Beberapa Tulisan Che Guevara
-
Upload
eros-solomon-ari-oktobera -
Category
Documents
-
view
67 -
download
3
Transcript of Beberapa Tulisan Che Guevara
BEBERAPA TULISAN CHE GUEVARA Sumber: www.marxist.org
Daftar Isi
APA YANG HARUS KITA PELAJARI DAN APA YANG HARUS KITA AJARKAN 3
ESENSI PERANG GERILYA 6
TANGGUNG JAWAB KELAS BURUH DALAM REVOLUSI KITA 11
KADER : TULANG PUNGGUNG REVOLUSI 30
SOSIALISME DAN MANUSIA DI KUBA 35
SURAT KEPADA ANAK-ANAKNYA 50
SURAT KEPADA ORANG TUANYA 51
APA YANG HARUS KITA PELAJARI DAN
APA YANG HARUS KITA AJARKAN
Che Guevara (1958)
Artikel ini ditulis pada minggu-minggu terakhir sebelum kemenangan, dipublikasikan pada
tanggal 1 Januari 1959 di Patria, organ resmi Tentara Pemberontak di Propinsi las Villas
Di bulan Desember ini, bulan peringatan kedua pendaratan Granma, sangat bermanfaat untuk
menilik kembali tahun-tahun perjuangan bersenjata dan pertempuran revolusioner kita selama
ini. Gejolak pertama diberikan oleh kudeta Batista pada tanggal 10 Maret 1952, dan lonceng
pertama bergema pada tanggal 26 Juli 1953, dengan penyerbuan tragis Moncada itu.
Jalanan ini masih panjang dan penuh dengan kesulitan serta kontradiksi. Pada rangkaian setiap
proses revolusioner yang diarahkan secara tulus dan bila para pejuangnya sendiri tidak
menghambatnya, selalu akan terjadi serangkaian interaksi berkesinambungan (resiprokal) antara
pimpinan dan massa revolusioner. Gerakan 26 Juli pun merasakan efek dari hukum sejarah ini.
Masih terdapat jurang pemisah antara kelompok kaum muda yang antusias yang melakukan
penyerbuan garnisun Moncada pada dini hari 26 Juli 1953, dan pemimpin-pemimpin Gerakan itu
pada saat ini, bahkan sekalipun orang-orangnya adalah sama. Selama lima tahun perjuangan ini –
termasuk dua peperangan terbuka—telah membentuk semangat revolusioner kita yang senantiasa
berhadapan dengan kenyataan dan kearifan naluriah rakyat.
Sesungguhnyalah, kontak kita dengan massa petani telah mengajarkan pada kita adanya
ketidakadilan nyata di dalam sistem hubungan pemilikan pertanian pada saat ini. Kaum tani telah
meyakinkan kita demi adanya perubahan fundamental yang adil dalam sistem pemilikan tersebut.
Mereka menyinari praktek kita sehari-hari dengan kapasitas pengorbanan-dirinya, keagungan,
dan kesetiaan.
Namun kita juga mengajarkan sesuatu. Kita telah mengajarkan bagaimana menghilangkan semua
ketakutan terhadap penindasan musuh. Kita telah mengajarkan bahwa senjata ditangan rakyat
adalah lebih unggul dibanding tentara-tentara bayaran itu. Pendeknya, sebagaimana dinyatakan
pepatah umum yang tak perlu diulang-ulang lagi : dalam persatuan ada kekuatan.
Dan para petani yang telah menyadari akan kekuatan dirinya mendesak gerakan, pelopor
perjuangannya, untuk maju lebih berani menuntut, hingga menghasilkan undang-undang
reformasi agraria Sierra Maestra no.3. [1] Pada saat ini, undang-undang tersebut merupakan
kebanggan kita, lambang perjuangan kita, alasan kita untuk hadir sebagai sebuah organisasi
revolusioner.
Namun ini bukanlah selalu pendekatan kita terhadap masalah-masalah sosial. Pengepungan
benteng kita di Sierra, dimana kita tidak memiliki hubungan yang sungguh penting dengan massa
rakyat, dimana sesekali kita mulai merasa lebih yakin kepada senjata kita daripada yakin
kebenaran ide-ide kita. Karena inilah, kita kemudian mengalami kepedihan pada tanggal 9 April,
saat mana menandai perjuangan sosial dimana Alegria de Pio –satu-satunya kekalahan kitadalam
lapangan pertempuran—telah gambarkan dalam perkembangan perjuangan bersenjata.
Dari Alegria de Pio kita dapat menarik pelajaran revolusioner agar tidak mengalami kegagalan
lagi dalam pertempuran lainnya. Dari peristiwa 9 April itu, kita juga belajar bahwa strategi
perjuangan massa mengikuti hukum-hukum yang tak bisa di belokkan atau dihindari.
Pengalaman-pengalaman itu secara jelas memberi pelajaran kepada kita. Untuk kerja diantara
massa petani –dimana kita telah mempersatukan mereka, tak peduli afiliasinya, dalam
perjuangan demi tanah—saat ini saat ini kita menambahkannya dengan tuntutan kaum buruh
yang mempersatukan masa proletar dibawah satu bendera perjuangan, Front Persatuan Buruh
Nasional (FONU), dan satu tujuan taktis jangka pendek; pemogokan umum revolusioner.
Disini kita tidak menggunakan taktik-taktik demagogi dalam rangka memamerkan ketrampilan
politik. Kita tidak mendalami perasaan massa atas dasar rasa keinginan tahu ilmiah semata; kita
melakukannya karena menyambut panggilalan rakyat. Karena kita, sebagai pelopor pejuang
buruh dan tani yang tak segan-segan mencucurkan darah kita di gunung-gunung dan dataran
negeri Kuba ini, bukan elemen yang terisolasi dari massa rakyat; kita adalah bagian amat dalam
dari rakyat. Peran kepemimpinan kita jangan mengisolasi kita; malahan sudah seharusnyalah ia
mewajibkan kita untuk selalu bersama massa.
Fakta, bahwa kita adalah gerakan dari semua kelas di Kuba, yang membuat kita juga
memperjuangkan kaum profesional dan pengusaha kecil yang menginginkan hidup dibawah
undang-undang yang lebih baik; kita juga berjuang demi kaum industrialis Kuba yang berusaha
memberi sumbangan kepada bangsa dengan menciptakan pekerjaan ; berjuang untuk setiap
orang baik yang ingin melihat Kuba bebas dari kepedihan sehari-hari dimasa menyakitkan
sekarang ini.
Sekarang melebihi dari yang sudah-sudah, gerakan 26 Juli, berjuang untuk kepentingan yang
paling tinggi dari bangsa Kuba, berperang, tanpa kecongkakan, namun juga tanpa ragu-ragu,
demi kaum buruh dan tani, demi kaum profesional dan pengusaha kecil demi para industrialis
nasional, demi demokrasi dan kebebasan, demi hak untuk menjadi anak bebas, dari rakyat bebas,
demi kebutuhan hidup kita sehari-hari, menjadi tindakan pasti dari upaya kita sehari-hari.
Pada peringatan kedua ini, kita ubah rumusan semboyan kita. Kita tidak lagi “menjadi bebas atau
menjadi martir”. Kita akan menjadi bebas –bebas melalui tindakan seluruh rakyat Kuba, yang
sedang memutuskan rantai-rantai penindasan dengan darah dan pengorbanan dari putra-putrinya
yang terbaik.
Desember 1958
Catatan:
[1] UU .no.3 Sierra Maestra dicanangkan oleh tentara pemberontak pada 10 Oktober 1958.
Undang-undang ini menjamin pemilikan tanah kaum petani penggarap, penghuni ‘liar’, dan
petani bagi hasil, yang masing-masing memperoleh pembagian kurang lebih dua Caballerias(67
Are). Undang-undang ini merupakan pendahuluan bagi reformasi agraria yang lebih menyeluruh
yang dicanangkan oleh pemerintah revolusioner pada 17 Mei 1959.
ESENSI PERANG GERILYA
Che Guevara (1960)
Tulisan ini merupakan bagian pertama dari Bab I buku La Guerra de Guerrilas ( Perang Gerilya).
Kemenangan perjuangan bersenjata rakyat Kuba atas kediktatoran Batista bukan hanya
merupakan kejayaan kepahlawanan sebagaimana dilaporkan oleh siaran warta berita di seluruh
dunia; Kemenangan itu juga mendorong perubahan dalam dogma-dogma lama mengenai
perilaku massa rakyat Amerika Latin. Secara nyata ia menunjukkan kapasitas rakyat untuk
membebaskan dirinya melalui perjuangan gerilya melawan pemerintahan yang menindasnya.
Kita yakin bahwa revolusi Kuba telah memberikan tiga kontribusi fundamental bagi perilaku
gerakan revolusioner di Amerika Latin, yaitu :
1. Kekuatan rakyat dapat memenangkan sebuah peperangan melawan tentara.
2. Adalah tidak perlu menunggu hingga semua syarat kondisi Revolusi ada; pemberontakan
dapat menciptakannya.
3. Di Amerika Latin yang terbelakang ini, arena perjuangan bersenjata pada dasarnya haruslah
di daerah pedesaan.
Dari ketiga sumbangan itu, dua yang pertama merupakan jawaban tandingan terhadap sikap pasif
kaum revolusioner atau kaum revolusioner semu yang menyembunyikan dirinya dan
ketidakaktifan mereka dengan berdalih tak ada yang dapat dilakukan untuk menentang tentara
profesional; dan beberapa diantara mereka hanya duduk saja sambil menunggu hingga (secara
mekanis) seluruh kondisi obyektif dan subyektif muncul, tanpa bekerja untuk mengakselerasikan
kondisi tersebut. Ketika masalah-masalah ini sudah menjadi topik pembicaraan di Kuba, sampai
kenyataan menjawabnya, mungkin ini masih didiskusikan di Amerika.
Sesungguhnya, bila bila seseorang berbicara tentang kondisi bagi revolusi maka seharusnya ia
tidak berfikir bahwa seluruh kondisi itu akan tercipta oleh impuls-impuls yang diberikan oleh
aktivitas gerilya. Hendaknya dicamkan disini bahwasanya ada persyaratan minimum yang
memungkinkan penetapan dan konsolidasi pusat gerilya yang pertama. Karenanya, adalah perlu
untuk menunjukkan secara gamblang kepada rakyat bahwa tidak mungkin meneruskan
perjuangan demi tuntutan-tuntutan sosial didalam rangka perselisihan atau perdebatan umum.
Perdamaian akan segera dilanggar oleh kekuatan-kekuatan agresor, yang berusaha
mempertaankan kekuasaan mereka sekalipun itu melanggar hukum yang telah ditetapkan.
Dibawah kondisi demikian, kebencian rakyat semakin aktif terbentuk dan berdimensi, dan pada
saatnya, sebuah sikap perlawanan mengkristal dalam bentuk pecah dan menjalarnya perjuangan,
yang pada awalnya di provokasi oleh sikap penguasa sendiri.
Dimana sebuah pemerintahan dapat berkuasa melalui bentuk-bentuk pemilihan umum yang
dimenangkannya, dengan cara curang ataupun tidak, mempertahankan kekuasaannya itu
(setidaknya) menampakkan legalitas konstitusional, adalah tidak mungkin menghasilkan
pecahnya perang gerilya, karena kemungkinan-kemungkinan perjuangan hak warga negara
(perselisihan dan perdebatan umum) masih belum sampai pada titik jenuh.
Sumbangan ketiga pada dasarnya bersifat strategis, dan merupakan sebuah omelan terhadap
mereka yang secara dogmatis berpandangan bahwa perjuangan massa berpusat dalam gerakan-
gerakan di perkotaan, yang mana mereka sepenuhnya mengabaikan partisipasi yang luar biasa
dari rakyat pedesaan didalam kehidupan semua negara terbelakang di Amerika Latin. Disini kita
bukannya melecehkan perjuangan massa buruh yang terorganisasi. Di sini kita semata-mata
melakukan analisis secara realistik terhadap kemungkinan-kemungkinan, dibawah kondisi
sulitnya perjuangan bersenjata, dimana jaminan-jaminan yang biasanya menghiasi konstitusi kita
telah ditekan atau diabaikan oleh penguasa. Di dalam kondisi demikian gerakan bawah tanah
kaum buruh menghadapi banyak bahaya. Mereka harus bergerak tanpa persenjataan. Situasi di
daerah pedesaan yang lebih terbuka tidak terlalu sulit. Dimana penduduk dapat didukung oleh
gerilya bersenjata di tempat-tempat yang berada diluar jangkauan represif.
Sungguhpun kita akan melakukan analisis detail dibagian selanjutnya, kita nyatakan di bagian
awal tiga kesimpulan yang ditarik dari pengalaman revolusioner Kuba tersebut, karena kita
memandangnya sebagai sumbangan fundamental kita.
Perang gerilya, basis dari perjuangan rakyat untuk membebaskan dirinya, memiliki karakteristik
yang bermacam-macam, segi-segi yang berbeda, bakan sekalipun esensinya adalah tetap sama :
Pembebasan. Nyatalah –dan penulis telah nyatakan berkali-kali—bahwa perang diatur oleh
seperangkat hukum ilmiah tertentu, dan siapapun yang menentangnya akan mengalami
kekalahan dalam peperangan itu. Perang gerilya sebagai sebuah fase perang diatur oleh semua
hukum-hukum tersebut. Karena aspek-aspek khususnya, bagaimanapun juga, ia juga memiliki
seperangkat hukum tambahan yang harus diikuti untuk membawanya lebih maju. Pada dasarnya
kondisi sosial dan geografis dimasing-masing negara menentukan corak dan bentuk khusus dari
perang gerilya; namun hukum esensinya berlaku untuk semua perjuangan dari jenis ini.
Nanti kami akan membuat analisis yang lebih cermat atas 3 kesimpulan mngenai Revolusi Kuba
tersebut. Kami menitikberatkannya dalam awal karya ini sebagai sebuah sumbangan yang
mendasar.
Perang Gerilya, sebagai inti perjuangan pembebasan rakyat, mempunyai bermacam-macam
karakteristik, segi yang berbeda-beda, meskipun hakekatnya adalah masalah pembebasan. Sudah
menjadi kelaziman--dan berbagai penulis tentang hal ini menyatkannya berulang-ulang---bahwa
perang memiliki hukum ilmiah soal tahap-tahapnya yang pasti; siapapun yang menafikannya
akan mengalami kekalahan. Perang gerilya sebagai sebuah fase dari perang tunduk dibawah
hukum-hukum ini; tapi disamping itu, karena aspek khususnya, sudah menjadi hukum yang tak
hukum yang tak terbantahkan dan harus diakui kalau mau mnedorongnya lebih maju. Meskipun
kondisi sosial dan geografis masing-masing daerah (country) menentukan corak atau bentuk-
bentuk khusus suatu perang gerilya, tapi ada hukum umum yang harus dipatuhi jenis tersebut.
Tugas kita kali ini adalah menggali dasar-dasar perjuangan dari jenis (corak) ini, aturan-aturan
yang harus di ikuti oleh rakyat yang berupaya membebaskan diri, mengembangkan teori atas
dasar fakta-fakta, menggeneralisasikan dan memberikan struktur atas pengalaman tersebut agar
bermanfaat bagi rakyat lainya.
Pertama kali adalah menetapkan : siapakah pejuang dalam perang gerilya ? Disatu sisi ada
kelompok penindas dan agen-agennya, tentara profesional (yang terlatih dan berdisiplin baik),
yang dalam beberapa kasus dapat diperhitungkan atas dukungan luas dari kelompok-kelompok
kecil dari birokrat, para abdi kelompok penindas tersebut. Disisi lain ada populasi bangsa atau
kawasan yang terlibat. Adalah penting menekankan merupakan sebuah perjuangan massa,
perjuangan rakyat. Gerilya, sebagai sebuah nukleus bersenjata, merupakan pelopor perjuangan
rakyat, dan kekuatan terbesar mereka berakar dalam massa rakyat. Gerilya hendaknya tidak
dipandang sebagai inferior secara jumlah dibanding tentara yang ia perangi, meskipun kekuatan
persenjataannya mungkin inferior. Itulah sebabnya mengapa perang gerilya mulai bekerja ketika
kau memiliki dukungan mayoritas, sekalipun memiliki sejumlah kecil persenjataan yang dengan
itu kau mempertahankan diri melawan penindas.
Oleh karena itu pejuang gerilya mendasarkan diri sepenuhnya pada dukungan rakyat di suatu
area. Ini mutlak sangat diperlukan. Dan di sini dapat dilihat secara jelas dengan mengambil
contoh kelompok-kelompok bandit yang bekerja di suatu daerah. Mereka memiliki semua
karakteristik dari sebuah tentara gerilya : Homogenitas, patuh pada pemimpin, pemberani,
pengetahuan tentang lapangan dan seringkali bahkan memiliki pemahaman lengkap tentang
taktik yang harus digunakan. Satu-satunya kekurangan mereka adalah tidak adanya dukungan
dari rakyat, dan tidak terhindari lagi kelompok-kelompok bandit itu ditangkap atau dihancurkan
oleh kekuatan pemerintah.
Setelah menganalisis corak bekerjanya gerilya, bentuk-bentuk perjuangannya, dan pemahaman
bahwa basis mereka adalah diantara massa, kita bisa menjawab pertanyaan: untuk apakah
perjuangan gerilya ? Kita musti sampai pada kesimpulan yang tak terhindari bahwa
gerilyawan/wati adalah pembaru sosial, yang mengangkat senjata menanggapi protes marah
rakyat menentang para penindasnya, dan yang berjuang untuk mengubah sistem sosial yang
membelenggu saudara-saudaranya dalam kemiskinan dan kehinaan. Ia bangkit menentang
kondisi tertentu dan mengabdikan dirinya dengan seluruh kekuatannya sehingga keadaan
memungkinkan hancurnya cetakan lembaga yang menindas itu.
Bila kita menganalisis lebih dalam lagi taktik perang gerilya , kita akan melihat bahwa pejuang
gerilya harus memiliki pengetahuan perihal daerah operasinya , jalur-jalur dan rute untuk
melarikan diri, kemungkinan-kemungkinan untuk manuver kilat, seberapa luas dukungan rakyat,
secara alamiah, dan tempat-tempat persembunyian. Ini semua menunjukkan bahwa pejuang
gerilya akan melakukan aksinya didaerah yang berbukit-bukit dan jarang penduduknya.
Ditempat-tempat demikian perjuangan rakyat untuk tuntutan-tuntutannya terutama diarahkan dan
hampir eklusif adalah mengubah bentuk pemilikan tanah: dengan kata lain, pejuang gerilya
diatas segalanya merupakan revolusioner agraria. Ia menginterpretasikan keinginan massa besar
petani untuk menjadi pemilik tanah, alat produksi mereka, ternak-ternak mereka, segala yang
telah mereka rindukan selama bertahun-tahun, terhadap perbaikan kehidupan dan kesuraman
mereka selama ini.
Patut dicatat bahwa dalam interpretasi dewasa ini ada dua jenis perang gerilya, salah satunya –
perjuangan yang hendak mengimbangi tentara reguler besar, sebagaimana kasus gerilya Ukraina
di Uni Soviet—bukan interes analisis ini. Kita interes dalam perjuangan menentang kekuasaan
yang ada, apakah kolonial atau bukan, yang hanya menetapkan dan mengembangkan dirinya
didaerah pedesaan. Dalam kasus demikian , basis ekonomi diberikan oleh aspirasi untuk
pemilikan tanah.
Cina Mao berawal dari perjuangan kelompok-kelompok buruh di selatan, yang dipukul dan
hampir dimusnahkan. Mereka mapu menstabilkan diri dan mulai melangkah maju hanya ketika ,
setelah Long March ke Yenan, menduduki kawasan-kawasan pedesaan dan melakukan reformasi
agraria sebagai dasar tuntutannya. Perjuangan Ho Chi Minh di Indo-China berbasiskan pada
petani sawah, yang ditindas dibawah kekejaman kolonial Prancis; dengan kekuatan itu
melangkah maju mengalahkan penjajah. Dalam kedua kasus tersebut ada masa selingan perang
patriotik menentang invasi Jepang, namun basis perjuangan untuk tanah tidak hilang. Dalam
kasus Aljazair, gagasan besar nasionalisme Arab memilik pasangan ekonominya dalam kontrol
terhadap hampir seluruh tanah pertanian olehn sejuta warga Prancis. Dan dalam beberapa negara,
seperti Puerto Rico, dimana kondisi khusus dari kepulauan itu tidak memungkinkan pecahnya
pernag gerilya, semangat kaum nasionalis, sungguh terluka oleh tindakan-tindakan diskriminasi
yang dikenakan terhadap mereka dalam kehidupan seharI-sehari, memiliki basisnya dalam
aspirasi petani (bahkan walaupun sudah mengalami proletarisasi) berupa tuntatan terhadap tanah
yang telah dirampas oleh para Yankee (AS) dari mereka. Gagasan pokok yang sama tersebut,
meski dalam bentuk yang berbeda-beda,mengilhami petani kecil, petani, dan budak dari
perkebunan-perkebunan timur Kuba untuk merapat bergandengan dan bersama-sama
mempertahankan hak untuk memiliki tanah selama tiga puluh tahun perang pembebasan. [1]
Menghitung segala kemungkinan dalam persiapan gerilya, yang ditransformasikan dengan
kemajuan potensi operasi dari kelompok gerilya dalam perang posisi (kedudukan), perang
semacam ini, disamping karakter khususnya, harus dimaknai sebagai embrio, sebuah awal
(prelude), dari yang lainnya. Peluang-peluang perkembangan dari gerilyawan dan perubahan-
perubahan cara (mode) perlawanan, sampai peperangan konvensional tercapai, adalah sama
besarnya dengan peluang mengalahkan musuh dalam berbagai pertempuran, konflik bersenjata,
atau serangan-serangan kecil. Karena itulah prinsip fundamentalnya adalah tidak ada
pertempuran, konflik bersenjata (combat), atau pertempuran kecil yang kita laksanakan kecuali
ia dimenangkan. Ada sebuah pepatah yang mengatakan: "Gerilyawan adalah kaum Jesuit yang
berperang". Ini berarti kualitas kerahasiaan, tipuan,atau kejutan merupakan elemen mendasar
dari perang gerilya. Sudah menjadi ciri khas aliran Jesuit, secara alamiah dalam suatu keadaan,
mengambil peran penting dalam momen yang tepat dengan berbagai cara dari yang romantik
ataupun konsepsi sportif dimana mereka mengajarkan kita supaya meyakini bahwa perang
adalah perlawanan.
Perang adalah selalu sebuah perjuangan dimana kedua pesaing berusaha melenyapkan lainnya.
Disamping menggunakan kekuatan, mereka menggunakan jalan lain bagi segala kemungkinan
tipu dan muslihat untuk mencapai hasil yang diinginkan. Taktik dan strategi militer adalah
sebuah ekspresi dari aspirasi kelompok gerilya dan dengan cara tertentu melaksanakannya; dan
metoda tersebut berusaha mengambil keuntungan dari titik-titik lemah musuh. Aksi perlawanan
yang dilakukan masing-masing pleton terpisah dari sebuah tentara yang berjumlah besar dalam
sebuah posisi perang akan menunjukkan karakteristik yang sama sebagaimana kumpulan
gerilyawan. Hal itu menggunakan kerahasiaan, tipuan, dan kejutan; dan jika ini tidak terpenuhi,
pastilah karena kewaspadaan dari pihak musuh sudah tingggi. Tapi jika kelompok-kelompok
gerilyawan memecah diri, dan jika zone yang luas dari suatu daerah sudah tidak bisa dikontrol
lagi oleh musuh, pasti memungkinkan suatu serangan gerilya dengan berbagai taktik untuk
memberi kejutan; dan tugas gerilyawanlah melakukan hal tersebut.
“Pukul dan lari”, sementara kalangan secara mencemooh menyebut cara gerilya itu : dan itu
memang benar. Pukul dan lari, menunggu, bersembunyi dan kemudian menyerang dengan tiba-
tiba, pukul dan lari lagi, dan melakukannya terus menerus, tanpa memberikan kesempatan
beristirahat kepada musuh. Secara keseluruhannya, menampakkan sikap negatif, sikap mundur,
menghindari pertarungan frontal. Bagaimanapun juga, semuanya itu adalah konsisten dengan
strategi umum dari perang gerilya, yang mana adalah sama dalam hal tujuan akhir dari
peperangan apapun juga: menang, melenyapkan musuh. Jadi jelaslah bahwa perang gerilya
merupkan suatu fase saja yang tidak oleh dirinya sendiri bisa menghasilkan kesempatan
mencapai kemenangan penuh. Ia hanya salah satu dari fase utama peperangan dan akan
berkembang dan membentang hingga tentara gerilya , melalui pertumbuhan yang mantap,
memproleh karakteristik sebuah tentara reguler.
Pada saat itu ia telah siap melakukan pukulan yang menentukan terhadap musuh dan mencatat
kemenangan. Keberhasilan akan selalu menjadi produk dari tentara reguler, walaupun asal-
usulnya bisa jadi dari tentara gerilya. Sekarang, sebagaimana jenderal dari sebuah divisi dalam
sebuah perang modern tidaklah harus mati dalam memimpin pasukannya, pejuang gerilya, yang
menjadi jendral bagi dirinya sendiri, hendaknya tidak mati dalam setiap pertempuran. Ia harus
siap memberikan hidupnya, namun kualitas positif yang sesungguhnya dari perang gerilya bahwa
masing-masing pejuang gerilya harus siap mati , bukan mempertahankan sesuatu yang ideal,
namun membuat sesuatu yang ideal menjadi suatu realita. Inilah dasar, esensi perjuangan
gerilya. Kekuatan luar biasa, sebuah group kecil manusia, pelopor bersenjata dari
kekuatanbesar rakyat (popular force) yang mendukungnya. yang melangkah melampaui taktik
obyektif mendesak, bergerak maju secara sungguh-sungguh untuk mencapai sebuah cita-cita,
mendirikan sebuah masyarakat baru, menghancurkan bentukan masyarakat lama, dan mencapai,
sekali dan selama-lamanya, keadilan sosial yang mereka perjuangkan.
Dipandang dengan cara ini, semua kualitas yang dianggap remeh ini akan memperoleh
kemuliaan yang sejati, kemuliaan yang kaum gerilya ingin sempurnakan; dan menjadi jelaslah
bahwa kita tidak berbicara berbelit-belit perihal cara –cara yang kita gunakan untuk mencapai
tujuan. Sikap perjuangan ini, sikap yang tidak pernah kehilangan intipati ini, keteguhan dalam
menghadapi problem-problem besar dari sasaran akhir ini, adalah juga kemuliaan dari kaum
pejuang gerilya.
[1] Acuannya adalah pada tigapuluh tahun perang kemerdekaan Kuba melawan Spanyol,
menentang dari tahun 1868 hingga 1898.
Tanggung Jawab Kelas Buruh Dalam
Revolusi Kita
Che Guevara (18 Juni 1960)
Penerjemah: Edi Cahyono
Diambil dari situs indo-marxist.net
Pidato ini diberikan sebagai bagian dari seri acara televisi programa "Kemajuan-kemajuan
Kuba," di depan buruh-buruh dari Kementerian Komunikasi. Tak lama setelah pidato ini,
pemerintahan revolusioner menjalankan nasionalisasi, antara bulan Juli dan Oktober 1960,
yang menghapuskan pemilikan peribadi perusahaan-perusahaan Amerika Serikat dan kapitalis-
kapitalis Kuba. Pidato ini dipublikasikan pada tanggal 19 Juni 1960, terbitan dari Revolucion.
Sebuah revolusi seperti yang kita alami, sebuah revolusi oleh rakyat dan untuk rakyat, tak dapat
maju terkecuali pada setiap penaklukan dan setiap langkahnya dilakukan oleh seluruh massa
publik, oleh seluruh massa rakyat. Dan dalam mengambil langkah-langkah tersebut, secara
antusias, kita musti memahami proses revolusionernya, kita harus mengetahui mengapa perlu
mengambil langkah demikian dan kita melakukannya dengan senang hati. Dan yang juga penting
adalah bahwa dalam setiap momen pengorbanan, kita tahu mengapa kita harus malakukan
pengorbanan itu, karena jalan menuju industrialisasi-yang pasti adalah jalan untuk kesejahteraan
kolektif dalam era kerajaan ekonomi ini-bukanlah jalan yang gampang. Sebaliknya, adalah jalan
yang sungguh sulit.
Saya ingin sampaikan sesuatu yang lain kepada kalian. Begitu kontradiksi dan gerakan rakyat di
semua kawasan terbelakang di dunia ini berhasil mengusir eksponen imperialisme ekonomi yang
paling agresif, yakni Amerika Serikat, segera agresinya akan berbalik bahkan dengan lebih kuat
melawan kawasan yang paling dekat dan paling ketat dikontrolnya, yaitu kawasan Amerika-dan
seluruh kawasan Amerika, mengganggu "kuda betina" kawasan itu, kawasan Karibia.
Dengan kata lain, kebangkitan luar biasa ini, kebangkitan besar rakyat di Korea, di Turki, di
Jepang -untuk menyebut hanya sebagian dari contoh-contoh paling eksplosif di kawasan lain di
luar benua kita-juga mengandung sebuah bahaya bagi Kuba.[1]
Selama bulan April dan Mei 1960, mahasiswa Turki yang menuntut hak-hak demokratik dijawab
oleh peluru, dan pemerintahan Perdana Menteri Menderes mengumumkan undang-undang
darurat. Di bawah kondisi tak stabil ini, sebuah kudeta militer telah menggulingkan
pemerintahan.
Pada bulan Juni 1960 puluhan ribu demonstran Jepang memprotes rencana kujungan Presiden
Eisenhower ke negeri itu, yang berakhir dengan dibatalkannya perjalanan tersebut. Saat ini kita
harus menganggap, tanpa kesopanan semu, bahwa sampai derajat tertentu kita ikut bertanggung
jawab atas kenyataan terjadinya semua peristiwa tersebut. Jelas telah terjadi sebuah kebangkitan
rakyat negeri-negeri terbelakang, dan sampai tingkat tertentu contoh Kuba telah memberikan
sumbangannya, terutama di bumi Amerika Latin. Jelas bahwa pengaruh tersebut lebih banyak
terasa di Amerika Latin daripada di negeri-negeri seperti Jepang, dengan jumlah penduduk 90
juta jiwa atau kurang sedikit, dengan tingkat industri yang luar biasa. Namun apapun
kenyataannya, telah nyata terbukti bahwa kekuatan kolonial tak ada artinya ketika berhadapan
dengan rakyat yang telah bertekad untuk melenyapkan kolonialisme itu.
Itulah aspek positif dari jalan yang kita pilih, jalan yang akan memberi inspirasi solidaritas
internasional bilamana ada agresi. Dan bila saya berbicara tentang agresi, saya berbicara tentang
agresi yang sesungguhnya. Saya tidak berbicara tentang agresi kecil-kecilan. Saya tidak
berbicara tentang agresi ekonomi seperti yang baru akan dilancarkan oleh Dewan Perwakilan
Rakyat Amerika Serikat terhadap gula Kuba.[2] Dengan kata lain, jalan kita adalah jalan yang
sangat sulit, dan kekuatan kita terletak pada persatuan antara kaum buruh, petani, dan seluruh
kelas-kelas miskin negeri ini, yang perlu melangkah maju ke masa depan.
Sekarang, pembahasan ini ditujukan secara langsung kepada kelas buruh; bukan kepada petani
tetapi kepada buruh, karena dua alasan. Pertama, karena kaum tani telah menyelesaikan seluruh
tahap pertama dari tugas sejarahnya. Mereka telah berjuang secara gagah berani untuk
memenangkan hak mereka atas tanah, dan mereka telah mulai menerima buah dari penaklukan
itu; mereka sepenuhnya mendukung revolusi. Kelas pekerja masih harus berupaya meraih buah
dari industrialisasi, buah dari kekuatan gerakan revolusioner. Dan itu belum diterima karena
tugas pertama yang harus dikerjakan terlebih dahulu adalah meletakkan landasan pokok bagi
industrialisasi, dan hal itu telah dikerjakan secara sempurna dengan perubahan pemilikan tanah.
Dengan kata lain, landasan itu diletakkan melalui reforma agraria.
Kita telah menyusuri bagian tersebut dari jalan ini, dan sekarang kita sedang melangkah dengan
semangat dan aspirasi yang luar biasa di atas jalan menuju industrialisasi. Pada titik ini, peran
kelas pekerja menjadi faktor yang menentukan. Apakah kelas pekerja akan memahami secara
sempurna seluruh tugas-tugasnya dan pentingnya momen ini, dan kita akan meraih
keberhasilan; atau mereka tidak paham, dan industrialisasi hanya akan menjadi upaya setengah
hati lainnya seperti yang terjadi di kawasan Amerika Latin untuk menghapuskan penindasan
kolonial.
Saya ingin mengatakan secara langsung kepada kalian dan menganalisa fakta-faktanya secara
tepat, karena diantara kaum revolusioner adalah lebih baik mengetahui semua kesalahan-
kesalahan yang mungkin akan dilakukan oleh masing-masing kita dan berusaha
memperbaikinya. Bukan rahasia lagi bahwa kekuatan gerakan revolusioner terutama terletak di
tangan kaum tani, dan kedua di tangan kelas pekerja. Ada alasan untuk itu. Alasan pertama,
bahwa gerakan pemberontakan kita yang paling kuat berbasis pada daerah-daerah petani, dan di
antara pemimpin yang paling gigih, Fidel Castro, ada di daerah petani. Namun ada pula alasan
ekonomi dan sosial terpenting untuk hal ini: Kuba, seperti semua negeri terbelakang, tidak
memiliki proletariat yang kuat.
Di kebanyakan negeri industri, khususnya adalah negeri industri baru yang tercipta karena
hubungan dengan rantai modal monopoli, buruh kadang-kadang menjadi individu yang
diistimewakan. Sementara buruh gula harus berkeringat sejak matahari terbit hingga matahari
tenggelam selama tiga bulan dalam satu tahun dan kemudian mereka kelaparan untuk sembilan
bulan berikutnya, beberapa jenis buruh lainnya bisa bekerja sepanjang tahun dan memperoleh
upah sebanyak lima atau enam kali lipat dari yang diterima buruh gula. Hal ini membuat
perbedaan besar dan karena itu menimbulkan gagasan perpecahan diantara mereka. Inilah yang
secara konstan selalu diciptakan dan dipertahankan oleh kekuatan kolonial: gagasan
pemecahbelahan diantara kaum buruh, sehingga buruh yang diistimewakan akan berusaha
mempertahankan hak istimewanya itu, dan sementara mereka yang berada di bawah akan
berusaha untuk merangkak ke atas, bukan melalui usaha kolektif tetapi dengan cara sendiri-
sendiri, sehingga menghancurkan solidaritas di antara kelas buruh.
Itulah sebabnya mengapa, setelah kemenangan revolusi, kita kadang-kadang bahkan menghadapi
kesulitan dalam pertarungan menentang wakil-wakil dari Mujalisme, wakil dari seluruh boneka-
boneka yang didudukkan dalam CTC.[3] Dan hal ini juga telah menghambat perkembangan
gerakan buruh. Saat ini kita tidak dapat mengatakan bahwa pemimpin-pemimpin serikat buruh
lama dari masa terdahulu tersebut sudah dieliminasi secara total, namun mereka sedang berada
dalam perjalanan menjadi sebuah kenangan masa lalu. Mereka yang telah berbuat kekeliruan
sedang dalam proses memperbaikinya, dan mereka yang telah secara sadar bertindak menentang
rakyat sedang disingkirkan satu per satu.
Di dalam barisan kelas buruh, bagaimanapun juga, masih terdapat semangat yang membuat
buruh memandang hanya satu pembedaan saja: buruh di satu sisi dan majikan di sisi lain, sebuah
sikap simplistik yang mereduksi semua analisa menjadi satu pembedaan besar tersebut: buruh
melawan majikan.
Dewasa ini, di tengah-tengah proses industrialisasi di mana negara memainkan peran sangat
penting ini, buruh seringkali memandang negara hanya sebagai majikan yang lain, dan
memperlakukannya juga sebagai majikan. Namun karena negara (Kuba, ed.) ini justru kebalikan
dari negara-majikan, maka kita harus menetapkan sebuah dialog-yang seringkali panjang dan
melelahkan-dengan kaum buruh yang pada akhirnya bisa diyakinkan, namun selama masa
tersebut telah menghambat langkah maju.
Saya bisa saja menunjukkan beberapa contoh hangat, namun tidak ada gunanya menunjuk pada
kasus-kasus individual atau pada orang-orang tertentu. Saya yakin bahwa kebanyakan dari
contoh-contoh ini sebenarnya adalah akibat dari mentalitas yang justru harus kita bongkar, bukan
akibat dari sebuah keyakinan buruk atau sebuah niat yang disengaja untuk menghambat revolusi.
Yang harus jelas dipahami oleh setiap orang adalah apa yang pernah dikatakan Fidel tempo hari.
Pemimpin buruh yang paling baik bukanlah orang yang berusaha memperoleh roti hari ini untuk
kawan-kawannya; pemimpin buruh yang baik adalah orang yang mengusahakan agar setiap
orang memperoleh roti dari hari ke hari, orang yang memahami secara sempurna proses
revolusioner dan, dengan menganalisa dan memahaminya secara menyeluruh, akan mendukung
pemerintah dan meyakinkan kawan-kawannya, atau menjelaskan pada mereka alasan-alasan
untuk tindakan-tindakan revolusiner yang diambil. [4] Ini tidak berarti bahwa pemimpin buruh
harus menjadi seperti burung beo, sekedar mengulang apa yang dikatakan pemerintah kepadanya
melalui menteri perburuhan atau melalui departemen-departemen lainnya.
Jelas bahwa kesalahan mungkin juga terjadi pada pihak pemerintah, dan pemimpin buruh yang
akan menunjukkan kesalahan itu dan terus mengingatkan pemerintah kembali jika kesalahan
tersebut terulang kembali atau belum diperbaiki. Hal itu tidak lebih dari sekedar masalah
prosedur, karena saat ini ada banyak wakil rakyat di pemerintahan, yang bertekad untuk
melayani rakyat dan bersemangat untuk memperbaiki semua kesalahan yang telah kita lakukan,
karena tak seorangpun yang kebal di sini. Sekelompok orang muda tanpa pengalaman
sebelumnya, yang harus menempatkan diri (dalam sejarah revolusi Kuba, ed.) pada kemudi
akselerasi proses pembangunan bangsa, menentang kekuatan ekonomi dan militer yang paling
kuat di seantero benua dan di seantero yang disebut Dunia Barat, secara alamiah tentu akan
membuat kesalahan. Di sini letak tugas para pemimpin buruh, untuk menunjukkan kesalahan
dan, bila perlu, meyakinkan para pemimpin pemerintahan untuk memperbaiki kesalahan, dan
terus mendesak sampai ke pemimpin tertinggi dari pemerintahan revolusioner, hingga kesalahan
itu diperbaiki. Adalah juga tugasnya untuk menunjukkan kepada kawan-kawannya apa kesalahan
tersebut dan menunjukkan bagaimana memeranginya, bagaimana memperbaikinya, namun harus
selalu melalui diskusi.
Sungguh tak dapat dimaklumi dan akan menjadi awal dari kejatuhan kita bila kaum buruh
terpaksa melakukan pemogokan, misalnya, karena negara-majikan (dan di sini saya
membicarakan proses industrialisasi, yakni, partisipasi yang besar dari negara dalam keseluruhan
proses ini) mengambil posisi yang sangat keras kepala dan sangat absurd sehingga memaksa
buruh melakukan mogok. Hal itu akan menjadi awal dari akhir pemerintahan rakyat, karena hal
itu akan menjadi pengingkaran dari segala sesuatu yang telah kita perjuangkan.
Memang, kadang-kadang pemerintah akan meminta kepada kaum buruh di sektor-sektor tertentu
untuk berkorban. Karena diminta, buruh-buruh gula telah dua kali membuat langkah ke depan
seperti ini. Mereka telah membuktikan diri menjadi-dan saya katakan ini dengan sejujurnya-
kelompok pejuang paling gigih, dengan kesadaran kelas paling tinggi, kesadaran mendalam
terhadap tugas-tugas revolusioner mereka. Namun pada titik tertentu, demi kepentingan seluruh
komunitas, kita semua harus memikul tanggung jawab tersebut dan untuk sementara melupakan
beberapa hak-hak istimewa kita. Di situ letak tugas pemimpin buruh: menganalisa momen
tersebut, menganalisanya dan memastikan bahwa pengorbanan buruh, seandainya perlu, adalah
seminimal mungkin. Meskipun demikian, pada saat yang sama ia mesti meyakinkan kawan-
kawannya sesama buruh bahwa pengorbanan itu perlu dan menjelaskan mengapa perlu, sehingga
setiap orang menjadi yakin. Karena dalam sebuah pemerintahan revolusioner, pengorbanan tidak
bisa dipaksakan dari atas; pengorbanan itu harus merupakan hasil dari keinginan dan keyakinan
semua yang melakukannya.
Industrialisasi merupakan kerja pengorbanan. Memasuki proses percepatan industrialisasi
bukanlah sebuah plesiran, dan kita akan menyaksikannya di masa depan. Kekuatan kaum
monopoli telah menghantam kita, atau paling tidak mereka telah memperlihatkan kuku-kuku
tajam mereka, karena sampai saat ini mereka masih belum melancarkan pukulan dalam kasus
minyak.[5] Masalah minyak adalah sesuatu yang hampir saja meruntuhkan pemerintahan
revolusioner, atau penyerahan secara total, belum lama ini. Untungnya, saat ini ada negara-
negara yang memiliki minyak dan memiliki kemandirian penuh untuk menjualnya, dan memiliki
kekuatan untuk mengangkutnya ke negara yang telah membelinya, tak peduli betapa kuatnya
permusuhan.
Dengan kata lain, hubungan kekuatan di dunia dewasa ini telah memungkinkan Kuba untuk
menyingkirkan rintangan yang memisahkan negeri terjajah dari negeri tak terjajah: kontrol
terhadap sumber daya alam dan industri dasarnya.
Tidak ada gunanya kita memiliki lapisan bawah tanah, sebab kita belum tahu apakah tanah kita
mengandung minyak atau tidak, dan minyak harus dicari, dan biayanya sangat mahal. Sementara
industri kita harus tetap jalan.
Kalian semua tahu bahwa sebuah negeri dewasa ini 90% atau bahkan lebih tergantung pada
listrik untuk tetap bisa beroperasi, dan bahwa listrik di sebuah negeri seperti Kuba 90% atau
lebih tergantung pada minyak. Dengan kata lain, minyak adalah titik strategis di atas mana
sebagian besar pertentangan kepentingan berlangsung. Kita sadari bahwa cepat atau lambat
pertentangan itu pasti akan berlangsung, namun kita sudah melakukan cara-cara legal dalam
berhadapan dengan perusahaan-perusahaan asing. Kenyataan selanjutnya, ternyata mereka
menampilkan arogansi monopolistiknya, berusaha saat itu juga menciptakan masalah,
sebagaimana akan mereka lakukan pada kesempatan lain, mencoba menciptakan masalah yang
serius.
Sebagaimana saya katakan sebelumnya, ada satu bangsa yang memiliki minyak, yang memiliki
kapal untuk membawanya kemari, mau membawanya ke sini, dan punya kekuatan untuk
melakukan itu. (Tepuk tangan) Kalau saja saat itu kita belum mampu memperhitungkan pasokan
minyak itu, dilema kita pada saat ini tentu akan berbeda. Bisa jadi kita akan dihadapkan pada
pilihan menyerah untuk selamanya, atau kembali ke masa-masa nenek moyang Siboney kita, [6]
dengan hanya satu kemajuan-karena kita telah memiliki kuda dan burror, yang tidak mereka
miliki pada masa itu-namun membuat semua industri kita lumpuh. Tentu saja situasi tersebut
amat sulit. Saya bahkan tidak ingin memikirkannya. Beruntung sekali situasi kita tidak seperti
itu, dan kita harus bergerak maju terus.
Namun hal itu bukan berarti bahwa bahaya telah berlalu sepenuhnya, bahwa kemenangan akhir
telah diraih, dan bahwa apa yang perlu kita lakukan sekarang adalah melakukan analisa masalah-
masalah industrialisasi. Ada alasan mengapa kebanyakan dari kita di sini memakai seragam
milisia, dan kewaspadaan serta latihan kalian masih merupakan faktor yang perlu, mungkin
sekarang malah lebih daripada sebelumnya. Barangkali kebanyakan dari kita akan
mengorbankan hidupnya untuk mempertahankan revolusi ini. Namun yang penting adalah-dan
inilah yang menjadikan seorang revolusioner yang baik-bahwa kita harus melaksanakan
pekerjaan kita sambil menyadari bahwa saat itu akan datang, dan menyiapkan diri untuk itu;
pada saat yang sama, kita juga musti mengembangkan pekerjaan kita seolah-olah momen itu tak
akan pernah datang, sambil terus memikirkan tentang pembangunan negeri ini secara damai,
karena kita memiliki hak untuk berpikir seperti itu, dan karena itu adalah solusi yang ideal.
Kalau mereka menyerang kita, kita harus mempertahankan diri; kalau bom-bom musuh
merusakkan apa yang menjadi milik kita, sayang sekali! Tapi setelah kemenangan kita, kita akan
membangunnya kembali. Namun hari ini yang harus kita pikirkan tiada lain kecuali membangun.
Hal ini selanjutnya mengarahkan kita pada analisis, pada neraca keseimbangan, mengenai apa
yang kita miliki pada saat ini, secara politik dan ekonomi. Kita dapat mengatakan bahwa kita
memiliki pemerintahan revolusioner-saya pikir tidak banyak keraguan tentang kenyataan ini,
bahwa pemerintahan kita adalah pemerintahan revolusioner, sebuah pemerintahan rakyat yang
bekerja secara fundamental untuk memperbaiki standard hidup rakyatnya dan menciptakan
kondisi bagi kesejahteraannya. Dan kita memiliki sesuatu yang lain yang sangat penting, sesuatu
yang belum pernah ditekankan: kita telah menghancurkan rejim tentara lama hingga hancur
berantakan. (Tepuk tangan) Dengan kata lain, apa yang pertama sekali dan paling pokok harus
terjadi adalah penempatan para wakil rakyat di dalam pemerintahan; dengan itu kita memiliki
sebuah pemerintahan rakyat. Namun sebuah pemerintahan harus mempertahankan dirinya
dengan sesuatu dan sesuatu itu adalah, sayang sekali, tentara. Kalian harus memiliki tentara.
Tentara sesungguhnya adalah sebuah badan parasit-hanya tentara kita saja yang hingga tahap
tertentu bisa menghindarkan sifat parasit ini-namun sesungguhnya merupakan badan yang harus
kalian punyai. Seandainya badan itu adalah tetap tentara lama, paling banter kita sudah ada di La
Cabana. [7] (Suara tertawa). Itulah yang bisa terjadi. Itulah sebabnya mengapa sangat penting
bagi rakyat dan tentara untuk menjadi satu dan sama. Pemerintahan revolusioner selanjutnya
dapat bergerak maju dengan didukung oleh Tentara Pemberontak (Rebel Army, nama untuk
kekuatan militer penentang rejim Batista, ed.) oleh angkatan bersenjata pemberontak, semuanya
bersatu sebagai suatu kesatuan.
Lagipula, kita memiliki lokasi geografik dan tanah subur yang memungkinkan tingkat
pembangunan yang luar biasa. Kita masih memiliki sumber daya mineral yang belum
dieksplorasi. Kita, misalnya, adalah penghasil nikel terbesar kedua di seluruh dunia, paling tidak
di dunia Barat, dan nikel adalah komponen utama dari semua peluru dan roket di dunia Barat dan
juga persenjataan tank-setidaknya hingga saat ini-dan nikel juga ditemukan dalam logam
campuran yang paling sensitif yang digunakan untuk merakit pesawat tempur. Dengan kata lain,
nikel merupakan mineral strategis, mineral masa depan. Mungkin kita memiliki minyak, namun
yang sudah pasti kita memiliki besi. Agak sulit memang untuk mengolahnya, tapi kita
memilikinya, dan kita memiliki banyak jenis mineral lainnya. Kita tidak punya beberapa jenis
mineral lain seperti batubara, namun kita akan mencari jalan untuk mendapatkannya. Kita juga
memiliki kekayaan luar biasa sumberdaya tebu, sebuah potensi untuk mengkonversikan tebu
menjadi industri gula kimiawi, yang akan menjadi sumber kekayaan yang tak habis-habisnya.
Itulah gambaran hal-hal bagus yang kita miliki. Namun kita juga memiliki beberapa hal buruk.
Pertama, kita memiliki kelemahan seperti yang dimiliki semua negeri terbelakang. Kita adalah
negeri dengan satu jenis hasil produksi yaitu gula. Kita adalah negeri yang seluruh kehidupannya
bertumpu di sekitar produk tersebut, negeri dimana yang berkembang hanya pabrik pengolahan
gula dan importir barang-barang manufaktur, yang dibeli dengan uang yang dihasilkan dari
pabrik gula. Namun karena kita memiliki pemerintahan (di bawah rejim Batista, ed.) yang tidak
secara gigih menjual gula kita itu selain dari pada menjadi antek sistem ekonomi yang
didominasi oleh kekuatan kolonialis-dalam kasus kita adalah Amerika Serikat-kita tidak pernah
ke luar dan mencari pasar baru untuk gula kita. Tidak jadi masalah bila bagian besar dari dunia
memang mengkonsumsi lebih sedikit gula dari yang semestinya bisa mereka nikmati. Dan tidak
jadi masalah bila daya beli sebagian besar dari dunia terus tumbuh dan bersedia membeli gula.
Tapi, kita buta terhadap kenyataan itu. Kita memiliki sistem kuota; sistem kuota yang
memungkinkan tuan-tuan tanah besar memiliki tanah lebih daripada yang mereka butuhkan. Itu
berarti metode pertanian tidak mengalami kemajuan sedikitpun, karena tuan-tuan tanah besar itu
tidak melakukan apa-apa kecuali membiarkan tebu tumbuh, memelihara sekedarnya, memanen
setahun sekali, dan menanam kembali kira-kira sekali setiap tujuh tahun. Untuk alasan-alasan
tersebut, sebuah negeri dengan kekayaan seperti Kuba, negeri dengan kesuburan seperti Kuba
dan yang mengkhususkan dalam pertanian tebu, sungguh jauh ketinggalan dalam hal hasil
pertaninan. Teknik pertanian kita berada pada tingkat yang sangat rendah.
Kita juga memiliki-dan setiap orang mengetahuinya-sebuah pangkalan udara militer,
menggunakan istilah sangat halus, hanya sembilan puluh mil dari teritori kita, dan itu adalah
sebuah pangkalan dengan segala macam penjahat perang, pangkalan potensial bagi operasi
segala jenis agresi. Tak peduli apapun jenisnya, apakah diplomat-diplomat mereka di negeri kita
atau pembunuh-pembunuh bayaran di negeri lain. Situasi agresi terhadap Kuba sedang mencapai
tingkat yang amat tinggi. Kita adalah jantung strategis dari kawasan Karibia. Kita memiliki
pangkalan militer yang bisa kita klasifikasikan sebagai sebuah pangkalan musuh di daerah
teritori kita yang terus menerus melakukan provokasi, yang mengancam menjadi Maine di
zaman ini. [8]
Dan di atas segalanya, kita memiliki kehormatan sebagai bahaya "contoh buruk" bagi kawasan
Amerika Latin. Kalian tahu, Eisenhower pernah berkunjung dan harus menangis karena gas air
mata (gas air mata itu sesungguhnya ditujukan kepada para pemrotes kunjungan Eisenhower,
ed.). Pokoknya, situasi presiden sungguh kritis.
Lalu, bila presiden kita yang melakukan kunjungan, seringkali ia mendapatkan penerimaan resmi
yang dingin dari beberapa penguasa yang takut; namun penerimaan yang ia peroleh dari rakyat
negeri itu sungguh luar biasa. Itulah kebanggaan kita dan kekuatan kita, namun di lain pihak hal
itu juga berbahaya bagi kita. Kekuatan tersebut membangun sebuah "contoh buruk." Dan
kekuasaan kolonial berusaha mengisolir kita-dari sesama pemerintahan setidaknya; namun,
mengisolir kita dari rakyat adalah jelas tidak mungkin. Kekuasaan kolonial berusaha secara
bertahap mengisolir kita.
Saya kira Fidel telah menyampaikan perihal tindakan yang sedang dipersiapkan Amerika Serikat,
(ed.) yaitu menyapu Republik Dominika lebih dahulu untuk kemudian Kuba. Pertama mereka
akan bertindak terhadap Republik Dominika, secara bertahap memutuskan hubugan diplomatik
dengan diktator di sana. Selanjutnya mereka akan berkata, "masih ada diktator lain di Amerika
Latin," dan mereka akan mulai menutup Kuba, dan ketika buah telah masak, mereka akan
memetiknya. Itulah bahaya dari luar yang saya maksud.
Dewasa ini kita harus terus maju apapun bahaya politik yang kita hadapi. Kita hanya perlu
mengukur kekuatan ekonomi kita dan kelemahan-kelemahannya. Begitu kita telah
memperhitungkannya, begitu kita mengetahui secara tepat kemungkinan-kemungkinan apa yang
ada, kita musti segera mengambil langkah pasti dan tegas untuk secara bertahap mencapai
industrialisasi kita.
Sekarang, yang pertama harus kita lakukan adalah merumuskan sejumlah tujuan kita, sejumlah
batasan bagi ambisi kita, jika bisa dikatakan demikian. Apa tujuan pokok kita, tujuan besar kita,
garis-garis pokok yang ingin kita rintis? Dari sudut pandang politik, yang pertama kita inginkan
adalah untuk bisa menentukan nasib kita sendiri, menjadi sebuah negeri yang mandiri, sebuah
negeri yang bebas dari campur tangan asing, yang mencari sistem pembangunannya sendiri
tanpa adanya campur tangan asing, dan yang dapat melakukan perdagangan secara bebas dengan
seluruh dunia. Dan setelah itu, atau mungkin sebelum itu, kita ingin memperbaiki standar hidup
rakyat kita, memperbaiki sebesar dan seambisius mungkin yang bisa dicapai, sementara pada
saat yang sama mengevaluasi secara akurat apa masalah yang kita hadapi. Di sinilah kita harus
teliti.
Kita mestinya tidak terlalu khawatir tentang masalah politik. Kita memiliki cukup tekad, cukup
dukungan dari rakyat yang membuat kita tidak akan pernah bertekuk lutut karena masalah
politik. Namun kita harus pastikan bahwa pembangunan ini tidak akan mengorbankan rakyat
melampaui batas pengorbanan yang diperlukan.
Contohnya, saya akan katakan sesuatu untuk menghentikan desas-desus, karena saya tahu orang
sedang membicarakan banyak hal. Ada barang-barang impor yang tidak kita miliki, yang banyak
digunakan orang setiap hari. Misalnya, beberapa saat lalu seseorang memberikan permen karet
pada saya. Ada banyak barang konsumsi yang, bila kita pikirkan, sebenarnya telah dicekokan
kepada kita oleh kaum penjajah untuk kita gunakan, seperti halnya buku-buku komik, misalnya,
yang datang pada kita dalam keadaan siap pakai dari Amerika Serikat. Banyak barang yang
diajarkan kaum penjajah untuk kita pakai. Dan sekarang ketika produk-produk itu tak ada di
sekitar kita, rakyat kemudian mengeluh. Dan mereka mulai bertanya-tanya sungguhkah
pemerintah sedang memperbaiki standar hidup rakyat, ataukah akan menghilangkan barang-
barang impor penting seperti permen karet dan barang-barang semacamnya.
Tentu saja, kita bisa berbuat salah di semua hal ini, karena kadang-kadang memang sulit
memukul paku secara tepat di tengah. Meskipun demikian, kita musti selalu ingat, bahwa kita
bisa tetap hidup tanpa barang-barang tersebut dan ternyata tidak terjadi apa-apa. Namun kita
masih memiliki 300.000 penganggur, laki-laki dan perempuan di Kuba dewasa ini. Dan tidak
bekerja pada umumnya berarti tidak makan atau makan sangat sedikit, yang berarti menjadi
lemah, gampang sakit, atau pendeknya hidup dalam kemiskinan.
Kita tidak dapat, dan harus saya katakan di sini secara sangat terus terang, mengunyah semua
permen karet yang kita inginkan, makan semua buah persik yang kita inginkan, meminum semua
sari buah peer yang kita inginkan, yang diimpor dalam kaleng-kaleng kecil yang manis-dan pada
saat yang sama menciptakan lapangan kerja bagi 300.000 orang yang menganggur dan 300.000
lainnya yang setengah menganggur.
Itu semua merupakan upaya yang berat. Coba pikirkan itu. Dewasa ini, jumlah tenaga kerja di
Kuba mencapai 2,3 juta orang. Dengan kata lain, jumlah tenaga kerja adalah sepertiga dari
jumlah penduduk negeri. Tiga ratus ribu diantaranya tidak bekerja, yaitu 13 persen-tidak begitu
banyak sebenarnya, tapi masih ada 300.000 lainnya yang setengah pengangguran. Contoh paling
tragis adalah buruh gula. Mereka bekerja, namun mereka adalah hampir mayoritas dari 300.000
orang setengah pengangguran itu, karena mereka hanya bekerja beberapa bulan saja dari satu
tahun untuk memperoleh upah yang rendah, terutama buruh gula pertanian, dan selanjutnya
selama beberapa bulan mereka tidak bekerja sama sekali.
Dewasa ini tugas dari pemerintahan revolusioner pada level ekonomi adalah, sebelum hal
lainnya, pertama kali memecahkan problem pengangguran, dan setelah itu problem setengah
pengangguran. Itulah sebabnya mengapa kita harus berjuang secara gigih menentang kenaikan
upah, karena setiap upah naik itu berarti satu orang (tenaga kerja) upahan akan tersingkir. Modal
negeri ini adalah satu kesatuan. Kita tidak dapat begitu saja mencetak uang, itu adalah sebuah
kebohongan. Makin banyak kita mencetak uang makin berkurang nilainya. Karena modal kita
adalah satu kesatuan, dan karena dengan modal itulah kita musti membangun negeri ini, kita
harus berpikir keras tentang industri mana yang hendak kita kembangkan, bidang mana yang
akan kita kerjakan, sehingga kita dapat memilih industri yang memberikan paling banyak
pekerjaan. Saya ulangi: itulah tugas pokok kita, sebelum tugas yang lainnya, guna memastikan
bahwa setiap orang di Kuba bisa makan. Setelah memastikan bahwa setiap orang di Kuba bisa
makan setiap hari, selanjutnya, memastikan bahwa setiap orang berpakaian dan memiliki tempat
tinggal yang layak di Kuba. Dan terakhir bahwa setiap orang memiliki hak untuk memperoleh
pelayanan kesehatan secara cuma-cuma dan pendidikan secara cuma-cuma.
Namun soal pertama adalah pengangguran, itulah yang harus dipikirkan oleh kita semua. Kita
musti ingat bahwa pertukaran mata uang asing bukanlah sebuah permainan, namun sebuah
keharusan vital. Setiap sen dollar yang kita tabung adalah satu sen yang dapat diinvestasikan
dalam sebuah perusahaan yang akan memberikan pekerjaan. Sekarang saya ingin mengajak
bergerak lebih jauh, karena salah satu pertanyaan dasar lainnya yang perlu diajukan, yang secara
alamiah sesungguhnya telah kita kerjakan lantaran kita harus mengikuti sebuah garis besar,
adalah bagaimana dan dengan cara apakah pembangunan ini dicapai.
Pada dasarnya ada dua cara, masing-masing dengan variasinya, namun tetap ada dua cara. Salah
satunya disebut perdagangan bebas. Istilah ini pernah digunakan untuk mengacu pada sebuah
istilah dalam bahasa Prancis (laissez-faire) yang berarti "biarkan berlangsung." Biarkan semua
kekuatan ekonomi bekerja secara bebas, secara setara, sehingga dalam kompetisi masing-masing
kekuatan ini akan menghasilkan pembangunan negeri. Dengan kata lain, fasilitasi saja
perdagangan bebas. Itulah yang sudah ada di Kuba. Dan apa yang terjadi? Saya seringkali
menekankan contoh, karena apa yang terjadi memang dahsyat, dan menunjukkan betapa sebuah
negeri dapat diperbudak secara ekonomi tanpa rakyat memiliki gagasan tentang apa yang
sebenarnya sedang terjadi.
Tentu saja, ada juga sebuah kediktatoran, namun hal ini akan tetap berlangsung bahkan tanpa ada
kediktatoran. Ada contoh yang amat drastis: ada sebuah perusahaan, sekarang sudah di tangan
pemerintah, bernama Cubanitro. Perusahaan ini bernilai sedikitnya 20 juta peso dan akan terus
dikembangkan dan yang akan memakan biaya lebih banyak lagi; ini adalah sebuah perusahaan
yang akan bermanfaat bagi negeri kita. Perusahaan bernilai 20 juta peso itu dimiliki oleh sebuah
kelompok pemilik saham yang katakanlah menanamkan saham 400.000 peso di dalamnya. Itu
berarti 400.000 peso bisa memperoleh. Puncaknya, 400.000 peso itu dipinjam dari sebuah bank.
Begitulah, seseorang yang hanya memiliki sebuah gagasan dan inisiatif bisa menjadi pemilik
sebuah pabrik senilai 20 juta peso. Ia bisa menjadi seorang milyuner terbesar di Kuba hanya
dalam waktu satu malam.
Di samping itu, pada umumnya pabrik tersebut dibangun dengan baik. Ada pabrik-pabrik lain di
mana urusannya bukan pabrik itu sendiri, dengan kata lain, mereka bukanlah usaha industri yang
dibangun untuk menghasilkan suatu barang. Bagaimanapun juga, jika kita berikan uang 20 juta
peso kepada seseorang, ia tinggal mempekerjakan sejumlah buruh dan mengembangkan sebuah
industri untuk negeri ini, itu bukan sesuatu yang buruk; hal itu memang sangat buruk, namun
sebenarnya tidaklah terlalu buruk. Nah, ada kasus-kasus lain di mana kita memberikan 20 juta
peso namun ternyata uang itu tidak dikembangkan di bidang industri; uang itu digunakan untuk
membeli masin-mesin. Kira-kira 8 hingga 10 juta peso diinvestasikan dalam barang-barang
rongsokan lainnya dan sisanya langsung masuk ke dalam kantong. Mereka tidak peduli dengan
pabrik; pabrik tersebut memang dibiarkan hancur.
Pemerintahan revolusioner, misalnya, terpaksa harus mengoperasikan sebuah pabrik kertas
Tecnica Cubana. Ini merupakan contoh klasik dari gejala tersebut. Pabrik itu dibangun hanya
dengan tujuan mencuri uang melalui pinjaman. Ini merupakan contoh-contoh di tingkat negara,
karena uang negara dipinjamkan untuk perdagangan bebas. Walaupun mungkin tidak semua
perusahaan seperti itu, begitu mereka memperoleh kekuatan mereka mulai membangun
persengkokolan dengan penguasa-penguasa militer saat itu, dengan para politisi saat itu, dalam
rangka memperoleh lebih banyak lagi keuntungan.
Contoh lain dari perusahaan bebas adalah sebuah surat yang pernah dibacakan oleh Fidel dari
wakil Radio Cremata, yang menawarkan pelayanan stasiun radio tersebut bagi perusahaan listrik
sebagai sebuah perwakilan dari rakyat Kuba. Inilah contoh lain dari perdagangan bebas.
Sebagai tambahan untuk semua itu, tambahan untuk bukti kelicikan dan keinginan untuk
mencuri, ada contoh lain dari perdagangan bebas, yaitu banyak pabrik yang macet. Mengapa?
Ada dua alasan: Pertama, pabrik-pabrik itu milik usahawan kecil, kapitalis skala kecil Kuba, dan
mereka harus bersaing dengan perusahaan-perusahaan monopoli raksasa, yang bisa secara
gampang menurunkan harga produknya pada saat mereka bertindak sebagai pesaing. Karena
perusahaan-perusahaan itu beroperasi pada skala dunia, sehingga ongkos produksinya lebih
murah. Namun sebuah perusahaan kecil akan bangkrut dalam waktu enam bulan. Dan alasan
kedua untuk pabrik-pabrik yang tak jalan adalah adanya anarkhi yang berlangsung di sini.
Sebagaimana di setiap sistem perdagangan bebas, ketika seseorang membangun sebuah pabrik
sekrup dan menghasilkan uang, tetangga sebelahnya juga berpikir tentang pabrik sekrup sebagai
usaha yang baik dan membangun pabrik yang sama. Namun pada saat yang sama, dua orang lain
lagi memiliki ide dan melakukan hal yang sama. Hasilnya adalah bahwa pada saat yang sama
empat pabrik sekrup mulai beroperasi untuk sebuah pasar yang hanya membutuhkan satu pabrik,
dan selanjutnya kita tinggal menyaksikan penutupan pabrik-pabrik.
Ada akibat lain dari perdagangan bebas. Dengan sistem pengangguran demikian dan sistem yang
membiarkan kekuatan-kekuatan ekonomi bertarung satu sama lain, seorang buruh harus menjual
dirinya sebagai barang yang bekerja, bersaing dengan tetangganya sesama buruh yang juga lapar
dan yang juga harus menjual dirinya. Dan para kapitalis memandangnya hanya sebagai membeli
komoditi yang paling murah. Selalu ada seseorang yang lebih lapar daripada yang lain, atau lebih
lemah daripada kebanyakan, atau yang mengkhianati kepentingan kelasnya dan runtuh-pasrah.
Itulah orang-orang yang memperoleh pekerjaan, orang yang memperoleh keistemewaan, dan
orang yang menetapkan standar hidup sangat rendah bagi sesama buruh lainnya yang mengikuti
dan yang akan menerima kondisi tersebut. Itulah akibat lain dari perdagangan bebas.
Terkadang situasi sebaliknya terjadi. Sebuah perusahaan kapitalis, sebuah perusahaan monopoli
asing, menujukkan kepada negara, atau kepada perusahaan-perusahaan kapitalis negeri itu,
betapa efisien dan beruntung dirinya. Ia membayar upah buruhnya lebih tinggi daripada
kebanyakan perusahaan lain dan menjadikan para buruhnya sebagai orang-orang yang lebih
istimewa. Buruh itu adalah buruh yang memperoleh sebuah pekerjaan di sebuah perusahaan
asing, yang memperoleh upah lebih tingi, yang semata-mata harus loyal kepada perusahaan yang
"baik" tersebut, yang menggaruk, seperti perusahaan minyak, misalnya, kira-kira 30 juta peso
hasil keuntungan per tahun.
Dengan kata lain, saya hanya mengeluh tentang seorang Kuba yang telah mengantongi 20 juta
peso, namun di lain pihak ia disingkirkan oleh perusahaan minyak yang mengeduk 34 juta peso
per tahun, bukan hanya 20 juta lewat selama hidup mereka. Inilah yang terjadi pada perusahaan
listrik, perusahaan telepon, semua gurita-gurita raksasa internasional itu. Mereka memiliki
sebuah sistem: membayar upah sedikit lebih tinggi.
Itulah alat untuk memecah-belah kelas pekerja. Lebih-lebih lagi, segera mereka mulai
menekankan bahwa pegawai mereka adalah orang-orang istimewa, memberi mereka klub
tersendiri, klub ekslusif. Selain itu, kulit hitam tidak boleh bekerja di tempat itu karena tempat itu
khusus untuk kaum kulit putih saja-suatu alat lainnya untuk memecah-belah buruh. Inilah akibat
lain dari adanya perdagangan bebas. Tentu saja kita melihat hal ini, karena itu adalah contoh
kongkret yang kita kenal, contoh sebuah sistem yang berkuasa di Kuba dan yang sekarang
sedang mereka jual kepada kita sebagai satu-satunya jalan yang paling mungkin dan demokratis
bagi sebuah negeri untuk berkembang.
Namun ada sebuah sistem lain. Sebuah sistem yang kita yakini, di mana kita dapat
mengucapkan: "Kita adalah kaum revolusioner, kita adalah pemerintahan revolusioner yang
mewakili rakyat." Karena itu, untuk siapakah kita membangun industri, dan siapa yang harus
diuntungkan kalau bukan rakyat? Dan kalau rakyat yang harus mengambil keuntungan, dan
kalau kita adalah wakil rakyat, kitalah, pemerintah, yang harus mengontrol proses industrialisasi
dan menanggung beban industrialisasi, sedemikian rupa sehingga anarkhi tidak muncul. Di mana
sebuah pabrik sekrup dibutuhkan akan didirikan sebuah pabrik sekrup. Di mana sebuah pabrik
baju dibutuhkan maka akan didirikan sebuah pabrik baju, bukan tiga. Mula-mula kita akan
menghemat modal negeri. Lagi pula, bila sebuah industri dasar besar dibutuhkan, bahkan
sekalipun tidak menghasilkan uang, bahkan seandainya itu bukanlah langkah terbaik dari sudut
pandang usaha, industri dasar itu akan dibangun, karena industri itu yang akan memberikan dasar
bagi keseluruhan jalan menuju industrialisasi.
Di luar itu semua, kita tidak akan pernah harus mematahkan pemogokan, atau mematahkan
sebuah pemogokan buruh dengan tipu daya, dengan beberapa manuver di bawah tangan, atau
dengan beberapa taktik yang memecah belah. Kita tidak boleh memberi upah kepada seorang
buruh atau profesional lebih tinggi daripada standar yang umum diterima di dalam industri
tersebut, daripada upah yang wajar, untuk memperoleh keuntungan sosial atau dengan tujuan
untuk menghancurkan seseorang, karena prosedur semacam itu bukan cara revolusioner. Kita
akan selalu mencoba memastikan upah buruh setinggi yang dimungkinkan oleh industri, selalu
ingat bahwa prioritas utama kita adalah menjamin adanya pekerjaan bagi setiap orang, dan
setelah menciptakan pekerjaan bagi pengangguran total, selanjutnya adalah menciptakan
pekerjaan bagi para setengah pengangguran.
Terlepas dari itu, terdapat perbedaan besar antara kedua jenis pembangunan itu, antara
pembangunan perdagangan bebas dan pembangunan revolusioner. Dalam pembangunan
perdagangan bebas, kekayaan terpusat di tangan sedikit orang, di tangan teman dekat birokrat
pemerintahan, pada mereka yang pandai dan lihai berusaha. Sementara dalam pembangunan
revolusioner, kekayaan adalah milik rakyat. Negeri dapat membangun lebih banyak dan pada
saat yang sama memastikan masuk ke dalam keseluruhan gambaran industri, dan menempatkan
setiap perusahaannya untuk melayani pembangunan seluruh bangsa. Juga tidak akan ada lagi
penyerahan sumber daya negeri kita ke tangan monopoli asing. Sebaliknya, kita akan mulai
perlahan-lahan mengambil kembali kekayaan yang telah direnggut dari kita.
Itulah perbedaan mendasar di antara kedua jalan tersebut: jalan perusahaan perdagangan bebas
dan jalan revolusioner. Kita, bersama seluruh rakyat Kuba, telah memilih jalan revolusioner.
Perusahaan-perusahaan kita adalah perusahaan-perusahaan yang pernah disebut Fidel sebagai
Perusahaan Rakyat. (Tepuk tangan)
Seandainya kau menganalisis pekerjaan kita hingga saat ini, kau akan melihat kita telah
konsisten memilih jalan pembangunan ini. Kita mulai pertama dengan jalan yang semestinya kita
mulai, dengan hukum-hukum yang, meski secara hati-hati, menguntungkan rakyat. Tarif dan
sewa listrik diturunkan, pelayanan publik dibersihkan. Lalu datang undang-undang yang
membuat perbedaan besar di jalan kita. Karena sampai saat itu kita telah menurunkan tarif listrik,
tarif telepon, sewa, dan membersihkan pelayanan publik; kita sedang melakukan apa yang
diminta oleh para pendukung laissez-faire, perdagangan bebas, untuk kita lakukan. Mereka
senang. Memang, mereka yang memiliki bangunan apartemen tidak senang. Perusahaan listrik
tidak senang, dan demikian pula perusahaan telepon. Namun bahkan perusahan monopoli asing
besar merasa senang. Itulah yang mereka cari: sebuah pemerintahan yang jujur, sebuah
pemerintahan dengan otoritas populer, pemerintahan yang akan sedikit memperbaiki kondisi
hidup rakyatnya dan membuat segala sesuatunya nampak bersih dan jujur. Pemerintahan seperti
ini akan menjadi pemerintahan yang sempurna. Ia akan sangat mewakili kebesaran "Demokrasi
Barat" daripada pemerintahan Figueres, misalnya, karena Figueres adalah tuan tanah besar,
antara lain, namun itulah yang ideal. [9]
Lalu datang reformasi agraria, dan segalanya mulai menjadi rumit. Mula-mula ada perusahaan
United Fruit Company, yang seperti kalian ketahui terkait secara langsung dengan Departemen
Negara Amerika Serikat, atau setidaknya pernah terkait. Selain itu, orang bisa menyaksikan
tekad pemerintah untuk sungguh-sungguh memecahkan masalah rakyat dan bukan hanya bicara,
bukan hanya menghasut rakyat saja. Pada saat yang sama, kekayaan rakyat, harta milik rakyat,
tumbuh dan sejalan dengannya juga ruang gerak bagi manuver pemerintah. Pemerintah memiliki
tanah dan mendistribusikannya diantara petani dan buruh-buruh pertanian, dan juga baru-baru ini
kepada koperasi gula tebu. Dan atas dasar reformasi agraria kita mulai mengembangkan sistem
pabrik kita dan menciptakan pada level lainnya. Dan pada saat yang sama, hal ini menciptakan
kondisi yang perlu bagi rakyat Kuba untuk masuk, sekali dan selamanya, dalam proses
revolusioner dan maju dengan mantap menuju masa depan. Beberapa hal kecil lainnya, seperti
penyitaan terhadap harta milik penjahat perang, penyitaan terhadap kekayaan yang telah dicuri
dari harta negara, juga memberikan tambahan kekuatan kepada rakyat.
Lalu datanglah agresi, agresi dengan pesawat terbang, mengebom Havana, [10] kita menjawab
agresi itu dengan undang-undang revolusioner baru. Undang-undang minyak, undang-undang
penambangan. Kita terus maju sepanjang jalan revolusioner. Mereka mengancam untuk
memotong kuota gula; kita menandatangani sebuah persetujuan dengan Uni Soviet. Mereka
memotong semua kredit bank kita; kita menandatangani persetujuan dengan beberapa negara
komunis, dan dengan lainnya seperti Jepang, yang merupakan sebuah perjanjian yang amat
menguntungkan. Dengan kata lain, kita telah menganekaragamkan perdagangan luar negeri kita,
mempersiapkan diri untuk menghadapi pukulan. Karena siapapun yang tahu bagaimana orang-
orang ini bertindak, mestinya tahu bahwa pukulan itu akan datang cepat atau lambat. Pukulan itu
ditakdirkan untuk datang, karena kaum monopoli terkenal tidak adil. Ketika mereka mulai
melihat bahwa kemungkinan mengeduk kekayaan dari sebuah negeri mulai berakhir, mereka lalu
menyerangnya, kadang-kadang secara langsung seperti dalam masa tongkat besar, atau kadang-
kadang secara ekonomi. Dan itulah sebabnya mengapa kita meramalkan apa yang akan terjadi
dengan kuota gula. Namun Kuba masih dihadapkan dengan dilema yang sama: apakah kita akan
melakukan apa yang memang harus kita lakukan dan menghadapi agresi, atau kita begitu saja
menjadi Figueres yang paling baik di benua ini. Selama ini kita selalu menghindari menjadi
seperti Figueres, karena itu berarti akan mengingkari aspirasi rakyat. Itu merupakan tipu
muslihat yang paling licik yang pernah ada, mencoba berlagak seperti seorang demokrat. Bahkan
lebih baik menjadi seorang Somoza, seorang yang dikenal orang apa adanya. Namun jangan
berpura-pura menjadi seorang patriot, seorang revolusioner, seorang kiri, "namun moderat,"
sebagaimana mereka menyebut diri, dan mengkhianati kepentingan rakyat.
Itulah yang tidak bisa kita lakukan. Kita tidak bisa berbicara kepada rakyat tentang revolusi
sementara juga berbicara dengan kaum monopoli di balik pintu tertutup.
Kita telah memilih jalan yang sulit. Kita menganggap inilah yang paling adil, dan seluruh rakyat
bergabung dengan kita di jalan ini.
Nah, sekarang setelah kita langsung berada di dalam pertempuran, di dalam pertempuran ganda-
pertempuran yang kita hadapi secara fisik untuk mempertahankan pantai-pantai kita dan
pertempuran untuk membangun industri negeri ini-dan setelah menganalisis semua masalah yang
dihadapi negeri kita, kita lalu bertanya: apa tugas-tugas fundamental dari kelas pekerja?
Tentu saja, ada banyak tugas. Namun dalam bidang ekonomi ada tiga tugas besar yang harus
dipenuhi, tiga kewajiban yang kadang-kadang bahkan bisa bertabrakan dengan kepentingan
umum yang telah ditempa oleh kelas pekerja melalui aspirasinya dan pertempurannya menentang
kelas majikan. Karena salah satu dari kewajiban besar kelas pekerja adalah memproduksi.
Sekarang, ketika kita katakan "memproduksi," buruh mungkin berkata, "itu yang selalu
dikatakan oleh para majikan kami, dan semakin banyak kita banyak memproduksi semakin
banyak uang yang kita berikan kepada mereka, dan makin banyak buruh yang tidak diperlukan,
dan itu mengarah pada pengangguran dan penumpukan kekayaan yang semakin besar." Itu
benar, dan itu sebabnya mengapa tampak ada kontradiksi. Namun kenyataannya adalah bahwa
produksi pada saat ini justru harus diarahkan pada produksi kekayaan sehingga negara bisa
menginvestasikan lebih banyak lagi untuk menciptakan sumber-sumber pekerjaan baru, dan itu
harus merupakan jenis produksi yang tidak menyebabkan satu orang pun tercampak dari kerja.
Kita harus terus menerus melakukan investasi, mengembangkan daya kreatif rakyat, sehingga
sumber daya yang maksimum dapat diinvestasikan dalam penciptaan sumber pekerjaan baru.
Kalian tentu tahu bahwa ada garis pedoman, kurang lebih, untuk mengkalkulasi investasi. Ada
investasi, misalnya, bagi konsentrasi modal yang tinggi, lebih dari 10.000 peso untuk setiap
buruh yang dipekerjakan; pada umumnya investasi itu juga akan menghasilkan laba lebih besar.
Dan ada investasi dengan konsentrasi modal kecil, yang dapat berkisar antara 1.000 atau 2.000
peso untuk setiap buruh. Ini memang menghasilkan sedikit keuntungan, namun merupakan jenis
investasi yang paling cocok untuk kita saat ini, yaitu mengembangkan industri yang
membutuhkan jumlah uang paling sedikit dan mempekerjakan jumlah buruh yang paling banyak.
Kita butuh hal ini lebih dulu, saya tekankan sekali lagi, karena investasi seperti itu merupakan
basis bagi segala sesuatunya, dalam rangka menghapuskan pengangguran; dan kemudian juga
dalam rangka menciptakan basis teknis yang dibutuhkan untuk mengambil langkah kedua, yakni
industrialisasi total.
Saya ingin mengamankan ini; (ia menunjukkan sebuah dokumen) kawan-kawan dari (stasiun
televisi) CMQ memberikannya kepada saya. Ini adalah contoh jelas dari apa yang harus
dilakukan kelas pekerja. Ini hanya sebuah usulan agar kita menyelamatkan semua pita mesin
ketik di negeri ini-bukan pitanya, tapi kumparannya, sehingga kita tidak harus mengimpornya.
Sejalan dengan produksi, inilah salah satu tanggung jawab besar lainnya dari kelas pekerja:
menyelamatkan, dan selalu mengembangkan daya temu sehingga kita tidak pernah membuang
satu sen pun. Uang yang kita buang tidak akan menguntungkan siapa pun, dan kalau pun
menguntungkan seseorang, ia pastilah bukan buruh; ia pasti menguntungkan seorang pemilik
modal, tapi tidak akan pernah buruh. Dan setiap kali kita menghemat satu sen, kita
menempatkannya ke dalam cadangan pertukaran asing kita, atau ke dalam bendahara nasional,
dengan kata lain, menciptakan kemungkinan mengembangkan sumber kerja.
Produksi dan tabungan adalah tonggak pembangunan ekonomi. Maksudnya produksi dan
tabungan, ijinkan aku mengulanginya, untuk keuntungan buruh. Kalian tidak bisa meminta pada
siapapun juga untuk berkorban, memberikan perhatian lebih besar, memanfaatkan waktu
seefisien mungkin, jika semua itu pada akhirnya hanya menghasilkan kekayaan bagi orang lain.
Akan sangat tidak adil bila kita menuntut hal itu. Kita meminta ini dilakukan semua di semua
pabrik yang manajemennya dipegang langsung oleh pemerintah. Akan lebih banyak lagi pabrik-
pabrik yang dibangun, tentu saja-yang akan menjadi milik negara. Dengan berjalannya waktu,
partisipasi negara akan menjadi lebih besar, dan tanggung jawab kelas pekerja juga menjadi lebih
besar. Namun kita juga harus menghindarkan pemborosan dalam industri yang masih bertahan di
tangan-tangan pribadi, dan kita harus memelihara mesin, karena hingga saat ini kita belum
berhati-hati dengan mesin.
Dalam banyak kasus kita masih baru mulai belajar, namun kita telah belajar dengan kurang
bertanggung jawab, di semua tingkatan. Kalian tahu dengan baik, misalnya, bahwa pengemudi
dari La Cabana sangat sembrono. Mereka hanya belajar bagaimana mengemudi mobil yang kita
sita dari semua pejabat-pejabat tinggi dari rejim lama, namun mereka belajar dengan cara yang
tidak bertanggung jawab. Hasilnya adalah seperti yang bisa kalian lihat: baru satu atau dua tahun
mobil-mobil Cadillac itu sudah seperti rongsokan, penyot-penyot, dan lecet-lecet. Sama halnya
dengan yang dialami dengan traktor-traktor itu, dan ini lebih serius lagi, sebab bila sebuah
Cadillac rusak, apakah itu penting? Kita tidak akan membeli Cadillac baru, kita tidak akan
menghambur-hamburkan uang lagi. Bagaimanapun juga itu kurang penting. Tapi menelantarkan
traktor adalah sesuatu yang serius, karena traktor penting bagi produksi. Dan ketika sebuah
mesin rusak karena ketidakperdulian buruh, mesin itu harus direparasi, karena jika mesin itu
tidak direparasi kita tidak bisa berproduksi. Sehingga dalam hal ini setiap orang harus
memberikan perhatian dan belajar sebanyak mungkin.
Kewajiban penting ketiga bagi kaum buruh, di samping produksi dan menghemat, adalah
berorganisasi. Bukan dalam pengertian lama kelas menentang kelas, namun berorganisasi untuk
menyumbangkan lebih banyak lagi bagi revolusi, yang berarti menyumbangkan lebih banyak
lagi bagi rakyat, yang berarti menyumbangkan lebih banyak lagi bagi kelas pekerja. Karena
dengan berjalannya waktu, perbedaan antara buruh dan petani, misalnya, akan berkurang hingga
hampir tak ada. Saat ini sudah ada sebuah kelompok buruh pertanian, 300.000 orang, yang
sedang mengolah tanah dengan menggunakan metoda yang semakin mekanik. Mereka secara
bertahap sedang berubah menjadi buruh-buruh yang secara teknik semakin maju, dan dengan
cara ini setiap orang akan secara bertahap ditransformasikan menjadi seorang buruh, setiap orang
yang terkait secara langsung dengan produksi. Kita harus terus mengembangkan hal ini dan
memikirkan bangsa secara keseluruhan.
Yakni, kita harus melakukan hal yang sebaliknya dari yang biasa kita lakukan. Mereka telah
membiasakan kita untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan kecil kita-perhimpunan
seandainya ada perhimpunan, selanjutnya dengan tetangga kita, selanjutnya dengan keluarga
kita, selanjutnya dengan individu-diri kita-yang paling penting: ...Kadang-kadang seseorang
berpikir seorang anaklah yang paling penting, namun pada umumnya, orang berpikir bahwa
dirinya lah yang paling penting. Kita harus berusaha bertindak sebaliknya, berpikir tentang diri
kita sebagai yang kurang penting, yang paling tidak penting di dalam roda gerak kerja, walaupun
dengan tugas membuat bagian dari mesin tersebut-individu-berfungsi baik. Yang paling penting
adalah bangsa, keseluruhan rakyat Kuba, dan kita selalu harus siap mengorbankan beberapa
keuntungan pribadi untuk keuntungan komunitas secara keseluruhan.
Dan setiap kelompok manusia berikutnya adalah jauh lebih penting daripada individu. Sebuah
sektor buruh yang terorganisasi adalah lebih penting daripada serikat buruh pada satu pusat kerja,
dan seluruh buruh lebih penting daripada satu orang buruh. Inilah yang musti kita pahami. Kita
musti mengorganisasi diri kita dengan cara yang baru samasekali untuk mengubah mentalitas
lama.
Kita harus mengubah mentalitas pempimpin serikat buruh, yang fungsinya bukan menjadi
seorang yang berteriak paling keras terhadap pimpinan, seseorang yang kadang-kadang
memaksakan aturan-aturan kerja absurd dalam produksi yang memungkinkan seorang buruh
memperoleh uang padahal tidak mengerjakan apapun. Buruh yang saat ini menerima upah tanpa
mengupayakannya, tanpa melakukankan apapun, pada dasarnya adalah bersekongkol menentang
bangsa dan menentang dirinya sendiri. (Tepuk tangan)
Demikian, ada tiga tugas mendasar dari kelas pekerja, dalam pandangan saya. Untuk itu,
seseorang harus memiliki pemahaman terhadap masalah, pemahaman terhadap pembangunan
revolusioner, dan setelah itu, pengetahuan khusus tentang pabrik tempat ia bekerja, bahkan lebih
banyak pengetahuan lagi tentang mesin yang ia kerjakan, dan pengetahuan tentang keseluruhan
sistem produksi. Hal itu harus menjadi tugas-dan hak-yang dituntut oleh seorang buruh, tugas
untuk memahami dan belajar cara kerja mesin mereka secara sempurna dan mereparasi dan
memperbaikinya bila mungkin; mempelajari mesinnya, bagiannya, dan keseluruhan proses
produksi. Namun selain merupakan sebuah tugas, hal ini adalah juga merupakan haknya yang
harus dituntut dari semua administratur.
Hubungan yang lebih erat harus dijalin antara buruh dan administraturnya di pabrik-pabrik yang
dijalankan atau dimiliki oleh negara, sehingga mereka dapat bertukar pengalaman. Mengatur
sebuah komplek industri yang besar dan rumit atau menjalankan sebuah industri tidaklah sama
dengan bekerja di dalam industri tersebut. Masalah yang ada dipandang dari sudut yang berbeda,
sebagaimana saya memandang kalian dari sini, sementara kalian memandang saya dari sudut
yang lain. Seperti itulah buruh dan administratur, bahkan saat ini dalam pemerintahan yang
revolusioner, memandang problem dari sudut yang berbeda. Kita harus membawa admisnistratur
turun ke bangku-bangku kerja, atau membawa buruh ke meja administratur dan membuat mereka
bertukar pengalaman, sehingga mereka memandang proses dengan cara yang sama, karena
mereka telah melihat semua sisi-sisinya, dan kemudian membuat mereka memecahkan
masalahnya.
Dan kalian akan lihat bahwa banyak tuntutan buruh yang saat ini masih diajukan akan hilang.
Ada pabrik-pabrik yang sudah menjadi milik negara di mana, misalnya, seorang buruh
menemukan sebuah metode bagaimana cara menghasilkan lebih banyak pada satu mesin, atau
pada satu perkakas tenun, dan kepala bagian melarangnya. Saya tidak akan mengatakan ini
pengkhianatan, tapi hal ini merupakan interpretasi yang keliru terhadap fakta, interpretasi keliru
terhadap momen revolusioner. Hal yang pokok yang harus kita camkan saat ini adalah bahwa
semua cara berpikir lama telah tersapu oleh sejarah. Kita harus mulai berpikir dengan cara pikir
yang baru, dan memahami bahwa kepala-kepala kita berada di atas bahu kita dan kita harus
menggunakannya. Kita harus menganalisa setiap masalah baru dengan kepala yang jernih.
Para pemimpin buruh, dan buruh pada umumnya, sekarang akan berpartisipasi dalam proses
produksi dan akan juga diberi tanggung jawab. Kita tidak mampu lebih jauh maju karena masih
banyak pabrik-pabrik di mana diskusi seperti ini tidak dapat berlangsung karena serikat buruhnya
bersikap memusuhi, atau karena buruh belum memahami inti persoalannya. Jika serikat buruh
berbicara dengan administrasi, buruh berpikir serikat buruh, pemimpin serikat buruh, menjual
kepemimpinan. Semua ini harus dihapuskan, karena tugas kita, tugas industrialisasi negeri ini,
tugas pokok yang dihadapi Kuba saat ini, tidak dapat dicapai oleh kehendak segelintir orang,
tidak pula oleh sejumlah kecil kaum jenius, tidak pula oleh satu orang saja. Tugas kita adalah
menemukan jalan yang paling baik dan menjelaskannya. Namun tugas rakyat adalah membantu
menemukan jalan yang baik tersebut, menyumbangkan dengan seluruh usahanya sehingga kita
bisa maju lebih cepat sepanjang jalan itu, dan selalu mengkoreksi kesalahan-kesalahan dengan
cara yang konstruktif.
Hingga saat ini kita hanya menetapkan beberapa tujuan saja, beberapa di antaranya agak
sederhana, agar kita mampu memenuhinya, karena kita masih belum pasti seberapa baik buruh
secara keseluruhan mampu memahami pentingnya setiap masalah, seberapa jauh mereka akan
membantu kita. Kita merumuskan tujuan, misalnya, untuk melipatgandakan pendapatan per
kapita setiap warga Kuba per tahun dalam sepuluh tahun, yakni, uang yang diterima dalam satu
tahun. Dewasa ini setiap warga Kuba, dengan membagi segala sesuatunya yang ada di Kuba ini
berdasarkan jumlah penduduk, memperoleh kira-kira 400 peso per tahun. Kalau jumlah ini kalian
bagi lagi dengan dua belas bulan, kalian akan melihat bahwa betapa kecilnya penghasilan setiap
warga Kuba sepanjang tahun. Tentu saja, banyak perempuan dan anak-anak yang tidak bekerja,
namun tetap saja jumlah tersebut sangat kecil.
Sekarang, dalam waktu sepuluh tahun kita ingin meningkatkan pendapatan per kapita per tahun
di Kuba menjadi kira-kira lebih dari 900 peso. Jumlah ini, dua kali lipat dari yang sekarang,
merupakan sebuah upaya yang sangat besar yang harus bisa kita lakukan. Meskipun pada
kenyataannya kami menyampaikan pada kalian bahwa kita melakukan hal ini secara sederhana,
apa yang kita lakukan ini adalah sesuatu yang belum pernah dilakukan di manapun di bumi
Amerika Latin ini. Di Amerika Latin hal itu berarti pertumbuhan 7 persen per tahun pada daya
beli rakyat, pada pendapatan rakyat, dan hingga kini di beberapa negeri Amerika Latin
pertumbuhannya hanya kira-kira 1 atau 2 persen dan di tempat lainnya bahkan menurun. Dengan
kata lain, kita akan memiliki sebuah percepatan pembangunan yang luar biasa. Proses ini akan
lebih besar lagi apabila setiap orang memahami dengan jelas apa tugas mereka sesungguhnya.
Saya tidak bermaksud mengeluh sama sekali. Mencapai hal ini akan berarti sebuah kemenangan
luar biasa. Atau, bahwa kita akan mencapai pertumbuhan itu, dan ini akan menjadi kemenangan
utama. (Tepuk tangan)
Satu tujuan lain yang telah kita tetapkan akan, setidaknya, membutuhkan perhatian lebih besar:
menghapuskan pengangguran kira-kira pada akhir 1962, yakni, dalam dua setengah tahun.
(Tepuk tangan) Jangan tepuk tangan dulu; ini adalah sasaran yang telah kita rumuskan bersama,
dan kita baru bisa bertepuk tangan jika kita telah mencapainya, atau dicemooh jika kita gagal.
Tapi hal ini adalah tugas setiap orang, tugas pemerintah dan rakyat bersama-sama. Dan untuk
kita semua yang telah punya sesuatu untuk dimakan, adalah tugas mulianya untuk menunjukkan
solidaritas terhadap mereka yang tidak memiliki apa-apa atau hampir tidak memiliki apa-apa.
Seseorang dari pendengar memotong: "Komandan Guevara, hanya dalam waktu empat hari
setelah negara mulai mengelola hotel-hotel, jumlah tamu meningkat; terdapat lebih dari 4000
tamu hanya dalam waktu tiga hari. Itu semua karena revolusi kita, Komandan Guevara." (Tepuk
tangan)
Tentu saja, itu adalah salah satu tugas bersama lainnya yang kita hadapi. Pengelolaan setiap
perusahaan oleh buruh dan pemerintah. Misalnya, hotel-hotel adalah sebuah industri di mana
kualitas kelas pekerja dan para pemimpinnya sedang diuji. Para pemimpin kelas pekerja, yang
dipilih secara demokratis oleh kelas pekerja, dan yang tidak menerima bayaran, bertugas
memecahkan masalah industri perhotelan. Tentu saja, kemenangan awal ini bukan kemenangan
akhir. Hotel merupakan masalah yang sulit, karena di Kuba hotel dibangun dan distrukturkan
dengan mentalitas kolonial, untuk turis yang datang untuk membelanjakan dollarnya dalam
perjudian atau dalam hiburan-hiburan immoral lainnya. Dengan kata lain, hotel-hotel itu
diperuntukkan bagi para majikan yang datang ke pemilikan mereka di Karibia untuk
meninggalkan sedikit saja dari yang mereka peroleh sepanjang tahun. Kita hendaknya jangan
lupa hal itu.
Sekarang kita harus sepenuhnya mengubah sistem dan struktur serta mentalitas bisnis turisme.
Turis akan datang. Bila mereka datang dari Amerika Serikat, mereka akan menjadi turis-turis
dengan cukup pengertian dan keberanian untuk menghadapi semua ancaman, yang kurang lebih
tersembunyi, terhadap mereka. Turis dari Amerika Latin adalah mereka yang ingin menyaksikan
secara langsung proses revolusioner kita. Dan hotel-hotel kita juga harus diisi dengan warga-
warga kita sendiri, dengan warga Kuba yang datang dari seluruh pelosok kepulauan dalam
perjalanan untuk mengetahui negerinya. Dengan kata lain, kita perlu memperbarui sistem hotel
kita secara total, dan itu bukan pekerjaan gampang. Dan saya yakin bahwa mereka-mereka yang
akan mengerjakannya dengan baik adalah justru para pemimpin yang telah dipilih oleh para
buruh, bekerjasama dengan pejabat-pejabat dari pemerintahan revolusioner.
Beberapa waktu yang lalu dalam sebuah pidato awal, saya telah menjanjikan, sebagai pimpinan
dari departemen perindustrian, sebuah sistem manajemen campuran dalam pabrik-pabrik. Tentu
saja, kita tidak melupakan hal itu. Sistem tersebut masih di bawah penelitian. Prosesnya memang
berjalan agak lambat karena ternyata prosesnya tidak sederhana, dan banyak masalah yang harus
diantisipasi. Namun semua itu masih dalam penelitian, dan dalam waktu singkat akan segera
dipraktekkan di semua pabrik negara dan semua pabrik yang dijalankan oleh negara untuk alasan
apapun, yang sekarang ini jumlahnya sangat banyak.
Untuk mengakhiri pidato ini, dan bila kalian ijinkan, aku ulangi: tugas dari kelas buruh sekarang
adalah berproduksi, dan ingat bahwa hal ini berarti memproduksi tanpa mengarah kepada
berhenti; memproduksi lebih banyak, menciptakan banyak kekayaan yang pada gilirannya akan
menciptakan lebih banyak sumber kerja; berhemat sebanyak-banyaknya, bukan hanya di tingkat
negara, namun di bidang apapun di mana penghematan berarti penghematan untuk seluruh
bangsa; mempertajam kewaspadaan revolusioner, menemukan-dan ini barangkali yang paling
penting-sumber daya baru dan metoda kerja baru yang akan menyelamatkan uang negara; bagi
kelas pekerja untuk mengorganisasi diri dalam rangka menyumbangkan usahanya yang paling
baik untuk tugas kolektif industrialisasi.
Dan untuk melakukan itu semua, adalah penting untuk mempelajari dan memahami proses
revolusioner yang akan membimbing kita menuju persatuan dan tingkat ketegaran yang paling
besar. Dan kita harus mempelajari proses produksi, pada kemampuan kita yang paling baik di
setiap levelnya, dengan teliti sehingga kita dapat menemukan inovasi-inovasi yang akan
memungkinkan kita untuk menghasilkan lebih banyak dan menghemat lebih banyak. Itu saja
pesanku untuk hari ini. (Sambutan sorak sorai sambil berdiri).
Catatan Editorial:
1) Pada bulan April 1960 protes-protes meluas yang disulut oleh demonstrasi-demonstrasi
mahasiswa telah memaksa jatuhnya diktator Syngman Rhee di Korea Selatan.
2) Dua minggu setelah pidato ini diberikan, pada tanggal 2 Juli 1960, Dewan Perwakilan Rakyat
Amerika Serikat menyetujui sebuah undang-undang pengurangan kuota gula Kuba. Undang-
undang ini ditandatangani oleh Presiden Eisenhower pada hari berikutnya. Pada tanggal 6 Juli
1960, Presiden Eisenhower memerintahkan pemotongan kuota gula Kuba sebesar kira-kira
700.000 ton. Sebagai jawabannya, pemerintahan revolusioner Kuba memerintahkan nasionalisasi
terhadap perusahaan-perusahaan penting Amerika Serikat di Kuba.
3) Selama satu dekade sebelum revolusi, konfederasi buruh Kuba (CTC) berada di bawah kontrol
pengurus-pengurus pro-Batista yang dipimpin oleh Eusibio Mujal. Federasi dan kebanyakan
afiliasi-afiliasinya kemudian direorganisasi setelah kemenangan revolusi.
4) Castro menyampaikan pidato ini pada tanggal 5 juni 1960, di dalam sebuah pertemuan buruh
industri makanan.
5) Sepuluh hari setelah pidato Guevara, pada tanggal 28 Juni 1960, pengilangan minyak AS di
Kuba melaksanakan ancaman mereka untuk tidak mengilang minyak yang telah dibeli oleh Kuba
dari Uni Soviet. Pemerintahan revolusioner membalasnya dengan mengambil alih manajemen
pabrik pengilangan Texaco, Esso, dan Shell. Beberapa minggu kemudian perusahaan-perusahaan
tersebut dinasionalisasikan.
6) Siboney adalah salah satu masyarakat asli di Kuba sebelum pendudukan Spanyol.
7) Benteng militer La Cabana di Havana adalah salah satu tempat utama di mana penentang-
penentang rejim Batista dipenjarakan dan disiksa.
8) Istilah ini mengacu pada sebuah pangkalan militer Amerika Serikat di Guantanamo. Pada
tahun 1898 kapal Maine milik Amerika Serikat meledak di Havana secara misterius. Insiden ini
digunakan oleh Washington sebagai dalih untuk menyatakan perang melawan Spanyol, di mana
Amerika Serikat merebut daerah jajahan Spanyol di Kuba, Puerto Rico, Guam, dan di Filipina.
9) Jose Figueres adalah presiden Costa Rica dari tahun 1953 hingga 1958, dan kembali pada
tahun 1970 hingga 1974.
10) Pada tanggal 21 Oktober 1959, pesawat terbang Amerika Serikat mengebom dan menembaki
kota Havana, menewaskan dua orang dan mencederai empatpuluh tujuh lainnya
KADER : TULANG PUNGGUNG
REVOLUSI
Che Guevara (September 1962)
Artikel ini dimuat dalam Jurnal bulanan Cuba Socialista (edisi September 1962)
Teks terjemahan diambil dari situs indo-marxist.net
Tak perlu lagi untuk meragukan watak khas revolusi kita,tentang hal-ikhwalnya, dengan
semangat spontanitasnya, yakni transisi yang berlangsung dari revolusi pembebasan nasional
menuju revolusi sosialisme. Dan tak perlu pula meragukan peningkatan pesat dari tahap-tahap
perkembangannya, yang dipimpin oleh orang-orang yang sama yang ikut serta dalam peristiwa
heroik penyerangan garnisun Moncada, berlanjut melalui pendaratan Granma, dan memuncak
pada deklarasi watak sosialis dari revolusi Kuba. Para simpatisan baru, kader-kader, dan
organisasi-organisasi membentuk sebuah strukfur organisasional yang pada awal gerakan masih
lemah, sampai kemudian berubah menjadi luapan rakyat yang akhirnya mencirikan revolusi kita.
Ketika kemudian menjadi nyata bahwa suatu kelas sosial baru secara tegas mengambil alih
kepemimpinan di Kuba, kita juga menyaksikan keterbatasan yang besar dalam menggunakan
kekuasaan negara karena adanya kondisi-kondisi yang kita temukan di dalam tubuh negara.
Tidak ada kader untuk melaksanakan sejumlah besar pekerjaan yang harus diisi dalam aparat
negara, dalam organisasi-oganisasi politik, dan seluruh front ekonomi.
Segera setelah kekuasaan berhasil direbut, pos-pos birokratik hanya diisi dengan cara 'asal
tunjuk' saja. Tidak menimbulkan masalah yang besar--tidak satupun karena struktur lama belum
dihancurkan. Aparat berfungsi lamban dan tertatih tatih seperti sesuatu yang tua dan hampir
mati. Tapi ia memiliki organisasi dan di dalam organisasi yang- memadai untuk
mempertahankan dirinya melalui kelembaman, melecehkan perubahan-perubahan politik sebagai
awal bagi perubahan struktur ekonomi.
Gerakan 26 Juli yang masih disibukkan oleh pertarungan internal sayap kanan dan sayap kiri,
tidak bisa mencurahkan dirinya untuk tugas-tugas pembangunan. Dan Partai Sosialis popular
yang karena terlampau lama mengalami serangan-serangan keji dan bergerak di bawah tanah
selama bertahun-tahun, tidak mampu mengembangkan kader-kader menengah untuk menangani
tanggung jawab baru.
Ketika campur tangan negara yang pertama kali dalam ekonomi berlangsung (1), tugas-tugas
menemukan kader tidaklah terlalu rumit, dan memungkinkan untuk memilih diantara rakyat yang
telah memiliki basis minimum untuk menjalankan posisi-posisi kepemimpinan. Tetapi dengan
percepatan proses yang dimulai dengan nasionalisasi perusahaan-perusahaan Amerika dan
kemudian disusul dengan perusahan-perusahaan besar Kuba, kebutuhan nyata untuk teknisi-
keknisi administrasi mulai muncul. Di sisi lain, kebutuhan akan teknisi-teknisi produksi
dirasakan semakin mendesak. krena larinya banyak teknisi yang tertarik oleh posisi-posisi yang
lebih baik yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaaan imperialis di AS atau di negeri
Amerika Latin lainnya. Sementara sibuk dengan tugas-tugas organisasional ini, aparat-aparat
politik harus melakukan upaya yang gigih untuk memperhatikan masalah ideologi kepada massa
yang bergabung dalam revolusi dan berhasrat besar untuk belajar.
Kita semua telah berusaha menjalankan peran sebaik mungkin, tapi bukannya tanpa ada masalah
dan kekecewaan. Banyak kekeliruan yang dilakukan dalam bidang administratif di tingkat
eksekutif pusat. Banyak kesalahan telah dibuat oleh para administratur baru di perusahaan-
perusahaan yang sarat dengan tanggung jawab besar. Kita juga mengakui adanya-kekeliruan
besar dan mahal yang dilakukan oleh aparat-aparat politk, yang sedikit demi sedikit merosot
menjadi birokrasi yang melenakan.dan menghanyutkan, yang dijadikan sebagai batu loncatan
untuk pos-pos birokratik yang penting atau kurang penting yang pada akhirnya memisahkan
mereka dari massa.
Penyebab utama dari kekeliruan-kekeliruan kita adalah kurang memahami kenyataan yang ada.
Selain itu, kita kekurangan perangkat, yang menumpulkan pandangan kita dan
membelokkanpartai menjadi sebuah organisasi birokratik, yang membahayakan administrasi dan
produksi, kita kekurangan kader-kader maju pada tingkat menengah. Ini merupakan bukti bahwa
pengembangan kader sama artinya dengan kebijakan turun ke massa. Semboyannya adalah sekali
lagi untuk menegakkan kontak dengan massa, kontak yang dipelihara terus oleh revolusi pada
masa-masa awalnya.tapi ini harus ditegakkan melalui mekanisme yang mampu memberikan
hasil-hasil yang paling menguntungkan baik bagi kepentingan sentimen massa maupun dalam
penyampaian kepemimpinanpolitik, yang di banyak kasus hanya diberikan melalui campur
tangan PM Fidel Castro atau beberapa pimpinan revolusi lainnya.
Pada titik ini kita dapat mengajukan pertanyaan : apakah itu kader ? kita harusmenyatakan bahwa
seorang kader adalah seorang individu yang telah mencapai perkembangan politik yang cukup
mampu menafsirkan petunjuk-petunjuk yang lebih besar berasal dari kekuasaan pusat
menjadikanya sebagai miliknyadan memegangnya sebagai suatu orientasi ke massa ; seseorang
yang pada saat yang sama harus juga mampu menafsirkan isyarat-isyarat yang dimunculkan oleh
massa mengenai keinginan-keinginan dan motivasi mereka yang paling dalam.
Seorang kader adalah seorang yang memiliki disiplin ideologis dan administratif, yang
mengetahui dan mempraktekkan sentralisme-demokrasi dan yang mengetahui bagaimana
mempraktekkan azas diskusi kolektif dan pengambilan keputusan serta tanggung jawabnya
masing-masing. Ia adalah seorang individu yang telah terbukti kesetiaannya, yang keberanian
lahiriah dan moralnya telah berkembang seiring dengan perkembangan ideologisnya, yang
dengan demikian ia selalu berkeinginan untuk menghadapi setiap perdebatan dan bahkan
menyerahkan seluruh hidupnya untuk kejayaan revolusi. Sebagai tambahan, ia juga seorang
individu yang dapat berfikir berdikari, yang mampu membuat keputusan-keputusan yang
diperlukan dan melakukap prakarsa kreatif yang tidak bertentangan dengan disiplin.
Karenanya, kader adalah seorang pencipta, seorang pemimpin yang berpendirian kukuh,
seorang teknisi dengan tingkat politik yang baik, yang memegang prinsip dialektika untuk
memajukan sektor produksinya, atau mengembangkan massa dari posisi kepemimpinan
politiknya.
Manusia teladan ini, yang dari luar nampak seolah-olah tingkat kebajikannya itu sulit dicapai,
ternyata hadir diantara rakyat Kuba, dan kita menemuinya tiap hari. Hal yang pokok sebetulnya
adalah mengambil manfaat dari setiap peluang yang ada guna mengembangkan mereka
semaksimal mungkin, untuk mendidiknya, untuk menarik manfaat yang paling besar dari setiap
kader dan mengalihkannya menjadi nilai tertinggi bagi kepentingan bangsa.
Pengembangan saorang kader dicapai melalui pelaksanaan tugas-tugas setiap hari. Selain itu,
tugas-tugas itu harus dijalankan secara sistematik, di dalam sekolah-sekolah khusus, diajar oleh
pengajar yang kompeten--yang memberikan teladan bagi murid-muridnya--akan mendorong
kemajuan ideologis yang paling pesat .
Dalam sebuah sistem yang sedang mulai membangun sosialisme, jelas kader harus maju secara
politik. Selain itu, bila kita mempertimbangkan perkembangan politiknya, kita tidak hanya
memperhitungkan teori Marxist. Kita harus juga menuntut tanggungjawab dari individu terhadap
tindakan-tindakannya, sebuah disiplin yang mengendalikan setiap kelemahan dan yang tidak
menghambat lahirnya prakarsa Dan kita harus mgnuntut kekhusukkannya yang terus-menerus
terhadap semua masalah-masalah revolusi. Untuk dapat mengembangkan seorang kader, kita
harus memulai dengan menegakkan prinsip seleksi diantara massa. Di sana lah kita menemukan
individu-individu yang berkembang, yang diuji oleh pengorbanan atau yang baru mulai
menunjukkan kepeduliannya dan menugaskan mereka ke tempat-tempat belajar khusus ; atau
bila belum ada sekolah-sekolah sedemikian, berikan mereka tanggung jawab yang lebih sehingga
mereka teruji dalam kerja praktek.
Dengan cara ini kita telah menemukan sejumlah besar kader-kader baru di tahun-tahun
belakangan ini. Tapi perkembanqan mereka tidaklah sama, ketika kawan-kawan muda itu harus
menghadapi kenyataan dimana kemunculan pera revolusioner itu tanpa kepemimpinan partai
yang memadai. Beberapa diantaranya memang benar-benar berhasil, tetapi lainnya tidak dapat
menyelesaikannya dan terputus di tengah jalan Atau lenyap begitu saja ditelan labirin birokrasi,
atau terperosok ke dalam godaan-godaan kekuasaan.
Untuk menjamin kemenangan dan konsolidasi menyeluruh dari revolusi, kita harus
mengembangkan berbagai jenis kader yagn berbeda. Kita membutuhkan kader politik yang akan
menjadi fondasi bagi organisasi-organisasi massa, dan yang akan memimpin massa melalui aksi
Partai Persatuan Revolusi Sosialis (2). (Kita telah mulai meletakkan fondasi ini bersama Sekolah
Pengajaran Revolusioner, tingkat nasional dan propinsi dan bersama kelompo-kelompok
pengkajian dan studi di semua tingkatan). Kita juga membutuhkan kader-kader militer. Untuk
mencapai itu kita dapat memanfaatkan proses seleksi selama perang yang dibuat diantara
pejuang-pejuang muda kita. Karena, banyak diantara mereka yang masih hidup tapi tanpa
pengetahuan teoritik yang cukup, tapi mereka teruji di bawah siraman peluru. Mereka teruji di
dalam keadaan perjuangan yang paling su1it, dengan kesetiaan yang telah terbukti kepada rejim
revolusioner seJak kelahiran dan perkembangannya, mereka berkait erat semenjak perang gerilya
pertama di Sierra Maestra itu. Kita juga mengembangkam kader-kader ekonomi, yang akan
mengabdikan dirinya khusus untuk menghadapi perencanaan yang sulit dan tutas-tugas negara
sosialis pada masa pembentukannya.
Adalah perlu untuk bekerja dengan kaum profesional, dengan mendesak kaum muda untuk
mengikuti salah satu karir teknik yang lebih penting dalam upaya memberikan i1mu
pengetahuan, sebuah energi antusiasme ideologis yang menjamin kelajuan pembangunan.
Adalah keharusan untuk menciptakan suatu tim administratif yang mengetahui bagaimana
menqambi1 manfaat dan_ menyesuaikan pengetahuan teknis khusus lainnya, serta membimbing
perusahaan-perusahaan organisasi negara lainya, untuk membawa membawanya sejalan dengan
irama revolusi.
Ukuran umum bagi semua kader ini adalah kejernihan politik. Tapi ini bukan berarti dukungan
membabi buta terhadap dalil-dalil revolusi, melainkan suatu dukungan yang beralasan. Hal itu
memerlukan kapasitas yang besar untuk berkorban dan satu kapasitas analisis dialekttis yang
memungkinkannya untuk memberikan sumbangan yang berkesinambungan pada semua
tingkatan, hingga memperkaya teori dan praktek revolusi. Kawan-kawan ini harus diseleksi
hanya dengan penerapan prinsip bahwa yang terbaiklah yang akan maju ke depan dan yang
terbaiklah harus diberikan kesempatan terbesar untuk berkembang.
Dalam semua situasi ini, fungsi kader adalah sama pada masing-masing front yang berbeda.
Kader adalah komponen penting dari motor ideologis dari Partai Persatuan Revolusi. Hal ini
adalah sesuatu yang dapat kita sebut sebagai gigi penggerak dari motor itu. Menjadi penggerak
lantaran ia merupakan bagian dari motor yang menjamin agar motor tersebut bekerja dengan
benar. Menjadi penggerak karena ia tidak hanya sekedar penyampai slogan atau menuntut
kenaikan atau penurunan, tetapi seorang pencipta yang akan membantu dalam pengembangan
massa dan penyampai informasi pada para pemimpin serta menjembatani kontak diantara
mereka. Kader memiliki misi penting yang melihatnya bahwa semangat besar revolusi tidak
terkikis, dan semnagat besar revolusi tidak terbuang percuma dan tidak terlelap atau berkurang
ritmenya. Ini merupakan posisi yang rawan. Ia menyampaikan apa yang datang dari massa dan
menanamkan orientasi partai pada massa.
Oleh karena itu pengembangan kader sekarang adalah sebuah tugas yang tak dapat ditunda lagi.
Pengembangan massa telah dilaksanakan oleh pemerintah dengan tekad yang besar dan dengan
program-program bea-siswanya, dengan prinsip seleksi dengan program studi untuk para pekerja
yang menawarkan berbegai kesempatan bagi pengembangan berbagai teknologi; dengan
pengembangan sekolah-sekolah teknik yang khusus; dengan pengembangan sekolah-sekolah dan
universitat-universitas yang membuka karir-karir baru. Pendeknya, hal ini dilakukan dengan
pengembangan studi, kerja, dan kewaspadaan revolusioner sebagi semboyan bagi seluruh negeri
kita, yang secara fundamental berbasis pada persatuan Komunis Muda, darimana semua jenis
kader harus muncul di masa depan. Bahkan kader-kader pimpinan revolusi.
Hal yang berkaitan erat dengan konsep "kader" adalah konsep kapasitas untuk berkorban, untuk
memperlihatkannya melalui contoh-contoh pribadi dari kebenaran dan semboyan revolusi.
Sebagai pimpinan politik, para kader harus memperoleh penghargaan dari para pekerja oleh
tindakan-tindakan mereka. Adalah suatu keharusan, bahwa mereka memperoleh penghargaan
dan kecintaan dari kawan-kawan mereka yang mereka harus bimbing dalam jalan kepeloporan.
Karena semua inilah, tidak ada kader yang lebih baik daripada mereka yang dipi1ih oleh massa
di dalam pertemuan-pertemuan yang memilih para pekerja teladan, yang akan bergabung di
dalam PURS bersama anggota-anggota lima ORI yang lulus dalam semua ujian seleksi. Pada
awalnya, mereka hanya merupakan sebuah partai kecil tapi dengan pengaruh yang besar diantara
para pekerja. Kemudian akan tumbuh di saat kemajuan kesadaran sosialis mulai menunjukkkan
hasilnya dan ketaatan total terhadap perjuangan rakyat menjadi suatu hal yang diperlukan.
Dengen pimpinan-pimpinan perantara dengan kualitas ini, tugas-tugas sulit yang berada di
hadapan kita akan diselesaikan dengan kesalahan yang lebih sedikit. Setelah melalui suatu
periode yang membingunghan dan metode yang buruk, akhirnya kita tiba pada satu
kebijaksanaan yang tepat yang tidak akan pernah ditinggalkan. Dengan impuls kelas pekerja
yang selalu diperbarui yang disirami dari pancuran air yang tiada habis-habisnya, para anggota
PURS masa depan, dan kepemimpinan partai kita, sepenuhnya kita laksanakan tugas
pembentukan kader-kader yang akan menjamin perkembangan yang kukuh dari revolusi kita.
Kita harus berhasil dalam tugas ini.
September 1962
Keterangan:
1. Pada November 1959, pemerintahan revolusioner menyetujui suatu undang -undang yang
memberikan wewenang pada menteri. perburuhan untuk campur tangan dalam suatu peruahaan,
memegang kendali menejemennya tanpa merubah pemilikannya, Para pemilik perusahaan yang
diinterrvensi tetap berhak untuk memperoleh laba. bagaimanapun, pada prakteknya sebagian
pemilik dari perusahaan-perusahaan ini hengkang dari Kuba. Prosedur ini digunakan terus oleh
pemerintah revolusioner sampai akhir 1960, di saat semua cabang-cabang ekonomi pokok
dinasionalisasi.
2. Pada saat artikel ini ditulis PURS berada dalam proses pembrntukannya, Pada bulan
Maret 1962, pendahulu-pendahulunya ORI, The Integrated Revolution --yang dibentuk melalui
penggabungan Gerakan 26 Juli, Partai Sossalis Popular dan Directorate Revolsioner--telah
menjalani suatu - proses reorganisasi menuju konsolidasi partai baru di paruh akhir 1963, pusat
tari reorganiiasi ini adalah pertemuan-pertemuan yang diadakan pada ribuan tempat-tempat kerja
di seluruh Kuba. Masing-masing pertemuan mendiskusikan dan memiiih dari tempat kerja itu
seorang pekerja teladan. Mereka yang terpilih pade gilirannya dipertimbangkan untuk
keanggotaan partai.
Sosialisme dan Manusia di Kuba
Che Guevara (1965)
Artikel ini di tulis dalam bentuk sebuah surat yang ditujukan kepada Carlos Quijano, editor
Marcha, majalah mingguan independen yang radikal di Montevideo, Uruguay. Guevara
menulisnya saat dalam perjalanan ke luar negeri selama tiga bulan, saat mana ia berpidato di
sidang umum perserikatan bangsa-bangsa dan mengunjungi sejumlah negara di Afrika. Artikel
ini dipublikasikan, pada tanggal 12 Maret 1965 di majalah Marcha, dan tanggal 11 April 1965 di
majalah Verde Olivo.
Kawan tercinta:
Meskipun terlambat, saya tetap berusaha menyelesaikan catatan ini dalam rangkaian
perjalanan saya ke Afrika, dengan harapan bisa memenuhi janji saya. Saya akan menuliskan
tema yang dinyatakan oleh judul di atas. Saya kira, itu menarik bagi para pembac a di Uruguay.
Pendapat umum yang dilontarkan dari mulut juru bicara kaum kapitalis, dalam rangka perang
ideologi menentang sosialisme, yakni bahwasanya sosialisme, atau periode pembangunan
sosialisme seperti yang sedang kami laksanakan di Kuba ini, ditunjukkan oleh, penghapusan
individu atas nama negara. Saya tidak akan berusaha menolak pendapat tersebut semata-mata
berdasarkan argumen teoritik, melainkan dengan menunjukkan fakta-fakta sebagaimana adanya
di kuba dan selanjutnya memberi tambahan komentar umum. Ijinkanlah sekarang saya
memaparkan sejarah perjuangan revolusioner kami sebelum dan sesudah berhasil merebut
kekuasaan.
Sebagaimana telah diketahui, tanggal tepatnya dimulainya perjuangan revolusioner --yang
mencapai puncaknya pada 1 Januari 1959--adalah tanggal 26 Juli 1953. Sebuah kelompok yang
dipimpin oleh Fidel Castro menyerang barak Moncada di Propinsi Oriente pada pagi hari tanggal
tersebut. Serangan itu gagal, kegagalan itu menjadi sebuah malapetaka; dan mereka yang hidup
dijebloskan ke dalam penjara, dan memulai kembali perjuangan revolusioner setelah mereka
dibebaskan melalui sebuah amnesti.
Dalam proses ini, dimana yang ada baru berupa benih sosialisme, manusia merupakan faktor
fundamental. Kita meletakkan kepercayaan kita padanya--individual, khas, dengan nama pertama
dan akhirnya--dan kemenangan atau kegagalan missi yang dipercayakan padanya bergantung
pada kapasitasnya untuk aksi.
Selanjutnya tibalah tahap perjuangan gerilya. Perjuangan ini berkembang dalam dua lingkungan
yang berbeda: rakyat, massa yang masih tertidur yang harus dimobilisasi; dan pelopornya,
gerilyawan, kekuatan motor mobilisasi, pembangkit kesadaran revolusioner dan antusiasme
militan. Pelopor ini merupakan agen katalisator yang membangkitkan kondisi subyektif yang
diperlukan untuk memperoleh kemenangan.
Di sini sekali lagi, dalam kerangka proletarisasi pemikiran kami, dari revolusi yang berlangsung
dalam kebiasaan-kebiasaan dan pikiran-pikiran kami, individu merupakan faktor pokok. Setiap
seorang pejuang dari Sierra Maestra yang mencapai jenjang atas dalam barisan kekuatan
revolusioner memiliki rekor tindakan yang luar biasa. Mereka memperoleh jenjang tersebut atas
dasar tindakannya itu. Inilah periode kepahlawanan pertama, dan di situ mereka harus memikul
tanggung jawabnya yang amat berat, untuk tugas-tugas yang amat berbahaya, dengan tiada
kepuasan lain daripada berhasil memenuhi kewajiban yang dibebankan padanya itu.
Dalam pekerjaan pendidikan revolusioner, kami seringkali kembali ke tema-tema yang
mengandung pelajaran seperti ini. Sikap pejuang kami diarahkan sebagai manusia masa depan.
Pada bagian sejarah kami yang lain tindakan dedikasi total pada perjuangan revolusioner terus-
menerus diulang. Selama krisis Oktober dan saat Hurricane Flora kami menyaksikan tindakan
keberanian dan pengorbanan luar biasa yang ditunjukkan oleh seluruh rakyat. Penemuan metoda
melestarikan sikap kepahlawanan ini dalam kehidupan sehari-hari, dari sudut pandang ideologis,
merupakan salah satu tugas fundamental kami.
Pada bulan Januari 1959, pemerintahan revolusioner didirikan dengan keikutsertaan berbagai
anggota dari kaum borjuis pengkhianat. Keberadaan Tentara Pemberontak (selanjutnya diubah
menjadi kekuatan bersenjata Revolusioner setelah kemenangan revolusi 1959, pent) sebagai
faktor mendasar dari kekuatan yang mengawal revolusi.
Kontradiksi serius mulai berkembang. Kontradiksi utama, pada bulan Februari 1959,
diselesaikan ketika Fidel Castro memegang kepemimpinan pemerintahan, mengambil pos
perdana menteri. Proses ini mencapai puncaknya pada bulan Juli tahun yang sama dengan
mundurnya Presiden Urrutia karena tekanan massa.
Dalam sejarah revolusi Kuba nampak jelas karakternya, watak aslinya, yang secara sistematik
berulang-ulang tampil: massa
Proses yang bersegi jamak ini bukan, sebagaimana dianggap, jumlah dari elemen-elemen dari
tipe yang sama,layaknya sekumpulan domba,lebih-lebih lagi, disusutkan menjadi jenis tipe
sistem yang dipaksakan dari atas. Benar adanya bahwa ia mengikuti para pemimpinannya,
terutama Fidel Castro, tanpa keraguan. Namun tingkat dimana para pemimpin itu memperoleh
kepercayaan sesungguhnya hasil dari ketepatan mereka menginterpretasikan keinginan dan
aspirasi rakyat dalam arti utuh, dan dari perjuangan tulus untuk memenuhi janji yang dibuatnya.
Massa berpartisipasi dalam reformasi agraria dan dalam tugas sulit mengelola perusahaan-
perusahaan negara; yang juga ditunjukkan melalui pengalaman Playa Giron yang heroik itu,
peperangan melawan kelompok-kelompok bandit yang dipersenjatai oleh CIA; berpartisipasi
melalui salah satu keputusan yang amat penting di jaman moderen selama krisis Oktober; dan
saat ini berlanjut terus bekerja demi membangun sosialisme.
Dipandang dari luar, nampaknya mereka yang mengatakan tentang adanya subordinasi individu
di bawah negara bisa benar. Massa melakukan tugas-tugas itu dengan antusiame yang tak ada
bandingannya dan menjalankan tugas yang digariskan oleh pemerintah, apakah itu di bidang
ekonomi, kebudayaan, pertahanan, olah raga, dsb.
Inisiatif muncul dari Fidel atau dari komandan tinggi revolusioner dan dijelaskan kepada rakyat,
yang menjadikannya sebagai miliknya. Dalam beberapa kasus, partai dan pemerintah mengambil
pengalaman lokal dan menggeneralisasikannya, dengan mengikuti prosedur sama.
Meski begitu, negara kadang-kadang membuat kesalahan. Pada saat terjadi kesalahan, yaitu
nampak dari menurunnya antusiasme kolektif dikarenakan efek penurunan kuantitatif pada
masing-masing elemen yang menyusun massa. Kerja menjadi lumpuh hingga mencapai
penyusutan jumlah ke tingkat yang tak memadai. Saatnya harus segera membuat koreksi. Ini
terjadi pada bulan Maret 1962, sebagai hasil dari kebijaksanaan sektarian yang dipaksakan pada
partai oleh Anibal Escalante.
Nyata bahwa mekanisme ini tidak cukup menjamin bagi suksesi tindakan yang bijaksana.
Hubungan yang lebih berstruktur dengan massa amat dibutuhkan, dan kami harus
memperbaikinya di tahun-tahun selanjutnya. Selain inisiatif yang muncul dari jajaran atas
pemerintahan yang telah lakukan, kami sekarang ini menggunakan metoda intuitif yang muncul
dari reaksi umum atas problem-problem besar yang kami hadapi.
Dalam hal inilah Fidel seorang pemimpin. Cara khasnya dalam menyatukan dirinya dengan
rakyat dapat ditangkap hanya dengan melihatnya dalam tindakan. Dalam rapat umum raksasa
seseorang dapat mengamatinya bagai dialog antara dua garpu penala yang saling bergetar
menghasilkan suara baru. Fidel dan massa mulai bergetar bersama dalam sebuah dialog yang
intensitasnya makin tumbuh hingga mencapai klimaks dalam sebuah muara jeritan perjuangan
dan kemenangan.
Sesuatu yang sulit dipahami bagi seseorang yang tidak hidup melalui pengalaman revolusi
adalah keeratan dialektika antara individu dan massa,dimana massa, sebagai kumpulan individu,
saling berinterkoneksi dengan para pemimpinnya.
Beberapa fenomena seperti ini memang kisa juga dilihat di bahwa kapitalisme, ketika para
politisi nampak mampu memobilisasi opini umum, namun hal itu bukan sebagai gerakan sosial
murni (jika benar-benar murni, maka tidak sepenuhnya benar mengatakan mereka sebagai
kapitalis). Gerakan ini hanya mampu bertahan, jika orang yang itu mampu terus menjadi ispirasi
bagi mereka, atau akan bertahan selama kekasaran masyarakat kapitalis terus-menerus
menciptakan illusi terhadap rakyat.
Dalam masyarakat kapitalis, manusia dikontrol oleh hukum tanpa belas kasihan yang berada di
luar jangkauannya. Makhluk manusia teralienasi dan diikat menjadi sebuah masyarakat oleh
sebuah jaringan korda: hukum nilai. Hukum yang berlaku atas seluruh aspek kehidupannya, yang
membentuk perjalanan dan nasibnya.
Hukum kapitalisme, yang mengelabui dan tak nampak bagi orang kebanyakan, berlaku atas
individu tanpa ia menyadarinya. Ia hanya melihat keluasan horison tanpa batas di hadapannya.
Inilah betapa hal itu dilukiskan oleh kaum propagandis kapitalis yang mengaku menarik
pelajaran dari contoh semacam Rockeffeler --apakah benar atau tidak-- tentang kemungkinan
meraih keberhasilan.
Tumpukan kemiskinan dan penderitaan yang dipersyaratkan bagi kemunculan seorang
Rockeffeler, dan tumpukan kebejatan yang dikandung dalam kekayaan seperti itu, digelapkan
oleh lukisan tersebut, dan tidak selalu mungkin bagi kekuatan rakyat untuk melihat secara jernih
konsep-konsep hukum kapitalisme ini.
(Sebuah diskusi tentang bagaimana buruh di negara imperialis secara gradual kehilangan
semangat internasionalisme kelas pekerjanya disebabkan hingga tingkat tertentu oleh eksploitasi
terhadap negara dunia ketiga, dan pada saat yang sama bagaimana melemahnya semangat
perjuangan massa di negara imperialis, bisa dikaji di sini, namun tema itu di luar sasaran pokok
tulisan ini.)
Dalam kasus apapun jalan menuju kesuksesan di masyarakat kapitalis digambarkan sebagai
perjuangan dengan resiko--resiko dimana, diperlihatkan, seorang individu dengan kualitas yang
baik sajalah yang dapat menghadapinya. Hadiah nampak ada di kejauhan; dan jalan untuk
mencapainya penuh kesepian. Maka selanjutnya, yang berlangsung adalah persaingan diantara
serigala-serigala; pemenangnya akan muncul dengan ongkos kegagalan lainnya.
Sekarang saya akan mencoba mendefinisikan individu, aktor dalam drama yang sedang bergerak
dan aneh dari pembangunan sosialisme ini, dalam keberadaan gandanya sebagai manusia unik
dan sekaligus anggota dari masyarakat.
Saya pikir tempat memulainya adalah memahami kualitas ketidaklengkapannya, sebagai produk
yang belum selesai. Sisa masa lampau dibawanya hingga saat kini dalam kesadaran individu, dan
sebuah kerja yang terus menerus diperlukan untuk mengikis sisa-sisa itu. Proses ini berlangsung
dalam dua sisi. Di satu sisi masyarakat bertindak melalui pendidikan langsung dan tak langsung;
di sisi lain, individu menyarankan diri bagi proses pendidikan sadar diri.
Masyarakat baru yang terbentuk harus bersaing secara gigih dengan masa lalu. Masa lampau
tertanam bukan hanya dalam kesadaran individu--dimana sisa sebuah pendidikan yang secara
sistematik diorientasikan ke arah pemisahan individu masih sarat dikandung--namun juga
melalui watak dasar dari transisi itu dimana hubungan komoditi masih bertahan. Komoditi
merupakan sel ekonomi masyaraiat kapitalis. Selama ia masih ada, efeknya akan menyusup
dalam organisasi produksi dan, konsekuensinya, ke dalam kesadaran.
Marx memaparkan periode transisi sebagai hasil dari ledakan transformasi dari sistem kapitalis
yang dihancurkan oleh kontradiksinya sendiri. Namun, dalam kenyataan sejarah, kita
menyaksikan bahwa beberapa negara yang ikatan dahannya dengan pohon imperialisme lemah
akan lepas pertama kali --sebuah fenomena yang diramalkan oleh Lenin.
Di negara-negara itu kapitalisme telah berkembang secara cukup untuk menciptakan efek yang
dirasakan oleh rakyat dengan satu atau lain cara; namun bukannya kontradiksi internal
kapitalismelah yang menyeburkan semua kemungkinan, menyebabkan sistem pecah. Perjuangan
untuk membebaskan diri dari penindas asing, kesengsaraan yang disebabkan oleh kejadian
eksternal seperti peperangan,yang memberikan konsekuensi kelas-kelas diuntungkan menyokong
kelas-kelas terhisap. gerakan pembebasan yang bertujuan menggulingkan rejim neokolonialis--
inilah faktor jamak dalam melepaskan jenis eksploitasi seperti ini. Tindakan sadar bekerja
sepenuhnya.
Sebuah pendidikan lengkap bagi kerja sosial masih belum berlangsung di negara-negara yang
baru membebaskan diri dari neokolonialisme itu, dan kemakmuran masih jauh dari jangkauan
massa melalui proses penyerapan yang sederhana. Di satu sisi, keterbelakangan, dan biasanya
larinya modal ke luar negeri, di sisi lain, transisi yang cepat tanpa pengorbanan adalah mustahi.
Jalan untuk membangun basis ekonomi, dan godaan untuk sekedar tunduk pada kepentingan
material sebagai ukuran kemajuan pembangunan masih teramat besar.
Ada bahaya bahwa hutan tak akan nampak karena pohon-pohon. Impian, bahwa sosialisme dapat
dicapai dengan bantuan dari peralatan tumpul yang ditinggalkan kepada kita oleh kapitalisme
(komoditi sebagai sel ekonomi, laba, kepentingan materi individu sebagai ukuran, dsb.) dapat
mengarahkan pada sebuah persekutuan buta.
Dan kau akan dipusingkan di sana setelah melalui perjalanan panjang dengan banyak
persimpangan, dan sulit untuk keluar dari jalan yang salah. Sementara itu, fondasi ekonomi yang
telah diletakkan telah bekerja merongrong perkembangan kesadaran. Untuk membangun
komunisme adalah perlu, secara simultan dengan landasan material baru, membangun manusia
baru.
Itulah sebabnya amat penting memilih instrumen yang tepat untuk memobilisasi massa. Pada
dasarnya, instrumen itu harus berkarakter moral, tanpa mengabaikan, bagaimanapun juga,
penggunaan secara tepat insentif materi--khususnya yang berkarakter sosial.
Sebagaimana telah saya katakan, di saat-saat ada resiko besar adalah mudah untuk menggalang
tanggapan kuat bagi rangsangan moral; Untuk memperkuat efeknya, bagaimanapun juga,
mempersyaratkan perkembangan sebuah kesadaran dimana ada skala nilai baru. Masyarakat
secara keseluruhan harus dibalikkan menjadi sebuah sekolah raksasa.
Dalam pemaparan ringkas fenomena ini, adalah sama seperti proses dimana kesadaran kapitalis
terbentuk dalam periode awalnya. Kapitalisme menggunakan kekuatan tapi justru itu mendidik
orang akan sistem tersebut. Propaganda langsung dilakukan dengan menjelaskan keniscayaan
masyarakat kelas, apakah melalui teori asal-usul takdir atau teori mekanika hukum alam.
Pendidikan ini membodohi massa, karena mereka memandang dirinya sebagai makhluk yang
ditindas oleh sebuah kekuatan jahat dimana mereka tidak mungkin menentangnya.Datanglah
saatnya harapan baru untuk memperbaikinya--dan hal ini, kapitalisme berbeda dari sistem kasta
yang paling awal, dimana tak ada jalan keluar yang ditawarkan.
Bagi beberapa orang, prinsip sistem kasta akan tetap memberi efek: hadiah bagi yang taat akan
diterima setelah kematian di dunia lain dimana, menurut keyakinan lama, orang baik akan diberi
hadiah. Bagi orang lain ada inovasi ini: pembagian kelas ditentukan oleh takdir, namun individu
dapat bangkit keluar dari kelasnya melalui kerja, inisiatif, dsb.
Kedua ideologi ini dan mitos tentang manusia individu membentuk dirinya sendiri, jelas-jelas
merupakan kebohongan: ia sudah menunjukkan dirinya, bahwa sebuah kebohongan akan adanya
klas permanen adalah kebenaran.
Dalam kasus kami, pendidikan langsung memperoleh perhatian amat besar. Penjelasannya
meyakinkan karena ia benar adanya; tak ada dalih yang dibutuhkan untuknya. Ia dilakukan oleh
aparat pendidikan negara sebagai fungsi umum, teknik, pendidikan ideologis melalui agen-agen
seperti Menteri Pendidikan dan aparat informasi partai.
Pendidikan diselenggarakan diantara massa dan pembentukan sikap baru diarahkan untuk
menjadi sebuah kebiasaan. Massa terus-menerus membuat hal itu menjadi miliknya dan
mempengaruhi lainnya yang belum mendidik diri. Inilah bentuk pendidikan tak langsung oleh
massa, sebuah kekuatan lain.
Tapi proses seperti ini harus dengan kesadaran; individu secara kontinyu merasakan impak dari
kekuatan sosial baru dan memandang bahwa ia melakukannya bukan semata-mata dikehendaki
oleh patokannya. Di bawah tekanan pendidikan tak langsung ia mencoba menyesuaikan diri
dengan situasi yang ia rasa benar dan jika ia kurang berkembang ia akan terhambat dari
pencapaian secara murni. Maka Ia mendidik dirinya.
Dalam periode pembangunan sosialisme ini kita dapat melihat lahirnya manusia baru. Citranya
belum sepenuhya rampung--dan tidak akan pernah rampung, karena proses ini akan terus
berlangsung dari generasi ke generasi sesuai perkembangan bentuk-bentuk ekonomi baru.
Di samping itu, mereka yang kurang terdidik akan memilih jalan sendirian dalam mencapai
pemenuhan ambisi-ambisi pribadinya mereka ini ada--bahkan di dalam panorama baru dari
kesatuan derap langkah ke depan--mereka yang memiliki kecenderungan berjalan memisahkan
diri dari massa yang menyertainya. Namun, yang penting adalah bahwa setiap hari orang
memperoleh lebih banyak kesadaran akan kebutuhan untuk senantiasa beriringan di dalam
masyarakat dan, pada saat yang sama, pentingnya berperan sebagai motor masyarakat itu.
Mereka tidak lagi sepenuhnya sendirian dan kehilangan petunjuk mencapai aspirasi di kejauhan.
Mereka mengikuti pelopornya, yang terdiri dari partai, buruh-buruh yang sudah maju, manusia-
manusia maju yang berjalan dalam kesatuan dengan massa dan dalam kerukunan yang erat
dengan mereka. Pelopor mengarahkan pandangannya ke masa depan, namun bukan pandangan
dari individu. Buahnya adalah sebuah masyarakat baru dimana manusia tidak akan memiliki
perbedaan derajat: masyarakat manusia komunis.
Jalan ke arah sana panjang dan penuh kesulitan. Ada kalanya kita kehilangan arah dan harus
kembali; Di saat lain kita terlalu cepat dan terpisah dari massa. Kadang-kadang kita terlampau
lamban dan merasa hanya berjalan ditempat saja. Dalam semangat kita sebagai revolusioner kita
mencoba bergerak maju secepatnya, membersihkan jalan. Namun kita tahu kita harus
memelihara diri kita agar dekat terus dengan massa dan hal itu dapat dicapai lebih cepat hanya
bilamana kita mengilhaminya dari contoh-contoh yang kita berikan.
Meski betapa penting adanya stimuli moral, kenyataan masih adanya pembagian ke dalam dua
kelompok utama (tentu saja, di luar kaum minoritas yang karena satu dan lain alasan tidak
berpartisipasi dalam pembangunan sosialisme) menunjukkan jarak relatif dari perkembangan
kesadaran sosial.
Kelompok pelopor secara ideologis lebih maju dari massa; massa memahami nilai-nilai baru,
tapi tidak secara memadai. Sementara pelopor sudah ada perubahan kualitatif yang
memungkinkannya membuat pengorbanan sesuai kapasitasnya sebagai pelopor yang maju,
massa hanya melihat sebagai gambar dan masih harus diberi rangsangan dan didorong terus
hingga mencapai intensitas tertentu. Di sinilah kediktatoran proletariat bekerja, bukan hanya
mendidik kelas yang telah dikalahkan (burjuis) tetapi juga individu-individu dari kelas yang
menang (proletariat dan kelas tertindas lainnya).
Semua itu berarti bahwa keberhasilan menyeluruh dari serangkaian mekanisme dari lembaga-
lembaga revolusioner, dibutuhkan. Sejalan dengan citra derap langkah maju ke masa depan
menghasilkan konsep institusionalisasi sebagai sebuah keselarasan seperangkat saluran, langkah,
pengendalian, dan minyak pelumas mekanisme yang memudahkan langkah maju, yang
memfasilitasi seleksi alam dari mereka yang melangkah menuju masa depan bersama pelopor,
dan pemberian hadiah bagi mereka yang memenuhi kewajiban dan hukuman bagi mereka yang
melakukan kejahatan menentang masyarakat yang sedang dibangun.
Institusionalisasi revolusi itu masih belum tercapai. Kita mencari sesuatu yang baru yang
memperlancar identifikasi total diantara pemerintah dan komunitas secara keseluruhan, sesuatu
yang layak untuk kondisi khusus dalam pembangunan sosialisme; sementara itu menghindarkan
dengan sungguh-sungguh untuk mencangkokkan demokrasi burjuis--seperti dewan legislatif,
misalnya--ke dalam masyarakat yang sedang dalam pembentukan.
Beberapa eksperimen yang ditujukan untuk pelembagaan secara gradual dari revolusi telah
dilakukan, namun tanpa grusa-grusu. Pengereman masih harus sering dilakukan; jika tidak, maka
akan nampak formalitas yang bisa memisahkan kita dari massa dan dari individu, yang akan
membuat kita kehilangan pandangan pokok dan aspirasi revolusioner yang paling penting:
menemukan manusia terbebaskan dari keterasingannya.
Meskipun kekurangan institusi, yang harus diatasi secara gradual, massa sekarang sedang
membuat sejarah sebagai kumpulan individu berkesadaran yang berjuang demi tujuan yang
sama. Manusia di bawah sosialisme, meskipun penampakannya distandarisasi, jauh lebih
lengkap. Meskipun kekurangan mekanisme sempurna untuk itu, peluangnya untuk
mengekspresikan dirinya dan membuat dirinya merasa dalam organisme sosial jauh lebih besar.
Ini masih perlu untuk memperdalam kesadaran partisipasinya, individu dan kolektif, di semua
mekanisme manajemen dan produksi, dan untuk mengikatkan hal ini dengan ide kebutuhan
terhadap teknik dan pendidikan ideologis, sehingga ia melihat bagaimana saling keterkaitan
proses-proses itu dan bagaimana kemajuan mereka adalah paralel. Dalam cara ini ia akan
mencapai kesadaran total makhluk sosialnya, yang ekivalen untuk realisasi penuhnya sebagai
makhluk manusia, dan pada saat itu rantai keterasingan telah diputuskan.
Ini harus diterjemahkan secara kongkret melalui kerja bebas dan ekspresi dari kondisi
kemanusiaannya sendiri melalui kebudayaan dan seni.
Untuk itu, kerja harus memperoleh sebuah kedudukan baru. Manusia sebagai sebuah komoditi
harus diakhiri, dan sebuah sistem perlu dijalankan yang menetapkan sistem kuota sebagai bentuk
pemenuhan kewajiban sosialnya. Alat produksi dimiliki masyarakat, dan mesin hanyalah saluran
melalui mana kewajiban dipenuhi. Manusia mulai melepaskan pikiran yang mengganggu:
kenyataan bahwa kerja dibutuhkan untuk memuaskan kebutuhan hewaninya.
Ia mulai memandang dirinya tercermin dalam kerjanya dan memahami kedudukan penuhnya
sebagai makhluk manusia melalui obyek yang diciptakan, melalui kerja yang diselesaikan. Kerja
bukan lagi menuntut penyerahan sebagian dari kemanusiannya dalam bentuk tenaga kerja yang
harus dijual, yang mana bukan lagi menjadi miliknya, melainkan merepresentasikan
pengungkapan dirinya ke luar, sebuah sumbangan bagi kehidupan bersama dimana ia diwakili di
situ, sebuah pemenuhan kewajiban sosialnya.
Kita melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk memberikan kerja sebuah status baru berupa
kewajiban sosial dan mengkaitkannya di satu sisi dengan perkembangan teknologi. yang akan
menciptakan kondisi bagi kebebasan yang lebih besar, dan di sisi lain dengan kerja sukarela
berdasarkan pengertian Marxist bahwa manusia akan mencapai kondisi kemanusiaannya secara
sejati bilamana ia berproduksi tanpa dipaksa oleh desakan kebutuhan fisiknya dimana ia harus
menjual dirinya sebagai komoditi.
Tentu saja, masih ada faktor lain bahkan ketika kerja merupakan kerja sukarela. Manusia belum
mentransformasikan faktor paksaan yang melingkupi dirinya ke dalam refleks-refleks terkondisi
dari sebuah watak sosial, dan dalam beberapa kasus ia masih berproduksi di bawah tekanan
lingkungan. (Fidel menyebutnya tekanan moral.)
Ia masih harus menderita untuk melengkapkan kelahiran kembali semangat terhadap kerjanya,ter
bebaskan dari tekanan langsung lingkungan sosialnya, walaupun mengkaitkannya melalui
kebiasaan-kebiasaan barunya. Dengan demikianlah akan terbentuk komunisme.
Perubahan kesadaran tidak berlangsung secara otomatis sebagaimana halnya ekonomi tidak
berubah secara otomatis. Perubahannya perlahan dan tidak ritmis, ada periode kemajuan
(akselerasi) kadang amat lamban, dan bahkan mengalami kemunduran.
Lebih lanjut kita musti ingat, sebagaimana saya nyatakan sebelumnya, bahwa kita tidak
membahas periode transisi belaka, sebagaimana telah Marx nyatakan dalam "Critique of the
Gotha Program" nya, namun lebih berkenaan dengan sebuah fase baru yang tidak
diramalkannya: sebuah periode awal transisi menuju komunisme, atau periode pembangunan
sosialisme. Periode yang kita bicarakan ini berlangsung di tengah-tengah perjuangan kelas
dengan kekerasan, dan dengan elemen-elemen kapitalisme di dalamnya yang mengaburkan
pemahaman esensinya.
Bilamana kita menambahkan di sini skolastikisme yang hendak melacak ke belaiang
perkembangan filsafat Marxist dan mendesakkan perlakuan sistematik dari periode transisi,
dimana ekonomi politik belum berkembanq, kita musti menerima bahwa kita masih dangkal dan
perlu mencurahkan diri untuk menggali semua karakteristik prinsipiil dari periode tersebut
sebelum mengelaborasi sebuah teori politik dan ekonomi dalam ruang lingkup yang lebih besar.
Menghasilkan teori akan, tak ragu lagi, menempatkan tekanan besar pada dua pilar konstruksi
sosialisme: pendidikan manusia baru dan perkembangan teknologi. Banyak yang masih harus
dikerjakan dalam dua hal ini, dan kelambatan dalam konsep teknologi sebagai landasan ekonomi
harus segera dikejar meskipun jalan ke arah itu sudah dibuka sebelumnya oleh negara-negara
yang lebih maju. Itulah sebabnya mengapa Fidel dengan lantang menyerukan pentingnya
pendidikan teknologi dan ilmu pengetahuan bagi rakyat kami dan khususnya para pelopornya.
Dalam bidang ide yang tidak mengarah pada aktivitas yang mencakup pelibatan produksi, lebih
mudah melihat pembagian antara kebutuhan spiritual dan material. Sudah sekian lamanya
manusia berusaha membebaskan dirinya dari keterasingan melalui kebudayaan dan seni.
Sementara itu ia mati setiap hari selama delapan jam atau lebih karena ia berfungsi sebagai
komoditi, ia berusaha menghidupkan dirinya kembali melalui kreasi spiritualnya.
Namun obat ini melahirkan kuman penyakit yang sama pula: ia merupakan individu tersendiri
yang mencari keselarasan dengan lingkungannya. Ia mempertahankan individualitasnya yang
ditindas dan bereaksi pada ide-ide estetika sebagai makluk unik yang aspirasinya tetap tak
ternoda(untarnished.
Itu tidak lebih dari usaha melarikan diri. Hukum nilai bukan lagi sebuah refleksi hubungan
produksi yang sederhana: Monopoli kapitalis--bahkan dengan menggunakan metoda empiris
murni-- mengepung seni tersebut dengan jaring yang ruwet yang membuatnya menjadi sekedar
alat belaka. Superstruktur menuntut sejenis seni dimana artis harus dididik di dalamnya.
Pemberontak ditundukkan oleh mesin, dan hanya bakat-bakat pengecualian saja yang bisa
menciptakan karyanya sendiri. Sebagian besar lainnya menjadi orang sewaan yang malu-malu
atau akan dihancurkan.
Sekolah "kebebasan" artistik diciptakan, namun nilainya terbatas hingga kita berbenturan
dengannya--dengan kata lain, hingga problem riil manusia dan keterasingannya muncul.
Kegusaran yang tak karuan juntrungannya atau hiburan-hiburan vulgar menjadi katup pengaman
bagi kegelisahan manusia. Ide tentang penggunaan seni sebagai senjata protes mulai
diperjuangkan.
Mereka yang bermain sesuai dengan aturan yang ada ditaburi dengan penghargaan-penghargaan-
- seperti halnya seekor kera yang bisa menari. Kondisi yang diciptakan (impose) adalah bahwa
seseorang tidak bisa menghindar dari sangkar yang tidak nyata itu.
Ketika revolusi mengambil kekuasaan, banyak terjadi eksodus dari mereka yang selama ini tidak
pernah patuh sepenuhnya pada aturan main yang ada; sebagian besar --apakah mereka kaum
revolusioner atau bukan-- melihat ada jalan baru yang terbentang. Penggalian artistik mengalami
impuls baru. Jalan, bagaimanapun juga, kurang lebih telah diletakkan, dan konsep eskapis
menyembunyikan dirinya dibalik kata 'kebebasan'. Sikap ini seringkali ditemukan bahkan
diantara kaum revolusioner sendiri, sebagai sebuah refleksi idealisme burjuis di dalam kesadaran
mereka.
Di negara-negara yang melangkah melalui proses yang serupa, ada yang berusaha memerangi
kecenderungan ini dengan dogmatisme yang berlebih-lebihan. Kebudayaan umum sebetulnya
sebuah tabu, dan puncak aspirasi kebudayaan disebut gambaran alam secara formal. Reprentasi
ini ditransformasikan menjadi sebuah representasi mekanis dari kenyataan sosial yang ingin
mereka tunjukkan: masyarakat ideal, hampir tanpa konflik atau kontradiksi, dimana mereka
berusaha ciptakan.
Sosialisme masih muda dan memiliki banyak kesalahan. Kami kaum revolusioner sering
kekurangan pengetahuan dan keberanian intelektual yang dibutuhkan untuk memenuhi tugas
membangun manusia baru dengan metoda baru yang berbeda dengan metoda konvensional dan
metoda-metoda konvensional korban dari pengaruh masyarakat yang menciptakannya.
(Sekali lagi tema hubungan antara bentuk dan isi kemanusiaan.)
Disorientasi meluas dan kami disibukkan oleh masalah-masalah konstruksi material. Tak ada
seniman (artists) dengan otoritas besar yang pada saat bersamaan memiliki otoritas revolusioner
besar. Anggota Partai harus mengambil tugas ini dan berusaha mencapai tujuan utama, mendidik
rakyat.
Apa yang diusahakan selanjutnya adalah penyederhanaan. Sesuatu yang dapat dipahami oleh
setiap orang, sesuatu yang dapat dipahami para fungsionaris. Penggalian artistik murni diakhiri,
dan masalah kebudayaan umum disusutkan untuk mengambil beberapa hal dari kehadiran
sosialis dan beberapa lainnya dari masa lampau yang telah mati (karena itu, tidak berbahaya).
Jadi realisme sosialis muncul atas dasar seni abad lampau.
Namun seni realistik abad ke sembilan belas juga memiliki watak kelas, mungkin kapitalis yang
lebih murni daripada seni dekaden abad-ke dua puluh ini yang menampilkan kegusaran manusia
terasing. Dalam bidang kebudayaan, kapitalisme telah memberikan semua yang harus ia berikan,
dan tak ada yang tersisa kecuali bau busuk bangkainya, dekadensi seni-nya dewasa ini.
Namun mengapa berusaha menemukan hanya resep-resep handal dalam bentuk-bentuk Realisme
Sosialis yang telah beku? Kita tidak dapat memamerkan 'kebebasan' realisme sosialis, karena ia
belum ada dan tidak akan ada hingga perkembangan penuh dari masyarakat baru. Namun kita
tidak dapat, dari penghitungan seluruh beaya realisme, menghujat semua bentuk seni sejak paruh
pertama abad ke sembilan belas, karena kita akan jatuh ke dalam kesalahan kembali ke masa
lampau ala Proudhon, dengan menutup ekspresi artistik dari manusia yang sedang lahir dalam
proses pembentukan diri.
Apa yang dibutuhkan adalah pengembangan sebuah mekanisme kebudayaan-ideologis yang
mengijinkan baik penggalian bebas dan pembersihan rumput-rumput liar yang sedimikian
mudahnya tumbuh di atas tanah yang telah dipupuk oleh tunjangan negara.
Di negeri kami kekeliruan realisme mekanis tidak nampak, tetapi lebih nampak lawannya. Dan
hal tersebut demikian karena kebutuhan untuk menciptakan pembentukan manusia baru belum
dipahami, manusia baru yang bukan menggambarkan ide abad ke sembilan belas maupun ide
abad kita yang dekaden dan tak sehat ini.
Apa yang harus kita ciptakan adalah manusia abad ke dua puluh satu, walaupun ini masih
aspirasi subyektif, belum disistematisasikan. Sesungguhnya inilah salah satu sasaran
fundamental studi dan pekerjaan kita. Untuk tingkat keberhasilan konkret yang kita capai pada
perencanaan teoritik--atau, sebaliknya, pada tingkat kesimpulan teoritik yang kita tarik dari
karakter luas atas dasar riset kongkret kita --kita pasti akan membuat sumbangan bernilai bagi
Marxisme-Leninisme, demi kemanusiaan.
Dengan bereaksi menentang manusia abad ke sembilan belas kita masuk ke dalam dekadensi
abad ke dua puluh; itu bukanlah kesalahan telak, namun kita harus mengikisnya agar kita tidak
terperosok ke dalam revisionisme.
Penumpukan terus berkembang; ide baru memperoleh momentum bagus di dalam masyarakat.
Peluang-peluang material bagi perkembangan kesatuan seluruh anggota masyarakat membuat
tugas membuahkan lebih banyak buahnya. Masa kini adalah masa perjuangan; masa depan
merupakan milik kita.
Ringkasannya, kesalahan kebanyakan artis dan intelektual kita terletak dalam dosa asal mereka:
mereka bukan revolusioner sejati. Kita bisa saja menggosok-gosok pohon elm hingga
menghasilkan pohon pears, namun pada saat yang sama kita musti menanam pohon pear.
Generasi baru akan lahir terbebas dari dosa asal. Kemungkinan-kemungkinan bahwa seniman-
seniman besar akan muncul harus lebih besar lagi hingga ke tingkat dimana bidang kebudayaan
dan kemungkinan-kemungkinan untuk ekspresi diperluas.
Tugas kita adalah menjaga generasi sekarang, diguncang oleh konflik-konfliknya, dari
kemurtadan dan dari pembelotan generasi baru. kita tidak hendak menciptakan hamba-hamba
pikiran resmi yang dungu, atau 'siswa-siswa bea-siswa' yanq hidup atas beaya negara --
mempraktekkan " kebebasan" yang mengekor saja. Kaum revolusioner masa depan akan
menyanyikan lagu manusia baru dengan suara murni dari rakyat. Ini merupakan proses yang
membutuhkan waktu.
Dalam masyarakat kami, kaum-muda dan Partai memainkan peran besar.
Kaum muda penting karena ia merupakan tanah liat yang lentur dan mudah dibentuk-dari mana
manusia baru dapat dibangun tanpa ada bekas-bekas lama. Kaum muda dapat dibentuk sesuai
dengan aspirasi-aspirasi kami. Pendidikan mereka setiap hari semakin lengkap, dan kami tidak
mengabaikan integrasi kami ke dalam kerja sejak awal. Mahasiswa-mahasiswa beasiswa kami
melakukan kerja fisik selama musim libur mereka atau selama waktu belajar mereka. Dalam
beberapa kasus kerja merupakan hadiah, cara pendidikan lain, namun ia tidak pernah merupakan
hukuman. Sebuah generasi baru sedang dilahirkan.
Partai merupakan organisasi pelopor. la terdiri dari buruh buruh yang terbaik, yang pengajuan
keanggotaannya dilakukan oleh kawan-kawan sekerjanya. Partai adalah golongan minoritas,
namun memiliki otoritas yang besar karena kualitas kadernya. Aspirasi kami adalah bahwa partai
menjadi sebuah partai massa, namun hanya ada saat massa telah mencapai tingkat pelopor.
Yakni, ketika massa terdidik bagi komunisme.
Kerja kami secara konstan bertujuan pada pendidikan ini. Partai merupakan contoh hidup; kader-
kadernya harus diajari kerja keras dan berani berkorban. Melalui tindakan mereka, mereka harus
mengarahkan massa untuk melengkapi tugas-tugas revolusioner, dan ini mencakup tahun-tahun
perjuangan keras melawan kesulitan-kesulitan pembangunan, musuh-musuh kelas, penyakit-
penyakit masa lampau, imperialisme...
Sekarang, saya hendak menjelaskan peranan yang dimainkan oleh individu, oleh manusia
sebagai individu di dalam massa yang membuat sejarah. Ini adalah pengalaman kami; ini
bukanlah resep.
Fidel memberikan impuls-impuls revolusi di tahun-tahun pertama, dan juga kepemimpinannya.
Ia selalu mengatur nadanya. Selain itu terdapat sekelompok kaum revolusioner yang tumbuh di
atas jalan yang sama sebagai pimpinan pusat. Dan ada massa besar yang mengikuti
pemimpinnya, karena yakin terhadap pemimpinnya.
Massa memiliki kepercayaan kepada pemimpinnya karena pemimpin itu mengetahui bagaimana
menginterpretasikan aspirasi massa.
Tak jadi soal, berapa kilogram makanan yang seseorang harus makan, ataupun berapa kali dalam
satu tahun seseorang pergi ke pantai, atau berapa banyak barang-barang bagus dari luar negeri
yang bisa kau beli dengan uang yang kau peroleh dari gajimu saat ini; Persoalannya adalah
membuat individu merasa lebih komplet, dengan kesempurnaan internal dan tanggung jawab
yang lebih besar.
Individu di negeri kami mengetahui bahwa saat-saat mulia yang terjadi dalam hidupnya adalah
saat pengorbanan; kami akrab dengan pengorbanan. Mereka yang pertama kali akrab dengan
pengorbanan adalah para pejuang di Sierra Maestra dan selanjutnya juga di tempat-tempat
lainnya, barulah setelah itu seluruh Kuba mengetahuinya. Kuba merupakan pelopor Amerika
Latin dan harus membuat pengorbanan karena ia menduduki posisi garda terdepan, karena ia
mengajarkan pada massa Amerika Latin jalan menuju kebebasan penuh.
Di dalam negeri, kepemimpinan menjalankan peran pelopornya. Dan harus dikatakan di sini
dengan setulus-tulusnya bahwa dalam sebuah revolusi riil, dimana seseorang memberikan
seluruh miliknya dan dari mana seseorang tidak mengharapkan hadiah materi darinya, tugas dari
revolusioner pelopor adalah indah dan sekaligus penuh penderitaan.
Dengan resiko nampak sebagai hal yang ganjil, ijinkanlah saya mengatakan bahwa revolusioner
sejati senantiasa dibimbing oleh perasaan kecintaan yang dalam. Adalah mustahil
membayangkan seorang revolusioner sejati yang tidak memiliki kualitas ini. Agaknya inilah
drama terbesar dari seorang pemimpin yang harus menggabungkan semangat yang menyala-
nyala dengan intelegensi dingin dan membuat keputusan-keputusan yang berat dan menyakitkan
tanpa menghindarinya. K kaum pelopor revolusioner kami harus membuat ideal kecintaan pada
rakyat ini, pada sebab-sebab pengorbanan, membuatnya satu dan tak bisa ditawar-tawar lagi.
Mereka tidak bisa kurang dari persyaratan itu, yaitu dengan kadar kecintaan yang dangkal,
setingkat mana manusia biasa menempatkan cintanya ke dalam prakteknya.
Pemimpin revolusi memiliki anak-anak yang baru mulai bisa bicara, yang tidak belajar
memanggil ayahnya dengan nama; mereka memiliki istri atau suami yang merupakan bagian dari
pengorbanan hidupnya dalam rangka memilih revolusi sebagai takdirnya; Lingkaran kawan-
kawannya secara ketat dibatasi pada lingkaran kawan-kawan revolusi. Tidak ada kehidupan lain
di luar itu.
Dalam keadaan seperti ini seseorang harus memiliki kadar kemanusiaan yang tinggi, kadar rasa
keadilan dan kebenaran yang tinggi agar tidak jatuh ke dalam dogmatisme ekstrem, ke dalam
cara pandang sekolahan yang dingin, keterasingan dari massa. Kita harus berusaha secara gigih
sedemikian rupa setiap hari sehingga cinta kemanusiaan kita ditransformasikan ke dalam tingkah
laku nyata, ke dalam tindakan yang menunjukkan contoh-contoh, sebagai kekuatan penggerak.
Revolusioner, kekuatan motor ideologis dari revolusi di dalam partai kita, dijejali oleh tugas-
tugas yang tanpa henti-hentinya muncul dan hanya berakhir dengan kematian, terkecuali jika
pembangunan sosialisme skala dunia telah rampung. Bila semangat revolusioner telah tumpul
pada saat tugas-tugas yang amat mendesak harus dirampungkan di skala lokal dan ia
mengabaikan tentang internasionalisme proletariat, maka revolusi sebagai kekuatan pendorong
akan menjadi mandeg dan terperosok ke dalam keloyoan dimana imperialisme, musuh kita yang
tak bisa ditawar-tawar lagi, akan memanfaatkannya guna memperoleh pijakannya.
Internasionalisme proletariat merupakan sebuah kewajiban, namun ia juga merupakan kebutuhan
revolusioner. Beginilah cara kami mendidik rakyat kami.
Tentu saja ada bahaya di dalam situasi sekarang ini, dimana bukan hanya berupa dogmatisme,
bukan hanya mengendurnya ikatan dengan massa, di tengah-tengah tugas berat. Bahaya yang
lain adalah kelemahan yang ada pada diri kami sendiri. Seandainya seseorang berpikir hendak
mengabdikan keseluruhan hidupnya bagi revolusi maka ini berarti bahwa ia tidak akan terganggu
oleh kekhawatiran seperti anak-anaknya akan kekurangan atau kehilangan sesuatu, bahwa
sepatu anaknya telah usang dan robek dan harus segera diganti, bahwa keluarganya kekurangan
dan butuh akan barang-barang tertentu, dimana demi memenuhi kekurangan-kekurangan itu ia
menyediakan dirinya dimasuki oleh kuman-kuman tindak korupsi.
Dalam hal seperti itu kami, sebagai revolusioner pelopor, harus memandang bahwa anak-anak
kami harus dibiasakan dan diajak untuk tidak memiliki sesuatu barang jika anak-anak dari rakyat
umumnyapun tidak memiliki barang seperti itu, dan keluarga kita harus memahami hal ini dan
hidup dengan cara seperti ini. Revolusi tercipta melalui manusia, namun manusia harus
mengasah semangat revolusionernya hari demi hari.
Beginilah cara kami melangkah. Di ujung tiang pokok –kita tak perlu malu atau takut
menyatakannya-- adalah Fidel Castro. Di belakangnya adalah kader-kader partai terbaik, dan di
belakang mereka, sedemikian dekatnya mereka sehingga kita bisa merasakan kekuatan
dahsyatnya, muncullah rakyat dengan keseluruhannya, sebuah struktur yang kukuh dari individu-
individu yang bergerak menuju tujuan sama, individu-individu yang memperoleh kesadaran
tentang apa yang harus dilakukan, manusia yang berjuang untuk menghindar dari kenyataan
keterpaksaan dan memasuki kebebasan.
Kumpulan manusia (great throng) yang begitu besar ini mengorganisasi dirinya; organisasinya
merupakan hasil dari kesadarannya terhadap perlunya organisasi itu. Ia bukan lagi merupakan
kekuatan yang terpecah-pecah, terbagi-bagi ke dalam ratusan gumpalan yang terlempar ke udara
bak pecahan granat, yang mencoba segala macam cara untuk mencapai perlindungan dari sebuah
masa depan tak jelas, dalam sebuah pertarungan sengit dengan kawan-kawannya sendiri.
Kita mengetahui bahwa pengorbanan ada dihadapan kita dan kita harus membayar sebuah harga
demi fakta heroik dimana kita? sebagai sebuah bangsa, merupakan pelopor kita, sebagai
pemimpin, mengetahui beaya yang harus kita bayar demi hak untuk menyatakan bahwa kita
adalah pemimpin rakyat yang pemimpin benua Amerika Latin. Masing-masing dari kita harus
membayar secara penuh jatah pengorbanan kita, makhluk yang memiliki kesadaran bahwa
hadiah yang kita terima tak lain merupakan kepuasan bila mampu memenuhi kewajiban,
kesadaran maju bersama dengan setiap orang menuju manusia baru yang nampak di cakrawala.
Ijinkanlah saya menarik beberapa kesimpulan:
Kami kaum sosialis, lebih bebas karena kami lebih lengkap, kami lebih lengkap karena kami
lebih bebas.
Kerangka kebebasan menyeluruh kami telah terbentuk. Daging dan bajunya masih belum ada,
kita akan menciptakannya.
Kebebasan kami dan topangannya sehari-hari kami bayar dengan darah dan pengorbanan
kami.
Pengorbanan kami disadari: beaya yang harus dibayar bagi kebebasan yang sedang kami
bangun.
Jalan ini panjang dan sebagian tidak kita ketahui kami menyadari keterbatasan kami, kami
akan menciptakan manusia abad ke dua puluh satu--kami, diri kami.
Kami akan menempa diri kami dalam tindakan sehari-hari; menciptakan manusia baru dengan
teknologi baru.
Individu memainkan peranan dalam memobilisasi dan mengarahkan massa sepanjang ia
memiliki kebajikan yang amat tinggi dan aspirasi tentang rakyat dan tidak menyeleweng dari
jalur.
Untuk membersihkan jalan dilakukan oleh kelompok pelopor, yang terbaik dari segalanya,
yaitu Partai.
Basis sasaran (basic clay)dari pekerjaan kami adalah pemuda. Kami menempatkan harapan kami
pada mereka dan mempersiapkan mereka mengambil panji-panji dari tangan kami.
Jika surat yang penuh kekurangan ini (inarticulate letter) menjelaskan sesuatu berarti dia
menunjukkan obyektivitas yang mendasarinya. Aku tutup dengan salam kita--sebagaimana
kebiasaan jabat tangan atau satu "Ave Maria Purissima"--Tanah Air atau Mati!
Surat Kepada Anak-anaknya
Che Guevara (1965)
Untuk anak-anakku
Hildita, Aleidita, Camilo, Celia,dan Ernesto terkasih:
Bacalah baik-baik surat ini, karena aku tidak lagi bersamamu. Praktis kau tidak akan
mengingatku lagi, dan kau yang paling kecil tidak akan ingat padaku sama sekali.
Ayahmu ini seorang manusia yang bertindak atas keyakinan yang dipegangnya dan setia pada
pendiriannya.
Tumbuhlah kalian sebagai revolusioner yang baik. Belajarlah yang tekun hingga kalian dapat
menguasai teknologi, yang akan memungkinkan kalian menguasai alam. Camkan bahwa
revolusilah hal yang pokok, dan masing-masing dari kita, seorang diri, tak akan ada artinya.
Di atas segalanya, kembangkan selalu perasaan yang dalam pada siapapun yang mengalami
ketidakadilan, dimanapun didunia ini. Inilah kualitas yang paling indah dari seorang
revolusioner.
Hingga kapanpun juga, anak-anakku. Aku masih berharap melihatmu. Cium mesra dan peluk
erat dari
Ayah
Surat Kepada Orang Tuanya
Che Guevara (1965)
Rakyat tua tercinta:
Sekali lagi aku merasai di bawah tumitku tulang-tulang rusuk Rocinante.(1) Sekali lagi, aku
turun ke jalan dengan pedang dan perisai di tanganku. Hampir sepuluh tahun yang lalu, aku
menulis surat perpisahan yang lain padamu. Seingatku, aku tak perduli lagi tidak menjadi
serdadu yang baik dan menjadi dokter yang baik. Menjadi dokter tidak lagi menarik bagiku; aku
bukanlah serdadu yang buruk.
Tak ada yang berubah pada esensinya, terkecuali bahwa aku jauh lebih sadar. Marxisme-ku telah
mengakar dan menjadi lebih murni. Aku yakin bahwa perjuangan bersenjata sebagai satu-
satunya pemecahan bagi rakyat yang berjuang demi membebaskan dirinya, dan aku setia dengan
keyakinanku ini. Banyak orang menyebutku sebagai seorang petualang, dan itulah aku --hanya
satu hal bedanya: seseorang yang mengorbankan kulit luarnya untuk membuktikan kebenaran di
dalamnya.
Mungkin saja ini kali yang terakhir. Aku tak memintanya, namun tentulah itu berada di dalam
kenyataan kemungkinan logisnya. Seandainya harus demikian, terimalah peluk kasihku yang
terakhir kali. Aku amat menyayangimu, hanya saja aku tak tahu bagaimana menyatakan cinta
kasihku ini. Aku sangat kaku dalam tindakanku, dan aku berpikir bahwa kadang-kadang kau
tidak akan memahamiku. Adalah tidak mudah untuk memahamiku. Meski begitu. kumohon saat
ini percayalah padaku.
Saatnya sekarang sebuah ketekunan yang telah aku poles dengan sebuah keriangan seniman akan
menopang kaki-kaki yang gemetaran dan paru-paru yang letih ini. Aku akan melaksanakannya.
Berikan restumu sekali lagi kepada serdadu kecil abad ke dua puluh ini.
Cium mesra untuk Celia, Roberto, Juan Martin dan Patotin, Beatriz, kepada semuanya. Untuk
kalian, peluk erat dari anakmu yang keras kepala dan handel ini,
Ernesto
Keterangan: 1. Rocinante adalah kuda milik Don Quixote
Surat Selamat Tinggal Kepada Fidel Castro
Che Guevara (1965)
Surat ini dibacakan oleh Fidel Castro pada tanggal 3 oktober 1965, pada rapat terbuka yang
mengumumkan Komite Sentral Partai Komunis Kuba yang baru terbentuk dengan dihadiri oleh
istri Guevara dan anak-anaknya, Castro menyatakan:
"Saya hendak bacakan sebuah surat, yang ditulis tangan dan kemudian diketik, dari kawan
Ernesto Guevara, yakni penjelasan diri ....Tertulis demikian: 'havana' --tanpa tanggal, surat
yang musti dibacakan pada kesempatan yang amat baik, namun sesungguhnya dibuat pada
tanggal 1 April tahun ini."
Pembacaan, surat ini merupakan penjelasan terbuka pertama kali sejak guevara tidak pernah
nampak lagi di Kuba.
Havana,
Tahun Pertanian
Fidel:
Pada saat ini aku teringat banyak hal --ketika aku pertama kali bertemu denganmu di rumah
Maria Antonia, ketika kau mengusulkan aku untuk ikut serta, seluruh ketegangan terlibat dalam
persiapan itu.(peperangan/gerilya melawan Batista, pent)
Suatu ketika ketegangan-ketegangan itu akan menghampiri kita lagi dan menagih nyawa kita,
dan kemungkinan nyata dari fakta itu memukul kita semua. Di kemudian hari tahulah kita bahwa
itu benar, bahwa dalam revolusi salah satu pihak akan menang atau mati (bila itu benar revolusi).
Banyak kawan yang berjatuhan sepanjang jalan menuju kemenangan.
Saat ini segala sesuatunya tidak lagi terlalu dramatis, karena kita lebih matang. Namun kejadian-
kejadian kembali terulang. Aku merasa bahwa aku telah memnuhi kewajibanku yang
mengikatkan aku pada revolusi Kuba,secara teritorial, dan kuucapkan selamat berpisah padamu,
pada rakyatmu, yang sekarang rakyatku juga.
Secara resmi aku mengundurkan diri dari kedudukan dalam kepemimpinan nasional partai,
kedudukan, sebagai menteri, pangkat komandanku, dan kewarganegaraan Kuba-ku. Tak ada
yang legal yang mengikatku dengan Kuba. Satu-satunya ikatan adalah hal lain --ikatan yang tak
bisa diputuskan seperti pemberhentian seseorang dari sebuah jabatan.
Merenungkan kehidupan masa laluku, aku yakin aku telah bekerja dengan cukup jujur dan
pengabdian untuk mengkonsolidasikan kejayaan revolusioner. Satu-satunya kesalahanku yang
serius adalah tidak punya kepercayaan yang besar padamu saat pertama di Sierra Maestra dulu,
dan tidak segera yakin akan kualitasmu sebagai seorang pemimpin dan seorang revolusioner.
Hari-hari kehidupanku kulewati dengan indah di sini, dan di sisimu aku merasa bangga memiliki
rakyat yang demikian tangguh menghadapi saat-saat penuh penderitaan dalam krisis Karibia.
Jarang sekali ada negarawan yang lebih ulung darimu menghadapi saat-saat seperti itu. Akupun
bangga mengikutimu tanpa keraguan, mengidentifikasikan dengan jalan
pikiran,pandangan,perhitungan menghadapi bahaya, dan prinsip-prinsipmu. Kali ini bangsa-
bangsa lain mengharapkan sumbangsihku. Dan aku bisa melakukannya tanpa
mengikutsertakanmu karena tanggung jawabmu yang besar sebagai pimpinan kuba, dan tibalah
saatnya bagi kita untuk berpisah.
Ketahuilah, bahwa aku melakukan tugas ini dengan campuran perasaan bahagia dan sedih.
Kutinggalkan di sini harapan-harapanku yang paling murni sebagai seorang pembangun dan
seluruh ketulusanku yang paling dalam.Kutinggalkan orang-orang yang telah menganggapku
anak. Itu semua sesungguhnya menimbulkan luka yang dalam bagiku.Akan kubawa ke medan
juang baru segala hal yang kau ajarkan padaku, semangat revolusioner rakyat kita, perasaan
untuk memenuhi kewajiban yang amat suci: berjuang menentang imperialisme dimanapun ia
adanya. Ini yang akan mengobati dan mengeringkan luka di jiwaku.
Kunyatakan sekali lagi bahwa aku melepaskan Kuba dari tanggung jawab apapun juga, kecuali
teladan-teladan yang diberikannya. Kalau saja saat-saat akhir hayatku aku berada di bawah langit
lain, pikiranku yang terakhir adalah tentang rakyat Kuba dan terutama tentang dirimu. Aku amat
berterima kasih atas ajaran-ajaranmu, teladan-teladanmu, dan aku akan memegangnya hingga
konsekuensiku yang paling akhir dari tindakanku.
Aku selalu mengidentifikasikan diri dengan kebijaksanaan luar negeri dari revolusi kita, dan
akan meneruskannya. Dimanapun aku berada, aku akan merasa bertanggung jawab terhadap
revolusi Kuba, dan aku kan menjaganya. Aku tak merasa malu bahwa aku tak meninggalkan
kekayaan materi untuk anak-anak dan istriku; aku bahagia dengan cara seperti itu. Aku tak
memintakan apapun untuk mereka, karena negara akan mencukupi kebutuhan hidup dan
pendidikan untuk mereka.
Aku ingin mengatakan banyak hal padamu dan pada rakyat kita, namun aku merasa hal itu tak
perlu. kata-kata tak akan mampu mengekspresikan apa yang ingin kuungkapkan itu, dan kupikir
tak ada manfaatnya untuk membuat coretan lebih banyak lagi di sini.
Hasta la victoria siempre! (Maju terus menuju kemenangan)
Patria o muerte! (Tanah air atau mati)
Kupeluk kau dengan sepenuh semangat revolusionerku.
Che
Surat Kepada Hildita
Che Guevara (1966)
Surat ini ditulis untuk Hildita, anak Che Guevara yang paling besar, pada ulang tahunnya yang
ke sepuluh.
15 Februari 1966
Hildita tercinta,
Aku tulis surat sekarang padamu, walaupun mungkin akan sampai di tanganmu sangat terlambat.
Namun aku ingin kau mengetahui bahwa aku senantiasa memikirkanmu dan aku berharap kau
amat berbahagia di hari ulang tahunmu ini. Kau sudah hampir menjadi gadis dewasa sekarang,
dan aku tak bisa lagi menulis surat padamu seperti saat kau masih kecil dulu, mendongeng hal-
hal yang lucu atau dongeng kosong.
Kau harus tahu bahwa aku masih berada di tempat yang jauh dan meninggalkanmu untuk
beberapa lama, menjalankan apa yang dapat aku perjuangkan melawan musuh-musuh kita.
Bukan sesuatu hal luar biasa, namun aku sedang berbuat sesuatu, dan kupikir kau akan
senantiasa bangga pada ayahmu ini, sebagaimana aku padamu.
Ingatlah, masih ada tahun-tahun penuh perjuangan di hadapan kita, dan bahkan ketika kau sudah
menjadi wanita dewasa, kau harus mengerjakan bagian tugasmu dalam perjuangan. Sementara
ini, kau harus mempersiapkan dirimu, jadilah revolusioner sejati --di usiamu kini tugasmu adalah
belajar, sebanyak-banyaknya, dan senantiasalah siap mendukung keadilan dan kebenaran. Juga,
patuhlah pada ibumu dan janganlah kau berpikir hendak mengetahui segalanya terlalu dini.
Saatnya kan datang padamu.
Kau harus berjuang diantara yang terbaik di sekolah. Terbaik dalam setiap pengertian, dan kau
sudah mengetahui apa artinya ini: belajar dan sikap revolusioner.
Dengan kata lain: tindak-tanduk yang baik, kesungguhan, cinta pada revolusi, persaudaraan, dsb.
Aku sendiri tidak demikian di usia sepertimu saat ini, namun aku hidup di dalam masyarakat
yang berbeda, dimana manusia adalah musuh manusia lain. Sekarang kau memiliki kemudahan
hidup di jaman yang lain dan kau harus mensyukurinya.
Jangan lupa main ke rumah-rumah tetangga kita untuk berteman dengan anak-anak lain dan
sarankan mereka untuk belajar dan bertingkah laku baik. Terutama Aleidita, yang membutuhkan
perhatian besar darimu sebagai kakaknya yang tertua.
Baiklah, tuan putri. Sekali lagi kuharap kau amat berbahagia di ulang tahunmu ini. Peluk mesra
untuk ibumu dan Gina. Aku memberimu peluk erat seerat-eratnya hingga akhir perpisahan kita
ini.
Ayahmu