SELASA | 6 November 2012/21 Dzulhijjah 1433 H
HOTLINE HARIAN PELITA: Langganan dan Iklan Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706781 Redaksi: Telp. (+6221) 8370 6765, 8370 6766 Fax: (+6221) 83706771
www.pelitaonline.com - pertama dan penting No. 12.429 Tahun XXXVIII Harga Eceran Rp3.000,- (Luar Kota Tambah Ongkos Kirim)
Visi Masa Depan Pelayanan Kesehatan di Indonesia
Bersambung ke hal 19 u
GLOBALISASI akan berdampak pada semua segi kehidupan, terma
suk didalamnya aspek pelayanan kesehatan. Dalam fase globalisasi tersebut, semua negara akan saling tergantung dengan negara lain, yang berarti tidak ada satu bangsa di dunia ini yang dapat berdiri sendiri, walaupun negara atau bangsa tersebut telah menjadi negara maju atau negara industri. Tantangantantangan ini, tentunya akan berdampak pada perkembangan pelayanan kesehatan di Tanah Air Indonesia.
A). Tantangan Bidang KesehatanTANTANGAN yang dihada
pi dalam bidang kesehatan dimasa depan adalah, munculnya berbagai penyakit baru di dunia, akibat mutasi berbagai jenis virus dan bakteri, serta dampak dari perubahan kon
disi lingkungan dan gaya hidup umat manusia, yang secara umum berkembang sebagai berikut:
Epidemi penyakit menular yang semakin berkembang melewati batasbatas negara dan wilayah. Berbagai jenis penya
kit epidemi seperti HIV/AIDS, kolera, dan SARS, swine flu yang tidak hanya mengancam daerah tempat asal penyakit tersebut; tetapi akan menyebar ke seluruh penjuru dunia menjadi endemik, bahkan pandemik yang sangat berbahaya bagi kehidupan umat manusia.
Dengan adanya pergeseran dramatis dari penyakit akut ke kronis, tentunya akan berdampak pada pergesaran strategi pelayanan kesehatan, yang dimasa lalu diutamakan pada segi pengobatan kuratif akan
* Staf Akademik & Dokter Spesialis, di University of Cali fornia, Amerika Serikat dan Wakil Ketua Ikatan Ilmu-wan Internasional
SURAT DARIAMERIKA SERIKAT
Dr Taruna Ikrar, PhD *
ASSALAMUALAIKUM
Menyelamatkan Jakarta
S EPAK terjang Gubernur DKI dan wakilnya, di awal masa jabatannya, perlu kita hargai. Sebuah stasiun TV memberinya judul “Gebrakan Jokowi”, yang tentunya ingin menggambarkan akan adanya perubahan besar bagi Jakarta. Sebab, kondisi Jakarta memang sudah sangat memprihatinkan. Dapat dikatakan, sebenarnya sudah tidak layak huni. Apalagi, sebagai Ibukota negara. Jakarta, sudah sangat tidak efisien. Wajar, kalau masyarakat mem
berikan dukungan, yang terkadang juga berlebihan. Tentu, kita berharap, Jokowi tidak akan mengecewakan harapan rakyat yang demikian besar itu. Gebrakan itu, jangan sampai hanya menjadi “wacana”, sehingga bisa menjadi bumerang.
Sebagai contoh, bagaimana kemacetan hendak diatasi. Kita hargai, upaya menambah “busway”, memperbarui angkot, dengan menyediakan 1.000 bus baru. Cukupkah dengan cara begitu? Agaknya, belum cukup. Jakarta tanpa MRT, dipastikan tidak akan selesai. Sayang, justru pembangunan MRT yang masih belum jelas. Pertimbangan ekonomi, akhirnya tidak terelakkan. Khawatir, kalau akan menjadi beban yang berat bagi anggaran Pemerintah Daerah. Inilah (agaknya) yang membuat pembanguan monorel di Jakarta berhenti, meskipun tiang–tiangnya sudah dibangun. Berapa kerugian yang harus dibayar?
Untuk mengatasi masalah kemacetan ini, mungkin perlu “mindset” baru. Kalau pertimbangan ekonomi, dalam arti “bisnis” mengemuka, sampai kapanpun, pembangunan MRT bisa tidak akan terjadi. Sebab, dengan perkembangan kota seperti sekarang, biaya pembangunan MRT pasti akan sangat mahal, sehingga MRT dinilai tidak ekonomis. Slogan “Jakarta Baru”, juga harus disertai “mindset“ baru. Apa itu?
Pembangunan MRT harus didekati dalam kerangka pelayanan masyarakat, dalam rangka memenuhi “hajat hidup” orang banyak. Artinya, harus menomor duakan pertimbangan ekonomi. Sebab, pemborosan yang terjadi dengan kemacetan sekarang, sudah berdampak Jakarta sangat tidak efisien, yang justru sangat membebani ekonomi rakyat. Sampai kapan rakyat harus memikul beban inefisiensi Jakarta?
Dengan pendekatan baru seperti itu, anggaran pembangunan MRT dan juga beban operasionalnya, selayaknya dibebankan pada APBD dan (juga) APBN. Pemerintah Pusat, selayaknya tidak menyerahkan sepenuhnya pada Pemerintah Daerah. Sebab, Jakarta adalah Ibukota negara, sehingga (selayaknya) Pemerintah Pusat juga berkepentingan dengan Jakarta yang layak huni. Selayaknya, tidak perlu takut dengan istilah “subsidi”. Transportasi umum yang baik adalah “hajat hidup” orang banyak, sehingga memang harus menjadi kewajiban negara untuk memenuhinya. Tanpa perubahan “mindset” seperti itu, MRT mungkin tidak akan terwujud. Negara/pemerintah, dengan demikian, juga bisa dianggap telah mengabaikan amanat Konstitusi. Disinilah makna pertimbangan Bung Karno dahulu, mengapa Gubernur DKI juga seorang anggota Kabinet, sehingga koordinasi antara Pemerintah (Pusat) dan Daerah dapat terwujud dengan sebaikbaiknya.
Semoga pembangunan MRT dapat segera dimulai dan tidak berhenti sebagai “wacana”. Insya Allah. n
Permainan Proyek APBNSAYA sempat menyaksikan di layar TV seorang
pejabat BPK menjelaskan masalah audit BPK terhadap Proyek Pusat Pengembagan Olahraga di Hambalang. Dia mengatakan bahwa telah terjadi permainan dalam proyek Hambalang yang diduga merugikan negara sebesar Rp243 miliar. Dikatakan bahwa proses. pelelangan untuk memilih konsultan dan kontraktor penuh dengan permainan.
Sejauh pengamatan saya, sejak 3040 tahun lalu, kebanyakan proyek pemerintah (APBN/APBD) proses
pelelangannya memang penuh dengan permainan. Permainan itu bisa bersifat positif, tetapi bisa juga bersifat negatif. Umumnya “sang pemenang lelang” mengatur segala hal yang terkait dengan pelelangan itu, memilih rekanan yang diundang, menyiapkan jaminan bank, menyusun berkas pelelangan dan surat penawaran. Tidak jarang sang pemenang lelang itu meminjam bendera perusahaan lain seperti saya ulas dalam Pelita Hati 30 Oktober 2012.
Sering terjadi “sang pemenang lelang” telah merintis proyek tersebut sejak awal sekali, dari tahap penyusunan konsep, survei, kerangka acuan, dan membantu proses memasukkan proyek tersaebut ke dalam anggaran. Untuk proyek di daerah, maka si pemenang lelang itu juga harus memikul semua biaya yang diperlukan oleh pejabat lembaga pemerintah tempat proyek tersebut berada, saat mereka ke Jakarta untuk menemui sekian banyak pejabat yang menentukan apakah proyek tersebut bisa diterima atau tidak. Tanpa bantuan dana dari “sang pemenang lelang” itu, persiapan proyek itu tidak akan berjalan cepat dan lancar. Dalam kondisi seperti ini, pengaturan lelang wajar dilakukan supaya biaya yang dikeluarkan untuk persiapan proyek dapat dijamin kembali pada pengusaha yang membantu.
Dalam konteks Proyek Hambalang, dugaan saya Nazaruddin adalah pihak yang mengatur permainan, yang mengatasi dan menyelesaikan semua masalah yang ada, mulai dari penyelesaian sertifikat tanah yang sudah lama terkatungkatung, memasukkan ke dalam anggaran, pemilihan dan penentuan konsultan perencana, pemilihan dan penentuan kontraktor dan rekananrekanan untuk berbagai kegiatan. Dana untuk merintis proyek dan menyelesaikan berbagai masalah yang ada, bisa diperoleh dari kontraktor yang akan ditunjuk.
Rekanan yang diiming-imingi proyek tersebut oleh Nazaruddin pasti percaya karena dia adalah Bendahara Umum DPP Partai Demokrat yang sedang berkuasa. Pimpinan perusahaan yang membantu pembiayaan untuk proses persiapan dan pengurusan anggaran untuk proyek Hambalang tentu harus dipertemukan dengan pimpinan proyek, pejabatpejabat tinggi di Kemenpora termasuk dengan Menpora.
Apakah Menpora tahu adanya permainan dan membiarkan? Menpora mengatakan bahwa dia tahu adanya proyek tersebut, tetapi tidak tahu ada permainan tersebut dan membantah bahwa dia membiarkan terjadinya pelanggaran. Sulit untuk dipahami bahwa Menpora tidak tahu adanya permainan, apalagi terbukti bahwa Sekretaris Kemenpora melakukan pelanggaran. Kalaupun dia tidak tahu adanya permainan, dia tidak boleh tidak tahu bahwa ada pelanggaran prosedur oleh Sekretaris Kemenpora.
Sesuai dengan kemajuan teknologi, maka kini dilakukan “e-procurement” atau pelelangan secara elektronik. Pengumuman tentang pelelangan dan pemasukan penawaran dilakukan melalui komputer. Tujuannya adalah menghilangkan adanya permainan. Diharapkan bahwa kebocoran anggaran dalam proyek APBN/APBD yang diperkirakan mencapai angka 30 persen, dapat ditiadakan atau ditekan serendah mungkin. Apakah betul “pelelangan elektronik” itu dapat meniadakan permainan dalam pelelangan proyek APBN/APBD?
Seorang kawan bercerita bahwa dia pernah mengalami kegagalan saat akan memasukkan dokumen penawaran secara on-line. Tidak semua berkas dokumen penawarannya dapat masuk ke dalam alamat e-mail panitia. Berkalikali dan berjamjam dia mencoba, tetap gagal. Dia menghubungi panitia lelang untuk bisa memasukkan dokumen penawaran dalam bentuk hard-copy, tapi ditolak. Ak hirnya penawarannya dinyatakan ditolak oleh panitia lelang karena tidak lengkap.
Kawan tadi menduga bahwa ada permainan sehingga sistem informasi panitia lelang itu menolak masuknya dokumen penawarannya. Menurut saya, seharusnya kawan tadi mendatangi panitia beberapa jam sebelum batas akhir penawaran, saat pertama kali dokumen penawarannya ditolak oleh sistem panitia. Di depan panitia dia bisa membuktikan bahwa dia mengalami penolakan dan karena itu minta izin untuk menyerahkan dokumen penawaran dalam bentuk hard-copy.
Dugaan kawan tadi diperkuat fakta bahwa ada beberapa perusahaan yang gugur dalam tahap prakualifikasi ternyata perusahaan tadi tidak ikut mendaftar dalam proses prakualifikasi. Saya tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi terkait informasi dari kawan tadi. Tetapi ada baiknya pihak berwenang melakukan investigasi sejauhmana kemungkinan terjadinya permainan dalam proses pelelangan elektronik. Kalau memang mungkin, bagaimana cara menangkalnya. (Salahud-din Wahid, Pengasuh Pesantren Tebuireng)
PELITA HATI
Bersambung ke hal 19 u
Memprediksi Akhir Sengketa Senkaku-DiaoyuAnalisis
SENGKETA Kepulauan Senkaku (sebutan Jepang) atau Diaoyu (sebutan China) telah semakin memanaskan situasi politik dan keamanan di wilayah Laut Timur dan Laut China Selatan. Memang sejauh ini, belum ada tandatanda penyelesaian kasus ini akan dituntaskan melalui jalur perang, walaupun masingmasing negara sudah melakukan sejumlah propaganda, manuver ataupun unjuk kekuatan militer terkait seng keta pulau yang diklaim banyak mengandung minyak dan gas bumi tersebut.
Kedua negara sampai saat ini juga masih mengklaim se
bagai pemilik sah kepulauan yang diperebutkan tersebut, dalam media massa Yindunixi-
ya Shangbao edisi 12 Oktober 2012 mi salnya Wakil Dubes Jepang untuk Indonesia, Yusuke
Shindo mengatakan, Jepang i ngin tetap menyelesaikan kasus SenkakuDiaoyu secara damai. Sejak ratusan tahun lalu, nelayan Jepang telah melakukan penangkapan ikan dan tinggal di Kepulauan Senkaku. Berdasarkan data sejarah Jepang dan manuskrip asal China menyatakan Senkaku adalah pulau milik Jepang. Salah satu buktinya adalah Pemerintah Meiji pada tahun 1896 telah menyetujui adanya penangkapan ikan serta mengizinkan tinggal di pulau tersebut. Yusuke menegaskan bahwa pulau tersebut hingga kini masih berada di bawah pengawasan Jepang,
DAHLAN ISKAN - Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan keterangan pers, seusai pertemuan dengan Badan Kehormatan (BK) DPR RI, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (5/11). Hubungan DPR dengan Dahlan Iskan agak memanas sejak ia melontarkan nama-nama anggota DPR yang diduga memeras BUMN. n pelita/edm
Bersambung ke hal 19 u
Bersambung ke hal 19 u
Pilpres ASKampanye di Tengah Reruntuhan Badai
Pilpres AS akan digelar Sela-sa (6/11) waktu setempat atau Rabu (7/11) waktu Indonesia.
SENIN pagi (5/10) kereta com-muters di New York penuh sesak, penumpang terpaksa ha rus berbaris lama untuk menanti datangnya angkutan massal, sistemnya masih belum pulih setelah sempat terhenti selama sepekan akibat badai besar Sandy.
Penumpang harus berdesakdesakan, dan banyak calon penum bang yang harus kecewa lantaran tidak bisa terangkut. Lebih parah lagi, kereta PATH yang biasa mengangkut penumpang dari New Jersey ke Man
hattan masih belum beroperasi dan banyak orang juga harus rela menunggu kapal feri menuju Jersey.
Di tengah antrean itu, seorang calon penumpang mengangkat ponselnya. “Bisakah saya kerja dari rumah? Ini sudah parah,” katanya. Namun kebanyakan mereka rela berjuang pada pagi itu untuk mencapai kantornya setelah sepekan mengalami harihari yang sulit.
“Tidak banyak yang bisa kami lakukan. Kami terpaksa harus kesana kapanpun kita sampai, dan kantor kami pasti bisa memakluminya,” kata salah seorang pekerja keamanan di Manhattan, Lois Holmes yang saat itu menunggu sebuah feri di Jersey.
Namun masih ada kabar bagus bagi mereka di New York, tidak seperti pada pekan lalu; jalur kereta bawah tanah yang menghubungkan antara Manhattan dan Brooklyn sudah kembali normal. Namun pejabat setempat memperingatkan, jalur lainnya masih belum bisa beroperasi.
Nasib warga kedua kota itu kontras dengan persiapan dengan wilayah lain di AS yang sedang bersiap menghadapi pemilu presiden, mereka harus menata kembali puingpuing yang runtuh ditengah musim dingin yang menyengat. Jumlah korban terus bertambah, hingga Minggu sudah mencapai 113 orang.
Mereka mempunyai tugas yang lebih penting dari pada mengurusi pemilu, mereka berjuang untuk tetap menghangatkan diri, mencari bahan bakar dan membantu tetangga yang rumahnya runtuh.
“Saya tidak bisa berpikir soal pemilu,” kata Bob Qigley, 42, salah seorang anggota kepolisian yang membantu mengangkat reruntuhan rumah orang tuanya di Belle Harbour, di Kepulauan Rockaways Queen New York. Kawasan itu diterpa banjir hingga menggenangi lantai dua rumahnya. “Ini seperti berada di negara dunia ketiga,” imbuhnya.
Golkar dan PDIP Minta Hormati Praduga Tak Bersalah
Dahlan Belum Sertakan Bukti
“Apa yang dibawa Dahlan kemarin sangat tidak lengkap, baru sekadar data sekunder. Kita telah meminta agar Dahlan melengkapi datadata itu,” kata Wakil Ketua BK DPR Siswono Yudhohusodo di Jakarta, kemarin.
Hal itu terkait pemeriksaan yang dilakukan BK terhadap Dahlan di gedung DPR, menyusul heboh terkait anggota DPR “pemeras” yang ramai diberitakan media massa.
Menurut anggota Fraksi Partai Partai Golkar ini, Dahlan Iskan menyampaikan dua nama anggota DPR yang katanya “memeras” tiga BUMN. Namun dia enggan menjelaskan siapa saja anggota DPR itu, termasuk namanama BUMN dan alasan pemerasan terkait penyertaan modal negara.
“Saya minta maaf tidak bisa menyampaikannya karena ini rahasia dan masih harus diteliti,” katanya.
Namun begitu dia mengapresiasi Dahlan yang disebutnya “baru sekarang ada anggota kabinet yang melakukan ini”.
BK DPR sudah berjanji akan memanggil tiga BUMN dalam waktu dekat, namun begitu hingga kemarin, masih simpang siur BUMN apa saja yang “diperas” para anggota DPR itu. Namun begitu, sebuah sumber menyebut sejumlah BUMN yang “diperas” itu adalah PT Merpati Nusantara Airlines, PT Garam,
Jakarta, PelitaMenteri BUMN Dahlan
Iskan menyebut dua anggota DPR IL dan S sebagai “pemeras” BUMN. Tapi, Badan Kehormatan (BK) DPR meminta kepada Dahlan untuk melengkapi data-data yang belum ditunjukkannya kepada BK DPR, kemarin.
JADWAL SHALATSelasa, 6 November 2012
Dzuhur 11.45Ashar 15.04Maghrib 17.56Isya 19.08
Rabu, 7 November 2012Subuh 04.13
Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya
HIKMAHMenuruti Hawa Nafsu
Andaikata kebenaran itu menuruti hawa nafsu mereka, pasti binasalah langit dan bumi ini; dan semua yang ada di dalamnya. Sebenarnya Kami telah mendatangkan kepada mereka kebanggaan mereka, tetapi mereka berpaling dari kebanggaan itu.
(QS Al Mu’minuun: 71)
6 November1908 - Cut Nyak Dhien meninggal dunia di Sumedang.
HARI LAHIR: Siti Fadilah Supari, Solo (1950); Faisal H Basri, Bandung (1959); Dadang Solihin, MA, Bandung (1961); Yohanes Surya, Jakarta (1963)
Ekonomi RI Kuartal III-2012 Tumbuh 6,17 Persen HAL 2
Ekonomi
Mal Serpong Disita Polisi Kasus Century
Politik
Pulau Sengketa yang dikenal di Jepang se-bagai Senkaku, dan Diaoyu di China
HAL 3Kelebihan Barang Bawaan Jama ah Capai Satu Truk
Jurnal Haji
HAL 5
Top Related