GEMA- Buletin PMK FISIP Unsoed

download GEMA- Buletin PMK FISIP Unsoed

of 12

description

Syalom...,Sudah lama sekali penantian panjang seperti ini akhirnya terpenuhi. Dengan menyadari pasang-surut juga dialami oleh media di seputar kalangan mahasiswa kristiani. Langkah langkah menyaudarakan kita berusaha kami lakukan. Awalnya saat ini mungkin hanya sebatas tulisan tulisan ringan saja. Tapi rencana untuk membuat Buletin yang lebih tajam dan mampu bergema di kalangan mahasiswa kristen tetaplah menjadi yang terdepan. Dengan malu-malu, kami pun berniat menerbitkan kembali buletin yang lama sudah berisi

Transcript of GEMA- Buletin PMK FISIP Unsoed

  • Gema Buletin Mahasiswa Kristen Unsoed

    #Edisi Pertam

    a

    Paskah

    Tema Paskah : Tema Paskah :

    Bangkit, sama seperti Kristus Bangkit, sama seperti Kristus

    telah bangkittelah bangkit

    Tema Paskah :

    Bangkit, sama seperti Kristus

    telah bangkit

    PMK FISIP UNSOED

  • Gema Buletin Mahasiswa Kristen Unsoed

    PMK FISIP UNSOED

    Persekutuan Mahasiswa Kristiani

    Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

    Universitas Jenderal Soedirman

    Ketua :

    Nathania Riris M Tambunan

    Bendahara :

    Nike Vanmita Sianipar

    Sekretaris:

    Citra Prameswari

    Kepala Bidang :

    Rachel Diah Ayu

    Bidang Kerohanian:

    Ria Panjaitan (Koor)

    Elizabeth Tiurma

    Bidang Kreatifitas :

    Zabdi Josua Balang (Koor)

    Eva Amanda

    Paulina Herasmaranindar

    Bidang Intelektual :

    Yoshua Abib Mula Sinurat (Koor)

    Maris Sinambela

    Redaktur Pelaksana :

    Yoshua Abib Mula Sinurat

    Tim Media:

    Maris Sinambela, Rica Angelina,

    Risma, Revina Magdalena,

    Lintang.

    Layout :

    Yoshua Abib Mula Sinurat

    Dari PMK Fisip

    Syalom...,

    Sudah lama sekali penanan panjang

    seper ini akhirnya terpenuhi. Dengan menyadari

    pasang-surut juga dialami oleh media di seputar

    kalangan mahasiswa krisani. Langkah langkah

    menyaudarakan kita berusaha kami lakukan.

    Awalnya saat ini mungkin hanya sebatas tulisan

    tulisan ringan saja. Tapi rencana untuk membuat

    Bulen yang lebih tajam dan mampu bergema di

    kalangan mahasiswa kristen tetaplah menjadi yang

    terdepan. Dengan malu-malu, kami pun berniat

    menerbitkan kembali bulen yang lama sudah

    berisirahat.

    GEMA bukan media biasa. Dia luar biasa.

    Tuhan telah dan terus berkarya di dalamnya. Terlalu

    sayang apabila dia harus berisrahat kembali, lebih-

    lebih jika harus diakhiri hidupnya. Puji Tuhan, Edisi

    pertama GEMA bertepatan dengan Hari Raya

    Paskah. Ya. Isinya seputar Paskah.

    Bagi umat Krisani, pengorbanan Kristus

    sebagai penebus dosa, adalah karunia Illahi yang

    memberikan pengampunan bagi mereka yang

    percaya. Kebangkitan yang mengatasi maut adalah

    wujud pengharapan bagi umat tebusan. Roh Kasih

    memberi pengetahuan akan kebenaran yang

    memerdekakan umat Krisani dari hukum dosa.

    Kasih sea verkal serta cinta kasih horisontal dalam

    ha nurani terpancar dalam perilaku hidup yang

    mendatangkan berkat kebaikan bagi sesama dan

    bagi kemuliaan Tuhan.

    Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia,

    dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai

    selama-lamanya!" (Roma 11:36)

    1

    PMKFisip_U

    nsoedPMK F

    isip Unsoed

  • Gema Buletin Mahasiswa Kristen Unsoed

    2

    Dari PMK Fisip 1Editorial 2Cerpen 3Komik & Ilustrasi 5Cerpen 6Opini 8Pojok Info 9

    Daftar Isi

    Editorial Paskah udah pasti udah sering banget kita lewatin, apalagi buat kita orang

    Kristen. Tapi menurut aku, banyak juga

    orang-orang Kristen yang masih ngelewatin

    paskah ya udah, biasa aja gitu hanya sebagai

    rutinitas biasa yang gak ada maknanya

    sama sekali. Sekarang menurut pandangan

    aku, paskah ini adalah momen dimana titik

    balik kita ke Bapa di surga. Maksudnya

    adalah momen untuk mengingat dan

    kembali lagi bertobat ke Bapa atas semua perlakuan kita yang

    udah gak layak lagi buat diampuni. Bapa yang begitu dashyat ini,

    mengorbankan dir iNya lewat putra tunggalNya demi

    mengampuni kita. Bagaimana dengan kamu dan aku? Sudahkah

    mengampuni orang lain? Atau sudahkah kita memohon

    pengampunan kepada orang yang telah kita sakiti?

    Bapa di surga yang begitu besar dan dashyat bagi kita,

    mampu mengampuni segala kesalahan dan dosa kita. So, kenapa

    kita gak? Ketika kita sedang dikecewakan dan disakiti oleh teman,

    pacar ataupun orang yang ada disekitar kita sering kali kita marah

    dan berkata aku gak bakal ampuni dia, dia keterlaluan.

    Seketerlaluan apapun orang yang melukai kita itu, kita harus

    mampu untuk mengampuninya. Caranya adalah dengan

    membawanya dalam doa, menyerahkan hati kita kepada Bapa,

    dan mohon untuk dikuatkan, niscaya kamu akan dikuatkan dan

    diberi pengertian dari permasalahan yang kamu dapat. Bapa selalu

    tahu apa yang terbaik untuk kita, dan selalu mampu untuk

    mengampuni kita, so kalo Bapa yang begitu kudus mampu,

    kenapa kita yang hanya sebagai hamba hina ini, tidak mampu

    untuk mengampuni orang tersebut? apakah gengsi yang masih kita

    perlihatkan? Lalu bagaimana dengan Bapa? Apakah Bapa gengsi

    untuk mengampuni kita yang sudah berlumur dosa ini? tentunya

    tidak. Buatlah hidupmu lebih bermakna, agar hidup menjadi lebih

    indah, dan berkaryalah agar nama Tuhan dipermuliakan didalam

    dunia ini. Amin. (RAS)

    Oleh :

    Rica Angelina

  • Gema Buletin Mahasiswa Kristen Unsoed

    3

    CerpenBelajar Dari

    SeorangTokohOleh : Citra Prameswari

    Waktu menunjukkan pukul 18.30 Berawal dari sebuah perjalanan yang membingungkan, sebuah perjalanan dengan tujuan menemukan seorang narasumber yang aku harap akan memberikan j awaban a t a s pe r t any a an -pertanyaan dalam penelitianku. Di tengah hiruk pikuknya jalan raya dan tidak tahu arah mana yang harus aku tempuh, tiba-tiba teringat sebuah nama, nama seniman yang luar biasa dan b a n y a k d i p e r b i n c a n g k a n masyarakat Banyumas, Om Titut Edi Purwanto. Aku cuma pernah mendengar namanya, bertemu p u n b e l u m p e r n a h . J a d i kuputuskan menelpon seorang pegawai Dinas Kebudayaan dan bertanya nomor HP Om Titut yang bisa kuhubungi. Setelah beberapa menit menelpon pegawai tersebut, aku mendapatkan nomor HP Om Titut,, berhubung aku sendiri tidak tahu alamat rumah Om Titut, kuputuskan untuk menjemput dan membawa serta ayahku untuk bersamaku berkunjung ke rumah Om Titut. Om Titut, yang rupanya menjadi sahabat ayahku pada masa lalu. Sebuah rumah un ik , sederhana tapi menurutku sangat menarik, dihiasi puluhan lukisan dan cowongan karya Om Titut yang dibiarkan berserakan di halaman rumahnya. Berjalan menuju pintu dengan sedikit rasa takut oleh berdirinya sebuah cowongan. Meskipun semua cowongan yang terdapat di sana sama rupa dan bentuk, yah memang cowongan seperti itu

    bentuknya, tapi entah kenapa, hanya satu cowongan yang membuat aku ngeri. Yasudah lah, aku percepat saja langkah kakiku menuju pintu utama karena tanpa sadar, ayahku sudah meninggalkan aku jauh di depan. Kuketuk beberapa kali,, kudengar ada suara langkah kaki sedang menuju ke arahku,, ternyata putri beliau yang bernama Analis Hazby membukakan pintu untukku. Dengan senyum ramah dan manis, mempersilahkan aku untuk duduk menunggu di ruang tamu yang sebelumnya telah kujelaskan terlebih dahulu siapa aku dan dengan tujuan apa aku kemari.Aku duduk, hanya 3 menit. Suara langkah kaki berat sedang menuju kemari. Sesosok pria, tinggi, mengenakan kaos dan celana berbahan jatuh, berkulit coklat dan berjanggut cukup panjang, namun tidak terlalu tua, beliau lah Om Titut.. Om Titut tersentak kaget ketika melihat ayahku yang berada di depanku, mereka berpelukan saling melepas rindu. Bisa kubayangkan seberapa dekatnya mereka dan selama apa mereka tidak bertemu. Tak lupa, segera kuperkenalkan namaku dan menjelaskan kalau aku kemar i un tuk . . . . . , dengan semangat, beliau menjawab, ooh, begitu,, kebetulan karena sudah lama sekali Om dengan bapakmu t i d a k b e r t e mu , k i t a a k a n ngomong-ngomong panjang ya. Om kaget lho tadi, kok bapakmu bisa sampai kemari. Om dengan bapak satu perjuangan saat D e w a n K e s e n i a n B a n y u m a s m a s i h b e r d i r i

  • Gema Buletin Mahasiswa Kristen Unsoed

    4

    dulu..namun sejak dewan sudah kekurangan aktivis kebudayaan, kami jarang sekali bertemu..

    Ketika aku mendengar kalimat itu, tiba-tiba aku merasa sudah sangat dekat dan akrab dengan beliau,, orang yang ramah, dan santai, membuatku merasa sedang menghadapi keluargaku sendiri.

    Cukup lama aku berceloteh dan berbincang dengan beliau, aku mulai mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang kususun untuk penelitian singkatku. Yahh, dengan sangat santai, dan aura wibawanya, membuatku tidak memikirkan apapun saat itu. Kudengarkan semua yang beliau katakan, cerita-cerita, mitos masyarakat dan disertai dengan pesan-pesan beliau yang bijak, jujur, pada saat itu juga, aku merasa dunia sangat tenang dan damai. Sungguh aku terbawa suasana saat itu.

    Tak lupa aku bertanya satu hal, yang berhasil membuat aku sedikit terganggu. Tanpa basa-basi, kutanyakan langsung sebuah cowongan yang membuat aku sedikit takut saat berjalan di halaman depan tadi. Selalu diawali dengan senyum, beliau menjelaskan pelan-pelan, bahwa cowongan yang aku lihat tadi adalah cowongan yang telah memiliki Indhang.. (Indhang biasanya disebut sebagai roh)..saat itu pula aku merinding, ternyata intuisiku benar. Di antara cowongan yang lain, hanya cowongan

    i t u y a n g paling

    mencolok buatku, yang paling menarik perhatianku, sampai-sampai aku tidak melepaskan pandanganku dari halaman parkir hingga depan pintu saking takutnya.

    Aku tidak ingin mendengarkan lagi, takut jika penyakit parno ku kembali. Kuputar arah perbincangan kami. Dan kembalilah kami ke perbincangan kami yang menyenangkan.

    Begitu aku sangat menikmati waktuku b e r b i n c a n g - b i n c a n g dengan beliau. Sesaat kulihat sebuah lukisan besar terpajang tepat di depanku. Aku bertanya, lukisan apa itu. Dengan senyuman, beliau menceritakan padaku cerita yang tersirat dalam lukisan itu, dan tidak lupa, beliau menceritakan pula bagaimana beliau mendapatkan cerita masyarakat tersebut yang kemudian beliau tuangkan ke sebuah kanvas besar, dengan judul lukisan Dewi Mas Inten. Aku kaget. Tanpa aku ketahui sebelumnya, ternyata cerita mengenai Dewi Mas Inten yang sedang terkenal di kalangan seniman Banyumas, berasal dari beliau.

    Sebelumnya, beliau melakukan sebuah ritual di sebuah curug di Banyumas, yaitu Curug Cipedok. Dalam proses ritual, beliau mendapat sebuah gambaran tentang sebuah mitos masyarakat, dan bahkan beliau sempat bertemu secara langsung dengan tokoh dalam lukisan yang kini tepampang elok di dinding rumah beliau, Dewi Mas Inten. Sesosok wanita cantik, yang dipanggil dewi, menjadi tokoh utama yang menjaga Curug Cipendok telah bertemu dan

    bercakap-cakap secara langsung dengan Om Titut.

    Sesudah perbincangan antara dewi dengan Om Titut, Om Titut memulai

    proses melukisnya. Lukisan itu menjadi cikal bakal terciptanya sebuah maha karya seni tari yang

    diberi judul yang sama pula, Dewi Mas Inten. Aku jelaskan saat itu, bahwa tanpa aku tahu, beberapa bulan yang lalu, aku menarikan Tari Dewi Mas Inten tersebut , dan kutun jukkan betapa t e r h o r m a t n y a a k u mendapat kesempatan

  • Gema Buletin Mahasiswa Kristen Unsoed

    5

    menarikan tari itu. Om Titut pun tersentak kaget, dan pada akhirnya beliau juga mengatakan betapa senangnya karya beliau sudah dipertunjukkan di berbagai acara kebudayaan. Sejak saat itulah, kami pun bertambah akrab. Waktu menunjukkan pukul 21.30. sudah 3 jam aku mengganggu waktu istirahat malam Om Titut. Namun dengan senyum ramah Om Titut, Om Titut menjelaskan betapa beliau tidak merasa terbebani sedikit pun jika waktu beliau digunakan dan dihabiskan untuk hal-hal bermanfaat yang tidak hanya berguna bagi beliau tapi juga berguna bagi orang lain. Sebuah kalimat yang membuat aku merinding saat itu, Tuhan telah merencanakan dik Citra bertemu dengan Om,, malam ini sebenarnya Om ada acara, tapi jujur, Om akhirnya membatalkan kunjungan Om karena sesuatu hal yang penting. Rupanya yang penting itu adalah kunjungan dik Citra yang ingin mempelajari budaya lebih dalam. Dan Om tidak pernah menyesal akan hal itu..

    Setelah merasa tenang dan sejenak dunia menjadi hangat karena pesan-pesan beliau yang ditujukan untukku, aku putuskan untuk pamit pulang. Namun lagi-lagi, Om Titut kembali membuat aku terkejut. Sebelum pulang, aku dibawakan sesuatu. Sesuatu yang jika aku menyertainya dengan pikiran dan sugesti positif, sesuatu itu akan bekerja,, bukan, sesuatu itu tidak bekerja, melainkan sesuatu itu akan membantu aku jika aku mengerjakan misi penyebaran budaya dengan sungguh-sungguh. Semoga saja.Om Titut benar-benar membuat aku merubah pikiranku tentang dunia menjadi lebih positif. 3 jam yang membuat aku sangat mengidolakan beliau hingga saat ini. Dan efeknya, benar-benar luar biasa. Jika kita mau memasuki Alam Semesta, maka saat itu juga Semesta Alam akan masuk dalam diri kita....(sebuah perbedaan arti alam semesta dengan semesta alam) -Titut Edi Purwanto-

    Melihat Yesus tak ada dari KuburanNya,Murid-muridnya hampr ketakutan dan kembalikerumahnnya masing-masing.

    Yesus ditangkap dan diadili oleh

    Pontius Pilatus. Dengan memakai

    mahkota berduri.

    Via Dolorosa : Yesus berjalan dan memikul salib hingga bukit Tengkorak. Sambil dIcambuk.

    Akhirnya Yesus Disalibkan bersama dua Orang. Maria, Ibu Yesus menemaniNya.

    Komik & Ilustrasi

    Pada hari ke-3 Yesus bangkit dari antara orang mati. MuridmuridNya terkejut tidak melihatYesus yang hilang dalam GoaKuburanNya.

  • Gema Buletin Mahasiswa Kristen Unsoed

    6

    MengampuniOleh : Maris Sinambela

    Cerpen

    Paskah sebentar lagi datang dan anak-anak Tuhan b e g i t u s e n a n g u n t u k merayakannya dan banyak sekali mempersiapkan acara untuk memeriahkan Paskah. Keadaan lain terjadi pada Sheila putri dari Bapak Robert salah seorang pelayan Tuhan di Gereja. Hari Jumat ini adalah ibadah pemuda di gereja Sheila. Sheila biasa duduk bersama dengan teman-temannya, Ronald, Grace, Stevannyi, Dennis, dan Harry. Anak-anak ini terkenal amat gaul dikalangan pemuda yang lain terutama George yang sangat sering menjadi bahan bullyan oleh mereka, karena cara berpakaian Geroge yang bisa dikatakan culun. Dipertengahan ibadah, ada pengumuman bahwa gereja kembali mengadakan lomba menyanyi, dan karena Sheila tahun lalu menang, ia k e m b a l i d i d a u l a t u n t u k meng ikut inya l ag i , dengan tambahan anak-anak yang lain. Ibadah selesai, Sheila pulang dan menghempaskan tubuhnya di atas kasur.. Aduuuuhhhh, sebentar lagi paskah, dan aku masih belum menyiapkan apa-apa. Tahun kemarinkan aku menang lomba menyanyi, masa tahun ini aku gak ngapa-ngapain. Ucap Sheila d ikamar t idurnya . Sete l ah berpikir begitu lama Sheila kembali memutuskan untuk ikut lomba menyanyi d i gereja , walaupun dengan waktu yang hampir mempet . Sesegera mungkin Sheila menghubungi teman-temannya yang biasa bermain dengannya , untuk mengiringinya di acara lomba nanti. Ronald, Grace, Stevanny,

    lalu oh iya aku ingat, Dennis, Harry. George?? Umm tidak usahlah anak aneh itu. Cukup temanku yang gaul saja aku ajak untuk mengiringiku nanti, nanti kalo ada dia, juri jadi ilfeel lagi sama aku. Kata Sheila dalam hatinya. S e j am sudah pe s an dikirim, namun belum ada balasan dari dua temannya ini. Sheila masih sabar untuk menunggu, akhirnya tepat pada pukul 19:00 jawaban dari kedua temannya diterima. Balasan dari Ronald adalah ok, kapan kita latihan? memang Ronald adalah orang yang begitu rajin apabila diajak untuk melakukan pelayanan, apalagi yang mengajak adalah Sheila temannya dari kecil di gereja. Berbeda dengan jawaban Ronald, jawaban dari keempat temannya yang lain menegaskan bahwa mereka tidak bisa karena memiliki persiapan yang begitu padat untuk acara sekolah, dan yang lainnya. Pada titik inilah, Sheila mulai kebingungan dan tidak mengerti harus melakukan apa. Karena kelalahan Sheila ter t idur, la lu baru bangun keesokan harinya. S h e i l a a k h i r n y a dibangunkan oleh ayahnya, Bapak Robert. Pak Robert, menanyakan kenapa putri kesayangannya ini terlambat bangun. Akhirnya Sheila menjelaskan bahwa teman-teman sepermainannya tidak ada yang bisa untuk mengiringinya dalam lomba menyanyi di gereja pada paskah nanti.

    Pak Robert mengerti, kenapa kamu gak ngajak si George? Diakan juga jago main musik dan lihai juga dalam menyanyi.gak ah, pah. Diakan bukan temen

  • Gema Buletin Mahasiswa Kristen Unsoed

    7

    main aku. Lagi pula dia anaknya aneh. Pokoknya gak mau, gak mau!.

    Sayang, jangan begitu. Kamu gak b o l e h m e m b e d a - b e d a k a n t e m a n . Memangnya Tuhan Yesus, mengajarkan kita membeda-bedakan teman? Tidakkan. Kamu harus bisa, menerima apapun yang Tuhan kasih, dan bersyukur dengan apa yang kita punya.

    iya sih pah, tapi? tapi apa lagi? Nanti kalo kebanyakan tapi, keburu Georgenya diajak temen kamu yang lain buat ngiringin loh..

    iya deh pah. Aku hubungin George sekarang. (dengan hati yang masih bimbang, akhirnya Sheila menghubungi George).

    Tanpa disangka-sangka George membalas lebih cepat daripada yang diperhitungkan oleh Sheila. Beberapa menit setelah Sheila mengirim pesan, langsung George membalas.

    Bisa kok Sheil, kapan mau latihan? Aku setiap hari bisa. Nanti aku bantuin cari lagu yang pas deh, buat kamu.

    Sheila tercengang melihat balasan dari George yang dapat membuat hatinya yang tadinya gundah gulana, menjadi tenang. Sheila tidak menyangka, George orang yang sering kali untuk ia hina, ejek, dan ganggu ber sama teman- temannya mampu mengampuninya.

    Sheila mengirim pesan untuk membalas pesan dari George besok, kalo bisa kita ketemu dan langsung bahas lagu. Sebelumnya terimakasih George.

    Keesokan harinya mereka bertemu, sebelum mulai berlatih.

    George, aku gak nyangka kamu mau main dan ngiringin aku buat ikut lomba ini. padahal kan aku suka banget gangguin kamu, nakalin kamu. Aku mau minta maaf, sama kamu. Semoga kamu bisa maan aku ya.

    Aku udah maan kamu kok, sheil. Tuhan aja yang begitu luar biasa dashyat, kudus dan perkasa, bisa maan kita yang udah banyak banget dosanya ini, masa aku yang hanya hamba hinanya gak bisa maan kamu yang hanya ngisengin aku.

    kamu hebat George. Kamu bisa nerapin itu didalam kehidupan kamu sehari-hari. Aku aja masih sebel sama temen-temen aku yang gak bisa ngiringin aku.

    Kamu boleh kesel, tapi ketika kamu nyerahin semuanya itu sama Tuhan. Tuhan akan bantu kamu untuk menyelesaikan perkara kamu itu. Makanya, ada pepatah Tak Ada yang Mustahil Bagi Tuhan, gitu Sheil.

    Wah iya bener kamu, aku maan m e re k a k a re n a B ap a j u g a s u d a h mengampuni aku. Makasih ya George, udah ngasih aku ilmu hidup yang bermakna. Aku bakal jaga ilmu ini sampe aku tua nanti, hehehe.. ngomong-ngomong dari obrolan kita tadi itu, aku jadi dapet inspirasi lagu nih, gimana kalo lagu Bagi Tuhan tiada yang Mustahil, george?

    Itu bagus tuh lagunya. Ayo, kita latihan. Kebetulan Ronald juga udah dateng. Semoga kita menang!! Amin. Dalam nama Tuhan Yesus!!

    Amin!

    Ini dia sedikit ilustrasi tentang bagaimana seseorang mengampuni orang yang lain. Bagaimana dengan Bapa? Bapa rela mengorbankan putra tunggalNya untuk mengampuni kita, umat berdosa. Kita harus mencontoh perilaku Bapa, bukannya malah menyimpan dendam kepada orang yang berlaku kasar kepada kita. Mulailah dari orang yang ada disekitarmu, keluarga, teman, dosen, dan orang yang lain. Niscaya, sedikit demi sedikit orang akan percaya bahwa dengan keberadaanmu kas ih Yesus terpancar. Dan kau layak menerima predikat garam dan terang bagi dunia. Amin. Happy Easter! God Bless Us.

  • Gema Buletin Mahasiswa Kristen Unsoed

    8

    Paskah kali ini merupakan kala kesekian dirayakan di kampus perjuangan, kala kampus lain mengadakan demi rutinitas eksistensi. Dengan malu-malu, karena baru per tama ka l i merayakannya. Kami pun masih memilih merayakannya di Indoor. Mungkin lantaran tak mau kena Hujan. Ya bulan ini penuh dengan Hujan. Barangkali kami tak siap hadapin gempuran alam. Hujan. Kami terpakasa abaikan para hippies teriak minta bantuan di trotoar jalanan. Ya kami memilih duduk, dengar dan kedinginan l an taran AC senga j a kami hidupkan. Apa bedanya ? Dingin karena Hujan dengan dingin karena AC. Kini saya percaya. Hati dapat berdenting membentuk nada minor setengah yang manis di kuping, tanpa perlu buka suara atau memetik g itar. Dawai terakhirnya, yang berbunyi tipis tinggi tetapi menggenapi, telah terpetik. Paskah. Kita memang tak pernah tahu apa dan kenapa kita merayakan kondisi duka ini. Sampai sesuatu itu tiba di depan mata. Kita tak pernah menyadari ketidaklengkapan hingga bersua dengan kepingan dir i yang tersesat dalam ruang waktu masa lalu. Ya kita senang, Dia telah mati. P u l u h a n orangperempuan-perempuan dalam panggung mewah, kicauan terbaik dengan warna nada semencolok mungkin mereka persembahkan. Beberapa penari mengikuti alunan. Sementara beberapa drum band dengan alat musik Piano dan kahon, dan

    s e p e r a n g k a t a l a t t a b u h , memainkan lagu-lagu berbeda pada saat yang bersamaan. Tak boleh ada nada kasar, lagu sendu harus dimainkan. Sedikit moral, kami mas ih menger t i soa l berduka. Banyak di antara kami merayakan demi peringatan masa lalu. Tidak merayakan berarti b u k a n k r i s t e n . B e b e r ap a menganggapnya seperti itu. Ketika gulungan kabut pekat yang mencium wajah berdarah dikayu salib. Awan bersuara temani Manusia yang tersalib. Senyap masa lalu, kami lenyapkan dalam senyap udara nyama dalam ruangan. Larik-larik sinar bulan menyorot mahkota berduri, sedang kami berbisak-bisik soal keindahan busana mode trend masa kini. Tak banyak mengkagumi konsep mengapa dan bagaimana itu terjadi. Kini anak soedirman merayakan paskah. Yakinlah, anak soedirman ada yang beragam Kristen. Tentu, lima langkah per tama kami pers i apkan . Sebagian hanya mencari batas aman agar tidak lagi sama oleh s i apa pun . Bangga dengan te r i akan - te r i akan ber tub i menghunjam setiap gagasan. Beberapa memaki, membodohi, mengingatkan soal prosedur operasi standar. Sungguh, Kini kami harus mendengarkan Bumi. Jumput rumput. Desik daun. Nyanyian batu. Desas-desus tanah. Mereka bicara pada tubuh kami yang lebih tahu dan lebih bijak dari isi benak. Seekor cicak di dinding

    Opini

    Pas-kah Ini Paskah ?

    Oleh :

    Yoshua Abib

  • Gereja Isa Almasih Pringgading

    Jl P Kemerdekaan Gg Sidanegara III 16

    RT 008/05, Purwokerto

    Phone: 0281 642314

    Gereja Bethel Indonesia Sokajati

    Jl Sokajati 13, Purwokerto

    Phone: 0281 637653

    Gereja Katedral Kristus

    Jl Gereja 3 RT 005/06,Sokanegara,

    Purwokerto Timur, Purwokerto 53115

    Phone: 0281 630628

    Gereja Bethel Injil Sepenuh

    Jl P Kemerdekaan 60,Karang Pucung,

    Purwokerto Selatan, Purwokerto 53142

    Phone: 0281 638603

    Gereja Kristen Indonesia Gatot Subroto

    Jl Adiyaksa 7 RT 006/04, Purwokerto

    Phone: 0281 643021

    Gereja Karunia

    Jl Martadireja I 118,Purwokerto Wetan,

    Purwokerto Timur, Purwokerto 53111

    Phone: 0281 638882

    Gereja Baptis Indonesia Tiara

    Ds Karangrau, Purwokerto

    Phone: 0281 6846849

    Gereja Baptis Indonesia Kalam

    Jl Jend Gatot Subroto 7, Purwokerto

    Phone: 0281 634858Gereja Kristen Jawa Purwokerto

    Jl Bayangkara 1, Purwokerto

    Phone: 0281 635071

    Gereja Kristen Indonesia

    Jl Prof DR Bunyamin 708,Grendeng,

    Purwokerto Utara, Purwokerto 53122

    Phone: 0281 637980

    Gereja Katolik Santo Yosep

    Jl Kali Putih 2,Purwokerto Wetan,

    Purwokerto Timur, Purwokerto 53111

    Phone: 0281 635812 - 0281 637641

    Gereja Katolik Santo Yosep

    Jl Kali Putih 2,Purwokerto Wetan,

    Purwokerto Timur, Purwokerto 53111

    Phone: 0281 635812 - 0281 637641

    Gereja Bethel Indonesia

    Jl Stadion Mini I,Purwokerto Kulon,

    Purwokerto Selatan, Purwokerto 53141

    Phone: 0281 624756

    Gereja Kristen Indonesia Klampok

    Jl Jend A Yani 954, Purwokerto

    Phone: 0281 7639790

    Gereja Kristen Jawa Klasis Banyumas Timur

    Jl Mardikenya 2,Kranji,

    Purwokerto Timur, Purwokerto 53116

    Phone: 0281 636133

    Gereja Bethel Tabernakel Yesus

    Juru Selamat Purwokerto

    Jl Kol Sugiri 29-31,Kranji,

    Purwokerto Timur, Purwokerto 53116

    Phone: 0281 632509 - 0281 635957

    Gema Buletin Mahasiswa Kristen Unsoed

    9

    Daftar & Alamat Gereja di Purwokerto :

    Po

    jok

    In

    fo

    menontoni empat manusia terlentang di atas karpet hijau pupus nan empuk, dengan formasi melingkar. Kami m e m u l a i d e n g a n i d e t e n t a n g bagaimana merayakan. Secara losos kami tak bertanya kenapa merayakan dan j ika tak merayakan lantas mengapa. Ada yang berlebih di ruangan tempat kami bersekutu. Dan ada yang kurang dalam ruangan ini. Menagapa harus paskah, jika iman masih melulu bahas soal rutinitas kekristenan.

    Ketika saya sadar bahwa tulisan ini hanyalah renik dari Hidup yang sesungguhnya, maka semua kata menguap lenyap. Sebutir debu di tengah Sahara yang berbisik halus nyaris tak terdengar. Namun setidaknya, saya mencoba berkata-kata. Dan semoga ini ada gunanya.

  • Tempat :

    @Aula Fisip Unsoed

    Komplek Fisip Unsoed

    (Sebelah Lab Sosiologi)

    Purwokerto

    PASKAH PASKAH

    PMK FISIP UNSOEDPMK FISIP UNSOED

    PASKAH

    PMK FISIP UNSOEDPERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN FISIPPERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN FISIPPERSEKUTUAN MAHASISWA KRISTEN FISIP

    085777762534(Risma)

    Informasi

    Gema Buletin Mahasiswa Kristen Unsoed

    10

    Kegiatan PMK FISIP USNOED :

    PMKFisip_Unsoed

    PMK Fisip Unsoed

    Jumat, 25 April 2014

    18.00-Selesai

  • Gema Buletin Mahasiswa Kristen Unsoed

    Page 1Page 2Page 3Page 4Page 5Page 6Page 7Page 8Page 9Page 10Page 11Page 12