... '
L AP ORAN PENELITIAN
11!1! ! ol ol si . ITIJ 1 .. 19l 21 STUDI KARAKTERISTIK BETON ASPAL DIUJI DENGAN STATI<; INDIRECf TENSILE
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PU PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN
9
PENELITIAN
l t l tl lololsl ITI JI 19121 STUDI KARAKTERISTIK BETON ASPAL DIUJI DENGAN STATIC INDIRECf TENSILE
Maret 1993
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBAl'iGAN PU PUSAT PENELmAN PENGEMBANGAN JALAN JLRaya Timnr 2M Tip 73f22Sln3f2251i7St2253.PO Box 2 Sandung
TEA!\1 PENELID
STUDI KARAKTERISTIK BETON ASPAL DIUJI DENGAl'l STATIC INDIRECT TENSILE
Penanggung Jawab As is ten Teknisi
110025773
Ir. Gompul Dairi, BRE, MSc. Zainal Arifin Samhuri I no
Bandung, Maret 1993 Penanggung Jawab
Penditian
Ir. Gompul Dairi, BRE, MS NIP:
Penelitian STUDI KARAKTERISTIK BETON ASPAL DIUJI DENGAN STATIC INDIRECT TENSILE, Ir Gompul Dairi, BRE, MSc, 1992, Puslitbang Jalan, Badan Penelitian dan Pengembangan Jalan, Departemen Pekerjaan Umum.
Hampir 99 % perkerasan jalan lentur di Indonesia terbuat dari beraspal, dan pengalaman para pere-kayasa perkerasan jalan raya untuk membuat campuran telah cukup memadai, akan tetapi pengujian ketahanan campuran terhadap pembebanan lalu lintas yang dipikul, masih kebanya-kan menggunakan alat Marshall Stability. Hubungan an tara pengujian Marshall Stability dengan kemunduran atau kerusa-kan struktur perkerasan beraspal, tidak dapat dilihat secara nyata.
Kerusakan perkerasan jalan pada urnumnya adalah retak dan deformasi permanen, dan parameter tersebut dapat diuji dengan alat Indirect Tensile. Perkembangan teknologi peren-canaan tebal perkerasan di negara maju telah banyak mengacu kearah metode analitis, dan telah rneninggalkan metode em-piris. Hal tersebut diakibatkan oleh semakin berkembangnya system instrumentasi untuk rnengukur parameter campuran beraspal.
Penelitian dimaksudkan untuk menguji campuran beras-pal dengan alat Indirect Tensile, untuk memperoleh parameter seperti tensile strength (at), compressive strength (ac), tensile strain (€t), compressive strain (€c), modulus elas-tisitas (E) dan poisson's rasio Besaran besaran yang diperoleh tersebut digunakan untuk meng-analisis jumlah pengulangan beban lalu lintas, terhadap tebal perkerasan yang direncanakan.
Pengujian laboratorium akan sifat fisik agregat untuk campuran memenuhi syarat yang ditetapkan SNI No.l732-1989-F kecuali penyerapan agregat lebih besar dari 3 %. Pengujian dengan alat Marshall menunjukkan bahwa campuran optimum untuk campuran beton aspal diarnbil pada kadar bitumen dalam campuran sebesar 5,5 %, stability mencapai 1000 kg, kelele-han 3,50 mm, marshall quotient 300 kgjmm, rongga dalam campuran mencapai 13,7 %, dan terlihat bahwa campuran porous serta kasar. Pengujian dengan alat Static Indirect Tensile menunjukkan bahwa regangan tarik awal campuran beton aspal adalah sebesar 0.0018, regangan tekan 0.0024, tegangan tarik mencapai 1,3 kgjcmA2, dan modulus elastisitas 400 kgjcmA2.
Penelitian tanah dasar (subgrade), pondasi bawah (sub-base) dan pondasi (base) jalan yang telah ada dilakukan dengan alat Dynamic Cone Penetrometer (DCP), Falling Weight Deflectometer (FWD), dan Benkelman Beam (BB) dan diperoleh CBR disain tanah dasar 15 %, CBR disain pondasi bawah 50 %, dan CBR Disain pondasi 94,5 %. Lendutan balik representatip
seksi percobaan hasil pengukuran BB adalah sebesar 1,86 mm.
Perencanaan tebal perkerasan didasarkan atas jumlah kumulatif ekivalen beban as standar sebesar 4.167.625 yakni sampai dengan tahun 1997. Dengan berbagai metode perenca-naan tebal perkerasan seperti SNI No.1732-1989-F; Modifikasi SNI No.1732-1989-F; BM 01/MN/B/83; AASHT0,1972; AASHTO, 1986; The Asphalt Institute MS 1-1981, The Asphalt Institute MS 17, 1983, dan NAASRA, 1987; memberikan tebal lapis permu-kaan yang berbeda dan diambil yang representatip untuk pelaksanaan hamparan lapangan sebesar 12 em. Hasil tebal perkerasan yang diperoleh dengan hitungan empiris, dikontrol dengan teori tiga lapis dari Burmister, Acum, Fox, diperoleh regangan tarik pada bag ian bawah lapis berbi tumen adalah sebesar 204,4 mikro inch/inch, serta regangan tekan pada lapis permukaan tanah dasar adalah sebesar 159, 2 mikro inch/inch.
Penghamparan lapangan campuran beton aspal dilakukan sepanjang 14 meter, lebar 6,5 meter dan ketebalan padat 12 em. Sewaktu pemadatan hamparan lapangan, hujan turun dengan lebat, sehingga diprakirakan bahwa lapis perkerasan menggu-nakan beton aspal tidak dapat bertahan lama.
Sampel campuran AMP diambil secara acak dari dump-truk, dikompaksi dan diuji di laboratorium, menghasilkan stability 626,6 kg, kelelehan 3,262 mm, dan hal tersebut menunjukkan bahwa koefisien kekuatan relatif campuran beton aspal bukan 0, 42 sesuai perencanaan, akan tetapi 0, 358. Regangan tarik awal campuran beton aspal hamparan lapangan adalah sebesar 0,0005, dan diprakirakan mampu memikul pengu-langhan beban standar 2.172.100, berarti 52 persen dari perencanaan, dengan aggapan bahwa 45 % terjadi retak perker-asan pada jejak roda (wheel track). Hasil evaluasi secara visual menunjukkan bahwa campuran beton aspal yang dihampar di lapangan masih berfungsi untuk lalu lintas. Pengukuran dengan alat Benkelmnan Beam dan Falling Weight Deflectometer (FWD) secara periodik (tiap bulan) dilakukan untuk mengeta-hui kemunduran struktur perkerasan yang ada.
Perlu dilakukan pengkajian tentang penggunaan parame-ter Indirect Tensile sebagai dasar perencanaan tebal perker-asan lentur jalan raya.
DAFJ.'AR ISI
RINGKASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . iii DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . v
DAFTAR TABEL ...•..•...•................................ viii
DAFTAR GAMBAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . X
BAB 1. PENDAHULUAN
BAB
1.1
1.2
1.3
1.4
1.5
2.
2.1
2.2 2.2.1 2. 2. 2 2.2.3
2.3
2.4
2.5
Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Maksud dan Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
Metode Penelitian 2
Ba tasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
Hipotesa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
STUDI PUSTAKA
Umum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
Agregat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 Sifat fisik agregat kasar Sifat fisik agregat halus Sifat fisik bahan pengisi
3 4 4
Agregat Campuran . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
Bahan Pengikat .............................. 5
Pengujian Dengan Alat Marshall 5
2.6 Pengujian Dengan Alat Indirect Tensile ...... 6 2.6.1 Indirect Tensile menurut Yoder, 1975 ........ 7 2.6.2 Indirect Tensile menurut Thomas Kennedy, 1977 8
2.7 2.7.1 2.7.2 2.7.3 2.7.4 2.7.5
Penggunaan Parameter Indirect Tensile ...... . Sistem satu lapis .......................... . Sistem dua lapis ........................... . Sistem tiga lapis .......................... . Pendekatan berdasarkan hasil penelitian .... . Idealisasi lapis perkerasan ................ .
10 10 11 12 13 14
BAB 3. PROGRAM KERJA DAN UJI
3 .1 Program Kerja . . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43
3.2 Metode Pengujian ............................ 43
v
3.3 3.3.1 3.3.2 3.3.3
vi
Pengujian Agregat .......................... . Pengujian agregat kasar •.......•............ Pengujian agregat halus .......•............. Pengujian bahan pengisi .................... .
43 43 43 44
3.4 Pengujian aspal keras ..•.................•.. 44
3.5 Campuran Beton Aspal .•...........•..•....... 44
3.6 Perencanaan Tebal Perkerasan ...•..•......... 44
3. 7 Survey Lapangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45 3.7.1 Survey lalu-lintas .................•........ 45 3.7.2 Survey perkerasan lama .•.......•.•.......... 45
3.8 Penghamparan Lapangan .•.••.......•.......... 45
3.9 Evaluasi 3.9.1 Campuran 3.9.2 Lapangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
BAB 4.
4.1 4.1.1 4.1.2 4.1.3 4.1.4
4.2 4.2.1 4.2.2
4.3 4.3.1 4.3.2 4.3.3 4.3.4
4.4 4.5.1 4.5.2 4.5.3
4.5 4.5.1 4.5.2 4.5.3 4.5.4 4.5.5 4.5.6 4.5.7 4.5.8
SAJIAN DATA DAN ANALISIS
Pengukuran Lapangan ........................ . Survey lalu lintas ........................ . Pengukuran dengan alat DCP .................. . Pengukuran dengan alat BB ....•.............. Pengukuran dengan alat FWD ................. .
Pengu j ian Bahan ............................ . Agrega t .................................... . Aspal ...................................... .
Campuran di Laboratorium ................... . Gradasi campuran ........................... . Pembuatan benda uji (breket) ............... . Pengujian Marshall ...•...................... Pengujian Indirect Tensile ................. .
Analisis ................................... . Lal u -lintas ................................ . Karakteristik lapis perkerasan ..•........... Campuran laboratorium ...................... .
Perencanaan Tebal Perkerasan ............... . Menurut SNI No:1732-1989-F ................. . Menurut cara Modifikasi SNI No:1732-1989-F .. Menurut cara Bina Marga No. 01/MN/B/1983 ... . Menurut AASHTO, 1972 ....................... . Menurut AASHTO , 19 8 6 ....................... . Menurut The Asphalt Institute MS-1, 1981 ... . Menurut The Asphalt Institute MS-17,· 1983 .. . Menurut NAASRA, 1987 ....................... .
45 45 45
50 50 50 50 50
50 50 51
51 51 51 52 52
52 52 52 53
53 53 54 54 55 56 57 58 58
4.6
4.7 4.7.1 4.7.2 4.7.3
BAB 5.
5.1 5.1.1 5.1.2 5.1.3 5.1.4 5.1.5 5.2
vii
Kontrol Disain Ketebalan Oengan Metode Analitis ................................... .
Pelaksanaan Lapangan ....................... . Penyediaan bahan ........................... . Penyediaan peralatan ••...................... Sampel campuran dari AMP ................... .
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan ................................. . Pengujian laboratorium ..•......•....•....... Survey lapangan ............................. . Perencanaan tebal perkerasan ......•......... Pelaksanaan lapangan ....................... . Eval uasi ................................... . Saran ...................................... .
58
60 60 60 61
131 131 131 132 132 132 133
DAFTAR PUSTAKA • • • . • • . . • . . . • • . . . • . . . . . . • . . . . . 13 4
Tabel 2o1 - Gradasi Agregat Campuran Beton Aspal Sesuai SNI No o1737-1989-F o o o o o o o o o o o o o o o .. o . . . . . 16
Tabel 2o2 - Persyaratan Aspal Keras 0000000000000000000 17
Tabel 2o3 - Persyaratan Campuran Lapis Beton Aspal ooo• 18
Tabel 2o4 - Persentase Minimum Rongga Dalam Campuran 00 18
Tabel 2o5 - Nilai Fungsi Elastis System Satu Lapis 0000 19
Tabel 2o6 - Faktor Tegangan System Tiga Lapis 000000000 20
Tabel 4o1 - Perkembangan LHR Jalan Percobaan Skala Penuh Cileunyi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62
Tabel 4o2 - Beban As Dan Faktor Ekivalensi Kendaraan 62
Tabel 4o3 - Hasil Survey Lalu Lintas Selama 168 Jam, Jalan Percobaan Skala Penuh Cileunyi ••ooooo 63
Tabel 4o4 - Pengukuran DCP, Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Cileunyi ooo•oo••oooo• 64
Tabel 4o5 - Pengukuran Dengan Alat Benkelmanbeam, Seksi penelitian Jalan Percobaan Skala Penuh Cileunyi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 76
Tabel 4o6 - Pengukuran Dengan Alat FWD, Analisis Lendutan Dan Modulus Serta CBR Lapis Perkerasan Seksi Jalan Percobaan Skala Penuh Cileunyi . o o o 0 o o o o o o . o o o o o o o o o o o o . o . • . 77
Tabel 4o7 - Gradasi Bahan Stock Pile AMP Puslitbang Jalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79
Tabel 4o8 - Gradasi Agregat Hot-Bin 1 AMP Puslitbang Jalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79
Tabel 4o9 - Gradasi Agregat Hot-Bin 2 AMP Puslitbang Jalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 80
Tabel 4o10 - Gradasi Agregat Hot-Bin 3 M1P Puslitbang Jalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 80
Tabel 4o11- Gradasi Sement Portland Cap 3 Roda oo•ooo••• 81
Tabel 4o12 - Pemeriksaan Berat Janis Dan Absorbsi Agrega t Kasar 0 0 o o o .... o . o o . o . o o . o .. o o o o .... o 8 2
Tabel 4o13 - Pemeriksaan Berat Janis Dan Absorbsi Agregat Halus o .. o o o o. o o o ..... o. o. o ...... o. o 82
viii
ix
Tabel 4.14 - Pemeriksaan Berat Janis Dan Absorbsi Agregat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 2
Tabel 4.15 - Sifat Fisik Aspal Keras Pen 60/70 Stock AMP Puslitbang Jalan ....................... 83
Tabel 4.16- Gradasi Disain Campuran Beton Aspal ........ 84
Tabel 4.17 - HaSil Uji Marshall Campuran Beton Aspal Dengan Kadar Bitumen 4,5% ................. 85
Tabel 4.18 - Hasil Uji Marshall Campuran Beton Aspal Dengan Kadar Bitumen 5,0% ................. 86
Tabel 4.19 - Hasil Uji Marshall Campuran Beton Aspal Dengan Kadar Bitumen 5,5% ................. 87
Tabel 4.20 - Hasil Uji Marshall Campuran Beton Aspal Dengan Kadar Bitumen 6,0% ................. 88
Tabel 4.21 - Hasil Uji Marshall Campuran Beton Aspal Dengan Kadar Bitumen 6,5% ................. 89
Tabel 4.22 - Hasil Uji Indirect Tensile Campuran Beton As pal Dengan Kadar Bitumen 4,5 % ........... 90
Tabel 4.23 - Hasil Uji Indirect Tensile Campuran Beton As pal Dengan Kadar Bitumen 5,0 0 . . . . . . . . . . . 92
Tabel 4.24 - Hasil Uji Indirect Tensile Campuran Beton As pal Dengan Kadar Bitumen 5,5 % . . . . . . . . . . . 94
Tabel 4.25 - Hasil Uji Indirect Tensile Campuran Beton As pal Dengan Kadar Bitumen 6,0 % . . . . . . . . . . . 96
Tabel 4.26 - Hasil Uji Indirect Tensile Campuran Beton As pal Dengan Kadar Bitumen 6,5 % ........... 98
Tabel 4.27 - Perhitungan Kumulatif Ekivalen Standar Axle (ESA) Jalan Skala Penuh Cileunyi ..... 100
Tabel 4.28 - Pengukuran DCP Dan Analisis CBR Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Cileunyi .................................. 101
Tabel 4.29 - Lapis Permukaan Menggunakan Beton Aspal ... 102
Tabel 4.30 - Faktor Tegangan Untuk Perkerasan Tiga Lapis 103
Tabel 4.31 - Hasil Uji Marshall Campuran Beton Aspal Hamparan Lapangan ......................... 104
Tabel 4.32 - Hasil Uji Indirect Tensile Carnpuran Beton Aspal Hamparan Lapangan .................... 105
Gambar 2.1 - Gradasi Campuran Beton Aspal No. 1 25
Gambar 2.2 - Gradasi Campuran Beton Aspal No. 2 25
Gambar 2.3 - Gradasi Campuran Beton Aspal No. 3 25
Gambar 2.4 - Gradasi Campuran Beton Aspal No. 4 26
Gambar 2.5 - Gradasi Campuran Beton Aspal No. 5 26
Gambar 2.6 - Gradasi Campuran Beton Aspal No. 6 26
Gambar 2.7 - Gradasi Campuran Beton Aspal No. 7 27
Gambar 2.8 - Gradasi Campuran Beton Aspal No. 8 27
Gambar 2.9 - Gradasi Campuran Beton Aspal No. 9 27
Gambar 2.10 - Gradasi Campuran Beton Aspal No.10 28
Gambar 2.11 - Gradasi Campuran Beton Aspal No.11 28
Gambar 2.12- Arah Pembebanan Indirect Tensile ......... 29
Gambar 2.13 - Distribusi Tegangan Akibat Pembebanan Indirect Tensile ......................... 29
Gambar 2.14- System Perkerasan Satu Lapis ............. 30
Gambar 2.15- System Perkerasan Dua Lapis .............. 30
Gambar 2.16 - Faktor Pengaruh Defleksi (F2) Untuk Perkerasan Dua Lapis ..................... 31
Gambar 2.17 - Faktor Defleksi Lapis Antara Untuk Perkerasan Dua Dan Tiga Lapis ............ 32
Gambar 2.18- System Perkerasan Tiga lapis ............. 33
Gambar 2.19 - Faktor Tegangan Perkerasan Tiga Lapis 34
Gambar 2.20 - Model Kemunduran Struktur Perkerasan Jalan Beton Aspal ........................ 42
Gambar 3.1 - Bagan Alir Uji Laboratorium 47
Gambar 3.2 - Peta Lokasi Jalan Percobaan 48
Gambar 3.3 - Lokasi Jalan Percobaan Beton Aspal ....... 49
X
xi
Gambar 4.1 - Estimasi Pertumbuhan Kendaraan Di Jalan Percobaan Skala Penuh Cileunyi ........... 107
Gambar 4.2 - Gradasi Agregat Stock Pile AMP Puslitbang Jalan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 109
- Gradasi Hot-Bin 1 AMP Puslitbang Jalan
- Gradasi Hot-Bin 2 AMP Puslitbang Jalan
- Gradasi Hot-Bin 3 AMP Puslitbang Jalan
Gambar 4.6 - Gradasi Portland Cement Tiga Roda (Tanpa Cuci) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 110
Gambar 4.7 - Gradasi Portland Cement Tiga Roda (Dicuci) 110
Gambar 4.8 - Gradasi Disain Campuran Beton Aspal ..•... 111
Gambar 4.9 - Hubungan Antara Kadar Bitumen Dengan Parameter Marshall ...•...•.......•....... 112
Gambar 4.10 - Hubungan Antara Kadar Bitumen Dengan Parameter Indirect Tensile ............... 114
Gambar 4.11 - CBR Disain lapis Perkerasan Base, Dari Pengukuran DCP, Penelitian Jalan Percobaan Skala Penuh Cileunyi ..............••..... 116
Gambar 4.12 - CBR Disain lapis Perkerasan Sub-Base, Dari Pengukuran DCP, Penelitian Jalan Percobaan Skala Penuh Cileunyi ..................... 116
Gambar 4.13 - CBR Disain lapis Perkerasan Sub-Grade, Dari Pengukuran DCP, Penelitian Jalan Percobaan Skala Penuh Cileunyi ..................... 116
Gambar 4.14 - Disain Lendutan Balik Seksi Jalan Percobaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11 7
Gambar 4.15 - Disain CBR Base, Menurut SNI, 1989, CBR Hasil Perhitungan Dari Pengukuran Modulus Dengan Alat FWD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 118
Gambar 4.16 - Disain CBR Sub-Base, Menurut SNI, 1989, CBR Hasil Perhitungan Dari Pengukuran Modulus Dengan Ala t FWD . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 118
Gambar 4.17 - Disain CBR Sub-Grade, Menurut SNI, 1989, CBR Hasil Perhitungan Dari Pengukuran Modulus Dengan Alat FWD . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . . 118
Gambar 4.18 - Penentuan Kadar Bitumen Campuran Lapangan 119
xii
Gambar 4.19 - Penentuan ITP Menurut SNI No.1732-1989-F . 120
Gambar 4.20 - Penentuan Tebal Overlay Menurut BM No. 01/MN/B/1983 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 121
Gambar 4.21 - Penentuan SN Menurut AASHTO, 1972 . . . . . . . . 122
Gambar 4.22 - Penentuan SN Menurut AASHTO, 1986 . . . . . . . . 123
Gambar 4.23 - Penentuan Tebal Lapis Permukaan Menurut The Asphalt Institute (MS-1), 1981 . . . . . . . 124
Gambar 4.24 - Penentuan Tebal Lapis Overlay Menurut The Asphalt Institute (MS-17) I 1983 . . . . . . 125
Gambar 4.25 - Penentuan Tebal Lapis permukaan Menurut NAASRA, 1987 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 126
Gambar 4.26 - Tegangan Untuk Perkerasan Tiga Lap1s . . . . . • . . . . . . . . . . • • . . . . . . . . . . . . . . . . . . 127
Gambar 4.27 - Hubungan Stability Dan Flow Pada Pengujian Marshall . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ... . . . . . . . 129
Gambar 4.28 - Hubungan Antara Beban Dan Deformasi Pada Pengujian Indirect Tensile ............... 130
DAB 1. PBlmABUWD
1.1 Latar Belakang
Penggunaan campuran beraspal sebagai bahan perkerasan jalan di Indonesia boleh disebut hampir 99 % dari seluruh panjang ruas jalan. Pengalaman para perekayasa (Engineer) Indonesia yang bergerak dibidang jalan raya untuk membuat campuran beraspal seperti: Beton As pal, HRS, Penetrasi 1-iac-Adam, ATB, ATBL dan lain sebagainya boleh disebut telah cukup memadai, akan tetapi cara pengujian ketahanan campuran beras-pal tersebut terhadap pembebanan lalu lintas yang akan dipi-kul, masih kebanyakan menggunakan alat Marshall Stability. Alat tersebut dikembangkan oleh Bruce Marshall pada tahun 1942, dari Departemen of Highway di Missisippy USA.
Perkembangan teknologi perencanaan tebal perkerasan di beberapa negara maju telah banyak mengacu ke arah metode analisis, dan telah mulai ditinggalkan metode empiris. Param-eter pengujian dengan menggunakan alat Marshall hanya mengha-silkan, stability, dan kelelehan (flow), sedang perhitungan dengan menggunakan rumus2 yang dikembangkan menghasilkan rongga terisi as pal, rongga dalam campuran, density dan Marshall quotient.
Tingkat kerusakan perkerasan jalan secara analitis banyak ditentukan oleh retak dan deformasi permanen lapisan perkerasan, sedang hubungan nyata antara pengukuran Marshall dengan jenis kerusakan tersebut tidak dapat dilihat dengan jelas melainkan pengukuran Marshall hanya menghasilkan koefi-sien kekuatan relatif lapis perkerasan (layer coeficient) saja.
1.2 Maksud dan Tujuan Untuk mendukung perhitungan kemampuan campuran beraspal
terhadap retak dan deformasi permanen, maka dicoba mengem-bangkan peralatan Static Indirect Tensile Strength, THOMAS W. KENNEDY, (1977) yang akan menghasilkan parameter - parameter
2
seperti Tensile Strength, Compressive Strength, Tensile Strain, Compressive Strain, Modulus Elastisitas serta Pois-son's Ratio campuran beraspal.
Besaran-besaran yang diperoleh tersebut, digunakan untuk menghitung jumlah pengulangan lintasan beban standar yang menimbulkan kerusakan terhadap perkerasan tersebut, dengan persamaan yang di kembangkan oleh NOTTINGHAM UNIVERSI-TY, UK, (1980).
1.3 Metode Penelitian Metode pencapaian dilakukan dengan penelitian di labo-
ratorium serta pelaksanaan lapangan atas campuran panas (HOT-MIX) seperti beton aspal gradasi menerus. Pengujian campuran dengan alat Marshall, dan alat Static Indirect Tensile Strength.
1.4 Batasan Pengujian sifat bahan dan perencanaan campuran dilaku-
kan dilaboratorium, pelaksanaan lapangan dengan skala penuh didasarkan pada hasil optimum laboratorium. Spesifikasi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum dalam SNI No. 1737-1989-F, Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton (Laston) Untuk Jalan Raya. Perencanaan campuran dilaboratorium didasarkan atas hasil gradasi hot-bin Asphalt Mixing Plan milik Pusat Litbang Jalan. Bahan agregat yang digunakan adalah agregat pecah mesin, abu batu dari Bandung, pasir Galunggung, sedang aspal yang dipakai adalah pen 60/70 dari Cilacap.
Penentuan tebal perkerasan yang akan dibuat dilapangan sesuai dengan hasil pengujian kondisi lapangan serta jumlah ekivalen beban standar yang melewati jalan tersebut.
1.5 Hipotesa Tebal perkerasan jalan yang direncanakan berdasarkan
hasil pengujian dengan alat Static Indirect Tensile memberi-kan umur pelayanan yang cukup lama, namun tebal perkerasan yang dihasilkan kemungkinan akan lebih besar.
BAB 2. STODI POSTAD
2.1 Umum Beton aspal 1 adalah suatu campuran antara agregat
dengan bahan pengikat aspal keras yang diproses secara panas 1
dihampar dan dipadatkan pada suhu tertentu diatas permukaan lapisan jalan yang telah dipersiapkan sebelurnnya 1 dan dapat dipakai sebagai lapis pondasi ataupun sebagai lapis permu-kaan.
Fungsi beton aspal adalah untuk memikul beban diatas nya 1 sebagai pelindung konstruksi dibawahnya terhadap kerusa-kan akibat pengaruh air dan cuaca 1 serta menampilkan perrnu-kaan yang rata dan tidak licin.
Untuk mendukung fungsi tersebut 1 beton aspal harus memiliki sifat ketahanan terhadap keausan akibat beban lalu lintas 1 kedap air 1 mempunyai nilai struktural 1 mempunyai nilai daya dukung tinggi 1 serta peka terhadap penyimpangan perencanaan dan pelaksanaan.
2.2 Agregat Agregat yang dipergunakan pada campuran beton aspal
pada umumnya terdiri dari agregat kasar, agregat halus, dan bahan pengisi (filler). Agregat kasar adalah agregat yang tertahan pada saringan No 8 (2,38 mm), agregat halus adalah agregat yang lolos saringan No 8 ( 2, 3 8 mm) dan tertahan saringan No 200 (0,074 mm), sedang bahan pengisi atau filler adalah agregat lolos saringan No 30 (0,59 mm) dan minimum lolos saringan No 200 (0,074 mm) sebesar 65 persen. 2.2.1 Sifat fisik agregat kasar
Sifat fisik agregat kasar yang memenuhi syarat sebagai bahan campuran beton aspal untuk perkerasan jalan adalah sebagai berikut:
Terdiri dari batu pecah atau kerikil pecah, bersih, kering, kuat, awet, dan bebas dari bahan-bahan lain yang mengganggu.
a. Keausan maks 40 %
3
4
b. Kelekatan terhadap aspal .................. min 95% c. Jumlah butiran tertahan saringan No 4
paling sedikit dua bidang pecah ........... min 50% d. Indeks kepipihan butiran tertahan 3/8"
( 9 , 5 mm) • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • . • • • • • . • • • maks 2 5 % e. Penyerapan air ............................ maks 3% f. Berat jenis curah (bulk) .................. min 2,5 g. Bagian yang lunak ......................... maks 5%
2.2.2 Sifat fisik agregat halus Sifat fisik agregat halus yang memenuhi syarat sebagai
bahan campuran beton aspal untuk perkerasan jalan adalah sebagai berikut:
a. Terdiri dari pasir alam, pasir buatan, pasir terak, atau gabungan bahan tersebut.
b. Harus bersih, kering, kuat, bebas dari gumpalan lempung dan bahan lain yang mengganggu, serta terdiri dari butiran bersudut tajam dan permukaan kasar.
c. Aregat halus yang berasal dari batu kapur pecah hanya boleh digunakan apabila dicampur dengan pasir alam dengan perbandingan yang sama.
d. Agregat halus dari hasil pemecah batu harus berasal dari batuan induk yang memenuhi persyaratan:
e. Keausan .............................. . maks 40 % f. Kelekatan terhadap aspal ............. . min 95 % g. Penyerapan air ....................... . maks 3 % h. Berat jenis curah (bulk) ............. . min 2,5 i. Bagian yang lunak .................... . maks 5 % j. Eki val en pasir ....................... . min 50 0
2.2.3 Sifat fisik bahan pengisi Sifat fisik bahan pengisi (filler) yang memenuhi
syarat sebagai bahan campuran beton aspal untuk perkerasan jalan adalah sebagai berikut:
a. Bahan pengisi harus terdiri dari abu batu, abu batu kapur, kapur padam, semen portland, atau bahan non plastis lainnya.
5
b. Bahan pengisi harus kering, bebas dari bahan lain yang mengganggu.
c. Pemeriksaan analisa saringan secara basah harus meme-nuhi persyaratan sebagai berikut: % be rat lolos saringan No. 30 (0,590 mm) = 100 % be rat lolos saringan No. 50 (0,279 mm) = 95 - 100 % be rat lolos saringan No. 100 (0,149 mm) = 90 - 100 i- be rat lolos saringan No. 200 (0,074 mm) = 65 - 100 0
2.3 Agregat Campuran Agregat campuran yang memenuhi persyaratan untuk beton
aspal harus mempunyai gradasi menerus dari butir yang kasar sampai dengan yang halus, dan apabila diperiksa dengan anali-sa saringan harus memenuhi salah satu type gradasi seperti di tunjukkan pada Tabel 2.1 a tau Gambar 2.1 sampai dengan Gambar 2.11.
Agregat campuran yang diperoleh melalui pencampuran menurut proporsi yang diperlukan untuk rumusan campuran kerja, harus mempunyai ekivalen pasir minimum 50 %.
2.4 Bahan Pengikat Aspal (bitumen) sebagai bahan pengikat pada campuran
beton aspal, harus terdiri dari salah satu aspal keras pene-trasi 60/70 atau pen 80/100, seragam, tidak mengandung air, bila dipanaskan sampai dengan 175° c tidak berbusa 1 dan memenuhi persyaratan fisik seperti di tunjukkan pada Tabel 2. 2.
2.5 Pengujian Dengan Alat Marshall Konsep metode Marshall untuk perencanaan campuran
perkerasan telah diformulasikan oleh Bruce Marshall sebagai Bituminous Engineer dengan Mississippi State Highway Depart-ment. U.S. Corps of Engineers secara luas meneliti dan mela-kukan studi korelasi 1 meningkatkan dan menambah beberapa keistimewaan pada prosedur tes Marshall dan akhirnya mengha-
6
silkan kriteria disain campuran. Prosedure tes Marshall telah distandarisasikan oleh ASTM. Prosedure diberikan dengan ASTM Designation D 1559 (Resistance to Plastic Flow of Bituminous Mixtures Using Marshall Apparatus).
Stability benda uji, dalam konsep Marshall ialah daya tahan terhadap beban maksimum (dalam pounds), yang secara garis besar standar pengujian dalam 60 °c, dan nilai flow ialah pergerakan atau deformasi dalam satuan 1/100 inch yang terjadi pada benda uji diantara beban nol dan maksimum selama pengujian stability (The Asphalt Institute MS-2, 1979)
Hasil pengujian dengan alat Marshall harus memenuhi persyaratan seperti ditunjukkan pada Tabel 2.3 dan Tabel 2.4.
2.6 Pengujian Dengan Alat Indirect Tensile Sebelum tahun 1965, pengujian dengan alat Indirect
Tensile pada umumnya digunakan untuk menentukan tegangan tarik (tensile strength) dari beton semen, namun sejak tahun 1965 pengujian dengan alat tersebut telah digunakan untuk berbagai jenis material yang telah distabilisasi.
Dari berbagai percobaan yang telah dilakukan (Thomas Kennedy, 1977), maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pengujian dengan alat Indirect Tensile rnerupakan suatu pengu-jian yang sangat baik untuk rnendapatkan karakteristik tarik (tensile) material, terrnasuk untuk bahan perkerasan jalan. Hal tersebut disebabkan oleh karena:
a. Percobaan relatif sangat rnudah dilaksanakan. b. Tipe benda uji dan peralatannya relatif sarna dengan
alat uji Marshall. c. Keruntuhan bahan sewaktu pengujian tidak terlalu dipe-
ngaruhi oleh kondisi perrnukaan. d. Keruntuhan bahan sewaktu pengujian dirnulai pada bagi-
an yang rnengalarni tegangan tarik. e. Variasi koefisian yang terjadi pada pengujian adalah
rendah dibanding dengan percobaan lain f. Percobaan tersebut dapat dilakukan untuk beban statis,
rnaupun untuk beban berulang (dinarnis).
7
Pengujian dengan alat Indirect Tensile dapat mengukur hubungan antara beban dengan deformasi vertikal dan deformasi horisontal dari bahan dan dapat dibuat pembebanan secara bertahap atau menerus sampai dengan keruntuhan bahan yang diuji. Informasi yang dapat diperoleh dari pengujian tersebut adalah:
a. Tegangan tarik maksimum, modulus elastisitas, poisson rasio, regangan tarik, dan regangan tekan bahan, baik akibat beban statis maupun dinamis.
b. Karakteristik lelah (fatique) bahan c. Karakteristik deformasi permanen bahan.
2.6.1 Indirect tensile menurut Yoder, 1975 Pengujian Indirect Tensile dilakukan dengan memberi
beban pada benda uji berbentuk silinder, dengan beban tekan statis atau dinamis dengan arah beban seperti ditunjukkan pada Gambar 2.12.
Distribusi tegangan secara teoritis pada pengujian Indirect Tensile ditunjukkan pada Gambar 2.13.
Jika ditulis dalam bentuk rumus akan diperoleh sebagai berikut:
a) untuk arah diameter horisontal
2 p
ax = .••••.••.••.••....•••.••• (2.1)
1f t d
2 p 4 d 2
[ ( d' + 4x') -1 ]' .............•..• (2.2) ay =
7rtd
r xy = o . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 2 • 3 )
b) untuk arah diameter vertikal 2 p
ax = •.••••••••••••••••••••••••••......••••• (2.4)
rrtd
8
2 p 2 2 ay = L + - ••••••••••• (2.5)
7rt - 2y d + 2y
1 xy = 0 . . . . . . · . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 2 • 6 )
dengan: p = beban total yang diberikan (lbs) t = tinggi benda uji (inch) d = diameter benda uji (inch)
x, y = koordinat diukur dari pusat benda uji (inch)
Besarnya tegangan tarik (tensile strength) St dapat ditentukan sebagai berikut:
2 Pmax St = •••••••••••••••••••••••••••• (2.7)
7r t d
Dengan asumsi bahwa bahan isotropis dan homogen, maka dapat diperoleh parameter:
(2.8)
(2.9)
t:z = M11 a 2 + M12 (ax + ay) .............. (2.10)
dengan: M11 = (1/E); M12 = -E = Modulus elastisitas
= Poisson's rasio 2.6.2 Indirect tensile menurut Thomas Kennedy, 1977
Rumus-rumus yang dikembangkan untuk menganalisis hasil uji statis indirect tensile adalah sebagai berikut:
P fail (a) Tensile Strength, ST (psi) = X Ao ....... (2.11)
h
9
(b) Poisson's Ratio, I" = [ DR x A1 + 81 J .......... (2 . 12 )
DR X A2 + B2
SH (c) Modulus Elastisitas, E (psi) = ( A3 - I" X A4) . . ( 2. 13)
h
[ AS - I" X A6]
(d) Tensile Strain, €t = XT ......... (2.14) A1 - I" X A2
(e) Compressive Strain, €C = YT [ B3 -
B1 -
I" X B4] ..... (2.15)
I" X B2
dengan: SH =Modulus tangen horisontal (P/XT), ·yaitu kemirin-gan garis yang terbaik antara beban P dengan deformasi horisontal XT, sampai dengan beban runtuh.
DR = Rasio deformasi (YT/XT) yaitu kemiringan garis yang terbaik antara deformasi vertikal (YT), dan kecocokan deformasi horisontal (XT) sarnpai dengan beban runtuh.
h = Tinggi benda uji (inch) P fail = Total beban pada saat runtuh dalam pounds (beban
maks (P max) atau beban pada titik belok awal.
Untuk benda uji dengan diameter 4 inch, koefisien:
Ao = + 0,1560; A1 = + 0,0673; A2 = - 0,24940; A3 = + 0,2692; A4 = 0,9974; As = + 0,03896; A6 = - 0,1185
B1 = - 0,8954; B2 = - 0,0156; BJ = - 0,1185; B4 = + 0,03896
10
2.7 Penggunaan Parameter Indirect Tensile 2.7.1 Sistem satu lapis
Sesuai dengan formula Bousinesq's tegangan vertikal pada setiap kedalaman, akibat pembebanan di permukaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
p
a = k z . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ( 2.16)
3 1 k = .................. (2.17)
dengan, r = jarak radial dari titik beban z = kedalaman
Jika lapisan perkerasan dianggap dengan sistem satu lapis, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.14 maka dihitung parameter sebagai berikut; (Ahlvin and Ulery, 1962)
Teg. vertikal, a2 = p (A+ B) ...................... (2.18)
Teg. horisontal radial, ar = + c +(1- .. (2.19)
Teg. hor. tangensial, at = - D +(1 - (2.19)
Teg.geser radial vertikal, rrz = r 2 r = p G ......... (2.20)
Regangan vertikal, p(1 +
€ = z
Regangan horisontal radial, p(1 +
€ = r E1
[(1- A+ B] •• (2.21) E1
[(1- F + C] .•••••. (2.22)
11
Regangan horisontal tangensial, p{1 + #-')
[(1- 2J.£) E-D] ...... (2.23) E1
Lendutan vertikal,
dengan,
p(1 + Jl)a z "'z = [--A + (1 - #-') H] ..... (2.24)
E1 a
p = Tekanan bidang kontak roda (psi) a = Jari-jari bidang kontak roda (inch) E1 =Modulus elastisitas bahan (psi)
A, B, c, D, E, F, G dan H adalah konstanta seperti ditunjukkan berturut-turut pada Tabel 2.5. 2.7.2 Sistern dua lapis
Jika lapis perkerasan tersebut terdiri dari 2 lapis yaitu lapis perrnukaan dan tanah dasar seperti ditunjukkan pada Gambar 2.15, rnaka perhitungan dan analisis dapat diguna-kan sebagtai berikut:
Jari2 bidang kontak roda Beban bidang kontak Modulus lapis perrnukaan Modulus tanah dasar
= a (inch) = p (psi) = E1 (psi) = E2 (psi)
Dicoba tebal lapis perrnukaan = h1 (inch) Dihitung h1/a, dan E2/E1
Dari Garnbar 2.16 diperoleh parameter F2, atau dari Garnbar 2 .17 diperoleh faktor lendutan pada lapis antara perkerasan (F), sehingga dapat dihitung lendutan yang terjadi pacta bagian atas tanah dasar dengan rurnus sebagai berikut:
p a "'T = 1.5 F2 .............. (2.25)
E2
12
2.7.3 Sistem tiga lapis Jika perkerasan terdiri dari tiga lapis yaitu permu-
kaan, pondasi dan tanah dasar, seperti di tunjukkan pada Garnbar 2.18 maka perhitungan dapat dilakukan dengan rnengukur jmenentukan modulus elastisitas lapis permukaan (E1), modulus lapis pondasi (E2), dan modulus lapis tanah dasar (E3). Jika perkerasan tersebut terdiri dari beberapa lapis, maka teori tiga lapis tersebut tidak dapat dipakai kecuali dilakukan suatu idealisasi lapisan menjadi tiga lapis, dan selanjutnya dihitung, k1 = E1/E2, k2 = E2/E3, a1(A) = q/h2, serta H =
h1/h2. Dalam hal menentukan h1 dan h2, dilakukan dengan cara
coba-coba untuk perencanaan atau pengukuran terhadap tebal perkerasan yang telah ada, dan dengan menggunakan parameter k1, k2, a1(A), H, di plot ke Garnbar 2.19, diperoleh parameter ZZ1, dan ZZ2, sehingga dapat dihitung:
a 21 = p (ZZ1) (2.26)
a 22 = p (ZZ2) ....................... (2.27)
Dengan menggunakan parameter k1, k2, H, a1(A) dari Tabel 2.6 diperoleh besaran (ZZ1-RR1), (ZZ2-RR2), (ZZ2-RR3), dan dapat dihitung ar1 , ar 2 dan ar3 . Besaran a 21 , a 22 , ar 3 , digunakan untuk menghitung besaran regangan pada titik yang ditinjau dengan rumus:
0 r1 0 t1 0 z1 €r1 = - - ................... (2.28)
E1 E1 E1
untuk nilai = 0,5 dan 0 t1 = 0 r1' diperoleh
1
[ar1 - a 21 ] ........................ (2.29)
13
1
Ez3 = [az2- ar3] ····················· (2.30)
2.7.4 Pendekatan berdasarkan hasil penelitian Bagian terpenting dari hasil pangujian static Indirect
Tensile adalah modulus elastisitas (E), regangan tarik (Et) dan regangan tekan (Ec).
Persamaan yang dikembangkan di Nottinghamm University, 1980 adalah sebagai berikut:
log Nf= 14,82-3,291 log(Et/10- 6 )-0,854 log(E/10 3 ) . (2.31)
dengan: Nf = Jumlah lintasan beban standar. Et = Regangan tarik bahan hasil hitungan dari uji
laboratoriurn. E = Modulus elastisitas bahan hasil hitungan dari
uji laboratoriurn (psi). Penyesuaian terhadap kondisi lapangan digunakan faktor
yang erat kaitannya dengan tingkat kerusakan perrnukaan perk-erasan sebagai berikut:
Jika tingkat kerusakan permukaan di lapangan rnencapai 10 persen retak pada jejak ban, maka Nf dikalikan 13, nilai regangan tarik (Et) = 90 persen hasil uji laboratorium, dan jika tingkat kerusakan di lapangan mencapai 45 persen retak pada jejak ban, maka Nf dikalikan dengan 17, nilai regangan tarik (Et) = 55 persen hasil uji laboratorium.
Bentuk atau model kemunduran campuran beton aspal hasil pengujian di Brussel 1987, menggunakan alat dynamic indirect tensile menunjukkan bahwa regangan tarik awal campuran sangat menentukan jumlah cycle beban yang dapat ditahan oleh campur-an tersebut, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.20.
14
2.7.5 Idealisasi lapis perkerasan Lapis perkerasan yang terdiri dari beberapa macam
lapisan seperti lapis pondasi bawah, lapis pondasi, dan lapis permukaan terdiri dari beberapa lapis perkerasan, maka suatu bentuk pendekatan sebagai idealisasi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: a. Untuk lapisan tanpa ikatan (unbounded)
= [ h1CBR11/3 + h2CBR21/3+ .. + hnCBRn1/3 l 3 CBReq
(h1 + h2 + ... + hn)
b. Untuk lapisan dengan ikatan (bounded)
(2.32)
[ h1E11/3 + h2E21/3 + .. + hnEn1/3] 3
(h1 + h2 + ... + hn) . . . . . . . . ( 2. 33)
2.8 Beban Standar Beban standar yang umum dipakai adalah tekanan as 8.16
ton, dan tingkat kerusakan yang di timbulkan oleh beban tersebut apabila melewati suatu potongan jalan adalah sama dengan satu satuan, sedang untuk kendaraan yang tidak sama dengan beban as 8.16 ton digunakan rumus sebagai berikut:
[ Xx
0i ] 4 as tunggal, df = ........... (2.34)
as ganda, df = 0.086 [ Xx
0i ] 4 . . . . . . . . ( 2. 35)
dengan df = Eqivalensi kerusakan akibat beban as Xi = Beban as kendaraan aplikasi (ton) X0 = Beban as tunggal standar (8.16 ton)
15
Jumlah kerusakan akibat pengulangan beban yang timbul di lapangan selama periode waktu tertentu dapat dihi tung dengan rumus sebagai berikut:
CESA = 365 X LHR X C X df X [ ( 1 + rr) n - 1) . . . . ( 2. 36)
dengan: CESA = Kumulatif eqivalen standar as LHR = Lalu lintas harian rata-rata diperoleh dari
karakteristik beban kendaraan yang lewat untuk 2 arah.
C = Koefisien yang berhubungan dengan jumlah lajur jalan.
r = Tingkat pertumbuhan lalu lintas tiap tahun (%) n = Periode waktu (tahun).
Dengan membuat persamaan (2.31) = (2.36), maka secara teoritis akan diperoleh jumlah waktu (tahun) pelayanan dari campuran beton aspal yang dipakai.
T11bel !.1. GJ·:ulad :\gngat CaiUJIIll'RII Bttou AsJml Sesnal SNI No.l737 • 1989 • F
-----Nomor Campm·an SJ>EC 1 SPEC 2 SPEC 3 SPEC 4 SPECS SPEC 6 SPEC 7 r----------- ---!----· Gradas i /Teks hu· K.asa1· JCaSRI' Rapat Rnpat Rnpat Rapat Rapat 1----Tebal Padat (m1u) 20- 50 25-50 20-40 20-50 40- (,S 50-75 40.50 - ------ --
Ukm·an · % lolos %lolos % lolos % lolos % lolos % lolos % lolos Sa1·i ngan li&ringan tia.-lngan sal"ingnn sal"ingan saringan sm·ingan
(inch) (lUlU) bwh ab bwh ats bwh ats bwh ats bwh atli bwh ats bwh ats ----- ------ --- ---· 1---- t---- c--- t--- -- -1 1/2" 38.1 100 100 -1 • 25.4 100 100 90 100 -3/4. 19.1 100 100 100 100 80 100 82 100 100 100 -----1/2" 12.7 100 100 75 100 100 100 80 100 72 90 80 100 3/8" 9.51 75 100 60 85 so 100 70 90 60 80 ---- ---110 4 4.76 35 55 55 75 50 70 50 70 48 65 52 70 54 72 --- ----- - f-110 8 2.38 20 35 20 35 35 50 35 50 35 50 40 56 42 58 -----1------ ---1--- --t--· no 30 0.595 10 22 10 22 18 29 18 29 19 30 24 36 26 38 -----f-- ------no 50 0.279 6 16 6 16 13 23 13 23 13 23 16 26 18 28 -- -no 100 0.1411 4 12 4 12 8 16 8 16 7 15 10 18 12 20 ----- ----no 200 0.074 2 8 2 8 4 10 4 10 1 8 6 12 6 n ------ -----'-----'-- -
Catalan: SpE-<:. I, Ill, IV, VI, VIII, VIII, dan XI, digunakan untull lapis perm ukaau SpE-c:. II, digunakan unluk lapis penuukaan, pe1·ata (le\•eling), dan lapis anta1·a lbinde1·) Sp<·<:. \', digunakan unluk pe1·mukaan dan lapis antara (binde1·)
SNI. No: 1737 · 1989- F
SPECS SPEC9 SPRC 10 SPEC 11 I
Rapat Rapat Rapat Rapat! 20-40 40-65 40-65 40-50
% lolos % lolos % lolo.'i % lolos sal"ingan saringan sa.-lngan sal"iogan
bwh ats bwh ats bwh Rllt bwh ats
100 100 100 100 85 100 95 100 100 100
100 100 0')
65 85 56 78 74 92 62 80 45 65 38 60 48 70 44 60 34 54 27 47 33 53 28 40 20 35 13 28 15 30 20 30 16 26 9 20 10 20 12 20 10 18
6 12 5 10 4 8 4 9
17
label 2.2- Persyaratan Aspal Keras
Jenis Pemeriksa- Persyaratan Pemeriksaan an Pen.60 Pen.80
MPBJ 1976 min max min 1. Penetrasi
(25 oC, 5 dtk) PA.0301-76 60 79 2. Titik Lembek
(Ring & Ball) PA.0302-76 48 I 58 3. Titik Nyala
(clev.oven cup) PA.0303-76 200 . 4. Kehilangan Berat I
(163 oC, 5 jam) *) . 0.8
5. Kalarutan (C2HCL3) PA.0305-76 99 . 6. Daktilitas I
(25 oC, 5 cm/mnt) PA.0306-76 100 . 7. Penetrasi Setelah
PA.0301-76j Kehilangan Berat 54 . I
8. Daktilitas Setelah Kehilangan Berat *) PA.0306-76 50 .
9. Berat Jenis (25 oC) PA.0307-76 1 .
*) berdasarkan Thin Film Oven Test (AASHTO T-179) (SNI No: 1787 - 1989 - F)
80
46
225
. 991
I
100
50
75
1
max
99
54
. 0.1
.
.
.
.
.
I Satuan I
0.1 mm
oC
oC
% brt I I % brt
I em
%awal I
I em
18
Tabel 2.3- Persyaratan Campuran Lapis Beton Aspal
lalu Lintas llalu Lintas ! lalu Lintas I Sifat Campuran Be rat Sedang Ringen (2x7:5 tumb) 1 (2x:50 tumb) (2x3:5 tumb) I
I Min Max Min Max Min Max I
1. Stability (kg) 550 - - -2. Kelelehan (mm) 2.0 4.0 2.0 4.5 2.o 1
3. Marshall Quotient (kg/mm) 200 200 2oo I 4. Rongga dim Campuran (%) 3.0 3.0 5.0 3.o I
Rongga dim Agregat (%) Sesuai Tabel 2.4 6. lndeks Perendaman (%) I - - I - I SNI No. 1737-1989-F
Tabel 2.4 - Persentase Minimum Rongga Dalam Agregat
Ukuran Maksimum Nominal I
Persentase Minimum I Agregat Rongga dalam Agregat
No.16 (1,18 mm) I 23.5 No.8 (2.36 mm) 21.0 No.4 mm) 18.0 3/8 . mm) 16.0 I . (12,!50 mm) I
(19,00 mm) 14.0 mm) 13.0
i 1 1 i2 ' (37.50 mm) 12.0 (50.00 mm) 11.5
12 1/2 • (63.00 mm) 11.0
SNI No. 1737-1989-F
19
Tabel 2.S Nilai Fungsi Elast1s System. Lap1s.
0 0. 1 o.z 0.3 0 .+ O.l 0 .6 0.1 0.8 0.9
I.Z u
Z.l 3 + 5 6 1 8 9
10
Depth (:) ;n
0 0. 1
0 .3 0 .+ 0.3 0.6 0.7 na 0.?
I "' Ll
::.5
• 3
10
Depth (: )
0 0.1 0.2 0.3 0 .+ 0.5 o.o 0.7 0 .8 0 .9
1.:2 u z . .s j
6 7
9 10
0 0.2 0.+
1.0 1.0 1.0 .90050 .897+8 .88679 .803118 .7982+ .nS&+ .11:!6l .10518 .68316 .62861 .62015 .592+1
.lt6Z:! .+Slla .+7691 .+5078 .+:!6l+ .+187+ .39+91 .37531 .36832 .3+779 .3310+ .32+92 .30609 .:!'r.89 .28763 .21005 .zll78 .22795 .21662 . 16795 . !6$52 .U817 . !0557 .!O+ll .10!+0 .o7l52 .01098 .069+7 .OS!32 .OSlO! .OSOZ:! .019116 .02976 .02907 .019+2 .01938 .01361 .OlOOl
0 o.z 0.+
0 0
0 .6
1.0 .86126 .73+83 .62690 .l3767 .40+48 .+0+21 .33+28 .312+3 .21101 .2+697 .19890 .1+80+ .096+1 .06698 .0+886 .02832
0.6
0
o.a
1.0 .l .18797 . .:lOll .6301+ .311269 .l2011l .3+37S .++329 .3 10+8 .38390 .28136 .33676 .29833 .26581 .23832 .21-108 .17626 .13+36 .09011 .06373 .0+107 .02802
0.8
0
.25583
.ZliZ1
.21297
.19+88
.17868
. 15101
.11892
.08259
.OS9H
.0++87
.027+9
.0!835
.0!307
.00976
.oon5
.00600
0
t.:? u
0 0 0 0 .0"!7S7
.l3+J3 .05251
.1796-+ .01199
.00850 .00"! II
.01080 .00+19
.O"l++O .00621 . 18709 .011593 .O"Jl l 8 .l85lo .09+99 m101 .oto13 .17952 .10010 . 17 1:!-t .1.)4.ila .1ozoo .1o-.rJo .15253 .1009-+ . 1+3::9 .098+9 .Ol l8l .OlH2 .1 2570 .0919"2 .OS260 .01935 .102% .081>48 .ostto .021+2 .OH7l .06275 .0++90 .02221 .03Jl5 .0+880 .03787 .021+3 .0+2+1 .0'3839 .03150 .01980
.02+90 .02193 .01592
1.2
0
.00+77
.0!573
.0 11 08
.0089+
.00703
.00506
.OO+Ol
Function 8
0 0
.012+9
.00983
.0078+
.00635
.00520
.00+38
0
0 .OOOIH .001 07 .00150
.00+07
.OOHl
.00811
.atOll
.01160
.01221
.01220
.01109
.009+9
.00795
.00661
.0053+
.004<;6
.00397
0
0
s 10
0 0 0
.OOZ'J9 .00113 .00lll3 .00025
.00393 .OO"!:!o .cl0097 .oooso
.00+59 .00269 .00115
.003+8 .00"325 .001+1 .00073
.00659 .00399 .00180 .0009+
.oom .00+63 .0011+ .001 u
.00770 .00505 .002+2 .00132
.00708 .00536 .oo::s:! .00!60
.00708 .00527 .00298 .00179
.00623 .00+92 .00299 .00188
.OOS+S .00++5 .00"291 .00193
.00+72 .00398 .00170 .00189
.00+09 .00353 .00"-36 .0018+
.00352 .00326 .002+ I
8 10
0 0 0 0 .05388 - .0789? - .02672 - .008+5 - .00110 - .0008+ - .000+1 .OSllJ -.o7759 - .0+++8 - .0!593 - .00+12 - .00106 - .00083 - .0002+ - .00010 . !0757 - .0+316 - .0+999 -.02156 - .00599 - .001+5 . 12+0+ - .007<;0 - .0+535 - .02SZZ
0
11
.00019
.000+3
.00056
.00008
.00079
.00099
.00113
.0012+
.00130
.0013+
.00133
12
0
0
.ol000'1
.000i 3
J)J027 .00030 .000+3 .OOOSl .00065 .00075 .000&4 .00091 .0009+ .00090
l+
0 .09852 .l88l7 .::SJ62 .32016 .35777 .37831 .38+87 .38091 .36?62 .33355 .ll-485 .2560'2 .1 7889 . 12807 .09+87
.037i2
.02SOG
.01981}
.01525
.01212
0 .101+0 . 1930'1 .25787 .3225? .35752 .37531 .37?62 .37+08 .36Z7.S .3+533 .30730 .Z-50'!5 . t8 t-H .1 2633 .0939+ .o5cn,; .0Ji60
.11138
.20112
.28018
.327+8
.JSJ2J
.36308
.36071
.35133
.3373+
.J20ij
.28+81
.23338
. 16r;.H
.0909?
.05562
.13+2+
.2352+
.29+83
.32273
.33106
.32822
.Jl9Z?
.30699
.29299
.27819
.2+836
.2009+
. lll98
.1 1327
.08635
.05383
.!87%
.Z5983
.2n57
.26925
.26Z36
.23+11
.2+638
.23779
.22891
.21978
.20113
.17368
.13375
.08033
.051+3
.1 3391 .02155 - .03455 -.02631 - .009?1 - .00388 - .001?9 - .00116 - .000+9 - .00025 - .0001+ ··.00009
.1+++0 .0++57 -.02101
.1+986 .06209 - .00702 - .02329
.15292 .07530 .0061 +
.13+04 .08507 .01795 .15355 .1+915 .10002 .13732 . 10193 .IIll i .0925+ .09130
.06551 .0+7:3 .0+331 .0333+
.02St• - .0 1005 - .01115 - .00608 - .003++ - .00110 - .00092 - .000+8 - .00023
.0+378 .00023 - .00"995 -.00632 - .00378 - .00236 - .00107
.05H5 .Oi385 - .00'169 - .00600 - .00+01 - .00165 - .OOIZ6 - .00068 - .000+0 - .00026
.06371 .02836 .00028 - .00+10 - .00371 - .00178 - .001+8 - .0008+ - .00050 -.00033
.06022 .0066 1 - .00130 - .00"..50 - .00156 - .0009+ - .00059 - .00039
.053>+ .03511 .01112 .OO D7 - .0013-4 - .00192 - .00151 - .00099 - .00065 - .000+0
.03')')3 .030';6 .01313 .00595 .OOIH - .00029 - .00109 - .0009+ - .00068 - .00050
.02468
.01868
.01+59
.01 1'0
.OZ+H .01522 .00810 .0037 1 .00132 - .000+3 - .00070 - .00068 - .000+9
.01968 .01380 .. 00867 .00+?6 .00"-.3+ .00028 - .00037 - .000+7 - .000+5
.01577 .01 204 .008+2 .003+7 .00332 .00093 - .00002 - .00029 .00031
.01279 .0 1034 .0077? .005>+ .00372 .001+1 .00035 - .00008 - .000"-5
.otOJ+ .00888 .0070S .00533 .00"380 .00178 .00066 .00012 - .00012 .0091• .00117? .0075+ .00631 .00101 .00382 .00199
0 0.2 0.+ 0.6 o.a
o o o o o o o o o a a o 0 o - .0+926 - .OSH2 - .05903 - .0770.S - .11108 .O"!"!H . 12007 .0++ 75 .Ol53o .00+03 .0015+ - .09+29 - .09155 - . lOBi"! - .1+551 .0"!• 19 . t• t!% .0'-'951 .01)7% 00 : ->+ CQ)'); c')JJ9 - .!Jt8t - . 13-4!1-+ - . t++tl -.15023 - . t:!'l'l<l .0191!3 . tJ39+ .09t!to .O+t.a .o tto9 .OO+t!J - .16008 - . lol88 - .15519 - .15985 - . tttoa .otm . llO t + .o5<JO; -.17889 - . l78J5 - . I H97 - . 15025 - .091133 .().}<l!3 .O.S7:JO . 10115 .050<;0 .lltl778 •.•J<."1a - .18915 - . lii66J - .17336 - .1+934 -.O.S907 - .0030+ .06731 .093 13 -.192++ - . 18831 - .17393 - .Ht+7 - .Cd-+09 - .01061 .O;.)'!S .oaz;; .06 1::9 - .190+0 - . 18+81 - .1678+ -.13393 - .011006 - .0 17++ .033<11 .07tt• - .18+81 - .1711+1 - . 1602+ - . 1260+ - .0782t! - .0"-'"JJ i .023.59 .05993 - .17678 - .11050 - .15188 - .11995 - .07o34 - .02!1-+J .OUJ I .04939 .o;.+·.:<.> .OIJ3J OO+;J .OOI!!a - .15HZ - .15117 - .13-467 - . l076J - .07"!119 - .0357} - .002• 5 .03 107 .02791 .01+67 •>JII:• 00501
- . 11101 - .091-+l - .OOill - .G+ I:!i - .0 1 .0 1068 .0315-+ .Ot5i0 ().)9"JJ OO.Sd .S .tJO'.!tiri - .089++ - .08+91 - .07976 -.06925 - .05560 - .0+1++ - .02587 .01167 .o-2010 .Ot.l27 oto: l OOJ21 .t'll11 7 -.06+03 - .06063 - .05839 - .05Z59 - .0452"! - .03005 - .OZSOO - .01536 .OOIO'J .0138+ .O!JI + .009117 .00707 .00569 - .0+7++ - .04560 - .0+339 - .0+089 - .03 ... 1 - .OJ 130 - .02587 - .01 H a - .00523 .0079"! .010'30 1AA1<!a .00>;89 - .OZSl+ - .02737 - .0"!502 - .0258.5 - .oz• zt - .o-:ttZ - .00956 .00038 .00+92 0060'' .oosot . .;QJt!9 - .01880 - .01810 - .01368 - .00939 - .00"293 - .OO !::S 001::9 .00391 .003-4 1 - .0 1333 - .Ottts - .00819 - .oo-w5 - .00079 .001:z - .00990 - .00902 - .00673 - .00+17 - .00180 -0000+ .OOlll oo-= - .00703 - .0069') - .00552 - .00393 - .OO"Z25 - 00077 .ilOim .001 >+ - .00607 - .OO+ZJ - .OO+lZ - .00353 - .00235 - 001 13 - .00027 OOllt!"!
- .OOJ3! - .00373 - .0031+ - .OO".:JJ - 00117 - .oou.;J .000+0
0
10
.00! .. 1
.001 79
.OO".:o<l
.OO"ZJ1
.00150
.oo-.:::7
.0019J OOIH
•)
.tJOOMJ .OO IOi .()Jl "!11 .001 .. ) .00108 .Qlll77 .00173 .oo1.;1 .001+3 00122
0
CWI.i
.00030
.0.:039
.000ti9
.OllOt!J .OOJ-joo)
.0011 5
.00127
.00130
.00!23
.00120
.00110
20
Tabel 2.5 Nilai funqsi Elastis Lapis (lanjutan)
Depth (I) iD
Radii
0 0 . 1 0.2 0.3 0.+
0.6 0.7 0.8 0.9·
1.2 u 2
3
• 6 7 8 9
10
De?'" (:)
0 0. 1 o·• O.J 0 .+
o.6 0.7 0.8 0 .9
I ,, 1.5
:!.5 J .. 5 0
10
i:t
I)
0.1 0 .:! 0 .3 o.• 'tJ.5 o.; 0.7 o.a 0.?
I.:! 1..1
2. 5 3
.;
10
0
0 .04m .09+29 .13181 . 16008 . 17889 .!89U . 1924+ .19046 .18+81 . 17678 . U7+2 . 12801 .0894+ .06+03 .0474+ .02M4 .01886 .01333 .00990 .00763 .00607
0.2
0 .04998
. 16070
. 17917
.18867
. 19132
. 18927
.183+9
.15018
.1273+
.09080
.06.S6S
.0+83+
.02928
0 .+
0
.09900
.16229
. 17826
. 11$73
. 18679
.183+3
. 17709
. 16880
. 12237
.08668
.06284
.04760
.02996
0 .6 0.8
0 0 .06687
. 1D.S46 .1 1431
. 1+062 . 1+267
. 16288
. 17481 . 16+03
. 17887 . 16489
. 17782 . 16229
. 17306 .13714
. 1.5824 . 143+4
.1+073 .12823
.08273 .07814
.06068 .04391
.02798 .0272+
0
. 10932
.12745
. 13696
. 1+07+
. 14137
.13m
. 13067
. 12513
.113+0
.09608
.0 71 8 7
.04195
.02661
.0 1816
.01351
.()0966
.00759
.007-16
1.2
0 .04108 .07139 .09078 . 102+8 .1 0894 . 11186 .1 1237
.10866
. 10$+0
.091$1
.08491
.06$06 .03069 .03963 .02s.;a
Fuactioo D
OftXt (r) iD Radii
0 .01803 .03+44 .0+817 .0$887 .06670 .07212
.07728
.07788
.07753
.07+8+
.06833
.05.589
.04486
.03606
.02+08
0 .00691
.01982
.03039
.Q3801
.04103
.02983
.02110
.01535
.01149
.00899
.00727
.00601
.00306
Fu::c:!oo £
0 .00193 .00384 .00927
.00921
.0 1611
.0 1796
.0 1983
.02098
.01904
.01230 .00976 .00787 .00641 .00533
0 .00080 .00159 .OCY.!38
.00390
.00835 .00910 .0 1117 .01183 .01187 .01087 .00939 .00788
.00410
.00398
0 .00041 .00081
.00200
.00382
.00...0
.00643
.0071 7
.00757
.00700
.00477
.00413
.0036+
6
0
.000·+1
.001 16
.0022+
.0026+
.00320
.00398
.00457 .00497 .00533
.Q0488
.00402
.003.58
.00319
0
.00020
.00049
.00096
.00114
.001+0
.00179
.00213
.00242
.00280
.00299
.00301
.00292
.00275
.00260
.00239
10
0
.00073
.00095
.OOI U
.00133
.00160
.00180
.00190 .00192 .00192 .00187
0
12
.ooou
.00029
.00043
.00050
.00063
.00080
.00100 .0011 4 .0012+ .00130 .00131 .00133
0
.00009
.00018
.00027
.00036
.000...
.00065
.00077
.00086
.00092 .00096 .00099
0 o.z 0.+ 0 .5 0.8 1.2 1.5 12
.+019+
.35633
.J t-+31
.270J9
.2+Z75
.:.!t:J:.!7
.lo55!
.1+0+5
. 11539
.083Sd
.OS279
.03516
.0:!500
.0 1+93
.oo•,m
. oo.;so
.l)l50J
.OOJ8fi .OOJO<;
.5 .5 .5 .5 .5 .3-+ i ?'! .Z'!Z'?.! .1 2300 .304+5 .IISOO
.055!0
.0530!
.0s1:o
.aJ1::!5
.03045
.0".!830
.OZOCO
.0 1959 .01?! ?
.0 1339 .ooiat .++9+9 .++o9d .+OO+J
.33809 .31:!1< .30541
..207J:.! .2 ... :! ... 7 .Zl-+11 .:!I I 1:! .205J.S
.180+9 . l oJ3 7 .U9! 1 .1 ++83 . l+oiO . I I+J5 .Od350 .08159 .os1o5 .0514o
.03+89 .02$1 9 .a-:+ 70 .01 +5! .01+95
.4+173 .+30011 . 391911
.38600 .367911 .n 80"!
.3307+ .JI57a .!SCOJ .z;s;a .:!3311
.!S:ti8
.16155
. !++:.!1
.129:!3
. I I OH
.10510
.ooo11
.().;..;.+'.!
.OJ I.SV
. ISoJJ
.
. I
.O%do
.U811o5 .ai .. i ci .05371 .0+078 .0'.'953
.11!'2!
. I<H30
.()';801
.09180
.3
.-+ms
.+Ill?+
.J5<i.l3
.Jl+J I
.:! i o)J?
.2 . :!75
.2 1327 .187-ij .1,;}32 . t ... ..;....j lllG9
.OIIl 911
.o5:;?
.01 +93
.00971
.OOo30
.rAJ;o3
.0030<;
o··
.5 .++79+ .3?781 .3509+ .JO>«ll .2>99 ; .'23-f++ .:!')7.;: .18'287 . 1-it5H
. I IJ.;tl
.OKI'l>i
.0\JH
.OJ?7J
.o-n a,;
.OI.SJ-i
.01011
.27':.!+:J .25511 .23639 .22289 .ZOOJ+
. llltl93 .17190 .15977 . 15179 .1+168
.2 1119
.185::0
.loJ5o
.14s:·J
.12954
.<lldl'<l
o .•
.5
.+398 1 ,3829+ .3+508 .:?snat
.2 1007
. 189Sn
.16n79
.147+7
. 123? 5
. IO+.;Q
.Oi71')
.04994
.OH59
.0'.?255
.01 +12
.l :J-4.7:? . 1:!018 . I tOt I .VQjj.!
.o..;o;
.03+54
.OJ 7.50
.<l3+25
.03003
.o-: +10
.019+5 .01>11.5 .OILJB+ .00: 7 • .0057< .00+)8 .0034+ .ro:n
·= .02006
.o1ou-;
.015:.'! i
.01419
.012+d
.010'10 CO'JO'' .00742 .00.>79 .00457 .00370 .ll0:97 .002..,; .00':03
.011 57
.O i: 1J
.0 1049
.01»43
.008.SV
.OOiOJ
.C&ll:! ()1).;95 .()J+O+
.OOJ30
.00'.?73
.00'.!'!9
.00'.!00
,Qolo;d3 ,ov.;.;.. .oooJo .00.>90 .0054? .0050.) .00431 .OOJO+ .00309 .CIJ'2;4 .00"::!8 .00194 .00171
.107+1 .101+0 .09+31
.07885 .075 17 .07088 .0+850 .0+675
.03+35 .03JOO .01;!11 .01700 .Ot+-+7 .01230 .00900 .00073 .OOSI' .00+0+
.00.!').+
.()Y.!".! l
.00+25
.00401
.oo;7a
.C<JJH
.OOJ!J
.00"!-+1
.00185
.OObJ
.00304
.OO'.!'JO
.W .!i?
.oo-.:.;J Oll':'.ii .00'!13 .C(J t9".?
.ro.:::s
.OO'.:'JI
.00!0<1
.0015-+
.00!4')
.001'.!7
.001 , ;
.02<91 .Q-!+4+ .0 1+4?
.o-: 330 .oz-: 1,; .o-;•JoJ7 .0139.> .o1:a1
o . .;
.5
.+ 1954
.34823
.'Z901fi
.2-Hii9
.20?37
. 18138
. l$'l03
. 1+053
.11:?:!5
.09++?
.o.;?la
.04614
.03"!5]
.02393
.0 123?
.00919 .001173
.COOJ'.!
.00+9J .oo...;.;
.0037: .c\lJ54
.00':".!7 .00.?75 .1))'.!10 .00.!".:0
Function F
Otftct (d iD
O.d t.3 10
.00155
.00139
.s o - .H;:·: ••••• - .12500 -o5.>.;.; - .03125 - .OZOtX> - .01389 -.oo7al · .oo;oo · .003+7 - .00"-55
.35789 .03317 - .:!'l800 - . l ;•;t: - . 109.SV · .05!51 - .0'.!%1 - .01?1 7
.26215 - .111?5 - .09+H - .047;0 - .0279R - .01835 - .01 295 - .007+2 .00372 - .0554.; · .Q?;.;a - .0801<) - .0435.; - .02.;36
. 17086 .()r;M.a -.ouu - .()t);\35 - .o..;,;Jl.i.
.t+n: .o70l7 • . o.. ;29 -.o>+ 7? - .OJ ;95 - .023:o - Oll9l - o1 154 - .oo.;a1 - .O<HlO - .00313
. IJQot :.? .07o.;a .017?7 - .02H9
. 117+0 ,Q.;'J'i3 .0270+ - .0137:
.IOI'i04 ,Q.;7H .03177 - .0036.l
.0%6+ .IJ;;.)J3 .0361? .O<HQ8
.0 7+36
.0391?
.0+16:!
.0301+
.02163
.OIJ8o
.os.;;o
.04804
.033?1
.0'2:"-i1
.Q-!097
.01331
.00')1)5
.l»in
.00+33
.OOJ80
.COF<
.03319
.03?13
.O:l6al')
.o:..oo
.0131 1
.0 1230
.OO<JR4 - 01367 - .019?+ · .01591 - .OI:!'l? - .00931 • . oosa; - .00400 - .oms? - .oc-: t9
.01 71.; · .00+3: · .01'9 1 · .01337 · .01().;-J - .OOR+t · .005.1Q
.02111 .00+13 -.ooan - .00995 - .oon70 - .oonJ - .O<H?5 - .00353 - .am61 - .01r-01 021?7 .01043 · .00!39 - .00546 - .00\d? - .00.>++ - .00+10 - .00307 · .00233 - .00183
.QI9'27 .01 188 .00198 - .00226 - .0030... - .00380 - .00332 - .00160
.Oh23 .O il ++ .OOJ% - .ooo1o - .0019'2 - .00253 - .amoi3 - .00223 - .00183 OIIH .009 1: .OOlOR .00209 .00025 - .00076 · .001'8 - .00153 - .00137 - .001::0
.00700 .00+75 .00277 .001 2') .00031 - .00066 - .()()09o; - .0009'J - .fl0093
.005Ja .00+09 .00278 .00110 .00088 - .00010 - .00053 - .00066 -.00010
.00+: 8 .00346 .00258 .00173 .001 1+ .00027 - .00020 - .00041 - .llifA9
.003.SV .oo:!?l .00229 .001 H .00048 .00003 - .00020 -.IJQ033
.00:91 .oo:!H .00':03 .OOiiJ .001: • .00061 .00020 - .00005 - .ooill9 .oo:!57 .am<o .00211 .00176 .001+9 .001:6 .ooo1o
21
Tabel 2.5 Nilai tungsi Elastis Satu Lapis (lanjutan)
0 0.1 0 . .! 0.3 0.+ 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 I
u z . .s 3
10
( : )
'"
0 0. 1 0.::! 0.3 0.+ 0.3 O.ri 0.7 08 0 ?
1.'! I :;
'! .3
10
0 0.::! o.; 0.8 1.2
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 .OOJU .OI IoJ .0'.!301 .03-400
.04960
0 0 0 .31831 0 .0080'! .O'!ll77 .0}475 .07883 .09018 .1om
.01 951 .oo.;az .3 1+05 .05553
0
.0}48+ . II
.05590 .11::!:!5
.0}490 . 10850
.03200 . 1021 ..
.04}8.) .08831
.ll:H8J .06688 .04009
.008+0 .Olo3a
.00381 .OOii:?
0.2
.06-H I . . 10:!1•
. llOi".! .2t..Ol
.I.W:'7 .23++:! .1'.5652
.:!1772
.1890+
.17+ 19
.1+615
.J0+7+
.:!9'-"'.!8
.27779
.26210
.Zilh
.l97ll
.18198
. I }+OS
. IOSJ+
. l}O:ZS
. 1+}00
.I=
.09':93
.run1
.03oll
.m1;
.011+9
.11071 '.1190+
.009+8 .01738
.0++8+ .05 119 .0:1-+85
.01+80
0 .6 0.8
.Olicri
.0099Z oo.;c•
.003%
.00t i7
2.0 1.97987 1.917.11 1.30.175 1.623.13 1.27319 I.SIJ'J98 1.79018 1.72886 1.;191;1 1.++711 1.18107 I 63% 1 U62+2 1.+6001 1.+81100 1.+70++ 1.+0979 1.32+-+Z 1.027+0 I.Jj-+07 1.33802 I.Z8963 I.ZOS:2 1.09.15.1 1.23007 1.1789+ 1.10830 1.013 12 .90'!')8 1.13Z38 1.11998 1.08350 1.0215+ .8+?17 l.l)ol l 31 1.03037 .9979+ .91049 .877+2 .80010 .%1:.1 .9.117} .92386 .82136 .75.171 89072
.7:!-4- 10 ,ril),j j.)
.+7:!1+
.J8.11A .32+37
. 19i!ll.l
. l "i554 1-+:217
1107')
.8A251 .858.1<; .82516
.11.300 5 . 80& . 7 1;80')
.71 M 2 . 70370 .o7? 37 .GCr.:!JJ . .57'.! ' -=l .5;'?)1 .+7022 .+U12 .+ } r)j l)
.311+03 .38098 .37608
.n +<l3 .3218+ .31887
.2<.103 .2<8:!') .Z.I I28
. 19 i 33
.77950
.72587
.1\+8 14 .33j39
.369+'l
.31+.,..
.2+1 68
.71+? .1 .6771;? ,') 1187 .53 1 JA .+3= .361}5 ,JQ9<;9 .21912
.16325
. l+<l:7
.123.12 , IO',A?
. 13'.! 10
.:!':>195
.:0731
• 19<1+0 . IS95J .1 79+5 . loa&+ .1+755 .I ISJO .0806i .Ol5C9 .038+J .<r.OO+
1.2
.9J6i6
.900'J8
.83042
.79308
.7.16.13
.721 ·43
.68809 .6.5riii .6270 1 .5732') . .51}4% .+I 11Y.!
.30381
.2166a
F..:ctioa C
Orl'xt (,.) ia R..ld.U
0 0 0 0 0 0 ,OO!lo;5 .00159 .O:scl<>V .0001+ .0 57+7 .08:!'J J J)'!IJ8 . 10 185 .O'J033 .11}41 . I:-J7J .t.H-:" i3 . 12S55 .:!8881 . IZ7+5 . 1:038 . 10477 .0 7<!04 .05003 .0.. 1.!+
.OU+J
.008 .... j
.00+3+
.009o;7
.07075
.062:'}
.051 17
.040'39
.01551
.QIOI+
.00087
.00+.11
.00l+7 ,().) i .00'.!30
Function H
.oo:m OO)JJ 000'11 .OOJ'S .!.U.I IO .OO.'J I
.o 1o.+o .00555 .om3 .007 H .'JO'J:O
.O'!J99 .O:OZI .00+00 ClJQO• .01+09
.OJ099 .01 i3oJ .:l0<180
.!T.!Sl!o .o:;.; .o1o-:: .OioJ9 01 11s
.OISOI .DllO+ .01 103
.01 H8 .00917
.00830 .'.lJd-i.! .oo::o
.000 t Z . OOQ..SO 006J I
.00459 ,,))51J .00315
.00351 _,\,)-;<)7 .004:0
Orl'JCt ( .. ) in R.x!ii
.71 18.1
.70888
.7C07+
.oaa23
.67238
.6}429
.50398
.
. .15JI\+
.5t3.52
.392-4-2
.3J o?8
.2?11\+
.231 .,..
.09S01
.Si.;it
. .11627
. ,SQ<W;
,.51}412
.+8()o; l
.+JO IJ
.3?1\72
.3:;1)}4 Jll'J IJ
.:!i-4-.53
.::":! !1!8
.I?A 30
.15150
.t lri99
. ! '! ll ::!
098:0
.3381.1 .:.1:00
.3379+
.33r.s
.33633
.33293
.31377
.J t"t .;:
.2994i
.277-+0
.25.1.\ll
.2l+37
. 1')'.)03
. 1708f)
.1+804 :13097 . 111;80 .10543 .09511)
.2.1 18+
.2.1162
.25t:•
.Z-+ 186
.2+<l7f) .:!3-4-'J.S .Z:-+ 18
. 19977 . I 7').41) . t.5.575 .138-42 . 12-4').4. . I I 17.; .10161 .092':.'0
.1998Z
.19073
.19 .120
.19033
.181il 8 17898 17 15+
.1.15%
.1+1 JO
.1 2792
. l t -i2f> ,1()1)00
.0971Y.!
.0891!1)
OOO'JO
.OO I IJ
.00159
.OOZ'JJ ooJo9 .OO+S9 .ooo:o .007-+l
.OOil.i ,oc.;.;o .0050<1 .00435 .0041 1
6
.166Z5
.16688
.16668
.16515
.15J69
. loj l ')<)
. 158-4-o)
. 1.1395
.1 +919
.13e&+
.1 27A.I
. 11778
. 108+3
.0997?
.09'23+
.08300
a
.oom
. .:.:.>Jo
.00051 .00073
.00 135
.00!+ 1
.OO.HV
.00+0+
.OOU:!
.0041J (),>JO t
.1))3-+Q
.tnc:-. .123!0 .11':3!
. 11923
. 1169-+
. 11 172
.09¥.')
.0938 7
.08!1-<3
.082':'3
.Oii :O
10 I+
0 0
cw; ; . .:.:.>53 IA:<lll' ' CO IIO 00107 .OO:.! tt) 00':!+1
<:Q:73
10
.01.'007
1.'001? I)JQ',!1
.UOO+ I
.0:0057
.00090
.OOtz-1
.001 3<)
.001 71
. 00135
12
.09913 .083+6
.099.1Z .082?2
091\76 .08Z70 .0979Z .08196 .097')1) .081 15 095.18 .08061 .09300 .0186-+ .08915 .0757.1 .08.5r)2 .Oi +32 .08197 .07210 .0 781)() .07+07 .06078
00001
.0000+
.CW09 .tnl15 .Ol'C!J Ot.ArJZ 0005Z . .:.:.>7 j .0009'; .00 110 .00 t'1 .. .OOt.il
.0711)<
.0701\+
.06930
.06897
.06&+8
.06095
.065::!:!
.M 3 77
.0021)()
.0 .197;
--------------
22 rahel 2.6 Faktor Teganqan ·system Tiga Lapis
0 . 1 0 .2 0 . 4 0.1 1.1 3 .2
0 . 1 o.: 0 . 4 o.a I. I 3.!
0 . 1 0 .2 0 . 4 o.s ... ... 0 . 1 o.: 0 . 4 0 .1 1.0 3 . !
0 . 1 o.: 0 . 4 o.s 1.6 3 .!
0.1 o.: 0 . 1 o.s ... l . :
0 . 1 a.: 0.4 o.s ... J . 2
.. ' o.: 0 . 4 0 .8 ... l .2
0 . 1 0 .2 0 . 4 o.s ... l . l
0 . 1 0 .2 0 . 4 o.s ... l .l
0 . 1 0 .2 0 . 4 0 . 1 ... l.2
0 . 1 o.: 0 .1 0 s ... l . 2
H H •O.l:.S H • O. :.:.S II. !l . l.!..S
(.ZZt-.tRU (ZZ:-.t.t:l (ZZ'2 -RIOJ <ZZl-.tR lJ (ZZ'2-R..t:2) (ZZ!-RR3l (ZZl-UU tZZ:Z-Lt::l !ZZt-!l..tU CZZ!-.f..t': l
O. l243S O. U->40 O. lOUI O.OIOll o . ..,..,... o.ou:g
O. l::S.S 0.12114 O.OittS O.Oia::J
-o.OU34 -O.CJ:1.10.6
O. UCI:2 o.um
-o.t-tr.'l -o . .!0633 -O.tw90
0 .11!":'0 0.1041oS
-0 .017'09 -O.l-WT.' -t.2U:SW -: .!llt:S:
tt•O.: 4-t•O.'l lt•O.'l lt • O. '!
O.OIIS32 O.OLT.S 0 .04430 O.lor.".$ O. lT..S.S O. lOlti
0 .01883 0 ....... o.::c.s: O.CS03 O.M:'l-4 o.atm
O.a:Jed:' O. lu:M 0 • .5.Z'681 l.tl'm ....... O.O.S..tl o.: t3u 0 .10<00 2 .1-:u. : .J.Se:S
16.!:Sl0
O.Olt.H 0 .01301 o.z:uo
O.tr.":'1
.. - 2. 0
0 ....... O.as:r.l O. liUS O. lt.U: O • ..:r.T 0 . ·41051
lt - 20.0
0 .00113 0.00111 o.oous o.-o.t:.tr O.:Sr:"'
.. -:00.0
O. aoa:r.' 0 .001-:"0 0 .00<0: O.Ot3o44 O.Cilal 0 .01114
0 . 11114
0 . &:1904 0 . 638111 O. &S':":J O. l&l&S
O. :t'lll= O. f':"'.S6 O. !'Or.O 0 . !':319
-O.tfite -o.:ttlt
0 .1833: o . .._ 0 . 46>a
-o.M.S.l.S -2.12&$8 -S.T.90d
o.a:""' 0 .21:&.1
-6. <4-:":0! -16.1-:':r.l
o.ocwo 0.-0 . ll .... O. tr."':'d O.OIH47'
0 . 01':'16 o.-.: 0 . 23.$.11 O. Q003 O. r."':''1 0 .14000
0.-: O. lU..l 0 .4e.ul 1.4Mll 3 . 21.Sl2 .s.ose.s:
o . .....a 0.11().43 o.n=t ··= .......
U .:SCt
0 .01730 0 .01-:'·U
O . .S't-41& 0 .01130 0.4':"l3.S
•• - 2.0
0 .000>4 O.CI33::4 o.u: .. O.lUOl O.<IIW o .... ""'U
h- ::0.0
O.CXH-:"1
0 .02-4':-d 0 .0':411 O. l&Ue O. :.S.."'M
•• - :00 .0
O. OIX'I:4 O. CJiOCN.\ 0 .003>4 0 . 01163
O.O:'l:S
I.**>.S l .!S...O .s. u .. : 3 . JMlO l.ll.a::l l .1l10l
\ . IU-:'1 l .':'MM l.lr.'l:' l . ..UC\ l.U:11
-O. OIJ.I8.4
1.101164 l . !...r.l ........
-I.To"''Q:J -i.J,l,.l&.l
1.!"19-41 l . t.KN:' 4 . 10':'11 .. _,.
-.s.:sm:s -:t . .S.:..S..d
O.OIXl::> O.Ot:-41 o.ow.:t 0 . 11 ... o.uer. o.a:.s:-a
o.ou.u 0 .0100:1 0 . 21640 O.«MU o.r.t" o .......
O. o:MS O.llW: 0.43:a l.xr.'ld 2. t9:U ....... 0 .0..010 O.U':'Il 0 . .$839\
l . '!StlO
0 .01611 o.os: ... 0 .:2\0S o . .s1'34: 0 .10434 O.:r.IOO
•• - :: .o o.ocr.n 0 .03002 0 . 101:0 0 . 30':4:'
0 .+4l!'?
h- :0.0
0 .00149 0 .00$&$ O.C21&3 O.Odclr.' O. l-4'i11Sl 0 . '!332-4
•• - :00 .0
0 .000:0 o.oocm 0 .00"::9:" o.ooe-:'1 o.c:o:o 0 .o.s::.s
:: .r.,... :' .+ISS
u .no:n t . !"'::dt ' ·=ao :: .J.S4.S8
l .=>o 1 .4r..W
1:'. 641-:'S
::J . lM31 tt . T.0\4
l . t:-:'13 S. MOr.'
:O. t::.SI
49 . .a&S! l':' . :klfi
......... :t . .W..S: U .M:'l 6e .t:Jll:'
0 .00':1)1 O.OD":SI O.O!!i t l o.or.u 0 . \T.'O.$
O.OOii•., o.o::r.at: o. :•::N O. U..'U
O.UtMO O.lr."S:'7 O.:'Jir. 1.0\Ht 2 .6&.1\l 4.-.s
0 ...... O. llll4 0 . 43Cl> l..s.1Cr.O ...
H • O.:.S R • O.U H .. O. :S H .. O.:.S
... - o.: - 2 .0 .l:t - 20.0 .. , - :co.o
o.ou::o.s 0 .031H<l 0 . \ .u.M 0 . 43.501 O.&M:4 0 • .1."'9:'1
., .. '! 0
000>4 .. 0 . 019015 0 . 0':'14.1 o.::eo.. 0 . ......,., 0 . 4-l:J.l
h - :0 .0
0 .00009
O.OHi-4 0 ........
o.:.wt.S .. •:00.0
0 . 00014 0 . ()00.14 O. OO'!U
o.o=.
tZZI -RRtJ CZZ':-Ritll (ZZ\ -RRtJ (ZZ'2-R-'2J {ZZ'l-Rit11 lZZI-Rlrtl CZZ1-IlR:J tZZ': -ltltll tZZt-R.I!l) (ZZ2-M"21
O.lla:S 0 . 14219 O.l:::JOO 0 . 10r.\J.4 O. OS003
O. t!llft 0 . 1:390 0 . 0&48:
-o. oo.·.19 -0. 0::18
O.MI?1 O.tt:OO O.OM::
- O.O':'J.Sl -() .40'::3. -O . i1901
0 .0-49M 0.100&4 O. Oo4245
-o.:.on -t.OO':'U -2 . .$.426-4
0 . 011)80
0 . 098J9 0 . 139\i O. lllU
0 .01400 0 .0: ... &4 0.19iSO O.l6039 O.O&:Is O. Si:-:1
0.03116 0 . 1!'::7 0 .-4J.50.4. 1 . -H:S.S 3 . 3':'001 l . l()(ll!()
O.G4':'().4 O.I S.'\.3':' 0 .
U . 4.so31
H • O. l
:s , - o.:
t,-0. 2 l:t•0.2 .. , .. 0 .2 t, - 0 .2
O.Otl'iO O.CIS302 O. tr.r. 0 .49\M o.sasa.s O • .s.s.5e9
..... 2. 0
O.Otr.G4 O.O'T.'42 o.-o.:aol9 0 . 4110& 0 . 43410
•• -:0.0
0 .00811 o.o:r..s O.O':'lu
0.1-"'l
... - :00.0
O.OOO'H 0.00003 O.oo::L\3 0 .01203 O.o:J..411
0 . ...... 0 . 1'21it 1. 034';'8 O. IOIN O. M421 O. t.UJ9
O.':s:\1\2 0 . ':"0:::., O.M834 0 ...... 0 . \7331
-0.0. .. >491
0 .27.\10 0 .871U 0 . .......,2 0 .219.51
-1.2':411 -l.O·U:O
0 .280:8 0 .63r.l 0 . 716:0
-O. :a2.SO -l .CIQ&S6 -9 .1S2U
0 .00':'7:' o.our..s O. OJ8.42 0 . 1033:' o.Hun 0 .09804
0 .0.'\:-:'S 0 . 19tiS 0 • .$.5211 0 .9.*.080 O.!DJVO
0 . 0':7:& 0 . 10710 0 . 39919 \.!SM.'\ : . 94MO
o.mau O. ll040 O. l-:'()48 .. .....,. l. J.S93o8 ·
· t: . &4JU
.lf - O. l
0 .013&4 O.Q.S.l':i' 0.19"!\1 O . .SI647 O. :'MIO 0 . 4902'0
- :.o O. OO&i":' 0 .0':1\30 0 . 00$89 o.r.&OS O. ui\U
.. - '!0 .0
0 . 00118 O. OIW6 O. OI9'M o.Ml:s 0 . 14743 0 . !449-4
h - :00. 0
0 .00019 0 .0007.$
0 .00003 O.O'M&O 0 .0&31"!
O. SIUO 1. 7&5;) l .$96.SO 4 ........ : . J l i&.S l.!«U
O.&.ntl I .SJ7M
l ..
t , ')i49-l
O . &•..oaJ I . '.1')\?l L13974
4 . 9.'\1\.39 4 . 0.'\A. ....
o.,.\rn l . ;:Ji'W
S.l.$7'70 10. 1\3814
o.oo= O.OQ"':'V::l o .o-:=1 O.OSii\ 0 .1403'9 O.Oi'l.t1
0 .(1091'\2 o.a::r.st 0 . 141.$9 0 . 44i10 O.QOIU
O. OtQJO 0 . 0":'8::1 o.:ocr.: O. G&.!:6j 2 . .1!.!:31
78'!3-4
0 .0':1l1 0 . 10741 0 .• 14-SO 1 .-4&9-47
.J&Sl\ 10. 03J70
H • 0.1
c, - :0 0
0 .0101\ 0.039&4 O. l 4M.l
O. i'Ol9-4 O. l-:'034
.. - 2 .0
0.00451 O. OISVI 0.0-:'01G 0.223.S.\ o.•.sosa 0 . -486:7
•• - 20. 0
0.00000 0 .00381 O.OI-U4 0 .04'Y'-8 0.1:'782 o.::st:
*• 0 .00014 0 .000.\-4 O.CIIr.07 0 .0073J O.O'll$1 O.M4M
o.-.. 2 .113-.W 8 .13021
lJ. i")tl-4 2.i'":901
O. IIMS3 l . IO'is.l s.r.au
IS. G.S.S.:S.. ll. 13909 :S. GS!oOQ
t.OI!r.'lS l.lk44
IO. lOO':l 28.414-&2 li . ......OO 99.:9Q:l.4
l.IQQ09 4 .0COOA
11.9IWO.S l2.r."l64 n . -:7907
189 •
0 .00000 O. CIIXJ.)':' 0 .01l&S 0.04&2. O.tMOl o.-.
0 .00401 o.o1stt 0 .01!12"!1 o.:ueo O . .o&M:l 0 .10111
O.OOMI O.OJ-4:1 O. lll&S
l..s.lU:I l . ..,...
O.Otlll o.o.s:::s O. :OS.Sl 0 . 7'1364 : . &39112 7 . 60':31
c, - :00 0
00.04>1 O. Oti&4 0 .06124. 0 .23ttS o.s:o.s.s 0 .4303-:'
.. , .. : .o o.oo= 0 .001!01 o.a:u1o o. \OGlO o.:n-n O. +t.S9.5
.. .. ::0 .0
0 .00043 0 . 00171 o.oooaa 0 .0:4-S-:'
0 . 18045
... - :00 .0
0 .00007 0 . 000::5 O. OOtCQ 0 . 003M O. OIJ:O O. a:J.8Ql
(ZZ: -RR'Zl CZZ:-RJt:Jl (Z!t-R.ttl -.t.i"'!l -Rd:JJ (ZZl -.Al:Rl l :zz: -RR'Zt (ZZ"! -RR:J:) tZZI -a..to l ZZ:: ,zz: -/U:ll
O. Ol10.S O.O.Si'H O.llOIIIU O. llJU 0 . \l!j() 0 .06\l':'di
0 .0 1817 o .o.s.r.l o. u::o 0 . 11:32 0 .04alli O.Oll80
O.OUJ9 0 .0440G o.oeo1s
-0 .24.134
0 . 0\243 0 . 03912 0 .00000
-0. 10+47 -0. 81 1$4 -1.161:-t
0.002011 0 .00004 O. ll"N2• 0 . 01136G O. ll7::9 O.l!e':'•
o .010'i4 o.ocoo O. l$.S..l.4 0 . 4';'04J 0 .9007'! O.lkl&S
O.O"'...AU 0 . 0Mt9 o.:s.ooo 1.1Wt.SI : .u.ov t. .NiS
0 .03652 O.tUiO O. $eO.St 1.91$7':'1 l . r-:Mt
ll. IJ.4::J
., - 0 .2
0 .01030 0 .0.0:0 0 . 144."'"2 0 .4 1&4l
O.&l3Tl
•• - : .o Q. CIO$J'i O. O'ZtaJ 0 .0";"";'47 O. ::J.J:l 0 . <.1036 0 . 47192
... - ::0 .0
0 .00121 0 .004i5 0 .01800 O.OOQl& 0 . 147':'0 0 .2Ul9
•• - 100.0
0 .00011 O.CIOT.'l o.oo:so 0 ....... o.a:su 0 .06117
O. OCJU O.:IGG4 0 . i::Jtl I.Q:I6a:l
O. Uil9
O.Oit.:j() 0.2&115 0 . 701\9 0 .•)6611
O. l317S
0 .010-H
O.Siti• O.Ml91 0 . 39.$4&
-0. 410':'S
O. a:'SM o.-.u 0 . 04.103 0 . ';'.'iko :'
-o .or.sa -Lsa,s...,.S
0 .00151 O.OOilt •) OMJ4 0 . 0':'99':
0 . 101547
o.oor.s O. o:>U4 0.1l9J.4 0 . 41167 O. SlQ.lO 0 .06.l.>l
0 . 01-:-:S O.O':'O'Z7 0 . !6817 0 111M : . l&377' t-4:'0:::
o.o::..su 0 . 00904 O.JI-4'):' l .JeiM ' 00037
10 . :34:11
., - o.: 0 . ....,. O.Ol.U< 0 . 131-:"l O. JW6: . •"""' 0 . 3.1J.J4
Cs • l . O
• 004.19 0 Oli"':':" 0 044:'7 Q.::ul ..... 0 4:0MJ 0 . -441 ':' 4
Ct • :0 .0
0 . 000109 0 .0Q3,)1 O. Ot.k 1 O.O..l.W a. O. :::l.ll
., - 200. 0
0 .00013 0 .000>0 0
0 """"' 0 0':04.$ O.il.S1':.S
0 ld'.U& l. .sdi4') J ::u.:t J l-46o:.ol t . :-:"::.34
O. t ':'Wi 0 I .iW611
CN.sv: d . ::."'O': l . 4 :CS
0 a.:-::6-' J . \1.$::0 j Z4-::IS
10 . JO::l2 ld . l&:'O
0.:::4-40 O. i'5-49J : . +4410
16 . l1•9V ::9 . 9.$41.)
0 . ...,.. 0 .OIXIA6 0 .0\4:'4 0 Q.4V67 0 . t :Z"i'J Q . (N.)l'i
0 .00>440 O.OttH O.Odi':': 0 . :34:'11 0 dZ'041S O. t.l&Jt
O. IJOiill O. OJ6..."0 O. t-4ltlll O.li.W l .la:J.41 l .dOlOQ
O.Oll.ll O.o.s.J9.S
0 . ':'V..WS : .eiliS ':" . 814.)7
Ct - O. l
O. OIH<U
0 24&:>4 0 l63$..'\ 0.4idli
- 2 .0
0 .00::::0 0 .0011":""! 0 <nUl 0 . \l:-:.6 0 Jta:.l 0 .4d1U4
h - 20 .0
0 .00040 0 . 00\tt 0 .00706 0 O"'..Si'9 0 .079d1 0 . tS.U.S
..... :ooo 0 .00007 o.ooor. O.CQUld 0 .003lM 0 .0\lJ.I o.cmar
o=u O. I 19Gl
4 . 114.:? 10 4:r.O$ LlC12
O. '!'ISd:.:O o. ir.:':
I . :o. u7e..s J.4 . :.S.:::V
O.lt&H
l.Gr.n ll .OOtl&l
O. J':"'Qd.S I . ..O.'Ill 4 . .t6l l .S
U . l3802
t:s.uo.u
0 0003:1 O.OU IJO o.oo>oo 0 Ol!t-44 0 a:.J.,_ O. OiiOZ 4
0 CIH::. 0""""" 0 Ol'i94 OO':'U-4 O. :::>olll O . l-4v.ll
0 . 00"'-li 0 010"-l 0 CkG4t O . llo4 . .\! 0..,...
O.C)J317 O . OIJ..w 0 .061\S 0 .13684 0 S6>U
... - o.: 0 00163 0 ....... 0 O""....SZ"' o.o.r::t 0 a ." tzt
.,. - l 0
0""""' 0 00"...>4 . """"' 0 ali t :' o. ti 'J l1 0 . :-:'4M
.... :0 0
0 OOOtl O. OOO.SI o.oo=<n OOO'i.'l 0 o.a:s=o
"' - :00.0
O.CilOO: 0 ,,..,.. O.OOOJt 0 .00115 0 . 0041Z
23
l abel 2.6 fak tor Te gangan System liga Lapis
0 . 1 O. l o .• o.s ... l .l
0 . 1 o.: 0 ' 0 • ... l . l
0 . 1 o.: o .• o.s ... l . l
0 . 1
0 ' o .• o.s ... l . l
0.1 0 . 2 o .• 0 . 1 ... l .:
0 . 1 o.: o .• o.s ... l .l
0 . 1 o.: o .• o.s ... l .:
0 . 1 o.: o.• o.s ... l .:
0 I . : 0 ' • 1 I • I 1
0 I 0' . ' .. ' . ' : 0 I
0 ' . ' 0 . I 6
' : 0 I . : 0 ' 0 J I 1 ' :
• - 1.0 • - 1.0 If- 1.0 • - 1.0 ... - 0 . 2 •• - 1 . 0 .. - 210.0 h - ... o
czz1-u11 czn-1ut21 rzn-LCI czn-.u11 czn-LCI czn-.u:» IZZI-.UII an-.u:n czzt-.IJI\1 czn • ...., an-.u:n
0 .00464 o.otm o.osr.s O. IKll 0 . t.$171 Oot-:'2'%
0 . 00410 0 .01:-tl 0 o.utu O. UD64 O. CJISM1
0 .00200 O.OU4.5 O.cw.<O O.OS16l
-0 .0':"21& -O .u.s49
O.ocn.J,4 0 .00:1":' o.car.&
-0.00$3& -0.21050 -o.oooo.s
0 .00121 O. CIIl4':'1
O.OdtOd 0 . 136d0 O. t!SN
O.CIOOW4 o ....... O.OUJJ 0 .049:':' 0 . 10814 O. L::M
0 .0110>0 0 .00:::1 0 .00119 O.Q:I.UI o.a:sa:o
-o.ooo:o
O.Oillll! 0 .00124 0 .00420 0 .......
-o.a::r:: -O. tl.W.,.
0 000':3 o.'"tt: 000<4< 0 01'5-M 0 O.'"S:'J
0 00104 n . OI'HI! n o o·.Ju 0 1!".!4
0 I)"W)!1 o ooo:-: 0 00"-Sl 0 .0101119 O. OJ!'90 0 10841
0 00019 o.ooo:s 0 00.:00 0 01109 0 G4JJ! 0 1444-\
1,•0. 2 h - 0 . 2 .,_._,
o.ocnu 0 .00003 O.OtttG O.Oittt O. IJ002 0 . 14341
0 ..,..., O. O'!'fU O. ta:LSI O. l41'03 O. rtMII 0 .9r.l1
O.OU41 O.otltO 0 .2UM 0 .16114 : .:10004 4 . 21\H
0 .0:2412 0 .01.$11 O.l-:'411' t.)MQO ........
IO.l&.IOf
H • 2 .0
0 .00000 0 .000.0 o . ..,.,.
O.OQ&.""d O. l.S:O.S
O.oo:J.Jv O.Oil.SO O.OUII& 0 . 19-461
0 .032:16 O. t:'9oJ;l 0 . 4&)9-S ........ l .lMil
0 .01::3-4 0 .049%2 O.lk.)() O. H:.$6 : . .s.:s...: ' . 6Q&J.$
0 .00031 O.Ol.SU O.OI.Stt 0,,.,_ 0 .&5010 0 . 111'4.2
... -2.0
o.cm.u O.Oast o o.w:-.1 O. tnlt 0.,..... 0 . 4W;'11
.. , 0 .00000 0 .00:116 0 .01:::0 O.o.lOO O. ttt0.1 0 . 21401
... - 2100.0
0 .0001% 0 .00041 O.OIHr. 0 ........ 0 .0211., O. OSII:J
•• - 0 . 2
0 .0030'2 0 .012Crl 0 .0<0110 0 . 1111! 0 .49U1 0 . ':-a..u:J
c, -:.a 0 .001':'0 O.Oillli':'J 0 .0'::'&44 O.C).I':'"JJ O .::IOG> 0 . $0100
Ct - 20.0
0 .000·41 0 .00164 O.OOIH:' o.o::u.Jo 0 . .,..,.., 0 . 1609-4
t-, - :00.0
0 . 00000 o.ooa:.s o.ooov1 0 .003:'1 0 .0126-4 O.Q..l.J4CJ
O. O'!t M 0 .01200 0.-0 . 11114 o.r.:oo O. tOOit
0 .0211'9 o.cmn 0 la411t 0 . 7t.J.4t 1.0:000 O. t0412
0 .022411 0 .01111 O.l'M40 o.ra:n \.:.StU L7'07'2:J
O.o::ll? 0 . 09011 o.lu:o 0 .13'%14 1 • .53.121
O.Oil>U O.O::t.s.l 0 .00:.0 0."""" 0 .• : .......
O.<ln\.'" .. O . lll1'1'1 O. OIIk6.$
0 . !lOr.
O.OOd..l! o.a:uao 0 . LOOt! O. J.S6.4t t .c:xr.s.s
0 . 00:-:'S 0 .03000 O. L:a:JO
1 . 1:.1':'0 l . .......
O.OOOM o.oor.s 0 .01441 0 .040:' o.us:.a O. l:.sT.
o.-.u o.or:r. 0 ,_,. 0 . 242.30 O.GQt O. 'lt:.ot
o oomo o.u:.u O . .SIIU (.j4,!03
l . .Stt::S
O.Oiltt
0 . ::0000 0 . 7&9.5.5 2..5.lt00 ··-II - 2 .0
.C& - : Q
O. (.l()()4t o.oote: 0 . ...... O. O::::J.d o.a:toe O. l:.s.IJ
0 OOIU 0 O.Q"!"l.:.. 0 . 11010 O. lJr,lU
0 .003':'1 o.oucr. 0 ........
0 . !IJ-4':' ! .1l2U
o.oo.s.u 0 .0::16.1 O.O&.S:'I O.l3!t4
l . • i.sJr.t
0 . 00411 O.OtSGO o.onu 0 . 2.CO
O.<ml?
.., - 2 .0
O.oo::1 o ...... O.Ql.M;1 O. t:t:.S O.ltSU 0 . 4r.'S4
., -:0. 0
0 ...,.. O. CIOISl 0 ocr.t:
o.cr.r...l o. r:.s.se
•• - :00 .0
0 . 0000-:' 0 .000:0 O. OOUXJ O. OI>l&> O. OIZS.S 0 .03496
c, - 0.2
0 .00003 0 .00000 0 .031:'2 O. U:'44 O.:w..l 0 .6..""'Hl
Ct- : . 0
0 .......
o.oua
O. I:":'J: O.Jr."H
'" - ::0. 0
0 .00019 o.ooa:s o.oo:oa O.OIUO O.a:JVti 0 . 10641
h - :00.0
O.OOOOl O.OOOlt O. OCJ0.4l 0 . 00166 o ....... 0 01$31
0 .000>0 0 . 1.56:S o . .....a t . J3841
! . J'UI.S
o:G4:n 0 . 1 ..... 1 O. M:"::' l.r.4:S 4 . 1140':' s.r.'\ca.s
O.OSil1 o . ::4U 0 .!:430 ! . JQ81l 5 . :":'014
u .::r..s:
O.Mil3 O. :S.Ol 0 . 9&l48 l . 1:lli-4 9 . :Sl4S
!4 .S.SZU
o ....... 0 . 03030 O. L.........S O. J:-414 l.417"XX : .JC.S.&
O. Ot:I 'J 0 . ....... 0 . 1"'-l:' 0 .6QC 2 . 0UJ.4 • . -=e
0 . 01.$4.1 O. oo::ld 0 . !4C.S
! .91""' ':' . i.St04.
o .o1vr. 0 .074:-J 0 l.!lJ.S.S
lt. .s..s..o:l
0 . ....,. o.oou.s 0 .00000 O. c:Dtll 0 .003:1 o . ..-
o.oateo O.OOIJT. 0 .0::40& O.or.&a o.= 0 .......
o.oao::: O. Ot..:a O • ..o&l O. tt:a:" 0 .00:0 ...... 0 . 004-:'S 0 . 01901 0.0':"1.51 0 .:9194 1 .0\li.S J.r.ecs
H - ! . 0
., - .!0. 0
o.oaou 0. 001>$$ O.CIZ:! t o.O..:O 0 cz:o:..o o . ..-
O. I)JO.SI o.oa.m .. ..,..,. 0.""""' O.IOM-4 O.llr.OI
0 .001»4 o .aar.4 o.ot..e O.OIS.':"S8 0 .!!:90
o.aout
0 c:cu ol .OIUO O. llllr.t
O. CI01U o.oam o ....... O. t01t1 o .. ltas 0 . 4t.S2S
2 .0
0 .00000 o.oa:ut 0 .01241 0 .04tl4 O. l...:t o.nr::J ., -:o.o 0 .00014 0 . 0000. O.OOUl O.OOMl O.a33 t l 0.00431
.. - :co.o 0.0000:: O.CICOIO O.OQO:la o.ooua o.oo.s:: 0 .018&1
c, - a.: o ....... O.OD:':'l 0 OIQ':S 1).04101 0 . 1J4N 0 . )1') 19
h • l .O
0 . 00101 o.gg..oa O.OIJ-4:' O.o.s.Ll: O. llJ.$.4
:0.0
o.oooo.> 0 .00019 o.ooa:.
... 0 .0 10150 0 .0331':'
1-t .. :00. 0
0 00001 0 ....... O.OOCHO 0 .001)41 O. DOUJ O.OO.S.:4
0 . 01*11 0 . 2\4117 0 .11111 . ..... S • .s:"MS . ...... 0.-o.-t.OOtll l . J..4111 J . f't4.42
20. Glr.
0.-0 . 3:1312 t . :JJ.4t.S 4 . 211CIO
t2 .t1to9 le .04:91
o. tocr.s O.lr.H l..Stl'34 S. :IOQlt
11.01r.2 l2.23elS
o.ou.so 0 ...... O.::o9tt 0 . ':'150l.S l . l".II!Sit l .::S.W'i
O.OI':""Ji 0 .0&'11:1 O.!':'t03 1.00000 J . :":'JeQ 1 .0::19-S
0 .0:1150 0.""""' 0 .23&60 l.!':'Sl.S 4 . J.l.Jlt
t l . :a&':'"l
0 . 0""-U':' O. Lo:l t O
L. looi'Ml 1 . 4li'Q.S
1:' llllO
0 . 00010 o.ooou 0 .00110 O.OIIOC'f 0 ....... 0 .04641
o.oaai.s O.OOUI 0 . ...... o.o:oon o.onu o.n:u
0 .011012 O.CJ0%41 O .OOMS o.ooa.s O. t3tl8 0 ......
0 .00011 O.CJI::Il.l:" 0 . 013&1 0 . ....., O. :o"-50 0 . 1COM
!I - '!. 0
o ....... o.oocu: 0 .00040 O.OOU&) O.CIIJII..t'ol 0 .0191!
0 """'"' o ...... 0 . 0014'! O.OIWl o.o:o..u o.ooo:u
O. CIJOI4 0 ....... O.or.:'J O. COWOI O. IW90 0 . U 666
0 .000\9 0 CIOO':'l O. OOJCO 0 . 01 :$1 0 . 04J t l 0 . 16 10:'
H • 4. 0 H - 4.0 R - 4 .0 II - 4 . 0
t, - 0 . : t, • 2 .0 t, - 10 0 t, -lOP. O
O.CICIDI1 0 .0020:1 o.o.t O. CIIIlST O. tOttO 0 . 24:JI
2 .0
o.crrnr 0 .00000 O.OD2'il 0 .010.. o.-0 . te)l44
20. 0
o ....... o.ooou 0 . 000..9 0 . 00111 0.-o.o::r.
., -:co.o O. OOIXIO 0 .0000: 0 . 00001 o.ooor. 0 .00101 0 .00200
•• - 0 :
o.ooou o.c:o:::.a 0 .00:: O. <.IINO t 0 a:l!4-4 0 CN.S4!
t, - : .o o ...... 0 c»:J: :t 0 cnr.: 0 ClO'!":':' o.otc: : O. a:J.l t9
O.OCXIOI 0 . ...... 0 .000\t O.OOOd 0 .001 ':'0 o ......
h -:00 1)
0 OOIXIO 0 OOIXIO 0 0000'! 0 00000 0 ooo::s o.occat
lt • O. l lt-Ol lt - 0 . 2 6-,•0.1
0 . 000"!3 0 00001 0 OOl'lO O.Otl1J.t 0 . 0..000 0 . 1!6:'0
0 00130 O. OOS IJ
0 0 :a.r.: 0 : :;..·. ,
0 00..1::. 0 OI:"JS O.OSU9 0 . :0134 o. Tll:: l . IJMa
0 .004&, 0 . 0 19-4 !' 0 07:"1 ! O. l04ll 1. 1l3U J . lO'IIlO
0 OOIU 0....,. 0 .01801 o.oeM& 0 .24-Hl
•• -: 0
O.OOC>U 0 .00'1l9 o oun., 0 <P'JWJ o.uta 0 l:'S:..S
Itt - :0 0
0 00014 O.OOC>U 000".,. 0 .0 100t O.OlMO O. t(IIS3.J
h - 200.0
0 0000'! 0 00010
0 """"' O.OOU2 0 .00.14:' 0. 01:"')5
0 .00113 0 .00.\11 O. O':'O':l
O. :.JO.'W 0 . $.3':'1)4
0 .00147 O.OQ.).St 0 0'-.llt O .OfNit 0 lllU O. SIQINl
0 . 00':01 0 OOOGl 0 03191 0 . 1:427 0 . 4.$100 1.164'!7
O.OO'!fU 0 OtO.SO O. G41:1 O. t&laO o ........ .......
0 . 0001t 0 ()QIO.$t
0 00::& o.ooai: 0 . 0313J
o ....... o.ocneo 0 01032
0 """' O. U:"ll 0 . 4.'\&Jl
o oona o.cn1 to 0 O'!Cll O. (r.)Ot O. ::wtt 0 97'701
0 OOU'IO
0 0 . tllJ 4 O • .U:.S t
I '"""
O.()l)()tl 0..,.,... 0 .011:0 0 . 0<334
0 . 4::.01
.. - l 0
0 CJOO:J: 0 .00130 0 Gn.'"olt 0 o onu 0 liSI"l
0.....,. 0 .000':'8 o ooun 000<00 o.ouoo 0 .....
h-:000
0 00001 0 . 0000. oooou 0 ooo.s: O. OO'! t i 0 00-:' t :
0 oo= 0 0093: 003091 0 . 14l4l 0 . 4"-., t J:n:
0 oa::J11 0 .0114.1 o ..... 0 l'r. 4:' 0 i9149
: """'' 00041) 0 Ot &.Sl 0 ........ 0 :..S:"l9 o.o.s.en 1 . 10980
O.OO.Sl.l 0 o:oM 0 0&191
t .:ur. 4. , , .... 9.5
0""""' 0 0001!' o ...... 0 ,.,.
0 """"' 0 0':?00
0 ooou 0 OllO:'> 0 Cler-1\
0 :D4AA 0 : u.u
0 000':..\ 0 00009 • OIXl94 0 O IJ.t\.S O.,OOJ 0 """""
0 Cll»ll 0 OOIJI 0 OIW4 0 o:u:-:-0....,. 0 :oot •
0 .00021 0 ....... O.OIXI<O O.OIJ.l l 0 ()49U O. UQ.SI
.. -1. 0
0 .00001 0"""" 0 00111 0 0044! o 01:u 0 O.S:-:'1\
., - :0.0
0 00001 0..,..,. 0 000:0 0 OOOtS 0 OOJOO 0 0104l
h-lOOO
0 OOIXIO 0 00001 O.OOOOl 0 CO HO 0 00040 0 OOIY
O.OOJ.l4 0 . 01J.:I3 O. Q.$29.S 0 . :01111 0 :'4A74 l . !J04I5
0 0043!' 00t:44 0 o. :in I 1 01140
0......., 0 . 0':1:'5 o 04en 0 l4 lll l. :S:-:"l t . lftH
0 OOd\1
O. IQJ..8Q 0 . 40001 1 J4:S.. l 4!3':'0
0 . 00004 0 0001X1 o.ooou 0 . 000.51 0 . 00196 0 .00000
0 .0000: 0 .00000 O.OilO:lO 0 0014-4 0 . 00003 0 . 019.51
0 ...... 0 . 00014 o.ooo.s. 0 . 001U o.ooom O. Ql010
0 .00004 o.ooou 0 .00000 0 . 00:00 0 . 01049
0 .0000. 0 .00014 o ....... o.ocr-34 o oor.s 01Xl:93
Itt - : .o 0 00001 O.OO!lQS O.OOCHJ 0 ocxr.1 O.OD':"i":' 0 OOQ":'.S
•• - :0 0
0 .00000 0 00001 O.OOOIXI 0 00f11t 0 ..,.., 0 oouo
•• - :00. 0
0 00000 0 .00000 0 00000 0 00001 0..,..,. 0 OOO t <a -----------
24
!abel 2.6 Faktor tegangan System Tiga Lapis (lanjutan) II - 1 .0 H • S .O H • 1 .0 II - •. o ., - 0 . !
"' - 2 .0 ., - :0. 1) • • -:!),)
(ZZl-UlJ tz%2-U::l (Z%2-.t.tll <ZZl-MU tZZ:-tt..t::) lZZI-lLCll (ZZ:-U::I lZZl-Lt:n <ZZt-uu tzn-•.t:, (ZZ':-LICl
ls • 0 . 2 h - o.: q - 0 . ! .... - 0 . !
0 . 1 0 .00000 o.oooo; o.ooo:so 0 .0110:11 0 .0000< 0 .000'2: 0 .00050 O.CD:JOl 0 .0001>1 0 . 000102 0 .00000 O.QCIDOl 0 . 2 0 . 0110':3 0 ,.,..,. O. OOU2 O.OOlU O. CilOt!' O. OOO!Jt o.oo= O.<IOOI>S O.OCO"'...S O. Oim<l O.QXIlt O.oooo.l o.• 0 .00000 O. OOUJ O.G0.1d1 0 .00.... o.aooet o.-.; 0 .00110 0 .""""" 0 . 000109 O. OLllO o ....... o.oocns o.a 0 .003.$< O. OOMI o.a::...a O. Ol!'.$2 o.oo:os O.Ol.r.l O. Q:3.Sl': O. OOIT."t O.OOJG o.o.uu O. QJDU 1.6 o.ot= O. Ol':'1S O. c.d24 0 . 01662 O.OU)IO O. GS:M O. U .. WI 0 .- o.ou:s O. lOUl 0 ......... 0 00::0:: J . 2 O.O&r.O o.a.secr. o.:o= o.::zou o.oua;s 0 . ! s.t64 0 . 4:'!40 o.ouos 0 .01'5.$:4 O. :'..Oll o .·JO: t: o . Ot05ol
., - 2.0 •• - ::.o ..... - 2 .1) ., - : .o 0 . 1 0 .00000 o.ooou 0 . 00021 0 .000'1, 0 .000':0 O.OOCHO O.OCIO':'O 0 .0000< 0 . 00002 o.oou:o 0 .00001 0 00000 0 .2 0 .- O.OOl&l o.ooou O. OOU:' 0 . 000:'1 0 ,.,...,. O. OIXl l t O.ODOit O. OOOCOI 0..,..,. O.ilDDD':
0 """'" o .• O.OOUl 0 .001100 O.OCXIJO 0 . 006::.S O.oo:lu O.OOUd O. Ol:dO 0 .00004 O. OOOJ: 0 .01:'44 0 ,..,..,. O.<IOOI>S 0 . 6 O.OO<aO 0 .0201& O.OllO& o.o:.a: O.OtZl!' O.OIM:J o.o.soo: o.ar-S.J 0 . 001:":' o.aaar. o.ooau 1. 6 0 .011-t t O.llllliO 0.0110<0 O. CH.S91 0 .0410: 0 .02-40\ 0 .00003 0 . (11)4-H O. CIOlU o.oocr.-: J . l 0 .013111 O.li504 O. JJOOO O. l!lM 0 .1"07'0f O. o:MOI 0 . 0 1139 1.013:: O. CI0$4i
., - 20.0 h - :0.0 1-, - :0. 0 •• -
0 . 1 0 .00010 0 .0010$ o.oooos 0 .000111 o.c.oc:r. 0 .0000: O.OIHOI 0 .00000 0 .00000 o.ooue 0.0000\ 0 .00000 0 .2 0 .000.0 O.OOCl 0 .0002\ 0 .001: ... : 0 .00\49 0 .00007 0 .004:.$ O. CIOC""..£ 0 .00001 0 . 00$4d O.ODOCI3 0 .00000 o .• 0 .(1)1$& o.our.t ··""""' o.oooo; O.CII:UM O.OOCXIO O.OtiSH 0 . 00100 O.<IOOI>S 0 . 02141 O. OOO L.l 0 .00001 o.s O.Q05...""9 o ...... 0.0033l 0 .031-<S O.O::Ui o.oous 0 ...... 0 .000::0 O.OIIkYi O. CICIW O. QDOCI3 1 .6 0 .02441 0 . 2$1:'\ 0 . 01:9-4 O. U0\0 O. C9r.4 0 .:6464 O. OU6S o.oocr.s 0 .01>:04 0 .00010 l .2 O. O:Il::J 0 . 1'% .. :1 0 .1)4024 O . .S..i4: o.-.o O. asllr. o.oo:os 1.:9190 o.oo= O.ClCIOl'>
•• - :00. 0 •• - :00. 0 ., - :00. 0 c. - :00.0
0 . 1 o.ooou 0 . 0)182 0 . 00001 o.oooc o.ooo.s.: 0 .00000 o .001l3 0 .00000 0 .00000 0 . 00183 O.CCO)l 0 .00000 O. l O. OCICI:Si O. CIDIS-4& O. ODOCI3 o.oc::r-s 0 .""""' 0 . 00001 O.oo.s.ll O. ooc:>l 0 .00000 0 . ....... 0 .0000< 0 .00000 o .• o.oo:>s o.o:.sr. 0 .00013 O.Otl tO o.ooa::.s 0 .00004 O. CIOt:S 0 .00001 O. O:Sll O. CI:lOIIS 0 .00000 o.s O. OOOlS O.la::r. O. OOO.Sl 0 .04216 O.Ol:r. 0 . 000\d O.OS<S> 0 .00509 O.ODOCI3 0 . U)Ui O. OQI)Ig 0 00000 1.6 o.a:r.to o . .-. 0. 00::01 O. l049l 0.\:GJ.l 0 . 0000.1 0 . 33:'11 0 . .,..,. 0 .00010 0 . 4 U ll 0 . 00:•9 0 . 00001 l . : o.u::e 1.4.,.1 o.oo:•o o.:•:iQ o ... r. t9 0 . 00'2H l.:.WU o.cr.MO 0 .0003& t . S6&4J O.QOI.S"t o.oooos ------ ---- -----
25
go ·-f-4-H-H-i*-t-i ! ! s IKl ....
: : : ::; ::: : : : : :: ::: • 0 ......
10 :' :
0 a01 a1 1 10
Ukuran Sar1ngan {mm) 100
Gambar 2.1 • Gradasl campuran Beton Aspal No.1
Gambar 2.2 • Gradasl Campuran Beton Aspal No.2
50
10
0 aO": \\\\!:?\\\\\Y '\\H !
a1 1 10 HXJ
Ukuran Saringan {mm)
Gambar 2.3 • Gradasl Campuran Beton Aspal No. 3
0 0.01
26
0.1 1 10 100 Ukuran Saringan {mm)
Gambar 2.4 • Gradasl Campuran Beton Aspal No. 4
a 01 c:
1:::: co UJ Ill
50 0 0 40
fP. 30
20
10
0.1 10 100 Ukuran Saringan {mm)
Gambar 2.5 - Gradast campuran Beton Aspat No. 5
0.1 1 100 Uk!..!ran Sa.ringan (mm)
Gambar 2.6 • Gradasl Campuran Beton Aspal No. 6
27
• • • ...... 0 •• •••••• . . . ...... . ....... . . . . ...... . ....... . ..... .l. .. .i ... l.ilUii ..... .;. ... j • .;..i.;.i : •- • .;. .•. i-4,-i-i.i-i-i
.. -i .. LlJ =1 JJ.illlt : ::::::: : : ::::::: : : :! .::r : : :::::: -----+--++t+HH-----+-+++8H----+--!- !f!: ····-t-t-ttttffi·--t--t-tittttt-·-+· ; rtti-··H-t-ttttl ......... . . . ..... . . . . .... .. . . . ..... .
• 0 •••••••
10 100 Ukuran sanngan (mm)
Gambar 2.7 - Gradasl Campuran Beton Aspal No. 7
1 10 100 Ukuran Saringan (mm)
Gambar 2.8 - Gradasl Campuran Beton Aspal No. 8
Ukuran Sanngan (mm)
Gambar 2.9 - Gradasl Campuran Beton As pal No. 9
a Cl c::
"' "' 0 Ci ...J
28
1 10 100 Ukunln Sar1ngan (mm)
Gam bar 2.10 - Grad as I Campuran Beton As pal No. 1 0
UkUran Saringan (mmj
Gambar 2.11 - Gradasl Campuran Beton Aspal No. 11
29
Ia! (b)
Gamoar 2.12- Arah Pembeoanan Indirect Tensile
tr7 , Compte ;.sion. -u[ 2 2 1) -;;- d- 27 + rl+27- '"i
2." [dl- ,,:]: Tensaon =- -. --. + ......
· - 2P [ ] tr7 , Compress•on = -- -.--. -1 red +.c .. •
tr •· Ten soon ,. !..!... = Cons :ant rid
Gambar 2.13- Distribusi Tegangan Akibat Pembeoanan Indirect Tensile
30
z
r
Gambar 2.14- System Perkerasan Satu Lap1s
6., = elastic strain from z to infinity
f z
· p • applied pressure
! l ! ! l ! l I I
Subgrade
Gambar 2.15- System Perkerasan Dua Lap1s
32
I l ' "
,,,,, •I
(oJ
.• •T,F 5-
lbl
7 '
6 -
'"' 7 -
Gambar 2.17 - Faktor DefleKs1 Lap1s Antara Untuk Perkerasan Dua Dan Tiga Lapis
J • .q = 0.5, h1. E1
J.l2 = 0.5, h2, E2
J.l3 = 0.5. h3 :;:; oo, E:,
P,p
a
r· :. 0' rl Interface 1 I I I I I
t'•2 ?- u r2 Interface 2 r jll- (J r3
I I I I I I
Gambar 2.18 - System Perkerasan Tiga Lapis
34
I.J
_V v 1- H•0.25 /\_ /\. /\. '\. /\. .• >- i
"" \I \I \I \I \I O.l ===H•0-5 • L.;
:-_ \ I
0.0
- v y YA • o3 1- \ 1\ 1\ I I
H•Z. ·"" •0 . .&
"" 1- \ / \ I 1- H•£6-( fA •0.2
I 0.00
..... H•aM.o.l
..., 0.000 I
,... K1•0.2--:: '- A"2•0.2-
l 0.00001'---------------------'
1.0
/ '\ /'\. X v \/ \
0.1 t- \I \I\ 1\ A A•l.Y. =H•0.5
... I 1-
H•l.\ \I \ I \ I I 1\ X \i.os r 0.01
H• 2.0 ... " ,- \ I \ • o.• ZZ!
OCOI r- \I \ I Ha .&.0
A •
\I H • a.ovA • 0.1
1-r-------------Kl. zo.o----=;
O.OOCQI'------------------.....!
(a}
/ '\. I -1\ 1\ A • J.l_l:
- \I \I \I \I \ 1-" =H•o..5 A •IS_t:=
I \ I I -v \I \I
\ 1\ !\ IA•03 I ... l
H• 2.0 A. •0 . .&
1- \ ... ' \ I \ I -1
r- H•£.'W
1- H • i.oYA • 0.1
J L Kl • 0.2 ==-d Fi--------------1\2. 2.0--..;
/ _'\. / '\. _"'\. ... 'S.._H• 0.25 A " v \ A. r- _\/\/\ 1\ )( \
H•0.5 A •l2r:i ... \ \ I -r- H•l}l \ I \ I \ A• toY -1
r \ )\ v \ I -j A •0.3
... H• 2. _. \ 1\ \ I \ I\ JA •0.£ j
I
H•4.0
A •0.2 _, - \ I -
\I -j H • 3.ct'-.-\ • 0.1
Kl• 02 -----l f-'---------------1\2. 200.0----=; i- I
(2/
Gambar 2.19- FaKtor Tegangan Perkerasan Tiga Lapis
35
l. 0
0.12'7"'\: / " " / " '\ '" /"\. X '\. / "' L ''\/ v v A•ll} 1- '\. / \. / '\ -/ '\ / \.
1- 1\ 1\ 1\ /-1 0. l\ X X .. 1---H•O..S r--H• !"- ' '\ '\ 1- \. I \. I \.7 \. I
F X .,.,. •16 1- \ I \ 1\ 7\ 1-
H•¥. X X /"-•0.1 1 0.0
1- H.:Y \/'\/ \I -. .. "'•0 . .& .ZZI t- \ 7
"'- \. I \. I -f- .H.Y \L.o.z 1 0.00
1- H• 2.0'( v v .... 1- \ 1\ I'A.•O.• -
H••.o A • Q.2 -H•S.O A•0.1 1- \ I -1 "'-
1 0.000 1-
H•S.x•O.l l Kl • 2.0---:::!
i- Ja • 0.2 ----=1 Ja - z.o-----.., i- 1 1 0.0000
(bl - - --- - -- --- -
1.0
• 0.12 7'\: L'l. )( " """' A ...,. " " \.. 7 \. / \. /\. y '\. '\. / \. / \. /\.
0. I H• 0.2'1..... X y \/\ J\ X y \/\ \
A .I "'-ur r--H• \ I \ 1\ \I \ I
1 v \I\ A A.•l}/ H•I.O 0.0
\ I \ y y7 \"'7 I \I \ 1\ H• !.
I-- \I \1 \ I \ --;"'•o.a-.ZZI
\ I \ 1\ \ I
000 I H•2.0\ v \-1 H•2.0\ \/ ., 7"--o.s . .
H• •o\ \I H• .rll 7"-·•
\ I
0000 I \ j"-•02 I- \ \f.o.z
H•8.0A•O.I Kl•2.0- Kl•2.0-K2•no-
H•IOA•0.1 K2•200.0-
00000 I (bl
Gambar 2.19- Faktor Tegangan Perkerasan Tiga Lapistlanjutan)
36
1.0
Q.
... /X /"\. / " / " " -1-/ \. / \./ v A I\. _.
1\ 1\. I /'\ ;<.. v ' f-L \. 7 \. 7 \ /\. /\. -
r-<H·0.!25x -x y v \ J
'\ F '\ 1- \. I \.I v "- . - A \/ ·0= "- \ 7\ 7\ 1\ 1\ .4•
1- H•O.S\ !\ I\ I\ I 4 1 :.t•O..S=;
c H•"y \I \I \/ \1 H•
'\ -\ I \I v 1- H•Z.}( 1\ ;A•0.4
1 l
ZZl
Q.OO
\ I --:: r H•IO\ y v \1 -l- \ 7\ 1\ 7.4. 0.3---::
H•4.0 A•0.2 H• 2.0 .... •0 . .& ..., r \. I - f- \ I \ I -IF H-a.M-a.t I 0.000 l- H•'« -
I .... f- JC2•0.2 -:J H• a.oli'A • 0.!
Kl•2'JO---= F K2•20
0.00001 -1 (<I
1.0
/ '\ A !'-'" A y '\. '\ 1- / \. / \. A '\ / \. 1- / \. /\. )( \ \ 0. I
X v \/\ \ V\ X\ l-----¥•0.25
/ \ -::, v ' f- \ 1\ I\ \; \ / \ \ 1\ y \ /\ \ c H•Jl \I\ /\ v 0.01 r H•y \ /\ 'X \ A -r- \ y t- \ I \ 1\ A•I5Y 1- 'l \1 \ I
ZZI
000!
F "- \I \ I \ \I I H•IO\ \I \ A A·lu 1-
A•03--l r- H • 2.0Y \ v \ I
r \ /\ 'f •0.4 ' i 0000!
H • 2 \ I \ IYA•03---=
I \ y \ H•4 A.. 0 . .&
r- ;A •02 -1- \ 7 Kl • 200 ...; K2. 200 -1- J
I 00000
-- H. •o\ \ I - J A•Oi' H•3.0 A•O.I
l.19- Faktor legangan Perkerasan f1ga Lap1s(lanjutan)
ZZI
37
0.1r f X b. I \I \ I
O.CCI
. '\ 1-\. / \. /
1-1-
r-1-
. \ I
H•;-x
.6.. 1\ '\ I _L
\ I \. I \.I
X A I .., I
\ I \ I ....,
;-i-________ ,_•_ll.ll ... _•_• O.COOOI r- i
1.0
/ / '\ /\ y \ /\
0. J- L \1\ X \ Kl • 2000 K2. 20.0
' 1-(H • 0 !25 \ / )( \ f-\ 1\ \/ \ / \ ).
J\1\ 1\ v \I\ 00
ZZ1 i- 1\ \ / r- \ I \ L'l.. X 'iL 'i I H•O.S\ v \ 1\ 1\ A a )9-J" 000
.·\. loi
H •1.0_\ I \ I
1- \1 \ I '1.. L I \ 1\ y / 0 :;co
H• 20 ,.. 'I ,.. \ 1\ y ....
O:X<JO 1 j_
" H • S.O ..t • ... 2
t- / 1- /\ y_ __'l __'l 1- I Kl• 200.0
K2. 200.0
H • 0.125 •I L ... \ /\ \L _i _y _i -\1 \ li _i -
-- -J._L_ .l /\ \ / \ \ -
Hao}( __lL __l .l.l i_L_i-.... l.2}:j -
H•l.e/_ J._L_ .l " \ I -i \ Y. \1\
H • Z."V \ YA •03 -1- _i jf_ _i .L -
r- .... ol\ A-o• -(dl
Gambar 2.19 - Faktor legangan Perkerasan Tiga
=
38
/ 7'-. / " F£"[2;-/ I 'L I '\ I 0.01 I I "'Y_ X
H•1. r--
.... L
E= I ...,
0.000011-..------------------------------' (<)
r----------------------,1 I
--LL I
= I 7'--/ I V X. 0.3
:H• 025 ,_ H • O.S '- / '- 1A • 0.•-----, ____ ...... 02
•02 H••
Kl • 02 -----::::! Kl • 02 -=----------------- K2. c -- K2. 2000-H•a.M.o.1
I L I I ,.,'---------------------------'
I-
Gamoar 2.19- Faktor legangan Perkerasan Tiga Lapis (lanJutan)
39
LD
,.... / / / ]'.,. _.:-: r- r-....1 / A. / '\. f Aal.ZOl
I / r----..L / "'-1 )... -r
I )( 1\ f Q.l
I /...../ /"X I A•l.6f"-
I ,.... r-... / X - }.. I A L ----/ v I '\. I \. I -i !- I "'f--... I I '\. I y 14.-u
1'\.L _y 'f-o.a --Q01 "'-./ 'A 1\ l -25
zz:z H• H•IUS
" I -- H•2.),( 1\. I -- \.I \f.Q2 -
0.001
i- I \. I \ I -I
·H•)rl _1{ !A•O.• -I
'\ - H•I.OVA • Q.1 -1 A• _.:-:
!- \ I -- -
0.0001 r- -
- K2•Q2 Kl - 2.0---:::
l- K2 - 2.0----=
- 1 1 I -1.0
Kl•2.0-/. / .1r2 • zo.o-= Kl•2.0 ,:::::;:
K2 •200.0 ·-;;;
Q.
- / / /"'- -- L/ I'Y A -1
i- r-.. -i- II 'A -
' t"-_ / I '\ r- I -,......./ I '\. I \.I A •3.2)-i- I I /'V_ 'A 1\ /-1 0.0
- '1. -i- t--.1 I f".... / \. -L l y )\-I
:.\. 16
=-&· I "' I 0.1251 I "X. I \. I \. I /V "X J•o.a
ZZ2
oco
A •3.2)-X '\ - I I I v 1\. I \. I
r- I"' l y )l.u-H•l
t-_ -/A. o• r- H. z.cN: 1\. I i- \l Y.o2 I =H• 40
0.000
.125
'H• 0.2?-- I -"- VA .oa t__H•O-y..._ I v A I -I
H•¥ l\ l \l r -0 . .&
:- H• 2.0 - I - H • &.OVA • 0.1
-OOOCOI
L \ I -.V -
[ H• 3.0 J.o.t -
Gambar 2.19- FaKtor Tagangan Perkerasan riga Lapis(lanjutan)
40
1. 0
!- / / "' "' / ' -1- I. / A / v J\. -.... I 'A../ 'A 1'\. 1 ... 1 0.
!- 1'- 1'\. I " I -
')(. I \. I v Y.- 1.6.
1HaA I v )\ 1\ I -0.0
f--H•O -?A•il.a=
F " "' I -, H•1.u"\. I \. I \.I ZZ2
,... ·JI.Y X jA•0.4 -1 0.00
-o.z H••.o
r \. I -J- -
0.000
I Kl•20.022j A2•Cl.2
1.0
1- / / 1- fo... / /"'-
0. 1- I 1"--f. A Kl • 20 0
K2. 20.0 1
L- I " " I r- /'-...I I \. I \7 \
0.0 I AI 1\ 1\ 1\-A z 3.2\-
ZZ2 1- "- I \ I 'A I \ I \ I \ I /V y Y. Xwl.6 l H•02 000
r---H•O.l y J( •03
H • I.e"\ 1\ 1\ I "'1
\I \I \I H a 2.0 14. a 0.4 ocoo
I I -!- H••oV """. 02 I \ I I r 4
cxoo Hw8.0 A•O.I
7 " / "' -f.- / r... / -..;;;J -
L I X 7'\. 7'\ -
- .L ' I 7 " , .... 1- I"-./ I '\. -; v X A •l.l}; /v -7\ 7\ 7\ !JI.ft •1.6-i
..... " f I I ..... 1- I \. I
.Y Y. .... H•2.0V 1- ' I !--
H•y
1-!--1-
L
' ;-
\7 \I ._, X !" •IU i
"' ::A.•O . .l -\ I --=i V.o.l
I
It. 0.1 A"\ •20.0--l K2- 2.0
Kl• 20.0 JC2 • 200.0
-....: ' -j
I I
Gamoar 2.19- FaKtor Tegangan Perkerasan Tiga Lapis(lanJutan)
41
1. 0 - -..... " "\.
' I 1""'- I v X L /'--...7 /"'. I \. J
II 0.
.... " 1"\. I X I '\. I v 7\.
0.0 tl.o'!.;l v A 1\ 1\7 A. •1.6
" c-----H • 0.> '\. I ""'\ I \ I \I -l
- X )\ /" • u.a I o.co
". 0.4 H• z.o'\ -I \ I -
r- H•y -I o.cco
- H•S.O . . L...
1. 0
)>..
/ / ........
t- I 'I.. A K1. 200.0
I K2. 200
0.
I I '\. I \I \
"" IV X A 1\ I 0.0
I '- \ I 'f... 7\ I \ I \ 7\
ZZ2
000 1-(/t;s I \.I y y y H•O.h
v -r- H 8 o.s'< 1\ 1\ 1\ r- \1\1\1 \I j
I 00001 :H•I. A•H
-1 f- . ')./ v ..,
I\ ir 8 8.0 ...J
A • O.l I 000001 H•4.0 A. •0.2
-r- Kl• 200.0
K2 •200.0
- / 'L --- I I" I \ -- f.-... I 'X A -
" X 1\ " f- 7V I"\ I \ 1\ r- I '=-JH• !-<..a 12s I
I"'. I v v \ I
T-f- I \ .:\;:: v " " " " . J-y.,
I
r I \ I \ I \ I f==H•O.S
"'• I 51
/ -\.... \1 \1 \1 ...
H•2.0 H•.&O H•&.O
Gamoar 2.19- Faktor Tegangan Perkerasan Tiga Lapis llanjutan)
z
...... en w ...J (J) z w ......
42
o.ooo1 ::::::1 v = o.0005092 x "-0.1257 l:i:::t::t:t:i::ir:::: ..... ::; ..... .. • .;..,i •• j.j. •••.••••••••• ,i ••••••• .;. ........... • ' ' • .;. • .f_
: : : : : :::: : : : : ::::: : : : ; : ... :::::::::::::t:::::r:rrrrnr:::·:::::r::::t:::t::r:tttc:::::::::::c::::t::r:::t::u:r:r
1e-os ;::fiii,lfL :tL,i1fr
1 0000 1 00000 1 000000 1 0000000 CYCLES TO FAILURE (N)
Gambar 2.20- Model Kemunduran Struktur Perkerasan Jalan Beton Aspal
3.1 Program Kerja Aktivitas pekerjaan laboratorium mengikuti bagan alir
seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1.
3.2 Metode Pengujian Pengujian sifat fisik bahan seperti: agregat, aspal
keras, serta campuran dilakukan sesuai dengan prosedur yang tercantum dalam:
1. Manual Pemeriksaan Bahan Jalan No.01fMN/BM/1976, Bina Marga 1976;
2. Methods for Sampling and Testing of Mineral Agre-gates, Sands & Fillers, BS 812: 1967, British Standard Institution, 1967;
3. Standard Specifications for Transportation Materi-als and Methods of Sampling and Testing, AASHT0,82
4. Road, Paving, Bituminous Materials,Traveled Surface Characteristics, ASTM, 1980.
3.3 Pengujian Agregat 3.3.1 Pengujian agregat kasar
Jenis dan standar pengujian agregat kasar yang dilaku-kan adalah:
- Keausan pada 500 putaran ......... (PB-0206- 1976) - Kelekatan agregat terhadap aspal . (PB-0205 - 1976) - Indeks kepipihan •................ (BS- 812: 1967) - Penyerapan air ••••....•.......... (PB-0202- 1976) - Berat jenis ...................... (PB-0202- 1976) - Bagian yang lunak ................ (AASHTO T-189)
3.3.2 Pengujian agregat halus Jenis dan standar pengujian agregat halus yang dilaku-
kan adalah: - Sand equivalent (AASHTO T-176) -Soundness ...•.................... (BS- 812: 1967) - Berat jenis .•.................... (PB-0203- 1976) - Penyerapan terhadap air .......... (PB-0203- 1976)
43
44
3.3.3 Pengujian bahan pengisi Jenis dan standar pengujian bahan pengisi yang dilaku-
kan adalah: - Berat jenis ••.••••••.•••••••....• (PB-0203- 1976)
3.4 Pengujian·Aspal Keras Jenis dan standar pengujian aspal keras yang dilakukan
adalah sebagai berikut: - Penetrasi pada 25 °C, 5 detik ••.. (PA-0301 - 1976) - Titik lembek (Ring & Ball) .•..... (PA-0302 - 1976) - Titik nyala (clev. open cup) ....• (PA-0303 - 1976) - Kehilangan berat, 163 °c, 5 jam
berdasarkan Thin Film Oven Test (AASHTO T-179) - Kelarutan dalan c 2HCL3 ...•.•..... (PA-0305 - 1976) - Daktilitas pada 25 °c, 5 cmjmnt .. (PA-0306 - 1976) - Penetrasi setelah kehilangan berat
pada 25 °c, 5 detik ............. . (PA-0301 - 1976) - Daktilitas setelah kehilangan berat
pada 25 °c, 5 cm;mnt ........•.... (PA-0306- 1976) - Berat jenis (PA-0307 - 1976)
3.5 Campuran Beton Aspal Jenis dan standar pengujian capuran beton aspal yang
dilakukan adalah: -Marshall Stability ............... (PC-0201- 1976) -Indirect Tensile Strength ...... (AASHTO T-198- 74) Untuk menentukan campuran optimum dari pengujian
Marshall, dilakukan analisis campuran sesuai dengan prosedur Bina Marga.
3.6 Perencanaan Tebal Perkerasan Metode perencanaan tebal perkerasan yang digunakan
adalah dengan beberapa cara seperti: a. SNI No.1732-1989-F, dan Modifikasi b. Bina Marga No.01fMN/B/1983 c. AASHTO, 1972 dan AAHSTO, 1986 d. The Asphalt Institute, MS-1, 1981 dan MS-17, 1983
45
e. NAASRA, 1987 f. Teori tiga lapis dari Burmister, Acum dan Fox
3.7 Suryey Lapangan 3.7.1 Survey lalu-lintas
Dilakukan pengukuran lalu lintas selama 7 hari ber-turut-turut dengan 24 jam setiap hari, untuk mengetahui distribusi dan jenis lalu lintas yang lewat pada lajur rencana. Karakteristrik beban lalu lintas diambil sesuai dengan tanda uji kendaraan yang diperbolehkan oleh Dinas Lalu lintas dan Angkutan Jalan Raya (DLLAJR), Bandung. 3.7.2 Survey perkerasan lama
Untuk mengetahui daya dukung tanah dasar, pondasi bawah (sub-base), dan pondasi (base), dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat Dynamic Cone Penetrometer ( DCP) , Benkelman Beam (BB), serta Falling Weigth Deflectometer (FWD), dengan mengikuti standar pengukuran yang telah ada.
3.8 Penghamparan Lapangan Lokasi penghamparan lapangan dilakukan pada jalan
percobaan skala penuh Cileunyi sepanjang 14 meter dengan lebar 6,50 m, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.2 dan Gambar 3.3. Pelaksanaan pencampuran dan penghamparan di lapangan dilakukan dengan menggunakan peralatan Pusli tbang Jalan. Metode penghamparan disesuaikan dengan petunjuk pelaksanaan lapis aspal beton (laston) untuk jalan raya, SNI No.1737-1989-F.
3.9 Evaluasi 3.9.1 Campuran
Secara acak, diambil sampel beton aspal dari dumptruck dan dibuat breket di laboratorium untuk selanjutnya diuji dengan alat Marshall dan Indirect Tensile. 3.9.2 Lapangan
Hasil penghamparan lapangan dievaluasi setiap bulan, terutama tentang lendutam balik yang diukur dengan alat Benkelmanbeam, serta modulus dan lendutan nyata yang diukur
46
dengan alat Falling Weigth Deflectometer, dan secara period-ik, dilakukan core drill untuk mengevaluasi sifat campuran dan bitumen yang dipakai.
47
PERSIAPAN PERSIAPAN BAHAN AGREGAT BAHAN ASPAL • • PENGUJIAN PENGUJIAN SIFAT AGREGAT SIFAT ASPAL
I I t
TRIAL MIX
... XOMPAXSI 2 X ?5 • PENGUJIAN DENGAN ALAT MARSHALL •
ANALYSIS
• FORMULA CAMPURAN OPTIMUM I • • CAMPURAN OPT. CAMPURAN OPT. UNTUJ< UJI UNTUJ< UJI MARSHALL I.T.S. • • J<OMPAJ<SI J<OMPAJ<SI
2 X 75 2 X ?5 • •-UJI DGN ALAT UJI DGN ALAT INDIRECT MARSHALL TENSILE • • ANALYSIS ANALYSIS
I I ..t
J<ESIM-PULlAN
Gambar 3.1 - Baoan Al1r Uji Laborateriwm
c rJ co .D 0 (.J 1-4 Q) 0..
c co
r-i rJ
n •P'i Ul co :::£ 0 _J
... co . I 1-) . I Q)
I a. I
N • I"')
1-4 co
.D E (i)
t.:l
Ko Bdg
' '
Utara
...... ......
t---Kn
..... '
__ , Ke Cileunyi
·-----------------------------------
Ke B:lg (Ke BanJung
rgl har11p:•r 91l/P2 16/12/92 16/12/92 16/12/92 ··-------- ----- ---------------------------------------------------------panjang (n_>) ___ 25.0 14.0 : 14.0 14.0
rype.camp. C:HEM Lasbut,\g Beton I - --------+ + + + +
St,\. I+ JB:; 1+218 1+232 1+246 1+260
Gambar 3.3- Lokasl Jalan Percobaan Beton Aspal
.a> co
BAD 4. SAJIA1I DATA DAR AIIALISJ:S
4.1 Pengukuran Lapangan 4.1.1 Survey lalu lintas
Perkembangan lalu lintas pada jalan percobaan skala penuh Cileunyi ·sejak tahun 1985 sampai dengan tahun 1992, adalah seperti ditunjukkan pada Tabel 4.1, dan Gambar 4.1.
Karakteristik beban as kendaraan yang lewat pada jalan tersebut diambil sesuai dengan tanda plat kir yang tertera pada kendaraan yang diteliti secara acak, sehingga faktor ekivalensi beban kendaraan terhadap beban standar, adalah seperti ditunjukkan pada Tabel 4.2.
Survey lalu lintas selama 168 jam untuk mengetahui distribusi kendaraan pada masing-masing lajur adalah seperti ditunjukkan pada Tabel 4.3. 4.1.2 Pengukuran dengan alat DCP
Diukur CBR tanah dasar, pondasi bawah serta pondasi jalan yang akan dihampar dengan beton aspal, menggunakan alat Dynamic Cone Penetrometer, dan hasil pengukuran ditun-jukkan pada Tabel 4.4 4.1.3 Pengukuran dengan alat BB
Lendutan balik lapis perkerasan yang ada diukur dengan alat Bendelman Beam, dan hasil pengukuran ditunjukkan pada Tabel 4.5 4.1.4 Pengukuran dengan alat FWD
Sebagai bahan perbandingan terhadap pengukuran dengan menggunakan alat DCP dan alat BB, dilakukan pengukuran dengan menggunakan alat FWD, dan hasilnya ditunjukkan pada Tabel 4.6.
4.2 Pengujian Bahan 4.2.1 Agregat
Hasil pengujian gradasi agregat stock di lokasi AMP, ditunjukkan pada Tabel 4.7 dan Gambar 4.2, Produk campuran yang akan dipakai adalah gradasi dari Hot-Bin AMP, maka untuk mengetahui sifat fisik agregat tersebut diambil sampel agregat dari hot-bin AMP. Hasil pengujian gradasi agregat
50
51
Hot-Bin 1, Hot-Bin 2, Hot-Bin 3 dan bahan pengisi portland semen (PC) adalah seperti ditunjukkan pada Tabel 4.8 sampai dengan Tabel 4.11 dan Gambar 4.3 sampai dengan Gambar 4.7.
Berat jenis dan penyerapan agregat kasar, halus dari masing-masing hot-bin serta bahan pengisi di tunjukkan ber-turut-turut pada Tabel 4.12 sampai dengan Tabel 4.14. 4.2.2 Aspal
Jenis aspal yang dipergunakan adalah pen. 60/70, dan hasil pengujian sifat fisik ditunjukkan pada Tabel 4.15.
4.3 campuran di Laboratorium 4.3.1 Gradasi campuran
Perhitungan gradasi campuran beton aspal dari kompo-sisi gradasi hot-bin dan bahan pengisi dilakukan dengan rumus pendekatan sebagai berikut:
s - c X = X 100 % •••••••••••••••••••••••••• (4.1)
F - C untuk campuran agregat kasar dan halus, X = persentase agregat halus yang dicari s = persentase agregat lolos # No. 8 yang dikehendaki dan
pada umumnya diambil dari spesifikasi F = persentase agregat halus lolos # No. 8 c = persentase agregat kasar lolos # No. 8 untuk campuran agregat halus dan bahan pengisi, X = persentase bahan pengisi yang dicari s = persentase agregat lolos # No.200 yang dikehendaki dan
pada umumnya diambil dari spesifikasi F = persentase bahan pengisi lolos # No. 200 c = persentase agregat halus lolos # No. 200
Gradasi campuran yang diperoleh adalah seperti ditun-jukkan pada Tabel 4.16, dan Gambar 4.8. 4.3.2 Pembuatan benda uji (breket)
Kadar bitumen campuran beton aspal dibuat mulai dari 4,5 % sampai dengan 6,5 % dengan pertambahan 0,5 %, dan jumlah benda uji untuk masing-masing kadar bitumen adalah
52
sebanyak 40, sehingga jumlah seluruh benda uji (breket) yang dibuat di laboratorium adalah sebanyak 200 buah. 4.3.3 Pengujian Marshall
Pengujian dengan alat Marshall terhadap benda uji, ditunjukkan berturut-rurut dari Tabel 4.17 sampai dengan Tabel 4.21 serta Gambar 4.9 4.3.4 Pengujian Inderect Tensile
Pengujian dengan alat Indirect Tensile terhadap benda uji, ditunjukkan berturut-turut pada Tabel 4. 22 sampai dengan Tabel 4.26, serta Gambar 4.10
4.4 Analisis 4.4.1 Lalu-lintas
Lalulintas di jalan percobaan skala penuh Cileunyi pada umumnya 62,5 % berada pada lajur kanan, dan 25,7 persen adalah kendaraan berat. Pertumbuhan lalulintas per tahun sesuai prediksi sejak tahun 1985 adalah sebesar 9,844 %, dan pertumbuhan perbulan dihitung sebesar 0,8584 %. Perhitungan kumulatif ekivalen beban as pada lajur kanan sampai dengan tahun 2000 (8 tahun), seperti ditunjukkan pada Tabel 4.27. 4.4.2 Karakteristik lapis perkerasan
Untuk mengetahui daya dukung tanah dasar (sub-grade), pondasi bawah (sub-base) serta lapis pondasi (base) dari jalan yang akan dihampar dengan beton aspal dilakukan peng-kuran dengan menggunakan alat DCP, Benkelmanbeam, serta TivD terhadap lokasi hamparan sepanjang 14 meter.
Hasil pengukuran menggunakan alat DCP serta analisis disain CBR untuk lapis tanah dasar (sub-grade) lapis pondasi bawah (sub-base) serta lapis pondasi (base), ditun-jukkan pada Tabel 4.28, dan Gambar 4.11 sarnpai dengan Gambar 4.13.
Analisis pengukuran menggunakan alat Benkelrnanbeam diperoleh disain lendutan balik seperti di tunjukkan pada Gambar 4.14.
Analisis CBR lapis perkerasan dari hasil pengukuran modulus dengan menggunakan alat FWD, rnernberikan hasil seper-ti ditunjukkan pada Gambar 4.15. sampai dengan Gambar 4.17.
53
4.4.3 Campuran laboratorium Hasil analisis terhadap campuran beton aspal labora-
torium menunjukkan bahwa parameter stability, flow, marshall quotient dan rongga dalam agregat memenuhi spesifikasi, sedang parameter rongga dalam campuran diperoleh sebesar antara 10,50 sampai dengan 15,50 persen, hal tersebut terla-lu besar dibandingkan terhadap spesifikasi (3 - 5) persen, sehingga secara visual terlihat campuran menjadi kasar, hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya bahan filler yang terkandung di agregat kasar dan agregat halus.
Penentuan kadar bitumen campuran untuk pelaksanaan lapangan didasarkan pada metode SNI, 1989, dan diambil sebesar 6,0 persen, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.18.
4.5 Perencanaan Tebal Perkerasan 4.5.1 Menurut SNI No: 1732-1989-F
Jumlah Lintas Ekivalen Rencana (LER) untuk umur rencana 5 tahun, yaitu sampai dengan tahun 1997 adalah sebe-sar 6460. Kendaraan berat pada lajur rencana adalah sebesar 25,7 %, kelandaian jalan pada seksi penelitian kurang dari 6%, dan curah hujan tahunan > 900 mm, maka sesuai dengan SNI No.1732-1989-F, faktor regional diambil sebesar 1,5.
CBR tanah dasar (subgrade), lapis pondasi bawah (sub-base), dan lapis pondasi (base) sesuai dengan hasil anali-sis, diambil berturut-turut sebesar, 15 %, 50 % dan 94.5 %.
Hasil analisis pengujian campuran di laboratorium dengan alat Marshall menunjukkan bahwa stabilitas campuran beton aspal dapat dipakai sebesar 1000 kg.
Besaran koef isien kekuatan relatif ( a1), ( a2) dan (a3) serta daya dukung tanah (DDT) dapat dihitung dengan rumus pendekatan sebagai berikut:
a 1 = o , 0 2 8 5 MS 0 ' 3 5 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • ( 4 . 2 )
a2 = 0,0000138 CBR (200-CBR) .............. (4.3)
a 3 = [ CBR/ ( 6 4 , 6 3 7 5 + 6 , 6 7 2 4 4 CBR ) ] . . . . . . . . ( 4 . 4 )
54
DDT= 1 1695 + 1 1871 ln(CBR) •.•............. (4.5)
dengan 1 MS dalam satuan lbs 1 dan dengan memasukkan nilai MS = 2205 lbs 1 CBR base = 94 15 %1 CBR subbase = 50 %1 serta CBR subgrade 15 %1 maka diperoleh parameter a1 = 0 1 42 1 a2 = 0 114; a3 = 0 1125 1 dan DDT = 6 18. Dengan menggunakan chart SNI No: 172-1989-F seperti ditunjukkan pada Gambar 4.19 maka diperoleh ITP disain = 10 14.
Sumbangan index tebal perkerasan (ITP) pondasi (base) dan pondasi bawah (sub-base) adalah sebesar:
ITP = 0 1125 X 17 + 0 114 X 25 = 51625
sehingga index tebal perkerasan yang diperlukan adalah sebesar 10 12 - 5 1625 = 4 1575, dan tebal lapis permukaan (surface) menggunakan campuran beton aspal adalah sebesar 4,575/0,42 = 10 19 em (11 10 em). 4.5.2 Menurut cara modifikasi
Cara modifikasi dimaksudkan adalah cara perhitungan tebal perkerasan sesuai dengan metode AASHTO 1 197 2 akan tetapi menggunakan chart SNI No: 1732-1989-F.
Tebal lapis perkerasan diperlukan jika rnenggunakan carnpuran beton aspal adalah sebagai berikut: Lapis permukaan ·(D1) = (6,65/0,42) = 15,83 em (16,0 em) Lapis pondasi (D2) = [7 165- (16X0 142)]/0 114
= 6 164 ern (7,0 em) < 10 em Lapis pond. bawah (D3) = (1014 - 6,72 - 0198)/0,125
= 21 16 ern (22 ern) 4.5.3 Menurut Bina Marga No. 01/MN/B/1983
Hasil pengukuran lendutan balik dengan alat Benkelman beam untuk seksi jalan penelitian yang dipakai sebagai parameter disain sesuai dengan hasil analisis adalah sebesar 1 186 mm. Jumlah kumulatif ekivalen beban as selama 5 tahun untuk ruas jalan penelitian sesuai dengan hasil analisis adalah sebesar 4.167.625 1 dan lendutan izin kritis dihitung dengan rumus:
55
d = 5 , 5942 e- 0,2769 log CESA ...... ( 4 . 6 )
d = 0,895 mm
dan lendutan izin pada kondisi failur dihitung dengan rumus:
d =· 8 , 6685 e- 0,2769 log CESA ...... . (4.7) d = 1,386 mm
Dengan menggunakan chart seperti di tunjukkan pada Gambar 4. 20 dengan memplot lendutan balik sebelum overlay pada sumbu horisontal, dan lendutan kritisjfailur izin pada sumbu vertikal, maka dperoleh tebal beton aspal sebagai lapis overlay sebesar 5,5 em (6 em). 4.5.4 Menurut AASHTO, 1972
Jumlah kumulatif ekivalen beban as standar selama 5 tahun untuk jalan penelitian adalah sebesar 4.167.625. Design Traffic Number (DTN), selama umur rencana 5 tahun, yaitu sampai dengan tahun 1997 adalah sebesar 11.418, dan besaran faktor regional (FR) diambil sama seperti pada perencanaan SNI,1989.
CBR tanah dasar (subgrade), lapis pondasi bawah (sub-base), dan lapis pondasi (base) sesuai dengan hasil anali-sis, diambil berturut-turut sebesar, 15 %, 50 % dan 94.5%.
Hasil analisis pengujian campuran di laboratorium dengan alat Marshall menunjukkan bahwa stabilitas carnpuran beton aspal dapat dipakai sebesar 1000 kg.
Besaran koefisien kekuatan relatif (a1), (a2) dan (a3) serta daya dukung tanah (DDT) dapat dihitung dengan rumus pendekatan sebagai berikut:
a 1 = o , o 2 8 5 MS 0 ' 3 5 • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • ( 4 • 8 )
a2 = 0,0000138 CBR (200-CBR) ( 4. 9)
a3 = [CBR/(64,6375 + 6,67244 CBR)] ........ (4.10)
SS = 1,382 + 1,614 ln(CBR) ................ (4.11)
56
dengan memasukkan nilai MS = 2205 lbs, CBR base = 94,5 %, CBR subbase = 50 %, serta CBR subgrade 15 %, maka diperoleh parameter a1 = 0,42, a2 = 0,14; a3 = 0,125, dan SS = 6,8. Dengan menggunakan chart AASHTO, 1972 seperti ditunjukkan pada Gambar 4.21, diperoleh SN3 = 4,3; SN2 = 3,35 dan SN1 =
2,90. Tebal lapis perkerasan diperlukan jika menggunakan
campuran beton aspal adalah sebagai berikut: Lapis permukaan (01) = (2,90/0,42) = 6,905 inch (18 em) Lapis pondasi (02) = [3,35 - 2,976]/0,14
= 2,67 inch (8,0 em) < 4" (10 em) Lapis pond. bawah (03) = (4,30 - 2,976 - 0,44)/0,125
= 7,07 inch (18,0 em) 4.5.5 Menurut AASHTO, 1986
Parameter tambahan yang diperlukan untuk menghitung tebal perkerasan sesuai AASHTO, 1986 adalah, Reliability (R), Overall Standard Deviation (So), Design serviceability loss serta koefisien drainase (mi).
Untuk seksi penelitian di Jalan Percobaan Skala Penuh Cileunyi, diambil (R) = 0,85; (So) = 0,45; m2 = m1 = 1,00.
Kumulatif ekivalen beban as standar selama umur renca-na adalah sebesar 4.167.625 dan parameter modulus resilient tanah dasar (subgrade) dan lapis pondasi bawah (sub grade) dihitung dengan persamaan pendekatan sebagai berikut:
MRsg,sb = 4552,276 ln (CBR) - 588,1835 ...... (4.12)
untuk CBR tanah dasar (sub-grade) = 15 % diperoleh MR =
11740 psi, untuk CBR pondasi bawah = 50 % diperoleh MR = 17220 psi, modulus resilient lapis pondasi (base), dihitung dengan rumus pendekatan sebagai berikut:
MRb = 9493,533 ln (CBR) - 13231,786 ........ (4.13)
untuk CBR base = 94.5 % diproleh MR = 29488 psi, modulus elastisitas lapis permukaan, dihitung dengan rumus pendeka-tan sebagai berikut;
57
Esf = 832487,81 e 0,0011 MS ...•........... (4.14)
untuk campuran beton aspal MS = 1000 kg, diproleh Esf =
760224 psi. Koefisien kekuatan relatif (layer coeficient) untuk
masing masing lapis perkerasan diperoleh dengan rumus pende-katan sebagai berikut:
a1 = 0,00055 Esf 0.514851 (4.15)
sehingga untuk beton aspal a 1 = 0,42
a 2 = 0,00000405962 MR 1 · 01577 (4.16)
untuk lapis pondasi (base) CBR 94.5 %, diproleh besaran a 2 = 0,141
a 3 = 0,00001954 0,89715 MR ............... . (4.17)
untuk ,lapis pondasi bawah (sub-base) CBR 50 %, diperoleh besaran a 3 = 0,123
Dengan rnenggunakan data-data yang diperoleh dari hasil analisis, dicari SN dengan rnenggunakan chart seperti ditun-jukkan pada Garnbar 4.22, diperoleh SN1 = 3,0; SN2 = 3,2 dan SN3 = 3,5.
Tebal lapis perkerasan diperlukan jika rnenggunakan beton aspal adalah sebagai berikut: Lapis perrnukaan Lapis pondasi
(D1) = (3,0/0,42) = 7,14 inch (18,0 ern) (D2) = [3,2 2,976]/0,141
= 1,59 inch (4,0crn) < 4 " (10 ern) Lapis pond. bawah (D3) = (3,50 - 2,976 - 0,222)/0,123
= 2,46 inch (6,5 ern) < 4" (10 ern) 4.5.6 Menurut The Asphalt Institute, MS 1, 1981
Parameter yang diperlukan pada perencanaan tebal perkerasan dengan rnenggunakan The Asphalt Institute MS1,
1981 adalah besaran modulus resilient tanah dasar (sub-
58
grade) diambil MR = 155 MPa serta kumulatif ekivalen beban as standar selama umur rencana diambil 4.167.625.
Dengan menggunakan chart seperti ditunjukkan pada Gambar 4.23, diperoleh tebal lapis permukaan sebesar 180 mm diatas lapis bahan granural setinggi 450 mm. 4.5.7 Menurut The.Asphalt Institute, MS-17, 1983
Parameter yang diperlukan adalah besarnya lendutan balik representatip untuk seksi perencanaan dan kumulatif beban as standar selama umur rencana perkerasan yang akan diberikan. Diperoleh lendutan balik representatip perkerasan hasil pengukuran lapangan adalah sebesar 1.86 mm, dan jumlah kumulatif beban as standar selama umur perencanaan adalah 4.167.625.
Dengan menggunakan chart seperti ditunjukkan pada Gambar 4.24, diperoleh tebal lapis permukaan sebesar 150 mm. 4.5.8 Menurut NAASRA, 1987
Parameter yang diperlukan dalam perencanaan tebal perkerasan menurut NAASRA, 1987, adalah tebal unbound granu-ral material, jumlah kumulatif ekivalensi beban as standar yang selama umur rencana, serta besarnya CBR tanah dasar.
Dengan menggunakan chart seperti ditunjukkan pada Gambar 4. 25, diperoleh tebal perkerasan lapis permukaan sebesar 115 mm dengan Modulus campuran minimum 2800 MPa. 4.5.9 Kesimpulan perhitungan tebal perkerasan
Dari beberapa metode empiris perhitungan tebal perker-asan tersebut diatas seperti ditunjukkan pada Tabel 4.29, dan diambil tebal lapis permukaan yang akan dihampar di lapangan sebesar 12 em.
4.6. Kontrol Disain Ketebalan Dengan Metode Analitis Metode analitis yang dipakai sebagai kontrol adalah
metode system tiga lapis dari teary Burmister yang dikem-bangkan oleh Fox, 1948 dan Acum 1951.
System tiga lapis dimaksud adalah berupa .struktur perkerasan lapis permukaan, lapis pondasi dan tanah dasar. sedang kenyataan yang ada di lapangan, adalah bahwa lapis perkerasan terdiri dari lapis permukaan 1 lapis pondasi 1
59
lapis pondasi bawah dan tanah dasar. Sebagai penyederhanaan perkerasan menjadi tiga lapis dilakukan penggabungan lapis pondasi bawah dan lapis pondasi dengan menggunakan persa-maam (2.32). Oengan memasukkan harga, 02 = 25 em; CBR2 = 94.5 %; 03 = 17 em; CBR3 = 50 %, maka diperoleh CBR eq = 73,45 %.
Sehingga diperoleh struktur dan parameter bahan lapis perkerasan pengganti sebagai berikut:
01 = 12 em; E1 = 343233 psi; JJ1 = 0,5 02 = 42 em; MReq = 27559 psi; JJ2 = 0,5 03 = 00 . MR = 11740 psi; JJ3 = 0,5 ,
k1 = (E1jMReq) = 343233/27559 = 12,45 k2 = (MReqfMR) = 27559/11740 = 2,35 H = (01/02) = 12/42 = 0,29
jari-jari bidang kontak ban dengan perkerasan diambil sebe-sar a = 4,53 inch, dan A = a/02 = (4,53 x 2,54)/42 = 0,27. Oengan melakukan interpolasi linier terhadap nilai - nilai yang sesuai pada Tabel 4.30 dan Gambar 4.26 diperoleh param-eter sebagai berikut: untuk k1 = 12,45; k2 = 2,35; H = 0,29; A = 0,27 diperoleh, ZZ1 = 0, 2840; ZZ2 = 0 I 0205; ( ZZ1-RR1) = 1 I 754285; ( ZZ2-RR2) = 0,1216772; (ZZ3-RR3) = 0,0233736. Tekanan angin ban standar yang umurn dipakai untuk perenca-naan adalah p = 80 psi, dan tegangan pada setiap kedalaman adalah:
Oengan rnenggunakan persarnaan 2.26; 2.27, diperoleh: az1 = p (ZZ1), az1 = 80 x 0,284 = 22,72 psi az2 = p (ZZ2), az2 = 80 X 0,0205 = 1,64 psi
az1 - ar1 = p (ZZ1-RR1) 22.72 - ar1 = 80 (1,754285)
ar1 = - 117,62 psi az2 - ar2 = p (ZZ2-RR2)
1,64 - ar2 = 80 (0,1216772) ar2 = - 8,094 psi
so
az2 - ar3 = p (ZZ2-RR3) 1,64 - ar3 = 80 (0,0233736)
ar3 = 0,2298 Dengan menggunakan persamaan 2.29, diperoleh:
£r1 =·1/(2E1)(ar1- az1) £r1 = 1/(2 x 343233)(- 117,62- 22,72) £r1 = 0,0002044 incjinch,
atau disebut dengan regangan tarik yang terjadi pada lapis antara (interface) permukaan dan base adalah sebesar 204,4 micro inchjinch.
Dengan menggunakan persamaan 2.30, diperoleh: €Z3 = 1/E2 (az2 - ar3) €Z3 = 1/11740 (1,64- (-0,23)) €Z3 = 0,0001592 inchjinch,
atau disebut dengan regangan tekan yang terjadi pada permu-kaan lapis tanah dasar adalah sebesar 159,2 micro inch/inch.
4.7 Pelaksanaan Lapangan 4.7.1 Penyediaan peralatan
Peralatan yang digunakan untuk pelaksanaan lapangan berupa AMP, loader, dump-truck, three wheel roller, tire roller, finisher, serta peralatan lainnya, rnenggunakan milik Pusat Litbang Jalan yang telah dipersiapkan sesuai dengan jadwal pelaksanaan. Pengawasan rnutu dan tenaga kerja selur-uhnya menggunakan staf Pusat Litbang Jalan. 4.7.2 Jadwal dan kondisi pelaksanaan
Direncanakan pelaksanaan penghamparan akan dilakukan tanggal 2 Desember 1992, akan tetapi sernpat tertunda sampai tiga kali kerena terjadi perbaikan AMP, dan kondisi cuaca yang hampir tiap hari hujan.
Sehingga pelaksannan penghamparan campuran dilapangan dilakukan pada tanggal 16 Desernber 1992,jam 15. 00 . Kondisi cuaca pada saat pemadatan awal turun hu jan sehingga ada suatu dugaan bahwa pembuatan carnpuran lapangan tersebut akan gagal.
61
4.7.3 Sampel campuran dari AMP Untuk mengetahui sifat dan karakteristik campuran
lapangan, diambil samnpel dari AMP dan dikompaksi di labora-torium serta diuji dengan alat Marshall, alat Indirect Ten-sile, dan hasilnya di tunjukkan pada Gambar 4. 27, serta Gambar 4.28.
Oari gambar tersebut dianalisis hubungan antara stability dan flow, serta hubungan antara beban dan deforma-si vertikal maupun deformasi horisontal, dan diperoleh hasil pengujian Marshall serta Indirect Tebsile seperti ditunjuk-kan pada Tabel 4.30 dan Tabel 4.31.
Hasil pengujian marshall campuran lapangan menunjuk-kan bahwa Marshall Stability campuran beton yang dihampar dilapangan adalah sebesar 626,2 kg sehingga koefisien kekua-tan relatif (a1) lapis permukaan beton aspal yang dihampar adalah sebesar = 0,358 berarti lebih kecil 15 persen dari perencanaan semula yakni sebesar 0,42. Atau jika dihitung kembali lintas ekivalen kendaraan rencana dengan bentuk perkerasan yang ada, maka diperoleh LER sebesar 4500 atau sekitar 70 persen dari rencana, dan jumlah tersebut akan dicapai pada tahun 1995.
Hasil pengujian indirect tensile menunjukkan bahwa regangan tarik campuran beton aspal adalah sebesar 0,0005, modulus elastisitas = 94.172 psi, dan apabila nilai tersebut dimasukkan kedalam rumus (2.31), maka diproleh Nf = 2.172.100 pengulangan beban dengan tingkat kerusakan pada jejak roda sebesar 45 %, dan nilai Nf tersebut akan dicapai pada tahun 1995. Sehingga kemampuan campuran beton aspal yang dihampar di lapangan adalah sebesar 52 persen rencana.
Secara visual, campuran beton aspal yang dihampar di jalan percobaan skala penuh Cileunyi masih baik, dan akan dilakukan pengukuran secara periodik dengan menggunakan alat Benkelman Beam dan Falling Weight Deflectometer.
62
Tab I 1 P k b e 4. - er em angan LHR J I P b Skal P h C'l aan erco aan a enu 1eunyi JENIS KENDARMN
THN MP BUS TR T2AS T3AS 1-1 1-2 1-2 L 1-2 H 1-2.2
(ken d) (ken d) {ken d) (ken d) (ken d) 1985 5965 581 1238 8701 101 1986 5715 1080 1011 720 26 1987 7503 1294 1316 877 45 1988 10116 1605 1227 1304 70 1989 10843 1786 1232 1395 82 1990 8218 1183 2558 2371 2141 1991 9084 1414 1606 1410 83 1992 11192 1299 1204 1057 162
Puslitbang Jalan, 1992
Tabel 4.2 - Beban As dan Faktor Ekivalensi Kendaraan RD
Jenis Kendaraan (kg)
Mobil Penumpang 515 Bus 25761 Truk Ringan 1752! Truck 2 as 4121 I Truck3 as 4667 Truck gandengan I 4667 RD = Berat roda depan RB = Berat roda belakang
RB I (kg)
1000 5000 3400. 80001
14000 140001
RGD = Berat roda depan gandengan RGB = Berat roda belakang gandengan
DLLAJR, Bandung (1991)
RGD RGB I (kg) I (kg)
Ol Oi 0 Ol 0 O! 01 o, 0 Oi
5000 I 5000!
TRAILER JUMLAH 1-2+2-2
(ken d) (ken d) 91 8673
17 8569 34 11069 18 14340 21 15359 361 14580 25 13622 49 14963
Faktor Ekiva-
lensi 0.00024 0.15090 0.03227 0.98890' 0.85216 1.1341 o I
63
T b 143 H ilS a e - as 1 Lin s 1 urvey La u tas e ama 168 Jam, J Ia P b Skala P h Cil a n erco aan enu . eunyt l.AJUR .KIRI l.AJUR KANAN
TG IJBI.N/TID- MP BUS TRUK TRAIT. TOT MP BUS TRUK TRAil. TOT I..RR 21/2191 7039 621 2329 157 10145 3075 431 1056 49 4612 22/2)91 3333 400 1228 34 4995 7090 629 2343 149 10211 23/2)91 2967 737 1373 104 5182 6918 1080 2915 445 11357 24/2)91 3240 452 1302 101 5095 65C17 679 2040 214 9440 25/2)91 3732 415 1C172 50 .5269 6319 700 1861 159 9039 26/2)91 3560 420 653 22 4654 6046 6?7 1496 134 8304 27/2)91 3262 387 1148 53 4851 6512 fB7 2215 171 9594 AVG 3876 490 1301 74 5742 6067 69'2 1989 1891 89'37 14678
% thdi..RR 26.4 3.34 8.86 0..51 39.12 4133 4.71 13..55 1.29 60.88 % Kend Berat 8..54 22.65 1.29 32.49 7.74 22.26 2.11 32.12
16/9/91 2805 320 614 17 3756 8775 870 1788 160 11593 17/9/91 3213 411 858 44 4526 7871 826 1629 19:5 10521 18/9/91 3560 544 993 62 5159 6057 I 5801 1507 1621 8306 19/9/91 3461 537 1148 47 5193 6856 541 1431 205 9033 2019/91 3776 613 1034 43 .5463 6697 686 1308 t<'> .., ... 8843 2U9/91 37C17 601 678 25 5011 6308 5641 8271 971 7796 I 22/9/91 4471 596 446 21 5534 8050 683 l031 U1 9875 I
AVG 3570 517 824 37 4949 7Z31 679 1360 155 9424 143721 %thdLHR 24.84 3.60 5.74 0.26 34.44 50.31 4.72 9.46 1.08 65..57 % Ke-.nd Berat 10.46 16.66 0.75 27.86 7.20 14.43 1.64 23.27
15/12/92 7603 721 1623 155 10102 3321 501 736 491 4607 16/12/92 3524 464 830 37 4855 7495 730 1584 164! 9973 I 17/12/92 3422 517 796 43 4778 7977 757 1 1690 183 i 10607
I 18/12/92 3659 491 913 68 5131 7348 738 1430 145 9661 I
19/12/92 4206 549 824 53 5632 7123 926 1430 168 9647 I 20/12/92 4011 527 504 25 50671 6813 786 11551 156! 8910 21/12/92 3952 494 790 55 5291 7888 8891 1524 1761 10477 AVG 4340 538 897 62 I 5837 6852 761 1364 1491 9126 149621
% thdLHR 29.00 3..59 6.00 0.42 39.01 45.80 5.09 9.12 i 0.99 i 60.99 % Kend Be.rat 7.85 13.09 0.91 21.84 7.26 13.021 1.42 I 21.70 i
64
Tabel 4.4- Pengukuran DCP, Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl
DCP CILEUNYI
TGL : 23/1 0/92 TTTlK · 1 (IWT)
CUMM. h A.JUST. NO PEN PEN ON CBA CBA h*CBA"1/3 CBAeq
BLOW (mm) (mm) (mm/!:Jiow) (%) (%) (%)
0 65 3 87 22 7.33 47.6 47.6 7.97
5 101 14 2.00 168.4 100.0 6.50 10 114 13 1.30 461.2 100.0 6.03
15 138 24 1.00 351.1 100.0 11.14 15 156 18 1.20 512.3 100.0 8.35 BASE
15 176 20 1.33 446.1 1 co.o 9.28
15 195 19 1.27 477.2 100.0 8.82 15 213 18 1.20 512.3 100.0 8.35 15 238 25 1.67 332.8 100.0 11.60 10 250 12 1.20 512.3 100.0 5.57 92.33
0 250 5 256 6 1.20 512.3 100.0 2.78
15 261 5 0.33 2754.0 100.0 2.32 15 281 20 1.33 446.1 100.0 9.28 20 302 21 1.05 610.5 100.0 975 SUB-15 336 34 2.27 222.3 100.0 15.78 BASE 10 365 29 2.90 160.8 100.0 13.46 10 410 45 4.50 90.3 90.3 20.19 6 420 10 1.67 332.8 100.0 464 97.33
0 420 I 9 435 15 1.67 332.8 100.0 6.96
10 471 36 3.60 121.1 100.0 16.71 10 520 49 4.90 00.8 00.8 21 18 SUB-15 500 60 4.00 105.4 100.0 27 85 GRADE 5 630 50 10.00 31.7 31.7 1
5 600 50 10.00 31.7 31.7 :J_ !::td 5 730 50 10.00 317 31.7 '582 58.21
I
65
Tabel4.4- Pengukuran DCP, Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lanjutan)
OCP C1LEUNYI TGL : 23/1 0/92 1TT1K · 2(0WT)
CUMM. h A.JUST.
NO PEN PEN ON CBA CBA h*CBA"'1/3 CBAeq
BLOW (mm) (mm) (mmlblow (%) (%) (%)
0 62 5 104 42 S40 :39.8 :39.8 14.34
10 122 18 1.00 :DJ.8 100.0 a35 10 135 13 1.30 461.2 100.0 6.03
15 143 8 0.53 1485.8 100.0 3.71
20 152 9 0.45 1857.1 100.0 4.18 BASE
30 172 20 0.67 11C84 100.0 9.28 30 185 13 0.43 1951.4 100.0 6.03
30 199 14 0.47 1770.5 100.0 6.50 30 225 26 0.87 785.4 100.0 12.07
11 250 25 2.27 221.5 100.0 11.60 83.27
0 250 4 260 10 2.50 195.4 100.0 4.64 SUB-
10 324 64 6.40 56.9 56.9 24.61 BASE 5 380 56 11.20 27.3 27.3 16.86 4 420 40 10.00 31.7 31.7 12.65 41.30
0 420 1 430 10 10.00 31.7 31.7 3.16 3 472 42 14.00 20.4 20.4 11.47 3 520 48 16.00 17.1 1 7.1 12.36 3 563 43 14.33 19.7 19.7 11.62 SUB-3 6CO 37 12.33 24.0 24.0 10.68 GRADE 5 654 54 10.00 28.6 28.6 16.52 5 698 44 a so 37.4 37.4 14.72 5 750 52 10.40 30.1 30.1 i 6.17 3 780 30 10.00 31.7 31.7 9.49 3 005 25 S33 402 40.2 S56 26.47
66
label 4.4- Pengukuran DCP, Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lanjutan)
DCP CILEUNYl TGL : 23/1 0/92 TITIK · 3(1WT)
CUMM. h AJUST. NO PEN PEN ON CBA CBA h*CBA"" 1/'J CBAeq
BLOW (mm) (mm) (mm/blow) (%) (%) (%) 0 70 5 93 23 4.60 87.8 87.8 10.22
10 110 17 1.70 324.3 100.0 7.89 15 13J 2J 1.33 446.1 100.0 9.28 2J 158 28 1.40 41a4 100.0 12.99 3J 170 12 0.40 2167.7 100.0 5.57 BASE 3J 197 27 Q90 747.4 100.0 12.53 40 223 26 Q65 1145.9 1000 12.07 40 235 12 0.3J 3162.6 100.0 5.57 35 250 15 0.43 1979.9 100.0 6.96 98.33
0 250 5 252 2 0.40 2167.7 100.0 0.93
40 280 28 Q70 1039.6 1000 12.99 3J 3J5 25 Q83 826.9 100.0 11.60 SUB-15 33J 25 1.67 332.8 100.0 11.60 BASE 10 366 36 3.60 121.1 100.0 16.71 10 407 41 4.10 102.1 100.0 19.03 2 42J 13 6.50 55.7 55.7 4.97 95.95
0 420 8 493 73 9.13 35.7 35.7 24.03 5 539 46 9.20 35.3 35.3 15.C9 5 580 41 8.20 41.1 41.1 14.15 SUB-5 625 45 9.00 36.4 36.4 14.91 GRADE 5 668 43 8.60 38.6 38.6 14.53 3 693 25 8.33 40.2 40.2 8.56 3 720 27 9.00 36.4 36.4 8.94 3 795 75 25.00 9.5 9.5 15.89 29.68
67
Tabel 4.4- Pengukuran DCP, Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lanjutan)
DCP CILEUNYI TGL : 23/1 0/92 TlTlK : 4(0WT)
CUMM. h AJUST. NO PEN PEN DN CBA CBA h"CBA"'1/3 CBReq
BLOW (mm) (mm) (mm/blow) (%) (%) (%) 0 65 5 B5 20 4.00 105.4 100.0 9.28
10 103 18 1.80 3:0.8 100.0 8.:35 15 116 1:3 0.87 785.4 100.0 6.03 3J 1:3:3 17 0.57 1:372.1 100.0 7.89 3J 152 19 0.6:3 1185.7 100.0 8.82 BASE 3J 16:3 11 037 2400.0 100.0 5.10 3J 172 9 0.3J 3162.6 100.0 4.18 3J 185 1:3 0.43 1951.4 100.0 6.03 3J 20:3 18 0.00 1272.9 100.0 8.35 15 225 22 1.47 :39:3.6 100.0 1021 11 250 25 2.27 221.5 100.0 11.00 99.95
0 250 4 258 8 2.00 2620 100.0 371 SUB-
10 282 24 2.40 2C6.2 100.0 11.14 BASE 10 :321 :39 390 109.0 100.0 18.10 10 :355 34 340 100.5 100.0 15.78 7 420 65 9.29 34.9 34.9 21.24 69.72
0 420 :3 451 31 10:3:3 :30:3 3J.3 9.67 5 503 52 1040 :301 3J.1 16.17 5 552 49 9.80 32.5 32.5 15.64 SUB-:3 000 48 16.00 17.1 17.1 12.36 GRADE :3 665 65 21.67 11.5 11.5 14.66 2 710 45 22.50 10.9 10.9 9.98 2 755 45 22.50 10.9 10.9 9.98 18.41
68
Tabel4.4 • Pengukuran DCP, Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lanjutan)
DCP Cll.EUNYl TGL : 23/1 O{g2 TTTIK · 5(lWT)
CUMM.· h AJUST. NO PEN PEN DN CBA CBA h*CBA"'1/3 CBAeq
BLOW (mm) (mm) (mm/blow) (%) (%) (%) 0 (57
10 00 23 2.30 21BO 100.0 1 0.(57 20 115 25 1.25 485.6 100.0 11.00 30 1:32 17 0.57 1372.1 100.0 7.89 BASE 40 155 23 0.58 1346.0 100.0 1 0.(57
30 186 31 1.03 623.5 100.0 14.39 30 210 24 QED 872.5 100.0 11.14 3J 23J 20 0.(57 1108.4 100.0 9.28 40 245 15 0.38 2359.4 100.0 6.96 7 250 5 0.71 1012.4 100.0 2.:32 99.95
0 250 23 2'51 17 0.74 968.0 100.0 7.89 SUB-20 305 38 1.90 2ED.2 100.0 17.64 BASE 15 340 35 2.33 214.0 100.0 16.24 10 376 36 3.60 121.1 100.0 16.71 4 420 44 11.00 27.9 27.9 13.35 75.42
0 420 1 430 10 10.00 31.7 31.7 3.16 5 475 45 9.00 36.4 36.4 14.91 5 512 37 7.40 47.0 47.0 13.35 5 573 61 12.20 24.4 24.4 17.69 SUB-5 592 19 3.ED 112.8 100.0 a82 GRADE 5 631 39 7.80 43.9 43.9 13.75 5 670 39 7.ED 43.9 43.9 13.75 5 710 40 aoo 42.4 42.4 13.95 3 7:32 22 7.33 47.6 47.6 /97 3 760 28 9.33 34.7 34.7 913 40.21
69
Tabel 4.4- Pengukuran DCP, Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lanjutan)
DCP CILEUI'IYI TGL : 23/1 TTTIK : 6(0WT)
CUMM. h AJUST.
CBAeq I NO PEN PEN DN CBA CBA h*CBR"' 1 /3 BLOW (mm) (mm) (mm/blow) (%) (%) (%)
0 70 5 22 4.40 sao sao 9.97
15 100 8 0.53 1485.8 1CO.O 3. 71 20 114 14 0.70 10:39.6 100.0 6.50 BASE 3'J 13:3 19 0.63 1185.7 100.0 a82 40 148 15 0.38 2359.4 100.0 6.96 40 162 14 0.35 2583.1 100.0 6.50 40 200 38 0.95 696.2 100.0 17.64 20 247 47 2.35 212.0 100.0 21.81 1 250 :3 3.00 153.8 100.0 1.39 99.C:S
0 250 SUB- I 19 :324 74 3.89 109.2 100.0 :34.:34 BASE 10 410 86 a eo 38.6 38.6 29.00 1 420 10 10.00 :31.7 :31.7 3.16 60.00
0 420 4 475 55 13.75 20.8 20.8 15.1:3 :3 5:30 55 1 a:D 14.:3 14.:3 13.:34 SUB-:3 596 66 22.00 11.2 11.2 14.78 GRADE :3 659 63 21.00 12.0 12.0 14.40 2 700 44 22.00 11.2 11.2 9.86 2 750 47 23.50 10.:3 10.:3 1 0.2:3 2 810 60 :30.00 7.5 7.5 11.7:3 12.08
70
Tabel 4.4- Pengukuran DCP, Lapis Perkeraaan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lanjutan)
DCP CILEUN'T1 TGL : 23/1 0/92 TITlK · 7(1WT)
CUMM.· h AJUST. NO PEN PEN ON CBA CBA h"*CBA"'1/3 CBReq
BLOW (mm) (mm) (mm/blow) (%) (%) (%) 0 00 5 75 15 3.00 153.8 100.0 6.96 5 85 10 2.00 262.0 100.0 4.64
30 93 a 0.27 3691.5 100.0 3. 71 30 117 24 0.80 872.5 100.0 11.14 30 125 8 0.27 3691.5 100.0 3. 71 40 142 17 Q43 2001.8 100.0 7.89 BASE 40 166 24 QOO 1272.9 100.0 11.14 40 18) 14 0.35 2583.1 100.0 6.50 40 192 12 Q30 3162.6 100.0 5.57 40 204 12 Q30 3162.6 100.0 5.57 40 220 16 0.40 2167.7 100.0 7.43 40 232 12 0.30 3162.6 100.0 5.57 00 246 14 Q23 4398.9 1000 6.50 14 250 4 Q29 3371.8 100.0 1.86 99.95
0 250 36 260 10 0.28 3498.8 100.0 4.64 SUB-30 289 29 0.97 600.5 100.0 13.46 BASE 20 338 49 2.45 200.7 100.0 22.74 10 410 72 7.20 48.7 48.7 26.30 1 420 10 1QOO 31.7 31.7 3.16 70.71
0 420 4 462 42 1Q50 29.7 29.7 13.00 5 482 20 4.00 105.4 100.0 9.28 5 511 29 5.8) 64.7 64.7 11.64 SUB-5 551 40 a co 42.4 42.4 13.95 GRADE 5 599 48 9.60 33.4 33.4 15.46 5 653 54 10.00 2a6 2a6 16.52 3 696 43 14.33 19.7 19.7 11.62 3 724 28 9.33 34.7 34.7 9.13 3 757 33 11.00 27.9 27.9 10.01 3 812 55 1a33 14.3 14.3 13.34 31.62
I
I I
71
Tabel4.4 • Pengukuran DCP, Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lanjutan)
DCP Cll.EUNYI TGL : 23/1 0/92 TTTlK · 8(0WT)
CUMM. h AJUST. NO PEN PEN ON CBA CBA h""CBA " 1 /3 CBAeq
BLOW (mm) (mm) (mmtblow) (%) (%) (%) 0 70 5 00 20 4.00 105.4 100.0 9.28
10 105 15 1.50 382.2 100.0 5.96 20 115 10 0.50 1617.2 100.0 4.64 31 13J 15 0.48 1688.3 100.0 6.96 BASE 3J 142 12 0.40 2167.7 100.0 5.57 40 153 11 Q28 :3545.3 100.0 5.10 40 177 24 Q&l 1272.9 100.0 11.14 40 205 28 0.70 1039.6 100.0 12.99 20 245 40 2.00 262.0 100.0 1a55 2 250 5 2.50 195.4 100.0 2.32 99.95
0 250 8 270 20 2.50 195.4 100.0 928
10 35 350 125.6 100.0 16.24 SUB-10 347 42 4.20 98.9 98.9 19.42 BASE 5 412 65 1300 22.4 22.4 1a33 1 420 8 aoo 42.4 42.4 2. 79 58.69
0 420 I 4 445 25 6.25 58.7 58.7 9. 71 5 465 20 4.00 105.4 100.0 9.28 5 486 21 4.20 98.9 98.9 9. 71 5 535 49 9.80 32.5 32.5 15.64 SUB-3 580 45 15.00 1a6 1as 11 92 GRADE 3 635 55 1a33 14.3 14.3 13.34 3 600 55 1a33 14.3 14.3 13.34 2 735 45 22.50 10.9 10.9 2 780 45 2250 10.9 10.9 9;;8 i 23.36
'
I
72
Tabel 4.4- Pengukuran DCP, Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lanjutan)
DCP CILEUN'r1 TGL : 23/1 0/r:/2 TlTlK · 9(lWT)
CUMM. h AJUST.! ! NO PEN PEN ON CBA CBA I h"CBA" 1/31 CBAaq
BLOW (mm) (mm) (mm/blow} (%) (%) I (%) 0 46
10 75 29 2.00 160.8 100.0 13.46 20 100 25 1.25 485.5 100.0 11.50 40 113 13 0.33 2847.1 100.0 ' 6.03 40 1:JJ 17 0.43 2C01.8 100.0 ' 7.89 40 153 23 0.58 1346.0 100.0 10.67 BASE 40 172 19 0.48 1729.8 1000 ! 8.82 40 1n 5 0.13 99829 100.0 I 2.32 40 100 13 0.33 I 2847.1 100.0 I 6.03 40 197 7 0.18 6417.9 100.0 3.25 40 215 18 0.45 ! 1857.1 100.0 I 8.35 40 226 11 0.28 3545.3 100.0 ! 5.10 ' 40 232 6 0.15 ' 7857.6 100.0 ! 2. 78 70 240 8 Q 11 ' 11229.4 100.0 i 3. 71 40 245 5 0.13 99829 1000 I 2.32 14 250 5 0.36 2515.5 1000 I 2.32 99.95
0 250 I I 26 259 9 0.35 2620.8 1000 I 4.18 I 41 270 11 0.27 3662.2 100.0 I 5.10 SUB-
I 40 286 16 0.40 2167.7 100.0 I 7.43 BASE 40 312 26 0.65 I 1145.9 1000 I 12.07 I :JJ 343 31 1.03 623.5 100.0 ' 14.39 I I
3J 379 36 1.20 512.3 1CO.C I 16.71 5 420 41 8.20 41.1 41.1 i 14.15 82.52
0 420 I 1 43J 10 10.00 i 31.7 31.7 i 3.16 I ' 479 49 9.80 i 32.5 32.::: i 15.64 ::J I 5 511 32 6.40 i 56.9 56.!; 1231 I 5 538 27 5.40 i 71.1 71.i 11.18 sua- I 5 564 26 5.20 I 74.7 74.7 ' 1 i u.= GRACE I 5 594 30 6.00 i 61.9 61.9 ' 11 87 I I 5 625 31 6.20 59.3 59.J : 12.G9 5 6...1:fl 34 6.80 I 52.5 52.5 I 12.73 I
i I 5 699 40 8.00 42.4 42..1 i 13.95 5 745 46 9.20 ' 35.3 35.3 I 15.C9 I
I
3 773 ' 28 9.33 i 34.7 34 7 47.7E I
73
Tabel 4.4 • Pengukuran DCP, Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lanjutan)
DCP CILEUNYI TGL : TITIK · 1 O(OWT)
CUMM. NO PEN
BLOW (mm) 0 55
10 83 3J 103 40 128 41 146 40 165 40 181 40 210 3J 245 4 250
0 250 27 286 15 355 5 420
0 42J 1 426 3 454 5 490 5 527 5 568 5 609 3 637 3 668 3 699 3 732 3 768 3 805
h PEN ON (mm) (mm,lblow)
28 2.80 2J 0.67 25 0.63 18 0.44 19 0.48 16 040 :;19 073 35 1.17 5 1.25
36 1.33 69 4.60 65 13.00
6 6.00 28 9.33 36 7.2J 37 7.40 41 8.2) 41 8.2) 28 9.33 31 1033 31 10.33 33 11.00 36 12.00 37 12.33
AJUST. CBA CBA h*CBA"'1/3 CBAeq (%) (%) (%)
1SB.4 100.0 12.99 11C84 100.0 9.28 12C6.5 100.0 11.6'J 1918.3 100.0 8.35 BASE 1729.8 100.0 8.82 2167.7 100.0 7.43 992.8 100.0 13.46 531.6 100.0 16.24 485.6 100.0 2.32 99.95
SUB-446.1 100.0 16.71 BASE 87.8 87.8 3J.66 22.4 22.4 18.33 57.71
61.9 61.9 2.37 34.7 34.7 9.13 48.7 48.7 13.15 47.0 47.0 13.35 41.1 41.1 14.15 SUB-41.1 41.1 14.15 GAADE 34.7 34.7 9.13 3J.3 3J.3 9.67 3J.3 3J.3 9.67 27.9 27.9 10.01 24.9 24.9 10.51 24.0 24.0 10.68 35.02
74
Tabel 4.4- Pengukuran DCP, Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lanjutan)
DCP CILEUNYI TGL : 23/1 Q/92 TlllK · 11 (IWT)
CUMM; h A.JUST. NO PEN PEN ON CBA CBR h'*CBA"' 1/3 CBReq
BLOW (mm) (mm) (mm/blow) (%) (%) (%) 0 59 5 73 14 2.90 158.4 100.0 6.50 5 85 12 2.40 2C62 100.0 5.57
10 115 3} 300 153.8 100.0 1392 10 131 15 1.50 382.2 100.0 6.96 BASE 10 150 20 200 262.0 100.0 9.28 15 17:;! 22 1.47 393.6 100.0 10.21 15 195 23 1.53 371.3 100.0 10.67 15 215 20 1.33 446.1 100.0 9.28 15 23} 15 1.00 650.9 100.0 6.96 20 240 10 0.50 1617.2 100.0 4.64 12 250 10 0.83 826.9 100.0 4.64 99.95
0 250 18 266 16 0.89 759.7 100.0 7.43 SUB-3:J 311 45 1.50 382.2 100.0 2088 BASE 3:J 353 42 1.40 41B4 100.0 19.49 10 395 42 4.20 98.9 98.9 19.42 4 420 25 6.25 5a7 5a7 9. 71 92.69
0 420 6 461 41 6.83 52.2 52.2 15.32 5 491 3:J 6.00 61.9 61.9 11.87 SUB-
10 550 59 5.90 63.3 63.3 2351 GRADE 5 623 73 14.60 19.3 19.3 19.57 5 682 59 11.90 25.5 25.5 17.36 3 740 58 19.33 13.3 13.3 1375 31.79
75
Tabel4.4 • Pengukuran DCP, Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lanjutan)
DCP CIL.EUNi1 TGL : 23/1 O/Ff2 lT11K · TEPI
CUMM. h AJUST. NO PEN PEN ON CBA CBA h*CBA"1/3 CBAeq
BLOW (mm) (mm) (mm/blaw) (%) (%) (%) 0 56
10 B1 25 2.50 195.4 100.0 11.60 15 95 14 0.93 712.6 1C<l0 6.50 20 117 22 1.10 574.3 100.0 10.21 40 132 15 0.38 2359.4 100.0 6.96 BASE 40 140 8 0.20 5385.8 100.0 3. 71 3D 166 26 0.87 785.4 100.0 12.07 3D 190 24 0.00 872.5 100.0 11.14 40 212 22 0.55 1426.9 100.0 10.21 60 228 16 0.27 3691.5 100.0 7.43 9 250 22 2.44 201.3 100.0 10.21 9995
0 250 11 275 25 2.27 221.5 1000 11.60 5 316 41 6.20 41.1 41.1 14.15 SUB-5 365 49 9.00 32.5 32.5 15.64 BASE 3 395 3D 10.00 31.7 31.7 9.49 2 420 25 12.50 23.6 23.6 7.17 39.81
0 420 3 459 39 13.00 22.4 22.4 11.00 3 485 26 6.67 38.2 38.2 6.76 3 5CEI 23 7.67 44.9 44.9 6.17 SUB-3 555 47 15.67 17.6 17.6 12.21 GRADE 3 614 59 19.67 13.0 13.0 13.88 3 692 78 26.00 9.0 9.0 16.24 2 746 54 27.00 6.6 6.6 11.06 2 805 59 29.50 7.6 7.6 11.62 1 825 20 20.00 12.7 12.7 4.67 14.00
76
Tabel 4.6- Pengukuran Dengan Alat Benkelmanbeam, Seksl Penelltlan, Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl
. DIAL DIAL TU TP DEFL KIOWT DEFL KIIWT
JARAK KIOWT KIIWT Ft NILAI AVG D6GN HILA I AVG OSGN (m) oC oC (mm) (mm) (mm) (mm) (mm) (mm)
0.00 47 29 28 34 0.96 1.36 1.01 1.86 0.84 0.62 1.16 3.00 51 24 28 36 0.92 1.41 1.01 1.85 0.68 0.62 1.15 8.00 87 38 28 36 0.92 1.86 1.01 1.86 0.99 0.62 1.16 9.00 53 39 28 35 0.92 1.46 1.01 1.85 1.08 0.62 1.15
12.00 46 18 28 36 0.92 1.24 1.01 1.86 0.60 0.62 1.16 16.00 31 29 29 36 0.89 0.99 1.01 1.86 0.76 0.82 1.15 18.00 44 38 29 38 0.89 1.17 1.01 1.86 0.96 0.62 1.16 21.00 27 18 29 38 0.89 0.72 1.01 1.85 0.43 0.62 1.15 24.00 20 12 29 38 0.89 0.53 1.01 1.86 0.32 0.62 1.15 27.00 26 14 29 38 0.89 0.69 1.01 1.85 0.37 0.62 1.15 30.00 20 13 29 38 0.89 0.63 1.01 1.85 0.36 0.62 1.16 33.00 17 12 29 381 0.89 0.46 1.01 1.85 0.32 0.62 1.15 38.00 29 18 29 38 0.89 0.77 1.01 1.86 0.48 0.62 1.16
AVG 1.01 0.62 STD 0.42 0.27 OEFL 1.85 1.16
Tabel 4.5- Pengukuran Oengan Alat Benkelmanbeam, Seksi Penelitian, Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lanjutan)
DIAL DIAL TU TP OEFLKAIWT EFL KAIWT JARAK KAIWT KAOWT Ft HILA I AVG OSGN NILAI AVG OSGN
(m) oC oC (mm) (mm) (mm) (mm) (mm} (mm) 0.00 58 48 30 371 0.87 1.48 0.68 1.24 1.25 0.87 1.34 3.00 24 35 30 37 0.87 0.83 0.68 1.24 0.91 0.87 1.34 6.00 28 33 30 37 0.87 0.73 0.68 1.24 0.86 0.87 1.34 9.00 36 41 30 37 0.87 0.94 0.68 1.24 1.07 0.87 i 1.34
12.00 30 37 I
0.87 I
0.87 i 25 21 0.66 0.68 1.24 0.56 1.34 15.00 18 25 30 37 0.87 0.47 0.68 1.24 0.66 0.87 1.34 18.00 36 28 29 38 0.89 0.93 0.68 1.24 0.75 o.87 I 1.34 21.00 23 27 29 38 0.89 0.61 0.68 1.24 0.72 o.87 I 1.34 24.00 20 48 28 36 o.92 I 0.55 0.68 1.24 1.32 o.87 I 1.34 27.00 18 23 28 381 0.92 0.44 0.68 1.24 0.83 0.87! 1.34 I
30.00 18 23 27 38 0.92 0.60 0.68 1.24 0.63 0.87 1.34 33.00 15 32 27 36 0.96 0.43 0.68 1.24 0.92 0.87 1.34 36.00 17 35 27 35) 0.96 0.49 0.68 1.24 1.01 0.87 I 1.34 I
AVG 0.68 0.87 I STD 0.28 I o.23 I I DEFL 1.24 1.34
77
Tabel 4.8- Pengukuran Dengan Alat FWD, Anallsls Lendutan Dan MOdulus Serta CBR Lapis Perkerasan Sekal Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl
KIOWT JARAK 01 02 03 Oavg Avg Hasrl E:1 E:2 E:3 CBR1 CBR2 CBR3
0.00 .,.. ... O.Me 1.141 .. 13 .. 28.80 S.1S 1.54
'" 807 .. o.eoe 0. ... 1.141 108 -41 S.l3 10.48
1.00 11ft 1152 1.1 .. o. ... 1.141 410 ... , 10.e7
8.00 ... as O.MO o. ... 1.141 .. 127 38.M
12.00 724 712 707 0.714 O.Me 1.141 425 13 ,. 41.28 5.11 12.82
15.00 871 ... ... 0.870 O.Me 1.141 .... 13 138 48.24 1.11
11.00 7M 772 7 .. 0.774 o. ... 1.141 270 240 21.21 11.84
21.00 4M 481 4e3 0.4M O.Me 1.141 812 138 1M 18.42 18.08
24.00 400 4oe 0.404 O.Me 1.141 1183 2a 20. .. 18.71
27.00 421 424 421 O.Me 1.141 820 178 IICL18 17.38 20 ...
•oo 338 338 0.338 O.Me 1.141 781 :w7 221 7&.80 31.54 21.48
411 40e 40e 0.408 o. ... 1.141 .. 1U 248 82.04 12.52 ..
-.oo U1 427 42S 0.42. o. ... 1.141 103 101 210 A. 54 ... , 25.24
AVQ o. ... soe 128 , .. 45.13 11.51
Tabel 4.6- Pengukuran Dengan Alat FWD, Anallsls Lendutan Dan Modulus Serta CBR Lapis Perkerasan Seksl Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lan)utan)
KIIWT JARAK 01 02 03 Oavg Avg Hasrl E:1 E:2 E:3 CBR1 CBR2 CBR3
0.00 ... 0.705 0.541 O.ee4 ..,. 11 174 41.25 1.55 , .... lA eso M7 o.es2 0.541 O.ee4 441 .. 147 42.82 8.70 14.27
1.00 770 7A 710 0.7A 0.541 O.ee4 470 22 138 48.13 2.14 13.11
8.00 814 804 0.817 0.541 O.ee4 418 14 1A ... 1 •• 11.44
12.00 122 118 0.117 0.541 O.ee4 120 148 S0.48 14.47 1&.80
15.00 M7 a2 824 0.541 O.ee4 128 25 178 11.38 2.43 17.08
18.00 718 708 0.710 0.541 O.ee4 428 81 128 41.38 1.n 12.43
21.00 132 1528 124 0.127 0.541 O.ee4 1M 81 1M 54.78 1.92
24.00 407 408 408 0.408 0.541 O.ee4 7- 2$8 , .. 70.87 25.0S
27.00 480 478 0.480 0.541 O.ee4 1587 171 217 ss.os 8.45 21.07
•oo :Mil 0.350 0.541 o.ee. 11$0 1818 233 112.52 18.12 22.82
noo 4111 415 414 0.418 0.541 O.ee4 852 148 2!3 83 .• 14.47 20.A
x.oo 380 388 388 0.388 0.541 o.ee. 740 75 275 71.84 7.28 28.70
38.00 0.541 O.ee4 784 104 240 7&.12 10.10
AVQ 0.541 582 " 1 .. 51.78 11.71 18.U
78
Tabel 4.6- Pengukuran Dengan Alat FWD, Anallsls Lendutan Dan Modulus SeT1a CBR Lapis Per1terasan Seksl Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl (lanjutan)
KAIWT JARAK 01 02 03 Oavg Avg Has11 E1 E2 E3 CBR1 CBR2 CBR3
0.00 M1 140 U8 0.140 o.sos 0.883 ... 17 212 ..... 1.1S 20.18
3.00 .... ..... .... 0.48e 0.505 0.883 ISO " , .. 83.11 S.34 11.32
.. oo 114 .. .01 O.eo7 o.eo. 0.883 "" 21 1M 12.33 2.43 tt.03 1.00 .. ... 182 0.100 0.101 0.113 111 78 142 S0.28 7.17 U.?8
12.00 412 412 412 0.412 0.101 0.883 884 2,. 1?1 17.38 23.20 1?.28
11.00 .. , A2 178 0.184 0.101 0.113 822 24 181 10.» 2.33 1?.17
18.00 823 114 e11 0.183 0.101 0.113 471 eo '" 41.12 1.83 11.13
21.00 443 440 0.441 o.sos 0.113 eoo 117 18.25 18.84 18.13
24.00 828 118 511 0.518 0.101 0.883 111 188 188 ..... , 18.31 11.12 27.00 .... 484 483 0.484 0.101 0.113 701 30 .224 88.01 2.81 21.?5
30-00 341 348 348 0.347 0.101 O.IS3 1123 41 251 101.03 4.47 24.15
33.00 478 4eo 483 0.4eo 0.101 0.153 170 27 282 8S.OI 2.82 2S.44
-.oo 134 821 su 0.827 o.sos 0.153 178 25 271 N.12 2.43 2'-31
-.oo .. 4M 482 0.4M 0.501 0.153 102 32 277 18.41 3.11 2 ....
AVQ O.S07 841 73 82..22 7.01 2o.2e
Tabel4.6- Pengukuran Dengan Alat FWD, Anallsis Lendutan Dan Modulus Serta CBR Lapis Perkerasan Seksl Jalan Percobaan Skala Penuh Cileunyi (lanjutan}
KAOWT JARAK D1 D2 D3 Davg Avg Has11 E1 E2 E3 CBR1 CBR2 CBR3
0.00 837 820 808 0.822 0.570 0.808 423 54 .0 41.07 1.18 8.85
3.00 112 1118 .. , 0 • .01 0.570 0.808 728 7 230 ?0.88 0.17 22.12
8.00 731 710 ... 0.714 0.170 0.808 412 12 220 44.15 1.15 21.1$
1.00 72? 711 701 0.715 0.170 0.808 $SO 12 '" 53.40 1.15 14 . .0
12.00 414 455 457 0.45$ 0.570 0.808 803 so 183 ?? ... 4.81 1?.80 ' 15.00 118 113 112 0.515 0.570 0.808 804 52 201 58.84 5.00 18.33
18.00 627 125 525 0.528 0.570 0.808 n3 54 154 17.28 5.18 14.81
21.00 187 ... Ill o.seo 0.570 0.808 485 78 181 48.01 7.50 17.40
24.00 ?17 ??8 ?88 0.780 0.570 0.808 452 15 150 43.88 1.44 14.42
2?.00 ,.. 3M 385 0.»7 0.570 0.808 ?88 188 188 1e.so I 1S.N 1'-08
30-00 318 388 388 0.318 0.570 0.808 83? 72 233 .0.17 22.40
33.00 511 557 SS3 0.557 0.570 0.808 ?57 7 210 I ?3.50 0.17 25.88
31.00 ... 884 557 0.8183 0.570 0.808 571 8 240 S$.44 0.?? 23.08
-.oo 513 558 557 0.568 0.570 0.808 80S 20 222 58.74 21.35
AVQ 0.570 S33 43 184 ,,.50 1 4.17 18.88
79
Tabel 4.7- Gradasl Bahan Stock Pile AMP Puslltbang Jalan
Ukuran Agrt Abu Paslr Sarlngan Kasar Batu Glgng
% % % (Inch) {mm) Lolos Lolos Lolos
1 • 25.400 100.00 100.00 100.00 3/4" 19.100 100.00 100.00 100.00 1 !2. 12.700 90.36 100.00 100.00 3/8" 9.620 61.36 100.00 97.68 No 4 4.760 12.26 96.79 86.32 No 8 2.380 1.44 76.73 72.60 No16 1.190 1.23 63.41 63.80 No30 0.690 1.10 36.63 30.97 No60 0.279 0.99 24.33 16.12 No100 0.149 0.77 15.45 6.28 No200 0.074 0.63 7.96 2.19
Tabel 4.8- Gradasi Agregat Hot-Bin 1 AMP Puslilbang Jalan
Ukuran Hot Hot Hot-Bin Saringan Bin Bin Rata2
1.1 1.2 I % % %
{Inch} {mm} Lolos Lolos Lolos 1 • 26.400 100.00 100.00 100.00 3/4. 19.100 100.00 100.00 100.00 1/2. 12.700 99.97 100.00 ' 99.98 3/8. 9.520 99.92 99.97 99.95 No 4 4.760 96.62 96.48 1 96.65 No 8 2.380 82.00 81.37 ' 81.68 No 30 0.690 33.95 33.93 33.94 No 50 0.279 13.24 13.93 13.69 No100 0.149 4.24 5.21 i 4.72 No200 0.074 0.94 1.90 i 1.42
eo
Tabel 4.9 • Gradasl Agregat Hot-Bin 2 AMP Puslltbang Jalan
Ukuran Hot Hot Hot-Bin Sarlngan Bin Bin Rata2
11.1 11.2 II % % %
(Inch) (mm) Lolos Lolos Lolos 1 • 25.400 100.00 100.00 100.00 3/4. 19.100 100.0 100.00 100.00 1/2. 12.700 100.0 99.96 99.97 3/8. 9.620 99.2 98.66 98.93 No 4 4.760 92.7 91.87 92.26 No 8 2.380 68.3 68.60 68A7 No30 0.690 16.8 16.49 16.66 No60 0.279 10.2 10.12 10.17 No100 0.149 6.0 6.()4 6.01 No200 0.074 2.2 2.56 2.36
Tabel 4.10- Gradasi Agregat Hot-Bin 3 AMP Puslitbang Jalan
Ukuran Hot Hot Hot-Bin Saringan Bin Bin Rata2
111.1 111.2 Ill % % %
(inch} (mml Lolos Lolos Lolos 1 • 26.400 100.00 100.00 100.00 3!4. 19.100 99.15 99.35 99.25 1/2. 12.700 76.78 83.07 79.93 3i8. 9.520 56.03 64.36 64.69 No 4 4.760 8.17 8.38 8.27 No 8 2.380 6.06 5.93 5.99 No30 0.590 2.83 2.73 2.78 No 50 0.279 1.80 1.80 1.80 No100 0.149 0.87 1.02 i 0.94 No200 0.074 0.04 0.30 0.17
81
Tabel 4.11 • Gradasl Semen Portland Cap 3 Roda
Ukuran Semen PC Tldak Dlcuc Semen PC Dlcucl Sarlngan Sp11 Sp12 Rata2 Sp11 Spl2 Rata2 (Inch} (mm) %LLs %LLs %LLs %LLs %LLs %LLs
1 • 25.400 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 3/4" 19.100 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 1/2. 12.700 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 3/8. 9.620 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 No 4 4.760 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 No 8 2.380 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 No16 1.190 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 No30 0.690 99.()4 99.66 99.34 100.00 100.00 100.00 No60 0.27SJ 64.18 73.oo 68.58 99.44 99.49 99A7 No100 0.149 39.21 60A2 44.81 93.79 93A3 93.61 No200 0.074 16.38 19.74 17.56 9.04 12.12 10.58
Tabel 4.12 - Pernerlksaan Beral Jenls Dan Absorbs! Agregal Kasar Sempel1 Sempel2
Hoi·BI Bulk SSD Appr Abaorb Bulk SSD Appr Abe orb Bulk
1 2.828 2.713 2.870 3.228 2.811 2.706 2.881 3.602 2.620
2 2.803 2.689 2.847 3.306 2.683 2.671 2.830 3.396 2.693 ----r----
3 cJ!_.616 2.708 2.806 3.612 2.811 2.706 2.868 3.42_!_ _!-614_
Tabel 4.13- Pernerlksaan Beral Jenls Dan Absorbs I Agregal Halus Sempel1 Sempel2 -
Abao':_b Hot·BI Bulk SSD Appr Bulk SSD Appr Abe orb Bulk r-· t---
1 2.461 2.668 2.727 3.970 2.438 2.638 2.710 4.120 2.460 -r------
2 2.438 4.360 2.466 2.662 2.731 3.960 2.462 r---- >-----
3 2.608 2.688 2.726 3.190 2.601 2.686 2.733 3.380 2.606 ---------'--- ---!abel 4.14 - Pemerlksaan Beral Jenls Dan Absorbsi Agregat - -
Sempel1 Sempel2 ---Ho ·BI Bulk SSD Appr Abaorb Bulk SSD Appr Abe orb Bulk
- ----
1 2.819 2.709 2.876 3.414 2.460 2.648 2.719 4.046 2.636 - ---- -- :-·
2 2.693 2.680 2.839 3.361 2.462 2.664 2.730 4.160 2.623 - t------------t---- - -
cJ!.:61!_ E_os 2.687 2.730 3.286 2.680 -
Rete-Rata SSD Appr
2.709 2.876
2.680 2.839
'--2.707
Reto-Reta SSD Appr
2.648 2.719
2.664 2.730
2.687 2.730
Rela·Reta SSD Appr
2.629 2.797
2.817 2.786
2.647 2.784
Abe orb
3.414
3.361
3.470
Abe orb
4.046
4.160
3.286
Abeorb
3.730
3.766
3.378 -
m N
83
Tabel 4.15 - Slfat Flslk Aspal Keras Pen 60/70 Stock AMP Puslltbang Jalan
PenguJian
Penetrasl 25 oC, 100 gr, 5 dtk (0.1 mm
Tltlk Lembek (oC)
Tltlk Nyala, (oC)
Daktllltas, 25 oC, 5 cm/mnt, {em)
Berat Jenls 25 oC
Kehllangan berat, 163 oC, 5 jam, (%)
Kelarutan dalam C2HCL3, {%)
I Penetrasl Setelah Kehllangan Berat 25 oC, 100 gr, 5 dtk (0.1 mm) Daktilltas Setelah Kehilangan Berat 25 oC, 5 cm/mnt, (em)
I
I
I I I I
Hasll
65.6 I
49.5
329
> 140 I 1.0275
0.1153
99.881
I 59.5 I
I > 140 i
SpesifikasJ
min
60 I 481
200
100 I 1.00
-99.0
I I
54 I I
50 I
max 79
58
' - I
--
o.s I ' -
- I '
Tabel4.16- Gradasl Dlsaln Campuran Beton Aspal
---UkJJran Hot-Bin Hot-Bin
Sarlngan Rata2 0.10 Rata2 0.37 I Hot-Bin II Hot-Bin !--·----
% I % II _(ln'!h)_ Lolos Lolos
1----r---- ---r-· 1 II 25.400 100.00 10.00 100.00 37.00 ------ r----3/4. 19.100 100.00 10.00 100.00 37.00 ------ -----1-----t--3/8. 9.520 99.95 9.99 98.93 36.61 ------ ----- t---------1--No 4 4.760 96.55 9.66 92.26 34.14 --- -!---· No 8 2.380 81.68 8.17 58.47 21.64 ------ --- t------ ---r-- -No30 0.590 33.94 3.39 16.66 6.17 - -No 50 0.279 13.59 1.36 10.17 3.76 ------ ---- ---- -No100 0.149 4.72 0.47 6.01 2.22 ------ ----- ---- -----r----No200 0.074 1.42 0.14 2.36 0.87 ------ ---- ---- -----
Hot-Bin Porllan Rata2 0.50 Cement
Ill Hot-Bin PC r---·-% Ill %
Lolos Lolos 100.00 50.00 100.00 -
99.25 49.63 100.00 54.69 27.34 100.00
8.27 4.14 100.00 5.99 3.00 100.00
. 2.78 1.39 100.00 1.80 0.90 99.47 0.94 0.47 93.61 0.17 0.09 10.58 -
0.03 P.C Total
Camp.
3.00 100.00 3.00 99.63 3.00 76.94 3.00 50.93 3.00 35.80 3.00 13.95 2.98 9.01 2.81 5.98 0.32 1.42
Spec Bawah
100 100
75 35 20 10
6 4 2
Spec I Alas
100 100 100
55 35 22 16 12
8
CXI .1>
Tabel4.17 - Hasll Uji Marshall Campuran Beton Aspal Dengan Kadar Bitumen 4.5 ')(,
__ !i\!-
_
__ L'!.L --1LU ___ 4J? 4 '.t.
16 4 71 17 I 4 71
• 18 ' • 71 191 • 71 20 4 71 I
-: s_g --!N!!al atus
N11t11 bdWdh Ket&ranoan
4 !?. 45 4 5 •I 5 •I 5 4 5
t 163 7 !131 /! _ 11!'!/-1 _ _
A ; ... ., l tt' f \t'\Oc\,1 t III,Jitll
b ;... "'e ( C'IIII •I If tt • l
c ; l>61tll (\)fUll\)
d = berat oaJam keu<laton tenuh ( gttom ) e = l>eral dalam air (gram) I = lSI ( ml ) = d - a
Tempemlur pencampuran = 160 oC
--_ _ ___ V..!.Il
g= h z
•= J=
k • I=
bersl Iii ban dit ujl bar at 1en1s makslmum ( teorttiS) t 001((' aggt I t:>J aggt ) + ( % twp I b) asp)) (b x g)/b) asp ({100-b)XIJ)Ib) aggt )umlah kandungan rongga (%), (100 - I- I) pros en rongga terhadap agregat 1 oo - J
Temperatur t<ompaksl = 130 - 140 o C
mm n• o a
qm , _ ·-
proaen rongga terlal aapftl 1 oo x 1/1 proaen rongga terhadap campuran 100- 100 g/h pembaoaan llrtojlatabllltas atablllta• (ox kellbra:JI alai ) atabllltas ( p x korek81 bflndl!l u)l) kelelehan ( mm )
mlll'llhaH quotient (<Vf) . kglmm
Temperatur pengujlll(l • 60 o C
CJ) U.t
Tabel4.18- Hasil Ujl Marshall Campuran Beton Aapal, Dengan Kadar Bitumen 5,0%
il ------ ----- -----No " !l 9 d .!. ___ ll__ h I _j _____ k ____ , __ ___ __ . !?0 __ !140Jl __ _ __ ___ .!Q _ __ 2 __ 5Q __ __ ;U!l(l __ _ ___ __ 3 _ _ o __ __ 2'!9& __ ___ _
__ 4 _!? Q _.Horr,'! _627"1 __ __ VQl! __ __ t_L4QJ! __ __
_jg :m: --=iUi __ 8:!· '.1:3 .. __ _§_ 2 .. 9.?. _ _ !Q.4.1i __ 11!_-_.F .. _____ __ 9 5o tt22.5 tt52." 618.7 5:w1.2 2.00!3 2.480 to.t9 74.23 15.68 - --- -- -- = . 12. 1!4:!!1 t_17!1J ___ . !Q.ti __
_ _!? Q 1146J! .! _!!.?_U> __ tQ.Q? _IMQ __ 14 _!!Q 1P•IO _ jQ.?§ , e:;t !? !! o 1 1 16§(1 ,6 ____ _ :1 ___ ?,4(19 w !!! t5. so 11395\ 1167.3 529.0 s:wl.3 2.117 2.480 10.30
__ ._:!t1'_ :f:Hll __ I __ ,9 so 11452; 6gfjo _s!;(l£ 1 _ ?QL S 0 1 ):'6 '!: 116!!_<5 ___ !!_?t'_4 __ _§•10_1_
sp . INIIIIJ alas M!IJJbawah
Keterangan a = terhttdap bahJdl1 b = aspaJ terhEidap campuran c::;: tert1t (gram • d ..; tt!rul daldi'Tl keac:t:\af1 Jttl1l h (gram) e te .. d<llam •• , ( wam J I = '"' ( ml ) ,; d - e
Tmnpsrutur pur'lCempuran = 100 oC
_Q.033 ,,;11?? .
g "' billa! lSI Ull ---- -- _u__ ---. t __
h "' bOial)enls mal<somum ( teorl11s) 1 aggt I bl ag;Jt) + (%asp I t-J8:jp)}
I =- (b x g)/1>1 asp 1 =- ((100-t>Jxu:•II>I"'OI k =- 1umlal> kandur•Jan rO"!;IQa (%),(tOO- I- J) I =- prosen ror19gu terhad"f> agregat 100 - j
Temperptur kornp11ksl = 130- t40o C
m = pro--. rongga terlal aspftl 100 x In n = prosen ronggaterhadep o"""'uron 100- 100g/tl o = pembacaan 1111011 siBbllltas p = ( o x k&lllbresl ala!) •1 = stabllltes ( p x koreksl benda uJI ) r = kelelehan ( mm )
= marshall quotient (qlr) kg.lnvn
Ternperatur pengu)lftn "'60c C
CD en
Tabel 4.19 - Hasil Uji Marshall Carnpuran Beton Aspal, Dengan Kadar Bitumen 5,5 'J(,
N_o .
7 --
_ _!> - c j d 1.J 4;Hi .! 1!1!!-'! 1143.0 11611.3
!1. 1!40.g __ __ ::! 5 .1H?J! _ !1IQ1.
_ p7J..'l.
-- [ IL. _ 63Q.4 __ !l_;tS.D ___ ;u1! .
_2,jQ3
__ 63!!,L _ __ 2 .165
a · U 47 L .! 17!-!> L I__=L.085 9 1!48.3 _1 17=!.§
1Q 1!53.4 _ 11ZQ,1 11_ . 12 1_! 46 .0 _ 11 IQ,7 13 14 1 5112 •5 5 02
1145.9 1164.5 1 i46.a l 1167 .:1 1146 4 11 74.7
"6 5112 1145 1 1170.11 •7 !> 112 1147 2 1168 4 ·a 5 U2 11?2 1 11 63 •I ·g !> U2 1106 2 116 1 u
I ;•o su2 I . 11 42 0 11 64 .9 1 llala - fla la s 0 N tlw ai{JS Ntltll bw·van
Ketu1 tU"JtU• 8 " ., t l:>l t\ ' '" ' ' . 1 l •d h ;ri ''
D .. .. le • 'lo l '-'1 '' '''P·· ,v , c L l •t11ttJ t \) l t\(11 I d ._ lttlftiJ <JultUn k6dC d8J) JtMIUh ( QfQtn) e := beral dnlam dlr ( graM ) I : lSI ( rnl ) = d - &
T o."<Tlperalur P'*'Cwnpuran = 160 oC
1_ :u.a 1. _
84? 3 635 7 644 7 6310
-''l"'" 5!oO.!i 2 .085 5:!8.!> - 2 5:12 .7 :! ,154 s 1a 11 2 u 1 s:10.1, I 2 .15;) e.o1 , 1 __ 2 .111
-__ O,W?
2 . 145
!1_,46;!
2.462
g burat tst benda UJI h :-• tutrat1en1s. me.kstmurn ( toorltts )
., 1 00/((-.. aggl I b) C\991 J + ( % &sp I b) ttSp )) I <> (b X g)tb) ftSp I ((100-b)xg)lbJ ag<JI
k )umlah kandungtul rongga (%). (100- 1- )) I = p1osen rongga l &rhadap agregal 100 - 1
Te11"4'era1ur kon'f)e.ksl" 1:!0 - 140 o c
m e
" "' o .. p .. q ..
' "' ... TOlnlJleralur penguJian • 60 o C
(X) -...:1
label 4.20 - Hasil Uji Marshall Campuran Beton Aspal, Dengan Kadar Bitumen 6,0% No.
:361 b I c <1.
1 6.Q 1.152.1 1174.7 2 !;.36 6.0 1 1_160.(1 __ 1_1?::1..9 --1 3 . _6,:!8_ 6.0 1_152J 1177.1_ 4 6Q -5 - 6.Q !J53J _ 6 - - ().Q_ .1.153;7 __ 7 _1!,3!1 - _!_15;1] _ _ .11?_L1 6 6.:16 c;.Q . H!;6.3_ 9 6.:16 6.0 1156.5 1179.3
10 6.0 1144.6 1160.9 11 c;._:l!!_ ::I 11564 . 1? 1_15!1,1! 11!!_?.1 13 6:18 6Q 116&.5 14 6.:18 60 11:>9.7 117'14 15 6:18 60· 1154 (l 11808 16 6.36 t-ol 1163.9 116g.2
I 17 6:18
601 1158.4 11729
18 6:18 60 1154.2 11798 19 6.:18 f.OI 1155.9 1172 6 20 !138 60:
Rata-Rata so Nlltu alas
: NiiiU bii.VBII Kelurangan
a ;:. 0 o aspal b ;:. 0 0 aspal :ertM.dap ctunpLran c ; l:Je<<O: ( g·am )
e
___
.. .§39,!1
6:(LO 6:1:1.8 621.19
- _!;46!1 63.,.0
64.,,0 63-,.4
c;:l2!'
d ;.=: bertlt dularr. kec:lctaan 1enuh ( grdm) e =- dulam cur ( grarn ) t ::: t·it ( rnl) ;; <J - I!
pom:.:Vllp,uun I dO ::>C
. _ II _ 11 L L ____ I<_ I _ rn__ _ _ o ___ 547.2 2,10!!_ _?.4<13 7387 __ 13,6-"l_ ?!IJ;!, _4.!.Q!!
?V"!. _ :?-4"!3 _ •?-ts!! _ .!1!?! ___ :2.P=! __ __ U.Q3 :;1!! --- 54:t 1 . ___ 2.443 ___ 7 .. 4!_ - __ ___ - ___
52§,9 -- ?,16!_ . _:2,443 _1:2,?7 . !!!. __ _1Q."!!I_- __ __ !Q, .. 8 __ :;?! ______ 52!-!1 _ 1 L _ __ __ !L!?;i ___ __ __
__ 5?Q,7 ___ _g,!1_1_!!_ _ ___?"4"!_:1 ____ ___ !!_H ___ __ 5,11_,.!;l __ __ 2"443_ __ __ _1?._1_! __ ____
_54§.3 __ ?,<!91_ .. _?,4<43_ 1?,1!1_ _ _l"!._4:i_ -- ?.C!-1!?4 __ 4_5_,!!-!-- 1"!,43 _____ 546.5 2,116 2.443 1:p6 _ __ 13.:J!I -·- 2!?.7!!_ _"!7.9'./ __ 1;p9 __ ----532.0 2,1_5? _2A4:J ___ _!!!SQ ___ 11,93_ __
-- _:?,4<1:1 1£!!5 __ ___ !;1,91 _ ___ ____ !;1,111 ?.:!51 2.44:! __ .!!! !!!! .. _ __ ?1&L. __ I!Sg,l!;- __ .1:.!!6
:· ---531.5 2,1_74_ 2 11:3
2_.44:1 1?,6!1 Jf!??. 2.44:1 7-1
55!!- !'I 2,<r71! _2.44:1 1?.!4 _!'!g; --- _•44,!!<! -2A4:1 1:3-9? 7f!?Q - 826 2!.6Q - 1?9.?1 -- -- _ __=!.?__
-
___ _MQQ _
535.5 2.163 2.44:1 1?,63. 55(! 1 2.(/98 2.44:1 •?-?5 5398 2.1_41_ ?A4:1 1?.5Q 54!,!1 2 12<1 ?_44:1 1?4Q
7590 736? 7!j13_
.
11.47 . 24.1Q E-2.41 11,47 .. - _;;o;t 1•1,1:i 26.38 . 14,13 -
__ 1?,36 __ _50-:21! !Vl6 _ __3Q! __ - 13_Jlli 2!?,4!_ . 40.71 -
-_3;14.1!§
2J5l? 0048
o= h= I= I= k= I=
11.61 !;,1J11 __ 1_1,!!1_ 1 ,96 - 1 .7Q 4 !,91!
12,42 24.91_ .. 1:?,4?_ 11.21 2;3.81! - 50.4:! 1 1,;! 1
berat oso oenda UJI ber<'t )enos onak$,mum ( taorllls ) 1 00/((% aggt I bl aggt ) + ( asp I bj asp )) (b x asp ((100-b)xg)lbl nggt 1 umluh ksndungan rongga (%). ( 1 00 - I - I) pros en turhadap agrugat 1 oo - 1
T "mper a1ur ko)mr,nksl = 1 :to - 1"10 o C
"' = n= o= p= q= r= s=
__ __
--· --- --- -prosen rongga lerl¥1 aspal1 oo x 1/1 prosen rongga 1erlladap campuran 100- 100 g/h pernbacaan arloll at.abUitas stal:Jtllt.as ( o x olat ) stai>Uit.as ( p x banda ull ) kelelehan ( mn1 )
marsh<\11 quotient ( cvr). kgtmm
Temperftlur pen•JU!It•n '" 60 o C
(X) (X)
label 4.21 - Hasil Uji Marshall Campuran Beton Aspal, Dengan Kadar Bitumen 6,5 %
f'!o._ - . .. --- 1 .
-_4 5 6 7 !5,95 8 8.95 9 6.95
10 . -11 _(!
12 6.95 13 6.95 14 6 95 15. 6 95 i 16 6 95 1 7 6 95 18 6 •J5 191 6
I 6 ')5 flara-Rala
.so Nihil attiS Nllll! bdWdf•
KtHtHHfiHUfl
8 b
.. " I >(I
.. " >(\
__ I;>- - c_ _ !t!! f .
___ 6.51_!l5!1,_? 6.5 . _114!/_.<4
. __ _1_15!1,1 6.5 1163.9
.. t 1151.<4
6.5
-
_ _!! ________ '! __ __ g ______ !) __ [_!_ ___ j_ __ __ j._ __ f!l._ = __ __ S4li.Q .. _ 2.426 __ __
__ 1LI!i!,"! ____ f!;?!?,!! ___ __ __ .?.4:m __ __ ___ . _1:u!4
____ 640-'-!; _ __g,2gQ_ __ __ ___
1170.7 640.0 Jl?7":!
JWLQ __ 6;?!\,!1 116!;.5 648,0 S17.5
64Q.7 520.6
_ __gJ!1_6 ___ :!._"!;1.6 2.4:/6
2.16<4 2.426 _:!.4;?6
__ -- :! "!;?6
2.4:?1?
-- __ __ _!!All_ 1).19
. 75.52 10.19 __ 1529 ___ _
_ _1;!.!!Q _ __ !<l.gj ___ ____ ?.4Q _;?U1.1 J 4,Q!! _ .77-!?!1 -· _ _ !!U!!.
__ __ 711§? __ JL?<!. _ ..... - ___ ___ ....
fl 5 f 1157.4 fl.5 1161_.91-· 11_!!7.Qj __ t; 5 1157.0 1164.9' 629.6
5;1! 1 __ ;! "!:?6 2.4:?6
h5 (i 5 h5 tiS tiS
:,,,
11">60. 11606 1162 8 1163 5 11'53 7'
t c:ldcl"
11782 1165 1 1167 4 1167.2 11682
f chldj • lt\1111 .,,rtt,•l
7 625 0 S6c;J.1 641 1:1 525 8 646.4 5gq 8
53!16
_ -- -· <l?,:,'lg_ __ g.07?. 2 4:16 1" H __ __ __ __ 2211 2 426 13.9Q 77.18 8.83 22.82 61.30 8.83 210111
-2 g.142 ;!,165 . 1(),7!_5 __ -· .. ___ !9,:1'1! _@?Q .. Q0"!8 ____ _1_.9!! . _ _!?,tg_ ;!.179 __ __ 5?,92 ___ 11M __ @1_HI_ 2 150' 10.15 23JI<I . _1()J.!l ----·-- ------ ---·-- _8??,1! g = bera11s1 bO>nda uJI m= prosen rongga terlal upal 1 00 x 1/1 h = berat 1enos makslmum ( teonlls) n=
og prosen rongga terhadap oampuran 100- 100 Q/h pembllcaan ruloJI atabiUias
c -d ; e; I;
I Jtfl tit V' "'I I )
100/(('!o aggt I t•J aggt) + ( o/o asp I bJ asp Jl I= (l> X \))/tJ)a•p p=
q= rm
stabllllall ( o x kal1bfa$l !lial ) l)tn at Oc\ltun kt!:tt·ja"n Jenuh : gwm ) l>era1 Oalam aor (gram) 1s1(ml)=d-e
T l,jrnptu,dur ; 160 oC
1 = ((100-b)xg)/bJ 11gg1 k = )umlah kandungan rongga (%), (100 - I - I) 1 = prosen rongga terhadap agreoat 100- J
Tt!mperatur .. 130 - 140 o C
stabllllall ( p x kooek11 banda uJI ) kelelehan ( mm )
•= quotient (q'r), kg/mm
Temparalur potngujlan 60 o C
CD (C
Tabel 4.22 - Hasll Uji Indirect Tensile Campuran Beton Aspal, Dengan Kadar Bitumen 4,5% -----· ·-· ----------------------- --------_No. __ _!l ______ c;__ __ _J ___ g ____ _ _i_ ___ _j __
1 ___ _ __ 4.5 1141.6 P?H_ .. 8 __g,_1()Q ___ .
3 _4.5 11?M _U@Q _gMi _ 4. _ .un._o PILL __ . _1MI
___ •t5_ 1172.«1 __g._1g7 _?_M_g_ !142.5 _53gc'l.
_7 111.M __ II __ 4,5_ __ 8 11!4,2 __g_._1_:10 ..J.M4 g4,7!. _8MJ
__ ____ 4,5_ 1 1 UP 1a.n __ 4,.5_ !H!LO_ _ _g_._HI8 _2."l98 .I!.,27
11 ___ 4.5 . g•t?!. 12 4.5 1133.5 .,31 .. 1 53;!.4 2.129 2,,.98 _9,3;!4 _75,89 14.?11 J!4,11 __ 14J'II 13 __ 4,5 H4Q.9_ g,_,.98 ;!.1!4g
__ 14_ __ H_ 113;!_ . .1 uno __ M,3Q ..!Ml 15 __ 4.5 1140.3 117g,g g.102 . g,_49@ _7_4,91 _16 1143.7 .. 54L?. g,111__ .JM9
.17 . _4,5_ g,Jgo ___ _IMI 18 4.5 1_13.1.6 _;!._HIS_ _?1,1!_ 19 4.5 1_143.9 .. __ ?O .. _4.5 .. __g._1Q4 g,_49@
;!._1()11 !Mg_ so _Q.()84_ _M! _.!!,_1_;!_ Nilaiata• g.134 . Nilaibawah _ _ _ ____ _;!.082 . _ _________ _ _3M?
Keterangan : no = nomor benda ujl
b '= % aspal terhadap campuran c = berat banda uj ( gram ) d = beret benda dalam keadaan jenuh e = beret dalam air f = isi =d-e
g = berat jenis benda = elf h = berat jenis maksimum (teoritls)
= 100 /((%aggtlbj aggt) + (%asp/b) asp))
T emperatur Pencampuran = 160 oC
I = (b x g)/ bj aspal j = ((1 oo-b)xg)/bj aggt
k = kandungan rongga (%) '"' ( 1 00 - I - J) I = % rongga terhadap agregat"' 100- j
m = % rongga !erial aspal = 100 x 1/1 n = % rongga terhadap campuran =- 100 -1 00 x g I h T = tinggl benda uJ ( mm ) t = tinggl benda u; ( Inch)
T emperatur Pemadatan = 1 30 - 140 oC
CD c
Tabel 4.22 - Hasil Ujl Indirect Tensile Campuran Beton Aspal, Oengan Kadar Bitumen 4,5 % (lanjutan)
j,- Pfail Pall! ov- DtL _:i?H--1_ _ __ _ 9M 9 __ 4Q.Q __ 0!1,0 __ CM6i' _Q.t8J _Q,QQ? .J.U11 g_ _ _ _ 1"0 g __ ?M U!Sg _ _ 21V> _!2.1;1!1.9_ J.LQO _ Q,IN 3 64.2_ 3!).? __ 7?.4 0.!1;!6 0.0:» _(),111 .. 4 4.5 184.5 20,0 44.0 0,400 0.0!6 _ ().Q_43 _Q,OOg __ 1Q.98 _lt7n 5 4.5 ___ .8 2Q!!-C!. __ 47.3 _9,91.4 _ Q.QQg _ _1_g,1o
__ I;_ __
6_ 4.5 __ _?! 6 23.Q _ f50,5 _ _ 7 ___ 4.5 __ 11!1,9 _ 2Q,Q __ ..... _Q Q_.QQ.4 _4,llg _177._1
__ .. _ 4LL. _Q.Q;14 QJJ_5_ Q,QQ!5 1?M !! _4k_ .. __ gQ,Q _4:4_.Q _Q,QH JQQIQJ_ __ _ _!lM .<IM 8_M __ _Q,Q?5 _Q,QQ§
11 4.5 __ 99,7' _ _1 5 . _1 _ _(),g9_0 __ _1_1m_.]_ 12 4.5 85.9 65,2 __ 143,4 0}07 0.028 _ Q,150 0,006 _ _ 151.8 13 45 84.6 45.9 _101.0 0.963 0.038 _0.205 8.008 4.698 _165.3 9?38,6 14 4.5 __ 11.6 _ 0.3;:?3 __ Q,gtl6 Q.OQ3 __ 11Q:!2.4 15 _ _.19§,9 Q,1Jl5 _Q,QQ!I g5_cp_
_ 11!. 4,5 __ 5 __ .4Q.g _ _!lM QJ74 _Q,QQ(I 17 _ _.4!Hl _1Q!L8 !H!Q!i .Mt4 16 -· _!!!?,0 ().!115 - _QJ§II __ Q,QQ? -"-85! 19_- 4.5 13Q.Q . 6!?,Q 0.0?5 _Q,QQ!S _.1,"g_Q 20 L 4 5 _ 9_1 .6 . ?01.5_ . _ __ '!Q.O (),Og7 Q,1_"l5 _Q,QQ(I
Rata-Rata !jL59 201.50 40."7 89,91 SD 12.10 26.61 17.42 38.32 Nilai alas 95.31 209.68 46.22 101.69
[Nilaibawah 1 Bill7 )BJ3 Keterangan:
P fail =beban pada suat runtuh (kg) p fail = beban pad a saat runtuh ( lbs ) Pels =beban pada saat elastis (kg) p els = beban pada saat elastis ( lbs ) DV "' deformasi vertikal ( mm ) YT "' deformasl vertikal ( inch ) DH ,; deformasi horisontal ( mm ) XT deformasl horisontal ( 1nch ) DR ; rasio delormasi vertikal dan horisontal
Temperatur Pengujian = 60 oC
SH = modulus Iangen horlsontal ( kg/mm ) sh = modulus Iangen horlsontal ( bs/inch ) ST = tegangan tarik ( psi ) sl = tegangan tarik ( kg/cn12 ) v ,= Poisson's Ratio E = modulus olastisitas ( psi )
E1 '= modulus olastisitas ( kg/cm2) el = regangan tarik pada kondlsl elastis ec = regangan tekan pada kondisi elastis
(C
label 4.23 - Hasll Uji Indirect Tensile Campuran Beton Aspal, Dengan Kadar Bitumen 5,0%
No. 1 2 3 4
b l c _ t· _d __ e __ _ 5,0 J14Q4 .. 117?.3 . _63_1,4 - . 540.9 5.0 114?4 117!!,2. _63!1,8. !)38.4 5,0 1.14!!.? .. 1 !70.1 . _(144. 1 . 5,0 ,,,.,, ,,,,,, _.,j_ 540,7
. g ___ h .. __ .i -·- ______ j_ ___ __ I__ ______ f'!l ______ It___ __T __ __! __ _ ____ JO.g6 __ H.?!l ___ _ __
_2.1gg _ ___ .J4,44 __ ?•P!l _ -"L?Q ___ GML ___ .. _ 2,48() ____ ?7,'!0 __ ___ 4_VU .. ___ _ g.O_I!4 .. JL4110 .. J.9-!4 ___ _
5 _ !?,0 1_!1);!.8 __ 1. __ _ __ g,4_110 . _ _ _!lo!.!_Q !! 5.0 .. !14g] ___ 1!67,6_ . ... .... _ 2,•HIO _ ?IL'!9 __ _j:tQ1 ___ __ l:.!S?? 7 5.0 114g.o _ 1.18;!.4 __ (134.2 _ _?.0!15 ___ .?,4_11_0 _____ !OJ!? __ _ __ .11.7-llg __ 8 5,0 . _1_!66,8 __ 6:)7,8 __ _:1,1_?4 ___ _g,411Q __ _.!M_II_ _ _ __ 9 _!13!1,4 . 1.!70.4 _!):J4.8 .. __ _g,4_(1Q __ 1MII __ _ __ __ !·HII_
10. __ !).o ! 1_41 .5 _ H7?,8 . ___ 54().6 ... JUJ?. __ g,4_110_ ___ _ ___ !H!S __ 11 5.0 1140.1 1168.2 638.9 !)29.3 2.154 _ ?,480. _715.38 _ J3.14 __ _ __ !.3,!4 . __ 12 5.0 1143.9 1172.7 639.6 533.1 2.146 2.480 715.09 13.47 .... 13,47 13 5.0 1141.7 !11):3.6 _64g.o !S?1.6 ?.189 _ 2A80 . 77.61 __ • ___ g,m .14 !!,0 .. H4V _1.164,11 __ !144,4 __ 5?Q,g __ _ _l:4_!10 __ _.JJA? _ _gg._!J __ _!H? ___ 1!) 5.0 .. 117?.3 .. _641.5 .. 5:J0.8 _2.1!)7 __ ?,4_110_ 10.!)0 _ ?CHiO __ __ __ 4:4,11! _J.M1 __ 16 5.0 11426. 1165.7 647,7 !5111.0 2-296 2,489 ... 1_0.7.:J _ 7H2. __ 21.?11 __ 4.1!.2! __ .!LQ!S _ ___ 17 5.() 114!).1 1_!61).9 _646,!) __ .9?9.4 _ _ ?c?99 _ g,4fiO ___ 10.J1 _ JH:J _ _jq7' _ _gjA!7 __ __ 1.L?7 ___ _U?"I' 18 fi.O 114:3,9 _ 1J?Cl.g_ 63!1,5. ___ .?,48Q _}H6 _ _ __ _g-1,.!4. _ ____ 19 5.0 1. [email protected] 1j70.9 _641!,8 §2?. 1 _2.?()1 ____ ?,480 __ jO,'tl _ __ __ _gL_!!7 __ __ &!:.!!!. __ 20] 5.0 i Rata:...Rata
·SD
1142.5 1164.7 _6432 .1??1.5 ?,1_1)1_ ?,480 .. 7!.68_ _ _!HIO __ __ __
I Nilai •t•s : Nilai baw11h Kataran gan : no = nomor banda uji
b = % aspalterhadap campuran c = bemt benda uj (gram ) d = barat benda dalam keadaan jenuh a = benlt dalam air f = isi
g = bernt Jenis banda uji elf h = berat Jenis maksimum (teoritis)
= 100 /((%aggt'bj aggt) + (% asp/bj asp))
Temperatur Pencampuran =' 160 oC
.?. -- ··- - _ __ o.o38 _1_.36 __ Ml __ __ 1,11 ___ 2.1117 4MI) __ __
.2.144 . _ _ ____ . ___ _ . __ ___
i = (b x g)/ bj aspa1 j = ((100--b)xg)/bj aggt
k = jumlah kandungan rongga (%) = ( 1 oo - I - j ) I "' % rongga terhadap agragat = 1 00 - j
m "' % rongga terisl as pal = 1 00 x Ill n = % rongga tarhadap campuran = 1 oo - 1 oo x g I h T =• tinggi banda u; ( mm) t = tinggl banda uji (Inch)
Temperatur Pemadatan = 130- 140 oC
cc N
Tabel 4.23 - Hasil Uji Indirect Tensile Campuran Beton Aspal, Dengan Kadar Bitumen 5,0 ')(. (lan)utan)
Nq, JL __ P!III .I! kilL r !!!L 1! !IlL __ I}V . _Yi= -=:xt 1 - -- !1?,4_ . - Q.Q!ot __QQZ!j __ _Q,_QQ:l 2 s.Q _ __ !!Jil Q,Q28 ___ Q,QQ!!. :l _ ___ !QL6__ P,•!,Q §90 __ !!!!,Q __ _!lcQ!i _ _Q,Q!l
. 4 5.Q - __ - - ___ :3(!.3 - _?11.1! ... !!-?:.!3 -s __ __ qoo_ __ _!IJ11 _ _!lc.t:li __ ..Q,QQ!i __ uu _ 6 . ___ !!0.0 __ ;1'!2cQ ___ __ __ _ Q,Qg"- __!lcl:JQ ___ __ 7 - - --- ?1.3_-- j7QJ . ____L 111 .. _1),237_ __ _4-ll!tl!. 8 ____ !?_0 _ _111,3_ .. J144J1. __ _l!L8 __ _ _jlQQ6__ _2M!,!i 9 _ !;,0 __ __ !1:13,4 __ __ _JlQOII __
1Q .. _ !!_,Q __ .l!!P __ __tl!!lA 1 _'l-C!'ll!. __ _Q,_Q27 _Oc!:l:l _!!,098 19§1!9.7_ 11. , ___ 5J;I _!1_8,6 __ 3Q,Q ___ (!t!.Q_ __ Q,Q1!_ _JlQ(}_g_ _!i,QZQ _I!!Jc5 ;M§9li 12 __ AQ _!!M ___ g@l! ____ '!M ___ ji!!.Q.. _!!-"!19 __ Q..Q!6__ __ Q.QI!!. __ JlQQ:l___'!,l!!.l!. 13 ___ !;.Q ___ __ __g?_U . ___ C!L!! __ __ __ ..Q._Q:i!!. __!lc!L=l. _'!.ll!tl _!i9§.1 14 .. s.o 143.0 . 1_f!7.:J _1).311 Q.Q!g ___ Q.0!!7_ ___ Q,QO!l __ ___ 15 50 gl!O.(I 1).!)?2 Q,Q1;! ___ __ Q,QQ:J _'1,7;l!! __ ;l]4.!!. .. __ __ 1,1'!;! __ Q,'!I!_:?,
_16 __ ____ l'!;to_ .. :.l.t4.!! __ !!.Q.Q .. __ _Q.Qa:t _.J!,La;t ___ _4,!!Qi 1WU _ 11 _ __ _pl._:J _ 49-!!. _1).;?"9 __ Q.,Q1!. __ !lcll!!!! _JlQQ!1. _•'\.1!1!_ __ !i4M. JM.4 __!"30'!. 9.MQ
___ !II __ !!Q ___ __ __ _JlQQ:l_•MQ!! __ 327]_!]'_ JQ..!t2 __!"45Q. 9.47_t 19 5.Q __ !495_ .. __ 4Q.Q_ _!!8Q _Q.:!Q7 Q,Ql;?_ ___ _ !!IH 6___23.4_;!2 ?<> 1;175 ;?0-9 140 0214 Q.QQ!! ___ __ Q.QQ;? __ _J;L!!t
_ _ __ _ !lltl.!! _1M;? _LQI!"!._!I,!ll1. $0- -- 5 _41!J} - !§ !'. -- __ _;!,t8 __9"?;?;! _ _9..Qa_;l_ Hila/fl ... _ __ 1 __ .3 .. ;!(!UQ __ L17.;! _ _l!!.,_;l_Q _U§l! _().47_1!_ fo/11111 t>•-h !!:tO? _VO-Q _ __ _ _ __ __ __ _______ ____ __ _ _______ __ __!"!1.1!! _9_,__46__5
Kutarangan : PI all ., ban pada saal runluh ( kg) p fall = b<tban pada saal runluh ( lbs ) P ol8 = t:. .. ban pacla saalelaslls (kg) p ole b<tban pacla saal elaslls ( lbs )
llV = ®lormasl vorlikal ( mm) YT = d&lormasl vorllkal ( h1:h ) DH = ®lormasl horlsontal ( mm ) XT "' Q<olormosl horlson1al ( Inch) DR = rasio clelormnsl v.arllkol dun horlsonlal
Temperalur Peroobaan = 60 oC
SH "" modulua Iangen horlaontal ( kg/mm ) ah "" modulua Iangen horlaontal ( lbs/lnch ) ST .. tegangan tarlk ( pal ) at .. tagangan tarlk ( kg/cm2 ) v .. Polaaon'' Rallo E .. modulua e ... lllllaa ( psi )
E t .. modulua alatlllltaa ( kg/cm2 ) et "' regangan larlk pada kondlsl alaslll uo "' regangan tekan pada kondlll alas tie
CD
"'
label 4.24 - Hasll Uji Indirect Tensile Campuran Beton Aspal, Dengan Kadar Bitumen 5,5%
_No, _ b _ c _ _ __ d_ _ __ e _ _ 1 __ g _ __ .. ___ _ _ ! _____ j__ _ __ __)___ ---"-- __ t __ 1 _M _ 1J5H __ __ 641!,:! ___ 3m_ . .4 __ __ __ _ __ !J,§@ _ 6!5.87_ ? ____ M _ 115:!,9 __ _64:!-:! ___ !53[5.8 __ _g, !P:! _!.L!?1!t _ ___ _ __!_Hq_ .1:!.5@ _ 3 _ [5,5 1144,1 _ _ __ ___ J«t?.t __ M.31_ :!c!571 4 5,5 1_138,1 __ _1161.6 _52?.4 _____ _11.,[5[51 __ _?6__,:!? _ _ - _ _g,58"!_ 5 M !16L5 ___ !!41!,? ____ __ __ __ _ .M.M. _
__ 6 - - _§,5 _ _1_1_?!!,() __ - ___ !5?_4.6 _ __ _ .19__.__11-4_ - _:!,548 7 _ [5,[5 _ _1_131t6 Ji3[5,7 ____ _ _:!_._41!:! __ _?'M1 _ _ _M.52_ 2.58Q 8 __ M Jt?Q.3 ____ 6_4Q,!I ___ ___ .?.,t!!Q_ _1H!!:! __ _ ___!g.2!5 _ _ _M.31_ _g,571
__ 9 _ J!,5 _ JJ4?,6 _.117'1,6 _!!4(),8 _!53().8 _ .?.J!!.:! __ JU!! _ ___!_:!.!!_ __ _ __!_p5 _ _!?_,_!? _ _M.47 ___ __!O ____ fi,5 ___ 1J3V __ ...§3Q,8 ___ !5:!!1.8 __ _1JAIQ _ . 11 5.5 1154,7 118().0 644.9 ___ !535_.1 !!.158 ___ 4!!2 1 t!?!51 76,12 __ .. ____ ?3,_8!1 ____ __ __ 12 5.5 1150,1 1166.8 647.8 519.0 2.216 2.462- 11.86? 78.16 _9.97 -- 2_1.84 ____ t}4.02_ ____ 2_,52() 13 5.5 1.144.4 _ 1164.0 ___ !14:!-_!! ____ !5?Q.4 ____ JL7D ___ 7_7...J)?__ _ __ ___ M27 14 5.5 _ 111§.3 !!45,? _ !531.1 ?.11:! __ 2_.46:! _ __ ]M? _ _ ___!L?.!! _ __!_V'? __ HJ_!! __ __M.51 __ 15 5,5 _ 1167_.8 _1147,4 s2o4 __ 2,2_1() ___ __ _ _JQ.?Q __ __ 19_,_gQ __ __ 16 5.5 1145,7 1173.4 631 !i _?-!14 _ 11_.317 _ _14.11 __ __ .4•M1 ____ !4,U .. __ g,m 17 5.5 1155,1 1178.4 !530.2 .. ___ 2.462 .. u.662 _ _76,85 ___ __ _ __ __
181 5.5 1_153,1 . 1175.7 527 .. 1 . __ __ ?<4!12. JJ.7'JQ ____ 77J6 ___ ?2.84_ _ ' . 19 . 5 .. 5 1 20 5.5
1163.4 119?.9 __ 651,4_ 5415 .. JU48 ___ ?-:462_1__1.!?Q() __ _75.7!1 _ _ _1?,1?. _?4-?l!. .1?J? 1__144.4 1162.9 .. !131,1.6 !5?!13 _ _gJN __ g,4_62 __ _]f,t!O _ __ _ __ 11M. __ __
I Nitai atas [ Nilai bawah Keterangan :
no = nomor benda uji b = % aspal terhadap campuran c "" berat benda uj (gram ) d = berat benda dalam keadaan jenuh e "" berat dalam air 1 = isi"' d-e
g = berat jenis benda uji •= elf h = berat jenis maksimum (teoritis)
= 100 .'((%aggt/bj aggt) + (% asp/bj asp))
Temperatur Pencampuran = 160 oC
_ __?.,11? ___ .?Me:! .11_,_?!1 __ _ .JI.()_g_? ___ __ __ _1_,1_?_
_g,1!l0 __ ?!'_,ZQ __ ..§Q..!U ___ 1H? ------ -------- ----- __ ___ __ 11_A_4 _ _M.97 __
i = (b x g)/ bj aspal j = ((100-b)xg)/bjaggt
k =- jumlah kandungan rongga (%) = ( 100- I-- J) I =- % rongga terhadap agregat = 1 00 - j
m = % rongga terlsi aspal = 1 00 x Ill n = % rongga terhadap campuran = 1 00 -1 00 x g / h T = tlnggl benda uj ( mm) t "' tlnggl benda u; ( Inch )
Temperatur Pemadatan = 130- 140 oC
CD .1:1-
Tabel 4.24 - Hasil Uji Indirect Tensile Campuran Beton Aspal, Dengan Kadar Bitumen 5,5 "' (lanjulan)
__ !! _ _ P t!!lt p k!IL P tt!L P ____DY __ __ YJ __ Qt-L _ _xr _ _$U _tl:!__ _$L 1 _ ;!43.ll __ __ 11q_.q_ __ o.4?2 __Q,_Qll _ _ __Q,_QQ;! ___ m.911.§. 2_ __ H!QQ ___ !!Q,9 __ __!3g,Q Q,_Q20 __ g.1Ql!_ _ __Q,_QO!_ ___4.!!§2. _4]9,!! ___ 2_ll_Q_ 3 _ !?.,:! __ __ ;po_1 ____ 'L4Jl __ 9!!!! __ q.m ___ Q,Q\1. _Q.OC!i _ __Q,_QQg ____ 4 ___ __ 1!14,!!_ __ 4§,3 _Q,_Q;1!1._ _ _\!lH 5 ___ 1!WQ _ _ !!QQ __ _!32,Q _Q.4QO _ Q._Q!!l_ ___ __ .p_gq __ __ 5_ S$ _ 1!14_.!! __ !174,!! _ __ _ _\tQZ!l __ Q.QQ;! __ __ 111-!!t 7 __ __ __ _ Q,_QtQ __ Q,Q§i1 ___ Q,Q9.!1.. _4§1..§_ 2R4h!i 8 _ !?.,? !!P ___ !1,4U ___ 1L\I ___ '\8g_ _q.:m __ Q.Q1Q. __ Q,QOJ __ 4§9_,2_ Jtl!! II __ __ !1;!8.Q ___ !!CI.Q. _ Q,QL'L __ Q,QQ;!. __ 4M..Z __
10 _ _!!1H ___ !17_4& __ 3 __ __ <!-o!.QQ _Q,Q!!l _ __!!,Q!!li _ _ ___4.?_21!_ 11 _ H-11 _ !114? !!Q.O __ Q,_Q\!1 ___ Q,Q()g _14§_2!!_,_11_ _ 11.8Q
_ 12 . !!13.5 _ !1?t?. __ _ §9.9 _ ___ !1Q.Q ___ 1!--4.?7 Q,Q!L __!!.QI_I!_ __ Q,QCl;! _ _!1_Q!!C1!1.,2. _1;3 _!?_,_$ !23A; .'PU __ _ __!1;!,§_ _Q.!!QO __ Q._Q!!l!_ _<\.!!QQ _m_L
14 _ !?,$ _ .!!2-3 _!1.47J _!lll.Q ___ Q,Qil __Q.Q!!Q_ _ __ __ 15 5.5 1170 257.4 23.6 520 __ Q.2;l3 0.00!1 (l.04Q ___ Q.OO? ___ 292.§ ___ 15,1!!! 16 .. 8 ?i!tl.? 414 7 _ Q.4QO __ ___ Q,oD:l. _'\,?QQ _ !W .• i1 lli;!U
_ !1 _ __ 1Q6,1 __ l;J.H _ __ __ Q.QQZ __ __ __Q,_QO_J_ _.p_ZJ .@M .. 1H_I!L!!. _.18 . _ !?_,_5 _ _ 113 _ ;10§ __ __ Q.;!_\1 .. Q.Q!!1 __ __ _Q,QO;! _ _ __ _19 _ !?_,'? __ _\0_2c;! __ !1Q.9 44.0 _ Q,_Q!;? _ ____jlq_§;!_ _ __Q,_Q()!1 ?O _55 .87.4 .. .. ___
RATA-RATA 11&.5 260.7 ;!&.5 __78.;1 1 so 2& s su.2 131 3o.• IN/JaltJIJU _ 67c4. 1NiJalba-h 1104 ?43._Q _;lL4 ___ 1;9Q, Kulerungan :
P tall ., t.aban pacla •aal runluh ( kg ) p tall = t.aban pacla saal runluh ( lbs 1 P ul8 = t.aban pada •aal elaslls ( kg) p ula = t.aban pacl8 5881 elaslis ( lbs )
I>V = d<olormasl VQrlikal ( mm) YT = ®formasi ( lnoh 1
UH = oolorm8sl horlsonlal ( mm ) XT = oolormasi horlsonlal ( Inch ) UR = rasio delounusl v .. rliksl dan horlsonllll
T emJ)<Ir&lur Percol:.111n = 60 oC
SH "" modulua Iangan horlaoniBI( kg/mm ) ah "" modulua Iangan horloonlal(lba/lnch) ST "" legangan lartk (psi ) at"" logangan larlk ( kg/cm2 J v "" Poisson's Rallo E "" modulua alasllsllaa ( pol )
Et "' modulua alasllsllaa ( at "" regangan larlk pada kondtsl elntls ac -= regangan lakan pada kondl51 elaslla
U) U'l
label 4.25 - Hasil Uji Indirect Tensile Campuran Beton Aspal, Dengan Kadar Bitumen 6,0% --- --·- -------- ---- ---
No. b _ c e I_ _ g _ _ __h ____ _I _____ L. _ __L __ ·--"'--1 .. 115:!,5 1168.7 648.0 _2.:!13 ___ __ 7J..c66 _____ 9A? __ 2 1143,0 111g.6 63§.0 537.6 :!-1.?6 __ g.4-\3 1_;!.4Hi _74.6_() __ __ :!MO __ ..!M!. 3 115:!.4 .. 1174.3 .. __ 64B . ____ .£443 _!V?_g_ _llt?.1 _ _!_Mq __ 4 _U5P __ __ ___ __ __ _
_ .. § _ §.0 !1 _ __ _ _!!QJJ __ .. _ 6 ___ §J) .. !15:!,9 _ _ _ _1g,!!Q(I __ _ _ 23c.!!§
.1 6,0 1_:!66,() __ 65M __ .. ___ __ __ ___ Ul __ 8 tj.O_ J15!A __ _ __ __ __ 9 _ 1154.9 1164,2 __ . __ g.44:J. __ ___ ?:..47 __ _g_()J!?. __ M?.
!I! _ fl.() _ !J.!?V. _un.? ..P?M __ __ _1P?? __ IM<I ___ __
__ _! __ _
11 6.0 __ 115Q,8 1_173.7 __ 639,5 534,2 _g,1_§4 ___ :!,443 __ _1:!,!i!!O_ __ _ _g_4_.:42 _.!LM __ 12 6.0 1154.6 1170.4 648.8 521.5 2.214 ... 2,443 .. 12.9:!!! 77.67. _9.4() _ J!!t:J3 __ _
6,0 _1_149.8 .. __ 64!M _ __ _ __ ____ ?,7':! _ __ Ll? - 14 __ !!,0 __ !17!!,1 __ _ ... __ __ ?;t.!!tl __
tj.O _ _ 1_ _ ___ ?,<I.!:J_ __!U!S .. ?9c.?<l _ 16 6.0 1160.7 1179.8 650.2 . M43 __ JQ,:Jt _ _g_;po ___ 5(!,39. ____ !9"31. __ _tl?g 17 6.0 1167 4 651.8 515.6 2.:!41_ _ 71! «W __ 8,27 _ ___ 18 6.0 . 1149 9 1170.4 .. 643.5 . _ ___ g.443_. !:P44 7U7 . _.!M!! __ __ 19 6.0 1147.8 1172.6 635.1 537.5 -· :!A43 ___ _12.(11 _ ____
1 20 6.0 1160.8 1169.8 659.0 510.8 __ g.443 _'7'1P3 __ 7,QQ _ g()J17_ . _ _7"QO . __ i Rata-Rata 2.215 _ __ i so 0.049 .. __ 1,?0 .. __ _. __ Lgll ___ i Nilai at as g.ggg 2;!.1!2. _ !19, ___ _ _?,,gi 1 Nilai bawah 2.200 21.78 Sfi. ?0 8. 76 63.!!11 ___ Keterangan :
no == nomor benda uji b == % aspal terhadap campuran c == berat benda uji ( gram ) d == berat bencla dalam keadaan jenuh e == berat dalarn air f == isi = d ·- e
1J == berat jenis benda uji == elf h = berat jenis maksirnum {leoritis)
100 /({'YuaggtJbj aggt) + (% asp/bj asp))
Temperatur Pencampuran =- 160 oC
I = (b x g)/ bj as pal j = {{100-b)xg)lbj aggt
k = jumlah kandungan rongga (%) == ( 100 - I - j) I = % rongga terhadap agregat == 100 - J
m = % rongga terisl as pal == 1 00 x 1/1 n = % rongga terhadap campuran == 1 oo - 1 00 x g I h T = tlnggi benda ( mm ) t = tinggi benda ujl ( Inch )
Temperatur Pemadatan = 130- 14.0 oC
CD en
label 4.25 - Hasil Uj Indirect Tensile Campuran Beton Aspal, Dengan Kadar Bitumen 8,0 '1(. (lanjutan)
_ N9, J ? 3, 4 5 6 ?
- - !I 9
__ 1Q !1
__ 1;?. 13 14 15 16 17
- __ .!II 19
61;)
so [Nnaipa-h Ko1er•ngan :
139.0_
153.14 120.47
P fall = t:.eban pa<la seal runtuh ( kg) p fall = beban pada saal runluh ( lbs i P all t:.eban pada saal elaslls ( kg ) p ala = boban pada saal elastis ( lbs )
I>V ., aelormasl vurtlktll ( mm) YT = aelormasl vwrtikal ( lnoh )
OH = aelormasl horlsontal ( mm ) XT = aelormasl horlsontal ( Inch ) DR = '"sio delomousl dun horlsonlal
Temperatur Peroot:.1oan = 60 oC
SU • modulus Iangen horlaontal ( kg/mm ) ah • modulus Iangen horlaontal ( lba,nch ) ST a tegongan tarlk ( pal ) •• a tegongan tarlk ( kg!cm2 ) v • Poisson'• RaUo E • modulus elaotlllltaa ( pol )
E 1 • modulus elastlslta• ( kg/cm2) at • regangan tarlk pada kondlsl etastls
010 • regangan tekan pada kondlaletaotla
CD
label 4.26 - Hasil Uji Indirect Tensile Campuran Beton Aspal, Dengan Kadar Bitumen 6,5%
No, 1 2 3 4
. 5,_ 6 7
.. ? _g
b - - -- c -- d - --. - - f - --g-- h 6,5 116f?.8 _ __ 6.5_ __ __ 6,5 1159,0 . 117_?.6 1)42_.8_- __ ?,16"[_ .... l1'll?6 6.5_ -- 1_157,9 - 117_1,3 - _64?.6 ___ _g,gj !_ 6,5 1_15!1.,8- 1171_.9 65Q.8 __ ___ ;t'!.:!6 6.!) 1J48.3 116:P 641] __ __ _:!.?QO 6,5 _ _ . __ 6 __ g,2QQ_ ....
1__16LQ ___ (!,!) !_17Q,? _ _!16'!,_!_ _ __ 2A .. ?6_ 6.5 . 1_15g_} - 116!!.1_ - ll'!?-? .. - ____ ?,?!>? __ 6.5 1165,7 11?5.2 . - __ _:!,?6Q ___ !t-'!26_ 6.5 1162.5 1175.1 654.2 - _;!,23? -6.5 1164.5 1179.9 651.5 2.204 2.426
10 11 12 13 _14 , .. 15 16 17 16 19 20
; Rata-Rata [SO
_-}1!H--•- •. t--.-_•_-__ 1 __ _J_ 9-_·_
2_-
7_--6.5 1170,8 __ 118?_.2 659.!) __ 522.7 __ _:!.240 ___ ?426 14.17Q
1_
6.5 1150.5 1179.4 629.4 2.092 2.426 13.233 73.00 n:;:: _ : _ _ _78,83
I Nilai atas [ Nilai bawah Kater an gan :
no =• nomor banda uji b -=- % aspal tarhadap campuran c .:• beral banda uj ( gram ) d -=- beral banda dalam keadaan januh e berat dalam air f ;o isi = d - e
g = berat janis banda uji = elf h -=- berat janis makslmum (teoritis)
100 /((%aggt/bj aggt) + (% asp.'bj asp))
Temperatur Pancampuran = 160 oC
22.96 ,?3
I =- (b x g)/ bj aspal j =- ((100-b)xg)/bj aggt
k =- kandungan rongga (%) = ( 100 - I - j) I =- % rongga terhadap agragat = 1 00 - j
m = % rongga tariti aspal = 1 oo K i /I n = % rongga tarhadap campuran = 1 00 -1 00 x g I h T == tinggi banda ujl ( mm ) t = tinggi banda ujl ( Inch )
Tamparatur Pernadatan = 130 - 140 oC
CD m
Tabal 4.26 - Hasll Uji Indirect Tensile Campuran Baton Aspal, Dengan Kadar Bitumen 8,5% (lanjutan)
P !!!IlL I! !I!!! . .P !!!t .I!!IIL _I)V _ .. YT__ _!)If_ __ _xr _ _j)!L _.lUI ____ tiL. ___ $!._ ... !!50 !43Q _'\4.Q __ Q.Qt! __ (l.Q!!_t __ Q,QQL_.P!!7 _4:,1\U1
. d.S ... 75 g !1!1! g Q.8QO _(!.1!!1 ___ Q,_O()t!_ ___ '\.9§!1 _142._! __ ]!1411.'!. _
4 !; 6 7
__ 4!l.O ___ _ ;1(),Q_ ___ '!'!,Q. _OcQ!!!. _ __i,!l'\fl ____ 1!_:,!! _ \;)!) !!_ _ _73.;) __ Q.4gQ Q.Q!J!. ___ __ _•\.!16] ___ !?§_._!_ ..
!!? () __ -· _ _ QQ1;1 ___ __ ___ 4IL R52.§. __ LQ!i !1.'15 _ . __ §H _ _j_tJA. _Ut Q . __ _ _?J.g_ _1_!..'!4.
__ lltL!. _ ___ SL!I. __ _ Q .. Q?l . .. ..!t!!l. ___ Q,QQ5. __ !19.g_ _Mlol3.t _ __ .!;!:!.J __ ;!!,!! ____ 1!11.'!. __ _ .. JLQ05 _'}!..§.. _M46.;!_
g _J;?H _ _ l!q _ _ __ Jl!.lLL __ __ _Q,Q4J ___ lt22Q. _ _'\.!!1!1. JM.!l to I ____ !!?c4 _ & _ ;1H __ _(l.?5(l . _Q,Q\Q __ ..JlcQ§!l. _ __Q,Q92 __ 'l!r.1;!. __ 1!§.3 _.,i?Jl.'I.J.. ___ M!!. 11 _ ct>? _ _14_o,Q ·- _ JQ,Q _Q.(loz. _Q,Q?z. _!Lt4!! _ _'l?Q!I. __ m22.!! _ti..t!! 12_ _ ____ .!!.4.-5 .. .. __ '\4Q Q,Q!Q ___ (!.Q_§__:j_ __ __ 4c!!;!Q _UA.!!
. 13 !16k __ _;19() 44.Q 0452 Q,QHI _..Jl,®l!. __ _Q,QQol __ MZ!! __ 1\l?,!!. !Q?n!l. 4 1 - _tQ4.Q -- ;!.Q,Q.. _66.Q __ !1-!!4!! . _OcQ!I] __ _&,!.!!<! ?!!!<I'Ll! _ s _ <l.;; .. !11.9 _ _ J().Q ___ _t91!! _Q,?:g!?_ __ _U\ll -· .l?A.. .A..Q!lU 6 13.'2 1!7 5 _ .49-Q _!16.9 .J).4:}7 Q,QH. _Q.Q!l!l .. Q.QQ.4 __ U§Q _111M __ 1 d>;i !1?6 _ gwfl _ §9Q __ 1;.2..9. _ __ !U!lQ _ __QQ9.1 _
. 16 __ .. !!9.R. __ j?ll . .Q .. _991 _Q.!l!!? __ ___ __ Hit _1_9?c!! 19 ?Q
Raiii--#Jata_ so I N/Jal alliS N/Jalba-h
Kulerangan :
«?5 . goo ... ·Q §9 .. ·9. t7·1!·_.Q_ _Q.!lQQ _(l,tl!fl _.Q.QQ7 .... '1-7!!!1 __ t74,Z .!1764__Q. _ 1?5 (lto q4.g :jg .• ___ t17J _Q.?!l _ _.Jl.!il! __ __QQQ§ _41!Q4 ___ t_t().\l !!t!IU! _ !!.13 !!_1.9_ !80,\. __ 41,2 _!10-!!. _lUI _()_7!!1. llA!!.6
. .. ___ .. __ 27_(! _9.,(!\!! .. HJ:' !l o1U _1!14.4. __ 1_?,!1.4 _Q,O!!Q
736 76.6 ____ _ _ --· __ . _ _ __ .!1,_1!1!_ _O_!Ql 0_.'11!2
P tall be ban pada saal runluh ( kg} p tall ooban pada saal runluh ( lbs) P 1118 be ban pada uaal elaslis i kg} p ola ooban pada ••• , elaslis ( lbs }
I>V d<•lormasl vurlrkur ( mm} YT = ootormasl vurliklll ( inoh) UH = aatormasl horlsonlai 1 mm } XT = d<•formasl horisontai 1 inch} llll •• raslo delormusl v<>rlik•l dun l»risonlul
Temp&ralur Peroobtran = 60 oC
SU .. modulus Iangen horloontal ( kg/mm } ah = modulus Iangen horloonlal ( lbs/lnch) ST = legongan larik ( pal } al ., tegongan larlk ( kg.'cm2} v = Poiuon's Ratio E = modulus elaslisllas (psi}
El = modulus etaslisilao ( kg/cm2} el = regongan larik pada kondial elaslio
fiC ., reoongan tekun pada kondisl olav lis
co co
label 4.2l- Perhitun! an Kumulatif Ekivalen Standar Axle{ESA} Jalan Skala Penuh Cileunyi c AD AB RGD RGB FAKTOA
Kendaraan Cko) Cko) (kq) (kq) EKNI"!.EN _?eo :Jan 1 Jee.p 0.66 7f/J 7f/J 0 0 0.00014 Mcbll Pen 0.!56 515 'lCoo 0 0 0.00024 M1kro bus 0.!56 1453 2820 0 0 0.01527 P1ckuri 0.66 747 1450 0 0 0.00107 Bus 0.00 2576 5000 0 0.150'd0 }v11kroiru::k O.f>6 1752 3400- 0 0 0.03226 Tru::k 2 as 0.66 4121 8000 0 0 0.90091 1-ru::k 3 as 0.66 4666 14000 0 0 0.05213 T ru::k 0.66 _4666 14(00 5005 5000 1.13407 TOTJtL ESA KUMULATIFEsA
Tab ,Jtl
at 4.2-r- an Slandar Axle s C AD AB RGD RGB F AKTOR
daraan Ket Seo Mct M1k l>1c hu1 Ml Tru:: "tn.( "tn;: TO ku
__ )II Pen
__
k2a6 k ::1as
llt.ESA iQ!AfiF
_O.f?'?. t'2Q 0.00 -515 0.(56 1453
0.66 747 O.ti6 7576 0.!36 r-'f7.52 0.00 4121
0.!56 4666
-
ikgL (kq) EKNJ'!.EN 750 0 0 O.<XX)14 uoo r---6 0 0.00024
2820 0 0.01527 __JJ_SO 0 0.00107
5(00 -Y 0.150'd0 3400 () 0 acoo 6 0 0.90091
14(00 6 0 0.05213 14coo f-500:) 1.13407
LHA LHA ESA LHA ESA LHA THN THN THN THN THN THN 1991 1992 1992 1900 1993 1994 2711 3050 105 3175 109 5847 6579 0049 399 7100
218 245 001 938 264 1652 1859 478 498 2006 1003 1219 44319 12W 46140 1315
772 869 6755 904 936 1965 2211 526994 2Xf2 2386
197 221 45410 47276 239 31 35 9534 36 9926 36
634879 w:YiY57 634879
(ESA) Jalan Skala Penuh Cileunyl (laniutan) LHR LHR ESA LHR ESA LHR THN THN THN THN THN THN 1991 1995 1995 ) 1996 1996 1997 2..[11 3401 117 121 3601 5847 7335 427 755'1 440 7766
218 273 1004 281 1004 289 1652 2073 533 ?1_35 549 1003 49416 1400 fi:UJ7 1439
772 969 7532 900 7759 1026 1965 2465 587598 005330 2610
197 247 50633 2"'.A 52161 261 31 :39 10631 40 10951 41
707000 3418143
Tabel ;J.ar),s c .... l::ikBia Penun (laniuran)
AD AB RGD RGB FAKTOR LHR LHR ESA LHR ESA LHR
Ketlda seojan -MeDii -M,kro
raan
"en )l.Jfi
'---:r_\!-;_k __
Jas £.@!l•j .ESA
(ka'l -9-1?.6 75C _o.tg_
_14?3 747
_o.tg_ -25'76 -9-f>6 -'1752
O.f&_ 0.00 4666
(kCJ) {ka) {ka) 750 <) 0
0 2820 0 0
0 0 5(00 __j] 0 34oo 0 0 ecoo- 0 0 woo-() 0
14(00 5CXX)
f'1cl\m
M1kro
Tru::k TrL.o:·k l'Ol'N KUMU LAfiF'EsA-_______ :_ ----------------
EKIVI"!.EN 0.00014 0.00024 0.01527 0.00107
0.0'3Z26
0.85213 1.13407
THN THN THN THN THN THN 1991 1998 19!;}8 1999 1999 200) 2711 3693 127 3781 5847 7966 463 8155 475 f(nJ 2Hl 296 f(jid() 1116 310
2251 579 593 2356 1003 _J4?6 53661 1511 54940 1544 772 1052 8179 1077 8374 1101
1965 2677 638075 2741 653262 :;oo2 197 . 268 54002 274 56293 280
31 42 11544 43 11819 44 _JJ>8700 787021
5723347
ESA THN
1994 113 413 972 516
47829 TBJ
568734 49007 10289
685164 1981001
ESA THN
1997 124 452
1063 564
52319 7974
622123 58600
749483 4167625
ESA-THN
200) 133 485
1141 606
56167 8561
66787'.5 575fiJ 12003
0046010
... c c
101
Tabel 4.28 - Pegukuran DCP Dan Anallsls CBR Lapis Perkerasan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl
NO. CBR CBR CBR TTK BASE SUB- SUB-
BASE GRADE (%) (%) (%)
1 92.33 97.33 58.21 2 83.27 41.30 26.47 3 98.33 95.95 29.68 4 99.95 69.72 18.41 5 99.95 75.42 40.21 6 99.09 60.03 12.08 7 99.95 70.71 31.62 8 99.95 58.69 23.36 9 99.95 82.52 47.78
10 99.95 I 57.71 35.02 11 99.95 92.69 I 31.79
Tepl 99.95 39.81 14.00 Rata2 97.72 70.16 30.72 STD 4.83 18.79 12.94
OSGN 91.44 45.73 13.90
102
Tabel 4.29 - Lapis Permukaan Menggunakan Beton As pal
Tebal Perkerasan No. Methode Subbase Base Surface
(mm) (mm) (mm)
1 SNI-1732-1 170 260 110 MODIFIKASI
2 SNI-1732-1 220 70 160
3 BM. 01/MN/8!83 170 260 eo
4 AASHT0,1972 180 80 180
5 AASHT0,1986 55 40 180
6 T .A.I, (MS-1 , 1981) 170 260 180 I 7 T .A.I, (MS-17, 1983} 170 260 160
8 NAASRA,1987 170 260 116 Rata-Rata 142
103
label 4.30- Faktor legangan Untuk Perkerasan llga Lapis
H=0.25 k1 =2.0 k2=2.0 H=0.25 k1 =20 k2=20 A (ZZ1-RR1) (ZZ2-RR2) (ZZ2-RR3) (ZZ1-RR1) (ZZ2-RR2) (ZZ2-RR3) 0.10 0.28362 0.01353 0.00677 0.65003 0.01930 0.00096 0.20 0.70225 0.05278 0.02639 1.90693 0.07623 0.00361 0.40 0.96634 0.19178 0.09589 4.13976 0.29072 0.01454 0.80 0.66885 0.55211 0.27605 6.48948 0.98565 0.04928 1.60 0.17331 0.96080 0.47540 6.95639 2.55231 0.12762 3.20 -0.05691 0.89390 0.44695 8.05854 4.76234 0.23812
label 4.30 - Faktor legangan Untuk Perkerasan liga Lapis (lanjutan)
H=0.5 k1 =2.0 k2=2.0 H=0.5 k1 =20 k2=20 A (ZZ1-RR1) (ZZ2-RR2) (ZZ2-RR3) (ZZ1-RR1) (ZZ2-RR2) (ZZ2-RR3)
0.10 0.08250 0.00878 0.00439 0.19872 0.00911 0.00046 0.20 0.28318 0.03454 0.01727 0.72264 0.03620 0.00161 0.40 0.70119 0.12954 0.06477 2.19520 0.14116 0.00706 0.80 0.96681 0.41187 0.20594 5.27426 0.51585 0.02579 1.60 0.70726 0.85930 0.42965 10.30212 1.59341 0.07967 3.20 0.33878 0.96353 0.48176 16.38520 3.69109 0.18455
label 4.31 - Hasll Uji Marshall Campuran Beton Aspal, Hamparan Lapangan
Ke111ranuan : a ;; 't". a!ip&t tert•adt\P t>atuan b = awp&t tert•adflP Cd.mpul'u.n c = berfll ( gram ) d = berfll del am keadaE"' 1 enu, ( gram ) e = deJam err ( gr11m ) f = ts• 1 ml ) = o - e
H·O oC
g = beral I& I bend• ujl h beraljenla makslmum ( teorllrs)
1 00!(('10 agul/ bj eggs ) + (% asp 1 bl asp)) I = (b X g)/bj up I = ((100-b)xg)/bJ aggt k = jumlah kandungan rcngg!l (%), (1 00 - I - I) I prosen rongg11 terhadap agreglll 100 - J
Temperlllur kompaksl = 130- 140 o C
m a proaen rongga !erial •pal I 00 x l/1 n - proaen rongga terhadiiP campuran 100 - 100 g/h o • pembaca.1 arlojl •tllbltlt• p • atabltltas ( o x l<ellbrMI alai ) q a atabllltas ( p x korekal benda ujl ) r • ketelel'lan ( mm ) • - marshall quotient (q/r), kg/mm
Temperatur pengujtan • 110 o C
... r
Tabel 4.32 ·-: Hasil Uj Indirect Tensile Campuran Beton Aspal, Hamparan Lapangan (lanjutan)
r.- --b-_ ., •• ... _ =:t-=E_!;t=W,- _JC!IJ ____ 1_ _ _!iLZ __ _.1!!!.1 _9,1.99 ___ Q,QQ _...Q,Qll _l!,QQ.t _W __ ...Q&4§ _119"3 _
_____ ? ______ s.5 __ ___ _ _ _!lJJ!l _QJ!!l4 __ Q.QQJ_ _ m.3 m!l2.3 ___ _ _ _211:ta __Q,QQ2Z. _ _ _222,2 ___ Q,!Hl _ __ Q.Q!lt __ 4m'·t __ J3.S_1 _ 0.1150 _ J'Z20.1 _O.OQQ§_ __Q,QQ2Z.
____ 4 _ _ &Oc!i!!_ _!l.Q«!O _ Q.QQ!! _Q,QQl __ 4.QQ.9 ___ 274!!:M __ _ _L9]3 _ _!!§4..._7 __Q,Q!!!ll ___ 5 __ _ _!_ll;!l!t _ _ 5&,1!_ __ __ _ _Q,Q30 Q.001_ _4,QQO __ §!l!t2 __ _ _!AQ3 _ .11206.;! 7&7.11 Q,QQQ!! __!!,_
RA[A·-RATA ___ _ _ _!;11_.9 ________________________________ _!1,&_1 _lj)O _ _Q,§i! _Q&QQ§ JLOOOt
Koterangan: 1• tall = be ban padll oaal runluh 1 kg ) p tall = beban padll aaal runtuh c lbs ) 1• alii = beban padll seal elasllo ( kg ) p aiH = beban padll saal elustls ( lba )
DV = delormesi vorUk&l ( mm) YT = delormE<sl vurUklll ( Inch ) ml = ( mm ) XT detorm<.sl horlscnlal ( lroch) DR = "'"'" delormasl verlil.al dan hori$<>nlal
1 emperu1ur Percvbaan = 50 oC
8H "' moduua Iangen horleontal ( kg/mm ) ah • moduua Iangen horleontal ( lba/lnch ) ST "' tegangan tarlk ( pal ) at "' tegangan tartk ( kg/cm2 ) v "' Polsson'a Rallo E "' moduua etastllltaa ( pal )
E 1 "' moduus etaatl<aa ( kglcm2) at ,. ragangan lllrlk pada kondlal ala•lll ac .. regangan tekan pada kondl&l atastia
0 G)
107
MOBIL PENUMPANG
1;:10 12.0 11.0 10.0 9.0 8.0 7.0 6.0 s.o 4.0 3.0 2.0 1.0 0.0 L--.---,----.-.---..---.---.---r---,.--...--.---.----.---,.--..-""T"""-'
BUS
3.0.----------------------...... 2.5
2.0
1.5
1.0
O.S c
TAUKR!NGAN
2.5 Cl
2.0
1.5
1 0
0.5
o.o 1985 I 1987 I 1989 I 1991 I 1993 I 1995 I 1997 I 1999 I 1!JSS 1988 1m 1m 1m 2000
TAHUN
TRU<2/lS
2.5
2.0
1.5
10
0
0.5[ O.O '-1..,.00s---,I,--198T""o -7 -188.,...-1-,--1-,8s::Jr-r1 -1395-ro -1_,.0J---,I,---J
1986 19813 1990 1992 1994 1996 1998 20CO TN-1L.N
Gambar 4.1 - Estimasi Pertumbuhan Kenclaraan Di Jalan Percobaan Skala Penuh Cileunyi
108
TRUK3AS 500.0
olOO.O c .. 300.0 a .., i :! . 200.0 cr :t _; 100.0
0.0
19*
GANDENGAN 100.0 90.0 80.0
i 70.0 " ll 60.0 ., i 500 :! 40.0 cr 30.0 :r _; 20.0
10.0 0.0
L'"IR 20.0 18.0 16.0
" 140 :l :a " 12.0 - " 10.0 i "
:! 8.0 c cr E. e;o J: _; 4.0
2.0 0.0
1m TAHUN
Ga.mbar 4.1 - Estimasi Pertumbuhan Kendaraan Di Jalan Percobaan Skala Penuh Oleunyi (lanjutan)
109
1 10 Ul<uran Sanngan (mm)
Gamber 4.2 • Gredeel Agreget Stock Pile AMP Pu•lltbansa Jelen
1 10 100 Ukuran Saringan (mm)
.._. 1 --- SarfllE!I2 ....... Rala2
Gambar 4.3- Greda•i Hot-Bin 1, AMP Pu•litbang Jalan
• E!'·!!ilE•Hi•Yllltittl Cl : : ::::::: : : ::; :::: ; ; ; :; ; ::: ; ; ; ; ; ::: :::: :a Cll
100 UKuran Sarrngan (mmj
Gambar 4.4- Greda•l Hot-Bin 2, AMP Pu•litbang Jalan
11 D
1 10 Ula.Jran Saringan (mm)
- 1 -- 2 """*" Raa2
Gamber 4.6- Gredaal Hot-Bin 3, AMP Pualitbang Jalan
1 10 Ula.Jran Sanngan (mm)
Gambar 4.6- Gredaal Portland CEment Tlga Roda (Tanpa Cuci)
Ula.Jran Sanngan (mm)
- Sampel1 - Sampel2 .._
Gambar 4.7- Gredasl Portland Cement Tlga Roda (Oicuci)
c <U 0> c L... <U
(j) (/) 0 0
_J
Cfi
100-r--
90
80
70
60
50
40 30
······ ! j, ,:Hil l J 10 ··········· · . . , . ' " , /T·!M''
o-0.01 T ! ! ' ! '! "! 0 1 . i i l iii i , I II r
1 Ukuran Saringan (mm)
·t Jr. I iti :
10 100
-•- Disain -a- Bts bawah -•- Bts alas
Gam bar 4.8 - Gradasi Disain Campuran Beton Aspal
...... ......
......
l .., >
l "' u.: >
l ;;
I
2.2e 2.24 2.22
2.20 2.18
2.1e 2.14 2.12 2.10
' I 'I
I
'I
0 5
I lr I !
112
I i i w i 0 i i I I I l d; I I i I I I l !:! I >-' I I
I o ! I ± I u ! ! I e 1 I • ! I ; I I I i..--:-' til. I i
.........+-1 : 1 I I I I I
I I i I - • J = I = : ..
I 1 r ! I !i! I u l I . 2.0111 I a ! c ' r I o ' 2.04 --t--+__,____,f--+--+-+' -+j---,
4.4 4.8 4.8 s 5.2 5.4 5.8 5.0 8 8.2 0.4 o.c Kada- Brumon ('!1.)
211.00
25.001
24.00
23.00!
22.001 - I E
2100!
c T I c .!: T i 20.00
.4 4.6 5 5.2 5.4 5.8 e .2 6.4 M l<ad.Y {'\}
70.00
I aool 60.001
c
ssoo! ;:
50.001
45 ool I
40.001 I
35.00! - --;
30.00 4.4 4.5 4.8 s 5.2 54 5.o 5.8 e 6.2 54 00
Kada- Birumen t'I.J
-----I - I
14.00 : 13.00j i 1:1 I 12.001 I I 11.001 ! I 10.001 ..L 9001
I ----- . 8..00! 7.00 aool
4.4 4.8 48 5 5.2 54 55 58 8 82 64 55
Kada- a.rumen '' I Galrbar 4.9 - H!bungan Antara Kadar Bit-umen Dengan P=metet"
Marshall
a
=2 (i)
'E E 0;
c ., ·;;; u ::J
0 'iii
"' ::;;
113
1.40,
1.30 ;
1.20 i L.
.::: ' uol 1.00, o.go o.eo 0.701 [jj ..
L o.eo. i I 0.50 , c I 0.40
4.4 4.6 4.e 5 5.2 5.4 5.5 5.5 5 52 5.4 5.5 S!t!.!."r.en ('%}
5.00 ,
c c
I r
c 2so! T 2.00 ---------'----'---------------------------
4.4 4.6 5 5.2 5.4 5.6 5.6 6 6.2 6.4 6.6
460.00 440.00 42000: 400.00 380.00; '360.001 340.00; 320.00 300.00 28Q.OO 2150 00 24000; 220.00' 200.001 100 00 160001
140.00 4 4 4 5 4.!! 5 s 2 s 4 5 5 s '5 52 5 4· 5 !l
Gambar 4.9 - Hubungan Antara Kadar Bitumen Dengan Parameter Marshall (Janjutan)
114
8 210 20(1. c 1110t p
c a 150' <!!.
i 120 110"
a.. eor 70 [-eor
8 30
4.4 4.5 4.5 5 5.2 5.4 5.5 s.s 5 d2 e.4 e.5 Kad• {')
120
110f E 100" 6 gal
I c eor ::: G 70" t p
Ci
; . a..
30[ 9 ::: 0 c
0 4.4 4.6 4.8 5 5.2 5.4 5.6 5.8 6 6.2 6.4 6.6
2.3 e 2.2 , 2.1 t
2 , 111 t § 1.5 . 1.7 j ::: ...
a - :::: 15[ a • .5 1.4
,! 1.3 r
" 12, 1.1
1 r
... 0.8 [ 0.7 ,
e 0.4 -0.3
4.4 4.6 4.3 5 5.2 54 50 sa 6 62 5 4 a a ..
0.55,
J t ! I -1 o •5f ;.....----..
_; .. 0 o.35r ;! . o.3L u §
0.25[ -5 a.. I 0 2 '
I 0.15 "
I ::: 0.1
4.4 4 5 48 5 52 s• so 58 5 2 o• so KddcY 0 ttl.l f'T'!I8of'• ,, ,
Gambar 4.10 - Hubt.ngan Antara Kadar Bitumen Uengan Parameter Uj1 ln<irect Tensile
1, 5
1.4 1.3 0
1.2 [ c 1.1.
N' (
E u ' 0 ·o o.e j -o.1r 0.6 1 0
] 0.5 [ -w !:1 0.4 ·
0 0 .2 r 0 .1r !!
0 4.4 4.8 4 .8 5 5.2 5.4 5.8 5.8 15 8 .2 8.4 8.15
Kadar Biturr.en (%)
001
0.009 , c o.ooe r
o.oo7 r
o.006 L Oi
ooos L 1- [! ;: c: I & a c: 0.0041 '-' ., g Q Cll 0.003 , a:
o.oo2r
= 0
4.4 4.6 48 5 5.2 54 5.15 58 6 6.2 64 6.15
Kadar (%)
0.013 0.012 -
0.01 i 0.0091 0.0081 C1
-"' o.oo7 r c: ., 1-c 0.006 , .- -., 0> c o.oo5 -.,
I 0> ., a:
0003 -0 • 0.001 -
0 44 46 4d 5 5 2 5 4 56 sa 0 62 64 00
Kadar B.: .. men ('o)
Gambar 4 .10 - Hubungan Antara Kadar Bitumen Dengan Parameter Uji Indirect Tensile (lanjutan)
116
•••••••••••••••••••;•u••••••••oooouo.i••••••••=••••-• •••••••••••••••••••f••••••••u•••••••••f•••ouoooooooooo •f••••••••••••-•-•• ···················•·····--·--·····---..; ................ -t-------------------··················-i-------------------i---------------- -t---------·········· ················---t-------------------t------·-------- _; .................. . ····································---i-------········· -·--------·········
.. ····----------------...................•................... ; ................. ; .................. . •••••••••••••••••••t••••••••••••••••••••••••••••u•••••• .j.••••••••••••••••••• ••••••••••••••••••• ; ••••••• ______ •• _ .................... j. ••••••••••••••••••• ................... ; ........ _ .........•................. ;. .................. . . . .
Gambar 4.11 - CBR Olsaln Lapis Perkeraun Base, Darl Peng-ukuran OCP Penelltlan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl
. .
I ::::::::::::::::::1:::::::::::::::::: .::::::::::::::::::!::: .. : : -................... , .................. ···················t········ ....... .
···················i··················i····-··············; ......... .
i :; ; .... .. .. ... CB'I (11)
Gambar 4.12- CBR Dlsaln Lapis Perkerasan Sub-Base, Carl Peng-ukuran OCP Penelltlan Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl
>0 .. .. IS. ••••••••••• · ·
::::.::::::::::::::::1
': ........... .. .. Ci!FI("i
Gambar 4.13- CBR Disain Lapis Perkerasan Sub-Grade, Dar1 Peng-ukuran DCP Penelitian Jalan Percobaan Skala Penuh Clleunyl
! .. I ! !
! .. i c ; !
! .. i c . .
! • i
117
Klri (owt) BB u
t.a
t.O ... ... •.. ... 0.0
0 tO tS .. .. :10 .. .JI.raJc(m)
Kiri Qwt) BB z.o .. t.l
t.•
t.a
t.O v'\ /\ ... ... v \ •.. 0.0
0 tO tS .. .. 30 "' .JalAli: (nl)
Kanan Qwt) BB 2.0 .. t.l
t .•
t.t \ t.O
L"\ ,..
1\ ...
"l "'-..._) '-------------:: 0 tO 15 .. .. 30 "' ..:a;&A (ioi)
Kanan (cwtl 88
l / i -
I I ' .:::::: \ I ' •• > \._/ •• • .1 02
0.0 • tO ,. "' " ,. ,. .Jf.ID: (n11
G•mb•r 4.14- Loendut•n 88tik J•t•n Perc.X..•n
...
...
..
.,
w .... ;:: % w "' a:
w .... ;:: % w "' a:
;:: % IU
"' a: w Q.
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
118
0. 0 20 30 40 50 60 70 100 110
C8R (%)
Qembllr 4.1S ·Dinln C!JR Bn•, M.nurvt SNI,18S& HesH P-1lmg.n Dert p..,gukunn
Modulus D.ng.n Aleti"WD
100.0 --...,---:---:----,,..--.,.-----:--....,.---,
!Jill lf 50.0 . ·······:
::: : 20 0
10 0
0 10 15 20 30 C!lR (%)
Gamber 4.18. Disaln CI!IR Sub-Sua, Manurvt 1asa
C8R Hull Pemllllngan Dcsrt Pengukuran Modulus Deng11n Alet I"WD
: :
I::::::::::::::: .. : .. :.::.:: j
. . . . ·····:·······:·······:······':"····
.... 1 1 1 i ··" i 1 I
14 1G 1s 20 22 z• z,; ze
Gember 4.17 • D1sem C8R Sub-Grede, hlenurut SNll9119
CBR Hesil Perl1itung11n D•n Pengukur•n Modulus Dengton Aiel FWD
tO
' a
ITP ITP
]
tP •• IP1 G z IOCJ(-): ftilOCJ w-loCJ I ) 4,1•1,5 p : ··" t
': 2,5 .J IP.:) 4
Nomogram 1
Gambar 4.1 9- Penentuan ItP lftenurut SNI No.· 1732-1989-f'
-A 1\)
.4it. 0
'"' 0 0 o·
I -.. N ,.; 0 0 + .a .... 0 --
... ....
121
+---I I I I
0 r') 0 CD ,.; en
' CD ........ 2 E ...... .... 0 • 0 2
E CD ., :l :l c: Q)
E >-co
r-t Q) :>
0
r-t co
o.rl - Q)_ -:.-r-.1
0 &I'! -
c: co :l
c: Q) c: Q) c.
0 N • ..;:
co D e co (.j
122
Cl ::;, iii ... > .,; •ia - I C)u>. - cc c 0 -o - 0. c 0. ... = :;- ftl· c. cca ::;, o.!:! -"0 ... ., ;;c. fQ fQ ftl
2o u ·o 2 0. ::;,- >. J...: en ::;, IQ C" 0 ....
C""'C Cl N .c6 u 00 --0 ftl- c; 0 0 1-
Design chart for ftexible pavements. P: = 2.5
Gambar 4.21 - Penentuan SN Menurut AASHTO, 1972
JaiXRAHJ SOUJ£5: L 6 PSI .I w • loglO 18
U.J '?0
c:' ,0 ..::
- :::::.o/'.'1. 0 Cl 0 - Jo.O a: 0 'b .....
- 0 h
1-,Q"" ...... ,, &J a:
t-eo
t-TO
E'o :.o
loglol - l.s J zR•s + 9.36•log10 (SW1) - 0.20 +
0 109(
l. .... &.l.
o.•o +---csNtl)5·19·
.Exomplea
' W11 : 5 I f0
·R : 95 °/o S0 a 0.35
-
Mil I 5000 psi
6PSI 1.9
Solullona SN s 5.0
-+ 8.07
Design Servleeoblllly Loss, 6PSI
I I I
I 1-1----f-
1 1--t
1'1'1'1 I I I • I ' ' ·1 ' 4 I!! ) 2 J.oa
Oedon ·Siruclurol. Numb.r1 SN
Gambnr 4. 2 - Penentuan SNI Menu rut AASIIITO, 1986
_. N
II) II)
c .X u :c t-E E 0 l.t')
Q II)
CD
124
. ' = i : _ _....._
r ---------·--· • • I • 1 : c. i I . • .
• t
0 0
_ _.;. ___ .....;._ • _:i-:1 ----------------·--· .. --
"!. • .. • ... • , . •
.'i . I
----··-·---·------·- .. '-1.. I --···--·-··. ·- I i
.... OJ Ol .... •
1-i ex:
:J $.4 :J c Q)
E
c 10
-' 10 < .::t.
:J
a E $.4
-' Q) a. ..
oo( 10 f oro! c. 10
% ...J .. B ....... c 10 0 D ii • (l)
3 t-::r .... c 10 :J
-4-J c (l) c (l) c.
r"') N • -::: k 10 .0 E 10 t:)
RRD, MM
0.50 1.00 1.50 400 F 16 • --n-- 2.00 2.50 3.00 3.50 4.00 4.50
375 • nh• ,..... . / 1
35o - 14 I / --·- ...... /v 1o,ooo,o9o
325 . / / l7
EAL
W 17 II
t- - 1? I ./" / I / u w 300 I/ ,.., 5,000,00\.
: ttl 275 · / /v / V I
5 250 ,_ 1n I/ I / / 17'"' -- -Z / I en o 225
Y / v ' / ·· JJ 2,ooo,ooo
·(I) 0 u / I / I/ _.........,,
Zw t- 200 R 1/ I V / ..J f.l 1/ < 1! / / I .-- 1,000,000
0 :X: 175 / ?: e; 150 - r. . 7 -7 ..,v ... 1---' I _.. 500,000
< -"""- '7 . v 12s . 'vz ./ .- _ 2oo.ooo 100 • / ;,;/ v,,v __ J----- 100,000
o 75 · I/_, /Vt...l./"' · - 5oooo
50 • • /1/// V - 2o:ooo ·_l· -:1 JJ '7 v7 v T v -- 1o.ooo
25 .• . I Jv I . ./ 5,000
11 WIL ·I / k. ..6 . Ltc I 0.000 0.020 0.040 0.060 0.080 0.100 0.120 0.140 0.160 0.180
RRD, INCHES Gambar 4.24 - Penentuan Tebal Overlay AI, 1983.
1\) U1
l hi<:kneu of Asph.lll lmm)
350
JOO
200
ItS 100
EC 7 -EXAMPLE DESIGN CHART 7
0 100 200 300 400 500
Thickness of Unbound Gramol;tr M.utrial (mml
NOTE 1. Allowance to be made for coruuuction toler31ncu
2. For explanation why tlun one thickness
Is satldactory In F
Asph;llt Mod. 2000 MP31
Unbound Gr 31nulillr
,,,,,;,, CBR 15
Dominant Distress Mode:
• [] . . 0
f31tigue or Asphalt
Subgrade De( ormation
Gambar 4.25- Penentuan Tebal Lapis Permukaan Menurut NAASRA 87.
.... N 0)
. : ! . . . ::: ::: :
• .• r
0 -0 0 0
128
: t 0 t
I --
I I
II rl' li •' _,.. II :' I I
I I o; •i ol .,;; •I :::q .. , .,, II· ,,, I I
I II 1;1 I I I I
B u 0
I' I I I
' I I
I i I ! 1 ' . '
-c co ., ;:, ...., c co
r-4 -0') -4 a. co ....J 1'0 01
.... c co en co k (I)
.::t. k (I) a .::t. ::I ., c:
:::> c: 1'0 0\ c: 1'0 Cl (I) ..... k
::: 0
8 g 0
.,
..::t. (0
u..
to N
129
60 I I i I ! I I I
l l \ I J I l I
5.0
4.0
I i / I I I I I I !/ I I I ! I 3.0
z e <:-i ;;;
z 6
il 0?
z 6
il 00
-9 cij
I I
2.01! /< : : ,, ! I I o.o L-_L_ __________ _._ ____ ___.. ______ L_ ____ .._...J
0 .00
7.0
6.0
i 5.0 1
4.0 ,
3.o l I I I 2.0 1 i /
I 1.0 , v 0 .0
0.00
7 .0 : I
6.0
S.Oi I
4.0 ,
3.0 ;
1.0 !
0.0 I
0 .00
8.0 I
7.0 ,
s.c, c v.vl
3.0 1
2 .0
10 / :
00 000
70,-
so1
5.0
4 0
30
20 I
! I 00
000
2.00
Row(mm)
Sampel1
I ./
/1 I / I
?( I i
'
:J.CC 4.CC
I --L__ i
I I \ i I
0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 3.00
Flew {r.-::-r:}
Sampel 2
/ ./
I
/ I
iW 2.00 3CC
P.c·:.;
Sampel3
,/
1 cc 200 4 00
Row {mm,
Sampel 4
,(
050 1 co 150 200 2 50 300 350
FiVw \mmi
Sampel5
5.00
3.50
I I
_ I
4 00
Gambar 4 .27 - Stabil ity Dan Flow Pada Marshall
.. j
z 6 i .0
" Ul
z 6 i dl
130
:J I i I II
I I I
0.2t If ' o'
0 0.1 0.2 o.s 0.4 0.5 0.8 0.7 o.• __ .....,.
delormasi venikal (mm)
1.1i
/ --------..______ __
oa1 / "-/ O.Sc , o.5i i I 04r ; I
!'i' 0.2 f- .
0 .8
0. 1i :;
o I 0.2 I o.4 I o:e I o:a I 1 • 1.2 I 1.4 0.1 0.3 0.5 0 .7 0.9 1.1 1.3
2 .2 1 2c
1.aL 1.6! 1.4 i 1.2 '
1c o.sr 0.6-o . .:c 0 .2 c
0
2 -l .S-1.6-1.4 -1.2 -
1-
o.a-0 .5 -·-0.2 -
0
I I .; '
/ I
,/
o ! 0.2 I o.4 I o:e I o:s I 1 1.2 I 1.4 ' 0 .1 0.3 0.5 0.7 0 .9 1.1 1.3 1.5
deiormasi vert1kai (mm)
! ..--- , ,.. / ',
/ I
I
I•
0 I 0 4 I 08 I 1' 1 0 02 0.6 1 1 4 1.8
delormasi vert1kal (mm)
o.91 I 08r o
o.7t I o.e, ! ,
i / 1/
0.3r 11 0.2, i/ O.t, II
0 0 0.06 0.1 0.15 0.2 0.25 0.3 0.35 0.4
delormasi horisonlal (mm)
Sampel2
0 0.06 0 1 0.15 0.2 025 0.3 0.35
2.2 2 -
1.s '-1.6- / 1.4-1.2-
1-
o.a- I I II
0.2 c 1/ o- ! __ _ 0 0.05 0.1 0. 15 0.2 0.25 0.3 0.:!5 0.4
oeformas• horisontai (mm)
S=pd4
2
'a : -
1 4 -
1.2 -z ,_ 6 iij oa-
I s os -C 4 -
0.2 ' l_ 0 --
0 01 0:> OJ 0 4 os o,;
delormas• honsontal (mm)
Sampel5
Gambar 4.28 - 1-Ult.naan Antara BGban Dan Oclfonnasi. Pada PC!nO.Iiian lndirGCt T<ansile
5.1 Kesimpulan 5.1.1 Pengujian laboratorium
Sifat fisik agregat untuk campuran beton aspal meme-nuhi syarat yang ditetapkan SNI No.1732-1989-F, kecuali penyerapan agregat lebih besar dari 3 %, demikian pula halnya dengan sifat fisik aspal pen 60/70 untuk campuran beton aspal memenuhi syarat yang ditetapkan SNI No. 1732-1989-F. Campuran agregat yang didasarkan pada gradasi hot-bin AMP Puslitbang Jalan dicapai dengan komposisi 10 % hotbin 1; 37 % hot-bin 2; 50 % hot-bin 3 serta 3 % filler PC.
Sifat fisik campuran yang diuji dengan alat Marshall memberikan nilai stability maksimum 1000 kg kelelehan 3,55 mm pada kadar bitumen 5,5 %, parameter lain memenuhi spasi-fikasi kecuali rongga dalam campuran terlalu tinggi. Hal tersebut diakibatkan oleh kurangnya filler pada bahan agre-gat, dan cenderung campuran kasar. Hasil pengujian indirect tensile menunjukkan bahwa campuran beton aspal memberikan regangan tarik minimum 0,0018, tegangan tarik 1,2 kgjcm 2 pada kadar bitumen 5,5 %. 5.1.2 Survey lapangan
Hasil survey lalu lintas di jalan percobaan skala penuh Cileunyi memnunjukkan bahwa LHR untuk 2 lajur satu arah adalah sebesar 14.963 kendaraan, 62,5 % kendaraan berada di lajur kanan, dan 25,7 persen terdidi dari kendar-aan berat. Pertumbuhan lalu lintas pertahun adalah sebesar 9,844 % dan di prakirakan perturnbuhan perbulan adalah sebe-sar 0,8584 persen, dan direncanakan perkerasan dapat rneneri-ma pengulangan beban 4.167.625 ESA.
Peneli tian dengan alat DCP, dan n·m memberikan nilai CBR tanah dasar 15 %; CBR pondasi bawah so %, dan CBR ponda-si 94,5 %, dan hasil pengukuran dengan alat BB rnemberikan lendutan balik representatip yang dipakai sebagai parameter disain sebesar 1,86 mm.
1 31
132
5.1.3 Perencanaan tebal perkerasan Perencanaan tebal perkerasan dengan menggunakan
berbagai metode empiris, seperti SNI No.1732-1989-F, Modifi-kasi SNI No. 1732-1989-F; BM 01/MNjB/83; AASHTO, 1972; AASHTO, 1986, The Asphalt Institute MS-1, 1981, The Asphalt Institute MS-17, 1983 dan NAASRA, 1987 diperoleh hasil yang berbeda, dan diambil sebagai pelaksanaan lapangan 12 em.
Hasil perhitungan empiris, dikontrol dengan teori Burmister, Acum, Fox, dan dipoeroleh regangan tarik dibawah lapisan berbi tumen 204,4 mikro inch/inch, hal tersebut dibandingkan terhadap regangan tarik campuran beton aspal hasil uji indirect trensile 0,0018 dan regangan tekan diatas lapis tanah dasar sebesar 159,2 mikro inch/inch. Hal terse-but menun jukkan bahwa kemampuan regangan tarik awal campur-an beton aspal cukup mengirnbangi regangan yang tirnbul akibat beban kendaraan. 5.1.4 Pelaksanaan lapangan
Penghamparan lapangan dilakukan sepanjang 14 m dengan lebar 6, 5 m dengan tebal padat 12 em. Sewaktu kompaksi hamparan lapangan, hujan turun dengan dengan lebat, sehingga disangsikan bahwa lapis perkerasan menggunakan beton aspal tidak dapat bertahan lama.
Sampel dari diambil unbtuk selanjutnya dibuat breket di laboratorium, diuji dengan alat Marshall, Indirect Tensile. Hasil pengujian dengan alat Marshall menunjukkan bahwa Stability campuran beton aspal yang dicapai adalah 626,6 kg dengan kelehan 3,262 mm. Hal tersebut menunjukkan bahwa koefisien kekuatan relatif campuran berkurang sebesar 15 persen dibandingkan terhadap perencanaan. Hasil pengujian dengan alat Indirect Tensile menunjukkan bahwa regangan tarik awal rnenjadi 0,0005, dan modulus campuran meningkat. 5.1.5 Evaluasi
Hasil evaluasi secara teorotis rnenunjukkan bahwa campuran yang telah dihampar memberikan jumlah pengulangan beban yang dapat diterima perkerasan adalah 2.172.100 ESA, atau kira-kira 52 persen, dengan anggapan terjadi retak sebesar 45 % pada jejak roda. Secara visual, campuran beton
133
aspal yang di hampar dilapangan masih berfungsi dengan baik untuk lalu lintas.
5.2 Saran Agar dilakukan pengkajian tentang penggunaan parame-
ter indirect tensile sebagai dasar perencanaan tebal perker-asan lentur jalan raya.
Peralatan laboratorium perlu dilengkapi dengan alat yang dapat menguji poisson rasio campuran beton aspal.
Untuk menunjang pembuatan campuran yang baik, perlu dilakukan perbaikan AMP, dan alat-alat pendukung lainnya.
1. AASHTO (1972), Interim Guide for Design of Pavement Struc American Association of State Highway and Trans-
portation Officials, 444 North Capitol St.,N.W., Suite 225 Washington, D.C. 20001.
2. AASHTO (1982), Part II Methods of Sampling and Testing American Association of State Highway and Transportation Officials, 444 North Capitol St.,N.W., Suite 225 Washing ton, D.C. 20001.
3. AASHTO (1986), AASHTO Guide For Design of Pavement struc tures 1986, American Association of State Highway and Transportation Officials, 444 North Capitol st.,N.W., Suite 225 Washington, D.C. 20001.
4. ASTM (1980), Annual Book of ASTM Standards, part 15 Road Paving, Bituminous Materials, Traveled Surface Characte-ristics, American Society for Testing and Materials, 1916 Race St, Philadelphia. Pa. 19103.
5. BINA MARGA (1976), Manual Pemeriksaan Bahan Jalan No. 01/MN/BM/1976 Direktorat Jenderal Bina marga, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
6. BINA MARGA (1983), Manual Pemeriksaan Perkerasan Jalan Dengan Alat Benkelman Beam No. 01/MN/B/1983, Direktorat Jenderal Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
7. BSI (1967), Methods for Sampling and Testing of Aggregates, Sand and Filler, B.S. 812: 1967 Standard Institution, British Standards House, St., London, W.1.
Mineral British 2 Park
8. JAPAN ROAD ASSOCIATION (1980), Manual For Design and Cons truction of Asphalt Pavement, Japan Road Association, 3-3-3 Kasumigaseki Chiyoda-ku, Tokyo, Japan
9. KREBS, R.D and WALKER, R.D. (1971), Highway Materials McGraw-Hill Book Company, New York.
10. KENNEDY, T.W (1977), Characterization of Asphalt Pavement Materials Using the Indirect Tensile Test, Asphalt Paving Technology, Proceedings Association of Asphalt Paving Technologiests, Technical Sessions, San Antonio, Texas, February 21,22 and 23, 1977.
11. KENNETH, N. DERUCHER AND CONRAD, P.HEINS, (1981), Materi-als For Civil And Highway Engineers, Prentice-Hall, Inc., Englewood Cliffs, New Jersey 07632.
134
135
12. NAASRA (1987), PAVEMENT DESIGN. A Guide to the Structural Design of Road Pavements, National Association of Austra-lian State Road Authorities, N.S.W.
13. SNI, (1989), Petunjuk Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur Jalan Raya Dengan Metode Aoalisa Komponen, SNI No.1732-1989-F, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
14. SNI, (1989), Petunjuk Pelaksanaan Lapis Aspal Beton CLASTQN) Untuk Jalan Raya, SNI No.1732-1989-F, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.
15. TECHNICAL RECOMMENDATIONS FOR HIGHWAYSS (1978), Selection and Design of Hot-Mix Asphalt Surfacings for Highways, Pretoria, South Africa.
16. THE ASPHALT INSTITUTE (1979), Manual Series No.2 (MS-2) Mix Design Methods for Asphalt Concrete and Other Hot-Mix Types, Asphalt Institute Building College Park, Maryland 20740.
17. THE ASPHALT INSTITUTE (1983), Manual Series No.17 (MS-17) Asphalt Overlays For Highway and Street Rehabilitati-on, Asphalt Institute Building College Park, Maryland 20740.
18. THE ASPHALT INSTITUTE (1984), Manual Thickness oesign-Asphalt Pavements Streets, Asphalt Institute Building land 20740.
Series No.1 (MS-1) For Highways and
College Park, Mary-
19. YODER, E.J. ang WITCZAK, M.W. (1975), Principles of Pave ment Design 2n Edition, John Wiley and Son Inc, New York
Top Related