131228121202PT. Kaltim Prima Coal

download 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

of 28

Transcript of 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    1/28

    LAPORAN HASIL VERIFIKASI LAPANGAN PROPER 2013

    PT. KALTIM PRIMA COAL, KAB KUTAI TIMUR KALTIM

    INFORMASI UMUM

    PT. KALTIM PRIMA COAL, perusahaan pertambangan batubara di Kabupaten KutaiTimur Propinsi Kalimantan Timur, beroperasi berdasarkan perizinan PKP2B dengankontrak kerjasama (izin PKP2B no. J2/Ji. D4/16/82) tertanggal 8 April 1982. KPCadalah perusahaan pertambangan batubara dengan kepemilikan oleh PT. BumiResources Tbk sebanyak 70% dan PT. Tata Power (Mauritius) sebanyak 30%

    Persetujuan kelayakan lingkungan melalui Surat Keputusan Bupati Kutai TimurNo.660.5/K.205/2010 tertanggal 15 Maret 2010, perihal kelayakan lingkungankegiatan pertambangan batubara kapasitas produksi hingga 70 Juta Ton/Tahun olehPT. Kaltim Prima Coal luas areal kurang lebih 90.938 Ha, di kecamatan SangattaUtara, Kecamatan Bengalon, dan Kecamatan Rantau Pulung Kabupaten Timur,

    Propinsi Kalimantan Timur.

    Secara garis besar, operasi penambangan PT. Kaltim Prima Coal dibagi menjadi 3bagian, yaitu persiapan penambangan, penambangan, dan pasca penambangan.

    Tahap persiapan penambangan diawali dengan kegiatan survey eksplorasi. Kegiataneksplorasi ini meliputi pemataan lapangan, pengukuran struktur geologi, pengambilansampel singkapan, pemboran eksplorasi, logginggeofisika, dan penaksiran cadangan.

    Tahap berikutnya adalah tahap penambangan atau tahap produksi. Tahap produksidiawali dengan kegiatan penebangan dan pemotongan pohon serta pemindahan tanah

    pucuk. Sebelum kegiatan pembukaan lahan dimulai, dilakukan kegiatan identifikasi

    dan dokumentasi flora dan fauna yang ada didaerah tersebut. Beberapa jenis spesiestanaman penting dikoleksi sebagai bibit tanaman bagi rehabilitasi nanti. Tanah pucukdipindahkan ke lokasi timbunan tertentu. Selanjutnya dilakukan pemboran dan

    peledakan. Tanah penutup yang sudah diledakkan kemudian akan dimuat oleh shoveldan backhoe yang akan diangkut oleh truk untuk ditimbun dilokasi timbunan yangsudah direncanakan. Tanah penutup yang mengandung asam/PAF (Potential AcidFarming) dan yang tidak mengandung asam/NAF (Non Acid Farming) akan ditimbunsecara terpisah dilokasi yang sudah direncanakan. Tanah penutup dengan kategori

    NAF akan ditimbun dilokasi timbunan yang sudah permanen untuk kemudiandilakukan rehabilitasi. Sedangkan tanah penutup dengan kategori PAF akan ditimbundilokasi timbunan sementara. Dalam proses ini dilakukan control dengan

    menggunakan system elektronik (Sistem Dispatch)untuk memonitor dan mengontrolalokasi masing-Masing tipe tanah penutup (PAF dan NAF).Setelah tanah penutup dipindahkan, batubara yang sudah terbuka akan ditambang oleh

    beberapa alat muat yang khusus memuat batubara. Untuk batubarayang sudah terbukaakan ditambang oleh beberapa alat muat yang khusus memuat batubara. Untuk

    batubara dengan ketebalan lebih 2 meter dilakukan proses peledakan terlebih dahulu.Batubara kemudian diangkut oleh truk langsung menuju peremukan (crusher) atauditimbun sementara dilokasi penyimpanan batubara (stockpile batubara) sesuaidengan ukuran yang sudah ditetapkan. Batubara yang sudah mengalami reduksi dan

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    2/28

    siap jual selanjutnya akan diangkut menggunakan belt conveyor menuju lokasitimbunan batubara dipelabuhan tanjungbara coal terminal. Seiring dengan

    peningkatan produksi, pengangkutan batubara juga menggunakan coal trucking daristockpile batubara di CCP ke stockpile batubara di port stockpile dengan jumlahterbatas. Batubara siap jual selanjutnya akan dimuat ke dalam kapal untuk dikirim ke

    para pelanggan.

    STATUS PENAATAN PERIODE 2012-2013

    A. Dokumen Lingkungan/Izin Lingkungan

    PT. Kaltim Prima Coal memiliki persetujuan kelayakan lingkungan melalui SuratKeputusan Bupati Kutai Timur No.660.5/K.205/2010 tertanggal 15 Maret 2010,

    perihal kelayakan lingkungan kegiatan pertambangan batubara kapasitas produksihingga 70 Juta Ton/Tahun oleh PT. Kaltim Prima Coal luas areal kurang lebih 90.938Ha, di kecamatan Sangatta Utara, Kecamatan Bengalon, dan Kecamatan RantauPulung Kabupaten Timur, Propinsi Kalimantan Timur.

    serta memiliki dokumen perijinan lingkungan lainnya meliputi izin pembuangan airlimbah maupun izin TPS limbah B3.

    No. Kewajiban penanggungjawab usahasesu ai PP 27/2012

    Penaatan Temuan

    1. Memiliki dokumen lingkungan/IzinLingkungan.

    Taat Persetujuan Kelayakan Lingkunganmelalui Keputusan Bupati KutaiTimur No. 660.5/K.205/2010tertanggal 15 Maret denganKapasitas Produksi hingga 70 JutaTon/Tahun oleh PT. Prima Coalluas area 90.938 ha di KecamatanSangatta Utara, KecamatanBengalon dan Kecamatan RantauPulung kabupaten Kutai TimurPropinsi Kalimantan Timur

    2. Melaksanakan ketentuan dalam dokumenlingkungan/izin lingkungan:A. Deskripsi kegiatan (luas area dan

    kapasitas produksi)B. Pengelolaan lingkungan terutama

    terutama aspek pengendalianpencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan Pengelolaan

    LB3

    Taat Telah melaksanakan ketentuanseperti yang dipersyaratkan dalampelaksanaan RKL-RPL

    3. Melaporkan pelaksanaan dokumenlingkungan/izin lingkungan (terutama aspekpengendalian pencemaran air,pengendalian pencemaran udara, danPengelolaan LB3)

    Taat Telah melaporkan secara rutinpelaksanaan RKL-RPL kepadaKementerian Lingkungan Hidup,PPE Regional Kalimantan, BLHDProvinsi Kalimantan Timur, BLHKabupaten Kutai Timur

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    3/28

    B. Pengendalian Pencemaran Air

    PT. Kaltim Prima Coal Saat ini memiliki 26 (dua puluh enam) titik penaatan yangsemuanya sudah mendapatkan izin pembuangan air limbah (IPAL) dari BupatiKutai Timur. Air limbah yang di buang melalui semua lokasi titik penaatan sudah

    dilakukan pengujian laboratorium eksternal setiap 1 (satu) bulan sekali dan telahmelakukan pencatatan pH dan Debit harian.

    Tahapan perencanaan dan rancangan fasilitas kolam pengendap, antara lain:

    Sediment control is part of

    water management plan

    based on 5YP Plan and Drilling Plan

    Land compensation status?

    Request for update

    land compensation status

    or redesign

    Site Investigation

    Conceptual design

    Identify:

    Location

    Type of structure

    Type of outlet and emergency spillway

    storage

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    4/28

    1. Fasilitas pengendali air dari kegiatan tambang adalah bagian integral darirencana manajemen air 5-tahunan. Rencana tersebut untuk memastikan bahwasemua keluaran air tambang dikelola dengan benar dan maksimal sesuai

    perencanaan kegiatan penambangan termasuk kegiatan eksplorasi.2. Untuk merancang fasilitas kolam pengendap, tim Sipil Mine Planning

    memerlukan informasi seperti kejelasan status lahan baik dari kepemilikan

    maupun perijinan suatu lahan yang akan digunakan untuk pembangunankolam pengendap.

    3. Disain konseptual fasilitas kolam pengendap dirancang denganmempertimbangkan kondisi kontur lapangan.

    a. Jika berada di daerah yang relative datar, kolam pengendap dibuatberupa rangkaian kompartemen yang membentuk labirin. Maksuddibuatnya model labirin adalah untuk memperpanjang waktukonsentrasi (waktu pengaliran) sehingga ada kesempatan bagi sedimenyang terangkut oleh air bisa mengendap

    b. Jika konturnya berbukit, kolam sedimen diletakkan di lembah denganmembangun bendungan (tanggul terpadatkan). Dengan pembendunganakan terbentuk genangan. Genangan inilah yang memungkinkan

    terendapnya partikel sedimen yang terangkut oleh aliran dari kegiatanpenambangan

    4. Pada fasilitas kolam pengendap tipe labirin maupun tipe genangan, karenaketerbatasan ruang, posisi kontur, jarak terhadap wilayah operasi aktif, waktuyang diperlukan untuk mengendapkan sedimen terangkut lebih panjangketimbang waktu pengaliran.

    5. Dengan mempertimbangkan item 4 di atas, maka strategi yang dilakukanadalah sbb:

    a. Membangun beberapa kolam pengendap yang dibangun di hulu suatudaerah tangkapan. Dengan adanya beberapa kolam pengendap di hulumaka volume air dapat dikontrol dan kualitasnya dapat di controldengan baik sejak dari hulu

    b. Upaya rehabilitasi dari area pembuangan batuan penutup (dumpingarea) yang berada di hulu juga segera dilakukan sehingga mengurangierosi dan potensi air asam tambang dikarenakan ekspose batuan asam

    c. Pembangunan fasilitas pengolahan untuk pemberian chemical (kapurdan alum) pada kolam pengendap dimulai dari hulu hingga sebelummencapai titik penaatan. Pemberian bahan chemical tergantung dengankarakterisktik air tambang tsb.

    6. Disain kolam pengendap yang disiapkan oleh tim Sipil Mine Planningselanjutnya diserahkan ke tim Geoteknikal untuk dilakukan kajian kestabilan.Untuk melakukan kajian kestabilan, tim Geoteknikal akan mengambil

    beberapa sampel tanah di lapangan untuk diuji. Tim Geoteknikal akan

    mengeluarkan rekomendasi yang meliputi:a. Kemiringan tanggul/bendungan atau kemiringan dinding galian untuklabirin

    b. Nisbah pemadatan tanggul7. Disain yang disiapkan tim Sipil Mine Planning direvisi dengan

    mempertimbangkan masukan dari tim Geoteknikal. Terhadap disain yangsudah direvisi ini dilakukan analisis detil yang meliputi:

    a. Analisis laju sedimentasi/erosi dari daerah tangkapan yang masuk ketampungan. Dari analisis ini akan diperoleh gambaran kapan

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    5/28

    perawatan harus dilakukan. Perawatan di sini meliputi pengerukansedimen dengan mesin pengeruk (dredger) atau excavator lengan

    panjang (long arm excavator).b. Analisis hidrologi dan hidrolika yang memberikan gambaran berapa

    debit puncak yang masuk ke dalam kolam pengendap dan berapapenundaan (efek atenuasi) yang dihasilkan.

    8. Ada serangkaian proses internal yang harus dilewati seperti pengajuananggaran, persetujuan anggaran, menawarkan proyek ke kontraktor, dilakukantender, penentuan pemenang tender, persetujuan kontrak, sebelum sampaitahap eksekusi di lapangan.

    9. Selama tahap eksekusi tim Sipil Mine Planning melakukan pengawasan dilapangan secara berkala. Dalam banyak kasus kondisi lapangan sering kalisedikit berbeda dengan yang disiapkan di dalam disain. Untuk itu revisi-revisisecara berlanjut atas disain yang ada masih menjadi tanggung-jawab tim SipilMine Planning.

    10.Beberapa hal penting lainnya adalah:a. Pembangunan tanggul kolam pengendap dilakukan secara hati-hati

    agar kekuatannya maksimal yaitu dengan melakukan pemadatan setiap

    lapisan 25 cmb. Setiap lapisan tersebut di cek kepadatannya secara ketat (hasilnya

    harus > 90% memenuhi standard pemadatan)c. Topsoil yg ada di daerah galian harus diambil untuk selanjutnya

    digunakan untuk kegiatan reklamasi area sekitar kolam pengendapseperti keliling area tanggul kolam pengendap

    d. Outlet dari kolam pengendap dibangun dengan konstruksi beton yangkuat untuk menghindari kerusakan

    e. Kolam pengendap yang telah selesai dibangun selanjutnya diperiksaoleh suatu tim terpadu dari KPC untuk memeriksa hasil pembangunankolam pengendap. Hasil pemeriksaan ditindaklanjuti hingga selesaisemua catatan perbaikan yang ada sebelum kolam pengendap

    dinyatakan dapat digunakanf. Melaporkan ke BLH Kutim untuk proses pengajuan izin kolam

    pengendap apabila suatu kolam pengendap dinyatakan sebagai titikpenaatan.

    Kolam pengendap yang dikunjungi antara lain pada saat verifikasi Proper:

    TITIK PENAATAN APOKAYAN

    Kolam pengendap Apokayan untuk mencover limpasan air hujan dari cathment areaNorth Waste Dump 4, Pit Utara dan Sebagian Pit Selatan

    Debit = 0,1429 m3/detik (level 18)pH insitu 8,6. Badan air penerima Sungai LempakTelah dilakukan pemantauan pH harian dan pencatatan Debit air limbahPengelolaan air limbah dilakukan secara bertahap melalui beberapa kolam yangcukup luas untuk pengendapan sedimen, pada kolam berikutnya penambahan kapur.Diakhir kolam pengendap terdapat beberapa pengelolaan air limbah: sebelum PondApokayan terdapat New Pond yang telah dipasang pemantau elektrik yang bekerjasecara otomatis untuk memantau pH air limbah kemudian air limbah dialirkan kePond Apokaya pada kompartemen sebelumnya ditambahkan kapur untukmengendalikan keasaman air limbah.

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    6/28

    Kolam Pengendap New Pond Pemantau pH New Pond

    (terdapat ceceran kapur)Alat Pemantau pH

    Penambahan kapur sebelumPond Apokayan (kurangterawat)

    Tempat pengambilan sampelair limbah

    Papan Informasi pH danDebit harian

    Dilakukan penegambilan

    sampel air limbah

    TITIK PENAATAN MAWAR POND

    Sarana pengelola air limbah Mawar Pond untuk mengelola limpasan air hujan daricathment area Pit B. Pada saat verifikasi Pit B tidak ada kegiatan penambangan sejak

    bulan Februari 2013. Badan air penerima : Sungai Lempak

    Papan informasi pH dan Debitharian

    Outlet Mawar Pond

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    7/28

    TITIK PENAATAN KELAWITAN POND

    Sarana pengelola air limbah untuk mengcover limpasan air hujan dari cathment areasebagian Pit A

    Kelawitan Pond

    TITIK PENAATAN SEROJA

    Sarana pengelola air limbah untuk mengcover limpasan air hujan dari cathment areaShout West Dump dan sebagian dari Pit A. Kondisi timbunan sebagian besar telah direklamasi.Dilakukan pengambilan sampel air limbah dengan pH Insitu 7,04

    Pond Seroja Pengambilan sampel air limbahdi Outlet Pond Seroja

    LUBUKTT CTMP2

    Papan Titik PenaatanLUBUKTT CTMP2

    Outlet Lubuktt CTMP2

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    8/28

    KENNY J POND

    Sarana pengelola air limbah untuk mengcover limpasan air hujan dari cathment areaPit J. Pada saat verifikasi lapangan terdapat kondisi air limbah dari pond meluapkarena hujan deras sebelumnya. Dilakukan pengambilan sampel air limbah dengan pHinsitu 5,86

    Pond Kenny J meluber Preparasi sampel air limbah Penyiraman kapur cair setelahPond Kenny J meluber

    Kapur tidak pada tempatnya

    Hasil analisasi dari swapantau perusahaan selama periode penilaian proper 2013menunjukkan bahwa air limbah yang dibuang tersebut telah memenuhi baku mutu

    air limbah yang ditetapkan. Namun pada saat Tim Proper KLH melakukanpengambilan sampel khususnya outlet pond Kenny J, terdapat parameter tidak

    memenuhi bakumutu yaitu parameter pH 5,8.

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    9/28

    Status Penaatan:

    No. Pengelolaan Limbah Cair Penaatan Temuan

    1. Ketaatan terhadap Izin Taat Izin pembuangan air limbah melalui SuratKeputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor:

    658.31/K.154/2013; dan Surat Keputusan BupatiKutai Timur No. 568.31/K.622/2011;568.31/K.620/2011; 568.31/K.661/2011;568.31/K.621/2012; 568.31/K.702/2012;568.31/K.349/2012; 568.31/K.701/2012;660/K.161/2013 .

    2. Ketaatan terhadap titikpenaatan pemantauan

    100% Perusahaan mempunyai 26 (Dua Puluh Enam) titikoutlet IPAL dan seluruhnya sudah dilakukanpemantauan

    3. Ketaatan terhadap parameterBaku Mutu

    100% Parameter yang dipantau sesuai denganKeputusan Gubernur Kalimantan Timur Nomor:658.31/K.154/2013 dan Keputusan Bupati KutaiTimur No. 568.31/K.622/2011

    4. Ketaatan terhadap pelaporan 100% Telah menyampaikan data bulan Juli 2013 s.d. Juni2013

    5. a. Ketaatan terhadappemenuhan Baku Mutu

    100% Semua data bulan Juli 2013 s.d. Juni 2013memenuhi bakumutu

    b. Pemenuhan Baku Mutuberdasarkan PemantauanTim KLH

    Taat - Dilakukan dilakukan pengambilan sampel airlimbah

    - Data primer yang dilakukan oleh Tim KLHmemenuhi bakumutu, kecuali Outlet Keny Jparameter pH

    - Hasil evaluasi KLH mengenai Data curah hujan,penanggulangan luapan SP Keny J dan datapendukung lainnya sebagai kondisi cuacaekstrim dapat diterima.

    6. Ketaatan terhadap KetentuanTeknis

    Taat Telah sesuai dengan ketentuan teknis yangdipersyaratkan

    Perhitungan Beban Pencemaran Ai r / Juli 2012-Juni 2013 (Ton/periode penilaian)

    No Parameter Beban Inlet Beban Outlet

    TSS 13732

    Mn 665

    Fe 372

    C. Pengendalian Pencemaran Udara

    Upaya pengendalian pencemaran udara dilakukan untuk mengurangi pencemaran dariaktivitas penambangan maupun aktivitas penunjang kegiatan penambangan.Dilakukan penyiraman jalan-jalan tambang untuk mengurangi polusi debu. Hasil

    pengukuran udara ambient setiap 6 bulan sekali masih memenuhi baku mutu kualitasudara yang ditetapkan. Sedangkan untuk kegiatan penunjang operasional seperti

    pembangkit listrik telah dilakukan pengelolaan sesuai ketentuan yang berlaku.

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    10/28

    Status Penaatan:

    No. Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan Temuan

    1. Ketaatan terhadap titik penaatanpemantauan

    100% Sumber Emisi : PLTU 2 x 5 MW, 39unit genset

    Seluruh sumber emisi sudah dipantau

    2. Ketaatan terhadap pelaporan 100% Semua parameter dari hasilpemantauan semua sumber emisisudah dilaporkan sesuai peraturan

    3. Ketaatan terhadap parameter BakuMutu Emisi

    100% Parameter yang dipantau dari semuasumber emisi sudah sesuai peraturan

    4. Ketaatan terhadap pemenuhan BakuMutu Emisi

    100% Hasil pemantauan emisi seluruh sumberemisi telah memenuhi baku mutu emisi

    5. Ketaatan terhadap ketentuan Teknisyang dipersyaratkan

    TaatSemua cerobong sudah dilengkapidengan sarana dan prasarana sampling

    Penghitungan beban pencemaran udara (ton/periode)No Parameter Beban Outlet

    1. Partikulat 16.26

    2. SO2 677.09

    3. NOx 997.524. C 35.37

    D. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3)

    1. Penyimpanan Sementara Limbah B3

    Untuk menyimpan sementara timbulan limbah B3, PT. KPC memiliki 9(Sembilan) tempat penyimpanan sementara limbah B3, yaitu 8 (delapan) TPS diWilayah Sangatta dan 1 (satu) TPS di wilayah Bengalon.

    PengelolaanLimbah B3

    No. SK/ No. SuratMasa

    BerlakuKeterangan

    PenyimpananSementara

    Kep. Bupati Kutai TimurNo. 658.31/K.33/2010, tanggal 25 Januari2010

    5 (lima)tahun

    Terdapat 3 Unit TPSLB3 :1. Tanjung Bara (Decanting) : Pelumas

    bekas2. Tanjung Bara Coal Ash Stockpile3. Bound M7 : Pelumas bekas

    Kep. Bupati Kutai TimurNo. 658.31/K.413/2010, tanggal 29 April2010

    5 (lima)tahun

    1 unit TPS LB3 Sangatta North : limbahberoli (majun, kain penyerap, dan filterbekas

    Ke. Bupati Kutai TimurNo. 658.31/K.414/2010, tanggal 29 April

    2010

    5 (lima)tahun

    1 Unit TPS LB3 Bukit Murung : LimbahKlinik

    Kep. Bupati Kutai TimurNo. 658.31/K.415/2010, tanggal 29 April2010

    5 (lima)tahun

    1 unit TPS LB3 Lab. M15 : HidrogenPeroksida

    Kep. Bupati Kutai TimurNo. 658.31/K.645/2011, tanggal 17Oktober 2011

    5 (lima)tahun

    1 unit TPS LB3 Tanjung Bara Yard 2

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    11/28

    PengelolaanLimbah B3

    No. SK/ No. SuratMasa

    BerlakuKeterangan

    Kep. Bupati Kutai TimurNo. 658.31/K.245/2011

    5 (lima)tahun

    1 unit TPS LB3 Bengaloan

    Kep. MENLH No. 417 Tahun 2009,tanggal9 Juli 2009

    5 (lima)tahun

    1 unit PS LB3 Thiess Melawan

    Kep. Bupati Kutai TimurNo. 658.31/K.846/2010, tanggal 13 oktober2010

    5 (lima)tahun

    3 unit TPS LB3 :1. Thiess Workshop : pelumas bekas2. Sangatta North : hose, filter, majun,

    kain penyerap3. Lube Farm Murung Area : pelumas

    bekasKep. Bupati Kutai TimurNo. 658.31/K.646/2011, tanggal 17Oktober 2011

    5 (lima)tahun

    1 TPS LB3 Sangatta North : hose, filter,majun, kain penyerap terkontaminasi oli

    2. Pemanfaatan limbah B3

    Dalam upaya melakukan 4R, yaitu reduce, reuse, recycledan recovery PT. KPCtelah melakukan kegiatan pemanfaatan terhadap timbulan limbah B3 berdasarkanizin pemanfaatan terhadap limbah B3 yang diperoleh. Izin pemanfaatan limbahB3 yang diperoleh adalah berupa pelumas bekas sebagai campuran bahan

    peledak (ANFO-Emulsi) dan pemanfaatan berupafly ashdan bottom ash

    PengelolaanLimbah B3

    No. SK/ No. SuratMasa

    BerlakuKeterangan

    Pemanfaatan

    Kep. MENLH No. 185 Tahun2010, tanggal 11 Agustus 2010

    5 (lima)tahun

    Pemanfaatan pelumas bekas sebagaibahan bakar pembantu peledakan(ANFo-Emulsi) dari kegiatan workshopPT. KPC

    Kep. MENLH No. 175 Tahun2011, tanggal 6 September 2011 5 (lima)tahunPemanfaatan internal abu batubara.Tidak ada kegiatan pemanfaatan abubatubara

    3. Pengolahan Limbah B3

    Pengolahan tanah terkontaminasi minyak secara bioremediasi telah dilakukanoleh PT. KPC sesuai dengan izin yang dimiliki dan pengoperasian alat

    pengolahan (incinerator) limbah B3.

    PengelolaanLimbah B3

    No. SK/ No. Surat MasaBerlaku

    Keterangan

    Pengolahan Kep. MENLH No. 184 Tahun 2010,

    tanggal 11 Agustus 2010

    5 (lima)

    tahun

    Pengolahan limbah minyak bumi

    dan tanah terkontaminasi minyakbumi secara bioremediasi.Terdiri dari 4 sel, lokasi SangattaNorth

    Kep. MENLH No. 276 Tahun 2010,tanggal 25 Oktober 2010

    5 (lima)tahun

    Insinerator dilokasi SangattaNorth. LB3 yang dibakar adalahlimbah padat terkontaminasi LB3dan limbah klinik

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    12/28

    4. Pengelolaan Limbah B3 melalui pihak ketiga berizin

    Selain kegiatan pengelolaan limbah B3 melalui pemanfaatan dan pengolahansecara internal, PT. KPC juga melakukan pengelolaan dengan cara pengiriman ke

    pihak ketiga yang telah mendapat izin dari KLH atau pengelola limbah B3berizin. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyimpanan limbah B3 melebihiwaktu 90 hari. Seperti yang telah ditetapkan dalam peraturan perundangan dan

    perizinan yang diperolah.

    PengelolaanLimbah B3

    No. SK/ No. Surat MasaBerlaku

    Keterangan

    Pengolahan

    Kep. MENLH No. 184Tahun 2010, tanggal 11Agustus 2010

    5 (lima)tahun

    Pengolahan limbah minyak bumidan tanah terkontaminasi minyakbumi secara bioremediasi.Terdiri dari 4 sel, lokasi SangattaNorth

    Kep. MENLH No. 276Tahun 2010, tanggal 25Oktober 2010

    5 (lima)tahun

    Insinerator dilokasi SangattaNorth. LB3 yang dibakar adalahlimbah padat terkontaminasi LB3

    dan limbah klinik

    5.Pencatatan Kegiatan Pengelolaan limbah B3 dalam lembar kegiatan

    Pengelolaan Limbah B3

    Sesuai dengan perizinan yang diperoleh PT. KPC, baik melalui KeputusanMenteri Negara Lingkungan Hidup maupun Keputusan Bupati Kutai Timur makasetiap kegiatan pengelolaan masing-masing jenis limbah B3, mulai dari

    penyimpanan sementara di TPS limbah B3 berizin, kegiatan pemanfaatan diwilayah opersional PT. KPC, pengelolaan secara internal sampai dengan

    pengiriman limbah B3 ke pengelola limbah B3 berizin akan dicatat dalam lembarkegiatan pengelolaan limbah B3, yaitu Neraca Limbah B3.

    Kinerja Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun(Neraca Limbah B3 Periode 1 Ju li 2012 sampai dengan 30 Juni 2013)

    JenisLimbah

    SatuanLimbah

    DihasilkanLimbahDikelola

    LimbahBelum

    DikelolaPerlakuan

    A. Sumber Dari Proses Produksi

    - - - - - -

    B. Sumber Dari Luar Proses Produksi

    Majunbekas

    Ton1,531.21

    672.12

    0

    Disimpan di TPS LB3

    859.09Diserahkan ke Pihak ke-3Sangatta : IndoStar - AMP Holcim (OL), Bengalon :Maju Jaya Wastec (KQ)

    Filter bekas Ton951.63

    281.69

    0

    Disimpan di TPS LB3

    101.77 Diolah sesuai ijin (Insinerasi)

    568.17

    Sangatta : IndoStar - AMP Holcim (OL), Bengalon :Maju Jaya Wastec (KQ)

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    13/28

    JenisLimbah

    SatuanLimbah

    DihasilkanLimbahDikelola

    LimbahBelum

    DikelolaPerlakuan

    HoseBekas

    Ton994.84

    514.56

    0

    Disimpan di TPS LB3

    480.29Sangatta : IndoStar - AMP Holcim (OL), Bengalon :

    Maju Jaya Wastec (KQ)

    MedicalWaste

    Ton 3.990.3

    0Disimpan di TPS LB3

    3.69 Diolah sesuai ijin (Insinerasi)

    LimbahPeroksida

    Ton29.98 21.01

    0Disimpan di TPS LB3

    8.97 PPLI (Kode manifest AA)

    GreaseBekas

    Ton 175.32

    111.65

    0

    Disimpan di TPS LB3

    63.67

    Pihak ke-3 Sangatta PPLI(kode manifest AA),Bengalon Maju Jaya (KQ) -Wastec

    Aki bekas Ton 304.7590.38

    0Disimpan di TPS LB3

    214.37Pihak ke-3 BJS-NFU (kodemanifest GB)

    TonerBekas

    Ton 0.95

    0.53

    0

    Disimpan di TPS LB3

    0.42Pihak ke-3 PPLI (kodemanifest AA)

    LimbahKimia

    Ton 246.77

    152.69

    0Disimpan di TPS LB3

    94.09Pihak ke-3 PPLI (kodemanifest AA)

    Abu

    InsineratorTon 27.68

    16.96

    0

    Disimpan di TPS LB3

    10.72 Pihak ke-3 PPLI (kodemanifest AA)

    BateraiKeringBekas

    Ton 1.790.95

    0

    Disimpan di TPS LB3

    0.84Pihak ke-3 PPLI (kodemanifest AA)

    Lampu TL Ton 0.32

    0.21

    0Disimpan di TPS LB3

    0.11Pihak ke-3 PPLI (kodemanifest AA)

    WadahTerkontaminasi

    Ton 17.86

    9.53

    0Disimpan di TPS LB3

    8.32Pihak ke-3 PPLI (kodemanifest AA)

    AbuBatubara

    Ton 504,439.87 503,690.87 0 Disimpan di TPS LB3

    749 Dimanfaat secara internal

    PelumasBekas

    Ton 12,677.99

    725.65

    0

    Disimpan di TPS LB34,996.33 Dimanfaatkan sesuai ijin

    6,956Pihak ke-3 PPLI (kodemanifest AA)

    TanahTerkontaminasi/ sludge

    Ton 19,890.1319,530.13

    0Disimpan di TPS LB3

    360.000 Bioremediasi

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    14/28

    JenisLimbah

    SatuanLimbah

    DihasilkanLimbahDikelola

    LimbahBelum

    DikelolaPerlakuan

    oil catcher

    TOTAL Ton 541,295.08 541,295.08 0

    Persent ase % 100 0

    6.Kesimpulan

    Berdasarkan uraian pengelolaan limbah B3 diatas, maka dapat diambilkesimpulan:Perusahaan telah melakukan penaatan pengelolaan limbah B3 sesuai denganketentuan yang berlaku dan persyaratan dalam izin.

    E. Pengendalian Kerusakan Lingkungan

    Rekapitulasi Penilaian

    No. Tahapan LokasiNilaiTotal

    KRITERIA PENILIAI

    Keterangan

    TidakPotensiRusak

    (X 80)

    PotensiRusakRingan

    (55 < X < 80)x

    PotensiRusakBerat

    (X < 55)

    1. PenggalianTanahPenutup danPenambangan

    Pit BendilPanel 6

    89 1. Realisasi umumnyalebih rendah darirencana sehinggapenyelesaian kegiatanbergeser ke periodetriwulan berikutnya.

    2. Masih terdapatindikasi erosi

    didinding timbunankarena penambanganmasih aktif dan belumbisa dilakukanpenutupan dg covercrop.

    2. PenggalianTanahPenutup danPenambangan

    Pit PelikanSisi BaratRL (-10) -190

    91 1.Realisasi

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    15/28

    No. Tahapan LokasiNilaiTotal

    KRITERIA PENILIAI

    Keterangan

    TidakPotensiRusak

    (X 80)

    PotensiRusakRingan

    (55 < X < 80)x

    PotensiRusakBerat

    (X < 55)

    2.Sarana pengendaliErosi belum memadai,karena jenjang dandrainase sistem belumtertata, sehingga runoff akan menggerusdinding tambang.

    3.Masih terdapat indikasierosi didindingtimbunan karenapenambangan masihaktif dan belum bisadilakukan penutupandg cover crop

    4. PenggalianTanahPenutup danPenambangan

    Pit A SouthRL (-95)

    91 1. Realisasi umumnyalebih rendah darirencana sehinggapenyelesaian kegiatanbergeser ke periodetriwulan berikutnya.

    2. Masih terdapatindikasi erosididinding timbunankarena belumdilakukan penutupandg cover crop.

    5. PenggalianTanahPenutup danPenambangan

    Pit Elang-Bengalon

    83 1. Realisasi < rencana.2. Sarana pengendali

    erosi belum memadai3. Masih terdapat

    indikasi erosididinding ti mbunan.

    6. PenimbunanOB

    WasteDumpBadak

    83 1. Realisasi < rencana2. Sarana pengendali

    erosi b elum memadai3. Masih terdapat

    indikasi erosi

    7. PenimbunanOB

    In Pit DumpPit Beruang

    91 1. Realisasi umumnyalebih rendah darirencana sehinggapenyelesaian kegiatanbergeser ke periodetriwulan berikutnya.

    2. Masih terdapatindikasi erosididinding timbunan

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    16/28

    No. Tahapan LokasiNilaiTotal

    KRITERIA PENILIAI

    Keterangan

    TidakPotensiRusak

    (X 80)

    PotensiRusakRingan

    (55 < X < 80)x

    PotensiRusakBerat

    (X < 55)

    karena belumdilakukan penutupandg cover crop.

    8. PenimbunanOB

    Pit A RL (-10) - 60

    91 1. Realisasi umumnyalebih rendah darirencana sehinggapenyelesaian kegiatanbergeser ke periodetriwulan berikutnya.

    2. Masih terdapatindikasi erosididinding timbunankarena belumdilakukan penutupandg cover crop.

    9. PenimbunanOB

    Elang DumpRL 70-100

    83 1. Realisasi < Rencana.2. Sarana pengendali

    erosi belum memadai3. Masih terdapat

    indikasi erosididinding timbunan

    10. Penimbunan Mangga

    Besar Dump

    84 1. Realisasi < Rencana

    2. Sarana pengendalierosi belum memadai

    3. Masih terdapatindikasi erosididinding timbunan

    11. Revegetasi Pit KeluuSouth DumpRL 60-70

    81 1. Realisasi < Rencana2. Sarana pengendali

    erosi belum memadai3. Masih terdapat

    indikasi erosididinding timbunan.

    12. Reklamasi Pit KeluuSouth DumpRL 80-110

    98 Realisasi < Rencanasehingga penyelesaiankegiatan bergeser keperiode triwulan berikutnya.

    13. Spreeding TopSoil

    RehabTepianKancil

    91 1. Realisasi lebih kecildari rencana

    2. Pada Q2 2014 dalamperencanaan tidak adapekerjaan spreeding

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    17/28

    No. Tahapan LokasiNilaiTotal

    KRITERIA PENILIAI

    Keterangan

    TidakPotensiRusak

    (X 80)

    PotensiRusakRingan

    (55 < X < 80)x

    PotensiRusakBerat

    (X < 55)

    top soil, namunrealisasi seluas 9,73Ha.

    3. Masih ada indikasierosi karena belumdilakukan penutupandengan cover crop.

    14 Revegetasi RehabTepianKancil

    96 1. Realisasi lebih besardari rencana

    2. Pada Q1 2014 dalamperencanaan tidak adapekerjaan Rehab,namun realisasi seluas8,22 Ha

    15 Revegetasi RehabBadak(BendilDump)

    96 Realisasi umumnyalebih rendah darirencana sehinggapenyelesaian kegiatanbergeser ke periodetriwulan berikutnya.

    JUMLAH DATA 15 15 0 0 Taat

    A. Ringkasan Penaatan Pengendalian Kerusakan Lahan

    Dari 15 lokasi yang dinilai, semua lokasi memperoleh nilai total ( 80), Rinciansebagai berikut :

    K1 (Perencanaan); semua lokasi yang dinilai tidak memenuhi aspekperencanaan

    K2 (Kontinyuitas) semua lokasi yang dinilai, telah memenuhi aspekkontinuitas(tidak ada lahan yang sudah ditambang ditinggalkan lebih dari1 tahun).

    K3 (Potensi Longsor), semua lokasi yang dinilai sudah memenuhikriteria pengendalian potensi longsor.

    K4 (Pengendalian batuan potensi asam) semua lokasi yang dinilai telahmemenuhi aspek Pengendalian batuan potensi asam.

    K5 (Indikasi Erosi) hampir semua lokasi yang dinilai belum memenuhiaspek kriteria adanya indikasi erosi, kecuali spreeding top soil tepiankancil, Revegetasi Tevian Kancil dan Revegetasi Badak (Bendil Dump).

    K6 (Kebencanaan) semua lokasi yang dinilai telah memenuhi aspekkebencanaan.

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    18/28

    B. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan

    K1 (Perencanaan) :

    Agar perencanaan dilakukan secara matang dan selalu dievaluasi setiaptriwulan untuk melihat prosentase realiasasinya

    Agar pelaksanaan kegiatan didasarkan perencanaan yang ada.

    K5 (Indikasi Erosi) :

    Agar mempercepat proses penggalian OB dan dilanjutkan dengan penataanjenjang dan jenjang yang telah terbentuk segera dilakukan penanamancovercrop sebelum dilakukan revegetasi untuk mencegah terbentuknya alur2erosi disepanjang dinding lereng

    Agar segera melakukan penataan jenjang dan sistem drainase dan melakukanperawatan rutin terhadap setiap jenjang dan drainas, sehingga run off akanmengalir mengikuti drainase yang telah ditata menuju sump pit.

    Agar setiap jenjang yang telah terbentuk segera dilakukan penanamancovercrop atau dilakukan penutupan dengan serasah paling tidak pada areal

    dinding jenjang untuk mencegah terbentuknya alur2 erosi disepanjang dindingtimbunan.

    Setelah kegiatan spreeding top soil agar segeran dilanjutkan denganpenanaman cover crop dan menambahkan serasah sebelum cover crop tumbuhmenutupi lahan timbunan.

    F. Pasca Tambang

    KPC telah memiliki dokumen Rencana Penutupan Tambang (RPT) yang telah

    disetujui oleh Dep.ESDM tahun 2011. Dalam dokumen tersebut pada pasca

    tambang KPC akan meninggalkan void sebanyak 26% dari luas void yang ada

    yang tidak akan di timbun. Salah satu Void bekas tambang Sangatta saat initelah difungsikan untuk daerah wisata dengan membangun fasilitas-fasilitas

    yang menunjang kegiatan wisata seperti, pondokan, perahu wisata, sarana

    bermain anak2, dan areal painball. KPC juga membangun Pusat Pelatihan

    untuk Peternakan Sapi Terpadu di areal bekas tambang yang dilengkapi

    gedung sarana diklat, kandang sapi dan area peternakan, pemanfaatan limbah

    kotoran sapi untuk Biogas dan Rumah pengomposan yang saat ini dikelola

    oleh KPC dengan membentuk CV, yang nantinya akan diserahkan

    pengelolaannya kepada masyarakat pada waktu penutupan tambang. Salah

    satu areal bekas pit tambang yang telah direklamasi sebagian digunakan untuk

    pilot projek perkebunan Kelapa sawit yang saat ini dikelola oleh yayasanKPC.

    Untuk menunjang Rehabilitasi lahan pasca tambang KPC juga memiliki

    Nursery, saat ini tersedia 200.000 bibit yang sudah siap ditanam dan juga

    tersedia bibit yang masih dalam tahap penyemaian.

    Tahun 2013 ini KPC merencanakan akan mereabilitasi lahan bekas tambang

    seluas 800 Ha, untuk menutupi kekurang ketersediaan bibit KPC juga

    bekerjasama dengan pihak ketiga dan masyarakat melalui kegiatan CSR,

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    19/28

    dengan melakukan pembinaan dan pendampingan kepada kelompok

    masyarakat untuk menyediakan bibit yang dibutuhkan dengan membayar /

    membeli bibit tersebut termasuk melibatkan mereka dalam penanaman dan

    perawatan tanaman yang ditanam diareal revegetasi.

    G. Community Development/Coorporate Social Responsibility

    PT. KPC merupakan salah satu perusahaan batubara terbesar di Indonesia,yang telah beroparesi sejak tahun 1982. Jumlah keseluruhan karyawan perusahaan iniadalah 5.187 orang yang terbagi dalam devisi dan setiap devisi dipimpin oleh seorangGeneral Manager (GM) dan terbagi dalam departemen-departemen, yang dipimpin

    oleh seorang Menejer. Di atas para GM ada Chief Operating Officer dan ChiefFinancial Officer dan beberapa GM di bawah koordinasi langsung Chief Executive

    Officer, salah satu devisi itu adalah Devisi External Affairs and SustainableDeveleopment(ESD). Selain karyawan, dari berbagai tingkatan, yang dipekerjakan di

    PT. KPC, perusahaan ini memiliki hubungan kerja kontraktual dengan 16.380kontraktor.

    Struktur Organisasi Community Development(Comdev).Devisi ESD memiliki enam departemen, yakni Departemen Government

    Relations, Departemen External Relations, Departemen Community Empowerment,Departemen Poject Management Evaluation, Departemen Land Management danDepartemen Bengalon CR & Development.Sekurangnya ada empat departemen yangsangat erat kaitannya dengan pekerjaan Comdev, yakni Departemen Community

    Empowerment (CE), Departemen Project Management Evaluation (PME),DepartemenLand Management(LM)dan Departemen Bengalon CR & Development.Karena operasi penambangan batubara sudah sampai pada Kecamatan Bengalon,

    perusahaan perlu membentuk departemen yang secara khusus memperhatikanmasyarakat kecamatan tersebut dan sekaligus usaha membangun masyarakatKecamatan Bengalon yang menjadi area operasi baru penambangan batubara (lih.Struktur organisasi ESD).

    Pemahaman CSR dan Comdev, sekurangnya pada tingkat Menejer, CE, PME& Bengalon CR&Dev, cukup bagus, yakni CSR sebagai bentuk komitmen moral dancomdev hanya salah satu bagian dari CSR. Meskipun belum terurai secara rinci

    perbedaan antara keduanya sekurangnya telah ada pengetahuan untuk membedakanpemahaman tentang keduanya. Kurang lebih ada 80 personil di bawah tigadepartemen ini. Dilihat dari jumlah sumberdaya, ini adalah jumlah yang cukup besar.100% SDM di Devisi ESD, terutama di Departemen CE, PME dan Bengalon CR&Dev, yang jumlahnya kurang lebih 80 orang, telah mengerti dan sadar tentang CSR.

    Ada penggolongan kemampuan dari SDMnya. Peningkatan kompetensipengembangan staf dilakukan dengan cara pelatihan dan pendidikan. Rekrutmendilakukan berdasarkan kebutuhan, pertama mengambil dari perusahaan, jika tidak adamerekrut dari luar, tentu dengan jalan test tentang pengetahuan CSR dan pengalamanmelakukan Comdev. Dual Carrier Path sebagai peningkatan karir, structural danfungsional.

    Setiap personil yang menjalankan tugas CSR/CD di divisi ESD memilikideskripsi tugas dan jabatan, kompetensi serta SOP yang menjadi dukungan dan

    panduan pelaksanaan kerja. Adapun tingkat kompetensi dimulai dari tingkat

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    20/28

    mengetahui/memahami (level 1), menjalankan dan terampil (level 2), kemampuanmenganalisis (level 3), sampai membuat keputusan dan rekomendasi (level 4).Peningkatan kompetensi didukung tidak hanya dari latar belakang pendidikan yangrelevan melainkan juga oleh sarana pelatihan internal dan eksternal untukmeningkatkan pengetahuan dan keterampilan, serta pengalaman bekerja di bidangCD.

    Hubungan antardevisi dan departemen lain banyak dilakukan meskipun olehdeparteman lain dalam devisi yang berbeda, yang bersifat teknis, pekerjaan CSRmasih sering dianggap sebagai pekerjaan remeh. Pendapat yang sangat apresiatif daritiga departemen ini adalah bahwa unit lain perlu paham tentang CSR sebab adakemungkinan ketidakpahaman tentang CSR dari devisi lain bisa bermasalah dilapangan. Bagaimanapun kegiatan pertambangan akan berkaitan dengan masyarakat

    baik langsung maupun tidak langsung. Misalnya persoalan yang berhubungan denganair, udara dan tanah dengan masyarakat dapat diantisipasi sebelumnya bila SDM yangmenangani hal itu memiliki pemahaman CSR dan CD.

    Arah Kebijakan CSR

    Arah Kebijakan CSR untuk internal dan external tidak ada perbedaan sebabpada umumnya pekerja tambang adalah masyarakat, yang tinggal di desa dankecamatan di sekitar pertambangan, mereka secara sosial menerima program comdevdari komitmen moral melalui CSR sebab program CSR tidak didisain secaraindividual dan tidak dibedakan antara karyawan satu pihak , sedang masyarakat di

    pihak yang lain. Perusahaan ini mengedepankan motto more than mining, yakniperusahaan tidak hanya sekedar menambang melainkan juga menghasilkan produkbatubara bermutu tinggi, memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, mampumemberikan manfaat positif bagi penduduk lokal dan menata kembali habitat danlingkungan dimana area pertambangan itu dilakukan.

    Melalui motto seperti ini lah Kebijakan CSR dirancang untuk melakukankepedulian moral dan tanggung jawab terhadap masa depan masyarakat sekitar

    pertambangan. Oleh sebab itu arah kebijakan CSR selalu diorientasikan pada fasilitasikegiatan masyarakat menuju pada keadaan yang lebih baik pada akhir penutupantambang. Melalui landasan komitmen moral, perusahaan ini selalu berusahamengarahkan program-program comdev berorientasi pada program pengembanganmasyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan (community and environmental

    sustainable development). Fokus utama komitmen moral ini ditujukan pada empatkecamatan yang sangat dekat dengan area pertambangan, yakni Kecamatan SangattaUtara, Kecamatan Sangatta Selatan, Kecamatan Rantau Pulung dan KecamatanBengalon. Keempat kecamatan ini sering disebut lingkaran utama (ring 1), sedanglingkar ke 2 adalah Kutim, ke 3 Kaltim dan lingkar ke empat adalah nasional. Usahamenginstitusionalisasikan CSR tidak hanya menanamkan pemahaman di lingkungan

    perusahaan melainkan juga mengajak para pemangku kepentingan, yakni perusahaan-perusahaan lain, pemerintah dan masyarakat. Ini ditunjukkan dengan tidak hanyawujud terbentuknya kemitraan (Multi Stakeholders Forum) melainkan juga selalumelakukan perbaikan dalam tata kelola forum tersebut, yang berangsur angsur lebih

    baik dari semula. Hal ini ditunjukkan dengan usaha mendorong munculnya perbubbaru, yakni Perbub Kabupaten Kutai Timur No 27 Tahun 2012 tentang PenerapanPertanggung Jawaban Sosial Perusahaan di Kabupaten Kutai Timur.

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    21/28

    Perencanaan

    Mekanisme pengelolaan CSR, mulai dari kegiatan pra perencanaan sampaidengan implementasi, monoitoring dan evaluasi telah dilakukan berdasarkan datayang telah dikumpulkan sebelumnya melalui beberapa studi dan analisis yang relevandalam menyusun perencanaan. Berikut ini adalah siklus kegitatan, mulai dari pra

    perencanaan sampai dengan monitoring evaluasi.

    Berdasarkan siklus di atas, pada tahap pra perencanaan ada beberapa kegiatankajian yang telah dilakukan untuk menyusun perencanaan, yakni StakeholdesMapping, Social Mapping, Identifikasi Potensi dan Kebutuhan, Analisis Resiko Sosialdan Rencana Penutupan Tambang (RPT). RPT tidak tampak dalam siklus

    perencanaan sebagaimana di gambarkan di atas, namun ini disampaikan ketikawawancara. Bahan yang digunakan untuk menyusun Renstra cukup lengkap, bahkanAndal pun juga digunakan dalam penyusunan Renstra. Informasi ini muncul pada saatwawancara. Bukan hanya Renstra, Visi dan Misi dalam pengelolaan CSR punmerupakan hasil dari berbagai kajian dan analisis situasi yang berkembang pada saatini. Visi utama mengimplementasikan CSR dalam Prgram Pembangunan Masyarakatadalah menjadi mitra pemerintah dan masyarakat dalam pembangunan

    berkelanjutan dan meningkatkan kualitas hidupmasyarakat.Ada tiga misi yangditurunkan dari visi tersebut di atas.Pertama, Perusahaan menjalin hubunganharmonis dengan pemangku kepentingan berdasarkan prinsip saling percayadan saling menghargai. Kedua, mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yangsaling menguntungkan untuk menuju masyarakt mandiri sejahtera. Ketiga,menjaga tatanan masyarakat dengan memelihara kelestarian alam dan budaya.Berdasarkan Visi dan Misi tersebut ada tujuh bidang program yang hendakdikembangkan, yakni 1. Pengembangan Agri Bisnis 2. Peningkatan KesehatanMasyarakat dan Sanitasi 3. Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan. 4. PenguatanEkonomi Lokal dan UKM. 5. Peningkatan Infrastruktur Masyarakat. 6.Pelestarianalam dan budaya. 7. Penguatan Kapasitas Kelembagaan Masyarakat. BerdasarkanVisi dan Misi serta tujuh bidang yang hendak dikembangkan dituangkan dalam

    Renstra, yang selanjutnya dituangkan dalam rencana kerja tahunan. Pada tingkatini Renstra disusun dari hasil kajian, yang sudah tentu setiap kajian melibatkanmasyarakat dan pemangku kepentingan yang lain termasuk pemerintah. Padatingkat ini Renstra telah disusun secara partisipatif meskipun tidak terjadi secaralangsung.

    Sasaran program Pembangunan Masyarakat sebagai perwujudan komitmenmoral dalam CSR KPC dilandasi juga ,oleh beberapa hal yakni pemenuhan kewajibanANDAL 2010, kebijakan perusahaan di bidang pengembangan masyarakat juga sesuaiUU 40/2007, PP 47/2012, Perbup Kutai Timur tentang CSR tahun 2012 danaturan/panduan terkait lainnya, peta jalan Rencana Penutupan Tambang KPC,dukungan Strategi dan arah Pembangunan Wilayah Kutai Timur (RTRW & RPJMDKabupaten, Gerbang Taman Makmur Kutim, Kutim Cemerlang, Strategi

    Pembangunan Desa (RPJMDes), serta merespon isu nasional dan internasional sepertidukungan atas semangat MDGs, turut menjaga komitmen UNGC serta kesesuaiandengan ISO 26000 CSR. Layanan wilayah program CSR KPC meliputi wilayah Ring1 yakni 4 kecamatan terdekat yang meliputi Kecamatan Sangatta Utara, SangattaSelatan, Bengalon, dan Rantau Pulung; Ring 2 di kabupaten Kutai Timur, Ring 3 diKalimantan Timur serta Ring 4 di tingkat nasional. Khusus untuk Ring 1 makasasaran utama adalah desa-desa terdekat dengan wilayah operasi KPC.

    Salah satu bagian penting yang dilakukan dalam proses perencanaan adalahsocial mapping. Kegiatan ini adalah untuk mengetahui sumberdaya dan potensi yang

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    22/28

    ada di masyarakat suatu wilayah desa atau kecamatan, stakeholder mapping sertapemetaan aktor sosial yang berada di sekitar wilayah Lingkar Tambang KPC. Selainitu juga KPC melakukan identifikasi potensi dan kebutuhan masyarakat serta analisisresiko sosial sebelum pelaksanaan program atau proyek yang bersentuhan denganmasyarakat. RENSTRA divisi ESD 2013-2017 yang baru saja rampung dokumendraft nya dan akan diselesaikan pada bulan Mei 2013, sebagai tindak lanjut dari

    Renstra 2006-2010 yang diperpanjang hingga tahun 2012. Dokumen Renstra ini,kemudian diterjemahkan dalam program CD/Comdev dengan menetapkan KPI (KeyPerformance Indicator) yang sesuai dengan kerangka rencana 5 tahun ke depan daninisiatif tahunan dalam kurun waktu 5 tahun tersebut. Secara umum perencanaan

    program CD KPC diselaraskan dengan skenario penutupan tambang KPC yangbertujuan pada kemandirian masyarakat yang tercermin melalui kemandirian desayang bertujuan untuk keberlanjutan program pasca tambang. Perencanaan programCD tersebut juga untuk merespon isu penting nasional dan global seperti MDGs(Millennium Development Goals) dan prinsip UNGC (United Nations GlobalCompact) dimana KPC sebagai anggota aktif yang menandatangani UNGC tersebut.Oleh karena itu program CD sebagai perwujudan komitmen moral dalam CSRdilandasi dan digerakkan oleh semangat untuk mengimplementasi kan 7 bidang

    program sebagimana tersebut di atas.Dalam penyusunan program CD, KPC melibatkan secara aktif masyarakat dan

    pemerintah, terutama pemerintah desa dan kecamatan. Program CD KPCberlandaskan RPJM Des yang telah disusun secara partisipatif antara pemerintah danmasyarakat. Pada tingkat ini KPC bekerjasama dengan Organisasi Sosial LembagaPenguatan Masyarakat Desa GAPURA memfasilitasi proses penyusunan program

    partisipatif ditingkat desa dan kecamatan. Terbentuknya Forum MSH CSR tahun 2006juga memberi peluang kepada KPC dan perusahaan lainnya untuk bekerja secarakoordinatif dan sinergis. Penguatan kelembagaan Forum MSH CSR juga memegang

    peranan penting sebagai sebuah koordinasi dan sinergisasi program CD/CSR khususnyadikalangan dunia usaha yang menjadi anggota inti Forum tersebut.

    AnggaranKPC mengalokasikan dana pengembangan masyarakat sebesar US$ 5 juta per

    tahun. Selain dari pada dana tersebut, komitmen khusus BUMI Resources, Tbk.dengan Bupati Kutim adalah untuk pembangunan RSUD dan STIPER sesuai dengansurat BUMI Nomor. Ref.292/BR-CFO/VII/03 tertanggal 22 Juli 2003. Jika dihitungsecara keseluruhan, nilai serapan dana pengembangan masyarakat KPC sejak tahun2008 hingga 2012 telah mencapai US$.41.850.839,00 termasuk biaya pembangunanJalan Soekarno Hatta dan RSUD Sangatta, sedangkan untuk pembangunan STIPERdan RSUD Sangatta, sebelumnya KPC mentransfer biaya ke kas Daerah PemkabKutai Timur sebesar Rp 65.2 milyar dan proyek dikelola melalui Dinas PekerjaanUmum Kabupaten Kutai Timur. Realisasi komitmen ini fluktuatif dari tahun ke tahunsejak 2004 dan dalam 5 tahun terakhir (2008-2012) mencapai rata-rata 2% darikeuntungan perusahaan. Diluar itu biaya-biaya operasional lain yang terkait dengan

    program pemagangan mekanik juga dilakukan, serta perekrutan tenaga kerja lokalsebagai karyawan di KPC menerapkan mekanisme penilaian (scoring system) tenagakerja lokal yang disetujui oleh Disnaker Kutai Timur.

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    23/28

    ALOKASI DANA CSR UNTUK PENGEMBANGAN MASYARAKATTAHUN 2010-2012

    Program 2010 2011 2012

    Charity 492,740 823,416 1,194,915

    Infrastruktur umum 3,692,066 3,450,710 1,854,361

    Peningkatan Kapasitas

    Kelembagaan798,708 579,211 849,188

    Pemberdayaan 977,428 668,106 829,488

    Total 5,960,942 5,521,444 4,727,953

    Tabel di atas menunjukkan bahwa dana yang dialokasikan kepada masyarakatyang bersifat karitatif meningkat dari tahun 2010 hingga 2012, namun dana yangdialokasikan untuk infrastruktur juga mengalami penurunan drastis di tahun 2012.Tahun 2010 alokasi dana CSR untuk infrastruktur terbesar, sedang dana untuk

    peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemberdayaan kurang lebih separonya danayang dialokasikan untuk infrastruktur. Akan tetapi dana yang dialokasikan untuk

    program yang bersifat karitatif adalah paling kecil dibandingkan keduanya. Di tahun2011, program infrastruktur menyerap dana terbesar, meskipun mengalami penurunandari tahun 2010. Program yang bersifat karitatif meningkat, meskipun programPeningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Pemberdayaan masih jauh lebih besr. Akantetapi jumlah ditahun 2011 menurun disbanding 2010. Ditahun 2012, program yang

    bersifat karitatif menyerap dana lebih besar disbanding 2010 dan 2011, namun diikutipenurunan drastis program yang bersifat infrasrtruktur. Program Peningkatankapasitas Kelembagaan dan Pemberdayaan meningkat dibandingkan 2011. Fluktuasi

    pendanaan program tergantung RPJM Des sebab pendanaan program berdasarkan atasperencanaan program partisipatif yang dituang dalam RPJM Des.

    Pelaksanaan Program

    Tahap pelaksanan program ditandai dengan persetujuan pembiayaan program

    oleh perusahaan melalui mekanisme pengajuan CEA (Capital ExpenditureApplication) yang sekalipun peruntukan pembiayaannya adalah untuk masyarakat(Community Expenditures) dan bukan untuk pengadaan asset perusahaan tetapimenggunakan SOP pengajuan CEA untuk kepentingan control internal lintas divisi diKPC. CEA diajukan berdasarkan daftar program yang tertera di dalam dokumen

    perencanaan program. Persetujuan CEA menandakan bahwa program sudah dapatdijalankan oleh pelaksana program.

    Secara eksternal ketika program CD dijalankan maka KPC mengupayakanterjadinya pelibatan masyarakat dan kemitraan dengan pemangku kepentingan dalamrangka menumbuhkan rasa memiliki dari pemangku kepentingan terhadap programyang berjalan dan lebih merasakan dampaknya baik secara langsung ataupun tidaklangsung. Pada akhirnya bila program tersebut berhasil dan manfaatnya dapat

    dirasakan oleh penerima manfaat program. Dengan demikian maka terjalin hubunganyang harmonis diantara semua pihak. KPC menjalankan peran sebagai katalisator

    percepatan pembangunan wilayah sehingga dapat menjadi inisiator di tingkat desamaupun kecamatan/kabupaten, demikian juga KPC sebagai pendukung utama

    program kemitraan baik di tingkat desa maupun kecamatan/kabupaten. KPC turutmengembangkan/memberdayakan lembaga pemerintah maupun masyarakat agarmampu menjalankan peran dan fungsinya masing-masing sehingga tanggung jawab

    pemerintah tidak akan pernah diambil alih oleh KPC. Pertemuan berkala dilakukanbukan saja dengan masyarakat, tokoh masyarakat, pemerintah dan perusahaan lain

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    24/28

    yang berada di wilayah lingkar tambang.Program yang bersifat fisik, yang berkenaan dengan masyarakat, dilakukan

    oleh masyarakat itu sendiri bahkan masyarakat sendiri yang melakukan kontrak kerjadengan PT.KPC. Penentuan kontraktual ini diketahui oleh kepala desa. Semua

    pekerjaan yang bersifat teknis infrastruktur dikontraktualkan sehingga pada bagianterdahulu sudah dikemukakan bahwa KPC memiliki kontraktor yang jumlahnya

    ribuan. Apa yang bisa dikelola oleh desa dikerjakan oleh desa dan masyarakatnya,KPC melakukan pemantauan dan fasilitasi yang bersifat teknis agar kualitasnya dapatdikontrol. Sudah tentu, ada juga program yang masih dikelola oleh KPC yang belumdiserahkan kepada masyarakat seperti Pesat (Peternakan Sapi Terpadu).

    Dalam menjalankan kegiatan pemberdayaan masyarakat, KPC memadukankepentingan ekonomi dengan kepentingan sosial serta lingkungan yang merupakantiga pilar pembangunan berkelanjutan. Hal ini diyakini akan memberikan kontribusidan nilai tambah positif bagi pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan sertamasyarakat di sekitar daerah operasi KPC. Ketiga pilar pembangunan berkelanjutan.Kemitraan Menuju Kemandirian merupakan semangat yang selalu mewarnai semua

    program pemberdayaan masyarakat . Kemandirian masyarakat yang terkena dampaklangsung dari aktivitas tambang KPC, diwujudkan dengan mengoptimalkan semua

    potensi yang ada melalui tujuh bidang program pemberdayaan. KPC memandangbahwa sektor agribisnis merupakan satu peluang usaha jangka panjang yang mampumenciptakan nilai tambah ekonomi yang berkelanjutan bagi Kabupaten Kutai Timur.Hal itu didukung dengan ketersediaan lahan yang cukup luas dan daya dukung iklimtropis mengingat bahwa letak Kutai Timur berada di daerah garis katulistiwa. Programini juga selaras dengan program pemerintah daerah Kutai Timur yaitu GerakanPembangunan Pemerataan Kemandirian Masyarakat Kutai Timur (Gerbang TamanMakmur). Beberapa program yang dilakukan adalah pengembangan Peternakan SapiTerpadu (PESAT), pengembangan budidaya air tawar, pengembangan tanamansemusim, peningkatan produktivitas padi dengan sistem SRI, pengembangan

    peternakan besar dan kecil

    1. Pengembangan AgribisKPC memandang bahwa sektor agribisnis merupakan satu peluang usaha

    jangka panjang yang mampu menciptakan nilai tambah ekonomi yang berkelanjutanbagi Kabupaten Kutai Timur. Hal itu didukung dengan ketersediaan lahan yang cukupluas dan daya dukung iklim tropis mengingat bahwa letak Kutai Timur berada didaerah garis katulistiwa. Program ini juga selaras dengan program pemerintah daerahKutai Timur yaitu Gerakan Pembangunan Pemerataan Kemandirian Masyarakat KutaiTimur (Gerbang Taman Makmur). Beberapa program yang dilakukan adalah

    pengembangan Peternakan Sapi Terpadu (PESAT), pengembangan budidaya airtawar, pengembangan tanaman semusim, peningkatan produktivitas padi dengansistem SRI, pengembangan peternakan besar dan kecil (ayam, kambing, dan sapi).PESAT merupakan program yang didesain dengan landasan untuk mendukung

    pencapaian swasembada daging nasional, agribisnis Kutai Timur, pelestarian plasmanuftah sapi Bali dan pemanfaatan lahan paska tambang di KPC. Dari hasil penelitianyang dilakukan oleh seorang dosen UNMUL di lahan seluas 22 ha ini, terbukti bahwasapi yang digembalakan di padang rumput di lahan paska tambang aman dikonsumsi.Dengan fasilitas yang ada, PESAT juga menjadi tempat pelatihan bagi peternakkhususnya di Kutai Timur dan juga sebagai lahan percontohan peternakan sapi.

    2. Pengembangan Usaha Kecil dan MenengahPengembangan usaha kecil dan menengah juga menjadi perhatian KPC dalam

    mendukung berbagai perkembangan usaha di Kutai Timur dengan

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    25/28

    mempertimbangkan ketersediaan dan kemudahan mendapat bahan baku dan jugapotensi pasar yang dapat dikembangkan. Usaha jenis ini dapat memicu tumbuhnyapengusaha-pengusaha baru di Kutai Timur yang juga tentu saja akan membukalapangan kerja yang lebih banyak lagi. Tujuan utama dari program ini adalah turutmembantu Pemerintah dalam melakukan pengembangan dan percepatan

    perekonomian berdasarkan sumber daya yang terbaharukan sebagai bagian dari

    strategi persiapan penutupan tambang yang berorientasi pasar.Program yang berkaitan dengan hal ini antara lain adalah pengembangan

    kontraktor lokal, pengembangan industri olahan pangan, pelatihan membatik dan ukir,pembinaan kerajinan olahan sampah plastik dan koran. KPC juga mengembangkanOlsabara (pusat pembelian oleh-oleh di Sangatta) yang merupakan sarana promosi dan

    penjualan bagi berbagai produk binaan KPC maupun perusahaan lainnya di KutaiTimur.

    3. Pengembangan Kapasitas Pemerintah Desa dan MasyarakatDesa sebagai sebuah struktur pemerintahan terkecil dapat menjadi sebuah

    kekuatan dalam menuju kemandirian suatu wilayah, dengan memanfaatkan semuapotensinya secara maksimal untuk menjadi desa yang produktif. Denganmeningkatnya produktivitas maka desa dapat mempunyai keleluasaan dalam mengatur

    arah pembangunannya tanpa harus tergantung pada pendanaan dari pihak lain.Berdasarkan hal tersebut diatas, maka KPC melakukan pendampingan secaralangsung pada sejumlah pemerintah desa di wilayah ring satu melalui program DesaMandiri, bekerjasama dan berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah melalui SKPDterkait. Selain itu, KPC juga mendorong berdirinya Bumdes (Badan Usaha MilikDesa) yang merupakan salah satu aspek pendukung terbentuknya desa mandiri.

    4. Peningkatan Kesehatan dan Sanitasi Masyarakat

    Sebagai mitra pembangunan pemerintah, KPC juga ikut terlibat aktif dalammeningkatkan kesehatan dan sanitasi masyarakat. Dukungan yang diberikan baik

    berupa bantuan langsung maupun program kesehatan yang melibatkan berbagai pihakdan tentunya diselaraskan dengan prioritas yang dicanangkan oleh pemerintah.Program tersebut antara lain adalah sosialisasi kesehatan melalui radio dan

    penyuluhan, pengendalian penyakit menular seperti TBC dan HIV/AIDS, peningkatankesehatan ibu dan anak, bantuan kesehatan untuk masyarakat tidak mampu seperti

    pengobatan massal, operasi katarak, operasi bibir sumbing dan luka bakar, sertabantuan 14 Water Treatment Plant (WTP) sebagai sarana pengolahan air bersih dibeberapa lokasi.

    Salah satu program yang telah berjalan selama 20 tahun ter kahir (19 kali)adalah operasi bibir sumbing dan luka bakar, sebuah program kemanusiaanSenyumdan Harapan yang telah memberikan perubahan yang sangat besar bagimasyarakat kurang mampu di Kutai imur, Kaltim, Kalsel dan beberapa wilayahIndonesia lain yang berpartisipasi. Hingga saat ini, Program Senyum dan Harapantelah berhasil mengobservasi sebanyak 1.913 penderita bibir sumbing dan luka bakar.

    Program ini bekerjasama dengan Interplast Australia dan Selandia Baru yangmemberikan kontribusi tanpa biaya dari para dokter ahlinya, Rumah Sakit KanujosoDjatiwibowo Balikpapan, PERAPI (Perhimpunan Ahli Bedah Plastik danRekonstruksi Indonesia), Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, serta beberapakontraktor KPC seperti PT.Trakindo Utama, PT.Pama Persada Nusantara, PT DharmaHenwa, PT Liebherr Indonesia Perkasa, PT Thiess Indonesia, PT AEL Indonesia, PTUnited Tractor, dan lainnya.

    5. Peningkatan Pendidikan dan Pelatihan

    Pendidikan merupakan salah satu modal dasar keberhasilan dalam

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    26/28

    pembangunan. KPC sebagai mitra pembangunan pemerintah juga turut serta dalammensukseskan program pemerintah Kutim Cemerlang. Dukungan yang diberikan

    berupa bantuan langsung dan sejumlah program yang juga diselaraskan dengan arahpembangunan pemerintah. Hal ini juga merupakan komitmen perusahaan untukmenyediakan peluang ekonomi masa depan dengan menciptakan sumberdaya manusiayang lebih baik. Untuk mencapai hal tersebut, berbagai program yang telah dilakukan

    adalah berbagai macam program beasiswa mulai tingkat SLTP sampai S3, sosialisasimengenai pendidikan melalui radio dan penyuluhan, pembinaan kewirausahaan siswa,

    pembangunan infrastruktur pendidikan, program pemagangan mekanik dan operator,pendampingan SMK berbagai jurusan oleh karyawan KPC, serta berbagai programbakti sosial karyawan KPC di bidang pendidikan.

    6. Peningkatan InfrastrukturTersediannya infrastruktur yang memadahi akan meningkatkan laju percepatan

    pembangunan di suatu daerah. Menyadari hal ini dan fakta bahwa infrastuktur yangmasih minim di Kutai Timur, KPC turut berpartisipasi dengan memberikan bantuan

    baik secara langsung maupun yang dikelola sendiri oleh masyarakat. Programinfrastruktur yang dilakukan antara lain adalah pembangunan Jalan Soekarno Hattadan Soewandi; pembangunan gedung e-ktp Sangatta Utara; Gedung Serba Guna

    (GSG) di Bengalon dan Sangatta Selatan; bantuan generator untuk wilayah Sangatta,Rantau Pulung dan Bengalon; pembangunan dan perbaikan jalan, jembatan, salurandrainase di empat kecamatan sekitar wilayah operasi perusahaan, serta bantuan

    pembangunan sarana ibadah.7. Pelestarian Alam dan Budaya

    Sebagai bagian dari masyarakat Kutai Timur, KPC memberikan perhatiankhusus pada usaha-usaha pelestarian alam dan budaya yang merupakan aset takternilai yang dapat dikembangkan menjadi daya tarik wisata di Kutai Timur. Untukmelakukan hal ini, berbagai kegiatan yang dilakukan adalah dukungan dan bantuanuntuk Hutan Lindung Wehea dan Taman Nasional Kutai, dukungan kegiatanEkspedisi Dinding Barat Tondoyan, pemanfaatan lokasi bekas tambang sebagaitempat wisata alam (Telaga Batu Arang), pengembangan ekowisata Kabo Jaya,

    berbagai program penanaman pohon di Kutai Timur, serta BPPUTK sebagai tempatpelestarian plasma nutfah dan pendidikan lingkungan. Salah satu program yangberkaitan dengan itu adalah pengembangan kebun bibit di Bengalon. Kebun inimelakukan pelestarian semua jenis tanaman hutan dan melakukan pembibitan yanghasilnya dijual ke Departemen Environ KPC serta perusahaan lain yang membutuhkanuntuk tanaman reklamasi.

    Selain program di atas, terdapat satu program yang merupakan programunggulan yaitu Program Gerak Bersemi. Program dengan pendekatan utama

    paradigma pembangungan berkelanjutan dan kepemimpinan ini bertujuan untukmeningkatkan mutu kehidupan masyarakat Sangatta melalui pelipatgandaan agenlingkungan dan terciptanya model-model kawasan yang berwawasan lingkungan.

    Salah satu hal nyata yang telah dilakukan adalah adanya Lomba Kampung Bersemiyang mendorong terciptanya suatu kawasan dalam tingkat RT untuk memperbaikikualitas wilayahnya dengan berwawasan lingkungan.

    Tahap pemantauan dan control serta evaluasi:Pada tahap ini KPC terbuka kepada para pemangku kepentingannya melalui

    keterbukaan terhadap persepsi masyarakat yang dikelola melalui CommunityFeedback System (CFS) yang membuktikan transparansi KPC menanggapi isu negatifmaupun positif dari masyarakat. Proses pemantauan dan control dilaksanakan secara

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    27/28

    internal untuk setiap program yang dilaksanakan, termasuk evaluasi program yangmenghasilkan laporan dan menjadi bahan untuk dievaluasi. Pelaporan dan

    pertanggungjawaban pengelolaan program disampaikan melalui laporan triwulan dantahunan baik kepada pemerintah pusat (ESDM dan KLH) melalui laporan RKL-RPLserta laporan tahunan kinerja program CD kepada Pemerintah Kabupaten Kutai Timurserta Forum MSH CSR Kutim dan DPRD Kutai Timur. KPC secara tahunan juga

    menyediakan Laporan Keberlanjutan (Sustainabilty Report) dengan standar GRI(Global Reporting Initiatitves-GRI )

    Sedangkan tahap evaluasi dilakukan baik secara 3 bulanan, maupun tahunanuntuk setiap program. Evaluasi program 5 tahunan yang sudah dilakukan adalah untuk

    program dukungan kepada Forum MSH CSR (Forum) yang dilaksanakan pihakketiga/lembaga yang ditunjuk bersama KPC-Pemkab. Evaluasi ini telah menghasilkan

    beberapa langkah perbaikan kinerja Forum pada tahun 2011 dan ditindaklanjutidengan beberapa kesepakatan baru yang kemudian melahirkan Perbup Kutai Timurtentang CSR pada bulan November tahun 2012. Pada tahap evaluasi program jugadilakukan peninjauan ulang program agar lebih efektif dan setiap tahun dilakukan

    penyesuaian isu strategis lingkungan maupun kondisi perusahaan. Perencanaantahunan program CD KPC disiapkan melalui mekanisme RKAB yang dipapar

    Sinergi Dengan PemdaSinergi dengan Pemda sudah lama dilakukan dengan terbentuknya Forum

    Stakeholders, meskipun forum ini kondisinya belum menggembirakan. Kini forum initelah mengalami perbaikan, yakni dengan keluarnya Perbub no 27 Th 2012 tentangPenerapan CSR di Kab. Kutai Timur. Perbub ini sebagai perbaikan perbub lama yangdibuat pada tahun 2006. Dengan keluarnya perbub baru, semua perusahaan menyusun

    perencanaan program-program CSR nya berdasarkan masukan dari musrenbangdesyang selanjutnya digunakan sebagai dasar RPJMDes. Pada tingkat Forum MSH(Multi Sakeholders) disusunlah perencanaan yang didasarkan pada RPJM Kab. Adatiga hal yang menjadi konsentrasi Pembangunan Sosial yang dilakukan oleh ForumMSH ini, yakni pendidikan, kesehatan dan lingkungan. Meskipu ada rencana programforum melalui konsentrasi tiga hal tersebut dan masih ada perencanaan perusahaan

    yang ditujukan kepada masyarakat, Pengajuan usulan program organisasi masyarakatjuga masih diakomodasi dengan mengikuti prosedur yang telah ditentukan, yakniditandatangani oleh Kepala Desa, Camat dan Ketua Forum MSH. Hal ini dilakukanuntuk menghindari kepentingan pribadi yang bersifat elitis dari masyarakat.Perusahaan akan mengakomodasisikan usulan tersebut kalauseirama dengan RPJMKecamatan. Dengan demikian diharapkan tidak ada program yang saling tumpangtindih antara pemerintah dan perusahaan serta organisasi masyarakat. Sinegi ini ditingkat kecamatam dan desa terlihat sangat jelas. KPC memfasilitasi penyusunanRPJMDes yang dibantu oleh Organisasi Sosial, yakni Gapura yang bergerak pada

    punguatan masyarakat desa. Misalnya salah satu program Listrik Mandiri Desa diKecamatan Rantau Pulung, dalam program ini tiang listrik dipikul oleh swadaya

    masyarakat, KPC membantu pengadaan mesin, masyarakat mengintegrasikan danaPNPM infrastruktur untuk jaringan listri dan kekurangannya dialokasikan dana desa.Selanjutnya Desa melalui Bumdes mengelola pengadaan listrik tersebut, yang

    pembayaran dari penggunaan listrik ditentukan berdasarkan musyawarah di tingkatdesa.Rencana Penutupan Tambang (RPT)

    Keseluruhan program yang terdapat di dalam 7 bidang pembangunanberkelanjutan tersebut juga dilandasi oleh Rencana Penutupan Tambang sebagaimanaterdapat dalam scenario di bawah ini. Skenario ini sudah disetujui dalam dokumen

  • 8/10/2019 131228121202PT. Kaltim Prima Coal

    28/28

    RPT pada tahun 2011 dan sudah dikembangkan selama 2 tahun terakhir sehinggamenjadi lebih jelas arah pengembangan programnya.a. Pada tahap awal pelaksanaan program CD KPC dan penguatan kelembagaan ForumMSH CSR yang dibentuk pada tahun 2006 menjadi penting untuk mensinergikanlangkah bersama para pihak yakni perusahaan (KPC) , pemerintah dan elemenmasyarakat mengacu pada rencana pembangunan daerah dalam pelaksanaan program

    CD yang turut mendukung kemandirian masayrakat. Sebagaimana komitmen GoodMining Practice menuju Sustainable Mine Closure maka pada tahap awal ini jugapemanfaatan lahan pasca tambang melalui program CSR/CD dilakukan bersamamasyarakat. Salah satu pilot project RPT di lahan pasca tambang adalah programPESAT (Peternakan Sapi Terpadu) yang menjadi lahan percontohan pelatihan bagi

    peternak sapi local serta pemanfaatan lahan di TBA (Telaga Batu Arang) untukkonservasi dan ekowisata yang sudah melibatkan kelompok binaan masyarakat dalammengelola kegiatan outbound di kawasan tersebut. Pada tahap ini juga programmengupayakan pengintergrasian aspek social, ekonomi dan lingkungan.

    b. Untuk mempersiapkan wilayah disekitar tambang yang terdiri dari sejumlah desamenuju era paska tambang, maka ketujuh bidang program dimaksud dalam

    pelaksanaannya diselaraskan dengan arah pembangunan daerah khususnya ditingkat

    desa dan dikemas dalam program Desa mandiri. Saat ini program Desa Mandirisudah ditandai dengan aktivasi beberapa BUMDes di beberapa desa seperti SwargaBara di Kec. Sangatta Utara dan Rantau Makmur di Kec. Rantau Pulung serta di DesaSegading Kecamatan Bengalon.