Download - MITIGASIIII

Transcript

BENCANA BANJIR

Banjir adalah air yang melebihi kapasitas tampung di dalam tanah,saluran air, sungai, danau atau laut, sehingga meluap dan menggenangidataran atau daerah yang rendah disekitarnya.

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Banjir

Faktor penyebab timbulnya banjir dapat dibedakan menjadi tiga yaitu,

1. Pengaruh Aktifitas Manusia

Berikut beberapa faktor penyebab banjir yang disebabkan pengaruh dariaktivitas manusia antara lain :

a. Pembangunan dan perkembangan tempat pemukiman, dimana tanah kosongdiubah menjadi jalan atau tempat parkir sehingga menyebabkan hilangnyadaya serap air hujan. Selain itu bisa menyebabkan meningkatnya resikobanjir sampai enam kali lipat dibandingkan di daerah tanah terbukayang mempunyai daya serap air tinggi.

b. Penggundulan hutan di daerah pegunungan atau perbukitan untukdijadikan daerah pemukiman atau pertanian yang menyebabkanberkurangnya resapan air ke dalam tanah sehingga meningkatkan lariantanah di permukaaan atau erosi yang menyebabkan sedimentasi diterusan-terusan sungai yang dapat mengganggu jalannya air.

c. Buruknya penanganan sampah yang menyebabka air dari sungai dansaluran-saluran meluap sehingga membanjiri daerah sekitarnya.

2. Kondisi Alam Yang Bersifat Tetap

Beberapa kondisi alam yang bersifat tetap dan yang menjadi faktorpenyebab terjadinya banjir antara lain :

a. Kondisi geografi daerah yang sering terkena badai atau siklon,misalnya beberapa kawasan di Bangladesh. Bagi penduduk di DhakaBangladesh, banjir merupakan bencana alam yang sering terjadi. Selainkondisi geografi akibat badai atau siklon, banjir juga dapatdisebabkan oleh angin muson.

b. Kondisi topografi yang cekung, yang termasuk ke dalam dataranbanjir. Misalnya kota Bandung yang berkembang pada cekungan Bandung.

c. Kondisi daerah aliran sungai, seperti kemiringan dasar sungai yangdatar, berkelok-kelok, timbulnya sumbatan yang berbentuk sepertibotol, dan adanya sedimentasi sungai yang membentuk sebuah pulau( ambal sungai ).

3. Peristiwa Alam yang Bersifat Dinamis

Peristiwa alam yang bersifat dinamis yang menjadi salah satu faktorpenyebab terjadinya banjir antara lain :

a. Hujan dalam jangka waktu yang panjang atau hujan deras selamaberhari-hari.

b. Terjadinya pembendungan atau arus balik yang sering terjadi dimuara sungai atau pertemuan sungai besar.

c. Penurunan muka tanah atau amblesan, misalnya disekitar pantai utaraJakarta yang mengalami ambles setiap tahun akibat pengambilan airtanah yang berlebihan sehingga menimbulkan muka tanah menjadi lebihrendah.

d. Pendangkalan dasar sungai kerena sedimentasi yang cukup tinggi,yang disebabkan dari ulah manusia yang mencari kenyamanan hidup dengancara mengeksploitasi, dan merusak lingkungan baik di datar, laut,maupun udara. Faktor peristiwa alam statis dan dinamis, merupakantantangan bagi manusia untuk berusaha mencari jalan keluar untuk dapatmengurangi terjadinya banjir dan bahaya yang ditimbulkannya.

C. Jenis-Jenis Banjir

Banjir yang sering terjadi di Indonesia dapat di bedakan menjadi tigajenis diantaranya,

1. Banjir Bandang

Banjir bandang adalah banjir di daerah permukaan rendah yang terjadiakibat hujan yang turun terus-menerus dan muncul secara tiba-tiba.

Terjadinya banjir bandang umumnya diakibatkan oleh curah hujan yangberintensitas tinggi dengan durasi (jangka waktu) pendek sehinggamenyebabkan debit sungai naik secara cepat. Dari sekian banyakkejadian banjir bandang, sebagian besar selalu diawali denganterjadinya longsoran di bagian hulu sungai. Selanjutnya, materiallongsoran dan pohon-pohon tersebut menyumbat sungai sehingga membentukbendungan-bendungan alami yang rapuh. Karena rapuh, bendungan alamitersebut akhirnya hancur di terjang air dan mendatangkan air bah

dengan volume yang sangat besar dengan waktu yang sangat singkat.Terjadinya banjir bandang, selain disebabkan oleh curah hujan denganintensitas yang tinggi, juga disebabkan oleh kondisi geologi,morfologi, dan tutupan lahan.

Salah satu peristiwa banjir bandang terbesar yang pernah terjadi diIndonesia yaitu banjir bandang di Bohorok, kabupaten Langkat, provinsiSumatra Utara, yang terjadi pada tanggal 2 November 2003, yang menelankorban 151 orang dan korban hilang mencapai 101 orang.

2. Banjir Sungai

Banjir sungai umumnya terjadi akibat curah hujan di daerah aliransungai (DAS) secara luas dan berlangsung cukup lama. Selanjutnya airhujan yang tidak tertampung lagi di sungai meluap sehingga menimbulkanbanjir dan genangan di daerah sekitarnya. Banjir sungai tidak sepertibanjir bandang, banjir sungai umumnya akan menjadi banjir besar secaraperlahan, dan tergolong banjir musiman yang dapat berlanjut sampaiberhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.Contohnya fenomena banjirseperti ini terjadi di sungai Citarum Bandung.

3. Banjir Pantai

Banjir pantai adalah banjir yang terkait dengan terjadinya badaitropis yang disebut angin puyuh laut atau taifun. Banjir yang berasaldari luapan air hujan akan makin parah akibat badai yang dipicu olehangin kencang sepanjang pantai. Air garam membanjiri daratan akibatsatu atau perpaduan dampak gelombang pasang, badai, atau tsunami. Samaseperti banjir luapan sungai, hujan lebat yang jatuh di kawasangeografis luas akan menghasilkan banjir besar di lembah-lembah pesisiryang mendekati muara sungai.

Di Indonesia, banjir semacam ini umumnya terjadi di permukiman sekitarmuara sungai, seperti di kota padang, Sumatra Barat dimana banjirterjadi akibat terhalangnya aliran sungai oleh pasang air lautsehingga aliran sungai menggenangi daerah disekitarnya.

D. Kerusakan dan Masalah yang Ditimbulkan Banjir

1. Kerusakan Fisik Akibat Banjir

Kekuatan banjir dapat merobohkan rumah dan menghanyutkan pondasinya.Umumnya kerusakan akibat banjir lebih banyak terjadi di daerahperbukitan daripada di dareah yang terbuka. Banjir menimbulkan dampakkerusakan dan dampak buruk terhadap lingkungan manusia. Seperti

kerusakan prasarana jalan, jaringan air bersih, fasilitas umum danprasarana lainnya, terganggunya kehidupan masyarakat dan aktivitasekonomi serta menurunnya kualitas lingkungan.

2. Korban Jiwa dan Kesehatan Umum

Akibat banjir yang paling menyedihkan adalah kematian karena hanyutdan mungkin tidak di temukan lagi. Air yang mengalir melalui selokanmenyebarkan kotoran ke rumah dan jalan. Sehingga menambah kemungkinanrisiko wabah penyakit malaria, kolera, diare, dan infeksi karenavirus.

Persiapan dan Pencegahan (MITIGASI) Menghadapi Bencana Banjir

Mengingat dampak yang ditimbulkan banjir sangat merugikan, makadiperlukan suatu upaya persiapan dan pencegahan yang dikenal denganistilah Mitigasi. Mitigasi ini meliputi tindakan kesiapan khusus dantindakan-tindakan pengurangan resiko yang diakibatkan suatu bencana.Yang termasuk tindakan kesiapan khusus dalam mitigasi bencana banjiryaitu :

1. Deteksi banjir dan sistem peringatan.

2. Mengadakan penyuluhan tentang bahaya banjir.

3. Pembuatan peta bahaya banjir.

4. Pengembangan rencana induk untuk manajemen tanah dataran.

Sedangkan tindakan pengurangan resiko dalam mitigasi banjir antaralain mengendalikan banjir dengan membangun kanal, tanggul, waduk,penahan banjir, dan mengendalikan erosi. Seluruh tindakan mitigasitersebut merupakan tanggung jawab pemerintah, partisifasi masyarakatyang mengalaminya, dan pihak-pihak yang terkait.

A. Tujuan Mitigasi dalam Menghadapi Bencana Banjir

1. Mengurangi Resiko

Misalnya, untuk mencegah banjir sebelum musim hujan masyarakatmembersihkan saluran air, got, sungai, dan tidak membuang sampahsembarangan.

2. Mengurangi Korban

Apabila masyarakat sudah mempersiapkan diri, akan lebih mudah untukmenentukan tindakan penyelamatan pada saat bencana terjadi.

3. Meringankan Penderitaan

Untuk mengurangi penderitaan yang diakibatkan suatu bencana,masyarakat perlu memiliki persiapan agar bisa segera bertindak apabilaterjadi bencana. Misalnya masalah persediaan air bersih. Denganmelakukan persiapan terlebih dahulu, kesadaran masyarakat akanpentingnya air bersih dapat mengurangi penyebaran penyakit menular.

4. Mengetahui Cara Menjalin Kerjasama dengan Pihak-Pihak Terkait

Pihak-pihak tersebut yaitu pemerintah,organisasi-organisasi bantuan,(LSM),dan masyarakat itu sendiri. Hubungan diantara pihak-pihak inisebaiknya telah dirintis pada tahap persiapan sebelum ada bencana,dibawah koordinasi Satlak Penaggulangan Bencana dan Pengungsian(PBP).

B. Tindakan-Tindakan Mitigasi Bencana

1. Upaya Pemerintah Bersama Masyarakat dalam Mitigasi Bencana Banjirberupa,

a. Kegiatan fisik

• Untuk mengendalikan banjir, pemerintah dan masyarakat membangunwaduk-waduk atau bendungan pengendali banjir, yang biasanya digunakanjuga untuk irigasi pertanian, pembangkit listrik, dan pariwisata.Contohnya Bendungan Batutegi di Lampung.

• Membuat tanggul-tanggul dipinggir sungai pada titik-titik daerahrawan banjir untuk mencengah terjadinya luapan air pada tingkatketinggian tertentu ke daerah rawan banjir.

• Membuat kanal-kanal dengan tujuan menurunkan tingkat ketinggian airdi daerah aliran sungai dengan cara menambah atau mengalihkan arahaliran sungai.

• Membangun interkoneksi antar sungai untuk merendahkan tingkatketinggian muka air sungai.

• Membangun polder dengan tujuan untuk mengumpulkan dan memindahkanair dari tempat yang elevasinya rendah ke tempat yang elevasinya lebihtinggi dengan menggunakan mesin pompa.

• Meluruskan tepi-tepi sungai dengan menggunakan alat-alat berat untukmelancarkan dan mempercepat aliran air sungai mencapai muara.

b. Kegiatan nonfisik

• Menerapkan konservasi tanah dan air dengan cara melakukanpenghijauan (reboisasi) di hulu sungai untuk menekan besarnya aliranpermukaan, mengendalikan besarnya debit puncak banjir, danpengendalian erosi untuk mengurangi pendangkalan atau sedimentasi didasar sungai.

• Menerapkan sistem prakiraan dan peringatan dini untuk menekanbesarnya bencana bila banjir benar-benar terjadi.

• Penyuluhan dan pendidikan masyarakat melalui berbagai media tentangbanjir dalam rangka meningkatkan pemahaman, kepedulian , dan peranmasyarakat.

• Penetapan sempadan sungai yang didukung dengan penegakan hukum. Padasetiap sungai harus ditetapkan batas sempadannya yang diatur denganperaturan daerah.

2. Upaya Masyarakat dan Perorangan dalam Upaya Mitigasi Bahaya Banjir

a. Untuk menghindari resiko banjir, masyarakat dan individu sebaiknyamembuat bangunan di daerah yang aman. Seperti di dataran yang tinggidan melakukan tindakan-tindakan pencegahan.

b. Tidak mendirikan bangunan di bantaran atau pinggir sungai karenadapat mempersempit atau mendangkalkan aliran sungai. Akibatnya saathujan deras air tidak dapat ditampung dengan baik oleh sungai danakhirnya meluap.

c. Selalu menjaga kebersihan lingkungan. Membuang sampah padatempatnya dan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan.

d. Jangan menebang pohon di hutan secara sembarangan. Karena hutanmerupakan daerah penyerapan air . Jika terpaksa harus menebang pohondi hutan, lakukanlah tepang pilih.

e. Mengembangkan program penyuluhan di daerah masing- masing untukmeningkatkan kesadaran akan bahaya banjir dan meningkatkan kesadaranmasyarakat untuk memperhitungkan bahaya banjir di masa depan.

3. Upaya Perorangan atau Individu dalam Upaya Mitigasi Bahaya Banjir

a. Tindakan di rumah-rumah

• Simpan surat-surat penting di dalam tempat yang kedap air. Sepertidalam plastik atau kotak tahan air.

• Naikkan panel-panel dan alat-alat listrik ke tempat yang lebihtinggi, sekurang-kurangnya 30 cm diatas garis ketinggian banjirmaksimum.

• Pastikan memiliki persediaan pelampung yang cukup untuk anggotakeluarga.

• Tutup kran saluran air utama yang mengalir ke dalam rumah.

• Selalu mendengar informasi tentang perkembangan cuaca dari radio,televisi, atau dengan membaca koran.

• Ikuti perintah evakuasi yang di keluarkan oleh pemerintah ataupetugas bencana yang ada.

b. Tindakan sanitasi lingkungan

• Buatlah pagar untuk mengelilingi tempat air bersih supaya binatangtidak masuk.

• Bakarlah sampah yang dapat dibakar. Sampah yang tidak dapat dibakarsebaiknya ditanam dalam lubang khusus. Minimal jarak lubang sampahdari pemukiman 20 meter dan 500 meter dari sumber air bersih.

• Dll.

Gambar 1 : Banjir Pasang surut air laut yg terjadi di Jakarta

Gambar 2 : Banjir di Jakarta akibat meningkatnya curah air hujan

Gambar 3 : banjir yg diakibatnya meluapnya sungai musi di Palembang

Gamabr 4 : banjir bandang yg terjadi di manado

GEMPA BUMI

Gempa bumi adalah peristiwa berguncangnya bumi yang disebabkan olehtumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif aktivitas gunung api atauruntuhan batuan. Kekuatan gempa bumi akibat aktivitas gunung api danruntuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan memusatkan pembahasanpada gempa bumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif.

1. Gempa Vulkanik

Adalah gempa yang disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma yangberada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan danmelepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getarantanah. Gempa ini disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma yangberada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan danmelepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getarantanah.

2. Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempengtektonik. Lempeng tektonik bumi ini terus bergerak, ada yang salingmendekat, antara lain penujaman antara kedua lempeng samudra,penujaman antara lempeng samudra dan lempeng benua, tumbukan antarakedua lempeng benua, yang saling menjauh atau saling menggelangsar.Karena tepian lempeng yang tidak rata, jika bergesekan maka, timbulahfriksi. Friksi inilah yang kemudian melepaskan energi guncangan.

Mitigasi Bencana Alam Gempa Bumi (Upaya Penanggulangan)

· Cara penanggulangan gempa bumi

1. Sebelum terjadinya gempa :

Ø Mengetahui pintu keluar masuk untuk keadaan darurat.

Ø Barang/benda yang berbobot berat disimpan di tempat yang kokoh danstabil terhadap guncangan.

Ø Pipa saluran gas dan pipa saluran air dipastikan tidak bocor dantertutup baik saat tidak digunakan untuk mencegah bencana.

Ø Mengenali lingkungan tempat bekerja dan tinggal.

Ø Jika tempat tinggalmu di daerah pantai, maka jauhi pantai untukmenghindari bahaya dari bencana tsunami.

Ø Jika tempat tinggalmu di daerah pegunungan, maka hindari daerahyang berpotensi terkena longsor, seperti tebing/lereng yang curam.

Ø Alat-alat pertolongan harus ada di setiap tempat, seperti kotak P3K,Senter atau lampu baterai, dll.

2. Saat terjadinya gempa :

Ø Jika berada di dalam gedung perkantoran, bangunan atau sebagainya,maka jangan menggunakan lift. Dan berlari ke luar apabila masih bisadilakukan.

Ø Jika berada di luar bangunan, maka carilah tanah lapang, janganberlindung di bawah pohon atau di dekat tiang listrik. Hindari tempatyang apabila terjadi rekahan tanah.

Ø Carilah tempat yang aman dari reruntuhan dan goncangan.

3. Setelah terjadi gempa :

∞ Jika berada di dalam bangunan

a. Jangan menggunakan tangga berjalan atau lift.

b. Keluarlah dari bangunan dengan tenang danjangan panik.

c. Periksa diri sendiri dan orang-orangdisekitar jika ada yang terluka, dan

apabila ada, lakukan P3K.

d. Mintalah pertolongan jika ada yang terlukaparah.

∞ Jika berada di luar bangunan

a. Periksa lingkungan sekitar.

b. Jangan berjalan di sekitar daerah gempa.

c. Jangan berjalan di sekitar bangunan karena bangunan masihdapat runtuh.

Gambar 1 : Gempa bumi yg terjadi di chili

Akibat gempa bumi berkekuatan 9 skala richter mengakibatkan jalananterbelah

Gamabr 3 : gempa yg terjadi di yogyakartaa

Gambar 3 : gempa tahun 1995 mengguncang kawasan jepang

gempa yg terjadi di daerahpegunungan china

TANAH LONGSOR

Tanah longsor adalah gerakan tanah dan batuan yang terseret kebawah pada lahan miring secara tiba-tiba dengan volume yang besar dan

sekaligus. Tanah longsor dapat menghancurkan bangunan-bangunan, jalan,pipa dan kabel, baik oleh gerakan tanah yang berasal dari bawah ataudengan cara menguburnya. Gerakan tanah bertahap menyebabkankemiringan, bangunan-bangunan tidak bisa dihuni lagi, keretakan tanahmemecah pori-pori dan meretakkan sarana-sarana yang terpendam dalamtanah.

Gejala terjadinya tanah longsor di antaranya yaitu curah hujantinggi dan berlangsung lama, munculnya retakan-retakan yang sejajardengan lereng yang ditandai dengan pohon menjadi miring, serta tebingrapuh dan kerikil mulai berjatuhan. Adapun penyebab longsor diantaranya yaitu lereng yang gundul dengan kondisi tanah dan bebatuanyang rapuh, hujan yang deras pemicu utama terjadinya longsor, longsorjuga disebabkan gempa bumi, penambangan tanah, batu, dan pasir yangtidak terkendali.Daerah yang rawan longsor yaitu pernah terjadibencana longsor di wilayah tersebut dan berada pada daerah terjal dangundul.

Mitigasi bencana alam tanah longsor dapat dilakukan sebelumterjadi bencana, sedang terjadi bencana, dan setelah terjadi bencana.

A. Sebelum Terjadi Bencana Longsor

1. Tidak membangun rumah di daerah rawan longsor2. Melakukan penanaman pohon-pohon pada daerah-daerah miring yang

memiliki akar kuat, seperti bambu dan, lamtoro3. Membangun tembok penahan atau batu-batu (bronjong) lereng yang

rawan longsor.4. Penyuluhan menghindari daerah rawan longsor5. Tidak merusak hutan dengan cara menebang pohon.6. Membuat terasering pada lahan miring7. Waspada gejala tanah longsor (retakan, penurunan tanah) terutama

di musim hujan.

B. Sedang Terjadi Bencana

1. Segera menyelamatkan diri dengan keluar rumah jika terjadi hujan besar

2. Jika ada suara gemuruh setelah hujan besar, segera menghindar

C. Setelah Terjadi Longsor

1. Kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi yang ditujukan agar kehidupan masyarakat kembali normal.

2. Menyelamatkan korban secepatnya ke daerah yang lebih aman3. Menyelamatkan harta benda yang masih dapat diselamatkan4. Menyiapkan tempat penampungan sementara seperti tenda-tenda5. Menyediakan dapur umum6. Menyediakan air bersih dan sarana kesehatan7. Mengerahkan tim penyelamat jika ada yang masih tertimbun longsor8. Memberikan obat-obatan kepada korban yang luka9. Segera menggali timbunan longsor seperti yang menimbun rumah dan

jalan raya10. Memperbaiki infrastruktur11. Merelokasi warga ke tempat yang lebih aman12. Melaporkan kerusakan dan kerugian harta benda kepada pihak

berwenang13. Tanami kembali daerah yang bekas longsor atau daerah di

sekitarnya untuk menghindari erosi yang telah merusak lapisan tanah

14. Perhatikan terjadinya longsor susulan15. Mematuhi instrksi dari pemerintah

Gamabr 1 : Longsor menyebabkan putus nya jalur rel kereta apai dijawa barat

Gambar 2 : longsor di daerah probolinggo hating menyebabkan 25 rumah warga tertanan

Gamabr 3 : Longsor menyebabkan putusnya jalur transportasi di daerah Jogjaa

Beberapa warga dan aparat keamanan sedang mencari warga yang hilang yg diperkirakan masi ada 14 orang yg tertimbun longsor

Terlihat alat berat sedang membersihkan jalanan yg terkena longsor di daerah manado