FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

12
F F ISIP pionir! FISIP pertama dalam redesign kurikulum! Demikian kira‐kira yang paling pas untuk menggambarkan FISIP yang telah menyelesaikan dan secara sah mem‐ berlakukan kurikulum tahun ajaran 2009/2010. Tanggal 27 Mei 2010 menjadi sejarah baru bagi civitas akademika fakultas kita.. Pada tanggal itu Rektor mengesahkan kurikulum seluruh program studi yang ada di fakultas kita dengan SK No 792/H3/KR/2010. Kuriku‐ lum baru ini merupakan redisain atau penyempur‐ naan dari kurikulum yang berlaku sebelumnya. Bagi warga FISIP, pengesahan kurikulum oleh Rektor itu merupakan prestasi tersendiri. Di tahun 2010, dari seluruh fakultas di Universitas Air‐ langga baru FISIP yang telah menyelesaikan penyempurnaan kuriku‐ lum dan sekaligus menda‐ patkan pengesahan dari Rektor. Pengesahan kuriku‐ lum Rektor membuktikan bahwa FISIP menyiapkan lulusannya secara serius dengan mempertim‐ bangkan perkembangan ilmu pengetahuan dan tuntutan jaman. Dalam kurikulum baru tersebut terdapat sejumlah perubahan atau penyem‐ purnaan yang radikal. Mis‐ alnya, selain hardskill, kurikulum baru ini mema‐ sukkan tuntutan softkill pada setiap mataajaran. Tuntuan softkill harus menjadi satu bagian dalam proses pembelajaran. Tuntutan pencapaian softskill ini merupakan jawa‐ ban bahwa dalam kehidupan manusia tidak cukup hanya menguasai hardskills se‐ mata. Tidak sedikit studi yang menemukan bahwa keberhasilan seseorang justru lebih banyak ditentukan softskill dibanding hardskill‐nya. Memiliki hardskill yang tinggi tanpa diikuti softkill yang memadai akan menghasilkan sesuatu yang tidak maksi‐ mal. Misalnya tidak memiliki motivasi kuat untuk maju, tidak dapat berkomunikasi yang baik., tidak memiliki etos kerja keras dan seterusnya, maka kemungkinan besar hardskill tinggi tidak banyak menghasilkan sesuatu yang spektakuler. Karenanya, kurikulum baru merupakan jalan menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi sesuai visi dan misi program studi masing‐masing. Kurikulum berasal dari kata cury culla yang berarti lintasan. Maka kurikulum yang disusun merupakan sarana untuk menghasilkan lulusan den‐ gan kompetensi yang siap beradaptasi di mana pun. Dalam kurikulum setiap program studi dicantumkan juga kompetensi lulusan yang dihasilkan setiap program program studi. Penyempurnaan kurikulum yang tergo‐ long radikal pula adalah munculnya pro‐ fil lulusan yang di‐ h a s i l k a n masing‐masing pro‐ gram studi. Dari segi kuantitas maka, bangunan lin‐ tasan (baca: kuriku‐ lum) yang dibuat semulus mungkin ada pada struktur kuriku‐ lum. Kendati FISIP menggunakan sistem sks murni —maha‐ siswa dibebaskan memilih mata ajaran setiap semester— tetapi mahasiswa tetap dibuatkan jalan dengan pilihan mataa‐ jaran per semester. Dengan tawaran pili‐ han ini mahasiswa di‐ harapkan dapat lulus tepat waktu, yaitu 8 (delapan) semester. Kurikulum baru ini juga memberi peluang mahasiswa yang ce‐ merlang bias lulus 3½ tahun atau 7 (tujuh) semester.(*) KARNAJI (Kabag Akademik dan Kemahasiswaan) edisi: 17/Juli 2010 FISIP Terdepan dalam Redesain Kurikulum

description

FISIP pionir! FISIP pertama dalam redesign kurikulum! Demikian kira‐kira yang paling pas untuk menggambarkan FISIP yang telah menyelesaikan dan secara sah memberlakukan kurikulum tahun ajaran 2009/2010.

Transcript of FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

Page 1: FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

FF ISIP pionir! FISIP pertamadalam redesign kurikulum!Demikian kira‐kira yang paling

pas untuk menggambarkan FISIP yangtelah menyelesaikan dan secara sah mem‐berlakukan kurikulum tahun ajaran2009/2010.

Tanggal 27 Mei 2010 menjadi sejarahbaru bagi civitas akademika fakultas kita..Pada tanggal itu Rektormengesahkan kurikulumseluruh program studiyang ada di fakultas kitadengan SK No792/H3/KR/2010. Kuriku‐lum baru ini merupakanredisain atau penyempur‐naan dari kurikulum yangberlaku sebelumnya.

Bagi warga FISIP,pengesahan kurikulumoleh Rektor itu merupakanprestasi tersendiri. Ditahun 2010, dari seluruhfakultas di Universitas Air‐langga baru FISIP yangtelah menyelesaikanpenyempurnaan kuriku‐lum dan sekaligus menda‐patkan pengesahan dariRektor. Pengesahan kuriku‐lum Rektor membuktikanbahwa FISIP menyiapkanlulusannya secara seriusdengan mempertim‐bangkan perkembanganilmu pengetahuan dantuntutan jaman.

Dalam kurikulum barutersebut terdapat sejumlahperubahan atau penyem‐purnaan yang radikal. Mis‐alnya, selain hardskill,kurikulum baru ini mema‐sukkan tuntutan softkillpada setiap mataajaran.Tuntuan softkill harus menjadi satu bagiandalam proses pembelajaran. Tuntutanpencapaian softskill ini merupakan jawa‐ban bahwa dalam kehidupan manusiatidak cukup hanya menguasai hardskills se‐

mata.Tidak sedikit studi yang menemukan

bahwa keberhasilan seseorang justru lebihbanyak ditentukan softskill dibandinghardskill‐nya. Memiliki hardskill yang tinggitanpa diikuti softkill yang memadai akanmenghasilkan sesuatu yang tidak maksi‐mal. Misalnya tidak memiliki motivasi kuatuntuk maju, tidak dapat berkomunikasi

yang baik., tidak memiliki etos kerja kerasdan seterusnya, maka kemungkinan besarhardskill tinggi tidak banyak menghasilkansesuatu yang spektakuler.

Karenanya, kurikulum baru merupakan

jalan menghasilkan lulusan yang memilikikompetensi sesuai visi dan misi programstudi masing‐masing. Kurikulum berasaldari kata cury culla yang berarti lintasan.Maka kurikulum yang disusun merupakansarana untuk menghasilkan lulusan den‐gan kompetensi yang siap beradaptasi dimana pun.

Dalam kurikulum setiap program studidicantumkan jugakompetensi lulusanyang dihasilkan setiapprogram programstudi. Penyempurnaankurikulum yang tergo‐long radikal pulaadalah munculnya pro‐fil lulusan yang di‐h a s i l k a nmasing‐masing pro‐gram studi.

Dari segi kuantitasmaka, bangunan lin‐tasan (baca: kuriku‐lum) yang dibuatsemulus mungkin adapada struktur kuriku‐lum. Kendati FISIPmenggunakan sistemsks murni —maha‐siswa dibebaskanmemilih mata ajaransetiap semester—tetapi mahasiswatetap dibuatkan jalandengan pilihan mataa‐jaran per semester.Dengan tawaran pili‐han ini mahasiswa di‐harapkan dapat lulustepat waktu, yaitu 8(delapan) semester.Kurikulum baru inijuga memberi peluangmahasiswa yang ce‐merlang bias lulus 3½

tahun atau 7 (tujuh) semester.(*)

KARNAJI(Kabag Akademik dan

Kemahasiswaan)

edisi: 17/Juli 2010

FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

Page 2: FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

Jendela02 edisi: 17/Juli 2010

editorial

REKAMAN ACARA

l PENANGGUNG JAWAB: I. BASIS SUSILO (Dekan FISIP) l PEMIMPIN UMUM: VINSENSIO DUGIS (Wakil Dekan III) l PIMPINAN REDAKSI: Yayan Sakti Suryandaru

l JURNALIS: Puspita Adiyani C ; Erniza Puspita Ningsih ; Tanu Iswantoro, Guntur Yudinatal FOTOGRAFER: Prima Kirtti Utomo l LAY‐OUT/PRODUKSI: Irfan Wahyudi, S.Sos

l Alamat Redaksi: Gedung FISIP Kampus B Universitas Airlangga Jl. Dharmawangsa Dalam SurabayaTelp.(031) 5034 015, 5047 754, 5011 744, 5017 429. Fax.(031) 5012 442 l e‐mail: [email protected]

PENGABDIAN MASYARAKAT7 ‐ 11 Juni 2010

1. Titik Puji Rahayu, S.Sos., M.Com2. Dina Septiana, B. Comm., M.Com

3. Nove Eka Variant Anna, S.Sos., MIMS4. Siti Mas'udah, S.Sos., M.Si

(Peserta)Lokakarya Applied Approach (AA) Batch IV

LP3 Unair‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

16 s/d 18 Juni 2010Airlangga Pribadi Kusman, S.IP., M.Si

(Presentasi Makalah)10th Essex Conference in Critical Political Theory

University of Essex, United Kingdom‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

11 Juni 2010Drs. Bagong Suyanto, M.Si

(Peserta)“Pengembangan Komoditas/Produk/Jenis Usaha Unggulan IMKM Jatim"

Bapeda Jatim‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

11‐12 Juni 2010Drs. Bambang Budiono, M.Si

(Pembicara)Pelatihan Advokasi Bagi Aktivis Pokja COP/FKPM terhadap komunitas dampingan

yang ada di Surabaya, Jombang, dan BanyuwangiKomisi HAM LPPM Unair

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

10 Juni 20101. Dra. S.S. Andarini, SU

2. Liestianingsih, MS3. Karnaji, S.Sos., M.Si4. Drs. Sudarso, M.Si

(Korektor Ujian Program Non Pendas UPBJJ‐UT Surabaya)Universitas Terbuka

‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

14 ‐ 18 Juni 2010Ebrina Darmayanti Dwi Putri, Sekretaris Departemen Antropologi

(Peserta)Mengikuti Pelatihan tentang Management for Secretary Tenaga Kependidikan

di Prasetya Mulya Busines School Jakarta‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

15 Juni 20101. Prof. Dr. Hotman Siahaan

2. Drs. Priyatmoko, MA(Narasumber)

Pembahasan LKPJ Walikota Surabaya tahun akhir masa jabatan Kepala DaerahKota Surabaya 2006‐2010

DPRD Kota Surabaya‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

18‐19 Juni 2010B.L.S.W. Wardhani, Ph.D (Pembicara)

Lokakarya Pengolahan Naskah dan Penerbitan Jurnal Ilmiah sesuai Standart Mutudan Tata Kelola Nasional

DIKTI bekerjasama dengan Jurnal Masyarakat dan Kebudayaan ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

21 Juni 20101. Tri Susantari, Dra., MSi (Narasumber)

2. Sri Endah Nurhidayati, S.Sos., M.Si (Narasumber)Mensosialisasi UU No. 40 Th. 2009 tentang Kepemudaan di Kabupaten Magetan

Sekwilda Kab. Magetan ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

26 Juni 2010B.L.S.W. Wardhani, Ph.D (Pembicara)

Lokakarya akreditasi jurnal Ilmu Sosial UGM dengan tema"Pengelolaan Jurnal"dan Sistim Akreditasi Jurnal Ilmu Sosial

UGM Yogyakarta ‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐‐

18‐19 Juni 2010Prof. Kacung Marijan (Pembicara)

Lokakarya I Jurnal penegembang dan Pembina dengan tema "Pengolahan Naskah"Jurnal MKP FISIP Unair

WAKTU ACARA TEMPAT

7 Juni 2010 Kuliah Tjokroaminoto

“Prospek Keindonesiaan

dalam Perspektif Penegakan

Hukum” oleh Mahfud MD,

Ketua Mahkamah Konstitusi

Aula Garuda Mukti

Gedung Rektorat lantai 5

Universitas Airlangga

8 Juni 2010 Study Tour SMA Taruna

Gorontalo

kampus FISIP

9 Juni 2010 Diskusi reboan “Dinamika

Identitas Gender & Kese-

taraan”

Ruang Adi Sukadana

10 Juni 2010 Bedah Buku “Obama dan

Amerika, di Mata Nahdliyin”

Ruang Adi Sukadana

11-12 Juni 2010 Confrence of Conference ofCommunication and Informa-tion Technology for NationalStudent (Commitment)

2010

Ruang Adi Sukadana

14-15 Juni 2010 Mimbar demokrasi Parkiran FISIP

16 hingga 18 Juni 2010 Commfiesta 2010, ThreeDays Closer with Communica-tion Unair

Royal Plaza Surabaya

18 Juni 2010 Presentasi makalah Profesor

David Robie berjudul “Pa-cific Freedom Of The Press:Some campus based mediamodels relevant to Indonesia”

Ruang Adi Sukadana

18-19 Juni 2010 Lokakarya “Pengolahan

Naskah dan Penerbitan Jur-

nal Ilmiah Sesuai Standart

Mutu dan Tata Kelola Na-

sional”

Ruang Parlinah, Perpus-

takaan Kampus B Unair

23 juni 2010 Diskusi Cakra Studi Global

Strategis (CSGS) bertema

“Kondisi Buruh di China di

era Keajaiban ekonomi

China”

Ruang Cakra

29 Juni 2010 Kunjungan Ilmu Sosial dan

Ilmu Budaya (FISIB) Univer-

sitas Trunojoyo (Unijoyo),

Madura

kampus FISIP

Page 3: FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

edisi: 17/Juli 2010 Jendela 03

diskusi & seminar

RRuang Adi Sukadana (9/6)

sebuah tradisi kelimuan di

FISIP Unair, diskusi reboan di-

laksanakan dengan pembicara

Soe Tjen Marching. Diskusi

tersebut membahas tentang

identitas & gender. Pertanyaan

pertama Soe Tjen adalah apa

identitas Indonesia, beberapa

peserta menjawab Pancasila,

Merah putih, Bhinneka tunggal

ika, Indonesia raya, & Kepu-

lauan. Identitas merupakan se-

buah hal yang abstrak dan

berbeda antara perspektif satu

orang dengan orang lain. Soe

Tjen menjelaskan definisi iden-

titas dengan konsep yang diu-

tarakan Ben Andersen tentang

Imagine Community.

Sebuah pertanyaan peserta

menggiring diskusi kepada

kasus pelanggaran hak LGBTIQ

(lesbi, gay, bisex, transgender,

queer, intersex) pada peristiwa

di hotel Oval tempat menginap

peserta ILGA. Soe Tjen mem-

bagi pengalamannya pada peri-

stiwa tersebut. Soe Tjen

menyamar menjadi wartawan

foto dengan memotret ormas

yang mengepung hotel Oval.

Pertanyaan demi per-

tanyaan menghujam Soe Tjen

tentang peristiwa ILGA. Salah

satunya adalah pertanyaan

bagaimana advokasi yang di-

lakukan untuk kaum LGBTQI.

Menurut Soe bentuk advokasi

dengan cara diskusi, penelitian,

pembuatan artikel yang diter-

bitkan melalui Koran, milis,

mading kampus, notes face-

book. Yang menjadi kendala

adalah tidak sedikit media yang

menolak artikel tentang

LGBTQI sehingga tidak diter-

bitkan pada media tersebut.

Menurut Soe Tjen rekognisi

atas identitas oleh orang yang

melakukan diskriminasi pada

gender selain gendernya

sendiri. “Ini transgender, ini

bukan saya” ucap So Tjen saat

memberi contoh tentang

rekognisi atas identitas. Diskusi

ini ditutup dengan pembagian

secara gratis majalah Bhinneka

edisi khusus ILGA.

(Pri)

Dinamika IdentitasGender dan Kesetaraan

SSenin, 7 Juni 2010 lalu Univer-

sitas Airlangga kembali me-

nyelenggerakaan kuliah

Tjokroaminoto Untuk Ke-

bangsaan dan Demokrasi seperti

yang telah digelar sebelum sebe-

lumnya. Kali ini, topik yang diang-

kat adalah mengenai Prospek

Keindonesiaan dalam Perspektif

Penegakan Hukum. Adalah

Bapak Machfud , Ketua Mahka-

mah Konstitusi (MK) Republik

Indonesia masa jabatan 2009-

2014. Acara ini bertempat di Ge-

dung Rektor Universitas

Airlangga yang lokasinya berada

di kompleks kampus C.

Indonesia yang merupakan

negara yang memiliki keberaga-

man baik suku maupun budaya

seringkali menghadapi masalah

yang berkaitan dengan penega-

kan hukum. Nilai nilai yang telah

disepakati bersama oleh bangsa

ini seringkali ter-difusi oleh ka-

rena penyalahgunaan kekuasaan.

Hukum seperti kehilangan nyali,

tidak berdaya, dan senantiasa be-

rada dalam baying-bayang pen-

guasa (Mahfud , 2010 : 1). Keadi-

lan menjadi milik orang orang

yang berkuasa di Negeri ini. Pa-

dahal pada awal mula pemben-

tukan Negara republik Indonesia

dahulu disebutkan bahwa negeri

ini memperjuangkan keadilan

untuk semua orang, atau dalam

bahasa yang diucapkan oleh

Mahfud adalah Justice For All. Ini-

lah yang mejadi bahan diskusi

dalam Kuliah Tjokroaminoto

yang diselenggarakan oleh FISIP

Unair dengan mengundang Mah-

fud MD, Ketua MK sebagai pem-

bicara dan Suko Widodo,

Direktur Pusat Penelitian dan

Komunikasi Unair sebagai mo-

derator.

Joko Susilo, Dosen Ilmu Hu-

bungan Internasional, selaku pe-

mangku Kuliah Tjokroaminoto

menandaskan bahwa acara ini

mendapatkan animo yang cukup

besar dari masyarakat. Permin-

taan untuk menyelenggarakan

acara ini dari kota ke kota sangat

banyak, hanya saja untuk menye-

lenggarakan acara seperti itu

membutuhkan panitia yang

besar pula. “Ternyata respon ma-

syarakat terhadap acara ini

cukup bagus mas, permintaan

untuk menyelenggarakan acara

ini mulai dari sekolah sekolah

hingga instansi pemerintah mulai

dari Surabaya, Nganjuk, Blitar, Ba-

nyuwangi hingga kota kota lain

cukup banyak. Kita masih belum

siap untuk menyelenggarakannya

sekarang. Mungkin kedepannya

dengan panitia yang disiapkan

khusus untuk itu kami akan wu-

judkan acara ini”, tukasnya man-

tap.

Acara yang digelar di Aula

Garuda Mukti Gedung Rektorat

lantai 5 Universitas Airlangga,

Kampus C Surabaya ini dihadiri

lebih dari 500 peserta. Mulai dari

mahasiswa, dosen, perwakilan

dari pemerintah kota Surabaya,

hingga perwakilan dari Angkatan

Laut memenuhi aula pada siang

itu. Diiringi oleh Paduan Suara

Universitas Airlangga dan Alunan

Musik Akustik dari pengisi acara

membuat acara Kuliah Tjokroa-

minoto edisi ke 14 ini meriah

dan menarik. Dalam edisi kali ini,

Kuliah Tjokroaminoto juga diba-

rengi dengan peluncuran buku

Sistem Politik Indonesia, oleh

Prof.Drs. Kacung Marijan MA

PhD. (tan)

Prof. Dr. mahfud MD (pembicara) dan Drs. Suko Widodo, MA (moderator)

Kuliah TjokroaminotoBahas Hukum & Kekuasaan

Page 4: FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

Jendela04 edisi: 17/Juli 2010

diskusi & seminar

SSiang itu 14‐15 Juni parkiranFISIP yang biasanya sunyi

dengan ketenangannya tiba‐tiba berubah riuh karena bunyigendang dan sorak sorai tanganyang betepuk tangan. Gemaalunan musik berirama jawamenusuk seantero ruang anFISIP. Ternyata sedang berlan‐gsung acara, yang diselenggara‐kan BEM FISIP. Acara tersebutdiperingati dalam rangka men‐genang dua aktivis FISIP yangsampai kini belum diketahui ke‐beradaannya. Memoriam ituadalah Petrus Bima mahasiswakomunikasi 1993 dan HermanHendrawan mahasiswa politik1990. Kedua sosok ini terkenalradikal dan sangat kritis mela‐

wan sistem Orde Baru yangtiran.

Dalam perayaan itu bebera ‐pa acara diselenggarakan anta ‐ra lain kesenian kuda lumping,aksi orasi di kampus B ke fakul‐tas lainnya, dan beberapa tam‐pilan band di atas panggungAcara saat itu memang ber tuju ‐an untuk menggalang dukun‐gan untuk membangunmonument yang rencananyaakan dibangun di tengah tamanFisip

Acara ini dihadiri pula olehpara orang tua korban. Merekadiberi kesempatan memberi‐kan sambutan dan doronganagar nasib anak‐anak merekadiperhatikan. Chodyr menutur‐

kan, selain acara memoriam se‐jarah dan kenangan tersebut,juga diselenggarakan diskusiterbuka untuk dua aktivis terse‐but yang dihadiri oleh paraorang tua yang kehilanganputra‐putra mereka, Eddy Herydosen sosiologi, I Basis SusiloDekan FISIP, dan Dandik dariIKOHI (ketua ikatan orang tua

aktivis hilang). Menurut Chodyr pemerin‐

tah hendaknya segera menye‐lesaikan masalah aktivis yanghilang. “Bagaimana pun jugakita harus berani untuk tetapmenegakan HAM dan kemer‐dekaan berpendapat, meski tohjuga tak pernah digubris olehpemerintah”. (gun)

TTerpilihnya Barrack HusseinObama sebagai Presiden

Amerika ke 44 yang meraih du‐kungan suara sebesar 95 per‐sen dari warga kulit hitam dan41 persen dari warga kulit putihmemberikan harapan bagi ma‐syarakat internasional secaraumum. Obama diharapkanmenjadi penetralisir hubunganAmerika dengan beberapa ne‐gara, khususnya negara negarayang berada di Timur Tengah.Selain itu, keterpurukan eko‐nomi Amerika Serikat akibatkrisis global juga digantungkanharapan pemulihannya di pun‐dak Obama. Lantas, Apakah ha‐rapan harapan tersebut dapattercapai? Sebenarnya sebesarapakah change yang dibawaObama terhadap Amerika ke‐pada tatanan dunia Internasio‐nal maupun politik ekonomidomestik Amerika Serikat sen‐diri ?

Inilah yang menjadi dasardisusunnya buku “Obama danAmerika, di Mata Nahdliyyin”yang diadakan Bedah Bukunyadi Ruang Adi Sukadana GedungA FISIP Unair Surabaya kamis 10

Juni 2010 lalu. Menurut RiezaPratama, salah seorang pesertabedah buku tersebut, Obamadapat dilihat dari berbagaisudut terhadap tindakan tinda‐kan nya yang akan mengarah‐kan Amerika dan MasyarakatDunia saat ini “ Seperti yangkita tahu, Amerika Serikat ada‐lah Negara yang memiliki

Power melalui kebijakan kebija‐kannya yang akan belbagai si‐stem di dunia, baik politikmaupun militer, nah arah darikebijakan tersebut lah yangmenjadi sorotan oleh seluruhmasyarakat dunia saat ini. Biladitelaah, arah kebijakannyamungkin tidak dapat jauh jauhdari apa yang telah dilakukan

oleh Presiden Amerika Serikatsebelumnya, karena ini berkai‐tan dengan sistem. Apa yangtelah menjadi membudaya diAmerika, akan terwujud dalamsetiap langkah kebijakan ASyang diteruskan oleh Obama”,tukasnya berapi‐api.

Pertemuan di siang ini, di‐hadiri oleh Mahasiswa FISIP,lalu Bapak Airlangga Pribadi,dosen Ilmu Politik FISIP UnairSurabaya, dan tentunya yangberkaitan dengan bedah bukuini, yakni Perwakilan dari Nah‐dliyyin. Jalannya bedah bukuyang diselingi diskusi menjadimenarik berkat pemaparanyang apik dan didukung olehsuasana kelas yang memadai.Rupanya, bedah buku sepertiini khususnya yang berkaitandenga isu isu kontemporer me‐miliki animo yang besar, dan di‐harapkan keberlanjutannyasecara periodik.

(tan)

Suasana mimbar Demokrasi di parkiran FISIP

Mimbar Demokrasi,Melawan Amnesia Sejarah

Bedah BukuBarrack Obama di Mata Nahdliyyin

Page 5: FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

edisi: 17/Juli 2010 Jendela 05

kuliah

SSelama tiga hari, 16 hingga 18

Juni 2010, Departemen Ko-

munikasi punya even yang cukup

meriah di area Royal Plaza Sura-

baya. Acara itu bernama Comm-

fiesta 2010, three days closer withcommunication Unair. Acara yang

berkonsep open house ini meny-

ajikan pameran foto, poster, coa-ching clinic dan hiburan berupa

pemutaran film dan penampilan

band. Ada juga berbagai lomba

seperti lomba desain poster,

lomba fotografi on the spot dan

lomba presenter berita untuk

siswa SMA/sederajat.

Di hari pertama, ada babak

penyisihan lomba presenter be-

rita. Lomba ini berlangsung

cukup seru, karena penampilan

tiap peserta dikomentari oleh

dua orang juri, yaitu Kandi

Aryani (dosen komunikasi) dan

Ruli Perdana (presenter berita

TVRI Jawa Timur). Dari babak

penyisihan ini diambil enam

orang peserta yang berhak me-

ngikuti babak final.

Selain lomba presenter, di

hari pertama juga dibuka lomba

fotografi on the spot. Para siswa

SMA berkeliaran di arena acara

untuk memotret apapun tentang

Commfiesta. Selain itu juga ter-

dapat coaching clinic tentang pu-blic relation oleh Syandra Kwan

dan coaching clinic“Proses Krea-

tif Pembuatan Film” bersama

Jaka Triadi. Di antara acara-acara

berbobot tersebut, ada selingan

hiburan dari band-band bintang

tamu. Namun, yang paling spe-

sial, malam harinya ada penam-

pilan spesial dari Ika Putri. Ika

Putri, penyanyi yang juga masih

berstatus sebagai mahasiswa ko-

munikasi, membawakan tiga lagu

andalannya dan satu lagu baru.

Penonton tampak ikut bernyanyi

dan mendekati panggung ketika

Ika Putri muncul di atas pang-

gung.

Pada hari kedua ada coachingclinic radio dengan tema “Creati -

vity in Auditive Medium”, bersa -

ma Radio Prambors. Kemudian

sore harinya ada coaching clinicfotografi dengan fotografer Jawa

Pos, Guslan Gumilang. Seentara

malam harinya acara full band,

diantaranya ada penampilan dari

Smamda Band dn The Ninit’s.

Grand final lomba presenter

berita membuka acara Com-

mfiesta di hari ketiga. Di hari te-

rakhir ini penuh dengan tampilan

dari band-band penghibur dan

bintang tamu. Acara puncak dari

Commfiesta ini adalah pengu-

muman pemenang tiga macam

lomba. Pada malam pengumu-

man, kursi penonton tampak

penuh, karena para peserta

mengajak serta keluarga dan

teman-temannya untuk men-

dengarkan siapa saja yang berha-

sil menjadi juara dalam lomba

presenter berita, fotografi dan

desain poster.

Acara commfiesta ditutup

oleh penampilan artis La Rieke.

Dengan berakhirnya acara

Commfiesta, berarti selesai

sudah empat rangkaian acara

memperingati HUT Komunikasi

ke-22. Dan yang paling menge-

jutkan, keesokan harinya panitia

mendapatkan kado spesial ka-

rena acara puncak HUT Komu-

nikasi ini ternyata berhasil

masuk ke dalam halaman metro-

polis Jawa Pos dengan judul,

”Commfiesta Ajak Bagi Imaji-

nasi”. Selamat untuk panitia

HUT Kom dan Selamat Ulang

Tahun untuk Departemen Ko-

munikasi!

(zaa)

Comfiesta yang digelar di Royal Plaza Surabaya

Ajang Open House Departemen Komunikasi

HHingga semester ini terdapat

sekitar 40 mahasiswa yang

terkena drop out dari berbagai ju-

rusan di FISIP. Umumnya, waktu

studi mahasiswa S1 empat tahun

dan tiga tahun untuk diploma

tiga. Namun ternyata, masih ada

saja yang menjalani proses bela-

jar hingga lebih dari lima tahun.

Menurut Kepala Bagian Akade-

mik, Karnaji di ruang kerjanya, sy-

stem drop out yang digulirkan

tentu mempunyai ketentuan dan

materi yang sudah teruji.

Mengenai ketentuan maha-

siwa DO, IPK bernilai 2 pada se-

mester 4 dan baru menempuh

60 sks. Karnaji menuturkan bah -

wa faktor sebagian besar maha-

siswa itu, disebabkan oleh absen

dan cekal akademik. “Faktor yang

utama kenapa mereka terkena

evaluasi adalah kebanyakan kena

cekal”ujar lelaki ramah tersebut.

Padahal, pada tiap semester

bagian akademik melayangkan

surat ke pihak orang tua maha-

siswa, baik surat kartu hasil studi

dan surat peringatan (bagi maha-

siswa yang mendapat kartu ku-

ning). Hal itu bertujuan agar ma-

sing-masing orang tua lebih in-

tensif mengontrol putra-putri

mereka menjadi lebih bertang-

gung jawab.

Memang presentase kelam-

batan penyelesaian skripsi sudah

menunjukan penurunan. Terjadi

penurunan dari 2,71 menjadi

2,04 untuk program sarjana satu.

Sedangkan untuk diploma tiga

menyusut dari 1,81 ke 1,78. Hal

ini menurut Karnaji adalah sinyal

positif yang harus dipertahankan.

Selain itu, kebanyakan para orang

tua belum paham dengan kate-

gori baik buruk nilai anak-anak

mereka. Oleh karena itu, diren-

canakan pada tahun ini, FISIP

akan mengadakan forum orang

tua guna memberikan penyulu-

han peraturan akademik anak

mereka.

Selain itu, Karnaji memberi

gagasan agar setiap program

study membuat struktur kuriku-

lum agar dapat mengefisienkan

waktu penyelesaian skripsi. “Perlu

dicantumkan target deadline

kapan harus selesai skripsi. Selain

itu perlu system terarah untuk

pengambilan sks tiap semester

agar tidak menyulitkan maha-

siswa menentukan tiap mata ku-

liah yang akan ditempuhnya,”

ungkap Karnaji. (gun)

Masih Saja Ada yang Kena DO

Page 6: FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

Jendela06 edisi: 17/Juli 2010

kunjungan

SSelasa (29/6) sekitar pukul09.30, kampus FISIP ke-

datangan serombongan ma-hasiswa yang mengenakanjas almamater berwarna birudongker. Serombongan ma-hasiswa tersebut memasukiFISIP gedung A dan langsungmenuju ke ruang AdiSukadana.

Mahasiswa-mahasiswitersebut berasal dari Fakul-tas Ilmu Sosial dan Ilmu Bu-daya (FISIB) UniversitasTrunojoyo (Unijoyo),Madura. Mereka sedangmelakukan study tour keFISIP dalam rangka mem-bandingkan dan mencariilmu agar kinerja mereka diBEM FISIB bisa lebih baik darisebelumnya. Salah satu pe-serta study tour menyatakanbahwa berkunjung ke uni-versitas-universitas lainadalah salah satu agendarutin mereka.

Di ruang Adisukadanatersebut, mahasiswa yangjumlahnya sekitar tigapu-luhan itu mendengarkansambutan dari ketua BEMFISIP, Abdul Kodir, mengenaiFISIP secara umum dan jugaBEM secara khusus. Keteran-gan yang disampaikan Kodirmeliputi FISIP yang memilikisembilan jurusan dan enamBSO (Badan Semi Otonom).

Setelah menyampaikanbeberapa slide, dibukalah

sesi sharing. Cukup banyakmahasiswa Unijoyo yangbertanya dan bercerita,membandingkan antara BEMFISIP Unair dan BEM mereka.Di antaranya ada pertanyaanmengenai agenda rutin divisiseni dan budaya FISIP yanglangsung dijawab oleh Gea,Menteri Kesenian BEM FISIP.Ada pula pertanyaan menge-

nai cara mengomunikasikankepada seluruh pengurusBEM agar mau bekerja den-gan baik. Rupanya pihak BEMFISIB Unijoyo merasa kesuli-tan untuk mengajak pengu-rus lain berpartisipasi dalammengurus berbagai event.Dan, pertanyaan ini dijawabdengan cukup bijak olehpihak BEM FISIP, “Jelaskansaja pada mereka bahwapekerjaan ini bukan peker-jaan BEM saja, tapi ini untuknama baik Fakultas. Dengancara menyampaikan yangbaik, maka kita akan menda-patkan dukungan positif, danmereka akan ikut bekerja.”Abdul Kodir juga menam-

bahkan, kita harus menjalinkedekatan dengan anggotakita di tiap divisi, janganhanya bertemu ketika adarapat saja. Jawaban inimembuat puas para pesertadan sesi sharing pun semakinmarak. Pertanyaan-per-tanyaan lain bermunculan,seperti pendapat BEM Unairtentang pembatalan UU BHP,dan juga besaran danaanggaran yang diterima olehBEM FISIP setiap tahunnya.Sesi sharing berakhir sekitarpukul 12.00 dan rombonganpun pulang kembali menujuPulau Madura.

(zaa)

Kunjungan FISIB Universitas Trunojoyo Madura

Kunjungan FISIB UnijoyoSharing Peningkatan Kualitas

DDi awal bulan Juni, tepat-nya Selasa, 8 Juni 2010,

tampak para siswa SMA me-makai seragam berwarnaputih dan memakai jas alma-mater berkeliling kampusoranye. Mereka adalah siswa-siswi asal SMA Taruna Goron-talo.

Kunjungan mereka keFISIP kala itu adalah salahsatu dari rangkaian studytour mereka ke universitas-universitas di Pulau Jawa.“Alumnus sekolah mereka‘kan jarang ada yang kuliahdi Jawa, jadi mereka ingintau, bagaimana sih duniakampus di Jawa,” begitu ke-terangan yang didapat dariDaniel Susilo, salah satu pen-

damping mereka selama ber-keliling di FISIP.

Sekitar lima puluh siswatersebut diterima langsungoleh Pak Basis Susilo, selakudekan, Pak Punari mewakili

Kemahasiswaan, dan AyuIrene mewakili BEM di ruangAdi Sukadana. Di ruang terse-but, para siswa antusias ber-tanya mengenai Unair.Mereka tampak benar-benar

Kunjungan siswa SMA Taruna Gorontalo di gedung C

Study Tour SMA Taruna GorontaloBanyak yang Tertarik Jurusan IIP

Page 7: FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

edisi: 17/Juli 2010 Jendela 07

diskusi & seminar

MMasih dalam rangka memperingatiHUT Departemen Komunikasi yang

ke-22, Hima Komunikasi Unair menye-langgarakan even nasional yang bertajukConfrence of Conference of Communica-tion and Information Technology for Na-tional Student (Commitment) 2010. Adatiga rangkaian besar acara yang diseleng-garakan tanggal 11-12 Juni lalu, yaituKonfrensi mahasiswa komunikasi seluruhIndonesia, Diskusi Nasional bersama IMIKI(Ikatan Mahasiswa Komunikasi Indonesia)dan Seminar Nasional dengan tema“Transformasi Komunikasi dalam Pendi-dikan menyongsong Perkembangan Tek-nologi Informasi Global”

Konfrensi nasional dibuka dengankeynote speaker Dra. Rachmah Ida,M.Comm, PHD dengan tema yang sama.Ia sebagai Kepala Departemen Komuni-

kasi Unair, membagikan semangat supayamahasiswa sebagai insan intelektualtertan tang untuk mengembangkan ide-idenya, sambil tetap peka akan perkem-bangan sekitar. Karena itulah diadakankompetisi call for paper untuk mewadahipemikiran-pemikiran mahasiswa yangmembangun ini. “Mahasiswa jangan diamsaja, tapi harus mampu berbicara,mampu unjuk kemampuan. Tapi tidakboleh sembarangan, ingat anda adalahakademisi. Secara intelektual tuangkanide-ide anda!,” serunya.

Setelah Rachmah Ida selesai meny-ampaikan materi umum, audience masukpanel-panel dengan tema-tema komuni-kasi tertentu. Disinilah mahasiswa berbi-cara, mempresentasikan ide-idenya yangtelah dipilih.

Mahasiswa komunikasi dari berbagaidaerah datang untuk mengikuti Commit-ment 2010 ini, total ada 12Universitasdari seluruh Indonesia datang. Diantara-nya dari UGM, Unhas, Unibraw, Universi-tas Budi Luhur Jakarta, UniversitasMercubuana, Unitirta, Universitas Anda-las Padang dan masih banyak lagi. Kon-frensi ini menjadi bahan acuan yang akandibahas pada diskusi IMIKI pada malamharinya. Di sini perwakilan jurusan komu-nikasi dari berbagai universitas di Indo-nesia berdiskusi untuk menghasilkansuatu resolusi yang akan direkomendasi-kan kepada Bapak Menteri Pendidikan M.

Nuh.Ya, karena pada seminar puncak di

hari kedua Commitment 2010, M. Nuh di-jadwalkan akan menjadi keynote spea-ker. Beliau diagendakan menyampaikanseminar mengenai tema terkait, berdam-pingan dengan Henri Subiakto, staf ahlimenkominfo bidang media massa. Se-hingga dihasilkan seminar yang sinergi.Sayangnya, menteri berhalangan hadir.“Saya mengucapkan permohonan maafkarena tidak bisa hadir. Tetap semangatadek-adek mahasiswa, ingatlah bahwamahasiswa adalah agent of change,” ujarM. Nuh di video yang diusahakan panitiaberdurasi 5 menit.

Ketidakhadiran M. Nuh, tidak mem-buat acara menjadi mengambang. Semi-nar tetap berjalan seru, karena materiterkini seputar transformasi komunikasidan entrepreneur media yang disampai-kan Henri Subiakto, Ishadi S.K, komisarisTrans TV, dan Dhiman Abror, Ketua PWIJatim. Kapasitas ketiga orang ini menda-patkan minat yang tinggi dari 400-an au-dience yang hadir. Dimoderatori olehRatih Puspa, pertanyaan kritis terusmengalir dari audience, begitu juga den-gan tepuk tangan. Resolusi yang dihasil-kan sehari sebelumnya dari DiskusiNasional bersama IMIKI, tetap diserahkanterimakan kepada perwakilan Dirjenmenteri pendidikan.

(puz)

Acara yang dihelat dalam rangka HUT Dep. Komunikasi ke-22

memanfaatkan kesempatan kunjunganini untuk menggali informasi tentangkampus Unair dan kehidupan perkulia-han di Unair.

Puas bertanya-tanya, kelima puluhsiswa yang datang bersama dua orangguru itu berkeliling ke FISIP gedung A, B,C dan D ditemani 3 orang pengurus BEM.“Mereka paling antusias ketika diajakberkunjung ke gedung B,” jelas DanielSusilo. “Dan mereka banyak yang terta-rik pada jurusan IIP (Ilmu Informasi danPerpustakaan, red), mungkin karenamenurut mereka jurusan itu langka ya,di Gorontalo hehe…” tambah Iis, Benda-hara BEM FISIP yang juga ikut mendam-pingi rombongan.

Selesai berkeliling ke semua gedungFISIP, rombongan diajak ke pusat souve-nir di depan Fakultas Ilmu Budaya. Di-sana mereka berbelanja dan berfotobersama. Kemudian, mereka menuju keMasjid Nuruzzaman sebelum akhirnyameninggalkan Unair dan melanjutkanstudy tour ke universitas-universitaslain.

(zaa)

Commitment 2010Soroti Transformasi Komunikasi di Era Global

Page 8: FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

Jendela08 edisi: 17/Juli 2010

diskusi & seminar

BBagi seorang akademisi, seharusnyabudaya menulis sudah tidak bisa di-

lepaskan dari kehidupannya. Menulisadalah sama dengan mengungkapkanapa yang ada dipikiran, ide-ide dan ga-gasan kedalam bentuk tulisan, sehinggadapat dibagi ke orang lain. Namun, tuli-san akademisi yang dianggap sebuahkarya keilmuannya, tidak boleh ditulissecara sembarangan. Menulis adalahekspresi akademik mereka, namun se-lalu ada logika-logika sistematis yang di-gunakan. Dalam pembuatan jurnal ataunaskah ilmiah, ada standard dan tata ke-lola nasional yang harus dipatuhi. Apa-kah ini menghambat? Bagaimanamembuat tulisan yang baik dalam jurnaldan naskah ilmiah?

Semua hal itu, termasuk kesulitanmenulis dari awal hingga akhir prosespembuatan, semuanya mengenai itu, di-bahas tuntas di lokakarya “PengolahanNaskah dan Penerbitan Jurnal Ilmiah Se-suai Standart Mutu dan Tata Kelola Na-sional”, 18-19 Juni 2010 di RuangParlinah, Perpustakaan Kampus B Unair.Lokakarya yang diselenggarakan FISIPUnair ini terbuka untuk semua dosenperguruan tinggi dan jurusan apapunyang berminat. Sebab pengisi materinyapun, bukan hanya dari FISIP.

Ahli-ahli di bidang pengolahan nas-kah dan penerbitan jurnal ilmiah diha-dirkan disini. Pada hari pertama, materiyang disampaikan adalah Alur berpikir Il-miah oleh Prof. Dr. Suhartono TaatPutra, dr.,MS, dan Langkah penulisan ar-tikel ilmiah oleh Dr. H. Harun Joko Pray-itno, SE, MHum. “Pada dasarnya semuapenulisan ilmiah kuncinya Cuma satu,harus mengikuti alur pikir ilmiah, kritistapi sistematis,” ungkap Dr. Suhartonomengawali Lokakarya ini.

Lalu apa yang terjadi ketika semuaproses itu sudah dilakukan, namun jur-nal di anggap masih kurang bagus dankurang layak untuk diterbitkan. Bebe-rapa kali menulis, tapi tidak berhasil

membuat dampak yang signifikan. Drs.I. Basis Susilo, MA menjawabnya di sesipembahasan kesalahan-kesalahan yangSering Dilakukan Penulis. “Paling tidakada 15 kesalahan umum yang dilakukanpenulis. Ini murni pengalaman saya se-lama berkiprah di pengolahan jurnal il-miah,” ujarnya membuka sesi.Kesalahan ini dikupas tuntas, mulai darikurang menghargai kerja ilmiah, hingganaskah yang terlalu panjang sampai mo-tivasi yang keliru.

Sesi-sesi berikutnya semakin menarikdengan tema yang lebih dalam mengu-pas tentang pengolahan jurnal ilmiahdengan pembicara-pembicara yang se-suai dengan kapasitas. Misalnya saja,Dra. Myrtati Dyah Artaria MA, PhD yangmerupakan dosen teladan FISIP, Prof.

Soetandyo, dan masih banyak lagi.Menariknya, diakhir lokakarya ini pe-

serta diberi kesempatan untuk berkon-sultasi secara mendalam untuk jurnalilmiah. Bagi mereka yang masih baru,dan membutuhkan bimbingan dan pan-duan lagi, juga diberi kesempatan. Pe-manduan dan konsultasi person toperson ini langsung dibimbing oleh Prof.Soetandyo, Ida Nurul Chasanah, S.S,MHum. Dra. B.I.S Wahyu W., MA, Phd,dan Dra. Myrtaty Dyah Artaria MA, PhD.

Lokakarya ini diharapkan untukmembangkitkan kembali gairah insan in-telektual kampus untuk membuat jurnaldan naskah ilmiah. Bukan sembaranganmenulis, namun penulisan bermutu yangilmiah dan sesuai dengan standard dantata kelola nasional. (puz)

Menulis Jurnal dan Naskah IlmiahTidak Sembarang Menulis

CCakra Studi Global Strategis (CSGS)menyelenggarakan sebuah diskusi

rutin mengenai isu isu internasionalyang hangat dewasa ini. Ini adalah se-buah pertemuan yang diselengga ra kanoleh departemen Ilmu Hu bu ngan Inter-

nasional FISIP Unair yang memulaidiskusi perda na nya Rabu lalu, 23 Juni2010. Dalam pertemuan perdananyatersebut, topik yang diangkat adalahkondisi buruh di China di era keajaibanekonomi China.

Suasana diskusi Cakra 23 Juni 2010

Page 9: FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

edisi: 17/Juli 2010 Jendela 09

diskusi & seminar

RRuang Adi Sukadana (18/6)Profesor David Robie se-

orang dosen Design + Cre-ative Technologies dari AUTUniversity Selandia Barubertandang ke FISIP Universi-tas Airlangga. Kedatangannyayang merupakan kali kedu-anya ke Indonesia ini untukmemberikan kuliah kepadamahasiswa FISIP. Beliaumempresentasikan makalahberjudul “Pacific Freedom OfThe Press :Some campusbased media models relevantto Indonesia”. Makalah terse-but merupakan makalah yangia presentasikan UNESCOPress Freedom Day dan acarakonferensi kebebasan persdunia di Auckland University.

Dalam presentasinya

David memperlihatkan videoberisi kegiatan pers maha-siswa yang ada di Papua Nug-ini. Dalam tayangan videotersebut mahasiswa di PapuaNugini berusaha melakukanreportase berkenaan peris-tiwa “Black Tuesday”. Padaperistiwa Black Tuesday ma-hasiswa ditembak polisi.Peristiwa Black Tuesdaymembuat mahasiswa PapuaUniversity berusaha untukmengungkapnya karena ter-sangka yang merupakanpolisi belum juga terungkap.

Saat reportase ke tempatkejadian perkara mahasiswadihadang oleh polisi yangberbahasa Perancis danmenendang mahasiswa yangkala itu berposisi sebagai ju-

rnalis kampus. Peristiwatersebut menurut RachmahIda, Ketua Departemen Ko-munikasi FISIP Unair, meru-pakan peristiwa yang miripsaat “Retorika” majalahkampus FISIP yang berusaha

memberikan kritik-kritikpedas terhadap pemerinta-han orba dan pada saat itu“Retorika” merupakan salahsatu motor penggerak per-lawanan mahasiswa sehinggaterjadi reformasi.

“Kebebasan pers adalahdengan memberikan infor-masi yang menjadi hak publikuntuk mengetahuinya, isu-isuseputar publik minoritasberhak diangkat,” kata Davidmenjawab pertanyaan salahsatu mahasiswa komunikasitentang definisi kebebasanpers yang menjadi judulmakalahnya. Menurut Robietiap-tiap negara memiliki ke-bebasan pers yang berlainanantara satu sama lain. Kebe-basan pers sangat dipen-garuhi oleh keadaan politik ditiap-tiap negara.

Setelah memberikan ku-liah di FISIP David bertan-dang ke Graha Pena tempatuntuk mengumpulkan infor-masi tentang bagaimanaproses pembuatan berita diIndonesia. David disambutoleh Leak Kustiya, pemimpinredaksi Jawa Pos. Leak men-erangkan bagaimana prosespembuatan berita hingganaik cetak. (Pri)

Pacific Freedom of The Press

Mr. Bill Hurst, dosen tamu dari Amerikamemimpin jalannya diskusi tersebut. Tampakpula I Basis Susilo (Dekan FISIP Unair), Vincen-sio Dugis ( Wakil Dekan III), Baiq Wardhani(Ketua Departemen Ilmu Hubu ngan Interna-sional), Sartika Soesilowati (Ketua Prodi Mag-ister Ilmu Hubungan Internasional) turut hadirdalam acara yang berlangsung pukul 13.00WIB tersebut. Disamping itu, turut hadir be-berapa mahasiswa program studi hubunganinternasional baik dari jenjang sarjanamaupun pascasarjana, lalu perwakilan dosenUniversitas Brawijaya Malang.

Jalannya acara ini cukup kondusif, dis-elingi beberapa jokes dari peserta yang hadirmembuat suasana jadi hangat. Menurut FendiEko Wahyudi, salah seorang penguruskegiatan CSGS, Acara ini memang didesainsedemikian rupa, dengan jumlah peserta yangtidak terlalu banyak yakni sekitar 30 peserta

dengan format seperti Format Group Discus-sion, mengangkat sebuah isu tematik, disituturut diundang pula pers, pakar sebuah isutersebut, misalnya, pada isu buruh, akanmengundang perwakilan dari serikat buruh.“Pada briefing kemarin, kita memang meru-juk pada sebuah grup diskusi kecil yang hanyamelibatkan orang orang yang terkait denganisu yang kita angkat lalu pers,“ tukasnya.

Acara semacam ini sangat baik dilakukankarena merupakan perwujudan kepeduliancivitas academica FISIP Unair terha dap per-masalahan internasional dan domestik kon-temporer. Inilah yang harus kita upayakanbersama, agar nantinya keberlangsunganacara ini dapat terus berlangsung dari waktuke waktu dan dengan membahas berbagai isubaik domestic maupun internasional ten-tunya.

(tan)

Prf. David Robie mendapat bingkisan dari mahasiswa

Cakra Studi Global StrategisBahas Kondisi Buruh China

Page 10: FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

Jendela10 edisi: 17/Juli 2010

mahasiswa

CCanggung adalah sifat

lumrah ketika kita ber-

bicara di depan publik,

apalagi publik tersebut adalah

orang-orang yang menguji kita.

Tapi, ini sama sekali tidak terja di

pada Rani Lukitasari. Mahasiswa

Departemen Hubu ngan Interna-

sional angkatan 2007 ini tampil

sangat percaya diri ketika men-

jalani presentasi mawapres di

ruang Mini Theater, FISIP ketika

uji public camawapres, xx lalu.

Performa presentasinya nya-

ris sempurna dengan gaya ber-

tutur runtut dan intonasi yang

tepat. Padahal apa yang dipre-

sentasikannya tidak main-main,

ia mengangkat topik masalah

pulau-pulau perbatasan terluar

Indonesia. Ia menawarkan solusi

pendekatan kesejahteraan untuk

mengatasi masalah itu, karena

nasionalisme saja tidak cukup

ketika himpitan hidup mengikis-

nya.

Persaingan di mawapres

FISIP cukup ketat, tapi Rani ber-

hasil unggul dan dinobatkan se-

bagai Mahasiswa Berprestasi

FISIP 2010. “Saya salut akan wa-

wasan ke-Indonesiaan anda,”

puji I. Basis, dekan FISIP padanya

kala itu. Masalah perbatasan me-

mang masalah krusial, yang se-

lama ini selalu menimbulkan

konfrontasi dengan negara te-

tangga. Dan sebagai mahasiswa

generasi penerus bangsa, apalagi

mahasiswa ilmu sosial, kondisi ini

menjadi tanggung jawab ber-

sama untuk dicarikan solusinya.

Kelebihan lain yang unik dari

mahasiswa ber-IPK 3,7 ini adalah

kemampuannya berbahasa Ing-

gris. Ketika menyampaikan pre-

sentasi dalam bahasa Indonesia,

Rani memang bagus. Tapi ketika

menjawab pertanyaan dengan

bahasa Inggris, dirinya menyam-

paikan dengan lebih lancar dan

lebih bagus lagi. Disinggung akan

kelebihannya ini, Rani mengaku

tidak mempersiapkan apa-apa.

Kemampuan bahasa Inggris-

nya memang sudah dilatih sejak

SD lewat kursus, namun setelah

lulus SD ia belajar secara otodi-

dak. Bagaimana bahasa Inggris li-

sannya bisa fasih dan lugas ?

“Yang penting rajin dan tidak

malu untuk mempraktekkannya.

Semua bahasa kan gitu, kalau

kita rajin menggunakannya, jadi-

nya terbiasa,” ungkapnya. Prak-

tek ini dilakukan Rani di mana

saja, bahkan lebih seringnya di

rumah. Maklum, ibunda dari Rani

membuka usaha dibidang jasa

travel di Malang, kota asalnya.

Segudang prestasi juga sudah

dimiliki Rani sejak duduk di

bangku sekolahan. Ia sering

menjuarai lomba debat ketika

masih di Malang dulu. Dari situ-

lah ia semakin terlatih. Karena

sudah akrab dengan bahasa Ing-

gris dan banyak orang luar ne-

geri, maka Rani tertarik

mengambil bidang HI sebagai

jalan akademisnya. “Karena HI

itu luas, aku sendiri ingin jadi

duta bangsa pariwisata di kapa-

sitasku nantinya. Di bisnis inter-

nasional lah,” ungkap mahasiswa

yang magang selama setahun di

International Office Universitas

Airlangga ini.

Menginjak bangku kuliah,

Rani sempat menjuarai PIM

Unair dengan gelar juara ketiga.

Yang terbaru, Rani sudah berha-

sil lolos seleksi beasiswa Eras-

mus Mundus dan akan segera

berangkat ke Turki, di Universi-

tas Sabanchi. Gelarnya sebagai

mawapres FISIP juga ia pertang-

gung jawabkan ketika seleksi

mawapres se-Unair. Rani mewa-

kili FISIP, meskipun tidak keluar

menjadi juara, telah berhasil

lolos sebagai sepuluh besar ma-

hasiswa berprestasi Universitas

Airlangga.

Buat semua teman-teman

FISIP, Rani berpesan untuk selalu

percaya sama diri sendiri, karena

sebenarnya itulah rahasia kesuk-

sesan. “Kalau yakin kita bisa, kita

pasti berusaha. Nah, rajin beru-

saha inilah yang akan membuat

kita berhasil mewujudkan keing-

inan,” ungkapnya. (puz)

Rani Lukitasari, Mahasiswi HI angkatan 2007

Berwawasan Keindonesiaan Luas

Rani Lukitasari

3535mahasiswa FISIP

berkumpul di ruang Adi

Sukadana untuk mengikuti

pelatihan Jurnalistik bertajuk

“Pelatihan Menulis Artikel

Ilmiah di Media Massa”. Ariyanti

yang merupakan alumnus De-

partemen Ilmu Komunikasi

memberikan materi tentang

penulisan artikel ilmiah pada

pelatihan tersebut. Kiat-kiat

dan pengalaman dalam menulis

artikel Ariyanti berikan pada

peserta pelatihan ini.

Menurut Ayik, panggilan

akrab Ariyanti, mahasiswa FISIP

harus jago menulis. “Menulis

sudah seringkali kita lakukan;

menulis status Facebook,

menulis makalah dsb”, ujar

Ariyanti yang kini menjadi salah

satu redaktur Jawa Pos. Menu-

rut Ayik diperlukan kiat-kiat

dalam menulis yang lebih baik

agar tidak sekedar asal-asalan.

Kiat tersebut adalah memiliki

motivasi menulis, berlatih terus

menerus, membedakan menulis

artikel dengan mengarang, dan

rajin menggali ide untuk men-

cari topik. Untuk itu diperlukan

jam terbang atau frekwensi

menulis yang lebih sering.

Ayik berbagi pengalaman-

nya saat meliput pernikahan Siti

Nurhaliza. Ayik duduk sejak

pagi di masjid yang akan digu-

nakan sebagai tempat akad

nikah Siti. Padahal di saat yang

sama wartawan dilarang

meliput. Ayik menyamar men-

jadi pengunjung masjid yang

akan beribadah. Ayik pulang

dengan membawa berita yang

tidak banyak wartawan menda-

patkannya.

Menurut Daniel Susilo,

ketua panitia pelatihan ini, acara

serupa akan diselenggarakan

lagi dengan berbagai tema-tema

menarik. Rencananya acara

serupa akan diadakan 3 kali

dalam setahun untuk

meningkatkan kemampuan ma-

hasiswa dalam menulis artikel.

(Pri)

Belajar Menulis Bersama Ariyanti

Ariyanti

Page 11: FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

edisi: 17/Juli 2010 Jendela 11

dosen

PPerkembangan ilmu pengetahuan danteknologi dewasa ini sudah begitu ba‐

nyak memberikan keuntungan bagiberbagai pihak. Setidaknyaitulah yang dirasakan olehUniversitas Airlangga, khusus‐nya Fakultas Ilmu Sosial danIlmu Politik (FISIP) Unair yangmenerima pengajar‐pengajarberkelas dunia, sebut saja Mr.Bill Hurst dari Brooklin, NewYork Amerika Serikat, MadameAnne Francoise Guttinger dariParis, Prancis, dan Mr. Kamil Za‐jaczkowski Ph.D dari Polandia. Me‐reka adalah pengajar lulusanuniversitas ternama di dunia, yangakhirnya berkesempatan memberi‐kan pengajaran di FISIP Unair Sura‐baya.

Mr. Bill Hurst, seorang Amerika lulusanSaint Ann’s High School, Political ScienceUC Berkeley, Political Science and EastAsian Languages University of Chicago danbergabung dengan University of Texas atAustin, Government Dept hingga saat ini.Bill mengajar beberapa mata kuliah diUnair, sebut saja Masyarakat Budaya danPolitik Asia Timur. Menurut penuturannya,Indonesia memiliki penduduk yang ramah,itulah yang membuatnya betah tinggal diSurabaya.” (di) Indonesia penduduknyaramah, kami saling menyapa , hanya saja(udara‐nya) panas”, tukasnya. Dosen yangsatu ini tentu saja murah senyum.

Selanjutnya adalah Madame Anne,

seorang Prancis yang ahli dalam masalahGeopolitik dan Social science. Anne telahmenempuh pendidikan di Institute of Po‐litical Science di Paris (mengambil SocialScience dan Social Study) lalu selepas itumengajar beberapa mata kuliah untuk ma‐hasiswa di Amerika untuk beberapa lama.“ Rasanya sudah lama sekali saya lulus,hehe lalu saya mengajar di Amerika , laluyaa .. akhirnya saya kesini (Universitas Air‐langga),” tukasnya sembari tersenyum.Dosen cantik ini mengajar Geopolitik danGeostrategi, Sejarah Diplomasi, dan Orga‐nisasi Internasional di FISIP Unair, sesuaidengan kecakapannya dalam bidang terse‐but. Ketika ditanya apakah akan tinggal di

Indonesia (Unair) untuk waktu yang lama,ia menjawab i’d love soo sembari terse‐nyum. Rupanya dosen yang tinggal ber‐sama keluarganya di Surabaya ini telahmencintai Indonesia.

Setelah Madame Anne, kita punya satudosen tamu lagi, yakni Mr. Kamil dari Po‐landia. Dosen yang telah menjelajahi be‐berapa Negara di berbagai dunia inimengaku telah menghabiskan waktu diberbagai tempat Wisata di Indonesia. Se‐lama kurang lebih 3 minggu mendatang,Kamil akan ke Lombok, menikmati pantaidisana, setelah beberapa waktu lalu ke Gu‐nung Bromo. “ saya akan ke kesana (Lom‐bok), menikmati pantainya yang indah,“tukasnya. Dosen enerjik ini berasal dariCentre for Europe University of Warsaw,Polandia. Kamil merupakan Coordinatorfor International Cooperation and Projectsdi Polandia, dan melalui Erasmusbeliau ke Indonesia. (tan)

Anne Francoise Guttinger

Bill Hurst bersama staf pengajar FISIP Unair

Dosen Tamu Kelas Duniadi FISIP Unair

Anne Francoise Guttinger dan putrinya

Bill Hurst

Page 12: FISIP Terdepandalam Redesain Kurikulum

Jendela12

profil

II cha, begitu Raizza Intifadabiasa dipanggil oleh temantemannya adalah salah seo‐

rang mahasiswa Ilmu Politik FISIPUnair yang belakangan ini kerapmuncul di RCTI. Ia mengikuti sebuahajang pencarian bakat yang diadakanoleh stasiun televisi dengan ratingtertinggi di Indonesia itu sejak padaawal tahun ini. “Aku ikut IndonesianIdol sebenarnya mulai SMA, kali iniyang kali kedua aku ikut. Waktu ituaku lolos ke Jakarta, tapi aku masihmau nglanjutin sekolahku dulu. Soal‐nya kalo SMA kan nggak bisa cuti.Jadi ya sayang kalo musti ngalahin se‐kolah,“ kata Icha. Kali ini ia dapat ke‐sempatan lagi ikut Indonesian Idoldan itu pun lolos hingga ke babakspektakuler yang ditonton jutaanorang se‐Indonesia.

Selama masa karantina di Indone‐sian Idol, tentu saja Icha mendapatbegitu banyak pengalaman berhargayang tidak semua orang dapat men‐galaminya. Belajar disiplin dibawahbimbingan instruktur top tanah air,sebut saja di vocal coach ada Pastosama Catherine Leimena, fashion sty‐lish Ai Syarief, motivator Tommy Sia‐wira, koreografer Uncle Joe, dan dipsychology class ada Bunda Romi.Juri dari musisi kondang di tanah air,sebut saja Anang Hermansyah, AgnesMonica, Rossa, Erwin Gutawa danmasih banyak lagi merupakan halyang diimpikan oleh begitu banyakorang. untuk sampai ke tahap ini sajaIcha harus menyingkirkan jutaan pe‐serta dari berbagai kalangan, mulaidari mahasiswa, penyanyi profesio‐nal, penyanyi jalanan, hingga pesertaunik yang berdandan seperti susterngesot di film misteri. Inipun juga dariaudisi di berbagai kota di Indonesia,mulai dari Sumatera hingga Papua.Jadi lolos ke babak spektakuler Indo‐nesian Idol 2010 ini membuat Ichasangat bergembira. Belum lagi den‐gan bertambahnya teman yang ia da‐patkan selama masa audisi dankarantina. sebut saja Ro yang dikabar‐kan dekat dengan nya. Tetapi saat di‐konfirmasi mengenai kedekatan nyadengan Rio, Icha menampik dengan

sedikit tertawa, “Hahahaha ... Biasaaja kok.“

Selama masa karantina, Icha be‐serta kontestan lainnya mendapatperlakuan khusus dari panitia penye‐lenggara. mulai dari pengkondisianfisik dan stamina yang prima, penja‐gaan stabilitas mental yang optimal,serta pengurangan pengaruh dari luaryang berupa larangan berkomunikasibaik dari pihak saudara maupun fans.“Ini semua sebenarnya biar kita bisafokus,“ ujarnya.

Lantas, bagaimana perasaan ichasetelah masuk ke babak spektakulerdan jadi salah seorang idola indone‐sia, khususnya kawula muda? denganwajah berbinar ia menjawab, “Indo‐nesian Idol ini saingannya banyakbanget, suaranya enak enak, apalagiditunjang attitude sama stage perfor‐mance yang luar biasa, jadi sebenar‐nya aku nggak percaya lolos babakspektakuler ini,” jelas Icha. Rupanyaia sangat gembira dengan apa yangtelah diraihnya di ajang pencarianbakat ini. Semoga saja ke depannyaIcha dapat meneruskan perjuangan‐nya dengan lancar dan cita‐citanyauntuk terjun di dunia entertainmentdapat terwujud. Tapi jangan lupa ku‐liahnya lho Cha. “Sip,“ tukasnya men‐gakhiri pembicaraan. Sukses buatIcha ! (tan)

Raizza Intifada, Finalis Indonesian Idol 2010

Idol dari Ilmu Politik

edisi: 17/Juli 2010

Idol dari Ilmu Politik