WATERPASS I (W1)( Menentukan Beda Tinggi )
I. PELAKSANAAN PRAKTIKUM : Praktikum ini dilaksanakan di Lapangan Pertiwi
Jalan Bilal pada Rabu,30 November 2011
II. TUJUAN PRAKTIKUM : Pengenalan alat Waterpass dan pelengkapannya
serta menentukan beda tinggi beberapa titik pada
suatu lokasi.
III. ALAT YANG DUGUNAKAN : 1. Alat penyipat datar ( Waterpass )
2. Statip
3. Unting-unting
4. Rambu Ukur ( Baak Ukur )
5. Payung
6. Meteran Gulung
7. Paku Payung
8. Helm
9. Piloks
IV. TEORI
Syarat-syarat yang harus dipenuhi sebelum melakukan pengukuran dengan waterpass
adalah:
1. Garis bidik teropong harus sejajar dengan garis Nivo.
2. Garis arah Nivo harus tegak lurus pada sumbu pertama.
3. Garis mendatar diafragma harus tegak lurus pada sumbu pertama.
Pengaturan alat ukur waterpass, yaitu :
1. Tempatkan gelembung Nivo ditengah-tengah kotak nivo engan memutar kedua
sekrup penyetel
2. Putar teropong 1800
3. Perhatikan kedudukan gelembung Nivo, apabila gelembung nivo pindah, maka
kedudukan gelembung nivo harus di setel kembali sehingga tepat berada di tengah-
tengah.
4. Dalam teropong kita melihat dua garis berbentuk setengah parabola dengan sebuah
sumbu tegak. Usahakan dengan memutar sekrup penyetel sehingga kedua garis
parabola tersebut berhimpit.
Menentukan tinggi titik dilapangan, maksudnya adalah menentukan beda tinggi antara
dua titik. Yaitu jarak antara dua bidang nivo yang melalui kedua titik tersebut. Pada
umumnya, bidang nivo adalah bidang lengkung, tetapi jika jarak kedua titik tersebut
terlalu kecil, maka kedua bidang nivo titik tersebut dapat dibagi sebagai bidang datar.
Beda tinggi antara dua titik dapat dilakukan dengan 3 cara, yaitu :
1. Dengan cara Barometris
2. Dengan cara Trigonometris
3. Dengan cara pengukuran sipat datar.
Telah jelas bahwa beda tinggi antara dua titik adalah jarak antara dua bidang nivo yang
melalui titik-titik itu, selanjutnya bidang nivo dianggap mendatar untuk jarak yang kecil
antara titik-titik itu, jika demikian maka beda tinggi h dapat ditentukan dengan garis
mendatar yang sembarang dan dua mistar yang dipasang diatas kedua titik A dan B.
Misalkan garis mendatar itu memotong mistar A di titik a dan mistar B di titik b, maka
dapat diperoleh harga beda tinggi h = a – b.
Keterangan :
Sb I
Garis BidikGaris Arah Nivo
Sekrup Penyetel
1. Sekrup koreksi Nivo, gunanya untuk membuat garis arah nivo tegak lurus dengan
sumbu pertama
2. Sekrup koreksi diafragma, gunanya untuk membuat garis mendatar diafragma tegak
lurus sumbu pertama
3. Sekrup pengubah, gunanya untuk menempatkan garis bidik kearah sasarannya.
4. Sekrup pengatur cahaya
5. Sekrup helling
Cara pemakaian alat :
1. Alat ditempatkan pada suatu titik sedemikian rupa sehingga dasar tempat sejajar atau
benar-benar datar.
2. Setelnivo kotak, sehingga gelembung nivo air berada ditengah.
3. Periksa nivo tabung, apakah garis elips yang ada pada nivo tabung sudah berimpit. Jika
belum, setel kembali sampai berbentul elips.
4. Jika syarat-syarat diatas sudah dipenuhi, maka alat waterpass siap untuk dipakai.
Teori Tambahan Pengukuran waterpass adalah pengukuran untuk menentukan ketinggian atau beda
tinggi antara dua titik pengukuran waterpass ini sangat penting gunanya untuk mendapatkan data sebagai keperluan pemetaan, perencanaan ataupun untuk pekerjaan konstruksi.
Hasil-hasil dari pengukuran waterpass diantaranya digunakan untuk perencanaan jalan, jalan kereta api. Saluran, pemetaan letak bangunan gedungyang didassrkan atas elevasi tanah yang ada, perhitungan urungan dan galian tanah, penelitian terhadap saluran-saluran yang sudah ada.
Dalam pengukuran tinggi ada beberapa istilah yang sering digunakan, yaitu :- Garis Vertikal adalah garis yang menuju ke pusat bumi, yang umum dianggap sama
dengan garis unting-unting.- Bidang mendatar adalah bidang yang tegak lurus garis vertikal pada setiap titik bidang
horizontal berbentuk melengkung mengikuti permukaan laut.- Datum adalah bidang yang digunakan sebagai bidang referensi untuk ketinggian,
misalnya permukaan laut rata-rata.- Elevasi adalah jarak vertikal (ketinggian) yang diukur terhadap datum.
- Bach Mark adalah titik yang tetap, yang telah diketahui elevasinya terhadap datum yang dipakai untuk pedoman pengukuran elevasi daerah sekelilingnya.
Fungsi dari pengukuran beda tinggi antara lain :1. Merancang jalan raya, jalan baja dan saluran-saluran yang mempunyai garis gradien paling
sesuai dengan topografi yang ada.2. Merancang atau merencanakan proyek-proyek konstruksi menurut evaluasi terencana.3. Menghitung volume pekerjaan tanah.4. Menyelidiki ciri-ciri aliran disuatu wilayah.5. Mengembangkan peta-peta yang menunjukkan bentuk tanah secara umum.
Beda tinggi antara dua titik ditentukan dengan metode sifat dasar. Operasi sifat dasar dalam kedataran dua :1. Direct Leveling (sifat dasar langsung) atau waterpass (differensial atau spirit levelling).
Dalam metode ini, beda elevasi antara titik yang elevasinya diketahui dan tinggi titik alat, lalu beda elevasinya dan tinggi alat hitungan tinggi titik yang diketahui, di ukur dengan mengukur jarak vertikal dengan waterpass (level) presisi atau semi presisi dan mistar (Levelingrod). Ini adalah satu metode yang menghasilkan ketepatan derajat atau lebih tinggi.
2. Indirect Leveling (sifat datar tidak langsung) dibagi lagi kedalam dua metode yang berbeda yaitu : trigonometri dan barometric. Metode trigonometri mengaplikasikan prinsip-prinsip trigonometri (untuk menentukan beda elevasi untuk sebuah sudut vertikal (diatas atau bawah bidang horizontal). dan sebuah jarak horizontal atau jarak miring digunakan untuk menghitung jarak vertikal antara dua titik. Metode umunya dipakai untuk sifat datar dengan derajat ketelitian lebih rendah dimana keadaan lapangan tidak memungkinkan digunakan sifat datar langsung.
Penentuan beda tinggi antara dua titik dapat dilakukan dengan tiga cara :1. Menempatkan waterpass diantara salah satu titik, misalnya B tinggi A garis ditengah
teropong diatas mistar dengan gelembung ditengah-tengah. Maka beda tinggi antara titik A dan B adalah :
T = R- J2. Waterpass diletakkan antara A dan B sedangkan titik A dan B ditempatkan dua bak arahkan garis bak bidik dengan gelembung yang ditengah-tengah mistar. Maka beda tinggi antara titik A dan B adalah :
T = b - m3. Waterpass diletakkan antara A dan B tetapi disebelah atau diluar dari titik A dan B. Maka
beda tinggi antara titik A dan B adalah : T = b - m
V. PROSEDUR KERJA
1. Menempatkan alat waterpass pada suatu titik di sembarang tempat.
2. Menyetel alat waterpass sehingga gelembung nivo berada di tengah dan siap
digunakan.
3. Menentukan titik acuan ( BM ) di sembarang tempat, lalu membaca Benang Atas
(BA), Benang Tengah (BT) dan Benang Bawah (BB) pada rambu ukur.
4. Menentukan 20 titik yang akan diukur dengan membagi-bagi titik ukuran menjadi 3
x 4 m, yang masing-masing titik berjarak 1m.
5. Mengarahkan teropong waterpass ke titik 1, serta membaca Benang Atas (BA),
Benang Tengah (BT) dan Benang Bawah (BB).
6. Memindahkan rambu ukur ke titik 2 dan mengarahkan teropong waterpass ke titik 2,
serta membaca kembali Benang Atas (BA), Benang Tengah (BT) dan Benang
Bawah (BB).
7. Memindahkan rambu ukur ke titik 3 dan melakukan pewngukuran seperti langkah
diatas.
8. Melakukan seterusnya dengan langkah yang sama sampai pada titik ke 20
9. percobaan selesai.
VI. GAMBAR ALAT-ALAT PRAKTIKUM
WATERPASS
STATIP RAMBU UKUR PAYUNG
Sekrup Penyetel fokus objek
Lensa Diafragma
Derajat Horizontal
Sekrup pengunci pergerakan waterpass
Sekrup pemutar waterpass
Sekrup penyetel gelembung Nivo
Sekrup penyetel Derajat horizontal
Lensa untuk memperjelas penglihatan Objek
Gelembung Nivo
Sekrup penyetel gelembung Nivo
HELM METERAN GULUNG UNTING-UNTING
PAKU PAYUNG PILOKS
VII. ANALISA DATA
Sebagai tempat untuk meletakkan alat waterpass
Untuk menentukan Benang Atas (BA),
Benang Tengah (BT) dan Benang Bawah (BB)
Untuk melindungi alat dari panas matahari dan hujan
Untuk melindungi kepala Untuk mengukur jarak suatu titik uji ke titik uji
lainnya
Untuk mensejajarkan alat ukur waterpass dengan patokan di suatu titik di
lapangan
Sebagai penanda titik Sebagai penanda titik
Analisa data
TITIK BMDik : BABM = 1585 BBBM = 1545DIT : BTBM ; 2 BTbm ; BAbm ; beda tinggi bm ; tinggi titik bmJawab :
- BTBM = BABM+BBBM
2
= 1584+1545
2 = 1564,5
- 2 BTBM = 2 x 1564,5= 3129
- BABM + BBBM = 1584 + 1545 = 3129
- Beda tinggi BM = 0- Tinggi titik BM = 5000
TITIK 1Dik : BA1 = 1599 BB1 = 1521Jawab :
- BT1 =BA 1+BB1
2
= 1599+1521
2 = 1560
- 2BT1 = 2 x 1560 = 3120- BA1 + BB1 = 1599 + 1521 = 3120- Beda tinggi 1 = BTBM – BT1
= 1564,5 – 1560 = 4,5- Tinggi titik 1 = tinggi titik BM + beda tinggi
= 5000 + 4,5 = 5004,5
TITIK 2DIK : BA2 = 1585
BB2 = 1574Jawab :
- BT2 = BA 2+BB2
2
= 1585+1514
2 = 1549,5
- 2BT2 = 2 x 1549,5 = 3099- BA2 + BB2 = 1585 + 1514 = 3099
- Beda tinggi 2 = BT1 – BT2= 1560 – 1549,5 = 10,5
- Tinggi titik 2 = tinggi titik 1 + Beda tinggi 2= 5004,5 + 10,5 = 5014,5
TITIK 3Dik : BA3 = 1563
BB3 = 1499Jawab :
- BT3 = BA 3+BB 3
2 = 1563+14992 = 1531
- 2BT3 = 2 x 1531 = 3062- BA3 + BB3 = 1563 + 1499 = 3062- Beda tinggi 3 = BT2 – BT3 = 1549,5 – 1531
= 18,5
- Tinggi titik 3 = Tinggi titik 2 + Beda titik 3= 5014,5 + 18,5 = 5033
- TITIK 4DIK : BA4 = 1564
BB4 = 1504Jawab :
- BT4 = BA 4+BB 4
2 = 1564+15042 = 1534
- 2BT4 = 2 x 1534 = 3068- BA4 + BB4 = 1564 + 1504 = 3068- Beda tinggi 4 = BT3 – BT4 = 1531 – 1534
= -3- Tinggi titik 4 = Tinggi titik 3 – Beda tinggi 4
= 5033 – 3 = 5030 TITIK 5
Dik : BA5 = 1538 BB5 = 1482Jawab :
- BT5 =BA 5+BB 5
2 = 1538+14822 = 1510
- 2BT5 = 2 x 1510 = 3020- BA5 + BB5 = 1538 + 1484 = 3020- Beda tinggi 5 = BT4 – BT5 = 1534 – 1510 = 20- Tinggi titik 5 = Tinggi titik 4 + Beda tinggi 5
= 5030 + 20 = 5050
TITIK 6Dik : BA6 = 1613
BB6 = 1544Jawab :
- BT6 = BA 6+BB 6
2 = 1613+15442 = 1578,5
- 2BT6 = 2 x 1578,5 = 3157- BA6 + BB6 = 1613 + 1544 = 3157- Beda tinggi 6 = BT5 – BT6 = 1510 – 1578,5 = -68,5- Tinggi titik 6 = Tinggi titik 5 + Beda tinggi 6
= 5050 – 68,5 = 4981,5
TITIK 7Dik : BA7 = 1599
BB7 = 1529Jawab :
- BT7 = BA 7+BB 7
2 = 1599+15292 = 1564
- 2BT7 = 2 x 1564 = 3128- BA7 + BB7 = 1599 + 1529 = 3128- Beda tinggi 7 = BT6 + BT7 = 1578,5 – 1564 = 14,5- Tinggi titik 7 = Tinggi titik 6 + Beda tinggi 7
= 4981,5 + 14,5 = 4996
TITIK 8 Dik : BA8 = 1591
BB8 = 1517Jawab :
- BT8 = BA 8+BB 8
2 = 1591+15172 = 1554
- 2BT8 = 2 x 1554 = 3108- BA8 + BB8 = 1591 - 1517 = 10- Beda tinggi 8 = BT7 + BT8 = 1564 - 1554 = 10- Tinggi titik 8 = Tinggi titik 7 + Beda tinggi 8
= 4996 + 10 = 5006
TITIK 9Dik : BA9 = 1612
BB9 = 1532Jawab :
- BT9 = BA 9+BB 9
2 = 1612+15322 = 1572
- 2BT9 = 2 x 1572 = 3144- BA9 + BB9 = 1612 + 1532 = 3144- Beda tinggi 9 = BT8 + BT9 = 1554 – 1572 = -18- Tinggi titik 9 = Tinggi titik 8 + Beda tinggi 9
= 5006 + 18 = 4988
TITIK 10Dik : BA10 = 1624
BB10 = 1539Jawab :
- BT10 = BA 10+BB 10
2 = 1624+15392 = 1581,5
- 2BT10 = 2 x 1581,5 = 3163- BA10 + BB10 = 1624 + 1539 = 3163- Beda tinggi 10 = BT9 - BT10 = 1572 – 1581,5 = -9,5- Tinggi titik 10 = Tinggi titik 9 + Beda tinggi 10
= 4988 – 9,5 = 4978,5
TITIK 11Dik : BA11 = 1641
BB11 = 1546Jawab :
- BT11 = BA 11+BB 11
2 = 1641+15462 = 1593,5
- 2BT11 = 2 x 1593 = 3187- BA11 + BB11 = 1614 + 1546 = 3187- Beda tinggi 11 = BT10 - BT11 = 1581,5 – 1593,5 = -9,5- Tinggi titik 11 = Tinggi titik 10 + Beda tinggi 11
= 4978,5 – 12 = 4966,5
TITIK 12Dik : BA12 = 1619
BB12 = 1535Jawab :
- BT12 = BA 12+BB12
2 = 1619+15352 = 1577
- 2BT12 = 2 x 1577 = 3154- BA12 + BB12 = 1619 + 1535 = 3154- Beda tinggi 12 = BT11 - BT12 = 1593,5 - 1577 = 16,5- Tinggi titik 12 = Tinggi titik 11 + Beda tinggi 12
= 4966,5 + 16,5 = 4983
TITIK 13Dik : BA13 = 1632
BB13 = 1552Jawab :
- BT13 = BA 13+BB 13
2 = 1632+15522 = 1592
- 2BT13 = 2 x 1592 = 3184- BA13 + BB13 = 1632 + 1552 = 3184- Beda tinggi 13 = BT12 - BT13 =1577- 1592 = -15- Tinggi titik 13 = Tinggi titik 12 + Beda tinggi 13
= 4983 – 15 = 4968
TITIK 14Dik : BA14 = 1575
BB14 = 1498Jawab :
- BT14 = BA 14+BB 14
2 = 1575+14982 = 1536,5
- 2BT14 = 2 x 1536,5 = 3073- BA14 + BB14 = 1575 + 1498 = 3073- Beda tinggi 14 = BT13 - BT14 = 1592 – 1536,5 = 55,5- Tinggi titik 14 = Tinggi titik 13 + Beda tinggi 14
= 4968 + 55,5 = 5023,5
TITIK 15Dik : BA15 = 1618
BB15 = 1532Jawab :
- BT15 = BA 15+BB 15
2 = 1618+15322 = 1575
- 2BT15 = 2 x 1575 = 3150- BA15 + BB15 = 1618 + 1532 = 3150- Beda tinggi 15 = BT14 - BT15 = 1536,5 - 1575 = -38,5- Tinggi titik 15 = Tinggi titik 14 + Beda tinggi 15
= 5023,5 – 38,5 = 4985
TITIK 16Dik : BA16 = 1604
BB16 = 1514Jawab :
- BT16 = BA 16+BB 16
2 = 1604+15142 = 1559
- 2BT16 = 2 x 1559 = 3118- BA16 + BB16 = 1604 + 1514 = 3118- Beda tinggi 16 = BT15 - BT16 = 1575 - 1559 = 16- Tinggi titik 16 = Tinggi titik 15 + Beda tinggi 16
= 4985 + 16 = 500
TITIK 17Dik : BA17 = 1632
BB17 = 1539Jawab :
- BT17 = BA 17+BB 17
2 = 1604+15142 = 1585,5
- 2BT17 = 2 x 1585,5 = 3171- BA17 + BB17 = 1604 + 1514 = 3171- Beda tinggi 17 = BT16 - BT17 = 1559 – 1518,5 = -26,5- Tinggi titik 17 = Tinggi titik 16 + Beda tinggi 17
= 5001 - 26,5 = 4974,5
TITIK 18Dik : BA18 = 1644
BB18 = 1549Jawab :
- BT18 = BA 18+BB 18
2 = 1644+15492 = 1596,5
- 2BT18 = 2 x 1596,5 = 3193- BA18 + BB18 = 1644 + 1549 = 3193- Beda tinggi 18 = BT17 - BT18 = 1518,5 – 1596,5 = -11- Tinggi titik 18 = Tinggi titik 17 + Beda tinggi 18
= 4974,5 – 11 = 4963,5
TITIK 19Dik : BA19 = 1646
BB19 = 1544Jawab :
- BT19 = BA 19+BB 19
2 = 1646+15442 = 1595
- 2BT19 = 2 x 1595 = 3190- BA19 + BB19 = 1646 + 1544 = 3190- Beda tinggi 19 = BT18 - BT19 = 1596,5 - 1595 = 1,5- Tinggi titik 19 = Tinggi titik 18 + Beda tinggi 19
= 4963,5 + 1,5 = 4965
TITIK 20Dik : BA20 = 1664
BB20 = 1553Jawab :
- BT20 = BA 20+BB 20
2 = 1664+15532 = 1608,5
- 2BT20 = 2 x 1608,5 = 3217- BA20 + BB20 = 1664 + 1553 = 3217- Beda tinggi 20 = BT19 – BT20 = 1595 – 1608,5 = -13,5- Tinggi titik 20 = Tinggi titik 19 + Beda tinggi 20
= 4965 – 13,5 = 4951,5
TITIK 21Dik : BA21 = 1667
BB21 = 1558Jawab :
- BT21 = BA 21+BB21
2 = 1667+15582 = 1612,5
- 2BT21 = 2 x 1612,5 = 3225- BA21 + BB21 = 1667 + 1558 = 3225- Beda tinggi 21 = BT20 – BT21 = 1608,5 – 1612,5 = -4- Tinggi titik 21 = Tinggi titik 20 + Beda tinggi 21
= 4951,5 – 4 = 4947,5
TITIK 22Dik : BA22 = 1604
BB22 = 1501Jawab :
- BT22 = BA 22+BB22
2 = 1604+15012 = 1552,5
- 2BT22 = 2 x 1552,5 = 3105- BA22 + BB22 = 1604 + 1501 = 3105- Beda tinggi 22 = BT21 – BT22 = 1612,5 – 1552,5 = 60- Tinggi titik 22 = Tinggi titik 21 + Beda tinggi 22
= 4947,5 + 60 = 5007,5
TITIK 23Dik : BA23 = 1600
BB23 = 1499Jawab :
- BT23 = BA 23+BB 23
2 = 1600+14992 = 1549,5
- 2BT23 = 2 x 1549,5 = 3099- BA23 + BB23 = 1600 + 1499 = 3099- Beda tinggi 23 = BT22 – BT23 = 1552,5 – 1549,5 = 3- Tinggi titik 23 = Tinggi titik 22 + Beda tinggi 23
= 5007,5 + 3 = 5010,5
TITIK 24Dik : BA24 = 1637
BB24 = 1535Jawab :
- BT24 = BA 24+BB 24
2 = 1637+15352 = 1586
- 2BT24 = 2 x 1586 = 3172- BA24 + BB24 = 1637 + 1535 = 3172- Beda tinggi 24 = BT23 – BT24 =1549,5 - 1586 = -36,5- Tinggi titik 24 = Tinggi titik 23 + Beda tinggi 24
= 5010,5 – 36,5 = 4974
TITIK 25Dik : BA24 = 1601
BB25 = 1515Jawab :
- BT25 = BA 25+BB 54
2 = 1601+15152 = 1558
- 2BT25 = 2 x 1558 = 3116- BA25 + BB25 = 1601 + 1515 = 3116- Beda tinggi 25 = BT24 – BT25 = 1586 - 1558 = 28
- Tinggi titik 25 = Tinggi titik 24 + Beda tinggi 25 = 4974 + 28 = 5008
SKETSA HASIL PERHITUNGAN
UTARA
4m
1m 1m 1m1m
4m
21
20
22
19
23 24
18 17
25
16
11 12 13 14 15
10 9 8 7 6
VII. KESIMPULAN
1. Dari hasil percobaan, nilai Benang Tengah (BT) dapat langsung diperoleh dari
penjumlahan Benang Atas (BA) dan Benang Bawah (BB) dibagi dua.
2. Dari hasil percobaan yang dilakukan, ternyata diperoleh nilai dari 2BT sama dengan
nilai BA + BB ( 2BT = BA + BB )
3. Dengan demikian, pembacaan baak ukur dan penyetelan serta tenempatan alat
waterpass sudah benar.
VIII. SARAN
1. Untuk menghindari kesalahan faktor alam, sebaiknya pengukuran dilakukan pada
cuaca yang cerah, pengamatan dilakukan dengan teliti dan kondisi alat harus dalam
keadaan yang baik untuk digunakan.
2. Sebaiknya alat yang digunakan dalam penelitian harus lengkap, ( minimnya alat
pengukuran waterpass dan theodolite )
3. Untuk kedepannya, agar UMSU mempunyai lokasi khusus untuk praktikum Ilmu
Ukur Tanah.
Top Related