Download - Viii hub ind-exitsys[1]

Transcript
Page 1: Viii hub ind-exitsys[1]

HUBUNGAN INDUSTRIAL&

EXIT SYSTEM

HUBUNGAN INDUSTRIAL&

EXIT SYSTEM

Page 2: Viii hub ind-exitsys[1]

LINGKUNGAN KERJA

LINGKUNGAN KERJA

ProduktifProduktif MemuaskanMemuaskan

KUALITAS KEHIDUPAN KERJA(Quality of work-life/ QWL)

KUALITAS KEHIDUPAN KERJA(Quality of work-life/ QWL)

PERUSAHAANPERUSAHAANKARYAWANKARYAWAN

HR DEP’THR DEP’T

TUJUAN PERUSAHAAN

TUJUAN PERUSAHAAN

KEBUTUHAN KARYAWAN

KEBUTUHAN KARYAWAN

• UU• KKB• Konvensi

• UU• KKB• Konvensi

KEUNGGULAN BERSAING

KEUNGGULAN BERSAING

Hubungan Industrial & Exit SystemHubungan Industrial & Exit System

Page 3: Viii hub ind-exitsys[1]

KUALITAS KEHIDUPAN KERJA(Quality of work-life/ QWL)

KUALITAS KEHIDUPAN KERJA(Quality of work-life/ QWL)

• Supervisi yg memadai• Kondisi tempat kerja yg nyaman• Gaji dan tunjangan yg mencukupi• Pekerjaan yg menarik,

menantang, dan rewarding

• Supervisi yg memadai• Kondisi tempat kerja yg nyaman• Gaji dan tunjangan yg mencukupi• Pekerjaan yg menarik,

menantang, dan rewarding

Suatu usaha sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan efektifitas keseluruhan organisasi dengan cara memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada karyawan untuk berkarya dan berkontribusi, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.

Suatu usaha sistematis yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan efektifitas keseluruhan organisasi dengan cara memberikan kesempatan yang lebih banyak kepada karyawan untuk berkarya dan berkontribusi, sesuai dengan tugas dan tanggung jawab pekerjaannya.

Pengertian QWL Pengertian QWL

Page 4: Viii hub ind-exitsys[1]

KUALITAS KEHIDUPAN KERJA(Quality of work-life/ QWL)

KUALITAS KEHIDUPAN KERJA(Quality of work-life/ QWL)

Employee Involvement (EI)

Employee Involvement (EI)

Pemberdayaan Karyawan

Pemberdayaan Karyawan

EI adalah satu metode yang paling umum dipergunakan untuk meningkatkan QWL, melalui langkah-langkah sistematis yang bertujuan untuk memberdayakan karyawan dalam proses pengambilan keputusan-keputusan yang akan berpengaruh kepada kepentingan mereka, pekerjaan, tugas serta perusahaan

EI adalah satu metode yang paling umum dipergunakan untuk meningkatkan QWL, melalui langkah-langkah sistematis yang bertujuan untuk memberdayakan karyawan dalam proses pengambilan keputusan-keputusan yang akan berpengaruh kepada kepentingan mereka, pekerjaan, tugas serta perusahaan

“Suatu pendekatan manajerial yang bertujuan untuk memberi keleluasan/ otoritas kepada (kelompok/ tim/ unit kerja) karyawan dalam merumuskan masalah, memilih dan menetapkan cara pemecahan masalahnya untuk meningkatkan produktifitas perusahaan”

“Suatu pendekatan manajerial yang bertujuan untuk memberi keleluasan/ otoritas kepada (kelompok/ tim/ unit kerja) karyawan dalam merumuskan masalah, memilih dan menetapkan cara pemecahan masalahnya untuk meningkatkan produktifitas perusahaan”

• Komunikasi• Konseling• Disiplin

• Komunikasi• Konseling• Disiplin

Peningkatan QWL Peningkatan QWL

Page 5: Viii hub ind-exitsys[1]

“Kelompok/ grup biasanya akan dapat memecahkan masalah dengan ‘lebih baik’, dibandingkan dengan individu yang bekerja sendirian”

“Kelompok/ grup biasanya akan dapat memecahkan masalah dengan ‘lebih baik’, dibandingkan dengan individu yang bekerja sendirian”

Quality circles Quality circlesp Socio-technical systems (humanizing jobs)p Socio-technical systems (humanizing jobs)

Codetermination (industrial democracy) Codetermination (industrial democracy)

Autonomous work groups Autonomous work groups

Metode PemberdayaanMetode Pemberdayaan

Page 6: Viii hub ind-exitsys[1]

Quality circles Quality circles

p Socio-technical systems (humanizing jobs)p Socio-technical systems (humanizing jobs)

Gugus kerja yang dibentuk oleh Unit kerja secara sukarela, untuk mendapatkan sinergi dalam memecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan peningkatan mutu Unit Kerja yang bersangkutan.

Gugus kerja yang dibentuk oleh Unit kerja secara sukarela, untuk mendapatkan sinergi dalam memecahan masalah-masalah yang berkaitan dengan peningkatan mutu Unit Kerja yang bersangkutan.

Satu metode intervensi dalam bentuk re-strukturisasi pelaksanaan pekerjaan, kelompok kerja, serta hubungan manusia dan peralatan kerjanya. Untuk mendapatkan pola pelaksanaan pekerjaan yang dapat memberikan Output yang lebih baik.

Satu metode intervensi dalam bentuk re-strukturisasi pelaksanaan pekerjaan, kelompok kerja, serta hubungan manusia dan peralatan kerjanya. Untuk mendapatkan pola pelaksanaan pekerjaan yang dapat memberikan Output yang lebih baik.

Metode PemberdayaanMetode Pemberdayaan

Page 7: Viii hub ind-exitsys[1]

Metode PemberdayaanMetode Pemberdayaan

Codetermination (industrial democracy) Codetermination (industrial democracy)

Autonomous work groups Autonomous work groups

Demokratisasi pelaksanaan pekerjaan; dengan memberikan kewenangan kepada wakil pekerja untuk berdiskusi dan memberikan suara dalam penetapan keputusan yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaannya.

Demokratisasi pelaksanaan pekerjaan; dengan memberikan kewenangan kepada wakil pekerja untuk berdiskusi dan memberikan suara dalam penetapan keputusan yang mempengaruhi pelaksanaan pekerjaannya.

Pelimpahan kewenangan pengelolaan operasional sehari-hari, secara utuh (high degree of empowerment), kepada kelompok kerja, agar dapat lebih berperan dalam menetapkan langkah-langkah operasionalnya.

Pelimpahan kewenangan pengelolaan operasional sehari-hari, secara utuh (high degree of empowerment), kepada kelompok kerja, agar dapat lebih berperan dalam menetapkan langkah-langkah operasionalnya.

Page 8: Viii hub ind-exitsys[1]

Pelaksanaan HIPelaksanaan HI

Komunikasi Komunikasi

Konseling Konseling

Penerapan disiplin Penerapan disiplin

Penyediaan sistem dan media komunikasi (lateral maupun horizontal) sehingga seluruh karyawan dapat mengikuti dinamika dan berkontribusi dalam pengembangan organisasi.

Penyediaan sistem dan media komunikasi (lateral maupun horizontal) sehingga seluruh karyawan dapat mengikuti dinamika dan berkontribusi dalam pengembangan organisasi.

Diskusi antara manajemen dan karyawan (individual) untuk mencari pemecahan atas masalah yang berkaitan langsung dengan kinerja maupun masalah yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada kinerja karyawan.

Diskusi antara manajemen dan karyawan (individual) untuk mencari pemecahan atas masalah yang berkaitan langsung dengan kinerja maupun masalah yang secara tidak langsung akan berpengaruh pada kinerja karyawan.

Management action, yang bertujuan untuk mendorong dan mengarahkan kembali perilaku atau kinerja karyawan agar selaras serta sesuai dengan ketentuan (standar) yang telah disepakati.

Management action, yang bertujuan untuk mendorong dan mengarahkan kembali perilaku atau kinerja karyawan agar selaras serta sesuai dengan ketentuan (standar) yang telah disepakati.

Page 9: Viii hub ind-exitsys[1]

Serikat BuruhSerikat Buruh

“Suatu organisasi karyawan/ pegawai yang mempergunakan collective action sebagai sarana dalam memperjuangkan kepentingan anggotanya, berkaitan dengan permasalahan penggajian dan kondisi kerja”

“Suatu organisasi karyawan/ pegawai yang mempergunakan collective action sebagai sarana dalam memperjuangkan kepentingan anggotanya, berkaitan dengan permasalahan penggajian dan kondisi kerja”

Konvensi ILO No 87 tentang Kebebasan berserikat dan Perlindungan hak untuk berorganisasi.

Konvensi ILO No 87 tentang Kebebasan berserikat dan Perlindungan hak untuk berorganisasi.

Konvensi ILO No 98 tentang Hak berorganisasi dan Berunding bersama Konvensi ILO No 98 tentang Hak berorganisasi dan Berunding bersama

Pasal 106 ayat 1 UU No.13 tahun 2003 Lembaga kerja sama bipartit wajib dibentuk oleh setiap perusahaan yang mempekerjakan 50 (lima puluh) orang atau lebih

Pasal 106 ayat 1 UU No.13 tahun 2003 Lembaga kerja sama bipartit wajib dibentuk oleh setiap perusahaan yang mempekerjakan 50 (lima puluh) orang atau lebih

Page 10: Viii hub ind-exitsys[1]

SB - MNGTSB - MNGT

PERUSAHAANPERUSAHAAN KARYAWANKARYAWAN

International competition

Labor-management system

Dispute relation

International competition

Labor-management system

Dispute relation

SERIKAT BURUHSERIKAT BURUH

PEMERINTAHPEMERINTAH

Page 11: Viii hub ind-exitsys[1]

International competitionInternational competition

International competition, menuntut adanya peningkatan efisiensi proses produksi. Strategi yang paling banyak digunakan oleh MNC adalah merelokasikan pabrik-pabriknya ke negara yang mempunyai tingkat produktifitas yg tinggi dan standar upah yang rendah.

International competition, menuntut adanya peningkatan efisiensi proses produksi. Strategi yang paling banyak digunakan oleh MNC adalah merelokasikan pabrik-pabriknya ke negara yang mempunyai tingkat produktifitas yg tinggi dan standar upah yang rendah.

Page 12: Viii hub ind-exitsys[1]

Labor-management systemLabor-management system

PEMERINTAH PEMERINTAH

MANAJEMEN MANAJEMEN SERIKAT BURUH SERIKAT BURUH

Protection from illegal Union activities

Protection from illegal Union activities

Protection from illegal management activitiesProtection from illegal management activities

Honoring union–management contract

Honoring union–management contract

Employment opportunitiesEmployment opportunities

Effective work performance

Effective work performance

Page 13: Viii hub ind-exitsys[1]

Types of Labor andManagement Relations

Types of Labor andManagement Relations

• Open Conflict • Armed Truce (gencatan senjata)

• Working Harmony • Labor Management Cooperation

• Open Conflict • Armed Truce (gencatan senjata)

• Working Harmony • Labor Management Cooperation

Page 14: Viii hub ind-exitsys[1]

Dihadapkan pada peningkatan intensitas persaingan dan kompleksitas permasalahan hubungan industrial, maka salah satu faktor yang berpengaruh pada competitive success adalah keberhasilan manajemen perusahaan mengatasi permasalahan yang berpangkal pada ketidak sepahaman (dispute) yang muncul antara para karyawan dan jajaran manajemen

Dihadapkan pada peningkatan intensitas persaingan dan kompleksitas permasalahan hubungan industrial, maka salah satu faktor yang berpengaruh pada competitive success adalah keberhasilan manajemen perusahaan mengatasi permasalahan yang berpangkal pada ketidak sepahaman (dispute) yang muncul antara para karyawan dan jajaran manajemen

Dispute relationDispute relation

Page 15: Viii hub ind-exitsys[1]

Kedua belah pihak bertemu dan berunding pada waktu dan tempat yang tepat

Kedua belah pihak menegosiasikan dan mensepakati gaji, jam dan kondisi kerja (sebagai ketentuan normatif)

Kedua belah pihak menandatangani kontrak tertulis, sebagai formalisasi kesepakatan

Kedua belah pihak bertemu dan berunding pada waktu dan tempat yang tepat

Kedua belah pihak menegosiasikan dan mensepakati gaji, jam dan kondisi kerja (sebagai ketentuan normatif)

Kedua belah pihak menandatangani kontrak tertulis, sebagai formalisasi kesepakatan

Good Faith Bargaining BehaviorGood Faith Bargaining Behavior

Dispute relationDispute relation

Page 16: Viii hub ind-exitsys[1]

Mandatory Bargaining TopicsMandatory Bargaining Topics

Wages

Base payHealth benefitsRetirement benefitsOvertimeTravel payIncentives

Wages

Base payHealth benefitsRetirement benefitsOvertimeTravel payIncentives

WorkingConditions

PromotionWork rulesGrievance proceduresSenioritySafety rulesLayoffs

WorkingConditions

PromotionWork rulesGrievance proceduresSenioritySafety rulesLayoffs

Hours

OvertimeVacationHolidaysShifts

Hours

OvertimeVacationHolidaysShifts

Page 17: Viii hub ind-exitsys[1]

Penyelesaian DisputePenyelesaian Dispute

Pegawai tidak sepaham dg keputusan perusahaan

Pegawai tidak sepaham dg keputusan perusahaan

Permintaan peninjauan keputusan perusahaan

Permintaan peninjauan keputusan perusahaan

Perantaraan dari Dept TK (DISNAKER)Perantaraan dari Dept TK (DISNAKER)

Review keputusan perusahaan sesuai dg hasil perantaraan

Review keputusan perusahaan sesuai dg hasil perantaraan

Implementasi hasil perantaraanImplementasi hasil perantaraan

PTUN

PTUN

Pelaksanaan keputusanPelaksanaan keputusan

Pelaksanaan keputusanPelaksanaan keputusan

Pelaksanaan keputusan PTUN

Pelaksanaan keputusan PTUN

Sepaham ?Sepaham ?

Sepaham ?

Sepaham ?

YaYa

TdkTdk

YaYa

TdkTdk

Page 18: Viii hub ind-exitsys[1]

Perkembangan SEKAR

Perkembangan SEKAR

IntervensiPemerintahIntervensi

Pemerintah

Karyawan yg produktif Tuntutan dari SEKAR Ketentuan Pemerintah

Karyawan yg produktif Tuntutan dari SEKAR Ketentuan Pemerintah

Organisasional :Unit kerja hubungan industrial

Organisasional :Unit kerja hubungan industrial

Operasional :Negosiasi KKB, Ketentuan perburuhan

Operasional :Negosiasi KKB, Ketentuan perburuhan

Tantangan bagi HRMTantangan bagi HRM

Page 19: Viii hub ind-exitsys[1]

Exit System Exit System

Suatu sistem pengelolaan langkah-langkah strategis dan operasional dalam perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi pemutusan hubungan kerja (separation)

Suatu sistem pengelolaan langkah-langkah strategis dan operasional dalam perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi pemutusan hubungan kerja (separation)

“keputusan untuk mengakhiri sebuah kesepakatan kerja antara karyawan (individu) dan perusahaan (organisasi)”

“keputusan untuk mengakhiri sebuah kesepakatan kerja antara karyawan (individu) dan perusahaan (organisasi)”

Page 20: Viii hub ind-exitsys[1]

CUTI(Temporary leaves)

CUTI(Temporary leaves)

PENGUNDURAN DIRI

(Attrition)

PENGUNDURAN DIRI

(Attrition)

PEMECATAN(Termination)

PEMECATAN(Termination)

PEMBERHENTIAN(Layoffs)

PEMBERHENTIAN(Layoffs)

PHK PHK

Exit System Exit System

Page 21: Viii hub ind-exitsys[1]

CUTICUTI

PENGUNDURAN DIRIPENGUNDURAN DIRI

PEMBERHENTIANPEMBERHENTIAN

PEMECATANPEMECATAN

Pensiun dini/ resignPensiun normal/ RetireMeninggal dunia

Pensiun dini/ resignPensiun normal/ RetireMeninggal dunia

Cuti tahunanCuti panjangCuti hamil

Cuti tahunanCuti panjangCuti hamil

DirumahkanPengurangan jam kerjaPemberhentian dg pesangon

DirumahkanPengurangan jam kerjaPemberhentian dg pesangon

PHK yg disebabkan krn :• Pelanggaran disiplin• Tindak pidana

PHK yg disebabkan krn :• Pelanggaran disiplin• Tindak pidana

Bentuk PHKBentuk PHK OperasionalisasiOperasionalisasi

Exit System Exit System