Angel Pbl Blok 6

23
Struktur Penyimpan Memori, Klasifikasi Memori serta Proses Penyimpanan dan Pengeluaran Memori pada Manusia Angelina Massaya Kusnadi NIM : 102012516 Blok No. 6 : Neurosains Tahun Ajaran : 2012/2013 Email : [email protected] Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk,Jakarta Barat. Telp. 021- 56942061 PENDAHULUAN Saraf merupakan jaringan yang paling banyak dan paling kompleks dalam tubuh manusia. Setiap aktivitas atau gerakan tubuh manusia, yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar dipengaruhi oleh saraf. Demikian pula halnya dengan memori. Setiap memori manusia juga disimpan dalam saraf, baik itu memori jangka panjang maupun jangka pendek. Demensia sinilis merupakan salah satu gangguan penyimpanan memori pada manusia, dimana pada demensia sinilis, seseorang tidak mampu mengerjakan kegiatan kognitif dan tidak mampu mengingat hal- hal yang telah dilakukannya. Umumnya penderita demensia sinilis merupakan penderita yang berusia lanjut, yaitu di atas 65 tahun. Demensia sinilis ini ditandai dengan ketidakmampuan mengingat hal-hal baru, misalnya saja, penderita tidak mampu mengingat kalau penderita baru saja makan. Dengan begitu jelaslah bahwa sistem saraf memiliki peranan yang sangat penting dalam hidup manusia. Bagaimana

description

m

Transcript of Angel Pbl Blok 6

Struktur Penyimpan Memori, Klasifikasi Memori serta Proses Penyimpanan dan Pengeluaran Memori pada ManusiaAngelina Massaya KusnadiNIM : 102012516Blok No. 6 : NeurosainsTahun Ajaran : 2012/2013Email : [email protected] Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No.6 Kebon Jeruk,Jakarta Barat. Telp. 021-56942061

PENDAHULUANSaraf merupakan jaringan yang paling banyak dan paling kompleks dalam tubuh manusia. Setiap aktivitas atau gerakan tubuh manusia, yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar dipengaruhi oleh saraf. Demikian pula halnya dengan memori. Setiap memori manusia juga disimpan dalam saraf, baik itu memori jangka panjang maupun jangka pendek. Demensia sinilis merupakan salah satu gangguan penyimpanan memori pada manusia, dimana pada demensia sinilis, seseorang tidak mampu mengerjakan kegiatan kognitif dan tidak mampu mengingat hal-hal yang telah dilakukannya. Umumnya penderita demensia sinilis merupakan penderita yang berusia lanjut, yaitu di atas 65 tahun. Demensia sinilis ini ditandai dengan ketidakmampuan mengingat hal-hal baru, misalnya saja, penderita tidak mampu mengingat kalau penderita baru saja makan.Dengan begitu jelaslah bahwa sistem saraf memiliki peranan yang sangat penting dalam hidup manusia. Bagaimana memori tersebut dapat disimpan juga dikeluarkan oleh sistem sarah, serta dimana memori tersebut disimpan akan dibahas dalam pembahasan berikut ini.

ISISTRUKTUR MAKROSKOPIKOtak Otak manusia merupakan struktur yang relatif kecil, yaitu dengan berat 1400 gram (7% berat badan total). Otak merupakan organ untuk berpikir, mengingat dan kesadaran. Otak dilapisi oleh tiga lapisan, yaitu :1. DuramaterMerupakan lapisan paling luar dan paling kuat. Duramater terdiri dari : Lamina externa : merupakan periosteum internal, melekat erat dengan tulang dan mengandung banyak pembuluh darah dan saraf. Lamina interna : merupakan lapisan yang memiliki lapisan sel pipih.2. Piamater : merupakan lapisan paling dalam dan sangat tipis yang melekat erat pada permukaan otak.3. Arachnoid : merupakan lapisan di antara duramater dan piamater, serta terisi oleh LCS (Liquor Cerebrospinal)

Encephalon (otak) terdiri dari tiga subdivisi, yaitu :1. Hemispherium cerebriSecara embrionik berasal dari telencephalon, yaitu bagian paling sentral dari vesikel otak. Hemispherium cerebri terdiri atas lipatan cortex (substansia gricea/pallium) dengan substansia alba di bawahnya dan kumpulan neuron-neuron profunda yang disebut nuclei (ganglia) basales. Kedua hemispherium cerebri terpisah satu sama lain oleh fissura longitudinalis cerebri yang ditempati oleh falx cerebri. Hemispherum cerebri terbagi menjadi lobus-lobus utama, yaitu :a. Lobus frontalisMerupakan lobus terbesar, kurang lebih sepertiga dari permukaan hemispherium cerebri. Lobus ini membentang dari sulcus centralis sampai polus frontalis dengan di sebelah inferolateral dibatasi oleh sulcus lateralis cerebri.Gyrus-gyrus yang terdapat pada lobus frontalis, yaitu : Gyrus presentralis (Brodman 4) : area motorik primer Gyrus premotorik (Brodman 6) Gyrus kontralateral (Brodman 8) Gyrus frontalis inferior (Brodman 44-45) : area Brocab. Lobus temporalisLobus ini terletak di sebelah ventral sulcus lateralis. Fascies inferior lobus temporalis terletak pada fossa cranii media. Pada daerah ini terdapat gyrus temporalis inferior, gyrus occipitotemporalis membentuk lobus pyriformis, yang merupakan cortex olfactoris primer. Terdapat gyrus temporalis transversa (Brodman 41-42) sebagai area auditori.

c. Lobus parietalisBatas lobus ini tidak tegas, kecuali batas anteriornya pada fascies lateralis yaitu oleh sulcus centralis dan batas posteriornya pada fascies medialis oleh sulcus parietooccupitalis. Terdapat gyrus postsentralis (Brodman 3, 1, 2) sebagai area somatosensorik primer untuk rangsang respon sensasi.d. Lobus occipitalisMerupakan lobus kecil yang bersandar pada tentorium cerebelli. Pada permukaan medial lobus occipitalis dibagi oleh sulcus calcariuns. Cortex pada kedua tepi sulcus calcarinus merupakan cortex visual (penglihatan) primer. Cortex visual dari masing-masing hemispherium menerima impuls visual dari retina sisi temporal ipsilateral dan retina sisi contralateral di mana menangkap persepsi separuh lapangan pandang kontralateral. terdapat gyrus linguinalis / area katalina (Brodman 17) untuk area penglihatan dan menganalisa pandangan.e. Lobus insularisCortex ini terkubur di dalam sulcus lateralis dan baru dapat dilihat bila lobus temporalis dipisahkan dari lobus frontalis. Lobus ini merupakan cortex berbentuk segitiga dengan apex mengarah ke depan bawah.f. Lobus limbicusBukan merupakan lobus yang sesungguhnya, terdiri atas lipatan-lipatan cortex di fascies medialis yang mengelilingi bagian rostal truncus encephali dan commissura interhemispheric.

Gambar 1. Gyri pada Hemispherium cerebri 6

2. Truncus encephali (batang otak)Terdiri dari empat bagian, yaitu :a. Diencephalon (thalamus)Merupakan bagian cerebrum yang terjepit di antara kedua belahan otak. Dibagi menjadi empat bagian, yaitu :i. EpithalamusMerupakan pita ciut pada atap diencephalon yang terdiri dari : Habenula dengan nuclei habenulare Commissura habenularum (habenularis) Stria medularis thalamus (sejajar dengan seluruh perlekatan plexus choroideus) Corpus pineale (glandula pinealis) Commissura epithalamica (postero-caudal)ii. ThalamusMerupakan subdivisi diencephalon yang terbesar, merupakan massa nucleus yang berbentuk telur, oblique. Terletak di antara ventriculus tertius di medial dan crus posterius capsulare internae di sebelah medial dan di superior dari sulcus hypothalamicus. Terdapat empat vaskularisasi di thalamus, yaitu arteri comunicans posterior, arteri cerebri posterior, arteri coroidea posterior, dan arteri coroidea anterior.iii. HypothalamusMerupakan bagian dari systema nervosum centrale yang paling kompleks karena kaya dengan hubungan dengan telencephalon, systema limbic dan batang otak. Hypothalamus berperan dalam pengontrolan fungsi visceral, autonom endokrin dan tingkah laku afektif. Fungsi hypothalamus adalah sebagai berikut : Pusat autonom : berkeringat, vasodilatasi, salivasi, hypotonia, nadi turun, kontraksi vesica urinaria dan peristaltik meningkat. Pusat pengaturan suhu. Pusat makan Pusat ekspresi emosi Pusat tidur dan jaga Pusat hadiah dan hukuman (reward and punishment) : unpleasant feeling dan good feeling Pusat keseimbangan cairan tubuhiv. Subthalamus Merupakan zona perpindahan di ventral thalamus dan di lateral hypothalamus. Batas-batas subthalamus adalah sebagai berikut; subthalamus berbatasan dengan thalamus di sebelah dorsal, hypothalamus di sebelah medial, dan capsula interna di sebelah lateral.b. MesencephalonMerupakan bagian encephalon yang terkecil, yang menghubungkan diencephalon dengan pons. Mesencephalon terdiri atas : Tectum mesencephalon atau lamina quadrigemina : Yaitu bagian yang terletak di dorsal awuaeductus mesencephali (cerrbri Sylvii) Pedunculus cerebri (cerebralis) : Yaitu bagian di ventral aquaeductus mesencephali (cerebri) Sylvii yang terdiri dari pars ventralis (anterior) dan pars dorsalis (posterior)c. PonsMerupakan begian rostal dari rhombencephalon. Pada permukaan ventral pons didapatkan sulcus bulbopontinus dan foramen cecum yang memisahkan pons dari medula oblongata. Pada linea mediana terdapat sulcus basilaris yang ditempati oleh arteris basilaris. Tempat perlekatan nervus trigeminus merupakan tanda perbatasan pons dengan pedinculus cerebellaris medius (pontius). Permukaan dorsal pons tertutup oleh cerebellum.d. Medula oblongataMerupakan bagian paling caudal dari encephalon, membentang dari foramen sampai sulcus bulbopontinus.3. Cerebellum Cerebellum berperan dalam koordinasi aktivitas motorik, regulasi tonus otot serta mempertahankan keseimbangan. Cerebellum berasal dari jaringan di dorsal sulcus limitans dan menerima impuls sensorik dari semua reseptor namun tidak berperan dalam persepsi sensorik. Informasi sensorik yang sampai ke cerebellum digunakan untuk mengatur dan mengontrol fungsi motorik. Cerebellum terdapat di dalam cavum infratentorium posterior dari batang otak. Cerebellum dipisahkan dari lobus occipitalis oleh tentorium cerebelli.Cerebellum berhubungan dengan truncus encephali melalui tiga pedunculus cerebellaris, yaitu : 1a. Pedunculus cerebellaris inferior dengan medula oblongatab. Pedunculus cerebellaris medius dengan ponsc. Pedunculus cerebellaris superior dengan mesencephalon.

Di otak terdapat dua substansia, yaitu substansia grisea di bagian superfisial, dan substansia alba di bagian profunda. Substansia grisea berwarna kelabu. Hal ini disebabkan karena pada substansia grisea terdiri dari badan-badan sel (nuklei). Sedangkan substansia alba berwarna putih. Hal ini disebabkan karena pada substansia alba terdiri dari serabut-serabut saraf bermielin. Pada substansia alba terdapat nuclei basalis, yang terdiri dari corpus striatum (nucleus caudatus dan nucleus lentiformis) dan corpus amygdaloideum yang berada di atas nucleus caudatus.

STRUKTUR MIKROSKOPIKNeuronNeuron adalah unit fungsional sistem saraf yang terdiri dari badan sel dan perpanjangan sitoplasma (denrit dan axon).1. Badan Sel Dapat juga disebut perikarion atau soma. Secara umum neuron pada sistem saraf pusat berbentuk poligonal dengan permukaan cekung di antara juluran-juluran prossesus. Sedangkan neuron pada sistem saraf perifer memiliki badan sel yang berbentuk bulat dan hanya ada satu prossesus. Nukleusnya besar, berbentuk lonjong dan di tengah. Terdapat kromatin halus, dan mukleolusnya dapat terlihat jelas. Pada sitoplasmanya terdapat Retikulum Endoplasmik kasar (RE kasar) yang disebut juga sebagai substansia Nissl. Substansia Nissl dapat dilihat dengan menggunakan mikroskop cahaya. Retikulum Endoplasmik kasar juga ada pada dendrit, tapi hanya sedikit. Pada akson hillock tidak terdapat RE kasar. Akson hillock merupakan bagian dari badan sel dimana pertama muncul percabangan akson. Namun pada akson dapat dijumpai RE halus. Secara umum pada sel neuron yang berukuran kecil, akan terdapat substansia Nissl yang kecil pula. Sedangkan sel neuron yang besar akan mempunyai substansia Nissl yang berukuran besar. Perbedaan ini dapat disebabkan oleh perubahan kondisi fisiologi dan patologi pada neuron. Pada sebagian besar neuron, terdapat RE halus. Retikulum ini akan berada di sepanjang dendrit dan akson membentuk cisternae hipolemmal yang berada tepat di bawah plasmalema. Namun sampai sekarang fungsi dari cisternae hipolemmal belum diketahui dengan pasti. Pada sel neuron juda terdapat kompleks Golgi. Kompleks Golgi ini diduga bertanggungjawab dalam pengaturan neurotransmitter dan enzim. Pada sitoplasma di badan sel, dendrit dan akson juga terdapar beberapa mitokondria. Tetapi mitokondria paling banyak ditemuka di ujung terminal akson. Mitokondria pada sel neuron dapat bergerak di sepanjang mikrotubulus di sitoplasma.2. DendritMerupakan bagian yang berfungsi sebagai reseptor pada sel saraf. Dendrit menerima stimulus dari sel saraf lainnya. Kebanyakan neuron memiliki banyak dendrit. Sel neuron spinal motorik mempunyai 5-7 uluran dendrit. Dendrit terulur dari badan sel dan banyak bercabang-cabang. Setiap sel neuron memiliki pola dendrit yang khas.Pada dendrit tidak terdapat badan Golgi. Pada dendrit di kebanyakan sel neuron, neurofilamennya akan menyambung silang dengan mikrotubulus. Sedangkan terdapat mitokondria dalam jumlah yang besar. Percabangan pada dendrit membuat sebuah neuron dapat menerima dan mengintegrasi banyak impuls. Pada beberapa dendrit terdapat sinaps yang akan membantu dendrit untuk bersinaps dengan sel neuron lain.3. AksonSel saraf memiliki akson berserabut panjang yang timbul dari bagian badan sel yang sedikit menonjol atau biasa disebut kerucut akson atau akson hillock. Akson hillock adalah sebuah bangunan berbentuk piramid pada badan sel. Biasanya terletak berlawanan dengan cabang dendrit pada badan sel.Akson ada yang ditutupi dengan selubung mielin, selubung mielin berasal dari plasmalema sel-sel glia. Ada juga akson yang tidak diselubungi oleh selubung mielin. Impuls disalurkan lebih cepat ketika melewati akson bermielin dibandingkan ketika melewati akson tanpa mielin.Terdapat dua macat transportasi akson. Jenis pertama adalah transport anterograde. Arahnya adalah dari badan sel menuju akson terminal. Transport anterograde digunakan pada translokasi organel-organel dan vesikel-vesikel, juga berbagai makromolekul seperti aktin, miosin, dan beberapa enzim yang diperlukan untuk sintesis neurotransmitter pada ujung terminal akson. Jenis kedua adalah tranport retrograde. Arat transportnya adalah dari akson terminal menuju ke badan sel. Sel-sel yang memanfaatkan transport ini anata lain adalah neurofilamen, subunit mikrotubulus, serta beberapa jenis enzim tertentu.

Gambar 2 : Sistematik Neuron

Secara morfologis, neuron dapat diklasifikasikan menjadi 3, berdasarkan bentuk dan pengaturan prossesusnya, yaitu : 1. Neuron bipolarMemiliki dua processus yang keluar dari badan sel atau soma, yaitu sebuah dendrit dan sebuah akson. Neuron bipolar terdapat pada ganglia vestibula dan koklea, serta pada epithelium olfaktorius pada rongga nasal.2. Neuron unipolarSering juga disebut sebagai neuron pseudounipolar. Neuron ini hanya memiliki satu prossesus dari badan selnya. Akan tetapi prossesus ini akan bercabang nantinya menjadi cabang sentral dan cabang perifer. Cabang sentral akan menuju ke sistem saraf pusat, sedangkan cabang perifer akan berlanjut ke tujuannya pada tubuh. Neuron unipolar terbentuk dari neuron bipolar embrionik yang processusnya mengelilingi badan sel selama perkembangan embrio, dan pada akhirnya berfusi menjadi satu prossesus. Neuron unipolar ini terdapat pada akar ganglia dorsal dan saraf kranial ganglia.3. Neuron multipolarMerupakan jenis neuron yang paling umum. Neuron ini memiliki prossesus dengan berbagai bentuk. Dan dendrit dalam jumlah banyak yang keluar dari badan sel, serta memiliki satu akson. Neuron multi polar terdapat di sepanjang sistem saraf, dan kebanyakan adalah neuron motorik. 3

Gambar 3 : Jenis-Jenis Neuron

Berdasarkan fungsinya, neuron dapat diklasifikasinyan menjadi tiga kelas, yaitu :1. Neuron sensorik (afferent)Menerima input sensoris pada terminal dendritnya dan meneruskan impuls ke sistem saraf pusat untuk diproses. Neuron sensorik yang terletak di perifer tubuh berfungsi untuk memonitor perubahan lingkungan. Sedangkan neuron sensorik yang terletak di dalam tubuh berfungsi untuk memonitor keadaan internal tubuh.2. Neuron motorik (efferent)Berasal dari sistem saraf pusat dan meneruskan impulsnya menuju otot, kelenjar-kelenjar, atau menuju sel neuron lainnya.3. Interneuron Terletak sepenuhnya di Sistem Saraf Pusat (SSP). Berfungsi sebagai penghubung yang menciptakan sirkuit neuronal antara neuron sensorik dan neuron motorik.

Sel NeurogliaSel ini biasanya disebut sebagai sel glia. Sel neuroglial merupakan sel penunjang tambahan pada SSP yang berfungsi sebagai jaringan ikat. Tidak seperti neuron, sel glial dapat menjalani mitosis selama rentang kehidupannya dan bertanggung jawab atas terjadinya tumor di sistem saraf. Macam-macam sel glia, yaitu :1. Astrosit Merupakan sel berbentuk bintang yang memiliki sejumlah prossesus yang panjang. Sebagian besar melekat pada dinding kapiler darah melalui predikel atau kaki vaskular. Astrosit memberikan penopang struktural dan mengatur transpor materi di antara darah dan neuron.2. OligodendrogliaBentuk selnya menyerupai astrosit, akan tetapi badan sel oligondendroglia berukuran kecil dan jumlah prossesusnya lebih sedikit serta lebih pendek. Bagian ini membentuk lapisan mielin untuk melapisi akson dalam SSP.3. Mikroglia Terdapat di dekat neuron dan pembuluh darah, serta dipercaya memeiliki peran fagositik. Ukuran sel ini kecil dan prossesusnya lebih sedikit dari jenis sel glia lainnya. 7

MEMORIMemori atau ingatan adalah simpanan pengetahuan yang didapat untuk sewaktu-waktu dipanggil kembali. Belajar dan ingatan membentuk dasar bagi individu untuk mengadaptasikan perilaku mereka pada keadaan lingkungan tertentu.Perubahan saraf yang berperan dalam retensi atau penyimpanan pengetahuan dikenal sebagai memory trace (jejak ingatan). Yang biasanya disimpan adalah konsem-konsep, bukan informasi kata demi kata (secara harafiah), namun bisa saja kita mengingat serpihan informasi kata demi kata.Penyimpanan informasi yang didapat diyakini dilaksanakan paling sedikit dalam dua tahap, yaitu ingatan jangka pendek yang berlangsung beberapa detik sampai jam, dan ingatan jangka panjang yang dapat tersimpan berhari-hari sampai bertahun-tahun. Proses pemindahan dan fiksasi jejak ingatan janka pendek menjadi simpanan ingatan jangka panjang dikenal sebagai konsolidasi. Terdapat suatu konsep baru, yaitu working memory, yang disebut juga papan tulis pikiran. Working memory meliputi pembandingan data sensorik yang sedang berjalan dengan simpanan pengetahuan yang relevan dan manipulasi informasi tersebut. Working memory memungkinkan orang merangkai banyak pikiran sambung-menyambung dalam suatu urutan yang logis dan merencanakan tindakan yang akan diambil.Informasi yang baru diperoleh mula-mula diendapkan dalam ingatan jangka pendek, yang memiliki kapasitas penyimpanan terbatas. Informasi dalam ingatan jangka pendek kemudian dapat mengalami dua nasib. Pertama, ingatan tersebut mungkin segera dilupakan, atau kedua, ingatan tersebut dapat dikirim ke ingatan jangka panjang yang lebih permanen melalui latihan aktif atau latihan ulangan. Pendauran ulang informasi yang baru diperoleh melalui ingatan jangka pendek meningkatkan kemungkinan terjadinya konsolidasi ingatan jangka panjang.Kapasitas penyimpanan bank ingatan jangka panjang jauh lebih besar daripada kapasitas ingatan jangka pendek. Oleh karena itu, diperlukan waktu lebih lama untuk memperoleh kembali informasi dari ingatan jangka panjang daripada dari ingatan jangka pendek. Mengingat adalah proses memperoleh kembali infotmasi spesifik dari gudang ingatan. Sedangkan lupa adalah ketidakmampuan memperoleh kembali informasi yang telah disimpan. Informasi yang hilang dari ingatan jangka pendek secara permanen dilupakan, tetapi informasi di simpanan jangka panjang sering dilupakan hanya dalam waktu singkat. Walaupun ingatan janga panjang relatif stabil, informasi yang disimpan dapat secara bertahap hilang atau mengalami modifikasi seiring dengan waktu kecuali apabila ingatan tersebut telah mendarah daging akibat latihan bertahun-tahun.Daerah otak yang diperkirakan berperan dalam ingatan adalah lobus temporalis, korteks prafrontalis, daerah-daerah lain di korteks serebrum, sistem limbik, dan serebelum.Lobus temporalis dan sistem limbik penting untuk memindahkan ingatan baru ke simpanan jangka panjang. Hipokampus, bagian medial yang memanjang di lobus temporalis dan merupakan bagian dari sistem limbik, berperan penting dalam indatan jangka pendek yang melibatkan integrasi berbagai rangsangan terkait dan juga penting untuk konsolidasi menjadi ingatan jangka panjang. Hipokampus diyakini hanya sesaat menyimpan ingatan jangka panjang baru dan kemudian mengirim ingatan tersebut ke daerah-daerah korteks untuk disimpan secara lebih permanen. Pengaksesan dan manipulasi simpanan jangka panjang ini melalui operasi working memory dilaksanakan ileh daerah prafrontalis korteks serebrum. Hipokampus dan daerah sekitarnya berperan penting dalam ingatan deklaratif, yaitu ingatan mengenai fakta-fakta yang sering terbentuk setelah hanya sekali pengalaman dan dapat dinyatakan dalam pernyataan. Daerah sekitar lobus temporalis, dan sistem libik, serebrlum berperan penting dalam ingatan prosedural yang melibatkan keterampilan motorik yang diperoleh melalui latihan berulang.Suatu perubahan harus terjadu di dalam sirkuit saraf otak untuk menerangkan terjadinya perubahan perilaku setelah proses belajar. Suatu ingatan tunggal tersimpan dalam perubahan pola sinyal yang disalurkan melalui sinaps-sinaps dalam jaringan saraf yang luas, bukan di dalam sebuah neuron. Ingatan jangka pendek dan ingatan jangka panjang disebabkan oleh mekanisme yang berbeda. Ingatan jangka pendek melibatkan modifikasi sementara pada fungsi sinaps yang sudah ada, misalnya perubahan sesaat jumlah neurotransmiter yang dikeluarkan sebagai respons terhadap stimulasi di dalam jalur-jalur saraf yang bersangkutan. Sebaliknya, ingatan jangka panjang diperkirakan melibatkan perubahan struktural atau fungsional yang lebih permanen di antara neuron-neuron yang ada di otak.Ada dua bentuk ingatan jangka pendek, yaitu habituasi dan sensitisasi, dimana keduanya disebabkan oleh modifikasi protein-protein saluran diterminal prasinaps neuron-neuron aferen tertentu. Modifikasi ini kemudian menyebabkan perubahan pengeluaran transmiter. Habituasi, adalah penurunan ketanggapan (responsivitas) terhadap pemberian stimulus indiferen, yaitu tidak memberi penghargaan atau menghukum yang terjadi berulang-ulang. Sensitisasi mengacu pada peningkatan ketanggapan terhadap rangsangan ringan setelah sebiah rangsangan yang kuat atau mengganggu. Pada habituasi, penutupan saluran Ca2+ mengurangi masuknya Ca2+ ke dalam terminal prasinaps, yang menyebabkan penurunan pengeluaran neurotransmiter. Akibatnya, potensial pascasinaps berkurang dibandingkan normal, sehingga terjadi penurunan atau hilangnya respons perilaku yang dikontrol oleh neuron eferen pascasinaps. Dengan demikian, ingatan untuk habituasi disimpan dalam bentuk modifikasi saluran-saluran Ca2+ spesifik. Tanpa latihan lebih lanjut, penurunan ketanggapan ini hanya bertahan beberapa jam. Pada sensitisasi, terjadi peningkatan pemasukan Ca2+ ke dalam terminal prasinaps. Akibatnya terjadi peningkatan pengeluaran neurotransmiter yang menimbulkan potensial pascasinaps yang lebih besar, sehingga respon yang timbul juga semakin kuat. Sensitisasi tidak menimbulkan efek langsung pada saluran Ca2+ prasinaps. Sensitisasi secara tidak langsung meningkatkan masuknya Ca2+ melalui fasilitasi prasinaps.Pada penyimpanan ingatan jangka panjang, melibatkan perubahan fisik yang lebih permanen di otak, yaitu perubahan yang mampu bertahan terhadap pertukaran zat-zat sel yang terus-menerus selama bertahun-tahun. Tidak ada pembentukan neuron baru, tetapi dapat terjadi perubahan struktural dan fungsional yang menetap di antara neuron-neuron yang sudah ada. Contoh dari perubahan-perubahan semacam itu adalah penbentukan hubungan sinaps baru, perubahan permanen membran pra- atau pascasinaps, atau penungkatan atau penurunan sintesis neurotransmiter. 4Faktor-faktor yang mempengaruhi memori, yaitu :1. Senyawa-senyawa yang menghambat atau mengaktifkan neurotransmiter Nikotin, senyawa ini akan mengaktifkan reseptor asetilkolin. Physostigmin, senyawa ini akan meningkatkan kerja asetilkolin. Antidepresan, senyawa ini akan meningkatkan kerja asetilkolin. Striknin, senyawa ini akan meningkatkan penyimpanan memori. Kokain, senyawa ini akan memfasilitasi kerja dopamin.2. Faktor usiaMemori deklaratif belum terbentuk pada bayi hingga anak usia 2 tahun. Pada anak usia 2 tahun yang berkembang adalah memori refleksif. Pada usia lanjut, hipokampus mengalami kerentanan, dimana hipokampus itu sendiri merupakan tempat pembuatan memori baru. Sehingga pada usia lanjut rentan mengalami gangguan memori jangka pendek.3. Faktor lingkunganSeseorang yang tinggal di lingkungan dengan banyak interaksi serta kaya akan rangsangan sensorik, akan memliki peningkatan percabangan dan pemanjangan dendrit sel-sel saraf di daerah-daerah otak yang diduga berperan dalam penyimpanan ingatan. Luas permukaan daerah dendritik yang lebih besar diperkirakan menyediakan lebih banyak tempat untuk sinaps-sinaps. Dengan demikian, ingatan jangka panjang mungkin tersimpan, paling tidak sebagian, di dalam pola tertentu percabangan dendrit dan kontak-kontak sinaps. 4. Trauma Trauma pukulan dapat menyebabkan isi memori jangka pendek terhapus. Trauma hebat dapat mengganggu akses ke memori jangka panjang. Terapi kejutan listrik dapat menyebabkan terhapusnya memori jangka pendek (amnesia) tetapi tidak mengganggu memori jangka panjang.5. Lesi dalam struktur otak Kerusakan pada amigdala akan menimbulkan kelambatan dalam belajar. Kerusakan pada hipokampus dapat menyebabkan amnesia global. Kerusakan pada diencephalon, seperti stroke, infeksi, tumor, dapat menyebabkan amnesia.6. Faktor penyakitMisalnya pada penderita Alzheimer, banyak serat kolinergik yang mengalami deplesi, sehingga penderita dapat mengalami kehilangan memori.

PENUTUPKesimpulanMemori pada manusia disimpan dan diatur oleh hipokampus dan amigdala. Memori pada manusia dapat berupa memori jangka pendek dan memori jangka panjang, serta memori deklaratif dan refleksif. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi penyimpanan memori pada manusia, yang dapat meningkatkan atau menurunkan aktivitas penyimpanan memori. Faktor-faktor yang menurunkan aktivitas penyimpanan memori dapat menyebabkan seseorang kehilangan memorinya, seperti halnya pada demensia sinilis. Kehilangan memori tersebut dapat berupa kehilangan memori jangka pendek hingga kehilangan memori jangka panjang.

DAFTAR PUSTAKA1. Winami W. Buku Ajar Anatomi Neurosains. Jakarta: FK Ukrida; 2008. h. 1-472. Gartner LP, Hiatt JL. Color Textbook of Histology. 3rd edition. Philadelphia: Elsevier Inc; 20073. Ganong WF. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC; 20084. Sherwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 2. Jakarta: EGC; 2001. h.128-345. Sloane E. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Edisi 1. Jakarta: EGC; 2003. h.154-826. Putz R. Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Jilid 1. Edisi 22. Jakarta: EGC; 2007

12