Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

25
DETEKSI MENGGUNAKAN ULTRASOUND PADA POLIP KOLON 1,2 S KUZMICH, MD, 1 C J HARVEY, FRCR, 3 T KUZMICH, MD dan 2 K L TAN, FRCR 1 Imaging Departemen, Hammersmith Hospital, London, UK, 2 Radiology Departemen, Newham University Hospital, London, UK, and 3 Radiology Departemen, North Middlesex University Hospital, London, UK. Abstrak Kanker kolorektal dapat dicegah jika prekursor adenoma terdeteksi dan dihilangkan. Meskipun USG bukan salah satu teknik skrining yang diterima secara luas, kemampuannya yang non-invasif dan bebas radiasi, dapat mendeteksi polip kolon, baik benigna maupun maligna. Seringnya lesi kolon ini ditemukan secara tidak sengaja pada saat sonografi abdomen. Ditemukannya polip kolon ini berperan penting dalam mengurangi angka kejadian kanker, sehingga polip maligna yang ditemukan pada tahap awal dapat di intervensi secara kuratif. Beberapa gambar berikut merupakan hasil deteksi sonografi polip kolon pada pasien berusia 43 tahun yang ditemukan pada dua lembaga kami lebih dari 2 tahun periode. 4 dari 50 polip yang ditemukan cenderung menjadi lesi maligna, 3 polip yang hiperplastik, 1 polip hamartomous dan sisanya adalah adenoma benigna. Polip terkecil berdiameter 1,3 cm, dan yang terbesar berdiameter 4,0 cm (rata-rata 1,7 cm, 1,6 cm median). Polip biasanya ditemukan saat pemeriksaan rutin abdomen atau pelvis, 1

Transcript of Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

Page 1: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

DETEKSI MENGGUNAKAN ULTRASOUND PADA POLIP KOLON

1,2S KUZMICH, MD, 1C J HARVEY, FRCR, 3T KUZMICH, MD dan 2K L TAN, FRCR

1Imaging Departemen, Hammersmith Hospital, London, UK, 2Radiology Departemen, Newham

University Hospital, London, UK, and 3Radiology Departemen, North Middlesex University

Hospital, London, UK.

Abstrak Kanker kolorektal dapat dicegah jika prekursor adenoma terdeteksi dan

dihilangkan. Meskipun USG bukan salah satu teknik skrining yang diterima

secara luas, kemampuannya yang non-invasif dan bebas radiasi, dapat mendeteksi

polip kolon, baik benigna maupun maligna. Seringnya lesi kolon ini ditemukan

secara tidak sengaja pada saat sonografi abdomen. Ditemukannya polip kolon ini

berperan penting dalam mengurangi angka kejadian kanker, sehingga polip

maligna yang ditemukan pada tahap awal dapat di intervensi secara kuratif.

Beberapa gambar berikut merupakan hasil deteksi sonografi polip kolon pada

pasien berusia 43 tahun yang ditemukan pada dua lembaga kami lebih dari 2

tahun periode. 4 dari 50 polip yang ditemukan cenderung menjadi lesi maligna, 3

polip yang hiperplastik, 1 polip hamartomous dan sisanya adalah adenoma

benigna. Polip terkecil berdiameter 1,3 cm, dan yang terbesar berdiameter 4,0 cm

(rata-rata 1,7 cm, 1,6 cm median). Polip biasanya ditemukan saat pemeriksaan

rutin abdomen atau pelvis, terutama ketika scanning ini dilengkapi dengan

pemeriksaan sonografi yang difokuskan ke kolon dengan transduser linear 6-10

MHz-. Dalam artikel ini, kami memberikan gambaran sonografi dari berbagai

jenis polip kolon yang biasa ditemui agar lesi ini dapat terdeteksi lebih dini, yang

mungkin dengan gambaran lesi yang lebih halus.

Kanker usus besar merupakan penyebab kematian akibat kanker kedua

terbanyak di Amerika Utara dan Eropa Barat.1 Setiap individu diperkirakan

memiliki kemungkinan 6% untuk menderita kanker kolorektal, namun hal ini

dapat dicegah pada sebagian besar individu jika prekursor adenoma terdeteksi dan

dihilangkan.2-5 Meskipun teknik beberapa screening yang telah ada dengan

kemampuan yang berbeda-beda dan bersifat invasif, namun sebagian besar

1

Page 2: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

penduduk masih tidak terdeteksi, terutama pada pasien degan pendapatan rendah

untuk menjalani screening kolorektal rutin.6

USG merupakan teknik screening yang belum diterima secara luas untuk

mendeteksi polip kolon. Namun, USG transabdominal telah terbukti dapat

menunjukan polip kolon benigna dengan ukuran yang signifikan pada anak-anak

dan orang dewasa, dengan sensitivitas 28,6% dan spesifisitas 99,4% untuk

mendeteksi polip yang berdiameter lebih besar dari 10 mm pada populasi orang

dewasa.7,8 Dengan menggunakan sonografi hydrocolonic, seperti yang dijelaskan

oleh Limberg, USG mempunyai nilai akurasi 91% untuk mendeteksi polip usus

besar yang berdiameter lebih besar dari 7 mm.9 Sebagai alat screening, baik USG

konvensional maupun hydrocolonic telah diterima secara luas dalam klinis.

Beberapa gambar berikut kami dapatkan menggunakan sonografi dari 50

polip kolon di 43 pasien dewasa ditemui di dua lembaga kami selama 2 tahun

periode (Juni 2009 – Juni 2011). Semua polip kemudian dikonfirmasi oleh

endoskopi dan pemeriksaan histologis. 4 dari 50 polip yang ditemukan cenderung

menjadi lesi maligna, 3 polip yang hiperplastik, 1 polip adalah polip hamartomous

dan sisanya adalah adenoma benigna. Polip berukuran paling kecil berdiameter

adalah 1,3 cm dan yang terbesar berdiameter 4,0 cm (rata-rata 1,7 cm, 1,6 cm

median). Polip biasanya ditemukan saat pemeriksaan abdomen atau pelvis secara

rutin, dilengkapi dengan pemeriksaan sonografi 2-3-min difokuskan pada kolon

dengan transduser linear 6-10 MHz-. Semua polip ditemukan secara tidak sengaja

ketika kolon dievaluasi menggunakan USG. Penelitian ini tidak dilakukan dengan

tujuan mengevaluasi kinerja USG rutin dalam hal deteksi polip kolon dan

pemeriksaan dengan endoskopi yang tidak dapat mengkonfirmasi keadaan

normal. Tujuan kami adalah untuk mencoba dan memaksimalkan kegunaan

sonografi konvensional.

Seperti peneliti lain, polip kolon dengan diameter lebih besar dari 1,0 cm

dapat ditemukan pada USG konvensional. Kami tidak menggunakan

hydrosonography atau persiapan khusus sebelum USG. Menurut pengalaman

kami, bagian proksimal sigmoid dan kolon descending distal merupakan daerah

yang sering terdeteksi terdapat polip melalui sonography, karena bagian kolon ini

2

Page 3: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

dapat dengan mudah di akses menggunakan USG tanpa persiapan khusus.

Namun, kami juga menemukan bahwa setidaknya setengah dari pasien kami tidak

dapat tervisualisasi seluruh kolonnya karena keterbatasan USG konvensional.

Daerah pada kolon yang paling sering tidak dapat divisualisasikan menggunakan

USG yaitu rectosigmoid, limpa, dan flexura hepatis, terutama karena daerah-

daerah tersebut terisi feses sehingga tidak dapat menerima gelombang transduser

karena terkompresi posisi anatomi mereka.

Namun, deteksi polip pada kolon sangat penting, bila lesi polypoid

ditemukan, harus diketahui dengan jelas lokasi lesi menggunakan endoskopi dan

penghilangan lesi pada saat pemeriksaan histologis berikutnya. Pada lesi polypoid

dengan gambaran keganasaan juga dapat di evaluasi derajat keganasannya melalui

CT.

Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran khas berbagai tipe polip

yang sering ditemukan melalui pemeriksaan menggunakan sonografi dan untuk

menunjukan peran potensial dari USG konvensional dalam deteksi polip kolon.

Morfologi

Sebuah polip terlihat sebagai tumor makroskopik berbatas tegas atau

elevasi mukosa terlihat dikelilingi permukaan dengan sel epitel pipih. Meskipun

sering disebut adenoma, istilah ini tidak memiliki implikasi histologis yang

spesifik. Polip berdiameter lebih kecil dari 5 mm merupakan lesi yang sering

mengalami inflamasi atau lesi metaplastic tidak memiliki potensi untuk menjadi

maligna. Lesi polipoid berdiameter sedang (6-9 mm) dan besar (10 mm dan lebih)

sering menjadi polip neoplastik, dan yang paling banyak adalah adenoma. Polip

non-neoplastik terjadi di usus besar adalah polip hamartomous. Polip Juvenile

bisa tunggal atau multipel, yang dapat ditemukan pada anak-anak dan orang

dewasa.

3

Page 4: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

(a) (b) (c)

(d)

Gambar 1. Gambaran normal kolon desendens dan sigmoid. (a) Warna dari gambaran Doppler

pada fosa iliaka kiri menunjukkan kolon desendens bagian distal kosong dengan udara minimal

pada lumen. Tiga lapisan sonografi, dari luar ke dalam yaitu propria muskularis (1), submukosa

(2) dan mukosa (3). Taenia coli terlihat sebagai penebalan pada muskularis propria. (b) Kolon

desendens bagian distal setengah penuh, menggambarkan dinding anterior, sedangkan dinding

posterior tidak jelas terlihat. (c) Fosa iliaka kiri menunjukkan kolon sigmoid yang bersifat

echogenic tetapi residu pada dinding posterior terlihat. (d) Dari potongan coronal fosa iliaka kiri

dibawah panggul menunjukkan kelanjutan dari kolon desendens bagian distal sampai sigmoid..

4

Page 5: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

(a) (b)

(c)

Gambar 2. Gambaran normal dari caecum dan kolon ascendens. (a) Caecum terisi residu udara

pada dinding anterior; dinding posterior tidak terlihat jelas. Normal appendix ditunjjukan tanda

panah. (b) Fosa iliaka kanan terlihat dengan kompresi menggunakan transduser dekat caecum.

Taeniae coli terlihat sebagai penebalan fokal pada muskularis propria. (c) Pada panggul kanan

terlihat kolon ascendens terisi residu gas. Haustra terlihat sebagai bayangan echogenic.

5

Page 6: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

Gambar 3. Pria berusia 70-tahun dengan diverticulosis kolon. Sonogram pada fosa iliaka kiri

menunjukkan gambaran dari kolon sigmoid dengan dinding hypoechoic tebal dan divertikulum.

Polip hamartomatous ditemukan pada pasien dengan sindrom Peutz-

Jeghers dan polip inflamasi pada pasien dengan sindrom Cronkhite-Canada.

Polip adenomatosa asimtomatik ditemukan pada pasien berusia lebih dari 40

tahun dengan prevalensi 5-10%.3,4 Risiko keganasan meningkat seiring dengan

peningkatan ukuran polip, “advanced adenoma“ merupakan istilah yang sekarang

digunakan untuk polip yang berdiameter lebih dari 10 mm, sedangkan polip kecil

(10 mm) sering dianggap tidak penting.5,10-11

Polip adenomatosa berbatas tegas, lesi sessile atau pedunkulata yang

cenderung muncul lebih sering di rectosigmoid dengan distribusi yang sama

dengan karsinoma.12

Teknik Sonografi dan Gambaran Normal

Sebagian besar kolon dapat dilihat dengan USG konvensional.13

Transduser linear 5-10-MHz lebih disukai karena dapat ditekan dengan

kedalaman maksimum, bagian usus menjadi lebih fokus dan menggeser residu

feses dari daerah tertentu.

Kolon desendens bagian distal mudah dikenali karena posisinya tetap

dalam fosa iliaka kiri tepat di atas pembuluh iliaka. Kemudian ditelusuri ke bawah

6

Page 7: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

dan menuju kolon sigmoid masuk kedalam atau menjauh dari pelvis, tergantung

pada konfigurasi sigmoid. Dinding kolon desendens lalu ditelusuri ke atas ke

flexura limpa, lalu menelusuri kolon transversal dan ascending, hingga usus

buntu.

Ketebalan dinding kolon normal biasanya 3-4 mm. Gambaran dari lima

lapisan dinding dapat dicapai dalam kondisi scanning yang optimal, meskipun

tiga lapisan utama mukosa, submukosa dan propria muskularis biasanya terlihat

(Gambar 1a).14 Penebalan fokal longitudinal pada muskularis propria, biasanya

terdapat 3 yang menandakan taeniae coli (Gambar 1).

(a) (b)

Gambar 4. Penampilan dari dua polip adenomatosa sigmoid dengan grade tinggi displasia terbukti

secara histologis. (a) Warna Doppler terlihat dari fosa iliaka kiri pada laki-laki 61 tahun yang

menunjukkan penampang dari kolon sigmoid (panah) dan 18 mm polip (panah melengkung). (b)

Penampang pandangan kolon sigmoid dalam 60 tahun laki-laki dengan polip (panah melengkung)

dengan garis permukaan yang berbelit-belit dengan ukuran 15 mm.

Terlihatnya pembesaran usus besar tergantung pada fisiologis dari usus

tersebut. Ketika kosong, seluruh dinding kolon dapat dilihat secara rinci (Gambar

1). Di dalam kolon yang terisi setengah penuh, sebagian besar dinding posterior

dikaburkan oleh bayangan (Gambar 2a). Dalam kasus, penekanan transduser

dapat meningkatkan visualisasi (Gambar 2b). Ketika kolon terisi oleh sejumlah

besar feses non-kompresible, kolon divisualisasikan sebagai pola haustral yang

hanya terlihat pada dinding kolon sisi transduser (Gambar 2c). Pada individu

7

Page 8: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

dengan diverticulosis, sigmoid mudah dilihat karena penebalan lapisan muskularis

(Gambar 3).

Polip Kolon: Gambaran Sonografi

Gambaran langsung dari polip kolom bergantung dari lesi hipoechoic

berbentuk bulat atau bulat oval yang timbul dalam lumen kolon (Gambar 4). Ciri

untuk identifikasi sonografi, dalam pengalaman kami, adalah adanya vaskularisasi

dalam seperti lesi pada Doppler.

Ketika terlihat, polip kolon biasanya terlihat dengan baik untuk dievaluasi.

Pada pemeriksaan dekat dengan transduser 6-10-MHz array linier, akan terlihat

secara rinci lesi polypoid (Gambar 5). Polip pedikel digambarkan sebagai

perpanjangan mukosa, dengan lapisan muskularis submukosa yang berhubungan

dengan kepala polip pada dinding kolon (Gambar 5d). Feeding vessel juga dapat

terlihat. Polip adenomatosa memiliki permukaan kontur yang halus atau sedikit

berbelit-belit atau lobular. Bahkan ketika lumen kolon mengandung beberapa

echogenic residu, polip terlihat mencolok dengan reflektifitas rendah (Gambar 6).

Echogenic fekal residu mungkin juga dipindahkan jauh dari polip oleh kompresi

lembut dengan transduser, yang akan meningkatkan visualisasi.

Polip Sessile dapat terlihat pada saat lesi terletak terkait erat dengan

dinding kolon. Perbedaan antara polip pedunkulata, sessile, dan datar,

bagaimanapun juga sulit diidentifikasikan kecuali dengan tangkai vaskular yang

memudahkan dalam visualisasi. Ketika vaskularisasi dalam lesi tidak jelas pada

pemeriksaan dengan Doppler, Doppler spektral analisis dapat mengkonfirmasi

kehadiran dari pembuluh darah yang benar (Gambar 7). Bila tidak ada

vaskularisasi dalam lesi yang diidentifikasi, dengan posisi yang tetap, bentuk dan

ukuran seperti lesi seluruh pemeriksaan mungkin mengarah pada polip (Gambar

8). Lesi yang diamati kemungkinan bukan polip jika avaskular pada Doppler dan

memiliki mobilitas dengan kompresi atau penekanan pada transduser saat

pemeriksaan.

8

Page 9: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

Penemuan polip kolon dalam individu muda biasanya merupakan sebuah

poliposi sindrom. Hamartomatous polip, klasik terkait dengan Peutz-Jeghers

sindrom poliposis, kadang-kadang dapat terjadi sebagai lesi terisolasi (Gambar 9).

Polip inflamasi ditandai dengan daerah peradangan yang meninggi

meradang ataupun mukosa normal. Kemungkinan ini merupakan polip sessile

atau pedunkulata dan biasanya terlihat pada pasien dengan inflamasi gangguan

usus seperti ulseratif colitis, penyakit Crohn, dan kolitis disentri. Ini disebut juga

dengan pseudopolyp yang kadang-kadang digunakan untuk menekankan

etiologi non-neoplastik dari lesi ini.15

Polip inflamasi mirip dengan mukosa pada echotexture, dan dengan

demikian dikenal sebagai perpanjangan mukosa (Gambar 10). Perubahan lainnya

yang menunjukkan penyakit usus inflamasi biasanya membantu untuk

diferensiasi.

(a)

9

Page 10: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

(b) (c)

(d)

Gambar 5. Laki-laki 55 tahun dengan dua adenoma jinak dikonfirmasi di kolon sigmoid. (a)

Coronal diperpanjang-tampilan gambar dari kiri sisi-iliaka fosa menunjukkan kolon sigmoid distal

menurun (panah hitam) dan proksimal (panah putih) dengan polip terdiri dari kepala (panah

melengkung), yang diukur 20mm, dan tangkai polip (panah hitam). (b) Polip yang sama (panah

melengkung) terlihat pada lintas-bagian kolon (panah). (c) 19-mm polip kedua di kolon sigmoid

dengan vaskularisasi internal yang ditunjukkan oleh warna aliran Doppler. (d) Pada pemeriksaan

dekat, polip kedua ditandai kepala dengan kontur berbelit-belit (panah melengkung) dan tangkai

(panah terbuka), yang dilihat sebagai perpanjangan submukosa echogenic dengan garis

hypoechoic dari muskularis submukosa yang membentang dari dinding kolon (panah) ke kepala

polip.

Lipoma juga dilihat sebagai lesi polypoid intraluminal, akan tetapi dapat

dibedakan karena karakteristik ekogenik pada USG . Kehadiran keganasan tidak

10

Page 11: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

mungkin untuk diperkirakan dengan bantuan USG karena kurangnya fitur yang

handal. Namun, stratifikasi dinding di dasar lesi polypoid besar sessile dapat

menunjukkan karsinoma (Gambar 11). Terdapatnya kantong gas yang tertahan

dalam polip yang besar menunjukkan ulserasi dan biasanya terlihat pada lesi

ganas (Gambar 12). Deteksi fitur ini mungkin memerlukan penyelidikan lebih

lanjut dengan CT-Scan selain sigmoidoskopi fleksibel atau kolonoskopi.

(a) (b)

Gambar 6. Dua adenomatosa polip jinak pedunkulata sigmoid pada wanita 65 tahun. sonogram

iliaka (a) b) Kiri fossa menunjukkan dua polip yang berbeda (panah melengkung) dengan pedikel

(panah hitam) diuraikan dengan residu echogenic (F) dalam lumen usus (panah) terlihat di lintas-

bagian. Setiap polip diukur dengan diameter 13mm.

Potential Pitfalls

Beberapa jebakan yang dapat menyebabkan hasil positif palsu harus diingat ketika

pencitraan usus dengan USG. Dalam pengalaman kami, mungkin berhubungan

dengan beberapa faktor, termasuk kelemahan dalam teknik pemindaian

(seperti pencitraan tangensial), terlihat penampilan aneh dari usus dengan bentuk

konvergen menonjol dan bulat dengan haustral lipatan, kehadiran potongan

makanan yang tidak tercerna dan benda asing, dengan berdampak gambaran

divertikulum.

11

Page 12: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

Pencitraan USG tangensial dari dinding kolon dengan potongan

melintang, khususnya pada lipatan haustral sering menghasilkan proyeksi

polypoid palsu, yang mungkin membingungkan (Gambar 13a, b). Perangkap ini

dapat dihindari oleh scanning multiplanar dari usus besar dengan angulasi

transduser liberal yang memungkinkan mendapatkan gambaran secara tiga

dimensi.

(a) (b)

Gambar 7. Penampilan dari polip sigmoid berukuran 23mm yang menjadi adenoma vili pada

karsinoma intramucosal pada wanita usia 67 tahun dengan asimtomatik. (a) Warna tampilan

Doppler Oblique dari kolon sigmoid (panah) di fosa iliaka kiri menggambarkan intraluminal lesi

(panah terbuka) dengan vaskularisasi. (b) Spektral Doppler analisis sinyal warna dalam lesi yang

sama (panah terbuka) menegaskan adanya aliran arteri.

Gambar 8. Pria 60 tahun dengan polip

adenomatosa di kolon asenden. Gambaran longitudinal pada panggul kanan menunjukkan polip

12

Page 13: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

ukuran 15 mm sebagai lesi hipoecoic dengan undulasi keluar garis (panah melengkung) digariskan

oleh residu echogenic bawah anterior dinding usus. Lesi posisi konstan dipertahankan, bentuk dan

ukuran, meskipun tidak terdeteksi oleh sinyal Doppler.

Gambar 9. Wanita 24 tahun dicurigai terdapat kista ovarium. Posisi transversal Doppler daerah

paraumbilical menunjukkan gambaran polip 13 mm dengan vaskular hipoecoic (panah

melengkung) di bawah anterior transversal usus besar. Dinding kolon berlawanan terlihat posterior

polip dan lebih dari aorta (A). Lesi terbukti menjadi satu hamartomous polip, dan tidak ada polip

pencernaan lainnya ditemukan pada pemeriksaan. Pasien tidak memiliki riwayat keluarga yang

relevan, namun ditemukan karakteristik mukokutan pigmentations, seperti pada okultisme Peutz-

Jeghers sindrom.

Perhatikan agar tidak membingungkan antara bulbous dan lipatan komplek

haustral dengan polip pada gambaran pencitraan kolon (Gambar 13c). Pada garis,

lipatan yang memanjang akan terlihat berbeda dengan keadaan. Perangkap lain

adalah untuk memvisualisasikan tonjolan fokus di dinding kolon di penampang

karena taenia coli menonjol dicitrakan selama kontraksi (Gambar 14a).

Fragmen makanan yang tidak tercerna, pil atau kapsul dan benda asing

lainnya dapat ditemukan di usus besar, dapat diidentifikasi karena pergerakannya,

kurangnya khas dan geometri pembuluh darah, serta tidak kompatibel dengan

polip. Penggunaan tingkatan kompresi dimana anterior dan posterior dinding usus

membantu dalam pembuangan feses dan benda asing. Sebuah polip dapat

dibedakan dari kotoran karena adanya kelanjutan dari mukosa dan echogenic

submukosa yang menghubungkan bagian atas polip pada dinding kolon (Gambar

13

Page 14: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

5d). Gambaran bertangkai juga merupakan gambaran khas dari polip. Selain kista

kecil, pada bagian atas polip juga terdapat kelenjar yang mengandung mukus.7

Dampak divertikulasi dapat menjadi sulit ketika terdapat tonjolan yang

menonjol ke dalam lumen kolon, namun dapat dilihat pada USG terdapat feses

dan gas yang terperangkap (Gambar 14c).

Dengan keuntungannya, perangkap yang mengarah ke positif palsu dapat

dihindari dengan hati-hati. Penelitian positif palsu tidak ditemukan, peneliti

melaporkan bahwa spesifisitas tinggi 99,4% untuk mendeteksi polip kolon.7,8

Sedangkan sensitivitas rendah untuk mendeteksi polip kolon merupakan

kelemahan USG konvensional. Kemungkinan di masa depan dengan kemajuan

teknologi muncul pencitraan USG non-invasif bebas radiasi dengan modalitas

yang besar dalam pencitraan daerah kolorektal.

(a) (b)

Gambar 10. Pria 55 tahun dengan colitis ulserasi. (a) Bagian yang menyilang pada kolon desenden

distal menunjukkan mukosa menebal dan proyeksi mukosa yang menonjol (panah melengkung)

menunjukkan polip inflamasi. (b) tampilan gambar luas dari sisi kiri bawah menunjukkan

penampang dari kolon desenden yang sama, dengan ketinggian mukosa yang sesuai (panah

melengkung). Gambar A didapatkan bahwa echotexture polip “semu” mirip dengan mukosa yang

menebal.

14

Page 15: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

Gambar 11. Pria 60 tahun tanpa gejala didapatkan 4 cm massa intraluminal berbasis luas dalam

usus melintang (panah terbuka) pada sagital sonogram kuadran kanan atas. Hilangnya stratifikasi

dan garis yang tidak jelas di dinding kolon mendasari dasar polypoid massa, yang menunjukkan

invasi melalui muskularis propia. CT selanjutnya menyarankan T3 (dimodifikasi Dukes B2) tahap

penyakit dan reseksi bedah dikonfirmasi adenosarkoma kolon melintang menembus ke subserosal

lemak.

Kesimpulan

Ketika diintegrasikan ke dalam pemindaian rutin, pemeriksaan sonografi usus

dapat ditemukan kolon polip besar berbentuk bulat yang muncul sebagai lesi

hipoechoic dalam lumen usus. Gambaran pembuluh darah dalam lesi dalam

Doppler dapat sebagai konfirmasi. Ini dapat memaksimalkan USG konvensional

dan berpotensi membantu mengurangi kejadian kanker dengan deteksi dini pada

polip kolon yang merupakan awal karsinoma atau menyebabkan keganasan.

(a) (b)

15

Page 16: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

Gambar 12. Pria 60 tahun dengan karsinoma kolon. (a) Sagital epigastrium menggambarkan lesi

3cm polipoid (tanda bintang) yang mengandung ulserasi yang dapat dilihat sebagai kantong gas

(panah terbuka) dalam usus melintang. Lingkar penuh muskularis propia dinding kolon

divisualisasikan dengan baik. (b) Analisis lesi dengan Doppler menggambarkan vaskularisasi

penuh yang memperkuat kecurigaan bahwa lesi tersebut ganas. Selanjtnya disarankan CT T2

(dimodifikasi Dukes B1) tahap dari penyakit lokal. Adenokarsinoma polypoid dalam usus

melintang yang terdapat pada muskularis propia dapat dikonfirmasi pada pemeriksaaan histologis.

(a) (b) (c)

Gambar 13. Potensi perangkap. (a) Bagian menyilang kolon desenden distal menunjukkan

proyeksi polypoid yang berbasis luas, yang mungkin dapat salah untuk plak – seperti lesi

polypoid. (b) Gambaran longitudinal segmen kolon yang sama dengan probe diputar ke sudut

kanan menunjukkan bahwa lesi pada (a) sebenarnya tidak nyata tetapi terlihat pencitraan

tangensial curam haustral lipat. Bagian menyilang pada gambar (a) ditunjukkan oleh panah. (c)

Gambaran koronal longitudinal dari kolon desenden distal menunjukkan lipatan haustral bulat

yang menonjol, yang dapat menunjukkan polip kecil.

16

Page 17: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

(a) (b)

Gambar 14. Potensi perangkap. (a) Bagian menyilang kolon sigmoid proksimal menunjukkan

tonjolan fokus di dinding kolon, yang disebabkan taenia coli yang menonjol. (b) Bagian

menyilang kolon sigmoid proksimal pada pasien yang berbeda menunjukkan dua dampak

divertikula yang mengandung feses dengan bayangan echogenic.

17

Page 18: Deteksi Menggunakan Ultrasound Pada Polip Kolon (Terjemahan)

DAFTAR PUSTAKA

1. Jemal A, Siegel R, Ward E, Murray T, Xu J, Thun M J. Cancer statistics, 2007. CA Cancer J Clin 2007;57:43–66.

2. Buetow PC, Buck JL, Carr NJ, Pantongrag-Brown L. Colorectal carcinoma: radiologic–pathologic correlation. Radiographics 1995;15:127–46.

3. Winawer SJ, Zauber AG, Ho MN, O’Brien MJ, Gottlieb LS, Sternberg SS, et al. Prevention of colorectal cancer by colonoscopic polypectomy. The national polyp study workgroup. N Engl J Med 1993;329:1977–81.

4. Bond JH. Update on colorectal polyps: management and follow-up surveillance. Endoscopy 2003;35:S35–40.

5. Bond JH. Clinical evidence for the adenoma-carcinoma sequence, and the management of patients with colorectal adenomas. Semin Gastrointest Dis 2000;11:176–84.

6. Johnson CD. CT colonography: coming of age. AJR Am J Roentgenol 2009;193:1239–42.

7. Baldisserotto M, Spolidoro JVN, Bahu M. Graded compression sonography of the colon in the diagnosis of polyps in pediatric patients. AJR Am J Roentgenol 2002;179:201–205.

8. Koichi Y, Shigeru S, Hiroya F, Shinji T, Masayuki F.Transabdominal sonographic appearance of adult colonic polyps. Journal of Medical Ultrasonics 2006;33:231–7.

9. Limberg B. Diagnosis and staging of colonic tumors by conventional sonography as compared with hydrocolonic sonography. N Engl J Med 1992;327:65–9.

10. Ferrucci JT. Colon cancer screening with virtual colonoscopy: promise, polyps, politics. AJR Am J Roentgenol 2001;177:975–88.

11. Ferrucci JT. Virtual colonoscopy for colon cancer screening: further reflections on polyps and politics. AJR Am J Roentgenol 2003;181:795–7.

12. Bartram CI. The large bowel. In: Grainger RG, Allison DJ, ed. Diagnostic radiology. 2nd edition. Edinburgh, UK: Churchill Livingstone; 1992. pp. 909–45.

13. Bartram CI. The colon. In: Meire H, Cosgrove D, Dewbury K, Farrant P, ed. Abdominal and general ultrasound. 2nd edition. London, UK: Churchill Livingstone; 2001. pp. 865– 85.

14. Kuzmich S, Howlett DC, Andi A, Shah D, Kuzmich T. Transabdominal sonography in assessment of the bowel in adults. AJR Am J Roentgenol 2009;192:197– 212.

15. Thoeni RF, Margulis AR. Inflammatory diseases. In: Margulis AR Burhenne HJ, ed. Alimentary tract radiology. 3rd editon. St Louis, MO: C. V. Mosby Co; 1983. pp. 1113– 59.

18