiwa penting dan

upaya pembenahan terhadap permasalahan

yang ada.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka

rumusan masalah kajian “Bagaimana

penerapan regulasi kependudukan

khususnya tentang kewajiban melaporkan

peristiwa penting dan peristiwa

kependudukan berimplikasi terhadap data

pemilih?”. Rincian rumusan masalah

sebagai berikut: (1) Bagaimana tingkat

kesadaran penduduk melaporkan Peristiwa

Kependudukan dan Peristiwa Penting dan

faktor-faktor apa sajakah yang berpengaruh.

(2) Apa sajakah permasalahan yang

menyebabkan rendahnya kesadaran

penduduk dan bagaimana upaya untuk

mengatasinya?

Tujuan Kajian

Kajian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan kesadaran penduduk

melaporkan peristiwa penting dan peristiwa

kependudukan. Secara rinci, tujuan kajian

adalah: (1) Mengetahui tingkat kesadaran

penduduk melaporkan Peristiwa Penting

dan Peristiwa Kependudukan dan faktor-

faktor yang berpengaruh serta (2)

Page 4: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

4 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01

Mengetahui permasalahan rendahnya

kesadaran penduduk dan upaya

mengatasinya.

Tinjauan Regulasi tentang Pemanfaatan

Administrasi Kependudukan dan

Implikasinya terhadap Penetapan Daftar

Pemilih

Pemanfaatan data kependudukan di

bidang politik khususnya mendukung

penyelenggaraan pemilihan umum sangat

penting. Untuk kepentingan pemilu dan

pemilukada, data kependudukan digunakan

untuk menetapkan calon pemilih.

Fenomena yang menjadi isu nasional

menjelang Pemilu 2014, data

kependudukan yang meliputi lahir, mati,

perkawinan dan migrasi (pindah dan

datang) yang tidak valid telah menyebabkan

kisruh penetapan DPT.

Pasal 3 dan Pasal 63 UU No 23

Tahun 2006 serta penerapan Perpres No 26

Tahun 2009 tentang Penerapan KTP

berbasis Nomor Induk Kependudukan

mengamanatkan agar setiap penduduk

melaporkan peristiwa penting dan peristiwa

kependudukan dan mengikuti perekaman e-

KTP, hal ini karena:

Perubahan identitas kependudukan yang

dilaporkan penduduk menjadi data

dasar untuk pendaftaran dan pencatatan

data penduduk (registrasi penduduk)

secara akurat dan aktual. Perubahan

identitas penduduk meliputi kelahiran,

kematian, perkawinan/perceraian dan

migrasi penduduk (pindah-datang dan

perubahan alamat) wajib dilaporkan

sebagai dasar bagi instansi regsitrasi

penduduk. Registrasi penduduk yang

tertata dengan baik sangat bermanfaat

dalam memperbaiki menyediakan data

base kependudukan. Akibat tidak

tertibnya pengelolaan administrasi

kependudukan maka berdampak pada

tidak akuratnya data kependudukan

yang pada akhirnya mempengaruhi

tidak akuratnya data pemilih.

Perekaman e KTP berguna untuk

penerbitan NIK bagi setiap penduduk

yang merupakan identitas tunggal dan

berlaku seumur hidup. Sesuai UU No 8

Tahun 2012 pasal 33 (ayat 2), NIK

menjadi salah satu persyaratan utama

dalam penetapan daftar pemilih, selain

syarat lainnya yaitu: nama, tanggal

lahir, jenis kelamin dan alamat WNI

yang mempunyai hak memilih.

Alur pikir hubungan antara kewajiban

penduduk melaporkan perubahan peristiwa

kependudukan dengan akurasi data pemilih

disajikan pada Gambar 1.

Page 5: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

5 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01

Gambar 1: alur pikir hubungan antara Kewajiban Melaporkan Perubahan Peristiwa

Kependudukan dengan Akurasi Data Pemilih.

Akurasi data kependudukan di tingkat

desa/kelurahan sangat penting karena akan

diteruskan ke SIAK untuk dimutakhirkan

untuk selanjutnya digunakan menentukan

data pemilih. Ketidakakuratan data pemilih

dapat menimbulkan kecurigaan pihak-pihak

tertentu (terutama yang kalah dalam

pemilu/pemilukada) sebagai sumber

kekalahan mereka, yang tentunya sangat

subjektif dan perlu dibuktikan

kebenarannya.

Pengelolaan data kependudukan

untuk menciptakan pemilu yang berkualitas

khususnya dalam penetapan daftar pemilih

perlu mendapat perhatian dan penanganan

yang sungguh-sungguh oleh Pemerintah

dan Pemerintah Daerah. Pemerintah dan

Pemerintah Daerah harus berupaya

menciptakan tertib administrasi

kependudukan agar data kependudukan

yang tersedia bersifat valid, akurat dan

aktual. Tanggungjawab pemerintah dalam

penyediaan data kependudukan yang

berkualitas tersebut berimplikasi pada

penetapan daftar pemilih oleh KPU.

Gambaran tentang peran pemerintah dan

KPU dalam alur penetapan daftar pemilih

sebagaimana diatur dalam UU No 8 tahun

2012 disajikan pada Gambar 2.

Menentukan akurasi data pemilih Pemilu/ Pemilukada

Sebagai data dasar pemutakhiran SIAK

Perubahan identitas penduduk

Kewajiban Penduduk :

Melaporkan peristiwa penting dan persitiwa kependudukan

(Pasal 3 UU No 23 2006)

Mengurus dokumen e-KTP (Perpres No 26 2009) Perubahan status

penduduk

Meng-up date Data Kependdukan Desa/Kelurahan

Page 6: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

6 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01

Gambar 2 Alur Penyusunan Daftar Pemilu Tetap (DPT)

Metode Kajian

Kajian ini menggunakan metode

kualitatif. Untuk memperoleh informasi

dilaksanakan Focus Group Discussion

(FGD) dalam dua tahap. Tahap pertama

untuk memperoleh masukan dan saran dari

pakar dan praktisi bidang administrasi

kependudukan. Tahap kedua berupa

pemetaan persepsi informan dalam

pelaksanaan FGD di Dinas Kependudukan

dan Catatan Sipil (Dinas Dukcapil) Kota

Bogor pada tanggal 13 Desember 2013.

Peserta FGD di Kota Bogor berjumlah 10

orang terdiri dari enam ketua RT yang

tersebar di beberapa kelurahan di Kota

Bogor dan 4 aparat kelurahan. Peneliti

bertindak selaku moderator untuk memandu

FGD dan 2 orang petugas dari Dinas

Dukcapil sebagai narasumber.

Kerangka Pemikiran

Pendaftaran penduduk dan

pencatatan sipil merupakan kegiatan yang

sangat penting untuk menghasilkan data

kependudukan secara mikro maupun

Sistem Adm Kependudukan (SIAK)-Kemendagri

Pemutakhiran Data Kependudukan - Kemendagri

Server e-KTP (iris, sidik jari, foto & tanda

tangan)-Kemendagri

Data Agregat Kependudukan perkecamatan (DAK 2) - Kemendagri

Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) -Kemendagri

Panitia Pemutakhiran Daftar Pemilih (Pantarlih) - KPU

Daftar Pemilih Sementara (DPS)-KPU

Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP)- KPU

Data Kependudukan (KTP dan Sensus)

Daftar Pemilih Tetap (DPT) - KPU

PEMILU

Memperhatikan DPT Pemilukada Terakhir-KPU

Minta tanggapan publik thd data pemilih-KPU

Page 7: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

7 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01

agregatif. UU No 23 Tahun 2006

mengamanatkan penduduk wajib

melaporkan peristiwa kependudukan dan

peristiwa penting ketika terjadi perubahan

identitas dan perubahan status perorangan.

Catatan dibuat bagi setiap individu dan

perubahan-perubahan yang dialami untuk

pencatatan sipil, peristiwa kelahiran,

perkawinan, perceraian, dan kematian, serta

pengakuan anak dan data perubahan

penduduk akibat migrasi meliputi pindah-

datang dan perubahan alamat. Data

kependudukan hasil pemutakhiran di Desa

dan Kelurahan selanjutnya diteruskan ke

SIAK untuk digunakan dalam menentukan

data pemilih dalam pemilu/pemilukada.

Gambar 1. Kerangka pemikiran kajian kesadaran penduduk

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tingkat Kesadaran Penduduk

Melaporkan Peristiwa Penting dan

Peristiwa Kependudukan

Dalam rangka tertib administrasi

kependudukan, setiap penduduk wajib

melaporkan peristiwa kependudukan dan

peristiwa kependudukan. Bunyi Pasal 3,

UU Nomor 23 Tahun 2006 sebagai berikut:

“Setiap Penduduk wajib melaporkan

Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa

Penting yang dialaminya kepada Instansi

Pelaksana dengan memenuhi persyaratan

yang diperlukan dalam Pendaftaran

Penduduk dan Pencatatan Sipil”.

PENERAPAN

1. Tingkat Kesadaran Melaporkan Peristiwa Kependudukan dan Peristiwa penting

2. Faktor yang berpengaruh terhadap kesadaran penduduk melaporkan Peristiwa Penting dan Peristiwa Kependudukan

REGULASI KEPENDUDUKAN

Pasal 3 UU No 23 Tahun 2006:

Penduduk wajib melaporkan peristiwa

kependudukan dan peristiwa penting

PEMBENAHAN

Upaya mengatasi rendahnya kesadaran melaporkan peristiwa penting dan peristiwa kependudukan

Page 8: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

8 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01

Dalam Pasal 1, Peristiwa

Kependudukan didefinisikan sebagai:

kejadian yang dialami penduduk yang harus

dilaporkan karena membawa akibat

terhadap penerbitan atau perubahan Kartu

Keluarga, Kartu Tanda Penduduk dan/atau

surat keterangan kependudukan lainnya

meliputi pindah datang, perubahan alamat,

serta status tinggal terbatas menjadi tinggal

tetap. Sementara definisi peristiwa penting

kependudukan adalah kejadian yang

dialami oleh seseorang meliputi kelahiran,

kematian, lahir rnati, perkawinan,

perceraian, pengakuan anak, pengesahan

anak, pengangkatan anak, perubahan nama

dan perubahan status kewarganegaraan.

Kesadaran penduduk Kota Bogor

cenderung rendah melaporkan peristiwa

penting dan peristiwa kependudukan

meliputi kelahiran, kematian, perkawinan,

dan migrasi kependudukan (pindah, datang

dan perubahan alamat) kepada RT/RW dan

aparat kelurahan maupun petugas Dinas

Dukcapil. Kesadaran penduduk Kota Bogor

sesuai hasil FGD disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1 Permasalahan yang menyertai Rendahnya Kesadaran Penduduk

Melaporkan Peristiwa Penting dan Peristiwa Kependudukan

No Peristiwa

Kependudukan

Permasalahan

1. Peristiwa

Penting:

kelahiran,

kematian,

perkawinan

Kesadaran penduduk Kota Bogor tegolong rendah (tidak aktif)

melaporkan kelahiran, kematian atau perkawinan ke RT/RW atau ke

petugas. Sebagian besar penduduk kurang mengetahui arti penting

kepemilikan akta catatan sipil. Sebagai contoh penduduk mengurus

akta kelahiran hanya saat ada kepentingan mendaftarkan anak ke

sekolah dasar. Sementara pengurusan akta kematian hanya ketika

kepentingan pembagian warisan keluarga.

Kesadaran penduduk WNI yang sedang berada/bekerja di luar

negeri tergolong rendah untuk melaporkan diri kepada pemerintah

setempat atas keberadaannya, termasuk perubahan-perubahan atau

peristiwa penting terkait dengan masalah pencatatan sipil seperti

pencatatan lahir mati, perkawinan, perceraian, pengangkatan anak,

pengakuan anak dan pengesahan anak, perubahan nama dan

perubahan status kewarganegaraan serta pencatatan perubahan

peristiwa penting lainnya.

Page 9: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

9 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01

Peristiwa

kependudukan:

Perpindahan,

Kedatangan,

Pindah alamat.

Kesadaran penduduk Kota Bogor tergolong rendah untuk

melaporkan kedatangan, pindah dan perubahan alamat baik di

tempat tujuan maupun di tempat asal.

Umumnya penduduk yang melakukan migrasi (pindah-datang,

perubahan alamat) berkaitan dengan kepentingan menempati

permukiman baru, melanjutkan studi, pindah tugas, atau

perpanjangan usaha bekerja di sektor informal sebagai pedagang

atau pembantu rumah tangga.

Menjamurnya permukiman baru di Kota Bogor turut berimplikasi

pada penduduk yang datang atau pindah alamat, penduduk yang

pindah ke perumahan jarang melaporkan kehadiran diri dan anggota

keluarga kepada RT/RW atau lurah setempat.

Kesadaran penduduk tergolong rendah untuk mengurus surat

keterangan pindah dari tempat asal, mayoritas penduduk tidak

membawa surat pengantar dari RT/RW dari tempat asal ketika

melapor di tempat yang baru.

Mayoritas penduduk yang masih berkewarganegaraan asing atau

WNI yang berada/bekerja di luar negeri belum terdata di RT/RW

dan di kantor desa/kelurahan.

Keperdulian mayoritas penduduk tergolong rendah untuk

melaporkan perpindahan/kedatangan ke RT/RW atau kelurahan

setempat dan sebelum pindah telah melapor atau meminta surat

pengantar untuk pindah sementara dari tempat asal.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Rendahnya Kesadaran Penduduk

Melaporkan Peristiwa Penting dan

Peristiwa Kependudukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi

rendahnya kesadaran penduduk melaporkan

peristiwa penting dan peristiwa

kependudukan dapat dilihat dari 2 (dua)

sisi,. Pertama, dari sisi masyarakat: (1)

Penduduk terutama yang berlatar belakang

tingkat pendidikan dan pendapatan rendah

kurang mengetahui bahwa melaporkan

peristiwa penting (kelahiran, kematian dan

perkawinan) dan peristiwa kependudukan

(pindah-datang, perubahan alamat)

merupakan kewajiban warga negara

termasuk pengetahuan tentang manfaat

Page 10: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

10 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01

administrasi kependudukan serta akibat

hukumnya. (2) Penduduk beranggapan

bahwa melaporkan peristiwa penting dan

peristiwa kependudukan tidak terlalu

penting dan bukan prioritas sehingga dapat

ditunda jika bertepatan dengan kepentingan

yang mendesak. (3) Kesadaran untuk

melaporkan perisiwa kependudukan tiwa

pendting dan perist baru mengurus,

terutama jika terkait dengan persyaratan

untuk mengakses layanan publik.

Dari sisi layanan birokrasi

(petugas/instansi pemerintah) faktor yang

menjadi kendala di Kota Bogor adalah: (1)

Sosialisasi dan penyebarluasan informasi

dari petugas, Pemerintah Desa/Kelurahan

dan instansi pelaksana telah dilakukan

namun kurang menjangkau penduduk yang

berlatarbelakang ekonomi dan tingkat

pendidikan rendah termasuk penduduk

dengan tingkat mobilitas tinggi (kerja di

luar kota/luar negeri termasuk pedagang

antar kota. (2) Belum optimalnya

pemanfaatan fungsi dan peran kelembagaan

di tingkat satuan lingkungan yaitu RT/RW

dan Kadus lingkungan untuk pendaftaran

dan pencatatan penduduk (3) Tidak

tersedianya sarana dan prasarana penunjang

termasuk insentif bagi ketua RT/RW dan

Kadus turut mempengaruhi kinerja

pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil.

Upaya Meningkatan Kesadaran

Penduduk Melaporkan Perubahan

Peristiwa Kependudukan

Berdasarkan hasil kajian, kesadaran

penduduk tergolong rendah dalam

melaporkan peristiwa kependudukan dan

peristiwa penting. Upaya mengatasi

masalah rendahnya kesadaran penduduk

melaporkan peristiwa kependudukan

disajikan pada Tabel 2.

Page 11: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

11 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01

Tabel 1 Permasalahan dan Upaya Mengatasinya

No Peristiwa

Kependudukan

Permasalahan Upaya Mengatasi

1. Peristiwa

Penting Kesadaran penduduk rendah dan

tidak aktif melaporkan

kelahiran, kematian atau

perkawinan ke RT/RW atau ke

petugas. Kesadaran penduduk

yang rendah berhubungan

dengan kondisi berikut:

- Penduduk dengan tingkat

pendidikan dan ekonomi

yang rendah kurang

mengetahui arti penting

kepemilikan akta catatan

sipil.

- Penduduk dengan intensitas

mobilitas yang tinggi

(bekerja di luar kota,

termasuk pedagang antar

kota)

Kesadaran penduduk WNI

yang sedang berada/bekerja di

luar negeri tergolong rendah

untuk melaporkan diri kepada

pemerintah setempat atas

keberadaannya

Penyuluhan atau sosialisasi

untuk menggugah kesadaran

arti pentingnya melengkapi

identitas diri, dengan

melibatkan tokoh termasuk

menyebarluaskan informasi di

media cetak dan elektronik.

Sosialisasi tidak hanya

ditujukan kepada penduduk

asli tetapi juga kepada

penduduk asing dan WNI yang

sedang berada di luar negeri.

Program pelayanan jemput

bola berupa akta masal ke

desa/Kelurahan oleh Dinas

Dukcapil.

Bekerjasama dengan pihak lain

misalnya dengan dinas

pendidikan, dunia usaha

maupun pihak imigrasi yang

tujuannya sebelum masyarakat

berurusan dengan pihak-pihak

tertentu harus melengkapi

identitas diri.

Pendataan kembali perubahan

peristiwa kependudukan yang

dialami penduduk

desa/kelurahan dengan

mengefektifkan fungsi dan

peran RT/RW.

2. Peristiwa

Kependudukan

Penduduk tidak aktif

melaporkan perubahan peristiwa

kependudukan baik di tempat

tujuan maupun asal.

Penduduk yang

berpindah/datang tidak disertai

surat pengantar

Mengupayakan pendataan

ulang penduduk

desa/kelurahan dengan

mengefektifkan fungsi dan

peran RT/RW dengan

pemberian insentif yang

sesuai.

Prioritas pendataan terutama

pada lokasi permukiman yang

banyak penduduk pendatang

Page 12: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

12 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01

Desa/kelurahan menetapkan

sanksi administrasi bagi

penduduk pendatang yang

tidak lapor/tidak membawa

surat pengantar dengan tidak

memberikan hak-hak sebagai

warga.

3. Peristiwa

Kependudukan

terkait Pemilu

Penduduk yang kembali ke

desa/kelurahan belum terdaftar

pada daftar pemilih di

desa/kelurahan

Penduduk yang datang tetapi

tidak memiliki hak pilih di

desa/kelurahan tujuan karena

telah tercatat di tempat asal.

Jumlah pemilih pemula yang

meningkat

Desa/kelurahan sulit melakukan

pemutakhiran data yang

diperoleh dari Dinas Dukcapil

karena banyak penduduk yang

sudah tidak di tempat.

Mengupayakan agar RT/RW

serta Pemerintah

desa/Kelurahan mendata

ulang penduduk yang ada di

wilayahnya.

Solusi bagi penduduk yang

pindah-datang maka

pendaftaran pemilih sesuai

nama dan alamat di tempat

Sumber: Hasil FGD

PENUTUP

Kesimpulan

Penerapan pasal 3 UU No 23 Tahun 2006

tentang kewajiban melaporkan peristiwa

kependudukan dan peristiwa penting Kota

Bogor tergolong rendah. Faktor-faktor

yang mempengaruhi kesadaran penduduk

yang rendah adalah: (1) Kondisi sosial-

ekonomi terutama tingkat pendidikan dan

pendapatan yang rendah, penduduk

dengan mobilitas yang tinggi karena

bekerja di luar kota dan penduduk

pendatang yang bermukim di permukiman

baru (2) Belum efektifnya sosialisasi guna

meningkatkan kesadaran penduduk dengan

mengefektifkan fungsi RT/RW dan Kadus

untuk menjangkau penduduk dengan

tingkat pendidikan dan pendapatan yang

rendah termasuk penduduk dengan tingkat

mobilitas tinggi (bekerja di luar kota/luar

negeri) (3) Tingkat kesadaran penduduk

timbul hanya jika mereka mempunyai

kepentingan dan tujuan tertentu seperti

masuk sekolah, menikah atau

perpanjangan usaha.

Saran-Saran

(1) Peningkatan kesadaran penduduk

untuk melaporkan perubahan peristiwa

kependudukan perlu diiringi dengan

Page 13: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

13 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01

mekanisme pengaturan yang

memberikan kemudahan (jika

dimungkinkan insentif) bagi

penduduk dengan status sosial

ekonomi berada pada kategori miskin

dan penduduk yang tinggal jauh dari

kantor desa/kelurahan /kecamatan.

(2) Peningkatan peran RT/RW/Kepala

Dusun/Ketua lingkungan di setiap

desa/kelurahan sangat strategis dan

dibutuhkan untuk melaporkan

perubahan peristiwa kependudukan.

Untuk meningkatkan motivasi mereka,

pemerintah perlu mempertimbangkan

untuk melakukan bimbingan

administrasi, pemberian dana insentif

dan penghargaan terutama bagi

RT/RW/Kadus dan Ketua Lingkungan

yang aktif menyampaikan pelaporan

data kependudukan ke Kades/Lurah

dan Camat.

DAFTAR PUSTAKA

Edhi. 2012. Strategi Menembus

Rendahnya Kesadaran

Masyarakat dalam Mengurus

e-KTP di Kalimantan Barat.

Penelitian Kerjasama Kantor

perwakilan Badan

Kependudukan dan BKKBN

Provinsi Kalimantan Barat

Media Indonesia. 15 Maret 2013.

Kelemahan Data Kependuduk

dan Akurasi Data Pemilih.

Media Indonesia. 1 April 2013. Data

Pemilih Bermasalah.

Putra, I Gusti Made Darma. 2006. Sikap

Tertib Administrasi

Kependudukan Masyarakat

Desa Panji, Kecamatan

Sukasada, Kabupaten Buleleng

Berdasarkan UU No. 23 tahun

2006. ISSN 1829‐5282.

Undang-Undang No 23 Tahun 2006.

Peraturan Presiden No 26 Tahun 2009.

Page 14: KESADARAN PENDUDUK MELAPORKAN PERISTIWA PENTING …balitbangda.lampungprov.go.id/e-jurnal/user/files/54435204.pdfganda, pemilih dibawah umur, pemilih pindah alamat, pemilih yang meninggal

14 INOVASI dan PEMBANGUNAN – JURNAL KELITBANGAN VOL.03 NO.01