Fermentasi Urine Sapi
Click here to load reader
-
Upload
asep-supriatna -
Category
Documents
-
view
1.903 -
download
3
Transcript of Fermentasi Urine Sapi
FERMENTASI URINE SAPI (Bison benasus L) SEBAGAI PUPUK CAIR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI PERTANIAN
Disusun Oleh :
LIA HERMAWATI
FKIP/B.INGGRIS
SEMESTER TIGA
2010/2011
HALAMAN PENGESAHAN
FERMENTASI URINE SAPI (Bison benasus L) SEBAGAI PUPUK CAIR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI PERTANIAN
Telah disetujui dan disyahkan pada:
Hari :
Pembimbing I
CICI
Pembimbing II
Dra. SRI LESTARI HANDAYANI
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr,wb.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
Karunia-Nya karya tulis ilmiah ini yang berjudul“FERMENTASI URINE SAPI
SEBAGAI PUPUK CAIR UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI PERTANIAN”
dapat terselesaikan.
Saya berharap semua pihsk dapat mendukung kebijakan ini, selanjutnya kepada
para peserta didik saya ucapkan selamat belajar dan dapat manfaatnya dari karya tulis
ilmiah ini.Saya menyadari dalam penyusunan dan penulisanya tidak lepas dari adanya
bantuan berbagai pihak untuk itu saya ucapkan terimakasih kepada :
1. Ayah dan Ibu saya yang telah membantu saya dalam penelitian
2. Para petani Desa Jatiserang dan Desa Cijurey yang telah membimbing
saya dalam perumusan masalah
3. Pak.Hj.Ade dari Desa Cijurey sebagai pemilik sapi
4. Rekan-rekan dan Sahabat yang telah mendukung dan menyuport saya
selama penelitian
Meskipun telah berusaha dengan segenap kemampuan, namun kami
menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan
kerendahan hati kami menerima adanya kritik dan saran yang membangun dari pihak
manapun demi perbaikan dimasa yang akan datang.. Akhir kata kami ucapkan selamat
membaca. Semoga karya ilmiah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya.
Wassalamu’alaikum wr,wb.
Jatiserang, Desember 2010
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................ii
KATA PENGANTAR .......................................................................................................iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................v
ABSTRAKSI .....................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang ...........................................................................2
B. Pembatasan Masalah ....................................................................2
C. Permasalahan ............................................................................2
D. Tujuan Penelitian........................................................................2
E. Manfaat Penelitian......................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................3
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN............................................................... 7
A. Tempat dan Waktu........................................................................ 7
B. Alat dan Bahan.............................................................................7
C. Pelaksanaan Penelitian...................................................................8
D. Hasil yang dicapai.........................................................................8
E. Perhitungan biaya wirausaha............................................................9
F. Sasaran Penelitian.......................................................................10
BAB IV PENUTUP...........................................................................................................11
A. Kesimpulan...............................................................................11
B. Saran........................................................................................11
DAFTAR LAMPIRAN
1. Foto Pengambilan Urine sapi
2. Foto Pengambilan Tetes tebu
3. Foto Penambahan Lengkuas, jahe, butrowali, kunyit, kencur, temu ireng
4. Foto Proses Pembuatan Pupuk cair dari Urine sapi
5. Foto Pengemasan
6. Hasil penggunaan pupuk yang digunakan pada tanaman
FERMENTASI URINE SAPI SEBAGAI PUPUK CAIR UNTUK
MENINGKATKAN PRODUKSI PERTANIAN
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk memenfaatkan urine sapi sebagai pupuk cair untuk
meningkatkan produksi pertanian. Penelitan ini dilaksanakan selama bulan Desember
2007, bertempat di My Home ( Rumah Pribadi ) Komposisi bahan yang digunakan
adalah: urine sapi, lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe, kencur, butrowali, tetes tebu. Dari
hasil penelitian yang dipoeroleh kesimpulan bahwa urine sapi bisa dibuat pupuk cair
dengan menambahkan bahan - bahan tambahan seperti lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe,
kencur, butrowali. Bahan - bahan tadi berfungsi untuk menghilangkan bau urine sapi.
Sedangkan untuk tetes tebu berfungsi untuk fermentasi dan memenyuburkan
mikroorhanisme yang ada didalam tanah, tetes tebu ini sendiri mengandung
bakteriSacharomyces Sereviceae yang berfungsi untuk fermentasi. Berdasarkan hasil
penelitian dapat diperoleh bahwa urine sapi bisa dibuat pupuk cair yang sangat
menyuburkan tanaman pertanian.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sapi (Bison benasus L) merupakan ternak ruminansia besar yang mempunyai
banyak manfaat baik untuk manusia ataupun tumbuhan, seperti daging, susu, kulit,
tenaga dan kotoran. Selain itu urinenya juga bisa dimanfaatkan. Urine sapi (Bison
benasus L) bisa di buat pupuk cair sebagai pestisida untuk tanaman. Penulis telah
membuat pupuk cair dan hasilnya cukup baik
Pembuatan pupuk cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini sangatlah mudah dan
tidak membutuhkan waktu lama serta baik untuk tanaman dibandingkan dengan
pupuk buatan pabrik. Bahan yang digunakan untuk membuat pupuk cair ini juga
mudah di dapat dan biayanya relatif murah. Dengan adanya pembuatan pupuk cair ini
masyarakat diharapkan mau mencoba membuat dan memakainya.
Produk yang dibuat ini mempunyai keunggulan tersendiri yaitu harganya murah,
pembuatannya mudah, bahan mudah didapat, dan tidak membutuhkan waktu yang
lama. Pupuk cair ini mengandung protein yang menyuburkan tanaman dan tanah
seperti padi, palawija, sayur-sayuran, buah-buahan, bunga dan lain-lain. Produk ini
berfungsi sebagai pengusir hama tikus, wereng, walang sangit, dan penggerek serta
sebagai sumber pupuk organik.
Pembuatan pupuk cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini membutuhkan bahan
tambahan lainnya agar urine berkomposisis kimia yag baik. Bahan tambahan ini
seperti lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe, kencur, brotowali, dan tetes tebu. Untuk
lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe, kencur, brotowali maksud penambahan bahan-
bahan ini untuk menghilangkan bau urine ternak dan memberikan rasa yang tidak
disukai hama. Untuk tetes tebunya untuk fermentasi urine sapi (Bison benasusL) dan
menyuburkan mikroba yang ada di dalam tanah, karena tetes ini mengandung
bakteri Sacharomyces cereviceae. Berdasarkan uraian tersebut penulis mengambil
penelitian yang berjudul "FERMENTASI URINE SAPI (Bison
benasus L)SEBAGAI PUPUK CAIR UNTUK MENINGKATKAN
PRODUKSI PERTANIAN".
B. Pembatasan masalah
1. Urine sapi yang digunakan sapi (Bison benasus L)jantan jawa dirumah
Bapak H.Ade Desa Cijurey,Kec.Panyingkiran-Majalengka
2. Lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe, kencur, butrowali dibeli dipasar
Kadipaten
3. Tetes tebu dibeli di Bapak Panut sentra produksi Alkohol Bekonang
C. Permasalahan
Apakah urine sapi (Bison benasus L) bisa dijadikan pupuk cair untuk meningkatkan
produksi pertanian?
D. Tujuan Penelitian
Untuk memanfaatkan urine sapi (Bison benasus L) untuk dibuat pupuk cair untuk
meningkatkan produksi pertanian
E. Manfaat Penelitian
1. Memanfaatkan limbah petarnakan khususnya urine sapi untuk pupuk cair
2. Meningkatkan intensifikasi pertanian
3. Meningkatkan masyarakat untuk berwirausaha sendiri
4. Untuk perkembangan teknologi pertanian
BAB II
LANDASAN TEORI
Siapa bilang air kencing sapi merusak lingkungan. Buktinya, sapi di Desa
Cijurey kec.Panyingkiran kab.Majalengka Air kencing dari satu ekor sapi mamp
menyuburkan sekitar empat hektare sawah yang setiap hektarenya bisa menghasilkan
enam hingga delapan ton padi atau gabah.Air kencing, ya tetap air kecing, yang keluar
dari alat vital sapi,. Kandungan kimia urine sapi adalah N : 1,4 sampai 2,2 %, P: 0,6
sampai 0,7%, dan K 1,6 sampai 2,1. Namun sebelum keluar dari tubuh sapi itu, makanan
sapi harus direkayasa dulu. Awalnya, hasil penemuan yang disebut sistem pupuk organik
urine sapi (kosarin), semata-mata memang bukan untuk menyuburkan tanaman atau
tumbuhan. Melainkan untuk menyuburkan sapi. Cara menggemukkan sapi ini dengan
memberikan makanan jeram dicampur garam dan enzym Bossdext (Setiono Hadi, 2004).
Peningkatan produksi jahe di Indonesia sangat diperlukan, yang dapat dilakukan
melalui perbaikan tehnik budidaya terutama pada fase awal pertumbuhan
tanaman.Penggunaan pupuk kandang dan urin sapi sebagai zat pengatur tumbuh
diharapkan mampu memperbaiki pertumbuhan tanaman jahe sehingga produksinya
meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh beberapa jenis pupuk
kandang, pengaruh konsentrasi urin sapi dan interaksi antara penggunaan beberapa
macam pupuk kandang dan konsentrasi urin sapi terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman jahe muda ( Hary Witriyono, 1993).
Budidaya tanaman kencur di pedesaan umumnya masih bersifat sampingan.
Maka tidak heran bila kuantitas dan kualitasnya beraneka ragam. Buku ini menyajikan
cara penanaman kencur agar dapat memperoleh hasil yang maksimal ( Rahmat Rukmana,
1994).
Brotowali adalah tanaman asli Asia Tenggara. Di balik rasanya yang
pahit,ternyatabrotowali mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit, ringan dan berat,
seperti diabetes mellitus, hepatitis, rematik, dan gatal-gatal. Harapannya, dengan buku ini
pembaca bisa mengaplikasikan atau meramu sendiri resep-resep obat dari brotowali.
Sebagai pelangkap, buku ini disertai juga dengan pengalaman para penggunanya ( Budy
Kresnady, 2003).
Kunyit sudah lama dikenal sebagai tanaman untuk bumbu dapur. Selain itu,
kunyit juga sudah turun temurun digunakan untuk menyembuhkan berbagai penyakit.
Akhir-akhir ini, kunyit juga sudah diolah secara modern dalam skla industri sebagai
bahan baku obat, kosmetik, dan pewarna tekstil. Ramuan obat berbahan kunyit dijelaskan
dalam buku ini dengan tujuan agar pembaca dapat mengolah sendiri resep-resep tersebut
( Winarto, 2004).
Masyarakat semakin menyukai cara pengobatan atau pencegahan gangguan
kesehatan dengan bahan-bahan alami. Jahe, Kunyit, Kencur, dan Temulawak merupakan
bahan alami yang berkhasiat bagi kesehatan. Salah satu bentuk penyajiannya adalah
dengan dibuat menjadi minuman yang cepat saji dan praktis, dengan kata lain dikemas
dalam bentuk bubuk instan. Buku ini memberikan informasi lengkap, mulai dari
pengenalan komoditasnya, peralatan, proses pembuatan, pengemasan, pemasaran, hingga
analisis usaha instan jahe, kunyit, kencur, dan temulawak ( Prastyo, 2003).
Temu-temuan dan empon-empon banyak dimanfaatkan untuk bumbu masak,
bahan minuman, bahan kosmetika, dan bahan obat/jamu tradisional. Komoditas temu-
temuan dan empon-empon saat ini tidak hanya dikenal di dalam negeri melainkan juga di
luar negeri. Dengan demikian, komoditas ini memiliki prospek pasar yang sangat luas
sehingga patut diperhitungkan oleh para petani ataupun pemerintah karena dapat
mendatangkan pendapatan tambahan bagi petani dan devisa bagi negara. Buku ini
menyajikan aneka temu-temuan dan empon-empon, baik yang sudah dikenal oleh
masyarakat maupun yang belum, mulai dari pengenalan masing-masing komoditas,
budidaya, manfaat, dan khasiatnya (Fauzilah Muhlisin, 1999).
Lengkuas merupakan sejenis rizom dengan kegunaan masakan dan perubatan,
dan banyak digunakan di Asia Tenggara. Rupanya hampir sama dengan halia.
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Order : Zingiberales
Famili : Zingiberacea sp
( Wikipeda.Org, 2007)
Infeksi cacing tidak selalu menimpa anak-anak. Siapa pun bisa terinfeksi bila pola
hidupnya kurang higienis. Untuk mengusir cacing dari saluran pencernaan kita itu bisa
digunakan bahan-bahan alami di sekitar kita. Di antaranya temu ireng (hitam) atau temu
giring ( Aliadi, 1996).
Tetes atau ampas tebu adalah cairan kental sisa kristalisasi dari pabrik gula. Badek
adalah bibit fermentasi ciu yang diambil dari sisa penyulingan ciu sebelumnya. Setelah
diaduk, pada permukaan campuran bahan dasar ciu akan keluar buih. Campuran bahan
dibiarkan sampai tujuh hari sampai buih menghilang, baru siap dimasak, Bagi pembuat
ciu, kalau badek habis atau tak sanggup menghasilkan buih pada campuran bahan ciu,
berarti produksi mandek. Hasil sulingan tetes tebu biasanya mengandung alkohol 30-45
persen. Produsen ciu di Bekonang umumnya juga memproduksi alkohol 90 persen.
“Alkohol itu campuran tetes tebu yang disuling dua kali. Setelah jadi ciu, dimasak lagi,
ditambah zat kimia kostik. Jadinya alkohol 90 persen,.Dari 200 liter campuran bahan
akan menghasilkan 30 liter ciu setelah melewati tiga jam penyulingan. Kalau tetesnya
bagus uapnya keluar cepat. Kalau jelek bisa empat jam baru selesai, Ciu paling jelek
kandungan alkoholnya berkisar 25 persen. Hasil sulingan ciu berwarna agak keruh
( Taman Kembang Pete, 2006)
Wibowo (1989) menyatakan bahwa fermentasi sering didefinisikan sebagai proses
pemecahan karbohidrat dari asam amino secara anaerobik yaitu tanpa memerlukan
oksigen. Karbohidrat terlebih dahulu akan dipecah menjadi unit - unit glukosa dengan
bantuan enzim amilase dan enzim glukosidose, dengan adanya kedua enzim tersebut
maka pati akan segera terdegradasi menjadi glukosa, kemudian glukosa tersebut oleh
khamir akan diubah menjadi alkhohol.
Buckel (1987) menyatakan bahwa fermentasi adalah perubahan kimia dalam bahan
pangan yang disebabkan oleh enzim. Enzim yang berperan dapat dihasilkan oleh
mikroorganisme dan interaksi yang terjadi diantara produk dari kegiatan – kegiatan
tersebut dan zat – zat yang merupakan pembentuk bahan pangan tersebut.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
1. Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di My Home (Rumah Pribadi)
2. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan 2 minggu selama bulan Desember
B. Alat dan Bahan
1. Alat yang digunakan
No Nama alat Jumlah
1 Ember 1 buah
2 Pengaduk 1 buah
3 Saringan 1 buah
4 Botol Bekas 5 buah
5 Bakcer Glass 1 buah
6 Drum Plastik 1 buah
2. Bahan yang digunakan
No Nama Bahan Jumlah Satuan
1 Urine Sapi (Bison benasus L) 5 Liter
2 Lengkuas 1 Ons
3 Kunyit 1 Ons
4 Temu ireng 1 Ons
5 Jahe 1 Ons
6 Kencur 1 Ons
7 Brotowali 1 Ons
8 Tetes tebu/bibit bakteri 0.5 Liter
C. Pelaksanaan Penelitian
1. Urine sapi (Bison benasus L) di tampung dan dimasukkna ke dalam drum plastik
2. Lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe, kencur, brotowali, ditumbuk sampai halus
kemudian dimasukkan ke dalam drum plastik, maksud penambahan bahan-bahan
ini untuk menghilangkan bau urine ternak dan memberikan rasa yang tidak
disukai hama.
3. Setelah itu tetes tebu dimasukkan kedalam drum plastik, lalu dimasukkan
starter Sacharomyces cereviceae. Tetes tebu dan starter Sacharomyces
cereviceae ini berguna untuk fermentasi dan nantinya setelah jadi pupuk cair bisa
menambah jumlah mikroba menguntungkan yang ada didalam tanaah.
4. Fermentasi urine didiamkan selama 14 hari dan diaduk setiap setiap hari.
5. Drum plastik ditutup dengan kain serbet atau kertas.
6. Setelah 14 hari pupuk cair sudah jadi kemudian disaring dan dikemas.
D. Hasil yang dicapai
Setelah pembuatan pupuk cair selesai hasilnya bagus. Urine sapi (Bison
benasus L) sebelum difermentasi warnanya coklat kekuning-kuningan, baunya masih
berbau urine, tetapi setelah difermentasi warnanya berubah menjadi coklat kehitam-
hitaman, dan sudah tidak berbau urine. Penulis sudah mencobakan pada tanaman
sayur dan bunga ternyata bagus. Tanaman sayuran dan bunga yang telah diberi pupuk
cair ini menjadi lebih subur, daunnuya kelihatan segar dan hijau serta ulat yang
menghinggapinya hilang. Pupuk cair ini juga dapat meningkatkan keuntungan
pertanian serta memberikan keuntungan bagi kita.
E. Perhitungan Biaya Wirausaha
1.Pengeluaran
NO Uraian JumlahHarga
Per satuan Total
A Bahan
1 Urine sapi (Bison benasus L) 5 Liter Rp. 1000 Rp. 10.000
2 Lengkuas 1 Ons Rp. 750 Rp.1.500
3 Kunyit 1 Ons Rp. 750 Rp.1.500
4 Temu ireng 1 Ons Rp. 750 Rp.1.500
5 Jahe 1 Ons Rp. 750 Rp.1.500
6 Kencur 1 Ons Rp. 750 Rp.1.500
7 Butrowali 1 Ons Rp. 500 Rp.1.000
8 Tetes/starterSacharomyces cereviceae 0,5
Liter
Rp. 2.000 Rp . 1.000
Total Bahan Rp. 19.500
B Alat
1 Drum Plastik 1 buah Rp. 10.000 Rp. 10.000
2 Saringan 1 buah Rp. 2.000 Rp. 2.000
3 Botol bekas 5 buah Rp. 100 Rp. 500
4 Ember 1 buah Rp. 3.000 Rp. 3.000
Total Alat Rp. 15.500
Pengeluaran Total
1. Bahan : Rp. 19.500
2. Alat : Rp. 15.500
3. Tenaga kerja : Rp. 15.000
4. Biaya Pemasaran : Rp. 10.000 +
Total : Rp. 50.000
F. Sasaran Pemasaran
Dalam pembuatan pupuk cair yang bahan dasarnya urine sapi (Bison benasus L) ini yang
menjadi sasaran adalah masyarakat khususnya petani dan pengusaha peternakan,
karena pupuk cair ini bermanfaat untuk meningkatkan produksi pertanian.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Di dalam menyusun lapora ini penulis memperoleh kesimpulan:
1. Limbah cair peternakan khususnya urine sapi (Bison benasusL) dapat digunakan
sebagai pupuk cair dengan menambahkan bahan tambahan didalamnya seperti
lengkuas, kunyit, temuireng, jahe, kencur, brotowali, tetes tebu
2. Dengan pupuk cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini mesyarakat dapat
memanfaatkan limbah urine sapi (Bison benasus L) dari peternakan sapi (Bison
benasus L).
3. Dengan pupuk cair dari urine sapi (Bison benasus L) ini masyarakat dapat
meningkatkan penghasilan dan dapat berwirausaha
B. Saran
1. Harus ditingkatkan pengetahuan bioteknologi kita biar dapat menghasilkan
produk baru yang bermanfaat bagi manusia.
2. Harus ada pembinaan Karya Ilmiah Remaja di Universitas Majalengka secara
berkelanjutan, untuk meningkatkan Ilmu pengetahuan.
3. Fasilitas LAB IPA khususnya Biologi perlu dilengkapi, sehinggha dalam praktek
bisa berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Aliadi. 1996. Tanaman Obat Peliharaan. Sidowayah. Jakarta
Buckle, 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: Universitas Indonesia press
Hadi, Setiono. 2004. Urine Sapi Bangkitkan Harapan Petani, Bogor.
Kresnady, Budy. 2003. Si Pait Yang Menyembuhkan. Agromedia Pustaka. Jakarta
Muhlisah, Fauziah. 1999. Temu-temuan dan Empon- Empon Budi Daya dan
Manfaatnya. Kanisius. Yogyakarta.
Prastyo. 2003. Teknologi Tepat Guna Instan. Kanisius. Yogyakarta
Rukmana Rahmat. 1994. Kencur. Kanisius. Yogyakarta
Wibowo. 1989. Biokimia Pangan dan Gizi. Yogyakarta: UGM Press.
Winarto, Ir. 2004. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Agromedia Pustaka. Jakarta
Witriyono Harry, 1993. Peningkatan Produksi Jae. Yogyakarta
. 2007. Lengkuas. Wikipeda, Org.
. 2006. Bangsa Penenggak Arak. Taman Kembang Pete. Jakarta.
LAMPIRAN
1. Sapi (Bison benasus L) yang
akan diambil urinenya
2. Urine Sapi (Bison
benasus L)
3
. Tetes Tebu dan Starter Sacharomyces cereviceae
4. Penambahan lengkuas, kunyit, temu ireng, jahe, kencur,
brotowali
5
. Fermentasi Dan Penyaringan
6. Pengemasan
7. Hasil Pupuk yang telah digunakan pada tanaman
SHORT DIALOGUE
Thema : DRUGS
In the situation , there are Ikin and Lia are reading drug book , suddenly Lucy and friend
come to approach . . . . . . . . . . . . . . .
Lucy : Hi………..guys
What are you doing ????????
Lya : Hi………..we are reading book
By the way,what happen ???
Eli : what book are you reading ???
Ikin : About Drugs…..guys !!!!!
ComeOn,,,join with we,
We can Learn how to know about drugs
Lucy : Sure….I may accompany with you !!!
Lia : Yes….Of course,Why not??We can share each other
Friend : Mmmmm………..i think that is interest,
Lets go to start do it.
Lucy : Well….after you have red that book,
Tell me…What is Drugs ???
Friend : And….Mention is one of Drugs???
Lia : All right….first
Any substance psycotropica of addictive,ex: Heroin,
Anybody who used heroin will come sedative an attack
That’s drugs make psychology effect like will getting
Into a scrape without drugs
Ikin : Subtance psychology inside body with trough:
a.Mouth ( Smoked )
b.Nouse ( Snorted ) inhaled in vapour or powder
c.Skin ( Injcted ) in muscle
Lucy : How it is used ???
Lia : Mmmmm……..Heroin can be used in variety ways dependin on user
Preference and purity of the drug.Heroin can be injected into a vein
( mainling ),injected into a muscle
Ikin : Smoked in a water pipe or standard pipe, mixed in a marijuana join or
regular ciggaret inhaled as smokethrough a straw snorted as fowder via the
nose.
Eli : As I know,,,,,psycotropica of addictive into classification such as :
Stimulan,depresan and……………………..
Lucy : Halusinogen…….right????
Not so bad,,,as I known halusinogen usually swallowed ,but have to
injected…The effect from it,like:
a.Feel fly
b.Not care to around of their……….maybe something like that,
Friend : Good….Lucy !!!
: Where you know about it ??
: Did you ever drug User??heheheeee
Lucy : Sorry….friend,,I purity of that!!
Its only my boy experience
Lia : What……!!!!!!
: Ohhh…..I am so sorry to hear that,,
I wish he can leave it soon
Ikin ; Well……The discussing maybe enough,,,and in spare time we can
continue again
Lia,,Lucy,,Friend : So…………….
Ikin : I suggest for you all
ALL : “Say No to Drug and
Became th youngs generation without drugs”