BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC...

31
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Komunikasi 2.1.1. Pengertian Teori Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu permasalahan agar dapat diterima kebenarannya oleh masyarakat.Fungsi dari teori adalah sebagai lat untuk mencapai satuan pengetahuan yang sistematis dan untuk bimbingan penelitian.Untuk menjelaskan dan mengembangkan variable yang ada didlam suatu penelitian ini, maka peneliti menjabarkan beberapa teori yang dapat mendukung penelitian ini. Definisi teori adalah suatu perangkat pernyataan yang saling berkaitan, pada abstraksi dengan kadar yang tinggi dan daripadanya proposisi bias dihasilkan yang dapat diuji secara ilmiah, dan pada landasannya dapat dilakukan prediksi mengenai perilaku. (Effendi. 2003:241) 2.1.2. Komunikasi Manusia selalu berusaha berkomunikasi antara satu dengan yang lain dan mereka berinteraksi dalam keperluan melengkapi dan menyempurnakan pengetahuan yang mereka miliki guna beradaptasi dengan lingkungan. Semakin sering berkomunikasi, maka semakin sering mereka mendapatkan sesuatu yang baru dalam membangkitan rasa keingintahuannya.Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication, berasal dari kata latin communicatio yang bersumber dari kata

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Teori Komunikasi

2.1.1. Pengertian Teori

Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

permasalahan agar dapat diterima kebenarannya oleh masyarakat.Fungsi dari teori

adalah sebagai lat untuk mencapai satuan pengetahuan yang sistematis dan untuk

bimbingan penelitian.Untuk menjelaskan dan mengembangkan variable yang ada didlam

suatu penelitian ini, maka peneliti menjabarkan beberapa teori yang dapat mendukung

penelitian ini.

Definisi teori adalah suatu perangkat pernyataan yang saling berkaitan, pada

abstraksi dengan kadar yang tinggi dan daripadanya proposisi bias dihasilkan yang dapat

diuji secara ilmiah, dan pada landasannya dapat dilakukan prediksi mengenai perilaku.

(Effendi. 2003:241)

2.1.2. Komunikasi

Manusia selalu berusaha berkomunikasi antara satu dengan yang lain dan

mereka berinteraksi dalam keperluan melengkapi dan menyempurnakan pengetahuan

yang mereka miliki guna beradaptasi dengan lingkungan. Semakin sering

berkomunikasi, maka semakin sering mereka mendapatkan sesuatu yang baru dalam

membangkitan rasa keingintahuannya.Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris

communication, berasal dari kata latin communicatio yang bersumber dari kata

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

8

communis berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Jadi komunikasi

terjadi apabila terdapat kesamaaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh

komunikator dan diterima oleh komunikan (Effendi, 2004:9).

Komunikasi secara mudah diartikan sebagai proses transfer pesan melalui sarana

atau media komunikasi kepada komunikan yang dituju. Menurut Hovland

“Communication is the process to the modify the behavior of other individuals”

Komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (Effendi, 2004:10).

Everett M. Rogers seorang pakar Sosiologi yang telah banyak memberi perhatian

pada riset komunikasi, khususnya dalam hal penyebaran inovasi membuat definisi

bahwa: “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu

penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.” (Cangara,

2008:20)

Definisi tersebut kemudian dikembangkan lagi oleh Rogers bersama D.

Lawrence Kincaid sehingga melahirkan suatu definisi baru yang menyatakan bahwa:

“Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau

melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya akan

tiba pada saling pengertian yang mendalam.” (Cangara, 2008:20)

Definisi-definisi yang dikemukakan diatas tentunya belum mewakili semua

definisi komunikasi yang telah dibuat oleh banyak pakar, namun sedikit banyaknya kita

telah dapat memperoleh gambaran seperti apa yang diungkapkan oleh Shanon dan

Weaver bahwa komunikasi adalah bentuk interkasi manusia yang saling mempengaruhi

satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi

menggunakan bahsa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni dan

teknologi.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

9

Berdasarkan definisi tersebut, peneliti memahami bahwa berkomunikasi dapat

mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang. Komunikasi adalah proses

penyampaian gagasan, harapan dan pesan yang disampaikan melalui lambang tertentu,

mengandung arti dan dilakukan oleh penyampai pesan dan ditujukan pada penerima

pesan. (Widjaja, 2002:13)

Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dari komunikator kepada

komunikan melalui media tertentu untuk menghasilkan efek/ tujuan dengan

mengharapkan feedback atau umpan balik. Penyampaian pesan dapat berupa gagasan

dan harapan yang disampaikan melalui simbol kepada khalayak.

2.1.3. Komponen Komunikasi

Seperti yang kita ketahui , komunikasi mempunyai beberapa komponen yang

mendukung terjadinya sebuah proses komunikasi. Adapun komponen-komponen

tersebut adalah :

1) Komunikator/Penyampai pesan/Sumber/Source

Semua proses komunikasi berasal dari sumber, yang dapat berupa

perorangan (komunikasi individual atau antar perorangan) atau seorang

dengan beberapa orang di suatu lembaga atau organisasi atau orang yang

dilembagakan (komunikasi dengan media massa). Dalam penelitian ini,

yang menjadi pihak pengirim pesan adalah acara ’Stand Up Comedy

Show’ di Metro TV.

2) Pesan/Message

Unsur pesan meliputi semua materi atau isi yang dikomunikasikan antara

pihak-pihak yang terlibat dalam proses komunikasi, baik yang

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

10

disampaikan secara verbal maupun non verbal baik secara langsung

maupun tidak langsung (misalnya melalui media massa). Pesan dapat

berupapesan verbal (bahasa/kata-kata lisan atau tertulis), pesan non

verbal (isyarat, gambar, warna) dan pesan paralinguistik (kualitas

suara,tekanan suara, kecepatan suara, vokalisasi). Humor atau lawakan

menjadi pesan dalam acara ’Stand Up Comedy Show’ di Metro TV.

3) Saluran/Media/Channel

Unsur saluran merupakan sarana tempat pesan yang disampaikan

sehingga bisa diterima dan dimaknai oleh komunikan. Misalnya: media

massa (surat kabar, majalah, televisi, radio dll.) telepon ataupun surat.

Melalui stasiun televisi Metro TV, acara ’Stand Up Comedy Show’

ditampilkan kepada audiens.

4) Komunikan/Penerima pesan/Receiver

Unsur penerima merupakan sasaran dari komunikasi, bisa terdiri dari

seseorang atau beberapa orang atau suatu lembaga/organisasi. Pada

penelitian ini, pihak pengunjung Comedy Cafe Kemang yang menjadi

komunikan atau penerima pesan tersebut.

5) Tujuan/Destination/Efect

Efek merupakan hasil dari suatu kegiatan komunikasi, merupakan tujuan

dari peserta-peserta di dalam proses komunikasi. Tujuan dari iklan ini

agar para remaja pria memahami pesan tersebut dan mempersepsikan

yang sama dengan para pembuat iklan untuk kemudian berniat mencoba

membeli ataupun tetap menggunakannya. Tujuan acara ’Stand Up

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

11

Comedy Show’ adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan

hiburan.

6) Umpan Balik/Feedback

Feedback merupakan tanggapan atas pesan komunikan apabila

tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. Umpan balik yang

diberikan adalah dengan terus menyaksikan setiap episode ’Stand Up

Comedy Show’ di Metro TV.

7) Gangguan/Noise

Gangguan tak terencana yang terjadi dalam proses komunikasi sebagai

akibat pesan yang diterima komunikan berbeda dengan pesan yang

disampaikan oleh komunikator kepada komunikan.

2.1.4. Fungsi dan Tujuan Komunikasi

Harold D.Laswell, salah seorang peletak dasar ilmu komunikasi, menyebutkan

tiga fungsi dasar yang menjadi penyebab, mengapa manusia perlu berkomunikasi

(Cangara, 2008:59):

1. Dasar manusia untuk mengontrol lingkungannya. Melalui komunikasi manusia

dapat mengetahui peluang-peluang yang ada untuk dimanfaatkan, dipelihara dan

mneghindar pada hal-hal yang mengancam alam sekitarnya. Melalui komunikasi,

manusia dapat mengetahui suatu kejadian atas peristiwa. Bahkan melalui

komunikasi manusia dapat mengembangkan pengetahuannya, yakni elajar dari

pengalamnnya maupun melalui informasi yang mereka terima dari lingkungan

sekitarnya.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

12

2. Upaya manusia untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Proses

kelanjutan suatu masayarakat sesunggguhanya tergantung bagaimana masyarakat

itu bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Penyesuaian disini bukan saja

terletak pada kemampuan manusia memberi tanggapan terhadap gejala alamyang

dapat mempengaruhi perilaku manusia tetapi jugal ingkungan masyarakat tempat

manusia hidup dalam tantangan. Dalam lingkungan seperti itu diperlukan

penyesuaian, gar manusai dapat hidup dalam suasana yang harmonis.

3. Upaya untuk melakukan transformasi warisan sosialisasi. Suatu masyarakat

yang ingin memperthankan keberadaannya, maka anggota masyarakatnya

dituntut untuk melakukan pertukaran nilai, perilaku dan peranan.

Dari penjelasan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa fungsi utama

komunikasi adalah sebagai mediasi antara individu atau kelompok, dimana komunikator

menyampaikan informasi kepada komunikan dan terdapat umpan balik dari komunikan

terhadap komunikator.

Komunikasi merupakan kebutuhan dasar bagi setiap masing-masing induvidu

ataupun kelompok. Menurut peneliti, fungsi komunikasi adalah sebagai media

penghubung, komunikasi merupakan media untuk saling memberikan informasi dalam

rangka pemenuhan kebutuhan. Sifat komunikasi tersebut bisa secara langsung maupun

tidak langsung.

Komunikasi memiliki tujuan-tujuan, yaitu (Severin & Tankard, 2005:13) :

- Mengubah sikap (to change the attitude)

- Mengubah opini atau pendapat (to change the point)

- Mengubah perilaku (to change the behaviour)

- Mengubah masyarakat (to change the society)

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

13

2.1.5. Bentuk-bentuk Komunikasi

Proses komunikasi dapat digolongkan dalam beberapa bentuk (Mulyana,

2006:72), yaitu:

1. Komunikasi Intrapribadi (Intrapersonal communication)

Komunikasi yang dilakukan dengan diri sendiri, baik kita sadari maupun

tidak disadari. Komunikasi ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan

dari proses komunikasi dua orang, tiga orang, dan sebagainya, karena

sebelum berkomunikasi dengan orang lain, biasanya individu

berkomunikasi terlebih dahulu dengan diri sendiri. (mempersepsikan dan

memastikan makna suatu pesan dari orang lain).

2. Komunikasi Interpribadi (Interpersonal communication)

Proses pertukanan informasi antara seseorang dengan orang lain atau lebih.

Komunikasi ini adalah proses penyampaian suatu pesan oleh seorang

komunikator kepada perilakunya, karena yang terlibat dalam komunikasi

ini hanya dua orang, maka jenis komunikasi ini sering disebut komunikasi

diadik. Efektifitas dalam komunikasi ini paling tunggi karen sifatnya yang

timbal balik dan terkonsentrasi.

3. Komunikasi kelompok (Group communication)

Komunikasi antara seseorang dengan sekelompok orang dalam situasi tatap

muka.

4. Komunikasi publik (Public communucation)

Komunikasi antara seseorang dengan sejumlah besar orang atau khalayak,

yang tidak dapat dikenali satu persatu. Komunikasi ini sering disebut

dengan pidato, ceramah, kuliah dan lain-lain. Pada umumnya, komunikasi

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

14

publik bersifat formal dan lebih sulit, karena menuntut persiapan pesan

yang cermat, keberanian dan kemampuan dalam menghadapi sejumlah

besar orang atau khalayak.

5. Komunikasi media massa (Mass Media Communication)

Atau disebut juga sebagai komunikasi massa dimana komunikasi

berlangsung dengan adanya media sebagai perantara. Dalam penelitian ini,

komunikasi massa yang menjadi fokus bagi peneliti karena yang menjadi

objek penelitian adlah sebuah program yang disiarkan di televisi.

2.2 Komunikasi Massa

Komunikasi Massa adalah salah satu konteks komunikasi antar manusia yang

sangat besar peranannya dalam perubahan sosial atau masyarakat. Sebgai salh satu

konteks komunikasi, komunikasi massa adalah pemanfaatan media sebagai alat

komunikasi antar manusia.

Joseph A. Devito memaparkan definisi komunikasi massa sebagai berikut :

“Pertama, komunikasi mssa adalah komunikasi yang ditujukan kepada massa,

kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti bahwa khalayak meliputi

seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang menonton

televisi, agaknya ini berarti bahwa khalayak itu besar dan pada umumnya agak sukar

untuk didefinisikan. Kedua, komunikasi massa adalah komunikasi yang disalurkan

pemancar-pemancar yang audio dan atau visual. Pemancar akan lebih muda dan lebih

logis bila didefinisikan menurut bentukanya televisi, surat kabar, radio, majalah, film,

buku dan pita.” (Effendi, 2004 : 21)

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

15

Berdasarkan definisi Joseph A. Devito diatas tergambar bahwa komunikasi

massa dibedakan berdasarkan jenis suatu komunikasi lainnya dengan knyataan bahwa

komunikasi massa ditujukan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan

bukan hanya itu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. (Effendi, 2004 :

21)

Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan-pesan

yang dihasilkan, pembaca / penderngar / penonton yang akan coba diraihnya, dan

efeknya terhadap mereka (Nurudin, 2007:2). Menurut Jay Black dan Frederick C.

Whitney, dikatakan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses dimana pesan-pesan

yang diproduksi secara massal / tidak sedikit itu disebarkan kepada massa penerima

pesan yang luas, anonim dan heterogen (Nurudin, 2007:12).

Menurut Michael W. Gamble dan Teri Kwal Gamble, sesuatu dapat didefinisikan

sebagai komunikasi massa jika mencakup hal-hal sebagai berikut (Nurudin, 2007:8):

1. Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan

modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat

kepada khalayak yang luas dan tersebar. Pesan itu disebarkan melalui

media modern pula antara lain surat kaba, majalah, televisi, radio atau

gabungan diantara media tersebut.

2. Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyerbarkan pesan-

pesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang

yang tidak slaing mengenal atau mengetahui satu sama lain.

Anonimitas aiudience dalam komunikasi massa inilah yang

membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan

pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

16

3. Pesan adalah milik publik. Yang artinya bahwa pesan ini bisa didaptkan

dan diterima oleh orang banyak. Pleh karena itu, diartikan sebagai milik

publik.

4. Sebagai sumber, komunikator massa biasanya merupakan organisasi

formal seperti jaringan, ikatan atau perkumpulan. Dengan kata lain

komunikator tidak berasal dari seseorang tetapi lembaga.

5. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper. Artinya pesan-pesan

yang disebarkan atau dipancarkan, dikontrol oleh sejumlah individu

dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.

6. Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda.

Media massa dan jumlah komunikan telah menjadi bagian tererat dalam

komunikasi massa. Komunikasi massa melibatkan komunikan dalam jumlah yang besar

dengan tingkat geografis yang luas namun memiliki minat yang sama terhadap suatu isu.

Media massa memiliki peranan sebagai penyalur pesan dan informasi. Oleh karena itu,

agar pesan dapat diterima serentak pada waktu yang sama, digunakan media massa,

seperti surat kabar, radio atau televisi.

2.2.1. Ciri-ciri Komunikasi Massa

Ciri-ciri komunikasi massa menurut Effendi (2004:18) adalah sebagai berikut :

a. Komunikasi massa berlangsung satu arah

Ini berarti bahwa tidak terdapat arus balik dari komunikan kepada

komunikator.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

17

b. Komunikator pada komunikasi massa melembaga

Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan lembaga,

yakni suatu institusi atau organisasi. Sebagai konsekuensidari sifat

komunikator yang melembaga itu, peranannya dalam proses komunikasi

ditunjang oleh orang-orang lain. Kemunculan dalam media komunikasi

tidak sendirian, tetapi bersama orang lain.

c. Pesan pada komunikasi bersifat umum

Pesan yang disebarkan melalui media massa bersifat umum (public)

karena ditujukan kepada umum dan mengenai kepentingan umum. Jadi

tidak dipertunjukkan kepada perseorangan atau kepada sekelompok orang

tertentu.

d. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Ciri lain dari komunikasi massa adalah kemampuannya untuk

menimbulkan keserempakan (simultaneity) pada pihak khalayak dalam

menerima pesan-pesan yang disebarkan. Hal ini yang merupakan ciri

hakiki dibandingkan dengan media komunikasi lainnya.

e. Komunikan bersifat heterogen

Komunikasi atau khalayak yang merupakan kumpulan anggota masyarakat yang

terlibat dalam proses komunikasi massa sebagai sasaran yang dituju komunikator

bersifat heterogen. Dalam keberadaannya yang terpencar-[encar dimana satu sama

lainnya tidak saling mengenal dan tidak memiliki kontak pribadi, masing-masing

berbeda dalam berbagai hal : jenis, usia, agama dan sebagainya.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

18

2.2.2. Fungsi Komunikasi Massa

Menurut Yoseph R. Dominick, fungsi komunikasi dibagi menjadi 5 (Effendi,

2003:29), yaitu :

1. Pengawasan (surveillance)

Fungsi ini dapat dibagi menjadi 2 jenis yaitu :

a. Pengawasan peringatan (warning or beware surveillance)

Pengawasan jenis ini terjadi jika media menyampaikan kriminal,

bencana alam, kondisi ekonomi negara dan sebagainya.

b. Pengawasan instrmental (instrument surveillance)

Pengawasan ini berkaitan dengan penyebaran informasi bagi kehidupan

sehari-hari.

2. Interpretasi (interpretation)

Media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data tetapi juga informasi

beserta interpretasi mengenai suatu peristiwa tertentu.

3. Hubungan (linkage)

Media massa mamou menghubungkan unsur-unsur yang terdapat didalam

masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung dalam saluran

perseorangan.

4. Sosialisasi

Sosialisasi merupakan transmisi nila-nilai yang mengacu kepada cara-cara

dimanaseseorang mengadopsi perilaku dan nilai-nilai suatu kelompok.

Media massa menyajikan penggambaran maka seseorang mempelajari

bagaimana khalayak berperilaku dan nilai=nilai apa saja yang penting.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

19

5. Hiburan

Hal ini jelas bahwa fungsi dari komunikasi adalah untuk memberikan

hiburan kepada masyarakat. Media massa elektronik dapat memberikan

hiburan berupa audio atau visual.

2.3. Media Massa

Istilah media massa merujuk pada alat atau cara terorganisir untuk

berkomunikasi secara terbuka dan salam jarak jauh kepada banyak orang dalam jawak

waktu yang ringkas. Media massa bukan sekedar alat semata-mata, melainkan juga

institusional dalam masyarakat sehingga terjadi proses pengaturan terhadap alat itu oleh

warga masyarakat melalui kekuasaan yang ada maupun melalui kesepakatan-

kesepakatan lain.

Arti penting media massa menurut Dennis Mcquail (Bungin, 2007:34) dengan

beberapa asumsi pokok berikut :

1. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang

menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain

yang terkait. Medua juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan

dan norma-norma yang menghubungkan institusi tersebutdengan masyarakat dan

institusi lainnya. Di pihak lain, intrusi medua diatur oleh masyarakat.

2. Media massa merupakan sumber kekuatan – alat kontrol, manajemen dan

inovasi dalam msyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan

atau sumber daya lainnya.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

20

3. Media merupakan lokasi (atau norma ) yang semakin berperan untuk

menampilkan peristiwa-peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bertaraf

nasional maupun internasional.

4. Media sering kali berperan sebagai wahan pengembangan kebudayaan,

bukan saja dalam pengertian pegembangan bentuk seni dan simbol, tetapi juga

dalam pengertian pengembangan tata cara ,mode, gaya hidup dan norma-norma.

5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk

memperoleh gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi msyarakat dan

kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nilai-nilai dan penilaian

normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan.

2.3.1. Karakteristik Media Massa

Sebagai bentuk komunikasi massa, media massa memiliki karakter yang bisa kita

lihat dalam kehidupan sehari-hari, antara lain :

1. Publisitas, yakni bahwa media massa adalah produk pesan dan

informasi yang disebarluaskan kepada publik, khalayak atau orang

banyak, massa;

2. Universalitas, yaitu bahwa pesannya bersifat umum dan tidak dibatasi

pada tema-tema khusus, berisi segala aspek kehidupan. Dan semua

peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut kepentingan umum

karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat umum)

3. Perioderitas, waktu terbit atau tayangnya bersifat tetap atau berkala,

misalnya harian atau mingguan, atau siaran sekian jam perhari.

4. Kontinuitas, berkesinambungan atau terus-menerus.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

21

2.3.2. Peranan Media Massa

Media massa adalah institusi yang berperan sebagai agent od change, yaitu

sebagai institusi pelopor perubahan (Bungin, 2007:85). Ini adalah paradigma utama

media massa. Dalam menjalankan paradigmnya media massa memiliki peranan sebagai:

1. Sebagai institusi pencerahan masyarakat, yaitu perannya sebagai media

edukasi. Media massa menjadi media yang setiap saat mendidik

masyarakat supaya cerdas, terbuka pikirannya, dan menjadi masyarakat

yang maju.

2. Media massa menjadi media informasi, yaitu media yang setiap saat

menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dengan informasi yang

terbuka, jujur dan benar disampaikan media massa kepada masyarakat,

maka masyarakat akan menjadi masyarakat yang kaya dengan informasi,

masyarakat yang terbuka dengan informasi, sebaliknya pula masyarakat

akan menjadi masyarakat informatif, masyarakat yang dapat

menyampaikan informasi dengan jujur kepada media massa.

3. Media massa sebagai hiburan, sebagai agent of change, media massa

juga menjadi institusi budaya, yaitu institusi yang setiap saat menjadi

corong kebudayaan, katalisator perkembangan budaya. Sebagai agent of

change yang dimaksud adalah juga mendorong agar perkembangan

budaya itu bermanfaat bagi manusia bermoral dan masyarakat sakinah,

juga berperan untuk mencegah berkembangnya budaya-budaya yang

justru merusak peradaban manusia dan masyarakatnya.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

22

2.4. Televisi

Televisi merupakan perkembangan medium berikutnya setelah radio

diketemukan dengan karakternya yang sepesifik yaitu audio visual atau peletak dasar

utama teknologi pertelevisian adalah Paul Nipkow dari Jerman tahun 1884 dan diberi

nama Jantra Nipkow (Muda, 2004:4)

Sedangkan Effendi mengatakan, televisi adalah media komunikasi jarak jauh

dengan penayangan gambar dan pendengaran suara, baik melalui kawat maupun secara

elektromagnetik tanpa kawat. Kata televisi berasal dari bahasa Yunani “tele” yang

berarti jauh dan “vision” yang berarti penglihatan (2005;361).

Dari beberapa pendapat mengenai televisi di atas, dapat disimpulkan bahwa

televisi adalah alat komunikasi jarak jauh tanpa dibatasi ruang, yang mampu

menayangkan suara sekaligus gambar bergerak melalui udara secara elektromagnetik.

Televisi merupakan gabungan dari media dengar dan gambar yang bisa bersifat

informatif, pendidikan, dan hiburan bahkan gabungan dari ketiga unsur tersebut.Televisi

yaitu perpaduan antara radio (broadcast) dan film (moving picture). Para penonton di

rumah tidak mungkin menangkap siaran televisi, jika tidak terdapat unsur radio dan

tidak dapat melihat gambar yang bergerak pada layar pesawat televisi jika tidak ada

unsur film.

2.4.1. Karakteristik Televisi

Media televisi memiliki berbagai karakteristik yang membedakannya dengan

media massa lainnya (Ardianto, 2007:128), yaitu :

1. Televisi sebagai media komunikasi

Televisi termasuk jenis komunikasi massa yang memiliki ciri

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

23

komunikasi yang berlangsung satu arah, komunikator melembaga,

pesan yang disampaikan bersifat umum, dan komunikan yang

heterogen.

2. Televisi sebagai media elektronik

Sebuah kotak televisi biasanya terdiri dari bermacam-macam sirkuit

elektronik yang terdapat didalamnya, termasuk sirkuit penerima dan

penangkap gelombang penyiaran.Televisi merupakan perpaduan antara

audio dan video, memungkinkan perolehan informasi lebih banyak dan

cenderung menetap lebih lama dalam memori komunikan.

3. Televisi sebagai media audiovisual

Komponen-komponen televisi sebagai media visual meliputi pemain,

set, properti, dan tata cahaya.

2.4.2. Dampak Televisi

Ada tiga dampak yang ditimbulkan acara televisi terhadap pemirsanya,

yaitu :

1. Dampak kognitif yaitu kemampuan seseorang atau pemirsa untuk

menyerap dan memahami acara yang ditayangkan televisi yang melahirkan

pengetahuan bagi pemirsa.

2. Dampak peniruan yaitu pemirsa dihadapkan pada trendi aktual yang

ditayangkan televisi yang mempengaruhi pemirsa untuk menirunya.

3. Dampak perilaku yaitu proses tertanamnya nilai-nilai sosial budaya yang

telah ditayangkan di acara televisi yang diterapkan dalam kehidupan sehari-

hari.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

24

Secara perlahan-lahan namun tetap efektif, media membentuk pandangan

pemirsanya terhadap bagaimana seseorang melihat pribadinya dan bagaimana seseorang

seharusnya berhubungan dengan dunia sehari-hari. Faktor yang perlu diperhatikan dalam

pesan yang akan disampaikan melalui media televisi adalah pemirsa, waktu, durasi dan

metode penyajian (Ardianto, 2007:131).

2.4.3 Program Acara Televisi

Jenis program acara yang disiarkan oleh stasiun-stasiun televisi setiap harinya

ada berbagai macam, tetapi program-program tersebut dapat digolongkan menjadi dua

jenis ( Baksin, 2006 : 47) , yaitu :

2.4.3.1 Program Jurnalistik

Program jurnalistik adalah program yang memiliki tujuan untuk memberikan

informasi, dan biasanya dikemas dalam bentuk news atau berita, tujuannya yaitu

untuk memberi tambahan pengetahuan (informasi) kepada masyarakat luas. Ciri

sebuah program jurnalistik adalah bersumber dari sebuah permasalahan yang

sedang hangat, aktual, lalu disusun menurut aturan jurnalistik, dan disiarkan

dalam program acara yang tersedia. Diproduksi berdasarkan informasi dan fakta

atas kejadian- kejadian yang menyangkut sosial, politik, ekonomi, maupun

budaya yang ada disekitar masyarakat.Format ini memerlukan nilai-nilai faktual

yang disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu.

Pada prinsipnya program jurnalistik dalam berita harus terdapat unsur-unsur

5W 1H yaitu :

(1) What – apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?

(2) Who – siapa yang terlibat di dalamnya?

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

25

(3) Where – di mana terjadinya peristiwa itu?

(4) When – kapan terjadinya?

(5) Why – mengapa peristiwa itu terjadi?

(6) How – bagaimana terjadinya?

Program Jurnalistik pun juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu :

a. Hard news

Hard news ialah segala laporan kejadian-kejadian terbaru yang mengandung

unsur penting dan menarik, tanpa mengandung pendapat-pendapat penulis

berita.Hard news dalam penyajiannya haruslah disiarkan secara ringkas, aktual

serta akurat dalam pelaporannya, namun tetap tidak mengabaikan etika

jurnalistik, kelengkapan data dan obyektivitas. Peran televisi sebagai sumber

utama hard news bagi masyarakat cenderung untuk terus meningkat.Media

televisi biasanya menyajikan hard news secara reguler yang ditayangkan dalam

suatu program berita.

b. Soft news

Soft news ialah segala informasi penting dan menarik yang disampaikan secara

mendalam (indepth) namun penayangannya tidaklah seperti hard news yang

bersifat harus segera ditayangkan. Misalnya news magazine dan lain- lain. Berita

lunak atau soft news bisa berupa perbincangan (talkshow) penyampaian berbagai

pendapat, adu argumentasi antar pengisi acara pada topic tertentu.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

26

2.4.3.2.Program Artistik

Berbeda dengan karya jurnalistik, program Artistik biasanya disajikan dalam

bentuk program hiburan. Penekanan aspek keindahan dan lebih memainkan

imajinasi senimannya seperti musik, komedi, acara panggung, dan sejenisnya

merupakan acara hiburan yang banyak di produksi dengan lokasi studio TV

ataupun dipanggung. program artistik memiliki isi pesan bisa fiksi maupun

nonfiksi, penyajiannya tidak terikat waktu, yang menjadi sasaran adalah

kepuasan pemirsa, mengutamakan bahasa bebas (dramatis), atau improvisasi

serta disertai dengan refleksi daya khayal kuat.

Pada prinsipnya program hiburan tidak membebani penonton untuk

berpikir.Produksi dibuat dengan dekorasi, tata artistik, tata lampu maupun

properti meriah.Misalnya : acara komedi, sinetron, variety show

2.4.3.3 Variety Show

Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan

berbagai format lainnya, seperti talkshow, magazine show, kuis, game show,

music concert, drama dan sit-kom (komedi situasi). Variasi acara tersebut di

padukan dalam sebuah pertunjukkan dalam bentuk siaran langsung maupun

siaran rekaman.(Naratama, 2004:109).Program variety show merupakan sebuah

program acara di televisi yang memadukan antara berbagai jenis acara hiburan

panggung televisi seperti lawak, lagu dan drama.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

27

2.4.4 Stand Up Comedy

Stand Up Comedy adalah bentuk dari seni komedi atau melawak yang

dipertunjukkan kepada penonton secara langsung dengan seorang komedian di atas

panggung sebagai komunikatornya. Dalam sejarahnya, Stand Up Comedy sendiri telah

ada si abad ke 18 di Eropa dan Amerika. Pelaku atau komedian ini biasa disebut dengan

“stand up comic” atau “comic”. Para comic ini biasanya memberikan beragam cerita

humor, lelucon pendek atau kritik-kritik berupa sindiran terhadap sesuatu hal yang

sifatnya cenderung umum dengan sajian gerakan yang penuh ekspresi dan gaya bertutur

yang seringkali cepat. Beberapa komik pun bahkan menggunakan alat peraga untuk

meningkatkan performa mereka di atas panggung. Stand Up Comedy biasanya dilakukan

di kafe, bar, universitas dan teater.

Stand Up adalah suatu seni pertunjukkan yang dimaksudkan untuk langsung

memancing tawa dari penonton. Tidak seperti theatrical comedy , dimana menciptakan

comedy dari sebuah drama terstruktural dengan karakter-karakter dan situasi tertentu.

(Papana, 2012:5)

Dalam Stand Up Comedy, feedback dari penonton berlangsung instan dan

penting bagi aksi seorang comedian. para penonton mengharapkan seorang Comic untuk

menghadirkan tawa yang intens dan para comic ini selalu berada dibawah tekanan yang

besar dalam membawakan dan menyampaikan bahan stand up mereka. Jika seorang

comic tidak dapat memancing tawa penonton, biasanya penonton yang bosan dapat

menganggu sang comic, dan aksi ini biasanya disebut dengan heckling. Namun sang

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

28

comic dapat melakukan serangan balik atau yang disebut dengan ripping. (Papana,

2012:6).

Di Indonesia sendiri, Stand Up Comedy juga sebenarnya telah ada dari zaman

dulu kala. Nama-nama terkenal seperti (alm.) Taufik Savalas, Butet Kertaradjasa dan

Ramon P. Tommybens telah lama berkiprah dalam Stand Up Comedy di Indonesia. Era

belakangan ini, muncul nama-nama seperti Iwel, Pandji Pragiwaksono, Sammy D. Putra

dan Raditya Dika. Namun mungkin di Negara ini masyarakat cenderung lebih suka akan

“physical comedy” ketimbang Stand Up Comedy ini. Walaupun dulu popularitasnya

berkurang, kini Stand Up Comedy telah melambungkan namanya kembali di muka

publik. Ketika dulu sempat timbul-tenggelam karena pertunjukannya yang kurang di

ekspos, sekarang Stand Up Comedy telah sedikit demi sedikit memperlihatkan daya

tariknya lagi. Terbukti, beberapa waktu yang lalu, Stand Up Comedy muncul kembali di

acara stasiun televisi Indonesia.

2.5. Teori Pendukung

2.5.1. Minat

2.5.1.1.Pengertian Minat

Banyak pendapat yang menyebutkan bahwa keputusan seseorang untuk

melakukan atau tidak melakukan sesuatu didasarkan kepada minat orang tersebut.

Hardjana mengartikan minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada

suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu di luar diri. Semakin

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

29

kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar minat (Hardjana, 2004:88).

Minat bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir, minat merupakan suatu hasil

belajar, mempengaruhi proses belajar selanjutnya, serta mempengaruhi penerimaan

minat-minat baru. Proses belajar dipengaruhi oleh minat karena dengan adanya minat,

seseorang akan memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu.

Perhatian yang lebih besar ini membuat seseorang lebih giat dan mudah untuk

mempelajari sesuatu. Minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu

aktivitas (Sandjaja, 2004:2).

Pada dasarnya minat oleh para ahli dimasukan sebagai aspek psikologi yang

dapat mempengaruhi seseorang untuk menaruh perhatian yang tinggi terhadap kegiatan

tertentu dan sekaligus mendorong seseorang untuk terlibat dalam kegiatan tersebut.

Dari beberapa definisi tentang minat tersebut dapat disimpulkan bahwa minat

merupakan suatu rasa suka yang berupa sikap yang positif dan menunjukan rasa

keterikatan pada suatu hal atau aktivitas dan akan mendorong seseorang untuk terlibat

dalam kegiatan tersebut.

2.5.1.2. Aspek Minat

3 aspek/efek minat yang digunakan dalam penelitian ini dan akan dilihat

pengaruh menonton program variety show ”Stand Up Comedy Show” terhadap minat

menonton (Syaiful R, 2009:183), yaitu:

1. Efek kognitif yaitu efek yang berhubungan dengan pengetahuan agar

memotivasi dirinya terhadap lingkungan ataupun sesuatu hal. Agar yang

tadinya khalayak tidak tahu atau bingung menjadi merasa jelas.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

30

2. Efek afektif yaitu efek yang berhubungan dengan emosi atau perasaan

tertentu terhadap khalayak. Misalnya dari menonton televisi, atau

mendengarkan radio, semua itu dapa menimbulkan emosi atau perasaan

tertenti pada khalayak.

3. Efek Konatif yaitu efek yang berhubungan dengan kecenderungan

khalayak untuk melakukan suatu perilaku dan tindakan dengan cara

tertentu terhadap suatu hal yang bermanfaat bagi dirinya ataupun orang

lain.

2.5.2 Teori Uses and Gratifications

Teori yang digunakan sebagai acuan dasar penelitian ini adalah teori Uses and

Gratifications.Berdasarkan sejarahnya, pendekatan Uses and Gratifications dimulai

pada awal dekade 1940-1950 an, para pakar melakukan penelitian mengapa khalayak

terlibat dalam berbagai jenis perilaku komunikasi melalui media. Pendekatan uses and

gratifications ditujukan untuk menggambarkan proses penerimaan dalam komunikasi

massa dan menjelaskan penggunaan media oleh individu atau agregasi individu (Bungin,

2007:286). Teori Uses and Gratifications memfokuskan pada proses pendekatan tentang

kebutuhan individu terhadap pesan-pesan media berdasarkan asas manfaat dan

kepuasan.

Untuk mendapatkan kejelasan mengenai model uses and gratifications yang

diketengahkan oleh Katz, Gurevitch dan Haas (Effendi, 2003:293) , yaitu :

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

31

Gambar 2.1

Uses and Gratifications Model

Model ini memulai dengan lingkungan sosial (social environment) yang

menentukan kebutuhan kita.Lingkungan sosial tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi

kelompok dan ciri-ciri kepribadian.

Penjelasannya adalah sebagai berikut :

1.Cognitive needs (Kebutuhan kognitif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan dan

pemahaman mengenai lingkungan.Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat

untuk memahami dan menguasai lingkungan; juga memuaskan rasa

penasaran kita dan dorongan untuk penyelidikan kita.

2.Affective needs (Kebutuhan afektif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang

estetis, menyenangkan, dan emosional.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

32

3.Personal integrative needs (Kebutuhan pribadi secara integratif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas, kepercayaan,

stabilitas, dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh dari hasrat akan

harga diri.

4.Social integrative needs (Kebutuhan sosial secara integratif)

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan

keluarga,teman, dan dunia. Hal-hal tersebut didasarkan pada hasrat untuk

berafiliasi.

5.Escapist needs (Kebutuhan pelepasan)

Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan,

ketegangan, dan hasrat akan keanekaragaman.

2.5.3 Teori Stimulus Organisme Respons

Prinsip teori ini sebenarnya merupakan prinsip yang sederhana, yaitu respon

merupakan reaksi balik dari individu ketika menerima stimuli dari media. Seseorang

dapat mengharapkan atau memperkirakan suatu kaitan efek antara pesan-pesan media

massa dan reaksi audiens, dapat juga dikatakan efek yang ditimbulkan adalah reaksi

khusus terhadap stimulus respon, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan.

Menurut Prof. Onong Uchjana Effendy Teori S-O-R adalah singkatan dari

Stimulus – Organisme – Respon ini semula berasal dari psikologi. Kalau kemudian

menjadi teori komunikasi tidaklah mengherankan, karena objek material dari psikologi

dan ilmu komunikasi adalah sama, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen-

komponen : sikap, opini, perilaku, kognisi, afektif, dan konasi. (Effendy, 2003:225)

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

33

Dalam teori ini terdapat tiga elemen penting, yaitu :

a.Pesan (Stimuli, S)

b.Penerima (Prganisme, O)

c.Efek (Respon, R)

Model ini menggambarkan bahwa media massa mempunyai efek yang sangat

kuat dalam masyarakat. Pendapat ini didukung kenyataan bahwa tingkat konsumsi

masyarakat atas media massa terutama media elektronik berupa televisi cukup tinggi,

sehingga apabila setiap hari diterpa oleh informasi yang sama dari televisi dalam jangka

waktu yang lama akan tercipta efek yang diharapkan.

Hosland mengatakan bahwa proses perubahan perilaku pada hakekatnya sama

dengan proses belajar. Proses perubahan perilaku tersebutmenggambarkan proses belajar

pada individu yang terdiri dari :

•Stimulus (rangsang) yang diberikan pada organisme dapat diterima atau

ditolak.Apabila stimulus tersebut tidak diterima atau ditolak berarti

stimulus itu tidak efektif mempengaruhi perhatian individu dan berhenti

disini.Tetapi bila stimulusditerima oleh organisme berarti ada perhatian

dari individu dan stimulus tersebut efektif.

•Apabila stimulus telah mendapat perhatian dari organisme (diterima)

maka ia mengerti stimulus ini dan dilanjutkan kepada proses berikutnya.

•Setelah itu organisme mengolah stimulus tersebut sehingga terjadi

kesediaan untuk bertindak demi stimulus yang telah diterimanya

(bersikap).

•Akhirnya dengan dukungan fasilitas serta dorongan dari lingkungan

maka stimulus tersebut mempunyai efek tindakan dari individu tersebut

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

34

(perubahan perilaku).

Selanjutnya teori ini mengatakan bahwa perilaku dapat berubah hanya apabila

stimulus (rangsang) yang diberikan benar-benar melebihi dari stimulus semula.Stimulus

yang dapat melebihi stimulus semula ini berarti stimulus yang diberikan harus dapat

meyakinkan organisme.Dalam meyakinkan organisme ini, faktor reinforcement

memegang peranan penting.

Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau

mungkin ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan.

Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah yang

melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya,

maka terjadilah kesediaan untuk mengubah sikap.

Gambar 2.2 Teori S-O-R

Sumber : Effendi. 2003, p.255

Teori ini mendasarkan asumsi bahwa penyebab terjadinya perubahan perilaku

tergantung kepada kualitas rangsang (stimulus) yang berkomunikasi dengan organisme.

Artinya kualitas dari sumber komunikasi (sources) misalnya kredibilitas, kepemimpinan,

gaya berbicara sangat menentukan keberhasilan perubahan perilaku seseorang,

kelompok atau masyarakat.

2.6 Kerangka Konsep

STIMULUS ORGANISME

- Perhatian

- Pengertian

- Penerimaa

n

RESPONS

Minat

Menonton

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

35

Kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan

rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji

kebenarannya.Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka harus

dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut :

“Pengaruh Program Acara ‘ ’Stand Up Comedy Show” di Metro TV Terhadap Minat

Menonton Pengunjung Comedy Café”

1.Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang diduga sebagai penyebab atau pendahulu dari

variabel lain (Rakhmat, 2004 : 12). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Pengaruh

Program ‘ ’Stand Up Comedy Show” di Metro TV.

2.Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang diduga sevagai akibat atau yang dipengaruhi oleh

variabel yang mendahuluinya (Rakhmat, 2004 : 12). Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah minat menonton Pengunjung Comedy Café yang berlokasi di Kemang, Jakarta

Selatan.

2.7 Operasional Konsep

Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana

caranya untuk mengukur suatu variabel. (Singarimbun 2002:46). Definisi operasional

dalam penelitian ini adalah variabel minat menonton. Tingginya ketertarikan penonton

terhadap program acara Stand Up Comedy Show yang disiarkan oleh Metro TV.

Tabel 2.1

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

36

Operaional Variabel

Variabel X Variabel Y

Tayangan Program Stand Up

Comedy Show di Metro TV

Minat Menonton Pengunjung

Comedy Cafe

Dimensi Indikator Dimensi Indikator

1.Program Stand

Up Comedy

2. Program “ Stand

Up Comedy Show”

di Metro TV

3. Penampilan

Comic

-Mengetahui program Stand

Up Comedy.

-Pernah menonton program

Stand Up Comedy

- Pernah menyaksikan acara

“ Stand Up Comedy Show”

di Metro TV.

- Tayangan “ Stand Up

Comedy Show” di Metro

TVmenarik

- Unsur menghibur pada

tayangan program “ Stand

Up Comedy Show” di

Metro TV

- Kemampuan comic

membawakan jokes

- Cara berpakaian Comic

cenderung santai dan tidak

berlebihan.

- Comic sudah cukup

komunikatif dan menarik

1. Kognitif

2. Afektif

- Penonton yang

memberikan

perhatian terhadap

acara “ Stand Up

Comedy Show” di

Metro TV.

- Jam tayang

program “ Stand Up

Comedy Show” di

Metro TV.

- Seberapa suka

penonton dengan

tayangan “ Stand

Up Comedy Show”

di Metro TV

- Seberapa besar

penonton yang

sering meluangkan

waktu untuk

menonton “ Stand

Up Comedy Show”

di Metro TV

- Acara “ Stand Up

Comedy Show” di

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-01717-MC Bab2001.pdf · Diperlukan adanya suatu teori dan gagasan dalam penyelesaian suatu

37

4. Frekuensi

Penayangan

5. Pemahaman

Pesan

dalam membawakan jokes

- Puas terhadap durasi

tayang Stand Up Comedy

Show

- Spot iklan disetiap

episodenya tidak

menganggu kepuasan

pemirsa untuk tetap

menonton

-Responden dapat mengerti

dan memahami setiap jokes

yang disampaikan oleh

Comic

- Materi humor dapat

dijadikan sebagai contoh

kritik sosial melalui humor

.

3. Konatif

Metro TV telah

memenuhi

kebutuhan

penonton

- Setelah

menyaksikan

program “ Stand Up

Comedy Show” di

Metro TV memiliki

keinginan untuk

terus mengikuti

program di minggu

depannya.

- Memiliki keinginan untuk menyaksikan acara secara langsung di studio.