Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan...

54
Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan Implikasi Hasilnya Budi Sampurna

Transcript of Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan...

Page 1: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

DinamikaPenyusunan UU PendidikanKedokteran danImplikasi Hasilnya

Budi Sampurna

Page 2: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Peraturan perundang-undangan¡ Romli Artasasmita: bahwa proses legislasi dengan produk

perundang-undangan bukanlah proses yang steril darikepentingan politik karena ia merupakan proses politik.

¡ Menurut Zamrony, tolak ukur bagus tidaknya suatu produkhukum dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:[7]

¡ 1. partisipasi publik dalam proses legislasi

¡ 2. merepresentasikan kepentingan publik

¡ 3. tingkat efisiensi anggaran dan tingkat efisiensiwaktu

¡ 4. dapat disesuaikan (harmonisasi dan sinkronisasi) dengan produk hukum di lain sektor (lintassektoral)

¡ 5. tidak mengandung cacat hukum

¡ 6. bertahan dalam jangka waktu yang lama karenatidak banyak digugat substansi isinya

Page 3: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

2009-2010

2011 2012

NaskahAkademik RUU Dikdok I (tahapawal)

PembahasanDPR & stakeholders(kurangmendapatpersetujuanstakeholders)

NaskahAkademikRUU Dikdok II(Tim Ahli KomisiX DPR RI, Maret)

Perubahanleading sector Kemkes keKemdikbud(Pengesahan SK Tim PanjaPemerintah,Juni)UU No.23/2011 tentang BPJS (terkaitpemenuhandokter pdtiap tingkatanlayanan); November

Perubahan SK Tim PanjaPemerintah (penambahanstakeholders dokter & dokter gigi) ; JanuariUji Publik RUU Dikdok ; USU, UNSRI, UNAIR (Maret)

Raker RUU Dikdok DPR –Pemerintah (April) : Penundaan pengesahandan pembahasan lanjutanpada masa sidang Mei 2012UU No.12/2012 tentangPendidikan Tinggi (Agts)

Penolakan resmi IDI thd RUU Dikdok & keluar Panja (Maret)

Raker RUU Dikdok DPR –Pemerintah (Oktober) : Persetujuan perbaikan RUU Dikdok & Perpanjanganmasa pembahasan

< 2009 2013

Perpres No.72/2012 tentang SKN (Agts)

RPP RSP

Penolakan resmi KKI thd RUU Dikdok & keluar Panja(Desember)

RPP PendidikanProfesi (integrasiakademik-profesi; internsip)

PerKonsil No. 1/2010-tentangRegistrasiDokterProgram Internsip

Perkonsil No.8/2012 ttgprogram pendidikansubspesialis

Penjelasan & Masukan DitjenDepdiknas thdLaporanPanjaDikdokKomisi X DPR (Juli2008)

RPP Penugasandosen & pemberianinsentif

RPP bentuk & mekanismependanaan

Permenpenerimaan, persyaratan & hak mahasiswa

PermenakreditasiPTPermen sertifikatkompetensi

PermenSNPT

DETAIL KRONOLOGIS PENYUSUNAN

RUU PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Page 4: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Arahan Mendikbud(Raker RUU Dikdok 26 Feb 2013)

Terobosan baru yang akan dihasilkan denganadanya RUU Pendidikan Kedokteran :

¡Peningkatan aksesibilitas publik terhadappendidikan kedokteran

¡Kualitas pendidikan kedokteran danprofesionalisme meningkat karena integrasiakademik-profesi

¡Peningkatan kualitas pelayanan kesehatankepada masyarakat dengan adanya dokterlayanan primer

Page 5: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Isu Pokok RUU Dikdok(usulan tim panja pemerintah, 2013)1. Pendidikan Dokter layanan primer2. Integrasi akademik-profesi (termasuk integrasi dosen)3. Integrasi FK-RSP (termasuk wahana pendidikan lainnya)4. Pembiayaan pendidikan5. Seleksi mahasiswa6. Kuota mahasiswa7. Uji kompetensi8. Internsip (disesuaikan menjadi penempatan sementara:

integrasi pendidikan-pelayanan)9. Sistem penjaminan mutu10. Afirmasi (distribusi dokter)11. Rumah Sakit Universitas (disesuaikan menjadi Rumah

Sakit PTN sesuai dengan PB tentang Rumah Sakit PTN )

Page 6: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

UU Dikdok diharapkan:¡ mampu mengatasi berbagai problem yang terkait

dengan proses seleksi, proses belajar mengajar, ketersediaan sarana dan prasarana serta alat-alat laboratorium, tenaga kependidikan dan masalah pendanaan pendidikan kedokteran;

¡ memberi kepastian hukum, disamping undang-undang yang sudah ada yaitu Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.

¡ memberikan acuan yang sama baik dari sisi kurikulum dan tenaga pengajar.

¡ menegaskan posisi pendidikan kedokteran sebagai pendidikan yang memerlukan penanganan secara komprehensif.

¡ menjaga kualitas pendidikan kedokteran

Page 7: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

PenyelenggaraanPasal 5

¡ (1) Pendidikan Kedokteran diselenggarakan olehperguruan tinggi.

¡ (2) Perguruan tinggi dalam menyelenggarakanPendidikan Kedokteran sebagaimana dimaksudpada ayat (1) bekerja sama dengan Rumah SakitPendidikan dan Wahana Pendidikan Kedokteranserta berkoordinasi dengan Organisasi Profesi.

¡ (3) Penyelenggaraan Pendidikan Kedokterandibina oleh kementerian yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang pendidikanberkoordinasi dengan kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Page 8: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Implikasi:¡ Indonesia telah mengambil sikap bahwa pendidikan

kedokteran diselenggarakan oleh perguruan tinggi

¡Setiap penyelenggara pendidikan kedokteran harusmenyediakan RS Pendidikan, berarti banyak KualitasRS akan terdorong naik agar bisa menjadi RS Pendidikan

¡Kementerian Kesehatan, selaku USER terbesar, akan berkewajiban turut serta membina pendidikankedokteran dari sisi teknis

Page 9: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

PersyaratanPasal 6

¡ (3) Pembentukan Fakultas Kedokteran dan/atau FakultasKedokteran Gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit harus memenuhi syarat dan ketentuan sebagaiberikut:¡ a. memiliki Dosen dan Tenaga Kependidikan sesuai dengan

ketentuan Peraturan Perundang-undangan;

¡ b. memiliki gedung untuk penyelenggaraan pendidikan;

¡ c. memiliki laboratorium biomedis, laboratorium kedokteran klinis, laboratorium bioetika/humaniora kesehatan, serta laboratoriumkedokteran komunitas dan kesehatan masyarakat; dan

¡ d. memiliki Rumah Sakit Pendidikan atau memiliki rumah sakityang bekerja sama dengan Rumah Sakit Pendidikan dan WahanaPendidikan Kedokteran.

¡ (5) Fakultas Kedokteran dan/atau Fakultas Kedokteran Gigi harus memberikan manfaat dan berperan aktif dalammendukung program untuk meningkatkan derajat kesehatanmasyarakat.

Page 10: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Harapan:¡Penyelenggara pendidikan kedokteran dengan

jelas diwajibkan untuk mendukung UpayaKesehatan Masyarakat yang merupakantanggungjawab Pemerintah dan PemerintahDaerah

¡Upaya promotif dan preventif, serta rehabilitatifyang merupakan tonggak Upaya KesehatanMasyarakat – khususnya pada PelayananKesehatan Primer, akan lebih cepat maju karenadisertai pendidikan dan penelitian

Page 11: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Pendidikan Dokter LayananPrimer

Pasal 7 UU Dikdok

¡ (5) Pendidikan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b terdiri atas:¡ a. program profesi dokter dan profesi dokter gigi; dan

¡ b. program dokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis, dandokter gigi spesialis-subspesialis.

¡ (9) Ketentuan lebih lanjut mengenai program dokter layananprimer sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan program internsip sebagaimana dimaksud pada ayat (7) dan ayat (8) diaturdalam Peraturan Pemerintah.

Page 12: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

PercepatanPasal 8

¡ (2) Dalam hal mempercepat terpenuhinya kebutuhan dokterlayanan primer, Fakultas Kedokteran dengan akreditasi kategoritertinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran yang akreditasinya setingkatlebih rendah dalam menjalankan program dokter layanan primer.

¡ (3) Program dokter layanan primer sebagaimana dimaksud padaayat (1) merupakan kelanjutan dari program profesi Dokter danprogram internsip yang setara dengan program dokter spesialis.

¡ (4) Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi dalammenyelenggarakan program pendidikan dokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis, dan dokter gigi spesialis-subspesialis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkoordinasidengan Organisasi Profesi.

Page 13: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Harapan:Untuk menyukseskan program SJSN yang merupakanRevolusi Sistem Pelayanan Kesehatan:

¡Stake-holders Pendidikan Kedokteran harusmenyiapkan 2 program besar:

¡Program pendidikan Dokter Layanan Primer

¡Program Pendidikan dan Pelatihan bagi Dokterlulusan saat ini untuk ditingkatkan kompetensinya

Page 14: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Integrasi pendidikanakademik-profesi

Pasal 7

¡ (6) Program profesi dokter dan profesi dokter gigimerupakan program lanjutan yang tidak terpisahkandari program sarjana.

¡ (7) Program profesi dokter dan profesi dokter gigidilanjutkan dengan program internsip

Page 15: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Penguatan akademikPasal 17

¡ (1) Untuk pencapaian kompetensi lulusan, Fakultas Kedokterandan Fakultas Kedokteran Gigi menjamin kelangsungan Dosenyang memiliki keilmuan biomedis, kedokteran klinis, bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran, serta kedokteran komunitas dan kesehatan masyarakat.

¡ (2) Jaminan kelangsungan Dosen yang memiliki keilmuansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilaksanakanmelalui penyelenggaraan program magister dan/atau program doktor di Fakultas Kedokteran atau Fakultas Kedokteran Gigi yang memenuhi persyaratan.

Page 16: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Integrasi pendidikan -pelayananPasal 18

¡ (1) Untuk pembelajaran klinik dan pembelajarankomunitas, Mahasiswa diberi kesempatan terlibatdalam pelayanan kesehatan dengan bimbingan danpengawasan Dosen.

¡ (2) Mahasiswa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tetap harus mematuhi kode etik Dokter atau DokterGigi, dan/atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang mengatur keprofesian.

Page 17: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Integrasi pendidikan –pelayanan …2Pasal 19

¡ (2) Mahasiswa program pendidikan dokter layanan primer, dokter spesialis subspesialis,dan dokter gigi spesialis-subspesialis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dalam tahapmandiri pendidikan dapat ditempatkan di rumah sakit selainRumah Sakit Pendidikan setelah dilakukan visitasi.

¡ (3) Fakultas Kedokteran yang mengirim Mahasiswa program dokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis, danprogram dokter gigi spesialissubspesialis bertanggung jawabmelakukan supervisi dan pembinaan bagi Mahasiswa

Page 18: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Harapan:¡ Integrasi akademik-profesi merupakan pangkal dari

integrasi pendidikan-pelayanan, dalam artimenyiapkan lulusan yang tepat kompetensinya, sesuai dengan kebutuhan lapangan

¡Pada tahap tersebut mahasiswa sudah diberikesempatan terlibat dalam pelayanan

¡ Integrasi pendidikan-pelayanan dimatangkan melaluiInternsip, penempatan tahap mandiri program layanan primer dan program spesialis, dll

Page 19: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Integrasi DosenPasal 21

¡ (1) Dosen dapat berasal dari perguruan tinggi, Rumah SakitPendidikan,dan Wahana Pendidikan Kedokteran.

¡ (2) Dosen di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana PendidikanKedokteran melakukan pendidikan, penelitian, pengabdian kepadamasyarakat, dan pelayanan kesehatan.

¡ (3) Dosen di Rumah Sakit Pendidikan dan Wahana PendidikanKedokteran memiliki kesetaraan, pengakuan, dan angka kredityang memperhitungkan kegiatan pelayanan kesehatan.

¡ (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai kesetaraan, pengakuan, danangka kredit Dosen di Rumah Sakit Pendidikan dan WahanaPendidikan Kedokteran sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Page 20: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Harapan:¡ Teratasinya kebutuhan dosen

¡ Teratasinya “ketidaksetaraan” dosen PT dengandosen RS Pendidikan

¡ Terciptanya atmosfir pendidikan dan penelitianyang lebih baik di RS Pendidikan

Page 21: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Integrasi FK-RS PendidikanPasal 11

¡ (1) Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi atas nama perguruan tinggi dalam mewujudkan tujuanPendidikan Kedokteran bekerja sama dengan RumahSakit Pendidikan, Wahana Pendidikan Kedokteran, dan/atau lembaga lain, serta berkoordinasi denganOrganisasi Profesi.

¡ (2) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara tertulis sesuai dengan ketentuanPeraturan Perundang-undangan.

Page 22: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

RS PendidikanPasal 13

¡ (2) Penetapan rumah sakit menjadi Rumah SakitPendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan dan standar.

¡ (3) Persyaratan dan standar sebagaimana dimaksudpada ayat (2) paling sedikit sebagai berikut:¡ a. mempunyai Dosen dengan kualifikasi Dokter dan/atau

Dokter Gigi sesuai dengan ketentuan PeraturanPerundang-undangan;

¡ b. memiliki teknologi kedokteran dan/atau kedokteran gigiyang sesuai dengan Standar Nasional PendidikanKedokteran;

¡ c. mempunyai program penelitian secara rutin; dan¡ d. persyaratan lain sesuai dengan ketentuan Peraturan

Perundangundangan.

¡ (4) Penetapan rumah sakit menjadi Rumah SakitPendidikan dilakukan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangkesehatan setelah berkoordinasi dengan Menteri.

Page 23: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Kerjasama

Pasal 40

¡ (1) Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi hanya dapatbekerja sama dengan 1 (satu) Rumah Sakit Pendidikan Utama.

¡ (2) Dalam hal menyelenggarakan program pendidikan dokterlayanan primer, dokter spesialis-subspesialis dan dokter gigispesialissubspesialis, Fakultas Kedokteran dan FakultasKedokteran Gigi dapat bekerja sama paling banyak dengan 2 (dua) Rumah Sakit Pendidikan Utama.

¡ (3) Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi dapat bekerjasama dengan Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi dan/atau Rumah SakitPendidikan Satelit.

¡ (4) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dilakukandengan rumah sakit milik swasta, rumah sakit milik PemerintahDaerah, dan rumah sakit milik instansi lainnya.

Page 24: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Integrasi fungsional

Pasal 41

¡ (1) Rumah Sakit Pendidikan dan/atau rumah sakit gigi dan mulut yang dimilikiFakultas Kedokteran dan/atau Fakultas Kedokteran Gigi dapat menjadiRumah Sakit Pendidikan Utama Fakultas Kedokteran dan/atau FakultasKedokteran Gigi yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan PeraturanPerundang-undangan.

¡ (2) Rumah Sakit Pendidikan Utama hanya dapat bekerja sama dengan 1 (satu) Fakultas Kedokteran dan/atau Fakultas Kedokteran Gigi sebagairumah sakit pendidikan utamanya.

¡ (3) Selain kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Rumah SakitPendidikan Utama dapat menjadi Rumah Sakit Pendidikan Afiliasi dan/atauRumah Sakit Pendidikan Satelit bagi Fakultas Kedokteran atau FakultasKedokteran Gigi lainnya.

¡ (4) Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan secaraterintegrasi.

¡ (5) Integrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dapat berupa integrasifungsional di bidang manajemen dan/atau integrasi struktural.

Page 25: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Harapan:¡ Terdorongnya RS publik milik Pemerintah Daerah

dan Masyarakat menjadi RS Pendidikan

¡ Terciptanya kerjasama FK-RSDik sedemikian rupasehingga secara fungsional terintegrasi, bersatuuntuk maju bersama

¡RS Pendidikan Utama terfokus untuk mendukungpenyelenggaraan pendidikan pada satu FK

¡Peningkatan kapasitas pendidikan dokter spesialisdapat dilakukan dengan penambahan RS Pendidikan(Afiliasi, Satelit)

Page 26: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Pendanaan

Pasal 48

¡ (1) Pendanaan Pendidikan Kedokteran menjaditanggung jawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah Daerah, Fakultas Kedokteran, FakultasKedokteran Gigi, Rumah Sakit Pendidikan, danmasyarakat

¡ (4) Pendanaan Pendidikan Kedokteran yang diperoleh dari masyarakat sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dapat diberikan dalam bentuk:¡ a. hibah;

¡ b. zakat;

¡ c. wakaf; dan

¡ d. bentuk lain sesuai dengan ketentuan PeraturanPerundang-undangan.

Page 27: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Satuan BiayaPasal 51

¡ (1) Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi wajib menentukan dan menyampaikan satuan biayayang dikeluarkan untuk biaya investasi, biayapegawai, biaya operasional dan biaya perawatansecara transparan, serta melaporkannya kepadaMenteri melalui pemimpin perguruan tinggi.

¡ (2) Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, dan Rumah Sakit Pendidikan menetapkan besaranbiaya Pendidikan Kedokteran bagi MahasiswaKedokteran warga negara asing dan melaporkannyakepada Menteri melalui pemimpin perguruan tinggi.

Page 28: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Biaya yg ditanggungMahasiswa

Pasal 52

¡ (1) Menteri menetapkan standar satuan biaya operasionalPendidikan Kedokteran yang diberlakukan untuk semuaperguruan tinggi penyelenggara Pendidikan Kedokteran secaraperiodik sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

¡ (2) Penetapan biaya Pendidikan Kedokteran yang ditanggung Mahasiswa untuk semua perguruantinggi penyelenggara Pendidikan Kedokteran harusdilakukan dengan persetujuan Menteri

Page 29: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Harapan:¡Keterbukaan dan akuntabilitas

penyelenggaraan pendidikan kedokteran

¡Standarisasi biaya pendidikan

¡Peningkatan aksesibilitas pendidikankedokteran

Page 30: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Kuota Mahasiswa

Pasal 9

¡ (1) Program studi kedokteran dan program studi kedokteran gigi hanya dapatmenerima Mahasiswa sesuai dengan kuotanasional.

¡ (2) Ketentuan mengenai kuota nasionalsebagaimana dimaksud pada ayat (1) diaturdengan Peraturan Menteri setelahberkoordinasi dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Page 31: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Harapan:¡Standarisasi Mutu Lulusan melalui

penataan jumlah mahasiswa yang disesuaikan dengan kapasitaspenyelenggara pendidikan kedokteran(dosen, sarana-prasarana, jumlah danvariasi pasien, dll)

¡ “Pencukupan” kebutuhan lulusan

Page 32: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Seleksi MahasiswaPasal 27

¡ (1) Calon mahasiswa harus lulus seleksi penerimaansesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

¡ (2) Selain lulus seleksi penerimaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), calon mahasiswa haruslulus tes bakat dan tes kepribadian.

¡ (3) Seleksi penerimaan calon mahasiswasebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) menjamin adanya kesempatan bagi calonmahasiswa dari daerah sesuai dengan kebutuhandaerahnya, kesetaraan gender, dan kondisimasyarakat yang berpenghasilan rendah.

Page 33: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Seleksi Mahasiswa …2

Pasal 27

¡ (4) Seleksi penerimaan calon mahasiswasebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapatdilakukan melalui jalur khusus.

¡ (5) Seleksi penerimaan calon mahasiswa melaluijalur khusus sebagaimana dimaksud pada ayat(4) ditujukan untuk menjamin pemerataanpenyebaran lulusan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

¡ (6) Seleksi penerimaan calon mahasiswasebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampaidengan ayat (5) diatur dalam Peraturan Menteri.

Page 34: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Harapan:¡Pengembangan tata cara seleksi

¡Menjamin afirmasi / dukungan bagi calonmahasiswa dari daerah tertentu, atauyang akan mengabdi di daerah tertentu

¡Menjamin penyebaran distribusi dokterdan dokter gigi dengan tingkat retensiyang lebih baik

Page 35: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Seleksi dokter layananprimer dan spesialisPasal 28

¡ (1) Dokter dapat mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa program dokter layanan primer, dan dokter spesialis-subspesialis sertaDokter Gigi dapat mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa program dokter layanan primer dan program dokter gigi spesialis-subspesialis.

¡ (2) Dokter yang akan mengikuti seleksi penerimaan mahasiswaprogram dokter layanan primer dan dokter spesialis-subspesialisserta Dokter Gigi yang akan mengikuti seleksi penerimaanmahasiswa program dokter layanan primer dan program dokter gigispesialis-subspesialis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemenuhi persyaratansebagai berikut:¡ a. memiliki surat tanda registrasi; dan¡ b. mempunyai pengalaman klinis di fasilitas pelayanan kesehatan terutama

di daerah terpencil, terdepan/terluar, tertinggal, perbatasan, ataukepulauan.

Page 36: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Seleksi …3

Pasal 29

¡ (1) Seleksi penerimaan Mahasiswa program dokterlayanan primer, dokter spesialis-subspesialis, dandokter gigi spesialis-subspesialis sebagaimanadimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) harusmemperhatikan prinsip afirmatif, transparan, danberkeadilan.

¡ (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai seleksipenerimaan mahasiswa program dokter layananprimer, dokter spesialis-subspesialis, dan dokter gigispesialis-subspesialis sebagaimana dimaksud padaayat (1) diatur dalam Peraturan Menteri.

Page 37: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Harapan:¡Menjamin afirmasi

¡Menjamin pemerataan distribusi + retensi

¡Menjamin ketersediaan dokter di tempat-tempat yang tidak menarik/diminati(DTPK)

Page 38: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Mahasiswa WNA

Pasal 30

¡ (2) Warga negara asing dapat menjadi Mahasiswasebagaimana dimaksud pada ayat (1) denganmemperhatikan kuota yang ditetapkan olehMenteri.

¡ (3) Warga negara asing yang menjadi Mahasiswasebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmemenuhi persyaratan khusus yang ditetapkanoleh Fakultas Kedokteran atau FakultasKedokteran Gigi.

¡ (4) Warga negara asing sebagaimana dimaksudpada ayat (1) wajib membayar seluruh biayapendidikan.

Page 39: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Hak Mahasiswa

Pasal 31

(1) Setiap Mahasiswa berhak:

¡ a. memperoleh pelindungan hukum dalam mengikuti proses belajar mengajar, baik di Fakultas Kedokteran atau FakultasKedokteran Gigi maupun di Rumah Sakit Pendidikan danWahana Pendidikan Kedokteran;

¡ b. memperoleh insentif di Rumah Sakit Pendidikan dan WahanaPendidikan Kedokteran bagi mahasiswa program dokterlayanan primer, dokter spesialis-subspesialis, dan dokter gigispesialissubspesialis; dan

¡ c. memperoleh waktu istirahat sesuai dengan waktu yang telahditentukan.

Page 40: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Harapan:¡ FK dan RS Pendidikan bersama-sama

mengembangkan sistem perlindungan hukum bagipeserta didik

¡ FK dan RS Pendidikan bersama-samamengembangkan sistem remunerasi bagi pesertaPPDS dan program dokter layanan primer

¡ FK dan RS Pendidikan bersama-sama merumuskankapasitas pendidikan program spesialis dan layananprimer agar terpenuhinya keadaan “cukup istirahat” demi patient safety

Page 41: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Beasiswa dan Ikatan Dinas

Pasal 33

¡ (1) Beasiswa yang bersumber dari Pemerintah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf a diberikan kepadaMahasiswa dengan kewajiban ikatan dinas untuk ditempatkandi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

¡ (2) Beasiswa yang bersumber dari Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf b diberikan kepada Mahasiswa dengan kewajiban ikatan dinasuntuk daerahnya.

¡ (3) Bantuan biaya pendidikan yang bersumber dari Pemerintahdan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) huruf a dan huruf b diberikan kepada Mahasiswa tanpakewajiban mengikat dalam rangka memenuhi program afirmasi.

Page 42: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Harapan:¡Beasiswa mendorong peningkatan prestasi

akademik dan membantu pendanaan pendidikanbagi mahasiswa

¡ Ikatan Dinas menjamin penempatan ataupemerataan, termasuk mendorong pihak Pemdadan Swasta untuk memperoleh dokter dengantingkat kepastian tinggi

¡Bantuan Pendidikan membantu mahasiswa yang kurang mampu di segi finansial

Page 43: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Uji KompetensiPasal 36

¡ (1) Untuk menyelesaikan program profesi dokter atau dokter gigi, Mahasiswa harus lulus uji kompetensi yang bersifat nasionalsebelum mengangkat sumpah sebagai Dokter atau Dokter Gigi.

¡ (2) Mahasiswa yang lulus uji kompetensi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) memperoleh sertifikat profesi yang dikeluarkan olehperguruan tinggi.

¡ (3) Uji kompetensi Dokter atau Dokter Gigi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran atau FakultasKedokteran Gigi bekerja sama dengan asosiasi institusi pendidikankedokteran atau kedokteran gigi dan berkoordinasi denganOrganisasi Profesi.

¡ (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan ujikompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalamPeraturan Menteri

Page 44: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Uji kompetensi …2

Pasal 39

¡ (1) Mahasiswa program dokter layanan primer, dokterspesialissubspesialis, dan dokter gigi spesialis-subspesialis harus mengikuti uji kompetensi dokterlayanan primer, dokter spesialis-subspesialis, dan doktergigi spesialis-subspesialis yang bersifat nasional dalamrangka memberi pengakuan pencapaian kompetensiprofesi dokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis dan dokter gigi spesialissubspesialis.

¡ (2) Uji kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Fakultas Kedokteran atau FakultasKedokteran Gigi bekerja sama dengan asosiasi institusipendidikan kedokteran atau kedokteran gigi danberkoordinasi dengan Organisasi Profesi.

Page 45: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Harapan:¡Harus ada kesepakatan untuk

membedakan Uji Kompetensi pada akhirpendidikan dengan ResertifikasiKompetensi berkala:

¡Penyelenggara ujian

¡Penerbit sertifikat profesi

¡Penerbit sertifikat kompetensi

Page 46: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Sumpah Dokter

Pasal 37

¡ (1) Mahasiswa yang telah lulus program profesi dokter atau profesi dokter gigi wajibmengangkat sumpah sebagaipertanggungjawaban moral kepada TuhanYang Maha Esa dalam melaksanakan tugaskeprofesiannya.

¡ (2) Sumpah sebagai Dokter atau DokterGigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didasarkan pada etika profesi kedokterandan ditetapkan dengan KeputusanPresiden.

Page 47: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

InternsipPasal 38

¡ (1) Mahasiswa yang telah lulus dan telahmengangkat sumpah sebagai Dokteratau Dokter Gigi sebagaimana dimaksuddalam Pasal 37 ayat (1) harus mengikutiprogram internsip.

¡ (2) Penempatan wajib sementara padaprogram internsip sebagaimanadimaksud pada ayat (1) diperhitungkansebagai masa kerja.

Page 48: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Harapan:¡Pemahaman baru:

¡ Internsip bukan bagian dari pendidikan, meskipun merupakan kelanjutan daripendidikan program profesi

¡Masa internsip dianggap sebagai masa kerja

¡ Internsip menjadi penempatan sementara

¡Harus dicari bentuknya:

¡ Lamanya

¡ tempatnya

Page 49: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Penjaminan MutuPasal 47

¡ (1) Penyelenggara Pendidikan Kedokteranwajib mengembangkan sistem penjaminanmutu yang dilaksanakan secara internal dan eksternal.

¡ (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sistempenjaminan mutu sebagaimana dimaksudpada ayat (1) diatur dalam PeraturanMenteri.

¡ Lihat juga UU 12/12 dan tentang: Perizinan, Standar Pendidikan, Akreditasi, dll

Page 50: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Afirmasi

¡Kuota Mahasiswa

¡Seleksi Mahasiswa (jalur khusus)

¡ Internsip

¡Persyaratan seleksi program profesi layananprimer dan spesialis

¡Penempatan mahasiswa program spesialis tahapmandiri

¡Beasiswa dan ikatan dinas

¡Bantuan Pendidikan

Page 51: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Dukungan Pemerintah

Pasal 53

¡Pemerintah memfasilitasi program studikedokteran dan program studi kedokteran gigiuntuk mencapai akreditasi kategori tertinggi, baik dalam bentuk sumber daya manusiamaupun dalam bentuk infrastruktur.

Pasal 54

¡Pemerintah mendukung program pendidikandokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis, dan dokter gigi spesialis-subspesialis yang lulusannya ditempatkan di daerah tertentu.

Page 52: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 59

¡ (1) Fakultas Kedokteran dan Fakultas KedokteranGigi yang sudah ada sebelum Undang-Undang iniharus menyesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang ini paling lama 5 (tiga) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.

¡ (2) Program studi kedokteran dan program studikedokteran gigi yang sudah ada sebelum Undang-Undang ini harus menyesuaikan dengan ketentuanUndang-Undang ini paling lama 5 (lima) tahun sejakUndang-Undang ini diundangkan.

Page 53: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

Ketentuan Peralihan ..2

Pasal 60

¡Rumah Sakit Pendidikan yang sudah ada sebelumUndang-Undang ini wajib menyesuaikan denganketentuan Undang-Undang ini, paling lama 3 (tiga) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.

Pasal 61

¡Peraturan pelaksanaan mengenai perubahan dokterpendidik klinis menjadi Dosen wajib menyesuaikandengan ketentuan Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.

Page 54: Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan …pendidikankedokteran.net/images/stories/2013/8/01._BS_Dinamika_UU... · bioetika/humaniora kesehatan, ilmu pendidikan kedokteran,

TAKE HOME MESSAGES

¡“In each culture, values are slightly different; people aspire after different aims, follow different impulses, yearn after a different form of happiness. In each culture, we find different institutions in which man pursues his life-interest, different customs by which he satisfies his aspirations, different codes of law and morality which reward his virtues or punish his defections.”

(Malinowski, 1922. Argonauts of the Western Pacific)