BLOK 3 MODUL 1

21
Tinjauan pustaka Mikroskop dalam Dunia Kesehatan _________________________ Christian Hasiholan Tmanern _________________________ Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Abstrak Dewasa ini temuan menggunakan mikroskop merupakan indicator perkembangan kemajuan dunia kedokteran. Dimulai oleh seorang bernama Hans Lippershey (1950) seorang Belanda yang menapaki awal perjalanan benda tua yang mengalami modernisasi ini. Dapat dibagi menjadi empat dilihat dari jenisnya yaitu, Mikroskop optik, Mikroskop ultra-violet, Mikroskop elektron, Mikroskop kontras fase. Bagian-bagiannya dapat dijabarkan menjadi beberapa diantaranya, lensa objektif, lensa okuler, diafragma, dan banyak ornament-ornament lainya yang diperuntukan bagi satuan kinerja yang dilakukan mikroskop dalam membentuk bayangan yang nantinya dapat diteliti. Cara membuat sediaan bagi sediaan sel hidup 1

description

mikroskop

Transcript of BLOK 3 MODUL 1

Page 1: BLOK 3 MODUL 1

Tinjauan pustaka

Mikroskop dalam Dunia Kesehatan

_________________________

Christian Hasiholan Tmanern

_________________________

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Abstrak

Dewasa ini temuan menggunakan mikroskop merupakan indicator perkembangan

kemajuan dunia kedokteran. Dimulai oleh seorang bernama Hans Lippershey (1950) seorang

Belanda yang menapaki awal perjalanan benda tua yang mengalami modernisasi ini. Dapat

dibagi menjadi empat dilihat dari jenisnya yaitu, Mikroskop optik, Mikroskop ultra-violet,

Mikroskop elektron, Mikroskop kontras fase. Bagian-bagiannya dapat dijabarkan menjadi

beberapa diantaranya, lensa objektif, lensa okuler, diafragma, dan banyak ornament-ornament

lainya yang diperuntukan bagi satuan kinerja yang dilakukan mikroskop dalam membentuk

bayangan yang nantinya dapat diteliti. Cara membuat sediaan bagi sediaan sel hidup memiliki

beberapa tahapan pula yang tidak mudah demi keberhasilan pengamatan sediaan. Beberapa cara

diantaranya Tahap pengambilan jaringan, Tahap fiksasi, Tahap dehidrasi dan infiltrasi, Tahap

embedding, Tahap sectioning/cutting (pengirisan), Tahap staining (pewarnaan), Tahap mounting.

Sel kulit yang diteliti juga memiliki kompleksitas lapisan yang menyusunya baik 2 lapisan utama

yaitu epidermis dan dermis.

Kata kunci: Mikroskop, Sediaan (preparat), Sel Kulit, Epidermis, Dermis

Christian Hasiholan, NIM: 102011237, Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana, Jalan Arjuna

Utara, [email protected].

1

Page 2: BLOK 3 MODUL 1

Microscope in Medicine World

_________________________

Christian Hasiholan Tmanern

_________________________

Student at Medicine Faculty of Universitas Kristen Krida Wacana

Abstract

Microscopy inventions are the indicator for medicine progress nowadays. Was invented

by Hans Lippershey (1950) a Dutch who begin the journey of experiences from this old stuff

moderenization. Divided into parts such as, Optical microscope, UV microscope , electron

microscope, phase contrast Microscope. Microscope itself has many oparts such as the objective

lens, ocular lens, diafragma, and others. Stages of making preparations, they are removal of

tissues, fixation, dehydration, infiltration, embedding, sectioning/cutting, staining, mounting.

Skin cells also have a layer of complexity to compile both the main layer epidermis and dermis.

Key words: Microscope, Preparation, Skin cells, Epidermis, Dermis

Pendahuluan

Perkembangan dunia kedokteran mengalami segnifikasi yang besar berkat beberapa

penemuan-penemuan mutakhir dunia terutama didunia medis yang dimulai oleh seorang

bernama Hans Lippershey (1950) seorang Belanda lewat penemuannya berupa sebuah teknik

untuk menghasilkan bayangan (image) dari benda yang sangat kecil sehingga mampu dilihat oleh

mata dengan baik yang dikenal dengan nama Mikroskop1. Pada awalnya penemuan ini masih

sangat sederhana, yaitu hanya mampu menghasilkan perbesaran 150 kali dari ukuran aslinya.

Penemuan ini mendorong ilmuan lain untuk mengembangkan keingintahuan khalayak tentang

benda-benda bersifat mikroskopis. Adalah Janssen, Galileo-Galilei dan Anthony Van

Leeuwenhoek orang-orang yang berjasa dalam perkembangan mikroskop selanjutnya. Anthony

2

Page 3: BLOK 3 MODUL 1

Van Leeuwenhoek yang menemukan sel darah merah melalui penelitiannya dengan mikroskop

sekaligus mengangkat derajat alat ini menjadi semakin popular. Penemuan ini mempercepat

kemajuan di dunia kedokteran. Pada era globalisasi ini mikroskop masih digunakan untuk

meneliti banyak hal di dunia kedokteran baik dari penyakit (keperluan diagnosis), penelitian

(riset), dan perkembangan obat.1

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang mikroskop dengan

paparan detail, mulai dari pengertian, jenis-jenis mikroskop, bagian-bagian mikroskop, fungsi

mikroskop, cara penggunaan mikroskop, cara kerja mikroskop, sifat dan pembentukan bayangan

pada mikroskop, dan kemampuan daya pisah; cara membuat sediaan, dan pembahasan mengenai

struktur kulit.

Mikroskop

Adalah instrument kembangan dari loop (1 lensa) dalam memproyeksikan benda kecil

menjadi sebuah tampakan yang dapat dilihat dengan jelas. Secara harafiah diserap dari kata

dalam bahasa Yunani, yaitu micros yang berarti kecil dan scopein yang berarti melihat.2 Dengan

kata lain, penggunaan mikroskop dimana objek yang berukuran sangat kecil dapat dilihat dengan

jelas seperti halnya kita melihat sesuatu benda dengan mata normal. Mikroskop memberikan

kontribusi yang sangat besar bagi dunia kedokteran. Dengan mikroskop, manusia mampu

mengetahui struktur tubuh mulai dari jaringan penyusun organ sampai dengan inti dasar

penyusun semua makhluk hidup yang dikenal sebagai sel (Teori Sel). Saat ini juga banyak sekali

penyakit yang disebabkan oleh mikrorganisme seperti virus, bakteri, protozoa, ataupun fungi

(jamur). Dengan menggunakan mikroskop maka  kita akan mengetahui morfologi dari

mikroorganisme tersebut sehingga dapat menentukan langkah selanjutnya, seperti pembuatan

antibiotik ataupun langkah-langkah dalam dunia medis lainnya. Jenis paling umum dari

mikroskop, dan yang pertama diciptakan, adalah optic microscope (mikroskop cahaya).2

Mikroskop ini merupakan alat optik yang terdiri dari satu atau lebih lensa yang memproduksi

gambar yang diperbesar dari sebuah benda yang ditaruh di bidang fokal dari lensa tersebut. Ada

beberapa jenis mikroskop, diantaranya adalah sebagai berikut:2,3

3

Page 4: BLOK 3 MODUL 1

a. Mikroskop optik. Mikroskop yang menggunakan sistem lensa optis yang memiliki

perbesaran hingga 1000x. Batas pengukuran objek yang dapat diamati oleh mikroskop ini

berkisar 0,1–1 μm. Mikroskop ini memiliki 2 jenis lensa yaitu lensa objektif dan lensa

okuler. Lensa objektif yang berada dekat dengan bahan atau specimen yang ingin diamati.

Biasanya terdapat 4 pilihan lensa objektif dengan perbesaran masing-masing, 4x, 10x,

40x, dan 100x. Lensa okuler yaitu lensa yang terletak dekat dengan mata. Mikroskop ini

memanfaatkan cahaya polikromatik. Cahaya polikromatik adalah cahaya yang terdiri atas

cahaya-cahaya monokromatik. Cahaya monokromatik terdiri dari merah, jingga, kuning,

hijau, biru, nila, dan unggu. Tiap monokromatik memiliki panjang gelombang dan daya

tembus, dimana merah memiliki panjang gelombang tinggi dan daya tembus rendah dan

sebaliknya ungu memiliki panjang gelombang rendah dan daya tembus yang tinggi.3

Klasifikasi lebih lanjut Mikroskop optic dibagi atas bright field illumination (cahaya

biasa), Oblique illumination, Cross polarized light illumination (Polarisasi cahaya), Dark

field illumination, Phase contrast illumination, Differential interference contrast

(Interferensi Cahaya).4

b. Mikroskop ultra-violet. Pengamatan pada mikroskop ultra-violet dilakukan dengan

menggunakan film fotografi, karena cahaya ultra-violet tidak dapat langsung ditangkap

mata.3

c. Mikroskop elektron. Suatu mikroskop yang tidak menggunakan cahaya sebagai alat

untuk membuat bayangan benda yang diamati, melainkan menggunakan arus elektron

yang berasal dari suatu sumber elektron. “Sinar” elektron itu dilewatkan melalui benda

yang diamati (benda ini harus tipis sekali), kemudian dari sana melalui suatu sistem lensa

elektron dibentuk bayangan itu pada sebuah layar yang berpendar (berfluoresensi).

Terdapat dua jenis dasar mikroskop elektron, yaitu:3

- Mikroskop elektron transimsi (transmission electron microscope, TEM). TEM

mengarahkan berkas elektron melalui bagian tipis spesimen, serupa dengan cara yang

dilakukan oleh mikroskop cahaya yang mentransmisi (menghantarkan) cahaya

melalui kaca mikroskop. TEM menggunakan elektromagnet sebagai lensa untuk

memfokuskan dan memperbesar citra dengan cara membelokan jalan elektronnya.

4

Page 5: BLOK 3 MODUL 1

Citra yang terbentuk akhirnya difokuskan pada layar supaya dapat dilihat atau

difokuskan pada film fotografik.3

- Mikroskop elektron payar (scanning electron microscope, SEM). SEM sangat

berguna untuk melihat permukaan spesimen secara rinci. Berkas elektron memayar

permukaan sampel, yang biasanya dilapisi dengan film emas tipis. Berkas ini

mengeksitasi elektron pada permukaan sampel, dan elektron sekunder ini

dikumpulkan dan difokuskan di layar. Hasilnya berupa citra topografi spesimen

tersebut.3

Gambar 1.0 Mikroskop Elektron.3

d. Mikroskop kontras fase. Mikroskop yang menghasilan bayangan benda yang lebih

“kontras” daripada mikroskop cahaya biasa. Kekontrasan bayangan ditimbulkan oleh

adnya interferensi antara cahaya yang menembus benda dengan cahaya yang mengalami

difraksi sebagai akibat adanya perbedaan-perbedaan kecil pada indeks bias bagian-bagian

benda.3

Gambar 1.1 Proses kerja mikroskop kontras fase.3

5

Page 6: BLOK 3 MODUL 1

Bagian-bagian Mikroskop

Pada dasarnya, sebuah mikroskop terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan

dengan pembesaran bayangan benda dan bagian-bagian lain yang mendukung penggunaan

mikroskop. Bagian-bagian yang dapat dijabarkan antara lain :3

Gambar 2.0 Bagian-bagian mikroskop3

Lensa Objektif 

Lensa objektif adalah lensa yang letaknya dekat dengan objek yang diamati. Lensa

objektif terdiri dari 4 lensa dengan perbesaran 4x, 10x, 40x, dan yang paling besar 100x.

Semakin besar intensitas perbesaran lensa yang kita gunakan akan dihasilkan bayangan

benda yang semakin jelas.

Lensa Okuler 

Lensa okuler terletak di bagian atas mikroskop. Pada saat kita melihat benda dengan

mikroskop, mata kita menempel pada lensa okuler. Lensa okuler dapat memperbesar

objek antara 5× sampai 10×, tergantung jenis mikroskopnya. Karena mikroskop

menggunakan dua buah lensa, maka bayangan benda yang diamati dengan mikroskop

pada dasarnya juga mengalami perbesaran dua kali. Misalnya, ketika kita mengamati

suatu benda menggunakan mikroskop dengan pembesaran lensa okuler 5× dan kekuatan

pembesaran lensa objektif 10×. Artinya, ukuran benda yang kita amati mengalami

perbesaran 10× dan dibesarkan lagi 5×, sehingga pembesaran yang terjadi adalah:

M total 10× * 5× = 50×

6

Page 7: BLOK 3 MODUL 1

Cermin Mikroskop

Sumber cahaya pada mikroskop cahaya dapat berupa cahaya lampu maupun cahaya

matahari. Pada mikroskop yang tidak menggunakan cahaya lampu, sumber cahaya

diperoleh dengan cara memantulkan cahaya matahari menggunakan sebuah cermin. Pada

mikroskop yang cukup baik, biasanya tersedia dua macam cermin, yaitu cermin datar dan

cermin cekung. Cermin datar digunakan apabila sumber cahaya yang tersedia cukup

(ruangan cukup terang). Cermin cekung digunakan apabila sumber cahaya yang tersedia

kurang memadai (redup).

Kondensor dan Diafragma

Pada beberapa mikroskop, terdapat kondensor dan diafragma yang berfungsi

mengatur kekuatan cahaya. Dengan mengatur kondensor dan diafragma, kamu dapat

melihat objek yang diamati dengan lebih baik.

Revolver 

Revolver merupakan bagian yang dapat diputarkan untuk memilih lensa objektif yang

akan kita gunakan. Pada revolver melekat beberapa lensa objektif.

Tubus

Tubus merupakan bagian yang menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler. Ia

meneruskan cahaya dari lensa objektif ke lensa okuler.

Meja Objek (Panggung Mikroskop) dan Penjepit Objek 

Meja objek digunakan untuk menyimpan objek yang akan diamati. Pada meja objek juga

terdapat penjepit untuk menjepit objek gelas (tempat objek yang diamati). Meja objek ada

yang bisa digeser dan ada yang tidak, bergantung jenis mikroskopnya.

Lengan Mikroskop

Bagian ini digunakan untuk memegang dan memindahkan mikroskop. Selain itu, lengan

merupakan penyangga bagian optik.

Makrometer 

Makrometer berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tubus. Jarak antara objek yang

diamati dengan lensa objektif dapat diatur menggunakan makrometer. Hal ini dilakukan

untuk menemukan objek yang akan kita amati.

7

Page 8: BLOK 3 MODUL 1

Mikrometer 

Mikrometer juga berfungsi untuk menggerakkan tubus, namun gerakan yang dilakukanya

lebih halus. Mikrometer terutama digunakan untuk menemukan fokus yang lebih jelas

dari objek yang diamati.

Kaki mikroskop,

Merupakan tempat mikroskop bertumpu. Kaki mikroskop kebanyakan berbentuk seperti

tapal kuda.

Cara Penggunaan

Setelah menyiapkan preparat objek, kita beralih pada penggunaan mikroskopnya. Berikut

langkah-langkah kerjanya. Berikut langkah-langkahnya diantaranya:1

1. Sambungkan kabel listrik mikroskop lalu tekan tombol “turn on” yang terletak

disekitar kaki mikroskop untuk mengaktifkan cahaya.

2. Pilih salah satu dari ke- 4 lensa objektif yang kita gunakan dengan cara memutar

revolver hingga berbunyi (klik). Sebelum itu pastikan bahwa meja objek berada

cukup jauh dari lensa objektif. Hal ini perlu diperhatikan karena ketika lensa

objektif menyentuh dan bergesekan dengan preparat maka lensa tersebut akan

rusak dan tidak bisa dipakai kembali. Untuk percobaan awal kita gunakan lensa

objektif dengan perbesaran 10×.

3. Buka penjepit objek dengan cara menarik pelatuk pada ujung penjepit objek, lalu

masukan preparat dengan sangat hati-hati. Ketika dirasa posisinya sudah pas

lepaskan pelatuk dengan perlahan.

4. Atur makrometer untuk menaikan dan menggeser meja objek ke kiri atau kanan.

5. Lalu gunakan mikrometer untuk mencari fokus agar mata kita dapat melihat objek

dengan jelas.

8

Page 9: BLOK 3 MODUL 1

Cara Kerja dan Pembentukan Bayangan

Mikroskop cahaya (optik) terdiri dari 2 buah lensa positif atau cembung. Setiap lensa

mempunyai dua buah titik fokus di sebelah kiri dan kanannya, tetapi ke- 2 jarak fokus ke

lensanya adalah sama. Berikut bagian-bagian lensa cembung. (Gambar 3.0)

Gambar 3.0 Bagian-bagian lensa cembung3

Dimana : SU : sumbu utama

O : titik pusat optik lensa

F1 dan F2 : titik api (fokus) lensa

R1 dan R2 : jari-jari kelengkungan lensa

Lensa cembung memiliki sifat mengumpulkan sinar. Berikut adalah pembentukan

bayangan oleh lensa cembung.3

o Sinar-sinar yang datang sejajar dengan sumbu utama akan dibiaskan oleh lensa

cembung melewati titik fokus.

9

Ruang Benda Ruang Bayanan

Page 10: BLOK 3 MODUL 1

o Sinar-sinar yang datang dari titik fokus dibiaskan sejajar dengan sumbu utama.

o Sinar yang melewati pusat lensa tidak akan dibiaskan melainkan diteruskan tanpa

mengalami pembiasan.

Berikut pembentukan bayangan pada mikroskop hasil kerja 2 lensa cembung, lensa

objektif dan okuler (Gambar 3.1).

Gambar 3.1 Pembentukan bayangan pada mikroskop3

Ketika cahaya objek masuk akan segera mengalami pembentukan bayangan di lensa

cembung objektif. Pembentukan ini berdasarkan ke- 3 sifat yang sudah dipaparkan sebelumnya.

Bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif bersifat diperbesar, terbalik, dan nyata. Bersifat

nyata karena berada pada ruang bayangan. Hasil pembentukan bayangan merupakan objek bagi

10

Page 11: BLOK 3 MODUL 1

lensa cembung okuler. Hasil bayangan lensa okuler akan diterima oleh mata. Untuk

mendapatkan perbesaran maksimal, maka bayangan lensa objektif harus tepat berada di titik

fokus lensa okuler. Hal ini berarti posisi objek harus berada juga di titik fokus lensa objektif.

Bayangan terakhir yang terbentuk pada lensa okuler akan memiliki sifat diperbesar, terbalik, dan

maya seperti yang terlihat pada gambar di atas.

Kemampuan Daya Pisah

Daya pisah merupakan ukuran kejelasan citra, yaitu jarak minimum dua titik yang dapat

dipisahkan dan masih dapat dibedakan sebagai dua titik terpisah. Misalnya apa yang terlihat

dengan mata telanjang sebagai satu bintang mungkin saja terurai menjadi bintang kembar dengan

sebuah teleskop.4

Sama seperti daya urai manusia yang terbatas, daya urai alat optik juga terbatas.

Kemampuan perbesaran alat-alat optik, misalnya mikroskop dibatasi oleh daya urai lensa dan

juga dibatasi oleh pola difraksi yang terbentuk pada bayangan benda itu. Bayangan yang terjadi

pada mikroskop merupakan pola difraksi yang disebabkan oleh apertur (luas sistem lensa oleh

alat-alat optik tersebut).4

Pola difraksi yang dibentuk oleh sebuah celah bulat terdiri atas bentuk terang pusat yang

dikelilingi cincin terang dan gelap. Salah seorang ilmuan, Lord Rayleigh menyimpulkan bahwa

dua buah titik sumber yang terangnya sama akan terlihat terpisah jika maksimum sentral atau

pusat-pusat dari pola difraksi yang satu bertepatan letaknya dengan minimum pertama dari pola

difraksi titik yang lain.4

Menurut Abbe, apertur numerik (a) merupakan hasil kali antara indeks bias dengan

setengah sudut buka (sin i) yang dibentuk oleh sinar melalui benda:4

a= n*sin i

dimana : a = apertur numerik

n = indeks bias

i = setengah sudut buka11

Page 12: BLOK 3 MODUL 1

Menurut Rayleigh, mikroskop mempunyai celah (apertur) berbentuk lingkaran, maka

besar daya pisah:4

z =

dimana : z = daya pisah

= panjang gelombang

a = apertur numerik

Cara Membuat Sediaan

Pada tahapan membuat sediaan pokok-pokoknya dibagi menjadi beberapa tahapan yaitu:5

a. Tahap pengambilan jaringan

Pada tahap awal ini, specimen (jaringan maupun organ) diambil dan dimasukan pada

zat fiksatif.

b. Tahap fiksasi

Sediaan (preparat) dimasukan pada larutan glutaraldehyde (selama satu setengah

jam), sediaan di cuci dengan larutan buffer fosfat, dilanjutkan kembali dengan

memasukan sediaan dalam osmium tetroxide (selama satu setengah jam), kemudian

kembali dicuci dalam larutan buffer fosfat.

c. Tahap dehidrasi dan infiltrasi

Pada tahap dehidrasi dilakukan dengan alcohol dari konsentrasi rendah ke tinggi

secara bertahap (50%, 70%, 80%, 90%) selama 5 menit masing-masing dalam suhu

40C dilanjutkan (95%, 100%, 100%) selama 10 menit masing-masing pada suhu

kamar.

Infiltrasi menggunakan tusuk gigi/lidi memisahkan sediaan dari larutan dehidrosinya.

12

Page 13: BLOK 3 MODUL 1

d. Tahap embedding

Penambahan Araldhite, DDSA, DMP-30 lalu dibekukan lewat proses beberapa hari

hingga menjadi balok-balok yang siap disayat.

e. Tahap sectioning/cutting (pengirisan)

Penyayatan dilakukan dengan menggunakan pisau-gelas (LKB Knife Maker Model

7800). Lihat sediaan yang telah dipotong dengan menambahkan metal biru untuk

memeriksa sediaan sudah betul atau belum. Sediaan yang berwarn abu-abu

merupakan yang melewati penipisan paling baik yang disebut dengan nama grid.

f. Tahap staining (pewarnaan)

Cuci grid dengan methanol absolute. Keringkan grid pada kertas filter. Pewarnaannya

menggunakan tetes lead-citrate butir-butir NaOH (selama 20 menit). Ditaruh dalam

lemari es.

g. Tahap mounting

Keringkan Grid. Sediaan siap di teliti dibawah mikroskop.

Sel Kulit

Kulit yang menutupi tubuh adalah salah satu organ besar yang memiliki kisaran 16% dari

berat badan tubuh. Terdapat 2 lapisan utama, yaitu epitel permukaan (epidermis) dan jaringan

dibawahnya (dermis). Kulit terdiri dari tiga lapisan, masing-masing dengan bagian-bagian

sendiri yang penting. Kulit memiliki dua lapisan utama, epidermis dan dermis. Di bawah ini

adalah lapisan subkutan ('bawah kulit') lemak.

13

Page 14: BLOK 3 MODUL 1

Gambar4.0 Lapisan sel kulit.6

Kulit lebih dari lapisan yang nyaman memisahkan Anda dari dunia luar. Kulit adalah

organ terbesar tubuh manusia, dengan berbagai fungsi yang mendukung kelangsungan hidup.

Pandangan melalui mikroskop mengungkapkan struktur berlapis kulit, dan unsur-unsur yang

lebih kecil dalam lapisan-lapisan yang membantu kulit untuk melakukan perannya terutama

perlindungan.

Lapisan paling luar dibentuk oleh zat tanduk (keratin) pada lapisan cornium yang

dibentuk oleh sel kulit yang sudah tua. Pada orang tertentu bagian kulit ini memberi gambaran

seperti sisik tipis. Lapisan ini akan terlepas pada saat digosok waktu mandi dan lapisan di

bawahnya akan mengisi lapisan yang lepas. Pada lapisan epidermis Kulit manusia mempunyai

ketebalan yang bervariasi, 0.07-0.12 mm pada daerah epidermis, dengan luas permukaan sekitar

2 m2 dan berat sekitar 4 kg.6

Seperti yang dapat Anda lihat, ada banyak struktur yang berbeda dalam kulit. Bersama-

sama struktur ini memberikan banyak sifat pelindung kulit yang membantu menghindari

kerusakan tubuh dari pengaruh luar. Dengan cara ini, kulit: 6

melindungi tubuh dari kehilangan air dan dari luka akibat benjolan, bahan kimia, sinar

matahari atau mikroorganisme ('kuman');

membantu untuk mengontrol suhu tubuh;

14

Page 15: BLOK 3 MODUL 1

adalah sebuah sensor untuk menginformasikan otak perubahan di lingkungan sekitarnya,

dan

synthesises vitamin D.

Penutup

Penemuan dan penggembangan mikroskop merupakan titik perkembangan dunia secara

global khususnya pada dunia kedokteran. Telah banyak kajian ulang tentang penyakit dan

temuan baru tentang banyak hal menggunakan alat ini. Kemajuan mikroskop yang pesat juga

menjadi tolah ukur dalam hasil temuan. Klasifikasi mikroskop yang detail dan lebih baik dari sisi

perbesaran juga sangat berperan besar. Paparan detail, mulai dari pengertian, jenis-jenis

mikroskop, bagian-bagian mikroskop, fungsi mikroskop, cara penggunaan mikroskop, cara kerja

mikroskop, sifat dan pembentukan bayangan pada mikroskop, dan kemampuan daya pisah serta

cara membuat sediaan (kulit) dapat mempertegas salah satu fungsi dari alat ini bagaimana dapat

meneliti sediaan (kerokan) sel-sel kering pada tubuh.

Daftar Pustaka

1. Indrajit D. Mudah dan aktif belajar fisika. Bandung: P.T. Setia Purna Inves; 2007.

2. Young HD, Freedman RA. Fisika universitas. Edisi ke-10. Jakarta: Erlangga; 2003.

3. Hadiat, Moedjadi, Kertiasa N, Sukarno, Soepomo S. Kamus sains. Jakarta: Balai Pustaka;

2004.

4. Lumbanraja SM. Mikroskop. Bahan Kuliah 2011.

5. Daryanto. Teknik membuat sediaan mikroskop. (salinan 1980). Yogyakarta: Bagian

Histologi FK Universitas Gajah Mada; 2002.

6. Bloom, Fawcett. Buku ajar histology. Edisi ke-1. Penerbit Buku Kedokteran. 2002

15