Farmakologi dasar AKPER MUNA

71

Transcript of Farmakologi dasar AKPER MUNA

Page 1: Farmakologi dasar AKPER MUNA
Page 2: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Farmakologi dalam arti luas adalah ilmu ygmempelajari asal usul obat,sifat fisika kimiaobat, cara mencampur dan membuatobat, efek terhadap fungsi biokimia danfaal, cara kerja absorbsi, distribusi,biotransformasi dan ekskresi,penggunaandalam klinik dan efek toksiknya.

Farmakologi dalam arti sempit adalah ilmuyang mempelajari penggunaan obat untukdiagnosis, pencegahan dan carapenyembuhan penyakit.

Page 3: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Farmakologi mencakup beberapa bagian ilmu :

Farmakognosi,mempelajari pengetahuan danpengenalan obat-obat yang berasal daritanaman dan zat-zat aktifnya, begitu pulayang berasal dari hewani dan mineral.

Biofarmasi, meneliti pengaruh formulasi obatterhadap efek terapeutiknya.

Farmakokinetika, meneliti perjalanan obatatau nasib obat mulai dari saatpemberiannya,bagaimanaabsorbsinya, transport dalam darah dandistribusinya ke tempat kerjanya dan jaringanlain.

Page 4: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Farmakodinamika, mempelajari efek

yang diberikan obat terhadap tubuh.

Toksikologi, pengetahuan tentang efek

racun obat terhadap tubuh

Farmakoterapi, mempelajari

penggunaan obat untuk mengobati

penyakit atau gejala2nya.

Page 5: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Yang dimaksud dengan obat adalahsemua zat baik kimiawi, hewani maupunnabati yang dalam dosis layak dapatmenyembuhkan. (depkes RI 1991)

Obat merupakan sediaan atau paduanbahan-bahan yang siap untuk digunakanuntuk mempengaruhi atau menyelidikisistem fisiologi atau keadaan patologidalam rangka penetapandiagnosis,pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan, kesehatan dankontrasepsi. ( depkes RI 2005)

Page 6: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Menurut Ansel (1985), obat adalah zat

yang digunakan untuk diagnosis,

mengurangi rasa sakit, serta mengobati

atau mencegah penyakit pada manusia

maupun hewan.

Obat dalam arti luas adalah setiap zat

kimia yang dapat mempengaruhi proses

hidup, maka farmakologi merupakan ilmu

yang sangat luas cakupannya.(bagian

farmakologi, fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia).

Page 7: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Obat yang pertama kali digunakan adalahobat yang berasal dari tanaman yangdikenal dengan obat tradisional atau jamu.

Obat-obat ini digunakan dalam bentukrebusan atau ekstrak dengan aktivitas yangseringkali berbeda-beda, tergantung dariasal tanaman dan cara pembuatannya

Dianggap kurang memuaskan, munculpara ahli- ahli kimia mulai mencobamengisolasi zat-zat aktif yang terkandungdalam tanaman-tanaman sehinggamenghasilkan serangkaian zat-zat kimiasebagai obat.

Page 8: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Pendobrakan yang sesungguhnya barumencapai dengan penemuan danpenggunaan obat-obat kemoterapeutikSulfanilamid (1935) dan Penisillin (1940).

Sejak tahun 1941 ilmu – ilmu kimia, fisikadan kedokteran berkembang denganpesat.

Penemuan – penemuan obat barumenghasilkan 500 macam obat setiaptahunnya, sehingga obat-obat kunosemakin terdesak .oleh obat-obat baru.

Page 9: Farmakologi dasar AKPER MUNA

1. Menurut kegunaanya :

- Untuk menyembuhkan (terapeutik)

- Untuk mencegah (profilaktik)

- Untuk diagnosis (diagnostik)

2. Cara penggunaannya :

- Medicamentum usum internum

- Medicamentum usum eksternum

3. Cara kerjanya :

- Lokal

- sistemik

Page 10: Farmakologi dasar AKPER MUNA

4. Menurut Undang-undang :

- Narkotika (Obat bius)

- Psikotropika (obat berbahaya)

- Keras ( daftar G = Geverlijk)

- Obat Bebas Terbatas

- Obat Bebas

5. Menurut sumbernya :

- Tumbuhan : digitalis lanata

(digoksin), kulit pohon kina

(kina), papaver somniverum (morfin)

Page 11: Farmakologi dasar AKPER MUNA

- Hewan : minyak ikan ,adap lanae, insulin

- Mineral : vaselin, magnesium, alumunium

- Mikroba : antibiotik penisillin

Menurut bentuk dan sediaan obat :

- Bentuk padat

- Bentuk Setengah padat

- Bentuk Cairan /larutan

- Bentuk Gas

Page 12: Farmakologi dasar AKPER MUNA

7. Menurut proses fisiologis dan biokimia :

- Obat farmakodinamis : yang bekerja

mempercepat atau memperlambat

proses fisiologis atau fungsi biokimia

tubuh. Contoh : hormon

- Obat kemoterapetik : dapat membunuh

parasit dan kuman dalam tubuh.

- Obat diagnostik : membantu untuk

melakukan diagnosis atau pengenalan

penyakit. Contoh barium sulfat

Page 13: Farmakologi dasar AKPER MUNA

1. Obat bebas, obat yang ditandai

dengan lingkaran berwarna hijau

dengan tepi lingkaran berwarna hitam.

Obat bebas umumnya berupa

suplemen vitamin dan mineral, obat

gosok, beberapa analgetik-

antipiretik, dan beberapa antasida.

Obat golongan ini dapat dibeli di

Apotek, toko obat, toko kelontong atau

warung.

Page 14: Farmakologi dasar AKPER MUNA

2. Obat Bebas Terbatas, obat yang ditandaidengan lingkaran biru dengan tepi lingkaranberwarna hitam. Obat-obat yang umumnyamasuk golongan ini antara lain obatbatuk, obat influenza, analgetik-antipiretik, antiseptik, obat tetes mata untukiritasi ringan. Obat golongan ini hanya dapatdibeli di Apotek dan toko obat berizin.

3. Obat Keras, obat yang pada kemasanyaditandai dengan lingkaran yang didalamnyaterdapat huruf K berwarna merah yangmenyentuh tepi lingkaran berwarna hitam.Obat keras merupakan obat yang hanya bisadidapatkan dengan resep dokter.

Page 15: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Obat yang umumnya masuk golongan iniantara lain obat jantung, obat hipertensi,antibiotik, hormon, dan beberapa obatulkus lambung. Obat golongan ini hanyadapat diperoleh di Apotek dengan resepdokter.

4. Obat Narkotika, merupakan zat yangberasal dari tanaman atau bukan tanamanbaik sintetis maupun semi sintetis yangdapat menyebabkan penurunan atauperubahan kesadaran, hilangnya rasanyeri, dan dapat menimbulkanketergantungan (UURI No. 22 Th 1997tentang Narkotika)

Page 16: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Obat narkotika bersifat adiksi dan

penggunaanya di awasi ketat, sehingga

obat golongan narkotika hanya

diperoleh di Apotek dengan resep

dokter asli (tidak dapat menggunakan

copy resep).contoh obat narkotika,

opium coca, ganja/marijuana, morfin,

heroin, dll. Dalam bidang kesehatan

obat-obat narkotika biasa digunakan

sebagai anastesi/obat bius dan

analgetik/obat penghilang rasa sakit.

Page 17: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Obat merupakan salah satu komponen

yang tidak dapat tergantikan dalam

pelayanan kesehatan.

Obat berperan sangat penting dalam

pelayanan kesehatan karena penangan

dan pencegahan berbagai penyakit

tidak dapat dilepaskan dari tindakan

terapi dengan obat atau farmakoterapi.

Peran obat secara umum :

1. Penetapan diagnosis

2. Untuk pencegahan penyakit

Page 18: Farmakologi dasar AKPER MUNA

3. Penyembuhan penyakit

4. Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan

5. Mengubah fungsi normal tubuh untuk

tujuan tertentu

6. Peningkatan kesehatan

7. Mengurangi rasa sakit.

Page 19: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Sebelum obat diberikan kepada pasien

dan tiba pada tujuannya dalam tubuh

yaitu tempat kerjanya atau

targetsite,obat harus mengalami banyak

proses.

Dalam garis besarnya proses-proses

dibagi dalam tiga tingkat yaitu fase

biofarmasi, fase farmakokinetika, dan

fase farmakodinamika.

Page 20: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Biofarmasi adalah ilmu bagian yang

bertujuan menyelidiki pengaruh

pembuatan sediaan obat atas kegiatan

terapeutisnya.

Efek obat tidak hanya tergantung dari

faktor farmakologi saja tetapi juga dari

bentuk pemberian dan terutama dari

formulasinya.

Page 21: Farmakologi dasar AKPER MUNA

a) Bentuk fisik zat aktif : amorf atau kristal, kehalusannya.

b) Keadaan kimiawi : ester, garam, kompleksnya dan sebagainya.

c) Zat pembantu : zat pengisi, zat pelekat, zat pelicin, zat pelindung, dan sebagainya.

d) Proses teknik yang digunakan membuat sediaan : tekanan mesin tablet, alat emulgator, dan sebagainya.

Page 22: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Tablet obat obat

Tersedia tersedia efek

Dengan untuk untuk

Zat aktif resorpsi bekerja

Fase Fase Fase

Biofarmasi Farmakokinetik Farmakodinamik

Tablet pecah,

granul pecah

zat aktif

terlepas &

terlarut

Absorbsi

Distribusi

Biotransformasi

Ekskresi

Interaksi

dengan

reseptor di

tempat

kerja

Page 23: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Tablet granul2 terlepas zat aktif terlepas zat aktif melarut

Page 24: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Pada umumnya setiap obat yang masukdalam tubuh akan mengalami empatproses yaitu

1. Absorbsi, proses obat memasuki sirkulasicairan tubuh. Absorbsi merupakan prosespemindahan obat dari pintu masuk menujusirkulasi darah, terkecuali obat yangdimasukan secara intravena yangmenyebabkan obat masuk langsungkesirkulasi darah. Kecepatan absorbsi obatdipengaruhi berbagai hal, misalnya obatyang diberikan peroral mempunyai aksiyang lebih lambat bila dibandingkandengan pemberian obat melalui vena.

Page 25: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Adanya makanan dalam lambung dapatmenghambat absorbsi obat, karenamolekul makanan juga dapat bereaksidengan molekul obat yang menyebabkanstruktur dan efeknya berubah. Untukmencegah resiko ini obat biasanya diajurkan di minum pada saat perut dalamkeadaan kosong.

Tingkat keasaman (pH) dalam saluranpencernaan berpengaruh juga terhadapabsorbsi obat, obat yang bersifat basaakan cepat bereaksi dalam lingkunganasam dilambung sedangkan obat yangbersifat asam akan kurang bereaksi padalingkungan asam dilambung namun cepatbereaksi di lingkungan basa usus.

Page 26: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Absorbsi juga dipengaruhi oleh bentuk,

dan dosis obat.untuk dapat di absorbsi

obat harus dalam bentuk larutan,

sehingga obat yang di kemas dalam

bentuk cair akan cepat di absobsi dari

pada obat dalam bentuk padat.

Page 27: Farmakologi dasar AKPER MUNA

2. Distribusi, setelah obat di absorbsi kemudian

obat akan di edarkan ke seluruh tubuh

oleh sistem sirkulasi. Area tubuh yang

mempunyai banyak pembuluh darah

misalnya hati, ginjal, dan otak dapat

dicapai oleh obat lebih cepat di banding

dengan area yang sedikit mendapat suplai

darah misalnya kulit dan otot. Kecepatan

obat dapat mencapai berbagai area

tubuh tergantung pada perfusi dan

permiabilitas kapiler-kapiler terhadap

molekul obat.

Page 28: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Sifat kimia dan fisik obat menentukan

area dimana obat tersebut dapat

bereaksi. Obat dapar beraksi secara

terbatas pada satu area dan ada yg

beraksi secara luas misalnya etil alkohol

dapat beraksi di semua cairan tubuh.

Page 29: Farmakologi dasar AKPER MUNA

3. Biotransformasi, sebagian besar obat

setelah mengalami absorbsi dan

distribusi akan mengalami proses

pengubahan metabolik atau

biotransformasi. dalam proses

biotransformasi akan dihasilkan dua

bahan metabolit yaitu metabolit aktif

yang mempunyai aksi farmakologis dan

metabolit non aktif yang tidak

mempunyai aksi farmakologis.

Page 30: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Biontransformasi dapat mengalami

gangguan yaitu biotransformasi yang

lambat terjadi pada pasien yang

mengalami penyakit pada liver, jantung

atau ginjal serta pada usia lanjut.

Biotransformasi obat yang lambat

menyebabkan obat terakumulasi dan

dapat menyebabkan keracunan.

Page 31: Farmakologi dasar AKPER MUNA

4. Ekskresi, proses fisiologis ini di mana obat

dan metabolit di keluarkan dari tubuh

yang disebut dengan ekskresi. Sebagian

besar ekskresi berlangsung melalui ginjal

dalam bentuk urin.

Namun obat juga dikeluarkan melalui

paru-paru misalnya obat

anastesi, melalui feses, keringat,air mata

dan saliva.

Page 32: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Usia, berpengaruh terhadap daya kerjaobat,orang usia lanjut dan bayi sangatresponsif terhadap obat. Orang usialanjut dapat mengalami perubahanterhadap respon obat karena adanyagangguan liver,kardiovaskuler,sedangkan pada bayisangat responsif pada obat karenamekanisme metabolik dan ekskresi yangbelum sempurna akibat liver dan ginjalyang belum matang.

Page 33: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Massa tubuh, berkaitan dengan jumlahobat yang diberikan, dosis harus sesuaidisesuaikan dengan massatubuh,sehingga semakin besar tubuhmaka dosis yang diberikan semakinbesar.

Jenis kelamin, mempunyai pengaruhpada efek obat karena perbedaan fisikantara pria dan wanita. Pria mempunyaipostur tubuh lebih besar dari wanitasehingga bila dosis yang sama diberikantubuh pria akan lebih lambat didalammelakukan aksi obat

Page 34: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Tubuh pria lebih banyak mengandung air

sedangkan wanita mengandung lemak

dan obat-obatan tertentu dapat lebih

cepat bereaksi dalam airatau dalam

lemak.

Page 35: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Lingkungan, berpengaruh terhadap

daya kerja obat terutama lingkungan

yang dapat merubah obat (misal

cahaya), lingkungan fisik dapat pula

mempengaruhi daya kerja obat

misalnya suhu lingkungan tinggi

menyebabkan pembuluh darah perifer

melebar sehingga dapat meningkatkan

daya kerja vasodilator

Page 36: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Waktu pemberian, obat peroralberpengaruh pada daya kerja obat.Absorpsi obat akan lebih cepat biladiberikan saat perut dalam keadaankosong,sedangkan obat yang dapatmengiritasi lambung akan lebih aman biladiberikan pada keadaan perut berisimakanan.

Penyakit, merupakan salah satupertimbangan dalam pemberian obat,kondisi penyakit merupakan dasar dalammenentukan jenis obat dan dosis yangdiberikan.

Page 37: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Faktor genetik, mempengaruhi responseseorang terhadap pemberianobat, faktor ini secara genetikmenentukan sistem metabolisme danketahanan seseorang terhadap obat(alergi).

Faktor psikologis, berkaitan dengankeefektifan obat. Orang yangmempercayai bahwa obat yangmereka gunakan dapat mengatasigangguan kesehatannya akan lebihefektif daya kerja obatnyadibandingkan dengan orang yang tidakmempercayai

Page 38: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Farmakodinamika mempelajari efek

obat terhadap fisiologi dan biokimia

berbagai organ tubuh serta mekanisme

kerjanya.

Tujuan mempelajari mekanisme kerja

obat adalah untuk meneliti efek utama

obat, mengetahui interaksi obat dengan

sel, respon yang terjadi.pengetahuan

yang baik mengenai hal ini merupakan

dasar terapi rasional dan berguna

dalam sintesis obat baru.

Page 39: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Mekanisme kerja obat, efek obat

umumnya timbul karena interaksi obat

reseptor pada sel suatu organisme.

Secara fisis, pencahar osmotis lambat

diresorpsi usus dan melalui proses osmosis

menarik air dari sekitarnya,volume isi usus

bertambah besar dan dengan demikian

merupakan rangsangan mekanis atas

dinding usus untuk memicu peristaltik

dan mengeluarkan isinya.

Page 40: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Secara kimiawi, misalnya antasida

lambung, aluminium dan magnesium

hidroksida dapat mengikat kelebihan

asam lambung melalui reaksi netralisasi

kimiawi.

Melalui proses metabolisme, misalnya

antibiotik yang menganggu

pembentukan dinding sel kuman, sintesis

protein atau metabolisme asam nukleat.

Page 41: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Reseptor obat, struktur kimia suatu obat

berhubungan dengan afinitasnya

terhadap reseptor dan aktivitasnya,

sehingga perubahan kecil dalam

molekul obat, misalnya perubahan

stereoisomer dapat menimbulkan

perubahan besar dalam

farmakologinya.

Page 42: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Kerja obat yang tidak diperantarai

Reseptor, dalam menimbulkan efek,

obat tertentu tidak berikatan dengan

reseptor. Obat-obat ini mungkin

mengubah sifat cairan tubuh,

berinteraksi dengan ion atau molekul

kecil, atau masuk kekomponen sel.

Efek obat, perubahan fungsi struktur

organ/proses/tingkah laku organisme

hidup akibat kerja obat.

Page 43: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Dua obat yang digunakan pada waktu

bersamaan dapat saling mempengaruhi

kerjanya masing-masing yaitu :

1. Antagonisme, dimana kegiatan obat

pertama dikurangi atau ditiadakan

sama sekali oleh obat kedua

2. Sinergisme, dimana kekuatan obat

pertama diperkuat oleh obat kedua.

ada dua jenis :

Page 44: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Adisi adalah kekuatan kombinasi kedua

obat adalah sama dengan jumlah

masing-masing kekuatan obat tersebut.

Misal trisulfa

Potensiasi adalah kekuatan kombinasi

kedua obat lebih besar dari jumlah

kedua obat tersebut. Misal

sulfametoksazole dan trimetoprim

(cotrimoksazole)

Page 45: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Menambah kerja terapeutik tanpa

menambah efek buruk dan mengurangi

toksisitas masing-masing obat. Misal

trisulfa

Menghambat terjadinya resistensi

misalnya rifampisin dan INH

Memperoleh potensiasi misalnya

cotrimoksazole.

Page 46: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Pemborosan

Takaran masing-masing obat belum

tentu sesuai dengan

kebutuhan, sedangkan takaran obat

tidak dapat diubah tanpa mengubah

pula dosis obat lainnya.

Mempermudah terjadinya resistensi

terhadap beberapa spesies kuman

Page 47: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Bila seorang pasien diberikan dua ataulebih obat, kemungkinan besar akan terjadiinteraksi antara obat-obat tersebutdidalam tubuhnya.

Efek masing-masing obat dapat salingmenganggu dan atau efek samping yangtidak diinginkan mungkin akan timbul. Misalpada interaksi asetosal dengan dikumarolyang efeknya diperkuat sehingga terjadipendarahan berbahaya, barbital denganantikoagulasi yang justru direndahkankhasiatnya.

Page 48: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Adakalanya terjadi interaksi dari obat

dengan bahan makanan, yang dapat

mempengaruhi farmakokinetika obat.

Absorpsi, obat dapat diikat oleh

makanan sehingga absorpsinya di usus

dapat diperlambat atau dikurangi

sehingga efeknya akan menurun.

Misalnya antikoagulasi dengan sayuran

yang ber vitamin K .

Perombakan obat, sehingga kadarnya

meningkat dan timbul efek toksik.

Page 49: Farmakologi dasar AKPER MUNA

contohnya interaksi MAO-blockers

dengan keju atau coklat. Enzim MAO

bertanggung jawab atas penguraian

semua katecholamin di dalam tubuh.

Bila pasien diberi perintang-MAO

sebagai anti-depresivum dan makan

sesuatu yang mengandung tiramin/amin

maka zat ini tidak dapat diuraikan

karena enzim mau sudah diblokir

akibatnya dapat terjadi hipertensi hebat

Ekskresi

Page 50: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Tidak semua obat bersifat betul-betul

menyembuhkan penyakit, banyak

diantaranya hanya meniadakan atau

meringankan gejalanya.

Oleh karena itu dapat dibedakan tiga jenis

pengobatan :

1. Terapi kausal, penyakit ditiadakan

khususnya pemusnahan penyakit, virus

atau parasit. Contohnya kemoterapeutik

seperti antibiotik, obat-obat malaria,dll.

Page 51: Farmakologi dasar AKPER MUNA

2. Terapi simtomatis obat, hanya gejala

penyakit yang diobati dan diringankan,

penyebabnya yang mendalam tidak

dipengaruhi, contohnya analgetik, obat

jantung.

3. Terapi substitusi, obat mengantikan zat

yang lazimnya dibuat oleh organ yang

sakit. Seperti insulin pada diabetes,

tiroksin pada fungsi tiroid berkurang

(hipotirosis)

Page 52: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Efek terapeuatis tergantung dari banyakfaktor antara lain cara dan bentukpemberian, sifat fisikakimia yangmenetukan resorpsinya, biotransformasidan ekskresinya dalam tubuh.

Begitu pula kondisi fisiologi si pemakaiseperti fungsi hati, ginjal, usus danperedaran darah.

Faktor individual lainseperti, kelamin, luas pemukaanbadan, dll.

Page 53: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Akibat faktor individual ini efek obat dapat

sangat berbeda, setiap orang dapat

memberikan respon yang berlainan

terhadap suatu obat tergantung pada

kepekaannya.

Perbedaan respon ini bisa besar, karena

untuk setiap obat selalu ada orang yang

sangat rentan dan dengan dosis yang

sangat rendah sudah dapat memberikan

efek terapeutik atau sebaliknya.

Page 54: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Banyak penelitian menunjukan bahwa

sejumlah besar pasien tidak minum

obatnya dengan teratur, atau tidak

menghabiskan kur yang diberikan

padanya sesuai resep dokter. Dengan

demikian obat tidak memberikan efek

yang optimal yang diinginkan. Bahkan

dapat menimbulkan resistensi khususnya

pada antibiotik.

Page 55: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Kesetiaan pasien untuk menelan

obatnya dipengaruhi oleh sejumlah

faktor :

1. Sifat individual, watak, tingkat

pendidikan dan kepekaan untuk nyeri.

2. Relasi dokter pasien, bila pasien tidak

senang dengan perlakuan dokter atau

tidak menerima perhatian dan informasi

secukupnya mengenai penyakitnya.

Page 56: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Begitu pula bila dokter tidak memberikaninstruksi yang lengkap dan cukup jelasmengenai penggunaan obatnya misalnyapada antibiotik harus selesai kurnya.

3. Jenis penyakit, semakin berat penyakitsemakin baik compliance-nya, sebaliknyasemakin kurang compliancenya bila obatharus diminum untuk waktu yang lamaatau menahun sedangkan penyakit tidakmemperlihatkan gejala tidakenak/radang.

Page 57: Farmakologi dasar AKPER MUNA

4. Jumlah obat dan frekuensi takarannya,

semakin banyak obat akan semakin

turun compliance. Begitu pun bila obat

tidak diberikan sebagai tablet atau

kapsul, melainkan sebagai cairan/suppo

Page 58: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Industri farmasi memahami pentingnyapersoalan ini maka telah dikembangkantablet/kapsul dengan efek panjang, delayedaction atau slow/sustained release, yangcukup diminum satu atau maksimal 2 x sehari

Keuntungan dari tablet kerja panjang iniadalah resopsi obat bisa berlangsung teraturselama waktu yang lebih panjang dengankadar darah yang kurang berfluktuasi. Dengandemikian efek klinis obat bisa lebih stabildengan efek samping yang berkurang.

Page 59: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Salah satu faktor penting dalampenyembuhan penyakit adalahkepercayaan akan dokter dan obat yangdiminumnya. Berdasarkan kepercayaan inidibuatlah plasebo yang dalam bahasalatin berarti saya ingin menyenangkan .

Tujuan dari plasebo adalah :

1. Pengobatan sugesti, kadangkalamemberikan efek yang mengagumkanpada pasien yang kecanduan maupunobat-obatan narkotika/psikotropikalainnya maupun pada penderita kankerstadium akhir.

Page 60: Farmakologi dasar AKPER MUNA

2. Uji klinis, digunakan pada tahap akhir

dalam rangkaian penelitian suatu obat

baru yang akan dinilai efek

farmakologisnya.

3. Pelengkap dan penggenap pil KB,

bertujuan agar pasien tidak terlupa

menelan pil KB tersebut pada saat

menstruasi.

Page 61: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Efek samping, menurut definisi WHO

(1970) efek samping obat adalah segala

sesuatu khasiat yang tidak diinginkan

untuk tujuan terapi yang dimaksudkan

pada dosis yang dianjurkan.

Idiosinkrasi, peristiwa pada mana suatu

obat memberikan efek yang secara

kualitatif total berlainan dari efek normal.

umumnya hal ini disebabkan kelainan

genetis pada pasien bersangkutan.

Page 62: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Alergi, kepekaan berbeda terhadap

suatu antigen exogen atas dasar proses

imunologi.

Fotosensitasi, kepekaan berlebihan

terhadap cahaya akibat penggunaan

obat.

Page 63: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Obat yang ideal hendaknya bekerja

dengan cepat untuk waktu tertentu saja

dan secara selektif artinya hanya

berkhasiat terhadap keluhan atau

gangguan tertentu tanpa aktivitas lain.

Semakin selektif kerja obat maka

semakin kurang efek sampingnya.

Page 64: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Kebanyakan obat memiliki lebih dari

satu efek farmakologisnya tergantung

dari tujuan penggunaanya, efek

samping pada suatu saat mungkin

merupakan kerja utama yang diinginkan

pada keadaan lain. Misalnya pada

antihitamin.

Page 65: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Efek samping kadang kala tidak dapat

dihindarkan rasa mual pada

penggunaan digoksin, ergotamin

Kadang2 efek samping merupakan

kelanjutan efek utama sampai tingkat

yang tidak diinginkan, misalnya rasa

ngantuk pada fenobarbital bila efek

samping mual maka dapat dilawan

dengan obat anti mual.

Page 66: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Efek toksik, setiap obat dalam dosis yangcukup tinggi dapat mengakibatkan efektoksis, pada umumnya hebatnya reaksitoksis berhubungan langsung dengantingginya dosis, bila dosis diturunkanmaka efek toksis dapat dikurangi pula.

Salah satu efek toksis yang terkenal yaituefek teratogen yaitu obat yang padadosis terapeutik untuk ibumengakibatkan cacat pada janin.

Page 67: Farmakologi dasar AKPER MUNA

toleransi adalah peristiwa dimana dosis

obat harus dinaikkan terus menerus untuk

mencapai efek terapeutik yang sama.

Macam toleransi : toleransi primer dan

toleransi sekunder, toleransi

silang,tachyphylaxis.

1.Toleransi primer (bawaan) : terdapat pada

sebagian orang dan binatang tertentu

misalnya kelinci sangat toleran terhadap

atropin.

Page 68: Farmakologi dasar AKPER MUNA

2. Toleransi sekunder : yang bisa timbul

setelah menggunakan suatu obat selama

beberapa waktu

3. Toleransi silang : dapat terjadi dengan

struktur kimia serupa (fenobarbital dan

butobarbital) atau kadang-kadang zat-zat

yang berlainan misal alkohol dan barbital.

4. Tachyphylaxis : toleransi yang timbul

dengan pesat sekali bila obat diulangi

dalam waktu singkat.

Page 69: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Habituasi /kebiasaan adalah kebiasaandalam mengkonsumsi obat.

dengan meningkatkan dosis obat terusmenerus pasien dapat menderitakeracunan, karena efek sampingnyamenjadi kuat pula. Habituasi dapatdiatasi dengan cara menghentikanpemberian obat dan pada umumnyatidak menimbulkan gejala-gejalapenghentian.

Page 70: Farmakologi dasar AKPER MUNA

Adiksi/ ketagihan berbeda dengan

habituasi dalam dua hal yakni adanya

ketergantungan jasmaniah dan

rohaniah dan bila pengobatan

dihentikan dapat menimbulkan efek

hebat secara fisik dan mental .

Page 71: Farmakologi dasar AKPER MUNA