GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA...

68
KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Jurusan Analis Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari OLEH : RISKA NOVIANTI P00341015038 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN ANALIS KESEHATAN 2018 GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS POASIA

Transcript of GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA...

Page 1: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

1

KOTA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Diploma III Jurusan Analis Kesehatan

Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

OLEH :

RISKA NOVIANTI

P00341015038

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN ANALIS KESEHATAN

2018

GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA

IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS POASIA

Page 2: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

2

Page 3: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

3

Page 4: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

4

Page 5: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

5

RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

Nama : Riska Novianti

NIM : P00341015038

Tempat, Tanggal lahir : Hukaea, 29 November 1997

Suku / Bangsa : Bugis / Indonesia

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

B. Pendidikan

1. SD Negeri 1 Hukaea, tamat tahun 2009

2. MTs Negeri Kasipute, tamat tahun 2012

3. SMA Negeri 03 Bombana, tamat tahun 2015

4. Sejak tahun 2015 melanjutkan pendidikan di Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan

V

Page 6: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

6

MOTTO

Dan Dia Mendapatimu sebagai orang yang bingung lalu Dia memberikan

petunjuk. Dan Dia Mendapatimu sebagai orang yang kekurangan, lalu Dia

Memberikan Kecukupan.

(Q.S. Adl-Dluha : 7-8)

Kupersembahkan Untuk Almamaterku

Ayah dan Ibunda Tercinta

Keluargaku Tersayang

Doa Dan Nasehat untuk Kesuksesanku

VI

Page 7: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

7

ABSTRAK

Riska Novianti (P00341015038) Gambaran Hasil Pemeriksaan Protein Urine

pada Ibu hamil Trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendaridibimbing

Oleh ibu Ruth Mongan dan ibu Supiati (xiv+6 Daftar Tabel + 2Daftar Gambar

+ 8Daftar Lampiran + 38 Halaman)Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak

pada kehamilanuntuk pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh ibu

hamil dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakhir kehamilan. Ibu

hamil memerlukan protein minimal 60g/hari untuk perkembangan fetus, alat

kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk persiapan laktasi.Kelebihan

kadar protein pada ibu hamil dapat mengindikasikan terjadinya preeklamsi

yangditandai hipertensi, edema, dan protein urin, kelainan ini ditemui pada usia

kehamilan trisemester III. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran

protein urine pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas Poasia dengan

menggunakan metode asam sulfasalisilat 20% tampak ada atau tidaknya

kekeruhan yang terjadi dalam urine dan untuk mengetahui derajat kekeruhan

protein dalam urine.Jenis penelitian ini adalah Deskriptif, dilaksanakan tanggal 2

Mei 2018 - 22 Mei 2018.Populasi dalam dalam penelitian ini sebanyak 170 orang,

Sampel penelitian 34 ibu hamil trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu)di

Puskesmas Poasia dan Posyandu Binaan Puskesmas Poasia dengan teknik

Pengambilan sampel secara Accidental Sampling. Hasil penelitian di dapatkan 13

(38.2%) ibu hamil Trimesterr III di Puskesmas Poasia positif protein urine dan 21

(61.8 %) ibu hamil trimester III negatif protein urine.Dari 13 responden positif

protein urine, dapat di kelompokkan menjadi 6 (17.64%) sampel positif + (1+), 7

(20.59%) sampel positif ++ (2+) dan 21 (61.77 %) sampel negatif protein urine

Disarankan kepada peneliti selanjutnya di harapkan sampel dan karakteristik

penelitian lebih banyak dan dengan menilai protein urine tetap di konfirmasi lagi

dengan metode lain.

Kata kunci : Ibu hamil Trimester III, Protein urine.

Daftar Pustaka : 25 buah (1989-2017)

VII

Page 8: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

8

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh

Alhamdulillahirabbil’alamiin. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Gambaran Hasil Pemeriksaan

Protein Urine pada Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Poasia Kota

Kendari”. Penelitian ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat

untuk menyelesaikan pendidikan program Diploma III(DIII) pada Politeknik

Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan.

Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terimakasih yang takter

nilai serta sembah sujud penulis ucapkan kepada kedua orang tua yang amat

kucintai, Ayahanda Abbas dan Ibunda R o s m i a atas bantuan moril maupun

materil, motivasi ,dukungan dan cintakasih yang tulus serta doanya demi

kesuksesan studi penulis selama menuntut ilmu sampai selesainya karyatulis ini.

Proses penulisan karya tulis ini telah melewati perjalanan panjang, dan

penulis banyak mendapatkan petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak.Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis juga menghanturkan rasa terimakasih

kepada ibu Ruth Mongan, B.Sc.,S.Pd.,M.Pd selaku pembimbing I dan ibu

Supiati STP.,MPH selaku pembimbing II yang telah memberikan bimbingan

,kesabaran dalam membimbing dan atas segala pengorbanan waktu dan pikiran

selama menyusun karyatulis ini. Ucapan terimakasih penulis juga tujukan

kepada:

1. Ibu Askrening, SKM.,M.Kes Selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

2. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara

yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian.

3. Ibu Anita Rosanti S.ST.,M.Kes Selaku Ketua Jurusan Analis Kesehatan

4. Kepada Dewan Penguji Ibu Sitti Rachmi Misbah, S.Kep.,M.Kes, Ibu Reni

Yunus, S.Si.,M.Sc yang telah memberi saran dan arahan perbaikan demi

Kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah Ini

VIII

Page 9: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

9

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Analis Kesehatan serta seluruh staf dan

karyawan Poltekkes Kemenkes Kendari atas segala fasilitas dan pelayanan

akademik yang diberikan selama penulis menuntut ilmu.

6. Kepala Laboratorium Puskesmas Poasia Kota Kendari

7. Teristimewa Adikku Tersayang Irwan Gunawan terima kasih atas segala

doa, bantuan dan dukungan yang telah di berikan kepada penulis.

8. Sahabat-sahabatku Tersayang Asma, Nurhidayah, Aida Dwi Agnes, Siskia

Azizah, Ummul Fathanah Al.I.H, Fadillah Eka Wardany, dan Sadariah

Husein, Riska Agustiyanti, Ranggi Hardiyanti terima kasih atas nasehat,

dukungan kasih sayang, dan perhatian yang tidak ternilai, semoga kita bisa

meraih sukses bersama.

9. Seluruh teman-teman seperjuangan jurusan Analis Kesehatan angkatan 2015

yang penulis tak bisa sebutkan satupersatu. Terimakasih atas motivasi dan

kebersamaan dalam suka maupun duka selama masa perkuliahan di

Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan .Menjadi suatu

kebanggan bisa mengenal kalian,semoga apa yang kita lakukan menjadi

sesuatu yang bermanfaat.

Penulis menyadari sepenuhnya dengan segala kekurangan dan keterbatasan

yangada, sehingga bentuk dan isi Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan dan masih teradapat kekeliruan dan kekurangan. Oleh karena itu,

dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan Karya Tulis ini.

Akhir kata, semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya.

Wassalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh.

Kendari, Mei 2018

Penulis

IX

Page 10: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

10

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ............................................................................................. i

HALAMAN PERNYATAAN ORSINALITAS .................................................. ii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ v

MOTTO ................................................................................................................ vi

ABSTRAK ........................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii

DAFTAR ISI. .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL................................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang. .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah. ......................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian. .......................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian. ........................................................................................ 4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Ibu Hamil. ............................................................. 5

B. Tinjauan Umum Tentang Protein Urine. ........................................................ 13

C. Hubungan Protein Urine dan Ibu Hamil. ....................................................... 16

X

Page 11: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

11

BAB III : KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran. ........................................................................................... 19

B. Kerangka Pikir. .............................................................................................. 21

C. Variabel Penelitian. ........................................................................................ 21

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif. ................................................... 22

BAB IV : METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian. .............................................................................................. 23

B. Tempat dan Waktu Penelitian. ....................................................................... 23

C. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 23

D. Prosedur Pengumpulan Data .......................................................................... 24

E. Instrumen Penelitian....................................................................................... 24

F. Prosedur Pemeriksaan Laboratorium ............................................................. 25

G. Jenis Data ....................................................................................................... 26

H. Pengolahan Data............................................................................................. 26

I. Analisis Data .................................................................................................. 27

J. Penyajian Data ............................................................................................... 27

K. Etika Penelitian .............................................................................................. 27

BAB V : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Peneltian ............................................................................................... 28

B. Pembahasan .................................................................................................... 34

BAB VI : PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................................... 38

B. Saran ............................................................................................................... 38

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

XI

Page 12: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

12

DAFTAR TABEL

Tabel. 5.1 Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Poasia Tahun 2017

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Umur Pada ibu hamil

Trimester III Di Puskesmas Poasia Kota Kendari

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Usia kehamilan Pada ibu

hamil Trimester III Di Puskesmas Poasia Kota Kendari

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Anak Ke pada ibu hamil

Trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendari

Tabel 5.5 Hasil Pemeriksaan Protein Urine pada Ibu Hamil Trimester III Di

Puskesmas Poasia Kota Kendari

Tabel 5.6 Distribusi Hasil Pemeriksaan Protein Urine pada Ibu Hamil Trimester

III Di Puskesmas Poasia Kota Kendari

XII

Page 13: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

13

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1Hasil Protein Urine Berdasarkan Tingkat Kekeruhannya ................ 20

Gambar 5.1 Peta Kecamatan Poasia (wilayah kerja Puskesmas Poasia) ............ 30

XIII

Page 14: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

14

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar hasil penelitian

Lampiran 2 : Master Tabel Data penelitian

Lampiran 3 : Surat Permohonan Izin Penelitian dari Poltekkes Kemenkes

Kendari

Lampiran 4 : Surat Izin Penelitian dari Badan Penelitian dan Pengembangan

Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 5 :Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Lampiran 6 : Surat Keterangan Bebas Pustaka

Lampiran 7 : Surat Keterangan Bebas Laboratorium

Lamipiran 8 : Dokumentasi Penelitian

XIV

Page 15: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu di Indonesia terutama di Sulawesi Tenggara

menurut Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara (2016) berfluktuasi

cenderung menurun dari tahun 2012 sampai 2014 yaitu 84 kasus menjadi 65

kasus namun kembali meningkat sampai pada tahun 2016 yaitu 74 kasus ini

tidak sejalan dengan cakupan pelayanan ibu hamil yang menunjukkan

peningkatan begitu pula dengan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan.

Angka kejadian eklamsi di Sulawesi Tenggarapada tahun 2015 terdapat

15 kasus eklamsi dan 17 kasus pada tahun 2016. di perkirakan bahwa 20%

kehamilan akan mengalami komplikasi, komplikasi ini dapat mengancam

jiwa. Berdasarkan Profil Kesehatan Sulawesi Tenggara bahwa jumlah

kematian ibu sebanyak 84 kematian, dimana penyebab utama kematian

adalah keracunan kehamilan dan infeksi.Hal ini diperburuk dengan status gizi

yang buruk, persalinan muda, paritas tinggi dan anemia. (Dinkes, Sultra.

2016)

Ibu hamil (gravida) adalah seorang wanita yang mengandung dimulai

dari konsepsi sampai lahirnya janin.Kehamilan adalah masa di mana seorang

wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya. Kehamilan manusia

terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran (38

minggu dari pembuahan) (Prawirohardjo, 2007). Pada kehamilan berbagai

perubahan terjadi didalam tubuh termasuk tahapan tahapan janin. Kehamilan

normal akan berpengaruh terhadap keseimbangan cairan elektrolit,

keseimbangan asam basa metabolisme karbohidrat , protein dan lemak,

keseimbangan kalsium dan elektrolit serta endokrin (saryono,2008)

Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan untuk

perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk

persiapan laktasi.Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita hamil

1

Page 16: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

2

memperoleh cukup protein selama hamil.Diperkirakan satu gram protein

setiap kilo gram berat badan dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.Pada

pemeriksaan plasma protein ditemukan adanya penurunan pada fraksi

albumin dan pula sedikit penurunan gamma globulin.Perubahan- perubahan

dalam plasma protein ini dalam satu minggu postpartum kembali kepada

keadaan sebelum adanya kehamilan.(Baron,1991)

Proteinuria (protein urine) adalah protein yang terdapat dalam urine,

pada keadaan normal tidak dapatkan konsentrasi yang tinggi dalam urine,

protein dalam urine sangat kecil kurang dari 100 mg protein/24 jam. 2/3 dari

jumlah tersebut adalah protein yang di keluarkan dari tubulus biasanya

protein yang sudah melebihi batas lebih dari 150 mg protein /24 jam sudah

tidak normal , ini dapat di jumpai pada kerusakan – kerusakan kerusakan

membran kapiler glomerulurus atau karena gangguan mekanisme reabsorbsi

tubulus atau kerusakan pada kedua mekanisme tersebut.

Proteinuria (protein urine) terjadi karena molekul protein dapat

melewati membran glomerulus.Hal ini dapat terjadi karena peningkatan

permeabilitas dinding kapiler glomeruli, peningkatan tekanan intra

glomerular atau keduanya. Jika terjadi kerusakan fungsi tubulus dapat

mengakibatkan kegagalan reabsosorbsi dan kehilangan kompensasi untuk

mengubah volume cairan tubuh, ini juga berakibat protein tidak dapat di

reabsorbsi ke dalam darah sehingga terbentuk proteinuria (protein urine)

(Anna,2016)

Pemeriksaan terhadap protein urine termasuk pemeriksaan kimiawi

yang merupakan sebagian dari pemeriksaan urin rutin. Pemeriksaan protein

kebanyakan cara rutin untuk menyatakan adanya protein dalam berdasarkan

pada timbulnya kekeruhan karena padatnya atau kasarnya menjadi satu

ukuran untuk jumlah protein yang ada.

Menurut penelitian Anna (2016) tentang pemeriksaan status protein

urine pada ibu hamil di Puskesmas Unaha menggunakan metode dipstick atau

carik celup, menyatakan bahwa ibu hamil yang memiliki resiko tinggi

proteinuria terjadi pada ibu hamil Trimester III dari jumlah sampel 32 ibu

Page 17: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

3

hamil didapatkan hasil 25 ibu hamil positif protein urine dan 7 lainya

negative protein urine. Dan menurut penelitian Luh Putu Yoga(2017) tentang

kadar protein pada ibu hamil Trimester II dan III di Puskesmas II Denpasar

Barat didapatkan hasil pemeriksaan protein urine terhadap 39 ibu hamil

Trimester II dan III 10 sampel positif (25.64%) dan 29 sampel negative

(74.36%). Sensitivitas dan spesifitas metode pemeriksaan sangat bervariasi

menurut berbagai penelitian.

Menurut penelitian Indranila KS (2012) metode carik celup pada

pemeriksaan proteinuria kurang akurat di bandingkan metode standar (asam

sulfasalicyl) yang merupakan gold standar. Test dengan asam sulfasalicyl

tidak bersifat spesifik tetapi sangat peka, adanya protein dalan konsentrasi

0,002% dapat di nyatakannya.jika hasil test negatif, tidak perlu lagi

memikirkan kemungkinan adanya proteinuria.

Bedasarkan Laporan Kegiatan KIA Dinas Kesehatan Kota Kendari

menyatakan bahwa Ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Poasia Kota

Kendaripada tahun 2017 kujungan ibu hamil yaitu 743 orang, denganK4yaitu

727 orang, dengan jumlah kasus ibu hamil yang mengalami proteinuria

sebesar 170 kasus,ini dikarenakan karena ibu hamil merupakan salah satu

kelompok beresiko terkena berbagai macam gangguan kesehatan misalnya

kelebihan kadar protein dalam urin dapat mengindikasikan terjadinya

preeklamsi. Preeklamsi adalah masalah kesehatan yang dialami saat hamil

yang ditandai tekanan darah tinggi (hipertensi), edema, disertai protein dalam

urine (proteinuria).Penyakit ini umunya karena terjadi pada trisemester III

kehamilan.

Maka dari gambaran diatas peneliti tertarik untuk meneliti “Gambaran

Protein Urine pada Ibu Hamil Trimester III Di Puskesmas Poasia Kota

Kendari”

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah hasil pemeriksaan protein urine pada urine ibu hamil

Trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendari?

Page 18: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

4

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui gambaran proteinpada urine ibu hamil trimester

III di Puskesmas Poasia Kota Kendari

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui gambaran protein urine ibu hamil Trimester III

menggunakan metode asam sulfasalicyl

b. Menjelaskan interpretasi hasil pemeriksaan protein urine pada ibu

hamil dengan metode Asam Sulfasalicyl berdasarkan tingkat

kekeruhan

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman nyata

bagi peneliti pemula dalam proses penelitian ilmiah mengenai protein

urine pada ibu hamil trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendari

b. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai sumbangan ilmiah terhadap Politeknik Kesehatan

Kementerian Kesehatan Kendari khususnya Jurusan Analis

Kesehatan.

c. Manfaat Bagi masyarakat

Memberikan informasi kepada ibu hamil tentang kadar protein

urine pada ibu hamil khususnya ibu hamil trimester III

2. Manfaat Praktisi

Sebagai dasar peneliti selanjutnya terkait penelitian gambaran

protein urine pada ibu hamil trimester III

Page 19: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Ibu Hamil

1. Definisi Ibu Hamil

Ibu hamil (gravida) adalah seorang wanita yang mengandung

dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin.Kehamilan adalah masa di

mana seorang wanita membawa embrio atau fetus di dalam tubuhnya.

Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi

terakhir dan kelahiran (38 minggu dari pembuahan) (Prawirohardjo,

2007).

Menurut manuaba (1998)Gravidaterbagiatas dua bagian yaitu:

a. Primigarvida adalah wanitayang hamil untuk pertama

kalinya. Ciri-cirinya adalah payudara tegang, putting susu

runcing, perut tegang menonjol, straise livide, perineum utuh,

vulva menonjol, hymen perforatus, vagina sempit, dengan

rugae portio runcing dan tertutup.

b. Multigravida adalah wanita yang pernah hamil dan

melahirkan bayi cukup bulan. Ciri-cirinya adalah payudara

lembek berbekas dan menggantung, putting susu tumpul,

perut lembek dan menggantung, straise livide dan ablikan,

pirenium terdapat bekas robekan, vulva terbuka,

karunkukulemirtyformis, vagina longgar tanpa rugae, dan

portio tumpul dan terbagi dalam bibir depan-belakang.

2. Klasifikasi Umur kehamilan

Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya

janin.Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7

hari) dihitung dari Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).(Jenni Mandang.

2014 hal : 77)

Page 20: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

6

Di Tinjau dari umur kehamilan dibagi atas 3 trimester yaitu :

a. Kehamilan Trimester I (0-12 minggu)

Pada tahap awal ini, kondisi tubuh mengalami banyak perubahan,

ini terutama terjadi perubahan hormonal. Perubahan hormonal

mempengaruhi pada semua sistem organ di dalam tubuh.Pedoman

utamanya yaitu berhenti haid.

1) Bulan pertama (0-4 minggu)

Setelah pembuahan, tahapan awal perkembangan embrio adalah

zigot. Zigot akan menuju rahim dan membentuk morula, yaitu

kelompok sel-sel yang bentuknya mirip buah rasberi.

Selanjutnya morula akan melalui beberapa tahapan

perkembangan embrio. Pada bulan pertama, kantong ketuban

sudah terbentuk untuk melindungi embrio dengan cara

membungkusnya dengan ketat.

Fisik janin mulai terbentuk, yaitu kemunculan lingkaran hitam

di wajah yang nantinya berkembang menjadi mata.Selain itu,

perkembangan juga meliputi bagian rahang bawah dan mulut.Di

bagian dalam, organ yang mulai berkembang adalah

tenggorokan.

Embrio mendapatkan nutrisi dari ibu yang ditransfer ke bayi

melalui plasenta.Plasenta juga mulai terbentuk dari bulan

pertama.Organ yang berbentuk bulat datar ini juga berfungsi

mentransfer bahan buangan dari bayi.Meski embrio baru

berukuran 6-7 mm, sirkulasi darah sudah dimulai, ditandai

dengan terbentuknya sel darah.

2) Bulan kedua (5-8 minggu)

Pada saat ini, tulang rawan sudah berganti menjadi tulang.

Jaringan sistem saraf pusat sudah terbentuk, yaitu berupa otak,

sumsum tulang belakang, dan jaringan saraf lain. Pada minggu

kelima, jantung mulai terbentuk, berbarengan dengan sistem

peredaran darah.Di kedua sisi kepala membentuk lipatan kecil

Page 21: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

7

sebagai cikal bakal telinga.Bagian wajah pun terus berkembang.

Sementara itu pada bagian tubuh yang lain, mulai terlihat

pertumbuhan tunas yang kemudian menjadi tangan dan

kaki.Ukuran embrio pada akhir bulan kedua adalah 2,54 cm,

berat 9,45 gram, dengan bagian kepala berukuran sepertiga dari

ukuran seluruh tubuh.

3) Bulan ketiga (9-12 minggu)

Di bulan ketiga, organ dalam mulai berkembang.Organ hati

mulai memproduksi empedu, sistem urine mulai bekerja,

sistem peredaran darah juga mulai beroperasi.Sebenarnya

organ reproduksi sudah mulai mengembang, tetapi jenis

kelamin belum dapat dipastikan meski diperiksa melalui USG.

Tubuh janin sudah terbentuk lebih lengkap, yaitu sudah

memiliki lengan, tangan, kaki, telinga, serta mulai membentuk

gigi.Jari-jari tangan dan kukunya juga sudah mulai terbentuk.

Bahkan, di ukuran tubuh dengan panjang 7,6-10 cm dan berat

28 g ini, janin sudah dapat membuka mulut dan mengepalkan

tangan.

b. Kehamilan Trimester II (13-28 minggu)

Memasuki trimester kedua, sudah mulai dapat mendengar

detak jantung janin saat pemeriksaan kehamilan.Kelamin janin

semakin berkembang dan mulai dapat merasakan gerakannya.

1) Bulan keempat (13-17 minggu)

Pada masa ini, janin laki-laki sudah memiliki prostat dan

janin perempuan sudah mulai menampakkan folikel pada

ovariumnya.Tulang janin makin berkembang.Di bagian

kepala sudah tampak pola rambut. Sementara itu pada bagian

wajah, mata sudah menghadap ke depan dan mulai dapat

bergerak. Posisi telinga sudah sesuai tempatnya.Mulut janin

pun mulai dapat mengisap. Panjang janin di usia 14 minggu

mencapai 85 mm dengan berat kira-kira 40 g.

Page 22: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

8

2) Bulan kelima (18-21 minggu)

Seluruh kulit janin tertutup lapisan putih sebagai pelindung

dari cairan ketuban. Lapisan putih ini akan terlepas dengan

sendirinya sesaat ketika janin akan lahir. Otot janin sudah

berkembang di bulan kelima.Janin pun mulai bergerak

sebagai latihan untuk otot dan pada bagian kepala sudah

tumbuh rambut. Bagian-bagian tubuh janin, seperti punggung

dan bahu, juga ditumbuhi rambut halus yang akan hilang

menjelang minggu kedua setelah bayi lahir. Panjang janin di

akhir bulan ini adalah 160 mm.

3) Bulan keenam (22-27 minggu)

Kelopak mata janin sudah jelas dan mata sudah bisa

terbuka.Pembuluh vena tampak melalui kulit janin, sebab

kulit sudah muncul dengan tekstur tipis keriput berwarna

kemerahan.Denyut nadi janin dapat meningkat, sebagai tanda

bahwa janin menanggapi rangsangan, terutama bila

mendengar suara dari luar.Jari tangan dan kaki janin pun

sudah tampak.Pada bulan ini, panjang janin sekitar 190 mm

dengan berat 460 g.

c. Trimester III (28-40 minggu)

Pada masa ini janin sedang berada di dalam tahap

penyempurnaan dan akan semakin bertambah besar sampai

memenuhi seluruh rongga rahim.

1) Bulan ketujuh (28-31 minggu)

Janin sudah dapat menanggapi cahaya, merasakan sakit,

mendengar suara, dan mengubah posisi

tubuh.Pendengarannya mulai berkembang dan tubuhnya

mulai menyimpan lemak.Di bulan ketujuh panjang janin

mencapai 36 cm dengan berat 900-1.800 g

Page 23: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

9

2) Bulan kedelapan (32-36 minggu)

Di bulan kedelapan, bagian dalam janin sudah berkembang

lebih baik.Bagian yang sudah terbentuk tetapi belum

sempurna, adalah paru-paru.Bagian otak sudah lebih

berkembang pesat dibandingkan bulan sebelumnya.

Cadangan lemak tubuh pun meningkat seiring dengan makin

tuanya usia janin. Bayi bergerak lebih aktif ditandai dengan

gerakan menendang yang lebih kencang.Pada saat ini ukuran

janin adalah 46 cm, berat 2.270 gram.

3) Bulan kesembilan (37-40 minggu)

Pada saat ini tubuh janin, baik bagian luar maupun dalamnya,

sudah lebih sempurna.Mata dan telinga dapat berfungsi

sebagaimana mestinya.Janin pun lebih peka terhadap

rangsangan berupa sentuhan dan cahaya.Bagian paru-paru

sudah hampir berkembang dengan sempurna.Panjang janin

sudah mencapai 46-51 cm dan berat kira-kira 2.500- 3.200

gram.Janin pun bersiap dilahirkan dengan posisi berpindah,

yaitu kepala menghadap jalan lahir dan tubuh menempati

bagian bawah panggul ibu.

3. Perubahan Fisiologi Pada Ibu Hamil

Ada beberapa perubahan fisiologi pada ibu hamil, diantaranya :

a. Perubahan fisiologi ginjal pada waktu hamil

Pada waktu hamil ukuran dan berat ginjal akan meningkat

dan glomerulus mengalami perbesaran, panjangnya bertambah 1-

1,5 cm. Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak

berubah, laju filtrasi glomerulus dan aliran plasma dalam ginjal

meningkat yang akan mencapai puncaknya pada 16 minggu

kehamilan (Trimester II) dan menetap sampai akhir

kehamilan.Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan

metabolisme dan sirkulasi ibu meningkat dan juga mengekskresi

produk sampah janin.

Page 24: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

10

Pada kehamilan tahap lanjut, akibat pergeseran uterus yang

berat kekanan dan terdapat kolon rektosigmoid di sebelah kiri

maka pelvis ginjal kanan dan ureter lebih berdilatasi daripada

pelvis kiri.Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring

pada posisi rekumbeng lateral dan paling tidak efisien pada posisi

telentang. (Underwood,1999:643)

b. Perubahan fisiologi perkemihan pada waktu hamil

Menurut Jenni Mandang (2014) terjadi perubahan

perkemihan pada ibu hamil berdasarkan tiap semester diantaranya:

1) Trimester I

a) Di bulan awal kehamilan, ibu hamil sering timbul

gangguan berkemih karena kandungan kencing tertekan

oleh pembesaran uterus.

2) Trimester II

a) Frekuensi buang air kecil normal kembali karena kandung

kemih tertarik keatas

b) Uterus yang mulai membesar menyebabkan tekanan pada

kandung kemih mulai berkurang, karena uterus keluar dari

rongga panggul sejati kearah abdomen

c) Uretra memanjang sampai 7,5 cm karena kandung kemih

bergeser keatas

d) Kongesti panggul pada masa hamil ditunjukan oleh

hyperemia kandungan kemih dan uretra. Peningkatan

vaskularisasi ini membuat mukosa kandung kemih

menjadi mudah luka dan berdarah.

e) Tonus kandung kemih dapat menurun yang

memungkinkan distensi kandung kemih sampai sekitar

1500 ml.

Page 25: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

11

3) Trimester III

a) Pada akhir kehamilan, kandung kencing akan mulai

tertekan kembali karena kepala janin mulai turun ke pintu

atas panggul (PAP)

b) Perubahan-perubahan menyebabkan pelvis dan ureter

mampu menampung urine dalam volume yang lebih besar

dan dapat memperlambat laju aliran urine

c) Pembesaran uterus menekan kandung kemih,

menyebabkan ibu hamil merasakan ingin berkemih

walaupun kandung kemih hanya berisi sedikit urine dan

terjadi hemodilusi (terjadi puncak pengenceran darah)

menyebabkan metabolisme air menjadi lancar

4. Keadaan Patologis Pada Ibu Hamil

Menurut Liz Kelly (1997) pada kehamilan trimester III terjadi

ketidaknyamanan seperti:

a. Konstipasi

Konstipasi diduga akibat penurunan peristaltik yang

disebabkan relaksasi otot polos pada usus besar ketika terjadi

penurunan peristaltik ketika terjadi penurunan jumlah hormone

progesterone yang mempunyai efek rileks pada otot polos pada

usus besar. Akibat pembesaran uterus atau bagian persentasi

menyebabkan pergeseran dan tekanan pada usus dan penurunan

motilitas pada saluran gastrointestinal dan bisa juga akibat efek

mengkonsumsi zat besi, konstipasi dapat memacu hemoroid

b. Edema deverden dan Varises

Edema dan varises disebabkan oleh gangguan sirkulasi vena

dan meningkatnya tekanan vena pada pada ekstremitas bagian

bawah. Perubahan ini akibat penekanan uterus yang membesar

pada vena panggul saat ibu hamil duduk atau berdiri dan

penekanan vena pada kuva inferior saat berbaring.

Page 26: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

12

c. Nyeri Ligamen

Ligament teres uteri melekat disisi tepat dibawah uterus. Secara

anatomis memiliki kemampuan memanjang saat uterus meninggi

dan masuk kedalam abdomen. Nyeri ligamen teres uteri diduga

akibat peregangan dan penekanan berat uterus yang meningkat

pesat pada ligamen. Nyeri punggung bawah tepatanya pada

lumbosakral yang diakibatkan terjadinya pergeseran pusat

gravitasi dan postur tubuh ibu hamil, yang semakin berat seiring

membesarnya uterus. Pengaruh sikap tubuh kordosis,

membungkuk berlebihan, jalan tanpa istraha, mengangkat beban

berat terutama pada kondisi lelah.

5. Metabolisme Protein Pada Ibu Hamil

Menurut winjosastro (2006), pada wanita hamil Basal

Metabolisme Rate (BMR) meningkat hingga 15-20% terutama pada

trisemester ketiga, penurunan keseimbangan asam basa dari 155 mEq

per liter menjadi 145 mEq perliter akibat hemodelusi darah dan

kebutuhan mineral yang dibutuhkan janin. Kebutuhan protein ibu

hamil untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, perkembangan

organ kehamilan, dan persiapan laktasi. Dalam makanan diperlukan

protein tinggi sekitar 0.5 g/kg berat badan atau sebutir telur ayam

sehari. Kebutuhan kalori yang dibutuhkan untuk itu diperoleh

terutama dari pembakaran karbohidrat, lemak, dan protein. Kebutuhan

zat mineral untuk ibu hamil seperti kalsium 1,5 gram per hari dan 30-

40 gram untuk pembentukkan tulang janin, fosfor rata rata 2 gram

dalam sehari, zat besi dalam 800 mg atau 30-50 mg per hari dan air

yang cukup.

Ibu hamil memerlukan protein lebih banyak dari biasanya

minimal 60g/hari.Protein berperan penting untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin serta mengurangi resiko lahir kurang bulan

(preterm), adapun fungsi lain membuat ari-ari (plasenta) yang

berfungsi untuk menunjang atau memelihara dan menyalurkan

Page 27: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

13

makanan bayi,sebagai persiapan cadangan makanan untuk persalinan

massa setelah melahirkan dan massa menyusui.

Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan

untuk perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu,

serta untuk persiapan laktasi.Maka dari itu perlu diperhatikan agar

wanita hamil memperoleh cukup protein selama hamil.Diperkirakan

satu gram protein setiap kilo gram berat badan dapat memenuhi

kebutuhan sehari-hari.Pada pemeriksaan plasma protein ditemukan

adanya penurunan pada fraksi albumin dan pula sedikit penurunan

gamma globulin.Perubahan-perubahan dalam plasma protein ini

dalam satu minggu postpartum kembali kepada keadaan sebelum

adanya kehamilan.

B. Tinjauan Umum Tentang Protein Urin

1. Definisi Protein Urine (Proteinuria)

Proteinuria adalah protein yang terdapat dalam urine, pada

keadaan normal tidak dapatkan konsentrasi yang tinggi dalam urine,

protein dalam urine sangat kecil kurang dari 100 mg protein/24 jam .

2/3 dari jumlah tersebut adalah protein yang di keluarkan dari tubulus

biasanya protein yang sudah melebihi batas lebih dari 150 mg protein

/24 jam sudah tidak normal, ini dapat di jumpai pada kerusakan –

kerusakan kerusakan membran kapiler glomerulurus atau karena

gangguan mekanisme reabsorbsi tubulus atau kerusakan pada kedua

mekanisme tersebut. (Mulyati,2010)

2. Proses Terjadinya Proteinuria

Protein dapat masuk ke dalam urine jika terjadi kerusakan pada

glomeruli atau tubulu ginjal. Pada keadaan normal selektifitas muatan

listrik dan ukurandari dinding kapiler glomerulus akan mencegah

protein (albumin, globulin dan molekul protein plasma yang besar)

melewatinya. Membran glomerulus mengandung komponen muatan

negatif, yang dapat menyebabkan penurunan filtrasi dari substansi

anionik seperti albumin. Protein adalah bermuatan negatif dan hampir

Page 28: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

14

seluruhnya dihambat oleh dinding sel glomeruli. Protein mengalami

filtrasi di membran glomerulus melalui seleksi perbedaan berat

molekul dan muatan listrik.

Proteinuria terjadi karena molekul protein dapat melewati

membran glomerulus. Hal ini dapat terjadi karena peningkatan

permeabilitas dinding kapiler glomeruli, peningkatan tekanan intra

glomerular atau keduanya. jika terjadi kerusakan fungsi tubulus dapat

mengakibatkan kegagalan reabsosorbsi dan kehilangan kompensasi

untuk mengubah volume cairan tubuh, ini juga berakibat protein tidak

dapat di reabsorbsi ke dalam darah sehingga terbentuk

proteinura.(Anna,2016: 14)

3. Macam Macam Proteinuria

a. Fungsional Proteinuria

Disebabkan oleh karena ekspose dengan udara yang sangat

dingin, otot-otot bekerja dengan keras yang akan menghilang

setelah istrahat (tidur). Pada kehamilan di sebut ortostatik atau atau

postural protein.

b. Organik Proteinuria

1) Pre renal proteinuria

Dikarenakan penyakit yang umum terjadi dan merupakan

indikasi penyakit ginjal misalnya ascites dan keracunan obat

bahan kimia seperti Hg dan Pb. Karena peningkatan

permeabilitas glomerulus, seperti keadaan-keadaan hipertensi

esensial preeklamsia pada kehamilan. pada proteinuria jenis

prerenal sejati, tanpa kerusakan ginjal,tetapi apabila

berkepanjangan dengan sendirinya dapat mengakibatkan

kerusakan ginjal.

2) Renal proteinuria

Terjadi karena peradangan (Nephritis), proses degenerasi

ginjal ( Nephrosis) infark pada ginjal, TBC dan infeksi ginjal.

Page 29: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

15

3) Pasca renal proteinuria

Protein yang berasal dari pasca renal selalu berhubungan

dengan sel-sel dan minimal ditemukan pada infeksi berat

traktus urinarius bagian bawah dan di sertai dengan hematuria

bila pelvis ginjal atau ureter di rangsang oleh sesuatu atau

penyakit keganasan setempat.

4. Metode Pemeriksaan Protein Urine

Pemeriksaan terhadap protein urine termasuk pemeriksaan

kimiawi yang merupakan sebagian sari pemeriksaan urin rutin. Protein

dapat mengindikasiakan urine yang terkontaminasi , infeksi atau

adanya penyakit, ginjal karena adanya sejumlah kecil albumin dan

globulin dalam urine, untuk mendeteksi jumlah protein yang lebih

besar di perlukan urine pagi, untuk memastikan kemungkinan infeksi,

harus di ambil urine tengah kemudian diperiksakan ke laboratorium

untuk dianalisis. Pemeriksaan protein kebanyakan cara rutin untuk

menyatakan adanya protein dalam berdasarkan pada timbulnya

kekeruhan karena padatnya atau kasarnya menjadi satu ukuran untuk

jumlah protein yang ada.

Pemeriksaan protein urine di lakukan dengan 2 cara :

a. Semi Kuantitatif

1) Metode Asam Sulfosalisilat

Asam sulfosalisilat dapat di gunakan untuk uji urine

sebagai penentu ada tidaknya protein dalam urine karena,

ikatan kimia yang ada di dalamnya mampu menyebabkan

presipitasi protein terlarut yang dapat di ukur dan di tentukan

dari derajat turbiditas. Protein dalam suasana asam akan

mengalami denaturasi dan presipitasi.

Metode asam sulfosalisilat memiliki sensistifitas

pemeriksaan 5- 10 mg/dl. Kelebihan pada metode asam

sulfosalislat pemeriksaan ini sangat peka karena adanya protein

dalam konsentrasi 0,002% dapat di nyatakan, apabila hasil

Page 30: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

16

testnya negatif tidak perlu lagi memikirkan kemungkinan

adanya protein urin. Kekurangannya pada pemeriksaan ini

membutuhkan waku yang relatif lama.

2) Metode Rebus dengan Asam Asetat 6 %

Metode rebus dengan asam asetat 6 % memiliki

sensitifitas pemeriksaan 5 – 1m mg/dl. Pemeriksaan ini lebih

sensitif jika untuk memeriksa albumin, pepton dan protein

bence jones. Pemeriksaan protein urin metode rebus dengan

asam asetat 6% memiliki kelebihan yang cukup sensitif karena

protein sebanyak 0,004% protein dapat dinyatakan dengan

metode ini, namun terdapat kekurangan yaitu apabila urine

encer mempunyai berat jenis rendah tidak dapat di periksa

menggunakan metode ini karena menyebabkan hasil negatif

palsu.(Gandasoebrata R,2010: 83-85)

3) Metode Carik Celup (Dipstik)

Pemeriksaan protein metode carik celup memiliki

kelebihan seperti penggunanya lebih cepat, lebih praktis, dan

lebih mudah di interpretasikan dengan melihat perubahan

warna yang terjadi, terdapat kekurangan seperti apabila

pembacaan di lakukan kurang dari 30 detik maka akan terjadi

perubahan warna yang dapat menimbulkan kesalahan dalam

menginterpretasikan hasil. Metode carik celup ini hanya

sensitif pada albumin saja, globulin dan Protein Bence tidak

dapat di nyatakan oleh carik celup. (Gandasoebrata,2010)

b. Kuantitatif

1) Metode Esbach

Pada cara Esbach tidak menggunakan serbuk batu apung

dan hasil penetapan baru boleh di baca setelah 12-24 jam.

2) Metode Esbach Modifikasi Tsuchiya

Modifikasi Tsichiya menggunakan serbuk batu apung dan

hasil penentapan di baca setelah 1 jam.(Gandasoebrata,2010)

Page 31: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

17

C. Hubungan Protein Urine dan Ibu Hamil

Kebutuhan manusia akan protein dapat di hitung dengan

mengetahui jumlah nitrogen yang hilang (obligatory nitrogen). Bila

seseorang mengkonsumsi makanan tanpa protein, maka nitrogen yang

keluar dari tubuh merupakan bahan buangan hasil metabolisme protein,

karena itu jumlah protein yang dibuang mewakili jumlah yang harus di

ganti setiap harinya. Nitrogen yang keluar bersama urin rata-rata 37mg/kg

berat badan dalam feses 12 mg/kg berat badan. Nitrogen yang dilepas

bersama keringat di kulit berjumlah sekitar 54 mg/kg berat badan per hari.

Jadi nitrogen yang di buat oleh tubuh dapat di gunakan sebagai pedoman

untuk mengukur kebutuhan minimal yang di perlukan tubuh

(Winarno,1989)

Untuk pembentukan jaringan baru dari janin dan untuk tubuh

dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6 bulan kehamilan terakhir

kehamilan di butuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.

(Jenni, 2014: 82)

Kekurangan protein pada ibu hamil dapat megakibatkan ibu hamil

tersebut dapat mengalami kelemahan atau sistem imun yang kurang baik,

sehingga rentan terhadap penyakit. Pertumbuhan janin akan terhambat

sehingga terjadi bayi dengan berat lahir yang rendah. Biasa juga janin di

lahirkan kurang bulan (prematur),biru saat di lahirkan (asfiksia) dan

sebagainya. Penyakit ini umunya karena terjadi pada trisemester III

kehamilan. (Mansjoer Arif, 2000 hal : 282)

Kelebihan kadar protein dalam urin dapat mengindikasikan

terjadinya preeklamsi. Preeklamsi adalah penyakit dengan tanda tanda

hipertensi, edema, dan protein urin yang timbul karena kehamilan.Penyakit

ini umunya karena terjadi pada trimester III kehamilan. (Rukiyah, 2010)

Disfungsi Endotel dianggap berperan dalam patogenesis

preeklamsia. Jika endotel mengalami gangguan oleh berbagai hal seperti

stress oksidatif maupun paparan dengan sitokin inflamasi

Page 32: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

18

hiperkolesterolemia, maka fungsi pengaturan menjadi abnormal dan

disebut difungsi endotel. Pada keadaan ini terjadi ketidakseimbangan.

Substansi vasokatif sehingga dapat terjadi hipertensi. Disfungsi endotel

juga menyebaban permeabilitas vaskular meningkat sehingga

menyebabkan edema dan proteinuria.(Karima,NM. 2015)

Pada preeklamsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan

retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola

glomerulus menyebabkan aliran darah ke ginjal berkurang maka terjadi

filtrasi glomerulus negatif. Pada beberapa kasus, lumen arteriola dalam

tubuh mengalami spasme (radang), maka tekanan darah akan naik, sebagai

usaha untuk untuk mengatasi kenaikan tekanan perifer agar oksigenasi

jaringan dapat dicukupi, sedangkan kenaian berat badan dan edema

disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan

interstisial disebabkan retensi air dan garam. Proteinuria disebabkan oleh

spasme arteriola sehingga terjadi perubahan glomerulus. Pengaruh spasme

ini terhadap plasenta dan rahim adalah aliran darah menurun ke plasenta

menyebabkan gangguan plasenta sehingga terjadi gangguan pertumbuhan

janin.(Mansjoer arif, 2002)

Preeklamsi dapat dibagi menjadi 2 yaitu :

1) Preeklamsi ringan

Dikatakan preeklamsi ringan jika di tandai dengan keadaan

kenaikan tekanan darah diastolic 15 mmHg atau >90 mmHg dengan 2

kali pengukuran berjarak 1 jam atau tekanan diastolic sampai 110

mmHg dengan proteinnuria kuantitatif 0,3 gram (1+ dan positif 4+)

2) Preeklamsi berat

Suatu komplikasi kehamilan yang terjadi setelah kehamilan 20

minggu yang di tandai dengan tekanan darah 160/110 mmHg, edema,

proteinuria 715 gram atau secara kualitatif 3+ dan 4+ disertai dengan

oliguria dan gangguan unsur nyeri epigastrium hiperrefkleksia, edema

paru-paru dan sianosis

Page 33: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

19

Preeklamsia dapat berakibat buruk baik pada ibu maupun janin

yang dikandunganya, komplikasi pada ibu berupa sindroma hemolysis,

elevated liver enzyme, low platelet (HELLP), edema paru, gangguan

ginjal, pendarahan, solusio plasenta bahkan kematian ibu. Komplikasi

pada bayi dapat berupa kelahiran premature, gawat janin, berat badan

lahir rendah atau intra uterine fetal death (IUFD). (Karima,NM. 2015)

Page 34: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

20

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Protein dibutuhkan dalam jumlah yang banyak pada kehamilan untuk

perkembangan fetus, alat kandungan, payudara dan badan ibu, serta untuk

persiapan laktasi.Maka dari itu perlu diperhatikan agar wanita hamil

memperoleh cukup protein selama hamil. Untuk pembentukan jaringan baru

dari janin dan untuk tubuh dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6

bulan kehamilan terakhir kehamilan di butuhkan tambahan 12 gram protein

sehari untuk ibu hamil.

Kelebihan kadar protein dalam urin dapat mengindikasikan terjadinya

preeklamsi. Preeklamsi adalah penyakit dengan tanda tanda hipertensi,

edema, dan protein urin yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umunya

karena terjadi pada trisemester III kehamilan

Proteinuria adalah protein yang terdapat dalam urine, pada keadaan

normal tidak dapatkan konsentrasi yang tinggi dalam urine, Protein dapat

masuk ke dalam urine jika terjadi kerusakan pada glomeruli atau tubulus

ginjal.Pada keadaan normal selektifitas muatan listrik dan ukurandari dinding

kapiler glomerulus akan mencegah protein (albumin, globulin dan molekul

protein plasma yang besar) melewatinya. Membran glomerulus mengandung

komponen muatan negatif, yang dapat menyebabkan penurunan filtrasi dari

substansi anionik seperti albumin. Protein adalah bermuatan negatif dan

hampir seluruhnya dihambat oleh dinding sel glomeruli.Protein mengalami

filtrasi di membran glomerulus melalui seleksi perbedaan berat molekul dan

muatan listrik.

Proteinuria terjadi karena molekul protein dapat melewati membran

glomerulus.Hal ini dapat terjadi karena peningkatan permeabilitas dinding

kapiler glomeruli, peningkatan tekanan intra glomerular atau keduanya.jika

terjadi kerusakan fungsi tubulus dapat mengakibatkan kegagalan reabsosorbsi

dan kehilangan kompensasi untuk mengubah volume cairan tubuh, ini juga

20

Page 35: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

21

berakibat protein tidak dapat di reabsorbsi ke dalam darah sehingga terbentuk

proteinura.

Pemeriksaan terhadap protein urine termasuk pemeriksaan kimiawi

yang merupakan sebagian sari pemeriksaan urin rutin. Pemeriksaan protein

kebanyakan cara rutin untuk menyatakan adanya protein dalam berdasarkan

pada timbulnya kekeruhan karena padatnya atau kasarnya menjadi satu

ukuran untuk jumlah protein yang ada. Test dengan asam sulfasalicyl tidak

bersifat spesifik tetapi sangat peka, adanya protein dalan konsentrasi 0,002%

dapat di nyatakannya.

Gambar 3.1 Hasil Protein Urine Berdasarkan Tingkat Kekeruhannya

Page 36: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

22

B. Kerangka pikir

Keterangan :

Variabel yang diteliti

Variabel yang tidak diteliti

C. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas

Variabel dalam penelitian ini adalah protein yang ditemukan

dalamurine ibu hamil trimester III

IBU HAMIL TRIMESTER

III (28 -40 minggu)

Pemeriksaan

Protein urine

Ada

Kekeruhan

Metode asam

sulfasalicyl

Tidak ada

Kekeruhan

Metode rebus

asam asetat

Metode

Dipstck

Positif Negatif

Positif 1 Positif 2 Positif 3 Positif 4

Page 37: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

23

2. Variabel Terikat

Variabel dalam penelitian ini adalah ibu hamil Trimester III

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Defini Operasional

a. Ibu hamil

Ibu hamil yang di maksud dalam penelitian ini adalah ibu

hamil trimester III (usia kehamilan 28-40 minggu) yang

berkunjung di Puskesmas Poasia dan di Posyandu binaan

Puskesmas Poasia

b. Protein urine

Protein urine adalah protein yang ditemukan dalam urine ibu

hamil trimester III yang berkunjung di Puskesmas Poasia dan di

Posyandu binaan Puskesmas Poasia.

2. Kriteria objektif

Positif : Jika terjadi perubahan warna dalam urin yang di tandai

dengan adanya kekeruhan pada urine

Negatif : Jika tidak terjadi perubahan warna dalam urine, yang di

tandai dengan tidak adanya kekeruhan (urine jernih) pada

urine

Interpretasi hasil pemeriksaan protein urine berdasarkan kekeruhan:

Positif (+) : Ada kekeruhan ringan tanpa butir butir (kadar protein

kira-kira 0,01-0,05 %)

Positif (++) : Kekeruhan mudah dapat dilihat dan nampak butir- butir

dalam kekeruhan itu (0,05-0,2%)

Positif (+++) : Urine jelas keruhdan kekeruhan itu berkeping-keping

(0,2-0,5%)

Positif (++++): Urine sangat keruh dan kekeruhan berkeping-keping

besar atau bergumpal-gumpal ataupun memadat (lebih dari

0,5%) jika terdapat lebih dari 3% protein akan terjadi

bekuan.

Negatif (-) : Tidak terdapat kekeruhan sedikit juga (urine jernih)

Page 38: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

24

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yaitu memperoleh

gambaran hasil pemeriksaan protein urine pada ibu hamil trimester III yang

berkunjung di Puskesmas Poasia dan di Posyandu binaan Puskesmas Poasia

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

a. Tempat Pengambilan sampel

Tempat pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu ruang Poli

KIA dan Posyandu Binaan Puskesmas Poasia

b. Tempat Penelitian

Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboratorium Puskesmas Poasia

Kota Kendari

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian telah dilaksanakan pada 2 Mei sampai 22 Mei 2018

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi disebut juga universe atau keseluruhan, adalah

sekelompok individu atau obyek yang memiliki karakteristik yang sama

yang mungkin diselidikiatau diamati. (Moh. Imron, 2010: 75). populasi

dalam penelitian ini adalah ibu hamil Trimester III yang yang melakukan

pemeriksaan protein urin di Puskesmas Poasia Kota Kendari dan

Posyandu Binaan Puskemas Poasia tahun 2017berjumlah 170 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi obyek penelitian,

(Moh. Imron, 2010: 77).

a. Besar sampel

Jika jumlah populasi >100 maka besar sampel dapat diambil

antara 10-50% (Sugiyono,2013:84 ) Besar sampel yang diambil

24

Page 39: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

25

dalam penelitian ini yaitu 20%. Besar sampel dalam penelitian ini

ditentukan dari hasil perhitungan menggunakan rumus :

Jumlah sampel =

Jumlah sampel =

Maka besar sampel dalam penelitian ini adalah 34 sampel

b. Teknik pengambilan sampel

Sampel ibu hamil Trimester III diambil dengan teknik

pengambilan sampel menggunakan Accidential sampling, yaitu

teknik penetuan sampel dengan mengambil responden yang

kebetulan ada atau tersedia pada saat penelitian,

(Notoatmodjo,2010)

D. Prosedur Pengumpulan Data

Datadalam penelitian inidikumpulkan mulai dari observasiawal,

pengumpulanjurnal,study literaturehinggapencatatanhasilpemeriksaanprotein

urine pada ibu hamil trimester III.

E. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini, instrument yang digunakan adalah :

1. lembar permintaan persetujuan responden serta lembar hasil pemeriksaan

2. alat dan bahan yang digunakan adalah

a. Alat :

1) Tabung reaksi

2) Rak tabung

3) Pipet tetes

4) Pot sampel

5) Lampu spirtus

6) Sentrifugasi

b. Bahan :

1) Sampel urine

2) Reagen sulfasalicyl

3) Tissue

Page 40: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

26

F. Prosedur Pemeriksaan Laboratorium

1. Pra analitik

a. Persiapan pasien : Pasien bersedia menendatangani informed

consent dan bersedia diambil urinenya

b. Persiapan sampel :Sampel urine sewaktu

c. Metode :Asam sulfasalisilat

d. Prinsip :Protein dalam urin akan dipresipitatkan

olehasam sulfasalicyl 20 % tanpa

pemanasan dan kekeruhan yangterjadi

dinilai secara semi kuantitatif

e. Persiapan alat dan bahan :

1) Tabung reaksi

2) Pipet tetes

3) Rak tabung

4) Pot sampel

5) Lampu spirtus

6) Sentrifugasi

7) Sampel urine

8) Asam sulfasalicyl

2. Analitik

a. Dua tabung reaksi diisi masing masing dengan 2 ml urine jernih

b. Kepada yang satu ditambah 4 tetes larutan asam sulfasalicyl 20%,

kocok (homogenkan).

c. Bandingkan isi tabung pertama dan yang kedua, jika tetap sama

jernihnya test terhadap protein urin berhasil negatif

d. Jika tabung pertama lebih keruh di banding yang kedua , panasilah

tabung pertama itu diatas nyala api sampai mendidih dan kemudian

dinginkan kembali dengan air mengalir.

1) Jika kekeruhan tetap ada pada waktu pemanasan dan tetap ada

juga setelah dingin kembali, test terhadap protein adalah positif.

Page 41: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

27

Protein itu mungkin albumin, mungkin globulin mungkin juga

keduanya

2) Jika kekeruhan itu hilang pada waktu pemanasan, tetapi muncul

lagi setelah dingin, mungkin sebabnya protein Bence Jones dan

perlu diselidiki lebih lanjut.

3. Pasca analitik

a. Positif : Jika terjadi perubahan warna dalam urin yang di tandai

denganadanya kekeruhan pada urine

b. Negatif : Jika tidak terjadiperubahan protein dalam urine, yang di

tandaidengan tidak adanya kekeruhan (urine jernih) pada

urine

G. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung saat penelitian

berlangsung meliputi data hasil pemeriksaan protein urine pada ibu

hamil Trimester III yang melakukan pemeriksaan protein urine di

Laboratorium Puskesmas Poasia.

2. Data Sekunder

Data dalam penelitianini data yang diperoleh dari Puskesmas Poasia

dan Posyandu binaan Puskesmas Poasia

H. Pengolahan Data

1. Coding,yaitukegiatanmengklasifikasikandatamenurutkategoridanjenis

masing-masing

2. Editingyaitu kegiatan mengolah dan meneliti data yang telah terkumpul

3. Tabulating, yaitu untuk meringkas data yang diperlukan dalam bentuk

table yang telah dipersiapkan. Data yang diperoleh kemudian

dikelompokkan dan diproses dengan menggunakan tabel menurut

kategorinya masing-masing.

Page 42: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

28

I. Analisis Data

Data yang telah diperoleh kemudian dianalisa dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

X =

x k (Candra B. 2008)

Keterangan :

X : Jumlah Persentase variable yang diteliti

f : Jumlah responden berdasarkan variabel

n : Jumlah sampel penelitian

k : Konstanta (100%)

J. Penyajian Data

Data yang telah dianalisis disajikan dalam bentuk table dan kemudian

dijelaskan dalam bentuk narasi.

K. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan untuk meindungi hak-hak subyek.Dalam

penelitian inimenekankan masalah etikayangmeliputi:

1. Ananomity(TanpaNama)

Dilakukandengancaratidakmemberikannama respondenpada lembar

alat ukur, hanyamenuliskankodepadalembar pengumpulan data dan hasil

penelitian yang akan disajikan.

2. Informed consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembarpersetujuankepada respondenyang

akanditeliti,bila subjekmenolak,maka penelititidak memaksa dan tetap

menghormatihak-hak subyek.

3. Confidentiality (Kerahasiaan)

Confidentialityyaitumenjamin kerahasiaanhasilpenelitian baik

informasimaupunmasalah-masalahlainnya.Informasiyang dikumpulkan

dijaminkerahasiaannyaoleh peneliti,hanya kelompokdata tertentuyang akan

dilaporkanpadahasilpenelitian.(Hidayat, 2013)

Page 43: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

29

BAB V

HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Sejarah Berdirinya Puskesmas Poasia

Puskesmas poasia didirikan pada bulan July 1973 diatas tanah

seluas 4032 m2 sebagai salah satu Puskesmas di Kabupaten Kendari,

saat itu Puskesmas Poasia masih merupakan Puskesmas rawat jalan

dengan sarana dan prasarana yang sangat sederhana. Pada tahun 1987

wilayah kerja Puskesmas Poasia mencakup 19 kelurahan dalam

wilayah kecamatan Poasia.Sejak tahun 2002 status Puskesmas Poasia

ditingkatkan menjadiPuskesmas Rawat Inap dengan 10 tempat tidur.

Selanjutnya pada tahun 2004 wilayah kerja Puskesmas Poasia di

mekarkan menjadi 3 Puskesmas, yaitu: Puskesmas Poasia, Puskesmas

Mokoau, dan Puskesmas Abeli. Pada tahun 2009, dilakukan

rehabilitasi gedung dan penambahan bangunan baru, sehingga

menjadikan Puskesmas Poasia sebagai Puskesmas terbesar bukan

hanya di kota Kendari, tapi Se-Provinsi Sulawesi Tenggara. Pada

tahun 2009, Puskesmas Poasia telah memiliki gedung UGD,

Persalinan, PONED, Instalasi Gizi, Perumahan dokter dan paramedis,

gedung rawat jalan, dan rawat inap. Saat ini status Puskesmas Poasia

adalah sebagai Puskesmas rawat inap dengan kapasitas 15tempat

tidur, namun dalam keadaanmendesak kapasitasnya dapat

ditingkatkan menjadi antara 20 sampai 25 tempat tidur.

b. Letak Geografis

Luas wilayah kerja Puskesmas Poasia sekitar 4.175 Ha atau

44.75 Km 2 atau 15,12 % dari luas daratan Kota Kendari terdiri dari 4

kelurahan definitif, yaitu Anduonohu luas 1.200 Ha, Rahandouna luas

1.275 Ha, Anggoeya luas 1.400 Ha dan Matabubu luas 300 Ha. dengan

82 RW/RK dengan jumlah penduduk 300.955jiwa serta tingkat

29

Page 44: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

30

kepadatan penduduk 49 orang/m2 atau 490 orang/Km

2, dengan tingkat

kepadatan hunian rumah rata-rata 5 orang/rumah.

Puskesmas Poasia terletak di kecamatan Poasia Kota Kendari,

sekitar 9 km dari ibukota provinsi. Sebagian besar wilayah kerja

merupakan dataran rendah dan sebagian merupakan perbukitan

sehingga sangat ideal sebagai pemungkiman.

Gambar 5.1 Peta Kecamatan Poasia (wilayah kerja

Puskesmas Poasia)

Adapun batas wilayah kerja Puskesmas Poasia diantaranya :

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abeli

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu

c. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Poasia data

terakhir tahun 2016 sebanyak 25.475 jiwa. Jumlah penduduk laki

laki 15.785 jiwa dan perempuan 15.170 jiwa yang tersebar

diwilayah 4 kelurahan, luas wilayah kerja Puskesmas Poasia 44.75

Km2. Seiringdengan laju pertumbuhan penduduk maka kepadatan

Page 45: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

31

terus meningkat dari tahunketahun.Kepadatanpenduduk

Kecamatan Poasia padatahun 2016 adalah 692 jiwaper km2.

Tabel. 5.1 Distribusi Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Poasia

Tahun 2017

No Kelurahan Pria Wanita Total

1 Andounohu 4.750 4.665 9.415

2 Rahandouna 5.252 4.964 10.216

3 Anggoeya 2.383 2.272 4.655

4 Matabubu 608 581 1.189

Total 12.993 12.482 25.475

d. Fasilitas Pelayanan

Fasiltas pelayanan kesehatan Puskesmas Poasia terdiri atas :

1) Puskesmas induk : 1 unit

2) Puskesmas pembantu : 2 unit

3) Posyandu aktif : 16 unit

4) Posyandu usia lanjut : 4 unit

5) Pondok bidan : 4 unit

6) Dukun terlatih : 4 orang

7) Toko obat berizin : 4 buah

8) Kendaraan roda 4 : 2 buah

9) Kendaraan roda 2 : 14 unit

e. Sarana dan Prasarana Puskesmas Poasia

Sarana yang tersedia di Puskesmas Poasia adalah :

1) Ruang Kepala Puskesmas

2) Poli Umum

3) Poli KIA/KB

4) Poli Gigi

5) Poli Anak (MTBS)

6) Ruang Kartu

Page 46: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

32

7) Ruang Tunggu

8) Apotik

9) Teknik Gizi Dan Sanitasi

10) Unit Gawat Darurat

11) Ruang PONED

12) Laboratorium

13) Gudang Obat

14) Ruang Regitrasi

15) Ruang Data

16) Toilet

Puskesmas Poasia merupakan puskesmas perawatan dengan

kapasitas tempat tidur 17 buah, yang terdiri dari perawatan persalinan

dengan kapasitas tempat tidur 2 buah dan perawatan umum dengan

kapasitas tempat tidur 15 buah.

Laboratorium dengan tenaga kesehatan 4 orang yang terdiri dari 2

PNS dan 2 honorer, dengan fasilitas penunjang alat hematologi

analyzer, mikroskop dan centrifuge, tabung reaksi, alat sterilisasi, dan

SPAL yang baik. Dengan jenis pemeriksaan darah lengkap, Urine

Rutin, malaria, Hb, TBC, syphilis, hepatitis, AIDS, dll.

2. Hasil Penelitian

a. Karakteristik Responden

Berdasarkan pemeriksaan Protein Urine yang dilakukan pada

urine ibu hamil Trimester III Di Puskesmas Poasia Andonohu Kota

Kendari yang dilakukan pada 2 Mei - 22 Mei 2018. Dengan sampel

yang di dapatkan sebanyak 34 pasien, yang merupakan Ibu hamil

Trimester III yang berkunjung di puskesmas poasia dan posyandu

Binaan Puskesmas Poasia lalu dilakukan pemeriksaan Protein Urine.

Page 47: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

33

Tabel 5.2Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Umur Pada ibu

hamil Trimester III Di Puskesmas Poasia Kota Kendari

No Umur (tahun) Frekuensi (n) Persentase(%)

1 20 – 24 1 2.94

2 25 – 29 11 32.35

3 30 – 34 13 38.23

4 35 – 39 7 20.59

5 40 – 44 2 5.89

Total 34 100

Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2018

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa ibu hamil Trimester III di Puskesmas

Poasia dengan kelompok umur 30-34 tahun merupakan kelompok dengan

persentase tertinggi sebanyak 13 (38.23%) dan kelompok umur 20-24

tahun dengan persentase terendah sebanyak 1 (2.94%).

Tabel 5.3Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Usia kehamilan

Pada ibu hamil Trimester III Di Puskesmas Poasia Kota

Kendari

No Usia Kehamilan

(minggu) Frekuensi(n)

Persentase(%)

1 28-32 9

26.47

2 33-36 8

23.53

3 37-40 17

50

Total 34

100

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2018

Tabel 5.3 menunjukkan ibu hamil Trimester III dengan kelompok

usia kehamilan 37-40 minggu merupakan kelompok dengan persentase

tertinggi Sebanyak 17 (50%) dan kelompok usia kehamilan 33-36

minggu dengan persentase terendah sebanyak 8 (23.53%).

Page 48: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

34

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Anak Ke

pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas Poasia Kota

Kendari

No Anak Ke Frekuensi (n) Persentase (%)

1 1-3 23 67.65

2 4-6 8 23.52

3 7-9 3 8.83

Jumlah 34 100

Sumber : Data Primer diolah tahun2018

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa ibu hamil trimester III di

Puskesmas Poasia dengan kelompok ibu hamil yang akan melahirkan

anak ke 1-3 merupakan kelompok dengan persentase tertinggi

sebanyak 23 (67.65%) dan kelompok anak ke 7-9 dengan persentase

terendah sebanyak 3 (8.83%).

b. Variabel Penelitian

Tabel 5.5 Hasil Pemeriksaan Protein Urine pada Ibu Hamil

Trimester III Di Puskesmas Poasia Kota Kendari

No Hasil

Pemeriksaan Frekuensi (f) Persentase (%)

1 Positif 13 38.2

2 Negatif 21 61.8

Jumlah 34 100

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2018

Tabel 5.5 menunjukkan hasil pemeriksaan protein pada ibu hamil

Trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendari dengan hasil positif

yaitu 13 orang dengan persentase 38.2% dan hasil negatif 21 orang

dengan persentase 61.8%. Hal ini menunjukkan persentase hasil

negatif lebih tinggi dibanding persentase hasil positif.

Page 49: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

35

Tabel 5.6Distribusi Hasil Pemeriksaan Protein Urine pada Ibu

Hamil Trimester III Di Puskesmas Poasia Kota

Kendari

No Hasil

Pemeriksaan Frekuensi (f) Persentase (%)

1 PositifI 6 17.64

2 Positif II 7 20.59

3 Negatif 21 61.77

Jumlah 34 100

Tabel 5.6 menunjukkan hasil pemeriksaan protein pada ibu hamil

Trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendari dengan hasil positif I

yaitu 6 orang dengan persentase 17.64% hasil positif II yaitu 7 orang

dengan persentase 20.59% dan hasil negatif 21 orang dengan

persentase 61.77%.

B. Pembahasan

Proteinuria (protein urin) merupakan salah satu indicator terjadinya

preeklamsia. Terjadinya preeklamsia dapat diketahui dengan pemeriksaan

laboratorium, yaitu pemeriksaan protein dalam urine pada ibu hamil. Pada

penelitian ini pemeriksaan protein untuk mengetahui ada tidaknya protein

dalam urine ibu hamil Trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendari yang

hasilnya dinyatakan secara semi kuantitaif dengan pengambilan sampel

urine sewaktu pada 34 ibu hamil trimester III di Puskesmas Poasia dan

Posyandu binaan Puskesmas Poasia.

Pada pemeriksaan protein urine dengan metode asam sulfaslicyl 20%

untuk mengetahui ada atau tidaknya protein didalam urine di tandai dengan

adanya perubahanwarna kekeruhan pada urine saat di teteskan dengan asam

sulfasalisilat 20 % sebanyak 4 tetes jika terjadi kekeruhan dilakukan,

pemanasan pada lampu spirtus. Hasil positif + (1+) di tandai dengan ada

kekeruhan ringan tanpa butir butir (kadar protein kira kira 0,01-0,05 %).

Hasil Positif ++ (2+) ditandai dengan kekeruhan yang dapat dilihat dan

nampak butir- butir dalam kekeruhan itu (kadar protein kira 0,05-0,2%).

Page 50: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

36

Hasil positif +++ (3+) ditandai dengan urine jelas keruhdan kekeruhan itu

berkeping-keping ( kadar protein kira kira 0,2-0,5%). Hasil Positif ++++

(4+) ditandai denganurine sangat keruh dan kekeruhan berkeping-keping

besar atau bergumpal-gumpal ataupun memadat (lebih dari 0,5%) jika

terdapat lebih dari 3% protein akan terjadi bekuan. Hasil Negatif (-) ditandai

dengan tidak terdapat kekeruhan sedikit juga (urine jernih). (Gandasoebrata,

2010).

Dari hasil pemeriksaan protein urine pada ibu hamil trimester III di

Puskesmas Poasia dengan menggunakan metode asam sulfasalisilat 20%

yaitu 34 ibu hamil trimester III diperoleh hasil positif + (1+)sebanyak 6

(17.6 %) positif ++ (2+) (20.5%) dan hasil negatif sebanyak 21 (61.7 %).

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa ibu hamil Trimester III di Puskesmas

Poasia dengan kelompok umur 30-34 tahun merupakan kelompok dengan

persentase tertinggi sebanyak 13 (38.23%) dan kelompok umur 20-24 tahun

dengan persentase terendah sebanyak 1 (2.94%).

Dalam hal ini jumlah ibu hamil yang beresiko (<20 tahun dan >35

tahun) sebanyak 9 orang sedangkan kelompok ibu hamil yang tidak beresiko

(20-35 tahun) sebanyak 25 orang. Berdasarkan hasil pemeriksaan protein

urin yang dilakukan dari 9 orang ibu hamil beresiko terdapat 6 orang dengan

protein positif.

Astuti (2015) menyatakan umur berkaitan dengan peningkatan atau

penurunan fungsi tubuh sehingga mempengaruhi status kesehatan

seseorang. Usia yang baik untuk hamil adalah 20 sampai 35 tahun

sedangkan usia yang mengalami preeklamsia adalah usia <20 tahun dan >35

tahun. Kehamilan pada usia <20 tahun, keadaan reproduksi yang belumsiap

untuk menerima kehamilan akan meningkatkan keracunan kehamilan dalam

bentuk preeklamsia. Sedangkan pada usia 35 tahun keatas akan terjadi

peruahan jaringan dan alat reproduksi serta jalan lahir tidak lentur lagi. Pada

usia tersebut cenderung didapat penyakit lain dalam tubuh ibu, salah satunya

preeklamsia.

Page 51: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

37

Tabel 5.3 menunjukkan ibu hamil Trimester III dengan kelompok usia

Kehamilan usia kehamilan 37-40 minggu merupakan kelompok dengan

persentase tertinggi Sebanyak 17 (50%) dan kelompok usia kehamilan 33-

36 minggu dengan persentase terendah sebanyak 8 (23.53%), yaitu 8 orang

positif protein urine yang terbagi atas 5 positif ++ (2+) dan 3 positif + (1+)

Hal ini sesuai dengan penelitian Luh putu yoga (2017) tentang kadar

protein urin pada ibu hamil trimester II dan trimester III di puskesmas

Denpasar Barat, menyatakan bahwa ibu hamil Trimester III lebih banyak

kemingkinan mengalami preeklamsia dibanding Triemester II.

Kondisi ini diduga karena reaktivitas vascular di mulai usia 20

minggu.Pada kehamilan normal, fungsi ginjal cukup banyak berubah, laju

filtrasi glomerulus dan aliran plasma dalam ginjal meningkat yang akan

mencapai puncaknya pada 16 minggu kehamilan (Trimester II) dan menetap

sampai akhir kehamilan.Ginjal wanita harus mengakomodasi tuntutan

metabolisme dan sirkulasi ibu meningkat dan juga mengekskresi produk

sampah janin.(Underwood,1999:643)

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa ibu hamil trimester III di Puskesmas

Poasia dengan kelompok ibu hamil yang akan melahirkan anak ke 1-3

merupakan kelompok dengan persentase tertinggi sebanyak 23 (67.65%)

dan kelompok anak ke 7-9 dengan persentase terendah sebanyak 3 (8.83%).

Menurut Windaryani Hode (2013) Preeklamsia/eklamsia lebih

seringterjadi pada usia muda dan primiparadiduga karena adanya

suatumekanisme imunologi disampingendokrin dan genetik dan

padakehamilan pertama pembentukanblocking antibodies terhadap

antigenplasenta belum sempurna, yangmakin sempurna pada

kehamilanberikutnya.

Tabel 5.5 menunjukkan hasil pemeriksaan protein pada ibu hamil

Trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendari dengan hasil positif yaitu

13 orang dengan persentase 38.2% dan hasil negatif 21 orang dengan

persentase 61.8%. Hal ini menunjukkan persentase hasil negatif lebih tinggi

dibanding persentase hasil positif.

Page 52: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

38

Berdasarkan pada penelitian yang telah dilakukan di laboratorium

Puskesmas Poasia Kota Kendari tentang gambaran hasil pemeriksaan

protein pada ibu hamil Trimester III di Puskesmas Poasia Kota Kendari

dengan hasil positif (1+) yaitu 6 orang dengan persentase 17.64% hasil

positif (2+) yaitu 7 orang dengan persentase 20.59% dan hasil negatif 21

orang dengan persentase 61.77%.

Hal ini sesuai dengan penelitian Luh putu yoga (2017) tentang kadar

protein urin pada ibu hamil trimester II dan trimester III di puskesmas

Denpasar Barat, dari 39 respondent selama penelitian didapatkan hasil 29

sampel negatif dan 10 sampel positif. Sedangkan pada penelitian Anna

Uchrija Taslim (2016)tentang pemeriksaan status protein urine pada ibu

hamil di Puskesmas Unaha, menyatakan bahwa ibu hamil yang memiliki

resiko tinggi proteinuria terjadi pada ibu hamil Trimester III dari jumlah

sampel 32 ibu hamil didapatkan hasil 25 ibu hamil positif protein urine dan

7 lainya negative protein urine.

Page 53: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

39

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan:

1. Gambaran hasil pemeriksaan protein urine pada ibu hamil trimester III di

Puskesmas Poasia Kota Kendari, dari 34 responden ditemukan 13 (38.2%)

responden positif protein urine dan 21 (61.8 %) negatif protein urine.

2. Dari 13 responden positif protein urine, dapat di kelompokkan menjadi 6

sampel positif + (1+), 7 Sampel positif ++ (2+)

B. Saran

1. Bagi Poltekkes Kemenkes Kendari

Diharapkan menjadwalkan kunjugan khusus ibu hamil, melakukan

penyuluhan tentang preeklamsia dan melakukan pemeriksaan

laboratorium khususnya protein urine pada ibu hamil guna mendeteksi

dini adanya preeklamsi dan lebih cepat mendapatkan penanganan

2. Bagi Masyarakat

Bagi Masyarakat Khususnya ibu hamil Trimester III agar teratur

melakukan pemeriksaan kehamilan dan mejaga pola hidup sehat agar

terhindar dari bahaya preeklamsia

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya di harapkan sampel dan karakteristik

penelitian lebih banyak dan dengan menilai protein urine tetap di

konfirmasi lagi dengan metode lain.

39

Page 54: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

40

DAFTAR PUSTAKA

Bilotta Kimberly. 2012. Kapita Selekta Penyakit dengan Implikasi Keperawatan.

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Dermawan deden & Tutik Rahayuningsih.2010.Keperawatan Medikal Bedah

Sisttem Pencernnaan.Yogyakarta:Gosyen publising.

Grace, pierce A.2007.At a Glance Ilmu Bedah.Jakarta:Erlangga.

Herdman heather. 2012. NANDA Internasional Diagnosis Keperawatan Definisi

dan Klasifikasi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC 15

Judith M. Wilkinson. Nancy R, Ahern. 2011. Buku Saku Diagnosa Keperawatan.

Diagnosis NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Jakarta : EGC.

Kowalak Jennifer P. 2012. Buku Ajar Patofisiologi. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Mutaqin,Arif & Kumala Sari.2011.Gangguan Gastrointestinal Aplikasi

Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta:Salemba Medika.

Nursalam.2003.Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu

keperawatan.Jakarta:Salemba Medika.

William,Lippicott&Wilkins.2011.Nursing Memahami Berbagai Macam

Penyakit.Jakarta: Indeks Permata Puri Media.

Page 55: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

41

Page 56: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

42

Page 57: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

43

Page 58: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

44

Page 59: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

45

SURAT PERSETUJUAN RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Saya bertanda tangan dibawah ini tidak keberatan untuk menjadi

responden dalam penelitian yang dilakukan mahasiswa Poltekkes

Kemenkes Kendari Jurusan Analis Kesehatan dengan judul : “Gambaran

Hasil Pemeriksaan Protein Urine Pada Ibu Hamil Trisemester III Di

Puskesmas Poasia Kota Kendari”.

Saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia. Demikianlah surat

persetujuan ini dengan sukarela tanpa paksaan dari pihak manapun

semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Kendari, Mei 2018

Responden

(Nama Lengkap)

Page 60: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

46

Page 61: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

47

Page 62: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

48

Page 63: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

49

Page 64: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

50

Page 65: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

51

Page 66: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

52

Page 67: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

53

DokumentasiPenelitian

Sampel urine yang telah di kumpul

kemudian di beri label Melakukan persiapan alat dan

bahan yang akan digunakan

Melakukan pemanasan pada sampel

urine jika terdapat kekeruhan

Melakukan pengamatan pada sampel urine

dengan melihat kekeruhan pada sampel urine

setelah di panaskan

Hasil pemeriksaan Protein urine

Hasil pemeriksaan urine

Page 68: GAMBARAN HASIL PEMERIKSAAN PROTEIN URINE PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/456/1/pdf.pdf1 KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Disusun dan Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk

54

Urine jernih (negatif protein urine)

Hasil pemeriksaan protein urine

Urine keruh (positif protein urine)

Urine keruh (positif protein urine) Urine jernih (negatif protein urine)

Hasil pemeriksaan protein urine