Chd AKPER PEMKAB MUNA

25
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Cacat bawaan merupakan suatu keadaan cacat lahir pada neonatus yang tidak diinginkan kehadirannya oleh orang tua maupun petugas medis. Perhatian kita terhadap cacat bawaan masih sangat kurang, sedangkan negara kita saat ini telah berhasil dalam program KB serta telah memasyarakatkan NKKBS, maka pada zaman sekarang ini masalah kualitas hidup anak merupakan prioritas utama bagi Program kesehatan Nasional. Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup anak adalah cacat bawaan. Laporan dari beberapa penelitian dari dalam maupun dari luar negeri angka kejadian cacat bawaan dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Angka kematian bayi baik didalam maupun diluar negeri dari tahun ketahun semakin lama semakin turun , tetapi penyebab kematian mulai bergeser. Sebelumnya penyebab kematian pada bayi sebagian besar disebabkan masalah sepsis, asfiksia, dan sindrom distres nafas, maka akhir-akhir ini mulai bergeser pada masalah cacat bawaan, begitu juga penyebab kematian anak-anak yang tadi nya masalah nutrisi dan infeksi sangat dominan, tetapi masalah cacat. B. TUJUAN 1

Transcript of Chd AKPER PEMKAB MUNA

Page 1: Chd AKPER PEMKAB MUNA

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Cacat bawaan merupakan suatu keadaan cacat lahir pada neonatus yang tidak

diinginkan kehadirannya oleh orang tua maupun petugas medis. Perhatian kita terhadap

cacat bawaan masih sangat kurang, sedangkan negara kita saat ini telah berhasil dalam

program KB serta telah memasyarakatkan NKKBS, maka pada zaman sekarang ini

masalah kualitas hidup anak merupakan prioritas utama bagi Program kesehatan Nasional.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas hidup anak adalah cacat bawaan.

Laporan dari beberapa penelitian dari dalam maupun dari luar negeri angka kejadian cacat

bawaan dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Angka kematian bayi baik didalam

maupun diluar negeri dari tahun ketahun semakin lama semakin turun , tetapi penyebab

kematian mulai bergeser. Sebelumnya penyebab kematian pada bayi sebagian besar

disebabkan masalah sepsis, asfiksia, dan sindrom distres nafas, maka akhir-akhir ini mulai

bergeser pada masalah cacat bawaan, begitu juga penyebab kematian anak-anak yang tadi

nya masalah nutrisi dan infeksi sangat dominan, tetapi masalah cacat.

B. TUJUAN

Yang menjadi tujuan dlam makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui anatomi dan fisiologi jantung

2. Untuk mengetahui dan memahami konsep penyakit CHD

3. Untuk mengetahui konsep askep yang terrjadi atau terdapat pada CHD

C. RUMUSAN MASALAH

Masalah yang timbul dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Bagaimana anatomi dan fisiologi CHD?

2. Apa dan bagaimana konsep penyakit CHD ?

3. Apa askep dari pada penyakit CHD ?

1

Page 2: Chd AKPER PEMKAB MUNA

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

congenital heart disease (CHD) atau penyakit congenital adalah kelainan

jantung yang sudah ada sejak bayi lahir jadi kelainan tersebut terjadi sebelum bayi lahir,tetapi

kelainan jantung bawaan ini tidak selalu memberi gejala segera setelah bayi,tidak jarang

kelainan tersebut baru di temukan setelah pasien berumur beberapa bulan atau bahkan beberapa

tahun.

B. Anatomi fisiologi

Jantung merupakan suatu bejana berhubungan, anda boleh memulai sirkulasi

jantung dari mana saja. Mulai dari atrium/serambi kanan. Atrium kanan menerima kotor atau

vena atau darah yang miskin oksigen dari:

- Superior Vena Kava

- Inferior Vena Kava

- Sinus Coronarius

2

Page 3: Chd AKPER PEMKAB MUNA

Dari atrium kanan, darah akan dipompakan ke ventrikel kanan melewati katup trikuspid.

Dari ventrikel kanan, darah dipompakan ke paru-paru untuk mendapatkan oksigen melewati:

- Katup pulmonal

- Pulmonal Trunk

- Empat (4) arteri pulmonalis, 2 ke paru-paru kanan dan 2 ke paru-paru kiri

Darah yang kaya akan oksigen dari paru-paru akan di alirkan kembali ke jantung melalui 4

vena pulmonalis (2 dari paru-paru kanan dan 2 dari paru-paru kiri)menuju atrium kiri.

Dari atrium kiri darah akan dipompakan ke ventrikel kiri melewati katup biskupid atau katup

mitral.

Dari ventrikel kiri darah akan di pompakan ke seluruh tubuh termasuk jantung (melalui sinus

valsava) sendiri melewati katup aorta. Dari seluruh tubuh,darah balik lagi ke jantung melewati

vena kava superior,vena kava inferior dan sinus koronarius menuju atrium kanan.

Secara umum, siklus jantung dibagi menjadi 2 bagian besar, yaitu:

• Sistole atau kontraksi jantung

• Diastole atau relaksasi atau ekspansi jantung

Secara spesific, siklus jantung dibagi menjadi 5 fase yaitu :

1. Fase Ventrikel Filling

2. Fase Atrial Contraction

3. Fase Isovolumetric Contraction

4. Fase Ejection

5. Fase Isovolumetric Relaxation

C. Etiologi

Penyebab penyakit jantung congenital bekaitan dengan kelainan

perkembangan embrionik pada usia 5-8 minggu,jantung pada pembuluh darah besar di bentuk.

Gangguan ini mungkin disebabkan oleh faktor prenatal seperti infeksi ibi selama trimester

pertama,penyebab lain adalah rubella,influenza,atau chicken fox. Faktor prenatal seperti ibu yang

3

Page 4: Chd AKPER PEMKAB MUNA

menderita diabetes melitus dengan ketergantungan pada insulin serta faktor genetik juga

berpengaruh untuk terjadinya penyakit jantung congenital. Selain faktor orang tua,insiden

kelainan jasntung juga meningkat pada induvidu. Faktor lingkungan seperti radiasi,gizi ibu yang

jelek, kecanduan obat-obatan dan alkohol juga mempengaruhi perkembangan embrio.

D. Patofisiologi

Kelainan jantung congenital menyebabkan dua perubahan hemodinamik

utama. Shuting atau pencampuran darah arteri dari vena serta perubahan darah pulmional dan

tekanan darah. Shuting terjadi apabila daerah mengalir melalui lubang abnormal pada jantung

sehat dari daerah yang bertekanan lebih tiggi ke daerah yang bewrtekanan rendah. Menyebabkan

daerah yang terisogenisasi mengalir ke dalam sirkulasi sistematik. Aliran darah pulmonal

sewaktu lahir. Perubahan pada aliran darah pencampuran darah vena dan arteri serta kenaikan

tekanan pulmonal akan meningkat kerja jantung. Manifestasi dan penyakit congenital yaitu

gagal jantung,perfusi tidak adekuat dan kongesti pulmonal

E. Manifestasi klinis

1. Pada bayi:

Dyspneu

Kambuhnya/ infeksi saluran pernafasan

Detak jantung lebih dari 200 kali/ menit

Bunyi murmur

Cyanosis

Berat badan menurun

2. Pada anak-anak:

Dyspneu

Perkembangan fisik lemah

Intoleransi aktifitas

Kambuhnya/ infeksi saluran pernafasan

Cyanosis

4

Page 5: Chd AKPER PEMKAB MUNA

F. Pemeriksaan penunjang

1. Gambaran EKG yang menunjukan adanya hipertropi ventrikel kiri,kateterisasi jantung

yang menunjukan striktura

2. Cardiac iso enzim (CPK & CKMB)

3. Roentgen thorax untuk melihat atau evaluasi adanya coriomegali dan ifiltrate paru

G. Penatalaksanaam Medis

Pembedahan paliatif dilakukan pada usia awal anak-anak, untuk mernenuhi

peningkatan kebutuhan oksigen dalam masa pertumbuhan. Pembedahan

berikutnya pada masa usia sekolah, bertujuan untuk koreksi secara

permanent. Dua pendekatan paliatif adalah dengan cara Blalock-Tausing,.

5

Page 6: Chd AKPER PEMKAB MUNA

BAB III

TINJAUAN TEORITIS

1. Pengkajian preoperasi

A.Biodata

1. Identitas klien

2. Identitas penanggung jawab

B.Riwayat kesehatan

1.Keluhan utama

Keletihan, sering mengalami infeksi saluran pernafasan, sianosis

2.Riwayat kehamilan

Riwayat terjadinya infeksi pada ibu selama trimester pertama. Agen penyebab lain

adalah rubella, influenza atau chicken fox.

Riwayat prenatal seperti ibu yang menderita diabetes mellitus dengan ketergantungan pada

insulin.

Kepatuhan ibu menjaga kehamilan dengan baik, termasuk menjaga gizi ibu, dan tidak

kecanduan obat-obatan dan alcohol, tidak merokok.

3.Riwayat persalinan

Proses kelahiran atau secara alami atau adanya factor-faktor yang memperlama proses

persalinan, pengunaan alat seperti vakum untuk membantu kelahiran atau ibu harus

dilakukan SC.

4.Riwayat kesehatan keluarga

Riwayat keturunan dengan memperhatikan adanya anggota keluarga lain yang juga

mengalami kelainan jantung, untuk mengkaji adanya factor genetic yang menunjang.

6

Page 7: Chd AKPER PEMKAB MUNA

2.Pemeriksaan fisik preoperasi

Aktifitas dan istirahat

Gejala : ibu klien mengatakan klien sulit dalam beraktifitas dan infeksi saluran

pernapasan atas

Tanda : klien sering mengalami kelelahan dan napas pendek

Integritas ego :

Gejala : ibu klien mengatakan klien kurang memperdulikan dengan kondisi yang

di alaminya

Tanda : klien tidak mudah tersinggung

Nyeri

Gejala : ibu klien mengatakan klien merasa nyeri dada

Tanda : klien merasa nyeri dada saat diraba

Pernapasan

Gejala : ibu klien mengatakan klien susah/sesak bernapas

Tanda : klien napas pendek

Sirkulasi

Gejala : ibu klien mengatakan klien sakit kepala,adanya ,penyakit jantung

Tanda : tekanan darah meningkat

Interaksi sosial

Gejala : ibu klien mengatakan klien bergaul dengan lingkungannya

Tanda :klien nampak bersosialisasi dengan lingkungannya walaw terbatas

Neurosensori

Gejala : ibu klien mengatakan klien sering pusing

Tanda : klien nampak lemah

Makanan dan cairan

Gejala : ibu klien mengatakan nafsu makan klien kurang nafsu makan

7

Page 8: Chd AKPER PEMKAB MUNA

B. pengelompokan Data

Data subjektif

Ibu klien mengatakan adanya kenaikan tekanan darah

Ibu klien mengatakan adanya nyeri pada daerrah dada anaknya jika di raba

Ibu klien mengatakan anaknya kurang menyusui dan makan

Ibu klien mengatakan anaknya tidak aktif dalam beraktifitas

Ibu klien mengatakan anaknya sering mengalami kelelahan

Data objektif

Takipnea

Nadi meningkat

Wajah klien tampak meringis

Suhu meningkat

Skala nyeri

Psorsi makan tidak di habiskan

Pemeriksaan fisik postoperasi

Aktifitas dan istirahat

Gejala : ibu klien mengatakan klien tidak mampu dalam beraktifitas

Tanda : klien tidak dapat melakukan aktifitas sendiri

Integritas ego

Gejala : ibu klien mengatakan klien stress dengan kondisinya

Tanda : klien nampak gelisah dan cengeng

Nyeri

Gejala : ibu klien mengatakan klien merasa nyeri pasca operasi

Tanda : klien nampak meringis

Pernapasan

Gejala : ibu klien mengatakan klien masih butuh bantuan oksigen

Tanda : klien nampak terpasang bantuan oksigen

8

Page 9: Chd AKPER PEMKAB MUNA

Sirkulasi

Gejala : ibu klien mengatakan klien tidak merasa nyeri dikepala

Tanda : tekanan darah tidak meningkat

Interaksi sosial

Gejala : ibu klien mengatakan kllien masih membutuhkan istirahat total

Tanda : klien nampak masih agak lemas setelah pasca operasi

Makanan dan cairan

Gejala : ibu klien mengatakan klien masih kurang nafsu makan

Tanda : klien tidak menghabiskan makanannya

Siatem kardiovaskuer

Gejala : Penurunan tekanan darah, nadi dan suara jantung à depresi miocard, shock,

perdarahan atau overdistensi

Tanda : Sirkulasi darah, nadi dan suara jantung dikaji tiap 15 menit ( 4 x ), 30 menit (4x).

2 jam (4x) dan setiap 4 jam selama 2 hari jika kondisi stabil.

Klasifikasi data

Data subjektif

Ibu klien mengatakan klien tidak mampu dalam beraktifitas

Ibu klien mengatakan klien nampak stress pasca operasi

Ibu klien mengatakan klien nyeri pasca operasi

Ibu kllien mengatakan klien masih harus istirahat total

Ibu klien mengatakan klien kurang nafsu makan pasca operasi

Data objektif

9

Page 10: Chd AKPER PEMKAB MUNA

Klien nampak lemas

Klien nampak gelisah

Klien meringis kesakitan

Klien kurang nafsu makan

Klien kurang menyusui

2. Diagnosa keperawatan

Diagnosa preoperasi

1. Penurunan Cardiac Output berhubungan dengan penurunan kontraktilftas jantung,

perubahan tekanan jantung.

2. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan

menyusui dan makan

3. Nyeri; dada berhubungan dengan Iskemia miokard

Diagnose postoperasi

1. Nyeri berhubungan dengan pasca operasi

2. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan pasca operasi

3. Gangguan pertukaran gas, berhubungan dengan efek sisa anesthesia, imobilisasi, nyeri

3. Intervensi Keperawatan

10

Page 11: Chd AKPER PEMKAB MUNA

Intervensi preoperasi

No Diagnose

keperawatan

tujuan Intervensi

kepearawatan

Rasional

1 Penurunan Cardiac

Output

berhubungan

dengan penurunan

kontraktilftas

jantung, perubahan

tekanan jantung.

Tupan :

Setelah di

lakukan

tindakan

keperawatan

selama 4 hari

penurunan

cardiac output

teratasi

Tupen : setelah

di lakukan

tindakan

keperawatan

selama 2 hari

penurunan

cardiac output

berangsur-

angsur

membaik

Monitor

tanda-tanda

vital

Informasikan

dan anjurkan

tentang

pentingnya

istirahat yang

adekuat

Berikan

oksigen

tambahan

permulaan terjadinya

gangguan pada

jantung akan ada

perubahan pada tanda-

tanda vital seperti

pernafasan menjadi

cepat, peningkatan

suhu, nadi meningkat,

peningkatan tekanan

darah, semuanya cepat

dideteksi untuk

penanganan lebih

lanjut.

istirahat yang

adekuat dapat

meminimalkan kerja

dari jantung dan

dapat

mempertahankan

energi yang ada

meningkatkan

sediaan oksigen

untuk kebutuhan

miokord untuk

melawan efek

11

Page 12: Chd AKPER PEMKAB MUNA

dengan kanula

nasal/masker

sesuai indikasi

Kaji kulit

terhadap pucat

dan sianosis

Kaji

perubahan

pada sensori,

contoh letargi,

bingung

disorientasi

cemas

hipoksia/iskemik

pucat menunjukan

adanya penurunan

perfusi sekunder

terhadap

ketidakadekuatan

curah jantung,

vasokonstriksi dan

anemi.

dapat menunjukan

tidak adekuatnya

perfusi serebral

sekunder terhadap

penurunan curah

jantung.

2 . Perubahan nutrisi

kurang dari

kebutuhan tubuh

berhubungan

dengan

ketidakmampuan

menyusui dan

Tupan : setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

selama 7 hari

nutrisi teratasi

Anjurkan ibu

untuk terus

memberikan

anak susu,

walaupun

sedikit tetapi

air susu akan

mempertahankan

kebutuhan nutrisi

anak

12

Page 13: Chd AKPER PEMKAB MUNA

makan Tupen : setelah

di lakukan

tindaan selama

3 hari nutrisi

berangsur-

angsur teratasi

sering

Jika anak

menunjukan

kelemahan

akibat ketidak

adekuatannya

nutrisi yang

masuk maka

pasang iv

infuse

Pada anak

yang sudah

tidak

menyusui lagi

maka berikan

makanan

dengan porsi

sedikit tapi

sering dengan

diet sesuai

instruksi

Observasi

selama

pemberian

makan atau

menyusui

infuse akan

menambah

kebutuhan nutria

yang tidak dapat

dipenuhi melalui

oral

meningkatan intake,

dan mencegah

kelemahan.

selama makan atau

menyusui mungkin

dapat terjadi anak

sesak atau tersedak

3. . Nyeri; dada

berhubungan

dengan Iskemia

miokard

Tupan : setelah

dilakukan

tindakan

keperawatan

Selidiki

adanya

keluhan nyeri,

yang pada

: perbedaan gejala

perlu untuk

mengidentifikasi

penyebab nyeri.

13

Page 14: Chd AKPER PEMKAB MUNA

selama 7 hari

nyeri teratasi

Tupen : setelah

dilakukan

tindakan

selama 3 hari

nyeri

berangsur-

angsur teratasi

anak bisa

ditunjukan

dengan rewel

atau sering

menangis

Evaluasi

respon

terhadap

obat/terapi

yang

diberikan

Berikan

lingkungan

istirahat dan

batasi

aktivitas anak

sesuai

kebutuhan

Perilaku dan tanda

vital membantu

menentukan derajat

atau adanya

ketidaknyamanan

pasien.

penggunaan terapi

obat dan dosis, catat

nyeri yang tidak

hilang atau menurun

dengan penggunaan

nitrat.

: aktivitas yang

meningkatkan

kebutuhan oksigen

miokard. Contoh

kerja tiba-tiba,

stress, makan

banyak, terpaj'an

dingin) dapat

mencetuskan nyeri

dada.

Intervensi postoperasi

14

Page 15: Chd AKPER PEMKAB MUNA

No Diagnose

keperawatan

Tujuan intervensi Rasional

1 Nyeri

berhubungan

dengan pasca

operasi

1.

Tupan : Setelah

dilakukan tindakan

keperawatan

selama 7 hari nyeri

dapat teratasi

Tupen : setelah

dilakukan tindakan

selama 3 hari nyeri

berangsr-angsur

teratasi

mengobservasi TTV

klien

berikan posisi

berbaring pasien

senyaman mungkin

kaji skala nyeri klien

evaluasi ekspresi

wajah pasien terhadap

nyeri

mengetahui

tindakan apa

selanjutnya

memberi rasa

nyaman pada klien

mengetahui sampai

dimana tingakat

nyeri klien

mengetahui tingkat

psikologi klien

pasca operasi

2 Intoleransi

aktifitas

Intoleransi

aktifitas

berhubungan

dengan

kelemahan

pasca operasi

1.

Tupan : setelah di

lakukan tindakan

keperawatan

selama 6 hari

intoleransi aktifitas

dapat teratasi

Tupen : setelah di

lakukan tindakan

keperawatan

kaji tingkat

kelemahan klien

bantu klien

melakukan aktifitas

yang tidak dapat

dilkukannya

libatkan keluarga

mengetahui batasan

yang dapat

dilakukan kilen

dengan bantuan

orang lain

kebutuhab ADL

terpenuhi

mengurangi

15

Page 16: Chd AKPER PEMKAB MUNA

selama 3 hari

intoleransi

keperawatan

berangsurangsur

teratasi

dalam ADL klien

selingi periode

aktifitas dan istirahat

ketergantungan

keluarga terhadap

petugas

mengurangi kerja

otot dan

meminimalkan

penggunaan energy

berlebiahan

3. Gangguan

pertukaran

gas,

berhubungan

dengan efek

sisa

anesthesia,

imobilisasi,

nyeri

Tupan : setelah di

lakukan tindakan

keperawatan

selama 6 hari

gangguan

pertukaran gas

teratasi

Tupen : setelah di

lakukan tindakan

selama 3 hari

ganggguan

pertukaran gas

berangsur-angsur

teratasi

mengkaji pola napas

klien

Posistioning klien

untuk mencegah

aspirasi

Pemberian aksigen

Dorong batuk dan

bernapas dalam 5 –

10 x setiap 2 jam.

Khususnya 72 jam

pertama

Mengetahui

tindakan apa

selanjutnya

Memberi rasa

nyaman

Membantu dalam

oksigenasi klien

Membantu

pelancaran jalan

napas,

BAB IV

PENUTUP

16

Page 17: Chd AKPER PEMKAB MUNA

A. KESIMPULAN

Congenital heart disease ( CHD )atau penyakit jantung congenital adalah kelainan

jantung yang sudah ada sejak bayi lahir, jadi kelainan tersebut terjadi sebelum lahir.

Tetapi kelainan jantung bawaan ini tidak selalu member! Gejala segera setelah bayi lahir ,

tidak jarang kelainan tersebut baru ditemukan setelah pasien berumur beberapa bulan

atau bahkan beberapa tahun ( Ngastiah )

Adapun ke 4 kelainan anatomi jantung yang dialami adalah :

1. Pulmonary stenosis ( penyempitan dari katup pulmonal dan outflow tract pada bagiaan

bawah katup yang menyebabkan obstruksi darah untuk mengalir dari ventricle kanan ke

arteri pulmonalis)

2. Ventricular septal defect

3. Overriding aorta (katup aorta membesar sehingga terletak lebih kanan dan diatas defek

septum interventricle)

4. Hipertrophy ventricle kanan ( dinding otot ventricle kanan menebal, yang timbul

karena ventricle kanan memompa dengan tekanan yang tinggi)

B. SARAN

Kami harapkan para mahasiswa/i dapat mendalami dari materi yang kita

bawakan,walawpun makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ajdi kami harapkan kritik

dan saran demi terwujudnya kesempurnaan.

BAB V

DAFTAR PUSTAKA

17

Page 18: Chd AKPER PEMKAB MUNA

Carpenito, Linda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8, Jakarta: EGC. 2000.

Wong L, Donna, Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Vol 1. Jakarta: EGC, 2009

Ngastiyah, 2005, Perawatan Anak Sakit Edisi 2, Jakarta: EGC

WWW.CHD.com

18