Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

42
BAB 50 KONTROL PLAK PADA PASIEN PERIODONTAL Kontrol plak merupakan penghilangan plak gigi secara rutin dan pencegahan akumulasinya pada gigi dan permukaan gigiva yang berdekatan. Plak merupakan etiologi utama penyakit periodontal dan berhubungan dengan karies gigi; oleh karena itu, mendapatkan pasien yang kooperatif dalam penghilangan plak setiap harinya merupakan kesuksesan jangka panjang dari semua perawatan periodontal dan gigi. European workshop on mechanical plaque control pada tahun 1998 menekankan pandangan ini dengan menyimpulkan, “Empat puluh tahun penelitian eksperimental, uji coba klinis, dan proyek demo pada lingkungan sosial dan geografi tertentu menentukan bahwa penghilangan efektif dari plak gigi merupakan hal penting untuk kesehatan gigi dan periodontal sepanjang hidup. Pada tahun 1965, Loe dkk, membuat demo studi klasik yang menunjukkan hubungan antara akumulasi plak dan perkembangan gingivitis secara eksperimental pada manusia. Subyek pada studi ini berhenti menyikat gigi dan prosedur kontrol plak yang lain, menghasilkan perkembangan gingivitis pada setiap orang dlam 7 sampai 21 hari. Komposisi bakteri plak juga berubah sehingga organism gram negative mendominasi pada flora plak. Studi

description

perio

Transcript of Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Page 1: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

BAB 50 KONTROL PLAK PADA PASIEN PERIODONTAL

Kontrol plak merupakan penghilangan plak gigi secara rutin dan pencegahan

akumulasinya pada gigi dan permukaan gigiva yang berdekatan. Plak merupakan

etiologi utama penyakit periodontal dan berhubungan dengan karies gigi; oleh karena

itu, mendapatkan pasien yang kooperatif dalam penghilangan plak setiap harinya

merupakan kesuksesan jangka panjang dari semua perawatan periodontal dan gigi.

European workshop on mechanical plaque control pada tahun 1998 menekankan

pandangan ini dengan menyimpulkan, “Empat puluh tahun penelitian eksperimental,

uji coba klinis, dan proyek demo pada lingkungan sosial dan geografi tertentu

menentukan bahwa penghilangan efektif dari plak gigi merupakan hal penting untuk

kesehatan gigi dan periodontal sepanjang hidup.

Pada tahun 1965, Loe dkk, membuat demo studi klasik yang menunjukkan

hubungan antara akumulasi plak dan perkembangan gingivitis secara eksperimental

pada manusia. Subyek pada studi ini berhenti menyikat gigi dan prosedur kontrol

plak yang lain, menghasilkan perkembangan gingivitis pada setiap orang dlam 7

sampai 21 hari. Komposisi bakteri plak juga berubah sehingga organism gram

negative mendominasi pada flora plak. Studi tersebut juga menunjukkan bahwa

gingivitis bersifat reversibel. Penghilangan plak gigi setiap hari menyebabkan

penyembuhan penuh inflamasi gingiva dalam 1 minggu.

Kontrol plak supragingiva yang baik juga menunjukkan pengaruh pada

pertumbuhan dan komposisi plak subgingiva, sehingga menyebabkan mikroflora

lebih sehat, dan untuk mengurangi pembentukan kalkulus. Kontrol plak dirumah

setiap hari yang dilakukan hati-hati, dan dikombinasikan dengna penghilangan plak

secara professional, menunjukkan dapat mengurangi plak supragingiva, mengurangi

jumlah total mikroorganisme pada poket dengan kedalaman sedang, termasuk area

furkasi; dan mengurangi sebagian besar jumlah Porphyromonas gingivalis , pathogen

periodontal signifikan.

Page 2: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Tindakan kontrol plak yang baik sangat penting pada pasien periodontal

karena mereka memiliki infeksi aktif atau penyakit yang dirawat sebelumnya, dan

mereka menunjukkan kerentanan terhadap infeksi periodontal. Peran faktror resiko

lain pada infeksi periodontal, seperti merokok, predisposisi genetic, dan penyakit

sistemik, juga penting tapi sering diluar kontrol dokter gigi. Kontrol plak dan

prosedur pencegahan dapat dilakukan pada peningkatan infeksi periodontal; tapi,

penyembuhan penyakit tergantung pada tipe infeksi periodontal dan adanya faktor

resiko tambahan.

Pengunaan setiap hari sikat gigi dan alat kebersihan mulut lainnya

merupakan cara yang paling dapat diandalkan untuk mendapatkan kesehatan rongga

mulut pada semua pasien. Pertumbuhan plak terjadi dalam hitungan jam dan harus

ddibersihkan dengan menyeluruh setidaknya setiap 48 jam pada pasien dengan

jaringan periodontal yang sehat untuk mencegah keradangan. Menyikat gigi sendiri

tidak cukup mengontrol penyakit gingiva dan periodontal karean lesi periodontal

terutama ditemukan pada interdental. Ini telah ditunjukkan pada pasien sehat dimana

pembentukan plak dimulai pada permukaan interproksimal dimana sikat gigi tidak

dapat mencapat tempat itu. Masa plak pertama kali berkembang pada area molar dan

premolar, diikuti dengan permukaan proksimal dari gigi anterior dan permukaan

fasial gigi molar dan premolar. Akumulasi plak pada permukaan lingual paling

sedikit. Pasien terus menerus lebih menghilangkan plak pada gigi posterior daripada

gigi anterior, dengan permukaan interproksimal masih terdapat plak dalam jumlah

besar, tepatnya dimana infeksi periodontal dimulai. Selain itu, pasien periodontal

sering mengalami kerusakan kompleks pada kontur gingiva dan pada permukaan akar

sehingga sulit untuk melakukan pembersihan pada daerah tersebut.

Usaha kontrol plak pada pasien periodontal harus fokus pada memperbaiki

dalam menyikat gigi dan pembersihan daerah interproksimal, sehingga memerlukan

waktu setiap hari. Pasien periodontal harus menghilangkan plak secara menyeluruh

dari gigi setidaknya sekali dalam 24 jam karena dapat menyebabkan kerentanan

terhadap penyakit. Tindakan itu kompleks dan mungkin memerlukan waktu 30 menit.

Page 3: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Penghambat kimia plak dan kalkulus yang terdapat pada obat kumur atau

pasta gigi juga berperan penting pada kontrol plak. Fluoride penting untuk kontrol

karies. Banyak produk tersedia sebagai bahan tambahan pada teknik mekanis.

Pengobatan tersebut, dengan berbagai obat, harus disarankan dan ditentukan sesuai

kebutuhan pasien. Kontrol plak kimia merupakan bidang yang berkembang pesat dan

bahkan akan menjadi lebih signifikan pada pasien periodontal dan tindakannya di

masa yang akan datang sehingga produk-produk yang tersedia juga akan meningkat

secara signifikan.

Kontrol plak merupakan salah satu elemen kunci praktek kedokteran gigi.

Hal ini memungkinkan setiap pasien mempunyai tanggung jawab untuk kesehatan

rongga mulutnya sendiri setiap hari. Tanpa hal itu, kesehatan rongga mulut yang

optimal melalui perawatan periodontal tidak dapat dicapai. Setiap pasien harus diberi

edukasi tentang kontrol plak rutin dan didorong untuk melakukan kitu. Kontrol plak

yang baik menyebabkan kembalinya kesehatan pada pasien dengan penyakit gingiva

dan periodontal, mencegah gigi karies, dan memberikan kesehatan rongga mulut.

Sikat gigi

Sikat gigi muncul pertama kali sekitar tahun 1600 di China, dan dipatenkan pertama

kali di Amerika tahun 1857, dan sejak itu telah mengalami sedikit perubahan. Pada

umumnya,sikat gigi bervariasi dalam ukuran dan desain serta panjang, kekerasan, dan

susunan bulunya. Beberapa pabrik sikat gigi menklaim superioritas dari desain untuk

setiap faktor sebagi perubahan kecil dari penempatan bulu, panjang, dan kekerasan.

Klaim tersebut terutama berdasarkan penghilangan plak yang menunjukkan kelebihan

secara signifikan bila dibandingkan dengan sikat gigi dalam penelitian klinis. Tapi,

penelitian tersebut tidak menunjukkan perbeadaan yang signifikan dalam skor

gingivitis atau indikasi bleeding, dimana merupakan pengukuran yang lebih penting

dalam peningkatan kesehata gigi. Hal ini dipertanyakan apakah sedikit perbedaaan

pada pengukuran penghilangan plak signifikan secara klinis karean tidak ada sikat

gigi dan sedikit sikat gigi yang dapat menghilangkan plak. Pada kenyataannya,

Page 4: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

setidaknya satu penelitian secara komersial tersedia sikat gigi untuk penghilangan

plak total pada sekali menyikat gigi; semua empat sikat gigi menghilangkan plak

sama, dan penulis menyimpulkan bahwa tidak ada desain yang paling bagus

disbanding yang lainnya.

Pada saat menyarankan sikat gigi tertentu, kemudahan penggunaan oleh

pasien sebagaimana persepsi bahwa sikat gigi bekerja dengan baik adalah

pertimbangan penting. Keefektifan dan potensi injuri dari tipe sikat gigi yang

berbeda tergantung tingkat yang besar bagaimana sikat gigi tersebut digunakan. Data

penelitian in vitro abrasi oleh sikat gigi manual yang berbeda menunjukkan bahwa

desain sikat gigi memungkinkan bulu sikat gigi untuk dapat menerima pasta gigi

lebih ketika menyikat gigi berperan menimbulkan abrasi lebih dari bulu sikat gigi itu

sendiri. Tapi, semua setuju bahwa penggunaan sikat gigi yang keras, menyikat gigi

horizontal, dan penggunaan bahan-bahan yang sangat abrasive dapat menyebabkan

abrasi servikal pada gigi dan resesi gingiva.

Beberapa desain sikat gigi yang dimaksudkan untuk dapat mencapai area

lebih mudah diakses telah dijelaskan. Sebuah sikat gigi, didesain untuk menyikat

permukaan bukal, lingual dan oklusal/insisal pada satu waktu, mempunyai bulu

melengkung pada kedua sisi kepala sikat dan bulu lebih pendek di tengah. Suatu

penlitian menunjukkan peningkatan penghilangan plak oleh sikat gigi dibandingkan

dengan sikat gigi konvensional, tapi pada penelitian yang lain, perbedaannya kecil.

Keberhasilan pengurangan plak dari desain lain termasuk bentuk kepala sikat U

dengan bulu yang juga dapat mencapai permukaan bukal, lingual, dan oklusal/insisal

pada satu waktu, didukung oaleh uji coba klinis, tapi perubahan pada kesehatan

gingiva tidak dievaluasi. Pendapat bahwa menyikat gigi semua permukaan yang dapat

dicapai dari gigi pada satu waktu adalah menarik, dan penemuan desain sikat gigi

tersebut mungkin berguna pada beberapa pasien untuk melakukan kontrol plak yang

lebih baik. Tidak terdapt bukti untuk mencegah penggunaan berbagai alat khusu lain,

khususnya jika pasien menyukainya dan menggunakannya lebih baik daripada sikat

Page 5: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

konvensional. Mungkin terdapat desain yang lebih baik untuk pasien yang

menghasilkan penghilangan plak lebih baik dan peningkatan kesehatan gingiva.

Desain sikat gigi

Bulu sikat gigi berkelompok dalam untaian yang biasanya tersusun dalam tiga atau

empat baris. Ujung bulu yang membulat menyebabkan goresan yang lebih sedikit

pada gingiva daripada bulu sikat datar dengan ujung tajam. Dua tipe bahan bulu sikat

yang digunakan pada sikat gigi; bulu sikat alami dari babi dan filament buatan yang

terbuat dari nilon. Kedua tipe dapat menghilangkan plak, tapi bulu sikat nilon sangat

mendominasi pasaran. Bulu sikat alami tegang, mudah pecah, lembut dan

elastisitasnya menghilang dengan cepat. Pasien yang terbiasa kelembutan dari bulu

sikat gigi alami dapat dengan mudah terkena trauma pada gingiva ketika

menggunakan sikat gigi baru dengan bulu yang lebih kaku.

Kekerasan bulu sikat merupakan proporsi dalam diameter persegi dan

kebalikannya prorporsional dalam panjang bulu persegi. Diameter bulu sikat

umumnya berkisar antara dari 0,07 inchi (0,2mm) pada sikat gigi lembut dari 0,012

inchi (0,3 mm) pada sikat gigi medium dan 0,014 inchi (0,4 mm) pada sikat gigi

keras. Bulu sikat gigi lembut dari tipe yang dijelaskan Bass telah dapat diterima

secara luas.

Karakteristik pegangan atau handle yang lebih disukai merupakan selera dari

masing-masing orang. Beberapa bukti klinis mendukung bahwa pegangan sikat yang

sedikit menekuk meningkatkan akses daerah posterior untuk penghilangan plak sesuai

kondisi sikat gigi. Sebuah penelitian menjelaskan sikat gigi dengan angulasi ganda

pada leher pegangan sikat dan menunjukkan pengurangan plak yang lebih signifikan ,

khususnya pada permukaan bukal dan lingual gigi posterior. Signifikansi klinis dari

penemuan tersebut tidak ditentukan, tapi perubahan untuk memperbaiki akses

mungkin membantu pasien untuk menyikat gigi lebih efektif

Page 6: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Rekomendasi

Lembut, bulu sikat gigi nilon membersihkan secara efektif (bila digunakan

dengan tepat), tetap efektif untuk waktu yang lama dan cenderung tidak

menyebabkan trauma pada gingiva atau permukaan akar

Sikat gigi perlu diganti setiap 3 bulan sekali

Jika pasien merasakan keuntungan dari desain sikat tertentu, mereka harus

menggunakannya.

Sikat gigi elektrik

Sikat gigi elektrik didesain untuk meniru gerakan teknik menyikat bolak balik

ditemukan pada tahun 1939. Model berikutnya disertai gerakan sirkular atau elips dan

dengan beberapa kombinasi gerakan. Baru-baru ini, sikat gigi elektrik memiliki

gerakan memutar dan beberapa sikat menggunakan energi frekuensi rendah untuk

meningkatkan kemampuan pembersihan.

Sikat gigi elektrik dapat diterima dengan baik oleh pasien. Sebuah penelitian

melaporkan bahwa 88,9% pasien yang diperkenalkan dengan sikat gigi elektrik akan

berlanjut menggunakannya. Tapi, juga dilaporkan pada pasien bahwa terdapat

penghentian penggunaan sikat gigi elektrik setelah 5 sampai 6 bulan, mungkin karena

rasa akan sesuatu yang baru tersebut sudah hilang. Sikat gigi yang disertai dengan

kemungkinan menyikat gigi sedikit lebih baik pada permukaan proksimal dan

pengingat untuk mengingatkan pasien untuk menyikat gigi lebih lama dapat sangat

berguna bagi pasien. Sikat gigi menunjukkan perbaikan kesehatan rongga mulut

untuk 1) anak-anak dan remaja, 2) anak-anak dengan ketidakmampuan mental dan

fisk, 3) pasien yang dirawat dirumah sakit, termasuk pasien dewasa yang perlu untuk

dibersihkan giginya oleh perawat, dan 4) pasien dengan alat orthodontic cekat. Sikat

gigi elektrik menunjukkan keuntungan yang secara rutin pada pasien dengan

rheumatoid arthritis, anak-anak yang sangat termotivasi untuk menyikat gigi, atau

pasien dengan periodontitis kronis.

Page 7: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Pasien kadang enggan untuk membeli sikat gigi elektrik karena harganya

relative tinggi dibandingakan dengan siakt gigi manual. Model yang sedikit mahal

sekarang tersedia, tapi, menunjukkan seefektif pada model dengan harga yang lebih

tinggi.

Rekomendasi

Sikat gigi elektrik menghilangkan plak tidak sedikit lebih baik daripada siakt

gigi manual

Pasien yang ingin menggunakan sikat gigi elektrik harus diberi dorongan

untuk melakukannya

Pasien perlu untuk diinstruksikan penggunaan yang tepat dari sikat gigi

elektrik

Pasien yang menyikat gigi dengan buruk, anak-anak, pembantu mungkin

bermanfaat jika menggunakan sikat gigi elektrik

Pasta gigi

Pasta gigi membantu membersihkan dan mengkilapkan permukaan gigi. Merekan

digunakan sebagian besar dalam bentuk pasta, walaupun dalam bentuk bubuk dan gel

juga tersedia. Pasata gigi dibuat dari bahan-bahan abrasive (contoh; silicon oksida,

aluminium oksida, granular polivinil klorida), air, pelembab, sabun atau deterjen,

bahan perasa dan pemanis, bahan-bahan terapetik (contoh; florida, pirofosfat), bahan

pewarna dan pengawet.

Pasta gigi berguna untuk bahan-bahan terapetik pada gingiva dan gigi. Efek

pencegahan karies dari fluoride terdapat dalam pasta gigi. Ion fluoride harus tersedia

dalam jumlah 1000 – 1100 ppm untuk dapat mencapai efek pengurangan karies.

Produk pasta gigi yang telah diuji oleh American Dental Association (ADA) dan

memiliki ion fluoride dalam jumlah yang layak untuk kontrol karies dan dapat

digunakan sebagai proteksi terhadap karies.

Rekomendasi

Page 8: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Pasta gigi meningkatkan keefektifan dari menyikat gigi tapi harus

menyebabkan abrasi yang minimum pada permukaan akar

Produk pasta gigi mengandung bahan-bahan fluouride dan antimikroba

sehingga memberikan keuntungan tambahan untuk mengontrol karies dan

gingivitis

Pasien yang mempunyai jumlah kalkulus supragingiva yang signifikan

mendapatkan keuntungan dari pemakaian pasta gigi pengontrol kalkulus.

Metode menyikat gigi

Banyak metode menyikat gigi yang telah dijelaskan dan diperkenalkan keefisien dan

kefektifannya. Metode-metode tersebut dapat dikategorikan terutama menurut pola

gerakan ketika menyikat.

Roll : Metode roll atau teknik modified Stillman

Vibratory : teknik Stillman, Charters, dan Bass

Sirkular : Teknik Fones

Vertikal : Teknik Leonard

Horizontal : Teknik Scrub

Penelitian terkontrol untuk mengevaluasi keefektifan teknik menyikat gigi

yang paling umum menunjukkan tidak ada kelebihan daripada metode yang lain.

Teknik Scrub mungkin merupakan metode paling mudah dan paling umum menyikat

gigi. Pasien dengan penyakit periodontal paling sering diajarkan teknik menyikat gigi

sulcular menggunakan gerakan vibratory untuk memperbaiki akses pada area gingiva.

Metode yang paling sering disarankan adalah teknik Bass karena bisa menempatkan

bulu sikat pada sulkus. Dasar pemikirannya adalah untuk mengadaptasikan ujung

bulu sikat pada margin gingiva agar mencapai plak supragingiva, menggunakan

pergerakan yang terkontrol untuk menghindari trauma dan menggerakkan sikat gigi

secara sistematis di sekitar gigi. Dokter gigi dan pasien sering memodifikasi teknik

menyikat gigi sesuai dengan kondisi. Dan juga, menyikat gigi dengan sikat gigi

elektrik merupakan alternative yang sama-sama efektif.

Page 9: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Teknik Bass

1. Tempatkan kepala sikat gigi sejajar dengan dataran oklusal,d engan kepala

siakt menutupi tiga sampai empat gigi, dimulai pada gigi yang paling distal

dalam lengkung rahang.

2. Tempatkan bulu sikat pada margin gingiva, pada sudut 45 derajat terhadap

sumbu panjang gigi.

3. Gunakan tekanan vibratory dengan lembut, menggunakan gerakan bolak-balik

yang pendek tanpa melepaskan ujung bulu sikat gigi. Gerakan ini membuat

ujung bulu sikat masuk kedalam area sulkus gingiva. Serta sebagian pada

embrasure interproksimal. Tekanan harus cukup kuat untuk memijat gingiva.

4. Tekanan total pada tempat yang sama. Gerakan berulang-ulang membersihkan

permukaan gigi, berkonsentrasi pada sepertiga apikal dari mahkota klinis,

sulcus gingiva, dan juga pada permukaan proksimal yang dapat dicapai bulu

sikat.

5. Angkat sikat, dan gerakkan ke gigi sebelahnya, dan ulangi proses tersebut

untuk empat atau tiga gigi sebelumnya.

6. Lanjutkan pada sekitar lengkung, lakukan sekitar tiga gigi pada satu waktu.

Kemudian gunakan metode yang sama untuk menyikat permukaan lingual.

7. Setelah selesai pada lengkung maksila, gerakkan sikat ke lengkung

mandibula, dan sikat dengan cara yang sama untuk mencapai semua gigi.

8. Jika sikat gigi terlalu besar untuk mencapai permukaan lingual gigi anterior,

maka harus digerakkan secara vertical dengan menekan ujung sikat pada

sulkus gingiva

9. Sikat permukaan oklusal dari tiga atau empat gigi pada satu waktu dengan

menekan bulu sikat dengan kuat kedalam pit dan fissure dan menyikat dengan

gerakan bolak-balik pendek

Teknik Bass memerlukan kesabaran dan penempatan sikat gigi pada banyak

posisi yang berbeda untuk mencakup semua gigi-geligi. Pasien perlu diberi instruksi

untuk menyikat dengan urutan yang terkontrol dan sistematik.

Page 10: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Metode lain dari menyikat gigi, seperti modified Stillman dan Charter

merupakan variasi dari teknik bass dan juga didesain untuk mencapai penghilangan

plak pada margin gingiva. Mereka menyebabkan stimulasi sirkulasi gingiva, yang

tidak ditunjukkan untuk mencapai hasil penyembuhan diluar yang dicapai oleh

penghilangan plak yang baik.

Menyikat gigi dengan sikat gigi elektrik

Gerakan mekanis yang bervariasi yang ada pada sikat gigi elektrik tidak membutuhak

teknik khusus. Pasien hanya perlu berkonsentrasi pada penempatan kepala sikat pada

margin gingiva dan dilanjutkan secara sistematis sekita gigi-geligi. Penyesuaian

penempatan dapat dibuat untuk membersihkan area yang sulit, seperti permukaan

distal molar tiga, furkasi, atau celah gingiva. Metode sistematik menyikat semua gigi,

sama dengan metode yang dijelaskan pada menyikat gigi manual, harus digunakan

dengan sikat gigi elektrik.

Rekomendasi

Prisisp metode bass mempunyai dua keuntungan disbanding yang lainnya ,

teknik lebih kompleks:

1. Gerakan maju-mundur pendek mudah dilakukan karena sama dengan

gerakan menggosok gigi yang secara normal banyak dilakukan pasien.

2. Aksi pembersihan terfokus pada bagian servikal dan interproksimal gigi,

dimana plak terakumulasi pertama kali.

Menyikat gigi dengan sikat gigi elektrik membutuhkan rutinitas sitematik

untuk mencapai seluruh area.

Pasien akan memodifikasi berbagai teknik sesuai kebutuhannya dengan tujuan

menyikat gigi sampai gigi bersih dari plak.

Alat bantu pembersih interdental

Menyikat gigi, tanpa melihat metode apa yang digunakan, tidak menghilangkan plak

menyeluruh. Ini nyata pada semua orang yang menyikat gigi, bahkan pada pasien

periodontal dengan embrasure yang terbuka lebar. Penghilangan interdental plak

Page 11: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

setiap hari merupakan hal yang krusial untuk menambahkan pengaruh menyikat gigi

karena kebanyakan penyakit gigi dan periodontal berawal dari area interproksimal.

Kerusakan jaringan yang berhubungan dengan penyakit periodontal sering

besar, ruang terbuak antara gigi dan permukaan akar dengan konkavitas anatomis dan

furkasi. Area tersebut sulit untuk pasien dalam membersihkan dan akses yang buruk

untuk sikat gigi.

Pasien perlu memahami bahwa tujuan pembersihan interdental adalah

menghilangkan plak, tidak untuk menghilangkan makanan diantara gigi. Walaupun

pembersihan interdental juga mengurangi fragmen-fragmen makanan, membersihkan

kontak proksimal gigi dan pembersihan cusp diperlukan untuk menghentikan impaksi

makanan kronis.

Dental floss

Dental floss merupakan alat yang paling sering disarankan untuk menghilangkan plak

dari permukaan proksimal gigi. Floss tersedia sebagai benang nilon multifilament,

terikat atau tidak terikat, dengan lilin atau tanpa lilin, dan tebal atau tipis. Beberapa

floss monofilament terbuat bahan yang tidak lengket karena licin dan gampang robek.

Penelitian klinis menunjukkan perbedaan yang signifikan pada kemampuan berbagai

tipe floss untuk menghilangi plak gigi; bekerja dengan sama baiknya. Dental floss

lilin dianggap meninggalkan lapisan lilin pada permukaan proksimal, oleh karena itu

berperan pada akumulasi plak dan gingivitis. Tapi,hal ini menunjukkan bahwa lilin

tidak dideposit pada permukaan gigi, dan yang memperbaiki kesehatan gingiva tidak

berhubungan dengan tipe floss yang digunakan. Faktor-faktor yang mempengaruhi

pilihan dental floss mencakup kerekatan kontak gigi, kekasaran permukaan

proksimal, dan ketrampilan manual pasien, tidak mempunyai kelebihan dari satu

produk. Oleh karena itu, rekomendasi tipe floss harus berdasarkan pada kemudahan

dan penggunaannya.

Page 12: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Teknik. Floss harus berkontak permukaan proksimal dari sudut garis ke sudut garis

lainnya untuk pembersihan yang efektif. Ia juga membersihkan seluruh permukaan

proksimal, tidak hanya pada apikal kontak area.

Alat-alat pembersih interdental

Permukaan akar yang konkaf dan furkasi yang sering terdapat pada pasien

periodontal yang mengalami kehilangan perlekatan signifikan dan resesi tidak bersih

secara menyeluruh hanya dengan dental floss. Studi perbandingan dari dental floss

dan interdental brush digunakan pada pasien dengan penyakit periodontal sedang

sampai parah menunjukkan bahwa interproksimal brush menghilangkan plak

interproksimal lebih sedikit dan lebih mudah penggunaannya daripada dental floss.

Tapi, tidak ada perbedaan yang terlihat pada pengurangan kedalaman poket atau

indikasi bleeding. Oleh karena itu, alat pembersih interproksimal yang mudah

digunakan dan dapat beradaptasi pada permukaan akar yang panjang dan tidak teratur

dapat direkomendasikan untuk pembersihan interproksimal gigi bila terdapatnya

interdental space.

Embrasur space sangat bervariasi dalam ukuran dan bentuk. Gambar 50-11

menunjukkan representasi ukuran dan anatomi tiga tipe embrasure dan tipe pembersih

interdental yang sering digunakan. Sebagai aturan umum, semakin besar space,

semakin besar alat yang digunakan untuk membersihkannya. Tapi, beberapa alat

lebih sulit untuk digunakan daripada yang lainnya, sehingga alat favorit dari satu

pasien mungkin tidak mungkin digunakan pada pasien lain.

Interdental Brush. Interdental brush merupakan sikat berbentuk cone atau silindris

yang terbuat dari bulu yang tertanam pada pegangan atau handle, single-tufted

brushes, atau small cylindrical brushes. Interdental brush sesuai untuk membersihkan

permukaan gigi yang besar, tidak rata atau konkaf yang berdekatan dengan

interdental space.

Page 13: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Teknik. Interdental brush dimasukkan kedalam space interproksimal dan dilakukan

gerakan maju-mundur atara gigi dengan tekanan pendek. Untuk pembersihan yang

paling efisien, diameter sikat harus sedikit lebih besar daripada embrasure gingiva

yang dibersihkan. Ukuran tersebut memungkinkan bulu sikat untuk melakukan

tekanan pada kedua permukaan proksimal, bekerja pada konkavitas akar.

Single-tufted brush mmeberikan akses pada area furkasi atau area yang

tertutup pada resesi yang dalam, dan bekerja dengan baik pada permukaan lingual

molar mandibula dan premolar. Area tersebut sering tertinggal ketika dibersihkan

dengan sikat gigi.

Wooden atau rubber tip. Tusuk gigi kayu digunakan bisa dengan atau tanpa

pegangan atau handel. Akses lebih mudah dari permukaan bukal untuk tusuk tanpa

pegangan, terutama pada area anterior dan bicuspid. Tusuk gigi kayu yang digunakan

dengan pegangan memperbaiki akses pada semua area dan menunjukkan sama

efektifnya dengan dental floss dalam mengurangi plak dan skor perdarahan pada

pasien dengan gingivitis.

Teknik. Tusuk gigi merupakan alat utama dan mudah tersedia di rumah. Mereka

dapat digunakan pada semua permukaan gigi ketika disertai dengan pegangan. Jika

terdapat pegangna, tusuk gigi dapat patah sehingga dipergunakan hanya 6 atau 7

bulan. Ujung tusuk gigi digunakan untuk menyusuri margin gingiva dan daerah

interproksimal dari permukaan fasial dan lingual setiap gigi. Tusuk gigi yang

mempunyai pegangna efisien untuk membersihkan sepanjang margin gingiva dan ke

dalam poket periodontal dan furkasi.

Rekomendasi

Page 14: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Sering sikat gigi dan dental floss tidak cukup untuk membersihkan interdental

space dengan adekuat, sehingga sangat penting untuk menemukan alat

pembersih interdental yang pasien suka dan akan gunakan.

Banyak alat pembersih interdental tersedia untuk pasien. Dokter gigi mungkin

perlu untuk mencoba beberapa alat tersebut sebelum menemukan salah satu

yang sesuai dengan pasien

Pada umumnya, sikat atau alat terbesar yang sesuai masuk kedalam space

akan membersihkan paling efisien.

Pemijatan gingiva

Memijat gingiva dengan sikat gigi atau pembersih interdental akan menghasilkan

penebalan epitel, meningkatkan keratinisasi, dan meningkatkan aktivitas mitotik

epitel dan jaringan ikat. Keratinisasi bertahap terjadi hanya pada gingiva rongga

mulut dan tidak pada area yang lebih mudah terserang mikroba: epitel sulcular dan

area interdental dimana terdapat gingiva col.

Penebalan epitel, peningkatan keratinisasi, dan peningkatan sirkulasi darah

tidak menunjukkan keuntungan untuk mengembalikan kesehatan gingiva.

Peningkatan kesehatan gingiva berhubungan dengan stimulasi interdental lebih

menghasilkan penghilangan plak daripada pemijatan gingiva. Selain itu, penggunaan

obat kumur kemoterapi untuk memperbaiki kesehatan gingiva dalam jangka pendek

pada saat tidak terdapatnya prosedur mekanis kebersihan rongga mulut. Data tersebut

menegaskan pentingnya penghilangan plak daripada stimulasi atau peningkatan

ketebalan permukaan keratin pada program kontrol plak.

Irigasi oral

Irigasi supragingiva

Page 15: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Irigasi oral yang digunakan setiap hari dirumah bekerja dengan tekanan tinggi, aliran

air yang stabil atau bergelombang melalui lubang ke permukaan gigi. Paling sering,

alat dengan pompa tekanan,. Irigasi oral membersikan bakteri dan debris yang tidak

melekat dari rongga mulut lebih efektif daripada sikat gigi dan obat kumur. Irigator

khususnya berguna untuk menghilangkan debris dari area yang tidak dapat diakses

sekitar alat orthodontic dan prothesa cekat. Ketika digunakan sebagai tambahan pada

menyikat gigi, alat tersebut mempunyai pengaruh yang menguntungkan pada

kesehatan periodontal dengan mengurangi akumulasi plak dan kalkulus dan

mengurangi inflamasi dan kedalaman poket.

Teknik

1. Penggunaan yang paling umum dari ujung irrigator adalah lubang plastic

dengan sudut 90 derajat pada ujung., menempel pada pompa yang

menyebabkan gerakan bergelombang dari air dengan kecepatan yang bisa

diatur. Pasien harus diberi instruksi untuk menyemprot daerah papilla

proksimal, dan tahan selama 10 sampai 15 detik, kedua telusuri sepanjang

margin gingiva sampai proksimal space selanjutnya, dan ulangi prosedur

tersebut.

2. Irigator harus digunakan dari permukaan bukal dan lingual

3. Selama pasien menyemprot semua space proksimal pada seluruh gigi-geligi,

tempat air untuk irrigator akan kosong.

4. Pasien dengan inlamasi gingiva biasanya dimulai pada tekanan rendah dan

kemudian dapat meningkatkan tekanan sampai sedang untuk meingkatkan

kesehatan jaringan.

Irigasi gingiva

Irigasi gingiva dilakukan pada tempat praktek dokter gigi ataupun dirumah oleh

pasien, khusunya jika bahan antimkroba digunakan, menunjukkan terapi yang

spesifik. Tindakan ini dilakukan dengan menempatkan ujung irrigator pada poket

periodontal, ujung dimasukkan setidaknya 3 mm, menggunakan ujung yang lunak.

Page 16: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Irigasi yang dilakukan pada tempat praktek, juga disebut lavage atau pembilasan

poket periodontal, sebagai perawatan setelah skaling dan root planing, tidak

menunjukkan peningkatan penyembuhan secara klinis, dan tidak terdapat data yang

mendukung penggunaannya akan menghasilkan manfaat terapetik.

Irigasi subgingiva dilakukan dengan irrigator oral menggunakan larutan

klorheksidin dengan sepertiga kekuatan, digunakn secara rutin di rumah dan setelah

skaling, root planing dan terapi irigasi di tempat praktek; menghasilkan perbaikan

signifikan pada gingiva dibandingkan dengan kontrol. Irigasi subgingiva

menghilangkan lebih dari setengah plak subgingiva dan mencapai separuh kedalaman

poket, sampai 7 mm, lebih jauh ke apikal daripada sikat gigi atau dental floss. Data

tersebut menunjukkan bahwa pasien akan mendapatkan keuntungan dari penggunaan

irigasi subgingiva setiap hari, khususnya pada tempat yang sulit seperti furkasi dan

poket yang berkurang

Teknik. Ujung irigator karet yang lembut paling berguna untuk irigasi subgingiva

dan dapat dimasukkan kedalam poket. Ini dapat mengurangi tekanan dan aliran air.

Penetrasi yang efektif dari bahan irigasi naik hingga 70% pada stimulasi laboratorium

ketika menggunakan ujung karet yang lembut.

Ujung irigasi subgingiva harus dimasukkan dengan hati-hati ke dalam poket

atau area furkasi, 3 mm jika memungkinkan, dan setiap poket harus dibilas untuk

beberapa detik.

Rekomendasi

Irigasi supragingiva dapat mengurangi inflamasi gingiva dan lebih mudah pada

beberapa pasien daripada menggunakan alat pembersih interdental.

Irigasi supragingiva dengan ujung khusu untuk poket yang dalam dan area

furkasi efektif jika digunakan setiap hari sebagai bagian dari perawatan rutin di

rumah.

Pasien yang memerlukan premedikasi antibiotik pada prosedur perawatan

gigi tidak menggunakan alat irigasi subgingiva.

Page 17: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Kontrol karies

Karies gigi, khususnya karies akar, dapat menjadi suatu masalah untuk pasien

periodontal karena kehilangan perlekatan yang berhubungan dengan proses penyakit

dan prosedut terapi periodontal. Karies akar berkembang melalui proses yang sama

dengan karies pada mahkota, melibatkan siklus bergantian dari demineralisasi dan

remineralisasi permukaan dan faktor resiko lain yang berhubungan dengan makanan

dan aliran saliva. Proses demineralisasi membutuhkan fermentasi karbohidrat pada

plak oleh bakteri, menghasilkan kehilangan mineral dari permukaan akar. Spesie

Lactobacillus dan Streptococcus terlibat pada proses karies akar, seperti pada karies

mahkota. Perbedaan utama adalah jumlah bahan organic pada permukaan akar lebih

besar daripada pada enamel, sehingga ketika demineralisasi terjadi, matriks organik-

terutama kolagen-terekspos. Bahan organic kemudian terpecah oleh enzim bakteri,

menghasilkan destruksi yang cepat dari permukaan akar.

Fluoride bekerja terutama oleh efek topical untuk mencegah proses karie,

apakah pada enamel, sementum, atau dentin. Konsentrasi yang rendah dari fluor

topical penghambat demineralisasi, meningkatkan remineralisasi, dan menghambat

aktivitas enzim pada bakteri dengan mengasamkan sel.

Keuntungan pasien dewasa dari pencegahan karies akar yang diberikan oleh

topical fluour konsentrasi rendah yang ada dalam pasta gigi atau aplikasi topical

lainnya.Hal itu juga menunjukkan bahwa penggunaan pasta gigi fluour yang

mengandung 5000 ppm fluour lebih efektif dalam menghambat aktivitas lesi karies

akar daripada level fluour 1100 ppm yang ditemukan pada pasta gigi konvensional.

Rekomendasi

Page 18: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Semua pasien periodontal harus diberi dorongan untuk menggunakan pasta

gigi yang mengandung fluour, 1000 sampai 1100 ppm setiap hari untuk

mengurangi demineralisasi dan meningkatkan remineralisasi permukaan gigi.

Pasien dengan resiko tinggi karies, termasuk dengan riwayat lesi akar atau lesi

aktif, harus menggunakan konsentrasi yang lebih tinggi pasta gigi yang

mengandung fluour atau gel, 5000 ppm setiap hari hingga resiko karies

terkontrol.

Pertimbangan lain pada kontrol karies seperti makanan dan bekurangnnya

aliran saliva, harus dievaluasi seperti pada semua pasien.

Kontrol plak kimia dengan obat kumur

Peningkatan pemahaman dari sifat infeksius penyakit gigi secara dramatis meningkat

pada metode kimia untuk kontrol plak dan menjanjikan perkembangan dalam

pencegahan dan kontrol penyakit. ADA Council on Scientific Affairs menggunakan

program untuk persetujuan bahan kontrol plak. Bahan harus dievaluasi pada placebo-

uji coba klinis terkontrol selama 6 bulan atau lebih yang menunjukkan perbaikan

secara signifikan kesehatan gingiva dibandingkan dengan kontrol. ADA telah

menyatakan dua bahan untuk terapi gingivitis: obat kumur larutan klorheksidin

diglukonat dan obat kumur essensial.

Prescription Klorheksidine Rinse

Bahan yang menunjukkan antibakteri paling positif adalah klorheksidin,

diguanidoheksan dengan sifat antiseptic. Beberapa penelitian klinis lain menjelaskan

bahwa penemuan awal dua kali sehari berkumur dengan 10 ml 0,2% larutan aqua

klorheksidin diglukonat hampir sempurna menghambat perkembangan plak gigi,

kalkulus, dan gingivitis pada model manusia untuk uji coba gingivitis. Penelitian

klinis selama beberapa bulan melaporkan pengurangan plak 45% sampai 61% dan

lebih penting lagi pengurangan gingivitis 27% sampai 67%.

Page 19: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Nonprescription Essentiall Oil Rinse

Obat kumur esensial mengandung thymol, eucalyptol, mentol nda metilsalisilat.

Sediaan tersebut dievaluasi dalam penelitian klinis jangka panjang dan menunjukkan

pengurangan plak 20% sampai 35% dan pengurangan gingivitis 25% sampai 35%.

Tipe obat kumur ini mempunyai riwayat panjang dalam penggunaan setiap hari dan

keamanan sejak abad 19, dan banyak pasien menggunakan produk ini selama

beberapa dekade. Produk tersebut mengandung alcohol (hingga 24% tergantung

sediaan), sehingga beberapa pasien dan dokter gigi memperhatikan penggunaannya.

Bukti klinis yang terbatas menunjukkan bahwa penggunaan rutin obat kumur

essensial mungkin efektif sebagai pembilas pada pasien dengan gingivitis.

Produk lain

Sediaan yang mengandung triklosan menunjukkan beberapa keefektifan dalam

mengurangi plak dan gingivitis. Tersedia dalam bentuk pasta gigi, dan komposisi

aktif yang lebih effektif bila dikombinasikan dengan zink sitrat atau kopolimer

methoxyethylen.

Kontrol plak kimia menunjukkan efektif untuk pengurangan plak dan

perbaikan luka dalam penyembuhan setelah bedah periodontal. Baik klorheksidin dan

minyak essensial obat kumur mempunyai efek positif yang signifikan jika digunakan

setelah bedah periodontal selama 1 sampai 4 minggu.

Rekomendasi

Kontrol plak kimia dapat sebagai tambahan prosedur kontrol plak mekanis

Sediaan flour penting untuk kontrol karies pada pasien periodontal

Obat kumur antimikroba akan mengurangi gingivitis pada pasien periodontal

Obat kumur klorheksidin dapat digunakan sebagai tambahan kontrol plak

selama terapi Fase I, pada pasien dengan masalah kekambuhan, untuk kontrol

plak yang tidak efektif dengan berbagai alasan, untuk beberapa penyakit

membrane mukosa yang tidak umum, dan untuk penggunaan setelah bedah

mulut atau periodontal.

Page 20: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Obat kumur esensial efektif tapi tingkatnya lebih rendah daripada

klorheksidin. Menguntungkan kareana mempunyai efek samping yang sedikit

dan tersedia tanpa resep.

Irigator oral digunakan dengan larutan bahan antimikroba efektif mengurangi

gingivitis

Sediaan obat kumur juga tersedia dengan tanpa kandungan alcohol, yang lebih

disukai beberapa pasien dan dokter gigi.

Penggunaan obat kumur kosmetik dan berkumur sebelum menyikat gigi tidak

digunakan sebagai pengganti penghilangan plak secara mekanis dan kimiawi

tapi dapat berguna jika pasien mendapatkan keuntungan dari penggunaannya

Disclosing agent

Disclosing agents merupakan larutan yang dapat mewarnai deposit bakteri pada

permukaan gigi, lidah, dan gingiva. Dia dapat digunakan sebagai alat edukasi dan

motivasi untuk memperbaiki efisiensi prosedur kontrol plak.

Larutan tersedia secara komersial. Larutan diaplikasikan pada gigi sebagai

konsentrat pada cotton swab atau dilarutkan pada obat kumur. Mereka biasanya

menghasilkan pewarnaan yang lebih pada bakteri plak, gingiva, lidah, bibir, dan jari.

Frekuensi penghilangan plak

Pada lingkungan terkontrol dari penelitian klinis, dimana individu yang sudah dilatih

dengan baik untuk menghilangkan semua plak yang terlihat, kesehatan gingiva dapat

dipertahankan melalui pembersihan dengan sikat gigi, floss dan tusuk gigi setiap 24

sampai 48 jam. Tapi, kebanyakan pasien, jauh dari tujuan tersebut. Perawatan rutin di

rumah setiap harinya rata-rata kurang dari 2 menit dan menghilangkan hanya 40%

dari plak. Telah dilaporkan bahwa peningkatan penghilangan plak dan oleh karena itu

peningkatan kesehatan periodontal berhubungan dengan peningkatan frekuensi

menyikat gigi dua kali per hari. Pembersihan tiga atau empat kali per hari tidak

memperbaiki kondisi periodontal lebih lanjut.

Page 21: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Rekomendasi

Perlu ditekankan pembersihan gigi sehari sekali dengan alat-alat yang

diperlukan

Jika kontrol plak tidak adekuat, menyikat gigi dua kali sehari akan membantu

Edukasi dan motivasi pasien

Pada terapi periodontal, kontrol plak memiliki dua tujuan penting: Untuk

meminimalisir inflamasi gingiva dan untuk mencegah kekambuhan atau

perkembangan penyakit periodontal dan karies. Penghilangan plak secara mekanis

setiap hari oleh pasien, mencakup penggunaan bahan antimikroba yang tepat,

merupakan satu-satunya tindakan praktis untuk meningkatkan kesehatan mulut dalam

jangka waktu yang panjang. Prosesnya membutuhkan ketertarikan dari pasien pada

edukasi dan instruksi dari dokter gigi yang diikuti dengan dorongan dan penguatan.

.

Motivasi untuk kontrol plak efektif

Ketika dokter gigi dan pasiennya menentukan cara yang tepat, menyesuaikan dengan

teknik baru dalam kebiasaan. Memotivasi pasien untuk melakukan kontrol plak yang

efektif merupakan salah satu elemen paling kritis dan sulit untuk kesuksesan jangka

panjang pada terapi periodontal,. Ini membutuhkan komitmen dari pasien untuk

mengubah kebiasahan setiap hari dan kunjungan rutin untuk pemeliharaan dan

penguatan.

Pasien sering berhenti menggunakan cara menjaga kebersihan mulut yang

telah ditentukan dan gagal untuk kembali dalam kunjungan rutin pada tempat praktek

dokter gigi; lingkup masalah ini besar. Ini telah menunjukkan bahwa pasien berhenti

menggunakan pembersih interproksimal dalam waktu yang sangat pendek.

Ini merupakan tanggung jawab sebagai seorang dokter gigi untuk memberikan

informasi tentang penyakit periodontal, efeknya dan tanggung jawab pasien dalam

mencapai dan mempertahankan kesehatan rongga mulut. Keterampilan manual harus

dikembangkan dan digunakan untuk melakukan cara kontrol plak yang efektif. Selain

Page 22: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

itu, pasien harus mengerti peran dokter gigi dalam merawat dan memelihara

kesehatan periodontal. Jik tidak, kesuksesan jangka panjang dari perawatan sangat

kecil kemungkinannya. Proses untuk mengubah kebiasaan sehari-hari dimulai dengan

mengedukasi pasien tentang kesehatan dan penyakit periodontal, mengembangkan

strategi kontrol plak yang dapat diterima, dan member penguatan positif dalam

perilaku sehari-hari.

Sistem edukasi dan skoring

Banyak pasien percaya bahwa kunjungan ke praktek dokter gigi untuk perawatan

periodontal akan menghilangkan proses penyakit, Perawatan bukan merupakan proses

yang pasif, tapi merupakan kewajiban kita sebagai dokter gigi untuk mendidik dan

menguatkan tanggung jawab pasien untuk kesuksesan terapi dan pengobatan jangka

panjang. Kesadaran kesehatan masyarakat kita merupakan suatu keuntungan dengan

memperhatikan edukasi paisen. Kebanyakan pasien tahu bahwa gingivitis

dikarenakan mereka mendengar tentang itu di televise atau membaca di majalah atau

di internet, Mereka mau menghabiskan waktu dan uang untuk mencoba produk baru

seperti sikat gigi dan obat kumur. Mendidik atau mengedukasi pasien merupakan

proses yang harus bersifat individual berdasarkan kebutuhan dan tingkat pemahaman.

Pasien periodontal harus ditunjukkan bagaimana penyakit periodontal mempunyai

manifestasi dalam mulut mereka. Plak gigi yang diwarnai, perdarahan gingiva yang

meradang, dan demonstrasi probe periodontal yang dimasukkan ke dalam poket

merupakan demonstrasi yang menarik dari adanya pathogen dan gejala penyakit. Ini

juga merupakan nilai edukasi dari pasien untuk menjaga kebersihan mulut mereka

dan kondisi periodontal yang dicatat secara periodik sehingga perbaikan tindakan

dapat digunakan sebagai penguatan positif. Catatan kontrol plak dan indeks bleeding

poin merupakan indikasi yang mudah dan berguna untuk edukasi dan motivasi

pasien.

Page 23: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Plaque Control Record (Indeks O’Leary). Pasien menggunakan larutan disclosing

atau tablet dan memeriksa setiap permukaan gigi (kecuali permukaan oklusal) untuk

adanya atau tidak adanya plak yang diwarnai pada hubungan dentogingival. Plak

dicatat pada kotak dalam diagram untuk empat permukaan setiap gigi. Setelah semua

gigi diskor, jumlah indeks dijumlah untuk persentasi permukaan dengan plak dengan

memisahkan jumlah permukaan dengan plak dengan jumlah total permukaan yang

diskor dan kemudian dikalikan 100. Tujuan yang wajar untuk pasien adalah 10% atau

permukaan yang lebih sedikit dengan plak. Jika plak selalu ada pada area yang sama,

sediakan alat dan instruksi untuk meningkatkan tindakan pada area tersebut. Hal itu

sangat sulit untuk mencapai skor sempurna 0, sehingga pasien harus diberi

penghargaan untuk pencapaiannya.

Indeks bleeding point. Indeks bleeding point memberikan evaluasi perdarahan

gingiva pada sekitar gigi pada mulut pasirn. Retraksi pipi, dan tempatkan probe

periodontal 1mm ke dalam sulkus atau poket pada aspek distal dari gigi paling

posterior pada rahang. Pegang probe dengan ringan melewati panjang sulkus ke area

interproksimal mesial pada aspek fasial. Lanjutkan pada semua gigi pada kuadran

pada aspek fasial. Tunggu 30 detik, dan catat adanya perdarahan pada permukaan

distal, fasial dan mesial pada bagan. Ulangi pada aspek lingual dan palatal, sesuai

dengan perdarahan hanya untuk permukaan lingual, tidak untuk permukaan mesial

atau distal. Hasilnya dalam empat skor terpisah untuk setiap gigi dan tidak menilai

permukaan distal dan mesial dua kali. Ulangi langkah tersebut pada setiap kuadran.

Persentasi dari jumlah permukaan yang berdarah dijumlahkan dengan membagi

jumlah permukaan yang berdarah dengan jumlah total permukaan gigi *empat per

gigi) dan kemudian dikalikan dengan 100 untuk mengubah skor ke dalam persentasi.

Indeks ini dibuat untuk menunjukkan perdarahan gingiva daripada plak. Dan lagi,

tujuan dari 0% atau bleeding point yang lebih sedikit, tapi 0 adalah ideal. Jika sedikit

bleeding point terjadi secara berulang pada tempat yang sama, kontrol plak pada

tempat tersebut harus diperkuat atau diubah.

Page 24: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Signifikansi skor plak dan skor bleeding

Skor plak sangat membantu sebagai indicator kekooperatifan pasien dan keberhasilan

dengan prosedur kontrol plak setiap hari. Tapi, level plak sendiri tidak selalu

menggambarkan kesehatan gingiva atau resiko perkembangan penyakit, walaupun

plak sangat berhubungan dengan adanya gingivitis. Dalam istilah memprediksi

keberhasilan dalam mengontrol keradangan dan mengurangi kesempatan penyakit

untuk berkembang, bleeding merupakan indicator yang lebih baik. Walaupun

bleeding on probing bukan merupakan pengukuran yang spesifik dan sensitive dari

kesehatan, namun mempunyai korelasi negative yang kuat terhadap perkembangan

penyakit. Jika tidak terdapat bleeding atau perdarahan, menggambarkan kontrol plak

dan penatalaksanaan penyakit yang baik, tidak mungkin penyakit periodontal akan

berkembang.

Istruksi dan demonstrasi

Pasien dapat mengurangi kejadian plak dan gingivitis dengan pengulangan instruksi

dan dorongan yang lebih efektif daripada kebiasaan menjaga kebersihan mulut pasien

sendiri. Tapi, instruksi bagaiman membersihkan gigi harus lebih daripada demo yang

singkat dalam menggunakan sikat gigi. Ini merupakan prosedur yang sanat

membutuhkan partisipasi pasien, pengawasan yang hati-hati, kunjungan kembali,

hingga pasien menunjukkan bahwa dia terampil dalam melakukannya.

Berikan dorongan pada pasien untuk membersihkan gigi setidaknya sekali sehari.

Informasikan kepada mereka bahwa prosedur perawatan dirumah pada seluruh gigi-

geligi dilakukan selama 5 sampai 10 menit, dan untuk kasus perawatan periodontal

kompleks, prosedur perawatan dirumah mungkin dilakukan selama 30 menit. Pasien

harus mengatur waktu dan tempat yang sesuai dalam jadwal setiap hari untuk

melakukan prosedur tersebut. Instruksi kunjungan selanjutnya harus digunakan untuk

memperkuat atau mengubah instruksi sebelumnya, mencatat secara periodic status

kesehatan gingiva dan jumlah plak.

Page 25: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

Rekomendasi

Daftar berikut ini menunjukkan beberapa strategi yang akan membantu dokter gigi

untuk mendidik atau mengedukasi dan memotivasi pasien

Berikan dorongan

Tunjukkan bagaimana alat bekerja, dan suruh pasien mempraktekkannya

Berikan contoh sehingga pasien tidak harus berhenti dan membeli produk;

Tunjukkan perbaikan pada kunjungan berikutnya, bahkan jika kecil

perbaikannya

Gunakan penguatan positif, ancaman tidak akan efektif

Kesimpulan

Semua pasien membutuhkan penggunaan rutin sikat gigi, baik manual atau

elektrik, setidaknya sekali sehari. Metode menyikat gigi harus menjangkau

pada margin gingiva dari semua permukaan gigi yang dapat dijangkau dan

perluasan sejauh mungkin kedalam permukaan proksimal.

Dental floss harus digunakan pada space interdental yang terisi gingiva.

Teknik membutukan pengerokan floss sekitar permukaan proksimal dan

memasukkan floss ke dalam sulkus, kemudian membersihkannya dengan

gerakan naik turun yang terkontrol.

Alat pembersih interdental seperti interproksimal brus, tusuk gigi, rubber tip

harus digunakan pada semua tempat dimana sikat gigi dan floss tidak dapat

menghilangkan plak dengan adekuat. Ini mencakup space embrasure yang

besar dan are furkasi.

Kontrol karies membutuhkan penggunaan pasta gigi dengan flour konsentrasi

rendah setiap hari. Obat kumur topical dan gel dengan konsentrasi tinggi atau

fluour harus digunakan jika pasien menunjukkan resiko karies

Irigasi subgingiva dirumah setiap hari mungkin merupakan piliha yang baik

untuk mengurangi keradangan dan pemeliharaan pada pasien dengan sisa

poket dalam dan dengan alat pembersih mekanis interdental. Keefektifan

Page 26: Bab 50 Kontrol Plak Pada Pasien Periodontal

irigasi ditingkatkan oleh penambahan klorheksidin atau ibat kumur esensial

pada air irigasi.

Bahan antimikroba kimia seperti klorheksidin dan minyak esensial dapat

digunakan untuk menghilangkan dan mengontrol infeksi pasien.

Penguatan praktek kontrol plak setiap hari dan kunjungan rutin ke dokter gigi

untuk pemeliharaan penting untuk keberhasilan kontol plak dan keberhasilan

terapi jangka panjang.