Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

34
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai tugas mata kuliah Manajemen Umum. penyusun telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan. Harapan penyusun, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari sebelumnya. Tak lupa ucapan terimakasih penyusun sampaikan kepada Dosen Pembimbing atas bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada penyusun sehingga dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai yang diharapkan. Dan kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyusunan makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus pengetahuan bagi kita semuanya. Amin. Kuningan, Maret 2012 Penyusun

description

 

Transcript of Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

Page 1: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat

dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini sebagai

tugas mata kuliah Manajemen Umum.

penyusun telah menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal

mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan kekurangan.

Harapan penyusun, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar lebih baik lagi dari

sebelumnya.

Tak lupa ucapan terimakasih penyusun sampaikan kepada Dosen Pembimbing atas

bimbingan, dorongan dan ilmu yang telah diberikan kepada penyusun sehingga dapat

menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya dan insya Allah sesuai yang

diharapkan. Dan kami ucapkan terimakasih pula kepada rekan-rekan dan semua pihak yang

terkait dalam penyusunan makalah ini.

Mudah-mudahan makalah ini bisa memberikan sumbang pemikiran sekaligus

pengetahuan bagi kita semuanya. Amin.

Kuningan, Maret 2012

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i

DAFTAR ISI ............................................................................................................. ii

Page 2: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

BAB II PENGORGANISASIAN

A.      Pengorganisasian .............................................................................. 5

1.      Pengertian ................................................................................... 5

2.      Teori-Teori Organisasi ............................................................... 6

B.       Struktur Organisasi .......................................................................... 11

1.      Pembagian Kerja ........................................................................ 13

2.      Bentuk-Bentuk Organisasi ......................................................... 14

C.       Departementasi ................................................................................ 15

1.      Departementasi Fungsional ........................................................ 15

2.      Departementasi Divisional ......................................................... 16

3.      Organisasi Proyek dan Matrik ................................................... 18

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ............................................................................................. 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 22

BAB I

PENDAHULUAN

Page 3: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

Manusia adalah mahluk sosial yang cenderung untuk hidup bermasyarakat serta

mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam mencapai suatu tujuan tetapi karena

keterbatasan kemampuan menyebabkan mereka tidak mampu mewujudkan tujuan tanpa

adanya kerjasama. Hal tersebut yang mendasari manusia untuk hidup dalam berorganisasi.

Sebelum organisasi menentukan tujuannya, terlebih dahulu menetapkan misi atau

maksud organisasi. Misi dalam organisasi adalah maksud khas (unik) dan mendasar yang

membedakan organisasi dari organisasi-organisasi lainnya dan mengidentifikasikan ruang

lingkup operasi dalam hal produk dan pasar.

Etzioni mendefinisikan tujuan organisasi sebagai berikut :

1.    Suatu pernyataan tentang keadaan yang diinginkan dimana organisasi bermaksud untuk

merealisasikan

2.    Pernyataan tentang keadaan di waktu yang akan datang di mana organisasi sebagai

kolektifitas mencoba untuk menimbulkannya

Unsur penting tujuan adalah :

1.    Hasil-hasil akhir yang diinginkan di waktu mendatang

2.    Usaha-usaha / kegiatan-kegiatan sekarang diarahkan

Tujuan dapat berupa tujuan umum/khusus, tujuan akhir/tujuan antara. Tujuan Umum

(tujuan strategis) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih

dahulu kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang

manajemen, sehingga membentuk hirarki tujuan.

BAB II

PENGORGANISASIAN

Page 4: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

A.      Pengorganisasian

1.    Pengertian

Organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama

yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada. Organisasi ialah suatu wadah

atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama agar dapat mencapai tujuan yang telah

ditetapkan bersama. Jadi secara sederhana, pengorganisasian (Organizing) adalah proses

pengaturan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan

memperhatikan lingkungan yang ada.

Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian

didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-

tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah

struktur organisasi.

Pengertian organisasi menurut berbagai para ahli antara lain:

1.    Organisasi Menurut Stoner

Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah

pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.

2.    James D. Mooney (1974)

Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.

3.    Ralp Currier Davis (1951)

Organisasi adalah sesuatu kelompok orang-orang yang sedang bekerja ke arah  tujuan

bersama di bawah kepemimpinan.

4.    Daniel E. Griffths (1959)

Organisasi adalah seluruh orang-orang yang melaksanakan fungsi-fungsi yang berbeda tetapi

saling berhubungan dengan yang dikoordinasikan agar sebuah tugas dapat diselesaikan.

5.    Chester I. Bernard

Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau

lebih.

2.    Teori-Teori Organisasi

Teori organisasi merupakan teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah organisasi.

Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang bagaimana sebuah

organisasi menjalankan sebuah fungsi dan mengaktualisasikan visi dan misi organisasi

tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi mempengaruhi dan dipengaruhi

oleh orang-orang didalamnya maupun lingkungan kerja organisasi tersebut.

Page 5: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

Teori organisasi pertama kali muncul pada abad ke-19 karena pengaruh Revolusi

Inggris. Secara umum, teori organisasi merupakan rangkuman konsep, ikhtisar, tinjauan dan

pendapat yang berkaitan dengan metode pemecahan masalah organisasi agar mampu

mencapai tujuannya secara efektif dan efisien.

Berdasarkan perkembangannya yang dialami, teori organisasi selalu mengalami evolusi

dari masa ke masa. Secara garis besar, evolusi teori organisasi bisa dibedakan ke dalam tiga

kelompok, yakni teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi

modern.

1.    Teori Organisasi Klasik

Teori organisasi yang berkembang mulai awal abad ke-19 digolongkan kedalam teori

organisasi klasik atau disebut juga “teori tradisional” atau “teori mesin”. Pada masa ini

organisasi divisualisasikan sebagai sekelompok orang yang membentuk lembaga. Tiap-tiap

bagian organisasi tersebut memiliki spesialisasi dan sentralisasi dalam tugas dan wewenang.

Dalam teori organisasi klasik ini, dinyatakan bahwa sebuah organisasi terdiri atas empat

unsur pokok, yakni sebagai berikut :

1.    Kegiatan yang tersistem dan terkoordinasi

2.    Adanya sekelompok orang dengan spesialisasi tertentu

3.    Kerja sama antara sekelompok orang dengan spesialisasi yang berbeda

4.    Adanya kekuasaan dan kepemimpinan yang mengendalikan sistem tersebut.

Para penganut teori organisasi klasik meyakini bahwa organisasi bergantung pada

kekuasaan, saling melayani, doktrin, dan disiplin. Teori organisasi klasik kemudian

berkembang menjadi tiga aliran, yaitu teori birokrasi, administrasi, dan manajemen ilmiah.

a.    Teori Birokrasi

Teori ini dikemukakan secara jelas. Model organisasi birokrasi ini mempunyai

karakteristik-karakteristik struktural tertentu yang dapat dikemukakan di setiap organisasi

kompleks dan modern. Weber mengemukakan karakteristik-karakteristik birokrasi sebagai

berikut :

1.    Pembagian kerja yang jelas.

2.    Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik.

3.    Program rasional dalam pencapaian.

4.    Sisitem prosedur bagi penanganan situasi kerja.

5.    System aturan yang mencangkup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang

jabatan.

Page 6: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

6.    Hubungan-hubungan antar pribadi yang sifatnya “impersonal”.

Jadi birokrasi adalah sebuah model organisasi normative, yang menekankan struktur dalam

organisasi.

b.   Teori Administrasi

Teori administrasi adalah bagian kedua dari teori organisasi klasik. Teori ini sebagian

besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa, serta

Mooney dan Reiley di Amerika.

a.    Henry Fayol

Henry Fayol seorang industralis dari perancis pada tahun 1916 telah menulis masalah-

masalah tehnik dan administrasi dalam bukunya yang terkenal Administration Industrielle et

Generale (Administrasi Industri dan Umum). Fayol menyatakan bahwa semua kegiatan-

kegiatan industrial dapat dibagi menjadi enam kelompok :

1.    Kegiatan-kegiatan tehnikal

2.    Kegiatan-kegiatan komersial

3.    Kegiatan-kegiatan finansial

4.    Kegiatan-kegiatan keamanan

5.    Kegiatan-kegiatan akutansi

6.    Kegiatan-kegiatan manajerial

Fayol mengemukakan dan membahas empat belas kaidah manajemen yang menjadi

dasar perkembangan teori adminstrasi, yaitu :

1.        Pembagian kerja (division work)

2.        Wewenang dan tanggung jawab (authority and responsibility)

3.        Disiplin (discipline)

4.        Kesatuan perintah (unity of command)

5.        Kesatuan pengarahan (unity of direction)

6.        Mendahulukan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi (subordination of

individual  interest to general interest)

7.        Balas jasa (remuneration of personnel)

8.        Sentralisasi (centralization)

9.        Rantai scalar (scalar chain)

10.    Aturan (order)

11.    Keadilan (equity)

12.    Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)

13.    Inisiatif (initiative)

Page 7: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

14.    Semangat korps (esprit de corps)

Disamping itu, fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi “elemen-

elemen manajemen” yang juga dikenal dengan Fayol’s Functionalism atau teori

fungsionalisme Fayol , yaitu :

1.    Perencanaan (planning),

2.    Pengorganisasian (organizing),

3.    Pemberian perintah (commanding),

4.    Pengkoordinasian (coordinating), dan

5.    Pengawasan (controlling)

b.   Urwick dan Gulick

Luther Gulick dan Lydall Urwick, menggunakan pengalaman manajerial mereka dalam

menguraikan prinsip-prinsip Fayol, yang tercermin dalam dua makalahnya tehnikal Problem

dan The Function of Administration. Dalam makalah-makalah mereka, Gulick dan Urwick

memperkenalkan prinsip-prinsip yang berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi,

penciptaan departemen-departemen yang disusun atas dasar “tujuan, proses, personalia, dan

tempat“ dan penggunaan staff. Urwick terutama melihat kesulitan-kesulitan administrasi,

penerapan kaidah-kaidah organisasi (terutama birokrasi) dalam praktek, sehingga dia

mengembangkan teknik-teknik penerapannya yang kemudian dikenal dengan Urwick’s

Technique.

c.    Mooney dan Reilly

Di Amerika Serikat, James D.Mooney dan Allen Reilly dalam tahun 1931 menulis dan

menerbitkan buku mereka,Onward Industry di mana buku ini mempunyai dampak besar pada

praktek manajemen di Amerika. Mereka menekankan 3(tiga) prinsip organisasi yang mereka

teliti dan temukan telah dijalankan dalam organisasi-organisasi pemerintahan, agama, militer,

dan bisnis. Ketiga prinsip tersebut adalah:

1.    Prinsip Koordinasi

2.    Prinsip Skalar

3.    Prinsip Fungsional

c.    Manajemen Ilmiah

Manajemen ilmiah dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor. Teori manajemen

ilmiah masih banyak dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern. Dalam buku-buku

literature, manajemen ilmiah sering diartikan berbeda. Arti pertama, manajemen ilmiah

Page 8: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

merupakan penerapan masalah-masalah organisasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah

adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik.

F.W. Taylor menuangkan gagasannya dalam tiga makalah yaitu Shop Management, The

Principles of Scientific yang menghasilkan empat kaidah dasar manajemen yang harus

dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu :

1.    Menggantikan metode-metode kerja dalam praktek dengan berbagai metode yang

dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar.

2.    Mengadakan seleksi, latiahn-latiahan, dan pengembangan para karyawan secara ilmiah, agar

memungkinkan para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya.

3.    Pengembangan ilmu tentang kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah

harus diintegrasikan, sehingga para karyawan memperoleh kesempatan untuk, mencapai

tingkat upah yang tinggi, sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi

rendah.

4.    Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para

karyawan melalui pendekatan antara karyawan dan manajer sebagai upaya untuk

menimbulkan suasana kerja sama yang baik.

2.    Teori Neoklasik

Aliran teori organisasi Neoklasik muncul sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap

teori organisasi klasik, ketiga teori organisasi yang tergabung dalam teori organisasi klasik

tersebut dinilai sangat kaku dan mengabaikan hubungan manusiawi. Teori organisasi

neoklasik memberi perhatian khusus pada aspek psikologis dan sosial pada diri anggota

organisasi, baik sebagai individu maupun kelompok kerja.

Salah satu pencetus teori ini adalah Hugo Munsterberg, tertuang dalam bukunya,

Psychology and Industrial Effeciency yang terbit pada 1913, dan dinilai sebagai rantai

penghubung evolusi teori manajemen ilmiah menuju neoklasik.

3.    Teori Modern

Teori organisasi klasik dan teori organisasi neoklasik ternyata dinilai belum

memuaskan untuk tuntunan manajemen modern. Banyak kelemahan dan ketimpangan yang

masih ditemukan sehingga mendorong munculnya teori organisasi modern pada 1950.

Teori organisasi modern ini kemudian dikenal dengan nama “Analisis Sistem” atau

“Teori Terbuka” yang memandang organisasi sebagai satu kesatuan dari berbagai unsur yang

Page 9: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

saling bergantung. Beberapa perbedaan mencolok antara teori modern dengan teori klasik

adalah sebagai berikut :

1.    Teori organisasi klasik menitikberatkan pada análisis dan deskripsi sementara teori

organisasi modern menekankan pada keterpaduan dan perancangan secara menyeluruh.

2.    Teori organisasi klasik terfokus pada konsep, skalar, dan hubungan vertikal, sementara teori

organisasi modern cenderung horizontal, dinamis, dan multidimensi.

Teori Organisasi di Indonesia

Organisasi di Indonesia tidak menekankan análisis dan deskripsi sendiri-sendiri. Selain

itu, konsep dinamis, horizontal dan multidimensi yang ditujukkan sebagian besar organisasi

di Indonesia semakin memperkuat pandangan bahwa teori organisasi yang diterapkan di

Indonesia lebih banyak dipengaruhi oleh teori organisasi modern.

B.       Struktur Organisasi

Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam

organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan

bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan

(koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi-

spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.

Struktur Organisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal

organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur  spesialisasi kerja, standarisasi,

koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan

kerja.

Adapun faktor-faktor  utama yang menentukan  perancangan struktur organisasi

sebagai berikut:

1.    Strategi  Organisasi  untuk mencapai  tujuannya. Strategi akan menjelaskan  bagaimana 

aliran wewenang  dan saluran komunikasi   dapat disusun  di antara para manajer  dan

bawahan.  Aliran kerja sangat  dipengaruhi strategi, sehingga  bila strategi  berubah  maka

struktur  organisasi  juga  berubah.

2.    Teknologi yang digunakan.  Perbedaan teknologi  yang digunakan  untuk memproduksi

barang-barang  atau jasa akan membedakan  bentuk  struktur  organisasi, sebagai contoh 

perusahaan  mobil yang  mempergunakan  teknologi industri  massal akan  memerlukan

tingkat  standarisasi dan spesialisasi  yanglebih tinggi  dibandingkan  perusahaan industri

pakaian jadi yang mengutamakan perubahan mode.

Page 10: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

3.    Anggota (karyawan)  dan orang-orang  yang terlibat  dalam organisasi.  Kemampuan  mereka

untuk  bekerjasama harus  diperhatikan  dalam merancang  struktur organisasi. Kebutuhan 

manajer  dalam pembuatan keputusan  juga  akan mempengaruhi  saluran komunikasi,

wewenang  dan hubungan di antara satuan-satuan kerja  pada rancangan struktur organisasi

seperti pelanggan, supplier  dan sebagainya  perlu  dipertimbangkan dalam penyusunan 

struktur.

4.    Ukuran organisasi besarnya  organisasi  secara keseluruhan maupun satuan-satuan  kerjanya

akan sangat mempengaruhi  struktur  organisasi  akan semakin kompleks  dan harus  dipilih 

bentuk  struktur  yang tepat.

Sedangkan unsur-unsur  struktur organisasi  terdiri dari:

1.    Spesialisasi kegiatan  berkenaan  dengan spesifikasi  tugas-tugas  individual  dan kelompok

kerja  dalam organisasi  (pembagian kerja)  dan penyatuan  tugas-tugas   tersebut menjadi  

satuan-satuan kerja   (departementalisasi)

2.    Standarisasi  kegiatan, merupakan  prosedur-prosedur  yang digunakan  organisasi 

untukmenjamin  terlaksananya  kegiatan seperti  yang direncanakan .

3.    Koordinasi  kegiatan  menunjukan  prosedur-prosedur  yangmengintegrasikan  fungsi-fungsi

satuan-satuan  kerja dalam  organisasi .

4.    Sentralisasi dan desentralisasi  pembuatan keputusan  yangmenunjukan lokasi  (letak) 

kekuasaan pembuatan  keputusan.

5.    Ukuran satuan kerja menunjukan  jumlah karyawan  dalam suatu  kelompok kerja.

1.    Pembagian Kerja

Tujuan suatu organisasi adalah untuk mencapai tujuan dimana individu-individu  tidak

dapat mencapai sendiri. Kelompok dua atau lebih orang yang bekerja bersama  secara

koopeatif dan dikoordinasikan hasil lebih daripada dilakukan perseorangan. Konsep

ini disebut SYNERGY. Tiang dasar pengorganisasian adalah prinsip pembagian   kerja

(divisi of labor) yang memungkinkan Synergi terjadi.

Sebagai contoh, pembagian  kerja dalam team  sepak bola : dimana ada  manajer tim,

kepala  pelatih, asisten pelatih,  dokter tim,  penjaga gawang, dan pemain lainnya. Pembagian

kerja ini  efektif  karena hanya bila  hanya komponen  kecil dari pekerjaan yang

dilaksanakan  kualifikasi personalia  yang rendah digunakan dan latihan  jabatan lebih

mudah. Gerakan-gerakan dan perpindahan yang percuma  dari komponen pekerja  yang besar

diminimumkan. Lebih dari itu  pembagian  pekerjaan  mengarahkan   penanaman  pada

peralatan dan  mesin-mesin  yang efisien  untuk meningkatkan produktivitas.

Page 11: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

Namun demikian,  beberapa penulis  telah  menunjukan adanya  konsekuensi-

konsekuensi  pada perilaku  karyawan  sehubungan   dengan pembagian kerja   bila hal ini

dilaksanakan   secara ekstrim  ini akan menimbulkan kebosanan  keletihan,  monoton dan

kehilangan motivasi  yang dapat  menghasilkan  ketidak efisienan  dan bukan efisiensi.

Berikut ini ada beberapa dasar yang dapat dijadikan pedoman untuk mengadakan

pembagian kerja. Pedoman-pedoman tersebut adalah:

1.    Pembagian kerja atas dasar wilayah atau teritorial, misalnya wilayah timur, barat atau

wilayah kecamatan, kabupaten dan lain sebagainya.

2.    Pembagian kerja atas dasar jenis benda yang diproduksi, misalnya pada komponen suatu

kendaraan, bagian pemasangan jok mobil, pemasangan rem mobil dan lainnya.

3.    Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani, misalnya adalah langganan secara

individual atau kelompok, pemerintahan atau non pemerintahan dan sebagainya.

4.    Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian) kerja, misalnya bagian produksi, bagian

gudang, bagian pengiriman dan lainnya.

5.    Pembagian kerja atas dasar waktu, misalnya shif kerja pagi, siang dan malam.

Dari hal tersebut diatas maka akan tergambar atau terlihat pembagian kerja di dalam suatu

organisasi, yakni:

      Jumlah unit organisasi yang ada akan disesuaikan dengan kebutuhan dari organisasi tersebut.

      Suatu unit organisasi ini harus mempunyai fungsi bulat dan berkaitan dengan yang lainnya.

      Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bilamana unit yang ada sudah tidak tepat lagi

untuk menampung kegiatan yang baru baik dari beban kerja maupun hubungan kerja.

      Secara garis besar akan berpengaruh pada aktifitas dan sifat dari organisasi tersebut.

2.    Bentuk-Bentuk Organisasi

Ada beberapa bentuk berbeda dari struktur organisasi dalam sebuah tim. Tim yang

sudah terorganisir dan tersturktur dengan baik sangatlah penting, karena akan mengarahkan

tim tersebut menjadi sebuah tim yang ahli dan cakap dalam bekerja. Pengambilan keputusan

dalam sebuah tim bergantung pada bagaimana cara tim tersebut akan bekerja bersama.

Ada 4 bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges, yaitu :

1.    Bentuk Piramida, merupakan bentuk yang paling banyak digunakan, sederhana, jelas, dan

mudah dimengerti.

2.    Bentuk Vertikal, hampir sama dengan bentuk piramidal dalam pelimpahan kekuasaan.

3.    Bentuk Horizontal, aliran wewenang dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.

4.    Bentuk Melingkar, menekankan pada hubungan antara satu jabatan dengan jabatan lainnya.

Page 12: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

Bentuk-bentuk organisasi dibedakan atas :

1.    Organisasi Fungsional

Suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala

bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang

mempunyai keahlian khusus.

2.    Organisasi Fungsional dan Garis

Bentuk organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada

kepala bagian dibawahnya yang mempunyai keahlian tertentu serta sebagian dilimpahkan

kepada pejabat fungsional yang koordinasinya tetap diserahkan kepada kepala bagian.

3.    Organisasi Komite

Bentuk organisasi dimana tugas kepemimpinan dan tugas tertentu dilaksanakan secara

kolektif oleh sekelompok pejabat, yang berupa komite atau dewan atau board dengan

pluralistik manajement.

4.    Organisasi Garis dan Staff

Suatu bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal.

Manajer ditempatkan satu atau lebih pejabat staff yang tidak mempunyai wewenang

memerintah tetapi hanya sebagai penasehat.

5.    Organisasi Matrix

Organisasi dimana penggunaan struktur organisasi menunjukan dimana para spesialis

yang mempunyai keterampilan dimasing-masing bagian dari bagian perusahaan dikumpulkan

lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus diselesaikan.

C.      Departementasi

Departementasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan

diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Efesiensi kerja tergantung kepada

keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Proses

penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokkan disebutkan departementasi.

1.    Departementasi Fungsional

Departementasi Fungsional adalah pengelompokan fungsi yang sama atau kegiatan

yang sejenis untuk membentuk satuan organisasi. Ini merupakan bentuk organisasi yang

paling umum dan bentuk dasar departementasi. Individu dikelompokkan berdasarkan

keterampilan, pengetahuan, dan tindakan yang dilakukan. Misalnya organisasi hanya terbagi

dalam bagian administrasi dan bagian operasi. Pembentukan satuan-satuan organisasi yang

Page 13: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

masing masing diserahi mengurus sekelompok aktivitas yang tergolong sejenis menurut

sifatnya atau pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang berkaitan.

Kebaikan :

1.    Pendekatan ini menjaga kekuasaan dan kedudukan fungsi-fungsi utama.

2.    Menciptakan efisiensi melalui spesialisasi.

3.    Memusatkan keahlian organisasi.

4.    Memungkinkan pengawasan manajemen puncak

5.    Tugasnya jelas

6.    Pengetahuan yang dibutuhkan tidak banyak

7.    Hanya membutuhkan manajer saja yang harus berwawasan luas

8.    Mudah dijelaskan pada anggota bila ada persoalan

Kelemahan :

1.    Menciptakan konflik antar fungsi.

2.    Adanya kemacetan pelaksanaan tugas.

3.    Umpan balik yang lambat.

4.    Memusatkan pada kepentingan tugasnya.

5.    Para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif

6.    Kejenuhan akibat monotonnya aktivitas

7.    Komunikasi antar area tidak lancar terutama bila ada problem

8.    Individu dalam bekerja hanya memperhatikan struktur hierarki

2.    Departementasi Divisional

Departementasi divisional adalah departementasi berdasarkan divisi melihat produk,

layanan, dan klien sebagai faktor dasar pengelompokan. Pola ini digunakan untuk

memudahkan usaha antisipasi ancaman atau oportuniti dari luar organisasi. Misalnya pada

organisasi otomotif, organisasi terbagi atas divisi otomotif, divisi internasional, divisi

keuangan.

Dengan membagi divisi-divisi atas dasar produk, wilayah, langganan, dan proses,

dimana tiap divisi merancang, memproduksi dan memasarkan produknya sendiri. Struktur

organisasinya terdiri dari:

a.    Struktur organisasi atas dasar produk

Setiap departementasi bertanggung jawab atas suatu produk yang berhubungan.

Struktur ini dipakai bila teknologi pemrosesan dan metode pemasaran sangat berbeda.

Page 14: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

b.   Struktur organisasi atas dasar wilayah

Pengelompokan kegiatan atas dasar tempat dimana operasi berlokasi atau menjalankan

usahanya. Faktor yang menjadi pertimbangan adalah bahan baku, tenaga kerja, pemasaran,

transportasi dan lain sebagainya.

c.    Struktur organisasi atas dasar langganan

Pengelompokan kegiatan yang dipusatkan pada penggunaan produk, terutama dalam

kegiatan pengelompokan penjualan, pelayanan.

d.   Struktur organisasi atas dasar proses

Pengelompokan kegiatan atas dasar proses yang sering dijumpai dalam departemen

produksi. Kegiatan-kegiatan ini dapat dikelompokan menjadi departemen pemboran,

penggilingan, penggergajian, perakitan dan penyelesaian terakhir. Ini digunakan atas dasar

pertimbangan ekonomis.

e.    Struktur organisasi atas dasar alphanumerical

Dapat digunakan pada pelayanan telepon, misalnya nomor 000000500000 ditempatkan

dalam satu departemen dan lainnya di tempatkan di departemen yang lain juga.

Kebaikan :

1.    Semua kegiatan, ketrampilan, keahlian untuk memproduksi dan memasarkan dikelompokan

menjadi satu dibawah seorang kepala.

2.    Semua kegiatan mudah untuk dikoordinasidan prestasi kerja terpelihara.

3.    Kualitas dan kecepatan membuat keputusan meningkat.

4.    Menempatkan pengembangan dan implementasi strategi dekat dengan lingkungan divisi

yang khas

5.    Merumuskan tanggung – jawab dengan jelas dan perhatian dipusatkan pertanggungjawaban

atas prestasi kerja.

6.    Membebaskan para kepala eksekutif dalam pembuatan keputusan strategi lebih luas.

7.    Cocok untuk lingkungan yang cepat berubah.

8.    Mempertahankan spesialisasi fungsional dalam setiap divisi.

Kelemahan :

1.    Berkembangnya persaingan disfungsional potensial atas sumber daya perusahaan dan konflik

antara tugas dan prioritas.

2.    Seberapa besar delegasi wewenang diberikan.

3.    Masalah kebijaksanaan dalam alokasi sumber daya dan distribusi biaya overhead perusahaan.

Page 15: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

4.    Menimbulkan konsistensi kebijaksanaan antar divisi.

5.    Masalah duplikasi sumber daya dan perlatan yang tidak perlu

6.    Masing-masing divisi bisa menghadapi problem yang sama sehingga terjadi pengulangan

dalam pengatasannya

7.    Target divisi bisa mengalahkan target organisasi

8.    Konflik antar divisi bisa terjadi, bila terjadi problem organisasi, maka membutuhkan orang

yang sangat ahli dan menguasai banyak hal.

3.    Organisasi Proyek dan Matrik

Organisasi proyek dan matrik merupakan bentuk departementasi campuran (hybrid

design). Ini dilakukan dengan mengkombinasikan kebaikan-kebaikan dari sistem fungsional

dan divisional dengan menghindarkan segala kelemahannya. Misalnya, organisasi selain

dibagi menurut divisi, juga ditetapkan suatu organisasi baru semacam proyek akan ditugasi

khusus dengan orang-orang yang berasal dari sejumlah divisi.

Struktur Organisasi Proyek

Menyangkut pembentukan tim-tim, spesialis untuk mencapai tujuan khusus. Di sini

manajer proyek mempunyai wewenang lini memimpin para anggota tim selama jangka waktu

proyek, jika telah selesai maka tim dibubarkan dan masing-masing anggota kembali ke

departemennya masing-masing. Jika ada proyek baru maka mereka ditarik kembali.

Struktur Organisasi Matriks 

Pada prinsipnya sama dengan sistem proyek, tapi disini para karyawan mempunyai dua

atasan, yang tentunya berada di dua wewenang. Rantai perintah pertama yaitu fungsional,

yang wewenangnya mengalir secara vertikal. Kedua yaitu rantai perintah lateral atau

horisontal, wewenangnya melintasi departemen yang dilaksanakan oleh manajer proyek,

sehingga menyerupai matrik dalam lalu lintas aliran wewenang.

Kebaikan :

1.    Memaksimumkan efisiensi penggunaan manajer fungsional.

2.    Mengembangkan ketrampilan dan kreatifitas karyawan serta fleksibilitas kepada organisasi.

3.    Melibatkan motivasi dan menantang karyawan serta memperluas  pandangan manajemen

terhadap masalah strategi perusahaan yang akhirnya membebaskan manajemen puncak untuk

perencanaan.

Page 16: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

4.    Menstimulasi kerja sama antar disiplin dan mempermudah kegiatan perusahaan  dan orientasi

proyek.

5.    Mampu mengombinasi kelebihan pola fungsional dan divisional

6.    Menekankan pada teknik dan pasar

7.    Memerlukan sejumlah manager yang mampu menangani personil bidang teknik  dan

pemasaran

Kelemahan :

1.    Adanya pertanggungjawaban ganda dan kebijaksanaan yang kontradiktif

2.    Memerlukan koordinasi vertikal dan horisontal.

3.    Memerlukan lebih banyak ketrampilan antar pribadi.

4.    Menimbulkan resiko timbulnya perasaan anarki.

5.    Sangat mahal untuk di implementasikan.

6.    Mendorong pertentangan kekuasaan dan lebih mengarah perdebatan daripada kegiatan.

7.    Sangat mahal

8.    Kesatuan komando bisa hilang karena individu memiliki lebih dari satu supervisor

Page 17: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

      Pengorganisasian (Organizing) adalah proses pengaturan sumber daya organisasi untuk

mencapai tujuan yang diinginkan dengan memperhatikan lingkungan yang ada.

Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan pengorganisasian

didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-

tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil pengorganisasian adalah

struktur organisasi.

      Berdasarkan perkembangannya yang dialami, teori organisasi selalu mengalami evolusi dari

masa ke masa. Secara garis besar, evolusi teori organisasi bisa dibedakan ke dalam tiga

kelompok, yakni teori organisasi klasik, teori organisasi neoklasik, dan teori organisasi

modern.

      Bentuk-bentuk organisasi dibedakan atas : organisasi fungsional, organisasi garis, organisasi

komite, organisasi staff dan organisasi matrix.

      Ada 3 macam bentuk departementasi yaitu: departementasi fungsional, departementasi

divisional dan organisasi proyek dan matrik.

Page 18: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

DAFTAR PUSTAKA

1.    http://andrieardiawan1.blogspot.com/2012/01/organisasi-dalam-manajemen.html

2.    http://www.anneahira.com/teori-organisasi.htm

3.    http://irvkusuma.blogspot.com/2011/03/teori-teori-organisasi_02.html

4.    http://kalisasuhardi.blogspot.com/2010/11/departementasi.html

5.    http://setiawandika19.blogspot.com/2011/12/departementasi-fungsional.html

6.    http://princessclassy.blogspot.com/2010/01/departementasi.html

Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :

1.     Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur

dan prinsip).

2.     Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.

3.  Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk

pengawasan harus sesuai dengan situasi.

4.  Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi

sangat dibutuhkan.

BAB IV TEORI ORGANISASI MODERN

Teori organisasi modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sitem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu system terbuka yang harus, bila ingin mempertahankan kelangsungan hidupnya, menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.

Teori modern adalah multidisiplin dengan sumbangan dari berbagai bidang sisiplin limu pengetahuan. Interaksi dinamis antar proses-proses, bagian-bagian dan fungsi-fungsi dalam suatu organisasi, maupun dengan organisasi lain, dan dengan lingkungan, merupakan inti pembahasan teori modern.

DASAR PEMIKIRAN TEORI ORGANSASI MODERN

Page 19: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950, walaupun beberapa tulisan telah di buat sebelumnya.Teori modern dalam banyak hal mendasar berbeda dengan teori klasik..

Pertama : teori klasik memusatkan pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi.Teori modern, dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan, menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh.Kedua : ilmu pengetahuan klasik telah membicarakan konsep koordinasi, skalar dan vertical. Teori neoklasik, sebenarnya bukan teori, mengubah teori klasik dengan menekankan pentingnya aspek perilaku manusia dalam organisasi.

Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi dan manajemen umum yang memadukan teori klasik dengan konsep-konsep yang lebih maju.Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah sengat kompleks, dinamis, multilevel, multidimentional, multivariable, dan probabilistik.Sebagai suatu system, organisasi terdiri atas 3 unsur :(1) unsure strukturyang bersifat makro (2) unsure proses yang juga bersifat makro dan (3) unsur prilaku naggota organisasi yang bersifat mikro.

Teori Sistem Umum

Teori system umum merupakan suatu aspek analisis organisasi yang berusaha untuk menemukan kaidah-kaidah umum organisasi yang berlaku universal.Tujuan teori sistem umum adalah penciptaan suatu ilmu pengetahuan organisasional universal dengan menggunakan elemen-elemen dan proses-proses umum seluruh system sebagai titik awal.

Ada beberapa tingkatan sistem yang harus diintegrasikan.Kenneth Boulding mengemukakan klasifikasi tingkat-tingkat sistem sebagai berikut :

1. struktur static2. sistem dinamik sederhana3. sistem sibernetik4. sistem terbuka5. sistem genetika social6. sistem hewani7. sistem manusiawi8. sistem transdental

Konsep sistem ini menjadi dasar utama analisa organisasi dalam teori organisasi modern.Teori organisasi modern mempunyai kesamaan dengan teori sistem umum dalam cara memandang organisasi sebagai sesuatu yang terintegrasi. Perbedaannya hanya terletak pada tingkatan yang dicakup dalam bahasanya. Teori sistem umum membicarakan setiap tingkatan sistem, sedangkan teori organisasi modern memusatkan diri terutama pada tingkat organisasi manusia.

Page 20: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

Kedua teori ini, teori organisasi modern dan teori sistem umum, mempelajari :

1. bagian-bagian dalam keseluruhan dan pergerakana individu di dalam dan di luar sistem.

2. interaksi individu-individu dengan lingkungan yang terjadi dalam sistem.3. interaksi di antara individu-individu dalam sistem.4. masalah-masalah pertumbuhan dan stabilitas sistem.

A.     Sejarah Munculnya Teori ModernPada perkembangan peradaban manusia, ilmu terbagi dalam tiga kelompok besar, yaitu :1.      Ilmu Eksakta, yaitu ilmu yang mempelajari setiap / seluruh gejala, bentuk dan eksistensinya yang erat hubungannya dengan alam dan isinya secara universal mempunyai sifat yang pasti serta tidak dipisahkan oleh ruang dan waktu. Misal Fisika, Kimia, Biologi.2.      Ilmu Sosial / Non Eksakta, yaitu ilmu yang memeplajari seluruh gejala manusia dan eksistensinya dalam hubungannya setiap aspek kehidupan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Misal ekonomi, psikologi, hokum dan lain-lain.3.      Ilmu Humaniora, yaitun kumpulan pengetahuan yang erat hubungannya dengan seni. Missal seni tari, lukis, sastra, suara dan lain-lain.            Ilmu manajemen merupakan salah satu ilmu social yang mulai berkembang tahun 1800, dengan aliran atau teori klasik yang pertama kali muncul. Berkembangnya teori klasik dengan banyak tokoh dan pandangan, masih memunculkan ketidakpuasan bagi sekelompok dan tokoh yang lain sehingga muncul aliran atau teori baru yaitu Neo-Klasik. Dan seiring perkembangan juga perubahan kebutuhan yang serba cepat, praktis dan efisien, munculahl kembali aliran atau teori baru yaitu manajemen modern.            Munculnya teori Modern lebih kepada aliran kuantitatif yang merupakan gabungan dari Operation Research dan Management Science. Aliran ini merupakan berkumpulnya para sarjana matematika, fisika, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks. Pada awalnya tim sarjana yang berasal dari Inggris dan  Amerika Serikat, yang lebih dikenal dengan sebutan “OR Tema” digunakan untuk memecahkan masalah pada saat perang. Dan sesudah perang Dunia II tim ini dimanfaatkan untuk memecahkan masalah yang ruwet dalam bidang industry, seperti bidang transportasi dan komunikasi.Aliran ini juga memiliki kelemahan karena kurang member perhatian pada hubungan manusia. Oleh karena itu sangat cocok digunakan untuk bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak dapat menjawab masalah-masalah social individu seperti motivasi, organisasi dan kepegawaian.Kehadiran teknologi komputer, membuat prosedur Operation Research lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modern dan pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-masalah manajemen yang kompleks. Adanya bantuan komputer, dapat memberi pemecahan masalah yang lebih berdasar rasional bagi para manajer dalam membuat keputusannya. Teknik-teknik ilmu manajemen ini membantu para manajer organisasi dalam berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Meski dengan berkembangnya ilmu ini juga memiliki sisi kelemahan.B.     Tokoh-tokoh dalam Aliran ModernManajemen modern berkembang dalam dua aliran. Aliran pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku Organisasi.

Page 21: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

Aliran kedua dibangun atas dasar ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif (Operation Research dan Management Science atau manajemen Operasi).Perkembangan aliran Perilaku Organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang perilaku manusia dan sistem social. Tokoh-tokoh aliran Perilaku Organisasi antara lain :a.     Abraham Maslow, yang mengemukakan adanya idquo, yaitu Ego dan Super Ego, dan  Hirarki Kebutuhan Manusia, dalama penjelasannya tentang perilaku manusia dan dinamika motivasi.b.     Douglas McGregor, yang terkenal karena mengemukakan teori X dan teori Y.c.     Frederick Herzberg, yang mengemukakan teori motivasi higienis dan teori dua factor.d.     Robert Blak dan Jane Mounton, yang membahas lima gaya kepemimpinan dan kisi-kisi manajerial (managerial grid).Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur danprinsip).2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasanharus sesuai dengan situasi.4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasisangat dibutuhkan.c.     Chris Argyris, yang memandang organisasi sebagai sistem social atau sistem hubungan antar budaya.d.     Edgar Schein, yang banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi dan lain-lainnya.Prinsip-prinsip Dasar Perilaku Organisasi dalam Manajemen Modern yang dikemukakan oleh beberapa tokoh tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :1.      Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan prinsip).2.      Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.3.      Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan harus sesuai dengan situasi.4.      Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.Perkembangan aliran Kuantitatif (Operation Research dan Management Science atau manajemen Operasi), ditandai dengan berkembangannya tim riset operasi (operation research) dalam pemecahan masalah-masalah industry di Inggris pada Perang Dunia ke-2. Riset operasi kemudian diformulasikan dan disebut aliran Management Science yang berfungsi untuk Penganggaran Modal, Manajemen aliran kas, Scheduling production, pengembangan strategi produksi, perencanaan pengembangan sumber daya manusia, penjagaan tingkat persediaan yang optimal dan lain-lain.C.    Aplikasi Teori Aliran modern Pada Kehidupan Manusia      Pada aplikasi manajemen yang diterapkan pada tiap perusahaan dan organisasi berbeda-beda. Perbedaan mencolok terjadi pada perusahaan berskala besar dengan perusahaan kecil bahkan home industry.  Perubahan kondisi ekonomi global disiasati oleh para manajemen dengan menggunakan satu teori atau menggabungkan beberapa teori manajemen yang paling sesuai dengan kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi.Banyak perusahaan yang telah mengaplikasikan teori modern dalam sistem manajemennya, terutama untuk berbagai kegiatan penting, seperti dalam hal penganggaran modal,

Page 22: Kata pengantar AKBID PARAMATA RAHA

manajemen cash flow, penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya manusia dan sebagainya. Hal ini untuk efisiensi waktu, tenaga dan biaya. Meskipun teori ini memiliki kelemahan karena sisi kemanusiaan yang mulai tergeser.Guna meminimalisir kekurangan dari teori ini, banyak perusahaan menggabungkan beberapa teori manajemen baik klasik, neo klasik maupun modern. Pencapain tujuan bersama organisasi dapat terakomodir, sehingga diharapkan kepuasan dapat dicapai oleh masing-masing anggota dari suatu organisasi atau perusahaan.

 

Alasan saya memElih teori ini,

karna di dalam teori management ini berkembang berdasarkan dua aliran yaitu aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai Perilaku Organisasi. Aliran kedua dibangun atas dasar ilmiah dikenal sebagai aliran Kuantitatif (Operation Research dan Management Science atau manajemen Operasi).

Ilmu manajemen memberikan pemahaman kepada kita tentang pendekatan atau tata cara penting dalam meneliti, menganalisa dan memecahkan masalah yang berkaitan dengan manajer. Pada manfaat yang lebih besar, diharapkan mampu memberikan sumbangan terhadap ruang lingkup dan perkembangan teori manajemen.

banyak menggunakan manajemen sains atau manajemen operasi atau riset operasi sebagai pendekatan ilmu manajemen, yang banyak menggunakan ilmu matematika, fisika, untuk memecahkan masalah oprasional.  Pada awalnya ilmu manajemen operasi digunakan dalam ilmu kemiliteran dalam hal-hal operasional militer.  Tujuan dari manajemen sains/manajemen ilmu adalah untuk memberikan landasan kuantitatif dalam pengambilan keputusan

Kelebihan Manajemen Modern :Banyak digunakan dalam kegiatan-kegiatan sehari-hari meliputi penganggaran modal, perencanaan produk, manajemen persediaan, penjadwalan, metode antrian, transportasi.Kelemahan Manajemen Modern :Konsep manajemen modern sulit dipahami karena perhitungannya yang sulit.