APLIKASI PENCARI SPBU TERDEKAT DI AREA BOGOR … · aplikasi pencari spbu terdekat di area bogor...

37
APLIKASI PENCARI SPBU TERDEKAT DI AREA BOGOR DENGAN LOCATION BASED SERVICE BERBASIS GPS PADA ANDROID ABDIKA PERMANA PUTRA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

Transcript of APLIKASI PENCARI SPBU TERDEKAT DI AREA BOGOR … · aplikasi pencari spbu terdekat di area bogor...

APLIKASI PENCARI SPBU TERDEKAT DI AREA BOGOR

DENGAN LOCATION BASED SERVICE

BERBASIS GPS PADA ANDROID

ABDIKA PERMANA PUTRA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Aplikasi Pencari SPBU

Terdekat di Area Bogor dengan Location Based Service Berbasis GPS pada

Android adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan

belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber

informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak

diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam

Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.

Bogor, September 2013

Abdika Permana Putra

NIMG640940048

ABSTRAK

ABDIKA PERMANA PUTRA. Aplikasi Pencari SPBU Terdekat di Area Bogor

dengan Location Based Service Berbasis GPS pada Android. Dibimbing oleh

KARLINA KHIYARIN NISA.

Saat ini, telepon genggam tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi

saja, tetapi dengan memanfaatkan beberapa fitur seperti global positioning system

(GPS), telepon genggam bisa digunakan sebagai alat navigasi dari posisi user ke

obyek di sekitar user. Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) merupakan

salah satu point of interest (POI) karena merupakan lokasi yang sangat berguna

terutama bagi pengguna kendaraan. Penelitian ini bertujuan membangun sebuah

aplikasi location based service (LBS) di wilayah Bogor untuk menampilkan

SPBU di peta, menentukan SPBU terdekat yang berada disekitar user dan

menampikan rute ke SPBU tersebut. Aplikasi dibangun pada telepon pintar

Android, dengan bahasa pemrograman Java, SQLite sebagai basis data

penyimpanan, GPS untuk mendapatkan posisi user, dan Google Maps sebagai

penampil peta. Dari pengujian yang dilakukan, sistem ini sudah mampu bekerja

dengan baik dan menghasilkan output yang benar.

Kata kunci: Android, LBS, GPS, SPBU

ABSTRACT

ABDIKA PERMANA PUTRA. Aplication for Searching the Nearest Gas Station

in the Area of Bogor with Location Based Service Based on GPS in Android.

Supervised by KARLINA KHIYARIN NISA.

Nowadays mobile phones are not only used as a means of communication, but

also by taking advantage of some features such as the global positioning system

(GPS), a mobile phone can be used as a navigational tool from user position to

object around the user. Gas station is one of the point of interest (POI), because its

location is very useful especially for motorists. This study aimed to build an

application of location based services (LBS) in the Bogor area, to display the gas

station on the map, to determine the nearest gas station that is located around the

user and to display the route to the gas station. The application is built for the

Android smartphone, with Java programming language, SQLite as the database

storage, GPS to obtain the user's position and Google Maps as the map viewer.

From the test conducted, this system has been able to work well and produce

correct output.

Keywords : Android, location, LBS, GPS, gas station

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer

pada

Departemen Ilmu Komputer

APLIKASI PENCARI SPBU TERDEKAT DI AREA BOGOR

DENGAN LOCATION BASED SERVICE

BERBASIS GPS PADA ANDROID

ABDIKA PERMANA PUTRA

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Penguji:

1 Dr Ir Agus Buono, MSi MKom

2 Ir Sri Wahjuni, MT

Judul Skripsi: Aplikasi Pencari SPBU Terdekat di Area Bogor dengan Location Based Service Berbasis OPS pada Android.

Nama : Abdika Perrnana Putra NIM : 064090048

Disetujui oleh

KarIina Khiyarin Nisa, SKom MT Pembimbing

Diketahui oleh

Tanggal Lulus: 1 2 SEP 2013

Judul Skripsi : Aplikasi Pencari SPBU Terdekat di Area Bogor dengan Location

Based Service Berbasis GPS pada Android.

Nama : Abdika Permana Putra

NIM : G64090048

Disetujui oleh

Karlina Khiyarin Nisa, SKom MT

Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Agus Buono, MSi MKom

Ketua Departemen

Tanggal Lulus:

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas

segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga skripsi ini berhasil

diselesaikan. Skripsi ini dilakukan dari bulan April sampai bulan Juli 2013 dengan

judul “Aplikasi Pencari SPBU Terdekat di Area Bogor dengan Location Based

Services berbasis GPS pada Android”.

Penulisan skripsi ini tak lepas dari batuan berbagai pihak. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada:

Kedua orang tua tercinta, Ayah Israr A, SPd dan Ibu Gustinar, SH yang telah

memberikan support, kasih sayang, merawat, mendoakan dan memberikan

motivasi kepada penulis. Kepada adik-adikku tersayang, Yolanda Aulia H,

Nabila Tiara P, Aanisa Latifah Nuraini yang selalu menjadi motivasi penulis

untuk selalu berjuang dan menyelesaikan tugas akhir. Dan juga teruntuk

keluarga baru, ibu Yati dan Ranti, terima kasih karena selalu memberikan

support dan motivasi kepada penulis.

Ibu Karlina Khiyarin Nisa, SKom MT selaku pembimbing atas ilmu, waktu,

bimbingan, arahan, dan motivasi yang diberikan selama pengerjaan skripsi ini.

Bapak Dr Ir Agus Buono, MSi MKom dan Ibu Sri Wahjuni, MT selaku penguji

yang telah memberikan masukan, ide dan sarannya kepada penulis.

Kepada Mas Kholis dan teman sekamar asrama Nugraha Putra R yang telah

membantu dalam menyelesaikan sistem ini dan memberikan ilmu yang

bermanfaat

Fabianto Wahyu sebagai rekan seperjuangan satu bimbingan.

Kepada seperjuangan dari sekolah sampai diterima di IPB, Bambang Sutrisno,

terima kasih atas bantuan dan motivasinya. Dan juga teman-teman satu

kontrakan Dimas, Nendi, Ipin dan Rizal, terima kasih atas kebersamaannya.

Rekan-rekan 46 atas segala kebersamaan, bantuan, dan motivasi dan kenangan

indah yang telah mengisi kehidupan kampus ini.

Terakhir, penulis berharap penelitian ini dapat memberikan manfaat.

Bogor, September 2013

Abdika Permana Putra

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR vii

DAFTAR LAMPIRAN vii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 2

Ruang Lingkup Penelitian 2

TINJAUAN PUSTAKA 3

Android 3

Global Positioning System (GPS) 4

Sistem Global Koordinat 4

Pengukuran Jarak Terdekat 4

World Geodetic System 1984 (WGS 84 ) 5

Location Based Service (LBS) 5

Geocoding dan Reverse Geocoding 6

Routing 6

Point of interest (POI) 6

Google Maps Android API 6

Metode Pengujian dengan menggunakan black box 7

METODE 7

Studi Pustaka 7

Analisis Sistem 7

Perancangan Sistem 7

Implementasi 7

Penggunaan dan Pengujian 8

HASIL DAN PEMBAHASAN 9

Analisis Sistem 9

Perancangan Sistem 10

Implementasi 13

Pengujian 15

SIMPULAN DAN SARAN 15

Simpulan 15

Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

LAMPIRAN 18

RIWAYAT HIDUP 24

DAFTAR GAMBAR

1 Arsitektur Android (Android Developers 2011) .......................................... 3 2 Diagram alir metode penelitian ..................................................................... 8 3 Use case diagram ......................................................................................... 10 4 Mockup fungsi menu utama ........................................................................ 11 5 Implementasi fungsi menu utama ................................................................ 14

DAFTAR LAMPIRAN

1 Tampilan screenshot aplikasi ...................................................................... 18 2 Mockup Aplikasi .......................................................................................... 19 3 Flowchart acitivity pada desain proses ....................................................... 20 4 Tabel pengujian fungsi ................................................................................ 21 5 Tampilan daftar SPBU pertamina pada website pertamina ......................... 22 6 Tampilan SPBU lainnya di website lewatmana.com ................................... 22 7 Tampilan gambar lokasi SPBU pada peta di website lewatmana.com ........ 23 8 Tampilan cara mengambil koordinat titik ................................................... 23

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dewasa ini, telepon genggam (mobile phone) tidak hanya bisa digunakan

sebagai alat komunikasi saja, tetapi juga bisa dijadikan sebagai alat navigasi.

Dengan memanfaatkan teknologi gobal positioning system (GPS), pengguna dapat

menentukan posisinya dan posisi obyek yang berada di sekitarnya. Sebagai

contoh, mobil yang terpasang dengan perangkat GPS akan membantu pengendara

mobil menentukan arah, jalan, dan tujuan yang diinginkannya. Salah satu

perusahaan pengguna fasilitas GPS, Firma Taksi menggunakan teknologi ini

untuk melakukan proses tracking pada pengendara taksi dan memberikan info

kepada customer kapan mereka sampai di tujuan (Curran dan Smith 2005).

Location based services (LBS) merupakan layanan yang mengirimkan

lokasi dependen dan informasi yang bersifat sensitif kepada mobile users.

Layanan yang dikirimkan meliputi area peta, kondisi cuaca, kondisi arus lalu

lintas, pemandu tur, informasi belanja dan lain sebagainya (Wu dan Wu 2005).

Menurut Abbo-Zahhad et al. (2013) LBS dibagi menjadi 2 kategori utama:

kategori ekonomis dan kategori publik. Aplikasi ekonomis meliputi mobile

marketing, hiburan dan aplikasi tracking. Sementara itu hal yang bersifat darurat

seperti keamanan, manajemen lalu lintas, aplikasi muslim, dan aplikasi informasi

publik digolongkan kepada aplikasi publik. Aplikasi publik ini sangat banyak

dibutuhkan, sehingga pengembangan aplikasi seperti ini sangat membantu user

dalam membantu mempermudahkan pekerjaannya.

Dewasa ini, aplikasi LBS sangat cepat perkembangannya. Layanan yang

sangat cepat pelayanannya adalah layanan geofence (Patel 2012) atau layanan

bersifat zone-based yang secara simultan melakukan proses tracking pada posisi

user dan dapat memberikan peringatan secara proaktif dan dapat memberikan

informasi yang berguna. Untuk memenuhi proses tracking, telepon genggam

sekarang dilengkapi dengan beberapa metode pemosisian, antara lain seperti GPS,

WiFi ataupun Cell-ID. Menurut (Patel 2012) di antara ketiga metode tersebut,

metode penggunaan GPS merupakan teknik yang paling akurat. Hal ini

dikarenakan GPS menyediakan posisi dalam tiga dimensi posisi, kecepatan, dan

informasi waktu tentang suatu titik di bumi dengan presisi yang tinggi.

Point of interest (POI) adalah sebuah tempat, produk atau layanan dengan

sebuah lokasi tetap, khususnya diidentifikasi berdasarkan nama, alamat, dan juga

berdasarkan tipenya (Shekhar et al. 2004). Contoh-contoh utama POI antara lain

seperti automatic teller machine (ATM), bank, restoran, hotel, stasiun pengisian

bahan bakar umum (SPBU), area parkir, dan lain sebagainya. SPBU dikategorikan

sebagi POI karena sangat dibutuhkan oleh pengguna kendaraan sebagai tempat

pengisian bahan bakar. Kehabisan bahan bakar di tengah jalan dapat

menyebabkan kendaraan tidak dapat beroperasi sehingga dapat menghambat

aktivitas para penggunanya. Selain itu di SPBU sudah tersedia fasilitas umum

seperti mushalla, toilet dan mini market, sehingga pengguna kendaraan yang

sedang berada dalam perjalanan jauh dapat beristirahat dan melakukan aktivitas

yang bermanfaat di sana.

2

Dari masalah tersebut, timbul ide untuk membuat aplikasi yang dapat

membantu pengguna kendaraan untuk mencari informasi SPBU yang berada di

area Bogor dengan memanfaatkan fitur LBS, GPS, dan Google Maps. Selain

mendapatkan informasi SPBU, user mendapatkan SPBU mana saja yang terdekat

dari posisi user berada dan melihat rute terpendek ke SPBU yang dipilih oleh user

tersebut.

Dalam penelitian ini dikembangkan sebuah sistem untuk menentukan lokasi

SPBU di area Bogor berbasis Android. Android digunakan sebagai platform

karena pangsa pasar Android di dunia yang mencapai 70.1% dan 159.8 juta unit

pengiriman pada kuarter keempat tahun 2012 (IDC 2013) dan bahkan di Indonesia

pada kuarter ketiga tahun 2012 mencapai rekor pengiriman 15.5 juta unit,

peninigkatan 13% quarter-on-quarter dan peningkatan 14% year-on-year

dengan pangsa pasar mencapai 63% (IDC 2012). Diharapkan aplikasi ini dapat

membantu pengguna Android yang berpergian dengan kendaraan di area Bogor

untuk menentukan lokasi SPBU terdekat dan dan menampilkan rute ke SPBU

yang diinginkan.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan suatu aplikasi

pencari SPBU terdekat berbasis LBS pada Android. Aplikasi ini diharapkan dapat

membantu pengguna kendaraan bermotor di kota Bogor untuk mencari lokasi

SPBU terdekat.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi SPBU

terdekat, memberikan informasi, dan menampilkan rute terdekat ke SPBU

terdekat atau SPBU yang diinginkan user sehingga dapat memudahkan pengguna

jasa layanan SPBU dalam menentukan jarak ke SPBU terdekat di area Bogor.

Ruang Lingkup Penelitian

Agar tetap berfokus pada permasalahan yang diangkat, maka ruang lingkup

dibatasi pada:

1 Sistem operasi Android (2.3 ke atas).

2 Menggunakan bahasa pemrograman Java menggunakan IDE Eclipse versi

Juno.

3 Menggunakan Google Maps sebagai penampil peta.

4 Ruang lingkup SPBU pada di area Bogor.

3

TINJAUAN PUSTAKA

Android

Android adalah sebuah tumpukan (stack) perangkat lunak untuk perangkat

bergerak yang mencakup sistem operasi, middleware, dan key aplications. Variasi

komponen dari Android didesain seperti sebuah stack. Berikut adalah penjelasan

dari arsitektur Android yang ditunjukkan pada Gambar 1. 1 Application

Android terdiri dari satu set aplikasi inti (core applications) seperti email

client, program SMS, Kalender, peta, browser , kontak dan fitur lainnya.

2 Application Framework

Pengembang mempunyai akses penuh pada framework API yang digunakan

oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi didesain untuk menyederhanakan

penggunaan kembali komponennya. Layer ini menyediakan abstrak umum

untuk pengaksesan perangkat keras dan manajemen antarmuka serta data

aplikasi.

3 Libraries

Android terdiri dari satu set library dari C/C++ yang digunakan oleh

bermacam-macam komponen dari sistem Android. Kapabilitas ini terbuka

untuk pengembang melaui aplication framework pada Android.

4 Android Runtime

Setiap aplikasi Android berjalan pada prosesnya sendiri,sebagai contoh pada

Dalvik virtual machine (VM). Dalvik diprogram supaya sebuah proses bisa

berjalan pada bermacam-macam VM secara efisien.

5 Kernel Linux

Android bergantung pada versi Linux 2.6 untuk layanan core system seperti

keamanan, manajemen memori, manajemen proses, network stack dan model

driver. Kernel juga bertindak sebagai layer abstraksi antara hardware dan sisa

dari software stack.

Gambar 1 Arsitektur Android (Android Developers 2011)

4

Global Positioning System (GPS)

GPS merupakan sebuah infrastruktur satelit yang melayani penempatan

posisi dari berbagai macam objek (Spiekermann 2004). GPS pertama kali di

digunakan untuk kepentingan militer, tetapi pada tahun 1980-an pemerintah

Amerika Serikat memutuskan untuk membuat sistem positioning secara bebas dan

tersedia untuk berbagai macam industri di dunia. Menurut (Roth 2004) sistem

GPS terdiri atas 3 segmen yaitu:

1 User segment yang terdiri atas perangkat bergerak dari pengguna (GPS

receivers)

2 Space segment yang terdiri atas satelit. Setiap satelit mempunyai berat antara

1.5 sampai 2 ton dan mempunyai energi yang swatantra yang disuplai oleh sel

matahari.

3 Control segment administrasi yang dibutuhkan oleh satelit sebagai koreksi dari

internal data satelit (sistem waktu dan orbit).

Sistem Global Koordinat

Untuk menentukan posisi suat obyek di muka bumi diperlukan adanya

koordinat global. Koordinat global terdiri dari dua komponen yaitu, latitude

(lintang) dan longitude (bujur). Pengukuran ini dilakukan relatif berdasarkan dua

prime meridian yaitu ekuator dan meridian Greenwich. Dengan koordinat lintang

diukur berdasarkan garis ekuator (00) yang merentang 0

0 –90

0 sampai ke utara dan

00–(-90

0) merentang sampai ke selatan. Garis bujur diukur berdasarkan Greenwich

meridian (00) dan merentang dari 0

0 –180

0 ke timur dan 0

0 –(-180

0) ke barat

(Chang 2012).

Pengukuran Jarak Terdekat

Pada penelitian ini, untuk menentukan jarak terdekat menggunakan fungsi

getDistanceBeetween pada library Google Maps digabungkan dengan

framework Android. Rumus jarak terdekat getDistanceBetween dirumuskan

sebagai berikut: DistanceBetween (double startLatitude, double

startLongitude,double endLatitude, double endLongitude,

float[]results)

Fungsi ini menghitung perkiraan jarak dalam meter antara 2 lokasi,

dengan mempertimbangkan bearing (sudut arah) inisial dan bearing akhir antara

jarak terdekat dari 2 lokasi tersebut. Jarak dan bearing didefinisikan menggunakan

WGS84 (Android Developer 2012). StartLatitude dan startLongitude

merupakan koordinat awal yang didapatkan dengan menggunakan library

Location Manager getLatitude dan getLongitude. endLatitude dan

endLongitude merupakan koordinat akhir. Koordinat akhir merupakan

koordinat SPBU yang dituju dengan mengambil koordinatnya dari database. Hasil

dari kalkulasi jarak tersimpan dalam variabel result[]. Pada sistem ini jarak ke

SPBU terdekat telah diubah ke kilometer dengan dengan membagi hasil yang

diperoleh dengan 1000.

5

World Geodetic System 1984 (WGS 84 )

World Geodetic System 1984 (WGS84) merupakan datum yang digunakan

oleh global postioning system (GPS). Datum yang digunakan didefinisikan oleh

United States National Geospatial-Inteligence Agency (NGA). WGS84 digunakan

oleh NGA untuk pemetaan, penyurveian, dan kebutuhan navigasi. WGS84

dijadikan sebagai referensi pada 23 Januari 1987. Untuk meningkatkan akurasi

dilakukan perbaikan minor pada tahun 1994 dan 1996. Karena pembaharuan,

nama resminya berubah menjadi WGS84 (G873) (Bunker 2013)

Location Based Service (LBS)

Sebuah location based service (LBS) adalah konsep yang menunjukkan

aplikasi yang terintegrasi dengan lokasi geografis misalnya koordinat spasial

dengan bantuan berbagai layanan (Schiller dan Voisard 2004).

Menurut (Spiekerman 2004) para peneliti telah melakukan beberapa

pendekatan dalam mengklasifikasi aplikasi LBS. Perbedaan mendasarnya terletak

pada konteksnya yaitu berorientasi manusia atau berorientasi perangkat.

LBS yang yang berorientasi pada manusia (person-oriented) yang terdiri atas

semua aplikasi yang menyediakan layanan pada berbasis pengguna. Konteks

ini berfokus pada posisi dari seseorang atau menggunakan posisi seseorang

untuk meningkatkan layanan. Biasanya, seseorang yang diposisikan dapat

mengontrol layanan (misalnya aplikasi pencari teman)

LBS yang berorientasi pada perangkat (device-oriented) adalah hal yang

eksternal bagi pengguna. Aplikasi ini tidak saja berfokus pada posisi seseorang,

tetapi juga berbagai objek seperti mobil atau sekumpulan orang (armada). Pada

konteks ini, seseorang atau sebuah objek tidak bisa mengontrol layanan.

Selain itu menurut (Spiekerman 2004) LBS bisa dideksripsikan menjadi 3

model komunikasi yaitu

Positioning layer yang merespon terhadap posisi dari perangkar bergerak user.

Hal ini dapat dilakukan dengan bantuan alat position determination equipment

(PDE) dan data geospasial yang terdapat pada informasi geografis.

Aplication layer meliputi semua layanan yang meminta data lokasi lalu

mengintegrasikannya lalu menawarkannya pada client dan konsumen.

Middleware layer merupakan layer perantara dari positioning layer dan

aplication layer. Layer ini secara signifikan dapat menurunkan kompleksitas

dari integrasi layanan dikarenakan layer ini terkoneksi dengan jaringan dan

layanan operator sehingga dapat mengontrol semua layanan lokasi yang akan

ditambahkan di masa yang akan datang jika ada penambahan data.

Sebuah lokasi dapat dibagi menjadi 3 subkategori (Küpper 2005):

Lokasi deskriptif adalah lokasi yang selalu berhubungan dengan objek

geografis alami seperti gunung, danau, atau objek grafis buatan manusia seperti

negara, jalan, dan bangunan.

Lokasi spasial adalah lokasi yang mempresentasikan sebuah titik dalam ruang

Euclid. Biasanya lokasi spasial di ekspresikan dengan koordinat dua dimensi

atau tiga dimensi.

6

Lokasi jaringan adalah lokasi yang mengacu pada topologi dari jaringan

komunikasi, contohnya, internet atau sistem selular seperti GSM atau WLAN.

Jaringan ini biasanya tersusun dari banyak jaringan lokal (subnetworks).

Geocoding dan Reverse Geocoding

Geocoding adalah sebuah fitur pada semua aplikasi geospasial. Geocoding

mengonversi alamat jalan ke sebuah posisi latitude/longitude (pasangan koordinat

x, y) sehingga bisa ditempatkan secara akurat pada peta. Geocoding menjadi

sebuah proses yang lebih sulit jika alamat komplit tidak tersedia. Salah satu

masalah paling besar pada aplikasi pemetaan menggunakan internet adalah

kelasahan dalam penulisan/pencarian nama alamat.

Reverse geocoding adalah proses kebalikan dari geocoding yaitu

mendapatkan lokasi dari sebuah segmen jalan ke sebuah titik dengan

latitude/longitude yang spesifik. Informasi yang didapatkan, yang terdiri atas

koordinat, lokasi alamat dan jarak yang berarah dari titik referensi, bisa digunakan

untuk proses routing atau pencarian POI.

Routing

Routing adalah teknik untuk mengalkulasi jarak optimal berdasarkan kriteria

yang spesifik, antara awal dan tujuan. Meskipun kebanyakan orang-orang ingin

mengetahui rute terbaik, tetapi kebanyakan perangkat lunak LBS bisa

mengalkulasi variasi dari rute terbaik seperti rute terdekat,rute tercepat, dan rute

yang paling sedikit belokannya.

Point of Interest (POI)

Point of interest merupakan sebuah tempat, produk atau layanan dengan

sebuah lokasi tetap, khususnya diidentifikasi berdasarkan nama, alamat dan juga

berdasarkan tipenya (Shekhar et al. 2004). Contoh utama dari POI seperti SPBU,

restoran, hotel, automatic teller machine (ATM) dan lain sebagainya.

Google Maps Android API

Google Maps merupakan jasa peta virtual gratis yang bersifat online yang

dibuat oleh Google. Layanan Google Maps dapat diakses di website

http://maps.google.com. Untuk mengintegrasi Google Maps dengan sebuah situs

mandiri harus menggunakan aplication program interface (API) yaitu framework

yang menyediakan fungsi-fungsi untuk memanipulasi dan menambahkan konten.

Contoh penggunaan Google Maps API ada seperti pemberian marker pada peta,

pemberian segmen garis, penentuan jarak antar suatu titik dan lain sebagainya.

Selain itu juga terdapat Google Maps Android API, yaitu Google Maps

yang menyediakan framework untuk aplikasi-aplikasi Android. API secara

otomatis mengelola semua akses ke server Google Maps seperti mengunduh data,

menampilkan peta dan merespons jika adanya suatu gesture pada peta.

7

Metode Pengujian dengan Menggunakan Black Box

Metode pengujian blackbox, disebut juga pengujian behavioural adalah

pengujian perangkat lunak yang berfokus pada kebutuhan fungsional dari

perangkat lunak. Pengujian ini dilakukan untuk menemukan kesalahan pada

perangkat lunak pada beberapa kategori berikut (Pressman 2001):

Fungsi yang salah atau hilang,

Kesalahan antarmuka,

Kesalahan pada struktur data atau database eksternal,

Kesalahan pada perilaku program atau kinerjanya, dan

Kesalahan pada saat memulai atau mengakhiri program.

METODE

Metode penelitian yang digunakan terdiri atas beberapa tahapan, yaitu

studi pustaka, analisis sistem, desain sistem sistem, implementasi, penggunaan,

dan pengujian. Alur dari metode penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Studi Pustaka

Pada tahapan ini dilakukan kegiatan pengumpulan data-data pendukung dan

literatur yang berkaitan dengan penelitian untuk membangun aplikasi serta

karakteristik lingkungan pengembangan sistem. Sumber-sumber yang didapatkan

seperti buku, jurnal dan beberapa informasi yang berkaitan dengan penelitian

Analisis Sistem

Setelah tahap studi pustaka, dilakukan analisis kebutuhan pengembangan

sistem. Berdasarkan kebutuhan tersebut, diperoleh spesifikasi kebutuhan sumber

data, informasi perangkat lunak (software), spesifikasi perangkat keras

(hardware), dan spesifikasi pengguna telepon genggam. Fase analisis harus bisa

memahami informasi apa saja yang dibutuhkan untuk membangun sistem.

Perancangan Sistem

Tahapan ini mendeskripsikan proses berjalannya sistem. Pada penelitian ini

proses desain terdiri atas beberapa bagian yaitu desain antarmuka, struktur data,

arsitektur sistem dan desain proses.

Implementasi

Pada tahap ini dilakukan proses implementasi sistem pada telepon yang

genggam. Implementasi merupakan kegiatan memperoleh dan mengintegrasikan

sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suat sistem yang bekerja.

8

Gambar 2 Diagram alir metode penelitian

Sistem ini akan diimplementasikan ke dalam smartphone yang

menggunakan platform Android

Penggunaan dan Pengujian

Pada fase penggunaan, dilakukan proses evaluasi terhadap sistem untuk

mengetahui kelemahan dari sistem. Sehingga apabila ditemukan adanya

kekurangan pada sistem, selanjutnya akan menjadi usulan untuk tahapan

selanjutnya yaitu proses analisis sistem. Kesemua fungsi akan diuji dengan

berbagai kemungkinan untuk memastikan seluruh sistem berfungsi sebagaimana

mestinya. Metode yang dilakukan untuk pengujian adalah metode black box.

Pada tahap ini dilakukan proses pengujian pada sistem. Metode yang

digunakan untuk pengujian adalah metode black box yang dilakukan dengan cara

melakukan pengujian fungsi-fungsi utama pada sistem.

9

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Sistem

Analisis sistem adalah tahapan untuk mengetahui seluk beluk sistem, dari

perumusan deskripsi sampai dengan perancangan konseptual sistem. Tahapan ini

terdiri dari proses deskripsi sistem, fungsional sistem, sistem pengguna,

perancangan konseptual dan batasan sistem.

Deskripsi Sistem

Sistem ini menyediakan informasi tentang SPBU yang ada di Bogor

meliputi kota Bogor dan juga kabupaten Bogor. Informasi ditampilkan dalam

bentuk list dan juga tampilan peta menggunakan Google Maps. Adapun sistem ini

diharapkan dapat membantu pengguna jasa layanan SPBU dalam menentukan

SPBU terdekat dari posisinya. SPBU terdekat ditampilkan dalam bentuk list yang

dibatasi 5 pilihan SPBU terdekat. Selain itu sistem ini juga dapat memberikan

visualisasi rute terdekat ke SPBU yang dipilih user melalui beberapa aplikasi

seperti Maps, internal browser , dan external browser.

Fungsional Sistem

Format penulisan untuk mengodekan fungsi pada sistem ini adalah [B-

SPBU]. Adapun fungsi-fungsi yang dimiliki oleh sistem ini antara lain adalah

sebagai berikut:

Menampilkan informasi SPBU dalam bentuk list [B-SPBU.1]

Menampilkan informasi SPBU dalam bentuk icon dalam peta [B-SPBU.2]

Menampilkan detail SPBU dalam bentuk alert dialog box [B-SPBU.3]

Menampilkan lima SPBU terdekat dari posisi user dalam bentuk list yang

diurutkan berdasarkan jarak kedekatannya [B-SPBU.4]

Menampilkan menu utama [B-SPBU.5]

Melakukan pencarian SPBU pada informasi dalam bentuk list berdasarkan

query alamat jalan [B-SPBU.6]

Menampilkan rute visualisasi terdekat dalam beberapa pilihan aplikasi [B-

SPBU.7]

Melakukan konfigurasi pada tampilan informasi peta [B-SPBU.8]

Perancangan Konseptual

Tahap ini terdiri atas perancangan kebutuhan data dan perancangan

kebutuhan data dan perancangan kebutuhan fungsional.

10

Kebutuhan Data

Sistem ini membutuhkan data berupa koordinat SPBU yang ada di wilayah

Bogor, baik di Kabupaten Bogor maupun dari Kota Bogor. Data yang digunakan

terdiri atas atribut Latitude dan Longitude.. Data koordinat SPBU didapatkan dari

tiga buah website yaitu website Pertamina, website lewatmana.com dan website

Google Maps. Website Pertamina menyediakan daftar lokasi SPBU Pertamina

yang ada di Bogor beserta alamatnya seperti terlihat pada Lampiran 5 . Website

lewatmana.com juga menyediakan daftar lokasi SPBU yang lain ditambahkan

dengan gambar yang menyediakan lokasi masing-masing SPBU yang terlihat

pada Lampiran 6 dan Lampiran 7. Gambar yang diperoleh dari website

lewatmana.com, dapat dicocokkan koordinatnya melalui fitur Google Maps. Fitur

yang digunakan adalah fitur drop latitude and longitude. tampilan pengambilan

data Fitur ini mengeluarkan output berupa koordinat dari suatu tempat seperti

yang terlihat pada Lampiran 8. Selain itu akuisisi data juga dilakukan pencarian

query menggunakan Google Maps yang juga menggunakan fitur drop latitude

and longitude.

Kebutuhan Fungsional

Secara umum kebutuhan fungsional dapat dimodelkan dengan

menggunakan use case diagram. Use case diagram pada sistem ini dapat dilihat

pada Gambar 3. Pada usecase sistem ini terdapat 5 fungsi user yaitu melihat

daftar SPBU, mencari SPBU berdasarkan alamat, mencari SPBU terdekat dari

posisi user, melihat navigasi dari posisi user ke SPBU, dan mengatur tampilan

peta.

Gambar 3 Use case diagram

Perancangan Sistem

Perancangan sistem terdiri atas beberapa desain yaitu:

11

Desain Antarmuka

Antarmuka sistem ini terdiri atas tampilan untuk fungsi [B-SPBU.1], [B-

SPBU.2], [B-SPBU.3], [B-SPBU.4],[B-SPBU.5] dan [B-SPBU.7]. Untuk mockup

fungsi [B-SPBU.5] dapat dilihat pada Gambar 4. Tampilan mockup fungsi lainnya

dapat dilihat pada Lampiran 2

Desain Basis Data

Perancangan Basis Data Konseptual

Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari 3 sumber yaitu

website Pertamina, website lewatmana.com dan website Google Maps. Penentuan

koordinat (latitude dan longitude) masing-masing SPBU dilakukan dengan

bantuan fitur dropLatitude dan dropLongitude dari website Google Maps. Hasil

perancangan konseptual digambarkan dengan menggunakan entity relationship

diagram (ERD) .

Pada tahapan awal dari perancangan ERD, dihasilkan sebuah ERD yang

menjadi kebutuhan basis data sistem. Setelah dilakukan analisis lebih lanjut, perlu

dilakukan suatu proses denormalisasi terhadap ERD tersebut. Hasil proses

denormalisasi menghasilkan satu tabel saja yaitu tabel Station. ERD awal

perancangan dari sistem ini dapat dilihat pada

.

Perancangan Basis Data Fisik

Data koordinat disimpan dalam suatu database yang berisi tabel SPBU.

Adapun struktur tabel dari sebuah SPBU dapat dilihat pada Tabel 1

Gambar 4 Mockup fungsi menu utama

12

Gambar 5 ERD awal perancangan

Gambar 6 ERD awal perancangan

.

Tabel 1 Tabel SPBU

Nama parameter Tipe

Id Integer

Kategori String

Latitude

Longitude

Detail

Jarak

Icon

String

String

String

Double

BLOB

Desain Proses

Pada aplikasi ini terdapat 4 activity utama yaitu nearest activity, listStation

activity ,maps activity dan searchStation activity. Nearest activity berfungsi

menentukan 5 SPBU terdekat dari posisi user, listStation activity menampilkan

semua SPBU yang terdapat dalam database, dan searchStation activity mencari

SPBU dari list berdasarakan query alamat jalan. Diagram alir masing-masing

proses ini dapat dilihat pada Lampiran 3.

Pada terdekat activity, sistem harus mengetahui posisi di mana user

berada,setelah itu sistem melakukan kalkulasi pencarian jarak terdekat

menggunakan fungsi getdistanceBeetween antara posisi user dan posisi

SPBU yang ada dalam database. Hasil kalkulasi dimasukkan ke dalam kolom

distance pada database sehingga jarak ke masing-masing SPBU terisi dengan

jarak yang baru. Setelah itu, 5 output jarak terdekat dihasilkan dalam bentuk list,

sehingga user bisa memilih SPBU yang hendak dilakukan proses routing.

Pada listStation activity dan maps activity, sistem mengambil semua data

SPBU dari database ditampilkan dalam bentuk list dan icon pada map. Secara

umum 2 proses penampilan ini tidak terlalu jauh berbeda. Pada list activity user

13

bisa memilih SPBU yang diinginkan, sedangkan pada maps activity user tidak

bisa memilih SPBU tetapi hanya bisa melihat posisinya sekarang dan juga

tampilan icon masing-masing SPBU di peta.

Pada searchStation activity user bisa melakukan pencarian berdasarkan

alamat dari SPBU, sistem melakukan pengecekan pada query yang diinputkan

user. Jika query bersifat valid atau datanya tersedia, maka sistem akan

menampilkan hasil pencarian SPBU dalam bentuk list. Jika sistem tidak

menemukan data yang dicari oleh user, sistem akan menampilkan toast dialog box

yang menyatakan data tidak valid.

Implementasi

Lingkungan Implementasi

Dari tahap analisis, diperoleh kebutuhan perangkat keras dan perangkat

lunak yang akan digunakan dalam tahap pengembangan sistem dan pengujian.

Perangkat keras yang digunakan tahap pengembangan sistem adalah Sony Xperia

J ST26i dengan spesifikasi sebagai berikut:

Sistem Operasi Android Jelly Bean v4.1.2 dengan versi kernel 11.2.A.0.31

Kamera 5.0 megapixel

Ruang penyimpanan memori internal 2 GB, dan microSD 16 GB

A-GPS support

Ukuran layar 480 × 854 pixels, 4.0 inchi

Processor 1GHz Cortex-A5

GPU Adreno 200

Perangkat lunak yang digunakan dalam pengembangan sistem adalah:

Eclipse Juno

Android SDK versi 21

Microsoft Visio 2012

SQLite

Implementasi pada Android

Menampilkan menu utama [B-SPBU.5]

User menjalankan icon launcher dari sistem ini, sehingga muncul beberapa

saat splash screen dan setelah itu menu utama akan muncul. Pada menu utama

user dapat memilih 3 pilihan aksi yaitu mencari SPBU terdekat sebagai fungsi

utama, menampilkan informasi SPBU, dan melakukan konfigurasi pada tampilan

informasi pada peta. memperlihatkan menu utama dari sistem ini. Tampilan fungsi

[B-SPBU.5] dapat dilihat pada Gambar 7.

Menampilkan Informasi SPBU ([B-SPBU.1] dan [B-SPBU.2]

Jika seorang user memilih menu informasi SPBU, sistem akan memberikan

dua model tampilan informasi yaitu tampilan list view dan tampilan di peta. Pada

tampilan list view, user bisa melihat seluruh data SPBU yang ada di Bogor dalam

tampilan list.

14

Dari tampilan list tersebut, user bisa memilih SPBU yang ingin dilihat

informasinya. Tampilan detail informasi menyediakan detail nama SPBU dan

alamat dari SPBU tersebut. Dan dari detail, terdapat tombol routing direction

yaitu fungsi untuk melihat rute terdekat, ke SPBU yang dipilih user tadi. Dari

tampilan list view terdapat menu pencarian, yaitu pencarian SPBU berdasarkan

alamat atau nama jalan.adapun tampilan informasi SPBU dalam bentuk list view

dapat dilihat pada Lampiran 1.

Selain tampilan list view , informasi SPBU juga ditampilkan pada Peta.

Tampilan yang diperlihatkan berupa icon SPBU yang berada di Bogor. Tampilan

peta dapat dikonfigurasi dengan beberapa macam pilihan yaitu: tampilan street,

tampilan satelit, dan tampilan traffic (jika tersedia). Adapun tampilan informasi

SPBU pada peta dapat dilihat pada Lampiran 1.

Menampilkan Jarak Terdekat [B-SPBU.4]

Setelah user memilih menu cari SPBU terdekat, maka sistem akan

menampilkan 5 SPBU terdekat, yang diurutkan berdasarkan kedekatannya dari

posisi user. Tampilan informasi tersebut ditampilkan dalam bentuk list. User

bebas memilih SPBU yang selanjutnya akan dilakukan proses routing yang

dimunculkan pada dialog Alert box. Adapun tampilan dari fungsi ini dapat dilihat

pada Lampiran 1.

Fungsi menampilkan Halaman Routing [B-SPBU.7]

Pada sistem ini proses routing diarahkan pada aplikasi lain, aplikasi yang

bisa digunakan adalah seperti browser internal, Google Chrome, ataupun Maps.

Dari pilihan sistem ini, menggunakan Maps merupakan hal yang disarankan

karena dapat memanfaatkan proses tracking dari posisi user ke posisi tujuan

SPBU. Adapun tampilan navigasi pada aplikasi Maps dapat dilihat pada Lampiran

1 .

Cara kerja dari proses routing ini ialah dengan mengirimkan koordinat awal

dan akhir ke Google Maps yang akan diproses untuk pencarian rute terdekatnya

Google Maps mengirimkan rute terdekatnya melalui beberapa cara yaitu akses ke

Gambar 7 Implementasi fungsi menu utama

15

browser yaitu melalui website maps.google.com atau melalui aplikasi Maps

bawaan dari device.

Penampilan Konfigurasi pada Peta [B-SPBU.8]

Pada sistem ini terdapat menu konfigurasi pada peta. Peta yang ingin

dikonfigurasi adalah peta penampil informasi SPBU. Konfigurasi tampilan dapat

berupa tampilan peta sebagai tampilan default, tampilan satelit yaitu yang

memperlihatkan tampilan realita dari lokasi serta tampilan streetview kalau

tersedia. Adapun tampilan konfigurasi pada peta dapat dilihat pada Lampiran 1.

Pengujian

Pengujian dilakukan sesuai dengan kebutuhan fungsional yang didaftarkan

pada use case diagram. Pengujian dilakukan dengan metode black box, yaitu

menguji apakah fitur pada aplikasi menghasilkan keluaran yang benar ketika

diberi inputan yang didefinisikan. Berdasarkan hasil pengujian black box dengan

beberapa skenario yang diberikan menunjukkan bahwa seluruh fungsi yang ada

pada aplikasi ini telah berjalan dengan menunjukkan hasil pengujian terhadap

fungsi yang terdapat pada sistem ini. Hasil pengujian dapat dilihat pada Lampiran

4. Dari hasil pengujian dapat disimpulkan bahwa semua fitur pada sistem telah

berjalan dengan baik dan benar.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Penelitian ini merupakan sistem LBS untuk menyediakan informasi lokasi

SPBU di area Bogor. Sistem ini mampu memberikan informasi lokasi SPBU

terdekat yang disediakan dalam bentuk list. Selain itu sistem ini juga mampu

menampilkan rute ke SPBU yang dipilih user sehingga diharapkan dapat

membantu user untuk proses navigasi ke SPBU yang dipilihnya. Sistem ini

dibangun pada platform Android yang diintegrasikan dengan Google Maps. Hasil

pengujian sistem menunjukkan bahwa semua fungsi dapat bekerja dengan benar.

Namun dalam penelitian ini masih terdapat sedikit kekurangan, yakni dalam

mencari SPBU terdekat, sistem memberikan keluaran berupa SPBU yang terdekat

berdasarkan jarak, bukan berdasarkan rute yang harus ditempuh untuk menuju ke

SPBU tersebut.

Saran

Untuk penelitian selanjutnya, aplikasi ini dapat dikembangkan pada cakupan

wilayah yang lebih luas, sehingga sangat bermanfaat bagi pengguna yang

bepergian antarkota.

Selain itu, dapat pula dibuat aplikasi semacam ini menggunakan platform

lain seperti Windows Phone, Blackberry, dan lain sebagainya. Dan yang

terpenting juga adalah dapat mempertimbangkan jarak terdekat berdasarkan rute

yang harus dilalui.

16

DAFTAR PUSTAKA

Abbo-Zahhad M, Ahmed SM, Mourad M. 2013. Services and aplications based

on mobile user’s location detection and prediction. International Journal

Communications Network and System Sciences. 6(4):167-175.

doi:10.4236/ijcns.2013.64020.

Android Developers. 2011. What is Android ? [Internet]. [diunduh 2013 Jul 24].

Tersedia pada: http://developer.android.com/guide/basics/what-is-android.

html.

Android Developers. 2012. Reference Android location [Internet]. [diunduh 2013

Jul 15]. Tersedia pada: http://developer.android.com/reference/android/

location/Location.html.

Bunker B. 2013. WGS84 [Internet]. [diunduh 2013 Jul 12]. Tersedia pada:

http://geospatial.referata.com/wiki/WGS_84.

Chang D. 2012. Localization in GPS-obstructed environments with Android

devices [tesis]. Stockholm (SE): Royal Institute of Technology.

Curran K, Smith K. 2006. A location-based mobile tourist guide. Tourism and

Hospitality Research. 6(2):180-187.

[IDC] International Data Corporation. 2012. Android extends OS market share as

Indonesians go "smart" [Internet]. [diunduh 2013 Jul 13]. Tersedia pada:

http://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prID23818612.

[IDC] International Data Corporation. 2013. Android and iOS combine for 91.1%

of the worldwide smartphone OS market in 4Q12 and 87.6% for the year

[Internet]. [diunduh 2013 Jul 13]. Tersedia pada:

http://www.idc.com/getdoc.jsp?containerId=prUS23946013.

Küpper A. 2005. Location-Based Services. Chichester (GB): J Wiley.

Jacobsen HA. 2004. Middleware for location-based services. Di dalam: Schiller J,

Voisard A, editor. Location-Based Services. San Francisco (US): Morgan

Kaufmann. hlm 95-127.

Patel AR. 2012. An efficient location information management system (LIMS)

for smartphone applications [tesis]. San Diego (US): San Diego State Univ

Pressman RS. 2001. Software Engineering: A Practitioner’s Approach. Ed ke-5.

Singapura (SG): McGraw- Hill.

Roth J. 2004. Aspects of communication in LBS. Di dalam: Schiller J, Voisard A,

editor. Location-Based Services. San Francisco (US): Morgan Kauffman.

hlm 187–220.

Schiller J dan Voisard A. 2004. Introduction. Di dalam: Schiller J, Voisard A,

editor. Location-Based Services. San Francisco (US): Morgan Kaufmann.

hlm 9–12.

Shekhar S, Vatsavai RR, Xiaobin M, Yoo JS. 2004. Navigation systems: a spatial

database. Di dalam: Schiller J , Voisard A, editor. Location-Based Services.

San Francisco (US): Morgan Kauffman. hlm 49–94.

Spiekermann S . 2004. General aspects of location-based services. Di dalam:

Schiller J, Voisard A, editor. Location-Based Services. San Francisco (US):

Morgan Kaufmann. hlm 14–33.

17

Wu SY, Wu KT. 2003. Effective location based services with dynamic data

management in mobile environments. Springer Wireless Networks. 12(3):

369–381. doi:10.1007/s11276-005-5280-0.

18

Lampiran 1 Tampilan screenshot aplikasi

Tampilan dalam bentuk Tampilan konfigurasi tampilan Tampilan dalam bentuk

List (B-SPBU.1) peta (B-SPBU.8) icon di peta (B-SPBU.2)

Tampilan SPBU terdekat Tampilan detail SPBU Tampilan halaman navigasi (B-SPBU.5) (B-SPBU.3) routing pada Maps(B-SPBU.6)

19

Lampiran 2 Mockup Aplikasi

Mockup Fungsi [B-SPBU.1] Mockup Fungsi [B-SPBU.2] Mockup Fungsi [B-SPBU.3]

Mockup Fungsi [B-SPBU.5] Mockup Fungsi [B-SPBU.7]

20

Lampiran 3 Flowchart acitivity pada desain proses

Nearest Activity ListStation Activity SearchStation Acitvity

21

Lampiran 4 Tabel pengujian fungsi

No Kode

Fungsi

Nama Proses Masukan Keluaran Keterangan

1 [B-SPBU.1] Menampilkan

informasi SPBU

dalam list

Pilih menu

SPBU Tampilan

SPBU dalam

bentuk list

Sukses

2 [B-SPBU.2] Menampilkan

informasi SPBU

dalam bentuk icon

dalam peta

Pilih menu

SPBU lalu

pilih tombol

show on maps

Tampilan

SPBU dalam

bentuk icon

pada peta

Sukses

3 [B-SPBU.3] Menampilkan

detail SPBU

dalam bentuk

alert dialog box

Pilih salah

satu SPBU

dari tampilan

list

Alert dialog

box berupa

detail SPBU

dan tampilan

routing

Sukses

4 [B-SPBU.4] Menampilkan

lima SPBU

terdekat dari

posisi user dalam

bentuk list

pilih menu

cari SPBU

terdekat

Lima SPBU

terdekat

berdasarkan

kedekatannya

Sukses

5 [B-SPBU.5] Menampil

kan menu

utama

Buka aplikasi

dengan

memilih icon

launcher

aplikasi

Tampilan

menu utama

Sukses

6 [B-SPBU.6] Melakukan

pencarian SPBU

pada informasi

dalam bentuk list

berdasarkan query

alamat jalan

Inputkan

query SPBU

pada kotak

pencarian

Tampilan hasil

dalam bentuk

list

Sukses

7 [B-SPBU.7] Menampilkan rute

visualisasi

terdekat dalam

beberapa pilihan

aplikasi

Pilih menu

routing pada

dialert box

tampilan detail

Tampilan

pilihan

aplikasi yang

dijadikan

untuk

penampil

visualisasi rute

Sukses

8 [B-SPBU.8] Melakukan

konfigurasi pada

peta

Pilih menu

setting, lalu

aktifkan

tampilan peta

yang diingikan

Tampilan peta

yang sesuai

dengan

pemilihan

tampilan di

konfigurasi

Sukses

22

Lampiran 5 Tampilan daftar SPBU pertamina pada website pertamina

Lampiran 6 Tampilan SPBU lainnya di website lewatmana.com

23

Lampiran 7 Tampilan gambar lokasi SPBU pada peta di website lewatmana.com

Lampiran 8 Tampilan cara mengambil koordinat titik

24

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 28 Januari 1992 di kota Sawahlunto. Penulis

merupakan anak pertama dari 4 bersaudara dengan ayah Israr Aziz SPd dan ibu

Gustinar SH. Pada tahun 2009, penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas Negeri

1 Koto Baru, Dharmasraya, Sumatera Barat dan diterima di Departemen Ilmu

Komputer Institut Pertanian Bogor melalui jalur ujian saringan masuk IPB

(USMI) pada tahun yang sama.

Pada tahun 2012, penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan di

Berita Satu Media Holdings. Selama menjadi mahasiswa, penulis menjadi asisten

Praktikum Penerapan Komputer di IPB (2012) dan anggota divisi internal

Himpunan Mahasiswa Ilmu Komputer (Himalkom) selama periode 2010–2011