1.1. Overview

OVERVIEW OF

FUEL MANAGEMENT SYSTEM

Ir Hadi Suwignyo BcM MBA

Oleh

Information FlowInformation Flow

Pengolahan

Product FlowCrude Flow

Customer

PERGERAKAN ARUS MINYAK

INDUSTRI

SPBU

M.TANAH

BUNKER

PLN

Produksi Crude Terminal

MINYAK BUMI TERBENTUK DARI SISA-SISA TUMBUH-TUMBUHAN DAN

HEWAN YANG MATI SEJAK ZAMAN DAHULU, DIPERKIRAKAN SEKITAR

10 SAMPAI 600 JUTA TAHUN YANG LALU.

SETELAH ORGANISME TERSEBUT MATI, JASAD MEREKA

TERTINGGAL DI CEKUNGAN DIDALAM PERUT BUMI DAN

MEMBENTUK ENDAPAN LUMPUR YANG KAYA AKAN LUMPUR

ORGANIK.

SETELAH BERIBU-RIBU TAHUN LUMPUR ORGANIK TERSEBUT

TERKUBUR DAN TERMAMPATKAN OLEH LAPISAN SEDIMEN

DIATASNYA DAN BERLAHAN-LAHAN BERUBAH MENJADI SENYAWA

KOMPLEK CAMPURAN ANTARA HIDROGEN DAN KARBON.

CAMPURAN SENYAWA KOMPLEKS INILAH YANG KITA KENAL

SEBAGAI MINYAK BUMI (CRUDE OIL)

MINYAK BUMI

PROSES PENCARIAN (EKSPLORASI) MINYAK DARI PERUT BUMI

DILAKUKAN OLEH AHLI GEOLOGIS.

CARA MODERN YANG DIGUNAKAN OLEH GEOLOGIS DALAM

MENCARI MINYAK BUMI DENGAN MENGGUNAKAN PENCITRAAN

SATELIT DAN MENGANALISA PERMUKAAN BEBATUAN.

SETELAH GEOLOGIS MELAKUKAN SERANGKAIAN ANALISA DAN

MENYATAKAN BAHWA DILOKASI TERSEBUT ADA MINYAK MAKA

TUGAS SELANJUTNYA DIAMBILALIH OLEH AHLI GEOFISIKA.

PROSES PENCARIAN (EKSPLORASI)

PARA AHLI GEOFISIKA MEMPELAJARI SIFAT-SIFAT FISIK DARI

LAPISAN TANAH DAN BERBAGAI METODE DIGUNAKAN DALAM

TAHAPAN INI UNTUK MENDUKUNG HASIL YANG TELAH DIDAPAT

OLEH AHLI GEOLOGIS.

PERALATAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENCARIAN MINYAK BUMI

INI SEPERTI GRAVIMETRY (UNTUK MENGUKUR ADANYA ALIRAN

MINYAK KARENA ADANYA SEDIKIT PERBEDAAN GRAFITASI BUMI),

MAGNETOMETRY (UNTUK MENGUKUR PERUBAHAN MEDAN

MAGNETIK AKIBAT ADANYA ALIRAN MINYAK).

SNIFFERS YANG BERUPA ALAT ELEKTRONIK YANG DIGUNAKAN

UNTUK MENDETEKSI BAU HIDROKARBON.

YANG PALING SERING DIGUNAKAN ADALAH SEISMOLOGI.

SEISMOLOGI BISA DIGUNAKAN UNTUK MENCARI CADANGAN MINYAK

BUMI BAIK DI DARAT MAUPUN DI LAUT.

BAGIAN UTAMA SEISMOLOGI YAITU PEMICU GETARAN DAN PENERIMA

SINYAL.

PEMICU GETARAN ADA SEPERTI COMPRESSED-AIR GUN (KHUSUS DI

GUNAKAN UNTUK EKPLORASI LEPAS PANTAI).

THUMPER TRUCK (UNTUK ESPLORASI MINYAK DI DARATAN), DAN

BAHAN PELEDAK.

BUNYI ATAU GETARAN YANG DIHASILKAN OLEH THUMPER TRUCK

MEMANCAR KAN SINYAL ATAU GELOMBANG BUNYI

SINYAL AKAN KEMBALI DIPANTULKAN KEMBALI OLEH BATAS ANTAR

LAPISAN BATUAN YANG BERBEDA DITANGKAP OLEH GEOPHONE

DATA KEMUDIAN DI KIRIM KE TRUK YANG BERFUNGSI SEBAGAI PUSAT

KENDALI.

DENGAN MENDETEKSI PANTULAN TERSEBUT PARA AHLI BISA

MENGGAMBARKAN PETA SUSUNAN BATUAN DI BAWAH PERMUKAAN

BUMI UNTUK MENEMUKAN CADANGAN MINYAK.

THUMPER TRUCKGEOPHONE

PUSAT KENDALI

PROSES PENGEBORAN MINYAK BUMI

JIKA CADANGAN MINYAK BUMI POSITIF PADA SUATU LOKASI MAKA

PROSES PENGEBORAN MULAI DI LAKUKAN.

RIG DIGUNAKAN UNTUK MENGEBOR DENGAN KEDALAMAN 2000

SAMPAI 4000 METER TAPI ADA JUGA YANG SAMPAI 6000 METER. RIG

DILENGKAPI MATA BOR DENGAN DIAMETER 20 SAMPAI 50

SENTIMETER.

MATA BOR INI YANG BERPUTAR MENEMBUS PERUT BUMI

BERIKUT INI BAGIAN BAGIAN PERALATAN RIG YANG DIGUNAKAN

UNTUK MENGEBOR DI DARATAN.

PENGEBORAN LEPAS PANTAI

KILANG BALIKPAPAN

PENGOLAHAN MINYAK

BUMI DI REFINERY

Dari Crude Oil menjadi Petroleum Products

CRUDE OIL

• LPG

• GASOLINE

• KEROSINE

/ AVTUR

• DIESEL

• LUBE OILS

• ASPHALT

• FUEL OIL

• WAX

REFENERY

CRUDE OIL

CAMPURAN BERBAGAI SENYAWA HYDROCARBON, TERCAMPUR

KOTORAN

DILIHAT DARI BAGIANNYA (FRAKSI) TERSUSUN DARI :

1. SEDIKIT GAS

2. FRAKSI RINGAN :

a. FRAKSI BENSIN MUTU RENDAH-NAPHTA

b. FRAKSI KEROSINE

c. FRAKSI SOLAR ATAU GASOIL RINGAN KUALITAS BAIK

3. FRAKSI BERAT :

a. FRAKSI MINYAK DIESEL ATAU GASOIL MEDIUM

b. PELUMAS

c. LILIN

d. ASPAL

e. RESIDU

f. DLL

1. JUMLAH MASING-MASING FRAKSI SANGAT BERVARIASI

TERGANTUNG LOKASI DIMANA CRUDE OIL DIPRODUKSI.

2. PRODUK PALING BERHARGA ADALAH FRAKSI-FRAKSI RINGAN :

a. SOLAR

b. BENSIN MUTU TINGGI

c. AVTUR.

JUMLAH DALAM CRUDE SECARA ALAMIAH SEDIKIT, KADANG

HANYA 50% SAMPAI 60%

PENGOLONGAN CRUDE DALAM PERDAGANGAN DUNIA

1. BERDASARKAN KANDUNGAN FRAKSINYA :

a. LIGHT CRUDE : CRUDE YANG MENGANDUNG BANYAK FRAKSI

RINGAN (ARABIAN CRUDE)

b. HEAVY CRUDE : CRUDE YANG BANYAK MENGANDUNG FRAKSI

BERAT

2. BERDASARKAN KANDUNGAN SULFURNYA :

a. SWEET CRUDE : CRUDE YANG MEMILIKI KADUNGAN SULFUR

RENDAH

b. SOUR CRUDE : CRUDE YANG MEMILILI KANDUNGAN SULFUR

TINGGI.

SULFUR DAPAT MENYEBABKAN TERJADINYA POLUSI DAN KOROSI

KANDUNGAN FRAKSI ALAMIAH DALAM CRUDE DAPAT DIKETAHUI

DARI ANALISIS LABORATORIUM YANG DISEBUT CRUDE ASSAY

TYPICAL APPROXIMATE CHARACTERISTICS AND PROPERTIES AND GASOLINE POTENTIAL OF VARIOUS CRUDES

Paraffins Aromatics Naphthenes Sulfur API gravity Napht. yield Octane no

(% vol) (% vol) (% vol) (% wt) (approx.) (% vol) (typical)

Nigerian -Light 37 9 54 0.2 36 28 60

Saudi - Light 63 19 18 2 34 22 40

Saudi - Heavy 60 15 25 2.1 28 23 35

Venezuela - Heavy 35 12 53 2.3 30 2 60

Venezuela - Light 52 14 34 1.5 24 18 50

USA - Midcont. Sweet - - - 0.4 40 - -

USA - W. Texas Sour 46 22 32 1.9 32 33 55

North Sea - Brent 50 16 34 0.4 37 31 50

(Representative average numbers)

Crude source

MINYAK MENTAH (CRUDE OIL) MERUPAKAN CAMPURAN YANG AMAT

KOMPLEKS YANG TERSUSUN DARI BERBAGAI SENYAWA

HIDROKARBON.

DI DALAM KILANG MINYAK MENTAH TERSEBUT AKAN MENGALAMI

SEJUMLAH PROSES YANG AKAN MEMURNIKAN DAN MENGUBAH

STRUKTUR SERTA KOMPOSISINYA SEHINGGA DIPEROLEH PRODUK

YANG BERMANFAAT.

SECARA GARIS BESAR, PROSES YANG BERLANGSUNG DI DALAM

KILANG MINYAK DAPAT DIGOLONGKAN MENJADI 5 BAGIAN, YAITU:

SASARAN PENGOLAHAN MINYAK MENTAH DI DALAM KLANG ADALAH

UNTUK MEMPEROLEH FRAKSI-FRAKSI BERNILAI TINGGI

SEBANYAK-BANYAKNYA, TERUTAMA BENSIN, AVTUR, SOLAR

SECARA ALAMIAH CRUDE OIL DIDOMINASI OLEH FRAKSI YANG

MURAH, SEDANG FRAKSI-FRAKSI MAHAL JUMLAHNYA TERBATAS

PENGOLAHAN (REFENERY)

1. PROSES DISTILASI, YAITU PROSES PENYULINGAN BERDASARKAN

PERBEDAAN TITIK DIDIH.

PROSES INI BERLANGSUNG DI KOLOM DISTILASI ATMOSFERIK DAN

KOLOM DESTILASI VAKUM.

2. PROSES KONVERSI, YAITU PROSES UNTUK MENGUBAH UKURAN

DAN STRUKTUR SENYAWA HIDROKARBON.

TERMASUK DALAM PROSES INI ADALAH:

a. DEKOMPOSISI DENGAN CARA PERENGKAHAN TERMAL DAN

KATALIS (THERMAL AND CATALYTIC CRACKING)

b. UNIFIKASI MELALUI PROSES ALKILASI DAN POLIMERISASI

c. ALTERASI MELALUI PROSES ISOMERISASI DAN CATALYTIC

REFORMING

3. PROSES PENGOLAHAN (TREATMENT).

PROSES INI DIMAKSUDKAN UNTUK MENYIAPKAN FRAKSI-FRAKSI

HIDROKARBON UNTUK DIOLAH LEBIH LANJUT, JUGA UNTUK

DIOLAH MENJADI PRODUK AKHIR.

4. FORMULASI DAN PENCAMPURAN (BLENDING).

MERUPAKAN PROSES PENCAMPURAN FRAKSI-FRAKSI

HIDROKARBON DAN PENAMBAHAN BAHAN ADITIF UNTUK

MENDAPATKAN PRODUK AKHIR DENGAN SPESIKASI TERTENTU

a. PENGOLAHAN LIMBAH

b. PROSES PENGHILANGAN AIR ASIN (SOUR-WATER STRIPPING)

c. PROSES PEMEROLEHAN KEMBALI SULFUR (SULPHUR RECOVERY)

d. PROSES PEMANASAN

e. PROSES PENDINGINAN

f. PROSES PEMBUATAN HIDROGEN

g. PROSES-PROSES PENDUKUNG LAINNYA.

5. PROSES-PROSES LAINNYA, ANTARA LAIN MELIPUTI:

PROSES DISTILASI

TAHAP AWAL PROSES PENGILANGAN BERUPA PROSES DISTILASI

(PENYULINGAN) YANG BERLANGSUNG DI DALAM KOLOM DISTILASI

ATMOSFERIK DAN KOLOM DISTILASI VACUUM

http://id.wiki.detik.com/mediawiki/index.php?title=Kolom_Distilasi_Atmosferik&action=edit

http://id.wiki.detik.com/mediawiki/index.php?title=Kolom_Distilasi_Atmosferik&action=edit

http://id.wiki.detik.com/mediawiki/index.php?title=Kolom_Distilasi_Vacuum&action=edit

DISTILASI ATMOSFERIK

1. YAITU PEMISAHAN CRUDE MENJADI FRAKSI-FRAKSINYA

DENGAN DASAR PERBEDAAN TITIK DIDIH FRAKSI PADA

TEKENAN ATMOSFERIS

2. CRUDE DIPANASI SEHINGGA SUHU SEKITAR 360 ºC, DAN

SEHINGGA FRAKSI BENSIN, KEROSIN DAN SOLAR MENGUAP

3. HASILNYA ADALAH FRAKSI :

a. GAS,

b. DISTILAT RINGAN SEPERTI : NAFTA (BENSIN MUTU RENDAH)

c. DISTILAT MENENGAH SEPERTI : KEROSIN, SOLAR, MINYAK

BAKAR (GASOIL) DAN SISANYA ADALAH RESIDU

4. PEMISAHAN UAP MENJADI FRAKSINYA DILAKUKAN MELALUI

DISTILASI BERTINGKAT DALAM ALAT YANG DINAMAKAN

MENARA FRAKSINASI

SKEMA DISTILASI ATMOSFERIS

GAS

NAFTA/BENSIN ALAM

RESIDU ATMOSFERIS

KEROSIN / AVTUR

SOLAR

COOLER

FURNACE

DISTILASI VAKUM

MEMISAHKAN FRAKSI-FRAKSI BERAT DARI RESIDU ATMOSFERIS

DENGAN PEMANASAN 360 ºC PADA KONDISI VAKUM

SUHU 360 ºC DIPILIH KARENA MERUPAKAN TITIK KERUSAKAN

(CRACKING) MINYAK. DIATASNYA, MINYAK AKAN RUSAK

VAKUM DIPILIH KARENA KEVAKUMAN AKAN MENURUNKAN TITIK

DIDIH, ARTINYA FRAKSI-FRAKSI TITIK DIDIH DIATAS 360 ºC

DAPAT DIUAPKAN DAN DIPISAHKAN

FRAKSI ITU ADALAH: MINYAK DIESEL (IDO), FRAKSI LILIN, FRAKSI

LUBE OIL DLL YANG DISEBUT MEDIUM GAS OIL DAN HEAVY GAS

OIL

SKEMA DISTILASI VAKUM

COOLER

RESIDU VAKUM

GASOIL MEDIUM, LILIN

MINYAK DIESEL / IDO

GAS OIL BERAT, LUBE OIL

FURNACE

PROSES KONVERSI

1. REFORMING : MERUBAH BENSIN ALAM MENJADI BENSIN MUTU

TINGGI

2. CRACKING : MERUBAH FRAKSI BERAT MENJADI BENSIN,

AVTUR DAN SOLAR

3. HYDROCRACKING : MERUBAH FRAKSI GASOIL MEDIUM DAN

BERAT MENJADI KERO DAN SOLAR DENGAN BANTUAN GAS

HYDROGEN

4. FLUIDIZED CATALYTIC CRACKING (FCC) : MERUBAH FRAKSI

GASOIL MEDIUM DAN BERAT MENJADI BENSIN MUTU TINGGI

5. RESIDUAL CATALYTIC CRACKING (RCC) : MERUBAH RESIDU

MENJADI BENSIN KERO DAN SOLAR

6. VIS BREAKING : MENGURANGI VISKOSITAS DAN TITIK BEKU

RESIDU SEHINGGA ENCER

MERUBAH SIFAT / SENYAWA FRAKSI AGAR LEBIH BERHARGA

BAGAIMANA PROSES KONVERSI DILAKUKAN

1. DENGAN PEMANASAN DAN PENGATURAN TEKANAN

a. THERMAL CRACKING

b. COKING

c. VISBREAKING

2. DENGAN PEMANASAN, PENGATURAN TEKANAN DAN

BANTUAN KATALISATOR

a. CATALYTIC REFORMAING

b. CATALYTIC CRACKING

c. HYDROCRACKING

BAHAN BAKAR MINYAK SEBAGAI PRODUK

1. PRODUK BAHAN BAKAR MINYAK PERTAMA ADALAH BENSIN /

GASOLINE, BAHAN BAKAR IGNITION ENGINE (MESIN DENGAN

PENGAPIAN BUSI)

2. PRODUK KEDUA ADALAH AVTUR, BAHAN BAKAR PESAWAT

TERBANG DENGAN SISTEM JET / TURBIN

3. PRODUK KETIGA ADALAH SOLAR, BAHAN BAKAR MESIN

DIESEL PUTARAN TINGG, AUTOMOTIVE DIESEL OIL -ADO

4. PRODUK KE EMPAT ADALAH MINYAK DIESEL, BAHAN BAKAR

MESIN DIESEL PUTARAN RENDAH -INDUSTRIAL DIESEL OIL –

IDO

5. PRODUK KE LIMA ADALAH BAHAN BAKAR DAPUR ATAU FUEL

OIL

6. PRODUK SAMPINGAN ADALAH ELPIJI, SEBAGAI HASIL

SAMPINGAN PROSES KONVERSI (DALAM CRUDE JUMLAH

ALAMIAHNYA SEDIKIT)

B E N S I N

1. BERBAGAI JENIS BENSIN KITA JUMPAI SAAT INI; PREMIUM,

PERTAMAX, SUPER PREMIUM DLL

2. PERBEDAANNYA DALAM MUTU BAKAR YANG DISEBUT OCTANE

NUMBER.

3. BENSIN DENGAN ON TINGGI MEMBERIKAN PEMBAKARAN BAIK,

ARTINYA TIDAK TERJADI “KNOCKING”, MESIN HALUS TENAGA

KUAT.

4. PREMIUM ON 88, SUPER PREMIUM ON 98

5. MOBIL SEJAK 1990 AN MEMBUTUHKAN DIATAS ON 90,

SESUNGGUNYA PREMIUM BELUM MEMENUHI SYARAT TETAPI

PREMIUM LEBIH MURAH DAN DAPAT DITOLELIR

KEKURANGNNYA

6. SYARAT-SYARAT BENSIN DITUANGKAN DALAM SPESIFIKASI

YANG DIKELUARKAN OLEH DIRJEN MIGAS

CDU

50,000

BPD

CRUDE

S. PAKNINGGas to Ref. Fuel

NAPHTHA

KEROSENE

ADO

L. RESIDUE

CDU

100,000

BPD

CRUDE

GAS

L. RESIDUE

DUMAI - 1GAS

LGO

HGO

L. RES

S. PAKNING

HYDROGEN

PLANT

HCC

55,600

BPD

GAS

HVU

92,600

BPD

KEROSENE

ADO

DHDT

DCU

35,200

BPD

GAS

UNSAT. LPG

C. NAPHTHA

GREEN COKE

LSWR

HCGO

NAPHTHA

DUMAI - 2

NHDT

GAS

LT. NAPHTHA

PLAT

FORMER

GAS

PLAT

FORMER

AMINE

TREATER

LPG

LPG

KEROSENE

AVTUR

JP - 5

ADO

CALCINERCALCINED COKE

H. NAPHTHA

NRU

H. NAPHTHA

H. NAPHTHA

HVGO

LVGO

ADO

H. KERO

LT. KEROLCGO

PLATFORMATE

PLATFORMATE

LSWR

S. RESIDUE

LSWR

L. NAPHTHA

LT. KERO

H. KERO

MOGAS

REF. FUEL

GAS SYSTEM

UP II ( KILANG S. PAKNING & DUMAI )

klg_up2.vsd

IDO / F.O. BLENDING

REF. FUEL GAS

C

D

U

CDU II / III / IV / V

REDIST I / II

BBDU

POLY

ALKYL

STAB

A / B /C

TRT

1

ARDMPLANT

C4

LPG

AVGAS

MOGAS

SR. TOP

SBPX

BTXCYCLDHEXPTA

REF

I

NAPHTHAC4

NAF I / II

TCC

A / B

TRTDRTRT

HAWS

KERO / AFTUR

ADO

LSWR

TO HVU II

C

D

U

VI

GAS

TR4

SLC

HUVIII

L. RESIDUE

IDO

SR. NAPHTHA

KERO

ADO

RDU

DCO NAPHTHA

LOMC

EXPORT

TO OTHER

REFINERYKERO

ADO

IDO

LSWR

IFO

LPGRDU

SLC

LSWR

NAPHTHA

KERO

ADO

HUVIII

FCCU

LVGO

GAS

LSWR

CR. NAPHTHA

TRR

STAB

ALKYL FEED

TO PLAJU

GAS

HOMC

MOGAS

L. RESIDUE

EX PLAJU

NAF II / LKD / MKD

LCT / HCT

IFO

LSWR

C4

HVGO

ADO

UP III ( KILANG PLAJU & S. GERONG )

klg_up3.v sd

IDO / F.O. BLENDING

REF. FUEL GAS

C

D

U

CDU II / III / IV / V

REDIST I / II

BBDU

POLY

ALKYL

STAB

A / B /C

TRT

1

ARDMPLANT

C4

LPG

AVGAS

MOGAS

SR. TOP

SBPX

BTXCYCLDHEXPTA

REF

I

NAPHTHAC4

NAF I / II

TCC

A / B

TRTDRTRT

HAWS

KERO / AFTUR

ADO

LSWR

TO HVU II

C

D

U

VI

GAS

TR4

SLC

HUVIII

L. RESIDUE

IDO

SR. NAPHTHA

KERO

ADO

RDU

DCO NAPHTHA

LOMC

EXPORT

TO OTHER

REFINERYKERO

ADO

IDO

LSWR

IFO

LPGRDU

SLC

LSWR

NAPHTHA

KERO

ADO

HUVIII

FCCU

LVGO

GAS

LSWR

CR. NAPHTHA

TRR

STAB

ALKYL FEED

TO PLAJU

GAS

HOMC

MOGAS

L. RESIDUE

EX PLAJU

NAF II / LKD / MKD

LCT / HCT

IFO

LSWR

C4

HVGO

ADO

UP III ( KILANG PLAJU & S. GERONG )

klg_up3.v sd

HDS 1

NAPHTHA

UP IV ( KILANG CILACAP )

ALC

NHT1

SRN

HVU

1 / 2

GAS

KEROSENE

PREMIUM

GAS TO FUEL /

FLARE

ADO

S.P.O RAFFINATE

L.M.O RAFFINATE

M.M.O RAFFINATE

B.O. RAFFINATE

HVI 60

HVI 95

HVI 650

HVIP 1300

SLACK WAX

ASPHALT

FUEL OIL

PLF

SPL

PDU

1 / 2

S. RES.EXTRACT

D.M.O RAFFINATEHVI 160

L RES

H2S

LPG

FEU

1 / 2

MDU

1 / 2

CDU II200,000

BPD

CRUDE

GO

SRN

GAS

LPGREC.

MEROX

NAPHTHA

SWEET

NAPHTHA

HCGO

PX-PLANT

SPL

LPG

NHT

H. NAPHTHA

AHU

H2

CCR

VIS

GAS

LCGODHT

L. NAPHTHA

KER

L. RES

klg_up4.vsd

L. NAP

H. NAP

AVTURMEROX

GO

CDU I100,000

BPD

SPO

LMO

MNO

BO

DAO

ASP

VGO

HO

PARAXYLENE

GAS

CC

R

UP V ( KILANG BALIKPAPAN )

L. RESIDE

FUEL GAS

C

D

U

V

60 MINAS

H

V

U

III

FO

WAX

PLANT

WAX

LPG

RECOVERY

H

C

C

A / B

HVGO

C

D

U

IV

LPG

NHTH. NAPHTHA

PLAT

FORMER

H

V

U

II

HYDROGEN

PLANT

EXP. H. NAPHTHA

KERO

ADO

AVTUR

LSWR

BALIKPAPAN I

BALIKPAPAN II

ADO

GAS

UNOCAL

L. NAPHTHA

IMPORT HVGO

L. RESIDUE

SRN

AVTUR

KERO

POD

200 ILC

H. NAPHTHA

FLT. OIL

KERO

ADO

MOGAS

KERO

ADO

L. NAPHTHA

k lg_up5.v s d

CRUDE

AMINE

AMINE

TREATER

# 23

LPG

TREATMENT

# 17

GASOLINE

TREATER

# 18

SULPHUR

RECOVERY

# 25

NAT. GAS

REF. GAS

UNSAT

GAS

PLANT

# 16

-----------------

RCC

# 15

ARHDM

# 12/13

HZ UNIT

# 22

GAS OIL # 14

HYHYDROT REATE

R

CAT.

POLYME-

RIZATION

# 20

LCO

HYDROT REATER

# 21

NA

KERO

GO

OFF GAS TO INCINERATOR

FUEL OIL

DECANT

OILREF. FUEL OIL

COKE

IDF

REF. FUEL GAS

SULPHUR

PROPYLENE

LPG

KEROSENE

SUPER TT /MOGAS ASEAN

GAS OIL

MOGAS

NCCDU

II

PROPYLENE

RECOVEERY

# 19

UP VI ( KILANG BALONGAN )

klg-up6.vsd

UP VII ( KILANG KASIM )

klg_up7.vsd

C

D

U

NHTU CRU

FU

EL

GA

S

LIG

HT

NA

PH

TH

A

FU

EL

GA

S

FU

EL

GA

S

LIG

HT

NA

PH

TH

A

FUEL GAS AND FLARE

L. NAPHTHA

REFORMATE

MOGAS

PREMIUM

KEROSENE

SOLAR

RESIDUE

HEAVY

NAPHTHA

SWEET

NAPHTHA

2000 BPSD 2000 BPSDCRUDE

10.000 BPSD

Walio : 60%

Salawati : 40%

(Ex. Santa Fe R.E)

Lokal Sorong

H2

CRUDE INTAKE

47 DOMESTIC

(970.66)

09 IMPORT

(213.5)

GAS/C3 & C4

UNIT PENGOLAHAN PERTAMINA

HEN/M.A./DIN. PWS BBM/P.

12 MEI 1999

C

D

U

klg_up4.vsd

H

V

U

ARHDM/

RCC

VISB

TCC

FCCU

HCU

DCU

SULFUR

STAB/LPG

POLY. PLT

POLY PROP.

ALKYLASI

REFORMER

P.XYLENE

TA/PTA

FIELD GAS (38.09)

NAP

KER/AVT

ATM BOTT

ADO

VGO

NAP

KER/AVT

IFO

ADO

DCO

COKE

INTERMEDIA NON PROCESS

HOMC (10.85)

PROPYLENE

LPG

MINASOL

SBP/LAWS

SULFUR

POLYTAM

P.XYLENE

BENZENE

PTA

SUPER TT

PREMIX

BB2L

NAPHTHA

PREMIUM

AVIGAS

AVTUR

KEROSENE

ADO

IDO

IFO

LUBE BASE

MINAREX

WAXES

ASPHALT

GAS

COKES

DECANT OIL

LSWR

BLENDING

FINISHING

0.01

2.21

19.44

15.96

28.94

1.05

7.30

0.19

0.86

0.08

0.10

0.59

0.01

0.14

0.94

0.18

0.18

0.32

0.03

2.47

0.04

10.14

0.47

0.34

2.35

0.82

INTAKE (MBCD)

PRODUK (% VOL)

W AX. PLT

LUBE PLT

ASPHALT PLT

LOMC

PROD TO CRUDE

0.21

3.64

0.09

0.23

KEGIATAN OPERASI DI

TERMINAL MINYAK

KEGIATAN OPERASI TERMINAL MINYAK

a. PENERIMAAN

b. PENIMBUNAN

c. PENDISTRIBUSIAN

1. MELAKSANAKAN KEGIATAN

2. MENGELOLA ADMINSTRASI DAN AKUNTANSI

ARUS MINYAK

TANKI

TIMBUN

KAPAL TANKER

JALUR PIPA

RAIL TANK WAGON

MOBIL TANKI

INTER TANK AREA

BPP

PNBP

BPP

BPP

B/L

CQL

KAPAL TANKER

JALUR PIPA

RAIL TANK WAGON

MOBIL TANKI

INTER TANK AREA

BPP

BPP

BPP

B/L

CQD

AKTIVITAS

PENERIMAAN

AKTIVITAS

PENIMBUNAN

AKTIVITAS

PENGELUARAN

SEKTOR :

1. TRANSPORTASI

2. RUMAH TANGGA

3. INDUSTRI

KONSUMEN

KEGIATAN OPERASI DI TERMINAL

AKTIVITAS

PENIMBUNAN

PENGELOLAAN

PERSEDIAAN (STOCK)

KUANTITAS KUALITAS

AKTIVITAS PENIMBUNAN

ADMINISTRASI & AKUNTANSI

LAPORAN STOCK

TUJUAN UTAMA

MENGETAHUI JUMLAH

PERSEDIAAN

MENGHITUNG BESARNYA

PERMINTAAN PERJENIS

MENGHITUNG BESARNYA

LOSSES YANG TERJADI

MENGHITUNG

KETAHANAN STOCK

MERENCANAKAN

KEBUTUHAN

MENGETAHUI JUMLAH

SELURUH PERGERAKAN

ANALISA KEBUTUHAN

SARANA TRANSPORTASI

LAPORAN STOCK MINYAK

PERTANGGUNG JAWABAN PERSEDIAAN PRODUK

DALAM AKUNTANSI MINYAK SELURUH PERSEDIAAN

YANG ADA HARUS DIPERTANGGUNG JAWABKAN SETIAP

HARI DAN/ATAU DALAM SATU PERIODE LAPORAN

PEMBUKUAN

PERSEDIAAN PRODUCT INI MELIPUTI SELURUH MINYAK

YANG TERDAPAT DI DALAM TERMINAL, SEPANJANG

MINYAK TERSEBUT BELUM DIJUAL ATAU

DIDISTRIBUSIKAN

LOKASI PERSEDIAAN (STOCK) MINYAK

1. TANKI TIMBUN (TANK STORAGE)

2. JALUR PIPA

3. DALAM TANKER/TONGKANG

4. MOBIL TANKI (TANK TRUCK)

5. SARANA PENYIMPANAN LAINNYA (DRUM)

VOLUME

PENGELUARAN

STOCK PADA TANKI TIMBUN

SETIAP PAGI

SEBELUM ADA

KEGIATAN

SETIAP SORE

SELESAI

KEGIATAN

OPENING STOCK

(STOCK AWAL)

CLOSING STOCK

(STOCK AKHIR)

DALAM LAPORAN PEMBUKUAN PERSEDIAAN DI TANKI TIMBUN

VOLUME PERSEDIAAN DIAMBIL BERDASARKAN HASIL

PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN PADA TANKI TIMBUN

STOCK PADA TANKI TIMBUN

TANTI TIMBUN YANG SUDAH MENGGUNAKAN AUTOMATIC

TANK GAUGING (ATG), DATA DIAMBIL DARI PRINT OUT

SYSTEM RECORD ATG

1. LEVEL MINYAK

2. DENSITY MINYAK

3. TEMPERATUR MINYAK

4. LEVEL AIR

VARIABLE PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN

1. DICATAT DALAM TANK TIKET

2. DIHITUNG DENGAN MENGGUNAKAN TABEL ASTM

3. HASILNYA DIMASUKAN DALAM PRODUCT STOCK

CALCULATION

HASIL PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN

MACAM JALUR PIPA

1. JALUR PIPA PENYALURAN/PENDISTRIBUSIAN (PIPE LINE

CONTENT TERMINAL)

2. PIPA PIPA PENERIMAAN (PIPE LINE PRODUCT TRANSFER)

DALAM LAPORAN PEMBUKUAN VOLUMENYA DIHITUNG DARI

TITIK SERAH (CUSTODY TRANSFER)

3. PIPA PENERIMAAN YANG BERISI MINYAK (SUB MARINE PIPE

BILA TIDAK DIGUNAKAN UNTUK OPERASI SELALU DIISI AIR)

STOCK MINYAK DI JALUR PIPA

1. VOLUME PIPA PADA SETIAP SAAT SAMA (OBSERVED).

2. UNTUK MENGHITUNG VOLUME PIPA DALAM SATUAN LITER

STANDARD 15ºC DAN BARRELS STANDARD 60 ºF :

PIPA DI AREA TERMINAL (PIPE LINE CONTENT

TERMINAL), DATA DENSITY DAN TEMPERATURNYA DIAMBIL

DARI DATA HASIL PENGUKURAN DI TANKI TIMBUN.

UNTUK PIPA SUPPLY TERMINAL (PIPE LINE CONTENT

PRODUCT TRANSFER DATA DENSITY DAN TEMPERATUR

DIAMBIL DARI HASIL PENGUKURAN DI JALUR PIPA.

3. APABILA TERJADI REALOKASI PADA JALUR PIPA, MAKA ISI

PIPA HARUS DIHITUNG/DITENTUKAN KEMBALI

4. BILA PADA PENUTUPAN PERIODE LAPORAN TERDAPAT

KEGIATAN PEMOMPAPAN, MAKA DIKATEGORIKAN SEBAGAI

FLOATING STOCK DAN ANGKANYA DIAMBIL DARI ANGKA

BACHING PROGRAM

PERHITUNGAN STOCK PIPA

STOCK MINYAK DALAM TANKER/TONGKANG

PERHITUNGAN VOLUME PERSEDIAAN

a. APABILA DALAM PERJALANAN ATAU SUDAH SANDAR TETAPI BELUM

ADA AKTIVITAS PEMBONGKARAN, MAKA DALAM PENUTUPAN PERIODE

LAPORAN DIBUKUAN SEBAGAI PERSEDIAAN INTRANSIT ANGKANYA

DIAMBIL DARI ANGKA B/L

b. APABILA SEDANG DALAM KEGIATAN PEMBONGKARAN, DALAM

PENUTUPAN PERIODE LAPORAN DIBUKUAN SEBAGAI PERSEDIAAN

FLOATING STOCK DAN ANGKANYA DIAMBIL DARI COMPARTEMENT LOG

SHEET (SFBD)

c. APABILA PROSES PEMBONGKARAN TELAH SELESAI MAKA DALAM

PERSEDIAAN DIAMBIL DARI ANGKA CERTIFICATE QUANTITY

DISCHARGE (CQD) ATAU ACTUAL RECIEPT (A/R)

1. AKTIVITAS PENERIMAAN

2. AKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN

a. APABILA PELAKSANAAN LOADING SELESAI DAN BELUM DITERBITKAN

B/L, DALAM PENUTUPAN PERIODE LAPORAN PEMBUKUAN PERSEDIAAN

DIBUKUKAN SEBAGAI STOCK DALAM TANKER DI DERMAGA

b. APABILA B/L SUDAH DITERBITKAN ATAU TANKER SEDANG DALAM

PERJALANNAN KE DESTINATION PORT, DIBUKUKAN SEBAGAI

PERSEDIAAN FLOATING STOCK PERKAPALAN

STOCK MINYAK DALAM MOBIL TANKI

1. MINYAK DALAM MOBIL TANKI PADA SAAT PENUTUPAN

PERIODE LAPORAN PEMBUKUAN PERSEDIAAN MASIH

DALAM PERJALANAN ATAU SUDAH TIBA TAPI BELUM

DIBONGKAR KE TANKI TIMBUN DIBUKUKAN SEBAGAI

INTRANSIT

2. APABILA DALAM PENUTUPAN PERIODE LAPORAN

PEMBUKUAN DAN MOBIL TANKI MASIH DALAM PROSES

PEMBONGKARAN MAKA PADA LAPORAN DIBUKUKAN

SEBAGAI FLOATING STOCK

3. DALAM PEMBUKUAN PERSEDIAAN VOLUME MINYAK

DIAMBIL DARI ANGKA YANG TERCANTUM DALAM

DOKUMEN BUKTI PENYERAHAN PRODUK (BPP)

4. APABILA DOKUMEN BPP BELUM DITERIMA,

PERHITUNGAN VOLUME MINYAK DIAMBIL DARI ANGKA

KALIBRASI RTW ATAU MOBIL TANKI

AKTIVITAS PENERIMAAN

AKTIVITAS PENDISTRIBUSIAN

1. APABILA PELAKSANAAN PENGISIAN MOBIL TANKI

SELESAI DAN BELUM DITERBITKAN BPP/PNBP,

PENUTUPAN PERIODE LAPORAN PEMBUKUAN

PERSEDIAAN DIBUKUKAN SEBAGAI STOCK DALAM

RTW ATAU MOBIL TANKI

2. APABILA BPP SUDAH DITERBITKAN DAN MOBIL TANKI

SEDANG DALAM PERJALANNAN KE LOKASI TUJUAN,

DIBUKUKAN SEBAGAI PERSEDIAAN INTRANSIT

LOKASI TUJUAN

Instalasi / Depot :

Type of Product :

Month and Year :

Ltr Obv's Bbl 60ºF

Date :……………….. Prepared by :………………………….

Name & Signature

Check by :………….. Approved by :…………………………….

Name & Signature Name & Signature

Specific

Grafity

Heigh

Of

Liquid

Heigh

Of

Water

DateIntransit

/Floating

Total

PRODUCT STOCK CALCULATION

Pipe line

Content

Depot

Temp.

ºC/ºF

Sample

Volume

of

Product

Pipe line Content

Product Transfer

Drum

ContentTank No

AKTIVITAS

PENDISTRIBUSIAN

JALUR DISTRIBUSI BAHAN BAKAR MINYAK

DALAM NEGERI MELALUI TRANSPORTASI LAUT

POLA SUPLAI-DISTRIBUSI EXISTING

BITUNG

SABANG

KRUENG RAYA

LHOK SEUMAWE

UP. I - PKL. BRANDAN

LAB. DELI

UP. II - DUMAI

SIAK

MEULABOH

SIBOLGA

G. SITOLI

TT. TLK.KABUNG

BENGKULU

JAMBI

PANJANG

UP. III - PLAJU

P. NATUNA

P. BATAM

SEMARANG

SURABAYA

CAMPLONG

MENENG

TT. TLKMANGGIS

AMPENANBIMA

BADUNG

REO

ENDE

WAINGAPU

MAUMERE

L. TUKA

KALABAHI

ATAPUPU

DILI

KUPANG

SAUMLAKI

DOBOTUAL

FAK - FAK

NABIRE

MERAUKE

JAYAPURA

BIAK

SERUI

MANOKWARI

SORONG

BULA

MASOHI

NAMLEA

SANANA

PABUHA

UP. IVCILACAP

PONTIANAK

SINTANG

SAMPITCILIK RIWUT

PKL.BUN P. PISANG

BANJARMASIN

BALIKPAPAN

SAMARINDA

TARAKAN

TOLI - TOLI

MOUTONG

DONGGALA

PARIGI

POSO

GORONTALO

KOLONDALE

PALOPO

TAHUNA

KOTA BARU

PARE - PARE

P. SAMBU

TT.

TG. GEREM/MERAK

BONTANG

PLUMPANG

UP.VI

BALONGAN

LUWUK

KENDARI

KOLEKA

RAHA

BAU -BAU

UJ. PANDANG

SUBUNG

TT.WAY AME

TOBELO

TERNATE

BANGGAI

KALBUT

IMPORT

IMPORT

TLK. SEMANGKA

Keterangan

: Unit Pengolahan/Kilang

: Jalur Distribusi BBM : Depot-depot BBM

: Transit Terminal : Terminal Back Loading

LAPORAN

STOCK BBM

PROG. LIFTING

* BULANAN

* 10 HARIAN

KILANGPERKAPALAN

F. STORAGE

T. TERMINAL

INSTALASI

DEPOT

SUPPLY POINT

T. TERMINAL

TANKERPUSAT

JAKARTA

DEPOT

PROGRAMMER

PUSAT

REGION I S/D IV

(UPMS I S/D VIII)

TANKER

TANKER

TANKER

TANKER

PIPA

PIPA PIPA

RTW

MOBIL TANKI

RTW

TANKER

POLA DISTRIBUSI MINYAK DI INDONESIA

MODA TRANSPORTASI

TANKI

TIMBUN

KAPAL TANKER

JALUR PIPA

RAIL TANK WAGON (RTW)

MOBIL TANKI

BPP

PNBP

BPP

BPP

B/L

CARGO DOCUMENT

PENDISTRIBUSIAN MELALUI TANKER

1. CERTIFICATE OF QUANTITY LOADED (CQL)

2. BILL OF LADING (B/L)

3. COMPARTEMENT LOG SHEET AFTER LOADING ATAU

SHIP’s FIGURE AFTER LOADING (SFAL)

1. DATA VOLUME MINYAK YANG DIAMBIL DARI HASIL

PENGUKURAN PADA TANKI TIMBUN SAAT SEBELUM DAN

SESUDAH LOADING TANKER DI LOADING PORT

2. ANGKA DALAM CQL INI DIPERGUNAKAN SEBAGAI DASAR

UNTUK MENERBITKAN BILL OF LADING (B/L)

CERTIFICATE OF QUANTITY LOADED (CQL)

BILL OF LADING (B/L)

SURAT MUATAN YANG DIKELUARKAN PENGIRIM (LOADING PORT)

YANG MENERANGKAN BAHWA TANKER TELAH MENERIMA

MINYAK DARI PENGIRIM UNTUK DIANGKUT SAMPAI KE

PELABUHAN TUJUAN (DESTINATION PORT) DAN DISERAHKAN

KEPADA PENERIMA

1. SEBAGAI PERJANJIAN PENGANGKUTAN

2. TANDA BUKTI PENERIMAAN BARANG

3. TANDA BUKTI PEMILIKAN BARANG

SURAT MUATAN (B/L) MEMPUNYAI TIGA FUNGSI :

CERTIFICATE OF QUANTITY LOADED (CQL)

COMPARTEMENT LOG SHEET AFTER LOADING (SFAL)

DOKUMEN YANG BERISIKAN HASIL PENGUKURAN DENSITY,

TEMPERATUR DAN LEVEL MINYAK DAN HASIL PERHITUNGAN

VOLUME DI SETIAP COMPARTEMENT TANKER SETELAH SELESAI

MUAT (LOADING) DI PELABUHAN MUAT (SHIP FIGURE AFTER

LOADING/SFAL)

DOKUMEN INI OLEH DESTINATION PORT AKAN DIPERGUNAKAN

SEBAGAI DASAR UNTUK MENGHITUNG TRANSPORT LOSS

COMPARTEMENT LOG SHEET MERUPAKAN DOKUMEN

TANKER YANG PEMERIKSAAN, PENGUKURAN DAN

PERHITUNGANNYA DILAKSANAKAN OLEH PIHAK TANKER

HARUS DARI HASIL PENGAMBILAN SAMPEL DI SETIAP COMPARTEMENT

DENSITY DAN TEMPERATUR TIDAK DIAMBIL D MASING-MASING COMPARTEMENT

KOSONG

COMPARTEMENT LOG SHEET BEFORE DISCHARGE (SFBD)

DOKUMEN YANG BERISIKAN HASIL PENGUKURAN DENSITY, TEMPERATUR DAN

LEVEL MINYAK DAN HASIL PERHITUNGAN VOLUME DI SETIAP COMPARTEMENT

TANKER SEBELUM CARGO DI BONGKAR DI PELABUHAN TUJUAN (SHIP FIGURE

AFTER BEFORE DISCHARGE/SFBD)

DOKUMEN INI OLEH DESTINATION PORT AKAN DIPERGUNAKAN SEBAGAI

DASAR UNTUK MENGHITUNG TRANSPORT LOSS DAN DISCHARGE LOSS

COMPARTEMENT LOG SHEET MERUPAKAN DOKUMEN TANKER YANG

PEMERIKSAAN, PENGUKURAN DAN PERHITUNGANNYA DILAKSANAKAN OLEH

PIHAK TANKER

DENSITY DAN TEMPERATUR TIDAK DIAMBIL D MASING-MASING COMPARTEMENT

KOSONG

TEMPERATUR BBM DALAM KOMPARTEMEN

DIATAS PERMUKAAN AIR LAUT TERKENA

INDUKSI PANAS DECK DAN DINDING TANKER

YANG TERKENA PANASNYA SINAR

MATAHARI

TEMPARATUR BBM DALAM KOMPARTEMEN YANG

TERBENAM AIR LAUT TERKENA INDUKSI DINGINNYA

AIR LAUT YANG BERSENTUHAN DENGAN DINDING

TANKER

HARUS DARI HASIL PENGAMBILAN SAMPEL DI SETIAP COMPARTEMENT

DENSITY DAN TEMPERATUR

HASIL PENGUKURAN PADA PORT 1


HASIL PENGUKURAN PADA CENTER 2


HASIL PENGUKURAN PADA ST BOARD 3

PEMINDAHAN ATAU INTER TANK TRANSFER PERSEDIAAN BBM DARI SALAH

SATU TANGKI PENIMBUNAN/PENYIMPANAN KE TANGKI PENIMBUNAN/

PENYIMPANAN LAINNYA.

INTER TANK TRANSFER

1. TANKI TIMBUN YANG AKAN DI CLEANING ATAU REPAIR

2. REALOKASI TANKI

3. PRODUK DALAM TANKI RUSAK DAN TANKI AKAN DIMANFAATKAN

4. BUTUH RUANG KOSONG (ULLAGE) UNTUK MENERIMA TANKER

5. PERSEDIAAN MINYAK KOSONG KARENA TANKER TERLAMBAT DATANG

DASAR INTER TANK TRANSFER

PADA PENUTUPAN PERIODE LAPORAN PERSEDIAAN BESARNYA VOLUME

MINYAK YANG DIPINDAHKAN DIAMBIL BERDASARKAN ANGKA HASIL

PENGUKURAN DI TANKI PENERIMA

INLAND FUEL

TRANSPORTATION

FACILITIES

TANK TRUCK

OIL TRANSPORTATION

FACILITIES

1. MOBIL TANKI SEBAGAI SARANA ANGKUTAN DARAT YANG BANYAK

DIPAKAI

2. SIFATNYA YANG PRAKTIS

3. DAPAT BEROPERASI DI DALAM KOTA, DAERAH PELOSOK LUAR KOTA

4. UNTUK KEPERLUAN YANG BERSIFAT MENDADAK MUDAH DIDAPATKAN

5. SEWAKTU-WAKTU DENGAN MUDAH DAPAT MELAKSANAKAN

PENGIRIMAN

TRANSPORTASI BBM DENGAN MOBIL TANKI

JENIS MOBIL TANGKI

1. MOBIL TANGKI (TRONTON)

PENGERTIAN MOBIL TANGKI DISINI ADALAH MOBIL TRUCK YANG

DIPERLENGKAPI DENGAN SEBUAH TANGKI BERSERTA PERALATAN

LAINNYA YANG TERBUAT DARI BAHAN BESI DAN DILETAKAN DIATAS

CHASIS DIBELAKANG CABIN

SEDANGKAN MOBIL TANGKI TRAILER INI SAMA DENGAN MOBIL TANKI

NAMUN DILENGKAPI DENGAN GANDENGAN SEBUAH TANGKI YANG

BERDIRI DIATAS CHASIS DAN RODA TERSENDIRI (TRAILER), DAN DALAM

HAL INI MOBIL TANGKI JUGA BERFUNGSI SEBAGAI PENARIK TRAILER.

2. MOBIL TANGKI SEMI TRAILER

MOBIL TANGKI JENIS INI ADALAH MOBIL TUNDA YANG DIRANGKAIKAN

DENGAN SEBUAH TANGKI YANG DILETAKAN DIATAS CHASIS DAN

MEMPUNYAI RODA TERSENDIRI YANG TERPISAH DARI MOBIL TUNDANYA

(TRAILER), MOBIL TUNDA HANYA BERFUNGSI SEBAGAI PENARIK.

3. MOBIL TANGKI TRAILER

4. MOBIL TANGKI BRIDGER

MOBIL TANGKI YANG DIPERGUNAKAN KHUSUS UNTUK MENGANGKUT

BAHAN BAKAR PENERBANGAN, DAPAT BERUPA MOBIL TANGKI, SEMI

TRAILER ATAUPUN TRAILER

5. MOBIL TANGKI REFUELLER

MOBIL TANGKI YANG DILENGKAPI DENGAN POMPA DAN METERING

SYSTEM BESERTA KELENGKAPAN AVIATION FUEL YANG DIPERGUNAKAN

KHUSUS UNTUK MENGISI BAHAN BAKAR PENERBANGAN KE PESAWAT,

DAPAT BERUPA MOBIL TANGKI, SEMI TRAILER ATAUPUN TRAILER

RAMBU LARANGAN Cat warna PUTIHTinggi Huruf 7 Cm

DILARANG MEROKOK

DILARANG

MENUMPANG

PERTAMINAISG 5IO

RACUN API DCP : 16 KL 2 Bh x Kap 20 Lbs( 8 kg ),Cartridge operated, diberi wadah Pengikat di luar Cabin.

BENDERA MERAHUk. 200 x 300 MMTinggi Tiang 300 MM Hanya untuk Angkutan Produk Klas “A”( Premium,Premix, Super TT, Avigas, BB2L).

CABIN Cat warna MERAHSignal Red, DANA GLOSS 0013 halus, rata dan mengkilap.

RACUN API GASCAIR BERTEKANANCO2 atau FM1 Bh x Kap 2 Lbs (1kg)diberi wadah pengikatdlm Cabin

BUMPERDEPAN Cat warnaHITAM

STIKER Scotlite Standard / Warna LAMBANG PERTAMINAUk 150 x 150 mm

PERISAI KOLONG Cat Warna PUTIHmengkilap.

WARNA SELENDANG PRODUK. Premium Cat Warna KUNING, Lebar 200 mm. Solar Cat Warna ABU-ABU, Lebar 200 mm. Avtur Cat Warna dasar Kuning, lebar 200 mm dan

tengah PUTIH lebar 100 mm .Jarak dengan warna merah 100 mm Kemiringan 45º / 135º dr garis list plank atas dan bawah tanki

CHASSIS DAN DUDUKAN TANKI BBM Cat Warna HITAM STIKER SIMBOL

TRANSPORTASI BAHAN BAKAR BERBAHAYA NO. 3 Uk 400 x 400 MM Warna Dasar MERAH Huruf/ Angka HITAM(Hanya dipasang u/ Angkutan BBM Produk Klas “ A “ ( Premium, Avigas Super TT, BB2L, Premix )

KODE SUPPLY POINT DAN KODE TRANSPORT Cat Warna HITAM Tinggi Huruf / Angka:90 mm u/16000 Ltr ( Tronton ) ,( Arial Black ).

SPAT BOARD BELAKANG Cat Warna HITAMdengan List Cat warna PUTIH L 30 x 30 MM

BUMPERBELAKANG Cat warnaHITAM

L . 7038 EX

NOMOR POLISI KENDARAAN Cat Warna HITAM Tinggi Huruf / Angka 7 Cm ( Arial Black )

Stiker trasparant BATAS KECEPATANDalam Kota max. 40 KM/JamLuar Kota max. 60 KM/Jam

Tinggi huruf /angka 70 MM( Arial Black ) ditempelkan dgn arahbaca dr dalam cabinsebelah kiri.

Standard HurufPERTAMINA

Tinggi Huruf : 16 KL (Tronton) 350 mm ( Arial Black ) di Cat Warna MERAH Scothlite.

8000 Liter8000 Liter

Isi / Volume Kompartemen Cat Warna HITAM Tinggi Huruf/ Angka 7O MM ( Arial Black )

DILARANG MEROKOK

DILARANG

MEROKOK

Huruf Arial Black tinggi70 MM Cat warna MERAH

BAHAN BAKAR CAIR

MUDAH TERBAKAR

3

ANAK TANGGAdi Cat warna PUTIH halus, rata, mengkilap

RIB Pengaman /BODY TANKI BBM sisi belakang Di Cat Warna PUTIH . Cat DANAGLOSS No. 2165 Excellent white.halus, rata, mengkilap.

TABUNG SELANG Vernekel / Cat Warna PUTIH .

LIST SPAT BOARDCat Warna PUTIHKecuali yg asli Vernekel.

TANKI BBM SISI DEPAN Cat Warna MERAH (Signal Red DANA GLOSS No.0013 atau setara metallic ) Ukuran bagian atas tanki 16 KL - 1000 mm (Tronton) dr dinding depan, dgn sudut kemiringan 45 º kebawah.

PELEK RODA Cat Warna PUTIH /diberi dop vernekel

GENDANGAN GAS BUANG Konstruksi didepan dgn ujung pipa gas buangan arah kekanan Dilengkapi dengan flame aresster /trap standard Pertamina.

1.

OPENABLE ADAPTORVALVE 4” DIA (API RP 1004) C/w Dust couplerletak sebelah Kiri .

L. 7038 EX

PREMIUM SPBU

ISI : 16000 LITER

BUMPER BELAKANGCat Warna HITAM

SPBU

SPBA

SPBI

PSPD

PREMIUM

SOLAR

SPAT BOARD BELAKANGCat Warna HITAM dgn List Cat warna PUTIHL 30 x 30 mm.

Stiker Scotlite Standard / Warna LAMBANG PERTAMINAUk 600 mm X 600 mm

ISI : 16000 LiterHuruf dan Angka( Arial Black ) Cat warna HITAMTinggi 100 mm.

ANAK TANGGACat Warna PUTIH mengkilap, bersih

Stiker Scotlite KODE WARNA PRODUKScotlite std. Pertamina Uk : 400 mm X 150 mm

1. PREMIUM

Cat Warna Dasar KUNING Huruf BIRU TUA ( Arial Black ) Tinggi huruf 100 mm Lingkaran HITAM.

2. SOLAR

Cat Warna Dasar ABU-ABUHuruf MERAH ( Arial Black ) Tinggi huruf 100 mm. Lingkaran HITAM

Stiker Scotlite TUJUAN SUPLAIBBM Ke SPBU / A / I dan PSPD. Scotlite std Pertamina Uk : 400 mm X 150 mm

Cat Warna Dasar PUTIHHuruf MERAH ( Arial Black )Tinggi huruf 100 mm Lingkaran HITAM

KIP. 03.05

Masa berlaku Kartu Izin Pengisian ( Tgl & Bulan ) Cat warna MERAH Tinggi Huruf/Angka 100 mm( Arial Black )

BAHAN BAKAR CAIRMUDAH TERBAKAR

3

Stiker Simbol Transportasi Bahan Bakar Cair Mudah Terbakar No. 3.Uk. 400 mm x 400 mmWarna Dasar MERAH Huruf / Angka HITAM (Hanya dipasang u/ Angkutan BBM Produk Klas “ A “ ( Premium, Avigas Super TT, BB2L, Premix ) .

BENDERA MERAHUk. tinggi 200 mm X lebar 300 mm Tinggi tiang 300 mmKhusus hanya untuk angkutan Produk Klas “A” ( Premium, Premix, Super TT, Avigas, BB2L ).

BUFFER BUMPERCat warna KUNINGU/kend Tronton /trailer

ISG 5IO

KODE SUPPLY POINT & KODE TRANSPORT Cat Warna HITAM Tinggi Huruf / Angka 80 mm( Arial Black ) .

CABIN Cat warna MERAHSignal Red, DANA GLOSS 0013 halus, rata dan mengkilap

Standard Manhole & Fill Cap

1.

OPENABLE ADAPTORVALVE 4” DIA (API RP 1004)C/w Dust couplerletak sebelah Kiri .

PELAYAN BOTTOM LOADING

Vapor Adapter

Bottom LoadingArm

Bottom Valve API RP 1004

STIKER SIMBOLTRANSPORTASI BAHAN BAKAR BERBAHAYA NO. 3Uk 400 x 400 MM Warna Dasar MERAH Huruf/ Angka HITAM

KODE SUPPLY POINT DAN KODE TRANSPORT Cat Warna HITAM Tinggi Huruf / Angka 145 mm u/24000 Liter ( Trailer )( Arial Black ).


PERISAI KOLONG Cat Warna PUTIH mengkilap.

CHASIS DAN DUDUKAN TANKI BBM Cat Warna HITAM

SPAT BOARDBELAKANG Cat Warna HITAMdengan List Cat warnaPUTIH L 30 x 30 MM

PERTAMINA ISG 5E2

A B C D E

DILARANG MEROKOK

DILARANG MENUMPANG


3

DILARANG MEROKOK

8000 Liter

8000 Liter

L 2876 EK


RAMBU LARANGAN Cat warna PUTIHTinggi Huruf 70 MM

RACUN API GASCAIR BERTEKANANCO2 atau FM1 Bh x Kap 2 Lbs diberi wadah pengikatdlm Cabin.


RACUN API DCP2 Bh x Kap 20 Lbs Cartridge operated, diberi wadah pengikatdi luar Cabin.

Isi / Volume Kompartemen Cat Warna HITAMTinggi Huruf / Angka 70 MM ( Arial Black )

NOMOR POLISI KENDARAAN Cat Warna HITAMTinggi Huruf / Angka 70 MM( Arial Black )


Tinggi Huruf 500 MM( Arial Black )Di Cat Warna MERAHScothlite .

DILARANG

MEROKOK

Huruf Arial Balck tinggi70 MM Cat warna MERAH

Rotary Lamp Kuning

BUFFER BUMPERBELAKANG Cat warnaKUNING

RIB Pengaman/BODY TANKI BBM sisi belakang Di Cat Warna PUTIHCat DANAGLOSS No.2165 Excellent white.Halus, rata, mengkilap.

CABINCat warna MERAHSignal red, DANAGLOSS No. 0013 , halus,rata, mengkilap

LIST SPATBOARDCat Warna PUTIHkecuali yg sdh asli Vernekel .

PELEK RODA Cat Warna PUTIH/diberi dop vernekel

TABUNGSELANG Vernekel / Cat warna PUTIH

ANAK TANGGAdi Cat warna PUTIH halus, rata, mengkilap

Stiker ScotliteStandard / WarnaLAMBANG PERTAMINAUk 150 x 150 mm

TANKI BBM SISI DEPAN Cat Warna MERAH ( Signal Red DANA GLOSS No. 0013atau setara metallic) Ukuran bagian atas tanki 24 KL – 2000 mm ( Trailer )dr dinding depan , dgn sudut kemiringan 45 º kebawah.

Stiker trasparant BATAS KECEPATANDalam Kota max. 40 KM/Jam

Luar Kota max. 60 KM/Jam

Tinggi huruf 70 mm ( Arial Black ) ditempelkan dgn arahbaca dr dalam cabinsebelah kiri.

WARNA SELENDANG PRODUK LEBAR 200 MM

Premium Cat Warna KUNING.

Solar Cat Warna ABU-ABU.Avtur Cat Warna dasar Kuning lebar 200 mm

dan tengah PUTIH lebar 100 mm.Jarak dgn warna merah 100 mm. Kemiringan 45º / 135º dr garis list plank atas dan bawah tanki

8000 Liter


1.

OPENABLE ADAPTORVALVE 4” DIA (API RP 1004) C/w Dust couplerletak sebelah Kiri .


Vapor Adapter

Bottom LoadingArm


SOLAR SPBU

AVTUR DPPU

SPBU

SPBA

SPBIDPPU

Cat Warna Dasar PUTIHHuruf MERAH ( Arial Black )Tinggi huruf 100 mm Lingkaran Hitam

PSPD

SPBU

L 8876 EK

PREMIUM


3

PREMIUM

SOLAR

Stiker Scotlite KODE WARNA PRODUKUk : 400 mm X 150 mm

1. PREMIUM


2. SOLAR


3. AVTUR

Cat Warna Dasar PUTIHHuruf MERAH ( Arial Black ) Tinggi huruf 100 mm. Lingkaran HITAM

BENDERA MERAHUk tinggi 200 mm x Lebar 300 mmTinggi tiang 300 mm Khusus hanya untuk angkutan Produk Klas “A” ( Premium, Premix,Super TT, Avigas , BB2L ) .

Stiker Scotlite TUJUAN SUPLAI BBM Ke SPBU /A / I dan PSPD.Uk : 400 mm X 150 mm

KIP. 03.05

KIP. 03.05

KIP. 03.05

Stiker Simbol Transportasi BAHAN BAKAR CAIR MUDAHTERBAKAR NO. 3Uk. 400 mm x 400 mmWarna Dasar MERAH Huruf / Angka HITAM

Stiker scotlite Tujuan SuplaiBBM Ke DPPU Uk : 400 mm X 150 mm

BUFFER BUMPERCat warna KUNING

BUMPER BELAKANGCat warna HITAM

SPAT BOARD BELAKANGCat warna HITAM dengan List cat warna PUTIH L 30 X 30

ISI : 24000 LITER Huruf dan angka (Arial Black) Cat warna HITAMTinggi 100 mm

Stiker Scotlite lambang Standard / Warna LAMBANG PERTAMINAUk 600 x 600 mm

Stiker Scotlite kode warna produk Uk : 400 mm X 150 mm

AVTUR

L 8584 FR

BK 8564 EX

ISG 5E2

ISG 5E2

ISG 5E2

KODE SUPPLY POINT& KODE TRANSPORT Cat Warna HITAM Tinggi Huruf / Angka 80 mm.( Arial Black )

ISI : 24000 LITER

ISI : 24000 LITER

07.04


RIB Pengaman /BODY TANKI BBM sisi belakang di Cat Warna PUTIH . Cat DANAGLOSS No.2165 Excellent white, halus, rata, mengkilap.


ISI : 24000 LITER

Masa berlaku KARTU IZIN PENGISIAN( Tgl & Bulan ) . Cat warna MERAHTinggi Huruf / Angka 100 mm( Arial Black )

1.


PERTAMINA ISG 5G7

A B C E F

DILARANG MEROKOK DILARANG MENUMPANG


3

DILARANG MEROKOK

D

PELEK RODA Cat Warna PUTIH.

PERISAI KOLONG Cat Warna PUTIH

CHASIS DAN DUDUKAN TANKI BBM Cat Warna HITAM

SPAT BOARD BELAKANG Cat Warna HITAM dengan List Cat warna PUTIHL 30 x 30 MM

Stiker standard / warnaLAMBANG PERTAMINAUk 300 x 300 MM


DILARANG MEROKOKHuruf Arial Balck tinggi70 MM Cat Warna MERAH


BUFFER BUMPERBELAKANG Cat warnaKUNING

NOMOR POLISI KENDARAAN Cat Warna HITAMTinggi Huruf / Angka 70 MM( Arial Black )


Tinggi Huruf 500 MM( Arial Black )Di Cat Warna MERAHScothlite

ANAK TANGGAdi Cat warna PUTIH mengkilap

WARNA SELENDANG PRODUK LEBAR 200 MM

Premium Cat Warna KUNING.

Solar Cat Warna ABU-ABU.Avtur Cat Warna dasar Kuning lebar 200 mm

dan tengah PUTIH lebar 100 mm .

Isi / Volume Kompartemen Cat Warna HITAMTinggi Huruf / Angka 70 MM ( Arial Black )

RAMBU LARANGAN Cat warna PUTIHTinggi Huruf 70 MM

Stiker trasparant BATAS KECEPATANDalam Kota max. 40 KM/JamLuar Kota max. 60 KM/Jam Ditempelkan dgn arahbaca dr dalam cabinsebelah kiri.

RACUN API GASCAIR BERTEKANANCO2 atau FM1 Bh x Kap 2 Lbs diberi wadah pengikatdlm Cabin

Rotary Lamp Kuning



L 2876 EK 8000 Liter

RACUN API DCP2 Bh x Kap 20 Lbs Cartridge operated, diberi wadah pengikatdi luar Cabin.

8000 Liter 8000 Liter 8000 Liter


STIKER SIMBOLTRANSPORTASI BAHAN BAKAR BERBAHAYA NO. 3 Uk 400 x 400 MM Warna Dasar MERAH Huruf/ Angka HITAM(Hanya dipasang u/ Angkutan BBM Produk Klas “ A “ ( Premium, Avigas Super TT, BB2L, Premix )

RIB PENGAMAN / BODY TANKI BBM sisi belakangDi Cat Warna PUTIH . Cat DANAGLOSS No.2165 Excellent white.halus, rata, mengkilap.

TANKI BBM SISI DEPAN Cat Warna MERAH ( Signal Red DANA GLOSS No. 0013 atausetara metallic ) Ukuran bagian atas tanki 24 KL - 2000 mm ( trailler )Dari dinding depan, dgn sudut kemiringan 45 º kebawah.

LIST SPAT BOARDCat Warna PUTIHKecuali yg asli Vernekel.

TABUNG SELANG Vernekel / Cat Warna PUTIH .

KODE SUPPLY POINT DAN KODE TRANSPORT Cat Warna HITAM Tinggi Huruf / Angka:145 mm u/32000 Ltr (Trailer ) ,( Arial Black ).

1.



Vapor Adapter

Bottom LoadingArm


SOLAR SPBU

AVTUR DPPU

ISI : 32000 LITER

SPBU

SPBA

SPBIDPPU

Cat Warna Dasar PUTIHHuruf MERAH ( Arial Black )Tinggi huruf 100 mm Lingkaran HITAM

PSPD

SPBU

L 8876 EK

PREMIUM


3

PREMIUM

SOLAR


1. PREMIUM


2. SOLAR


3. AVTUR

Cat Warna Dasar PUTIHHuruf MERAH ( Arial Black ) Tinggi huruf 100 mm. Lingkaran HITAM

BENDERA MERAHUk tinggi 200 mm x Lebar 300 mmTinggi tiang 300 mm Khusus hanya untuk angkutan Produk Klas “A” ( Premium, Premix,Super TT, Avigas , BB2L ) .

Stiker Scotlite TUJUANSUPLAI BBM Ke SPBU /A / I dan PSPD.Uk : 400 mm X 150 mm

KIP. 03.05

KIP. 03.05

KIP. 03.05

Stiker Simbol Transportasi BAHAN BAKAR CAIR MUDAHTERBAKAR NO. 3Uk. 400 mm x 400 mmWarna Dasar MERAH Huruf / Angka HITAM

Stiker scotlite TUJUAN SUPLAIBBM Ke DPPU Uk : 400 mm X 150 mm

BUFFER BUMPERCat warna KUNING

BUMPER BELAKANGCat warna HITAM

SPAT BOARD BELAKANGCat warna HITAM dengan List cat warna PUTIH L 30 X 30

ISI : 32000 LITER Huruf dan angka (Arial Black) Cat warna HITAMTinggi 100 mm

Stiker ScotliteStandard/Warna LAMBANG PERTAMINAUk 600 x 600 mm


AVTUR

L 8584 FR

BK 8564 EX

ISG 5G7

ISG 5G7

ISG 5G7

KODE SUPLAI POINT & KODE TRANSPORT Cat Warna HITAM Tinggi Huruf / Angka 80 mm.( Arial Black )

ISI : 32000 LITER

ISI : 32000 LITER

07.04

CABINCat warna MERAHSignal red, DANAGLOSS No. 0013 , halus,rata, mengkilap.

Masa berlaku KARTU IZIN PENGISIAN( Tgl & Bulan ) . Cat warna MERAHTinggi Huruf / Angka 100 mm( Arial Black )

RIB PENGAMAN/BODY TANKI BBM sisi belakang di Cat Warna PUTIH . Cat DANAGLOSS No.2165 Excellent whitehalus, rata, mengkilap .


1.


1. 5 KL DENGAN 1 (SATU) KOMPARTEMEN

2. 8 KL DENGAN 1 (SATU) KOMPARTEMEN.

3. 16 KL (2 X 8 KL) DENGAN 2 (DUA) KOMPARTEMEN

4. 24 KL (3 X 8 KL) DENGAN 3 (TIGA) KOMPARTEMEN.

5. 32 KL (4 X 8 KL) DENGAN 4 (EMPAT) KOMPARTEMEN

KAPASITAS MOBIL TANGKI

PERALATAN MOBIL TANKI

1. MANHOLE STANDAR

2. BOTTOM LOADING

1. OVERFILL PREVENTION

2. VAPOUR RECOVERY

3. UNIVERSAL INTERNAL VALVE

4. DIP HATCH TUBE

5. SDS (SEALED DELIVERY SYSTEM)

6. GPS (GLOBAL POSITIONING SYSTEM)

7. AUTOMATIC STOP ENGINE (CUT OFF)/BRAKE CLOSE-OPTIONAL

UNTUK MOBIL TANGKI KE SPBU DAN INDUSTRI DITAMBAH ACESSORIES

a. TANKI TERBUAT DARI BAHAN YANG TIDAK MUDAH TERBAKAR

b. KONSTRUKSI MEMENUHI PERSYARATAN LALU LINTAS KEDARAAN UMUM

c. TANKI HARUS DILETAKAN DIATAS CHASSIS

d. ANTARA SKID TANKI DENGAN CHASSIS DIBERI KAYU KLOS KERAS

e. BERAT TANKI DENGAN MUATAN TIDAK BOLEH MELEBIHI BATAS

KEMAMPUAN CHASSIS DAN KENDARAAN

f. LEBAR TANGKI TIDAK BOLEH MELEBIHI LEBAR KENDARAAN/KABIN

g. PANJANG TANGKI TIDAK BOLEH MELEBIHI PANJANG CHASSIS

1. MOBIL TANKI

PERSYARATAN MOBIL TANKI

1. BERMESIN DIESEL

2. DAPAT DI STARTER BUKAN DIENGKOL ATAU DI DORONG

3. RIGHT HAND DRIVE (STIR KANAN)

I. MESIN MOBIL TANKI

PERSYARATAN MESIN SEMUA JENIS MOBIL TANKI

II. PERSYARATAN BERDASARKAN JENISNYA

h. JARAK ANTARA CABIN BELAKANG DENGAN DINDING TANKI MINIMUM 50 CM

i. UNTUK FULL BOTTOM LOADING KAPASITAS 16 KL TANPA SEKAT

j. KAPASITAS MAKSIMAL TANKI TIAP KOMPARTEMEN 8 KL (8.000 LITER).

KAPASITAS MOBIL TANKI MAKSIMAL 32 KL (32.000 LITER)

k. APABILA KAPASITAS MOBIL TANGKI LEBIH BESAR 8 KL SETIAP

KOMPARTEMEN DIBERI SEKAT DANGAN KELIPATAN 4 KL (UNTUK TIAP

LOADING)

l. UNTUK FULL BOTTOM LOADING HARUS TERSEDIA ULLAGE SEBESAR 1,5 %

MINIMUM DAN 3% MAXIMUM.

m. HARUS TERSEDIA TOP ULLAGE SEBESAR 0,75 – 1,25%.

a. MOBIL TUNDA (PENARIK) HARUS DILENGKAPI DENGAN BAN GANDA PADA

BAGIAN BELAKANG.

b. HUBUNGAN MOBIL TUNDA DENGAN TANGKI TRAILER HARUS SESUAI DAN

DILENGKAPI PIN PENGAMAN/PENGIKAT/PER PENEKAN YANG MEMPUNYAI

KEKUATAN PATAH DARI PENGHUBUNG ATAU PIN PENGAMAN MINIMAL 2 X

BERAT TRAILER SENDIRI.

c. BAGIAN DEPAN DAN TANGKI TRAILER DILENGKAPI DENGAN MINIMAL

SEBUAH TIANG PENYANGGA YANG DAPAT DIATUR KETINGGIANNYA

GUNA MENUNJANG BERAT TANGKI & MUATAN BILA RANGKAIAN DILEPAS.

d. SISTIM REM UNTUK BAN BELAKANG DAN TRAILER HARUS BERFUNGSI

SERTA DIPASANG NO. POLISI DAN LAMPU SESUAI KETENTUAN LALU

LINTAS/DLLAJR.

2. MOBIL TANKI SEMI TRAILLER

a. PANJANG TANGKI TIDAK BOLEH MELEBIHI PANJANG CHASSIS

SENDIRI BAIK KEBELAKANG ATAU KEDEPAN.

b. BAN MUKA DAN BELAKANG KIRI KANAN HARUS TERPASANG GANDA

c. KAPASITAS MUATAN TANGKI TRAILER TIDAK BOLEH SAMA ATAU

MELEBIHI MUATAN TANGKI DAN MOBIL TANGKI SENDIRI.

d. RANGKAIAN MOBIL TANGKI DAN TRAILER DILENGKAPI DENGAN PIN

DAN 2 BUAH RANTAI KESELAMATAN (TERBUNGKUS KARET) YANG

KUAT DAYA TARIKNYA DAN DIHUBUNGKAN DENGAN KAITAN, SERTA

TIDAK MENGGESER DI JALANAN PADA SAAT KENDARAAN BERJALAN

3. MOBIL TANKI TRAILLER.

a. SURAT TANDA NOMOR KENDARAAN (STNK) DARI KEPOLISIAN

b. SURAT KEUR DARI LLAJR

c. SURAT TERA DARI JAWATAN TERA DAN METEROLOGI

d. PADA BADAN TANGKI DIBERI KODE WARNA PRODUK YANG DIANGKUT

GUNA MEMUDAHKAN DALAM SEGI PENGAWASAN

e. KHUSUS UNTUK MOBIL TANKI YANG MENGANGKUT PRODUK RINGAN

(WHITE PRODUCT) DIPERLENGKAPI DENGAN PRESSURE VACUUM VALVE

f. UNTUK PRODUK LAINNYA HANYA DILENGKAPI DENGAN FREE VENT.

g. PADA TUTUP MAN HOLE DILENGKAPI PACKING ADALAH UNTUK

MENCEGAH KEBOCORAN DAN BENTURAN ANTARA METAL TUTUP DENGAN

METAL LEHERNYA MAN HOLE

h. PADA SALURAN KELUAR DIDALAM TANKI DIPASANG FOOT VALVE,

GUNANYA UNTUK MENCEGAH MINYAK TIDAK DAPAT DICURI MELALUI GATE

VALVE PADA PIPA OUT LET SELAMA DALAM PERJALANAN.

i. UNTUK MOBIL TANGKI YANG MENGANGKUT BAHAN BAKAR PENERBANGAN

DIPERLENGKAPI

- QUICK VALVE ATAU OUTOMATIC VALVE PADA UJUNG SALURAN KELUAR

- MECHANIC EMERGENCY VALVE PADA BAGIAN DALAM TANGKI TEPAT

DIMULUT PIPA SALURAN KELUAR.

1. PERLENGKAPAN MOBIL DAN TANKI

PERSYARATAN KELENGKAPAN YANG LAYAK OPERASI

2. KELENGKAPAN KESELAMATAN

a. BATTERY MOBIL HARUSLAH DILENGKAPI DENGAN TUTUP DARI

BAHAN YANG BERSIFAT ISOLATOR

b. ALAT PEMADAM KEBAKARAN

- JENIS CO2 UKURAN 2 ATAU 3 LBS

- JENIS DRY CHEMICAL POWDER (DCP) UKURAN 20 LBS, 1 BUAH

UNTUK TANKI, 2 BUAH UNTUK TRAILER DAN SEMI TRAILER

c. OBAT PPPK HARUS TERSEDIA DIDALAM KABIN.

d. BOUNDING CABLE DENGAN TAHANA MAKSIMUM 7 OHM DIIKAT

LANGSUNG KEBADAN TANGKI.

e. KHUSUS UNTUK MOBIL BRIDGER YANG MENGANGKUT AVIATION

PRODUCT, DIBAGIAN BELAKANG DILENGKAPI GROUNDING CABLE

YANG PANJANGNYA MENYENTUH TANAH

f. SEMUA LAMPU-LAMPU DAN SAMBUNGAN KABEL-KABEL HARUS

TERTUTUP

• HARUS DAPAT DIHIDUPKAN DENGAN SWITCH STARTERNYA.

• PEMUTUS ARUS (CUT OUT) HARUS TERTUTUP.

• CARBURATOR DILENGKAPI DENGAN SARINGAN UDARA (AIR

FILTER.

• KEPALA BUSI TERTUTUP DENGAN BAIK.

• DIPASANG PENGAMAN DYNAMO STARTER.

3. PERSYARATAN KESELAMATAN

a. MESIN MOBIL

• PIPA KNALPOT MESIN (EXHAUST PIPE) DIPASANG PADA BAGIAN

DEPAN DENGAN POSISI DIBAWAH BUMPER DIBELOKAN

KEKANAN

• PADA UJUNG KNALPOT DIPASANG PERANGKAP BARA (FLAME

TRAP)

b. SALURAN GAS BUANG (KNALPOT).

• SEMUA ALIRAN LISTRIK HARUS TERTUTUP DAN TERISOLASI

DENGAN BAIK, TIDAK BOLEH ADA YANG TERBUKA.

• SAMBUNGAN KABEL KEKLAKSON HARUS TERTUTUP.

• ZEKERING HARUS YANG ASLI, TIDAK BOLEH DIGANTI DENGAN

KAWAT ATAU BENTUK LAINNYA.

• DILENGKAPI DENGAN SAFETY SWITCH YANG DITEMPATKAN

DIDALAM CABIN, GUNANYA AGAR SECEPATNYA DAPAT

MEMUTUSKAN SEMUA ALIRAN BILAMANA TERJADI HUBUNGAN

SINGKAT.

• SEMUA LAMPU TUTUPNYA HARUS BAIK TIDAK BOLEH ADA YANG

RETAK ATAU PECAH.

c. KABEL LISTRIK DAN LAMPU.

d. REEM MOBIL.

• DAPAT BEKERJA DENGAN SEKETIKA

• HAND REEM HARUS BERFUNGSI DENGAN BAIK

• BEKERJA RATA DAN TIDAK MAKAN SEBELAH

1. AKIBAT HAND REEM TIDAK BERFUNGSI

2. MOBIL TANKI JALAN SENDIRI

3. BOTTOM LOADER DAN FILLING SHED RUSAK

TIANG FILLING STATION TERTARIK

BOTTOM LOADER TERTARIK MOBIL

• KONDISINYA TIDAK BOLEH YANG GUNDUL ATAU HALUS

KEMBANGNYA.

• UKURAN DAN JUMLAH BAN DISESUAIKAN DENGAN KETENTUAN

LLAJR.

• OLAH GERAK STIR TIDAK BOLEH MELEBIHI SUDUT 60 DERAJAT.

• DIKACA SEBELAH KIRI ATAS DITULIS PERINGATAN BATASAN

KECEPATAN MOBIL DILUAR DAN DIDALAM KOTA.

• PADA DASK BOARD MOBIL DITULIS PERINGATAN DILARANG

MEROKOK, MEMBAWA KOREK DIDALAM CABIN

e. BAN DAN STIR.

g. TANDA PERINGATAN.

PERSYARATAN MUATAN

1. SETIAP MOBIL TANGKI HANYA DIBENARKAN .DIISI DENGAN SATU JENIS

PRODUK. JIKA TERDAPAT/DILENGKAPI SEKAT HARUS BERLOBANG

SEHINGGA ANTAR COMPARTEMENT SALING BERHUBUNGAN.

2. BATAS ISI AMAN.

a. BATAS ISI AMAN SETIAP MOBIL TANGKI HARUS SESUAI DENGAN

KAPASITAS

b. UNTUK MENGHINDARI ADANYA PERUBAHAN VOLUME AKIBAT

KENAIKAN SUHU, MAKA KONSTRUKSINYA DIMUNGKINKAN

MEMPUNYAI RUANG KOSONG.

c. BATAS ISI AMAN MAX 98,5 % DARI KAPASITAS PENUH DARI ISI

TANGKI YANG BERSANGKUTAN.

d. KAPASITAS MOBIL TANKI DITANDAI DENGAN BAUT TERA YANG

DISEGEL OLEH PETUGAS JAWATAN METROLOGI

e. PADA MOBIL TANKI YANG TELAH DIADAKAN PERUBAHAN, TIDAK

BOLEH DIOPERASIKAN SEBELUM DILAKUKAN PENERAAN ULANG

f. LETAK BAUT TERA HARUS BERADA DILEHER DOMBAK.

g. PENERAAN ULANG OLEH JAWATAN METROLOGI DILAKUKAN 1

TAHUN SEKALI

KAPASITAS 16.000 L

KAPASITAS 24.000 L

PIPING SYSTEM

OIL TRANSPORTATION

FACILITIES

1. MEMPUNYAI TINGKAT PRODUKTIVITAS DAN EFESIENSI YANG TINGGI

2. TOTAL BIAYA OPERASI RENDAH

3. KERUGIAN AKIBAT LOSSES BBM RENDAH

4. KONTINUITAS SUPLAI BBM DAPAT LEBIH TERJAMIN

5. SAFETY&SECURITY DAN QUALITY LEBIH TERJAMIN

6. DAPAT MENTRANSFER MINYAK DALAM JUMLAH BESAR

7. COST PER LITER UNTUK JANGKA WAKTU UMUR PROYEK MENJADI

RELATIF LEBIH KECIL

PIPING SYSTEM

KEUNTUNGAN MENGGUNAKAN PIPA

PENGGUNAAN PIPA

1. SARANA PENERIMAAN DAN PENYALURAN MINYAK DI DEPOT/INSTALASI

/TERMINAL TRANSIT

a. UNTUK SETIAP JENIS PRODUK MEMILIKI 1 JALUR PIPA (DEDICATED)

b. MEMUNGKINKAN PEMBONGKARAN DAN PENYERAHAN KE TANKER

DILAKUKAN SECARA SIMULTAN

2. SARANA PENERIMAAN PADA SPM DAN CBM (SUB MAREINE PIPE)

a. DALAM MELAKSANAKAN PEMBONGKARAN DAN PENYERAHAN

BEBERAPA JENIS PRODUK MENGGUNAKAN 1 JALUR PIPA.

b. SETIAP PENGGANTIAN PRODUK PIPA DI FLUSHING DENGAN AIR

c. DALAM KEADAAN TIDAK BEROPERASI PIPA DIISI AIR

3. SARANA PENGIRIMAN PRODUK JARAK JAUH

a. DALAM PELAKSANAAN PENGIRIMAN DALAM 1 JALUR PIPA TERDIRI

BEBERAPA PRODUK SECARA BERURUTAN (PREMIUN, KERO DAN

SOLAR)

b. URUTAN PENGIRIMAN PREMIUM, KEROSINE, SOLAR, KEROSINE DST)

c. TERDAPAT PRODUK INTERFACE ANTARA

- PREMIUM DENGAN KEROSNE (FED STOCK A)

- SOLAR DENGAN KEROSINE (FED STOCK B)

d. PRODUK INTERFACE INI DIBLENDING DENGAN PROSENTASE TERTENTU

SESUAI HASIL PEMERIKSAAN LABORATORIUM

- FED STOCK A DI UPGRADE MENJADI PREMIUM

- SOLAR DENGAN KEROSINE DI DOWN GRADE MENJADI KEROSINE

e. PADA JARAK TERTENTU DIELANGKAPI DENGAN SARANA BOOSTER

PUMP YANG BERFUNGSI UNTUK MENAIKAN TEKANAN ALIRAN CAIRAN

Floating hose

SUBMARINE PIPE

SUB MARIEN PIPE DI SPM

JALUR PIPA DI DALAM DEPOT

JALR PIPA DI DERMAGA DEPOT

PREMIUM

KEROSINESOLAR

INTERFACE

PREMIUM DENGAN KEROSINE

INTERFACE

KEROSINE DENGAN SOLAR

UP GRADE

KE PREMIUM

DOWN GRADE

KE KEROSINE

BLENDING KE PREMIUM

MAK 2%BLENDING KE KEROSINE

MAK 2%

FED STOCK

AFED STOCK

B

PENDISTRIBUSIAN

MELALAUI PIPA DENGAN SISTEM PRODUK IN LINE

KEROSINE

FED STOCK TANK

CILACAP-BANDUNG (C-B)

CILACAP-JOGYAKARTA (C-Y)

JOGYAKARTA – TERAS (SOLO)

BALONGAN - JAKARTA

PANJANG 258 KM

C-B I DIAMATER 10”

C-B II DIAMETER 16”

PANJANG 247 KM

C-Y II DIAMETER 12”

PANJANG 65 KM

DIAMATER 12”

JALUR PIPA C-B, C-Y, Y-T

RENCANA PENGEMBANGAN

JALUR PIPA TRANS ALASKA

DIAMATER 48” (1,22 M) PANJANG 800 MILES (1.300 KM)

722.000 BARRELS PER HARI

JALUR PIPA DI SAUDI ARABIA

TERIMA KASIH

1.1. Overview

Documents

Transcript of 1.1. Overview