Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

16
Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013 Edisi 34/VI/ Juli - Agustus 2013 Indominco Mandiri Meraih Kembali PROPER Emas Usaha Perikanan Berbasiskan Gotong-Royong Berbagi Nikmatnya Ramadhan dengan Berbagi Bahan Pangan dan Buka Puasa Bersama 6 8-9 12 Kunjungi PT Indominco Mandiri Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

Transcript of Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

Page 1: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

1Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

Indominco Mandiri Meraih Kembali PROPER Emas

Usaha Perikanan Berbasiskan Gotong-Royong

Berbagi Nikmatnya Ramadhan dengan Berbagi Bahan Pangan dan Buka Puasa Bersama

6

8-9

12

Kunjungi PT Indominco Mandiri

Direktorat Jenderal PAUDNIPuji Program PKBM

Page 2: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

2 Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

SEKAPUR SIRIH

BUBUHAN berasal dari Bahasa Kutai, Dayak, dan Banjar yang

berarti pertemanan, perkawanan, dan atau persahabatan. Nama BUBUHAN mencerminkan

semangat CD ITM untuk menghargai dan belajar pada

kearifan lokal yang ada di masyarakat.

PelindungPongsak Thongampai

PembinaLeksono Poeranto

Penanggung Jawab Tri Harjono

Pemimpin RedaksiRudy Prabowo, Giwa Giwangkara

Redaktur PelaksanaHanana Fajar

KontributorCDO Indominco, CDO Kitadin, CDO Trubaindo, CDO Jorong,

CDO Bharinto

ReporterJauhari Umar, Hanana Fajar

Pelaksana DesainCoratCoret Design

Kebijakan perusahaan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITM) terhadap pembangunan berkelanjutan adalah menghasilkan manfaat bagi masyarakat sekitar perusahaan dan lingkungannya secara berkelanjutan dengan memahami kebutuhan mereka, melakukan diskusi terbuka agar tercipta kepercayaan, dan mempertimbangkan pandangan dan harapan masyarakat di dalam kebijakan perusahaan. Hal tersebut mencerminkan target Community Development (CD) perusahaan yaitu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus secara tidak langsung menjaga persetujuan sosial dengan masyarakat dalam berusaha.

Oleh karena itu, semua anggota tim CD memiliki 2 peran utama dalam tugas mereka. Pertama, dari sisi perusahaan, membangun persepsi masyarakat yang positif untuk memperkecil hambatan dan biaya, bahkan dapat menghasilkan suatu kerjasama dengan masyarakat lokal. Kedua, adalah menciptakan keberhasilan keberlanjutan bagi masyarakat sekitar perusahaan.

Kesejahteraan masyarakat dapat berkembang apabila memiliki keinginan untuk maju. CDO berperan besar sebagai pengajar bagi masyarakat dalam mendapatkan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkannya sekaligus sebagai pembina yang mendampingi masyarakat dalam setiap kegiatannya sehingga tercipta peningkatan dalam kesejahteraan hidupnya dan akhirnya dapat menjadi masyarakat yang mandiri.

PT Indominco Mandiri (IMM), telah menciptakan kebersamaan dengan komunitas lokal dan terus mengembangkan pemberdayaan bagi beberapa program CD yang terbagi dalam beberapa bidang pengembangan yaitu Ekonomi, Insfrastruktur, Pelestarian Lingkungan Hidup, Sosial Budaya. Program pengembangan sosial terintegrasi dengan kesejahteraan masyarakat dalam ruang lingkup kesehatan, ekonomi dan pendidikan.Pengembangan sosial di bidang pendidikan mengambil bagian terbesar dalam program meningkatkan pengetahuan dan kemandirian masyarakat.

IMM telah bekerjasama dengan pemerintah daerah menyediakan program pelayanan pendidikan yang komprehensif bagi semua kalangan masyarakat dan akan terus mendukung tercapainya tujuan dari pengembangan masyarakat, memberikan inspirasi dan menyediakan pengetahuan yang cukup bagi masyarakat.

Untuk mencapai tujuan di atas, kita sebagai CDO harus selalu siap dengan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan dalam membimbing masyarakat dalam melaksanakan program CD perusahaan yang telah ditetapkan bersama. Lebih lanjut, nilai-nilai Banpu Spirit dan Do by Heart harus selalu tercermin dalam setiap perilaku CDO.

Berkaitan dengan hal diatas, Bubuhan merupakan salah satu media untuk berkomunitas antar tim CD, sekaligus menjadi publikasi mengenai program-program CD yang telah dilakukan dan keberhasilan para CDO dalam menjalankan program CD tersebut bersama masyarakat binaan, pemerintah lokal dan pihak stakeholder terkait lainnya.

Sebagai anggota dari tim CD ITM, saya mendorong semua anggota CDO untuk mengirim tulisan mengenai kegiatan pengembangan masyarakat yang telah Anda lakukan ke Bubuhan ini sebagai sarana untuk berbagi dengan sesama.

Setelah diadakannya CDO Forum 2013 di Hotel Amos Cozy Jakarta, Februari lalu, sepertinya semangat para CDO untuk kembali berkarya dan memberikan tulisan-tulisan mengenai kegiatan Community Development akan kembali bangkit. Hal tersebut dikarenakan para penulis yang artikelnya pernah dimuat di Bubuhan selama tahun 2012 diberikan reward oleh Redaksi Bubuhan. Diharapkan dengan adanya reward tersebut, para CDO ataupun stakeholders semakin berkeinginan dan kreatif dalam menuangkan ide maupun tulisannya di majalah Bubuhan.

Tentu tidak hanya sampai di sana kami memberikan apresiasi kepada para penulis, kali ini kami pun memberi kesempatan kepada para CDO khususnya, untuk menampilkan foto terbaik mereka yang memiliki makna BANPU Spirit di dalam kegiatan Community Development. Seperti apa dan ingin tahu lebih jelasnya? Jawabannya hanya ada di Bubuhan edisi 32 ini.

Salam Redaksi

Sean T. Pellow

Director & SVP OperationsPT Indo Tambangraya Megah Tbk

Page 3: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

3Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

dan Recycle (menggunakan lagi sampah setelah proses pengolahan), yang biasa disebut 3R. Sementara Ketua Yayasan Bikal Bontang, Saparuddin Senny, menjelaskan mengenai sistem pengelolaan bank sampah. Keberadaan bank sampah merupakan salah satu alternatif yang dapat membantu masyarakat dan pemerintah mengurangi permasalahan sampah. Di hari kedua, Kamis (20/6) digelar perlombaan kantor Desa Bersih dan Sehat binaan IMM dengan mengangkat tema “Kebersamaan dalam pemeliharaan kebersihan kantor desa”. Tak kurang dari 6 desa di Kutai Timur mengikuti lomba tersebut, yakni Desa Kandolo, Teluk Pandan, Martadinata, Suka Rahmat, Suka Damai, dan Danau Redan. Penilaian berdasarkan 3 indikator yakni kebersihan, kehijauan, dan partisipasi. CDO bagian pengembangan lingkungan IMM, Lidya Elisabeth Alverin mengatakan, digelarnya “Lomba kantor desa bersih dan sehat” merupakan langkah awal menstimulasi desa agar lebih peduli dengan lingkungan sekitar, karena pemerintah desa merupakan panutan awal terhadap perubahan perilaku kepedulian masyarakat desa terhadap lingkungan.

(Kutipan Bontang Post)

Dalam rangka memperingati pekan lingkungan hidup, PT Indominco Mandiri

(IMM) menggelar seminar bertajuk “Kebersamaan untuk Lingkungan yang Lebih Baik” atau “Togetherness for Better Environment” di Hotel Oak Tree, Rabu (19/6) lalu. Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan Lomba Kantor Desa Bersih dan Sehat 2013 juga merupakan hasil kerja sama dengan PT Kitadin. Langkah tersebut semakin menunjukkan kepedulian dan tanggung jawab IMM terhadap lingkungan di sekitarnya yang akhirnya menghantarkan IMM mendapatkan bendera emas PROPERDA dari Gubernur Kalimantan Timur, Awang Faroek, sebagai perusahaan pertambangan yang bertanggung jawab baik terhadap lingkungan tambang itu sendiri maupun masyarakat sekitar. Selain menghadirkan pemateri dari Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Kalimantan Timur dan Yayasan Bina Kelola Lingkungan Hidup (Bikal) Bontang, kegiatan sosialisasi ini dibuka oleh Asisten Administrasi Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Masyarakat Bontang, Emlizar Muchtar, dihadiri jajaran Dinas Kesehatan (Diskes)

Kutai Timur dan Bontang, jajaran pemerintahan dari seluruh desa binaan IMM, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), dan tokoh masyarakat. Dalam sambutannya, Emlizar mengatakan, menjaga kelestarian lingkungan merupakan tanggung jawab semua pihak dan memberikan apresiasi kepada IMM sebagai perusahaan pertambangan yang peduli terhadap lingkungan. Assistant Vice President IMM, HM Nasution mengatakan, kegiatan tersebut merupakan agenda rutin perusahaan dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup. Dalam kegiatan itu, IMM mencoba memberi pemahaman sistem pengelolaan sampah kepada masyarakat desa binaan. Dikatakannya, permasalahan sampah hampir terjadi di semua daerah. Di balik itu, sambung Nasution, setelah sampah didaur ulang justru bisa diubah menjadi rupiah. Peluang inilah yang diharapkan bisa dimanfaatkan masyarakat sehingga tercipta pengembangan ekonomi berbasis lingkungan melalui pemanfaatan sampah tersebut. Selanjutnya peserta disuluh Kasubbid Kapasitas Lingkungan BLH Kalimantan Timur, Noor Utami. Dia menekankan tiga hal mengenai pengelolaan sampah. Antara lain Reduce (mengurangi timbunan sampah), Reuse (upaya memanfaatkan barang agar tidak menjadi sampah),

Peringati Pekan Lingkungan Hidup, Ajak Masyarakat Peduli Lingkungan, Sulap Sampah Jadi Rupiah

IMM Gelar Seminar dan Lomba Desa Bersih

BERITA KITAPT Indominco Mandiri

Page 4: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

4 Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

BERITA UTAMAPT Indominco Mandiri

Kunjungi PT Indominco Mandiri, Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

Gandeng UNHAS, Tak Sekedar Lulus

SD. Anggota yang kebanyakan dari petani diuji untuk membaca. Walaupun harus terbata-bata, para anggota mampu untuk membaca. Dari situlah bukti pengurangan buta aksara mulai terlihat. Di hari berikutnya, digelar seminar dan lokakarya (semiloka) yang bertema “Membangun Pendidikan Nonformal yang Cerdas Komprehensif dengan Berilmu, Berkarakter, Berkembang, serta Mandiri dalam Kebersamaan”, berlangsung di Hotel Bintang Sintuk. Hadir Wali Kota Bontang Adi Darma, pemateri Ansar Arifin, dan Kepala Dinas Pendidikan Bontang, Dasuki. Dirjen PAUDNI, Lydia memberi apresiasi tinggi kepada IMM. Melalui Corporate Social Responsibility (CSR) dapat membantu terselenggaranya layanan prima pendidikan dan kebudayaan untuk membentuk insan Indonesia cerdas komprehensif, khususnya dalam melakukan pemberdayaan PKBM. Dan dianggap bersinergi dengan pemerintah dalam hal membangun dunia pendidikan. Bahkan Lydia mengungkapkan jika IMM bisa menjadi pelopor di Indonesia. Pasalnya, seluruh masyarakat yang ikut dalam PKBM

Bontang-Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal

(PAUDNI) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Lydia Freyani Hawadi, meresmikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Damai Mandiri di Desa Suka Damai, Kecamatan Teluk Pandan, Kutai Timur, Jumat (14/6). Tahun 2012 lalu, PT Indominco Mandiri (IMM) telah meresmikan PKBM untuk wilayah Bontang dan Kutai Kartanegara. Selain Direktur Jenderal PAUDNI, di dalam rombongan kementerian turut serta hadir Direktur PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ella Yulaelawati, Subdirektorat Kelembagaan dan Kemitraan, Palupo Raraswati, dan Kassubag Tata Usaha, Triana Januari. Turut pula MT Ketua Community Learning Center (CLC) International, Buhai Simanjuntak, Ketua PKBM Indonesia, Sri Sumarwati, dan Kabag Ditbindikmas Wilayah Kalimantan, Samto.

Rombongan tiba di Bandara PT Badak NGL Bontang pukul 16.00 WITA dan langsung menuju Desa Suka Damai. Setiba di PKBM Damai Mandiri, rombongan disambut Assistant Vice President IMM, HM Nasution, ratusan peserta PKBM yang terdiri dari Paket A, B, dan C serta Keaksaraan Fungsional. Selain itu, peresmian juga dihadiri jajaran pemerintah Kutai Timur melalui Dinas Pendidikan (Disdik), kepala desa, dan seluruh tokoh masyarakat. Sebelum meresmikan PKBM Damai Mandiri, Lydia memberikan motivasi kepada seluruh peserta PKBM, agar terus belajar hingga akhir hayat dan usia bukanlah sebagai batasan. Selanjutnya, peresmian pun ditandai dengan penandatanganan dan pembukaan selubung papan nama unit PKBM Desa Suka Damai, Kecamatan Teluk Pandan, Kutai Timur. Lydia pun sempat berinteraksi dengan para anggota PKBM Di jenjang paket A, atau setara dengan

4 Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

Page 5: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

5Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

dan paket C sebanyak 30 orang. Sementara keaksaraan fungsional ada 100 orang. Lebih jauh Nasution mengatakan, PKBM Damai Mandiri di Desa Suka Damai dibangun untuk mencakup dua desa di Kutai Timur, yakni Suka Damai dan Danau Redan. Sementara PKBM Mitra Malahing di Bontang yang diresmikan tahun lalu sudah membuka unit di pulau Tihi-tihi, Salantuko, Loktunggul, dan Segendis. Ada sebanyak 168 warga belajar di sana yang juga sebagian adalah warga Kutai Kertanegara. “Melalui PKBM ini kegiatan bukan hanya belajar, tapi juga dilatih untuk membuat produk lokal, misalnya, kerajinan tangan, pengolahan makanan khas, yang semuanya dari potensi lokal. Selain itu, kata dia, program PKBM akan terus berkelanjutan. Yakni bagi masyarakat yang sudah mendapatkan paket C atau setara SMA, akan dilatih agar bisa bekerja di perusahaan. Bahkan, para peserta PKBM sudah ada yang mengikuti pelatihan operator dan bekerja di area operasional PT Indominco Mandiri. Di sisi lain, PT Indominco Mandiri juga turut andil memberi bantuan untuk pendidikan formal. Antara lain, kata Nasution, pemberian beasiswa, bantuan bus untuk sarana transportasi pelajar, program pencapaian gelar sarjana bagi guru, pembangunan perpustakaan. Dalam kesempatan itu pula, Nasution mengucapkan terima kasih

BERITA UTAMAPT Indominco Mandiri

Mitra Malahing, menggunakan seragam yang mempunyai ciri khas seperti sekolah formal. Di sisi lain, alasan perlunya PKBM, kata Lydia, agar tidak ada lagi kesenjangan pendidikan di masyarakat. Bahkan, dengan adanya PKBM Damai Mandiri, membantu pemerintah untuk mewujudkan penghapusan tuna aksara. Saat semiloka, Bontang juga menerima surat rencana alokasi anggaran dari Dirjen PAUDNI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), senilai Rp 1.679.105.000. Surat tersebut diterima langsung Wali Kota Bontang. Rencana alokasi anggaran tersebut dalam rangka pelaksanaan program pembangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Nonformal dan Informal tahun 2013. Sementara itu, Wali Kota Bontang, Adi Darma mengatakan Pemkot memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin membangun pendidikan nonformal. Ia juga berharap, hal ini menjadi momentum untuk meningkatkan pembinaan kepada anak-anak usia dini, agar mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) berkualitas. Tempat sama, Assistant Vice President IMM, HM Nasution mengatakan sejatinya PKBM adalah program pemerintah. Dalam hal ini, IMM mencoba mensinergikan hal tersebut dengan pemerintah. Pasalnya melihat di desa binaan, masih banyak masyarakat yang buta aksara. Dia pun merincikan saat ini jumlah peserta untuk paket A ada 30 orang, paket B 20 orang,

atas kehadiran Dirjen PAUDNI, Lydia Freyani Hawadi beserta rombongan, yang sekaligus meresmikan PKBM Mitra Damai Mandiri. Yang lebih membanggakan, IMM ditunjuk sebagai perusahaan pelopor pendidikan nonformal se-Kalimantan Timur. Narasumber Ansar Arifin didatangkan IMM dari Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar, memaparkan materi bertemakan membangun kelembagaan pendidikan nonformal yang berbasis lokal melalui pemanfaatan ruangan kapasitas struktur. Dia mengungkapkan, saat ini pendidikan nonformal masih kurang dilirik. Padahal pendidikan nonformal melalui PKBM ini, sangat menentukan penguatan ekonomi masyarakat. “Target dari program pendidikan nonformal bukan sekadar lulus dan bisa membaca, tapi lebih terpenting adalah bisa kreatif untuk membangun usaha mandiri menyongsong pasca tambang,” kata Hainun didampingi Sulaiman, penanggung jawab bidang pendidikan CSR IMM. PT Kitadin ikut berpartisipasi dalam acara ini.

(Kutipan Bontang Post)

5Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

Page 6: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

6 Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

Indominco menerima penghargaan PROPER dengan peringkat emas.

Penghargaan ini diberikan oleh Gubernur Kalimantan Timur, DR. Awang Faroek bertempat di Lamin Etam pada tanggal 11 Juni 2013. Dalam acara tersebut juga dihadiri oleh 400 orang terdiri atas para kepala Dinas, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, para tokoh pakar lingkungan serta seluruh pimpinan perusahaan Pertambangan, Kehutanan dan Industri se-Kalimantan Timur. Untuk perusahaan pertambangan dimana PT Indominco Mandiri (IMM) kembali meraih peringkat tertinggi yaitu bendera Emas dalam hal pengolahan Lingkungan serta CSR. Penghargaan tersebut diterima oleh M. Nasution sebagai Vice President IMM yang secara langsung diserahkan oleh Gubernur Kalimantan Timur serta disaksikan oleh Kepala Balai Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan. Penghargaan Program Penilaian Peringkat Kinerja

Perusahaan (PROPER) merupakan upaya pemerintah setempat untuk mendorong perusahaan agar menerapkan kegiatan produksi yang pro-lingkungan serta telah sukses dalam menjalankan CSR-nya. Ada beberapa jenjang penilaian dalam PROPER, yaitu emas, hijau, biru, merah, dan hitam. Emas merupakan jenjang tertinggi, sedangkan hitam adalah peringkat terendah. Pada tahun 2002 sampai 2008 IMM menerima penghargaan emas, sedangkan tahun 2009 sampai 2011 penghargaan hijau.

Tahun ini IMM kembali menerima penghargaan emas. Malam pemberian penghargaan diselenggarakan pada tanggal 11 Juni 2013 di Lamin Etam, ada yang sangat menarik karena selain IMM mendapatkan penghargaan Proper Emas juga M. Nasution ditunjuk langsung oleh Gubernur untuk menyumbangkan lagu sebagai wakil dari perusahaan pertambangan yang hadir pada malam tersebut. Penghargaan ini merupakan satu anugrah yang sangat tinggi dan dalam wawancara dengan media, M. Nasution menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga penghargaan dapat diraih kembali.

(Junarto-CC JKT)

Indominco Mandiri Meraih Kembali PROPER Emas

BERITA KITAPT Indominco Mandiri

Page 7: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

7Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

Barong Tongkok, Pondok Pesantren Hidayatullah di Kecamatan Melak dan Madrasah Ibtidaiyah Ni’matul Ulum Kampung Lambing Kecamatan Muara Lawa. Acara buka puasa bersama dimulai dengan silaturahmi, shalawat bersama dilanjutkan dengan pembacaan doa buka puasa. Tepat jam 18.29 WITA buka puasa diawali dengan makanan ringan berupa kue dan minuman dilanjutkan dengan shalat magrib. Setelah shalat magrib, barulah dilakukan acara makan bersama sebagai wujud keakraban karyawan dengan masyarakat Muara Lawa. Acara kemudian dilanjutkan kata sambutan dari pengurus Majelis Taklim Masjid Nurul Mukarrabin dan perwakilan masyarakat Kecamatan Muara Lawa. Kata sambutan dari TCM diberikan oleh Wuryadi selaku perwakilan manajemen TCM. Kata sambutan dari

masyarakat Muara Lawa diwakili oleh ketua Majelis Takmir Masjid Nurul Mukarrabin, H. Muhammad Djunaedi SE, MM. Acara selanjutnya adalah serah terima bantuan kepada penerima bantuan. Bantuan berupa 100 paket berbuka puasa, paket Al-Quran dan bingkisan:1. Untuk anak yatim dan pengasuh

Pondok Pesantren Assalam Arya Kemuning di Barong Tongkok.

2. Untuk anak yatim dan pengasuh Pondok Pesantren Hidayatullah di Kecamatan Melak.

3. Untuk anak yatim dan pengurus Madrasah Ibtidaiyah Ni’matul Ulum Kampung Lambing Kecamatan Muara Lawa.

Acara ditutup dengan bersalam-salaman pada seluruh yang hadir. Karyawan TCM pulang kembali ke tempat tinggal masing-masing.

(Emir Wicaksana-CDO TCM)

BERITA KITAPT Trubaindo Coal Mining

Bertempat di Masjid Nurul Mukarrabin pada hari Sabtu, tanggal 20 Juli 2013,

karyawan PT Trubaindo Coal Mining (TCM) mengadakan acara buka puasa bersama dengan Majelis Taklim Masjid Nurul Mukarrabin Kecamatan Muara Lawa. Turut hadir wakil dari manajemen TCM, Wuryadi dan Haryata, Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Muara Lawa dan H. Muhammad Djunaedi SE, MM sebagai ketua Majelis Takmir Masjid Nurul Mukarrabin. Secara umum, acara buka bersama bermaksud untuk:1. Menghidupkan bulan suci

Ramadhan dengan amal ibadah, amal jihad, dalam rangka meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.

2. Melestarikan Sunnah Nabi dalam berpuasa yaitu dengan berbuka.

3. Meningkatkan nilai-nilai ketakwaan kepada Allah ta’ala.

4. Mempererat jalinan ukhuwah islamiyah.

5. Memakmurkan masjid dengan aktivitas ibadah.

Selain acara buka bersama, karyawan TCM diwakili oleh manajemen, Wuryadi selaku Administration Mine Manager dan Kolonel Haryata selaku Security Manager menyerahkan bantuan kepada Pondok Pesantren Assalam Arya Kemuning yang ada di

Acara Buka Bersama Karyawan PT TCM dengan

Majelis Taklim Masjid Nurul Mukarrabin dan Masyarakat Muara Lawa

Page 8: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

8 Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

Melihat perkembangan jumlah penduduk di Kabupaten Kutai

Barat dan tingkat konsumsi masyarakat akan ikan patin serta juga mempertimbangkan selera makanan masyakat, dan kelayakan dagingnya, memberi gambaran bahwa budidaya ikan patin memiliki prospek bisnis ke depan yang sangat menjanjikan. Permintaan ikan patin di pasar sekitar Kutai Barat meningkat. Sedangkan jumlah ikan patin yang ada belum mampu memenuhi permintaan pasar, disebabkan di daerah Kutai Barat masih minim usaha masyarakat yang bergerak di bidang budidaya ikan terutama ikan patin. Kebanyakan ikan yang dijual adalah hasil tangkapan dari alam (Sungai Mahakam, Sungai Lawa, Sungai Pahu, dan lainnya.)

Melalui program Community Development (CD) dari TCM periode tahun 2012, dengan anggaran Rp125 juta, masyarakat Kampung Empas, membentuk kelompok Budidaya ikan nila (Oreochromis niloticus) dengan di ketuai oleh Lianto Balkon didampingi penanggung jawab area Kecamatan Melak. Jumlah anggotanya 17 orang, masing-masing mendapat jatah 1 kolam, ikan, dan pakannya. Sedangkan pengadaannya dilaksanakan oleh Ketua pokja melalui pemilihan di CCC meeting. Pengadaan barang-barang tersebut mendapat rekomendasi dari pihak DISBUNTANAKAN Kutai Barat. Sedangkan pengerjaan kolam dilakukan sendiri dan sebagian bergotong-royong. Program yang dilakukan adalah program ekonomi jangka panjang minimal 3 tahun

berjalan, maka pada tahun 2013 masyarakat masih mengusulkan kolam ikan untuk kelompok yang sama dengan anggota baru berjumlah 12 unit dengan dana program Rp 60 juta. Pelaksana dilakukan oleh orang yang sama melalui pemilihan di CCC meeting. Harapan mereka ke depan agar pada akhir tahun program yaitu 2014, masih menambah jumlah kolam dan anggota baru, sehingga banyak pelaku-pelaku pembudidaya ikan di Kampung Empas. Sedangkan di kampung lain yaitu di Kampung Empakuq tahun 2012, melalui CCC meeting masyarakat mengusulkan kelompok budidaya ikan dengan nama “Kompak Bio Sejahtera”, ketua Soleman Suniq salah satu tokoh masyarakat mantan petinggi Empakuq, telah mengalokasikan dana sebesar Rp 110 juta untuk pembiayaan keramba, ikan, pakan, dan nilon. Sedangkan pelampung menggunakan bambu hasil swadaya kelompok (bergotong-royong). Anggota berjumlah 9 orang, jumlah keramba awal 18 buah namun karena terjatuh ke dasar sungai tinggal 17 buah. Satu keramba memelihara 500 ekor bibit ikan nila (tilapia). Pada tahun 2013, jumlah keramba bertambah 12 unit , 500 ekor patin per keramba. Dana dianggarkan Rp 90 juta. Pelampung terbuat dari kayu log merupakan swadaya kelompok. Sementara kelompok diarahkan untuk mendapat rekomendasi bibit dan pakan dari DISBUNTANAKAN (balai pembenihan ikan air tawar di Kutai Barat). Wilayah RING-I Kampung Muara Bunyut, merupakan salah

Usaha Perikanan Berbasiskan Gotong-RoyongProgram Community Development PT Trubaindo Coal Mining (TCM) di bidang Peningkatan Perekonomian Rakyat , melalui pembentukan Kelompok Usaha Perikanan Rakyat di Kampung binaan Wilayah Kecamatan Melak.

KABAR BINAANPT Trubaindo Coal Mining

Page 9: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

9Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

tersebut disampaikan oleh petinggi Muara Bunyut, Anantatur, kepada CDO TCM, dimana hal tersebut tidaklah terlalu muluk, mengingat kondisi Kampung Muara Bunyut yang berada persis di dekat Sungai Mahakam dan penduduknya hampir semua pernah berusaha dengan ikan sebelumnya. Sebagai P.I.C area ini, kami berharap dukungan dari semua pihak terkait agar dapat berperan dalam memotivasi baik secara teknis maupun kelembagaan agar distribusi dan pemasaran ikan yang nanti dihasilkan dapat tersalurkan. Keberhasilan tersebut akan mendorong masyarakat kampung ini mencapai cita-citanya untuk memperoleh kemandirian dalam berusaha sehingga menjadi contoh bagi masyarakat lain yang tertarik mengembangkan usaha perikanan. Hal lain yang perlu kita wujudkan bersama adalah harapan pemerintah Kutai Barat. Bupati Ismail Thomas, SH, Msi pada hampir di setiap pidatonya mengatakan agar semua wilayah mengembangkan agrobisnis dengan metode 1V 1P (one village one product) artinya masing-masing kampung memiliki produk unggulan yang mempunyai daya jual yang tinggi. Dengan demikian masyarakat yang menjalankan usaha tersebut akan dapat memperoleh hasil yang setimpal dan dapat berperan dalam pengembangan perekonomian di daerah perkampungan mereka khususnya dan di Kutai Barat umumnya.

(Lusidius-CDO TCM)

satu kampung yang menjadi prioritas dalam pembinaan dan pendampingan. Hasil CCC meeting tahun 2012 bahwa masyarakat Muara Bunyut menginginkan adanya sebuah produk unggulan, dalam meeting tersebut telah ditentukan bahwa budidaya ikan patin menjadi komoditi tersebut, dana program tahun 2012 telah dialokasikan untuk membuat keramba sebanyak 8 buah dengan biaya Rp 42 juta lebih. Keramba tersebut belum digunakan karena keterbatasan dana untuk mengadakan bibit dan pakan, maka program CD tahun 2013 diusulkan untuk melanjutkan program yang sama dengan pengadaan pakan, bibit, tali nilon, dan tambahan keramba beberapa unit. Dana tahun ini berjumlah Rp 75 juta. Anggota kelompok dan ketua merupakan mantan penyuluh Kampung Muara Bunyut, Yohanes, beliau sangat antusias mengembangkan usaha pemeliharaan ikan patin tersebut. Mereka telah berswadaya dengan mengadakan batang kayu berdiameter 40-50 cm panjang 8-10 m sebagai pelampung, mendirikan rumah diatas rakit

berukuran 4m x 6m sebagai tempat penjaga, ruang pertemuan, gudang, dan lainnya. Di dalam rapat kelompok yang CDO hadiri, mereka sepakat menamakan kelompok tani tersebut “Kelompok Tani Semuyun”, konon nama tersebut mengingatkan mereka akan salah satu nama kampung (Lamin) penduduk Muara Bunyut jaman dulu. Nama Semuyun mempunyai makna semangat kebersamaan, diharapkan dapat membangkitkan semangat usaha dan gotong royong anggota kelompok. Harapan mereka ke depan, adalah dengan kehadiran kelompok pionir budidaya ikan patin ini, masyarakat lain dapat tergerak hatinya dan mau berusaha bersama dengan kelompok tersebut. Sehingga kelak Kampung Muara Bunyut dapat terkenal sebagai Sentra Patin di Kutai Barat. Impian

KABAR BINAANPT Trubaindo Coal Mining

Page 10: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

10 Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

BUDAYA KITAPT Trubaindo Coal Mining

Setelah mendapat informasi ada acara potong kerbau di Kampung Muara Begai

yang merupakan upacara adat dayak, sebagai seorang CDO, hadir dalam acara ini merupakan wujud dari hubungan masyarakat dengan perusahaan. Apalagi tergelitik rasa ingin mengetahui kegiatan adat budaya masyarakat dayak terutama acara kematian tersebut. Acara adat dilaksanakan di Kampung Muara Begai sebagai bagian upacara adat orang meninggal dunia (arwah), karena menurut kepercayaan masyarakat suku dayak (Tunjung dan Benuaq), arwah erat sekali hubungannya dengan manusia yang hidup. “Orang yang masih hidup membuat upacaranya supaya arwah tersebut sampai di tempat yang sudah disediakan oleh Nayuuq Sengiang (Tuhan Yang Maha Kuasa).

Petinggi Muara Begai, Rusmansyah, mengatakan pelaksanaan upacara adat tersebut dikenal dengan istilah Kenyeu dalam rangka memperingati almarhum Senang E, mantan petinggi Muara Begai. “Kegiatan ini dilakukan karena merupakan tradisi masyarakat adat Suku Tunjung dan Benuaq,” tuturnya. Ratusan warga Kampung Muara Begai, Sabtu 13 Juli 2013, berjejalan di hamparan terbuka yang dikelilingi rimbun pepohonan tepian Sungai Begai di Kampung Muara Begai, Kecamatan Muara Lawa, Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur. Fokus perhatian mereka mengarah ke Belontakng, yakni patung kayu ulin berbentuk figur almarhum menaiki kerbau setinggi sekitar tiga meter yang didirikan di tengah arena terbuka itu. Beberapa orang tampak memasuki gelanggang sambil menuntun seekor kerbau gemuk.

Mengenal Adat Budaya Dayak Benuaq

Acara Kematian di Kampung Muara Begai

Leher kerbau dikalungi tali sebesar lengan yang terbuat dari jalinan rotan. Ujung tali satunya dikalungkan ke Belontakng dengan simpul longgar sehingga jalinan rotan sepanjang 5 m yang mengikat kerbau tersebut dapat berputar bebas. Kerbau yang terikat lehernya itu kemudian diarak tujuh kali mengelilingi arena dengan poros Belontakng. Warga pun menepi menghindari kerbau sehingga terbentuk lingkaran bebas penonton dengan diameter sekitar 15 m. Satu demi satu orang yang bertugas di tengah arena menusukkan badik atau belati panjang ke lambung kerbau. Kerbau pun berlari. Namun, karena lehernya terikat rotan, hewan itu hanya dapat berlari seputar gelanggang. Di beberapa sudut ada petugas lain yang menikamkan badik. Setelah tertusuk beberapa kali,

Page 11: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

11Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

BUDAYA KITAPT Trubaindo Coal Mining

kerbau itu pun melemah. Larinya gontai. Saat itulah beberapa orang beramai-ramai melemparkan tali rotan berujung simpul hidup untuk menjerat tanduk dan kaki kerbau hingga hewan itu terjerembab.Kerbau tersebut selanjutnya disembelih. Demikianlah acara pengorbanan hewan yang merupakan salah satu rangkaian ritual Kenyeu. Menurut Ketua Panitia Ritual Jumri K, Kenyeu adalah ritual kematian yang diyakini masyarakat Benuaq. Ketika seseorang menghembuskan nafasnya yang terakhir, maka itu berarti bahwa orang yang meninggal itu sedang melakukan perjalanan ke jiwanya menuju Gunung Lumut yang berada di Kalimantan Tengah. Gunung tersebut dipercayai sebagai gunung keabadian bagi orang yang telah meninggal menurut kepercayaan orang Benuaq, Tonyooi dan Rentenukng. Perjalanan ke Gunung Lumut ini bisa juga dilihat dari perspektif penyentangih dan pewara (imam ritual) yang memimpin upacara Kwangkai, Wara atau Bangkai. Dalam ritual kematian itu imam ritual adat tadi melakukan perjalanan spiritual

mengantar arwah orang yang meninggal tadi menuju kampung abadi di puncak Gunung Lumut. Perjalanan ini dikisahkan dalam narasi ritual tersebut dengan sangat bagus dalam bahasa sastra klasik orang Benuaq. Menurut kepercayaan masyarakat Dayak Benuaq dan Tonyooi, kematian merupakan suatu peristiwa keluarnya roh kehidupan (Juus) yang meninggalkan tubuh (Unuk) dan “mengembara” di alam bebas, sebelum ke tempat persemayaman terakhir. Juus yang telah meninggalkan Unuk berubah nama dan disebut Liyau dan Kellelungan. Di kalangan masyarakat Tunjung dan Benuaq, Liyau dianggap sebagai roh tenaga yang berasal dari anggota badan dibawah bagian kepala. Dalam kehidupan sehari-hari, Liyau sangat tabu untuk disebutkan karena ia cenderung bersifat pengganggu. Sedangkan Kelelungan dianggap sebagai roh pikiran atau rasio, yang berasal dari anggota badan bagian kepala. Kelelungan cenderung besifat baik bahkan dapat menjadi perantara manusia dalam mengadakan hubungan dengan Nayuq Timang. Tempat persemayaman terakhir antara Liyau dan Kelelungan juga berbeda. Liyau bersemayam pada suatu tempat yang disebut Lumut

Piyuyatn, sedangkan Kekelungan menempati suatu tempat yang disebut Tenukng Tenangkai Solai sebagai tempat peristirahatan yang pertama, sebelum menuju tempat peristirahatan terakhir yang disebut Teluyetn Tangkir Langit. Hal ini sesuai dengan kepercayaan adat Dayak Benuaq-Tunjung, bahwa tersebutlah kisah Tamerikukng Mulukng dengan Diakng Rano yang telah beranak cucu, mereka hidup dalam keadaan keabadian/Baqa, tak pernah mati, karena memang belum ada kematian pada waktu itu. Dalam acara adat kematian yang diselenggarakan di Kampung Muara Begai, tim CDO TCM hadir 4 orang yaitu Emir, Lusidius, Esra, Daniel Dandil.

(Emir – CDO TCM)

Page 12: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

12 Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

BERITA KITAPT Bharinto Ekatama

masjid yang terletak tepat di depan Kantor Kecamatan. Tanpa menunggu lebih lama lagi, acara kemudian dibuka dengan sambutan singkat oleh tokoh agama dari masjid setempat, Sofi Ansari S. Ag yang menyampaikan bahwa masyarakat menyambut secara positif acara buka bersama yang digagas oleh BEK dan PT Pama Persada. Pada sambutannya, beliau juga mengucapkan terima kasih atas bantuan pemberian bahan pangan dan santunan kepada masjid yang telah dilaksanakan di sesi sebelumnya. Harapannya agar acara ini tetap menjadi acara tahunan yang secara rutin dilaksanakan pada bulan Ramadhan. Setelah sambutan, acara selanjutnya yakni ceramah yang disampaikan oleh Ustad Arif Lukman. Tidak lama setelah itu, azan Magrib lalu berkumandang, tanda saatnya untuk berbuka puasa. Menu yang dipesan dari kelompok home industry setempat nyatanya mampu membangkitkan selera makan para undangan yang hadir, termasuk para karyawan BEK yang memang sebagian kecil menjadi warga Desa Benangin. Ungkapan bahwa “Jamuan makan dapat mempererat relasi dan menjalin komunikasi” nampaknya benar adanya. Terbukti dari masyarakat yang hadir dari tiga Desa Benangin 1, 2, dan 5, aparat pemerintah lokal, tokoh agama serta BEK dan PT Pama Persada yang nampak membaur sembari menikmati hidangan. Di penghujung acara, dipimpin oleh Iman Masjid, para undangan yang hadir lalu melakukan shalat Magrib bersama-sama. Pihak manajemen BEK menyatakan bahwa tidak ada yang lebih menggembirakan selain lancarnya tiga acara yang dilaksanakan pada hari ini, serta antusiasme yang besar dari masyarakat yang menandakan bahwa hubungan yang terjalin antara perusahaan dengan masyarakat desa binaan masih berlangsung dengan sangat baik.

(Rahma Dewi-CDO BEK)

Bulan puasa telah memasuki minggu kedua, namun tidak lengkap rasanya bila

melalui bulan penuh berkah ini tanpa berbuka bersama dengan masyarakat yang berada di sekitar wilayah binaan PT Bharinto Ekatama (BEK). Selain menjadi tradisi yang sudah berlangsung selama kurang lebih tiga tahun berturut-turut, keinginan untuk menjalin silaturahmi juga menjadi alasan dari penyelenggaraan acara ini. Dengan koordinasi bersama pihak PT Pama Persada dan pengurus masjid setempat, Community Development Department BEK memilih tanggal 20 Juli sebagai waktu berlangsungnya acara buka puasa bersama di Benanagin 1, 2, dan 5. Rangkaian acara dimulai dengan melakukan persiapan pembagian bahan pokok dengan jumlah 150 paket yang diperuntukkan bagi para lansia dan anak yatim. Warga yang mendapat rekomendasi dari Desa Benangin 1, 2, dan 5 kemudian berkumpul di Mesjid Ulul Albab Benangin 1. Acara pembagian bahan pokok ini dibuka dengan sambutan yang diberikan oleh masing-masing kepala desa, tokoh agama, serta manajemen BEK yang diwakili oleh Wahyu Yunanto dan manajemen PT Pama Persada yang diwakili

oleh Bayu Setyawan. Pembagian bahan pokok kepada sebagian masyarakat Desa Benangin diharapkan dapat mengurangi sedikit beban bagi masyarakat yang memang memerlukan. Acara ini berlangsung selama dua jam dan kemudian ditutup dengan sholat Ashar berjamaah. Menjelang pukul 17.00 WITA, kesibukan mulai terlihat di masjid yang sama. Rangkaian acara di Kecamatan Teweh Timur akan ditutup dengan buka puasa bersama dengan mengundang seluruh masyarakat muslim di tiga desa tersebut. Menjelang Magrib, sekitar 600 masyarakat desa sudah memadati

Berbagi Nikmatnya Ramadhan dengan Berbagi Bahan Pangan dan Buka Puasa Bersama

12 Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

Page 13: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

13Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

P rogram tanam jagung di lokasi pertanian terpadu sekaligus menjadi tempat berlatih bagi masyarakat. Pada bulan

April 2013, dampak dari program penanaman jagung adalah munculnya keinginan dari kelompok tani “Bumi Lestari” untuk menanam jagung hibrida. Tim CD Kitadin menyambut respon masyarakat tersebut dengan menyiapkan lahan bekas tambang seluas 10 hektar, bantuan saprodi serta pendampingan oleh tim BPTP Kalimantan Timur. Kelompok tani “Bumi Lestari” beranggotakan 15 orang (asal Jawa dan Kutai) yang diketuai oleh Sukamto. Penanaman jagung dilakukan pada lahan bekas tambang di Desa Embalut. Pemanfaatan lahan reklamasi oleh masyarakat untuk ditanami masih dimungkinkan sepanjang pohon penghijauan belum tinggi. Semangat kelompok tani dapat tetap terjaga melalui kunjungan CDO

ke lokasi lahan maupun komunikasi dengan kelompok tani. Kondisi lahan tanpa top soil tidak menyurutkan semangat para petani serta adanya dukungan inovasi teknologi pertanian yang ramah lingkungan dari BPTP Kalimantan Timur telah mampu membantu pertumbuhan tanaman jagung. “Bena Benua Etam!”.

(Erwin Nugraha-CDO KTD Emb)

Menanam Asa pada Serpihan Batubara

KABAR BINAANPT Kitadin Embalut

13Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

Page 14: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

14 Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

kelompok membeli bibit ABS. Atas dasar pertimbangan keberlanjutan program dan kesiapan kelompok ABS untuk dapat mandiri, hasil diskusi tim CD disepakati bahwa pada periode ini belum ada guliran ke petani lain, akan tetapi dana hasil pengembalian kelompok pada periode pertama akan digunakan sebagai pinjaman lunak kepada kelompok untuk pembelian pakan. Anggota kelompok dapat mengembalikan pinjaman dana tersebut pada panen periode ketiga/keempat. Pada saat itu kelompok diasumsikan sudah dapat sustain dan mandiri sehingga baru akan dilakukan guliran. Saat ini usia ABS berusia 17 hari. Hasil monitoring menunjukkan pertumbuhan yang bagus, dan telah dilakukan satu kali vaksinasi oleh kelompok. Anggota kelompok semakin serius untuk mengembangkan usaha ini. Rencana ke depan, mereka ingin memperbesar kandang sehingga meningkatkan daya tampung untuk ABS.

(Erna Puji Purwanti-CDO JBG)

Batalang, 24 April 2013, kelompok peternak Ayam Buras Super (ABS)

melakukan panen perdana. Panen yang dilakukan bersama tim Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) yaitu DR. Ir. Danang Biyatmoko, M.SI, Yudhi Ahmad Nazari, SP, MP, dan Purwanto, SPt, sebagai pendamping teknis di lapangan dan tim CD PT Jorong Barutama Greston (JBG) berhasil cukup baik dengan rataan bobot panen antara 0,8-0,9 kg/ekor. Bobot total ABS untuk semua anggota kelompok 621.8 kg dan dijual ke pengumpul dengan harga Rp.30,000,-/kg. Selain mendampingi secara teknis, tim UNLAM juga menjadi penghubung antara petani dengan pembeli ABS, sehingga pemasaran tidak menjadi permasalahan seperti pada kebanyakan program baru pada umumnya. Tingkat kematian ayam pun sampai pada tahap pemanenan termasuk dalam kategori rendah yaitu hanya berkisar 2% saja, sementara kematian normal pada unggas umumnya mencapai 10%-15%. Sesuai dengan kesepakatan yang telah diatur antara tim UNLAM dengan anggota kelompok bahwa sistem yang dipakai adalah sistem guliran sehingga hasil pada panen perdana, kelompok melakukan pengembalian dana sebesar 50%

dari hasil panen kepada JBG. Dana tersebut selanjutnya akan digunakan untuk menambah jumlah pembudidaya ABS di Desa Batalang. Sedangkan 50% hasil panen yang diterima kelompok akan digunakan untuk budidaya ABS periode kedua. Pada hari itu juga tim UNLAM melakukan evaluasi kegiatan dan memberikan laporan akhir yang telah ditandatangani oleh Ketua LPM UNLAM, Dr. rer. nat. Ir. H. Wahyuni Ilham, MP sebagai tanda selesainya pekerjaan dan berakhirnya perjanjian kerjasama dengan tim UNLAM untuk program pendampingan pada kelompok ABS. Selanjutnya, dengan bekal kemampuan teknis selama didampingi oleh tim UNLAM, kelompok mempersiapkan untuk budidaya ABS periode kedua. Ada perubahan jumlah anggota kelompok dari 5 orang menjadi 4 orang. Setelah melakukan persiapan berupa sterilisasi kandang, pada tanggal 11 Juni 2013, dengan difasilitasi oleh tim CD JBG,

KABAR BINAANPT Jorong Barutama Greston

Panen RayaAyam Buras Super

Page 15: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

15Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

wanita Harapan Jaya, Pelaihari yang merupakan kelompok yang sudah berpengalaman dalam budidaya jamur tiram berikut olahannya. Dalam pelatihan tersebut, peserta belajar membuat aneka makanan seperti crispy jamur tiram, puding jamur tiram, bakso, dan nugget dengan penuh antusias. Pada pembukaan acara hadir ketua FKM Desa Asam-Asam, Suhrani yang memberikan sambutan. Acara dibuka langsung oleh Arief Guno Riyanto (CDO JBG). Saat ini, kelompok jamur tiram kumbung Desa Karang Rejo yang sudah mulai mencoba memproduksi crispy dan puding jamur tiram dan mulai dipasarkan akan tetapi masih dalam skala kecil. Kedepan, kelompok ingin fokus dan membesarkan usaha olahan jamur tiram ini. Semoga Sukses.

(Rasmat Riyadi-CDO JBG)

“PT Jorong Barutama Greston (JBG) mengadakan pelatihan

olahan jamur tiram lagi?” mungkin pertanyaan itu yang muncul ketika pembaca membaca artikel ini. Ya, untuk kedua kalinya JBG mengadakan pelatihan ini. Dua tahun sudah sejak pelatihan pertama budidaya jamur tiram di Desa Jorong dan diikuti dengan terbentuknya satu kelompok budidaya jamur tiram. Besarnya pangsa pasar dan berdasarkan hasil evaluasi terhadap kelompok pertama, pada akhir tahun 2012 JBG kemudian mengembangkan usaha budidaya jamur tiram ini di tiga desa lainnya yaitu Desa Asam-Asam, Karang Rejo, dan Alur. Produksi jamur tiram terus meningkat. Enam bulan sejak November 2012, semua kelompok berhasil memproduksi

lebih dari dua ton jamur tiram. Untuk memenuhi permintaan jamur tiram yang semakin meningkat, Kampung Alur menambah jumlah baglog dengan membuat 2500 baglog. Upaya yang sama dilakukan oleh kumbung (rumah tempat menyimpan jamur tiram) yang lainnya untuk meningkatkan produksinya. Untuk mengantisipasi tingginya tingkat produksi jamur tiram di wilayah Jorong, JBG kemudian mengadakan kembali pelatihan olahan produk jamur tiram. Pelatihan dilaksanakan di Desa Asam-Asam pada tanggal 28 Mei 2013 yang dihadiri oleh 10 orang perwakilan dari masing-masing kumbung. Pelatihan juga diikuti oleh perwakilan pelajar dari SMAN 1 Jorong. Sementara itu, dua instruktur pelatihan didatangkan dari kelompok

KABAR BINAANPT Jorong Barutama Greston

Pelatihan Olahan Jamur Tiram

Page 16: Direktorat Jenderal PAUDNI Puji Program PKBM

16 Bubuhan - Edisi 34/VI/Juli - Agustus 2013

Foto by: Emir Wicaksana - CDO TCM

PEMENANGBubuhan Photo Competition 2013

Keterangan foto:1. CDO memakai rain coat untuk menghindari sengatan lebah ketika monitoring.2. Program itik di Swaranan bekerjasama dengan UNLAM dimana JBG membantu indukan

itik siap bertelur 100 ekor dan sewa pakan untuk 3 bulan pertama.3. Memperlihatkan dukungan dan berbagi pengetahuan kepada petani pelopor yaitu

program kemandirian petani dan income generating program bagi komunitas.4. Anak singkong gajah petani singkong Desa Bangun Rejo yang bibit singkongnya dibeli

CD JBG sebanyak 2050 batang. 5. Ketua kelompok tani yang duduk di atas semangka yang baru saja panen. Ini adalah panen

ke-3 kalinya setelah IMM membantu permodalan berupa bibit, pupuk serta peralatan tani. 6. Pengolahan lahan di lokasi pertanian terpadu (IFS), Desa Embalut. Lahan digemburkan

dengan menggunakan 2 buah traktor dengan masing-masing kegunaannya. Hand Tractor dikendalikan oleh CDO sebagai bentuk dukungan terhadap program tersebut.

7. Proses penjurian Bubuhan Photo Competition 2013.

1 2

6

Foto by: Arief Guno- CDO JBG

Foto by: Emir Wicaksana - CDO TCM

Foto by: Risdian-CDO JBG

Foto by: Erwin Nugraha-CDO KTD Embalut

Foto by : Ilmansyah-CDO KTD Embalut

3 4

5

Foto by: Hainun-CDO IMM

7